Post on 08-Mar-2019
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer (Computer Network)
Jaringan komputer adalah kumpulan node yang saling terhubung melalui
media link. Node dapat berupa komputer, printer, dan alat-alat lainnya yang
dapat mengirim dan menerima data dari node lainnya dalam suatu jaringan. Link
yang menghubungkan alat-alat tersebut dikenal sebagai channel komunikasi
(Forouzan, 2003, p1).
Menurut Forouzan (2003, pp2-3), berdasarkan luas jangkauannya, jaringan
komputer dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
LAN merupakan jaringan privat yang menghubungkan alat-alat
dalam sebuah kantor, gedung, atau kampus. Radius LAN terbatas hingga
beberapa kilometer.
2. Metropolitan Area network (MAN)
MAN dirancang agar dapat menghubungkan sebuah kota. MAN
dapat berupa sebuah jaringan atau gabungan dari beberapa LAN yang dapat
berbagi sumber daya.
10
3. Wide Area Network (WAN)
WAN menyediakan transmisi data, suara, gambar dan video jarak
jauh ke area geografis yang luas seperti negara, benua, maupun seluruh dunia
(Local Area Networks, 2003, p3).
2.2 Model Jaringan
2.2.1 Model OSI
Open System Interconnection (OSI) adalah sebuah kerangka layer
(lapisan) untuk mendesain sistem jaringan yang mengijinkan komunikasi
berbagai tipe sistem komputer.
OSI terdiri atas tujuh layer, antara lain :
1. Physical Layer
Physical layer mengkoordinasi fungsi-fungsi yang
dibutuhkan untuk membangun bit link (koneksi fisikal) antara
pengirim dan penerima (Forouzan, 2003, p18). Berdasarkan
pendapat Beasley (2009, p123), Physical layer menyediakan
koneksi elektrik dan mekanik ke jaringan.
11
2. Data Link Layer
Data Link layer bertugas untuk pengiriman hop-to-hop
(sebuah hop dapat berupa komputer atau alat yang
menghubungkan dua jaringan). Data Link layer juga
menggabungkan bit menjadi frame (unit yang dapat diatur) dan
mengirimkan frame ke hop selanjutnya (Forouzan, 2003, p19).
Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Data Link layer
mengatur error recovery (pemulihan data saat terjadi error), flow
control (sinkronisasi), dan sequencing (terminal manakah yang
bertindak sebagai pengirim dan penerima).
3. Network Layer
Network layer bertanggung jawab untuk pengiriman
source-to-destination (end-to-end) paket data. Saat Data Link
Layer mengirimkan paket antara dua sistem pada jaringan yang
sama, Network layer memastikan bahwa paket tersebut berasal
dari sumber dan sampai pada tujuan yang tepat (Forouzan, 2003,
p19). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Network layer
bertindak sebagai network controller yang berfungsi mengatur
pengiriman pesan dan menggabungkan pesan dan segment
menjadi paket data. Serta menambahkan header yang berisi
informasi routing.
12
4. Transport Layer
Transport Layer bertugas untuk mengirimkan seluruh
pesan tanpa error. Jika paket data telah diterima, Transport Layer
mengirimkan paket tersebut ke Session Layer (Forouzan, 2003,
p22). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Transport
Layer berhubungan dengan integritas pesan antar sumber dan
tujuan.
5. Session Layer
Session Layer adalah pengatur dialog jaringan yang
membangun, mengatur, dan mengsinkronisasikan interaksi antar
sistem komunikasi (Forouzan, 2003, p23). Berdasarkan pendapat
Beasley (2009, p123), Session Layer mengatur fungsi-fungsi yang
dibutuhkan untuk membangun, mengatur dan mengakhiri koneksi.
6. Presentation Layer
Presentation Layer mengubah format data yang akan
dikirimkan oleh aplikasi kedalam format data yang dapat dikirim
di dalam jaringan dan kemudian mengubah kembali ke dalam
format data yang dapat digunakan oleh aplikasi (Forouzan, 2003,
p24). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Presentation
Layer menerima dan menyusun pesan untuk aplikasi dan
mengubah format data jika diperlukan.
13
7. Application Layer
Application Layer mengijinkan pengguna (manusia
maupun software) untuk dapat mengakses jaringan (Forouzan,
2003, p25). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123),
Application Layer berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi yang
menggabungkan komponen komunikasi seperti browser dan
email.
2.2.2 Model TCP / IP
Internet Protocol Suite atau yang lebih dikenal sebagai
Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) merupakan
satu set protokol yang digunakan untuk berkomunikasi yang digunakan
antara host-host di sebagian besar jaringan dan pada internet (Beasley,
2009, p156).
Berdasarkan Beasley (2009, pp157-164) TCP / IP terdiri dari
empat layer, antara lain :
1. Application Layer
Layer yang bertugas untuk memproses permintaan dari
pengguna dan memastikan bahwa koneksi pada port yang tepat.
14
2. Transport Layer
Layer yang bertugas untuk membangun koneksi jaringan,
mengatur pengiriman data antara sumber dan tujuan, serta
memutuskan koneksi data. TCP / IP memiliki 2 Transport Layer,
yaitu :
1. Transmission Control Protocol (TCP)
TCP merupakan Connected – Oriented
Protocol, yaitu protokol yang membangun koneksi
jaringan, mengatur pengiriman data dan memutuskan
koneksi. Selain mengirimkan paket data ke seluruh
jaringan. TCP juga memeriksa jika terjadi kesalahan
dan memulihkan data yang hilang.
2. User Datagram Protocol (UDP)
UDP merupakan Connectionless Protocol,
yaitu protokol yang mengirimkan data ke seluruh
jaringan tanpa membangun koneksi tanpa
memberitahukan paket data yang dikirim sampai pada
tujuan atau tidak.
15
3. Internet Layer
Layer yang mendefinisikan protokol - protokol yang
digunakan untuk pengalamatan dan routing paket data. Protokol
yang merupakan bagian dari Internet Layer TCP / IP meliputi :
a. Internet Protocol (IP)
Mendefinisikan pengalamatan yang digunakan
untuk mengidentifikasikan alamat dari sumber dan tujuan
dari paket data yang dikirimkan melalui jaringan IP. IP
terbagi menjadi 2 kelas, yaitu: IPv4 dan IPv6.
Tabel 2.1 Kelas jaringan IPv4
Class Deskripsi Contoh No. IP Jumlah maksimum
host
Class A Pemerintah, jaringan yang
sangat besar
44.x.x.x 224 = 16.777.214
Class B Perusahaan menengah,
universitas, dan sebagainya
128.123.x.x 216 = 6.5534
Class C Jaringan kecil 192.168.1.x 28 = 254
Class D Disediakan untuk grup
multicast
224.x.x.x Tidak dapat dipakai
16
b. Address Resolution Protocol (ARP)
Digunakan untuk memetakan alamat IP ke
alamat MAC – nya sendiri.
c. Internet Control Message Protocol (ICMP)
Digunakan untuk mengontrol aliran data dalam
jaringan, untuk melaporkan kesalahan, dan
menampilkan hasil diagnosa.
d. Internet Group Message Protocol (IGMP)
Digunakan untuk multicasting yaitu satu host
mengirim data ke banyak tujuan. Alamat yang
digunakan untuk mengirim sebuah data multicast
disebut multicast addresses.
4. Physical Layer
Physical Layer merupakan lapisan fisik yang
mendefinisikan bagaimana host melakukan koneksi dengan
jaringan melalui suatu media.
17
Perbandingan TCP/IP dan OSI
Gambar 2.1 Perbandingan Layer pada TCP/IP dan OSI
2.3 Addressing
Menurut Forouzan (2003, p124), addressing adalah sebuah mekanisme
yang menjamin bahwa sebuah frame diterima oleh satu atau lebih tujuan.
Addressing dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: unicast, multicast, dan
broadcast.
2.3.1 Unicast
Unicast addressing merupakan mekanisme komunikasi one-to-
one yang memiliki aturan satu sumber hanya diperbolehkan mengirimkan
frame ke satu tujuan.
2.3.2
2.3.3
2 Multicast
M
many yan
beberapa
3 Broadcas
B
all yang
tujuan da
t
Multicast add
ng memilik
a tujuan.
st
roadcast ad
memiliki at
alam jaringan
Gamba
dressing me
i aturan sat
Gambar 2.3
ddressing me
turan satu s
n.
ar 2.2 Unic
rupakan me
tu sumber d
Multicas
erupakan me
umber dapa
cast stream
ekanisme ko
dapat mengir
st stream
ekanisme ko
at mengirim
munikasi on
rimkan fram
omunikasi on
frame ke s
18
ne-to-
me ke
ne-to-
semua
19
2.4 Topologi Jaringan
Dua atau lebih alat membentuk link. Dua atau lebih link membentuk
topologi. Topologi jaringan adalah penggambaran secara geografis hubungan
seluruh link dan alat (Forouzan, 2003, p123). Menurut Forouzan, (2003, p123),
ada dua tipe topologi, topologi fisikal dan topologi logikal. Topologi fisikal
mengacu pada rancangan fisik jaringan. Sedangkan topologi logikal mengacu
pada hubungan antar node dalam sebuah jaringan yang terlihat dari software
yang mengatur pengiriman data dari satu komponen ke komponen lainnya.
Berikut ini adalah beberapa topologi dasar menurut Lukas (2006, pp144-148),
antara lain :
1. Topologi Bus
Pada topologi bus, semua terminal terhubung ke jalur komunikasi.
Informasi yang akan dikirim melewati semua terminal pada jalur tersebut.
Jika alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan
diterima dan diproses. Jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan
terminal yang dilewatinya.
Gambar 2.4 Topologi Bus
20
2. Topologi Star
Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai
pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-
terminal lain terhubung pada terminal pusat tersebut dan pengiriman data
dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal
pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus pada dua terminal yang
akan berkomunikasi.
Gambar 2.5 Topologi Star
3. Topologi Ring
Pada topologi ring semua terminal saling berhubungan sehingga
menyerupai lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh, diperiksa
alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan untuknya,
informasi diputar lagi sampai menemukan alamat yang benar. Setiap
21
terminal dalam LAN saling bergantungan, sehingga jika terjadi kerusakan
pada satu terminal, seluruh LAN akan terganggu.
Gambar 2.6 Topologi Ring
4. Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan gabungan dari berbagai topologi
dimana semua komponen jaringan yang ada saling terhubung satu dengan
yang lainnya. Topologi ini menyediakan jalur data yang berlebihan pada
jaringan tetapi dengan biaya perangkat keras tambahan untuk penyediaan
kabel untuk menghubungkan setiap komponen jaringan. Karena semua
komponen terhubung satu dengan yang lain, topologi mesh ini sangat
cocok untuk sistem yang membutuhkan konektivitas yang tinggi dengan
koneksi yang tidak boleh terputus.
22
Gambar 2.7 Topologi Mesh
2.5 Media Transmisi
Menurut Lukas (2006, p55) media transmisi adalah suatu jalur antara
pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat
diklasifikasikan menjadi guided dan unguided (dengan perantara dan tanpa
perantara). Jenis media transmisi tersebut (Lukas, 2006, pp56-69), yaitu:
1. Kabel Twisted Pair
Kabel twisted pair terdiri dari dua kabel tembaga yang terisolasi
yang disusun dalan jalinan bentuk spiral. Sepasang kabel tersebut
berfungsi sebagai satu aliran komunikasi data. Sejumlah pasangan kabel
ini disatukan menjadi sebuah bundel kabel dengan membungkus
bundelan kabel-kabel tersebut dalam suatu lapisan pengaman. Kabel
twisted pair terbagi menjadi dua jenis yaitu :
23
a. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded twisted pair atau yang lebih dikenal dengan
UTP adalah kabel yang paling umum digunakan untuk
membangun jaringan karena harganya murah, mudah dalam
pemasangan, fleksible dan memiliki performa yang bagus. UTP
tidak memiliki lapisan tambahan seperti yang dimiliki oleh STP
sehingga mudah terpengaruh oleh gangguan elektromagnetik dan
noise dari lingkungan sekitar.
b. Shielded Twisted Pair (STP)
Shielded twisted pair atau yang lebih dikenal dengan STP
adalah kabel twisted pair yang memiliki lapisan pelindung pada
bagian dalam sehingga lebih sulit terpengaruh oleh gangguan
elektromagnetik dan noise dari lingkungan sekitar. Namun kabel
STP lebih mahal dan lebih sulit dalam penggunaannya.
2. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, konduktor berbentuk
silinder untuk lapisan luar, yang mengelilingi konduktor bagian dalam.
Konduktor bagian dalam yang dilapisi oleh bahan isolator, sedangkan
konduktor bagian luar dilapisi oleh jaket pelindung. Karena konstruksi
dan pelapisan kabel yang baik, kabel coaxial lebih sedikit mengalami
interferensi dan crosstalk dibandingkan dengan Twisted Pair.
24
3. Kabel Fiber Optic
Fiber optic merupakan medium yang tipis (2 - 125 µm) dan
fleksibel yang dapat menghantarkan cahaya optic. Fiber optic memiliki
bentuk silindris dan terdiri dari tiga bagian konsentris, yaitu bagian
tengah (fiber optic), bagian pelindung fiber dan jaket pelindung.
4. Wireless
Wireless (tanpa kabel) menghantarkan gelombang atau sinyal
elektromagnetik tanpa melalui suatu perantara yang solid, yaitu melalui
udara, baik di dalam atmosfir maupun di ruang angkasa.
2.6 Perangkat Jaringan
Dalam sebuah jaringan tidak hanya tersusun oleh komputer saja,
melainkan oleh beberapa komponen jaringan lain. Komponen-komponen
tersebut antara lain :
1. Hub
Hub merupakan alat yang digunakan untuk menghubungan
beberapa komponen jaringan dalam suatu jaringan. Hub memiliki
kekurangan yaitu setiap data yang melalui hub akan di broadcast kepada
semua anggota jaringan (Tulloch dan Tulloch, 2002, p574).
25
2. Repeater
Sinyal digital yang kabel semakin jauh merambat akan semakin
melemah. Repeater adalah sebuah alat yang berfungsi menguatkan sinyal
sehingga sinyal tersebut bisa merambat lebih jauh. Repeater bekerja pada
lapisan physical pada model Open System Interconnection (OSI) (Tulloch
dan Tulloch, 2002, p984).
3. Bridge
Sebuah komponen jaringan yang digunakan antara untuk
memperluas atau mensegmentasi jaringan. Sebagian besar bridge mampu
membaca alamat tiap komputer kedua sisi bridge, kemudian
menginspeksi pesan dari salah satu sisi dan mem-broadcast pesan
tersebut ke sisi yang lain. Pada model Open System Interconnection
(OSI), bridge bekerja pada lapisan data-link (Tulloch dan Tulloch, 2002,
p180).
4. Switch
Switch seperti halnya dengan hub digunakan untuk
menghubungkan beberapa komponen jaringan dalam suatu jaringan.
Kelebihan switch adalah dapat membangun koneksi antar pengirim dan
penerima data, sehingga data yang akan dikirim tidak akan di broadcast
kepada semua anggota jaringan (Tulloch dan Tulloch, 2002, p1097).
26
5. Router
Router merupakan alat yang digunakan untuk mengabungkan
beberapa jaringan berukuran kecil sehingga menjadi jaringan besar,
membagi sebuah jaringan yang besar menjadi beberapa jaringan kecil dan
menggabungkan penggunaan media kabel yang berbeda (kabel UTP
dengan fiber optic). Router bekerja pada layer Network pada OSI layer
(Tulloch dan Tulloch, 2002, p997).
6. Access Point
Access point merupakan alat yang menghubungkan alat – alat
wireless dan menyediakan koneksi dengan jaringan kabel (Tulloch dan
Tulloch, 2002, p49).
7. Modem
Modem merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
transmisi data digital melalui suatu jalur komunikasi (Tulloch dan
Tulloch, 2002, p784). Beberapa jenis modem antara lain:
a. Broadband Modem / Gateway
Broadband modem merupakan alat yang menyediakan akses
data berkecepatan tinggi melalui koneksi kabel atau melalui jalur
telepon. Gateway menggabungkan fungsi antar modem dengan
switch di dalam satu alat.
27
b. Cable Modem
Cable modem merupakan alat untuk membuat koneksi
jaringan broadband antar jaringan yang dimiliki dengan penyedia
koneksi melalui TV kabel. Penggunaannya membutuhkan sebuah
splitter untuk memisahkan kabel televisi dengan jaringan. Akses
internet ini disediakan oleh perusahaan TV kabel.
c. DSL Modem
DSL modem merupakan alat untuk membuat koneksi jaringan
broadband antar jaringan yang dimiliki dengan penyedia koneksi
melalui kabel telepon.
2.7 Internet Protocol Televison (IPTV)
IPTV adalah metode mengirimkan siaran TV secara broadcast dan
konten dengan berbagai media sesuai permintaan dengan menggunakan internet
protocol (IP) sebagai media penyampaian dan set-top-box (STB) sebagai media
untuk menampilkan konten tersebut. Resolusi standar IPTV adalah 1024x768
dan mampu mencapai kualitas HD (Delivering IPTV with the Windows Media
Platform, 2003, p3).
28
2.8 Fitur IPTV
IPTV memiliki fitur-fitur (Simpson dan Greenfield, 2007, pp18-22),
antara lain :
• Streaming konten secara terus menerus
IPTV didesain untuk mengirimkan konten channel secara terus
menerus ke semua pengguna sehingga pengguna dapat memilih channel
yang ingin disaksikan.
• Banyak channel
Konten yang dikirim melalui jaringan IPTV dilakukan oleh
jaringan-jaringan broadcast dan dikirimkan secara terus menerus ke
semua pengguna.
• Format konten yang seragam
Kebanyakan sistem IPTV menggunakan hanya satu atau dua
format encoding video untuk setiap konten. Pemilihan format encoding
video ini ditentukan oleh penyedia layanan IPTV.
• Jaringan penyampaian privat
Agar dapat mengirimkan konten channel secara terus menerus ke
setiap pengguna, jaringan IPTV harus tetap dan teratur. Hal ini dapat
29
dilakukan pada jaringan privat dimana semua konten video dan lalu lintas
jaringan lainnya dapat di kontrol.
• Ditayangkan pada TV pengguna menggunakan Set-Top Box
Standar TV sekarang ini masih belum dapat mengatur konten.
Tidak ada mekanisme untuk menyimpan sinyal video (setiap input pasti
akan langsung ditayangkan). Untuk menanggulangi hal itu, digunakan
Set-Top Box yang berfungsi untuk menerima IP video, menyusun kembali
paket data yang diterima, men-decode sinyal video dan menampilkan
video yang diterima.
2.9 Internet Video (Internet TV)
Internet Video (Internet TV) adalah metode untuk mengirimkan siaran TV
dan video melalui internet protocol (IP) dan komputer sebagai media untuk
menampilkan konten tersebut. Resolusi standar internet TV adalah 320x240
(Simpson dan Greenfield, 2007, p39).
2.10 Perbandingan IPTV dan Internet TV
Table 2.2 Perbandingan IPTV dengan Internet TV
(Simpson dan Greenfield, 2007, p26)
30
IPTV Internet TV
Penyampaian
konten
Konten di-stream secara terus
menerus
Pemisahan segmen
konten
Pemilihan konten Ratusan saluran / chanel
programming
Jutaan file konten
Format konten Satu atau dua format yang
dipilih oleh penyedia
Banyak format dengan
banyak pemutar
Jaringan
penyampaian
Jaringan IP privat Jaringan umum yaitu
internet
Media untuk
menampilkan
TV pengguna melalui Set –
Top Box
PC pengguna
2.11 Video on Demand (VoD)
Video on Demand (VoD) adalah sebuah layanan yang memungkinkan
pengguna untuk memilih sebuah program acara dan menonton acara tersebut
kapanpun pengguna inginkan. Konsep dasar VoD adalah pemrograman video
dimana video tersebut disimpan terlebih dahulu kemudian baru dikirimkan ke
pengguna ketika video tersebut dipesan (Simpson dan Greenfield, 2007, p35).
31
2.12 Standar Kompresi Gambar dan Video Digital
Menurut Shi dan Sun (2008), kompresi gambar dan video adalah proses
mengurangi data yang digunakan untuk menampilkan gambar dan video agar
dapat memenuhi kebutuhan bit rate (dibawah atau sama dengan maksimal bit
rate yang tersedia), sedangkan kualitas gambar dan video yang disusun kembali
sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu dan dapat dipakai dalam aplikasi
tersebut.
Standar kompresi gambar dan video digital (Shi dan Sun, 2008), yaitu:
1. JPEG
JPEG merupakan standar kompresi gambar yang diluncurkan oleh
International Telecommunication Union (ITU) dan International
Standards Organization (ISO) pada tahun 1992 yang menggunakan
algoritma DCT.
2. JPEG2000
JPEG2000 merupakan standar kompresi gambar yang diluncurkan
oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG) pada tahun 2000 yang
menggunakan algoritma DWT.
32
3. MPEG-1
MPEG-1 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan
oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) pada tahun 1991 untuk CD-
ROM dengan bit rate 1,5 Mbits/s.
4. MPEG-2
MPEG-2 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan
oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) pada tahun 1994 yang
merupakan pengembangan dari MPEG-1 yang dapat fleksibilitas format
input yang lebih baik, data rate yang lebih tinggi untuk aplikasi SDTV
dan HDTV, dan error resilience (ketahan terhadap error) yang lebih baik.
5. MPEG-4
MPEG-4 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan
oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) pada tahun 1994 yang
mendukung content-based coding dan mengarah pada memungkinkan
teknologi dengan berbagai fungsi dan aplikasi-aplikasi multimedia.
6. H.261
H.261 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1990 yang
didesain untuk video teleconferencing.
33
7. H.263
H.263 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun1995 yang
khusus didesain untuk video conferencing.
8. H.264
H.264 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2005 dengan
efisiensi coding yang lebih baik. Efisiensi H.264 hampir dua kali lipat
efisiensi MPEG-2.
9. VC-1 / Windows Media Video (WMV)
V-1 / Windows Media Video (WMV) merupakan standar
kompresi video yang diluncurkan oleh Microsoft pada tahun 2005
dengan performa coding yang setara dengan H.264.
10. RealVideo
Real Video merupakan standar kompresi video yang diluncurkan
oleh RealNetWorks. Versi pertama diluncurkan pada tahun 1997 dan
versi 10 diluncurkan pada tahun 2006. RealVideo dapat berjalan pada
berbagai platform, termasuk Windows, Mac, Linux, Solaris dan beberapa
merk handphone dengan performa coding yang setara MPEG-2.
34
2.13 Object Oriented Analysis
Object Oriented Analysis adalah sebuah metode analisis yang memeriksa
kebutuhan dengan sudut pandang perspektif dari kelas dan obyek yang terdapat
pada problem domain (Booch et al, 2007, p67 ).
2.14 Object Oriented Design
Object Oriented Design adalah sebuah metode desain yang meliputi
proses object oriented decomposition dan notasi yang menggambarkan baik
secara fisikal maupun logical serta model-model statik dan dinamik dari sistem
yang sedang dikembangkan (Booch et al, 2007, p67 ).
2.15 Object Oriented Analysis & Design (OOAD)
Object Oriented Analysis & Design adalah sebuah metode yang mengacu
pada object oriented decomposition (Object-Oriented Analysis and Design with
Applications 3rd Edition, 2007, p52 ). Object oriented decomposition merupakan
metode yang memecah-mecah sistem besar menjadi kelas atau objek yang kecil
yang bertanggung jawab untuk beberapa bagian dalam problem domain (Booch
et al, 2007, p45 ).
35
2.16 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Booch (2007), UML merupakan suatu bahasa (notasi) yang
menggambarkan aspek-aspek pengembangan selama proses OOAD. UML
digunakan untuk menganalisa, menspesifikasi, dan mendesain suatu sistem
perangkat lunak. UML terdiri dari 14 tipe diagram, beberapa di antaranya:
1) Use Case Diagram
Use case adalah langkah-langkah dari tindakan yang timbul ketika
seorang aktor menggunakan sistem untuk menyelesaikan suatu proses.
Use case diagram menggambarkan use case tersebut beserta relasi antara
aktor dengan sistem. (Stumpf dan Teague, 2005, p98)
2) Activity Diagram
Sebuah diagram yang menunjukan aktivitas-aktivitas dan
tindakan-tindakan untuk menggambarkan proses-proses kerja ke dalam
suatu gambar. (Bennett, et all, 2006, pp113-119)
3) Sequence Diagram
Sebuah interaksi yang menunjukkan pesan antara objek-objek dan
kelas-kelas yang saling berinteraksi. Sequence diagram dapat
digambarkan pada detil level yang berbeda dan juga untuk mencapai
tujuan yang berbeda pada tahap-tahap siklus hidup pengembangan
perangkat lunak. (Stumpf dan Teague, 2005, p227)
36
4) Class Diagram
sebuah struktur diagram UML yang menunjukkan kelas-kelas
dengan atribut-atribut dan operasi-operasi serta asosiasi kelas tersebut
dengan kelas lainnya. (Bennett, et all, 2006, p179)
2.17 ASP.NET
Menurut Walther (2008, p11) ASP.NET adalah sebuah teknologi server-
side scripting yang digunakan untuk membuat halaman-halaman web dinamic.
ASP.NET adalah sebuah platform terbaru untuk mengembangkan aplikasi web,
Web Services dan Web Form dalam Microsoft .NET Framework. ASP.NET
merupakan evolusi teknologi dari Microsoft Active Server Pages (ASP) untuk
.NET Platfrom yang baru.
ASP.NET memungkinkan pengguna untuk membuat web dinamic lebih
mudah dengan memanfaatkan banyaknya pilihan class yang berguna sebagai
solusi dalam pemrograman pada umumnya. ASP.NET dapat dikembangkan
dengan Microsoft Visual Studio .NET dan programming tools lainnya. Coding
dalam ASP.NET dapat mendukung programming language yaitu C#, Visual
Basic .NET dan lainnya.
37
2.18 Microsoft Visual Web Developer Express Edition
Microsoft Visual Web Developer Express Edition merupakan sebuah
freeware untuk mengembangkan web site yang memungkinkan pengembang web
untuk mengevaluasi proses pengembangan web site dan kemampuan melakukan
perubahan dari Visual Studio 2008 secara gratis. Fungsi utamanya adalah
membuat web site ASP.NET. Visual Web Developer menggunakan interface
WYSIWYG (What You See Is What You Get atau apa yang kita lihat adalah yang
kita dapatkan), mendesain rancangan tatap muka pengguna secara drag-and-
drop, peningkatan fitur HTML dan code editor, sebuah fitur (yang terbatas)
untuk menjelajahi database, mendukung teknologi pengembangan web lainnya
(seperti CSS, JavaScript, XML), dan berintegrasi dengan standard validasi
design-time (XHTML 1.0/1.1 dan CSS 2.1) (Microsoft Corporation, 2009, Web,
http://www.microsoft.com/express/Web/).
2.19 .NET Framework
Menurut Walther (2008, pp11-20) .NET Framework merupakan komponen
windows yang terdiri atas objek-objek dan rancangan-rancangan yang disediakan
oleh microsoft untuk membangun sebuah aplikasi, salah satunya adalah
ASP.NET. .NET Framework memiliki dua buah komponen utama, yaitu :
38
1. Framework Class Library
Framework Class library berisi ribuan class yang dapat digunakan
untuk membangun sebuah aplikasi secara object oriented. Dengan
banyaknya class yang tersedia maka class-class tersebut dikelompokkan ke
dalam kategori-kategori yang disebut namespace.
2. Common Language Runtime
Common Language Runtime bertanggung jawab dalam
mengeksekusi kode yang dibuat. Kode yang telah dibuat tidak akan
langsung dieksekusi ke dalam kode yang dimengerti mesin melainkan
menjadi sebuah kode dengan bahasa MSIL (Microsoft Intermediate
Language). Setelah menjadi bahasa MSIL, kode akan diubah menjadi
bahasa yang dimengerti oleh mesin ketika di eksekusi. MSIL adalah satu-
satunya bahasa yang dimengerti oleh .NET framework. Namun pengguna
dapat menggunakan berbagai macam bahasa lain seperti C#, VB.NET,
PHP, Perl, atau lainnya untuk membangun aplikasi karena sebelum
dijalankan kode dengan bahasa tersebut akan diubah terlebih dahulu
menjadi bahasa MSIL.
39
2.20 Microsoft Windows Server
Microsoft Windows Server adalah sistem operasi untuk server produksi
dari Microsoft yang berguna untuk mengatur fungsi-fungsi dalam sebuah
jaringan atau sebuah layanan / service (Microsoft, 2008, Windows Server 2008
R2, http://code.msdn.microsoft.com/w2k8r2).
2.21 Windows Media Services (WMS)
Windows Media Services adalah fungsi dari Windows Server yang
dikeluarkan oleh Microsoft untuk membentuk sebuah server streaming yang
mengijinkan administrator mengatur media streaming. Selain untuk streaming,
Windows Media Services juga mempunyai kemampuan meng-cache dan
merekam streaming, menyediakan otentikasi, membentuk berbagai batas
koneksi, membatasi akses, menggunakan beberapa aturan sekaligus, membuat
statistic penggunaan, dan lain sebagainya. (Microsoft, 2010, Windows Media
Services, http://www.iis.net/expand/WindowsMediaServices )
2.22 Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server merupakan sebuah program relational database
yang dikembangkan oleh Microsoft. Microsoft SQL Server memungkinkan
pengguna untuk membuat, mengubah dan mengontrol sebuah database.
40
Microsoft SQL Server dapat dihubungkan dengan program komputer lain
sehingga menyediakan layanan penyimpan dalam database kepada program
tersebut (Rankins, Paul dan Paul, 2002, p10).
2.23 Microsoft Silverlight
Microsoft Silverlight adalah sebuah plug-in antar browser, antar platform
untuk memberikan generasi selanjutnya dari media dan aplikasi interaktif untuk
situs web berbasis .Net. Silverlight menawarkan model programming yang sangat
fleksibel, yang mendukung AJAX, Visual Basic, Visual C#, Python, dan Ruby,
dan integrasi dengan aplikasi berbasis web yang sudah ada. Silverlight
menghadirkan penyampaian yang cepat dan cost effective untuk video berkualitas
tinggi kepada semua browser besar yang berjalan pada Mac OS maupun
Windows ( Microsoft, 2009, What Is Silverlight?,
http://www.microsoft.com/SILVERLIGHT/overview/default.aspx ).
2.24 Microsoft Windows Media Encoder
Microsoft Windows Media Encoder adalah aplikasi untuk meng – capture
audio dan video menggunakan berbagai inovasi di dalam Windows Media,
termasuk high – quality multichannel sound, video berkualitas tinggi (High
Definition) , dan mendukung untuk memadukan suara dan musik. ( Microsoft
Corporation, 2010, Windows Media Encoder,
41
http://www.microsoft.com/WINDOWS/WINDOWSMEDIA/FORPROS/ENCO
DER/DEFAULT.MSPX )
2.25 Internet Information Services (IIS)
Internet Information Services atau IIS merupakan sebuah produk
microsoft yang digunakan sebagai web server untuk menampilkan web page dan
web service yang diminta oleh pengguna melalui web browser. Internet
Information Services menyediakan semua paket sistem operasi windows
(Microsoft Corporation, 2010, What is IIS?, http://www.iis.net/overview ).
2.26 Satellite System
Untuk menerima siaran atau saluran dari satelit digunakan dish yang
menghadap langsung pada satelit tersebut. Selain itu diperlukan alat – alat
pendukung seperti parabola dengan LNB khusus yang mampu menangkap
frekuensi gelombang (Ku Band atau C Band) yang dipancarkan oleh satelit
tersebut (Richharia, 2001).
1. Low Noise Block (LNB)
LNB merupakan alat yang digunakan untuk menerima frekuensi
satelit. LNB biasanya dipasang di parabola pada LNB feedhorn. LNB
memanfaatkan efek dari gelombang radio gabungan, dan mengeraskan serta
42
mengubahnya menjadi sebuah blok (band) lebar dari frekuensi. Frekuensi
yang mampu diterima dalam bermacam – macam band. Untuk masing –
masing band diperlukan LNB yang khusus sesuai dengan band tersebut.
2. Ku Band
Ku Band merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik dalam
frekuensi gelombang mikro. Ku Band pada umumnya digunakan untuk
komunikasi satelit, terutama untuk mengubah dan memancarkan televisi
satelit. Frekuensi Ku Band berkisar antara 12 – 18 GHz. Ukuran diameter
parabola penerima Ku Band mulai dari 2 hingga 5 inch . Karena Ku Band
menggunakan frekuensi di atas 10 GHz, maka transmisi dan penerimaannya
sangat tergantung kepada cuaca. Selain itu Ku Band juga membutuhkan daya
yang lebih besar untuk melakukan transmisi.
3. C Band
C Band juga merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik yang
fungsinya mirip dengan Ku Band. Perbedaannya C Band berada pada kisaran
frekuensi antara 4 – 8 GHz. Selain itu, ukuran parabola C Band lebih besar
dibandingkan dengan ukuran parabola Ku Band, yaitu 3 hingga 9 inch.
Karena frekuensinya yang berada di bawah 10 GHz, C Band mampu
melakukan transmisi dan penerimaan gelombang lebih baik daripada Ku
Band.
43
2.27 Teknik Pengumpulan Data
1) Wawancara
Menurut Sugiyono (2004, p130), wawancara adalah salah satu teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri-ciri:
• peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam,
• jumlah respondennya sedikit.
Kelebihan menggunakan teknik ini adalah:
• dapat langsung mengetahui masalah yang terkait yang ingin diteliti
secara lebih mendalam dan lebih komunikatif karena terjadi kontak
pribadi,
• memungkinkan responden dapat menjawab atau menanggapi
dengan lebih bebas dan terbuka terhadap pertanyaan,
• memungkinkan responden dapat merasakan dirinya sebagai bagian
dari proyek sehingga pertanyaan yang diajukan dapat dijawab
dengan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,
• memungkinkan pewawancara dapat langsung memberikan
pertanyaan tambahan seiring dengan komentar yang diberikan
responden terhadap pertanyaan utama,
• memungkinkan pewawancara dapat mengamati bahasa tubuh
responden.
44
Kekurangannya adalah:
• Informasi yang didapat dari wawancara sering bias, dalam arti
menyimpang dari seharusnya. Informasi tersebut tergantung dari
kondisi si pewawancara, yang diwawancarai, atau keadaan saat
wawancara;
• tidak praktis, memakan waktu, dan biaya.
2) Observasi
Menurut Sugiyono (2004, p139), observasi adalah salah satu dari teknik
pengumpulan yang data yang berciri khas:
• penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam;
• responden yang diamati tidak terlalu besar jumlahnya.
Kelebihannya adalah:
• Informasi yang didapat akurat karena yang diamati bukan hanya
subjek, melainkan objek yang bersangkutan;
• memungkinkan valid atau tidaknya data untuk diperiksa;
• pengobservasi dapat langsung melihat dengan jelas apa saja yang
dilakukan oleh objek penelitian;
• relatif murah;
45
• pengobservasi dapat mendapatkan data yang menjelaskan
lingkungan fisik dari penelitian.
Kekurangannya adalah:
• objek yang diteliti secara sadar atau tidak sadar dapat berperilaku
berbeda ketika diobservasi,
• kurang praktis,
• beberapa task mungkin tidak ditampilkan dengan cara pada saat
mereka diobservasi,
• memerlukan waktu yang lama,
• cara yang dilakukan lebih rumit.
3) Document Examination
Digunakan ketika ingin mendapatkan informasi yang lebih
mendalam mengenai bagaimana kebutuhan dari basis data muncul.
Tujuan document examination menurut Connolly (2002, p305):
1. Menjelaskan masalah dan kebutuhan basis data,
2. menjelaskan bagian dari perusahaan yang dipengaruhi oleh masalah
tersebut,
3. menjelaskan sistem yang sedang berjalan
46
2.28 Kerangka Berpikir
IPTV Internet TV
Internet TV Extended
WebDatabaseServer
MS SQL
ASP.NET Silverlight
.NET Framework
Ms Visual Web
Developer
WMS IIS
EncoderVoD
Satellite System
Kompresi
OOAD
JARINGAN
Gambar 2.8 Peta berpikir
47
Berikut adalah penjelasan mengenai peta berpikir pada halaman sebelumnya :
a. Istilah Internet TV Extended didapatkan dengan menggabungan dua teori
mengenai siaran televisi digital, yaitu IPTV dan Internet TV. Dimana
Internet TV Extended memiliki fitur-fitur yang hampir sama dengan IPTV
dan Internet TV. Fitur-fitur Internet TV Extended antara lain : Live
Streaming yang merupakan fitur dari kedua teori tersebut, Video on
Demand (VoD) yang merupakan fitur dari IPTV, dapat dijalankan seperti
Internet TV yang tidak memerlukan alat tambahan, menggunakan sistem
satelit sebagai media penerima sinyal siaran televisi dan menggunakan
encoder serta dikompresi terlebih dahulu sebelum disebarkan ke
pelanggan.
b. Perancangan desain sistem Internet TV Extended dengan menggunakan
Object-Oriented Analysis & Design (OOAD). Perancangan sistem
meliputi perancangan web, database dan server. Perancangan web
dengan menggunakan ASP.NET dan Microsoft Silverlight. Untuk
mengembangkan web, bahasa pemrograman yang digunakan adalah
ASP.NET. Dalam pengembangannya ASP.NET memerlukan Microsoft
Visual Web Developer Express Edition dan .NET Framework.
Perancangan database dengan menggunakan Microsoft SQL Sever serta
pengaturan server dengan menggunakan Windows Media Services
(WMS) dan Internet Information Services (IIS).