Askep sle

Post on 03-Jun-2015

3.066 views 3 download

Transcript of Askep sle

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN dengan LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK

( SLE )

Epidermis tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi pematangan.

Epidermis terdiri dari 5 lapisan yaitu :1)Stratum Korneum2)Stratum lusidum3)Stratum Granulosum4)Stratum Spinosum / Stratum Akantosum5)Stratum Basal / Germinativum

Dermis terdiri dari 2 lapisan :1.Bagian atas , papilaris ( stratum papilaris )2.Bagian bawah , retikularis ( stratum retikularis )

Fungsi proteksi Fungsi absorpsi Fungsi ekskresi Fungsi persepsi Fungsi pengaturan suhu tubuh

(termoregulasi) Fungsi pembentukan vitamin D

SLE (Sistemisc lupus erythematosus) adalah penyakit radang multisistem yang sebabnya belum diketahui, dengan perjalanan penyakit yang mungkin akut atau kronik disertai oleh terdapatnya berbagai macam autoantibodi dalam tubuh.

Penyakit Lupus merupakan penyakit kelebihan kekebalan tubuh. Penyakit lupus terjadi akibat antibody berlebihan, sehingga tidak berfungsi menyerang virus, kuman atau bakteri yang ada di tubuh, melainkan justru menyerang system kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri.

Dalam 30 tahun terakhir, Prevalensi pada berbagai populasi yang berbeda – beda berpariasi antara 29/100 000 orang sampai 400/100 000 orang.

SLE ditemukan pada berbagai usia, tetapi paling banyak ditemukan pada 15 – 40 tahun. Kejadian kasus pada wanita lebih besar dibandingkan pada Pria berkisar antara 9 : 1.

Penyakit Lupus diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :Dicoid Lupus

Lesi berbentuk lingkaran atau cakram, Lesi ini timbul dikulit kepala, telinga, wajah, lengan, punggung dan dada. Sistemik lupus

penyakit Lupus yang menyerang kebanyakan system di dalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah, paru-paru, ginjal, hati, otak, dan system sarafDrug-Induced

penyakit Lupus yang timbul setelah penggunaan obat tertentu. Gejala-gejalanya biasanya menghilang setelah pemakaian obat dihentikan

ETIOLOGI

Dalam keadaan normal, sistem kekebalan berfungsi mengendalikan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi. Pada lupus dan penyakit autoimun lainnya, sistem pertahanan tubuh ini berbalik melawan tubuh, dimana antibodi yang dihasilkan menyerang sel tubuhnya sendiri. Antibodi ini menyerang sel darah, organ dan jaringan tubuh, sehingga terjadi penyakit menahun. Mekanisme maupun penyebab dari penyakit autoimun ini belum sepenuhnya dimengerti.

Penyebab dari lupus tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor lingkungan dan keturunan ( genetic ).

Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu timbulnya lupus: ·  Infeksi ·  Antibiotik (terutama golongan sulfa dan penisilin) ·  Sinar ultraviolet ·  Stres yang berlebihan ·  Obat-obatan tertentu ·  Hormon.

Otot dan kerangka tubuh Hampir semua penderita lupus mengalami nyeri persendian dan kebanyakan menderita artritis

Kulit Pada 50% penderita ditemukan ruam kupu-kupu pada tulang pipi dan pangkal hidung

Ginjal Sebagian besar penderita menunjukkan

adanya penimbunan protein di dalam sel-sel ginjal, tetapi hanya 50% yang menderita nefritis lupus (peradangan ginjal yang menetap).

Sistem saraf Kelainan saraf ditemukan pada 25% penderita lupus. Yang paling sering ditemukan adalah disfungsi mental yang sifatnya ringan, tetapi kelainan bisa terjadi pada bagian manapun dari otak serta sistem saraf.

Darah ( hematologi )Kelainan darah bisa ditemukan pada

85% penderita lupus. Bisa terbentuk bekuan darah di dalam vena maupun arteri, yang bisa menyebabkan stroke dan emboli paru.

Jantung Peradangan berbagai bagian jantung bisa terjadi, seperti perikarditis, endokarditis maupun miokarditis. Nyeri dada dan aritmia bisa terjadi sebagai akibat dari keadaan tersebut.

Paru-paru Pada lupus bisa terjadi pleuritis (peradangan selaput paru) dan efusi pleura (penimbunan cairan antara paru dan pembungkusnya). Akibat dari keadaan tersebut sering timbul nyeri dada dan sesak nafas.

Gejala dari penyakit lupus: - demam - lelah - merasa tidak enak badan - penurunan berat badan - ruam kupu-kupu pada kulit

Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan seperti kecambah alfa turut terlibat dalam penyakit SLE- akibat senyawa kimia atau obat-obatan.

Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya terangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.

Pemeriksaan darah/ hematologi Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi antinuklear, yang terdapat pada hampir semua penderita lupus.

Pemeriksaan serum : anemia sedang hingga berat, trombositopenia, leukositosis atau leukopenia

Tes antibody / Tesimunologi Hb ( N : Pr. 10-12, Lk.11-14 ) X- Ray Dada menunjukkan pleuritis atau pericarditis dan

pemeriksaan dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya gesekan pleura

Tes Urine, Analisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein

Hitung jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis sel darah

Biopsi ginjal Pemeriksaan saraf

Penatalaksanaan KeperawatanTerapi terdiri dari terapi suportif yaitu diit tinggi kalori tinggi protein dan pemberian vitamin

Beberapa prinsip dasar tindakan pencegahan eksaserbasi pada SLE,yaitu:

Monitoring teratur Penghematan energi dengan istirahat terjadwal dan tidur

cukup Fotoproteksi dengan menghindari kontak sinar matahari atau

dengan pemberian sun screen lotion untuk mengurangi kontak dengan sinar matahari

Penatalaksanaan Medis Tes Diagnostik Terapi

Vaskulitis (radang pembuluh) Pericarditis Myocarditis Anemia hemolitik Intravaskular thrombosis

Penderita SLE sebenarnya bisa hidup dengan normal asalkan mampu mencegah atau melindungi diri dari penyebab atau pemicu SLE. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain:Hindari sinar matahari berlebih. Jika keluar rumah pada siang hari biasakan untuk pakai payung atau topi. Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian lengan panjang.Cukup istirahat dan hindari kegiatan yang terlalu sibukMakan makanan sehat dan berolahraga secara teratur.

Hindari infeksi misalnya infeksi dari tato atau infeksi lainnya.Bagi remaja perempuan sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon estrogen.

I. Pengkajian Identitas Klien

Meliputi nama, umur jenis kelamin, agama alamat,tanggal masuk, tanggal pengkajian, nama penanggung jawab.Keluhan utama

Merupakan keluhan yang dirasakan klien atau alasan sehingga klien dirawat , pada lupus klien mengeluh nyeri, demam, lelah, merasa tidak enak badan , penurunan berat badan, ruam kulit, mual dan muntah, sensitive terhadap sinar matahari sehingga kulit ruam.Riwayat kesehatanoRiwayat kesehatan sekarang

Apakah keluhan klien pada saat melakukan pengkajian, biasa berupa tanda dan gejala dari penyakit SLE seperti demam, lelah, merasa tidak enak badan ,penurunan berat badan, nyeri pada dada, ruam kulit, mual dan muntah ( anoreksia ), pembengkakan dan nyeri persendian, kaku, nyeri otot dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.

Riwayat kesehatan dahuluApakah klien mempunyai riwayat menderita penyakit infeksi, riwayat pemakaian antibiotic (terutama golongan sulfa dan penisilin), riwayat pemakaian lama obat ( hidralazin, prokainamid dan beta-bloker ) dan riwayat stres yang berlebihan.

Riwayat kesehatan keluargaApakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi menular, dan penyakit keturunan, penyakit kelainan darah dan penyakit seperti yg di alami klien.

Riwayat psikososial Kondisi psikologis pasien Kecemasan Respon pasien terhadap penyakit yang dialaminya Klien sering depresi

Keadaan umum :Biasanya pada klien dengan SLE mengalami demam, lelah dan letih, suhu  umumnya terjadi peningkatan suhu tubuh, Tekanan Darah akan meningkat terutama bila terdapat masalah pada ginjal.

Sistem PersyarafanSering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang,

Sistem KardiovaskulerFriction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura. Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan.

Sistem PernafasanPleuritis atau efusi pleura

Sistem MusculoskeletalPembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika

bergerak, rasa kaku pada pagi hari Sistem Vaskuler

Inflamasi pada arteriole yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.

Sistem IntegumentLesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum. Ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.

Sistem Sensori Pada mata, konjungtiva anemis

Sistem PerkemihanEdema dan hematuria

Data Masalah keperawatan

etiologi

1. Data Subjektif

-Klien mengatakan dada terasa nyeri.

-Klien mengatakan nyeri pada persendian

-Klien mengatakan nyeri otot

Data Objetif

-Nyeri pada otot

-Wajah meringis kesakitan.

-Gelisah.

-Perubahan nadi dan TD.

-Leukosit > 10.000

Nyeri Inflamasi dan kerusakan jaringan

no Data Masalah keperawatan

Etiologi

2. Data Subjektif

-Klien mengatakan badan terasa letih dan lelah

-Klien mengatakan nyeri pada otot, persendian

dan rasa kaku pada pagi hari

-Klien mengatakan terasa nyeri ketika bergerak

-Klien mengatakan dada terasa nyeri.

Data Objektif

-Terdapat pembengkakan sendi

-Perubahan nadi dan TD.

-Nyeri pada sendi

-Konjungtiva anemis

-Aktivitas klien di bantu

-Kekuatan otot 4

Intoleransi aktivitas

Penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik

No Data Masalah keperawatan

etiologi

Data Subjektif•Klien mengatakan kulit (leher, hidung dan pipi/ muka) memerah/ ruam kupu-kupu•Klien mengatakan bila terkena matahari lansung kulit jadi/ mudah memerah Data Objektif•Terdapat ruam pada kulit (leher, hidung dan pipi/ muka)•Terdapat lesi akut berupa ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.•Kulit sensitive terhadap sinar matahari•Perubahan barier kulit•Turgor kulit jelek

Gangguan Integritas kulit

Perubahan fungsi barier kulit, perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik.

no Data Masalah keperawatan

Etiologi

4 Data Subjektif

•Klien mengatakan malu

dengan keadaanya

•Klien mengatakan wajah

tampak jelek ( ruam dan

plak pada pipi )

•Klien mengatakan tidak

percaya diri dengan

penampilannyaData Objektif •Terdapat lesi akut berupa ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher•Klien kurang percaya diri•Klien tidak mau bersosialisasi

Gangguan citra tubuh ( body image )

Perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik

1. Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan dengan imflamasi dan kerusakan jaringan

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Perubahan fungsi barier kulit

4. Gangguan citra tubuh ( body image ) berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik

Wassalam…..!!!!!

Terima kasih….