awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Post on 30-Jun-2015

2.146 views 5 download

Transcript of awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

AWAN DAN HUJANOleh :

Irkham Amiruddin (X6/11)Latif Nur Azizaah (X6/14)

Masruroh (X6/17)

AWANKumpulan uap air di langit yang berasal dari penguapan bisa dari laut, danau, ataupun sungai. Kumpulan uap air ini pula yang menyebabkan hujan. Sementara awan yang letaknya sangat tinggi, menyebabkan uap air menjadi beku dan jatuh ke bumi sebagai salju.

Klasifikasi AwanA.Menurut Ketinggian

1. Awan tinggi, yaitu awan dengan ketinggian dasar lebih dari 6.000 m. Karena tingginya awan ini terdiri dari kristal-kristal es. Awan ini meliputi :

cirrus (ci), awan tipis seperti bulu burung cirrocumulus (cc), awan seperti sisik ikan Citro stratus (cs), awan putih merata

seperti tabir

2. Awan menengah, yaitu awan ketinggian dasar antara 2.000-6.0000 m. Awan ini meliputi :

altocumulus (ac), awan bergumpal tebal altostratus (as), awan berlapis-lapis tebal3. Awan rendah, yaitu awan yang mempunyai

ketinggian dasar kurang dari 2.000 m. Awan ini meliputi :

stratocumulus (sc), awan yang tebal luas dan bergumpal-gumpal.

stratus (st), awan merataa rendahnimbostratus (ns), lapisan awan yang luas,

sebagian telah menjadi hujan

4. Awan naik vertikal, yaitu awan yang berkembang secara vertikal memilki ketinggian rata-rata 500 m

cumulus (cu), awan bergumpal-gumpal dasarnya rata

cumulonimbus (cb), awan yang bergumpal luas dan biasanya akan berubah menjadi hujan dan sering terjadi angin ribut.

B. Menurut Bentuk

1. Awan cirrus (awan bulu). Berbentuk seperti bulu,letaknya sangat tinggi, dan terjadi dari kristal-kristal es.

2. Awan Stratus (awan berlapis). Berbentuknya berlapis-lapis , letaknya rendah, tetapi tidak sampai pada permukaan bumi.

3. Awan Cumulus. Berbentuk bergumpal-gumpal dan bertumpuk-tumpuk, bagian atas permukaan

4. Awan Nimbus (awan hujan). Awan ini sangat tebal berwarna hitam, berbentuk tidak menentu dan sering mengakibatkan hujan.

C. Menurut Ketinggian dan Bentuk1. Awan Tinggi Cirrus : berbentuk seperti bulu

sutera,berwarna putih pada waktu siang. Cirrocumulus : berupa gumpalan bulat,

berwarna putih tanpa bagian-bagian yang lebih gelap.

Cirrostratus : awan merata yang tipis.2. Awan Menengah Altocumulus : berupa gumpalan

berwarna putih dengan bagian yang lebih gelap.

Altosrtatus : awan merata yang rapat dan kelabu.

3. Awan Rendah Stratus : Bentuknya berlapais-lapis dan

rendah seperti kabut, tetapi tidak sampai permukaan bumi

Stratocumulus : awan tebal bergumpal-gumpal berupa bultan atau gulungan.

Nimbostratus : lapisan awan rendah dan tebal berwarna kelabu tua mertupakan awan hujan.

HUJAN (PRESIPITASI)

Peristiwa jatuhnya butir-butir air dari angkasa ke permukaan bumi dalam bentuk cair,padat (salju) atau gas. Tejatinya hujan selalu didahukui oleh proses kondensasi ataupun pembekuan uap air.

Proses Pembentukan Hujan

KLASIFIKASI HUJANA. Berdasarkan Cara Terjadinya

Hujan Zenithal : hujan yang terjadi karena massa udara panas membumbung keatas. Sering terjadi di daerah ekuator

Hujan Orografis : terjadi karena udara yang mengandung uap air bergerak naik ke lereng pegunungan karena pengaruh penurunan suhu, udar tersebut terkondensasi membentuk awan sehingga turun hujan

Hujan Frontal : terjadi akibat udar panas yang lembab bersentuhan dengan massa udara dingin. Bidang pergesekan antara udara panas dan dingin dinamakan front.

B. Berdasarkan bentuk butiran

Hujan (rain): hujan yang curahnya berbentuk cair dengan diameter o,5-4,0mm. Hujan ini dapat dibedakan sesuai diameter butiran menjadi hujan halus, hujan rintik-rintik, dan hujan lebat

Salju (snow): terjadi karena sublimasi uap air pada temperatur di bawah titik beku. Terbentuk bila dari tempat terjadinya awan sampai ke permukaan tanah temperaturnya >00 dengan bentuk dasar heksagonal.

Hujan es (hail stone): terdiri dari butir es kecil dan bulat berdiameter 5-50mm. Hujan es jatuh saat hujan guntur dari awan cumulonimbus. Biasanya terjadi awal musim penghujan atau akhir musim kemarau yang panjang.

C.Berdasarkan curah hujan tahunan

Daerah curah hujan diatas 3.000mm/th: wilayah dataran tinggi Sumatra Barat, Kalimantan Tengah, beberapa daerah di Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan dataran tinggi Papua.

Daerah curah hujan antara 2.000-3.000mm/th: wilayah Sumatra Timur, Kalimntan Selatan dan Timur, sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian besar wilyah Papua dan Maluku.

Daerah curah hujan di atas 1.000-2.000mm/th: sebagian besar wilayah Nusa Tenggara, Kepulauan Aru dan Kepulauan Tanimbar, dan daerah Merauke.

Daerah curah hujan kurang dari 1.000mm/th: wilayah padang rumput di Nusa Tenggara, kota Palu dan Luwuk di Sulawesi Tengah.

Peta Curah Hujan di Indonesia

Faktor curah hujan di IndonesiaTerletak di daerah tropisBanyak pegunungan yang tinggi Terletak di antara dua samudraDiembus angin muson baratTopografi

TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT