PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI...

134
PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN TERHADAP ANAK DI DALAM KELUARGA (Studi Kasus di Kp. Pekopen, RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Muhamad Rais Fauzi NIM 1112015000040 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI...

Page 1: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI

NILAI-NILAI KEAGAMAAN TERHADAP

ANAK DI DALAM KELUARGA

(Studi Kasus di Kp. Pekopen, RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan

Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Muhamad Rais Fauzi NIM 1112015000040

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul Peranan Orangtua Dalam Sosialisasi Nilai-Nilai

Keagamaan Terhadap Anak Di Dalam Keluarga (Studi Kasus di Kp. Pekopen,

RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi)

disusun ol,eh Muhamad Rais Fauzi, NIM. 1112015000040, Jurusan Pendidikan lmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayathullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta,31卜lei 2017

Yang Mengesahkan,

Pembimbing II

Prol Dr.[I.Rusmin Tumanggorl M.A.

NIP.19470114196501 1001 NIP.19670909200701 1033

Page 3: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

LEMBAR PENGESAHAN

Slc‐ipsi bettudul PERANAN ORANG TUA DALAⅣ I SOSIALISASI NILAI―NILAI KEAGAR/1AAN TERHADAP ANAK DI DALAⅣ I KELUARGA(Studi Kasus di Kp.Pekopcn,RW.001,Dcsa Lambang Jaya,Kccal■ ■atan Talnbun

Selatall,Kabupaten Bckad)diSusun oleh MUHAMAD RAIS FAUZI NomorlnduK Mahasiswa ll12015000040,dittukan kCpada Fakultas IImu Tarbiyah dall

Kcguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Luian

Ⅳfunaqasah pada 17 Juli 2017 di hadapan dewan penguji.01Ch Iく arcna itu,pcnulis

berllak mempcrolch gelar sttana sl(S,Pd.)dalam bidallg Pcndidikan 1lmuPcngctahuan Sosia1/Sosiologi Antropologi.

Jakalta,17 Juli 2017

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia(Ket■ la Jumsalb/Prodi)

Drolwan Purwanton MoPdNIP.1973042420080110121

Seb‐etaris(Sekretaris Jul‐tlsal1/Prodi)

Drs.Svaripu1loh.Ⅳ IoSi

NIP.19670909200701 10331

Pentti I

Dr.Iwan Purwanto.M.PdNIP.197304242008011012

Pcng町 l II

Drao Zaharahn■ 71。EdNIPi 19720115 201411 2 002

Tanggal

11 槃ヽ_.イ′1・7

tZ ScP 2o\

12`σ′2ο`

J'anda Tangan

elgetahui,

CIノ

n Keguruan

囃 酔 好 .

Page 4: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

SURAT PERNYATAAN KARYA S-ENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Dosen Pernbirrbing I

NIP

Dosen Pcrr-rbimbing 1l

NIP

J urusan/Program Stucli

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Peranan Orang Tua Dalam Sosialisasi Nilai-Nilai

Keagamaan Terhadap Anak di Dalam Keluarga (Studi Kasus di Kp.

Pekopen, RW.01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi) adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

: MLrharnad Rais Faurzi

:1112015000040

: Per-rdidikan Ihnu Pengetahuan Sosial (Sosiologi)

: I(p. Jiitrbaru, RT.0l/RW.01. Desa Setiaclarrna, Kecarnatan

1-ambur-r Selatan. I(abupaten Bel<asi.

Prof-. Dr. H. Rursmin Tumanggor, M.A.

194101 14 196501 1 001

Drs. Syuripulloh. M.Si.

19610909 200701 I 033

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/Sosiologi

Demikian surat pernyataan irri saya br-rat dengan sesungguhnya dan siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bah.,va skripsi ini bukan hasil karya

sencliri.

Jakarta, 1

Muhamad Rais Fauzi

NINI。 1112015000040

Page 5: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

iv

ABSTRAK

Muhamad Rais Fauzi, NIM 111201500040, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Judul Skripsi

“Peranan Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap Anak di

Dalam Keluarga” (Studi Kasus di Kp. Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya,

Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi). Dibimbing oleh Prof. Dr. H.

Rusmin Tumanggor, M.A. selaku pembimbing I dan Syaripulloh, M.Si. selaku

pembimbing II.

Untuk menghadapi kemajuan pola pikir manusia, ilmu pengetahuan, dan

teknologi, pendidikan agama sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan anak

baik di masa sekarang ataupun di masa mendatang. Maka, orang tua mendapat

peran andil yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak sesuai norma

agama. Dimulai dengan seberapa pentingnya nilai keagamaan bagi anak,

bagaimana strategi orang tua dalam mensosialisasikan nilai keagamaan tersebut

kepada anak ketika dirumah, dan bagaimana hasil yang dicapai oleh anak dengan

memiliki nilai keagamaan tersebut. Pengumpulan data ini dilakukan dengan

melakukan studi pustaka, observasi, dan wawancara kepada sepuluh informan

yang terdiri dari para orang tua yang memiliki anak usia 6 hingga 12 tahun. Untuk

mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggambarkan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua dalam sosialisasi

nilai-nilai keagamaan terhadap anak sangat diperlukan sebagai pembentukan

karakter atau kepribadian yang positif. Kelak, agar anak mampu menjadi pribadi

yang normatif dan religius, mempunyai pedoman dalam bertindak, sehingga

mampu bertindak sesuai norma agama dan tidak bertentangan, serta dapat menjadi

manusia yang berguna bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Kata Kunci : Peran Orang Tua, Sosialisasi, Nilai Keagamaan, Anak.

Page 6: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

v

ABSTRACT

Muhamad Rais Fauzi, NIM 111201500040, Tarbiyah and Teaching Faculty,

Department of Social Education, Title Thesis "Role of Parents in Socialization

Religious Values Against Children in the Family" (a Case Study in Pekopen

RW.01, Lambang Jaya Village, Tambun South Sub-District, District Bekasi).

Supervised by Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, M.A. as mentor, and Syaripulloh,

M.Si. as tutor.

To deal with the progress of the human mind, science, and technology,

religious education is indispensable to support a child's life either in the present or

in the future. So, parents got a role very important contribution in shaping the

character of children according to religious norms. Starting with how the

importance of religious values to children, what is the strategy of parents in

disseminating religious values to children when at home, and how the results

achieved by children with religious values. The data collection is done by doing a

literature study, observation, and interviews to ten informants consisting of

parents who have children aged 6 to 12 years old. To achieve these objectives, this

study describes the qualitative approach.

The results of this study indicate that the parental role in the dissemination

of religious values against child indispensable as the establishment of a positive

character or personality. Later, so that children are able to be individual normative

and religious, have guidelines in the act, so as to act according to the norms of

religion and not contradictory, and can be a useful human for themselves and their

environment.

Keywords: Role of Parents, Socialization, Religious Values, Son.

Page 7: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang

telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis diberi

kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan

Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap Anak di Dalam

Keluarga” (Studi Kasus di Kp. Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan

Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi). Shalawat serta salam selalu penulis

sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam proses penulisan skripsi ini tentunya terdapat banyak halangan yang

penulis hadapi. Namun, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat

dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan kemudahan selama penulisan skripsi ini.

3. Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, M.A., selaku dosen pembimbing I

yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran. Ilmu

pengetahuan dan wawasan yang beliau berikan sangat bermanfaat bagi

penulis.

4. Drs. Syaripulloh, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

5. Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, M.A., selaku Dosen Penasihat

Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan.

6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan wawasannya kepada penulis selama perkuliahan berlangsung.

Page 8: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

vii

7. Orang tua tercinta (Bapak H. Syaiful Azhar dan Ibu Hj. Siti Sumairoh)

yang senantiasa mendo’akan serta memberikan motivasi selama

penulisan skripsi.

8. Keluarga tercinta (Anton Firdaus, S.H, Siti Nurfajriah, S.Pd. dan

Wahyu Aulia Rahman) yang selalu mendukung dan mendo’akan

penulis.

9. Sahabat terbaik Siti Rohmah, teman hidup yang senantiasa

mendoakan, memberikan motivasi serta bantuan waktu dan tenaga

dalam proses penulisan skripsi ini;

10. Sahabat-sahabat tersolid : Ahmad Ghifari, Rendi Ahmed Setiawan,

dan Muhamad Zainal Abidin, terima kasih atas do’a, motivasi dan

waktu luangnya dalam berbagi suka dan duka;

11. Teman bimbingan : Rika, Aida, Tiwi, dan Qq, yang selalu mensupport

dan membantu dalam penulisan skripsi.

12. Seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, angkatan 2012, terima kasih atas doa dan

dukungannya.

13. Dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima

kasih atas doa dan dukungannya.

Semoga semua bantuan doa, motivasi, serta bimbingan yang telah diberikan

mendapatkan balasan dari Allah SWT., selain itu, penulis berharap semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak agar dapat membantu

meningkatkan mutu pembelajaran dan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta, 1 Mei 2017

Penulis

Page 9: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ..i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. ..ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .............................................. iii

ABSTRAK ...................................................................................................... ..iv

ABSTRACT .................................................................................................... ..v

KATA PENGANTAR .................................................................................... ..vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ..viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ..xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ..xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ..xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... .. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ .. 1

B. Permasalahan dan Pertanyaan ....................................................... .. 8

1. Identifikasi Masalah ............................................................. .. 8

2. Batasan Masalah .................................................................. .. 8

3. Rumusan Masalah ................................................................ .. 9

C. Pertanyaan Penelitian .................................................................... .. 9

D. Hipotesis ........................................................................................ ..9

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... ..10

1. Tujuan Penelitian ................................................................. ..10

2. Kegunaan Penelitian ............................................................ ..10

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL .......... ..11

A. Kajian Teoritis ............................................................................... ..11

1. Peranan Orang Tua .............................................................. ..11

a. Pengertian Peranan ..................................................... ..11

b. Pengertian Orang Tua ................................................. ..12

c. Peranan Orang Tua ..................................................... ..13

d. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua ..................... ..14

Page 10: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

ix

e. Akibat Pendidikan Orang Tua yang Baik .................. ..17

f. Akibat Pendidikan Orang Tua yang Salah ................. ..18

2. Sosialisasi ............................................................................ ..19

a. Pengertian Sosialisasi ................................................. ..19

b. Syarat-Syarat Sosialisasi yang Baik ........................... ..21

c. Tujuan–Tujuan Sosialisasi ......................................... ..22

d. Lembaga-Lembaga Sosialisasi ................................... ..23

1) Keluarga ............................................................ ..23

2) Sekolah .............................................................. ..24

3) Kelompok Sebaya ............................................. ..24

4) Mass-Media ...................................................... ..25

e. Cara-Cara Sosialisasi ......................................................... .. 26

f. Hambatan dalam Sosialisasi .............................................. .. 27

3. Nilai Keagamaan ................................................................. ..28

a. Pengertian Nilai Keagamaan ...................................... ..28

b. Jenis-Jenis Nilai Keagamaan ...................................... ..30

c. Fungsi Nilai Keagamaan ............................................ ..33

4. Anak ..................................................................................... ..35

a. Pengertian Perkembangan .......................................... ..35

b. Perkembangan Anak .................................................. ..36

1) Fisik-Motorik .................................................... ..36

2) Jiwa ................................................................... ..36

3) Sosial ................................................................. ..37

4) Keagamaan ........................................................ ..38

c. Perkembangan yang Menyimpang ............................. ..39

5. Keluarga ............................................................................... ..39

a. Pengertian Keluarga ................................................... ..39

b. Pengertian Fungsi Keluarga ....................................... ..42

c. Macam-Macam Fungsi Keluarga ............................... ..42

1) Fungsi Biologis ................................................. ..42

2) Fungsi Pemeliharaan ......................................... ..43

Page 11: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

x

3) Fungsi Ekonomi ................................................ ..43

4) Fungsi Keagamaan ............................................ ..44

5) Fungsi Sosial ..................................................... ..44

6. Penelitian yang Relevan ...................................................... ..45

B. Kerangka Konseptual .................................................................... ..47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... ..50

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ ..50

B. Variabel Penelitian ......................................................................... ..50

C. Metode Penelitian .......................................................................... ..51

D. Populasi dan Sample ..................................................................... ..51

E. Data yang Dikumpul ..................................................................... ..52

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ ..52

1. Library Research ................................................................. ..52

2. Field Research ..................................................................... ..52

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... ..56

H. Sumber Data .................................................................................. ..56

1. Data Primer .......................................................................... ..56

2. Data Sekunder ...................................................................... ..56

I. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................... ..57

1. Triangulasi Sumber .............................................................. ..57

2. Triangulasi Teknik ............................................................... ..57

3. Triangulasi Waktu ............................................................... ..58

J. Pendekatan Data dan Keilmuan .................................................... ..58

1. Pendekatan Data .................................................................. ..58

2. Pendekatan Keilmuan .......................................................... ..58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. ..59

A. Gambaran Umum Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi .......................................................................... ..59

B. Hasil Penelitian ............................................................................. ..72

Page 12: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

xi

1. Hasil Wawancara ................................................................. ..72

2. Hasil Observasi .................................................................... ..94

C. Pembahasan .......................................................................................... ..95

D. Keterbatasan Peneliti ............................................................................ ..99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... ..100

A. Kesimpulan.................................................................................... ..100

B. Saran .............................................................................................. ..101

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ..103

LAMPIRAN .................................................................................................... ..106

Page 13: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konseptual .......................................................................... 49

Gambar 2. Struktur Organisasi Desa Lambang Jaya ............................................ 70

Gambar 3. Kritik Kerangka Konseptual................................................................ 96

Page 14: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Instrumen Wawancara............................................................................. 54

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Lambang Jaya ................................................... 61

Tabel 3. Usia Penduduk Desa Lambang Jaya ....................................................... 61

Tabel 4. Aliran Kepercayaan Penduduk Desa Lambang Jaya .............................. 61

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Lambang Jaya ............................... 62

Tabel 6. Mata Pencaharian Penduduk Desa Lambang Jaya .................................. 63

Page 15: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Uji Referensi ..................................................................... 106

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................. 107

Lampiran 3. Surat Izin Lembaga ......................................................................... 108

Lampiran 4. Surat Bimbingan Skripsi ................................................................. 109

Lampiran 5. Hasil Ujian Komprehensif .............................................................. 110

Lampiran 6. Surat Pernyataan Jurusan ................................................................ 111

Lampiran 7. Pedoman Wawancara ..................................................................... 112

Lampiran 8. Dokumentasi ................................................................................... 113

Page 16: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam

pembangunan manusia seutuhnya, karena kemampuan, kecerdasan,

dan kepribadian suatu bangsa yang akan datang banyak ditentukan

oleh pendidikan yang sekarang ini. Bahkan kemajuan suatu

masyarakat atau bangsa banyak ditentukan oleh pendidikannya. Oleh

karena itu, pendidikan memegang peranan sentral dalam

pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya, sebab

manusia selain subjek pembangunan manusia juga sebagai objek

pembangunan, serta manusia sendiri yang akan menikmatinya.

Peran orang tua dalam pendidikan mempunyai peranan besar

terhadap masa depan anak. Sehingga demi mendapatkan pendidikan

yang terbaik. Maka sebagai orang tua harus berusaha untuk dapat

menyekolahkan anak sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi

adalah salah satu cara agar anak mampu mandiri secara finansial

nantinya. Sebagai orang tua juga harus sedini mungkin merencanakan

masa depan anak-anak agar mereka tidak merana. Masa anak-anak

merupakan masa transisi dan kelanjutan dalam menuju tingkat

kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan.

Orang tua juga merupakan sarana pendidikan pertama bagi anak,

karena dalam keluarga inilah ia pertama kali mendapatkan pendidikan

dan bimbingan. Orang tua juga adalah lembaga pendidikan utama,

karena sebagian besar dari kehidupannya berada dalam keluarga dan

materi pendidikan yang paling banyak diterima adalah di dalam

keluarga.

Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang

dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai adanya kerja

sama ekonomi. Fungsi keluarga adalah berkembang biak,

Page 17: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

2

mensosialisasi atau mendidik anak, menolong, melindungi atau

merawat orang-orang tua (jompo).1

Keluarga merupakan payung kehidupan bagi seorang anak.

Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi seorang anak. Dalam

setiap masyarakat, ayah dan ibu merupakan pranata sosial yang sangat

penting artinya bagi kehidupan sosial. Seseorang menghabiskan paling

banyak waktunya dalam ayah dan ibu dibandingkan dengan di tempat-

tempat lain, juga ayah dan ibu adalah wadah di mana sejak dini

seorang anak dikondisikan dan dipersiapkan untuk kelak dapat

melakukan peranan-peranannya dalam dunia orang dewasa.

Sikap keagamaan adalah suatu keadaan dalam diri seseorang

yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai kadar ketaatannya

terhadap agama. Sikap agamis tersebut terwujud oleh adanya

konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai unsur kognitif,

perasaan terhadap agama sebagai unsur efektif, dan perilaku

kegamaan sebagai unsur konatif. Jadi sikap agamis merupakan

integrasi secara kompleks antara pengetahuan agama, perasaan agama,

serta tindak keagaamaan dalam diri seseorang.

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan

contoh dan teladan dari orang tua. Perilaku dan sopan santun orang

dalam hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak, perlakuan orang

tua terhadap anak-anak mereka, dan perlakuan orang tua terhadap

oranglain di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat,

tentunya akan menjadi teladan bagi anak-anak.

Maka dari itu, orang tua (ayah dan ibu) mempunyai peranan

sebagai teladan pertama bagi pembentukan pribadi anak. Keyakinan-

keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya

memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap pemikiran dan

perilaku anak karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-

1 M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial, (Bandung: PT

Eresco, 1993), cet.6, h. 115

Page 18: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

3

lukisan pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan

ayah dan ibu. Ayah dan ibu berperan sebagai faktor pelaksana dalam

mewujudkan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan persepsi budaya

sebuah masyarakat.

Di Desa Lambang Jaya masih terdapat masalah-masalah yang

melenceng dari nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, salah

satunya adalah kenakalan anak. Seperti, masih terdapat anak yang

sering berkelahi bersama teman-temannya, tawuran, membangkang

kepada orang tua, bahkan di desa Lambang Jaya terdapat beberapa

anak SD yang sudah merokok. Maka dari itu setiap anak masih perlu

mendapatkan bimbingan dari kedua orang tuanya agar tidak terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan yang bertentangan dengan nilai dan

norma.

Bertolak dari pentingnya peranan orang tua dalam

mensosialisasikan nilai-nilai sebelum seseorang terjun dalam

lingkungan pergaulan masyarakat maka dari itu penulis merasa perlu

melakukan tindakan dalam upaya mengatahui peranan orang tua

dalam keluarga dan nilai-nilai keagamaan apa saja yang di ajarkan

kepada anaknya, maka dari itu penulis malakukan penelitian yang

berjudul “Peranan Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-nilai

Keagamaan Terhadap Anak di dalam Keluarga (Studi Kasus di Kp.

Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi.)

Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat

bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat

oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu

gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama

memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing

anggotanya.2

2 Abu Ahmadi, dkk., Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 96

Page 19: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

4

Agama adalah aturan dan wahyu Tuhan yang sengaja diturunkan

agar manusia hidup terarah dan teratur, hidup damai berdampingan

bermasyarakat dan bahagia dunia maupun di akhirat. Eksistensi agama

merupakan kebutuhan utama bagi umat manusia. maka dari itu, peran

agama sangat penting sebagai pondasi nilai-nilai keagamaan yang

luhur yang ditanamkan kepada manusia sejak dini.

Setiap agama mengajarkan nilai moral universal seperti

kewajiban hormat kepada kedua orang tua, bertindak jujur, sportif,

dan berlaku adil kepada siapapun. Namun tidak dapat disembunyikan

fakta bahwa setiap agama juga memiliki ajaran nilai moral non-

universal yang unik dan suci bagi para pemeluknya, seperti ritual

berpuasa, berdo’a, dan berkorban. Penulis berpendapat nilai moral

yang layak ditanamkan pada anak usia dini adalah nilai moral

universal yang wajib diikuti oleh setiap manusia di muka bumi ini.

Karena tanpa mentaatinya, kehidupan ini akan kacau balau, rusak dan

kembali seperti hewan liar; siapa yang kuat dia yang menang.3

Menurut Emile Durkheim agama dapat menghantarkan para

individu anggota masyarakat menjadi makhluk sosial. Agama

melestarikan masyarakat, memeliharanya di hadapan manusia, dalam

arti memberi nilai bagi manusia, menanamkan sifat dasar manusia

untuknya. Di dalam ritus pemujaan, masyarakat mengukuhnya

kembali dirinya ke dalam pembatan simbolik yang menampakkan

sifatnya, yang dengan itu memperkuat masyarakat itu sendiri.4

Pondasi pengembangan nilai-nilai agama sejak dini sangat

penting pengambilan peran bagi orang tua agar dapat menumbuhkan

jiwa luhur keagamaan kepada anak-anak agar mereka menjadi orang-

orang yang sopan santun, berbudi luhur, bisa mengetahui mana yang

3 Amir Syamsudin, Jurnal Pengembangan Nilai-Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia

Dini, Volume I, Edisi 2, h. 106

4J. Dwi Narwoko, Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta:Kencana

Prenada Media Group, 2010), h. 254

Page 20: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

5

baik dan yang mana yang buruk serta nilai-nilai yang luhur lainnya

dalam menjalankan kehidupan bermasyarakatnya kelak.

Apabila nilai-nilai keagamaan tersebut tertanam kuat pada diri

anak dan keluarga, maka mereka akan tumbuh dan berkembang

dengan memiliki kemampuan untuk mencegah dan menyangkal serta

membentengi diri mereka dari pengaruh buruk yang menghampiri

mereka. Sebaliknya jika nilai-nilai keagamaan itu tidak ditanamkan

sejak dini oleh orang tua kepada anak dan keluarga, maka yang akan

muncul adalah perilaku-perilaku kurang baik dan cenderung

menyimpang dari aturan.

Secara lebih luas berkaitan nilai-nilai agama yang tidak terserap

dan berdampak luas atas tercerminannya konflik dimana-mana

dibelahan dunia.

Selanjutnya dalam menerapkan nilai-nilai keagamaan tersebut,

peran orang tua sangat sentral di dalam keluarga untuk

menyemayamkan dan menumbuhkan nilai keagamaan tersebut kepada

anak. Sehingga dapat di aplikasikan oleh anak dalam kehidupan

sehari-harinya yang tercermin di dalam pergaulannya di dalam rumah

maupun di luar rumah.

Menurut Huntingon, “sumber utama konflik dalam era global

tidak lagi ideologi atau ekonomi tetapi budaya”. Berkaitan pendapat

tersebut, cerminan budaya yang agamis dengan nilai-nilai kultur yang

luhur sangat penting sekali di turunkan dan disalurkan ke generasi

yang akan datang untuk meredam konflik-konflik yang ada dalam

gambaran nilai-nilai keagamaan yang di ajarkan orang tua di dalam

sebuah keluarga. Peranan orang tua sangat penting untuk membuat

generasi-generasi penerus masa depan mempunyai etika yang luhur

yang diterapkan dari nilai-nilai ketuhanan.

Page 21: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

6

Anak adalah anugerah sekaligus amanat yang diberikan oleh

Allah SWT kepada setiap orang tua dibumi ini. Suatu hal yang tidak

dipungkiri bahwa kehadiran anak di dalam keluarga merupakan

bagian penting dari kebahagiaan hidup berumah tangga.

Sedangkan di dalam tata aturan hierarki perundang-undangan, di

dalam UU No. 35 tahun 2014 pada pasal 9 ayat 1 yang berbunyi

“setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

ragka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasaanya sesuai

dengan minat dan bakat”.5

Jadi peran orang tua juga sangat penting dalam memilih serta

mengawasi pendidikan anak tidak hanya di dalam ruang lingkup

keluarga melainkan dalam ruang lingkup pendidikan formal bagi

anak-anaknya di lembaga pendidikan yang telah tersedia.

Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 7 ayat (1)

dan (2) menyatakan bahwa : ”Orang tua berperan serta dalam memilih

satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan

pendidikan anaknya dan berkewajiban memberikan pendidikan dasar

kepada anak usia wajib belajar” 6

Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 16

tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah.

Pasal 1 No 1 “Pendidikan agama adalah pendidikan yang

memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan

keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya,

yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada

semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan”7

5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. h. 3. Diakses pada tanggal 14

Oktober 2016 di www.hukumonline.com 6 Undang-Undang RI NO. 20, Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT. Kloang Putra Timur,

2003) 7 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan

Pendidikan Agama Pada Sekolah, Pasal 1 No 1

Page 22: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

7

Di era globalisasi sekarang ini sudah banyak orang tua yang

lengah terhadap anak-anaknya yang semakin hari semakin beranjak

dewasa karena banyak orang tua yang sibuk dengan karirnya. Mereka

lebih terobsesi pada peningkatan ekonomi dan karirnya hingga

melupakan tugasnya sebagai pendidik utama dalam mensosialisasikan

nilai keagamaan terhadap anak di dalam keluarga. Sedangkan nilai

keagamaan merupakan pondasi kuat bagi anak untuk bersosialisasi

dan bermasyarakat dengan sikap yang baik sesuai nilai agama dan

norma hukum yang berlaku.

Itu mengapa banyak penyimpangan-penyimpangan sosial dan

moral yang terjadi di ranah remaja seperti merokok, mencuri, tawuran,

narkoba, disebabkan pola pendidikan awal di dalam keluarga yang

tidak maksimal. Karena jika hanya mengandalkan pendidikan di

sekolah, pembentukan moral tidak dapat terjadi secara menyeluruh

bagi anak.

Page 23: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

8

B. Permasalahan dan Pertanyaan

1. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan

pemilihihan judul tersebut, maka penulis mengidentifikasikan

masalah-masalah yang akan muncul antara lain sebagai berikut:

a. Peranan orang tua dalam mensosialisasikan nilai-nilai

keagamaan pada anak di dalam keluarga.

b. Strategi orang tua dalam mensosialisasikan nilai-nilai

keagamaan pada anak di dalam keluarga.

c. Faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi nilai-nilai

keagamaan pada anak di dalam keluarga.

2. Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba untuk

memberikan batasan masalah agar dalam pembahasan tidak

akan terlalu melebar luas. Pembatasan tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Orang tua yang dimaksud disini adalah ayah dan ibu yang

mendidik anaknya, mereka adalah panutan dan juga

cerminan bagi anaknya yang pertama kali, sebelum anak

mengenal lingkungan sekitarnya.

b. Objek anak yang dimaksud dalam tulisan ini adalah anak

seusia Sekolah Dasar sekitar usia 6 sampai 12 tahun yang

berada di Kp. Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya,

Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

c. Sikap keagamaan anak yang dimaksud adalah kemampuan

untuk melakukan kegiatan sesuai dengan kadar pengetahuan

tentang agama dalam bermasyarakat dan bersosialisasi yang

sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.

Page 24: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

9

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, maka rumusan masalah yang

diambil oleh penulis ialah apakah orang tua berperan aktif dalam

mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan pada anak di dalam

keluarga? Karena orang tua merupakan wadah pendidikan utama

dalam pembentukan karakter dan sikap.

Orang tua yang menyadari akan pentingnya karakter

keagamaan pada anak, maka orang tua akan mensosialisasikan

pendidikan keagamaan tersebut dengan baik sejak sedini

mungkin pada anak. Namun dalam penelitian ini penulis

membatasi mulai sejak usia 6 sampai 12 tahun. Tetapi ada

beberapa orang tua yang sudah mulai melupakan pentinganya

pendidikan keagamaan sehingga tidak mensosialisasikannya

pada anak.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah yang diteliti tersebut yaitu Bagaimana peranan orang tua

dalam mensosialisasikan sikap keagamaan pada anak seusia Sekolah

Dasar sekitar usia 6 sampai 12 tahun di Kp. Pekopen, RW.01, Desa

Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan hipotesis yaitu

bahwa adanya peran aktif orang tua dalam mensosialisasikan nilai-

nilai keagamaan pada anak di dalam keluarga. Berdasarkan hasil

pengamatan yang penulis lakukan, ditempat penelitian penulis masih

banyak orang tua yang menjalankan perannya dengan baik dalam

mensosialisasikan pendidikan nilai keagamaan pada anak mereka,

namun ada beberapa orang tua yang kurang maksimal dalam

mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan pada anak di dalam keluarga.

Page 25: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

10

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana peranan orang tua dalam

mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan pada anak seusia

Sekolah Dasar sekitar usia 6 sampai 12 tahun di Kp.

Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun

Selatan, Kabupaten Bekasi.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi

penghambat dalam mensosialisasikan nilai keagamaan anak

pada anak seusia Sekolah Dasar sekitar usia 6 sampai 12

tahun di Kp. Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya,

Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

a. Agar bisa menjadi bahan evaluasi bagi orang tua dalam

mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan pada anaknya

untuk menjadi manusia yang normatif.

b. Agar hasil dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan

kontribusi kepada orang tua, khususnya yang berkaitan

dengan mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan, juga agar

nanti dapat berperan positif untuk menanamkan sikap

keagamaan anaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 26: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

11

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Teoritis

1. Peranan Orang Tua

a. Pengertian Peranan

“peranan” berasal dari kata peran yang menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah sesuatu yang jadi

bagian atau memegang pimpinan yang terutama dalam

terjadinya hal atau peristiwa.1

Peranan sebagai perangkat harapan-harapan yang

dikenakan pada individu yang menempati kedudukan

sosial tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan

imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa peranan-peranan itu ditentukan

oleh norma-norma di dalam masyarakat.

Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam peranan

terdapat dua macam harapan, yaitu: pertama, harapan-

harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau

kewajiban-kewajiban dari pemegang peran, dan kedua

harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran

terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang yang

berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya

atau kewajiban-kewajibannya. Dalam pandangan David

Berry, peranan-peranan dapat dilihat sebagai bagian dari

struktur masyarakat sehingga struktur masyarakat dapat

dilihat sebagai pola-pola peranan yang saling

berhubungan.2

1 Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux, (Semarang: CV.

Widya Karya, 2011), cet.6, h. 371 2 http://kaghoo.blogspot.co.id/2010/11/pengertian-peranan.html. diakses pada tanggal 29

Maret 2017

Page 27: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

12

b. Pengertian Orang Tua

Orang tua ialah ayah dan atau ibu seorang anak, baik

melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya,

orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam

membesarkan anak, dan panggilan ibu atau ayah dapat

diberikan untuk perempuan atau pria yang bukan orang tua

kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan

ini.

Orang tua adalah pertama dan utama dalam

keluarga, dikataan pendidik yang pertama ditempat inilah

anak mendapatan bimbingan dan kasih sayang yang

pertama kalinya. dikatakan pendidikan utama karena

pendidikan dari tempat ini mempunyai pengaruh besar

bagi kehidupan anak kelak dikemudian harinya, karena

peranannya yang sangat penting maka orang tua harus

benar-benar menyadarinya sehingga mereka dapat

memerankannya sebagaimana mestinya.

Sebelum membahas lebih meluas lagi terlebih

dahulu penulis akan mengemukakan beberapa pendapat

tentang pengertian orang tua, diantaranya:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah

orang tua diartikan :

1) Orang yang sudah lanjut umurnya,

2) Ibu dan bapak atau kepala kaum keluarga,

3) Orang yang dianggap tua, cerdik, pandai

dalam kampung, dsb,3

4) Adapun dalam penggunaan bahasa inggris

istilah orang tua dikenal dengan sebutan

Parent yang artinya orang tua: ayah atau ibu.4

3 Suharso dan Ana Retnoningsih,. Op. cit., h. 586

4 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonsia, (Jakarta: PT. Gramedia

Page 28: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

13

dari beberapa pengertian di atas penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa orang tua adalah ayah dan

ibu yang merawat dan mendidik anaknya, mereka

pemimpin bagi anak dan keluarganya, juga orang tua

adalah panutan dan cerminan bagi anaknya yang

pertamakali ia kenal, ia lihat dan ia tiru, sebelum anak

mengenal lingkungan sekitarnya.

c. Peranan Orang Tua

Orang tua sangat berperan penting dalam

menumbuhkan rasa dan warna bagi keseluruhan

hubungan di dalam keluarga. Banyak keluarga yang

berantakan ketika terjadi kegagalan dalam hubungan

antara suami dan istri. Kunci bagi kelanggengan

perkawinan adalah keberhasilan penyesuaian diantara

pasangan, penyesuaian ini bersifat dinamis dan

memerlukan sikap dan cara berpikir yang luwes.

Menurut David H. Olson dan Amy K.Olson,

terdapat sepuluh aspek yang membedakan antara pasangan

yang bahagia dan yang tidak bahagia, yaitu : komunikasi,

fleksibilitas, kedekatan, kecocokan kepribadian, resolusi

konflik, relasi seksual, kegiatan di waktu luang, keluarga

dan teman, pengelolaan keuangan dan keyakinan spritual.5

Orang tua mempunyai peranan sangat penting bagi

tumbuh kembangnya anak sehingga menjadi seorang

pribadi yang sehat, cerdas, terampil, mandiri, dan

berakhlak mulia. Seiring dengan fase perkembangan anak,

maka peran orang tua juga mengalami perubahan.

Pustaka Utama, 2008), Cet.30, h. 418

5 Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam

Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), h. 11.

Page 29: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

14

Menurut Hammer & Turner. Peranan orang tua yang

sesuai dengan fase perkembangan anak adalah6:

1) Pada masa bayi berperan sebagai perawat

(Caregiver)

2) Pada masa kanak-kanak sebagai pelindung

(protector)

3) Pada usia prasekolah sebagai pengasuh

(nurturer)

4) Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong

(ecourager)

5) Pada masa praremaja dan remaja berperan

sebagai konselor (counselor)

d. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua

Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam kadaan

lemah. Tanpa pertolongan oranglain, terutama orang

tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak dibalik keadaannya

yang lemah itu ia memiliki potensi yang baik yang bersifat

jasmani ataupun rohani.

Tugas orang tua dalam mendidik anaknya tidak saja

mencakup pembangunan individu anak agar menjadi

pribadi yang mantap, akan tetapi meliputi pula upaya

membantunya dan mempersiapkannya menjadi anggota

masyarakat yang baik.

Ajaran Islam menegaskan bahwa anak adalah

amanah dari Allah SWT., yang kehadirannya di atas dunia

ini atas izin-Nya dan Allah telah pula membuat perjanjian

primordial dengan orang tuanya bahwa orang tuanya akan

menyelamatkan anak dengan tidak menyekutukan Allah.

6 Syamsu Yusuf L.N. dan, Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2011), h 24

Page 30: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

15

Untuk pemenuhan kebutuhan anaknya di dunia lebih tegas

lagi perintah Allah kepada orang tua untuk jangan

meninggalkan anaknya menjadi orang lemah setelah dia

besar nanti,7

Fungsi keluarga adalah bertanggung jawab menjaga

dan menumbuh kembangkan anggota-anggotanya.

Pemenuhan kebutuhan para anggota keluarga sangat

penting, agar mereka dapat mempertahankan

kehidupannya, yang berupa pemenuhan kebutuhan

sandang, pangan, papan, dan kesehatan untuk

pengembangan fisik dan sosial, dan kebutuhan akan

pendidikan formal, dan nonformal dalam rangka

pengembangan intelektual, sosial, mental, emosional, dan

spritual.

Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan

Tuhan kepada setiap orang tua. Maka dari itu, kita sebagai

orang tua wajib merawat dan mendidik anak agar kelak

menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat bagi

bangsa negara dan agama.

Pemerintah dalam hal ini sangat berperan penting

dalam mengawasi peran dan tanggung jawab orang tua

terhadap anak. Ini sesuai pasal 26 UU No. 35 tahun 20148

yaitu:

1) Mengasuh, memelihara, mendidik dan

melindungi anak,

2) Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan

kemampuan, bakat dan minatnya,

7 L.M. Gandhi Lapian & Hetty A. Geru, Trafiking Perempuan dan Anak Penanggulangan

Komprehensif (Jakarta: PT Yayasan Obor Indonesia, 2006), h. 104 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. h 6. Diakses pada tanggal 14

Oktober 2016 di www.hukumonline.com

Page 31: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

16

3) Mencegah terjadinya perkawinan anak usia

dini, dan

4) Memberikan pendidikan karakter dan

penanaman budi pekerti pada anak.

Sedangkan dalam pendekatan keluarga menurut

Minuchin, orang tua disarankan menggunakan teori

sistem, yaitu : Pertama, struktur keluarga berupa sistem

sosial kultural yang terbuka dan transformasi. Kedua,

keluarga senantiasa berkembang melalui sejumlah tahap

yang mensyaratkan penstrukturan. Ketiga, keluarga

beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisis dalam

usahanya untuk mempertahankan kontinuitas dan

meningkatkan pertumbuhan psikologis tiap anggotannya.9

Sedangkan menurut Konferensi hak anak yang

dikeluarkan PBB tahun 1989, anak memiliki 4 hak dasar

yaitu10

:

1) Hak untuk kelangsungan hidup

2) Hak untuk berkembang

3) Hak partisipasi

4) Hak perlindungan

Pada saat ini kewajiban orang tua itu telah

dilakukan dan menjelma dalam hak anak seperti dijelaskan

dalam onvensi Anak yang telah diratifikasi oleh Negara

dan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun

2002. Bila orang tua tidak sanggup memenuhi hak anak

maka hak tersebut dapat diserahkan pada Negara. Oleh

karena itu, mempunyai anak haruslah betul-betul

9 Lestari, op. cit. h. 26.

10 Zinul Muttaqin, Jurnal Psikologi Anak & Pendidikan, h 10.

Page 32: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

17

direncanakan sesuai dengan kemampuan orang tuanya

untuk memenuhi hak anak tersebut.11

Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 pasal

7 ayat (1) dan (2) tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa : ”Orang tua berperan serta dalam

memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi

tentang perkembangan pendidikan anaknya dan

berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anak

usia wajib belajar.” 12

Jadi, orang tua juga mempunyai kewajiban untuk

memberi pendidikan diluar rumah dengan cara mencari

lembaga pendidikan yang lingkungannya mendukung dan

sesuai dengan kemampuan anak.

e. Akibat Pendidikan Orang Tua yang Baik

Jenjang pendidikan adalah kepemilikan

ijazah/sertifikat pendidikan formal yang dimiliki

seseorang sebagai indikator dalam mengikuti satuan

pendidikan yang diselenggarakan. Dengan memiliki

pribadi yang dewasa sebagai hasil dari pendidikan,

seseorang akan memiliki kemampuan yang tidak sama

dengan kemampuan orang lain. Kemampuan yang dimiliki

tersebut akan menjadi pedoman baginya untuk bertindak

dalam mengatasi masalah yang terjdai dalam kehidupan

sehari-hari. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan

tinggi akan berusaha untuk memberikan pendidikan yang

terbaik bagi anak-anaknya.13

Orang tua yang mampu

11

Lapian, op. cit., h. 107 12

http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-sistem-pendidikan-

nasional/, diakses pada tanggal 29 Maret 2017. 13

Dasmo, dkk, Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Presatasi

Belajar IPA, jurnal Formatif 2(2). h. 136.

Page 33: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

18

mendidik anaknya dengan baik berlandaskan agama dan

norma-norma yang berlaku, maka akan menghasilkan

anak yang berjiwa baik, yang senantiasa bersikap normatif

dan tidak melanggar aturan-aturan serta nilai-nilai yang

berlaku dalam bersosialisasi dan bermasyarakat.

f. Akibat Pendidikan Orang Tua yang Salah

Anak yang tidak mendapat perhatian oleh orang

tuanya dan diabaikan pada awal masa pertumbuhannya,

mayoritas akhlaknya buruk, pendusta, pendengki, suka

mengadu domba, suka mencuri, memaksa, mengobral

omongan dan bercanda ria. Semua dampak ini bisa

dihindarkan lewat bimbingan dan pengarahan, diberi

kesibukan di sekolaan untuk mempelajari Al-Qor’an,

hadits, kisah para pahlawan dan keadaan mereka, agar di

dalam jiwanya tertanam kecintaan kepada orang-orang

shalih, tidak hanya sekedar menghapalkan syair-syair

cinta. Sebab syair-syair cinta hanya akan menambah

benih-benih kerusakan di dalam hati anak.14

Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak

sejak mereka masih didalam kandungan. Terlebih saat

anak mulai memasuki perkembangan jasmani dan

psikologi, maka sikap Orang tua menjadi model utama

bagi anak dalam bertindak. Maka dari itu peran orang tua

sangat berperan penting bagi tumbuh kembangnya anak

dalam proses pertumbuhan sifat jasmani juga rohani dalam

keagamaan. Selayaknya orang tua memberikan pendidikan

yang baik dan mampu mensosialisasikan nilai-nilai

keagamaan pada anak agar mampu bersosialisasi dan

14

Ummu Ibrahim Ilham Muhamad Ibrahim, Bagaimana Menjadi Istri Shalihah & Ibu yang

Sukses, (Bekasi: PT. Darul Falah. 2013. Cet VII ), h. 126

Page 34: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

19

bermasyarakat sesuai nilai-nilai agama. Tetapi jika orang

tua tidak mampu menjalankan perannya dengan baik

sebagai pendidik, maka anak tidak peka terhadap nilai-

nilai agama dan cenderung akan melakukan hal-hal di luar

ajaran agama dan norma-norma atau penyimpangan sosial

dalam bersosialisasi dan bermasyarakat.

2. Sosialisasi

a. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi ialah proses yang membantu individu

melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara

hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya, agar

supaya dapat berperan dan berfungsi dalam

kelompoknya.15

Dalam setiap masyarakat akan dijumpai suatu proses

yang menyangkut seorang anggota masyarakat yang baru,

seperti seorang anak yang mempelajari nilai-nilai, norma-

norma tempat ia menjadi anggota. Proses ini disebut

proses sosialisasi.

Sosialisasi adalah proses melalui mana manusia

mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat, untuk

memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk

berfungsi baik sebagai individu maupun sebagai anggota

kelomppok. pada usia usia sangat muda seorang anak

melalui orang lain akan mempelajari perilaku yang

diharapkan dan tipe orang lain yang diharapkannya. 16

Manusia sebagai makhluk dalam evolusinya lebih

bergantung kepada kebudayaan, dan bukan kepada naluri

atau insting. Masyarakat dan kebudayaannya menjadi

15

Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bina Cipta, 1983), h. 12 16

Sahat Simamore, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1983), h. 98

Page 35: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

20

bergantung kepada keefektifan sosialisasi, yaitu sejauh

mana sang anak mempelajari nilai-nilai, sikap-sikap dan

tingkah laku masyarakat dan keluarganya. Oleh karena itu,

masyarakat harus membentuk atau menuntut unit yang

meneruskan nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Di

dalam keluarga seorang anak memperoleh landasan bagi

pembentukan kepribadian, sikap, perilaku dan tanggapan

emosinya.17

Sistem sosial berisi berbagai kedudukan dan peranan

yang terkait dalam suatu masyarakat dan kebudayaan.

Dalam tingkat sistem sosial sosilisasi sebenarnya

merupakan proses belajar seorang indvidu dari masa

kanak-kanak hingga masa tuanya mengalami proses

belajar mengenai nilai dan aturan-aturan untuk bertindak,

brinteraksi dengan berbagai individu yang ada

disekelilingnya. Jadi sosialisasi adalah proses belajar dari

masing-masing individu untuk memainkan peran-peran

sosial di dalam masyarakat yang bersangkutan sesuai

dengan aturannya.

Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari keluarga.

Bagi anak-anak yang masih kecil, situasi sekelilingnya

adalah keluarga sendiri. Gambaran diri mereka merupakan

pantulan perhatian yang diberikan oleh keluarga kepada

mereka. Persepsi mereka tentang dirinya, dunia dan

masyarakat dan disekelilingnya secara langsung

dipengaruhi oleh tindakan dan keyakinan keluarga-

keluarga mereka. Nilai-nilai yang dimiliki oleh individu

dan berbagai peran yang diharapkan dilakukan oleh

seseorang, semuanya berawal dari dalam lingkungan

keluarga sendiri.

17

Soelaeman, op. cit., h. 58

Page 36: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

21

b. Syarat-Syarat Sosialisasi yang Baik

Sosialisasi dilaksanakan dengan berbagai cara yang

berbeda, oleh sejumlah orang, dan dalam berbagai konteks

sosial. Orang tua, teman bermain, guru, rekan, kekasih,

suami-istri, anak-anak, kesemuanya memegang peranan,

dan mereka melakukan hal itu dalam semua lingkungan

yang mungkin ada. Sosialisasi dapat dilakukan dengan

sengaja ataupun tidak; bersifat formal ataupun informal.

Sosialisasi mungkin memerlukan perjumpaan tatap muka;

tetapi sosialisasi dilakukan pula dari jarak tertentu, melalui

surat, buku, dan media massa. Orang yang disosialisasikan

dapat bersifat relatif pasif ataupun aktif, tergantung pada

sampai seberapa jauh mereka dapat mempengaruhi orang

yang melakukan sosialisasi atau menuntun sosialisasi diri

mereka sendiri. Sosialisasi dapat di laksanakan demi

kepentingan orang yang disosialisasikan atau orang yang

melakukan sosialisasi; dan kedua kepentingan tersebut

dapat sepadan atau bertentangan. Sosialisasi sering

berlangsung secara lancar dengan sedikit saja kesadaran

bahwa seseorang sedang membentuk atau dibentuk,

sedang mengendalikan atau dikendalikan. Tetapi

sosialisasi dapat pula bersifat kasar, dan bahkan kejam,

dengan kesadaran bersama mengenai adanya paksaan dan

konflik.18

Dari usia 2 sampai 6 tahun anak mulai

melaksanakan kontak sosial dengan orang-orang di luar

keluarganya terutama dengan anak-anak seusiannya,

jumlah kontak sosial pada usia ini akan menentukan

18

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi: Suatu Bunga Rampai, (PT.Midas Surya Grafindo,

1985), h. 169

Page 37: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

22

perkembangan sosial pada masa-masa selanjutnya.19

Maka

dari sinilah orang tua sangat berperan penting dalam

mengawasi, mendidik dan memberikan nilai-nilai luhur

keagamaan yang dapat berimplikasi dalam perkembangan

sosial pada anak pada fase-fase masa selanjutnya.

Selanjutnya setelah fase tersebut anak cenderung

menunjukkan kecendrungan menyendiri, dengan

meningkatnya usi anak, sikap dan tingkah lakunya sering

menunjukkan sikap antisosial sehingga masa remaja

seringkali disebut fase negatif apabila peran orang tua

tidak mengontrol cara sosial masyarakat anak di luar

rumah.

c. Tujuan-Tujuan Sosialisasi

Hal-hal berikut ini sudah dianggap merupakan

tujuan-tujuan pokok proses sosialisasi.

1) Seseorang harus diberi keterampilan yang

dibutuhkan bagi hidupnya kelak di masyarakat

2) Seseorang harus mampu berkomunikasi secara

efektif dan mengembangkan kemampuannya

untuk membaca, menulis dan berbicara.

3) Pengendalian fungsi-fungsi organik harus

dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri

yang tepat.

4) Tiap individu harus di biasakan dengan nilai-

nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada

masyarakat.

19

T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT Refika Aditama), Cet.4, h.

42.

Page 38: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

23

d. Lembaga-Lembaga Sosialisasi

Media sosialisasi merupakan tempat dimana

sosialisasi itu terjadi atau disebut juga sebagai agen

sosialisasi atau sarana sosialisasi. Yang dimaksud dengan

agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu

seorang individu menerima nilai-nilai, norma-norma atau

tempat dimana seorang individu belajar terhadap segala

sesuatu yang kemudian menjadikannya dewasa agen

sosialisasi ini merupakan signifikan others (orang yang

paling dekat) dengan individu, seperti orang tua, kakak-

adik, saudara, teman sebaya, dan sebagainya.

Lembaga-lembaga sosialisasi yang penting ialah

keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan masa-media.

1) Keluarga.

Proses sosialisasi sebetulnya berawal

dari dalam keluarga. Bagi anak-anak yang

masih sangat kecil, situasi dunia sekelilingnya

adalah keluarga sendiri. Gambaran diri mereka

merupakan pantulan perhatian yang diberikan

oleh keluarga kepada mereka. Persepsi mereka

mengenai dirinya sendiri dunia dan

masyarakat di sekelilingnya secara langsung di

pengaruhi oleh sikap dan keyakinan keluarga-

keluarga mereka. Nilai-nilai yang dimiliki oleh

individu dan berbagai peran yang diharapkan

dilakukan oleh seseorang, semuanya berawal

dari dalam lingkungan keluarganya sendiri.20

Lembaga keuarga berperan penting

dalam mengelola keberagaman sosial budaya.

20

Ibid., h. 104

Page 39: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

24

Keluarga memiliki peran strategis dalam

melakukan pendidikan keberagaman. Keluarga

yang mampu melaksanakan peran pendidikan

dengan baik, akan menghasilkan anak-anak

yang berkualitas. Keluarga yang gagal

menjalankan fungsinya, akan menyebabkan

terganggunya proses sosialisasi pada anak-

anak.21

2) Sekolah.

Dalam masyarakat primitif, keluarga

bertanggung jawab terhadap sosialisasi para

anggota keluarga yang masih muda, sedangkan

di dalam masyarakat yang sudah maju

peranan ini telah diserahkan kepada organisasi

birokratis formal seperti sekolah,. Sekolah

adalah lembaga terpenting yang bertanggung

jawab menyampaikan ilmu pengetahuan dan

tertib kehidupan masyarakat terhadap anak-

anak mereka yang telah berumur 5 atau 6

tahun. Sebagai lembaga sosialisasi, sekolah

terorganisir rapi lengkap dengan seperangkap

aturan yang harus dipatuhi oleh setiap orang.22

3) Kelompok Sebaya.

Meskipun tujuan utama kelompok

sebaya ini umumnya bersifat rekreatif, namun

ia bisa di anggap sebagai lembaga sosialisasi

yang paling berpengaruh setelah keluarga.

21

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial,

(Jakarta; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), h. 159 22

Simamore, op. cit., h. 105

Page 40: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

25

Karena anggota kelompok ini sebaya, wajar

jika mereka saling memperbincangkan

hubungan mereka dengan orang-orang yang

dianggap berkuasa. Sebagai agen sosialisasi,

kelompok semacam ini akan sampai pada

puncak pengaruhnya pada masa remaja. Pada

titik ini popularitas merupakan tujuan paling

penting bagi mereka, dan agar lebih diterima

di dalam pergaulan lingkungannya mereka

akan menekuni dan bersikap sesuai dengan

nilai-nilai yang diakui oleh kelompoknya.23

4) Mass-Media.

Di tengah-tengah masyarakat Amerika,

media massa ternyata telah memainkan peran

penting dalam proses sosialisasi. Sebagian

besar warga Amerika menggunakan waktu

mereka untuk membaca atau mengulas buku-

buku, surat-surat kabar, televisi, radio, majalah

dan film. Pernah ditandaska, ternyata media

massa dapat memperkuat atau merusak norma-

norma melalui cara penyajian informasinya

yang solah-olah mewakili gambaran

masyarakat yang benar. Namun harus diingat

bahwa media ini hanyalah salah satu dari

sekian banyak sumber yang mempengaruhi

ketentuan-ketentuan adat-istiadat/norma.24

23

Ibid., h. 105 24

Ibid., h. 106

Page 41: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

26

e. Cara-Cara Sosialisasi

Dalam proses sosialisasi terjadi hubungan timbal

balik antara kedua orang tua dengan anaknya. Hubungan

timbal balik ini kita sebut interaksi sosial. Dalam interaksi

ini ada beberapa metode yang memberikan pengaruh

terhadap hasil interaksi sosial yaitu:

1) Imitasi (meniru). kecenderungan meniru merupakan

naluri yang mempunyai peranan yang sangat penting

dalam proses interaksi sosial. Dampak positif dari

imitasi ialah mendorong seseorang untuk

mengetahui norma dan nilai yang berlaku. Misalnya,

Seorang ayah yang memberikan contoh bagaimana

cara makan yang baik dalam keluarga hal itu akan

ditiru oleh anggota keluarga lainnya.

2) Sugesti. Faktor sugesti berlangsung bila seseorang

memberi pandangan atau sikap yang berasal dari

dirinya kemudian sikap itu diterima pihak lain.

Misalnya, orangtua yang menceritakan

keberhasilannya dalam studi dengan menggunakan

metode belajar tertentu akan memberikan motivasi

langsung pada anaknya.

3) Identifikasi. Identifikasi merupakan kecenderungan

atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi

sama dengan pihak lain. Misalnya, seseorang yang

ingin menjadi seperti tokoh idolanya yang dihormati

dan dikaguminya karena kedudukannya yang lebih

tinggi atau mungkin tipe-tipe ideal yang mempunyai

kelebihan yang dapat dijadikan panutan dan teladan

untuk dirinya.

Page 42: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

27

4) Simpati. Simpati ialah kesenangan seseorang untuk

langsung merasakan sesuatu dengan orang lain.

Perasaan simpati ini banyak timbul dari hubungan

antar manusia dan manusia lain. Misalnya, kerja

sama atau tolong-menolong.

5) Ganjaran dan hukuman. Tingkah laku anak yang

salah, tidak baik dan kurang pantas harus mendapat

hukuman, sedangkan tingkah laku yang sebaliknya

mendapatkan ganjaran. Dengan hukuman anak

menjadi sadar bahwa tingkah lakunya salah, tidak

baik bahkan tidak pantas di masyarakat. Sebaliknya,

dengan ganjaran anak menjadi sadar bahwa tingkah

lakunya baik, terpuji dan diterima oang lain. Melalui

proses hukuman dan ganjaran ini secara perlahan-

lahan dalam diri anak berkembang kesadaran akan

norma-norma sosial.25

f. Hambatan dalam Sosialisasi

Individu akan berkembang menjadi makhluk sosial

melalui proses sosialisasi. Dalam proses ini ada beberapa

hambatan yang mempengaruhi proses sosialisasi, yaitu:

1) Sifat dasar, yaitu merupakan keseluruhan potensi-

potensi yang diwarisi oleh seseorang dari ayah dan

ibunya.

2) Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan dalam

kandungan ibu. Dalam periode ini individu

25

http://www.fauzinesia.com/2012/06/proses-sosialisasi-di-lingkungan.html, diakses pada

tanggal 4 September 2017, pukul 19:30 WIB.

Page 43: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

28

mendapatkan pengaruh-pengaruh tidak langsung

dari ibu, misal beberapa jenis penyakit (diabetes,

kanker, siphilis) berpengaruh secara tidak langsung

terhadap pertumbuhan mental, penglihatan,

pendengaran anak dalam kandungan.

3) Perbedaan individual, meliputi perbedaan dalam

ciri-ciri fisik (bentuk badan, warna kulit, warna

mata, dan lain-lain), ciri-ciri fisiologis (berfungsinya

sistem endokrin), ciri-ciri mental dan emosional, ciri

personal dan sosial.

4) Lingkungan, meliputi lingkungan alam (keadaan

tanah, iklim, flora dan fauna), kebudayaan, manusia

lain dan masyarakat di sekitar individu.

5) Motivasi, yaitu kekuatan-kekuatan dari dalam diri

individu yang menggerakkan individu untuk

berbuat.26

3. Nilai Keagamaan

a. Pengertian Nilai Keagamaan

Agama secara mendasar dan umum dapat di

definisikan sebagai seperangkat aturan dan peraturan

yang mengatur hubungan manusia dengan dunia gaib

khususnya dengan tuhannya, mengatur hubungan manusia

dengan manusia lainnya dan mengatur hubungan manusia

dengan lingkungannya. Dalam definisi tersebut,

sebenarnya agama dilihat sebagai teks atau doktrin,

26

https://satriadholan.blogspot.co.id/2010/11/makalah-proses-sosialisasi.html, diakses pada

tanggal 4 September 2017, pukul 20:15 WIB.

Page 44: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

29

sehingga keterlibatan manusia sebagai pendukung atau

penganut agama tersebut tidak tampak tercakup di

dalamnya. Itulah sebabnya, masalah-masalah yang

berkenaan dengan kehidupan keagamaan baik individu

maupun kelompok atau masyarakat, pengetahuan, dan

keyakinan kegamaan yang berbeda dari pengetahuan dan

keyakinan lainnya yang dipunyai manusia, peranan

keyakinan keagamaan terhadap kehiduoan duniawi yang

sebaliknya, dan kelestarian serta perubahan-perubahan

keyakinan keagamaan yang dipunyai manusia, tidak

tercakup dalam definisi diatas.27

Sementara itu, Sunarto (1993) mengemukakan

bahwa agama merupakan suatu institusi penting yang

mengatur kehidupan manusia. Istilah agama disini

merupakan terjemahan dari kata religion, suatu istilah

yang ruang lingkupnya lebih luas dari istilah agam yang di

gunakan oleh pemerintah RI, yang hanya mencakup agam-

agama yang diakui pemerintah, yaitu Islam, Kristen

Protestan, Kristen Khatolik, Hindu dan Budha.28

Agama juga merupakan seperangkat hukum atau

aturan tingkah laku maupun sikap yang selalu mengacu

pada kehendak Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, semua

hukum maupun peraturan tersebut pada umumnya

diciptakan oleh Tuhan dan sebagian lain oleh manusia

tertentu yang mendapatkan percayaan-Nya. Peraturan atau

kaidah yang terdapat di dalam agama dapat berupa

petunjuk-petunjuk, keharusan atau perintah, maupun

larangan-larangan, yang semua itu agar ada keselarasan,

ketertiban, dan keseimbangan hubungan antara manusia

27

Narwoko, op. cit., h. 248-249 28

Ibid., h. 251

Page 45: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

30

dengan manusia yang lain, manusia dengan lingkungan

alam, dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dapat

tercapai.29

Dalam pandangan Para Antropolog, Agama

merupakan sumber nilai moral dan kaidah sosial

masyarakat. Nilai-nilai agama yang umumnya sangat

disakralkan merupakan orientasi utama dari mana sistem

hukum dankaidah sosial dibentuk dan dilembagakan

masyarakat. Dalam hal demikian, maka fungsi agama

sebagai faktor pengintegrasi masyarakat dapatlah diterima.

Terlebih pada masyarakat tradisional di mana segala

sesuatunya masih relative homogeny. Agama selain

menonjol karena fungsi litualismenya, sekaligus dalam

dimensi ritulnya itu berfungsi sebagai pemerkuat

solidaritas sosial anatara anggota masyarakat. Fungsi

agama seperti itu tampak sangat menonjol pada

masyarakat yang belum maju.30

b. Jenis-Jenis Nilai Keagamaan

Nilai-nilai menurut Pandangan Islam yang harus

ditanamkan pada pendidikan siswa adalah:

1) Nilai Keimanan

Iman secara umum dapat dipahami sebagai

suatu keyakinan yang dibenarkan didalam hati,

diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal

perbuatan yang didasari niat yang tulus dan ikhlas

dan selalu mengikuti petunjuk Allah SWT serta

sunah nabi Muhammad SAW.31

Dalam Al-Qur‟ an terdapat sejumlah ayat

29

Ibid., h. 252 30

Ibid., h. 253-254 31

Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 12-13

Page 46: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

31

yang menunjukkan katakata iman, diantaranya

terdapat pada firman Allah surat al-Anfal ayat 2:

“Orang-orang Mukmin hanyalah mereka yang

apabila disebut nama Allah gentar hati mereka, dan

apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,

dia menambah iman mereka dan kepada tuhan

mereka dan kepada Tuhan mereka berserah diri”.32

Dari tafsir diatas dapat dijelaskan mereka

yang mantap imannya adalah mereka yang

membuktikan pengakuan iman mereka dengan

perbuatan sehingga antara lain, apabila disebut nama

Allah sekadar mendengar nama itu dari siapapun

gentar hati mereka karena mereka sadar akan

kekuasaan dan keagungan-Nya. Kepercayaan itu

menghasilkan rasa tenang menghadapi segala

sesuatu sehingga hasilnya kepada Tuhan mereka

saja, mereka berserah digetarkan rasa yang

menyentuh kalbu seorang Mukmin ketika diingatkan

tentang Allah, perintah atau larangan-Nya. Ketika

itu jiwanya dipenuhi oleh keindahan dan ke-Maha

besaran Allah, sehingga bangkit dalam dirinya rasa

takut kepada-Nya, tergambar keagungan serta

tergambar juga pelanggaran dan dosanya. Semua itu

mendorongnya untuk beramal dan taat.

2) Nilai Ibadah

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti

merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut

syara‟ (terminologi), ibadah mempunyai banyak

32

M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), hlm. 11

Page 47: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

32

definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Yaitu:33

a) Ibadah adalah taat kepada Allah SWT. Dengan

melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para

Rasul-Nya.

b) Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah

SWT. Yaitu tingkatan tunduk yang paling

tinggi disertai dengan rasa mahabbah

(kecintaan) yang paling tinggi.

c) Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh

apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT.

Baik berupa ucapan atau perbuatan, yang

zhahir maupun yang bathin.34

3) Nilai Akhlak

Akhlak ( أخالق ) adalah kata jamak dari kata

tunggal khuluq ( خلق ). Kata khuluq adalah lawan

dari kata khalq. Khuluq merupakan bentuk batin

sedangkan khalq merupakan bentuk lahir. Akhlak

adalah sesuatu yang telah tercipta atau terbentuk

melalui sebuah proses. Karena sudah terbentuk

akhlak disebut juga dengan kebiasaan. Dalam

pengertian sehari-hari akhlak umumnya disamakan

artinya dengan budi pekerti, kesusilaan, sopan-

santun dalam bahasa Indonesia, dan tidak berbeda

pula dengan arti kata moral, ethic dalam bahasa

Inggris.

33 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama‟ ah, (Semarang:

Pustaka Imam asy-Syafi‟ i, 2004), hlm. 185 34 Ibid

Page 48: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

33

c. Fungsi Nilai Keagamaan

Nilai agama merupakan bekal untuk masa depan

baik pada saat manusia itu masih hidup maupun kelak

ketika manusia itu sudah meninggal. Seseorang dalam

mencapai tujuan dunianya yang berupa kesuksesan dunia

maka harus banyak belajar mengenai nilai agama itu

sendiri.

Fungsi dari nilai-nilai agama ialah petunjuk cara

hidup yang benar dan sehat bagi manusia semenjak lahir

sampai meninggal dunia. Nilai-nilai agama yang

mengejawantah dalam perilaku manusia, seiring dengan

berjalannya waktu, dapat menjadi norma-norma sosial

yang mengikat suatu masyarakat.35

Agama sering menjadi kuat dominasinya jika ia kuat

penekanannya pada nilai tertinggi “ultimate value”, yaitu

hubungannya dengan Maha Pencipta (Tuhan), dan

kehidupan abadi serta keadilan tertinggi atas kebaikan dan

keburukan (pahala atau dosa) atas pola pikir, sikap, dan

perilaku selama di dunia fana.36

Seseorang dalam kehidupannya tidak semata-mata

berhubungan dengan sesama manusia saja, tatapi harus

ada hubungan dengan sang Khalik yang menciptakan

manusia sebagai mahluk di muka bumi. Hubungn dengan

sang khalik merupakan suatu hubungan yang paten dan

merupakan kebutuhan rohani yang mendasari dalam

pencapai tujuan. Sama halnya kalau tujuan hidup

seseorang hanya untuk pemenuhan perut dan seksualitas

saja, artinya tidak mengenal adanya tujuan hidup yang

hakiki yang bersifat rohania yang tinggi dan kudus.

35

Syamsudin, op. cit., h. 112 36

Rusmin Tumanggor, dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group,

2014) Cet. 3, h. 26

Page 49: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

34

Jadi, seorang fungsionalis memandang agama sebagi

petunjuk bagi manusia untuk mengatasi diri dari

ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan; dan

agama dipandang sebagi mekanisme penyesuaian yang

paling dasar terhadap unsur-unsur tersebut.37

Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai,

bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sacral, maka

normanyapun dikukuhkan dengan sanksi-sanksi sakral.

Dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai

kekuatan memaksa istimewa, Karen ganjaran dan

hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan

ukhrowi.38

Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi

penentu, dimana agama menciptakan suatu ikatan

bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa

masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban yang

membantu mempersatukan mereka.39

Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah

individu, pada saaat ia tumbuh menjadi dewasa,

memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan

umum untuk (mengarahkan) aktivitasnya dalam

masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir

pengembangan kepribadiannya. Orang tua dimanapun

tidak mengabaikan upaya “moralitas” anak-anaknya,

seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup

adalah untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan

utamanya.40

37

Soelaeman, op. cit., h. 222 38

Ibid., h. 222 39

Ibid., h. 222 40

Ibid., h. 222

Page 50: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

35

Pendidikan akhlak yang diberikan orang tua

terhadap anak sangat penting artinya dalam mewujudkan

generasi yang berkualits dan bertakwa kepada Allah,

sehingga mereka mampu menjalankan fugsi dan tugasnya

sebagai individu dan masyarakat di muka bumi. Seseorang

harus mampu mencapai keseragaman dan kesatuan gerak

secara lahir yang merupakan nilai hidup yang kukuh dan

kuat.

4. Anak

a. Pengertian Perkembangan

Setiap organisme, baik manusia maupun hewan,

pasti mengalami peristiwa perkembangan selama

hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian

dengan keadaan yang dimiliki oleh organisme tersebut,

baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak.

Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya

perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek

psikologis saja, tetapi juga aspek biologis.41

Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan

perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan

kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi

material. Melainkan pada segi fungsional. Pengertian lain

dari perkembangan adalah perubahanperubahan yang

dialami oleh individu tau organisme menuju tingkat

kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang

berlangsung secara sistematis, progresif dana

berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah)

maupun psikis (rohaniah).42

41

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 40 42

Farida Masyar, Jurnal Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Bibit Untuk Masa

Page 51: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

36

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada

perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan

psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis

dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh

sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan

genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis

menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu,

seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.43

b. Perkembangan Anak

1) Fisik-Motorik

Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang

beranjak matang, maka perkembangan motorik anak

sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap

gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau

minatnya. Dia menggerakkan anggota badannya

dengan tujuan yang jelas.44

2) Jiwa

Kurangnya pengenalan tentang masalah

kejiwaan akan berpotensi membuat seseorang

kurang mengenal potensi maupun kekurangan dari

dirinya, khususnya masalah kejiwaan. Akibatnya

akan beragam, tapi akan lebih nampak pada remaja.

Mereka dengan ketidak mengertiannya mengenai

seluk beluk kejiwaan akan membentuk pribadi yang

cenderung subyektif dan egosentris, mereka tidak

mengetahui mengenai tipe-tipe kepribadian. Kurang

tahunya potensi diri akan menyebabkan mereka

Depan Bangsa, h. 459

43 Yusuf L.N. dan, Sugandhi, op. cit. h 1.

44 Ibid., h. 59

Page 52: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

37

cenderung mengambil keputusan berdasarkan emosi

maupun pengaruh teman-temannya.45

3) Sosial

Maksud perkembangan sosial ini adalah

pencapaian kematangan dalam hubungan atau

interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses

belajar untuk menyesuaikan diri denga norma-norma

kelompok, tradisi, dan moral agama.46

Perkembangan sosial pada anak usia SD/MI

ditandai dengan adanya perluasan hubungan, di

samping dengan para anggota keluarga, juga dengan

teman sebaya (peer group), sehingga ruang gerak

hubungan sosialnya bertambah luas.47

Seperti dalam proses-proses perkembangan

lainnya, proses perkembangan sosial dan moral

siswa juga selalu berkaitan dengan proses belajar.

Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial

siswa sangat bergantung pada kualitas proses belajar

(khususnya belajar sosial) siswa tersebut baik di

lingkungan sekolah dan keluarga maupun di

lingkungan yang lebih luas. Ini bermakna bahwa

proses belajar itu amat menentukan kemampuan

siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial yang

selaras dengan norma moral agama, moral tradisi,

moral hukum, dan norma moral lainnya yang

berlaku dalam masyarakat siswa yang

bersangkutan.48

45

Zen, Jurnal Psikologi Anak & Pendidikan h 9. 46

Yusuf L.N. dan, Sugandhi, op. cit. h 65 47

Ibid,. h. 66 48

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h. 37

Page 53: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

38

Perkembangan sosial anak sangat tergantung

pada individu anak, peran orang tua, dewasa

lingkungan masyarakat dan termasuk taman kanak-

kanak. Adapun yang dimaksud dengan

perkembangan sosial anak adalah bagaimana anak

usia dini berinteraksi dengan teman sebaya, orang

dewasa dan masyarakat luas agar dapat

menyesuaikan diri dengan baik sesuai apa yang

diharapkan oleh bangsa dan negara. 49

Oleh karena itu dituntut kerjasama yang baik

antara keluarga, sekolah dan masyarakat lingkungan

dalam mendukung dan menciptakan suasana yang

baik agar tujuan dari hidup ini bisa tercapai.

4) Keagamaan

Dunia rohani adalah kenyataan yang tidak

dapat dipersepsi panca indera, tidak dapat dibuktikan

secara empirik, dan tidakk dapat di temukan

hubungan sebab akibat dari gagasan yang dipercayai

sebagai ajaran. Setiap agama mengajarkan nilai

moral universal seperti kewajiban hormat kepada

orang tua, bertindak jujur sportif dan berlaku adil

kepada siapapun.50

Hal itu sangat penting

ditanamkan di setiap lubuk hati anak oleh orang tua,

agar cerminan nilai-nilai luhur keagamaan dapat

beraplikasi di keseharian anak di kemudian hari.

49

Masyar, op. cit., h 459. 50

Syamsudin, op. cit., h. 106.

Page 54: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

39

c. Perkembangan yang Menyimpang

Ada beberapa pernyataan yang membahas

perkembangan yang menyimpang bagi anak diantaranya

perkembangan emosi dari diri anak itu sendiri.

Diantaranya penyimpangan emosi yang dilakukan anak itu

sendiri, ialah emosi yang dominan, yaitu emosi yang akan

mempunyai kekuatan dominan dalam kehidupan mereka

tergantung pada lingkungan dan tempat mereka tumbuh.

Emosi tersebut sangat mempengaruhi kepribadian anak,

dan kepribadian anak mempengaruhi penyesuaian pribadi

dan sosial mereka. Emosi yang dominan akan menentukan

tempramen atau suasana hati yang dirasakan anak.51

Berbagai kajian menyoroti tiga faktor yang dapat

menyebabkan munculnya masalah perilaku, yaitu: (1)

faktor internal berupa gender, tempramen dan proses

regulasi diri; (2) faktor sosialisasi yang terjadi dalam

interaksi dan relasinya dengan keluarga maupun teman

sebaya; dan (3) faktor eksternal yang berupa status sosial

ekonomi dan struktur keluarga.52

5. Keluarga

a. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah kelompok yang berdasarkan

pertalian sanak-saudara yang memiliki tanggungjawab

utama atas sosialisasi anak-anaknya dan pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan pokok tertenntu lainnya. Ia terdiri

dari sekelompok orang yang memiliki hubungan darah,

tali perkawinan, atau adopsi dan yang hidup bersama-sama

untuk periode waktu yang tidak terbatas. Kita sering

51

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, (Erlangga, edisi ke-enam) h. 229 52

Lestari, op. cit., h. 107

Page 55: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

40

menganggap bahwa keluarga itu terdiri dari suami, istri

dan anak-anak mereka. Anggapan seperti sebenarnya

sangat tidak cocok manakala seseorang mengenal struktur

keluarga sepanjang sejarah manusia. Karena kita

berpindah-pindah dari satu kebudayaan ke kebudayaan

lainnya maka terdapat banyak variasi dalam struktur

keluarga. Ini merupakan sesuatu yang harus dipahami oleh

mahasiswa sosiologi. Variasi-variasi ini bisa dijumpai

dalam berbagai bentuk yang berbeda.53

Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial

terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial,

yang ditandai adanya kerja sama ekonomi. Fungsi

keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi atau

mendidik anak, menolong, melindungi atau merawat orang

tua (jompo).54

Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana

semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang.

Dimasyarakat manapun di dunia, keluarga merupakan

kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat

terpenting dari kegiatan dalam kehidupan

individu.keluarga dapat di golongkan kedalam kelompok

primer, selain karna para anggotanya saling mengadakan

kontak langsung, juga karena adanya keintiman dari para

anggotanya.55

Keluarga yang berfungsi dalam sosialisasi, yaitu

bagi setiap individu pada saat dia tumbuh menjadi

dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam

tuntunan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam

masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir

53

Simamore, op. cit., h. 172 54

Soelaeman, op. cit., h. 55 55

Narwoko, op. cit., h. 227

Page 56: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

41

pengembangan kepribadiannya. orang tua mewariskan

kepada anak-anak mereka, meskipun sering dengan cara

informal dan tidak disadari, sistem nilai masyarakat

mereka. Tentu saja dengan penyesuaian-penyesuaian

tertentu di sana sini dengan pandangan-pandangan mereka

sendiri. Nilai-nilai yang sudah diwariskan orang tua

berupa pengaturan hubungan antara anggota keluarga.

Juga masyarakat tidak membiarkan rang tua mengabaikan

samoa sekali tugas “moralisasi” anak-anak mereka karena

indoktrinasi (penanaman) nilai-nilai masyarakat yang

mereka lakukan penting sekali untuk mempertahankan

masyarakat itu sendiri pada generasi yang akan datang.56

Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa,

melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga

itu sendiri. Esensi pendidikannya tersirat dalam integritas

keluarga, baik di dalam komunikasi antara sesama anggota

keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan

anggota keluarga lainnya juga dalam hal-hal lainnya yang

berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah

proses pendidikan bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang

tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik

kepada anak-anak mereka, karena apa pun kebiasaan

orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh

anak-anak.

Keluarga sebagai suatu lembaga sosial yang

memegang peranan penting terhadap pembinaan anak

sebelum mereka terjun langsung ke dalam masyarakat.

Bagaimana sosialisasi berlangsung dalam keluarga,

sehingga nilai-nilai yang diajarkan dalam keluarga pada

mulanya setelah mereka tidak sadari akan terbawah dalam

56

Soelaeman, op. cit., h. 60

Page 57: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

42

hidup bermasyarakat. Bagaimana kuatnya nilai-nilai yang

ditanamkan dalam keluarga dapat kita lihat dari pengaruh

yang masuk kedalam dirinya, semakin lemah nilai-nilai

yang ditanamkan dalam lingkungan keluarga semakin

mudah masyarakat mempengaruhinya.

b. Pengertian Fungsi Keluarga

Dalam kehidupan keluarga, sering kita jumpai

adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu

pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa

disebut dengan fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu

pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh

keluarga itu.57

Lembaga keluarga berperan penting dalam

mengelola keberagaman sosial budaya. Keluarga memiliki

peran strategis dalam melakukan pendidikan

keberagaman. Keluarga yang mampu melaksanakan

pendidikan dengan baik, akan menghasilkan anak-anak

yang berkualitas. Keluarga yang gagal menjalankan

fungsinya akan menyebabkan terganggunya proses

sosialisasi pada anak-anak.58

c. Macam-Macam Fungsi Keluarga

Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

keluarga itu dapat digolongkan ke dalam beberapa fungsi,

yaitu:59

1) Fungsi biologis

57

Ahmadi, op. cit., h. 88 58

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial,

(Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014), Cet.1, h. 159 59

Ahmadi, op. cit., h. 88-91

Page 58: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

43

Dengan fungsi ini diharapkan agar

keluarga dapat menyelanggarakan persiapan-

persiapan perkawinan bagi anak-anaknya.

Karena dengan perkawinan akan terjadi proses

kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia

pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan

biologis bagi kelangsungan hidup

keturunannya, melalui perkawinan.

2) Fungsi pemeliharaan

Keluarga diwajibkan untuk berusaha

agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari

gangguan-gangguan sebagai berikut.

a) Gangguan udara dengan berusaha

menyediakan rumah

b) Gangguan penyakit dengan berusaha

menyediakan obat-obatan

c) Gangguan bahaya dengan berusaha

menyediakan sejata, pagar tembok dan

lain-lain

Apabila dalam keluarga fungsi ini telah

dijalankan dengan sebaik-baiknya sudah

barang tentu akan membantu pemeliharaannya

keamanan dalam masyarakat pula. Sehingga

terwujud suatu masyarakat yang

terlepas/terhindar dari segala gangguan.

3) Fungsi ekonomi

Dengan berusaha menyelenggarakan

kebutuhan manusia yang pokok yaitu:

a) Kebutuhan makan dan minum

Page 59: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

44

b) Kebutuhan pakaian untuk menutup

tubuhnya

c) Kebutuhan tempat tinggal

Berhubungan dengan fungsi

penyelenggaraan kebutuhan pokok ini

maka orang tua diwajibkan untuk

berusaha keras agar supaya setiap

anggota keluarga dapat cukup makan,

cukup pakaian serta tempat tinggal.

Sehubungan dengan fungsi ini keluarga

juga berusaha melengkapi kebutuhan

jasmani di mana keluarga (orang tua)

diwajibkan berusaha agar anggotanya

mendapat perlengkapanhidup yang

bersifat jasmaniah baik yang bersifat

umum maupun yang bersifat individual.

4) Fungsi keagamaan

Dengan dasar pedoman ini keluarga

diwajibkan untuk menjalani dan mendalami

serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam

pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

5) Fungsi sosial

Dengan fungsi ini keluarga berusaha

untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-

bekal selengkapnya dengan memperkenalkan

nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat

serta mempelajari peranan yang diharapkan

akan mereka jalankan kelak bila sudah

Page 60: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

45

dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang

disebut dengan istilah sosialisasi

Dengan fungsi ini diharapkan agar di

dalam keluarga selalu terjadi pewarisan

kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.

Kebudayaan yang diwariskan itu adalah

kebudayaan yang telah dimiliki oeleh generasi

tua yaitu ayah dan ibu, di wariskan kepada

anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan

santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran

tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain.

Dengan melalui nasihat dan larangan, orang

tua menyampaikan norma-norma hidup

tertentu dalam bertingkah laku.

6. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan bertujuan untuk mengetahui

keaslian karya ilmiah. Penelitian yang dimaksud adalah

penelitian terhadap karya lain yang relevan dengan penelitian

ini. Penelitian yang relevan dapat bersumber dari makalah,

skripsi, jurnal, internet, atau yang lainnya yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti. Penelitian yang relevan dengan penelitian

ini adalah:

Dalam skripsinya Aisyah, mahasiswa Fakultas Tarbiyah,

Jurusan PAI (201) dengan judul Peranan Orang Tua dalam

Membentuk Kepribadian Muslim Anak di Desa Grobog Kulon

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, menyebutkan bahwa

anak-anak yang perkembangannya baik, mereka selalu

mendaptkan perhatian, bimbingan, dan didikan dari orang tua,

sementara usaha orang tua dalam mewujudkan kepriadian

muslim anak antra lain dengan memberikan kasih sayang.

Page 61: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

46

Menanamkan nilai-nilai agama, membimbing, mendidik,

memberi teladan yang baik serta menciptakan suasana yang

religius.60

Dalam skripsinya Kuswanto, mahasiswa UII, FIAI dengan

judul Keteladanan Orang Tua dalam Rangka Penanaman Nilai-

nilai Islam pada Anak, skripsi ini membahsa faktor-faktor

pendukung keteladanan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai

Islam, yaitu pemahaman keagamaan, pendidikan, hubungan-

hubungan orang tua dan anak, suasana rumahtangga, suasana

ibadah dan kultural, serta lingkungan. 61

Dalam jurnal penelitian Wiji Hidayati, yang berjudul Pola

Pengasuhan Agama Anak pada Keluarga di Lingkungan Pondok

Pesantren (Studi pada beberapa keluarga di lingkungan pondok

pesantern Sunan Pandan Aran, Yogyakarta). Isi dalam skripsi

ini membahsa tentang pola pengasuhan agama anak pada

keluarga yang ada pada lingkungan pondok pesantrren Sunan

Pandan Aran yaitu pola asuh otoriter atau otoritattif, dengan

materi ditekankan pada ibadah, terutama Shalat, puasa, baru

materi Al-Qur’an, Akhlak, Aqidah, dengan mengguunakan

metode keteladanan, pembisaanaan, latihan, perintah dan

hukuman. 62

Perbedaan karya-karya ilmiah diatas dengan skripsi ini

berkisar pada pembahasan sosiologi keluarga yang terfokus

pada salahsatu subnya yaitu fungsi sosialisasi keagamaan pada

anak. Selain itu, skripsi ini merupakan peneltian lapangan (field

research) dan bukan merupakan tulisan yang bersifat teoritis.

60

Aisyah, Peranan Orang Tua dalam membentuk Kepribadian Muslim Anak di Desa Grobog

Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Skripsi, Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI IAIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta, 201 61

Kuswanto, Keteladanan Orang Tua dalam Rangka Penanaman Nilai-nilai Islam pada

Anak, Skripsi Faklultas Agama Islam UII, Yogyakarta, 1999 62

Wiji Hidayati, Pola Pengasuhan Agama Anak pada Keluarga di Lingkungan Pondok

Pesantren, (Pusat Penelitian Vol XII No 2, 2013), h.259

Page 62: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

47

Akan tetapi mengungkap realitas dilapangan yang sudah tentu

diperkuat dengan mengacu pada teori-teori yang sudah ada pada

matakuliah sosiologi.

B. Kerangka Konseptual

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama bagi anak,

karena dalam keluarga inilah ia pertama kali mendapat pendidikan dan

bimbingan. Keleurga juga adalah lembaga pendidikan pertama,

karena sebagian besar dari kehidupannya berada dalam keluarga, dan

materi pendidikan yang paling banyak diterima adalah dalam

keluarga.

Keluarga sangat penting

peranannya dalam kehidupan manusia, dimana bentuk

kepribadian seseorang yang tercermin dalam pola perilakunya. Dalam

arti bahwa interaksi yang terjadi diantara anggota keluarga akan

membentuk seseorang yaitu bentuk relatif dari tingkah laku, sikap dan

nilai-nalai yang terbentuk dari pengalaman individu dan lingkukan

kebudayaan dan interaksi sosialnya dengan orang lain.

Keluarga juga merupakan pelaksana pengawasan sosial (control

sosial) yang penting. Dengan demikian fungsi sosialisasinya

menyangkut banyak menyangkut norma-norma kelompok yang

dipelajari dalam keluarga, dan dengan demikian merupakan tingkah

laku yang sesuai. Dalam teori fungsional anak akan belajar menerima

nilai-nilai, norma-norma, sikap serta pola tingkah lakunya menjadi

dapat diperkirakan oleh masyarkat lainnya. Bahasa, keyakinan agama,

sopan santun dan pelaksanaan berbagai elemen kebudayaan ditangani

oleh keluarga.

Didalam keluarga ada aturan norma yang tidak tertulis namun

ditaati oleh semua anggotanya melalui contoh, tauladan, dan kasih

sayang. Kewajiban utama keluarga dalam pendidikan anak adalah

meletakkan dasar pendidikan akhlak dan pandangan hidup beragama.

Page 63: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

48

Untuk itu orang tua dituntut agar dapat memberikan pendidikan

agama. Sehingga dapat membentuk sikap keagamaan yang kuat bagi

anak-anaknya, sebagai bekal keagamaan mereka dimasa yang akan

datang.

Oleh karena itu, jika peranan orang tua dalam mensosialisasi

nila-nilai keagamaan terhadap anak dapat dilakukan dengan baik,

maka sikap keagamaan akan tertanam dengan baik pula pada diri anak

tersebut. Sedangkan jika peranan orang tua dalam mensosialisasi sikap

keagamaan anak tidak dilakukan dengan baik, maka hal tersebut

berakibat pada sikap keberamaan anak tidak akan terbentuk yang akan

mengakibabtkan suatu hal yang bersifat negatif, seperti akhlak atau

sikap yang kurang baik, tidak sopan dengan orangtu, minum-minuman

keras, berjudi, dan lain sebagainya yg melanggar norma-norma dan

hukum yang berlaku, baik dalam hukum Negara maupun hukum

agama.

Page 64: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

49

Gambar 1

Kerangka Konseptual

PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN TERHADAP ANAK DI DALAM KELUARGA

(Studi Kasus di Kp. Pekopen, RW.01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi)

Peranan Orang Tua h.11 Sosialisasi h.19 Nilai Keagamaan h.28 Anak h.35 Keluarga h.39

Pengertian

Peranan h.11

Pengertian

Orang Tua

h.12

Peranan Orang

Tua h.13

Tugas dan

Tanggung

Jawab Orang

Tua h.14

Akibat

Pendidikan

Orang Tua

yang Baik h.17

Akibat

Pendidikan

Orang Tua

yang Salah h.18

Pengertian

Sosialisasi. h.19

Syarat-Syarat

Sosialisasi

yang Baik h.21

Tujuan–Tujuan

Sosialisasi.

h.22

Cara-Cara

Sosialisasi.

h.26

Lembaga-

Lembaga

Sosialisasi.

h.23

Pengertian Nilai

Keagamaan. h.28

Pengertian

Perkembangan.

h.35

Perkembangan

Anak h.36

Perkembangan

yang

Menyimpang

h.39

Pengertian

Keluarga. h.39

Pengertian

Fungsi Keluarga

h.42

Macam-Macam

Fungsi Keluarga

h.42

Jenis-Jenis Nilai

Keagamaan h.30

Hambatan

dalam

Sosialisasi

. h.27

Fungsi Nilai

Keagamaan h.33

Page 65: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

50

BAB III

METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kp. Pekopen RW.01 Desa

Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan proses bertahap yaitu

mulai dari tahap perencanaan, persiapan penelitian yang

dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai

kegiatan inti penelitian dan diakhiri dengan laporan penelitian.

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama tujuh

bulan dimulai sejak Bulan Agustus 2016 sampai Bulan Februari

2017.

B. Variabel Penelitian

Dalam hal terdapat hubungan antara dua variable, misalnya

antara variable Y dan variable X, maka jika variable Y disebabkan

oleh variable X, maka variable Y dinamakan variable dependen dan

variable X adalah variable bebas. Variabel bebas adalah antecedent

dan variabel dependen adalah konsekuensi.1

Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu peran orang tua yang

merupakan variabel X dan nilai keagamaan anak di dalam keluarga

sebagai variabel Y.

Pada variabel terdapat dua jenis variabel yang akan diteliti,

yaitu:

1. Variabel X sebagai independen variabel (variabel bebas),

peran orang tua.

1 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 124

Page 66: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

51

2. Variabel Y sebagai dependen variabel (variabel terikat),

yaitu Nilai keagamaan anak.

C. Metode Penelitian

Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan ini adalah

metode kualitatif. Hal ini di ambil karena dalam penelitian ini

berusaha menelaah fenomena sosial dalam suasana yang berlangsung

secara wajar atau ilmiah, bukan dalam kondisi terkendali atau

laboratoris. Metode penelitian ini dimunculkan karena adanya

perubahan dalam memandang realita atau kenyataan serta fenomena

atau gejala sosial yang di pandang sebagai sesuatu yang utuh tidak

dapat dipisahkan dan penuh makna. Metode kualitatif ini sering

disebut sebagai penelitian naturalistic karena penelitian nya dilakukan

dalam kondisi yang alamiah (natural setting).

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian kualitatif adalah metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu

dengan menentukan dan menafsirkan data yang ada, seperti tentang

nilai- nilai keagamaan yang ditanamkan orang tua pada anak, serta

strategi orang tua dalam mensosialisasikannya.

D. Populasi dan Sampel

Teknik pengambilan sample secara acak. Adapun yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang berjumlah 100

kepala keluarga di Kp. Pekopen RW.01 Desa Lambang Jaya,

Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, sedangkan sampel

adalah orang tua dari 100 kepala keluarga maka di ambil 10 pasang

orang tua yang memenuhi kriteria untuk dijadikan objek penelitian ini

sesuai batasan masalah, yaitu orang tua yang memiliki anak usia 6

sampai 12 tahun.

Page 67: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

52

E. Data yang Dikumpul

Dalam penelitian ini data yang dikumpul adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif ini dapat berupa hasil wawancara,

obsevasi dan dokumentasi. Pemilihan pendekatan kualitatif dalam

penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan peranan orang tua

dalam mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan terhadap anak di

dalam keluarga.

F. Teknik Pengumpulan Data

Setiap penelitian memerlukan metode dan teknik pengumpulan

data yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Metodologi

penelitian ini sangat tepat digunakan untuk memperoleh data dan

informasi yang objektif. Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan

dua jenis penelitian, adalah sebagai berikut:

1. Library Research (studi kepustakaan), digunakan untuk melihat

dan mempelajari buku-buku, literatur-literatur dan bahan

referensi lainnya sebagai sumber untuk menguraikan landasan

teoritis dari skripsi ini.

2. Field Research (studi lapangan), digunakan untuk mencari dan

mengumpulkan data dari lapangan, yang dalam pelaksanaannya

digunakan 3 (tiga) instrumen penelitian, yaitu:

a. Observasi ( Pengamatan)

Observasi adalah data untuk menjawab masalah

penelitian dapat dilakukan pula dengan cara pengamatan,

yakni mengamati gejala yang diteliti. Dalam hal ini maka

panca indera manusia (pengelihatan dan pendengaran)

diperlukan untuk menangkap gejala yang diamati.2

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si

peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung

2 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: PT.Granit, 2004), h. 70

Page 68: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

53

terhadap objek penelitiannya.3 Pengamatan data secara

langsung dilaksanakan terhadap subjek sebagaimana

adanya di lapangan, atau dalam suatu percobaan baik di

lapangan atau di dalam laboratorium.4

Yaitu pencatatan secara sistematis terhadap suatu

fenomena-fonemena yang diselidiki dan dengan

melakukan pengamatan langsung kelapangan dengan

mendatangi narasumber.

Penulis melakukan pengamatan atau observasi

dengan mengunjungi langsung wilayah Kp. Pekopen

RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi, guna mengetahui langsung keadaan

objektif dari aktifitas atau kegiatan rutin masyarakat di

tempat tersebut.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode

pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui

kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data

(pewawancara) dengan sumber data (responden).5

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung

berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga

secara tidak langsung seperti memberikan daftar

pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain.6

Wawancara yaitu cara yang ditempuh untuk

mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan

dalam penelitian yang dilakukan oleh informan terhadap

3 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakara: PT. RajaGrafindo

Persada, 2005) h. 51 4 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), Cet.5, h. 176

5 Adi, op. cit., h. 72

6 Umar, loc. cit.

Page 69: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

54

narasumber. Wawancara ditujukan dengan jalan

mengajukan pertanyaan langsung kepada 10 orang tua di

Kp. Pekopen RW.01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan

Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Tabel 1

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah

Item

Peranan Orangtua Dalam

Sosialisasi Nilai-Nilai

Keagamaan Terhadap

Anak Di Dalam Keluarga

(Studi Kasus Di Kp.

Pekopen, Rw.001, Desa

Lambang Jaya, Kecamatan

Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi).

10 Orangtua di

Kp. Pekopen

RW.01 Desa

Lambang Jaya,

Kecamatan

Tambun

Selatan,

Kabupaten

Bekasi yang

mempunyai

anak usia 6-12

Tahun.

Pendapat

orang tua

tentang nilai-

nilai

keagamaan

pada anak

Ilmu yang

penting

ditanamkan

pada anak

menurut

orang tua

Pendapat

Orang Tua

tentang

pendidikan

anak di

sekolah

Strategi

dalam

mensosialisas

ikan nilai-

1

1

1

1

Page 70: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

55

nilai

keagamaan,

Hambatan

dalam

mensosialisas

ikan nilai-

nilai

keagamaan,

Hasil yang di

capai

1

1

Desa Lambang

Jaya,

Kecamatan

Tambun

Selatan,

Kabupaten

Bekasi.

visi, misi

Sejarah

Kondisi

umum

Struktur

organisasi

1

1

1

1

c. Dokumentasi

Dokumen adalah rekaman peristiwa yang lebih

dekat dengan percakapan, menyangkut persoalan pribadi,

dan memerlukan interpretasi yang berhubungan sangat

dekat dengan konteks rekaman peristiwa tersebut.7

Dokumentasi adalah salah satu teknik yang

bertujuan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen

berupa foto pada saat kegiatan penelitian ataupun dalam

memperoleh informasi dari narasumber yaitu orang tua.

7 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif. Akulturasi Metodologis ke Arah Ragam

Varian Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.130-131

Page 71: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

56

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

kualitatif yaitu dengan memberikan gambaran informasi masalah

secara jelas, terperinci, dan mendalam sebagai penggunaan metode

penelitian studi kasus. Kemudian hasil dari penggambaran informasi

akan diinterpretasikan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan.

H. Sumber Data

Penulis melakukan berbagai jenis dan pengumpulan data yang

bertujuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian

ini. Dan sumber data tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber

pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari

wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan

oleh peneliti.8

Yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara

dengan narasumber yaitu orang tua sebanyak 10 orang di Kp.

Pekopen RW.01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun

Selatan, Kabupaten Bekasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah

lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data

primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel

atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh

peneliti untuk diproses lebih lanjut.9

8 Umar, loc. cit.

9 Ibid.

Page 72: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

57

Yaitu data yang diperoleh dari kajian pustaka dan sebagai

pendukung dari data primer seperti artikel, koran, majalah,

sebagai sumber tertulis lainnya yang dibahas dalam penelitian

I. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data bertujuan untuk memperoleh tingkat

kepercayaan yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil

penelitian, mengungkapkan dan memperjelas data dengan benar dan

sesuai dengan fakta. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data

yang terpercaya dan valid menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi pengumpulan data, dan waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui

beberapa sumber. Data dari berbagai sumber tersebut

dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama,

yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber tersebut.

Data yang di analisis oleh peneliti akan menghasilkan suatu

kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (membercheck)

dengan berbagai sumber data tersebut.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi ini dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama melalui teknik yang berbeda.

Misalnya data diperoleh melalui wawancara lalu di cek dengan

observasi, atau dokumentasi.

Page 73: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

58

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data. untuk itu

untuk pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau

teknik lain dengan dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila

hasil uji meghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara

berulang-ulang hingga ditemukan kepastian data nya.

J. Pendekatan Data dan Keilmuan

1. Pendekatan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

data kualitatif. Untuk memperoleh data kualitatif, peneliti

mengumpulkan data dengan dokumen, wawancara, pengecekan

keabsahan data, teknik analisa data, dan tahapan penelitian.

2. Pendekatan Keilmuan

Pendekatan yang digunakan adalah keilmuan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Diantaranya adalah ilmu sosiologi, ilmu

antropologi, ilmu sosiologi agama, dan ilmu psikologi.

Page 74: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun

Selatan, Kabupaten Bekasi

1. Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang

keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi

dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Lambang Jaya ini

dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-

pihak yang berkepentingan di Desa Lambang Jaya seperti

pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama,

lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya.

Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja

wilayah pembangunan di kecamatan, maka berdasarkan

pertimbangan di atas Visi Desa Lambang Jaya adalah

“ Mewujudkan Masyarakat Sejahtera Lahir dan Bathin

Berbasis Pemberdayaan Potensi Yang Dimiliki Desa

Lambang Jaya”

2. Misi

Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi

yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh

desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas misi.

Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat

dioperasionalkan/dikerjakan.

sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa

Lambang Jaya adalah :

a. Meningkatkan pelayanan kebutuhan masyarakat yang

cepat, tepat dan hemat

b. Meningkatkan kegiatan keagamaan

Page 75: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

60

c. Meningkatkan kegiatan penyuluhan pendidikan,

kebersihan dan kesehatan

d. Memperbaiki birokrasi dan meningkatkan kesejahteraan

pegawai desa

e. Meningkatkan pembinaan Tim Penggerak PKK, kader

Posyandu, Pemuda dan Olahraga

f. Meningkatkan kesejahteraan guru-guru pengajian dan

marbot masjid

g. Meningkatkan sarana dan prasarana musholla, masjid dan

majlis ta’lim

h. Meningkatkan penyuluhan hak dan kewajiban seluruh

masyarakat

i. Mengusahakan pengurangan pengangguran-pengangguran

j. Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

3. Sejarah Desa Lambang Jaya

Pada awalnya Desa Lambang Jaya termasuk ke dalam

wilayah Desa Sukadami Kecamatan Tambun Kabupaten Daerah

Tingkat II Bekasi, yang dipimpin oleh seorang kepala Desa yang

bernama Marjuki Alam (Alm). Pada tahun 1974 Desa Sukadami

dimekarkan menjadi tiga Desa yaitu Desa Tambun, Setia Darma

dan Lambang Jaya.

Berikut periode pemerintahan Desa Lambang Jaya sejak

tahun :

1. Periode 1974 – 1980 Kades H. Abdul Wahid

2. Periode 1980 – 1988 Kades H. Boih Ibrahim

3. Periode 1988 – 1998 Kades H. Encep Khaerudin. BA

4. Periode 1998 – 2012 Kades Samsudin (2 Periode)

5. Periode 2012 – 2018 Kades Kimblan Sahroni

Page 76: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

61

4. Kondisi Umum Desa Lambang Jaya

a. Letak Geografis

Secara geografis desa Lambang Jaya terletak di

antara garis lintang selatan dan bujur timur, pada

ketinggian 14 Mil di atas permukaan laut, dengan luas

wilayah lebih kurang 256,438 Ha, terdiri dari 3 wilayah

dusun, 17 wilayah Rukun Warga (RW) dan 52 wilayah

Rukun Tetangga (RT) yang secara administratif

berbatasan dengan :

1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Tambun

kec. Tambun Selatan dengan Kalimalang sebagai

pembatasnya.

2) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Cibuntu

kec. Cibitung.

3) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Cijengkol

kec. Setu.

4) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Lambang

Sari kec. Tambun Selatan.

b. Topografi

Secara umum, wilayah Desa Lambang Jaya

merupakan daratan rendah dengan ketinggian tanah dari

permukaan laut 6 meter, Suhu udara rata-rata 30˚C,

beriklim tropis pada kondisi No..rmal. Musim kemarau

terjadi pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Agustus,

sedangkan musim penghujan terjadi pada Bulan

September sampai dengan Bulan Februari.

Page 77: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

62

c. Penduduk Desa Lambang Jaya

Desa Lambang Jaya mempunyai Jumlah Penduduk

7.748 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan sebagai berikut :

TABEL 2

Jumlah Penduduk Desa Lambang Jaya

No. Jenis kelamin Jumlah Prosentase

(%)

1 Laki-laki 4.020 Jiwa 52%

2 Perempuan 3.728 Jiwa 48%

JUMLAH 1.748 Jiwa

d. Usia Penduduk Desa Lambang Jaya

TABEL 3

Usia Penduduk Desa Lambang Jaya

No. Usia Jumlah Prosentase

(%)

1 0 – 5 Tahun 455 Orang 6%

2 6 – 12 Tahun 724 Orang 9%

3 13 – 18 Tahun 957 Orang 12%

5 19 – 60 Tahun 5.110 Orang 66%

6 Di atas 60 Tahun 502 Orang 7%

e. Agama/Aliran Kepercayaan Penduduk Desa Lambang

Jaya

TABEL 4

Aliran Kepercayaan Penduduk Desa Lambang Jaya

No. Agama Jumlah Prosentase (%)

1 Islam 7.102 Orang 92%

Page 78: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

63

2 Kristen 255 Orang 3%

3 Katholik 163 Orang 2%

4 Hindu 110 Orang 1%

5 Budha 113 Orang 2%

6 Khonghucu 5 Orang 0%

f. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Desa Lambang

Jaya

Keadaan sosial dan ekonomi di Desa Lambang Jaya

sudah termasuk Desa yang berkembang, dikarenakan

penduduk di Desa Lambang Jaya sudah sangat heterogen

dikarenakan banyak perumahan dan Desa Lambang Jaya

letaknya berdekatan denganan kawasan perindustrian yang

menyebabkan pesatnya perkembangan ekonomi di Desa

Lambang Jaya.

g. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Lambang Jaya

TABEL 5

Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Lambang Jaya

No. Tingkat pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1 Tidak/Belum Tamat SD 46 Orang 1%

2 Tamat SD 1.283 Orang 23%

3 Tamat SLTP 1.068 Orang 20%

4 Tamat SLTA 2.150 Orang 39%

5 Tamat Diploma 279 Orang 5%

6 Tamat Sarjana 671 Orang 12%

h. Mata Pencaharian Penduduk Desa Lambang Jaya

Karena Desa Lambang Jaya merupakan Desa

Pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata

pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut :

Page 79: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

64

TABEL 6

Mata Pencaharian Penduduk Desa Lambang Jaya

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Keterangan

1 Petani 135 Orang

3 Peternak 2 Orang

4 Pedagang Keliling 29 Orang

6 Dokter Swasta 28 Orang

7 Bidan Swasta 3 Orang

8 Perawat Swasta 7 Orang

9 Guru/Dosen Swasta 18 Orang

10 Karyawan Swasta 1.287 Orang

11 Karyawan Pemerintah 28 Orang

12 Pensiunan 13 Orang

13 Buruh Tani 9 Orang

14 Pengacara 1 Orang

15 Montir 2 Orang

16 PNS 132 Orang

17 TNI/POLRI 21 Orang

18 Pembantu Rumah Tangga 1 Orang

i. Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di Desa Lambang Jaya

diseimbangkan, karena di Desa Lambang Jaya sudah

banyak dibangun perumahan/pemukiman, untuk itu lahan

pertanian, persawahan dan lahan kosong untuk serapan air

harus seimbang dan terjaga agar tidak terjadi banjir.

j. Sarana dan Prasarana Desa Lambang Jaya

Sarana dan prasarana di desa Lambang Jaya

ditunjang oleh Kantor Desa yaitu ruang kepala desa, ruang

Page 80: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

65

sekdes, ruang kaur, ruang BPD, ruang PKK, ruang

pelayanan, Aula dalam untuk rapat dan acara-acara

lainnya, tempat parkir dan untuk proses pembuatan surat

menyurat sudah menggunakan komputer dan semua data

kependudukan terarsip dengan baik dan rapi.

5. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Perangkat

Desa

a. Kepala Desa

Kepala Desa mempunyai tugas :

1) Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa.

2) Membina kehidupan masyarakat desa.

3) Membina perekonomian desa.

4) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat

desa.

5) Mendamaikan perselisihan masyarakat desa.

6) mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan

dan dapat menunjukan kuasa hukumnya.

7) Mengajukan rancangan peraturan desa dan bersama

BPD menetapkannya sebagai peraturan desa.

8) menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan

berkembang di desa yang bersangkutan.

b. Sekretaris Desa

Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa

mempunyai tugas

1) Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala

Desa.

2) Memimpin, mengkoordinir dan mengendalikan serta

mengawasi semua unsur/kegiatan Sekretaris Desa.

Page 81: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

66

3) Memberikan informasi mengenai keadaan Sekretaris

Desa dan keadaan umum desa.

4) Merumuskan program kegiatan Kepala Desa.

5) Melaksanakan unsur surat menyurat kearsipan dan

laporan.

6) Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan

mencatat hasil-hasil rapat.

7) menyusun rancangan anggaran penerimaan dan

belanja.

8) Mengadakan kegiatan inventarisasi (mencatat,

mengawasi dan memelihara) kekayaan desa.

9) Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan

pencatatan administrasi pertanahan.

10) Melaksanakan administrasi kepegawain aparat desa.

11) Melaksanakan administrasi kependudukan

administrasi pembangunan, administrasi

kemasyarakatan.

12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Desa.

c. Kepala Urusan Pemerintahan

Kepala Urusan Pemerintahan dalam membantu

Sekretaris Desa mempunyai tugas :

1) Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di

desa.

2) Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap

masyarakat dalam hal Kartu Tanda Penduduk

(KTP).

3) Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan.

4) Melaksanakan pencatatan kegiatan moNo..grafi

desa.

Page 82: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

67

5) Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan antara lain

RT, RW dan kegiatan ketentraman dan ketertiban

serta pertahanan sipil (catatan : sekarang menjadi

pelindung masyarakat atau linmas).

6) Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi

peraturan desa dan Keputusan Kepala Desa.

7) Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan

berdasarkan ketentuan yang berlaku.

d. Kepala Urusan Pembangunan

Kepala Urusan Pembangunan dalam membantu

Sekretaris Desa mempunyai tugas :

1) Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan

di desa.

2) Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat

dalam pembangunan desa.

3) Menghimpun data potensi desa serta menganalisa

dan memeliharanya untuk dikembangkan.

4) Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan bahan

guna pembuatan daftar usulan serta mencatat daftar

isian proyek/daftar isian kegiatan.

e. Kepala Urusan Perekonomian

Kepala Urusan Perekonomian dalam membantu

Sekretaris Desa mempunyai tugas :

1) Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan

dan kegiatan di bidang pertanian perindustrian

maupun pembangunan lainnya.

2) Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan

perekoNo..mian (KUD, Perkoperasian, Perkreditan,

dan lembaga perekoNo..mian lainnya).

Page 83: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

68

3) Melaksanakan pencatatan mengenai tera ulang dan

memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam

hal permohonan Pembuatan Izin Usaha dan Izin

Mendirikan Bangunan.

4) melaksanakan tugas yang diberikan Sekretaris Desa.

f. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat

Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat dalam

membantu Sekretaris Desa mempunyai tugas :

1) Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan

kesejahteraan rakyat atau masyarakat termasuk

bencana alam, bantuan sosial, pendidikan dan

kebudayaan, kesenian, olah raga, pemuda, pramuka

dan PMI di desa.

2) Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang

tuna karya, tuna wisma, tuna susila, para

penyandang cacat baik mental maupun fisik, yatim

piatu, jompo, panti asuhan dan pencatatan dalam

rangka memasyarakatkan bekas para narapidana.

3) Mengikuti perkembangan serta melaporkan

perkembangan serta melaporkan tentang keadaan

masyarakat dan kegiatan lainnya di desa

(perpustakaan).

4) Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan

program kependudukan (Keluarga Berencana,

ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan

hidup).

5) Melakukan kegiatan pencatatan bagi para peserta

jamaah haji di desa.

Page 84: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

69

6) Melaksanakan kegiatan pencatatan dan

perkembangan keagamaan, kegiatan Badan Amil

Zakat (BAZ) dan melaksanakan urusan kematian.

7) Melaksanakan kegiatan DKM, Lumbung Bahagia

atau Beras Paceklik.

8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris

Desa.

g. Kepala Urusan Keuangan

Kepala Urusan Keuangan dalam membantu

Sekretaris Desa mempunyai tugas :

1) Melakukan kegiatan pencatatan mengenai

penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2) Mengumpulkan dan menganalisis data sumber

penghasilan desa baru untuk perkembangan.

3) Melakukan kegiatan administrasi pajak yanhg

dikelola oleh desa.

4) Melakukan kegiatan administrasi keuangan desa.

5) Merencanakan penyusunan APBDES untuk

dikonsultasikan dengan BPD.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris Desa.

h. Kepala Urusan Umum

Kepala Urusan Umum dalam membantu Sekretaris

Desa mempunyai tugas :

1) Melaksanakan, menerima dan mengendalikan surat-

surat masuk dan keluar serta melaksanakan tata

kearsipan.

Page 85: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

70

2) Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan

pendistribusian alat-alat kantor, pemeliharaan dan

perbaikan peralatan kantor.

3) Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan

pelaksanaan piket.

4) Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan

kebersihan kantor dan bangunan lain milik desa.

5) Menyelenggarakan pengelolaan buku administrasi.

6) Mencatat inventarisasi kekayaan desa.

7) Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan

penerimaan tamu dinas serta kegiatan kerumah

tanggaan pada umumnya.

8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris Desa.

i. Kepala Urusan Ketentraman dan Ketertiban

Kepala Urusan Ketentraman dan Ketertiban dalam

membantu Sekretaris Desa mempunyai tugas.

1) Membina ketentraman dan ketertiban di wilayahnya

sesuai dengan kebijaksanaan ketentraman dan

ketertiban yang diterapkan oleh pemerintah.

2) Melakukan dan melaksanakan administrasi

ketertiban dan ketentraman.

3) Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan

pelaksanaan piket di desa.

4) Memantau pelaksanaan kegiatan di lingkungan desa.

5) Melaporkan apabila terjadi tindak kriminal baik

kepada desa maupun yang berwajib.

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

Sekretaris Desa.

Page 86: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

71

b. Struktur Organisasi Desa Lambang Jaya

Gambar 2

Struktur Organisasi Desa Lambang Jaya

Page 87: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

72

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Wawancara

a. Pendapat Orang tua terhadap Nilai-Nilai Keagamaan

bagi Anak

Pendapat Orang tua terhadap nilai-nilai keagamaan

bagi anak adalah bahwa nilai-nilai keagamaan tersebut

merupakan suatu modal utama atau pondasi yang paling

kuat dalam kehidupannya di masa sekarang ataupun di

masa mendatang, yang sangat bermanfaat bagi anak dalam

kehidupan sehari-hari sebagai pedoman atau pembatas

dalam bertindak. Seperti yang dikatakan oleh ibu Manih

Suarni dalam wawancaranya:

“Yaaa udah pasti sangat penting, karnakan agama

itu pondasi, dan memang yang paling utama kan ya

memang agama, setelah itu yang lainnya. Yang

lainnya mah gampang, yang penting kan pondasinya

dulu yang paling pokok dan utamanya yaitu agama.

Karena agama itu bukan buat sekarang aja, tapi

masa depan juga. Kalo sekarang aja agamanya

kurang, gimana nanti kalo udah dewasa.”1

Adapun menurut Bapak Muhamad Yasin dalam

wawancaranya mengatakan :

“Menurut saya nilai agama itu penting. Karena kan

jamannya udah apa ya, pergaulan udah bebas, jika

kita menanamkan nilai agama yang kokoh, anak

akan terhindar dari pergaulan-pergaulan bebas.

Iya, pokonya sangat penting kalo menurut saya.”2

1 Manih Suarni, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017.

2 Muhamad Yasin, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017.

Page 88: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

73

Karena dengan adanya nilai agama yang kokoh pada

diri anak, maka anak akan dapat membedakan mana yang

baik dan mana yang salah, mana yang haram dan mana

yang halal. Namun sebaliknya, apabila kurangnya nilai-

nilai keagamaan pada diri anak, dikhawatirkan anak akan

lebih mudah terbawa arus pergaulan oleh teman

sejawatnya yang bisa saja mengarah pada hal negatif.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Cindy Kurnia dalam

wawancaranya :

“Menurut saya, nilai keagamaan sangat penting

sekali. Yaa alasannya karna kalau seandainya kita

tidak menanamkan agama dari kecil yah, yaaa

kesananya tuh yaa namanya pergaulan yaa bebas,

paling tidak anak ada pegangan keagamaan yang

kuat, biar terhindar dari pergaulan bebas yang

negatif.”3

Begitupun dengan bapak Ahmad. Bapak Ahmad

mengatakan dalam wawancaranya:

“Menurut saya sangat penting sekali, karna emmmm

agama itu ibarat rumah, pondasinya. Jika

agamanya kuat InsyaAllah yang lain ngikutin. Kalo

ibarat kendaraan dia itu rem. Jadi, agama itu yang

jadi pedoman untuk menentukan mana yang baik

mana yang tidak.”4

b. Pendapat Orang Tua tentang Pendidikan Anak di

Sekolah

Dalam dunia pendidikan, selain pentingnya dalam

menanamkan pengetahuan umum, pengetahuan agama

juga menjadi salah satu hal penting yang perlu ditanamkan

para guru kepada peserta didik. Tapi sayangnya, mayoritas

sekolah umum hanya memberikan pendidikan agama

3 Cindy Kurnia, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

4 Ahmad, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 89: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

74

sebatas pengetahuan dasar yang hanya sekedar memenuhi

RPP, tanpa mempedulikan pengaplikasiannya dalam

kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengetahuan umum

dengan agama merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Seperti yang dikatakan Ibu Cindy Kurnia

dalam wawancaranya:

“Kalo masalah pendidikan di sekolah si pastinya

pelajaran umumnya dapet. Kayak matematika, IPA,

IPS. Tapi kalo pendidikan agama kurang. Makanya

kalau di rumah, saya suka nyuruh anak saya ngaji,

Shalat, soalnya kalo di sekolah kurang dapet ilmu

agamanya.”5

Begitupun menurut Ibu Ratih Hartati dalam

wawancaranya yang mengatakan:

“Pendidikan yang paling utama sih, kan agama.

Tapi anak tetep juga harus belajar pelajaran umum

yang di sekolah. Sekolah kan wajib. Memang kalau

di sekolah pelajaran agamanya kurang, mayoritas

pelajaran umum. Makanya disini tugas Orang tua,

saya sama ayahnya kalau di rumah ya bener-bener

ngajarin anak, dibiasain Shalat, ngaji. Soalnya kalo

di sekolah kan anak cuma diajarin teorinya aja,

penerapannya di rumah. Tapi kalau urusan

pelajaran umum si emang sekolah tempat

belajarnya.”6

Dengan pendidikan, seorang anak akan mengalami

perubahan ke arah yang lebih baik dalam aspek pola pikir,

sikap, perbuatan dan tingkah laku. Sedangkan agama

adalah pedoman atau penopang sikap tersebut, agar

kecerdasan hasil proses pendidikan dapat dimanfaatkan

dengan benar sesuai koridor normatif dan tidak digunakan

kearah yang menyimpang. Dan sebaliknya, jika

pendidikan tidak diseimbangkan dengan nilai agama yang

5 Cindy Kurnia, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

6 Ratih Hartati, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 90: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

75

mencukupi, maka kecerdasan hasil proses pendidikan

tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal yang menyimpang

dari nilai-nilai normatif. Seperti yang dikatakan oleh

Bapak Najam Syahroni, S.Pd ketika diwawancarai:

“Menurut saya, pendidikan agama memang lebih

dominan diajarkan di rumah dibandingkan di

sekolah. Kecuali sekolahnya sekolah agama seperti

pesantren atau madrasah. Kalau anak saya sendiri

kan sekolah di sekolah umum, makanya saya

mengimbangi pengajaran agama yang cukup di

rumah, agar bekal ilmu seimbang antara ilmu

pengetahuan umum dengan ilmu agama. Karena

percuma ya Dek, kalo cerdas dalam ilmu umum,

pinter, tapi gak punya agama. Karena orang pinter

bisa aja korupsi. Yang pinter bisa aja penipu.

Makanya diimbangi dengan agama, biar ilmunya

sejalan dengan agama, tidak digunakan untuk hal-

hal yang salah.”7

Dan Ibu Aan Suhaemi dalam wawancaranya yang

mengatakan:

“Ya kalo menurut saya, pendidikan di sekolah itu

sangat penting. Karena proses pendidikan itu kan

yang mempengaruhi perkembangan otak,

perkembangan kecerdasan. Dari sekolah, belajar

umum, anak jadi pinter, cerdas. Kan kecerdasan

juga jadi modal buat masa depannya. Tapi emang

harus diseimbangin sama agamanya. Kalo di

sekolah kurang pendidikan agamanya, maka di

rumah tugas Orang tua untuk memberikan

pendidikan agama.”8

c. Nilai-Nilai yang ditanamkan Pada Anak

1) Nilai Pengetahuan Umum

Dari sepuluh informan dalam wawancara

penelitian, semua menjawab bahwa pendidikan

umum tidak kalah penting dengan pendidikan

7 Najam Syahroni, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

8 Aan Suhaemi, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 91: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

76

agama, yang dapat diraih di sekolah melalui

pendidikan formal. Karena pendidikan umum selain

untuk meningkatkan kecerdasan kognitif, juga

sebagai salah satu wadah untuk mencapai

kesuksesan di masa depan dalam aspek pekerjaan.

Jika pendidikan agama lebih dititik beratkan pada

tanggung jawab Orang tua, maka pendidikan umum

lebih diberikan tanggungjawab kepada guru-guru di

sekolah, yang masih dipantau oleh Orang tua saat

mengerjakan tugas sekolah dirumah. Seperti salah

satu hasil wawancara dari Ibu Robiah Adawiyah

yang mengatakan:

“Ya selain belajar agama juga belajar umum

wajib yaa. Kalo belajar di sekolah kan

langsung sama guru, jadi saya pribadi paling

kalau di rumah bantu anak aja ngerjain PR.

Pokoknya kalau pelajaran di sekolah saya si

udah percaya sama guru-guru di sekolah.

Pokoknya ya itu, pelajaran umum juga penting

buat masa depan anak. Dia jadi pinter, buat

masa depannya. Kerja kan harus pake ijazah

juga. Kalo gak sekolah ya gimana, susah.”9

2) Nilai Pengetahuan Agama

Nilai agama merupakan bekal untuk masa

depan dan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup

bagi seseorang dalam menjalankan kehidupannya

sehari-hari agar terhindar dari hal-hal yang negatif.

Berdasarkan hasil wawancara kepada sepuluh

informan, adapun nilai-nilai agama yang

disosialisasikan kepada anaknya adalah :

9 Robiah Adawiyah, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 92: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

77

a. Aqidah

Aqidah merupakan kepercayaan hati dan

pembenarannya kepada sesuatu, dimana dalam

ajaran agama Islam mengatakan bahwa satu-

satunya zat yang harus disembah tidak lain dan

tidak bukan hanyalah Allah S.W.T. Seperti

yang diungkapkan oleh bapak Muhamad

Yasin:

“yaaa khususnya nilai agama yang

dianut, seperti yang kita anut ini agama

Islam, karena kan memang emmmm

agar menumbuhkan jiwa atau aqidah

yang kuat. Untuk diri anak jadi lebih

kuat, lebih percaya sama agamanya.

Yaaa aqidah emang harus ada.

Penting.”10

b. Shalat

Shalat adalah salah satu kewajiban yang

harus dilakukan oleh setiap umat Islam apabila

telah mencapai usia dewasa/baligh. Namun

ibadah Shalat tersebut biasanya sudah

dibiasakan oleh orang tua kepada anaknya

sejak anak masih kecil, agar kelak anak sudah

terbiasa untuk melakukannya. Menurut salah

satu informan mengatakan bahwa :

“Kalo pelajaran agama yang di rumah

ya pasti kayak Shalat, ngaji. Kalo Shalat

kan bisa dirumah sama saya. Tapi kalo

ngaji saya suruh ke Musholla. Kadang-

kadang juga Shalat di Musholla juga.

Tapi saya selalu menyuruh dan

mengajak anak saya untuk Shalat

10

Muhamad Yasin, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 93: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

78

terutama Shalat fardu nya aja dulu.”

(Wawancara Bapak Madinah)11

Sama halnya yang diungkapkan Ibu

Robiah Adawiyah yang mengutamakan Shalat

pada anaknya:

“Pertama si itu dulu Shalat. Shalat kalo

gak dibiasain dari kecil nanti udah

besarnya takutnya males. Yang paling

utama si itu udah, Shalatnya, sama

ngaji, hafalan surat-surat pendek juga

Alhamdulillah dia udah mulai bisa.

Pokoknya yang utama Shalat aja itu si

udah.”12

c. Akhlak

Akhlak merupakan dasar pedoman bagi

anak agar dapat mempunyai sikap dan tingkah

laku yang baik, antara dirinya dengan

Tuhannya, dan antara dirinya dengan sesama

manusia, seperti menghormati orang yang

lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan

menghargai teman sebayanya. Dengan

mempunyai dasar akhlak yang baik, selain

bermanfaat bagi dirinya sendiri agar terhindar

dari hal negatif, anak juga mampu membawa

teman sejawatnya dalam hal positif.

Sebagaimana yang dikatakan oleh ibu Ibu

Robiah Adawiyah dalam wawancaranya:

“Terutama si akhlak ya, kalo pelajaran-

pelajaran itu kan menunjang, percuma

kalo pelajarannya bagus tapi akhlaknya

11

Madinah, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 12

Robiah Adawiyah, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 94: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

79

tidak baik sama aja, karna yang paling

utama kan akhlak.”13

Begitu juga dalam wawancara bapak

Ahmad :

“Yang paling penting ya akhlak. Kalau

gak ada akhlak, dia jadi tidak bisa

bergaul dengan baik. Seperti ngomong,

kan, bahasanya. Kalau dia punya

akhlak, pasti gak mungkin bicara gua

elu ke orang yang lebih tua. Dia bisa

punya sikap hormat sama orang yang

lebih tua, sama temannya. Nanti

temannya bisa ikutan baik juga, kalau

anak kita punya akhlak yang baik.”14

d. Sopan Santun

Selanjutnya nilai keagamaan yang

disosialisasikan Orang tua terhadap anaknya

yaitu sopan santun. Anak dibekali sopan

santun sejak kecil, diharapkan agar kelak anak

terbiasa untuk berlaku sopan kepada sesama

manusia lainnya, baik kepada orang tuanya

sendiri, gurunya, temannya, dan oranglain

yang ada di kehidupannya. Salah satunya

seperti yang diungkapkan oleh bapak Awan :

“Sopan santun juga perlu menurut saya.

Buat bermasyarakat, bergaul. Terutama

sopan santun kepada orang tua, jangan

durhaka. Kepada gurunya, temannya,

kakak-kakaknya, adiknya.”15

Sama halnya dengan yang diungkapkan

bapak Ahmad :

13

Robiah Adawiyah, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 14

Ahmad, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 15

Awan, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 95: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

80

“Kalau saya selalu menasehati anak

saya, saya kasih tahu kalau bicara sama

yang lebih tua seharusnya bagaimana,

bahasa yang di pakai yang bagus

bagaimana, masa iya si sama orang

yang lebih tua manggilnya elu gua, ya

mungkin kalau sama teman sebaya

dalam pergaulan boleh, tapi dalam

sehari-hari sama yang lebih tua harus

sopan.”

d. Strategi Sosialisasi Nilai Keagamaan oleh Orang Tua

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan,

diketahui bahwa ada beberapa cara orang tua menanamkan

nilai-nilai keagamaan pada anak, antara lain:

1. Menasehati

Salah satu usaha yang dilakukan orang tua

dalam menanamkan nilai-nilai agama kepada anak

mereka adalah seringnya orang tua memberikan

nasehat kepada anak-anaknya. Nasehat merupakan

ungkapan kata-kata hikmah yag memberikan kesan

bahwa ia adalah terpuji dan mulia, selain berupa

anjuran agar anak melakukan perbuatan yang baik

dan benar, nasehat juga diberikan dalam bentuk

melarang. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Aan

Suhaemi.

“kalau saya pertama saya nasehatin dulu anak

sayanya, kenapa kamu begini, kamu gak boleh

begini, nah setelah itu baru dah saya

memberiakn contoh dan mulai menyuruhnya

pelan-pelan, jadi gak langsung marah-marah

atau menghukumnya, karnakan kita kasian

juga ya namanya sama anak sendir”16

16

Aan Suhaemi, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 96: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

81

Apabilai nilai ini disosialisasikan kepada anak

maka anak akan tumbuh dengan jiwa yang baik,

karena salah satu kunci penting dalam suatu

keberhasilan seseorang adalah dengan adanya sifat

jujur dalam diri seseorang, sehingga dengan

demikian beliau menanamkan kepada anaknya sejak

dini. Selain itu orang tua pada umumnya juga sering

memberikan nasihat untuk selalu menghormati

orang lain terutama orang tua, tolong menolong,

rajin shalat, dan bersikap sopan terhadap keluarga

maupun orang lain. Hal ini dikatakan oleh kesepuluh

responden yang telah saya wawancarai.

2. Memberikan Contoh

Peran orang tua sangat penting demi

terciptanya suatu kepribadian individu yang

diharapkan oleh masyarakat. Oleh karena itu orang

tua perlu menyadari akan peran dan tanggung jawab

mereka terhadap anak-anaknya yang sangat penting,

orang tua sebagai teladan pertama bagi anak-

anaknya dan sebagai institusi yang paling

berpengaruh terhadap proses sosialisasi anak,

kususnya mengenai nilai-nilai agama.

Setiap orang tua tentunya menginginkan agar

anak-anaknya dapat melakukan perbuatan-perbuatan

yang baik dan benar. Untuk itu perlunya orang tua

memberikan contoh pada anak-anaknya agar sikap

anak akan lebih terarah ke hal yang positif seperti

yang diungkapkan oleh ibu Ratih Hartati:

“kalau saya si kita aja dulu sebagai orang tua

nya, orang tua nya dulu, kalu anak liat orang

tua nya kaya begitu yaa anak pasti ngikutin,

Page 97: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

82

jadi lebih ke memberi contoh si, dari orang

tua nya dulu sebagai orang tuanya”17

Orang tua bertugas membentuk kebiasaan-

kebiasaan yang positif sebagai suatu pondasi dalam

keluarga. Dengan pembiasaan-pembiasaan tersebut

anak akan mengikuti atau menyesuaikan diri

bersama keteladanan orang tuanya. Selain itu bapak

Najam Syahroni, S.Pd. juga mengungkapkan bahwa:

“saya memberikan penjelasan kemudian

memberikan contoh, karna kalu seandainya

kita menyuruh berarti ada paksaan, kalau

saya enggak pernah menyuruh anak saya tapi

saya harus memberikan contoh kepada anak

saya”18

Dalam mensosialisasikan nilai-nilai agama

tersebut kepada anak, selain memberikan

pemahaman atau penjelasan, orang tua juga perlu

menerapkan nilai-nilai agama tersebut dengan

konkrit, agar anak secara tidak langsung akan

mencontoh perilakunya tersebut.

3. Melarang

Para orang tua juga sering melakukan

sosialisasi nilai-nilai agama kepada anaknya dalam

bentuk larangan pada anaknya untuk tidak

melakukan hal-hal atau perbuatan yang dapat

melanggar nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan

norma agama.

17

Ratih Hartati, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 18

Najam Syahroni, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 98: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

83

Dalam hal ini seperti yang dikemukakan oleh

bapak Ahmad :

“Saya selalu mengingatkan dan melarang

anakku untuk bergaul dengan teman-temannya

yang nakal, karena khawatir nanti bakal ikut

juga nanti anakku berbuat nakal sama seperti

temannya, karnakan pergaulan sangat

berpengaruh.” 19

Jika ini disosialisasikan kepada anak maka

anak akan menjadi pandai dalam bergaul

khususnya memilih teman sepermainan, karena

tidak bisa dipungkiri salah satu penyebab anak

berbuat negatif adalah dari teman sepermainannya

sendiri karena meniru hal-hal yang negatif dari

temannya, misalnya berkata-kata kasar dan lain

sebagainya. Lain halnya yang diungkapkan oleh

bapak Muhamad Yasin :

“bapak selalu melarang anak bapak keluar

rumah kalo sudah malam, apalagi hanya

untuk bermain, karna tidak ada manfaatnya,

kalo malam itu waktunya belajar dan

istirahat.”20

Adapun bentuk larangan yang sering dikatakan

orang tua kepada anak-anaknya yaitu larangan

berbohong karena dengan berbohong akan

menimbulkan masalah besar, sekali anak berbohong

maka seterusnya akan berbohong, begitupun

mencuri, berkelahi, dan perbuatan negatif lainnya.

Seperti dikatan oleh bapak Awan dalam

wawancaranya.

19

Ahmad, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 20

Yasin, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 99: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

84

“Sebelum saya berangkat bekerja saya selau

mengingatkan anak saya supaya kalo main

jangan nakal, jangan berantem, dan juga saya

sering melarang anak saya untuk tidak

berbohong dan mencuri, supaya anak saya

tidak melakukan hal tersebut.”

4. Menghukum atau Memberi Sanksi

Sanksi merupakan suatu hukuman akibat

melakukan suatu pelanggaran. Pemberian sanksi

akan menyadarkan seseorang bahwa ia melakukan

perbuatan yang tercela/salah. Seringkali orang tua

menghadapi tingkah laku anaknya yang sengaja atau

tidak sengaja melanggar perkataan dari orang tua.

Seperti yang diungkapkan ibu Ratih Hartati:

“Kalau bapa nya si keras memang, jadi kalau

si anak nakal ini langsung di hukum, kaya

kemarin aja anaknya main sama banci itu

langsung di ceburin ke kali, jadi kalu anak ini

nakal langsung di hukum sama bapanya.21

e. Hambatan yang dihadapi Orang Tua dalam

Mensosialisasikan Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

Anak

Hasil dari wawancara dengan informan, terdapat

beberapa hambatan yang dihadapi orang tua dalam

mensosialisasikan nilai-nilai agama terhadap anak, yaitu:

1. Teman Sepermainan

Lingkungan adalah ruang di mana seseorang

hidup, baik ruangan fisik, mental maupun spiritual.

Lingkungan itu sendiri sebenarnya netral, tidak

mempengaruhi apa-apa jika hanya dilalui sepintas

21

Ratih Hartati, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 100: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

85

kilas. Ia baru mempengaruhi manusia ketika

menstimuli manusia secara berulang-ulang, terus

menerus dalam waktu yang lama. Pengaruh

lingkungan terhadap manusia bisa berupa

membentuk atau mengubah tingkah laku, bisa positif

bisa juga negatif bergantung kepada faktor-faktor

apa yang relevan dengan kegiatan atau dengan

perhatian manusia.

Manusia adalah makhluk sosial yang dapat

dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana ia

berada. Seringkali pengaruh lingkungan itu sangat

besar sehingga bukan hanya mengubah atau

meluruskan, tetapi sampai mengalahkan tabiat asal

seseorang. Hal tersebut bisa saja dikarenakan karena

pengaruh lingkungan khususnya lingkungan teman

sepermainannya seperti yang di ungkapkan bapak

Najam Syahroni, S.Pd.:

“yang menjadi pengaruh nya yaaaa paling

pergaulan, teman pergaulannya, teman

bermainnya yang mempengaruhi dalam

melakukan kenakal-kenakalan yang dimana

pergaulan jaman sekarang semakin bebas.”22

Begitupun sama halnya dengan bapak Madinah

yang mengatakan:

“kadang anak nya yang jarang di rumah, main

mulu jarang ada dirumah, jadi kita jarang

ketemu sama anaknya, kan kalo malem dia

kadang udah tidur duluan”23

Lain halnya yang dijelaska ibu Robiah

Adawiah, yaitu :

22

Najam Syahroni, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 23

Madinah, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 101: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

86

“kadang kalo anak umur segini tuh

hambatannya paling mood nya dia, dan kalo

anak yang lebih dewasa biasanya lagi kenal

main, lagi seneng main bersama temen-temen

nya jadi sering main.. Tapi kalo anak masih

kelas 1, 2 SD si kadang mood nya dia yang

susah untuk di ajarin”24

2. Sikap/Watak Anak

Setiap anak pasti mempunyai pola perilaku

yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan latar

belakang dari keluarga yang berbeda serta cara

mendidik orang tua yang berbeda pula. Tidak semua

anak sama sikapnya, ada yang nakal, sabar,

pendiam, pemalu dan lain sebagainya sehingga

sering menyulitkan orang tua dalam

mensosialisasikan nilai agama tersebut, seperti yang

diungkapkan ibu Cindy Kurnia:

“apa ya. Yaa mungkin kadang-kadang ya

udah kita kasih tahu tapi suka ini suka alesan,

suka membantah, susah dibilangin nya, keras

kepala, ya tapi ya kita kasih tau lagi di rumah

pelan-pelan”25

Sama halnya yang dijelaskan oleh ibu Aan

Suhaemi terkadang sifat anak masih suka banyak

alasannya.

“yaaa yang namanya anak kadang, saya lebih

mudah ngajarin anak orang ketimbang anak

sendiri, karna anak sendiri kalo kita ajarin

banyak alasannya kadang capee, ngantuk lah

inilah, males lah, jadi kita juga gak bisa

maksa sih, pelan-pelan aja ngajarinnya”26

24

Robiah Adawiyah, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 25

Cindy Kurnia, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 26

Aan Suhaemi, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 102: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

87

Selain pengaruh lingkungan, Pengaruh Sikap

dan Watak seorang anak juga sangat berpengaruh

dalam penanaman nilai keagamaan pada anak, jika

anak mempunyai sikap dan watak yang baik maka

semakin mudah orang tua untuk mensosialisasikan

dan menanamkan nilai-nilai keagamaan terhadap

anak, namun sebaliknya, jika seorang anak memiliki

sikap dan watak yang keras kepala, susah diatur,

makan akan menjadi hambatan orang tua untuk

mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan terhadap

anak.

3. Media Massa (TV dan Gadget)

Media massa adalah suatu sarana atau alat

yang digunakan dalam proses komunikasi massa,

yaitu komunikasi yang diarahkan kepada orang

banyak. Yang termasuk media massa salah satunya

adalah TV dan internet. Pertama, televisi hingga saat

ini masih menjadi “juara bertahan” sebagai media

massa yang paling banyak digunakan, khususnya

di Indonesia. Pemakaian televisi sudah menjadi

budaya dan menjadi kebutuhan primer bagi

masyarakat. Tak heran karena tayangan-tayangan

yang disajikan di televisi semakin hari semakin

modern dan tidak menutup kemungkinan tayangan

tersebut sering kali ada yang berbau negatif dan

biasanya di contoh oleh anak.

Sebagai salah satu “sesepuh” media massa,

televisi masih tetap tetap eksis dan tidak kehilangan

penonton setianya. Sehingga televisi menjadi salah

satu kendala orang tua dalam mensosialisasikan nilai

Page 103: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

88

agama tersebut karena anak sering kali meniru hal-

hal negatif di televisi baik dari film maupun

aktor/artis idolanya. Dalam hal ini seperti yang

diungkapkan oleh bapak Awan:

“Tayangan di televisi sering keluar dari

agama, seperti film sinetron yang adegannya

pake kata-kata kasar, berkelahi, dan cinta-

cintaan. Sehingga anak dirumah yang

menonton sering mengikuti hal negatif

tersebut karna terinspirasi dari film-film

tersebut itu.”27

Begitupun sama halnya yang di ungkapkan

oleh ibu Ratih Hartati dalam wawancaranya.

“kalo menurut saya televise sangat

mempengaruhi perkembangan sikap seorang

anak. Karna kan kebanyakan acara televisi

sekarang itu tidak ada nilai edukatifnya,

seperti acara musik yang pagi-pagi, dan acara

lainnya seperti sinetron yang dalam

adegannya kadang isinya kemesraan cinta,

dan juga perkelahian.”28

Kedua, gadget dimana gadget merupakan salah

satu media massa yang sering sekali digunakan

sekarang ini, baik anak-anak, remaja, bahkan orang

dewasa. Dengan gadget dapat memudahkan kita

mengetahui bagaimana informasi-informasi maupun

peristiwa-peristiwa yang terjadi dibelahan dunia

manapun.

Internet sangat memanjakan penggunanya,

misalnya anak-anak yang dengan mudah dapat

memperoleh informasi, baik tentang pelajaran,

permainan game, chating bersama temannya, dan

27

Awan, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 28

Ratih Hartati, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 104: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

89

lain sebagainya. Hal tersebut terkadang membuat

anak lupa akan waktu, misalnya saja waktu shalat,

waktu istirahat, waktu makan, dll. seperti yang

diungkapkan bapak Madinah:

“Beuuh jaman sekarang hp semakin cangging

ya, apa aja ada di dalam hp. Dimana aplikasi-

aplikasinya pun semakin memudahkan

penggunanya, sehingga membuat seseorang

kurang peduli sama lingkungannya,

pergaulannya, dan jiwa sosialnya, seperti

berkurangnya interaksinya.”29

Sama halnya seperti yang di katakana oleh

bapak Najam Syahroni, S.Pd. :

“Sekarang kita bersaingnya sama teknologi

ya, sekarang teknologi kan bisa di bawa ke

kamar, salah satunya gadget yakan, biasanya

anak kalo sudah main hp suka tidak peduli

sama lingkungan di sekitarnya, ketika ditanya

tidak langsung menjawab, makanya saya

ketika setelah adzan maghrib tutup semua hp

televisi, yaa sebisa mungkin harus di

usahakan”30

Gadget telah menjadi bagian dari kehidupan

sehari-hari, sehingga keberadaan gadget

menyebabkan adanya dampak positif dan juga

dampak negatif. Salah satu dampak positif dari

gadget adalah dapat mempermudah dalam pencarian

informasi dan berkomunikasi, dan adapun dampak

positif negatif dari gadget yaitu dapat mengganggu

belajar siswa, berakibat buruk pada perilaku,

kesehatan, dan juga sikap anak. Untuk itu sangat

diperlukan peran orang tua untuk membatasi

29

Manih Suarni, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 30

Najam Syahroni, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 105: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

90

penggunaan gadget pada anak. serta arahan dari

orang tua dalam menggunakan gadget, agar

penggunaan gadget dapat di gunakan ke hal positif,

yang dapat memberikan nilai positif bagi seorang

anak.

f. Hasil yang dicapai dari Nilai-Nilai Keagamaan bagi

Anak Menurut Orang Tua

1) Kecerdasan Agama

Selain sifat keagamaan yang kokoh, ilmu

keagamaan juga perlu ditanamkan kepada anak sejak

dini, karena ilmu agama lah yang akan menjadi

panduan dalam melakukan keagamaan dalam

beribadah. Seperti ilum Fiqih yang isinya

mengajarkan bagaimana hukum berpuasa, hukum

berhaji, hukum Shalat, hukum zakat. Ilmu tajwid

dimana membaca Al-Qur’an harus dengan tajwid

yang benar, dan ilmu-ilmu yang lainnya yang sangat

penting untuk diketahuin ketika anak sudah dewasa.

Apabila seorang anak mempunyai ilmu agama

dengan baik, maka akan semakin sempurna dalam

beribadah, dan juga akan dapat mengetahui mana

yang haram dan mana yang halal. Seperti yang

diungkapkan ibu Cindy Kurnia dalam

wawancaranya:

“Hmmm, sebenernya kan sebelum kita

mengajak anak untuk beribadah, anak harus

tau dulu ilmunya. Seperti bagaimana niat

wudhu, niat Shalat, bacaan Shalat, niat puasa,

ya pokoknya gitu deh. Kayak ilmu tajwid juga

kan penting. Kalo anak gak ngerti tajwid, ya

dia gak bener baca Qur’annya. Kalo gak bisa

Page 106: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

91

baca Qur’an, gak bisa Shalat, ya gituuh..

hehehe”31

Dan diungkapkan pula oleh bapak Muhamad

Yasin:

“Ya pastinya anak jadi tau tentang ilmu

agama. Tau mana yang haram, mana yang

halal. Tau mana yang boleh dilakukan, mana

yang tidak boleh dilakukan”32

2) Sikap Keagamaan

Dengan penanaman nilai agama yang kokoh

pada diri anak sejak kecil, anak akan mampu

mandiri dan bijaksana dalam bertindak di kehidupan

mendatangnya. Pada kehidupan sehari-hari, anak

akan lebih berpegang teguh pada agamanya,

sehingga membuatnya lebih bijaksana dalam

menentukan mana yang baik dan mana yang buruk

menurut agamanya. Seperti yang dikatan oleh bapak

Awan:

“yaaa kalau anak kita agamanya kokoh ya

pastinya tidak bakal kebawa oleh pergaulan

temen-temennya yang nakal, nah otomatis

InsyaAllah akan terhindar dari perbuatan

yang menyimpang, karna si anak akan bisa

membedakan mana yang baik dan mana yang

tidak baik”33

Begitupun seperti yang dikatakan Bapak

Najam Syahroni, S.Pd. :

“emmm tentunya apabila seorang anak

mempunyai agama yang kuat maka akan kuat

pula imannya, semakin kuat imannya maka

semakin terhidar dari perbuatan negatif,

31

Cindy Kurnia, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 32

Yasin, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 33

Awan, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 107: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

92

seperti mencuri, berbohong, berkelahi, dan

tentunya ketika anak sudah beranjak dewasa

maka akan terhindar pula dari perbuatan yang

tentunya dilarang dalam agama, seperti

berjudi, minum-minuman keras, sex bebas,

dll”34

3) Perilaku Keagamaan

Yang dimaksud dengan perilaku keagamaan

disini adalah tingkah laku dalam beribadah yang

benar sesuai ajaran agama, seperti shalat, puasa,

zakat, saling membantu, bersedekah, berdo’a, dll.

Seperti yang di ungkapkan oleh bapak Muhamad

Yasin dalam wawancaranya:

“manfaatnyaaa bagi anak yaa bisa

menumbuhkan emmm sifat-sifat yang bernilai

agamis, seperti Shalat, bersedekah, berdo’a,

sopan, kemudian juga buat orang lain bisa

mengajak orang lain ke dalam hal yang baik,

dan hal yang positif”35

4) Kemasyarakatan

Selain bermanfaat bagi dirinya dalam

menghadapi arus globalisasi yang semakin

merajalela di kehidupan jaman sekarang, dimana

pergaulan semakin bebas dan hal negatif semakin

lumrah di mata masyarakat, nilai keagamaan yang

kokoh juga dapat bermanfaat bagi masyarakat di

sekitarnya, dimana anak dapat membawa orang di

sekitarnya untuk tidak mengikuti arus globalisasi

negatif tersebut. Dan juga anak akan mempunyai

akhlak yang bagus, yang akan menghargai dan

dihargai oleh orang lain, akan lebih sopan terhadap

34

Najam Syahroni, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 35

Yasin, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 108: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

93

masyarakat di sekitarnya, Seperti yang di ungkapkan

oleh bapak Awan:

“yang pasti kan sama orang akan lebih sopan,

lebih menghargai sesame teman, karnakan

jika anak mempunyai nilai agama yang kuat

otomatis akan mempunyai akhlak yang bagus

juga. Maka anak akan di hargai dan bisa

menghargai”36

Bagitupun dengan bapak Muhamad Yasin:

“tentu hasil yang di capai banyak sekali, baik

buat diri sendiri maupun oranglain terutama

masyarakat di sekitarnya,, seperti anak akan

di hargai, akan terhindar dari kenakalan yg

menyimpang, akan menghargai orang lain,

berbakti pada orangtua, dan sopan terhadap

orang yang lebih tua, dan lain-lain, pokonya

banyak lah yaa salah satunya itu”37

36

Awan, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017 37

Muhamad Yasin, Wawancara, Bekasi, 05 Februari 2017

Page 109: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

94

2. Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah mengamati

Peranan Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan

Terhadap Anak di Dalam Keluarga (Studi Kasus di Kp. Pekopen

RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi) dengan cara dichecklist dan aspek yang

diamati adalah:

No. Aspek yang Diamati Checklist

1

Mengenal lingkungan Kp. Pekopen

RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan

Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi

2

Mengamati perilaku masyarakat di Kp.

Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya,

Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten

Bekasi

Page 110: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

95

C. Pembahasan

1. Ketepatan Hipotesis

Berdasarkan hipotesis awal yang peneliti ajukan pada Bab

sebelumnya yaitu “adanya peran aktif orang tua dalam

mensosialisasikan nilai keagamaan pada anak di dalam

keluarga” serta mengacu pada hasil dari wawancara, observasi

dan teknik pengumpulan data dari dokumen menunjukkan

bahwa ada peran penting orang tua dalam sosialisasi nilai

keagamaan bagi anak di dalam keluarga guna pembentukan

karakter.

Dari hasil data temuan yang didapat, bahwa ada peran

penting orang tua dalam pembentukan karakter bagi anak

melalui sosialisasi nilai keagamaan di dalam keluarga, maka

berdasarkan hipotesis yang telah diajukan terbukti, atau dengan

kata lain, adanya keterkaitan antara variabel independen yaitu

peran orang tua dengan variabel dependen yaitu nilai keagamaan

anak.

Merujuk pada hasil wawancara dengan sepuluh informan,

dapat di temui bahwa setiap orang tua pada dasarnya

mengharapkan anaknya mampu menjadi pribadi yang baik,

berpendidikan, bermoral, dan mempunyai sifat religius yang

tinggi. Seperti di lingkungan Kp. Pekopen ini, orang tua sangat

peduli pada perkembangan agama anaknya. Mereka terbiasa

mensosialisasikan nilai keagamaan pada anaknya melalui contoh

dalam tindakan, pengetahuan tentang agama, baik tentang yang

diwajibkan dalam agama, dan yang diharamkan atau dilarang.

Dan setiap orang tua mempunyai cara tersendiri dalam

mensosialisasikan nilai keagamaan pada anaknya, tetapi dalam

proses sosiaslisasi tersebut, sering orang tua mengalami

kesulitan atau hambatan baik dari anak itu sendiri, atau dari

lingkungan luar seperti teman dan kondisi masyarakat sekitar

Page 111: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

96

yang membuat orang tua untuk tetap awas pada perkembangan

anaknya.

2. Kritik Kerangka Konseptual Dari Para Ahli dan Kerangka

Konseptual Temuan Teoritis

Kerangka konseptual yang telah disusun pada BAB II

berdasarkan hasil deskripsi teoritis kemudian dibandingkan

dengan hasil data temuan lapangan ternyata ada perbedaan,

dimana terdapat salah satu teori yang tidak ditemukan pada data

temuan lapangan.

Teori yang tidak ditemukan dalam penelitian lapangan

adalah Syarat-Syarat Sosialisasi yang Baik. Berdasarkan hasil

penelitian, Syarat-Syarat Sosialisasi yang Baik ini tidak

digunakan oleh orang tua dalam mensosialisasikan nilai-nilai

keagamaan pada anak, dikarenakan kurangnya pengetahuan atau

pemahaman orang tua terkait tentang Syarat-Syarat Sosialisasi

yang Baik secara teoritis. Tetapi, dalam praktiknya orang tua

melakukan sosialisasi nilai-nilai kegamaan pada anak dengan

semaksimal mungkin berdasarkan kemampuan dari hasil

pengetahuannya sendiri.

Dalam hal ini akan dijabarkan kerangka konseptual hasil

data temuan lapangan yang mengalami sedikit perubahan dan

terdapat perbedaan dengan kerangka konseptual sebelumnya.

Page 112: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

97

Gambar 1

Kerangka Konseptual

PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN TERHADAP ANAK DI DALAM KELUARGA

(Studi Kasus di Kp. Pekopen, RW.01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi)

Peranan Orang Tua h.11 Sosialisasi h.19 Nilai Keagamaan h.28 Anak h.35 Keluarga h.39

Pengertian

Peranan h.11

Pengertian

Orang Tua

h.12

Peranan Orang

Tua h.13

Tugas dan

Tanggung

Jawab Orang

Tua h.14

Akibat

Pendidikan

Orang Tua

yang Baik h.17

Akibat

Pendidikan

Orang Tua

yang Salah h.18

Pengertian

Sosialisasi. h.19

Syarat-Syarat

Sosialisasi

yang Baik h.21

Tujuan–Tujuan

Sosialisasi.

h.22

Cara-Cara

Sosialisasi.

h.26

Lembaga-

Lembaga

Sosialisasi.

h.23

Pengertian Nilai

Keagamaan. h.28

Pengertian

Perkembangan.

h.35

Perkembangan

Anak h.36

Perkembangan

yang

Menyimpang

h.39

Pengertian

Keluarga. h.39

Pengertian

Fungsi Keluarga

h.42

Macam-Macam

Fungsi Keluarga

h.42

Jenis-Jenis Nilai

Keagamaan h.30

Hambatan

dalam

Sosialisasi

. h.27

Fungsi Nilai

Keagamaan h.33

Teori Syarat-Syarat Sosialisasi yang Baik dalam BAB II tidak

ditemukan dalam penelitian lapangan.

Page 113: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

98

3. Perspektif Peneliti Mengenai Peranan Orang Tua dalam

Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap Anak di Dalam

Keluarga (Studi Kasus Di Kp. Pekopen, RW.01, Desa

Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten

Bekasi)

Penelitian ini mencakup tentang peranan orang tua dalam

sosialisasi nilai-nilai keagaman terhadap anak di dalam keluarga

pada studi kasus di Kp. Pekopen RW.01, Desa Lambang Jaya,

Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, peneliti

memiliki perspektif bahwa orang tua mempunyai peranan yang

penting untuk mendidik sebagai salah satu bentuk tanggung

jawabnya di dalam keluarga, dimulai dengan mensosialisasikan

nilai keagamaan pada anak, guna pembentukan karakter yang

religius dan normatif.

Fungsi orang tua selain untuk mengasihi anak, menafkahi,

membesarkan, melindungi, dan menyayangi, salah satu fungsi

yang tidak boleh dilupakan ialah mendidik. Jika sekolah menjadi

tempat jenjang pendidikan formal, maka orang tua adalah

tempat pendidikan informal yang mempunyai tanggung jawab

mendidik anak sejak dini. Karena pendidikan di dalam keluarga,

adalah pendidikan yang memberikan bekal bagi anak terkait

jiwa, moral, sikap, dan tingkah laku.

Di Kp. Pekopen ini, masyarakat masih sangat

mengedepankan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Anak

tidak hanya diberikan pengetahuan mengenai agama, tetapi juga

orang tua mengajak anak untuk melakukan ibadah-ibadah

keseharian seperti Shalat, mengaji, puasa, dll. Orang tua juga

membiasakan anak bersikap sopan, dan memantau pergaulan

anaknya, seperti dengan siapa anak bermain, dan membatasi

teman-teman yang sekiranya memberikan pengaruh buruk pada

anaknya. Akan tetapi banyak pengaruh buruk eksternal sehingga

Gambar 6.1

Kerangka Konseptual

Page 114: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

99

menjadikan anak-anak melakukan beberapa penyimpangan

sosial anak di kehidupan sehari-hari seperti merokok, bepergian

malam, tawuran, dll.

Jika ditinjau dari segi jenjang pendidikan informan,

mayoritas adalah tamatan SMA, SD, dan Sarjana S1, dengan

profesi yang berbeda-beda. Tetapi, meskipun informan memiliki

latar belakang yang berbeda, pendidikan pada anak merupakan

salah satu hal penting bagi mereka, terutama pendidikan agama.

Informan tidak melupakan perannya sebagai orang tua dalam

mensosialisasikan nilai keagamaan pada anaknya melalui cara

mereka masing-masing. Dari hasil wawancara, peneliti

menemukan fakta bahwa orang tua melakukan sosialisasi

mengenai nilai keagamaan pada anaknya dengan cara yang

berbeda-beda. Ada beberapa orang tua yang menasihati,

memberikan contoh, melarang, bahkan menghukum. Tetapi,

walaupun cara sosialisasi yang dilakukan oleh orang tua

berbeda-beda, mereka memiliki harapan yang sama terhadap

anaknya, yaitu agar dapat menjadi manusia yang baik, yang

bermoral, dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

D. Keterbatasan Peneliti

1. Sulitnya mencocokan jadwal para informan menjadi kendala

atau penghambat bagi peneliti sehingga keterbatasan waktu saat

pengambilan data dan pelaksanaan wawancara.

2. Jarak rumah peneliti dengan tempat penelitian terpaut cukup

jauh sehingga menyebabkan kendala tersendiri bagi peneliti.

Page 115: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

mengenai Peranan Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai

Keagamaan Terhadap Anak di Dalam Keluarga (Studi Kasus di Kp.

Pekopen, RW.01, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi), maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

Peran orang tua dalam mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan

pada anak di dalam keluarga merupakan salah satu proses pendidikan

informal yang sangat penting sebagai proses pembentukan karakter

atau pribadi anak yang baik, positif, dan normatif, agar kelak anak

mampu menjadi manusia mandiri yang berpegung teguh pada agama,

sehingga dapat bersikap dan berbuat sesuai dengan koridor yang telah

ditetapkan oleh agama dalam bersosialisasi.

Dalam proses sosialisasi, strategi yang dilakukan oleh orang tua

adalah dengan cara (1) menasihati, yaitu orang tua memberikan

nasihat-nasihat kepada anak mengenai hal-hal keagaman yang wajib

dilakukan seperti ibadah keseharian, dan memberikan nasihat tentang

hal-hal yang tidak baik dilakukan menurut agama. (2) memberikan

contoh, yaitu orang tua dengan rutin melakukan ibadah keseharian di

dalam rumah dan mengajak anak untuk melakukannya bersama-sama

seperti Shalat, mengaji, puasa di bulan Ramadhan, dll, agar anak

termotivasi dan semangat dalam beribadah. (3) melarang, yaitu orang

tua melarang anak dalam melakukan hal-hal yang bertentangan

dengan ajaran agama Islam seperti berbohong, mencuri, bergaul

dengan teman yang nakal, dll. (4) menghukum atau memberi sanksi.

Beberapa orang tua ada yang menghukum atau memberi sanksi

kepada anaknya jika anak tersebut melakukan kesalahan, agar anak

jera dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Page 116: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

101

Adapun hambatan dalam proses sosialisasi nilai keagamaan di

dalam keluarga adalah : (1) teman sepermainan, dimana pengaruh

yang diberikan oleh teman dapat berupa pengaruh yang baik atau yang

buruk. Sebab pengaruh teman dapat membentuk atau mengubah

pribadi anak menjadi pribadi yang baik, tetapi dapat pula mengubah

pribadi anak menjadi buruk. (2) sikap/watak anak. Watak anak sendiri

menentukan hasil proses sosialisasi nilai keagamaan. Jika anak

memiliki watak yang baik, maka akan memudahkan orang tua dalam

mensosialisasikan nilai agama. Tetapi sebaliknya, jika anak memiliki

watak yang kurang baik, seperti keras kepala, susah diatur, dll, maka

akan menyulitkan orang tua dalam mensosialisasikan nilai agama. (3)

media massa (TV dan gadget). Dengan melihat fakta yang terjadi,

mayoritas TV dan gadget menjadi pengaruh kurang baik terhadap

sosialisasi nilai keagamaan, karena tayangan yang ada di TV

mayoritas tidak lagi edukatif, sedangkan gadget seringkali digunakan

untuk bermain game dengan berlebihan, sehingga mengganggu

aktivitas belajar anak di rumah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran

yang sekiranya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, di

antaranya:

1. Orang tua dapat mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan kepada

anak sejak sedini mungkin, agar nilai-nilai agama yang

diterapkan dapat melekat pada diri anak dan menjadi pedoman

yang kuat di masa mendatang dalam berkehidupan sehari-hari.

2. Pihak lembaga pendidikan formal dapat lebih peka terhadap

perkembangan karakter anak, dan senantiasa mengedepankan

pendidikan akhlak atau moral melalui pembelajaran dan

pengawasan yang matang di sekolah.

Page 117: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

102

3. Dapat diadakan penelitian atau kajian lebih lanjut mengenai

penerapan nilai-nilai keagamaan pada anak di masyarakat untuk

memperkaya pengetahuan di dunia sosial dan agama.

Page 118: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

103

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rianto. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: PT. Granit. 2004

Ahmadi, Abu. dkk. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2003

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Akulturasi Metodologis ke Arah

Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006

Echols, M. John, Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. Cet.30. 2008

Hidayati, Wiji. Pola Pengasuhan Agama Anak pada Keluarga di Lingkungan

Pondok Pesantren. Pusat Penelitian Vol XII No 2. 2013

http://kaghoo.blogspot.co.id/2010/11/pengertian-peranan.html. diakses pada

tanggal 29 Maret 2017, pukul 21:10 WIB

http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-sistem-

pendidikan-nasional/, diakses pada tanggal 29 April 2017, pukul 22:00

WIB

http://www.fauzinesia.com/2012/06/proses-sosialisasi-di-lingkungan.html, diakses

pada tanggal 4 September 2017, pukul 19:30 WIB.

https://satriadholan.blogspot.co.id/2010/11/makalah-proses-sosialisasi.html,

diakses pada tanggal 4 September 2017, pukul 20:15 WIB.

Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 1. Erlangga. edisi ke-enam

Ibrahim Ilham Muhamad Ibrahim, Ummu. Bagaimana Menjadi Istri Shalihah &

Ibu yang Sukses. Bekasi: PT. Darul Falah. Cet.8. 2013

Idi, Abdullah. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat, dan Pendidikan.

Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2011

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ilmu Pengetahuan

Sosial. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia. Cet.1. 2014

Page 119: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

104

Lapian, L.M. Gandhi & Geru, Hetty A. Trafiking Perempuan dan Anak

Penanggulangan Komprehensif. Jakarta: PT. Yayasan Obor Indonesia.

2006

Lestari, Sri. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam

Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Masyar, Farida. Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Bibit untuk Masa

Depan Bangsa

Muttaqin, Zinul. Jurnal Psikologi Anak & Pendidikan

Mahfud Rois, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Erlangga, 2011

M. Shihab Quraish, Menabur Pesan Ilahi, Jakarta: Lentera Hati, 2006

Narwoko, J. Dwi. Suyanto Bagong. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Cet.5. 2003

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 16 tahun 2010 tentang

Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah, Pasal 1 No 1

Simamore, Sahat. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Bina Aksara. 1983

Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial.

Bandung: PT. Eresco. Cet.6. 1993

Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial.

Bandung: PT. Refika Aditama. Cet. 8. 2001

Somantri, T. Sutjihati. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama

Cet.4.

Suharso, Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. Semarang:

CV. Widya Karya. Cet.6. 2011

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi: Suatu Bunga Rampa. PT. Midas Surya

Grafindo. 1985

Susanto. Astrid S. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosia. Bina Cipta. 1983

Page 120: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

105

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. 2011

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2012

Syamsudin, Amir. Perkembangan Nilai-Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia

Dini. PGPAUD Universitas Negeri Yogyakarta

Tumanggor, Rusmin. Dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenadamedia

Group. Cet. 3. 2014

Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakara: PT.

RajaGrafindo Persada. 2005

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan

Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2016 di

www.hukumonline.com

Undang-Undang RI NO. 20 Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: PT. Kloang

Putra Timur. 2003

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama‟ ah,

(Semarang: Pustaka Imam asy-Syafi‟ i, 2004),

Yusuf L.N, Syamsu, dan Sugandhi, Nani M. Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011

Zen. Jurnal Psikologi Anak & Pendidikan

Page 121: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

Nama

NIM

Jurusan

Judul

LEⅣIBAR UJI REFERENSI

Muhamad Rais Fauzr

ttt20 I 5000040

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Peranan Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan

Terhadap Anak di Dalam Keluarga (Studi Kasus di Kp. Pekopen.

RW.O [, Desa Lambang Jaya. Kecamatan Tambun Selatan,

Kabupaten Bekasi)

No.

Halaman

SkripsiDaftar Referensi

ParafPembimbing

I

PartfPembimbing

II

1

6

Undang-Undang RI NO. 20. SistemPendidikan Nasional. Jakarta:PT. Kloang Putra Timur. 2003 え

つ4

18

Ibrahim Ilham Muhamad lbrahim,Ummu. Bagaimana MeniadiIstri Shalihah & Ibu yangSukses. Bekasi: PT. Darul Falah.Cet.8. 2013

う0

うん

Suharso, Ana Retnoningsih. KamusBesar Baha,sa Indone,sia EdisiLux. Sernarang: CV. WidyaKarya. Cet.6. 201 1

4つ乙

卜1. John, Echols., Hassan Shadily.Kamus Inggri.s Indonesia.Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama. Cet.30.

/

Page 122: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

2008

513; 16:39

Lestari. Sri. Psifulogi KeluargaPenanaman llilai danPenanganan Konflik dalarnKeluarga. Jakarla: KencanaPrenada Media Group.

6

14;36:36;

1a)t

Yusuf L.N, S5zamsu, dan Sugandhi.Nani M. Perkembangan Pe,sertaDidik. Jakarta: PT RajaGraflndo Persada. 201 I

く 〆

7 15: 17

Lapian. L.M. Gandhi & Geru, Hettv A.TraJiking Perempuan dan ,4rutkPenanggulangan Komprehensi/'.Jakarta: PT. Yayasan OborIndonesia. 2006

8 6;15

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 35 Tahun 2014 TentangPerubahan Atas Undang-undangNomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak. Diaksespada tanggal 14 Oktober 2016 diwrvw.hukumonline.com

9 17

http ://referen si.el sam.or.id 120 I 4 I I 1 I urr-

へnomor-20-tahun-2 003 -te ntan q-

s i stem-pend id i kan -nasionali,diakses pada tanggal 29 Aprrl2017, pukul 20,45 WIB

10 19

Susanto. Astrid S. Pengantar Sosiologidan Perubahan Sosia. BinaCipta. 1983 k 〆

〃Z

Page 123: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

19:24;25:

25;40

Simamore, Sahat. Sosictlogi SuatuPengantar. Jakarta: PT. BinaAksara. 1983 え /

122120:34:

40141

Soelaeman. M. Munandar. Ilmn So,sial

Dusar kori dan Konsep llmuSosial. Bandung: PT. Eresco.r 993

うD

つ4

Surrarto. Kamanto. Pen.gantarSosiologi: SuaLu Bunga Rampa.PT. Midas Surva Gratindo. 1985 え /

14 22123

Somantri, T. Sudihati. Psikologi AnakLuar Biasa. Bandung: PT.Refika Aditama Cet.4 4

″54;29:29;

30;40

Narwoko. J. Du,i. Suyanto Bagong.So,siologi Teks' Pengctntur danTerapan. Jakarta: KencanaPrenada Media Group. 2010

スタ

16 35

Syah. Muhibbin. P.sikologi Pendidikan.Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 201 I

17 35138

Masyar. Farida. Perkembangctn SosialAnak Llsia Dini Sebagai Bibituntuk Masa Depan Bangsa

/

Page 124: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

184;31;33;

38

Syamsudin. Amir. P erkemb an gan itiilai -ltlilai Agama clan Moral padaAnak Lis'ia Diri. PGPALIDUniversitas Negeri Yogyakarta 4

19 39

Hurlock, Elizabeth B Pθ rたθ“わαη退口77

J77αたし万′′″f. Ellangga.edisi kc¨

enalll ス

20 3:42142Ahmadi.Abu.dkk.〃 777ν Sθsノα′D`′ sα″

Jakalta:PT.Rineka Cipta.2003 4 ′つ4

50Nazir. Mah. luletode Penelitiun. Jakarla:

Ghalia Indonesia. Cet.5. 2003 ス

/

/つ乙

う乙 52153

Adi, Rianto.ゴ イヽθゎグθ′θg′ Pθηθ′′′ノαη

Sθ`ヴ

α′グα77JげνたZr Jakarta: PT.

Granit.2004 4

うD

う乙

53153;

56:

Umar. Husein. Mebde Penelitian untukSkripsi dan Tesis Bisnis,.lakara:PT. RajaCrafrndo Persada. 2005 え /

24 55

Bungin, Burhan. lvletode PenelitianKualitati/. Akulturus'iL{etodologis ke Arah RagamVarian Kontemporer. Jakarta:PT Ra.ia Grafindo Persada. 2006

エ/

25 16Muttaqin, Zind. Jurnal Psikologi Anak

& Pendiclikan え 〃

26 37Zell.Jzrrηα7 P、 ,′たθわgi ИJIα &々

′θη`Fiグ

′たα″ ズ

Page 125: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

27

http ://kaehoo.blo gspot. co.idl20 1 0/ 1 I /pe

メ /ngertin=peranan.html. diakses

pada tangga1 29 Maret 2017,pukul 10.15 WIB

28 24;42

Kementrian Pendidikan dan

Kebuda,n-aan Republiklndonesia, Ilmu PengelahuanSosial, (Jakarta : KementrianPendidikan dan KebudayaanRepublik [ndonesia, 2014),Cet.l

29 33

Turnanggor, Rusmin. Dkk. Ilmu Sosialdan Budaya Dasar Jakarta:Prenadamedia Group. Cet. 3.

20t4え

/30 27

http://www.fauzinesia. coml201 21 06 I pro

メses-sosialisasi-di-lingkungan.html" diakses padatanggal 4 September 2017 -

pukul l9:30 WIB.

うD 28

https://satriadholan.blogspot.co.id/2010/

スI l/makalah-proses-sosiaI i sasi.html, diakses padatanggal 4 September 2017,pukul 20:15 WlB.

32 30

Rois Mahfud. Al-Islam PendidikanAgctma Islam, Jakarta: Erlangga,20tl メ /

う0

つつ 31

M. Quraish Shihab. Menabur PesanIlahi, Jakarta: Lentera Hati.2006 え /

/

/

Page 126: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

34 32.32

\"azid bin Abdul Qadir Jatras, ,S),urah

Aqiclah Ahltr.; ,Strrtntth ll'alJunto"ult. Sernar-ang: Pustaka

Lnam as\ -S1 alr"i, 2004

・, 10

Icli. Abdullah.,\r.'.s')olrt.9i /)ertrlidikuttlndividu. t\ltt,st ttt L.r,l;ul. tlttnPcnditlikun laklrrta:Ra-lagralrndo I)ersirtitr 'i()I

I

ス 〃後

′0うD 6

l)clatLrt'atr N4crr1.-ri,'\Lrltttta ii.L'i:1t1ri iliIndoite.-sia Itottror i(r laltLtrr l0l()tcntan g l'engelo Iaan I)cnclidikarr

i\gatna Pada Sckolnh. l)asal I

Nol

ス /7/

∩D

,/

0⊃

Syalr. Nluhibbin l'tilioltt.qi liclcr.icrr.

.lakar1a. l'} l' Ra-ia LlrafindoPersacla. 201 2

_■_

一, つ

N4. N,1r-rnandar Soelaernan- /lttttr SosiulDosrtr 7-cori clun Kttn,:cp llntu,\osictl. BattclLrng: P-[ [rtesco,

1993. cet.6

ProF Dr.H.Rusmin Tumanggor,M.A.

NIP.194701141965011001

J」kttt町 31 Mei2017

Pelnbilnbing II

卜IIP.196709092007011033

Page 127: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

KEttENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAF∬KЛ れ れ 駒輻 ぬ Nb 95 Clpυ rat 75412わ doretta

FORM(FR)

No Dokumen i FI丁 K― FR― AKD‐ 082

Tgl Terbl : l Maret 2010

No Revisi: : 01

Ha

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.O 1/F. t/KM.01 .3 1........12016Lamp. : -Hal : Permohonan Izin Penelitian

Tembusan:1. Dekan FITI.I2. Pembantu t,ekan Bidang Akademik3. Mahasisr,va ;'ang bersangkutan4. Jurusan Pen'lidikan IPS

J akarta, 2 5 September 201 6

Kepada Yth.Kepala Dcsa Lambang JayarKec. Tambun Selatan, Kab. BekasidiTempat

,4ssalam u al ailatm v, r.w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa.

Muhamad Rais Fauzi

1 1 12015000040

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/Sosiologi

IX (Sembilan)

Peranan Orangtua Dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan

Terhadap Anak Di Dalam Keluarga (Studi Kasus di KpPekopen, RW.001, Desa Lambang Jaya, Kecamatan TambunSelatan, Kabupaten Bekasi

adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang

sedang nrenyusrm skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi

Bapakilbu pimpin.

Untuk itrr kami mohon Bapak/[bu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut

melaksanikan penel iti an dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama BapalClbu, kami ucapkan terima kasih.

Was salum .t' al aikum vtr. w b.

Jakttta,25 Scptcll■ber 2016

a.n Dckall

Dr.Iwall PLlrWallto,M.Pd

NIP.19730424200801 1012

Page 128: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

聾 鐵

翻 CttMA■劇N TAttB漂 創壁JLT■醍

DIESA I」鰤旺LANG JAYAコ‐轟 C… NC‐ 1絶駐 3難 F暖聾 Itt14

Sび難 T EETEttGANNO菫OR=i喜′′ナ3∫ l王 ∫1017

Yttg職燕遍 h』mFndi競聾轟 蓋 [

Den_-1■ l men― rallttaI

驀 職 峰 肇聰 颯 直 理 T日轟 m縫 魏 mu_I逓 ≦

轟 粂 等

:一 恥 轟

111120蝉:…:]酔謳轟壼麓目E薦

=F― mL範 彙 壷爵 聰 澤 盤

轟 嚇 轟

A― 軸― =測

陸 由 興 曇 還 ― ― 藤 量 麗 壺 Ftt Dem聾 垂甲乳

T―…

【遷要蓼藍渥E撼隆直 越 盤憂甍雲 5〔凛m懸確

2016轟 13F尋瞳国聾髪2導ま7.

発 翻 墨 l―

亜― ―

動 呼 山 睡 醒 範 娑

― bog ittL 13-盤 -2017h由 電 Jaya

Page 129: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

KEMENTERIAN ACAMAUIN JAKARTAFIXyI「 晟 」

"nda m 95 Clpυta:,5イア2"done,a

FORM(FR)

No Dokumen : F!丁 K‐ FR―AKD-081

丁gl Terbl i l Maret 2010

No Revisil : 01

Ha

SURAT BIMBINGAN SKRIPSi

Nomor : Un.0l'F.1,iKM.01.3/...........12016Lamp. : -Hal :BimbinganSkripsi

Tembusan:1. Dekan FITI{2. Mahasiswa ybs.

Jakalta, Oktober 2015

Y‐th

Pro■ Dr.Ho Rusmin Tumanggor,Ⅳ IoA

Pcmbil■ lbingSkripsi

FakultasIlrnuTarbiyah dan Keguruan

UIN Syt.rifHidayatullah

Jakarど a.

Иssαιθ′71/α Jα′た復77711'″ ■|ら

Dengan ini diharapkan kcscdian Saudara untuk mc■ adi pClllbimbing 1/11

(matC」/teknis)penulisan sbipsi lllahasiswa:

Muhamad Rais Fauzi

1 l 12015000040

Pendidikan Ilmu Pengetahuan SosiaVSosiologi

IX (Sembilan)

Peranan Orangtua Dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan

Terhadap Anak Di Dalam Keluarga (Studi Kasus di KpPekopen, RW.001, Desa Lambang Jayao Kecamatan TambunSelatan, Kabupaten Bekasi

Judul tei'sebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal l8 Januari 2016,abstraks ,loutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan

terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjangselama 6i (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanJangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terirna kasih.'Wa s s al ontr,t' a laikam w r.w b.

a.n Dekan

D■.Iwall PuBvanto,Ⅳ I.Pd

卜IIP.19730424200801 1012

Page 130: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apakah menurut anda nilai-nilai agama itu penting ditanamkan kepada anak?

2. Bagaimana menurut anda tentang pendidikan anak di sekolah?

3. Pengetahuan apa saja yang dianggap penting untuk diajarkan/ditanamkan pada anak?

4. Bagaiamana cara anda mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan tersebut pada anak anda?

5. Hambatan atau kendala apa yang anda hadapi dalam mensosialisasikan nilai-nilai agama

tersebut kepada anak anda?

6. Apa hasil yang dicapai dari nilai-nilai agama tersebut bagi anak anda maupun bagi orang

lain di sekitarnya?

Page 131: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Informan Robiah Adawiah Gambar 2. Informan Ahmad

Gambar 3. Informan Muhamad Yasin Gamabar 4. Informan Cindy Kurnia

Page 132: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

Gambar 5. Informan Najam Syahroni, S.Pd Gambar 6. Informan Manih Suarni

Gambar 7. Informan Madinah Gambar 8. Informan Ratih Hartati

Page 133: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

Gamabar 9. Informan Aan Suhaemi Gambar 10. Informan Awan

Page 134: PERANAN ORANG TUA DALAM SOSIALISASI NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35985/2/MUHAMAD... · Orang Tua dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap

PROFIL PENULIS

Muhamad Rais Fauzi, lahir di Bekasi pada tanggal

18 januari 1994. Anak kedua dari tiga bersaudara ini

menuntaskan pendidikan Taman Pendidikan Anak-

anak (TPA) di TPA Az-Zahra. Setelah lulus, ia

melanjutkan Sekolah Dasar (SD) di SDN

Setiadarama 02 Tambun Selatan Bekasi. Kemudian

ia melanjutkan pendidikannya di SMP Yayasan

Pendidikan Al-Istia’nah (Yapa) Cileungsi Bogor. Pendidikan pada jenjang

Sekolah Menengah Atas telah ditempuhnya di Pon-Pes Daarul Muttaqien 1

Tangerang Banten. Setelah lulus pada tahun 2012, ia melanjutkan pendidikannya

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, padajurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial/Sosiologi.

Berbagai prestosi telah diraihnya seperti: Juara II lomba Marawis ketika di

SMP dan juara III lomba Sholawat ketika di pondok pesantren. Pengalaman

organisasi yang pernah ia geluti selama menempuh pendidikan di antaranya

sebagai salah satu anggota OSIS dan kemudian menjadi anggota bagian

Penerangan ketika menjabat sebagai pengurus di Pon-Pes Daarul Muttaqien 1,

dilanjutkan semasa kuliah mengikuti organisasi FORSA dan RANITA di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah ia aktif mengajar di SMP IT Ar-

Raudhah.

Alasan yang mendasari keinginannya menjadi guru adalah karena rasa

cintanya kepada dunia pendidikan dan dunia anak-anak. Oleh karena itu, ia

memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selain itu, ia merasa sangat beruntung telah menempuh

pendidikan hingga jenjang pendidikan strata 1 (S-1) sehingga ia mendapatkan

wawasan dan pengalaman yang bermanfaat serta ia berharap dapat menjadi tenaga

pendidik yang bermanfaat bagi masyarakat.