Post on 02-Mar-2018
7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4
1/45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja (Widoyono, 2011).
Sedangkan menurut W! (1"#$) mendefinisikan diare sebagai berak %air &
kali atau lebih dalam sehari semalam (2$ jam). Diare merupakan kejadian
frekuensi buang air besar lebih dari $ kali pada bayi dan lebih dari & kali pada
anak, konsistensi feses en%er, dapat ber'arna hijau atau dapat pula ber%ampur
lendir dan darah atau lendir saja (gastiyah, 200). *asalah penyakit diare
merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih merupakan
masalah kesehatan terbesar di +ndonesia. Dikarenakan masih buruknya sanitasi
dasar, lingkungan fisik serta rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat. !leh karena itu arget -embanguan *ilenium (-*) sedang
diupayakan di +ndonesia untuk menurunkan kematian anakanak diba'ah usia
lima tahun (balita).
/erdasarkan data (+3) dan (W!) pada tahun 200", diare membunuh
dua juta anak di dunia setiap tahun. ingga kini masih merupakan penyebab
utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak 4 anak. Diare merupakan
penyebab kematian ke4& pada bayi dan ke42 pada balita di dunia. 5ngka
kesakitan diare di +ndonesia berdasarkan hasil sur6ey morbiditas yang
dilakukan oleh subdit diare Departemen 7esehatan dari tahun 2000 2010
menemukan ke%enderungan peningkatan insiden diare. -ada tahun 2000 angka
kesakitan balita 1.28# per 1.000 penduduk turun menjadi 1.100 per 1.000
1
7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4
2/45
2
penduduk pada tahun 200&. amun pada tahun 2009 naik menjadi 1.&&0 per
1.000 penduduk dan turun kembali pada tahun 2010 menjadi 1.&10 per 1.000
penduduk (/uletin diare, 2011). Sementara untuk 'ilayah :a'a imur, pada
data 10 penyakit terbanyak di 7abupaten /ojonegoro tahun 200" penderita
diare (1",2$$) berada di urutan ke 8 setelah penyakit sendi (Dinkes, 200").
Data studi pendahuluan di -uskesmas /limbing, angka kejadian diare balita di
desa 7rondonan ke%amata ;ondang 7abupaten /ojonegoro tahun 201$
men%apai # balita (-uskesmas /limbing, 201$)
ingginya angka kejadian diare di desa krondonan disebabkan oleh beberapa
faktor. Selain faktor lingkungan dan makanan, faktor perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakatnya sangat kurang, seperti kurangnya kesadaran
membiasakan diri men%u%i tangan menggunakan air bersih dan sabun,
kebiasaan /5/ (/uang 5ir /esar) di sungai, kebiasaan mengkonsumsi air
mentah dari sumur atau dari kran tanpa direbus terlebih dahulu, dan untuk ibu
yang mempunyai balita jarang memberikan 5S+ ksklusif saat bayi berumur
049 bulan. *ereka kurang menyadari bah'asannya hal tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan diri mereka dan keluarganya terlebih keluarga yang
mempunyai balita. 7arena kondisi balita yang masih rentan terhadap penyakit,
maka akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan balitanya. -enyakit yang
sering terjadi pada balita dengan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat yang
kurang adalah diare.
Dampak negatif dari penyakit diare pada balita yaitu dehidrasi. Dehidrasi
adalah suatu kondisi dimana seorang balita yang terkena diare akan
7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4
3/45
&
mengalami kekurangan %airan dan elektrolit tubuh dikarenakan /5/ en%er
beberapa kali dalam sehari dan sering disertai dengan kejang, panas, dan
muntah terus menerus sehingga %airan tubuh akan berkurang. anda4tanda
dehidrasi diantaranya balita mengalami kehausan, berat badan turun, dan
elastisitas kulit berkurang. /alita yang mengalami dehidrasi akan berpengaruh
terhadap tumbuh kembangnya. umbuh kembang dapat terhambat dan pada
akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup anak. 5pabila hal ini dibiarkan
dehidrasi akan semakin parah sehingga mengakibatkan terjadi syok. idak
jarangsyokyang tidak segera ditangani dalam 'aktu singkat penderita (balita)
akan mengalami kematian (Widjaja, 2002).
7ejadian diare pada balita pada dasarnya bisa di%egah dengan memperhatikan
faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Salah satunya yaitu
penerapan -erilaku idup /ersih dan Sehat (-/S) ibu balita terhadap
balitanya dalam kehidupan sehari hari. -/S adalah perilaku yang berkaitan
dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya. Sedangkan -/S di rumah tangga adalah
upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat (otoatmodjo, 200& < 11#).
7eluarga mempunyai peranan penting dalam pen%egahan diare. Sangat perlu
seorang ibu selalu memperhatikan personal hygiene dan -/S untuk
kesehatan diri dan keluarga. -/S keluarga meliputi persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, memberi 5S+ eksklusif, menimbang balita setiap bulan,
7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4
4/45
$
menggunakan air bersih, men%u%i tangan dengan air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali seminggu,
makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik, dan tidak
merokok didalam rumah. -/S keluarga yang terdiri dari 10 indikator hanya
1 indikator yang diteliti karena 1 indikator tersebut ada kaitannya dan sangat
berpengaruh dengan kejadian diare balita. +ndikator tersebut adalah men%u%i
tangan menggunakan air bersih dan sabun.
/anyak upaya yang sudah dilakukan untuk penanganan diare dalam penelitian
sebelumnya yang sesuai dengan program dan kebijakan pemerintah dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare yaitu melaksanakan
tata laksana penderita diare yang sesuai standar, baik di sarana kesehatan
maupun rumah tangga, melaksanakan sur6eilans epidemiologi dan
penanggulangan 7=/ (7ejadian =uar /iasa), mengembangkan pedoman --D
(-engendalian -enyakit Diare), meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petugas dalam pengelolaan program yang meliputi aspek manajerial dan teknis
medis, mengembangkan jejaring lintas se%tor dan lintas program, pembinan
teknis dan monitoring pelaksanaan pengendalian penyakit diare, serta
melaksanakan e6aluasi sebagai dasar peren%anaan selanjtnya (/uletin Diare,
2011).
Desa 7rondonan ke%amatan ;ondang kabupaten /ojonegoro memiliki kasus
diare yang %ukup tinggi. Desa ;ondang merupakan salah satu 'ilayah kerja
-uskesmas /limbing yang memiliki insiden ratediare sesuai target. amun
gambaran penerapan -/S keluarga belum pernah diketahui. !leh karena itu
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebab tingginya penyakit
7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4
5/45
diare balita di desa 7rondonan ke%amatan ;ondang kabupaten /ojonegoro.
-enelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan faktor
perilaku hidup bersih dan sehat ibu yang berhubungan dengan terjadinya diare
pada balita di desa 7rondonan ke%amatan ;ondang kabupaten /ojonegoro
/erdasarkan permasalahan dan data yang telah ditulis pada latar belakang
diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ubungan
-erilaku idup /ersih dan Sehat dengan 7ejadian -enyakit Diare pada /alita
di Desa 7rondonan 7e%amatan ;ondang 7abupaten /ojonegoro.
/erdasarkan uraian diatas,maka judul dalam penelitian ini adalah
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU
DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
1.2 Rumusan asala!
1.5pakah ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat ibu dengan kejadian
diare pada balita>
2./agaimana solusi untuk mengatasi diare pada balita>>
1.3 .Tu"uan
1.*engetahui ubungan -erilaku idup /ersih dan Sehat dengan
7ejadian -enyakit Diare pada /alita di Desa krondonan 7e%amatan
;ondang 7abupaten /ojonegoro
2.*engidentifikasi -erilaku idup /ersih dan Sehat +bu di desa
krondonan ke%amatan gondang kabupaten /ojonegoro
&.*engidentifikasi 7ejadian -enyakit Diare pada /alita di desa
7rondonan 7e%amatan ;ondang 7abupaten /ojonegoro
7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4
6/45
7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4
7/45
BAB II
KERANGKA TE%RI
2.1 K&nse' D(are
2.1.1 -engertian diare
Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja (Widoyono, 2011).
Sedangkan menurut W! (1"#$) mendefinisikan diare sebagai berak %air &
kali atau lebih dalam sehari semalam (2$ jam). Diare merupakan kejadian
frekuensi buang air besar lebih dari $ kali pada bayi dan lebih dari & kali
pada anak, konsistensi feses en%er, dapat ber'arna hijau atau dapat pula
ber%ampur lendir dan darah atau lendir saja (gastiyah, 200). Diare dapat
didefinisikan sebagai perubahan konsistensi feses dan frekuensi buang air
besar. Diare dapat juga didefinisikan bila buang air besar tiga kali atau
lebih dan buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam 'aktu
2$ jam (Departemen 7esehatan ?+, 200"). /erdasarkan beberapa
pengertian tersebut diare merupakan penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (@& kaliAhari) disertai
dengan perubahan konsistensi tinja menjadi %air dengan atau tanpa darah
atau lendir.
2.1.2 tiologi
tiologi atau penyebab dari diare berma%amma%am. *enurut Widjaja
(2002) menyatakan bah'a penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa
faktor, yaitu