Asma Bronkiale Kelompok 4

Post on 03-Feb-2016

249 views 1 download

description

asma bronkiale. penatalaksanaan

Transcript of Asma Bronkiale Kelompok 4

ASMA ASMA BRONKIALEBRONKIALE

Kelompok IV

Laporan Kasus

0 Seorang laki Tn. A umur 30 tahun datang ke Unit Gawat Darurat

RSAL dengan keluhan sesak napas. Sesak napas timbul diawali

dengan batuk bangun tidur menjelang pagi hari dan disertai napas

bunyi mengi. Sesak ini sering kumat-kumatan terutama setelah

paparan dengan debu rumah atau setelah terserang influenza.

Kakek, bibi dan adik sakit seperti ini. Keadaan umum gelisah; Tensi

110/70; Nadi 100x/menit; Suhu 37°C; RR 28x/menit. Fisik paru:

suara napas vesikuler, wheezing ekspirasi.

PembahasanIdentitas Pasien0Nama : Tn. A 0Jenis Kelamin : Laki-laki0Umur : 30 Tahun0Pekerjaan : -0Alamat : - Keluhan Utama0Sesak napas

Keluhan Tambahan0Sesak napas timbul diawali dengan batuk bangun tidur menjelang pagi0Napas bunyi mengi0Sesak sering kumat – kumatan0Kumat terutama setelah paparan dengan debu atau setelah terserang influenza

Hipotesis

0Asma Bronkiale

0Payah jantung

0Efusi pleura

AnamnesisRiwayat Penyakit Sekarang0Sejak kapan timbul sesak napas?0Timbul keluhan tiba-tiba atau perlahan?0Apakah timbul sesudah kegiatan fisik berat?0Apakah batuk disertai sputum? Banyak? Berbuih? Mengandung darah?0Apakah disertai nyeri dada?0Apakah ada riwayat alergi?

Riwayat Keluarga0Apakah ada anggota keluarga lain atau orang sekitar yang mengalami gejala yang sama?

Riwayat Pengobatan0Apakah sudah mengkonsumsi obat sebelumnya untuk mengatasi gejala tersebut?

Pemeriksaan Fisik Status Generalis

Keadaan umum:

Tanda vital

- Suhu: 37ºC

- Tekanan darah: 110/70 mmHg

- Nadi: 100x/menit

- Laju respirasi: 28x/menit

Kulit: -

Kelenjar Getah Bening: -

Kepala, Wajah dan Leher: -

Thorax:

Jantung:

- Perkusi:

- Ictus cordis:

- Bunyi jantung:

Paru:

- Perkusi: -

- Bunyi paru: suara vesikuler, wheezing ekspirasi

Abdomen: -

Ekstremitas: -

Pemeriksaan Penunjang0 Kadar IgE dan eosinofil darah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan apakah asma diakibatkan oleh alergi. Jika asma ini terjadi akibat alergi maka IgE dan eosinofil darah akan meningkat.

0 Skin test

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui zat apa saja yang menjadi alergen yang dapat menjadi pemicu asma pada pasien.

0 Spirometri

Spirometri digunakan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit restriktif atau obstruktif pada paru-paru pasien.

Pemakaian Spirometer

0 Indikasi0 Evaluasi dispnea0 Evaluasi terapi0 Evaluasi risiko operasi0 Sreening penyakit paru akibat paru kerja

0Kontraindikasi0 Mutlak tidak ada0 Relatif hemoptisis, pneumothorax, angina pektoris

tidak stabil, baru operasi mata

Persiapan & Cara Kerja

0Penjelasan + Informed Consent0Kalibrasi spirometri yang akan digunakan

Diagnosis

0Asma Bronkiale

Patofisiologi (1)

Patofisiologi (2)

Penatalaksanaan

0EDUKASI KEPADA PENDERITA DAN KELUARGA0PENGOBATAN SIMPTOMATIK0PENGOBATAN PROFILAKSIS

EDUKASI

0 EDUKASI KEPADA PENDERITA DAN KELUARGA1. Memahami sifat-sifat dari penyakit asma2. Memahami faktor yang menyebabkan serangan atau

memperberat serangan3. Memahami faktor-faktor yang dapat mempercepat kesembuhan, membantu perbaikan dan mengurangi serangan 4. Memahami kegunaan dan cara kerja dan cara pemakaian obat – obatan yang diberikan oleh dokter :5. Mampu menilai kemajuan dan kemunduran dari penyakit dan hasil pengobatan.6. Mengetahui kapan “self treatment” atau pengobatan mandiri

harus diakhiri dan segera mencari pertolongan dokter

PENGOBATAN SIMPTOMATIK (1)

a. Oksigen 1-3 L/menit dengan kanul nasal atau masker

b. Bronkodilator golongan simpatomimetik (beta adrenergik / agonis beta)– Adrenalin (Epinefrin) injeksi.

Dosis dewasa : 0,2-0,5 cc dalam larutan 1 : 1.000 injeksi subcutan.Dosis bayi dan anak : 0,01 cc/kg BB, dosis maksimal 0,25 cc.Bila belum ada perbaikan, bisa diulangi sampai 3 X tiap15-30 menit.

– EfedrinAktif dan efektif diberikan peroral

– Salbutamolmerupakan bronkodilator yang sangat poten bekerja cepat dengan

efek samping minimal.Dosis : 3-4 X 0,05-0,1 mg/kg BB

c. Bronkodilator golongan teofilin– Teofilin

Dosis : 16-20 mg/kg BB/hari oral atau IV.

– AminofilinDosis intravena : 5-6 mg/kg BB diberikan pelan-pelan. Dapat diulang 6-8 jam kemudian , bila tidak ada perbaikan. Dosis : 3-4 X 3-5 mg/kg BB

PENGOBATAN SIMPTOMATIK (2)

d. Kortikosteroid– Hidrocortison

Dosis : 800mg terbagi dalam 4 dosis terbagi setiap harinya

– MetilprednisolonDosis: 160mg terbagi dalam 4 dosis setiap harinya

d. EkspektoranAdanya mukus kental dan berlebihan (hipersekresi) di dalam saluran

pernafasan menjadi salah satu pemberat serangan asma, oleh karenanya harus diencerkan dan dikeluarkan.

– Obat Batuk Hitam (OBH)– Obat Batuk Putih (OBP)– Glicseril guaiakolat (GG)

e. AntibiotikHanya diberikan jika serangan asma dicetuskan atau disertai oleh

rangsangan infeksi saluran pernafasan, yang ditandai dengan suhu yang meninggi

PENGOBATAN PROFILAKSIS

a. Steroid dalam bentuk aerosol.b. Disodium Cromolyn.c. Ketotifen.d. Tranilast

KOMPLIKASI0Deformitas toraks

 0 Infeksi saluran pernapasan bawah

0Bronkitis kronis

0Emfisema paru dan Cor pulmonale

0Pneumotoraks

PROGNOSIS

0Ad Vitam : Ad Bonam0Ad Fungsionam : dubia Ad Bonam0Ad Sanationam : dubia Ad Malam

KESIMPULAN

0 Kesimpulan kelompok kami pada pasien ini, setelah dilakukan anamnesis dan juga pemeriksaan fisik yang menyeluruh, menderita Asma Bronkiale.

0 Pada pasien ini, diduga kemungkinan faktor pencetusnya adalah debu atau tungau rumah, yang mana faktor pencetus ini menjadi salah satu pertimbangan kelompok kami untuk menentukan prognosis.

0 Secara umum prognosis pada pasien ini baik, tetapi untuk kekambuhannya kelompok kami menyimpulkan prognosisnya jelek. Dikarenakan faktor pencetus yaitu debu rumah yang relatif sulit untuk dihindarkan.

pertanyaan

0Najua : tatalaksan,indikasi ekspektoran pada kasus ini apa? (simtomatik)0 Apakah pperlu dan dominan

0Kelompok 7: bgmn pentalaksanann khusus pada pertama kali datang dan pasien seksa, perlu hist

amin?0Skin test drpda provokasi bronkus, penunjang untuk

menyingkirkan payah jantung?