NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI...

104
NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI BACKPACKER S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh MUHAMAD MUHLAS 111 11 126 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI...

Page 1: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM

HAJI BACKPACKER

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

MUHAMAD MUHLAS

111 11 126

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

ii

Page 3: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

iii

Page 4: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

iv

Page 5: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

v

Page 6: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

vi

Page 7: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

vii

MOTTO

“Ajaklah kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik pula”

( Qs An-Nahl : 125)

Page 8: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap

mempunyai peran penting dalam hidupnya

1. Teruntuk Ayahanda dan Ibunda tercinta Asmuni dan Sholikah tersayang yang

telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran serta

ikhlas-tulus memberikan dukungan dan doa restunya kepada penulis.

2. Nenek ku tercinta yang telah merawatku sejak kecil.

3. Kakakku Zainal Arifin, terima kasih atas dukungan, nasehat dan segala

macam bantuan baik material / spirital.

4. Keluarga Joko Indriyanto yang juga telah memberikan memberikan motivasi

kepada penulis untuk terus melanjutkan studinya di IAIN Salatiga.

5. Teman-teman TEATER GETAR yang selalu memberikan semangat.

6. Masyarakat desa Ketapang khususnya Dsn. Ketapang RT 002/001 terimakasih

atas bantuannya baik material maupun sepiritual.

7. Serta seluruh keluarga dan teman-temanku yang tidak bisa disebutkan

namanya satu per satu, terimakasih atas doa-doanya.

Page 9: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

ix

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke

jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini

adalah “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI

BACKPACKER”.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan

pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat

berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya

skripsi ini.

Page 10: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

x

Page 11: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

xi

ABSTRAK

Muhlas, Muhamad. 2016. Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Ibadah Haji (Study

atas Film Haji Backpacker). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr. Mukti Ali, M. Hum.

Kata Kunci: Nilai-nilai, Pendidikan Sosial, Film Haji Backpacker..

Pendidikan merupakan isntitusi sosial yang menggarap manusia melalui

proses tertentu dengan tujuan tertentu. Untuk mengembangkan potensi yang

ada, serta keterampilan-keterampilan sosial dibutuhkan suatu pendidikan yang

menjunjung tinggi nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Nilai merupukan esensi

yang melekat pada suatu kenyataan. Jika dikaitkan dengan istilah pendidikan

maka nilai merupakan sesuatu yang ditanamkan oleh pendidik kepada peserta

didik. Sedangkan pendidikan sosial adalah suatu usaha untuk membimbing dan

mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat

berperan serasi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat lingkungannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : nilai-nilai pendidikan sosial

dalam ibadah haji yang didasarkan atas analisis terhadap film Haji Backpacker

karya Danial Rifki. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Yaitu, prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Sedangkan Metode yang

digunakan adalah metode conten analysis, yaitu penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis data yang terdokumentasi dalam rekaman suara, gambar,

atau tulisan. Secara tehnik, conten analysis meliputi upaya-upaya klasifikasi

lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi. Peneliti mengfokuskan

penelitian ini pada nilai-nilai pendidikan sosial dalam ibadah haji yang terdapat

didalam film Haji Backpacker.

Nilai-nilai pendidikan sosial yang ada dalam film haji backpacker terbagi

menjadi dua sub tema yaitu: 1. Interaksi simbolis adalah segala hal yang

berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling mempengaruhi

yang terjadi baik antara inividu dengan individu, individu dengan kelompok

ataupun kelompok dengan kelompok. Interak simbolik ini mencakup sikap

toleransi, tolong menolong dan kasih sayang. 2. Kedewasaan spiritual adalah

masa dimana seseorang telah mencapai perkembangannya secara spiritual.

Spiritual sendiri merupakan bagian dari perkembangan kedewasaan seseorang.

Kedewasaan Spiritual ini dibagi menjadi pengalaman agama dan kematangan

agama.

Page 12: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii

HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Fokus Penelitian ............................................................ 9

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 10

E. Penegasan Istilah ........................................................... 10

F. Metode Penelitian ........................................................ 13

G. Kajian Pustaka ............................................................... 15

H. Sistematika Penulisan ................................................... 18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Nilai-nilai Pendidikan Sosial ...................................... 19

1. Pengertian Nilai dan Pendidikan Sosial ................. 19

Page 13: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

xiii

a. Nilai .................................................................. 19

b. Pendidikan Sosial .............................................. 20

2. Metode Pendidikan Sosial .................................... 21

3. Tujuan Pendidikan Sosial ..................................... 24

B. Urgensi Pendidikan Sosial ........................................... 26

C. Gambaran Umum Mengenai Film ................................ 27

1. Pengertian dan Sejarah Film .................................. 27

a. Pengertian Film ................................................. 27

b. Sejarah Film ...................................................... 29

2. Unsur-unsur dan Jenis-jenis Film .......................... 31

a. Usnsur-unsur dalam Film .................................. 31

b. Jenis-jenis Film ................................................. 31

D. Film Sebagai Media Pembelajaran .............................. 33

BAB III GAMBARAN UMUM FILM HAJI BACKPACKER

A. Biografi Sutradara ......................................................... 36

B. Karya dan Penghargaan Sutradara ................................ 38

C. Tentang Film Haji Backpacker ..................................... 39

1. Profil ..................................................................... 39

2. Genre ..................................................................... 40

3. Plot/ Alur ............................................................... 41

4. Latar/ Setting ........................................................ 43

5. Penokohan dan Karakter Tokoh Utama ................ 46

6. Sinopsis ................................................................. 48

7. Amanat .................................................................. 50

BAB IV ANALISIS FILM DAN PEMBAHASAN

Page 14: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

xiv

A. Interaksi Simbolis ......................................................... 52

1. Toleransi ............................................................... 54

2. Kasih Sayang ........................................................ 57

3. Tolong-menolog ................................................... 60

B. Kedewasaan Spiritual .................................................. 62

1. Pengalaman Spiritual ............................................ 64

2. Kematangan Beragama ......................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 73

B. Saran ............................................................................. 75

C. Penutup ......................................................................... 75

Page 15: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

xv

Page 16: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang universal. Ajaran-ajaran yang terkandung di

dalamnya menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia. Baik dari segi moral,

sosial, ekonomi, maupun politik. Oleh karenanya, Islam mudah diterima oleh

masyarakat. Kehidupan dunia dalam Islam, di atur dalam hukum mu’amalah

(fiqih mu’amalah). Sementara dalam kehidupan akhirat, Islam mengatur dalam

hukum ibadah (fiqih ibadah).

Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan nilai-nilai sosial.

Seluruh ibadah dalam Islam, tak terkecuali ibadah haji, mempunyai korelasi

dan kontribusi dalam perubahan sikap dan perilaku masyarakat (Majid: 2000:

253). Setiap perubahan yang terjadi, di harapkan mampu menciptakan

hubungan yang harmonis di dalam masyarakat.

Ibadah haji menjadi rukun Islam yang kelima. Dalam ibadah haji terdapat

simbol-simbol yang kaya akan nilai-nilai pendidikan sosial. Sebagai contoh, di

wajibkannya memakai pakain Ihrom yang serba putih. Hal ini melambangkan

kesamaan derajat umat manusia di hadapan Allah. Baik yang miskin atau kaya,

semua berpakaian sama. Haji adalah gambaran yang jelas tentang solidaritas

umat Islam yang berkumpul dalam rapat tahunan (Boizard: 1979: 65).

Melihat fenomena haji saat ini, seharusnya dapat menjadi kabar gembira

bagi masyarakat muslim. Mengingat nilai-nilai pendidikan sosial yang

terkandung dalamnya. Salah satu tujuan dari ibadah haji adalah untuk

Page 17: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

17

menciptakan masyarakat yang egaliter. Yaitu, masyarakat yang memandang

semua manusia itu sama.

Orang-orang yang sudah melaksanakan ibadah haji, tentunya tingkat

keimanan, ketaqwaan dan jiwa sosial mereka lebih tinggi dibanding orang-

orang yang belum menunaikan ibadah haji. Dalam ibadah haji terdapat tiga

tahapan penting yaitu, tahap pengetahuan, tahap kesadaran dan tahap cinta.

Seseorang yang sudah mengetahui kebesaran Allah, maka akan timbul

kesadarannya sebagai manusia. Seiring dengan itu, rasa cinta kepada Allah dan

sesama akan tumbuh pula. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, semakin

banyak jumlah orang yang naik haji, maka masyarakat akan semakin sejahtera.

Saat ini, banyak masyarakat khususnya di Indonesia sudah melaksanakan

haji. Setiap tahunnya pemerintah Indonesia memberangkatkan lebih dari 1500

jamaah haji. Pada tahun ini saja, sebanyak 155.200 jamaah haji di

berangkatkan. Hal ini menunjukan betapa haji menjadi dambaan bagi setiap

muslim.

Akan tetapi, melihat realita yang ada di dalam masyarakat, orang-orang

yang sudah naik haji ini tidak menunjukan perubahan-perubahan sikap yang

signifikan. Sikap dan perilaku mereka tidak jauh beda dengan saat mereka

belum naik haji. Bahkan mereka cenderung menunjukan sikap riya’ atas

kehajian mereka. Sebagai contoh, keharusan penambahan kata haji di depan

nama. Hal in sepertinya sudah lazim terjadi di masyarakat, khususnya

Indonesia.

Page 18: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

18

Banyak orang yang beranggapan bahwa haji adalah sebuah gelar.

Kehajian mereka di gunakan untuk meningkatkan status sosial. Kekeliruan ini

kemudian di manfaatkan oleh sebagaian orang untuk pencitraan diri. Misalnya,

pada musim kampanye para calon-calon legislatif menuliskan gelar haji di

depan namanya. Kemudian para pejabat pemerintahan yang muslim, juga

melakukan hal yang sama. Sebutan haji sesungguhnya hanya ada dalam

masyrakat Indonesia saja. Penulis belum pernah mendengar ulama’ dari Arab

menggunakan gelar haji.

Uraian diatas menunjukan bahwa ada pemahaman yang keliru mengenai

makna dan tujuan ibadah haji. Selain ibadah mahdloh, haji merupakan ibadah

ghoiru mahdloh. Ibadah mahdloh adalah ibadah yang berhubungan langsung

dengan Allah atau bersifat vertikal. Sedangkan ibadah ghoiru mahdloh adalah

ibadah yang berhubungan antara manusia dengan manusia lainnya atau bersifat

horizontal. Akan tetapi kebanyakan orang hanya memahami haji merupakan

ibadah yang bersifat vertikal. Makna sosial yang ada didalamnya seringkali

terlupakan. Allah berfiman:

Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa

yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji,

Maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di

dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa

kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan

sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah

kepada-Ku hai orang-orang yang berakal (QS. Al-Baqoroh: 197)

Page 19: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

19

Dari pengertian ayat Al-Qur’an di atas, dapat dipahami bahwa ibadah

haji memiliki hubungan yang erat terhadap nilai-nilai sosial. Seperti,

persaudaraan, kesamaan derajat, dan pesatuan. Hal ini ditunjukan dengan

dilarangnya berbuat rafats (perkataan buruk), berbuat fasik (kerusakan), dan

beradu argument yang dapat menimbulkan perkelahian. Karena, ketiga

perbuatan itu dapat merusak keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Oleh karena permasalah tersebut, penulis merasa perlu untuk meneliti

nilai-nilai pendidikan sosial yang ada di dalam ibadah haji. Akan tetapi,

penelitian ini akan di dasarkan pada study atas film Haji backpacker. Karena

menurut penulis, film ini memiliki hubungan dengan permasalahan diatas.

Haji Back Packer merupakan film religi yang di sutradarai oleh Daniel

Rifky. Tidak hanya memberikan sebuah hiburan saja, akan tetapi pelajaran

mengenai nilai-nilai sosial sangat kental sekali. Dalam kaitannya terhadap

pendidikan sosial, film ini memberikan pemahaman kepada para pembaca

tentang arti persaudaraan, kesamaan derajat, dan persatuan.

Kisah ini dimulai dari kisah seorang tokoh yang bernama Mada, yang

jatuh cinta kepada Sophia. Mada diperankan oleh Abimana arya satya.

Sementara Sophia, diperankan oleh Dewi sandra. Pada awalanya, Mada adalah

orang yang sangat ta’at pada agama. Disisi lain, ia juga memiliki sifat keras

kepala dan childish.

Suatu hari Mada datang kepada Shopia untuk menyatakan cinta. Akan

tetapi Shopia tidak memberikan jawaban apapun. Sebenarnya jauh didalam hati

Sophi, hanya menganggap Mada sebagai seorang sahabat. Sophi tidak tega

Page 20: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

20

menolak Mada, karena takut menghancurkan keyakinan si Mada. Adegan ini

terjadi dalam menit ke-13. Selanjutnya dalam penolakan Shopi terlihat dalam

beberapa adegan selanjutnya.

Sebelum melamar Shopia, Mada berdoa kepada Allah untuk merestui

hhubungannya dengan Shopia. Menurut pemahamannya, Allah merestui

hubungannya dengan sang pujaan hati. Hingga akhirnya ia datang kepada Soffi

untuk melamarnya.

Akan tetapi, di hari pernikahan mereka, Shopi pergi meninggalkan Mada.

Padahal, dari kedua pihak keluarga, penghulu dan tamu undangan sudah berada

di masjid untuk melangsungkan ijab-qobul. Mada sangat terpukul atas kejadian

itu. Ia marah kepada keluarganya, kakaknya, bahkan kepada Tuhannya.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang backpacker.

Mada pergi ke Thailand untuk melupakan kejadian pahit yang menimpa

dirinya. Di Thailand, ia melampiaskan kemarahan dan kekecewaanya dengan

mabuk-mabukan dan pergi ke tempat hiburan.

Suatu malam Mada terlibat perkelahian dengan kelompok preman.

Dalam perkelahian itu, Mada menewaskan salah satu dari anggota preman

dengan mematahkan lehernya. Melihat temannya tewas, anggota preman yang

lain hendak menuntut balas kepada Mada. Akan tetapi, Mada dan temannya

dapat melarkan diri dengan menodongkan pisau. Aksi kejar-kejaran pun

terjadi. Mulai saat itu Mada menjadi buronan anggota preman tersebut. Adegan

ini menggambarkan watak si Mada yang childish. Adegan ini ditempatkan

sutradara dalam menit ke- 4.

Page 21: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

21

Kabar pembunuhan itupun segera menyebar luas. Kakak Mada dan

Kedutaan Besar Indonesia yang berada di Thailand segera mengetahui kejadian

itu. Kakak Mada menyarankannya untuk pulang ke Indonesia, akan tetapi

Mada menolak. Akhirnya Mada pergi ke Vietnam atas saran dari salah seorang

staff kedubes tersebut.

Di Vietnam, Mada seperti gelandangan. Ia tidur di terminal, taman kota,

dan emperan toko. Untuk menyambung hidupnya ia bekerja sebagai kulli.

Kesehatan Mada semakin memburuk. Ia tidak punya cukup uang untuk berobat

dan mencari penginapan yang layak. Akhirnya ia tidur di dalam kardus. Ia

tidak tahu kalau kardus itu akan dikirim ke China.

Saat didalam kardus, ia merasa seperti tidur. Ia bermipi melihat dirinya

mati. Hingga akhirnya ia terbangun dan sudah berada di keluarga Shuchun.

Shuchun adalah anak seorang tabib dan sekaligus imam masjid di

kampungnya.

Keluarga Shuchun merupakan keluarga yang bijaksana. Hal ini tercermin

saat Mada diajak untuk sholat berjamaah di masjid oleh ayah Shuchun. Akan

tetapi Mada menolak. Kemudian ayah Shuchun bertanya tentang agamanya.

Mada tetap menjawab seorang muslim akan tetapi sudah lama tidak

bersembahyang. Ayah Shuchupun tidak memaksa dan malah meminta maaf

karena sudah menanyakan privasinya. Ia tetap berpikiran baik kepada Mada

bahwa yang dilakukan Mada pasti mempunyai alasan yang kuat. Dalam adegan

ini, mengandung pelajaran untuk saling menghormati privasi seseorang. adegan

ini terlihat saat durasi waktu menujukan menit ke -42.

Page 22: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

22

Setelah itu, Mada pergi bersama Shuchun ke suatu tempat yang indah.

Disitu terlihat pegunungan dan aliran sungai yang jernih. Pemandangan di desa

Shuchun memang sangat indah. Kemduian mereka saling bertukar pikiran.

Shuchun menanyakan alasan Mada tidak mau bersembahyang lagi. Dan

akhirnya Madapun menceritakannya.

Dalam adegan ini, terjadi dialog yang menarik untuk disimak. Shuchun

mengomentari cerita Mada, bahwa rencana Allah sangat sempurna, dan

kekecewaan Mada hanya mencerminkan dirinya yang tidak mau menurut

kepada Allah. Kata-kata dari Shuchun kemudian menggetarkan kekerasan

hatinya. Kemudian ia pergi merenungi kebenaran kata-kata Shuchun.

Setelah merenungi kata-kata Shuchun, ke esokan harinya, Mada

memutuskan untuk pergi. Sebelum dia pergi, ayah Shuchun memberikan

sebuah kitab kepadanya. Yaitu, kitab Al-hikam.

Akhirnya ia pergi bersama paman Shuchun yang kebetulan sedang

mencari pengganti pekerjanya yang kabur. Di kota Lijiang, ia membantu

paman Shuchun berjualan. Suatu hari saat toko sedang sepi, Mada tertidur. Ia

bermimpi menaiki sebuah balon udara, kemudian balon udara itu jatuh karena

tertabrak kubah masjid. Mimpi itu dialaminya berulang kali.

Kemudian Mada berencana untuk ke India atas saran dari pemilik toko

sebelah. Di India dia disuruh menemui Syed Saman Chindy. Dia adalah

seorang ulama’ dan ahli tafsir mimpi.

Setelah pamit dengan pemilik toko, Mada di beri upah kerja dan

melanjutkan perjalanannya ke India. Dalam perjalanan Mada menuju India, dia

Page 23: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

23

melewati negri Nepal dan Tibet. Ciri khas negeri tersebut di gambarkan

melalui tayangan penduduk yang sedang melakukan ritual keagamaan. Selain

itu, letak tempat ibadah tersebut berada di atas bukit.

Akhirnya sampailah Mada di India dan bertemu dengan Syed Salman

Childy. Sebelum Mada menceritakan keresahan hatinya, Syed Salman sudah

mengetahui maksud dan tujuannya. Bahkan, juga sudah mengetahui mimpi

yang dialaminya. Mada pun takjub melihat Syed Salam Chindy.

Dalam suatu adegan yang, saat film sudah menjukan durasi 1 jam lebih

18 menit, Mada melihat temanya menggedong seorang kakek yang lumpuh

untuk pergi ke Masjid. Kejadian ini mengingatkan Mada kepada ayahnya.

Kemdian ia berencana untuk ke Arab Saudi untuk mencari makam ayahnya.

Ayahnya meninggal di Arab Saudi saat menunaikan ibadah haji.

Akhirnya Mada melanjutkan perjalanannya ke Arab Saudi. Ditengah-

tengah perjalanan ia dihadang oleh suatu kelompok bersenjata. Mada dituduh

sebgai agen Mossad dan sempat di intimidasi. Kejadian ini terjadi saat di Iran.

Akhirnya Mada bisa lolos saat komandan pasukan menuruhnya membaca Al-

qur’an. Karena mengetahui Mada seorang muslim akhirnya ia ditolong dengan

mencarikan pekerjaan untuk Mada. Ia bekerja di suatu kapal yang menuju Arab

Saudi sebagai tukang bersih-bersih.

Sampailah Mada di Arab Saudi. Mada berhenti di tempat pemakaman

dan meratapi segala kesalahannya. Dia teringat sosok ayahnya yang selama ini

ditinggkalnnya. Dia juga menyesal karena tidak tahu makam ayahnya.

Page 24: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

24

Akhirnya Mada bertobat dan sekaligus menunaikan ibadah haji pada saat

musim hajji datang.

Pada saat pengembaraan si Mada, peristiwa-peristiwa yang di alamiya

merupakan makna dari simbol-simbol dalam ritual haji. Banyak pesan-pesan

sosial yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka

penulis tertarik untuk meniliti kandungan nilai-nilai pendidikan sosial dalam

film yang berjudul “Haji Back Packer” karya Daniel Rifky.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa

masalah antara lain:

1. Apa saja nilai-nilai pendidikan islam yang terkandung dalam film

Haji Backpacker?.

2. Apa pengertian Interaksi Simbolik?

3. Apa pengertian kedewasaan spiritual?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai

pendidikan sosial dalam ibadah haji study atas film “Haji Back Packer” karya

Danial Rifky.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, di harapkan dapat memberikan manfaat kepada

pembaca baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah khazanah keilmuwan terutama pada karya seni film.

Page 25: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

25

b. Sebagai landasan pemikiran dalam menerapkan teori-teori yang sudah

ada dengan realitas kehidupan di masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai sarana transformasi nilai-nilai pendidikan yang ada dalam

masyarakat.

b. Dapat memberikan kontribusi kepada pembaca dalam pendidikan terutam

dalam memahami makna atau hikmah yang terkandung dalam sebuah

film.

E. Penegasan Isltilah

Untuk menghindari kesalahpahaman bagi pembaca, maka penulis merasa

perlu meguraikan judul skripsi ini, yaitu “ Nilai-Nilai Pendidikan Sosial

dalam Ibadah Haji (Study atas Film Haji Back Packer)”. Penegasan ini

juga di maksudkan agar pembaca dapat dengan mudah memahi isi skripsi ini.

Adapun rincian pejelasan mengenai judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Nilai

Nilai (Value) dalam Kamus Besar Bahas Indonesia berarti “harga atau

mutu sesuatu”. Setiap barang atau peristiwa tidak bisa lepas dari nilai. Nilai

inilah yang menyifati segala hal yang ada di dunia baik peristiwa maupun

barang. Selanjutnya Aziz (2009: 120) menjelaskan bahwa nilai merupakan

suatu otoritas ukuran dari subjek yang menilai, dalam artian koridor

keumuman dan kelaziman dalam batas-batas tertentu yang pantas bagi

pandangan individu dan sekelilingnya.

Page 26: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

26

Menurut Horton dan Hunt dalam Narwoko dan Syanto (2006: 55) nilai

adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak.

Nilai juga dapat diartikan sebagai tolok ukur mengenai suatu makna yang

terkandung dalam suatu peristiwa. Tolok ukur ini digunakan sebagai standar

pertimbangan baik-buruk atau benar-salah terhadap suatu masalah.

2. Pendidikan Islam

Pendidikan berasal dari kata “didik”. Mendapat imbuhan “pe-an”

menjadi “pendidikan”. Secara etimologi, didik berarti “memelihara dan

memberi latihan”. Imbuhan “pe-an” memberi pengertian suatu proses atau

usaha. Jadi pendidikan adalah suatu proses atau usaha untuk mendidik dan

memelihara sesuatu.

Rifai dan Murni dalam Syukur (2014: 20) berpandangan bahwa

pendidikan adalah proses secara sistematis untuk mengubah tingkah laku

seseorang kearah yang lebih baik

Kata sosial berasal dari bahasa latin yaitu “socius” yang berarti

“kawan” (Narwoko dan Suyanto: 2006: 2). Pengertian sosial secara

etimologi ini merujuk pada hubungan manusia secara individu atau

kelompok. Oleh karena itu, manusia juga disebut dengan makhluk sosial.

Artinya, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan

dari orang lain.

Jadi, pendidikan sosial adalah usaha yang di lakukan secara sadar oleh

seorang pendidik untuk mengarahkan sikap dan perilaku peserta didik

kepada nilai-nilai atau norma-norma kemasyarakatan.

Page 27: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

27

3. Film Haji Back Packer.

Haji Back Packer pada mulanya adalah sebuah novel karya Aguk

Irawan MN. Kemudian, novel ini diangkat menjadi karya film oleh Daniel

Rifki. Mada, tokoh utama dalam film ini diperankan oleh Abimana Arya

Satya.

Dalam film Haji Back Packer, Mada digambarkan sebagai seorang

yang sangat patuh dalam keluarga. Akan tetapi, karena suatu masalah ia

merasa kecewa dan marah. Kemudian si Mada pergi meninggalkan

keluarganya dan juga agamannya. Oleh karena suatu peristiwa

juga,kemudian dia sadar dan kembali kejalan yang benar.

Jadi, Film Haji Back Packer ini tidak menceritakan teknis-teknis

dalam ibadah haji. Akan tetapi lebih terfokus pada perjalanan spiritual si

Mada yang kembali menemukan Tuhannya setelah ia tinggalkan.

Selain nilai-nilai spiritual, film ini juga mengandung nilai-nilai

pendidikan sosial yang tergambar dalam beberapa peristiwa yang di alami

oleh Mada selama mengembara. Hal inilah, yang menarik perhatian penulis

untuk mengangkat nilai-nilai sosial dalam film ini. Lebih lanjut, penulis

menjelaskan bahwa film Haji Backpacker sesungguhnya menggambarkan

perjalanan dalam ibadah haji yang penuh dengan nilai-nilai spiritual dan

sosial.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Page 28: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

28

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Yaitu, prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif (Bogdan dan Taylor: 1992: 21). Jenis

penelitian ini sangat cocok digunakan dalam skripsi ini. Penulis

menganalisa setiap kejadian yang terdapat didalam film Haji Backpecker,

kemudian mendeskripsikannya atau menggambarkannya melalui tulisan.

Tentunya penulis hanya membatasi pada kejadian yang mengandung unsur

nilai pendidikan sosial. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan dalam

skripsi ini sesuai dengan judulnya.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan

sosial dalam ibadah haji yang terdapat dalam film Haji Back Packer.

3. Sumber Data

Data yang diambil dari penelitian ini adalah adegan dan dialog yang

ada dalam file film “Haji BackPacker”.

Adapun sumber data dari penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang di peroleh langsung dari subyek

penelitian. Dalam penelitian ini, File film Haji Back Packer merupakan

data primer, yang kemudian di terjemahkan dalam bentuk skenario.

b. Data skunder

Data skunder adalah data tambahan yang sifatnya melengkapi

data yang sudah ada. Buku, dokument, internet, dan sumber data

Page 29: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

29

lainnya yang dapat di jadikan sebagai data tambahan atau data

pelengkap.

4. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan penulis adalah Content Analysis (Analisis

Isi) yaitu, penelitian yang dilakukan untuk menganalisis data yang

terdokumentasi dalam rekaman suara, gambar, atau tulisan. Conten analysis

berangkat dari anggapan dasar dari ilmu-ilmu sosial bahwa studi tentang

proses dan komunikasi adalah dasar-dasar ilmu sosial. Dalam hal ini,

penulis melihat dan memahami adegan-adegan dalam film yang

berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan sosial dalam film Haji

Backpacker. .

Secara teknik, Content Analysis mencakup upaya-upaya klasifikasi

lambang-lambang yang di pakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria

dalam klasifikasi dan teknik analisis tertentu dalam membuat prediksi (

Bungin: 2010: 84). Dalam hal ini Krispendoff dalam Subrayogo (2001: 71)

juga berpendapat bahwa analisis isi bukan sekedar menjadikan isi pesan

sebagai obyeknya, melainkan lebih dari itu, terkait dengan konsepsi-

konsepsi yang lebih baru tentang gejala-gejala simbolik dalam dunia

komunikasi. Oleh karena itu, analisis isi berhubungan erat dengan

komunikasi atau isi komunikasi itu sendiri. Lebih lanjut, Krispendoff (1993:

15) menambahkan sebagai suatu tehnik peneliytian, analisis isi mencakup

prosedur-prosedur khusus untuk memproses data dengan tujuan

memberikakn pengetahuan, membuka wawasan baru dan menyajikan fakta.

Page 30: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

30

G. Kajian Pustaka

Sebagaiamana yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini

difokuskan pada nilai-nilai pendidikan sosial dalam ibadah haji yang

didasarkan pada study atas film Haji Backpacker. Untuk menunjukan bahwa

topik yang diteliti belum pernah diteliti oleh peneliti lain dalam kontek yang

sama, maka penulis akan menuliskan beberapa judul skripsi terdahulu yang

berkaitan dengan tema pembasan penelitian ini. Diantara skripsi tersebut

adalah:

Skripsi Syahdara Anisa Ma’ruf (2011) mahasiswa UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam film Sang

Pencerah. Dalam skripsi ini menjelaskan tentang film Sang Pencerah

sebagai alat bantu atau media dalam pendidikan Islam. Film sang pencerah

berbicara tentang Islam yang progresif, aktualis dan yang tidak hanya

membahas masalah syari’at, melainkan juga kemslahatan umat untuk

menegakkan agama Allah.

Skripsi Rosyid Rohman Nur Hakim (2012) mahasiswa UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta dengan judul “ Representasi Ikhlas dalam Film Emak

Ingin Naik Haji” yang didasarkan atas analisis semiotik terhadap tokoh

emak. Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif. Skripsi ini menjelaskan bagaimana ikhlas dipresentasikan

melalui tokoh emak yaitu, 1) pantang menyerah, 2) orang yang ikhlas dan

lebmbut hatinya, 3) istiqomah, 4) berusaha membantu orang lain yang

Page 31: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

31

membutuhkannya, 5) selalu memaafkan kesalahan orang lain, 6) tidak

membeda-bedakan dalam pergaulan, 7) tawakal, dan 8) bersyukur.

Skripsi Ahmad Dairowi (2002) mahasiswa jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mengangkat

judul “Nilai-Nilai Pendidikan Sosial dalam Surat At- Taubat Ayat 71

Analisis Ilmu Pendidikan Agama Islam”. Skripsi ini membahas mengenai

nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam surat AT-Taubah ayat

71. Penelitian ini tergolong penelitian yang bertumpu pada study

kepustakaan (libarary reaserc). Sebab data yang dikumpulkan lebih banyak

mengambil dari buku, kitab atau dokument. Untuk mengolah data salah satu

metode yang digunakan penulis adalah metode analisis konsep. Yaitu, suatu

metode yang digunakan untuk menganalis ide atau pengertian dari para ahli

teori. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa nilai pendidikan sosial yang

terkandung dalam surat At-Taubat ayat 71 adalah tolong menolong sesama

manusia. Selain itu, skripsi ini juga membahas implikasi nilai pendidikan

sosial dalam dunia pendidikan.

Skripsi Siti Muniroh Ahmad (2004) mahasiswa IAIN Walisongo

Semarang dengan judul “Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Ibadah Zakat”.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode library reaserc. Dalam

mengolah data penulis menggunakan metode analisis isi dan tematik.

Melalui metode tersebut, penulis menganasilis nilai-nilai pendidikan sosial

yang terkandung dalam ibadah zakat. Adapun nilai-nilai pendidikan sosial

yang terkandung didalamnya adalah taqwa, persaudaraan, solidaritas sosial.

Page 32: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

32

Skripsi Panji Dwi Laksmana (2015) mahasiswa Pendidikan Sastra

dan Bahasa Indonesia dari Universitas Muhammadyah Surakarta (UMS)

yang mengangkat judul “Aspek Motivasi Tokoh Utama dalam Novel Haji

Backpacker karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra dan

Implementasinya Sebagai Bahan Ajar di SMA”. Dalam pembahasan skripsi

ini lebih menekankan pada struktur dalam novel dan aspek motivasi tokoh

utama. Adapun struktur tema yang terdapat dalam novel ini adalah tentang

perjuangan, cinta, dan kehidupan. Sementara aspek motivasi dalam novel ini

adalah motivasi internal vs motivasi eksternal,motivasi mengajar

kesenangan vs motivasi menjauhi rasa sakit, motivasi positif vs negatif,

motivasi dini vs terlambat, motivasi pribadi vs orang lain, dan motivasi

statis vs motivasi dinamis. Jenis penelitian ini tergolong dalam penelitian

kualitatif deskriptif. Sementara tehnik yang digunakan dalam pengumpulan

data adalah tehnik pustaka.

Dari beberapa penelitian diatas, penulis belum menemukan judul

yang sama dengan skripsi ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya terletak pada objek kajiannya. Dengan demikian, penelitian ini

dapat dipertanggung jawabkan keasliaanya.

H. Sistematika Penulisan

BAB I berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah dan sistematika penulisan.

Page 33: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

33

BAB II menjelaskan gambaran secara umum mengenai nilai-nilai

pendidikan sosial. Seperti, penegertian pendidikan sosial, ruang lingkup,

urgennya pendidikan sosial. Selain itu, mengenai film sebagai media

pembelajaran, pengertian sampai kekuarangan dan kelebihan film sebagai

media pembelajaran juga dibahas dalam bab ini.

BAB III berisi tentang paparan data penelitian yang menggambarkan film

Haji Backpacker seperti tema, profil film, penokohan, lattar/ setting serta

biografi singkat sutradara.

BAB IV dalam bab ini menjelaskan tentang analisis film yang berisi

tentang Interaksi Simbolis dan Kedewasaan spiritual. Interaksi Simbolis ini

meliputi, sikap tolerasi, kasih sayang antar sesama dan tolong menolong.

Sementara dalam Kedewasaan Spiritual, mencakup pengalaman spiritual dan

kematangan beragama.

BAB V berisi tentang Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan riwayat hidup penulis.

Page 34: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

34

BAB II

LANDASAN TEORI

A. NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL

1. Pengertian Nilai-Nilai Pendidikan Sosial

a. Pengertian Nilai

Nilai adalah suatu bagian yang pentiang dalam kehidupan

masyarakat. Suatu tindakan dianggap benar atau salah dan pantas atau

tidak jika sesuai dengan nilai-nilai yang telah disepakati bersama oleh

masyarakat dimana tindakan itu dilakukan. Hal ini seseuai dengan

pendapat Thaha (1996: 61) bahwa nilai menunjukan esensi yang melekat

pada sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan manusia.

Menurut Kattsoff (1992: 333) nilai sebagai esensi adalah hasil

ciptaan yang tahu, nilai sudah ada sejak semula, terdapat dalam setiap

kenyataan namun tidak bereksitensi, nilai itu bersifat obyektif dan tetap.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai adalah sesuatu yang

mendasari segala hal yang ada di dunia ini. Sebab, nilai itu sendiri selalu

melakat pada setiap kenyataan. Sebagai contoh, mencuri merupakan

perbuatan yang buruk. Tindakan mencuri adalah kenyataan dan

pandangan masyarakat mengenai keburukan merupakan nilai yang

melekat pada tindakan itu.

Jadi, nilai adalah esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat

berarti dan berguna sebagai pertimbangan baik-buruk atau benar salah

Page 35: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

35

mengenai suatu kenyataan. Dengan kata lain, esensi tersebut dapat

dijadikan suatu petimbangan dalam suatu hal.

Jika dikaitkan dengan istilah pendidikan, nilai merupakan suatu hal

yang ditanamkan kepada peserta didik oleh pendidik secara sadar untuk

mengembangkan potensi yang ada didalam diri peserta didik. Menurut

Sastrapratedja dalam Kaswardi (1993: 3) dalam hubungannya dengan

pendidikan, nilai dapat diartikan sebagai penanaman dan pengembangan

nilai-nilai dalam diri seseorang. Hakikat dari nilai-nilai yang dimaksud

adalah ajaran-ajaran luhur untuk mengarahkan sikap dan perilaku

seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Pengertian Pendidikan Sosial

Pendidikan sosial adalah usaha untuk membimbing dan

mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat

berperan serasi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat lingkungannya

(Jalaludin: 2003: 95). Berbeda dengan Purwanto (1998: 171) yang

menyatakan bahwa pendidikan sosial adalah pengaruh yang disengaja

yang datang dari pendidik-pendidik terhadap anak. Pengaruh-pengaruh

tersebut dimaksudkan untuk mengarahkan anak untuk menjadi anggota

yang baik dalam golongannya.

Pendapat Purwanto tersebut sejalan dengan pemikiran Ulwan (1981:

391) bahwa yang dimaksud dengan pendidikan sosial adalah pendidikan

anak sejak kecil agar terbiasa menjalankan adab sosial yang baik dan

dasar-dasar psikhis yang mulia dan bersumber pada akidah islamiyyah

Page 36: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

36

yang abadi dan perasaan keimanan yang mendalam, agar di dalam

masyarakat nanti bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik,

keseimbangan akal yang matang dan tindakan bijaksana. Jadi, pendidikan

sosial ini merupakan manifestasi dari perilaku dan watak yang mendidik

anak untuk menjalankan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Selain itu juga dapat menjadi kontrol sosial terhadap perilaku anak

Jadi nilai-nilai pendidikan sosial yang dimakasud penulis adalah

suatu esensi yang melekat pada setiap kenyataan yang ditanamkan oleh

pendidik kepada peserta didik sebagi bekal pertimbangan moral hidup di

masyarakat.

2. Metode Pendidikan Sosial

Secara etimologi, metode berasal dari bahasa Greek “meta” yang berarti

melalui dan “hodos” yang berarti jalan (Arifin: 2000: 97). Sedangkan dalam

pengertian yang umum “metode” diartikan cara mengerjakan sesuatu. Dalam

proses pendidikan, metode mempunyai peranan untuk mencapai suatu tujuan

pendidikan yang telah ditentukan.

Secara istiliah metode juga dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai

tujuan. Efektivitas dan efisiensi suatu metode sangat bergantung pada situasi

dan kondisi pemakai. Selain itu pemakain metode harus disesuaikan dengan

situasi lingkungan sekitar.

Pemahaman mengenai metode ini menjadi sangat penting, sebab dapat

mempengaruhi arah dan tujuan suatu pendidikan. Dampak yang sering

Page 37: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

37

muncul adalah penyelewengan dan kurang maksimalnya suatu proses

pembelajaran.

Dalam hubungannya dengan pendidikan, metode dapat diartikan

dengan cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Penggunaan metode dalam

proses pendidikan pada dasarnya adalah bentuk sikap selektif terhadap

pelaksanaan pengajaran.

Mainhaim dalam Joesosf (1992: 115-117) berpendapat bahwa ada dua

metode yang dapat digunakan yaitu:

a. Metode langsung, adalah mengadakan hubungan langsung secara pribadi

dan kekeluargaan dengan individu-individu yang bersangkutan, yaitu

dengan cara langsung mendatangi dan memberikan arahan serta bimbingan

agar orang tersebut mempunyai keinginan untuk berbuat kebaikan.

b. Metode tidak langsung, maksudnya mengadakan hubungan secara tidak

langsung kepada individu/masyarakat yang menjadi sasaran. Cara ini juga

bisa dimanfaatkan walaupun tidak secara langsung menghadapi orang,

karena dengan cara ini bisa memberikan nasehat pada orang lain setelah

itu dia akan menyampaikannya pada orang tersebut.

Sedangkan metode pendidikan sosial menurut Ulwan(1981: 392)

adalah:

a. Penanaman dasar-dasar psikhis yang mulia, seperti: takwa, persaudaraan,

kasih sayang, mengutamakan orang lain, dan suka memberi maaf.

b. Pemeliharaan hak-hak orang lain, baik terhadap orang tua, saudarasaudara,

tetangga, teman maupun terhadap orang yang lebih tua.

Page 38: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

38

c. Pelaksanaan tata kesopanan sosial, seperti adab makan dan minum, adab

memberi salam, adab minta ijin, dan adab di dalam majlis.

d. Pengawasan dan kritik sosial, misalnya memelihara pendapat umum.

Selain itu, Khatib (2001: 95-96) menyatakan bahwa ada cara-cara yang

harus ditempuh dalam pendidikan sosial antara lain:

a. Memberi contoh yang baik kepada anak-anaknya dalam tingkah laku

sosial yang sehat berdasar prinsip-prinsip dan nilai-nilai agama.

b. Menjadikan rumah itu sebagai tempat di mana tersedia hubungan-

hubungan sosial yang berhasil.

c. Menggalakkan mereka mendapatkan kerja yang menolong mereka

berdedikasi dari segi ekonomi.

d. Membiasakan mereka hidup sederhana supaya lebih bersedia menghadapi

kesulitan hidup sebelum terjadi.

e. Bersifat adil di antara mereka.

f. Membiasakan mereka cara-cara Islam dalam makan,minum, duduk, tidur,

memberi salam, berziarah, masuk rumah yang telah di diami orang dan

lain-lain lagi kegiatan hidup.

g. Membiasakan anak-anaknya secara berangsur-angsur berdikari dan

memikul tanggungjawab dan membimbingnya, jika mereka bersalah

dengan lemah lembut.

h. Menjauhkan mereka dari sikap manja dan berfoya-foya, jangan menghina

dan merendahkan mereka dengan kasar sebab sifat memanjakan dan

kekasaran itu merusak kepribadian anak.

Page 39: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

39

i. Memperlakukan mereka dengan lemah lembut dengan menghormatinya di

depan kawan-kawannya tetapi jangan melepaskan kekuasaan kebapaan

mereka terhadap anak-anaknya.

Dari pemapaparan berbagai pendapat para ahli tersebut, maka dapat

dipahami bahwa seorang anak harus harus diajarkan dan dibiasakan untuk

melakukan hal-hal yang baik. Dengan kata lain, metode pendidikan sosial

merupakan cara yang aplikatif penanaman nilai-nilai sosial dalam kehidupan

sehari-hri.

3. Tujuan Pendidikan Sosial

Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai

suatu tujuan, harus mempunyai landasan berpijak yang baik dan kuat

(Darodjat: 1996: 19). Tujuan itu sendiri adalah sesuatu yang diinginkan

tercapai setelah usaha atau kegiatan tersebut selesai. Dalam suatu pendidikan

tujuan yang hendak dicapai pada hakikatnya adalah aplikasi dari nilai-nilai

yang melekat pada pribadi seseorang. Nilai-nilai tersebut dapat

mempengaruhi watak dan perilaku seseorang yang menjelma melalui tingkah

laku. Dalam pendidikan sosial diharapkan terciptanya manusia yang tanggap

akan masalah-masalah sosial, sehingga dapat berperan aktif dalam

membangun masyarakat yang lebih baik (Humaid: 2011).

Abdullah (1994: 150) berpandangan bahwa tujuan pendidikan sosial

adalah peserta didik diharapkan mampu menguasai keterampilan-

keterampilan sosial yang dibutuhkan agar mampu berkomunikasi dengan

yang lain. Keterampilan-keterampilan sosial yang dimaksud adalah

Page 40: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

40

kemampuan untuk berinteraksi dengan baik kepada orang lain, mampu

memberikan solusi terhadap suatu permasalahan, mempunyai kepekaan sosial

serta dapat bersikap dengan tepat saat ketika menghadapi suatu permasalahan

yang rumit.

Sementara menurut Jalaludin (2003: 95) Tujuan pendidikan sosial

adalah membentuk manusia yang memiliki kesadaran akan kewajiban, hak

dan tanggungjawab sosial serta sikap toleran, agar keharmonisan antar

sesama manusia dapat berjalan dengan harmonis. Dalam hubungannya

dengan kehidupan bermasyarakat, maka tujuan pendidikan diarahkan kepada

pembentukan manusia sosial yang memiliki sifat toleran, tolong menolong,

cinta kasih serta ketaqwaan sebagai dasar sikap dan tingkah laku.

Syaibani dalam Langgulung (1979: 426-427) berpendapat bahwa

perubahan yang diinginkan melalui proses dan usaha pendidikan baik dalam

tingkah laku, kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakat, dan alam sekitar

dimana individu itu hidup. Proses pengajaaran tersebut merupakan suatu

aktivitas asasi dalam masyarakat.

Dari berbagai pendapat para ahli diatas maka penulis merumuskan

tujuan pendidikan sosial adalah membentuk manusia yang memiliki

keterampilan-keterampilan sosial, kesadaran akan hak dan kewajiban serta

tanggung jawab sosial sebagai bekal hidup ditengah-tengah masyarakat.

Lebih lanjut penulis menjelaskan, dengan adanya pendidikan sosial

diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Page 41: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

41

B. Urgensi Pendidikan Sosial

Di era globalisasi ini, tuntutan kebutuhan semakin meningkat.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu faktor

pendorongnya. Hal inilah yang memicu timbulnya persaingan bebas

dikalangan masyarakat. Masyarakat yang tidak mampu bersaing menjadi

kelompok yang termarjinalkan atau tertindas.

Persaingan yang terjadi, menyebabkan masyarakat kehilangan kepedulian

sosial. Masyarakat cenderung memikirkan diri sendiri atau kelompoknya

dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, pendidikan sosial menjadi

sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang sosialis. Melalui

pendidikan sosial, seseorang akan lebih peka terhadap situasi yang terjadi di

lingkungan sekitarnya.

Pendidikan merupakan institusi sosial yang menggarap manusia melalui

proses tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Manusia merupakan kesatuan

antara jiwa dan raga. Maka dari itu, untuk mengembangkan potensi yang ada,

serta keterampilan-keterampilan sosial dibutuhkan suatu pendidikan yang

menjunjung tinggi nilai-nilai sosial kemasyarakatan.

Berkaitan dengan hal ini, Fakhrudin (2014: 94) menyatakan bahwa suatu

pendidikan harus memberikan prioritas untuk membangkitkan nilai-nilai

kehidupan, serta menjelaskan implikasinya terhadap kualitas hidup

masyarakat. Sementara nilai-nilai kehidupan dalam pembahasan ini adalah

nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sebab, tujuan pendidikan sosial

bagi seseorang pada hakikatnya adalah untuk membangun masyarakat yang

Page 42: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

42

humanis melalui keterampilan-keterampilan sosial yang didapatnya melalui

proses pendidikan.

Mulyana dalam Fakhrudin (21014: 95) menyatakan kaitannya dengan

dinamika kehidupan bahwa pendidikan sosial secara praktis untuk mengatasi

kemungkinan terjadinya dehumanisasi yang disebabkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sementara humanisasi sendiri adalah merupakan

suatu proses membangun karakter kemanusiaan dalam diri manusia, yang

menghargai harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang memiliki

hak-hak sosial. Dengan demikian, pendidikan sosial menjadi penting sebab

pendidikan sosial bermaksud membentuk insan manusia yang memiliki

komitmen humaniter sejati, yaitu insan yang memiliki kebebasan, kesadaran

dan tanggung jawab sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial

(Sulistyorini: 2011: 33).

C. Gambaran Umum Mengenai Film

1. Pengertian dan Sejarah Film Indonesia.

a. Pengertian Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di

mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara

mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak

dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang continue

(Arsyad: 2011: 48). Selain itu juga ada penambahan efek audio yang

semakin memberikan kesan nyata dalam setiap gambar. Oleh karena itu,

film termasuk dalam media audio visual.

Page 43: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

43

Film sering juga disebut gambar hidup (moving picture).

Sementara yang dimaksud dengan gambar hidup adalah kombinasi antara

gerakan, kata-kata, musik dan warna (Hamalik: 1977: 102). Lebih lanjut

penulis menjelaskan film itu diproyeksikan melalui lensa proyektor secara

mekanis. Kemudian pada layar muncul gambar yang berkesan hidup atau

nyata.

Dalam UU perfilman No. 8 tahun 1992 karya cipta budaya yang

merupakan media komunikasi massa dipandang, didengar yang dibuat atas

dasar asas sinematografi direkam pada pita selluloid, pita video, piringan

video dan bahan-bahan hasil temuan teknologi lainnya dalam segala

bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi elektronik dan proses

lainnya.

Film pada dasarnya hanyalah sebuah gambar yang bergerak.

Gerakan yang muncul merupakan disebabkan karena keterbatasan

kemampuan mata dan otak manusia dalam menangkap pergantian

sejumlah gambar dalam hitungan detik. Film menjadi media yang sangat

berpengaruh, karena efek audio dan visualnya dapat berkolaborasi dengan

baik sehingga membuat para penontonnya tidak merasa bosan dan lebih

mudah mengingatnya.

Dalam hal mengembangkan pesan, film memiliki kelebihan

dibandingkan dengan media lain. Film dapat menjangkau orang banyak

dalam waktu yang cepat dan serentak. Selain itu, film mampu

Page 44: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

44

memanipulasi kenyataan yang nampak dengan pesan fotografis tanpa

kehilangan kredibilitasnya (Quail: 1991: 15)

b. Sejarah Film

Pertunjukan film di Indonesia mulai dikenal orang pada tahun

1990. Sebab, pada waktu itu iklan pemutaran film di bioskop sudah

termuat dalam koran-koran. Sedangkan untuk pembuatan film di Indonesia

sesungguhnya sudah dikenal orang sejak tahun 1910. Itupun hanya sebatas

film dokumenter, berita atau laporan. Pada tahun 1926, barulah mulai

pembuatan film cerita pertama kali di Bandung.

Assegaf dalam Rousydiy(1989: 188) mengemukakan bahwa dalam

catatan Armijn Pane, inisiatif pembuatan film di Indonesia pada mulainya

dipegang oleh dua orang tokoh dari Eropa yaitu, F. Charli dan G. Kruger.

Lebih lanjut Efendy (2003: 211) menjelaskan film yang pertama kali di

Indonesia adalah “Lely dan Java” yang diproduksi di Bandung oleh David.

Sementara untuk film yang pertama kali dimuat dalam surat kabar adalah

Loetoeng Kasarung oleh Haeuveldrop. Film ini juga merupakan film cerita

pertama kali di Indonesia. Film ini diputar dibioskop Elita dan Oriental di

kota Bandung. Kemudian Eulis Atjih, Bung Amat Tangkap Kodok, dan

Lari Arab. Eulis Atjih ini, selanjutnya menyebabkan munculnya film Nyai

Desima yang menggambarkan kehidupan Indonesia dan Belanda.

Selain orang-orang dari Eropa, selanjutnya adalah orang dari

Tionghoa yang ikut memperluas khasanah perfilman di Indonesia pada

waktu. Oleh orang Tionghoa, film juga dijadikan barang komersil yang

Page 45: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

45

menguntungkan. Mereka mendirikan Jacarta Film Co dan Tan, yang

dikenal dengan Wong Bersaudara. Perusahaan ini sangat populer di

massanya.

Perusahaan film Wong Bersaudara berkembang sangat pesat

hingga menghasilkan berbagai film seperti, Pareh (Manus Franken),

Terang Bulan (1937), Fatimah (1938) dan sebagaianya. Selanjutnya

perusahaan ini kemudian diambil alih oleh Jepang ketika perang Asia

Timur Raya Pecah. Tidak hanya Wong Besaudara, perusahaan film seperti

South Pacific dan Multi Film juga menjadi korban dari perang antara

Jepang dan Belanda ini.

Pada waktu itu, Jepang menggunakan film sebagai alat

propaganda. Pemerintah Jepang kemudian mendirikan pusat kebudayaan

Keiin Bunka Shidoso yang bergerak dalam bidang kesenian. Dan pada

akhirnya berdirilah organisasi yang mengatur tentang film yaitu Jawa Eiga

Kosha (Perusahaan Film Jawa) pada bulan Oktober 1942.

Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, dunia perfilman

Indonesia saat ini sudah mengalami beberapa kemajuan. Dalam hal

teknologi, kualitas gambar yang sudah berwarna. Berbeda dengan zaman

dahulu, gambar pada film masih hitam putih. Selain itu, kemajuan yang

lain adalah munculnya beberapa televisi swasta seperti, SCTV, RCTI, TPI,

ANTV, TRANS TV dan sebagainya.

Page 46: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

46

2. Unsur dan Jenis-jenis Film

a. Unsur-unsur dalam Film.

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah fil antara lain:

1) Judul

2) Crident title yang meliputi produser, karyawan, artis dan sebagainya.

3) Tema

4) Intrik yaitu, usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan.

5) Klimaks adalah benturan antara kepentingan

6) Plot atau alur cerita.

7) Suspend atau keterangan mengenai masalah.

8) Setting, berkaitan dengan latar belakang terjadinya peristiwa, waktu,

dan tempat.

9) Sinopsis adalah gambaran secara umum mengenai cerita.

10) Trailer yaitu, bagian yang paling menarik dalam film.

11) Karakter atau watak yang diperankan oleh tokoh.

b. Jenis-jenis Film.

Ditinjau dari segi sifatnya, film dibedakan menjadi beberap jenis, antara

lain:

1) Film cerita (story)

Film cerita adalah jenis film yang menyajikan kepada publik

sebuah cerita. Film jenis ini lazim dipertontonkan di bioskop dengan

pemain para bintang film terkenal. Film cerita disitribusikan

Page 47: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

47

layaknya barang dagangan, untuk semua kalangan masyarakat,

dimanapun ia berada.

2) Film berita (news)

Film berita adalah film mengenai peristiwa yang benar-benar

terjadi. karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada

public harus mengandung niali berita.

3) Film dokumenter (documentary film)

Film dokumenter dilihat dari segi subjek dan pendekatannya

adalah penyajian hubungan manusia yang didramatisir dengan

kehidupan kelembagaannya, baik lembaga industri, sosial maupun

politik, dan jika dilihat dari segi teknik merupakan bentuk yang

kurang penting dibanding isinya.

4) Film kartun (cartoon film)

Titik berat pembuatan film kartun adalah seni lukis. Satu perstau

gambar dilukis dengan seksama umtuk kemudian dipotret satu per

satu pula. Dan apabila rangkaian lukisan sebanyak 16 buah, setiap

detiknya diputar dalam proyektor film, sehingga lukisan tersebut

menjadi terlihat hidup.

Film Haji Backpacker ini termasuk dalam jenis film cerita. Sebab

dalam film ini berisi tentang cerita perjalanan spiritual seorang tokoh

melalui serangkaian peristiwa yang dialaminya.

4. Film Sebagai Media Pembelajaran

Page 48: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

48

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah

menyebabkan perubahan-perubahan yang signifikan dalam kehidupan

manusia. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian dalam rangka mengikuti

perkembangan zaman. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh lembaga

pendidikan atau yang lainnya adalah dengan penggunaan media dalam setiap

proses pembelajaran.

Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses

pembelajaran. Tidak hanya sebagai alat bantu, akan tetapi media juga menjadi

bagian penting dalam pendidikan atau pembelajaran. Media dapat

mempermudah seorang pendidik dalam menyampaikan materi-materi

pelajaran. Lebih lanjut Hamalik dalam Arsyad (2011: 15) mengemukakan

bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motovasi

dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengauh

psikologis terhadap siswa.

Media sangat berpengaruh terhadap penerimaan materi seorang siswa.

Seorang siswa akan lebih mudah memahami suatu pelajaran, jika media yang

dipakai seorang pendidik menyenangkan atau tidak membosankan. Dengan

kata lain, media yang baik adalah media yang mampu menumbuhkan minat

belajar siswa terhadap suatu materti pelajaran.

Salah satu media yang menarik dalam proses pembelajaran adalah film.

Sebagai media pembelajaran, film merupakan media audio visual yang paling

populer dan banyak digemari oleh kalangan anak-anak maupun dewasa. Sebab

Page 49: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

49

media film sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Penggunaan alat audio visual tersebut ditunjukan untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, sehingga anak-anak

diharapkan mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekanya

(Darwanto: 2007: 101).

Film merupakan suatu media yang digunakan untuk merekam keadaan

atau mengungkapkan sesuatu. Selain itu, film juga dapat dipakai untuk

memenuhi kebutuhan umum yaitu, mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan,

atau kenyataan. Ada banyak keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan

film sebagai media pembelajaran. Menurut Asnawir dan Usman (2002: 94-95)

beberapa keuntungan tersebut adalah:

1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnnya proses pembuatan

suatu keterampilan tangan dan sebagainya.

2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.

3. Pengambarannya bersifat 3 dimensional.

4. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam

bentuk ekspresi murni.

5. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.

6. Kalau film tersebut berwarna, dapat menambah realita objek yang

diperagakannya.

7. Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.

Selain dari kelebihan atau keunnggulan film sebagai media pembelajaran,

film juga memiliki kelemahan-kelemahan. Menurut Behrens dan Evens dalam

Page 50: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

50

Surprijanto (2009: 176-177) adapun kelemahan dalam penggunaan media film

antara lain:

1. Mahal

2. Jika digunakan kurang tepat berdampak kurang baik.

3. Kurang efektif untuk pengajaran yang sesungguhnya.

4. Baru bermanfaat jika digunakan sebagai pelengkap dari metode

pengajaran yang lain.

Dari beberapa pemaparan diatas dapat ditari kesimpulan bahwa

penggunaan film sebagai media pendidikan atau pembelajran dapat

meningkatkan kemampuan belajar, bukan hanya untuk untuk anak-anak

melainkan juga untuk semua tingkatan usia. Selain itu juga dapat merangsang

motivasi belajar seseorang. Sebab unsur-unsur dalam film mampu mengikat

emosi seseorang yang menontonnya. Penelitian Patricia dalam Darwanto

(2007: 129) menyatakan bahwa:

Satu kelompok menonton film kartun dengan suara, sedang kelompok

lain menonton film gambar bersuara yang gambarnya tidak bergerak.

Ternyata hasilinya menunjukan bahwa anak-anak yang menonton film

kartun lebih banyak menyerap informasi dibandingkan dengan

kelompok lain.

Akan tetapi perlu diingat juga, bahwa film sebagai media, pada hakikatnya

hanyalah sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sebab, penggunaanya

harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajajran saat itu.

Page 51: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

51

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM

HAJI BACK PACKER

A. Biografi Sutradara

Danial Rifki lahir di Jakarta pada 3 Desember 1989. Ayahnya, H.

Achmad Husni sehari-sehari menjadi guru ngaji di kampungnya. Sementara

ibunya yang bernama Hj. Luchah Djanah selain menjadi ibu rumah tangga,

beliau juga ikut membantu suaminya dalam mengajarkan ilmu agama kepada

anak-anak dikampungnya. Dengan latar belakang dari keluarga yang religius,

Danial diharapkan mampu meneruskan perjuangan ayahnya dalam bersyi’ar

ilmu agama melalui majlis ta’lim dirumahnya. Akan tetapi, ia memiliki

pandangan lain mengenai cara berdakwah. Menurutnya dalam wawancara

penulis via email mengatakan bahwa film adalah media penyuara kebaikan

dan sebuah film bisa memberi pencerahan kepada setiap orang yang menonton

(Rifki: 2015).

Pria yang menikah pada awal tahun lalu ini, sejak kecil senang sekali

menonton film. Ketika berada di depan televisi atau didalam gedung bioskop

dia begitu khusuk menonton dan larut dalam dunia yang diciptakan oleh film

itu. Awalnya dia bercita-cita untuk menjadi seorang aktor. Oleh karena itu,

saat duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas

(SMA) dia juga masuk dalam sanggar seni Teater. Akan tetapi, dikemudian

hari cita-citanya berubah. Dia berfikiran bahwa yang membuat pemain tampak

Page 52: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

52

hebat dalam sebuah film adalah orang-orang yang berada dibalik layar. Sejak

saat itulah dia berkeinginan untuk menjadi seorang sutradara dan penulis.

Selain hobby nonton film, Danial juga gemar sekali berpetualang naik

sepeda ke kampung-kampung sebelah bahkan sampai bikin geng sepeda

bersama teman-temannya. Kegemarannya naik sepeda keliling kampung

membuatnya tangggap akan permasalahan-permasalahan yang ada

dilingkungannya. Oleh karena itu, karya-karyanya sering sekali mengangkat

tema sosial.

Meski tergolong baru, sineas muda Danial Rifki ini bisa dikatakan sukses

dalam karirnya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa karyanya yang mendapat

penghargaan salah satunya adalah film berjudul “Tanah Surga” yang

mendapat penghargaan sebagai “Best Screen Play” dalam Bandung Film

Festival pada tahun 2013. Sebelumnya, naskah pertamanya ini sudah

mengejutkan publik yang mendapat penghargaan piala Citra dalam Festival

Film Indonesia 2012 di Bandung.

Kesuksesan seorang Daniel Rifki ini tidak lepas dari ketekunannya dalam

menggeluti bidang yang dipelajarinya. Tidak hanya didalam kampus, Danial

Rifki juga berguru langsung kepada 2 mentornya, senior di dunia perfilman

Indonesia ; Garin Nugroho dan Slamet Rahardjo Djarot. Alasan Danial

mengidolakannya dalam wawancara penulis vis email adalah tokoh tersebut

memiliki bahasa sinema yang berbeda. Slamet Rahardjo memiliki sudut

pandang masyarakat bawah. Sementara Garin Nugroho mampu melihat segala

sesuatu secara puitis (Rifki: 2015). Jadi, tidak heran jika dia mewarisi

Page 53: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

53

pandangan dari kedua mentornya yang memiliki kepedulian terhadap tema-

tema sosial.

Berbicara sutaradara luar negeri, semasa kuliah film di IKJ, Danial

sangat mengagumi para sineas dari Iran seperti, Bahman Ghobadi, Abbas

Kiarostami, dan Mokhsen Makhmalbaf. Menurutnya dalam majalah Sufi

(2014),film yang mereka buat memiliki nilai sufistik. Hal inilah yang

kemudian menyebabkan seorang Danial dalam membuat film memiliki spirit

religi.

Namanya semakin melecit melalui film garapannya “La Tahzan” pada

tahun 2013 meledak dipasaran. Kemudian barulah disusul dengan film

terbarunya berjudul “Haji Backpacker” yang rilis pada tanggal 23 Oktober

2014.

B. Karya dan Penghargaan Sutradara

1. Director

- Melborne (rewind 2016)

- Haji Backpacker (2014)

- La Tahzan (2013)

- Anak-anak Lumpur (2010)

- Karena Aku Sayang Markus (2007)

2. Writer

- Haji Backpacker (2014)

- My Idiot Brother (2014)

- Air Mata Terakhir Bunda (2013)

Page 54: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

54

- Tanah Surga Katanya (2012)

3. Awards

- Tanah Surga Katanya- Best Screen Play dalam Bandung Film Festival

2013.

- Tanah Surga Katanya- Best Original Story dalam Indonesian Film

Festival 2012.

- Anak- anak Lumpur- Pemenang dalam ajang Kyoto International

Student Film and Video Festival 2010.

- Karena Aku Sayang Markus- Best Short Film dalam Indonesian Film

Festival 2007.

C. Tentang Film Haji Back Packer

1. Profil

a. Diproduksi oleh: Falcon Picture

b. Produser : Frederica

c. Sutradara : Danial Rifky

d. Pemain : Abimana Aryasatya

Laudya Cintya Bella

Ray Sahetapy

Dewi Sandra

Laura Basuki

Dion Wiyokko

Kenes Andari

Pipik Dian Irawati

Page 55: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

55

Dimas Argobie

e. Penulis : Jujur prananto

f. Editor : Andi Mamo

g. Fotografi : yoyok Budi Santoso

h. Musik : Indra Q

i. Tahun : 2014

j. Durasi : 01: 42: 13

2. Genre

Genre berasal dari bahasa Perancis yang artinya “makna atau

bentuk”. Dalam dunia film, genre dapat didefinisikan sebagai jenis atau

klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter atau pola yang

sama (khas). Pengklasifikasian tersebut menghasilkan genre-genre

populer seperti aksi, petualangan, drama, komedi, horor, dan sebagainya

(Pratista: 2008: 10).

Oleh karena itu, fungsi utama genre adalah untuk mempermudah

dalam pengklasifikasian film. Selain itu, dalam sebuah industri film juga

sering menggunakan genre sebagai strategi marketing. Genre yang saat ini

menjadi tren, digunakan sebagai tolok ukur film yang akan diprodusi.

Selain untu klasifikasi, genre juga dapat berfungsi sebagai antisipasi

penonton terhadap film yang ditonton. Jika seseorang telah memutuskan

untuk melihat sebuah film dengan genre tertentu, maka sebelumnya ia

telah mendapatkan gambaran umum mengenai film yang akan ia tonton.

Dengan kata lain, film mampu mengeksploitasi pengharapan-

Page 56: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

56

pengharapanyang membawa penonton kepada suasana hati yang

diharapkan dengan cepat.

Film Haji Backpacker merupakan salah satu film yang

bergenredrama.Film- film drama pada umumnya berhubungan erat

dengan tema, cerita, setting, karakter, serta suasananya yang memotret

kehidupan nyata. Kisahnya seringkali menggugah emosi, dramatik, dan

mampu menguras air mata penontonya. Tema umumnya mengangkat isu

sosial baik skala besar (masyarakat) maupun skala kecil seperti ketidak

adilan, ketidak adilan, diskriminasi, kekerasan, politik dan sebagainya.

Sementara drama religi merupakan pengembangan lansung dari

genre drama. Dalam drama religi lebih menekankan pada isu-isu yang

berhubungan dengan sosial agama. Seperti film Haji Backpacker yang

bercerta tentang kisah perjalanan spiritual seorang pemuda yang kembali

menemukan jalan Tuhannya. Di dalamnya terdapat isu-isu yang lazim

beredar di masyarakat seperti percintaan, ketidak adilan, kekerasan,

penderitaan dan kesadaran. Meskipun film ini bertema religi akan tetapi

banyak adegan-adegan dalam film yang memberi pelajaran sosial kepada

penonton.

3. Plot/ Alur

Plot atau alur adalah rangkaian pola-pola atau peristiwa yang

membangun kejadian atau situasi. Menurut Foster dalam Pradopo (2002:

79) plot adalah rangkain peristiwa yang berdasarkan hubungan sebab-

akibat. Peristiwa-peristiwa dalam cerita dimanifestasikan lewat perbuatan,

Page 57: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

57

tingkah laku, dan sikap tokoh-tokoh.Oleh karenanya alur sangat berkaitan

erat dengan penokohan dalam menonjolkan tema cerita.

Pratista (2008: 34) menambahkan bahwa plot/ alur adalah rangkaian

peristiwa yang disajikan secara visual maupun audio dalam film. Sineas

dapat memilih serta melepas bagian cerita tertentu yang dianggap tidak

perlu tanpa meninggalkan inti alur cerita. Urutan waktu cerita secara

umum dibagi menjadi dua pola yakni:

1. Pola linier.

Plot linier adalah dimana waktu berjalan sesuai urutan aksi peristiwa

tanpa adanya interupsi waktu yang signifikan. Penuturan cerita secara

linier memudahkan penonton untuk memahami hubungan kausalitas

jalinan satu peristiwa dengan peristiwa yang lain.

2. Pola non linier.

Non Linier adalah pola urutan waktu plot yang jarang digunakan

dalam film cerita. Pola ini memanipulasi urutan waktu kejadian

dengan mengubah urutan plotnya. Sehingga membuat hubungan

kausalitasnya tidak jelas. Akan tetapi keunggulan pola ini adalah

dapat menimbulkan kesan penasran kepada penonton. Sehingga,

penonton tidak cepat merasa bosan.

Dalam film ini, Danial Rifki menggunakan pola urutan waktu non

linier untuk mengkonstruksi kejadian-kejadian, konflik serta klimaks

dalam film ini. Sebagai contoh pola linier dalam film Haji Backpacker

adalah ketika Mada berdialog dengan Suchun. Mada menceritakan alasan

Page 58: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

58

mengapa dia tidak mau lagi sembahyang. Pada bagian itulah sutradara

mencoba me-revewcerita sejak awal ketika alur sudah memasuki tahap

inti atau setengah perjalanan. Penggunaan pola non linier ini sudah lazim

digunakan oleh para sutradara untuk memberi rasa penasaran terhadap

cerita film.

4. Latar/ setting.

Latar/ setting adalah kapan atau dimana adegan tersebut terjadi

(Santosa: 2008: 73).Jadi, dapat dikatakan bahwa lattar atau setting dibagi

menjadi dua yaitu, lattar tempat dan lattar waktu. Lattar tempat berkaitan

dengan dimana peristiwa itu terjadi dan lattar waktu berkitan dengan

kapan peristiwa atau adegan itu terjadi. Adapun lattar/ setting yang ada

dalam film Haji Backpacker penulis uraikan secara rinci dibawah ini.

a. Lattar Tempat.

Lattar Tempat adalah tempat yang menjadi lattar peristiwa suatu

adegan itu terjadi. Latar/ setting dalam film ini berada di 9 negara

temasuk Indonesia. Negara lainnya adalah Thaliand, Vietnam, China,

Nepal, Tibet, India, Iran dan Mekkah. Dalam setiap negara tentunya

memberikan kesannya masing-masing.

Indonesia merupakan tempat dimana Mada lahir. Disinipula awal

mula rasa kekecawaan Mada timbul. Kegagalan prosesi

pernikahannya dengan Sopia menjadi sebab dia pergi meninggalkan

tanah kelahira, keluarga bakan Tuhannya.

Page 59: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

59

Thailand merupakan negara kedua dalam film Haji Backpacker.

Suasana klub malam sangat cocok di jadikan tempat pelampiasan

kekecewaan Mada. Untuk melupakan kegagalan dalam masa lalunya

Mada sering pergi ke tempat hbuaran malam dan mabuk-mabukan.

Negara selanjutnya adalah Vietnam. Disini, Mada menjadi

buronan preman Bangkok karena telah membunuh salah satu anggota

mereka. Kemudian salah seorang yang bekerja di Kedutaan Besar

Republik Indonesia menyaranan agar dia pergi ke Vietnam. Di

Vietnam oleh sutradara dijadikan tempat penyambung kepergian

Mada ke China.

Di China banyak dilukiskan pemandangan alam dan suasana

pedesaan. Tepatnya di desa Lijian. Suasana pedesaan dan

pemandangan alam ini dimaksudkan untuk memasukan adegan

perenungan Mada atas kekhilafannya. Lebih lanjut penulis

menjelaskan dari sinilah kemudian Mada memutuskan untuk menjadi

Backpacker.

Setelah dari China Mada berniat pergi ke India untuk menemui

seorang ulama besar disana. Akan tetapi sebelum sampai di India,

Mada harus melewati dua negara yaitu Nepal dan Tibet. Dua negera

tersebut terkenal dengan pemandangan pegunungan yang indah serta

masyarakat non muslim.

Kemudian di India. Disinilah Mada bertemu dengan seorang

ulama’ besar yaitu Syed Salman Chisthy. Dia mendapatkan beberapa

Page 60: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

60

pencerahan yang membuatnya berniat pergi ke Mekkah untuk mencari

makam ayahnya. Lebih lanjut penulis juga menjelaskan bahwa saat di

India menjadi saat dimana puncak kesadaran Mada atau kesadaran

spiritualnya.

Sebelum sampai di Mekkah Mada harus melintasi negara yang

rawan konflik yaitu Iran. Disana Mada disandra dan dituduh sebagai

mata-mata orang Yahudi. Mada di intimidasi dan semapat dipukul

oleh ketua kelompok tersebut. Akan tetapi, akhirnya Mada dilepaskan

saat disuruh membaca Al-quran dengan khusuk. Dalam adegan ini

seakan-akan sutrada ingin menggambarkan ujian yang dialami Mada

untuk kembali kejalan yang benar.

Dan akhirnya sampailah Mada di Mekah atas bantuan ketua

kelompok yang menculiknya saat di Nepal. Disini menjadi adegan

ending atau penutup. Segala penyesalan Mada akan kesalahannya

ditumpahkan disini, sekaligus Mada menunaikan ibadah Haji saat

musim haji datang.

b. Lattar waktu.

Lattar waktu adalah waktu yang menjadi lattar belakang suatu

peristiwa. Lattar waktu dalam sebuah film bisa menunjukan arti yang

sebenarnya (pagi, siang, sore dan malam), waktu yang menunjukan

suatu musim atau waktu yang menunjukan suatu zaman (Santosa:

2008: 74). Tugas sutradara dan tokoh ketika menghadapi suatu adegan

adalah menginterpretasikan lattar waktu dalam adegan tersebut.

Page 61: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

61

Mengetahui lattar waktu menjadi penting untuk mempermudah tugas-

tugas kru ataupun tokoh itu sendiri dalam mempersiapkan segala

kebutuhan dalam proses pembuatan film.

Dalam film Haji Backpacker menggunakan lattar waktu pagi,

siang, sore dan malam. Hal ini terlihat dari beberapa adegan misalnya

waktu malam ditunjukan ketika Mada pergi ketempat hiburan malam

di Thailand. Sedangkan untuk untuk lattar musim, film ini lebih

banyak menggunakan lattar waktu musim musim kemarau. Musim

kemarau atau musim panas ditunjukan ketika Mada berada di Iran dan

Arab Saudi. Kedua negara ini memang terkenal dengan negara yang

memiliki musim kemarau panjang. Sementara waktu yang

menunjukan zaman, Haji Backpacker menggunakan lattar waktu

zaman kekinian atau modern. Terbukti alat-alat yang digunakan

merupakan teknologi zaman sekarang.

5. Penokohan dan Karakter Tokoh Utama

Dalam sebuah sebuah karya cerita baik yang tertulis maupun visual,

peran seorang tokoh sangat dominan. Karakter tokoh yang kuat dan jelas

akan sangat membantu pencapaian kesan dari tema yang dsajikan dalam

sebuah karya. Menurut Nurgiyantoro (2005: 165), istilah tokoh merujuk

pada orangnya dan pelaku cerita. Sementara watak atau karakter

menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Lebih lanjut penulis

menjelaskan bahwa watak atau karakter adalah sifat atau sikap yang

menunjukan kualitas pribadi seorang tokoh.

Page 62: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

62

Abrambs dalam Nurgiyantoro (2005: 165), mengungkapkan bahwa

tokoh cerita (karakter) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu

karya naratif atau drama yang ditafsirkan oleh pembaca memiliki kualitas

moral dan kecenderungan tertentu yang diekspresikan dalam ucapan dan

apa yang dilakukan dalam tindakan.

Sementara istilah penokohan sering disamakan dengan karakter dan

perwatakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Jone dalam Nurgiyantoro

(2005: 165), mengungkapkan bahwa penokohan adalah pelukisan

gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah

cerita.

Dalam sebuah film terdapat beberapa tokoh yang berbeda karakter.

Akan tetapi dalam sekripsi ini penulis hanya menjelaskan si tokoh utama

saja. Sebab, Haji Backpacker merupakan film yang isi ceritanya bertumpu

peran tokoh utama. Adapun tokoh-tokoh yang lain hanya bersifat

membantu peran tokoh utama.

Tokoh utama dalam film Haji Backpacker adalah Abimana Aryastya

yang berperan sebagai Mada. Mada digambarakan sebagai seorang

pemuda yang kecewa kepada Tuhan karena merasa doanya tidak

dikabulkan. Akhirnya dia tidak mau mengamalkan ajarannya dan

memutuskan untuk menjadi seorang back packer. Karakter yang

diperankan Mada adalah keras kepala, merasa paling benar dan tidak mau

menerima kegagalan.

Page 63: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

63

Sifat buruk yang dimiliki Mada lambat laun menimbulkan keresahan

didalam dirinya. Akan tetapi, keresahan yang bersemayam dalam dirinya

justru mampu merubah sikap dan pandangan Mada selama ini. setelah

terketuk pintu hatinya melalui berbagai peristiwa yang dialami, ia berubah

menjadi seorang yang kuat, sabat, dan pemberani. Ia menjadi lebih perduli

kepada sesama, dan taat menjalankan ajaran agamanya.

6. Sinopsis

Sinopsis berasal dari kata “synopsis” yang berati ringkas

(Nurmansyah: 2013: 1). Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsi dapat

diartikan sebagai ringkasan suatu materi atau tulisan baik fiksi atau non-

fiksi. Dalam sebuah film, sinopsi dapat diartikan sebagai ringkasan cerita

yang ada di dalam film.

Menurut Keraaf dalam Nurmansyah (2013: 1) sinopsis adalah

ringkasan atau sumarry atau precis yang paling efektif dalam menyajikan

suatu karangan yang panjang menjadi pendek. Sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia sinopsis merupakan karangan ilmiah yang

biasanya dimunculkan bersamaan dengan karangan asli yang menjadi

dasar sinopsis tersebut.

Cintanya yang kandas membuat Mada (Abimana Aryasatya), pria

berusia 27 tahun itu, meluapkan kemarahannya kepada Tuhan. Mada

90marah karena merasa Tuhan mengabaikan doa dan harapannya bersatu

dengan Shopi (Sandra Dewi) dalam ikatan pernikahan.

Page 64: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

64

Hatinya hancur, karena pernikahannya yang sudah di depan mata

terpaksa dibatalkan. Dia tidak sanggup menanggung malu dihadapan

penghulu dan tamu undangan, setelah mengetahui Sophia kabur

menjelang acara ijab-qobul. Dia merasa Tuhan telah mempermainkannya.

Iman dan keyakinannya goyah.

Mada kemudian memutuskan pergi jauh dari kampung halamannya.

Dia berkelana ke negeri orang tanpa tujuan yang jelas. Sejak saat itu

pula, dia berhenti menjalankan solat. Bahkan, ketika mendengar ayahnya

meninggal di tanah suci saat menunaikan ibadah haji, dia menolak untuk

menjalankan sholat ghoib.

Dalam menjalankan dunia luar yang bebas, Mada menemukan

kebahagiaan ragawa, akan tetapi secara rohani dia merasa kosong. Disaat

yang penuh kerapuhan inilah, Tuhan mengajaknya kembali melalui

serangkaian peristiwa. Berkelana dari satu negara ke negara lainnya,

menyingkap kesadaran demi kesadaran.

Peristiwa demi peristiwa telah dia lalui. Akhirnya Mada sadar bahwa

ternyata selama ini Tuhan selalu mencintai dan menjaganya dengan aturan

yang sempurna. Kekecewaanya ternyata hanya membuat dia semakin

menderita.

Film Haji Backpacker merupakan film yang bercerita tentang

perjalanan spiritual sang tokoh utama melintasi sembilan negara melalui

jalur darat untuk menuju Mekkah.

Page 65: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

65

7. Amanat

Dalam sebuah film, tentunya terdapat suatu hal yang ingin

disampaikan kepada penonton, baik secara tersurat maupun tersirat.

Adapun amanat yang terkandung dalam film Haji Backpacker adalah

mengajak para penonton untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah

dalam keadaan apapun. Karena sesuangguhnya hanya Allah yang dapat

menolog manusia dari segala keterpurukan dan kesesatan. Hal ini dapat

dilihat dalam adegan ketika Mada berguru dengan Syed Salman Chishty

di India. Saat Mada di landa kecemasan dan kebingungan dalam

menghadapi kenyataan.

Kutipan dalam film:

“Dalam keadaan seperti ini (ketika di landa cobaan dan ujian) kita

harus tahu bahwa Allah bersama kita, dan segala ujian yang datang

adalah berasal dari-Nya”.

Selain itu, penonton juga dapat belajar dari karakter yang diperankan

oleh tokoh utama. Meskipun Mada memiliki sifat keras kepala namun

disisi lain dia memiliki keteguhan dan keyakinan yang luar biasa. Sabar

dalam menghadapi segala ujian yang datang kepadanya. Karakter ini

diperlihatkan tokoh utama saat adegan dia disandra oleh pasukan militan

Iran. Saat itu, dia diintimidasibahkan sampai dipukul. Akan tetapi dia

tidak gentar dan tetap jujur dengan keyakinannya.

Amanat lain dari film Haji Backpacker adalah mengajak kita untuk

pasrah terhadap takdir Tuhan. Manusia hanya berhak untuk berusaha dan

Tuhanlah yang menentukan.

Page 66: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

66

Kutipan dalam film:

Mada :disitulah awal mula kekecewaan saya kepada Tuhan

(Mada menceritakan kegagalan hubungannya dengan

shopia).

Suchun : kenapa? Ada apa?

Mada : sebab saya yakin Tuhan pasti menjawab doa-doa saya.

Suchun : aturan Tuhan sudah sempurna Mata (Mada). Tidak ada

yang kebetulan. Kekecewaanmu hanya mencerminkan

dirimu yang tidak mau menurut perintah Tuhan.

Manusia tidak berhak memaksakan kehendaknya kepada Tuhan.

Sebagai makhluk Tuhan, manusia hanya berhak untuk berusaha dan

hasilnya Tuhan yang menentukan. Dalam film ini, mengajarkan kepada

penonton untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan. Selain itu, film Haji

Backpacker juga menggambarkan pentingnya menjaga hubungan baik

antar sesama manusia. Hal ini digambarkan sutradara ketika Mada dia di

Tibet. Dia membantu seseorang yang belum di kenal dan bahkan

beragama lain.

Secara garis besar, amanat dalam film ini dapat dikategorikan

menjadi dua sub tema yaitu bagaimana seseorang menjaga hubungan baik

kepada Tuhan dan kepada sesama manusia. Ajaran dalam menjaga

hubungan baik kepada Tuhan ditunjukan dengan sikap Mada yang mulai

menyadari bahwa semua kehidupan manusia sudah ditentukan oleh Yang

Maha Kuasa. Sementara ajaran dalam menjaga hubungan baik kepada

sesama manusia digambarkan melalui interaksi Mada dengan beberapa

tokoh lainnya.

Page 67: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

67

BAB IV

ANALISIS FILM DAN PEMBAHASAN

Film merupakan sebuah alat komunikasi yang dapat dijadikan sebagai sarana

efektif untuk menyampaikan pesan. Seperti dalam bab-bab sebelumnya telah

diuraikan mengenai teori-teori, gambaran umum tentang film Haji Backpacker

dan riwayat sutradara. Dalam bab ini, penulis akan membahas nilai-nilai

pendidikan sosial yang terdapat dalam film Haji Backpacker. seperti yang telah

dibahas dalam bab I, penulis hanya membahas tentang Interaksi Simbolis dan

Kedewasaam spiritual. Sebab, kedua tema tersebut mempunyai relevansi terhadap

nilai-nilai pendidikan sosial dalam ibadah haji.

A. INTERAKSI SIMBOLIS

Interkasi simbolis berasal dari dua kata yaitu “interaksi” dan “simbol”.

Maka untuk memahaminya perlu didefinisikan dari perkata. Menurut Effendi

(1989: 184) interaksi adalah proses saling mempengaruhi dalam bentuk

perilaku atau kegiatan antara anggota-anggota masyarakat. Narwoko dan

Susanto (2006: 16) menjelaskan bahwa syarat terjadinya interaksi sosial adalah

terjadinya kontak sosial dan komunikasi. Terjadinya suatu kontak sosial tidak

semata-mata tergantung dari tindakan, melainkan juga tergantung kepada

adanya tanggapan terhadap tindakan tersebut. Sedangkan aspek terpenting

dalam komunikasi adalah apabila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu

atau perilaku orang lain.

Page 68: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

68

Sementara simbol diartikan sebagai melambangkan sesuatu (Effendy:

1989: 352). Kemudian Mead dalam Alimandan (1992: 64) menjelaskan bahwa

simbol adalah sesuatu yang mengandung makna dan hanya bisa dipahami

melalui proses berfikir. Dan seperti yang dikatakan Langer dalam Mulyna

(2008: 92) bahwa salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan

simbolisasi atau penggunaan lambang. Lebih lanjut penulis menjelaskan,

perbedaan manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam setiap

komunikasinya, manusia selalu menggunakan simbol-simbol baik secara verbal

ataupun non verbal. Jadi, dapat dikatakan bahwa kehidupan bermasyarakat

dapat terbentuk melalui proses interaksi dan komunikasi antar individu dan

antar kelompok dengan menggunakan simbol-simbol yang dipahamai

maknanya melalui proses belajar (Alimandan: 1992: 69).

Menurut Effendy (1989: 352) interaksi simbolik adalah suatu faham yang

menyatakan bahwa hakekat terjadinya interaksi sosial antara individu dengan

individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam

masyarakat ialah karena komunikasi. Sedangkan Blumer dalam Alimandan

(1992: 61) mengartikan interaksi simbolik adalah segala hal yang berhubungan

dengan pembentukan makna dari proses saling mempengaruhi yang terjadi

baik antara inividu dengan individu, individu dengan kelompok ataupun

kelompok dengan kelompok.

Untuk lebih memahami makna teori interaksi simbolik maka, penulis

cantumkan beberapa asumsi karya Blumer dalam Craib (1986: 112) sebagai

berikut:

Page 69: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

69

1. Manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna-makna yang dimiliki

benda itu bagi mereka.

2. Makna-makna itu merupakan hasil dari interaksi sosial dalam masyarakat

manusia.

3. Makna-makna dimodifikasi dan ditangani melalui suatu proses penafsiran

yang digunakan oleh setiap individu dalam keterlibatannya dengan tanda-

tanda yang dihadapinya.

Asumsi-asumsi Blumer diatas sangat berkaitan erat dengan Mead

mengenai Mind, Self, dan Society. Pemikiran Mead ini mendiskusikan ciri-ciri

terpenting yang membedakan antara manusia dan binatang dalam hal

komunikasinya. Dalam hal ini Craib (1986: 113) juga menjelaskan bahwa

bahasa yang merupakan simbol signifikan memberikan perbedaan antara

manusia dengan binatang. Yang dimaksud dengan simbol signifikan disini

adalah suatu makna yang dimengerti bersama (Craib: 1986: 113).

Berkaitan dengan penulisanskripsi ini, penulis akan menganalisis dan

menterjemahkan proses-proses interaksi yang dialami oleh tokoh utama. Akan

tetapi penulis hanya mengfokuskan pada interaksi yang mengandung nilai-nilai

pendidikan sosial seperti sikap toleransi, kasih sayang dan tolong menolong

antar sesama.

1. Sikap toleransi

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin “tolerantia” yang

berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran (Misrawi:

Page 70: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

70

2007: 161). Sedangkan dalam bahasa Inggris, tolerance diartikan sebagai

sikap kesabaran dan kelapangan dada (Echolis dan Shadily: 2005: 595).

Menurut Wazler dalam Dinata (2012: 87) menyatakan bahwa toleransi

sebagai keniscayaan dalam ruang individu dan ruang publik karena salah

satu tujuan toleransi adalah membangun hidup damai antar berbagai

kelompok masyarakat. Sementara itu, Heller dalam Djam’anuri (1998: 27)

menjelaskan bahwa toleransi yang diwujudkan dalam kata dan perbuatan

harus dijadikan sikap mengahadapi pluralitas agama yang dilandasi dengan

kesadaran ilmiah dan harus dilakukan dalam hubungan kerjasama antar

pemeluk agama. Berkaitan dengan hal ini, Efendi dalam Sumantrana (1994:

50) berpendapat secara sederhana toleransi atau sikap toleransi dapat

diartikan sebagai sikap menghargai terhadap kemajemukan. Dengan

demikian toleransi dalam konteks ini dapat diartikan sebagai kesadaran

untuk hidup berdampingan dan bekerja sama antar kelompok masyarakat

yang berbeda-beda latar belakang.

Seperti yang ditunjukan dalam film Haji Backpacker, ketika Mada

menolak ajakan ayah Shuchun untuk melaksanakan ibadah sholat.

Ayah Shuchun : memberikan isyarat ajakan untuk melakukan

sholat.

Mada : silahkan

Ayah Shuchun : Shuchun ajak dia untuk sembahyang ke masjid

dengan kita.

Shuchun : ayah mengajakmu (Mada) untuk sembahyang di

masjid.

Mada : saya tidak sembahyang.

Ayah Shuchun : apakah kamu Kristian

Shuchun : apakan kamu Kristian?

Mada : tidak

Ayah shuchun : apakah kamu beragama katolik?

Page 71: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

71

Shuchun : apakah kamu katolik?

Mada : tidak

Ayah shuchun : budha?

Shuchun : budha?

Mada : tidak

Ayah Shuchun : hindhu?

Shuchun : Hindu ?

Mada : saya seorang Islam, tetapi sudah lama saya tidak

bersembahyang.

Shuchun : dia seorang Islam, akan tetapi dia sudah lama tidak

sembahyang.

Ayah Shuchun : kenapa? (Melihat Mada tidak bisa menjawab ayah

shuchun melanjutkan dialognya).

Ayah Shuchun : maafkan saya karena terlalu banyak bertanya. Saya

yakin kamu mempunyai alasan yang kuat kenapa

kamu tidak sembahyang lagi. Saya tak mau kamu

terpaksa menjawab pertanyaan saya.

Shuchun : maafkan saya karena terlalu banyak bertanya. Saya

yakin kamu mempunyai alasan yang kuat kenapa

kamu tidak sembahyang lagi. Saya tak mau kamu

terpaksa menjawab pertanyaan saya.

Mada : tidak apa-apa.

Dalam pandangan teori interaksi simbolik, proses interaksi dalam

dialog diatas melibatkan tiga aktor yaitu Mada, Shuchun dan Ayah Schun.

Sementara penggunaan simbol dalam dialog tersebut dikomunikasikan

secara verbal dan perilaku non verbal. kata-kata yang keluar dari ke tiga

aktor tersebut merupakan simbol yang dikomunikasikan secara verbal. dan,

selain itu, gerakan mengangkat tangan ayah Shuchun merupakan simbol

yang dikomunikasikan melalui perilaku non verbal.

Proses interaksi ini, diawali ketika ayah Shuchun memberikan

stimulus (rangsangan) kepada Mada dalam bentuk gerakan kedua tangan

samping kedua telinga. Gerakan ini merupakan salah satu gerakan yang ada

didalam ibadah sholat. Dalam kontek ini, gerakan tersebut merupakan

Page 72: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

72

ajakan sholat kepada Mada. Kemudian, Mada menanggapi rangsangan

tersebut dengan kata-kata dan ekspresi kebingungan dan keragu-raguan.

Peran Shuchun dalam dialog ini adalah sebagai penerjemah, sebab ayah

Shuchun menggunakan bahasa China dan Mada menggunakan bahasa

Inggris.

Sikap toleransi merupakan perwujudan makna yang dihasilkan dari

proses interaksi antara Mada, Shuchun dan ayah Shuchun. Hal ini terlihat

ketika ayah Shuchun mengatakan :

Ayah Shuchun: maafkan saya karena telah banyak bertanya. Saya

yakin kamu mempunyai alasan yang kuat kenapa

kamu tidak mau sembahyang lagi. Saya tidak mau

kamu merasa terpaksa menjawab pertanyaan saya.

Sifat menghormati privasi orang lain dan tidak memaksakan kehendak

merupakan bagian dari sikap toleransi. Seperti yang telah dikatakan oleh

Effendi dalam Sumantrana (1994: 50) bahwa sikap toleransi adalah sikap

menghargai kemajemukan. Permohonan maaf ayah Shuchun merupakan

bentuk tanggapan dari penafsirannya terhadap stimulus yang dikeluarkan

Mada melaui ekspresi kebingungan dan keragu-raguan. Ekspresi tersebut

menandakan bahwa Mada merasa keberatan atau terpaksa dalam menjawab

pertanyaan ayah Shuchun.

2. Kasih Sayang

Kasih sayang adalah dua suku kata yang saling berkaitan dan masing-

masing mempunyai makna dan arti yang berbeda. Akan tetapi, keduanya

selalu dipasangkan dan selalu berdampingan. Ditinjau dari segi bahasa

“kasih sayang” berasal dari dua kata yaitu “kasih dan sayang”. Menurut

Page 73: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

73

Suharso dan Retnoningsih (2005: 227-459) kata “kasih” diartikan sebagai

merasa atau perasaan sayang, cinta, suka dan sebagainya. Sementara

“sayang” diartikan sebagai mengasihi, mencintai, dan menyayangi. Lebih

lanjut penulis menjelaskan bahwa pada dasarnya kasih sayang sama halnya

dengan perasaan cinta. Dalam hal ini, Ulwan (1996: 11) juga berpendapat,

bahwa kasih sayang adalah kelembutan hati dan kepekaan perasaan sayang

terhadap orang lain.

Dalam pandangan teori interaksi simbolik, perasaan kasih sayang ini

merupakan produk dari sebuah proses interaksi. Dimana perasaan cinta atau

kasih sayang diungkapkan melalui simbol-simbol baik dalam bentuk

bahasa atau tindakan. Hal ini seperti yang tercermin dalam adegan film

Haji Backpacker menit ke-01: 42: 13. Ketika itu Mada berada di Iran, dia

disandra oleh sekelompok orang yang anti Yahudi. Mada dituduh sebagai

agen Mossad, yaitu agen khusus Yahudi untuk memata-matai orang Islam.

Mada dipukul dan intimidasi oleh kepala kelompok tersebut. Untuk

membuktikan bahwa Mada adalah orang Islam, dia disuruh untuk membaca

Al-Qur’an. Saat membaca ayat Al-Qur’an, Mada membayangkan masa

kecilnya saat bersama ibunya. Dalam adegan tersebut, terlihat bagaimana

seorang ibu mengkomunikasikan perasaan kasih sayang kepada anaknya

melalui tindakan seperti merapikan pakaian anaknya (Mada kecil) dan

mengajari membaca ayat Al-Qur’an.

Perasaan kasih sayang muncul karena naluri alamiah seorang

manusia. Seperti yang telah dijelaskan Freud dalamRahmat (2005: 20) yang

Page 74: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

74

mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai instinklibido yaitu, instink

reproduktif yang menyediakan energi-energi dasar untuk kegiatan-kegiatan

manusia yang konstruktif. Instink ini kemudian oleh Rahmat (2005: 20)

disebut sebagai instink kehidupan yang dalam konsep Freud bukan hanya

meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan

kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan terhadap Tuhan, dan cinta diri

(narcisism). Kaitannya dengan teori interaksi simbolik adalah naluri

alamiah ini merupakan unsur dasar yang mendorong proses interaksi

manusia.

Perasaan kasih sayang atau cinta terjadi tidak hanya dalam interaksi

seorang ibu kepada anaknya, melainkan anatara individu satu dengan yang

lainnya. Seperti perasaan cinta Marbel kepada Mada dalam adegan film

Haji Backpacker menit ke-08: 07. Dalam adegan ini, digambarkan sikap

dan perilaku Marbel yang tengah mengobati luka Mada setelah berkelahi

dengan salah satu anggota preman di Bangkok. Simbol-simbol yang

digunakan dalam adegan ini adalah perilaku Marbel dan luka yang diderita

Mada. Luka tusukan, kondisi badan yang kurang sehat diterjemahkan

Marbel sebagai tanda bahwa Mada sedang sakit atau menderita. Hal ini

merangsang instink kehidupan (emosi) Marbel mengobati dan merawat

luka Mada. Memang dalam film ini, Marbel digambarkan sebagai wanita

yang sangat mencintai Mada. Perasaan cinta inilah yang kemudian

menyebabkan keduanya berinteraksi.

Page 75: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

75

3. Tolong menolong

Salah satu nilai yang ada didalam masyarakat adalah tolong

menolong. Secara bahasa tolong menolong diartikan sebagai proses saling

memberikan bantuan satu sama lain, dengan maksud untuk meringankan

beban orang yang ditolong (Suharso dan Retnoningtyas: 2005: 579).

Sebagai kehidupan kolektif, setiap kelompok masyarakat

mengembangkan kebudayaan yang sesuai dengan kondisi dan kompleksitas

masyarakatnya. Pada masing-masing kelonpok masyarakat, hal tersebut

dikonstruksi menjadi sebuah pranata. Koentjaraningrat (1983: 166-167)

mendefinisikan pranata sebagai suatu sistem norma khusus yang menata

suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu kebutuhan

khusus dari manusia dalam kehidupan bermasyarakat.Dengan adanya

pranata, terdapat berbagai keteraturan dalam tindakan-tindakan masyarakat

guna memenuhi kebutuhan hidup bermasyarakat. Dengan demikian, sebuah

pranata yang timbul dalam masyarakat, dikarenakan pranata tersebut

memiliki fungsi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup seseorang

sebagai anggota masyarakat.

Tolong menolong merupakan salah satu pranata yang terdapat dalam

masyarakat. Lebih lanjut Koentjaraningrat (1983: 169) menjelaskan bahwa

tolong menolong termasuk dalam klasifikasi pranata domestik (domestic

institution) yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan

kekerabatan.

Page 76: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

76

Sementara dalam pandangan psikologi sosial, tolong menolong ini

merupakan salah satu bentuk interaksi yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat. Dalam hal ini, Alimandan (1992: 69) menjelaskan bahwa

tindakan seseorang dalam proses interaksi itu tidak hanya merupakan suatu

tanggapan yang bersifat langsung terhadap stimulus yang datang dari luar,

melainkan merupakan hasil dari proses interpretasi terhadap stimulus.

Yaitu, proses berfikir dalam arti memahami simbol-simbol dan saling

menyesuaikan makna dari simbol-simbol itu.

Dalam film Haji Backpacker tindakan tolong menolong dalam rangka

memenuhi hubungan kekerabatan digambarkan saat Mada berada di

Vietnam. Saat itu, Mada sakit demam. Karena tidak memiliki tempat

tinggal di Vietnam, kemudian dia tidur di Taman kota. Badannya menggil

dan batuk-batuk. Hingga akhirnya dia diberikan obat oleh nenek yang juga

bermalam di sekitar Taman Kota. Badan yang menggil, batuk-batuk

merupakan sebuah simbol yang menandakan kalau dia sedang sakit.

Melihat hal itu, nenek yang berada disitu berfikir kalau Mada sakit dan

membutuhkan pertolongan. Akhirnya, nenek tersebut mengambil peran

sebagai penolong dengan memberikan obat untuk meringankan kesusahan

Mada. Pengambilan peran si nenek ini, kemudian oleh Mead dalam

Narwoko dan Susanto (2006: 22) disebut “roll-taking”. Yaitu kemampuan

untuk menyesuaikan perilaku seseorang sebagai tanggapan terhadap

situasi-situasi tertentu.

Page 77: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

77

Contoh lain dari prosesi tolong menolong dalam rangka memenuhi

kebutuhan hubungan kekerabatan yang digambarkan dalam film Haji

Backpacker adalah ketika Mada berada di India. Saat adegan menit ke- 01:

42: 13. Didalam film itu digambarkan bagaimana seorang pemuda yang

sedang menggendong ayahnya. Kondisi ayah pemuda tersebut adalah

sudah usia lanjut, dan tidak bisa berjalan sehingga harus duduk dikursi

roda. Kemudian pemuda tersebut menggendong ayahnya masuk kedalam

masjid untuk melaksanakan sholat. Pengambilan peran oleh pemuda

sebagai anak yang berbakti ini merupakan suatu proses interpretasi

terhadap simbol-simbol yang melekat pada ayahnya. Duduk dikursi roda

dan usia yang sudah lanjut, ditafsirkan si anak sebagai ketidak mampuan

ayahnya untuk berjalan sendiri. Hingga kemudian dia menentukan

tidakannya untuk menggendong ayahnya.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa dalam prosesi

tolong menolong diperlukan suatu kemampuan untuk berempati kepada

orang lain. Mead dalam Narwoko dan Suyanto (2006: 20) juga menjelaskan

bahwa agar interaksi sosial berjalan dengan tertib dan normal, maka tidak

hanya diperlukan kemampuan bertindak sesuai dengan konteks sosialnya,

akan tetapi kemampuan untuk menilai secara objektif perilaku seseorang

dari sudut pandang orang lain.

B. KEDEWASAAN SPRITUAL

Istilah adult atau dewasa dalam kamus bahasa Inggris diartikan sebagai

“telah tumbuh menjadi kekuatan, dan ukuran yang sempurna, atau telah

Page 78: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

78

menjadi dewasa” (Echol dan Shadily: 2005: 13). Sementara dalam pandangan

psikologi, dewasa diartikan sebagai keadaan yang matur (Islamiyah: 2013: 70).

Yaitu suatu kondisi dimana proses-proses perkembangan psikologi seseorang

telah sempurna.

Untuk merumuskan sebuah definisi tentang kedewasaan memang tidak

mudah. Hal ini dikarenakan perbedaan kebudayaan dalam menentuan kapan

seseorang itu dianggap dewasa secara formal. Berkaitan dengan hal ini, para

psikolog sepakat masa dewasa dimulai dari umur 20 tahun sampai 65 tahun

(Desmita: 2010: 234). Dalam pandangan psikologi perkembangan, kedewasaan

juga dianggap sebagai sudah mencapai perkembangan yang penuh, sudah

selesai perkembanggannya (Monk et all: 1992: 284). Wijngardeen dalam Monk

et all (1992: 284) juga menambahkan tugas perkembangan bagi orang dewasa

adalah sebagai suatu sikap menerima kehidupan. Kemudian Monk et all juga

menambahkan dari segi sosiologis seseorang dikatakan sudah dewasa apabila

dia telah mampu memikul tanggung jawab bagi dirinya sendiri dan orang-

orang lain yang dipercayakan kepadanya.

Sedangkan spritual berasal dari bahasa Inggris “spirit” yang mempunyai

arti roh, jiwa dan semangat (Echol dan Shadily: 2005: 546). Spiritualitas

merupakan kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai tujuan dan

makna hidup. Purwaningsih (2010: 59) menjelaskan spiritualitas merupakan

bagian esensial dari keseluruhan dan kesejahteraan seseorang. Kemudian

Muray dan Zetner dalam Purwaningsih (2010: 59) menambahkan pada

prinsipnya, dimensi spiritual manusia selalu berusaha melakukan penyelarasan

Page 79: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

79

dengan alam semesta dan menjawab pertanyaan tentang yang tak terbatas.

Disamping itu, spiritualitas juga mencakup kemampuan untuk memusatkan diri

kepada satu pemahaman totalitas ketika berhadapan dengan stress emosional,

penyakit fisik dan kematian.

Faran et al dalam Fachri (2015) menjelaskan bahwa spiritual merupakan

konsep yang unik pada masing-masing individu. Setiap individu mempunyai

definisi yang berbeda mengenai spiritual. Hal ini diperngaruhi oleh perbedaan

kebudayaan, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide tentang kehidupan

pada setiap individu.

Kemudian jika dikaitkan dengan istilah kedewasaan, maka spiritualitas

merupakan bagaian dari masa perkembangan tersebut. Jadi kedewasaan

spiritual merupakan masa dimana seseorang telah mencapai perkembangannya

secara spiritual.

Dalam skripsi ini, penulis akan menganalis peristiwa-peristiwa yang ada

dalam film Haji Backpacker yang berkaitan dengan kedewasaan spiritual.

Untuk lebih mengfokuskan penelitian ini, penulis membagi kedewasaan

spiritual ini menjadi dua sub tema yaitu, pengalaman spiritual dan kematangan

beragama.

1. Pengalaman Spiritual

Spiritualitas bukan sesuatu yang berdiri sendiri, akan tetapi

merupakan sesuatu yang dialami oleh seseorang. Pengalaman inilah yang

kemudian disebut sebagai pengalaman spiritual. Strickland dalam

Islamiyah (2013: 101) menjelaskan bahwa pengalaman adalah segala yang

Page 80: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

80

dialami oleh manusia secara sadar dalam kehidupannya. Sementara seperti

yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa spiritual

merupakan sesuatu yang berhubungan dengan jiwa atau perasaan manusia.

Dengan demikian pengalaman spritual dapat dikatakan sebagai seluruh

aktivitas manusia secara sadar yang menimbulkan efek psikologis.

Dalam pandangan masyarakat umum, pengalaman spiritual banyak

dihubungkan dengan hal-hal yang gaib. Menurut maslow dalam Cahyono

(2011: 34) pengalaman spiritual adalah puncak tertinggi yang dapat

dicapai oleh manusia serta merupakan peneguhan dari keberadaannya

sebagai makhluk spiritual.

Respon manusia terhadap lingkungan sekitanya memungkinkan dia

dapat mengalami berbagai macam pengalaman spiritual. Misalnya adalah

pengalaman dalam konteks beragama. Yang dimaksud dengan pengalaman

agama disini menurut Donovan dalam Islamiyah (2013: 102) adalah

apabila pengalaman itu adalah satu jenis pengalaman dimana agama

interes di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari sikap atau perilaku

seseorang yang diarahkan sebagai suatu dzat yang dipandang sebagai

Tuhan. Sebagaimana yang terlihat dalam film Haji Backpacker dalam

adegan menit ke- 15.Ketika Mada bertemu dengan kakaknya di Thailand.

dalam percakapannya mengutarakan kekecewaannya terhadap ajaran-

ajaran ayahnya (ajaran agama Islam) dan juga kepada Allah.

“kutipan Film:

Mada : kenapa gak telfon aja sih mbak, repot-repot harus datang

kesini. Mbak kan tahu, saya gak mungkin pulang.

Page 81: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

81

Kakak Mada : tapi kali ini kamu harus pulang.

Mada : kenapa?

Kakak Mada : ayah nungguin kamu.

Mada : apa’an kakak ini. mau ngasih nasihat lagi. Gara-gara nasihat

dia aku jadi begini.

Kakak Mada : begitu marahnya ya, kamu sama ayah.

Mada : iya.

Kakak Mada : padahal selama 27 tahun dia tidak pernah berhenti

menyayangi kamu.

Mada : mbak, selama 27 tahun saya sholat, puasa gak pernah putus.

Berdoalah kamu maka do’amu akan dikabulkan. Mana?

Kakak Mada : kamu gak perlu nyalah-nyalahin orang lain. Apalagi

nyalahin Tuhan.

Dari percakapan diatas dapat dilihat bagaimana kekecewaan Mada

menjadi sebuah pengalaman yang dihubungkan dengan agamanya. Mada

memandang kegagalan hubungannya dengan Shopia disebabkan oleh

ajaran-ajaran ayahnya yaitu ajaran agama Islam. Selain itu dia juga merasa

kecewa karena Allah tidak mengabulkan doanya untuk menikahi Shopia.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan Mada meninggalkan ayahnya dan

ajaran-ajaran Allah.

Tanggapan Mada terhadap peristiwa yang dialaminya merupakan

bagian dari pengalaman agamanya. Sebab sikap dan perilakunya diarahkan

kepada ajaran-ajaran yang ada didalam agama Islam. Hal ini sesuai dengan

penjelasan Islamiyah (2013: 101) bahwa inti pokok dari pengalaman

agama dapat ditemukan dari sikap atau perilaku seserang yang diarahkan

kepada suatu dzat yang dipandang sebagai Tuhan.

Sebagai manusia yang beragama, hendaknya kita harus selalu percaya

bahwa semua yang ada di dunia ini sudah diatur sedemikian rupa oleh

Allah. Manusia hanya berhak untuk berusaha dan hasil dari sebuah usaha

Page 82: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

82

adalah kuasa Allah. Hal ini juga sesuai dengan pengalaman Mada ketika

dia bertemu dengan Shuchun dan menceritakan alasan kenapa dia tidak

mau bersembahyang.

“kutipan Film:

Mada : Disitiulah awal rasa kecewa saya terhadap Tuhan.

Shuchun : Kenapa?

Mada : Apa?

Shuchun : Kenapa?

Mada : Sebab sayakin dengan doa-doa saya. Saya yakin Tuhan akan

mengabulkannya.

Shuchun :Aturan Tuhan Sudah sempurna Mada. Tak pernah ada

kebetulan. Kekecewaanmu itu hanya mencerminkan kamu

yang tidak mahu menurut kepada perintah Tuhan.

Mada : apakah kamu Yakin?

Shuchun : Ya. Apakah kamu tidak?

Alasan Mada tidak mau menjalankan sembahyang lagi dikarenakan

dia merasa bahwa Allah tidak megabulkan doa-doanya. Padahal dia sangat

yakin doanya pasti akan terkabul. Keyakinan Mada ini didasarkan atas

firman Allah yang artinya “berdoalah kepada-Ku, maka Aku akan

mengabulkannya”.Kemudian dalam dialog tersebut Shuchun juga

mengomentari keyakinan Mada. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini.

peristiwa yang dialami oleh Mada merupakan sesuatu yang sudah

ditentukan oleh Allah.

Percakapan antara Mada dan Shuchun seakan-akan memberikan

pelajaran kepada penonton untuk selalu berserah diri kepada Allah. Selain

itu juga, adegan tersebut ingin mengingatkan kepada penonton bahwa

sebagai manusia yang beragama hendaknya ia patuh dan bertaqwa

kepada-Nya. Segala ujian yang datang merupakan bagian dari rencana-

Page 83: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

83

Nya. Hal ini ditegaskan oleh Syed Salman Chisthy dalam percakapannya

dengan Mada saat film sudah berdurasi 01: 09.

“kutipan Film:

Syed Salman: jadi kamu datang kesini karena sebuah mimpi yang

mengganggumu?

Mada: saya menaiki sebuah balon dan ...

Syed Salman: dan balon itu bocor terkena ujung kubah dan kamu takut

kalau balon itu bocor.

Mada: bagaiamana anda bisa tahu?

Syed Salman: itu semua cara Allah. Kadang Allah gunakan cara itu untuk

bertanya. Kadang dia membuat kita merasa kesakitan. Dan,

kadang dia memberi kita pengalaman. Pada saat seperti ini,

kita harus kuatkan iman kita, kepercayaan kita, dan selalu

bersabar atas kehendak Allah swt.

Syed Salman: kita harus selalu berdiri kukuh dan tahu bahwa Allah swt

selalu bersama kita setiap saat, dan semua ujian ini datang

dari-Nya. Bila kita bisa melalui ujian dan pahit getir itu,

maka kita akan mendapat ampunan dan rahmat dari Allah

swt. Itu yang akan membuat hidup kita bahagia.

Dari beberapa adegan atau dialog yang dikutip dari film Haji

Backpacker diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui pengalaman

agama tokoh utama, film ini ingin mengajak penonton untuk selalu

bertaqwa dan berserah diri kepada Allah. Selain itu, film ini juga ingin

mengajak penonton untuk meningkatkan ke imanannya serta bersabar atas

semua ujian yang datang kepadanya.

2. Kematangan Beragama.

Dalam study psikologi, kematagan dalam beragama sering disebut dengan

maturitas agama. Kata maturitas menurut Islamiyah (2013: 76) di artikan

sebagai proses datangnya kedewasaan. Jalaludin (2000: 107)

menambahkan kematangan atau maturity merupakan pencapaian tingkat

kemampuan (abilitas) tertentu dalam perkembangan rohani seseorang. Jika

Page 84: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

84

dikaitkan dengan istilah agama, maka yang dimaksud maturitas disini

adalah suatu kondisi dimana badan dan jiwa seseorang telah sempurna dan

terkonsolidasi dengan baik, sehingga ketika menghadapi ujijan hidup telah

merasa siap. Allpart dalam Islamiyah (2013: 77) menggambarkan kondisi

keagamaan yang matur sebagai satu pembawaan yang terbentuk melalui

pengalaman merespon prinsip-prinsip dan obyek-obyek konseptual yang

dipandang individu sebagai maha penting dan sebagai yang permanen atau

sentral di dalam kehidupan dan dalam hakekat segala sesuatu. Jadi, secara

singkat maturitas agama dapat dipahami sebagai kondisi yang ideal dari

perkebangan keagamaan seseorang sebagai hasil dan proses penghayatan

terhadap agamanya.

Berkaitan dengan penelitian dalam skripsi ini, penulis akan

menggambarkan kondisi seseorang yang matang agamanya melalui tokoh-

tokoh yang ada dalam film Haji Backpacker.

a. Mada

Dalam film haji Backpacker, kondisi kematangan beragama Mada

diperlihatkan ketika dia menyadari bahwa semua yang terjadi padanya

adalah bagian dari rencana Allah. Hal ini terlihat saat Mada merenungi

apa yang diperbuatnya dalam adegan menit ke (data).

“kutipan film:

“kalau aku bisa melihat Kamu, mungkin aku langsung percaya. Kalau

aku bisa mendengarr suara-Mu, mungkin aku bisa mengikuti kehendak-

Mu. Aku sadar. Aku sadar, aku tidak bisa membuat-Mu seperti yang ku

inginkan. Mungkin ini cara-Mu menguji seberapa tebal imanku.

Bagaimana aku bisa menjadi hamba-Mu. Tunjukan sama aku. Beritahu

aku”.

Page 85: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

85

Dari dialog Mada diatas dapat dipahami bahwa saat itu dia

mengalami puncak kematangan dalam keberagamaannya. Seseorang

yang matang agamanya akan mengarahkan semua pikiran dan

perasaanya hanya kepada Tuhan. Allpart dalam Islamiyah (2013: 80)

menjelaskan bahwa salah satu kriteria orang yang matang dalam

agamanya adalah memiliki sentiment keagamaan yang tertuju pada

suatu dzat yang disebut sebagai Tuhan.Dalam dialog diatas, Mada

menyadari bahwa apa yang terjadi pada dirinya merupakan sebuah

ujian dari Allah untuk mempertebal imannya.

Perasaan seperti ini kemudian membuat Mada kembali

menjalankan amalan-amalan dalam agamanya. Bahkan saat

menjalankan ritual keagamaan dia terlihat lebih khusuk. Perubahan

sikap Mada ini menunjukan bahwa ajaran-ajaran agamanya sudah

terintegrasidalam setiap kehidupannya. sesuai dengan penjelasan

Allpart dalam Islamiyah (2013: 81-82) bahwa menyatunya ajaran

agama dalam setiap kehidupan seseorang menjadi salah satu ciri orang

yang matang agamanya. Lebih lanjut penulis menjelaskan menyatunya

ajaran agama dengan setiap kehidupan seseorang ditandai dengan

kemauan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama.

b. Ayah Shuchun

Salah satu kriteria orang yang sudah matang dalam beragama

adalah memiliki sikap komprehensif. Allpart dalam Islamiyah (2013:

81) menjelaskan bahwa agama itu seperti filsafat, harus mampu

Page 86: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

86

menjawab masalah-masalah yang ilmu pengetahuan tidak mampu

menjelaskan. Oleh karena itu, orang yang memiliki sifat sentimen

keagamaan yang komprehensif akan memiliki sikap toleran. Lebih

lanjut Jalaludin juga menambahkan bahwa salah satu ciri dari sikap

keberagamaan orang dewasa adalah bersikap terbuka dan memiliki

wawasan yang luas. Sikap toleran dan keterbukaan yang ditunjukan

oleh ayah Shuchun terlihat dari kata-katanya kepada Mada.

Kutipan film:

“maafkan saya karena telah banyak bertanya. Saya yakin kamu

mempunyai alasan yang kuat kenapa kamu tidak mau sembahyang lagi.

Saya tidak mau kamu merasa terpaksa menjawab pertanyaan saya.

Kalau kamu mau bercerita, saya akan senang mendengarkannya”.

Sikap tidak mau memaksakan kehendak dan menghormati privasi orang

lain (Mada), merupakan bentuk sikap toleransi yang dimiliki ayah

Shuchun. Kemudian dalam adegan itu juga menunjukan status ayah

Shuchun sebagai imam masjid di kampungnya. Hal ini juga

menunjukan bahwa ayah Shuchun merupakan orang yang sudah matang

agamanya. sesuai penjelasan Jalaludin (2000: 95) bahwa sikap

keberagamaan orang yang dewasa adalah terlihat memiliki hubungan

antara sikap keberagamaan dengan kehidupan sosial.

c. Syed Salman Chisthy.

Dalam film Haji Backpacker Syed Salman Chisthy adalah seorang

ulama’ besar di India. Dia juga memiliki beberapa murid di

pesantrennya. Kematangan beragamanya dapat dilihat dari kata-katanya

kepada Mada.

Page 87: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

87

“kutipan film:

“kita harus selalu berdiri kukuh dan tahu bahwa Allah swt selalu

bersama kita setiap saat, dan semua ujian ini datang dari-Nya. Bila kita

bisa melalui ujian dan pahit getir itu, maka kita akan mendapat

ampunan dan rahmat dari Allah swt. Itu yang akan membuat hidup kita

bahagia.

Dari kata-kata syed Salman diatas dapat dipahami bahwa yang

membuat bahagia hidup seseorang adalah ketika mendapat ampunan

dan rahmat dari Allah. dengan kata lain pikiran dan perasaanya selalu

dihubungkan kepada Allah. kondisi batin seperti ini, sesuai dengan

kriteria kematangan beragama yang diajukan oleh Allpart dalam

Islamiyah (2013: 81-82) bahwa salah satu tipe orang yang memiliki

kematangan beragama adalah filsafat yang menyatu atau terintegrasi

dengan kehidupannya.

Selain itu, syed Salman Chisthy juga yakin bahwa Allah selalu

bersamanya kapanpun dan dimanapun dia berada. Hal ini menandakan

bahwa dia juga memiliki perasaan yang begitu dekat dengan Allah.

James dalam Islamiyah (2013: 83) juga menyebutkan salah satu kriteria

dari orang yang matang agamanya adalah memiliki perasaan yang

terhubung antara Tuhan dengan kehidupannya.

Page 88: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah mejelaskan dan menganalisa hasil temuan data pada bab

terdahulu, maka dalam bab ini penulis akan memberi kesimpulan bahwa

nilai-nilai pendidikan sosial dalam ibadah haji yang terdapat dalam film

Haji Backpacker dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu:

1. Interaksi Simbolis

Interaksi simbolis adalah segala hal yang berhubungan dengan

pembentukan makna dari proses saling mempengaruhi yang terjadi

baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok

ataupun kelompok dengan kelompok. Dalam pandangan interaksi

simbolis, nilai-nilai pendidikan sosial dalam ibadah haji yang terdapat

dalam film Haji Backpacker antara lain:

a. Sikap Toleransi

b. Kasih sayang

c. Tolong menolong

2. Kedewasaan Spiritual

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu bahwa kedewasaan

spiritual adalah masa dimana seseorang telah mencapai

perkembangannya secara spiritual. Spiritual sendiri merupakan bagian

dari perkembangan kedewasaan seseorang. Kemudian kedewasaan

spiritual ini dibagi menjadi dua sub tema yaitu:

1. Pengalaman spiritual

Page 89: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

89

Pengalaman spritual adalah segala akitivitas manusia secara

sadar yang menimbulkan efek psikologis. Jadi, pengalaman

spiritual merupakan sesuatu yang berhubungan dengan jiwa dan

perasaan manusia. Oleh karena itu, pengalaman spiritual disebut

sebagai puncak tertinggi yang dapat dicapai oleh manusia serta

merupakan pengetahuan dari keberadaannya sebagai makhluk

spiritual.

Salah satu bentuk dari pengalaman spiritual adalah pengalaman

agama, yaitu suatu pengalaman dimana agama interes di dalamnya.

Hal ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku seseorang yang

diarahkan kepada suatu dzat yang disebut sebagai Tuhan.

2. Kematangan beragama

Kematangan beragama adalah kondisi yang ideal dari

perkembangan keagamaan seseorang sebagai hasil dan proses

penghayatan terhadap agamanya. Ciri-ciri orang yang sudah

matang atau matur agamanya antara lain :

a. Menyatunya ajaran agama dalam setiap kehidupan seseorang.

b. Memiliki sikap yang komprehensif.

c. Filsafat yang menyatu atau terintegrasi dengan kehidupannya.

d. Memiliki perasaan yang terhubung antara Tuhan dengan

kehidupannya.

Page 90: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

90

B. SARAN

1. Pendidikan sosial dalam agama Islam sangat penting diajarkan kepada

seluruh umat Islam guna membangun hubungan harmonis dalam

kehidupan bermasyarakat.

2. Sebagai makhluk sosial, kita harus peka terhadap realita sosial serta

tanggap akan masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat,

sehingga kita mampu berkontribusi dalam setiap permasalahan yang

ada.

3. Film merupakan salah satu media yang efektif dalam proses

pembelajaran. oleh karena itu, bagi para stack holder atau produser-

produser film selain memberikan karya yang menghibur hendaknya

juga menyajikan tayangan mendidik bagi para penonton.

C. PENUTUP

Pada Akhirnya, penulis merasa bahwa hasil analisis Film Haji

Backpacker karya Danial Rifki ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.

Kritik dan saran dari pembaca merupakan sebuah masukan yang berarti

serta membangun bagi penulis. Demikian, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya serta penulis khususnya.

Page 91: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

91

Daftar Pustaka

Abdullah, Abdurrahman Shaleh. 1994. Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-

Qur’an. Jakarta: Renika Cipta.

Ahmad, Siti Muniroh. 2004. Nilai-nilai Pendidikan Sosial Dalam Ibadah Zakat.

Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Jurusan Tarbiyah IAIN Walisongo.

Alimandan. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta:

Rajawali Pers.

Arifin, Muzayin. 2000. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Dalam Asfah Rahman (Ed). Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Asnawir dan Usman, Basyirudin M. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Pers.

Aziz, A. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras

Boizard, Marcel A. 1980. Humanisme dalam Islam Jakarta: Bulan Bintang. 1980

Bogdan, Robert dan Taylor, Steven J. 1992. Pengantar Metoda Penelitian

Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.

Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitataif. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Cahyono, Rudi. 2011. Dinamika Emosi dan Pengalaman Spiritual Beragama.

Jurnal Insan, (Online), Vol. 13 No. 1, (http://journal.unair.ac.id)

Craib, Ian. 1986. Teori-Teori Sosial Modern: Dari Parsons Sampai Habermas.

Jakarta: CV. Rajawali.

Dairowi, Ahmad. 2002. Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Surat At-Taubat ayat

71 Analisis Ilmu Pendidikan Agama Islam. Skripsi tidak diterbitkan.

Yogyakarta: Jurusan Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Darodjat, Zakiyah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 92: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

92

Dinata, Muhammad Ridlo. 2012. Konsep Toleransi Beragama Dalam Tafsir Al-

Qur’an Tematik. Jurnal Esensia. (Online), Vol. 12, No. 1 (http://journal.

uin-suka.ac.id)

Djam’anuri. 1998. Ilmu Perbandingan Agama: Pengertian dan Objek Kajian.

Yogyakarta: PT. Karunia Kalam Semesta.

Echolis, John M dan Shadily, Hasan. 2005. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia.

Effendy, Onong Uchjono. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

Cipta Aditya Bakti.

. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar MAJU.

Fachri, Ricki. 2015. Kesehatan Spiritual, (Online),

(https://www.academia.edu/4438179/KESEHATAN_SPIRITUAL, diakses

22 Desember 2015).

Fakhrudin, Agus. 2014. Urgensi Pendidikan Nilai Untuk Memecahkan

Problematika Nilai Dalam Konteks Pendidikan Persekolahan. Jurnal

Pendidikan Agam Islam – Ta’lim, (Online), Vol. 12, No. 1,

(http://jurnal.upi.edu/file/07, diakses 28 Oktober 2015).

Hakim, Rosyid Rohman. 2012. Representasi Ikhlas Dalam Film Emak Ingin Naik

Haji. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Dakwah UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 1977. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Humaid. 2011, Makna Sosial dalam Ibadah Haji, (Online),

(http://krapyak.org/2011/11/07/makna-sosial-ibadah-haji/, 23 Oktober

2015).

Islamiyah, Djami’tul. 2013. Psikologi Agama: Beberapa Materi Pilihan. Salatiga:

STAIN Salatiga Pers.

Jalaludin. 2003. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

. .2000. Psikologi Agama. PT. Raja Grafindo Persada

Joesoef, Soelaiman. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Kattsoff, Louis O. 1992. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana

Khatib, Ramayulis Tuanku. 2001. Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga.

Jakarta: Kalam Mulia.

Page 93: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

93

Koentjaraningrat. 1983. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Akasara Biru.

Krispendoff, Klaus. 1993. Analisis Isi Pengantar dan Teori Metodologi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo.

Laksmana, Panji Dwi. 2015. Aspek Motivasi Tokoh Utama dalam Novel Haji

Backpacker karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra dan

Implementasinya Sebagai Bahan Ajar di SMA. Skripsi tidak diterbitkan.

Surakarta: Jurusan Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia Universitas

Muhamdiyah Surakarta.

Majid, Abd. 2000. Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi.

Bandung: Pustaka Setia.

Ma’ruf, Syahdara Anisa. 2011. Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Film Sang

Pencerah. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Tarbiyah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Misrawi, Zuhairi. 2007. Al-Qur’an Kitab Toleransi: inklusifisme,Pluralisme dan

Multikulturalisme. Jakarta: Fitrah.

Monks, F.J, Knoers A.M.P, & Siti Rahayu H. 1992. Psikologi Perkembangan:

Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Uneversitas Gadjah

Mada Pers

Muhlas, Muhamad. 2015. ([email protected]). 23 November

2015. Biografi Sutradara Danial Rifki. E-mail kepada Danial Rifki

([email protected]).

Mulyana, Dedy. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Narwoko, Dwi dan Suyanto, Bagong. 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta: Pernada Media Group.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University.

Pradopo, Djoko Rachmat. 2002. Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta:

Gama Media.

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Purwaningsih, Sri. 2010. Hati Nurani Adi Personal dalam Al-Qur’an:

Pengembangan Psikologi Sufistik. Semarang: PUSLIT IAIN Walisongo.

Purwanto, Ngalim M. 1998. Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung:

Remaja Karya.

Page 94: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

94

Quail, Denis Mc. 1991. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta:

Erlangga.

Rahmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Rousydiy, Lathief. 1989. Dasar-dasar Rhetorica Komunikasi dan Informasi.

Medan: Firma Rimbow

Sanotsa, Eko. 2008. Seni Teater Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Sastrapratedja, M. 1993. Pendidikan Nilai. Dalam EM. K. Kaswardi (Ed.),

Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, (hlm. 3). Jakarta: PT. Grasindo.

Subrayogo, Imam. 2001. Metodologi Penelitian Sosial- Agama. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Suharso dan Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang:

Widya Karya.

Sulistyorini. 2011. Pentingnya Pendidikan Humanistik di Era Globalisasi. Jurnal

Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, (Online) Vol. 2, No. 1,

(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=33609&val=2346,

diakses 28 Oktober 2015).

Suprijanto. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sumantrana (Ed). 1994. Kritik dan Indentitas Agama. Yogyakarta: Dian-

Interfidel.

Syaibani, Oemar-At-Taumi. Filsasat At-Tarbiyah- Al-Islamiyah. Dalam Hasan

Langgulung (Ed). Jakarta: Bulan Bintang.

Syukur, Abdul. 2014. Profesi Pendidik. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Thaha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Ulwan, Nasikh Abdullah. 1981. Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam.

Semarang: Asy-Syifa.

Vembriarto, St. 1975. Pendidikan Sosial. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan

Paramita

Page 95: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

95

Page 96: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

96

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Muhamad Muhlas Jurusan/Progdi: Tarbiyah/ PAI

NIM : 111 11 126 Dosen P.A.: Eva Palupi, S.Psi

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. Piagam Penghargaan “OPAK” oleh

DEMA STAIN SALATIGA 2011

20-22

Agustus 2011 Peserta 3

2. Piagam Penghargaan “AMT”

OlehSTAIN Salatiga

23 Agustus

2011 Peserta 2

3.

Piagam Penghargaan “Seminar

Nasional Berkontribusi Untuk Negeri

Melalui Televisi/ TV” Oleh KPI

STAIN SALATIGA

5 November

2014 Peserta 8

4.

Piagam Penghargaan “In recognition of

valuable contribution to

INTERNATIONAL SEMINAR on the

Inauguration of IAIN SALATIGA”

oleh IAIN Salatiga

28 Februari

2015 Peserta 2

5. Piagam Penghargaan “Lomba Menulis

Artikel Islami” oleh LKMAI Sarawak

10 Januari

2013 Peserta 2

6.

Piagam Penghargaan “Sarasehan

Keagamaan” Oleh DEMA STAIN

Salatiga

6 Juni 2011 Peserta 2

7.

Piagam Penghargaan “Seminar

Keperempuanan” olehSEMA STAIN

Salatiga

17 Mei 2011 Peserta 2

8.

Piagam penghargaan “Workshop

Nasional” olehHE Institute dan K-Rima

Institute

13 Oktober

2011 Peserta 8

Page 97: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

97

9.

Piagam Penghargaan “Seminar

Nasional Ekonomi Syari’ah” oleh

KSEI STAIN Salatiga

2 Juni 2012 Peserta 8

10.

Piagam Penghargaan

“Seminar Nasional Pendidikan

Multikultural sebagai Pilar Karakter

Bangsa” olehHMJTarbiyah STAIN

Salatiga

6 Juni 2012 Peserta 8

11.

Piagam Penghargaan “Bedah Buku

Dari Minder Menjadi Super”Oleh

LDKSTAIN Salatiga

17 Mei 2011 Peserta 2

12. Pengurus TEATER GETAR 2014

sebagai devisi keilmuan 2014 Pengurus 4

13.

Piagam Penghargaan “Pentas Produksi

ke-34” oleh Teater Getar STAIN

SALATIGA

24November2

01 2012 Panitia 3

14.

Piagam Penghargaan “Study Pentas

dengan Judul Biadab”oleh Teater

Getar STAIN Salatiga

10 April 2013 Panitia 3

15.

Piagam Penghargaan “ Sosialisasi dan

Silaturohim Nasional” oleh HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

30 September

2013 Peserta 8

16.

Piagam Penghargaan “Musabaqoh

Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa

V ” oleh JQH STAIN SALATIGA

23 Oktober

2013 Peserta 2

17.

Piagam Penghargaan “LATSAR ke

XXII” oleh Teater Getar STAIN

Salatiga

2-5 Desember

2013 Panitia 3

18. Piagam Penghargaan “Workshop

Sosiodrama Pekan Budaya” oleh 12 Juli 2012 Peserta 2

Page 98: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

98

Teater Getar STAIN Salatiga

19.

Piagam Penghargaan “Seminar

Nasional Pendidikan Realisasi

Penndidikan Karakter Bangsa dalam

Kurrikulum Pendidikan Nasional”

oleh HMJ Tarbiyah STAIN SALATIGA

20 Juni 2011 Peserta 8

20.

Piagam penghargaan “Seminar

Nasional Pilar-pilar Penanggulangan

Korupsi dalam Pespektif Agama,

Budaya dan Negara” olehHMJ Syariah

STAIN SALATIGA

27 Desember

2012 Peserta 8

21.

Piagam Penghargaan “Beda Buku

Ijinkan Aku Menikah Tanpa

Pacaran” oleh LDK STAIN

SALATIGA

13 Mei 2013 Peserta 2

22.

Piagam Penghargaan “Workshop

Keaktoran dalam Pekan Budaya”oleh

Teater Getar STAIN SALATIGA

11 Juli 2012 Peserta 2

23.

Piagam Penghargaan ”Seminar

Regional Peran Mahasiswa dalam

Mengawal BLSM (BLT) Tepat

Sasaran” oleh DEMA STAIN Salatiga

3 MEI 2012 Peserta 4

24.

Piagam Penghargaan “Seminar

Nasional Peran Lembaga Perbankan

Syariah dengan adanya Otoritas Jasa

Keuangan” olehHMJ Syariah

29 November

2012 Peserta 8

25. Piagam Penghargaan “Lomba Curhat

Jalanan” oleh LEUTIKA 20 Mei 2010 Peserta 2

26. Piagam Penghargaan “Tablig Akbar 1 Desember Peserta 2

Page 99: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

99

Tafsir Tematik dalam Upaya

Menjawab Persoalan Palestina dan

Israel” oleh JQH STAIN SALATIGA

2012

Total 108

Page 100: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

100

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhamad Muhlas

Tempat/Tgl Lahir : Kab. Semarang, 14 Juli 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Dusun Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,

Kab. Semarang

Pendidikan :

1. SD Negeri Ketapang 3 Lulus tahun 2002

2. MTs N Susukan Lulus Tahun 2005

3. SMA Bina Insani Lulus Tahun 2009

4. IAIN Salatiga Lulus tahun 2016

Ketapang, 20 Januari 2016

Penulis

Muhamad Muhlas

Page 101: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

101

Page 102: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

102

Page 103: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

103

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : MUHAMAD MUHLAS

NIM : 111 11 126

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tuli sini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain yang

terdapat dalam Tugas Akhir ini dikutip / dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tugas

Akhir ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga

Salatiga, September 2015

Penulis

Siti Aniroh

NIM. 111 12 005

Page 104: NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1161/1/SKRIPSI MUHAMAD MUHLAS... · berhubungan dengan pembentukan makna dari proses saling

1