Atmosfer iii

19
Kelembaban udara Moch.Diyon, S.Pd, M.Si

Transcript of Atmosfer iii

Page 1: Atmosfer iii

Kelembaban udaraMoch.Diyon, S.Pd, M.Si

Page 2: Atmosfer iii

Kelembaban udaraKelembaban udara menunjukkan banyaknya

kandungan uap air di dalam udara. Kandungan uap air yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan alat, yaitu higrometer atau psychrometer.

Page 3: Atmosfer iii

Bentuk kelembaban Kelembaban relatif adalah perbandingan

antara jumlah uap air yang dikandung udara dan jumlah air maksimum (jenuh) di udara pada temperatur dantekanan udara yang sama. Kelembaban relatif dinyatakan dalam persen (%).

Page 4: Atmosfer iii
Page 5: Atmosfer iii

Bentuk kelembaban

Page 6: Atmosfer iii

AwanAwan terjadi akibat adanya proses kondensasi dari uap air.

awan merupakan titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer.

Page 7: Atmosfer iii

1) Awan Berdasarkan bentuknyaa) Awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari

bahan cair (air).b) Awan es (salju), yaitu awan yang terbentuk

dari bahan es atau salju.c) Awan campuran, yaitu awan yang terbentuk

dari bahan air dan es (salju).

Page 8: Atmosfer iii

2) Awan Berdasarkan ketinggiannyaa) Awan tinggi, dengan ketinggian >

7.000 m.b) Awan sedang, dengan ketinggian

2.000-7.000 m.c) Awan rendah, dengan ketinggian <

2.000 m.

Page 9: Atmosfer iii

3) Awan Berdasarkan morfologinyaa) Awan sirus, yaitu awan yang

berwarna putih, tipis, dan pada siang hari kelihatan mengkilat karena banyak mengandung kristal es.

b) Awan stratus, yaitu awan yang berlapis-lapis seperti kabut tipis.

Page 10: Atmosfer iii

3) Awan Berdasarkan morfologinyac) Awan kumulus, yaitu awan yang

berkembang secara vertikal, berbentuk kubah-kubah menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat berwarna putih cemerlang jika terkena sinar matahari.

d) Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.

Page 11: Atmosfer iii

Gambar jenis awan

Page 12: Atmosfer iii

HujanHujan adalah peristiwa jatuhnya

titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara alami

Alat untuk mengukur besarnya curah hujan adalah ombrometer atau disebut juga raingauge.

Page 13: Atmosfer iii

1) Hujan Berdasarkan bentuknyaa) Hujan air (rain)b) Hujan salju (snow)c) Hujan es (hail stone)

Page 14: Atmosfer iii

2) Hujan Berdasarkan proses terjadinya, 1. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi di

daerah pegunungan.2. Hujan konveksi, yaitu hujan yang terjadi

karena pengaruh arus konveksi.3. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di

daerah subtropis dan terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara panas dan dingin.

4. Hujan konvergen, yaitu hujan yang terjadi karena adanya pengumpulan awan yang disebabkan oleh angin.

Page 15: Atmosfer iii

Hujan orografis

Page 16: Atmosfer iii

Hujan konveksi

Page 17: Atmosfer iii

Hujan frontal

Page 18: Atmosfer iii

Hujan konvergen

Page 19: Atmosfer iii

Siklus hujan