Post on 09-Mar-2020
1 Universitas Internasional Batam
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dasar pemungutan pajak di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
Amandemen ke-3 (tiga) Pasal 23A yang berbunyi:
pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan Undang-Undang.
Pajak mempunyai kontribusi yang cukup tinggi dalam penerimaan
negara. Dalam rangka untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor
pajak, Pemerintah membentuk kebijakan yang berbentuk intensifikasi
seperti peningkatan jumlah wajib pajak dan ekstensifikasi seperti
memperluas objek pajak yang belum tergarap yang berdampak pada
masyarakat, dunia usaha dan wajib pajak (WP). Sebagai sumber penerimaan
utama negara, Pemerintah melakukan reformasi perpajakan sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. Reformasi
perpajakan adalah:
perubahan sistem perpajakan secara signifikan dan komprehensif yang mencakup pembenahan administrasi perpajakan, perbaikan regulasi perpajakan, dan peningkatan basis pajak.1 Cara reformasi perpajakan beraneka ragam, tergantung pada
keadaan atau kondisi. Contoh reformasi perpajakan adalah mengurangi atau
menambah tarif pajak, mengubah ambang batas Penghasilan Kena Pajak
1 Wikipedia Indonesia, Reformasi Perpajakan, diakses tanggal 15 Juli 2018 melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Reformasi_perpajakan.
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
2
Universitas Internasional Batam
(PKP), mengubah lapisan penghasilan kena pajak, memberlakukan pajak-
pajak baru, menghapus pajak-pajak lama dan mengubah dasar pengenaan
pajak, mengubah komposisi penerimaan pajak atau melakukan perubahan
dasar terhadap prosedur administratif perpajakan dan praktik-praktiknya.2
Pada tahun 1980-an, hampir seluruh dunia melakukan reformasi
perpajakan. Contohnya pada tahun 1986, Pemerintah Amerika Serikat
mengeluarkan peraturan mengenai reformasi pajak (Tax Reform Act).
Pemerintah New Zealand merevisi struktur pajaknya. Pemerintah Kanada
memberlakukan Goods and Services Tax (Pajak Pertambahan Nilai).
Pemerintah Australia melakukan perubahan substansial terhadap peraturan
perpajakan. Dan Pemerintah Jepang juga tidak terlepas dari reformasi
perpajakan. Alasan dilakukannya reformasi perpajakan adalah agar
memenuhi persyaratan ekonomi pasar dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan bersaing secara internasional.3
Tidak lain juga Indonesia melakukan reformasi terhadap
perpajakan. Pada tahun 1983, sistem pemungutan pajak di Indonesia dari
official-assessment system diubah menjadi self-assessment system.
Perubahan dari official-assessment system ke self-assessment system artinya
sebelum perubahan pemerintah yang menentukan besarnya pajak yang
terutang namun setelah perubahan WP sendiri yang harus menghitung,
memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan pajak terutangnya. Perubahan
ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membayar
2 Ibid. 3 Ibid.
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
3
Universitas Internasional Batam
pajak. Selain mengubah sistem pemungutan pajak, Pemerintah juga
mengeluarkan 5 (lima) undang-undang perpajakan baru untuk menggantikan
undang-undang yang dibuat oleh Kolonial Belanda sebelumnya yang
dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan. Kelima undang-undang
tersebut adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan (UU PPh), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (UU PPN dan PPnBM), Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan (UU PBB) dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 1985 tentang Bea Meterai.
Kemudian di tahun 1991, Indonesia melakukan perubahan terhadap
UU PPh. UU PPh mengalami perubahan pertama menjadi Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Reformasi
perpajakan terus dilakukan oleh Pemerintah di tahun 1994. UU KUP, UU
PPN dan UU PPnBM mengalami perubahan pertama dan UU PPh
mengalami perubahan kedua. Dalam selang waktu 3 (tiga) tahun, di tahun
1997, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
4
Universitas Internasional Batam
Penyelesaian Sengketa Pajak, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan untuk
melengkapi undang-undang yang ada sebelumnya.
Pada tahun 2000, untuk menyesuaikan dengan perkembangan
zaman, Pemerintah kembali melakukan serangkaian perubahan terhadap
peraturan yang sudah ada seperti UU KUP, UU PPN dan UU PPnBM
mengalami perubahan kedua, UU PPh mengalami perubahan ketiga, dan
sebagainya. Pada tahun yang sama, Pemerintah mengeluarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak sebagai pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak yang dianggap
kurang berpihak pada WP. Pada tanggal 27 Juli 2007 pemerintah
mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan agar lebih memberikan
kepastian. Selang waktu 1 (satu) tahun, UU PPh diubah dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan
Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan. Dalam perubahan keempat ini, Pemerintah memberikan
penurunan tarif sebesar 28% (dua puluh delapan persen) pada tahun 2009
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
5
Universitas Internasional Batam
dan 25% (dua puluh lima persen) sejak tahun 2010 bagi WP badan dengan
peredaran bruto di atas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)
untuk menghitung jumlah Pajak Penghasilan Badan terutangnya. Selain itu,
WP diberikan pengurangan fasilitas tarif sebesar 50% (lima puluh persen)
apabila WP memiliki peredaran bruto hingga Rp 50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah) dari tarif yang berlaku untuk menghitung jumlah Pajak
Penghasilan Badan terutangnya. Penurunan tarif dilakukan dengan tujuan
untuk meringankan jumlah Pajak Penghasilan terutang WP badan. Akan
tetapi, cara perhitungan ini tergolong sulit bagi pengusaha-pengusaha yang
tergolong kecil, dalam hal ini adalah pengusaha kategori Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM).
Dalam upaya mendorong kontribusi UMKM terhadap penerimaan
negara dan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela serta
bermaksud untuk memberi kemudahan dan penyederhaan penghitungan
pajak penghasilan bagi masyarakat dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 (PP 46 Tahun 2013) tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. PP ini efektif berlaku
pada tanggal 1 Juli 2013. Dengan pemberlakuan PP 46 Tahun 2013 ini,
diharapkan terjadi peningkatan penerimaan pajak dari UMKM yang
membuat kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keunggulan dari PP 46 Tahun 2013 yaitu terletak pada tarif pajak. Tarif
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
6
Universitas Internasional Batam
yang diberlakukan dan digunakan untuk menghitung pajak yang terutang
menjadi lebih kecil dari tarif yang sebelumnya, yaitu 1% (satu persen) dari
penghasilan bruto. Tarif ini berlaku untuk WP orang pribadi dan/atau WP
badan yang memiliki penghasilan bruto tertentu, yaitu penghasilan bruto
yang kurang dari Rp. 4.800.000.000,00 (empat milyar delapan ratus juta
rupiah) terbatas pada penghasilan dari usaha. Perhitungan pajak terutang
yang begitu mudah, yaitu mengkalikan penghasilan bruto dengan tarif pajak,
akan semakin memudahkan WP UMKM dalam menghitung,
memperhitungkan dan menyetorkan pajak penghasilannya ke negara.
Namun pada kenyataan, tax ratio di Indonesia masih rendah dan
untuk meningkatkan penerimaan negara, reformasi perpajakan terus
dilakukan oleh pemerintah. Pada 1 Juni 2016, Pemerintah meluncurkan
program Tax Amnesty (Pengampunan Pajak). Tax Amnesty dibuat untuk
mendorong reformasi perpajakan di Indonesia ke arah sistem perpajakan
yang lebih berkeadilan serta perluasan data yang lebih valid komprehensif
dan terintegrasi dalam rangka untuk meningkatkan penerimaan pajak dalam
jangka pendek maupun jangka panjang yang berkesinambungan. Akhir
tahun 2016, Pemerintah mengukuhkan program reformasi perpajakan
melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 885/KMK.03/2016
tanggal 9 Desember 2016 tentang Pembentukan Tim Reformasi Perpajakan.
Seperti yang dilansir oleh media suara.com, pada tanggal 3 April
2017, Anggota Komisi XI DPR Muhammad Sarmuji menegaskan, program
tax amnesty akan dilanjutkan dengan reformasi perpajakan dan memang
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
7
Universitas Internasional Batam
sudah menjadi kesepakatan pemerintah dan DPR. Itu sebabnya, menurut
Sarmuji, DPR sedang membahas revisi UU KUP. Revisi UU KUP belum
bisa terealisasi dalam waktu dekat karena banyaknya materi yang harus
dibahas. Dan revisi UU KUP akan disatupaketkan dengan revisi UU PPh,
UU PPN dan UU PPnBM.4
Selain akan merevisi UU KUP, Pemerintah pada bulan Juni 2018
meluncurkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2018 (PP 23 Tahun 2018) tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari
Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu dan efektif mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2018. Peraturan
ini untuk menggantikan PP 46 Tahun 2013. PP 46 Tahun 2013 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi. Perubahan mendasar dari PP 46 Tahun 2013
ke PP 23 Tahun 2018 adalah penurunan tarif Pajak Penghasilan yang
bersifat Final dari 1% (satu persen) menjadi 0,5% (nol koma lima persen)
dari penghasilan bruto yang wajib dibayarkan setiap bulannya.
PT Anugerah Manajemen Abadi bergerak di bidang jasa konsultasi.
Tergolong sebagai perusahaan UMKM, PT Anugerah Manajemen Abadi
telah melaksanakan kewajiban perpajakan selama ini. Dengan berlakunya
PP 23 Tahun 2018, tentunya akan memberikan dampak baik positif maupun
negatif terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan PT Anugerah
Manajemen Abadi. Paparan di atas memberikan motivasi kepada Penulis
4 Suara.com, Sarmuji: Revisi UU KUP Bagian Dari Reformasi Perpajakan, Senin, 03 April 2017,
diakses pada tanggal 15 Juli 2018 melalui https://www.suara.com/bisnis/2017/04/03/191803/sarmuji-revisi-uu-kup-bagian-dari-reformasi-perpajakan.
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
8
Universitas Internasional Batam
untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji lebih dalam
mengenai PP 23 Tahun 2018 dengan mengambil judul penelitian
“ANALISA PERBANDINGAN DAN DAMPAK PENERAPAN PP
NOMOR 23 TAHUN 2018 TERHADAP PELAKSANAAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN PT ANUGERAH MANAJEMEN ABADI”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dikemukakan berdasarkan latar
belakang di atas, permasalahan yang menjadi pokok dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perbandingan regulasi perpajakan yang diatur dalam PP 46
Tahun 2013 dengan PP 23 Tahun 2018?
2. Bagaimana dampak dari penerapan PP 23 Tahun 2018 terhadap
pelaksanaan kewajiban perpajakan di PT Anugerah Manajemen
Abadi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka
tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui perbandingan PP 46 Tahun 2013 dengan PP
23 Tahun 2018.
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018
9
Universitas Internasional Batam
b. Untuk mengetahui dampak dari penerapan PP 23 Tahun 2018
terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan di PT Anugerah
Manajemen Abadi.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi Penulis atau
bagi para WP, masyarakat luas, serta kaum akademis, yaitu sebagai
berikut:
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
dan ilmu pengetahuan di bidang perpajakan yang berkaitan
dengan pajak penghasilan terutama terhadap PP 23 Tahun 2018.
b. Manfaat Praktis
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi
peneliti selanjutnya yang mengkaji objek berkaitan dengan
penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan, ilmu dan kepustakaan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Pebriyanti, Analisa Perbandingan Dan Dampak Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018 Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT Anugerah Manajemen Abadi, 2018 UIB Repository©2018