Post on 15-Mar-2019
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan pertanian telah dan akan terus memberikan sumbangan bagi pembangunan
daerah, baik secara langsung dalam pembentukan Pendapatan DomestikRegional Bruto (PDRB),
penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak
langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan
sinergis dengan sektor lain. Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat tani, yang dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga
kerja, pembangunan sarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian.
sumber daya manusia, bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan
merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk
mencapai peningkatan produksi pertanian.
Peraturan Menteri Pertanian No. 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian, dijelaskan bahwa dalam rangka peningkatan produksi pertanian komoditas unggulan
nasional maupun daerah perlu pembangunan pertanian berskala ekonomi yg harus dilakukan
melalui perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu. Untuk mencapai pembangunan
pertanian berskala ekonomi yang berdasarkan perencanaan wilayah secara komprehensif dan
terpadu diperlukan kebijakan pengembangan kawasan pertanian. Berdasarkan hal diatas maka untuk
mencapai pembangunan pertanian berskala ekonomi perlu adanya arah dan pedoman
pengembangan kawasan pertanian itu sendiri.
Pembangunan pertanian di Kabupaten Mimika pada saat ini masih dihadapkan pada
beberapa permasalahan mendasar yang memerlukan penanganan secara cermat dan cepat.
Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah : 1) kurangnya infrastruktur jaringan irigasi, 2)
meluasnya areal yang potensial terkena gangguan bencana alam kekeringan/kebanjiran ,3)
mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian) , 4) menurunnya minat terhadap
usahatani , 5) kemampuan permodalan petani terbatas , 6) penerapan teknologi pertanian terbatas ,
7) hama dan penyakit tanaman (organism pengganggu tumbuhan) makin berkembang dan 8) tingkat
kehilangan hasil masih tinggi.
Di era otonomi daerah saat ini, belum optimalnya koordinasi kerja antar sektor, antar
jenjang pemerintahan Provinsi dengan Kabupaten/Kota merupakan salah satu isu pembangunan
yang menjadi sorotan masyarakat luas. Hal ini disinyalir akibat belum tersediannya rancang bangun
pembangunan pertanian secara menyeluruh, agar pembangunan pertanian dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.Sehubungan dengan hal diatas, perlu disusun rancang bangun pengembangan
komoditas strategis yang mampu mendorong terciptanya kerjasama antar daerah dalam suatu
kawasan dalam menjamin terpenhinya ketersedian produksi komoditas pangan dengan tetap
memberikan keuntungan yang memadai bagi petani dan produsen melalui pemberian berbagai
insentif produksi dan jaminan harga pasar hasil panen yang layak.
Rancang bangun perencanaan kawasan pertanian yang disusun harus sejalan dengan
pendekatan system perencaaan dan pembangunan nasional, yaitu bersifat politis (mendukung
tercapainya visi dan misi kepala daerah), top-down policy (sejalan dengan arah kebijakan
nasional), bottom-up planning (sesuai dengan aspirasi/kebututuhan masyarakat) dan teknokratis
(didasarkan pada kelayakan teknis, sosial ekonomis dan lingkungan). Dengan demikian,
penyusunan rancang bangun pengembangan komoditas merupakan bentuk pendekatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam perencanaan yang didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian terhadap
prasyarat dan potensi dampaknya terhadap pengaruh timbal balik dari teknis budidaya,
agroekosistem dan faktor sosial-ekonomi.Upaya untuk mewujudkan pengembangan komoditas
strategis secara berkelanjutan membutuhkan perencanaan pengembangan komoditas yang dapat
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2
mengakselerasi potensi daya saing komoditas dan wilayah melalui keterpaduan lokasi kegiatan dan
keterpaduan sumber pembiayaan.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika mencoba
menjabarkan kebijakan yang terencana itu dalam bentuk Road Map. Road Mapini merupakan peta
jalan yang berisi langkah-langkah strategis dan operasional pembangunan sektor pertanian yang
dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian yang
dibutuhkan. Instrument perencanaan tersebut diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan sesuai kebijakan strategis nasional dan daerah. Langkah-langkah strategis dan
operasional menjadi acuan bersama bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan suatu
komoditas.
1.2. Tujuan
a. Menyediakan panduan dan informasi bagi para perencana di daerah dalam merencanakan
dan menetapkan sasaran dan lokasi kegiatan untuk mendukung pencapaian target
produksi/populasi dan produktivitas komoditas pertanian strategis serta komoditas unggulan
daerah lainnya.
b. Menyediaan acuan bagi para pengambil keputusan di daerah dalam menetapakan kebijakan
yang terkait dengan pengembangan komoditas pertanian yang strategis dan unggulan derah
secara konperhensip dan terpadu dari aspek hulu, hilir maupun aspek penunjangnya dalam
rangka mewujudkan sinergitas dan pengutuhan pembangunan pertanian yang berbasis
kawasan.
c. Mendorong sinergitas perumusan dan implentasi kebijakan daerah dalam pengembangan
komoditas strategis dan komoditas unggulan pertanian lainnya sesuai dengan kondisi agro
ekosistem.
d. Meningkatkan kapasitas perencana dan perencaanan dalam pengembangan komoditas
strategis dan ungggulan daerah yang berbasis kinerja, berorientasi hasil dan berkerangka
pengeluaran jangka menengahguna mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang
berdimensi kewilayahan.
1.3. Pendekatan
Pendekatan Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan dirancang untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan, efisiensi anggaran dan mendorong keberlanjutan kawasan
komoditas unggulan. Empat pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kawasan komoditas
unggulan yaitu: (1) pendekatan agroekosistem, (2) pendekatan sistem agribisnis, (3) pendekatan
partisipatif, dan (4) pendekatan diversifikasi integratif. Secara ringkas urgensi dan makna dari setiap
pendekatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.3.1. Pendekatan Agroekosistem
Pengembangan kawasan pertanian disusun dengan mempertimbangkan kualitas dan
ketersediaan sumberdaya lahan melalui pewilayahan komoditas, dengan mempertimbangkan
kesesuaian lahan dan agroklimat agar diperoleh hasil produksi dan produktivitas pertanian
yang optimal dan berwawasan lingkungan. Kondisi agroekosistem di wilayah salah satunya
dicirikan oleh kondisi bio-fisik lahan yang mencakup ketinggian lokasi, kelerengan lahan,
kondisi iklim, dan karakteristik tanah. Untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan,
penentuan komoditas unggulan harus mengacu pada peta pewilayahan komoditas pertanian
yang telah mempertimbangkan agroekosistem setempat.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 3
1.3.2. Pendekatan Sistem Agribisnis Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Perkebunan Kabupaten Mimika adalah meningkatnya kuantitas produksi, kualitas produk
dankesinambungan produksi komoditas yang dihasilkan. Dalam rangka pencapaiansasaran
tersebut dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi pengembangankomoditas unggulan,
maka pengembangan kawasan komoditas unggulan harusdilaksanakan melalui pendekatan
sistem agribisnis. Hal ini mengandung pengertianbahwa pengembangan komoditas pertanian
di kawasan komoditas unggulan harusdilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu mulai dari
pengadaan input produksihingga pemasaran produk yang dihasilkan petani. Dengan kata lain,
kegiatan yangdilaksanakan dalam rangka pengembangan kawasan komoditas unggulan
dapatmeliputi aspek pengadaan input produksi, proses produksi komoditas, aspekpemasaran,
pengolahan komoditas, serta aspek penyuluhan dan permodalan, yangdisesuaikan dengan
kebutuhan pengembangan komoditas unggulan di kawasansetempat.
1.3.3. Pendekatan Partisipatif
Pembangunan pertanian dalam pelaksanaannya akanmelibatkan banyak pihak mulai dari
Pemerintah pusat, Pemda Provinsi,Pemda Kabupaten/Kota, pelaku usaha dan masyarakat.
Dalam rangka mendorongkeberlanjutan kawasan komoditas yang telah ditetapkan, maka
perlu ditumbuhkanrasa memiliki pada seluruh pihak yang terkait. Dalam kaitan tersebut
seluruh pihakterkait perlu dilibatkan secara aktif mulai dari tahap perencanaan kegiatan
hinggatahap pelaksanaan kegiatan pengembangan yang telah ditetapkan.Partisipasi dana dari
berbagai pihak (dana APBD, swasta dan masyarakat) jugaperlu dikembangkan untuk
meningkatkan sinergi dan outcome dari kegiatanpengembangan kawasan.
1.3.4. Pendekatan Diversifikasi Integratif
Dalam pengembangan budidaya tanaman tahunan, seperti tanamanperkebunan dan
hortikultura, pada periode Tanaman Belum Menghasilkan (TBM),dapat dikembangkan
tanaman pakan ternak atau tanaman penutup tanah untukmenekan pertumbuhan gulma,
menahan erosi, serta menahan aliran permukaan danpenguapan. Dengan tujuan yang sama,
dapat dikembangkan paket teknologialternatif berupa pengembangan tanaman pangan
intensif, sehingga selain menekanbiaya, sekaligus memberikan pendapatan kepada petani.
Disamping itu pada usahatanaman tahunan terdapat berbagai jenis limbah dan hasil samping
yang dapatdimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak.Salah satu sasaran yang ingin dicapai
dalam pengembangan pertanian tanaman tahunan (perkebunan) adalah meningkatnya
produksi,produktivitas, kualitas produk dan kontinuitas produksi yang dihasilkan.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 4
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1. POTENSI WILAYAH
Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika terletak antara 134º31´ - 138º31´ bujur timur
dan 4º60´ - 5º18´ lintang selatan. Memiliki luas wilayah 19.592 Km² atau 4,75% dari luas wilayah
Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki 12 distrik / kecamatan. Distrik-distrik tersebut yaitu
Mimika Barat, Mimika Barat Jauh, Mimika Barat Tengah, Mimika Timur, Mimika Timur Tengah
Mimika Timur Jauh, Mimika Baru Kuala Kencana Tembagapura, Agimuga, Jila dan Jita.
Dari 12 distrik di Kabupaten Mimika, Distrik Mimika Barat memiliki wilayah terluas yaitu
14,87% dan Distrik Kuala Kencana yang terkecil, yaitu hanya 2,61% dari keseluruhan wilayah
Kabupaten Mimika.
Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran rendah. Distrik
yang bertopografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan Jila. Distrik-distrik selain
ketiga distrik tersebut merupakan distrik-distrik yang memiliki topografi dataran rendah. Berikut ini
data tentang luas wilayah menurut kecamatan di Kabupaten Mimika .
Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Mimika
Distrik Luas Wilayah ( Km²) Persentase
1 2 3
Mimika Barat
Mimika Barat Tengah
Mimika Barat Jauh
Mimika Timur
Mimika Timur Tengah
Mimika Timur Jauh
Mimika Baru
Kuala Kencana
Tembagapura
Agimuga
Jita
Jila
2914
2356
2868
1789
726
1049
2216
511
1280
1772
1097
1014
14,87
12,03
14,64
9,13
3,71
5,35
11,31
2,61
653
9,04
5,6
5,18
J umlah 19592 100
Sumber : Mimika dalam angka 2012
2.2. JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk Kabupaten Mimika tahun 2012 adalah 188.830 jiwa yang merupakan hasil
proyeksi penduduk dari hasil sensus penduduk 2011. Penduduk terbesar berada di distrik Mimika
Baru. Hal ini dikarenakan banyak penduduk yang menetap di Timika yang merupakan pusat
perekonomian, pendidikan dan pemerintahan. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Mimika
sebesar 3,75%.
Dari sex ratio ( perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan) penduduk
Kabupaten Mimika yang terbesar adalah sex ratio pada Distrik Tembagapura (319) artinya, jumlah
pendududk laki-laki di distrik ini tiga kali lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Perbedaan
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 5
yang sangat besar tersebut dikarenakan pada Distrik Tembagapura terdapat usaha pertambangan
yang banyak menyerap tenaga kerja laki-laki.
Berdasarkan kelompok umur penduduk, penduduk Kabupaten Mimikayang terbesar adalah
pada kelompok umur 0 – 4 tahun. Sedangkan untuk pendududk dengan kelompok umur lebih dari
65 tahun adalah penduduk yang paling kecil jumlahnya yaitu hanya 0,60% dari keseluruhan
penduduk di Kabupaten Mimika. Kepadatan penduduk kabupaten Mimika sebesar 9,64, artinya di
kabupaten ini setiap 1 km² dihuni sekitar 9 jiwa penduduk.
Jumlah jiwa
220.000 ̶
180.000 ̶
140.000 ̶
100.000
60.000 ̶
1988 2006 2010 2011 Tahun Gambar 1. Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Mimika
Dari jumlah penduduk Kabupaten Mimika yang berprofesi/bermatapencaharian sebagai
petani 46.730 jiwa (31%) yang terhimpun dalam 216 kelompok tani yang tersebar di 12 Distrik.
Petani dan Kelompok tani yang tersebar di distrik-distrik didampingi oleh Penyuluh Pertanian
Lapangan yang membina dan membimbing petani dan kelompok tani dalam menjalankan
usahataninya supaya dapat berhasil sesuai yang diharapkan. Jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan
yang tersebar di 12 Distrik berjumlah 27 orang.
2.3. POTENSI LAHAN
Potensi lahan di Kabupaten Mimika untuk pembangunan sektor pertanian adalah seluas 500.697 ha
yang terdiri dari lahan basah seluas 51.518 ha dan lahan kering seluas 449.179 ha. Dari keseluruhan
jumlah lahan ini yang berpotensi untuk lahan tanaman perkebunan seluas 245.000 ha yang terdiri
dari lahan tanaman kelapa seluas 38.000 ha dan baru ditanami 875 ha, tanaman pinang 45.000 ha
baru tertanam 12 ha, tanaman buah merah 4.600 ha baru tertanam 80 ha, tanaman kakao 1700 ha
baru tertanam 73 ha, tanaman kopi 2.200 ha baru tertanam 34 ha dan tanaman karet 2.500 ha,
tanaman pala 8.200 ha dan tanaman kelapa sawit 140.000 ha belum diusahakan sama sekali.
Sedangkan untuk tanaman padi seluas 8.549 ha yang baru diusahakan seluas 937 ha, untuk tanaman
188.830 182.001
156.163
68.569
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 6
palawija, kacang-kacangan, umbi-umbian sayuran dan buah-buahan seluas 132.235 ha yang baru
diusahakan seluas 14.630 ha. Untuk lebh jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.berikut ini
Tabel 2.2.Potensi Lahan Pertanian dan Perkebunan serta Pemanfaatannya di Kabupaten
Mimika
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kab.Mimika Tahun 2013
Gambar 2.
Potensi Lahan Pertanian dan Perkebunan serta Pemanfaatannya
di Kabupaten Mimika
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
Kel
apa
dal
am
Pin
ang
Bu
ah m
erah
Kak
ao
Ko
pi
Kar
et
Pal
a
Kel
apa
saw
it
Pad
i
Pal
awija
, kaa
ng2
an,
umbi-umbian,…
Perkebunan Pertanian
Luas lahan potensial (ha)
Sudah dimanfaatkan (ha)
Belum dimanfaatkan (ha)
No Sektor Komoditi Luas lahan potensial (ha)
Sudah dimanfaatkan (ha)
Belum dimanfaatkan (ha)
Ket
1 2 3 4 5 6 ( 4-5)
1 Perkebunan Kelapa dalam 38.000 875 37.125
Pinang 45.000 12 44.988
Buah merah 4.600 80 4.520
Kakao 1.700 73 1.627
Kopi 2.200 34 2.166
Karet 2.500 0 2.500
Pala 8.200 0 8.200
Kelapa sawit 14.0000 0 14.000
2 Pertanian Padi 8.549 937 7.612
Palawija, kacang2an, umbi-umbian, sayuran dan buah2an
132.235 14.630 117.605
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 7
Secara keseluruhan luas lahan sub sektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
yang sudah dan belum dimanfaatkan yang tersebar di 12 (dua belas) distrik / kecamatan di
Kabupaten Mimika seperti tertera pada Tabel 2.3. dibawah ini.
Tabel 2.3.Luas Lahan Sub Sektor Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan Tersebar di
12 (dua belas) Distrik/Kampung di KabupatenMimika Tahun 2012
Sumber : peta AEZ
Gambar3 .
Luas lahan Sub Sektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Tersebar di 12 distrik di Kabupaten Mimka
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
Luas Potensi lahan (ha)
Sudah dimanfaatkan(ha)
Belum dimanfaatkan (ha)
No Distrik Luas Potensi lahan (ha)
Sudah dimanfaatkan (ha)
Belum dimanfaatkan (ha)
Ket
1 2 3 4 5
1 Mimika Barat 40.446 456 39.950
2 Mimika Barat Tengah 60.502 384 60.118
3 Mimika Barat Jauh 75.658 356 75.302
4 Mimika Timur 29.072 2.321 26.751
5 Mimika Timur Tengah 27.995 458 27.537
6 Mimika Timur Jauh 26.497 225 26.262
7 Mimika Baru 43.988 9.123 34.865
8 Kuala Kencana 23.797 6.987 16.810
9 Tembagapura 12.480 428 12.052
10 Agimuga 59.362 490 58.872
11 Jita 51.559 455 51.104
12 Jila 8.365 722 7.643
JUMLAH 458.282 22.405 435.877
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 8
Dari data pada Tabel 2.3 diatas terlihat bahwa daerah-daerah / distrik yang cukup luas yang
sudah dimanfaatkan lahannya untuk tanaman pangan dan hortikultura adalah Distrik Mimika Baru
Distrik Kuala Kencana dan Distrik Mimika Timur, hal ini dimaklumi karena ketiga distrik tersebut
sangat dekat dengan pusat pemerintahan.
Selanjutnya untuk potensi lahan sawah dan pemanfaatannya dapat dilihat pada Tabel 2.4
berikut ini.
Tabel 2.4.Luas Potensi Lahan Sawah Pemanfaatannya di Kabupaten
Mimika Tahun 2012
Sumber : Peta AEZ
Gambar4 .
Luas Potensi lahan Sawah Pemanfaatannya di Kabupaten Mimka
Tahun 2013
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
Belum dimanfaatkan (ha)
Sudah dimanfaatkan (ha)
Luas Potensi lahan Sawah
No Distrik Luas Potensi lahan Sawah (ha)
Sudah dimanfaatkan (ha)
Belum dimanfaatkan (ha)
Ket
1 2 3 4 5
1 Mimika Barat 2.386 - 2.386
2 Mimika Barat Tengah 5.560 - 5.560
3 Mimika Barat Jauh 7.650 - 7.650
4 Mimika Timur 6.450 71 6.379
5 Mimika Timur Tengah 4.262 - 4.262
6 Mimika Timur Jauh - - -
7 Mimika Baru 9.250 273 8.977
8 Kuala Kencana 5.850 167 5.663
9 Tembagapura - - -
10 Agimuga 5.650 5 5.645
11 Jita 4.460 - 4.460
12 Jila - -
JUMLAH 51.518 516 51.002
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 9
Dari Tabel 2.4. diatas terlihat bahwa potensi lahan untuk persawahan seluas 51.518 ha dan
baru dimanfaatkan 516 ha atau baru sekitar 1, 00% . Selanjutnya untuk lahan kering dan
pemanfaatannya dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini.
Tabel 2.5. Luas Potensi Lahan Kering dan Pemanfaatannya di Kabupaten
Mimika
Sumber : Peta AEZ
Gambar5 .
Luas Potensi lahan Kering Dan Pemanfaatannya di Kabupaten Mimka
Tahun 2013
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
Luas Potensi lahan Kering
Sudah dimanfaatkan (ha)
Belum dimanfaatkan (ha)
No Distrik Luas Potensi lahan Kering (ha)
Sudah dimanfaatkan (ha)
Belum dimanfaatkan (ha)
Ket
1 2 3 4 5
1 Mimika Barat 38.060 456 37.604
2 Mimika Barat Tengah 54.942 384 54.558
3 Mimika Barat Jauh 68.008 356 67.652
4 Mimika Timur 22.622 2.250 21.372
5 Mimika Timur Tengah 23.693 458 23.235
6 Mimika Timur Jauh 26.487 225 26.262
7 Mimika Baru 34.738 8.850 25.888
8 Kuala Kencana 17.947 6.820 11.127
9 Tembagapura 12.480 428 12.052
10 Agimuga 53.712 485 53.227
11 Jita 47.099 455 46.644
12 Jila 8.365 722 7.643
JUMLAH 408.153 21.889 386.264
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 10
2.4. KEBUTUHAN BERAS DAN PANGAN LAINNYA DI KABUPATEN MIMIKA
Jumlah penduduk di Kabupaten Mimika berdasarkan data BPS Tahun 2011 sebanyak
188.830 jiwa, maka kebutuhan akan pangan yakni padi, jagung, umbi-umbian dan sagu dengan
asumsi kebutuhan orang perhari adalah: beras 0,4 kg/orang/hari, Jagung 0,49kg /orang/hari dan
Umbi-umbian 0,83 kg /orang/hari. (Sumber : litbang pertanian, Kementrian Pertanian).
Sedangkan kebutuhan Sagu adalah 0,041 kg/kap/hari(Sumber : IPB Bogor)
Maka kebutuhan pangan pokok penduduk di kabupaten Mimika dengan jumlah penduduk
188.830 jiwa (BPS Kabupaten Mimika Tahun 2012) dapat dilihat pada Tabel 2.6.Dibawah ini
Tabel 2.6.Kebutuhan Penyediaan Bahan Pangan Pokok penduduk Kabupaten Mimika
pertahun,
Jenis bahan
pangan
Konsumsi penuh
( kg/kap/tahun)
% komposisi
Konsumsi
Kebutuhan Riel ( x jml penduduk)
( Kg/tahun)
Beras 146 70 19.298.426 kg ( 19.298 ton )
Jagung 179 1 338.006 kg ( 338 ton )
Umbi-umbian 303 9 5.149.394 kg ( 5.149 ton )
Sagu 15 20 566.490 kg ( 567 ton )
Berdasarkan Tabel 2.6 diatas maka kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Mimika setelah
di prosentasikan berdasarkan komposisi konsumsi adalah beras: 19.298.426 kg/thn (19.298
ton/tahun), Jagung: 338.006 kg/thn ( 338 ton/tahun), Umbi-umbian: 5.149.394 kg/thn ( 5149
ton/tahun) dan Sagu 566.490 kg/Tahun (567 ton/tahun).
Apabila kita ambil contoh berdasarkan Tabel 2.6 diatas dengan asumsi 70% penduduk
( sekitar ± 132.181 jiwa) mengkonsumsi beras/nasi maka cost yang harus dikeluarkan oleh
penduduk Kabupaten Mimika untuk membeli beras dalam setahun dengan harga beras Rp 8.000,-
/kg ( harga beras terendah) adalah 19.298.426 kg x Rp 8.000 x 70% jumlah penduduk =
Rp. 154.387.408.000,-(Seratus lima puluh empat milyar tiga ratus delapan puluh tujuh juta
empat ratus delapan ribu rupiah).
Untuk mencapai swasembada beras dan pangan lainnya di Kabupaten Mimika diperlukan
luasan areal tanam seperti pada Tabel 2.7. berikut ini
Tabel 2.7. Kebutuhan Luasan Areal Panen Komoditi Pangan Utama Kabupaten Mimika
Komoditi Kebutuhan pertahun
(Ton)
Produktifitas
(Ton / ha)
Kebutuhan luas panen ( ha)
Diperlukan
1 2 3 4 ( 2/3)
Beras
Jagung
Umbi-umbian
Sagu
19.298. dikonversi ke Padi
19.298x100/60 = 32.163
338
5.149
567
3,31
2,3
8,15
6
9.717
147
632
95
Jumlah 10.591
*) produktifitas hasil ubinan dinas pertanian tanaman pangan dan perkebunan kab. Mimika
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 11
Dari perhitungan data hipotesis tersebut seperti pada Tabel 2.7 diatas diperoleh informasi
bahwa Kabupaten Mimika untuk mencapai swasembada pangan memerlukan luas panen Padi
minimal 9.717 ha, Luas lahan panen yang diperlukan untuk Jagung 147 ha, luas lahan panen
untuk Umbi-umbian dibutuhkan 632 ha dan Sagu 95 ha.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika akan merealisasikan
kebutuhan luas panen komoditi pangan utama diatas dalam 5 (lima) tahun kedepan ( 2014 – 2018)
sehingga berdasarkan Road Map dan tingkat pencapaian yang sudah dilaksanakan oleh Distanbun
maka target yang harus dilaksanakan seperti tertera pada Tabel 2.8 dibawah ini.
Tabel 2.8 Rencana Aksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan pada
Komoditi Pangan Pilihan.
Komoditi Luas lahan yg
harus digarap
( ha)
Tingkat
pencapaian
( ha)
Sisa lahan yg
hrs digarap
(ha)
Target dlm setahun
(2014-2018)
( ha)
Keterangan
Padi
Jagung
Umbi2an
Sagu
9.717
147
632
95
516
218
188
230
9.201
+ 71
444
+ 135
1.840
-
89
-
-
Sdh terpenuhi
-
Sdh terpenuhi
Berdasarkan Tabel 2.8 diatas maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan
Kabupaten Mimika setiap tahun harus membuka lahan sawah seluas 1.840 ha dan Umbi-umbian 89
ha. Untuk komoditi Jagung dan Sagu tingkat pencapaian yang telah dilaksanakan DISTANBUN
selama ini sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Besarnya dana untuk membuka lahan sawah seluas 1.840 ha tersebut dengan perkiraan
biaya per hektar sampai siap tanam ± Rp 60 juta, maka total biaya yang dibutuhkan Rp 60 juta x
1.840 ha = Rp 110.400.000.000,- (Seratus sepuluh milyar empat ratus juta rupiah) sedangkan untuk
komoditi Umbi-umbian dengan perkiraan biaya per hektar Rp 20 juta maka kebutuhan biaya untuk
komoditi Umbi-umbian ialah Rp 20 juta x 89 ha = Rp 1.780.000.000,- ( Satu milyar tujuh ratus
delapan puluh juta rupiah).
2.5. GEOGRAFI WILAYAH
a. Topografi Daerah
Kabupaten Mimika mempunyai gelombang dan dataran tinggi, tinggi tempat 1 s/d 4200 m dpl
dan letak geografis pada 131º 31‘ – 138° 31‘ Bujur Timur dan 04° 60’ - 05°18’ Lintang selatan
dengan kemiringan 15 %.
b. IKlim
Curah hujan tahunan rata-rata di daerah Timika dan sekitarnya tergolong sangat tinggi, yaitu
berkisar 478.137 mm, berdasarkan data curah hujan tersebut diklasifikasikan menurut system
iklim Koppen ke Afa atau hutan hujan tropis (Koppen, 1931) sedangkan type hujan menurut
tipe iklim Schmit dan Ferguson (1951) digolongkan kedalam type A yang dicirikan oleh tidak
adanya bulan kering (<60 mm/bln) sepanjang tahun.
Berdasarkan zona Agroklimat (Oldman, 1975) menggolongkan kedalam zona A1 dengan curah
hujan rata-rata bulanan lebih dari 200 mm terjadi selama 12 bulan. Curah hujan rata-rata
bulanan tertinggi (> 400 mm) terjadi pada bulan Januari, Maret sampai Agustus sedangkan
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 12
curah hujan rata-rata bulanan disimpulkan bahwa daerah Timika dan sekitarnya selalu basah
sepanjang tahun dan tidak terlihat adanya bulan kering (< 100 mm).
Untuk mengetaui data curah hujan selama 10 (sepuluh) tahun di Kabupaten Mimika, seperti
tertera pada Tabel 2.8 berikut ini.
Tabel 2.8. Data Curah Hujan Bulanan Selama 10 tahun (2003 – 2012 )
Kabupaten Mimika.
BULAN
TAHUN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA
2003 294,8 158,7 308 499 574 280,5 1236,9 450,3 408,3 272 261,2 298,8 420,18
2004 252,9 188,4 318 234,5 423 144,3 235,5 377,6 696,5 230 206,6 437,2 311,99
2005 212,8 188,8 506 509 446 766,8 862,5 713,7 648,4 470 349,1 459,2 511,04
2006 474,8 365 255 317,3 211 478,9 510,9 311,6 379,6 245 426,4 593,6 380,77
2007 177,6 277,9 488 370,2 562 689,2 310,8 835,7 301,8 307 346,1 479,9 428,78
2008 178,6 385,2 390 480 582 1082 981,9 977,4 594,4 516 349,8 752,6 605,8
2009 475,8 512,9 711 623,2 434 614,8 642,8 590,5 276,6 510 380,7 571,1 528,58
2010 261,2 329,6 740 575,6 403 569,6 939,4 832,3 469,4 372 269,8 755,2 543,13
2011 552,7 642,9 775 737,2 618 377,5 663,7 547,1 520,2 346 276,6 485 545,12
2012 407 376 281 574,7 571 513,7 464,5 706,4 726,3 513 589,8 348,9 505,99
Sumber : Stasiun Meteorologi Timika
Dari data curah hujan pada Tabel 2.8 diatas terlihat bahwa rata-rata curah hujan di Kabupaten
Mimika 505,99. Hal ini menandakan bahwa curah hujan di Kabupaten Mimika termasuk
tinggi.Selanjutnya untuk mengetahui jumlah hari hujan di Kabupaten Mimika seperti pada
Tabel 2.9 berikut ini.
Tabel 2.9. Data Hari Hujan selama 10 tahun ( 2003 – 2012 ) di Kabupaten Mimika
BULAN
TAHUN
JAN
FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA
2003 22 22 28 27 27 21 31 30 26 19 21 24 24,83
2004 27 22 22 25 28 24 30 22 27 20 18 23 24
2005 20 20 28 26 29 28 31 30 30 30 27 29 27,33
2006 27 23 25 27 26 28 30 27 25 25 25 29 26,42
2007 26 20 26 28 27 28 30 31 27 27 26 27 26,91
2008 22 26 29 29 27 29 29 31 28 29 27 30 28
2009 26 23 24 26 24 26 29 29 24 24 27 25 25,68
2010 25 24 27 27 26 29 29 28 30 28 28 29 27,5
2011 29 26 29 27 29 30 30 30 29 24 22 29 27,83
2012 29 24 26 25 29 29 28 31 27 28 23 28 27,25
Sumber : Stasiun Meteorologi Timika
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 13
Sedangkan temperature rata-rata bulanan di Kabupaten Mimika berkisar antara 26,1 –
320,2. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.10, berikut ini.
Tabel 2.10. Data Temperatur Rata-Rata Bulanan di Kabupaten Mimika.
BULAN
TAHUN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA
2003 27,5 27 26,7 26,7 26,3 26 24,6 24,9 25,5 26,6 27 26,9 26,31
2004 26,7 26,7 27,2 26,8 26,7 25 24,4 24,4 25,2 26,4 26,8 26,9 26,1
2005 26,5 26,9 27 26,5 26 25,6 25 24,9 25,5 26,4 26,4 26,9 313,6
2006 26,9 27 26,8 26,5 26,5 25,6 24,8 24,1 25,2 26,1 26,5 26,8 312,8
2007 27,6 27 26,6 26,7 26,6 26,2 24,1 24,8 25,4 26,5 26,9 27,1 315,5
2008 27,7 26,9 26,3 26,1 25,8 25,1 24,8 25 25,3 26,9 26,6 26,6 313,1
2009 27 26,7 26,2 27 26,6 25,2 24,6 25,2 26,1 26,6 26,7 27 314,9
2010 27,5 27,3 27,1 27 27 26,1 25,7 25,8 26,6 26,7 27 26,4 320,2
2011 26,4 26,2 26,3 26,6 26 25 24,7 24,7 25,4 26,5 26,9 27 311,7
2012 26,9 26,8 26,9 26,7 26,1 25,3 25,3 24,8 25,7 26,6 26,8 27,2 315,1
Sumber : Stasiun Meteorologi Timika
Selanjutnya untuk mengetahui kelembaban suhu rata-rata di Kabupaten Mimika dapat
dilihat pada Tabel 2.11 berkut ini.
Tabel 2.11 Data Kelembaban Rata-Rata Bulanan Kabupaten Mimika.
BULAN
TAHUN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA
2003 84 86 85 87 90 86 92 88 88 88 85 86 87,083
2004 87 80 86 87 91 90 91 90 90 86 87 87 87,66
2005 84 86 87 89 90 91 92 91 90 89 86 89 88,66
2006 86 86 85 87 88 91 91 90 90 89 89 87 88,25
2007 85 83 87 89 89 91 93 92 91 88 86 86 88,33
2008 85 88 89 89 89 92 93 91 91 89 88 88 89,33
2009 86 86 88 87 88 92 93 92 88 87 88 86 88,42
2010 83 85 88 90 90 91 91 90 86 86 85 87 87,67
2011 86 86 87 87 91 92 92 90 91 87 86 87 88,5
2012 85 85 86 86 89 90 90 91 90 86 86 85 87,42
Sumber : Stasiun Meteorologi Timika
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 14
c. Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah di Wilayah Kabupaten Mimika meliputi Tekstur tanah, Kemasaman tanah,
Kandungan bahan organic, P dan K potensial, basa-basa dapat dipertukarkan, Kapasitas
tukar kation (KTK), kejenuhan basa dan unsur makro dan mikro. Tekstur tanah di wilayah
Mimika memiliki tekstur liat berdebu dilapisan atas dan lempung liat berdebu dilapisan
bawah, lapisan atas didominasi oleh fraksi liat sebesar 54 % sedangkan kandungan debu
cukup tinggi dilapisan bawah (66%). Kandungan pasir dikedua lapisan tanah sangat sedikit
hanya 1 %.
Selanjutnya kandungan karbon organic tergolong sangat tinggi (5,12 %) di lapisan atas dan
tinggi (3,99 %) di lapisan bawah. Tingginya kadar C organic di wilayah Kabupaten Mimika
karena dipengaruhi oleh adanya lapisan gambut dilapisan bawah pada kedalaman 30 cm
setebal ± 10 –15 cm. Kandungan total Nitrogen tergolong sedang baik pada lapisan atas
maupun lapisan bawah yaitu 0,44 % - 0,47 %.
Tingkat kemasaman tanah di wilayah Mimika umumnya mencapai 4,5 – 6,01 dengan
demikian tingkat kemasaman (pH tanah) asam sampai dengan netral. P dan K potensial (HCl
25 %) tergolong sedang (20 dan 26 mg/100 grm) dilapisan atas dan rendah (14 dan 16
mg/100 grm) dilapisan bawah, hal ini menunjukkan bahwa lapisan atas tanah memiliki
cadangan P dan K cukup baik. Tingginya P dan K tersedia dalam tanah akan berdampak
cukup baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Data Kimia tanah di wilayah
Mimika dapat disajikan pada Tabel2.12 berikut ini.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 15
Tabel 2.12. Data Kimia Tanah di Wilayah Mimika
Parameter Lapisan Atas Lapisan Bawah
Tekstur Tanah Pasir (%) Debu (%) Liat (%) Kelas Tekstur PH H²O Bahan Organik C (%) N (%) C/N Pdan K Potensial HCl 25 % P2O5 (mg/100 grm) K2O (mg/100Grm) P dan K tersedia (ppm) P2O5 (Bray –1) K2O (Morgan) Basa-basa dapat dipertukarkan (me/100grm) Ca Mg Na K KTK tanah (me/100 grm) Kejenuhan Basa (%) KCl 1 N (me/100grm) Al³+ H+ Unsur Makro (%) Ca Mg S Unsur Mikro Fe Al Mn Cu Zn B
1
45 54
Liat berdebu
4,5
5,12 0,44 12
26 20
30,9 73
6,81 1,40 0,15 0,14
15,02 57
0,55 0,16
0,15 0,47 0,05
23,505 42,808
228 21 76 41
1
66 33
lempung liat berdebu
6,1
3,99 0,47
8
14 16
26,5 82,6
5,94 1,72 0,17 0,13
17,27 46
0,59 0,35
0,13 0,36 0,07
16,496 29,562
129 18 58 35
Sumber :
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 16
BAB III
ARAH DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan
Tahun 2014-2018
3.1.1. V i s i
Visi adalah gambaran dan pandangan jauh kedepan dimana organisasi harus eksis,
antisipatif dan inovatif serta masa depan organisasi yang diinginkan. Mengacu dari Visi
Kabupaten Mimika 2014-2018 maka Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Perkebunan adalah ” Pada tahun 2018 Pertanian Mimika menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi rakyat berbasis agribisnis yang tangguh dan mandiri di
wilayah tengah dan selatan papua“.
3.1.2. M i s i
Untuk mewujudkan Visi dengan cara mendorong efektifitas dan efisiensi pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki, ditetapkan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Perkebunan, yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin
dicapai.
Misi merupakan pernyataan yang digunakan untuk menetapkan tujuan dari Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika dan sasaran yang
ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Misi sebagai pernyataan hal-hal yang harus
dicapai organisasi/dinas dimasa mendatang oleh semua pihak yang berkepentingan
dalam organisasi perangkat daerah berupa fokus kegiatan yang mencerminkan tentang
segala upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika adalah
sebagai berikut :
1) Peningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia pertanian.
2) Peningkatan produktifitas dan produksi dalam rangka ketahanan pangan.
3) Peningkatan mutu hasil, daya saing, nilai tambah dan pendapatan petani.
4) Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan.
5) Peningkatan kemitraan dengan stakeholder dan terobosan pemasaran hasil pertanian
dan perkebunan.
6) Peningkatan kelestarian sumber daya alam, lingkungan dan pembangunan pertanian
yang berkelanjutan.
3.1.3. Tujuan dan Sasaran Pada Setiap Misi Pembangunan Pertanian
Sasaran merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat specifik, terinci,
terukur dan dapat dicapai. Tujuan yang merupakan penjabaran dari pernyataan Misi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan PerkebunanKabupaten Mimika, adalah hasil
akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu dalam hal ini pencapaian jangka
waktu tujuan selama 5 Tahun ( 2014-2018 ).
Misi Pertama. Peningkatan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia
pertanian
Tujuan :
Mendorong untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan aparatur
pertanian serta masyarakat tani.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 17
Sasaran :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian melalui penddikan dan
pelatihan.
Misi Kedua, Peningkatan produktifitas dan produksi dalam rangka ketahanan
pangan.
Tujuan :
Mendorong ketersediaan pangan daerah.
Sasaran :
Produksi dan produktifitas tanaman pangan, hortikulturan dan perkebunan di
Kabupaten Mimika meningkat.
Kebutuhan pangan masyarakat Mimika selalu tersedia
Misi Ketiga. Peningkatan mutu hasil, daya saing, nilai tambah dan pendapatan
petani.
Tujuan :
Mendorong peningkatan kualitas hasil pertanian dan perkebunan serta efisiensi
usaha.
Sasaran :
Tersedianya hasil pertanian yang berkualitas.
Adanya efisiensi usaha pertanian.
Keragaman produk olahan yang memiliki nilai tambah.
Misi Keempat, Meningkatnya sarana dan prasarana pertanian.
Tujuan :
Fasilitas ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan
produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian.
Sasaran :
Ketersediaan sarana dan prasarana pertanian guna mendukung efektifitas usaha
tani.
Misi Kelima, Peningkatan kemitraan dengan stake holder dan terobosan
pemasaran hasil pertanian dan perkebunan.
Tujuan :
Fasilitas kemitraan dan kerjasama pemasaran produk pertanian dan perkebunan.
Sasaran :
Peningkatan arus pemasaran hasil komoditas pertanian dan perkebunan.
Peningkatan akses inormasi pasar
Misi Keenam, Peningkatan kelestarian sumber daya alam, lingkungan dan
pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Tujuan :
Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan pembangunan pertanian
berkelanjutan.
Sasaran :
Penerapan budidaya yang baik dan benar berdasarkan prosedur operasional yang standar
Peningkatan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan pemanfaatan
agen hayati.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 18
3.2. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pertanian
Strategi dan kebijakan pembangunan pertanian Kabupaten Mimika yang menjadi
landasandalam penyusunan Road Map ini adalah sebagaimana yang tertuang dalam
RencanaStrategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2014-
2018., yang difokuskan pada kesejahteraan rakyat dalam aspek tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan.
Adapun kebijakan dan program sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Produksi Pertanian dan perkebunan dengan sasaran :
a) Meningkatnya produksi, produktifitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan.
b) Meningkatnya pendapatan usaha tani komoditas pertanian dan perkebunan.
c) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pertanian,
d) Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pertanian dan
perkebunan.
e) Meningkatnya diversifikasi produk usaha pertanian dan perkebunan.
f) Tersedianya fasilitas produk kawasan sentra produksi,
g) Terlaksananya inovasi dan teknologi pertanian dan perkebunan yang ramah
lingkungan.
h) Menurunnya tingkat kehilangan hasil pasca panen.
2) Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian, dengan sasaran :
a) Meningkatnya kinerja sumber daya pertanian Kabupaten Mimika
b) Meningkatnya kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis
c) Meningkatnya kualitas tata guna lahan dan air serta terkendalinya konversi lahan
pertanian dan perkebunan.
3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman dengan sasaran :
Terkendalinya organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
4) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan dengan sasaran:
a) Meningkatnya sarana pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
b) Meningkatnya pengembangan usaha pemasaran.
c) Meningkatnya sarana pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
d) Meningkatnya pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
e) Meningkatnya margin pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
f) Meningkatnya mutu dan nilai tambah pengolahan hasil pertanian tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 19
BAB IV
RENCANA PROGRAM KEGIATAN, TINGKAT PENCAPAIAN, INDIKATOR
KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAAN INDIKATIF.
4.1. Rencana Program
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Mimika tahun
2014-2018 yang difokuskan pada kesejahteraan rakyat dalam bidang pertanian dan perkebunan,
maka program yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Program Pengkatan Ketahanan Pangan.
2. Program Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan.
3. Program Perberdayaan Sumber Daya Pertanian dan Perkebunan.
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman.
5. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan.
4.2 Rencana Kegiatan
Dalam mewujudkan kebijakan dan program tersebut diatas maka kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dilaksanakan melalui kegiatan :
Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan
b. Program Peningkatan Produksi Pertanian dan perkebunan dilaksanakan melalui :
Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
Pengembangan Sertifikasi Benih/Bibit Tanaman Pangan , Hortikultura dan
Perkebunan.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian dan Perkebunan
c. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian, dilaksanakan melalui kegiatan :
Pelatihan dan Peningkatan Kinerja Aparatur Pertanian dan Masyarakat Tani.
Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani.
Fasilitasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Pertanian.
Fasilitasi Peningkatan Akses Petani/Kelompok Tani ke Sumber Pembiayaan.
Pengendalian Laju Konservasi Lahan Pertanian.
Pengembangan Tata Guna Lahan dan Air
d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, dilaksanakan melalui
kegiatan :
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tnaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
e. Program Pemasaran dan Prasarana Pasca Panen dan Pemasaran Pengolahan Hasil
Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, dilaksanakan melalui
kegiatan :
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pasca Panen dan Pemasaran Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan.
Peningkatan Keragaman dan Mutu Olahan Hasil Pertanian dan perkebunan.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 20
4.3. Tingkat Pencapaian
Sasaran aspek pembangunan pangan adalah pertumbuhan komoditas pangan utama,
yaituprovitas padi 3,31 ton GKG/ha ; provitas jagung pipil 2,3 ton/ha; provitas kacang tanah
1,2 ton/ha, provitas kedelai 0,95ton/ha; provitas umbi-umbian 8,5 ton/ha. Untuk bidang
hortikultura yaitu; provitas sayuran 4,65 ton/ha dan provitas buah-buahan 6,82 ton/ha. Untuk
bidang perkebunan terdiri dari provitas Sagu 7 ton/ha, provitas Kopi Arabika 2,5 ton/ha,
provitas Kakao 3 ton/ha, Provitas Kelapa 2 ton/ha
Keterkaitan antara strategi RPJM2013-2018 dengan Rencana Strategis 2014-2018
dijabarkan ke dalam strategi sektor pertanian dalam rangka menunjang ketahanan pangan dan
peningkatan ekonomi rakyat di Kabupaten Mimika terfokus pada tujuh aspek dasar, yaitu : (1)
Revitalisasi Lahan; (2) Revitalisasi Perbenihan danPerbibitan; (3) Revitalisasi Infrastruktur dan
Sarana; (4) Revitalisasi Sumber DayaManusia; (5) Revitalisasi Pembiayaan Petani; (6)
Revitalisasi Kelembagaan Petanidan (7) Revitalisasi Teknologi.
Adapun tingkat pencapaian yang telah diupayakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Perkebunan Kabupaten Mimika dapat diuraikan sebagai berikut.
4.3.1 Bidang Tanaman Pangan
Untuk komoditi tanaman pangan tingkat pencapaiannya seperti tertera pada Tabel
4.1.berikut ini
Tabel 4.1. Tingkat Pencapaian Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2012
No Komoditi Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton/Ha)
Produktivitas
(Ton/Ha)
1 Padi 335 331 1.096 3,31
2 Jagung 242 218 503 2.31
3 Kedele - - - -
4 Kcg. Hijau - - - -
5 Kcg. Tanah 85 73 88 1,21
6 Ubi Jalar 307 286 2.303 8,06
7 Ubi Kayu 167 153 1.278 8,35
8 Talas/Keladi 147 126 678 5,38
Gambar 6. Tingkat Pencapaian Produksi Bidang Tanaman Pangan
0
500
1000
1500
2000
2500
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton/Ha)
Produktivitas (Ton/Ha)
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 21
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika memfokuskan
komoditi unggulan tanaman pangan pada 8 komoditi,
4.3.2. Bidang Tanaman Hortikultura
Pada bidang produksi tanaman hortikultura mencakup 34 (tiga puluh empat) komoditi
yang pencapaiannya seperti pada Tabel 4.2 berikut ini
Tabel 4.2. Tingkat Pencapaian Produksi Bidang Hortikultura Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2012
No Komoditi Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen Produksi
(Ton/Ha)
Produktivitas
(Ton/Ha)
1 2 3 4 5 6
1 Bawang Daun 102 95 439 4,62
2 Kol/Kubis 197 171 874 5,1
3 Sawi/Petsai 473 447 2.335 5,22
4 Kacang Panjang 226 212 1.050 4,95
5 Cabe Besar 146 125 418 3,34
6 Cabe Kecil 227 207 407 1,97
7 Tomat 214 197 840 4,26
8 Terong 142 135 692 5,13
9 Buncis 130 126 650 5.16
10 Ketimun 119 108 607 5,62
11 Labu Siam 16 14 60 4,29
12 Kangkung 260 242 1.076 4,47
13 Bayam 122 108 376 3,48
14 Alpokat 30 2 4 2
15 Belimbing 9 2 7 3,5
16 Durian 93 5 11 2,2
17 Jambu Biji 8 4 9 2,25
18 Jambu Air 17 5 13 2.6
19 Jeruk Siam/Keprok 22 5 26 5,2
20 Jeruk Besar 40 7 17 2,43
21 Mangga 25 4 9 25
22 Nangka 108 22 72 3,27
23 Nanas 13 11 76 6,91
24 Pepaya 23 15 196 13,1
25 Pisang 458 206 1.896 9,2
26 Rambutan 96 12 29 2,42
27 Salak 62 20 81 4,05
28 Sawo 2 - - -
29 Sirsak 17 5 14 2,8
30 Sukun 33 5 16 3,2
31 Petai 2 - - -
32 Jengkol 2 - - -
33 Melon 53 48 219 4,56
34 Semangka 114 105 485 4,62
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 22
4.1.4. Bidang Sarana Dan Prasarana Pertanian.
Hasil pencapaian pada bidang sarana dan prasarana untuk luasan sawah dapat dilihat
pada Tabel 4.3. berikut ini.
Tabel 4.3. Perkembangan Lahan Sawah Menurut Jenis Irigasi Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Perkebunan Tahun 2013
No
Distrik/Kampung
Jenis Irigasi (Ha)
Sawah Irigasi Sawah Tadah
hujan
Sawah rawa
1 Mimika Baru
a. Kampung Kamoro Jaya 50 - -
b. Kampung Limau Asri - 487 -
2 Mimika Timur
a. Kelurahan Wania - 20 10
b. Kampung Muare - 60 50
c. Kampung Kaugapu - 10 -
3 Kuala Kencana
a. Kampung Naena Muktipura - 30 30
b. Kampung Mulya Kencana - 110 -
c. Kampung Bhintuka - 50 -
d. Kampung Wangirja. - 30 -
Selanjutnya untuk mengetahui kondisi bangunan jaringan irigasi dapat dilihat pada Tabel
4.4 berikut ini
Tabel 4.4. Kondisi Bangunan Jaringan Irigasi persawahan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2013
No
Distrik/Kampung
Kondisi bangunan irigasi
Jitut
(meter)
Sekunder
(meter)
Tersier
(Meter)
Pintu Air
(unit)
Bendung
(unit)
1 Mimika Baru
a. Kampung Kamoro Jaya 100 500 500 2 1
b. Kampung Limau Asri 200 - 4500 1 1
2 Mimika Timur
Kampung Muare - - 900 - -
3 Kuala Kencana
a. Kampung Mulya Kencana - - 900 1 -
b. Kampung Bhintuka 950 1 -
Lebih lanjut untuk mengetahui kondisi alat dan mesin pertanian yang selama ini
sudah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan seperti tertera pada 4.5
berikut ini.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 23
Tabel 4.5 Kondisi Alat Dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Mimika Tahun 2013
No
Distrik/Kampung
Kondisi Alat Dan Mesin Pertanian (Unit)
Traktor
Roda 2
Cultivator
Alcon
Penanam
Padi
Repper
1 Mimika Baru
a. Kampung Kamoro Jaya 5 - 1 - -
b. Kampung Limau Asri 8 - 6 - -
c. Kampung Wonosari Jaya 2 1 1 - -
d. Kelurahan Inauga 6 - - - -
e. Kampung Timika Jaya 6 - 1 - -
f. Kelurahan Kwamki Baru 2 - - - -
g. Kampung Wangirja 3 2 2 - -
2 Mimika Timur - -
a. Kampung Muare 2 - 1
b. Kampung Kaugapu 4 - 4 - -
c. Kelurahan Wania 1 - 1 - -
d. Kampung Kadun Jaya 2 - - - -
e. Kampung Hiripau 1 - 1 - -
f. Kampung Tipuka 1 - - - -
3 Kuala Kencana - -
a. Kampung Mulya Kencana 6 - 1
b. Kampung Bhintuka 7 - 2 - -
c. Kampung Naena Muktipura 3 - 1 - -
d. Kampung Karang Senang 2 - 3 - -
e. Kampung Iwaka 3 - 1 - -
4 Agimuga 1 - - - -
4.1.5. Bidang Pengembangan dan Pengolahan Hasil Pertanian
Di bidang pengembangan dan pengolahan hasil pertanian pencapaian dari Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan belum begitu maksimal. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan dana dan SDM yang masih minim. Untuk mengetahui tingkat
pencapaiannya seperti tertera pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Tingkat Pencapaian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan di
Aspek Pengembangan dan Pengolahan Hasil Pertanian Tahun 2013.
No Uraian Volume Satuan Keterangan
1 Alat – alat pengolahan hasil :
- RMU
- Perajang umbi
- Penepung sagu
- Pedal thresher
- Power thresher
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
6
4
3
2 Pengiriman data informasi pasar Kali Tiap 3 bulan
3 Promosi produk unggulan
- Regional
- Nasional
- Internasional
Kali
Kali
Kali
Setiap tahun
Setiap tahun
-
4 Peningkatan nilai tambah hasil
pertanian
Rp/ton -
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 24
4.1.6. Bidang Perkebunan
Di bidang perkebunan ada 8 (delapan) komoditi yang menjadi andalan dan tingkat
pencapaiannya seperti pada Tabel 4.7 dibawah ini.
Tabel 4.7. Tingkat Pencapaian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan
Kabupaten Mimika Di Bidang Perkebunan Tahun 2012
No
Komoditi
Luas Tanaman
(Ha)
Produksi
(Ton)
TBM TM TR
1 Kelapa Dalam 818 129 20 1,1 (kopra)
2 Pinang 12 10 - 0,4
3 Kopi Arabica 20 21,14 - 0,72
4 Kakao 73 0,25 - 0,3
5 Buah Merah 59 25 4 6
6 Karet 2 - - -
7 Pala - 0,5 - 0,37
8 Sagu 150 80 - 6 Keterangan :TBM = tan blm menghasilkan.TM = tan. menghasilkanTR = tan. Rusak
4.1.7. Balai Benih Umum Teknologi Pertanian ( BBUTP)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan
4.4. Indikator Kinerja
Tolak ukur kinerja pembangunan Kabupaten Mimika khusus bidang pertanian sector tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan selama periode waktu 2014 – 2018 ditetapkan indicator
kinerja pembangunan pertanian sector tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Indicator
kinerja tersebut , dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.8. Indikator Kinerja Pembangunan Sektor Tanaman Pangan, hortikultura dan
Perkebunan
No Indikator Kinerja Tahun 2014 Target
Midterm
Target 2018
1 Peningkatan produksi
Tanaman pangan, hortikultura
dan Perkebunan
4% 4- 5 -% 4 – 5%
2 Tingkat Kehilangan Hasil 9% 3 - 8% 3 - 6%
3 Pendapatan Usahatani 10 % 10 – 20% 10 – 20%
4 Kesempatan Kerja di Sektor
Pertanian dan Perkebunan
5% 5 –10% 15%
5 Tingkat ketersediaan Sarana
dan Prasarana Pertanian
35% 40 – 50 % 70%
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 25
4.5. Kelompok Sasaran
Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan faktor penentu pembangunan
pertanian sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan untuk tercapainya pembangunan
perlu ditentukan kelompok sasaran berdasarkan kawasan/wilayah/lokasi/SDA/SDM dan
komoditas.
A. Sasaran Wilayah / lokasi
Pelaksanaan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
ditentukan berdasarkan perwilayah dan peruntukkan sesuai dengan RPJM Kabupaten
Mimika sebagai berikut :
1) Wilayah Perbatasan
Peningkatan pembangunan diwilayah perbatasan khususnya dengan kabupaten Nabire
Asmat dan Kaimana difokuskan pada kegiatan, peningkatan produksi pertanian
tanaman pangan hortikultura, perkebunan dan pemasaran hasil.
2) Kawasan Andalan / Sentra Produksi
Kawasan andalan / sentra produksi yang merupakan wilayah pembangunan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura adalah :
Intensifikasi di Distrik Mimika Baru, Mimika Timur, Kuala Kencana, Agimuga dan distrik – distrik pemekaran.
Ekstensifikasi di Distrik Mimika Baru, Jila, , Mimika Timur Tengah, Mimika Barat,
Mimika Barat Tengah dan Mimika Barat Jauh.
Komoditi Perkebunan di Distrik Tembagapura Mimika Timur
3) Sasaran Produksi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika mempunyai
mandat sebagai penanggung jawab pelaksanaan pembangunan sektor tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan untuk pencapaian tujuan yang telah digariskan pada RPJM
Berikut ini tabelsasaran produksi per komoditas yang akan dicapai oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika
Tabel4.9. Sasaran Produksi Per komoditas Utama Dinas PertanianTanaman
Pangan dan Perkebunan Tahun 2013- 2018
No Komoditas
2013 2014 2015 2016 2017
1 Pangan :
Padi 8.338 19.893 33.158 51.100 66.581
Jagung 2.512 5.580 9.024 12.225 16.070
Kedelai 100 300 500 700 900
Kacang tanah 100 200 300 400 500
Kecang hijau 0 50 100 200 300
Ubi kayu 1.379 1.445 1.495 1.529 1.554
Ubi jalar 2.491 2.588 2.637 2.665 3.321
Talas / keladi 779 839 855 877 898
2 Sayur-sayuran:
Bawang daun 451 457 521 543 569
Kubis 901 920 947 986 1.024
Petsai/Sawi 2.362 2.396 2.440 2.518 2.589
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 26
Kac. Panjang 1.100 1.123 1.160 1.209 1.243
Cabe Besar 425 437 452 466 479
Cabe Rawit 416 424 451 488 497
Tomat 886 933 976 1.021 1.048
Terong 716 742 772 806 825
Buncis 670 686 721 743 764
Ketimun 636 663 682 711 740
Labu Siam 70 82 98 119 129
Kangkung 1.144 1.161 1.205 1.244 1.289
Bayam 385 382 418 429 448
3 Buah-buahan 3.339 3.506 3.681 3.902 4.214
4 Tanaman Hias 3.552 3.656 3.766 3.879 3.995
5 Tanaman
Obat-obatan
8.533 90,33 94,90 99,65 104,63
6 Perkebunan
Kelapa 0,8 20 52,5 87,2 87,2
Kakao 0,5 10 20 30 70
Kopi 0,7 0,8 28 42 52
Keterangan : Satuan Ton
B. Sumber Daya Manusia Dan Sumber Daya Alam
Pembangunan daerah di fokuskan pada Sumber Daya Manusia melalui peningkatan
kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia pertanian. Jumlah penduduk Kabupaten
Mimika berdasarkan proyeksi Tahun 2012 berjumlah 188.830 jiwa, dengan pertumbuhan
penduduk 3,75 % per tahun. Dari jumlah penduduk tersebut 31% bermata pencaharian
pada bidang pertanian sisanya bergerak dibidang lain.
C. Komoditas
Pengembangan komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang
menjadi fokus seperti terlihat pada Tabel 4.9 diatas. Diharapkan dengan pengembangan
komoditas unggulan tersebut dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Mimika sehingga masyarakat yang sejahtera khususnya petani dapat terwujud.
4.6. Rencana Pendanaan Indikatif
Kegiatan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
Kabupaten Mimika ditujukan untuk meningkakan kesejateraan masyarakat. Pemerintah
memfasilitasi sebesar-besarnya partisipasi masyarakat dengan mendayagunakan keterpaduan
kegiatan yang dibiayai oleh APBN, APBD, Swasta dan sumber-sumber dana pembangunan
lainnya.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 27
Implementasi pembangunan perlu adanya dukungan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan
Satuan Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika. Guna
tercapainya program pembangunan selama kurun waktu 2013 – 2018 sebagai mana tertera pada
Tabel 4.10. dibawah ini
Tabel4.10. Rencana Pendanaan Indikatif Kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan
Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2014 – 2018
Tahun
Rencana APBD Pertumbuhan Rencana APBN Pertumbuhan
2013 Rp 5.200.000.000 3,8% Rp 3.600.000.000 38,8%
2014 Rp 5.400.000.000 11,1% Rp 5.000.000.000 68%
2015 Rp6.000.000.000 11,7% Rp 8.400.000.000 28,5%
2016 Rp 6.700.000.000 8,9% Rp 10.800.000.000 38,8%
2017 Rp 7.300.000.000 9,6% Rp 15.000.000.000 33,3%
2018 Rp 8.000.000.000 13,7% Rp 20.000.000.000 10%
Keterangan : ~ Prediksi rencana APBD Tahun 2019 sebesar Rp 9.100.000.000
~ Prediksi rencana APBN Tahun 2019 sebesar Rp 22.000.000.000
~ Rumus menghitung Pertumbuhan
PN riil 1 – PN riil 0
PN riil 0
X 100
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 28
BAB V
PENUTUP
Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan sosial.
Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan statusdan kesejahteraan petani semata,
tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia baik secara
ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement),
pertumbuhan (growth) dan perubahan (change).
Suryana (2006) menyatakan bahwa perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat, baik
domestik maupun internasional, akan membawa pengaruh yangsangat besar terhadap dinamika
pembangunan pertanian. Kondisi tersebut memerlukan penyesuaian terhadap arah dan kebijakan
serta pelaksanaan programpembangunan pertanian. Dengan demikian, strategi pembangunan
pertanian harus lebih memfokuskan pada peningkatan daya saing, mengandalkan modaldantenaga
kerja terampil dan berbasis inovasi teknologi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara
optimal.
Tersusunnya Road Map Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan
Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2013 – 2018 akan menjadi acuan dalam penyusunan
program kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang berorientasi produksi dan produktifitas
pertanian terutama dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Road Map Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan
Kabupaten Mmika diharapkan akan lebih sinergis dengan program / kegiatan kabupaten / kota serta
para stakeholder.
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 29
DAFTAR PUSTAKA
Badan Linbang Pertanian, 2010. Kementrian Pertanian Republik Indonesia
Makalah Seminar Depatemen Agronomi Dan Hortikultura IPB, Bogor2009
Direktorat Tanaman Penyegar Dan Rampah : http//ditjanbun.deptan.go.id/budtanreyar
Mimika Dalam Angka 2012
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1
Lampiran 1
INDIKATOR PROGRAM ROAD MAP DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN 2013 – 2018
No Program Sasaran Indicator Kerja Satuan DATA
ACUAN
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Peningkatan
Ketahanan
pangan
1. Meningkatnya
Produksi dan
Produktifitas
pangan pokok
beras, jagung,
umbi2an
1. Padi
- Meningkatnya
produksi padi
- Meningkatnya
produktifitas padi
Ton
ku/ha
8.238
3,8
19.893
4,1
33.158
4,4
51.100
5,0
66.581
5,2
85.679
5,5
2. Jagung
- Meningkatnya
produksi jagung
- Meningkatnya
produktifitas jagung
Ton
Ku/ha
2.512
2,3
5.580
2,3
9.024
2,4
12.225
2,4
16.070
2,5
19.380
2,5
1. Umbi-umbian
- Meningkatnya
produksi umbi2an
- Meningkatnya
produktifitas
umbi2an
Ton
Ton/ha
5.540
7,28
6.577
7,30
7.651
7,35
8.716
7,30
9.775
7,4
10.957
7,5
2. Menurunnya
tingkat
kehilangan hsl
pasca panen
Menurunnya tingkat
kehilangan pasca
panen padi
%
12
10
10
9
8
7
2 Peningkatan
Produksi
pertanian
Dan perkebunan
1. Meningkatnya
Produksi
Produktifitas
dan kualitas
produk
pertanian dan
perkebunan
a) Bawang Daun
1. Meningkatnya
produksi bawang
daun
2. Meningkatnya
produktifitas bawang
dau n
Ton
%
451
4,65
457
4,66
521
4,69
543
4,72
569
4,82
592
4,95
b) Kubis
1. Meningkatnya
produksi kubis
2. Meningkatnya
Ton
901
920
947
986
1.024
1.052
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2
produktifitas kubis % 5,15 5,2 5,26 5,36 5,45 5,48
c) Petsai / Sawi
1. Meningkatnya
produksi Petsai/Sawi
2. Meningkatnya
produktifitasPetsai/S
awi
Ton
%
2.362
5,26
2.396
5,31
2.440
5,35
2.518
5,45
2.589
5,52
2.636
5,55
d) Kacang panjang
1. Meningkatnya
produksi Kacang
panjang
2. Meningkatnya
produktifitas Kcg.
Panjang
Ton
%
1.100
5,12
1.123
5,15
1.160
5,25
1.209
5,35
1.243
5,43
1.282
5,48
e) Cabe Besar
1. Meningkatnya
produksi Cabe besar
2. Meningkatnya
produktifitas Cabe bs
Ton
%
425
3,35
437
3,36
452
3,37
466
3,38
479
3,4
500
3,45
f) Cabe Rawit
1. Meningkatnya
produksi Cabe rawit
2. Meningkatnya
produktifitasCabe
rawit
Ton
%
416
1,99
424
2
451
2,1
488
2,22
497
2,23
511
2,25
g) Tomat
1. Meningkatnya
produksi Tomat
2. Meningkatnya
produktifitasTomat
Ton
%
886
4,45
933
4,55
976
4,65
1.021
4,75
1.048
4,81
1.084
4,86
h) Terong
1. Meningkatnya
produksi Terong
2. Meningkatnya
produktifitasTerong
Ton
%
716
5,23
742
5,34
772
5,44
806
5,52
825
5,54
845
5,56
i) Buncis
1. Meningkatnya
produksi Buncis
2. Meningkatnya
Ton
670
686
721
743
764
782
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 3
produktifitasBuncis % 5,24 5,28 5,38 5,42 5,46 5,47
j) Ketimun
1. Meningkatnya
produksi Ketimun
2. Meningkatnya
produktifitas Ketimn
Ton
%
636
5,68
663
5,72
682
5,78
711
5,88
740
5,92
763
5,96
k) Labu Siam
1. Meningkatnya
produksi Labu Siam
2. Meningkatnya
produktifitas Labu .S
Ton
%
70
4,36
82
4,56
98
4,66
119
4,76
129
4,78
144
4,81
l) Kangkung
1. Meningkatnya
produksi Kangkung
2. Meningkatnya
produktifitas
Kangkung
Ton
%
1.144
4,65
1.161
4,68
1.205
4,78
1.244
4,86
1.289
4,94
1.370
5,25
m) Bayam
1. Meningkatnya
produksi Bayam
2. Meningkatnya
produktifitas Bayam
Ton
%
385
3,5
382
3,52
418
3,54
429
3,58
448
3,61
467
3,65
Buah2an
1. Meningkatnya
produksi buah-
buahan
Ton
3339
3.506
3.681
3.700
4.000
4.200.
Tan obat - obatan
1. Meningkatnya
produksi
tan.obat2an
Tanaman hias
1. Meningkatnya
produksi tan hias
Ton
Tangkai
8.533
3,552
90,33
3,656
94,90
3,766
99,65
3,879
104,63
3,995
109,86
4,115
Tanaman perkebunan
1. kopi
- Meningkatnya
produksi kopi
Ton
0,7
0,8
28
42
52
62
2. kelapa
- Meningkatnya
Ton
0,8
20
52,5
87,2
87,2
87,2
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 4
produksi kelapa
3. kakao
- Meningkatnya
produksi kakao
Ton
0,5
10
20
30
70
100
2. Meningkatnya
Usahatani
Komditas
Pertanian dan
Perkebunan
Pendapatan usahatani
- Meningkatnya usaha
tani padi
- Meningkatnya
usahatani palawija
- Meningkatnya
usahatani sayuran
- Meningkatnya
usahatani
perkebunan
%
%
%
%
0,5
1
1,2
2
1,0
1,5
1,7
2,4
1,3
1,7
2
3
1,8
2
2,5
3,3
2,5
2,5
2,6
3,3
3
3,1
3,2
3,3
3. Meningkatnya
Penyerapan
Tenaga kerja
Pertanian dan
Perkebunan
Tersedianya
kesempatan
Kerja di bidang
Pertanian dan
Perkebunan
%
10
15
20
25
30
30
4. Meningkatnya
Ketersediaan
Kualitas
Sarana dan
Prasarana
Pertanian
Tersedianya pupuk
1. Urea
2. SP-36
3. ZA
4. NPK
5. Organik
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
25.300
25.300
25.500
25.300
46.700
25.500
25.500
25.700
25.500
47.000
25.700
25.700
26.000
25.700
47.500
26.000
26.000
26.500
26.000
48.000
26.500
26.500
27.000
25.500
48.500
27.000
27.000
27.000
27.000
48.700
Tersedianya sarana
alsintan
1. Mist blower
2. Sabit bergerigi
3. APPO
4. Hand Traktor
5 Cultivator
6. Repper
7. Alcone
8. Hand Sprayer
9. Cangkul
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
-
-
-
8
3
-
3
30
40
20
1500
5
25
10
10
25
50
100
30
2000
10
35
20
20
35
70
200
40
2500
15
45
30
30
45
90
300
50
3500
20
55
40
40
55
110
400
60
4000
35
65
50
50
65
150
500
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 5
10l. Sekop / Klenyem Unit 60 200 400 500 600 700
5. Meningkatnya
diversifikasi
produk usaha
pertanian
Meningkatnya
diversifikasi usaha tani
%
10
10
10
12
12
13
6. Tersedianya
Inovasi dan
teknologi
ramah
lingkungan
Tersedianya inovasi
dan teknologi ramah
lingkungan
1. SLPHT
2. PTT
Kelp
Kelp
12
-
16
-
20
-
22
-
25
-
27
-
3 Pemberdayaan
Sumber daya
pertanian
1. Meningkatnya
Kinerja
sumber daya
petanian di
Kab Mimika
1. Terlatihnya pegawai
pada pelatihan
teknis manajemen
Org
15
17
20
25
30
40
2. Terbenahinya
kelompok tani
Kelp 17 25 30 35 40 45
3. Penyampaian
informasi teknologi
pertanian melalui :
- media cetak
- media elektronik
materi
kali
10
6
15
8
15
12
15
20
20
23
20
37
4. Terselenggaranya
pengkajian2
teknologi
Kali
1
2
2
3
3
4
2. Meningkatnya
tata guna lhn
dan air serta
terkendalinya
konversi lahan
pertanian
1. Meningkatnya
cakupan lahan yang
teririgasi :
- Teknis
- ½ teknis
Ha
Ha
-
450
1500
1000
2000
1500
2500
2000
3000
2500
3500
3000
2. Tersedianya
infrastruktur
pertanian:
- jitut
- Jides
Ha
Ha
500
-
2000
800
2500
900
3000
1000
3500
1500
4000
2000
3. Menurunnya luas
konservasi lahan
pertanian
Ha/thn
- - - - - -
4. Meningkatnya Ha - - - - - -
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 6
konservasi DAS hulu
5. Tersedianya pompa
air dangkal
Unit - 40 60 80 90 100
6. Tersedianya irigasi
tanah dalam
Unit - - - - - -
7. Tersedianya embung Unit - 5 8 10 15 20
8. Tersedianya sumur
resapan
Unit - - - - - -
9. Tersedianya Dam parit Unit - - - - - -
10. Tersedianya irigasi
springkel
Unit - - - - - -
11. Tersedianya irigasi
tetes
Unit - - - - - -
12. Trsedianya pompa
hydran
Unit - - - - - -
13. Tersedianya air
permukaan
Unit - - - - - -
14. Meningkatnya
perluasan areal
lahan
- lahan kering
- cetak sawah
- areal hortikultura
Ha
Ha
Ha
-
100
20
300
750
350
350
850
500
400
900
600
450
950
700
500
1000
850
4 Pencegahan dan
penanggulangan
penyakit tanaman
Terkendalinya
hama dan
penyakit
tanaman
Ha
-
10
12
14
16
18
20
5. Pemasaran dan
pengolahan hasil
pertanian dan
perkebunan
1. Meningkatnya
sarana
pemasaran
hasil
pertanian dan
perkebunan
1.Berkembangnya
sarana dan prasarn
informasi pasar
- pengiriman data
- diseminasi data
Paket
Paket
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2. Pengembangn
usaha
Pemasaran
1. Terpromosikannya
produk2 unggulan
pertanian Kab
Mimika di tingkat :
- regional
- nasional
Kali
Kali
2
1
2
1
3
1
3
2
3
2
3
3
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 7
- internasional Kali - - - - - -
2. Tersertifikasinya
kelembagaan usaha
- petugas
- petani
Org
Org
5
15
10
18
13
21
17
24
20
27
25
30
3. Meningkatnya
Sarana
Pengolahan
Hasil
Pertanian dan
Perkebunan
Meningkatnya sarana
pengolahan hasil
pertanian.
Padi
- Pedal thresher
- Power thresher
- RMU
Kopi/kakao/kelapa
-
-
Unit
Unit
Unit
-
-
-
20
20
15
20
40
20
20
60
30
20
80
40
20
90
50
4. Meningkatnya
pengolahan
hasil
pertanian dan
perkebunan
Meningkatnya alat
pngolahan hasil
palawija dan umbi2an
Unit
-
20
30
40
50
60
5. Meningkatnya
margin
pemasaran
hasil
pertanian dan
perkebunan
Meningkatnya margin
pemasaran hasil
pertanian dan
perkebunan
1. padi
2. sayuran
3. palawija
4. kopi
5. kakao
6. kelapa
%
%
%
%
%
%
2
2
2
2
2
2
2,5
2,5
2,5
4
4
4
3
3
3
5,5
5,5
5,5
3,5
3,5
3,5
7
7
7
4
4
4
8,5
8,5
8,5
4,2
4,2
4,2
10
10
10