Post on 26-Apr-2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Penyusunan Renstra merupakan satu kesatuan yang utuh dan penjabaran dari
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan karena merupakan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Selain itu, dokumen ini merupakan pedoman
arah kebijakan program pembangunan khususnya di bidang hukum, yang telah dikaji dan
berisikan visi, misi pembangunan Pemerintah Kota Mataran dikaitkan dengan hasil
pengkajian yang dilakukan untuk dijadikan bahan dalam menyusun program dan rencana
kegiatan sebagai penjabaran kebijakan kedalam kelompok tujuan dan bentuk program-
program sesuai kewenangan SKPD.
Rencana Strategis (RENSTRA) ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
bahan perencanaan lainnya seperti RPJMD dan RPJP Daerah Kota Mataram, capaian
keberhasilan dan permasalahan periode sebelumnya, tugas dan fungsi SKPD dan terlebih
lagi diselaraskan dengan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Mataram
terpilih. Begitu juga halnya pola pikir penyusunan kebutuhan RPJMD ini didasarkan pada
permasalahan kebutuhan masa kini dan estimasi permasalahan masa akan datang dengan
tolak ukur keberhasilan program yang lalu.
Pembangunan hukum diarahkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa dengan menjunjung tinggi supremasi hukum, dimana menjadikan hukum
sebagai pedoman bersikap, berbuat dan bertingkah laku bagi masyarakat dalam
kerhidupan berbangsa dan bernegara. Hukum menjadi pedoman dalam hubungan interaksi
dalam kehidupan sehari-hari. Pembangunan hukum harus bersumber pada tiga pilar yaitu:
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang baik, penegakan hukum yang
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
2
konsisten dan pengembangan serta peningkatan kesadaran hukum masyarakat,
pelaksanaan ketiga pilar tersebut harus berjalan secara simultan dan merupakan satu
kesatuan yang utuh.
2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah TK.II
Mataram;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah:
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
11. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
3
3. Maksud dan Tujuan.
RENSTRA Bagian Hukum Setda Kota Mataram Tahun 2016-2021 ini dimaksudkan
sebagai pedoman dan arahan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi, serta bertujuan
untuk memaksimalkan pembangunan dalam bidang hukum di Kota Mataram yaitu dengan
mengoptimalkan sistem hukum, tegaknya supremasi hukum dan HAM sehingga tercapai
pembangunan hukum dan nilai-nilai budaya hukum secara komperehensif. Dengan
penerapan program dan kegiatan yang berorientasi pada memaksimalkan potensi
organisasi akan berdampak positif pada peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja dan
pelayanan aparatur.
Arah kebijakan yang ditempuh Bagian Hukum Setda Kota Mataram dalam rangka
mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas adalah
dengan merumuskan kebijakan-kebijakan sebagai berikut :
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat akan hak dan kewajibannya;
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia;
3. Peningkatan sosialisasi pemahaman di bidang hukum;
4. Pengembangan sistem jaringan dokumentasi hukum;
5. Peningkatan pelayanan hukum dan bantuan hukum;
Terwujudnya pelaksanaan pembaharuan hukum dilakukan melalui upaya
penegakan hukum yang konsisten yang berdampak secara tidak langsung akan
memberikan landasan yang kuat bagi pembangunan lain seperti ekonomi, politik, sosial
budaya dan ketertiban di masyarakat, namun kenyataan menunjukkan bahwa reformasi
hukum masih memerlukan proses yang cukup panjang untuk dapat benar–benar
berimplikasi secara menyeluruh terhadap perbaikan pembangunan di Kota Mataram
terutama untuk mendukung proses peningkatan ekonomi masyarakat.
Permasalahan yang masih dihadapi dalam pembangunan hukum dan harus
diupayakan pemecahannya pada tahun yang akan datang, pada dasarnya terfokus pada
masalah peningkatan dan pengembangan produk hukum, dalam hal ini karena terbatasnya
tenaga yang khusus menangani penyusunan Peraturan Perundang–Undangan yang
berpengaruh pada hasil yang belum optimal, kurangnya sosialisasi dan terbatasnya
referensi sebagai acuan dalam merumuskan materi produk hukum daerah.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
4
4.Kedudukan dan peranan renstra dalam perencanaan daerah
Perencanaan Strategis sekretariat Daerah merupakan suatu proses yang berorientasi
kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul sebagaimana amanat
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah,
khususnya Pasal 19 ayat (3) menyatakan bahwa Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah
terpilih harus membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3 bulan
setelah pelantikannya yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah maupun laporan penyelenggaran pemerintahan ke
Presiden.
Rencana strategis Bagian Hukum Setda Kota Mataram mengandung visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan sehingga Rencana strategis ini berperan sebagai
pedoman dalam menyelenggarakan pemerintahan demi tercapainya akuntabilitas kinerja sesuai
yang direncanakan pada awal tahun anggaran.
5.Sistematika Penulisan.
Sistematika penulisan dalam Renstra SKPD Bagian Hukum Setda Kota Mataram
disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN, Bab ini menguraikan latar belakang penyusunan
Renstra SKPD, Landasan Hukum penyusunan, Maksud dan Tujuan
Penyusunan, Kedudukan dan peranan renstra dalam perencanaan daerah
dan Sistematika Penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD, Bab ini menguraikan tentang Tugas,
Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja
Pelayanan SKPD, Anggaran dan realisasi pendanaan dan Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, Bab ini
menguraikan indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
5
Wakil Kepala Daerah Terpilih. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Penentuan Isu-Isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, Bab ini
berisikan Visi dan Misi SKPD, Tujuan dana Sasaran Jangka Menengah
SKPD, Strategi dan Kebijakan.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI : INDIKATOR KINERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA MATARAM, bab ini
berisikan Indikator Kinerja yang mengaju RPJMD, serta Indikator kinerja
utama (IKU) Bagian hukum setda utama.
BAB VII : PENUTUP.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pembangunan hukum di Kota Mataram diarahkan pada penegakan hukum yang
konsisten dalam arti bahwa dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan secara umum
haruslah dilandasi pada norma-norma yang berintikan keadilan dan kebenaran serta diwajibkan
untuk menciptakan kepastian hukum, demokratisasi dan menjunjung tinggi penegakan HAM.
Program pembangunan bidang hukum ini dilakukan melalui program peningkatan kesadaran
hukum masyarakat, penegakan hukum secara konsisten untuk menjamin kepastian dan
keadilan, peningkatan pelayanan dan bantuan hukum, penyusunan produk hukum berupa
Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan bersama walikota dan Kepala Daerah sesuai
kebutuhan masyarakat dan Pemerintah.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram, maka
perubahan-perubahan yang mendasar tentang regulasi dan reformasi hukum di Kota Mataram
sangat perlu dilakukan karena kewenangan begitu luas dalam berbagai aspek pemerintahan.
Modernisasi produk hukum untuk menyesuaikan dengan alam desentralisasi masih
merupakan tugas utama pada tahun yang akan datang, karena produk-produk hukum Kota
Mataram yang berlaku saat ini masih didasari aturan-aturan yang lama. Modernisasi produk
hukum Kota Mataram akan tergantung antara lain pada peningkatan kemampuan aparatur
yang diharapkan dapat dilakukan melalui Bimbingan Teknis penyusunan Produk Hukum Kota
Mataram dan adanya jaringan komunikasi diantara SKPD. Selain itu seiring dengan
perkembangannya kedepan agar program pembangunan hukum oleh Pemerintah Kota
Mataram perlu diarahkan kepada hukum yang memihak semua masyarakat, tanpa diskriminasi
dan juga harus memperhatikan aspek–aspek yang terkait dengan demokratisasi, penegakan
hukum dan penegakan nilai-nilai HAM. Selain hal-hal tersebut diatas perlu diperhatikan juga
sarana dan prasarana penunjang serta alokasi anggaran yang memadai sangat menunjang
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
7
dalam memajukan program pembangunan di Bidang Hukum, karena hal tersebut tentunya
akan berpengaruh pada terwujudnya tujuan organisasi dan terealisasinya berbagai program
dan kegiatan yang telah direncanakan.
2.1 Tugas, Pokok dan Fungsi
a.Struktur Organisasi Bagian Hukum
Adapun bagan Struktur Organisasi Bagian Hukum Setda Kota Mataram
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram Kemudian
dijabarkan dalam Peraturan Walikota Mataram Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kota Mataram. Pada Bab III Pasal 3 ayat (1) menyebutkan bahwa Bagian
Hukum meliputi:
- Kepala Bagian membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang terdiri dari :
a. Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan;
b. Sub Bagian Bantuan Hukum; dan
c. Sub Bagian Dokumentasi dan Penyuluhan Hukum.
Dari Struktur Organisasi Bagian Hukum Setda Kota Mataram di atas, terdapat
jabatan Struktural sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu :
- Eselon III : 1 orang (Kepala Bagian),
- Eselon IV : 3 orang (Kepala Sub Bagian).
KEPALA BAGIAN
HUKUM
KASUBBAG.
Bantuan Hukum
KASUBBAG. Dokumentasi dan
Penyuluhan Hukum
KASUBBAG. Peraturan Perundang-
Undangan
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
8
b.Tugas Pokok dan Fungsi
Secara umum berdasarkan ketentuan Pasal 14 Peraturan Walikota Mataram
Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Mataram, TUPOKSI Bagian Hukum sebagai berikut:
1) Bagian Hukum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat, mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan
penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya di bidang produk
hukum dan telaahan hukum, penyusunan peraturan perundang–undangan, bantuan
hukum, dokumentasi dan informasi hukum, penyuluhan hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM).
2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Kepala Bagian Hukum
mempunyai TUPOKSI sebagai berikut:
a. pelaksanaan perumusan kebijakan produk hukum dan telaahan hukum;
b. pelaksanaan perumusan penyusunan produk hukum Daerah baik yang bersifat
pengaturan (regeling) maupun penetapan (beschikking);
c. pelaksanaan penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum bidang
perdata dan tata usaha negara kepada Pemerintah Daerah dan Aparatur dalam
hubungan kedinasan;
d. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum, penyuluhan
hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM); dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Asisten.
3) Kepala Sub Bagian Perundang-Undangan memiliki TUPOKSI sebagai berikut:
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan produk hukum Daerah yang
bersifat pengaturan (regeling);
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan produk hukum Daerah yang
bersifat penetapan (beschikking);
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
9
d. menyiapkan dan pengumpulan bahan telaahan, pertimbangan dan pengkajian
produk hukum;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan penerbitan dan/atau pengundangan produk
hukum;
f. menyiapkan bahan penyusunan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
pengaturan (regeling);
g. menyiapkan bahan penyusunan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
penetapan (beschikking);
h. menyiapkan bahan pembahasan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
pengaturan (regeling);
i. menyiapkan bahan pembahasan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
penetapan (beschikking);
j. menyiapkan bahan dan fasilitasi kegiatan Program Pembentukan Peraturan
Daerah (Propemperda);
k. menyiapkan bahan dan fasilitasi kegiatan penyelarasan rancangan produk
hukum daerah;
l. menyiapkan bahan penerbitan lembaran daerah dan berita daerah;
m. menyiapkan bahan harmonisasi produk hukum daerah;
n. menyiapkan bahan administrasi pengundangan produk hukum daerah;
o. menyiapkan bahan konsultasi dengan instansi lain baik di daerah maupun di
tingkat pusat; dan
p. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai bidang
tugasnya.
4) Kepala Sub Bagian Konsultasi dan Bantuan Hukum memiliki TUPOKSI sebagai
berikut:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi sengketa hukum sebagai akibat
pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
10
c. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan dan perlindungan hukum
bidang perdata dan tata usaha negara kepada Pemerintah Daerah dan Aparatur
dalam hubungan kedinasan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan konsultasi dengan semua instansi dalam rangka
pemberian pertimbangan dan bantuan hukum;
e. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah dan
pihak lain untuk membuat telaahan sengketa hukum;
f. menyiapkan bahan penyelesaian sengketa hukum baik di dalam maupun di luar
pengadilan sebagai akibat pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan
perundang-undangan lainnya;
g. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah dan
pihak lain untuk membuat telaahan dan pertimbangan hukum;
h. menyiapkan bahan penyelesaian bantuan dan perlindungan hukum bidang
perdata dan tata usaha negara kepada Pemerintah Daerah dan Aparatur dalam
hubungan kedinasan; dan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai bidang
tugasnya.
5) Kepala Sub Bagian Dokumentasi, Penyuluhan Hukum memiliki TUPOKSI sebagai
berikut:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan dokumentasi dan informasi hukum;
c. penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi dan penggandaan produk hukum;
d. penyiapan bahan pelaksanaan penyimpanan dan pemeliharaan produk-produk
hukum;
e. pemeriksaan, pengawasan persiapan dan pelaksanaan penyuluhan hukum;
f. fasilitasi pembinaan penegakan HAM dan pelaksanaan perumusan kebijakan di
bidang Hak Asasi Manusia (HAM);
g. menata dan mengawasi pelaksanaan koordinasi pembinaan dan petunjuk teknis
pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
11
h. menyiapkan bahan penyuluhan hukum;
i. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan peningkatan kesadaran hukum
masyarakat;
j. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait untuk
pelaksanaan penyuluhan hukum;
k. menyiapkan bahan sosialisasi dan publikasi produk hukum daerah dan peraturan
perundang-undangan;
l. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah dan
pihak lain untuk membuat telaahan dalam rangka pembinaan dan penegakan
Hak Asasi Manusia (HAM) di Daerah;
m. menyiapkan bahan perumusan program di bidang Hak Asasi Manusia (HAM);
dan
n. penataan dan pengelolaan tata usaha bagian;
o. memelihara dan mengkoordinasikan arsip/laporan/data lain pada Bagian;
p. penyusunan rencana umum pengadaan dan rencana penggunaan uang;
q. penataan administrasi kepegawaian di lingkungan Bagian yang meliputi
kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, kesejahteraan pegawai dan
laporan berkala;
r. penataan administrasi keuangan di lingkungan Bagian yang meliputi gaji
pegawai, keuangan, perjalanan dinas serta hak-hak keuangan lainnya; dan
s. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai bidang
tugasnya.
2.Sumber Daya SKPD
Kondisi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram saat ini dapat dipaparkan
sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia
Pegawai pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram berdasarkan
data hingga Tanggal 2 Juni 2016 berjumlah 13 orang yang terdiri atas 1 orang
pejabat struktural Eselon III dan 3 orang Pejabat Struktural Eselon IV serta 8 orang
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
12
staf PNS dan 3 orang Tenaga Harian Lepas. Berdasarkan golongan dan tingkat
pendidikannya dapat dijabarkan sebagai berikut :
Berdasarkan data jumlah aparatur pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Mataram di atas, bila ditinjau dari aspek latar belakang pendidikan dapat dijabarkan
sebagai berikut : sebanyak 6 orang berlatar belakang strata 2, 5 orang berlatar
pendidikan Sarjana/ Strata Satu (S1) dan sebanyak 2 orang berlatar pendidikan SMA/
SLTA/SMK.
b.Sarana Dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja akan menunjang keberhasilan
pelaksanan tugas poko dan fungsi Bagian Hukum Setda Kota Mataram dalam
mewujudkan Visi, Misi,tujuan dan sasaran, adapun daftar sarana dan prasarana pada
Bagian Hukum Setda Kota Mataram :
No
N a m a NIP
Gol
Pendidikan Terakhir
Jabatan
Diklat Struktur
al
1 2 3 4 5 6
1. MANSUR, SH,MH NIP : 19701231 200212 1 035
IV/a S-2 Hukum Kepala Bagian Diklatpim
Tk.III
2. HUBAIDI, SH NIP : 19790607 200501 1 012
III/d S-2 Hukum Kasubbag.Bantuan Hukum -
3. NOFITA AMIR HUSIN,SH.,MH NIP. 19821116 200501 2 011
III/d S-2 Hukum Kasubbag.Dokumentasi,penyuluhan hukum
-
4. I KETUT SURYA BAWANA, SH.,MH
NIP : 197807172005011015 III/b S-2 Hukum Kasubbag. Peraturan Perundang-
undangan -
5. B. SUYANTI, SH NIP : 198002152010012009
III/b S-1 Hukum Pemegang Barang -
6. ADI INDRAPRATAMA,SH NIP : 198304162009011004
III/b S-1 Hukum Analis peraturan perundang-undangan
-
7. JANUR YUDISTYO P, SH
NIP : 198404042011011016
III/b S-2 Hukum Analis peraturan perundang-
unadangan
-
8. ABDI SUCI FLAMBOYANI, SH NIP : 197408132007012017
III/a S-1 Hukum Pengadministrasi Peraturan Perundang-undangan
-
9. LALU MUHAMMAD AZWAR,SH NIP.198312102010011006
III/a S-1 Hukum Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum
10. MUSADI AZANI,S.STP NIP : 199305082016091001
III/a STPDN Analis peraturan perundang-unadangan
-
11. B. LENI ANDRIANI NIP : 197503272001122002
II/d SMA Bendahara Pengeluaran Pembantu
-
12.
I MADE AGUS WIDIARTHA
NIP.197205252007011028
II/b SMK Operator Komputer -
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
13
NAMA BARANG JUMLAH/SATUAN KONDISI
Komputer 6 unit Baik
Meja kabag 1 unit Baik
Meja kasubbag 3 unit Baik
Meja Staf 11 Unit Baik
Meja Rapat 1 Unit Baik
Meja Komputer 2 Unit Baik
Kursi Kabag 1 Unit Baik
Kursi Kasubbag 3 Unit Baik
Kursi Staf 11 Unit Baik
Kursi Rapat 8 Unit Baik
Sofa Tamu 1 Set Baik
Lemari Buku 8 Unit Baik
Rak Buku 1 Unit Baik
Lemari Besi 1 Unit Baik
Mesin Ketik Manual 1 Unit Baik
Printer 5 Unit Baik
Televisi 1 Unit Baik
AC 3 Unit Baik
Dispenser 1 Unit Baik
Etalase 1 Unit Baik
Kipas angin 2 Unit Baik
Filing Kabinet Kayu 3 Unit Baik
UPS 1 Unit Baik
Brankas 1 Unit Baik
3.Kinerja Pelayanan
Tinjauan terhadap kinerja pelayanan pada Bagian Hukum Setda Kota Mataram
periode renstra 2016 – 2020 dapat diketahui dari tingkat capaian kinerja pada tahun
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
14
sebelumnya yaitu sebesar 96 % yaitu terdiri dari jumlah Peraturan Daerah, Peraturan
Walikota dan Keputusan Walikota yang ditetapkan, sosialisasi dan publikasi produk
hukum daerah setiap tahunnya serta jumlah kasus/sengketa yang dapat diselesaikan
serta terbentuknya MOU dengan instansi Vertikal lainnya yang menunjang kinerja
Bagian Hukum Setda Kota Mataram.
Pelaksanaan Program dan kegiatan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Mataram didasarkan pada Tugas Pokok dan Fungsi organisasi kemudian dituangkan
kedalam Renstra SKPD dan dijabarkan kedalam Rencana Kerja pada setiap Tahun
Anggaranya melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Keja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD), dengan berpedoman pada dokumen-dokumen tersebut Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Mataram berusaha untuk merealisasikan berbagai program
kegiatan yang telah direncanakan.
4. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dalam merealisasikan berbagai program kerja dan kegiatan pada Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Mataram pada setiap Tahun Anggaranya bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram yang dijabarkan
kedalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA-SKPD), Kegiatan yang dilaksanakan
bersifat Pelayanan Aparatur dan masyarakat untuk menunjang pelaksanaan program
kegiatan tersebut didanai melalui Pos Belanja Aparatur.
Besarnya anggaran dan Rencana alokasi anggaran pada Bagian Hukum dalam 5
(lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut:
NO.
Alokasi Anggaran
JUMLAH (Rp)
Rincian :
1
Tahun Anggaran 2016
1.211.138.000
2
Tahun Anggaran 2017
1.261.138.000
3
Tahun Anggaran 2018
1.400.000.000
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
15
4
Tahun Anggaran 2019 1.500.000.000
5
Tahun Anggaran 2020
1.600.000.000
Angggaran tersebut diperuntukkan untuk mendukung pelaksanaan 4 program
kegiatan yakni Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-
Undangan, Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan, Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemda Bidang SJDI dan Penyuluhan Hukum serta Pelayanan Bantuan Hukum
Pemda.
Adanya peningkatan rencana alokasi anggaran pada setiap Tahun Anggaranya
tersebut disesuaikan dengan kondisi dan tuntutan pembangunan hukum kedepan,
dimana dengan semakin meningkat dan berkembangnya pembangunan di Kota
Mataram tentunya akan diimbangi dengan semakin kompleksnya permasalahan
hukum dan gesekan-gesekan yang akan ditimbulkannya. Khususnya berkaitan dengan
aspek penataan ruang wilayah Kota, aspek perizinan dan permasalah-permasalah
sosial kemasyarakatan lainya yang berpotensi untuk mengganggu kondusifitas
KAMTIBMAS didaerah ini. Untuk itu maka Bagian Hukum Setda Kota Mataram dengan
mengedepankan program dan kegiatan yang inovatif dengan berpedoman pada Tugas
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) berusaha untuk memaksimalkan.
5.Tantangan dan Peluang Pengembangan SKPD
Pembangunan hukum sebagaimana yang telah dikemukakan diatas harus
bersumber pada tiga pilar yaitu: Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang baik,
penegakan hukum yang konsisten dan pengembangan serta peningkatan kesadaran hukum
masyarakat, pelaksanaan ketiga pilar tersebut harus berjalan secara simultan dan
merupakan satu kesatuan yang utuh, pelaksanaan ketiga pilar tersebut diformulasikan
kedalam tugas, pokok dan fungsi yang dijabarkan kedalam berbagai program kegiatan
yang disinkronisasikan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah. Dalam pelaksanaan program
kegiatan pada bagian hukum setda kota mataram tersebut tidak terlepas dari adanya
tantangan dan hambatan sebagai berikut :
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
16
a. Tidak meratanya tingkat kesadaran hukum masyarakat akan hak dan keawajibannya
dikarenakan oleh majemuknya masyarakat itu sendiri sehingga dibutuhkan lebih
banyak penyuluhan hukum;
b. Kurangnya kapasitas SDM sehingga berdampak pada minimnya kreativitas dan
inovasi;
c. Banyaknya permasalahan hukum yang muncul dimasyarakat, baik permasalahan
hukum secara horozontal antar masyarakat itu sendiri maupun konflik-konflik vertical
yang melibatkan masyarakat atau institusi pemerintah lainnya, seperti gugatan hukum
masyarakat kepada pemerintah, sehingga diperlukan langkah-langkah hukum yang
tepat baik secara litigasi maupun non litigasi;
d. Kurangnya koordinasi antara pemangku kebijakan merupakan salah satu penyebab
munculnya masalah dan lambannya penanganan masalah yang muncul;
e. Tidak adanya regulasi atau produk hukum yang mengatur hal-hal tertentu, sehingga
dapat berdampak pada sulitnya ditemukan solusi hukum yang tepat.
Namun selain faktor adanya tantangan dan hambatan tersebut, terdapat juga daya
dukung yang menjadi peluang dalam mensukseskan pelaksanaan program kegiatan yakni:
1). SDM aparatur yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan S1 dan S2 Ilmu
Hukum;
2). Kemudahan akses media informasi dan komunikasi;
3). Adanya struktur organisasi yang ramping dan saling mendukung dalam pelaksanaan
tugas;
4). Tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanan tugas untuk
menunjang kegiatan pembangunan bidang hukum;
5). Adanya Steakholder (akademisi dan LSM) sebagai mitra kerja pemerintah daerah,
merupakan peluang dalam mendukung pelaksanaan program kegiatan pada bagaian
Hukum setda Kota Mataram khususnya dalam rangka meningkatkan pemahaman dan
kesadaran hukum aparatur dan masyarakat yang diformulasikan kedalam berbagai
kegiatan seperti konsultasi public dalam penyempurnaan draft Rancangan Peraturan
Daerah, pembinaan keluarga sadar hukum (KADARKUM), sosialisai dan penyuluhan
hukum terhadap berbagai peraturan perundang-undangan, pengkajian terhadap
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
17
berbagai permasalahan hukum serta konsultasi dan bantuan hukum terhadap kasus-
kasus yang dihadapai oleh aparatur dan pemerintah Kota Mtaram;
6). Adanya dukungan masyarakat yang diwujudkan dengan peran serta dan partisipasi
aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam mendukung pembangunan dalam bidang
hukum sebagai salah satu wujud keterlibatan masyarakat adalah ikut berperan aktif
dimana masyarakat memiliki kesempatan bersuara, berpartisipasi dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
18
BAB III
ISI-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Dalam pelaksanaan Pembangunan Hukum di Kota Mataram terdapat beberapa
kelemahan yang menjadi penghambat dalam merealisasikan berbagai program kegiatan,
diantaranya sebagai berikut :
a. Tidak meratanya tingkat kesadaran hukum masyarakat akan hak dan kewajibannya
dikarenakan oleh majemuknya masyarakat itu sendiri sehingga dibutuhkan lebih
banyak penyuluhan hukum;
b. Kurangnya kapasitas SDM sehingga berdampak pada minimnya kreativitas dan
inovasi;
c. Banyaknya permasalahan hukum yang muncul dimasyarakat, baik permasalahan
hukum secara horizontal antar masyarakat itu sendiri maupun konflik-konflik
vertikal yang melibatkan masyarakat atau institusi pemerintah lainnya, seperti
gugatan hukum masyarakat kepada pemerintah, sehingga diperlukan langkah-
langkah hukum yang tepat baik secara litigasi maupun non litigasi;
d. Kurangnya koordinasi antar pemangku kebijakan merupakan salah satu penyebab
munculnya masalah dan lambannya penanganan masalah yang muncul;
e. Tidak adanya regulasi atau produk hukum yang mengatur hal-hal tertentu,
sehingga dapat berdampak pada sulitnya ditemukan solusi hukum yang tepat;
f. Pengalokasian anggaran yang tidak berorientasi pada inovasi sehingga banyak
trobosan kegiatan yang tidak dapat direalisasikan karena tidak didukung oleh
alokasi anggaran yang memadai.
Selain adanya faktor-faktor penghambat tersebut di atas, juga ada faktor-
faktor kunci yang menentukan keberhasilan Bagian Hukum Setda Kota Mataram yaitu
sebagai berikut :
1. SDM aparatur yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan S1 dan S2 Hukum;
2. Kemudahan akses media komunikasi dan informasi;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
19
3. Adanya struktur organisasi yang ramping dan saling mendukung dalam pelaksanaan
tugas;
4. Tersedianya prasarana dan sarana untuk menunjang pelaksaan tugas untuk
menunjang kegiatan Pembanguan dalam bidang hukum;
5. Adanya steakholder (akademisi dan LSM) sebagai mitra kerja pemerintah daerah,
dalam mendukung pelaksanaan program kegiatan;
6. Adanya dukungan dan peran serta aktif dari masyarakat dalam mendukung
pelaksanaan pembangunan dalam bidang hukum.
Arah kebijakan yang ditempuh oleh Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Mataram dalam rangka mengatasi permasalahan dan tantangannya adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat akan hak dan kewajibannya;
2. Peningkatan kapasitas SDM;
3. Peningkatan sosialisasi pemahaman bidang hukum;
4. Pengembangan Sistem Jaringan Dokumentasi Hukum;
5. Peningkatan pelayanan hukum dan bantuan hukum.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih.
Dengan terpilihnya H. AHYAR ABDUH dan H. MOHAN ROLISKANA sebagai
Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk memimpin Kota Mataram dalam periode 2016-
2021 telah menetapkan Visi Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju,
Religius dan Berbudaya serta menetapkan lima Misi yaitu :
a. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan
masyarakat yang kondusif, dinamis dan harmonis.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal untuk mendorong daya
saing daerah.
c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance).
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
20
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
Visi ini mengarahkan pada pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur,
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, disamping itu makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram
adalah :
a. Kota Mataram adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Maju ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga
kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat Mentaram dan memiliki kebanggaan sebagai warga Gumi Mentaram.
c. Religius diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-
nilai Ketuhanan, mengedepankan muammallah serta toleransi yang tinggi antar umat
beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani.
d. Berbudaya diartikan sebagai terciptanya keseimbangan antara kemajuan dan
religiusitas yang saling berterima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya
jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang
bermoral, bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan nilai-nilai dan norma-
norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam bingkai masyarakat madani.
Untuk mencapai Visi Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju,
Religius dan Berbudaya maka Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi
yaitu :
a. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan
masyarakat yang kondusif, dinamis dan harmonis.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal untuk mendorong daya
saing daerah.
c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
21
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance).
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk
menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan
indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka
menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui
kebijakan umum diperoleh cerita strategi melalui program-program yang saling terkait dan
rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan
Berdasarkan visi yang dicanangkan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih
periode 2016-2021 yang menginginkan terwujudnya masyarakat Mataram yang maju,
religius, dan berbudaya dengan pengupayaan melalui lima misi yang telah ditetapkan,
maka bahasa pencapaian visi dan misi tersebut dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran
yang secara komprehensif akan disinergikan melalui program-program prioritas pada
masing-masing SKPD. Sinergitas ini diharapkan mampu menjawab berbagai bentuk
permasalahan atas kondisi kekinian sebagai potret Kota Mataram dalam lima tahun
mendatang, hal ini digambarkan pada Misi Kepala Daerah dalam Mewujudkan masyarakat
perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan masyarakat yang kondusif,
dinamis dan harmonis.
2.3 Telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup
Tujuan penataan tata ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman,
nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan berbasis
perdagangan, jasa, dan industri kreatif. Telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian
lingkungan hidup meliputi fungsi, kedudukan, kebijakan dan strategi perencanaan tata
ruang yang berfungsi sebagai penyelaras kebijakan tata ruang nasional, provinsi dan kota
serta sebagai acuan masyarakat untuk mengarahkan segala kegiatan dan program
pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
22
4.Isu-isu strategis Bagian hukum
Dalam pelaksanaan program-program kegiatan dimaksud ditemukan berbagai
kendala dan kelemahan yang menjadi penghambat dalam merealisasikan berbagai
program kegiatan, diantaranya sebagai berikut :
a. Minimnya data pendukung yang diperlukan dalam menyelesaikan berbagai program
kegiatan pada Bagian Hukum Setda Kota Mataram;
b. Pengalokasian Anggaran yang tidak berorientasi pada inovasi sehingga banyak trobosan
kegiatan yang tidak dapat direalisasikan karena tidak didukung oleh alokasi anggaran
yang memadai.
Namun adanya faktor-faktor penghambat tersebut tidak serta merta faktor penentu
keberhasilan dapat diartikan sebagai faktor yang mempunyai pengaruh besar dalam
mewujudkan visi dan misi Bagian Hukum Setda Kota Mataram, adapun Faktor-faktor Kunci
Keberhasilan Bagian Hukum Setda Kota Mataram dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. SDM aparatur yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan S1 dan S2 Ilmu
Hukum;
2. Kemudahan akses media komunikasi dan informasi;
3. Adanya jaringan kerjasama yang cukup baik antar lembaga baik lingkup Pemerintah .
4. Adanya struktur organisasi yang ramping dan saling mendukung dalam pelaksanaan
tugas;
5. Tersedianya prasarana dan sarana untuk menunjang pelaksaan tugas Untuk menunjang
kegiatan Pembanguan dalam bidang hukum;
6. Adanya Steakholder (akademisi dan LSM) sebagai mitra kerja pemerintah daerah,
dalam mendukung pelaksanaan program kegiatan;
7. Adanya dukungan dan peran serta aktif dari masyarakat dalam mendukung pelasanaan
pembangunan dalam bidang hukum.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
23
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN
DAN STRATEGI (KEBIJAKAN DAN PROGRAM)
4.1 Visi dan Misi Bagian Hukum
Pembangunan dalam Bidang hukum yang dilaksanakan oleh Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Mataram yang dijabarkan kedalam berbagai program/ kegiatan
didasarkan pada Visi dan Misi yaitu:
- VISI : Bagian Hukum sebagai ujung tombak pembangunan di Bidang Hukum
mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
dalam mewujudkan masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya.
- MISI : 1. Meningkatkan kemampuan aparatur pemerintahan pada bidang hukum;
2. Mewujudkan kapasitas,ketertiban dan perlindungan hukum;
3. Meningkatkan kesadaran hukum dan hak asasi manusia serta mutu
pelayanan aparatur pada bidang hukum.
4.2 Tujuan dan Sasaran
RENSTRA Bagian Hukum Setda Kota Mataram Tahun 2016-2020 ini
dimaksudkan sebagai pedoman dan arahan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi
serta bertujuan untuk memaksimalkan pembangunan dalam bidang hukum di Kota
Mataram yaitu dengan mengoptimalkan sistem hukum, tegaknya supremasi hukum dan
HAM sehingga tercapai pembangunan hukum dan nilai-nilai budaya hukum secara
komperehensif. Dengan penerapan program dan kegiatan yang berorientasi pada
memaksimalkan potensi organisasi akan berdampak positif pada peningkatan kualitas
dan kuantitas kinerja dan pelayanan aparatur pada Bagian Hukum Setda Kota Mataram
dalam lima tahun kedepan. Sedangkan sasaran jangka menengah Pembangunan dalam
bidang hukum dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1) Terciptanya masyarakat Kota Mataram yang taat hukum, serta terminimalisirnya
perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
24
(2) Terwujudnya ketertiban ,perlindungan hukum dan HAM yang berkeadilan dan kebenaran
yang didukung oleh aparat hukum yang bersih, berkemampuan dan berwibawa;
(3) Meningkatkan dan efektifnya pelaksanaan Peraturan Daerah, inventarisasi
penyempurnaan Peraturan Daerah yang tidak sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
4.3 Strategi, Kebijakan dan Program.
Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi tersebut maka perlu
diformulasikan langkah-langkah pendukung agar apa yang telah direncanakan tersebut
dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan, salah satu langkah yang ditempuh adalah
dengan menyusun strategi. Strategi merupakan kegiatan, mekanisme, atau sistem
untuk mengantisipasi secara menyeluruh dan meramalkan pencapaian tujuan ke depan
melalui pendekatan rasional. Hal ini perlu dilakukan agar memberikan pilihan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan, untuk itu maka dalam melaksankan tujuan dan
sasaran tersebut maka diformulasian kedalam beberapa strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan Peran serta dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan
dibidang hukum melalui penyuluhan-penyuluhan hukum serta kadarkum;
2. Meningkatkan komunikasi dan Koordinasi dengan dinas/instansi terkait serta
masyarakat;
3. Mengembangkan Sistem Jaringan Dokumentasi Hukum untuk memudahkan
masyarakat mengakses berbagai peraturan hukum;
4. Mengikuti Bimbingan Teknis, lokakarya dan seminar berkaitan dengan peningkatan
sumber daya manusia, khususnya perancang peraturan perundang-undangan
(legal drafter).
5. Mengikuti Bimbingan Teknis, lokakarya dan seminar berkaitan dengan peningkatan
sumber daya manusia, khususnya berkaitan dengan penyelesaiaan sengketa
hukum dan kasus hukum serta penyusunan kontrak.
Arah kebijakan yang ditempuh Pemerintah Kota Mataram dalam rangka
mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi di bidang hukum, dengan
kebijakan yang ditempuh adalah sebagai berikut :
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
25
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat akan hak dan kewajibannya.
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia;
3. Peningkatan sosialisasi pemahaman di bidang hukum dan HAM;.
4. Pengembangan Sistem Jaringan Dokumentasi Hukum;
5. Peningkatan pelayanan hukum dan bantuan hukum.
Terwujudnya pelaksanaan pembaharuan hukum dilakukan melalui upaya
penegakan hukum yang konsisten yang berdampak secara tidak langsung akan
memberikan landasan yang kuat bagi pembangunan lain seperti ekonomi, politik, sosial
budaya dan ketertiban di masyarakat, namun kenyataan menunjukkan bahwa reformasi
hukum masih memerlukan proses yang cukup panjang untuk dapat benar–benar
berimplikasi secara menyeluruh terhadap perbaikan pembangunan di Kota Mataram
terutama untuk mendukung proses peningkatan ekonomi masyarakat.
Permasalahan yang masih dihadapi dalam pembangunan hukum dan harus
diupayakan pemecahannya pada tahun yang akan datang, pada dasarnya terfokus pada
masalah peningkatan dan pengembangan produk hukum, dalam hal ini karena
terbatasnya tenaga yang khusus menangani penyusunan peraturan perundang–
undangan yang berpengaruh pada hasil yang belum optimal, kurangnya sosialisasi dan
terbatasnya referensi sebagai acuan dalam merumuskan materi produk hukum daerah.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
26
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
a. Rencana Program dan Kegiatan
Dalam kurun waktu lima tahun kedepan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Mataram melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi yang dijabarkan kedalam Program
Penataan Peraturan Perundang-Undangan dan dijabarkan kedalam berbagai kegiatan-
kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut :
1) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan, kegiatan
pokok program ini adalah :
a. Penyiapan bahan penyusunan program legislasi daerah;
b. Peningkatan kemampuan dan kualitas aparatur dalam penyusunan berbagai
produk hukum daerah (Legal Drafting), seperti Rancangan Peraturan Daerah,
Peraturan Walikota, Keputusan Walikota dan/ atau Peraturan Pelaksanaan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
c. Pengkajian aspek yuridis terhadap produk-produk hukum daerah;
d. Penyiapan bahan penyusunan keterangan Walikota/ pengantar ekesekutif
terhadap pengajuan Rancangan Peraturan Daerah dan persetujuan terhadap
Peraturan Walikota mendahului Peraturan Daerah;
e. Penyiapan bahan Konsultasi Publik terhadap rancangan Peraturan Daerah sesuai
ketentuan yang berlaku;
2) Kegiatan Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan, kegiatan pokok
program ini adalah :
a. Meningkatkan koordinasi dalam bidang penegakan HAM dengan instansi terkait
seperti Biro Hukum Pemda NTB dan Kanwil Kementrian Hukum dan HAM.
b. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui kegiatan pembentukan,
pembinaan dan lomba kelompok Keluarga Sadar Hukum (KADARKUM) di Wilayah
Kota Mataram;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
27
c. Kegiatan Sosialisasi mengenai arti pentingnya penegakan HAM, dalam upaya
meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kesadaran terhadap penegakan HAM
masayarakat;
d. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan HAM dengan melibatkan dinas/
instansi terkait dan Panitia RANHAM Kota Mataram;
e. Menyiapkan bahan pembinaan penegakan HAM dan melakukan pengkajian
terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di Daerah;
f. Mengadakan Aksi Nasional HAM dengan berpedoman pada rumusan RANHAM
(Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia).
3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemda Bidang SJDI dan Penyuluhan Hukum,
kegiatan pokok program ini adalah :
a. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan profesionalisme penyuluhan hukum
dengan mengikuti pendidikan teknis dan kursus maupun pelatihan – pelatihan
yang berkaitan dengan penyuluhan hukum;
b. Pendokumentasian berbagai produk peraturan perundang-undangan seperti UU,
PP, PERPRES, Perda, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota;
c. Penyelenggaraan sistem dokumentasi hukum di daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Sosialisasi terhadap berbagai produk peraturan perundang-undangan kepada
masyarakat, dalam upaya meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kesadaran
hukum masayarakat melalui kegiatan pencetakan berbagai produk hukum
maupun sosialisasi dimedia massa;
4) Program Konsultasi Dan Bantuan Hukum, kegiatan pokok program ini di tahun yang
akan datang adalah :
a. Pengkajian aspek yuridis terhadap sengketa hukum yang menyangkut Pemerintah
Daerah;
b. Penyiapan bahan pertimbangan teknis di bidang hukum yang menyangkut bidang
tugas Pemerintah Daerah;
c. Pelayanan Bantuan Hukum di dalam (legitasi) dan di luar pengadilan (non legitasi)
terhadap kasus dan sengketa hukum yang dihadapi Pemerintah Kota Mataram;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
28
d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi di bidang konsultasi dan
bantuan hukum dengan instasi/ satuan kerja terkait;
e. Meningkatkan koordinasi penegakan hukum dalam pelayanan hukum dengan
instansi terkait seperti Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri dan POLRES;
f. Peningkatan pemahaman dan pengetahuan aparatur berkaitan dengan
penyelesaian kasus yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya.
b. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
Indikator Kinerja merupakan suatu metode evaluasi terhadap evektifitas
pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan pada setiap Tahun Anggaranya, hal ini
perlu dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung pencapaian target kegiatan
serta tidak terpenuhinya target kegiatan pada suatu organisasi. Berikut disampaikan
indikator kinerja pada Bagian hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram sebagai pedoman
dalam mengukur tingkat kerberhasilan antara lain:
1) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan:
a. Tersusunnya 15 buah Rancangan Peraturan Daerah Kota Mataram;
b. Terlaksananya 1 kali kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Produk Hukum
Daerah dan Penyusunan Kontrak;
c. Terlaksananya 4 kali kegiatan Konsultasi Publik terhadap 4 Rancangan Peraturan
Daerah Kota Mataram.
2) Kegiatan Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan:
a. Terlaksananya 1 kali Kegiatan Rapat Koordinasi (RAKOR) Rencana Aksi Hak
Asasi Manusia (RANHAM) Kota Mataram;
b. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan dan Lomba Keluarga Sadar Hukum
(KADARKUM) se-Kota Mataram.
3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemda Bidang SJDI dan Penyuluhan
Hukum, kegiatan pokok program ini adalah :
a. Terlaksananya Kegiatan Penyuluhan Hukum terhadap berbagai Produk Peraturan
Perundang-Undangan, khususnya Peraturan Daerah Kota Mataram di 6
Kecamatan se-Kota Mataram;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
29
b. Terlaksananya Data Base Perundang-Undangan melalui Sistem Jaringan
Dokumentasi dan Informasi (SJDI) Hukum di Kota Mataram;
c. Tercetaknya berbagai Produk Peraturan Perungang-Undangan yang terdiri atas
1. Cetak Undang-Undang Tingkat Atasan: 6 buah x 100 buku;
2. Cetak Perda Kota Mataram: 12 buah x 100 buku.
4) Program Konsultasi Dan Bantuan Hukum:
1. Terselesaikanya 10 kasus dan sengketa hukum yang melibatkan Aparatur dan
Pemerintah Daerah, baik penyelesaiaan dengan proses pro Yustitia melalui
Pengadilan (Litigasi) ataupun penyelesaiaan dengan mekanisme di Luar
Pengadilan (Non Litigasi);
2. Terlaksananya Kegiatan Bimbingan Teknis Penyelesaiaan Sengketa Hukum.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan tersebut kelompok
sasaran yang dituju adalah aparatur Pemerintah Kota Mataram, dan seluruh elemen serta
komponen masyarakat di Kota Mataram. Kelompok-kelompok sasaran tersebut
disesuaikan dengan rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti pada
kegiatan Bintek Penyusunan Produk Hukum Daerah ditujukan pada aparatur Pemerintah
Kota Mataram yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
aparatur dalam penyusunan berbagai Produk Hukum Daerah sehingga dalam
pelaksanaan program kegiatan SKPD akan memiliki payung hukum yang jelas serta
berkualitas. Kemudian untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan hukum yang akan
terjadi dalam pelaksanaan program kegiatan SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram
maupun terhadap tuntutan hukum dan sengketa hukum yang dihadapi oleh Pemerintah
Kota Mataram, maka bagi aparatur khususnya dan Pemerintah Kota Mataram umumnya
akan diberikan layanan konseling dan bantuan hukum baik penyelesaiaan dengan proses
pro Yustitia melalui Pengadilan (Litigasi) ataupun penyelesaiaan dengan mekanisme di
Luar Pengadilan (Non Litigasi).
Sedangkan terkait dengan pelaksanaan program kegiatan lainnya yang ditujukan
kepada masyarakat seperti kegiatan Penyuluhan hukum, Kegiatan Pembinaan dan Lomba
Keluarga Sadar Hukum (KADARKUM) dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan,
kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap segala ketentuan yang diatur dalam
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
30
Peraturan Perundang-Undangan, khususnya Peroduk Hukum Daerah serta mendukung
pelaksanaan penegakan HAM dengan melibatkan seluruh elemen dan komponen
masyarakat. Pelaksanaan kegiatan tersebut diformulasikan kedalam berbagai metode
seperti dengan kegiatan penyuluhan hukum, pencetakan dan penyebaran berbagai
Produk Peraturan Perundang-Undangan serta sosialisasi melalui media cetak.
Untuk merealisasikan dan mendukung pelaksanaan program serta kegiatan
tersebut fungsi Pelayanan Umum, Sub Fungsi Pelayanan Umum Pemerintahan dengan
Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah akan melaksanakan 4 kegiatan
dalam kurun waktu lima tahun kedepan Bagian Hukum Setda Kota Mataram
melaksanakan dengan jumlah alokasi dana yang dibutuhkan yang berasal dari APBD Kota
Mataram. Adapun rincian alokasi dana masing-masing sub bidang sebagai berikut :
NO.
Alokasi Anggaran
JUMLAH
(Rp)
Rincian :
1
Tahun Anggaran 2016
1.211.138.000
2
Tahun Anggaran 2017
1.261.138.000
3
Tahun Anggaran 2018
1.400.000.000
4
Tahun Anggaran 2019
1.500.000.000
5
Tahun Anggaran 2020
1.600.000.000
Angggaran tersebut diperuntukkan untuk mendukung pelaksanaan 4 program
kegiatan yakni Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-
Undangan, Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan, Peningkatan
Kapasitas Aparatur Pemda Bidang SJDI dan Penyuluhan Hukum serta Pelayanan
Bantuan Hukum Pemda.
Adanya peningkatan rencana alokasi anggaran pada setiap Tahun Anggaranya
tersebut disesuaikan dengan kondisi dan tuntutan pembangunan hukum kedepan,
dimana dengan semakin meningkat dan berkembangnya pembangunan di Kota
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
31
Mataram tentunya akan diimbangi dengan semakin kompleksnya permasalahan
hukum dan gesekan-gesekan yang akan ditimbulkannya. Khususnya berkaitan dengan
aspek penataan ruang wilayah Kota, aspek perizinan dan permasalah-permasalah
sosial kemasyarakatan lainya yang berpotensi untuk mengganggu kondusifitas
KAMTIBMAS didaerah ini. Untuk itu maka Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Mataram dengan mengedepankan program dan kegiatan yang inovatif dengan
berpedoman pada Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) berusaha untuk
memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada, sehingga apa yang direncanakan
dapat terealisasikan.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
32
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Integrasi Sistem Perencanaan, Keuangan, Akutansi, dan Akuntabilitas Kinerja dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Penerapan Indikator Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Mewajibkan setiap
instansi Pemerintah menetapkan indikator kinerja utama dilingkungan Instansi masing-masing.
Indikator kinerja utama merupakan ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peringkat
akuntabilitas kinerja.
Indikator Kinerja merupakan suatu metode evaluasi terhadap evektifitas pelaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan pada setiap Tahun Anggaranya, hal ini perlu dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor pendukung pencapaian target kegiatan serta tidak terpenuhinya
target kegiatan pada suatu organisasi. Berikut disampaikan indikator kinerja pada Bagian
hukum Sekretariat Derah Kota Mataram sebagai pedoman dalam mengukur tingkat
kerberhasilan dalam merealisasikan program dan kegiatan antara lain:
1) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan:
a. Tersusunnya 15 buah Rancangan Peraturan Daerah Kota Mataram;
b. Terlaksananya 1 kali kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Produk Hukum Daerah
dan Penyusunan Kontrak;
c. Terlaksananya 4 kali kegiatan Konsultasi Publik terhadap 4 Rancangan Peraturan
Daerah Kota Mataram.
2) Kegiatan Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan:
a. Terlaksananya 1 kali Kegiatan Rapat Koordinasi (RAKOR) Rencana Aksi Hak Asasi
Manusia (RANHAM) Kota Mataram;
b. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan dan Lomba Keluarga Sadar Hukum (KADARKUM)
se-Kota Mataram.
3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemda Bidang SJDI dan Penyuluhan Hukum,
kegiatan pokok program ini adalah :
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
33
a. Terlaksananya Kegiatan Penyuluhan Hukum terhadap berbagai Produk Peraturan
Perundang-Undangan, khususnya Peraturan Daerah Kota Mataram di 6 Kecamatan
se-Kota Mataram;
b. Terlaksananya Data Base Perundang-Undangan melalui Sistem Jaringan
Dokumentasi dan Informasi (SJDI) Hukum di Kota Mataram;
c. Tercetaknya berbagai Produk Peraturan Perungang-Undangan yang terdiri atas
1. Cetak Undang-Undang Tingkat Atasan: 6 buah x 100 buku;
2. Cetak Perda Kota Mataram: 12 buah x 100 buku.
4) Program Konsultasi Dan Bantuan Hukum:
1. Terselesaikanya 10 kasus dan sengketa hukum yang melibatkan Aparatur dan
Pemerintah Daerah, baik penyelesaiaan dengan proses pro Yustitia melalui
Pengadilan (Litigasi) ataupun penyelesaiaan dengan mekanisme di Luar Pengadilan
(Non Litigasi);
2. Terlaksananya Kegiatan Bimbingan Teknis Penyelesaiaan Sengketa Hukum.
Memperhatikan Indikator Kinerja diatas bila dikaitkan dengan tujuan dan sasaran
RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2020 sebagaimana tercantum dalam Misi Mewujudkan
masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan masyarakat yang
kondusif, dinamis dan harmonis, yang kemudian dijabarkan dalam tujuan Menciptakan
suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis dengan sasaran yaitu:
1. Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat;
2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemerintahan dengan
lancar;
3. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi.
Bila mencermati Indikator Kinerja yang ditetapkan oleh Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kota Mataram dengan tujuan dan sasaran yang terdapat dalam RPJMD Kota Mataram
Tahun 2016-2020 memiliki keselarasan, dimana upaya pembangunan dalam bidang hukum
yang dilakukan oleh Bagian Hukum Setda Kota Mataram dilakukan melalui upaya penegakan
hukum yang konsisten yang berdampak secara tidak langsung akan memberikan landasan
yang kuat bagi pembangunan lain seperti ekonomi, politik, sosial budaya dan ketertiban di
masyarakat.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
34
BAB VII
PENUTUP
Sejalan dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi, Bagian hukum Setda Kota
Mataram merupakan unit yang sangat strategis karena terjun langsung dalam proses
pembuatan produk hukum daerah, visi Bagian Hukum sebagai dasar misi yang tercermin dalam
tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatn sampai dengan akhir periode renstra yaitu
2020, serta dapat dijadikan acuan teknis selama 5 tahun ke depan.
Rencana Strategis ini dapat dicapai apabila seluruh unsur yang terdapat pada Bagian
Hukum Setda Kota Mataram berkomitmen dan bersinergis serta bertanggung jawab untuk
melaksanakannya dengan penuh pengabdian pada negara dan masyarakat karena penting
untuk diketahui bahwa keberhasilan suatu rencana strategis bukan hanya pada proses
perumusannya saja akan tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh implementasinya.
Demikian semoga rencana strategis Bagian Hukum Setda Kota Mataram dapat
dijadikan acuan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan selama lima tahun ke depan.
KEPALA BAGIAN HUKUM
SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM
M A N S U R, SH.,MH NIP.197012312002121035