Post on 03-Mar-2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Saat ini kebutuhan akan informasi secara cepat dan mudah telah menjadi
kebutuhan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat pada
umumnya. Salah satu informasi yang dibutuhkan pada saat ini adalah kebutuhan
informasi geografis. Pemerintah desa sebagai struktur pemerintah terbawah dalam
tata pemerintah di Indonesia seringkali mengeluhkan soal pelayanan, baik yang
bersifat struktural kepada pemerintahan desa, maupun pelayanan publik kepada
warganya. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki, baik orang maupun kapasitas
keuangan desa tidak jarang membuat desa harus memberikan pelayanan yang
seadanya kepada pihak luar.
Pelayanan mengenai informasi suatu desa kepada pihak luar saat ini sangat
dibutuhkan. Disamping untuk memperkenalkan desa beserta fasilitas yang ada di
dalamnya, hal ini juga membantu instansi terkait untuk melakukan analisa
berdasarkan data yang ditampilkan baik informasi geografis ataupun informasi
demografi penduduk. Informasi mengenai demografi penduduk dan informasi
geografis desa dapat di tampilkan pada sebuah peta interaktif. Dengan kemajuan
teknologi yang pesat di bidang Sistem Informasi Geografis(SIG), peta interaktif
dapat ditampilkan secara online dan diakses oleh semua pengguna yang
membutuhkan di seluruh penjuru dunia dengna memanfaatkan jaringan internet.
Peta interaktif yang mampu menampilkan informasi geografis dan demografi
penduduk di suatu wilayah akan sangat membantu dalam perkembangan wilayah
tersebut. Instansi pemerintah baik pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat akan
lebih mudah mengetahui kondisi geografis serta kondisi demografi penduduk
wilayah tersebut. Sehingga hal ini mempermudah pemerintah untuk melakukan
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan wilayah tersebut tanpa harus
melakukan survei langsung ke daerah yang bersangkutan.
Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo merupakan
desa yang sedang berkembang. Pada profil Desa Karangsari (2014) disebutkan
2
bahwa, Desa Karangsari merupakan gabungan dari dua kelurahan yaitu Kelurahan
Jombokan dan Kelurahan Janturan. Lokasi desa yang dilalui jalur jalan raya
Yogyakarta – Purworejo memberikan dampak positif pada sektor industri dan
perdagangan. Perkembangan Desa Karangsari akan semakin cepat apabila memiliki
sebuah peta interaktif yang mampu menampilkan informasi geografis desa dan
informasi demografi penduduk.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, khususnya teknologi
informasi dan komunikasi, maka akan lebih efektif dan efisien menyajikan informasi
geografis dan demografi penduduk melalui media internet dengan memanfaatkan
sebuah layanan cloud-based. Layanan seperti ini akan memberikan kemudahan untuk
pengguna memperoleh informasi karena disajikan secara online di internet. Dengan
adanya layanan ini pengguna tidak membutuhkan proses instalasi suatu piranti lunak
pada komputernya, karena semua piranti lunak yang dibutuhkan sudah ter-install
pada server penyedia layanan cloud-based. Salah satu penyedia layanan cloud-based
adalah ArcGIS Online.
Sebelumnya, proyek penyajian informasi sejenis ini sudah pernah dilakukan
oleh Fathoni (2003). Dalam proyek tersebut Fathoni menyajikan informasi benda
cagar budaya di D.I. Yogyakarta dengan memanfaatkan layanan GIS Cloud.
Penelitian yang memanfaatkan ArcGIS Online juga sudah pernah dilakukan oleh
Virizky (2012). Dalam penelitiannya Virizky memanfaatkan ArcGIS Online untuk
penyusunan portal partisipatif penataan kawasan sungai perkotaan rawan banjir
berbasis bidang tanah. Namun, jalur akses yang digunakan masih bersifat personal
account sehingga terdapat berbagai keterbatasan di dalamnya seperti keterbatasan
dalam jumlah fitur yang dapat diunggah kedalam situs ArcGIS Online, tidak adanya
akses untuk mengelola sebuah komunitas tertentu, mengganti logo pada akun
pengguna, dan masa aktif data yang diunggah ke situs ini. Jumlah fitur yang dapat
diunggah dengan menggunakan jalur akses personal account dibatasi hanya 1000
fitur saja, sehingga apabila pengguna memiliki data yang memiliki lebih dari 1000
fitur, data tersebut tidak akan berhasil diunggah pada situs ArcGIS Online. Akses
untuk mengelola sebuah komunitas memberikan kemudahan untuk memberikan izin
akses bagi para pengguna ArcGIS Online lainnya yang telah memiliki akun untuk
dapat mengubah data yang terdapat pada komunitas tersebut. Masa aktif data pada
3
jalur akses personal account dibatasi hanya 30 hari saja terhitung dari hari pertama
akun tersebut dibuat, sehingga setelah melewati batas 30 hari tersebut, semua data
yang telah diunggah akan terhapus secara otomatis oleh sistem ArcGIS Online.
Berdasarkan kondisi tersebut maka proyek ini bertujuan untuk menyajikan informasi
geografis dan demografi penduduk dengan memanfaatkan layanan ArcGIS Online
dengan jalur akses subscription atau berbayar.
I.2. Cakupan Kegiatan
Cakupan kegiatan pemanfaatan ArcGIS Online untuk menyajikan informasi
geografis dan demografi Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon
Progo ini dalah sebagai berikut:
1. Kegiatan ini menghasilkan peta interaktif dinamis Dusun Dukuh, Desa
Karangsari yang memuat informasi geografis dan demografi warga.
2. Informasi geografis yang ditampilkan meliputi:
a. Fasilitas umum
b. Batas administrasi
c. Rumah warga
d. Jalan
e. Sungai
3. Informasi demografi yang ditampilkan meliputi:
a. Nama
b. NIK ( Nomor Induk Kependudukan)
c. Penghasilan
d. Mata pencaharian
e. Umur
f. Pendidikan terakhir
g. Kondisi rumah
4. Peta interaktif ini memanfaatkan fitur widget query yang disediakan oleh
ArcGIS Online dan dapat dimanfaatkan pengguna untuk menyeleksi informasi
berdasarkan:
a. Nama kepala keluarga
b. Besarnya penghasilan
4
c. Mata pencaharian utama kepala keluarga
d. Pendidikan terakhir kepala keluarga
e. Rentang umur kepala keluarga
f. Kondisi dinding rumah warga
g. Kondisi atap rumah warga
h. Kondisi lantai rumah warga
I.3. Tujuan Proyek
Kegiatan aplikatif ini bertujuan untuk membuat peta interaktif yang
menyajikan informasi geografis dan demografi Dusun Dukuh, Desa Karangsari
dengan memanfaatkan ArcGIS Online.
I.4. Manfaat Proyek
Manfaat dari proyek ini adalah:
1. Masyarakat dapat memanfaatkan informasi geografis dan demografi yang ada
di peta interaktif ini untuk keperluan tertentu, seperti mengetahui informasi
mengenai kondisi sosial masyarakat di Desa Karangsari.
2. Menambah kesadaran masyarakat pentingnya peranan informasi geospasial
dalam kehidupan sehari-hari, terutama melalui web yang dapat diakses secara
bebas.
I.5. Landasan Teori
I.5.1. Demografi
Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di
suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi
penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut
disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan migrasi penduduk (Mantra, 2003).
Perolehan data demografi penduduk dikumpulkan dengan tiga sistem yaitu
untuk pengumpulan data struktur penduduk dikumpulkan dengan cara cacah jiwa
atau Sensus penduduk yang dilaksanakan pada waktu tertentu (umumnya tiap
sepuluh tahun sekali). Untuk data penduduk yang dinamis (proses penduduk)
dikumpulkan lewat registrasi penduduk dan dilaksanakan pada tiap saat. Untuk
5
pengumpulan data khusus mengenai karakteristik penduduk misalnya mobilitas
tenaga kerja yang menuju ke luar negeri diperoleh dengan melaksanakan survei
penduduk oleh instansi tertentu.
Sensus penduduk sering pula disebut cacah jiwa. Sensus penduduk
merupakan suatu proses keseluruhan dari pengumpulan , pengolahan, penyajian, dan
penilaian data penduduk yang menyangkut antara lain: ciri-ciri demografi, social
ekonomi, lingkungan hidup. Sensus penduduk memiliki ciri-ciri yang khas dalam
pelaksanaannya. Pertama bersifat individu yang berarti informasi sosial ekonomi
yang dikumpulkan bersumber dari individu baik sebagai anggota rumah tangga
maupun anggota masyarakat. Kedua bersifat universal yang berarti pencacahan
bersifat menyeluruh, ketiga pencacahan diselenggarakan serentak di seluruh Negara,
dan yang keempat, sensus penduduk dilaksanakan secara periodik yaitu pada tiap
tahun yang berakhiran dengan angka nol (0).
Registrasi Penduduk merupakan pengumpulan data komponen penduduk
yang dinamis seperti: kelahiran, kematian, mobilitas penduduk, perkawinan,
perceraian, perubahan pekerjaan, yang dapat terjadi setiap waktu tidak dapat terjaring
di dalam sensus penduduk. Untuk menjaring data ini maka diadakan cara
pengumpulan data baru yang disebut registrasi penduduk dengan cara pelaporan
kepada Kepala Desa dan aparatur desa lainnya.
Survei Penduduk diadakan untuk mengatasi keterbatasan data yang
disediakan dari proses Registrasi Penduduk dan Sensus Penduduk. Untuk mengatasi
keterbatasan data tersebut perlu diadakan survei penduduk yang sifatnya lebih
terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Biasanya
kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus.
I.5.2. Sistem Informasi Geografis
Seiring kemajuan teknologi informasi, pengguna akan dimudahkan dalam
melihat fenomena kebumian dalam perspektif yang lebih baik dengan memanfaatkan
Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG mampu mengakomodasi penyimpanan,
pemrosesan, penayangan dan pengintegrasian data yang beragam.
1.5.1.1. Konsep Dasar SIG. SIG adalah sistem berbasiskan komputer yang
digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG
6
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek dan
fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis
untuk dianalisis. SIG merupakan system computer yang memiliki empat kemampuan
berikut dalam menangani data yang bereferensi geografis: (a) masukan, (b)
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi
data, dan (d) keluaran (Aronoff, 1989 dalam Prahasta, 2009).
I.5.1.2. Fungsi SIG. Davis (2001) menyebutkan bahwa terdapat beberapa
fungsi dari SIG antara lain sebagai berikut:
1. Koleksi data atau pengumpulan data. SIG mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber dapat berupa data vektor maupun raster.
2. Penyimpanan dan manajemen data. Data digital dalam SIG disimpan dengan
efisien ke dalam sebuah basis data.
3. Pemanggilan data kembali. SIG dapat dengan mudah menyeleksi dan
menampilkan data.
4. Konversi data. SIG dapat melakukan konversi data dari suatu bentuk
menjadi bentuk lain atau dari suatu format peta menjadi format peta lainnya.
5. Analisis. Analisis data dalam SIG bertujuan untuk menghasilkan informasi
baru dalam peta.
6. Pemodelan data. SIG menyederhanakan data agar informasi di dalamnya
mudah dimengerti atau dapat menjelaskan dunia nyata secara sederhana.
7. Penyajian data. SIG dapat menampilkan data melalui berbagai cara, seperti
peta, diagram dan laporan, agar mudah dimengerti.
I.5.1.3. SIG Berbasis Web. SIG berbasis web merupakan perpaduan antara
memvisualisasikan data spasial dan pemanfaatan jaringan internet agar peta dapat
dilihat oleh semua orang di dunia secara online. Kraak (2001) menyatakan bahwa
terdapat dua jenis peta berbasis web yaitu peta statis dan peta interaktif (dinamis)
seperti ditunjukkan oleh Gambar I.1.
7
Gambar I.1. Klasifikasi peta berbasis web
(Sumber: Kraak,2001)
Jenis peta yang paling banyak digunakan dalam halaman situs adalah peta
statis. Peta statis ini adalah peta yang dihasilkan dari produk kartografi seperti peta
pada umumnya atau didapat dari hasil scan peta yang kemudian dimasukkan ke
dalam web. Kebanyakan dari jenis peta statis ini adalah berupa web-map view only.
Peta jenis ini tidak dinamis karena peta jenis ini berubah jika data peta tersebut
diperbaharui lagi dengan cara di-scan atau diunggah sebagai bitmap melalui server.
Peta ini akan menjadi interaktif, apabila kemudian pengguna dapat melakukan
perintah-perintah interaktifitas tertentu, misalnya: zooming, panning, dan hyperlink
ke informasi tertentu, atau pengaturan pada lapisan data tertentu yang ingin
ditampilkan pengguna.
Peta dinamis merupakan peta yang merepresentasikan perubahan-perubahan.
Perubahan yang dimaksud di sini adalah bahwa peta jenis ini datanya selalu terkini
karena sifat dari data spasial pada petanya yang selalu dapat diperbaharui dan secara
otomatis dilakukan penyesuaian yang dilakukan oleh pengguna tanpa harus melalui
server. Pada peta dinamis interaktif, selain dapat melakukan fungsi-fungsi
interaktifitas, peta juga dapat memberikan fungsi seperti pencarian lokasi dengan
menggunakan query yang dapat dilakukan oleh pengguna, misalnya menentukan
jalur perjalanan dari suatu lokasi. Peta dinamis interaktif yang sering ditemui di
halaman web misalnya: peta interaktif perubahan pertumbuhan kota, peta jalur
perjalanan dengan animasi jalurnya, peta tiga dimensi yang dapat dilihat dari sudut
pandang yang berbeda-beda.
8
I.5.3. Internet
Internet sendiri berasal dari kata interconnection-networking, merupakan
sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan
standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di
seluruh dunia. Internet adalah suatu sistem komputer umum, yang berhubung secara
global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol).
Walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer,
namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi
internet adalah sebuah informasi, bisa dibayangkan sebagai suatu database ataupun
perpustakaan multimedia yang sangat lengkap, bahkan internet dipandang sebagai
dunia dalam bentuk lain karena hampir semua aspek kehidupan di dunia nyata ada di
internet seperti bisnis, hiburan, olahraga, politik dan lain-lain (Sidharta,1996).
1.5.3.1. HTML (Hypertext Markup Language). Hypertext Markup Language
adalah suatu sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman
web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser (Kadir, 2003).
HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan
halaman web yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide
Web (W3C). Dokumen HTML dibaca oleh browser, kemudian browser
menerjemahkan isi dokumen HTML menjadi sebuah dokumen yang dapat dibaca
oleh pengguna (Prahasta, 2009).
HTML berupa kode-kode tag yang menginstrusikan browser untuk
menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan
file HMTL dapat dibuka dengan menggunakan browser web dan aplikasi pembuka
email ataupun dari ponsel pintar dan program lain yang memiliki kemampuan
browser.
Secara garis besar, terdapat empat jenis elemen dari HTML, yaitu:
1. Structural. Structural merupakan tanda yang menentukan tingkatan dari
sebuah teks. Sebagai contoh: <h1>ya</h1> memerintahkan browser
untuk menampilkan “ya” sebagai teks tebal besar yang menunjukkan
sebagai Heading I.
9
2. Presentational. Presentational merupakan tanda yang menentukan
tampilan dari sebuah teks dan tidak terpengaruh dengan tingkatan dari teks
tersebut. Tanda presentational saat ini sudah mulai digantikan oleh CSS
dan tidak direkomendasikan untuk mengatur tampilan teks.
3. Hypertext. Hypertext adalah tanda yang menunjukkan pranala ke bagian
dari dokumen tersebut atau pranala ke dokumen lain. Sebagai contoh:
<a href=http://doc.arcgis.com/en/arcgis-online.html style=”font-
style:italic;”>ArcGIS Online</>
Akan menampilkan ArcGIS Online sebagai hyperlink ke URL tersebut.
4. Elemen widget yang membuat objek-objek lain seperti tombol , list dan
garis horizontal.
1.5.3.2. JSON (JavaScript Object Notation). JSON adalah format pertukaran
data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan
dan dibuat (generate) oleh komputer. JSON merupakan format teks yang tidak
bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa
yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java,
JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal
sebagai bahasa pertukaran-data (json.org, 1999).
JSON terdiri dari dua struktur utama, yaitu:
1. Kumpulan pasangan nama/nilai, yang biasanya dinyatakan sebagai objek,
rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), daftar berkunci
(keyed list) atau associative array.
2. Daftar nilai terurutkan (an order list of values), yang biasanya dinyatakan
sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).
Bentuk umum penulisan objek pada JSON dimulai dengan kurung kurawal
buka ({) dan diakhiri dengan kurung kurawal tutup (}). Setiap string diikuti dengan
tanda titik dua (:) dan setiap pasangan string/value dipisahkan oleh tanda baca koma
(,). Gambar I.2 menunjukkan diagram sintaks dari kumpulan pasangan string/value.
10
Gambar I.2. Diagram sintaks dari kumpulan pasangan string/value.
(Sumber: Smith, 2015)
I.5.4. Open Street Map
OpenStreetMap (OSM) adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat
peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan
dengan melakukan survei menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan
mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik.
Melalui Open Data Commons Open Database License 1.0, kontributor
OpenStreetMap dapat memiliki, memodifikasi, dan membagikan data peta secara
luas. Terdapat beragam jenis peta digital yang tersedia di internet, namun sebagian
besar memiliki keterbatasan secara legal maupun teknis. Hal ini membuat
masyarakat, pemerintah, peneliti dan akademisi, inovator, dan banyak pihak lainnya
tidak dapat menggunakan data yang tersedia di dalam peta tersebut secara bebas. Di
sisi lain, baik peta dasar OpenStreetMap maupun data yang tersedia di dalamnya
dapat diunduh secara gratis dan terbuka, untuk kemudian digunakan dan
diredistribusikan kembali. Gambar I.4 menunjukkan tampilan awal dari situs
OpenStreetMap.
Gambar I.2. Tampilan awal OpenStreetMap
(Sumber: openstreetmap.org)
11
Di banyak tempat di dunia ini, terutama di daerah terpencil dan terbelakang
secara ekonomi, tidak terdapat insentif komersil sama sekali bagi perusahaan
pemetaan untuk mengembangkan data di tempat ini. OpenStreetMap dapat menjadi
jawaban di banyak tempat seperti ini, baik itu untuk pengembangan ekonomi, tata
kota, kontinjensi bencana, maupun untuk berbagai tujuan lainnya.
Situs OpenStreetMap merupakan situs yang berjenis opensource (terbuka)
dan partisipatif sehingga membutuhkan partisipasi pengguna dalam melengkapi
datanya. Pengguna dapat ikut serta menambahkan data spasial dengan beberapa cara
seperti melakukan digitasi langsung pada situs OpenStreetMap dengan terlebih
dahulu membuat sebuah akun pengguna, melakukan digitasi dengan perangkat lunak
JOSM, maupun dengan menggunakan perangkat lunak QGIS.
OpenStreetMap memberikan akses penggunanya untuk mendapatkan data
spasial yang tersedia di dalamnya. Terdapat berbagai macam cara untuk mengunduh
data spasial di situs OpenStreetMap seperti dengan cara mengunduh langsung pada
situs OpenStreetMap dengan memanfaatkan menu Expor, mengunduh data spasial
dengan menggunakan perangkat lunak JOSM maupun QGIS, atau dapat dilakukan
dengan cara mengunduh dari situs http://export.hotosm.org/ atau situs
http://overpass-turbo.eu/. Format data hasil unduh dari situs OpenStreetMap tersedia
dengan berbagai tipe data seperti OSM (.pbf), file SQLite (.sqlite), file PostGIS
(terkompresi .sql.gz), ESRI Shapefile (zipped), data Google Earth (.kmz), data peta
Garmin (.img.gz) maupun data Spatialite (.spatialite).
I.5.5. ArcGIS Online
ArcGIS Online merupakan sebuah kolaborasi perangkat yang berbasis
komputasi awan (cloud-based) yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan,
membuat, berbagi peta, aplikasi, dan data secara langsung pada situs ArcGIS Online
menggunakan browser. ArcGIS Online memberikan pengguna akses ke server ESRI
sehingga pengguna dapat mengelola, membuat, dan menyimpan informasi sebagai
lapisan-lapisan data. Sistem ArcGIS Online dibangun pada infrastruktur ESRI yang
memberikan akses ke konten geografis bersama dan terdaftar oleh pengguna ESRI
dan GIS di seluruh dunia. Gambar I.3 menunjukkan tampilan awal situs ArcGIS
Online.
12
Gambar I.4. Tampilan awal ArcGIS Online
(Sumber: arcgis.com)
Fitur utama dari ArcGIS online terdiri atas tujuh fitur, yaitu Home, Gallery,
Map, Scene, Groups, My Cotents dan My Organization. Ketujuh fitur ini memiliki
definisi dan fungsinya masing-masing.
1. Home. Home merupakan tampilan awal yang menampilkan nama akun
pengguna serta beberapa alamat situs penting yang disediakan oleh ArcGIS
Online, yaitu Esri.com, ArcGIS Market place, Help, Term of Use, Privacy,
Contact Esri, dan Report Abuse.
2. Gallery. Fitur Gallery menampilkan semua data yang diunggah ke akun
ArcGIS Online maupun data yang dibuat pada ArcGIS Online seperti maps,
layer, scenes, apps, tools dan files.
3. Fitur Map menampilkan peta dunia dalam bentuk dua dimensi dan
memungkinkan pengguna membuat peta menggunakan data yang diunggah
ke ArcGIS Online maupun menggunakan layer-layer yang disediakan oleh
pihak Esri dan situs-situs terkait lainnya.
4. Fitur Scene menampilan peta dunia dalam bentuk bola yang memungkinkan
pengguna membuat sebuah adegan berdasarkan layer-layer peta yang ada.
13
Pilihan Environment Setting pada fitur Scene memungkinkan pengguna
mengatur kondisi waktu dari adegan yang pengguna hasilkan.
5. Fitur Groups menampilkan sejumlah komunitas atau organisasi yang dapat
pengguna ikut tergabung di dalamnya guna mendapatkan akses dari data-
data yang ditawarkan.
6. My Content merupakan fitur yang memungkinkan pengguna mengelola
segala jenis data yang telah dibuat dan diunggah ke ArcGIS Online. Pada
fitur ini pengguna mampu menghapus, menambahkan, memindahkan,
merubah jalur akses data, membuat peta, scene, layer, hingga aplikasi peta
menggunakan contoh yang telah disediakan.
7. Pada fitur My Organization pengguna diberikan akses untuk mengelola akun
komunitasnya, mulai dari mengundang akun lain untuk ikut bergabung,
memantau status dari komunitas yang ada, hingga mengelola hak istimewa
dari masing-masing anggota yang tergabung di dalamnya.
ArcGIS Online memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk
membuat peta interaktif yang langsung dapat dibagikan kepada seluruh pengguna
lainnya di dunia dengan memanfaatkan jaringan internet. Peta interaktif yang
dihasilkan dari ArcGIS Online secara otomatis memiliki kemampuan untuk
interaktifitas seperti panning, zooming, dragging, dan juga kemampuan untuk
melakukan geoprocessing, geocoding, dan pembuatan query spasial maupun query
atribut. Pembuatan peta interaktif pada ArcGIS Online dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan memanfaatkan template yang telah disediakan dan dengan
mendesain dari awal tampilan serta fungsi-fungsi yang ingin dibuat dengan
mengunduh toolkit ArcGIS for developer yang telah disediakan.
Sedangkan untuk pemanfaatan ArcGIS Online pada dasarnya ada tiga cara yang
dapat dilakukan untuk mengakses atau memanfaatkan teknologi ArcGIS Online
yaitu:
1. Anonymous
Tanpa harus masuk ke dalam sistem, pengguna dapat menggunakan peta web
publik/aplikasi secara bersama, melihat dan mengunduh data yang ada, dan
menggunakan tools yang ada dalam aplikasi seperti pencari tempat yang
terdapat dalam ArcGIS Server.
14
2. Personal Account
Pada jalur akses ini pengguna terlebih dahulu melakukan pembuatan akun
pada www.arcgis.com dengan masuk pada akun pribadi, pengguna dapat
membuat sebuah peta web dengan lapisan data dengan cara mengimpor data
dari komputer pribadi, mempublikasikan web pemetaan, berbagi peta melalui
media social, berkolaborasi dengan prang lain melalui kelompok, menyimpan
data, dan mengembangkan web dan aplikasi mobile pribadi. Intinya pada
jalur akses ini hanya pemilik akun yang data mengedit peta web. Kelemahan
pada akses ini adalah pada saat pembuatan aplikasi wen atau portal web fitur
editing terhadap data yang di upload tidak berlaku, fitur editing hanya berlaku
pada data yang tersimpan dalam ArcGIS Server.
3. Subscription
Berlangganan dengan server ArcGIS untuk menciptakan host layanan data
dari fitur dan lapisan peta, penggunaan komersial API, aplikasi, berbagai
tools. Serta mendapatkan alat administrasi pengguna, manajemen konten, dan
pilihan kostumisasi. Pada jalur akses ini pengguna dapat melakukan
pengembangan peta web, editing data, kostumisasi URL, logo dan lain
sebagainya dikarenakan pengguna telah memiliki server ArcGIS dengan cara
berlangganan/membayar pada pihak ESRI.