awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

24
AWAN DAN HUJAN Oleh : Irkham Amiruddin (X6/11) Latif Nur Azizaah (X6/14) Masruroh (X6/17)

Transcript of awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Page 1: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

AWAN DAN HUJANOleh :

Irkham Amiruddin (X6/11)Latif Nur Azizaah (X6/14)

Masruroh (X6/17)

Page 2: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

AWANKumpulan uap air di langit yang berasal dari penguapan bisa dari laut, danau, ataupun sungai. Kumpulan uap air ini pula yang menyebabkan hujan. Sementara awan yang letaknya sangat tinggi, menyebabkan uap air menjadi beku dan jatuh ke bumi sebagai salju.

Page 3: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Klasifikasi AwanA.Menurut Ketinggian

1. Awan tinggi, yaitu awan dengan ketinggian dasar lebih dari 6.000 m. Karena tingginya awan ini terdiri dari kristal-kristal es. Awan ini meliputi :

cirrus (ci), awan tipis seperti bulu burung cirrocumulus (cc), awan seperti sisik ikan Citro stratus (cs), awan putih merata

seperti tabir

Page 4: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

2. Awan menengah, yaitu awan ketinggian dasar antara 2.000-6.0000 m. Awan ini meliputi :

altocumulus (ac), awan bergumpal tebal altostratus (as), awan berlapis-lapis tebal3. Awan rendah, yaitu awan yang mempunyai

ketinggian dasar kurang dari 2.000 m. Awan ini meliputi :

stratocumulus (sc), awan yang tebal luas dan bergumpal-gumpal.

stratus (st), awan merataa rendahnimbostratus (ns), lapisan awan yang luas,

sebagian telah menjadi hujan

Page 5: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

4. Awan naik vertikal, yaitu awan yang berkembang secara vertikal memilki ketinggian rata-rata 500 m

cumulus (cu), awan bergumpal-gumpal dasarnya rata

cumulonimbus (cb), awan yang bergumpal luas dan biasanya akan berubah menjadi hujan dan sering terjadi angin ribut.

Page 6: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

B. Menurut Bentuk

1. Awan cirrus (awan bulu). Berbentuk seperti bulu,letaknya sangat tinggi, dan terjadi dari kristal-kristal es.

2. Awan Stratus (awan berlapis). Berbentuknya berlapis-lapis , letaknya rendah, tetapi tidak sampai pada permukaan bumi.

3. Awan Cumulus. Berbentuk bergumpal-gumpal dan bertumpuk-tumpuk, bagian atas permukaan

4. Awan Nimbus (awan hujan). Awan ini sangat tebal berwarna hitam, berbentuk tidak menentu dan sering mengakibatkan hujan.

Page 7: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

C. Menurut Ketinggian dan Bentuk1. Awan Tinggi Cirrus : berbentuk seperti bulu

sutera,berwarna putih pada waktu siang. Cirrocumulus : berupa gumpalan bulat,

berwarna putih tanpa bagian-bagian yang lebih gelap.

Cirrostratus : awan merata yang tipis.2. Awan Menengah Altocumulus : berupa gumpalan

berwarna putih dengan bagian yang lebih gelap.

Altosrtatus : awan merata yang rapat dan kelabu.

Page 8: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

3. Awan Rendah Stratus : Bentuknya berlapais-lapis dan

rendah seperti kabut, tetapi tidak sampai permukaan bumi

Stratocumulus : awan tebal bergumpal-gumpal berupa bultan atau gulungan.

Nimbostratus : lapisan awan rendah dan tebal berwarna kelabu tua mertupakan awan hujan.

Page 9: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
Page 10: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

HUJAN (PRESIPITASI)

Peristiwa jatuhnya butir-butir air dari angkasa ke permukaan bumi dalam bentuk cair,padat (salju) atau gas. Tejatinya hujan selalu didahukui oleh proses kondensasi ataupun pembekuan uap air.

Page 11: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Proses Pembentukan Hujan

Page 12: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

KLASIFIKASI HUJANA. Berdasarkan Cara Terjadinya

Hujan Zenithal : hujan yang terjadi karena massa udara panas membumbung keatas. Sering terjadi di daerah ekuator

Page 13: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
Page 14: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Hujan Orografis : terjadi karena udara yang mengandung uap air bergerak naik ke lereng pegunungan karena pengaruh penurunan suhu, udar tersebut terkondensasi membentuk awan sehingga turun hujan

Page 15: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
Page 16: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Hujan Frontal : terjadi akibat udar panas yang lembab bersentuhan dengan massa udara dingin. Bidang pergesekan antara udara panas dan dingin dinamakan front.

Page 17: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
Page 18: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

B. Berdasarkan bentuk butiran

Hujan (rain): hujan yang curahnya berbentuk cair dengan diameter o,5-4,0mm. Hujan ini dapat dibedakan sesuai diameter butiran menjadi hujan halus, hujan rintik-rintik, dan hujan lebat

Salju (snow): terjadi karena sublimasi uap air pada temperatur di bawah titik beku. Terbentuk bila dari tempat terjadinya awan sampai ke permukaan tanah temperaturnya >00 dengan bentuk dasar heksagonal.

Page 19: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Hujan es (hail stone): terdiri dari butir es kecil dan bulat berdiameter 5-50mm. Hujan es jatuh saat hujan guntur dari awan cumulonimbus. Biasanya terjadi awal musim penghujan atau akhir musim kemarau yang panjang.

Page 20: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

C.Berdasarkan curah hujan tahunan

Daerah curah hujan diatas 3.000mm/th: wilayah dataran tinggi Sumatra Barat, Kalimantan Tengah, beberapa daerah di Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan dataran tinggi Papua.

Daerah curah hujan antara 2.000-3.000mm/th: wilayah Sumatra Timur, Kalimntan Selatan dan Timur, sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian besar wilyah Papua dan Maluku.

Page 21: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Daerah curah hujan di atas 1.000-2.000mm/th: sebagian besar wilayah Nusa Tenggara, Kepulauan Aru dan Kepulauan Tanimbar, dan daerah Merauke.

Daerah curah hujan kurang dari 1.000mm/th: wilayah padang rumput di Nusa Tenggara, kota Palu dan Luwuk di Sulawesi Tengah.

Page 22: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Peta Curah Hujan di Indonesia

Page 23: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

Faktor curah hujan di IndonesiaTerletak di daerah tropisBanyak pegunungan yang tinggi Terletak di antara dua samudraDiembus angin muson baratTopografi

Page 24: awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)

TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT