Atmosfer Polution

Post on 23-Jan-2016

256 views 6 download

description

atmosfer polution

Transcript of Atmosfer Polution

PENCEMARAN ATMOSFER (UDARA)

Oleh:Sri Yulina Wulandari

Pengertian Dasar

Pencemaran udara (atmosfer) : Bahan-bahan atau zat asing di

dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Menurut PP No. 29 Tahun 1986 : Masuk atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Baku Mutu Udara Ambien : batas yang diperbolehkan bagi zat

atau bahan pencemar terdapat di udara tetapi tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan atau harta benda.

Baku Mutu Udara Emisi : Batas kadar yang diperbolehkan

bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemar ke udara, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien.

Penyebab Pencemaran Udara

Faktor internal (alamiah), contoh : Debu yang terbang akibat tiupan angin Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan

gunung berapi berikut gas-gas vulkanik. Proses pembusukan sampah organik, dll.

Faktor eksternal (aktivitas manusia) :

Hasil pembakaran bahan bakar fosil.

Debu/serbuk dari kegiatan industri. Pemakaian zat-zat kimia yang

disemprotkan ke udara.

Komponen Pencemar Udara

Karbon Monoksida ( CO) Nitrogen Oksida (NOx) Belerang Oksida (SOx) Hidrokarbon (HC) Partikel, dll Jumlah komponen pencemar udaratergantung pada sumber pencemar.

Perkiraan komponen pencemar udara dari sumber

pencemar transportasi di Indonesia

CO 70,50% NOx 8,89% SOx 0,88% HC 18,34% Partikel 1,33%

Total = 100,00%

Karbon Monoksida (CO) Gas yang tidak berbau, tidak berwarna,

tidak berasa Berbentuk cair pada suhu < -192oc Sebagian besar berasal dari

pembakaran bahan bakar fosil (minyak/batubara) dengan udara, berupa gas buang

Di daerah perkotaan konsentrasi CO dapat mencapai 50 – 100 ppm.

Reaksi kimia yang terjadi

C + O2 2CO CO + O2 CO2

CO2 + C CO pada suhu tinggi CO2 CO + O pada suhu tinggi

Suhu tinggi pemicu terjadinya gas CO. Mikroorganisme tanah mampu

menyerap CO yang terdapat di atmosfer.

Nitrogen Oksida (NOx)

NOx, oksida nitrogen dengan dua macam bentuk NO dan NO2

Sifat gas NO tidak berwarna dan tidak berbau.

Gas NO2 berwarna merah kecoklatan dan berbau tajam.

Sumber Pencemar NOx

Transportasi 39,3% Pembakaran stasioner (batubara, minyak, gas alam,kayu)

48,5% Proses industri 1,0% Pembuangan limbah padat 2,9% Lain-lain (kebakaran hutan, pembakaran limbah pertanian)

8,3%

Keberadaan NOx di atmosfer dipengaruhi sinar matahari yang mengikuti daur reaksi fotolitik sbb :

NO2 + sinar matahari NO + O

O + O2 O3

O3 + NO NO2 + O2

Daur Reaksi Fotolitik Nitrogen Oksida

NO2

O3

NO OO2

Sinar uvSinar matahari

Daur fotolitik terganggu, apabila dalam udara terdapat HC (hidrokarbon).

HC bereaksi dengan O atau O2, menghasilkan radikal bebas HC yang reaktif. Selanjutnya radikal bebas HC bereaksi dengan NO menjadi NO2.

Radikal bebas HC bereaksi dengan HC lainnya menghasilkan senyawa organik.

Radikal bebas RHC bereaksi dengan O2 dan NO2 menghasilkan Peroxy Acetyl Nitrates (PAN).

Campuran O3, CO, PAN dan senyawa organik di atmosfer disebut Photo Chemistry Smog (kabut fotokimia).

Belerang Oksida (SOx)

SOx terdiri atas SO2 dan SO3

SO2 gas berbau tajam dan tidak mudah terbakar.

SO3 sangat reaktif, mudah bereaksi dengan uap air di atmosfer ----- H2SO4.

Adanya SO2 di udara terdeteksi indera manusia pada konsentrasi 0,3 – 1 ppm.

Gas buang hasil pembakaran mengandung SO2 > SO3

Sumber Pencemar SOx

Umumnya berasal dari pembakaran stasioner (generator listrik, mesin-mesin) yang menggunakan bahan bakar batubara

Belerang dalam batubara berupa mineral besi pirits FeS2.

Proses industri Transportasi

Hidrokarbon (HC)

Pencemar udara berupa gas (HC suku rendah dengan atom C 1-4), cair (HC suku sedang dengan atom C 5-15), padat (HC suku tinggi dengan atom C>15).

HC berupa gas dapat bercampur dengan gas buang lainnya.

HC berupa cairan, akan membentuk kabut minyak (droplet)

HC padat, akan membentuk asap pekat dan menggumpal menjadi debu.

Partikel Pencemar udara berupa padatan. Bentuk-bentuk partikel : Aerosol : partikel yang terhambur,

melayang di udara. Fog atau kabut : aerosol yang berupa

butiran-butiran air yang berada di udara. Smoke atau asap : aerosol yang berupa

campuran antara butir padat dan cairan yang terhambur melayang di udara.

Dust atau debu : aerosol berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena hembusan angin.

Mist : mirip dengan kabut, yaitu butiran zat cair (bukan air) yang terhambur dan melayang di udara.

Fume : mirip dengan asap. Penyebabnya adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap panas (khususnya uap logam).

Plume : asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri (pabrik).

Haze : Setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara.

Smog : campuran antara smoke dan fog (di Amerika dan Inggris).

Smaze : campuran smoke dan haze (di Amerika).