Post on 28-Dec-2015
description
L/O/G/OL/O/G/O
ASKEP PX DGN GANGGUAN PENCERNAAN Parotitis
www.themegallery.com
Group 1
Review Anatomi Fisiologi • Kelenjar saliva terdiri dari kelenjar parotis, satu pada
setiap sisi wajah dibawah telinga; kelenjar submaksilaris dan kelenjar subligualis; keduanya berada pada dasar mulut dan kelenjar bukal, dibawah bibir. (Brunner & Suddarth,2001)
• Secara normal kelenjar saliva diproduksi setiap hari berkisar 800-1500 ml atau rata-rata 1000 mililiter/hari. Saliva terdiri dari 2 tipe utama dari sekresi protein : (1) sekresi serosa yang berisi ptyalin (amilase), yang merupakan enzim yang berfungsi untuk mencerna pati (2) sekresi mukus yang mengandung mucin berfungsi sebagai pelumas dan pelindungan permukaan organ permukaan mulut. Saliva mempunyai PH 6.0–7.0. (Guyton, 2006).
Fungsi Air liur Pertama, aliran air liur itu sendiri membantu membasuh pathogen bakteri pada partikel makanan yang akan dipersiapkan untuk proses metabolisme. Kedua, air liur mengandung beberapa faktor yang menghancurkan bakteri. Salah satunya adalah ion tiosianat dan beberapa enzim proteolitik penting, yang berfungsi sebagai penyerang bakteri, menginvasi bakteri dan juga membantu mencerna makanan. Ketiga, air liur juga mengandung sejumlah besar protein antibodi yang dapat menghancurkan bakteri mulut, termasuk beberapa yang menyebabkan karies gigi. Bila air liur tidak ada, jaringan mulut sering menjadi ulserasi dan terinfeksi dengan mudah. (Guyton, 2006)
Prinsip dasar sekresi dari kelenjar saliva
BauRasaSuara
Penglihatan
Pusat saraf otak
Nukleus kelenjar saliva
di medula
TidurFatigue
Kecemasan
Peningkatan tekananDimulut
Parasympathetics
Ganglion otic
Ganglion submandibular
Kelenjar Protis
Kelenjar submandibular
Peningkatan sekresi saliva melalui efek yang terjadi pada :
Sekresi sel acinar dan Vasodilatasi
PAROTITIS• Parotitis (Peradangan pada kelenjar
parotis) adalah kondisi inflamasi paling umum dari kelenjar saliva, namun infeksi dapat juga terjadi pada kelenjar saliva lain. Lesi essensial dari mumps (parotitis epidemik) adalah inflamasi kelenjar saliva (biasanya parotis) dan terutama penyakit menular pediatrik yang disebabkan oleh virus. (Brunner & Suddarth, 2003)
• Parotitis adalah peradangan pada salah satu atau kedua kelenjar parotis, kelenjar ludah mayor yang terletak di kedua sisi wajah, pada manusia. Kelenjar parotis adalah kelenjar ludah paling sering terpengaruh oleh peradangan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Parotitis)
Penyebab
• Infeksi virus atau bakteri seperti : paramyxovirus (Mumps), mycobacterium tuberculosis dan juga HIV
• Penyakit autoimun : seperti Sindrom Sjögren Penyebabnya tidak diketahui. Sindrom ini sering ditandai dengan kekeringan yang berlebihan di mata, mulut, hidung, vagina, dan kulit
• Penyumbatan saluran saliva : Penyumbatan mungkin disebabkan oleh adanya batu saliva, plug lendir, atau, oleh tumor, biasanya jinak. Batu saluran saliva, juga disebut kalkulus saluran air liur, biasanya terbentuk dari susunan kalsium, tetapi tidak menunjukkan adanya jenis gangguan kalsium
• Penyebab lainya :Sarkoidosis, malnutrisi, pengobatan Radiasi kanker kepala dan leher dapat menyebabkan peradangan kelenjar parotis, Kondisi lain dapat menyebabkan kelenjar parotis untuk membesar, tetapi tidak terinfeksi, termasuk: diabetes, alkoholisme, bulimia
Faktor resiko
• Gaya hidup
Oral hygiene yang buruk
Tidak memperoleh imunisasi mumps• Usia : Older than age 65• Kondisi Medis : HIV dan AIDS positif,
Sjogren’s syndrome, diabetes, malnutrisi, alkoholisme, Bulimia.
Tanda gejala
• Pembengkakan di depan telinga, di bawah, atau di lantai mulut
• mulut kering• rasa bau busuk dimulut • Nanah mengalir ke mulut• Nyeri Mulut atau nyeri wajah,
terutama ketika makan atau membuka mulut
• Demam, menggigil, dan tanda-tanda lain infeksi.
Pemeriksaan Penunjang
• Hapusan cairan dari kelenjar, urin atau cairan cerebrospspinal untuk memeriksa tanda-tanda infeksi dan penyebab infeksi
• Pemeriksaan darah menunjukkan adanya peningkatan amilase serum meningkat pada pasien dengan parotitis mumps. Hitung darah lengkap dapat menunjukkan limfosit meningkat.
• X-ray-tes yang menggunakan radiasi untuk mengambil gambar struktur di dalam untuk melihat adanya batu saliva
• USG untuk mengetahui letak dari penyebab infeksi misalnya adanya batu atau kanker.
• CT scan-jenis x-ray
Perawatan dan Pengobatan
• Terapi antibiotik diperlukan. Analgesik mungkin juga akan diresepkan untuk mengontrol rasa sakit. Jika terapi antibiotik tidak efektif, kelenjar mungkin perlu dikeringkan dengan prosedur bedah dikenal sebagai parotidectomy. Prosedur ini mungkin diperlukan untuk mengobati parotitis kronis. (Brunner & Suddarth, 2003). Menekankan perlunya tirah baring selama periode demam. Berikan analgesik dan menerapkan kompres hangat atau dingin pada leher untuk menghilangkan rasa sakit. Berikan antipiretik dan kompres hangat untuk demam. Selama fase akut, mengamati pasien secara ketat untuk tanda-tanda kelaianan SSP, seperti tingkat kesadaran yang menurun dan kaku kuduk. (Williams & Wilkins, 2011)
woc
Infeksi Karena KumanBakteri Staphylococcus
aureus, TB, Virus mumps, HIV
Penyakit AutoimunSindrom Sjögren, SLE
Penyumbatan Kalkulus, tumor
Penyebab lainnya Sarkoidosis, malnutrisi,
pengobatan kanker
Predisposisi Oral hygiene buruk, tidak
imunisasi mumps, alkoholisme, diabetes, usia >
65 tahun,
PAROTITIS
RESPON INFLAMASI LOKAL
RESPON INFLAMAS SISTEMIK SENSITIVITIS SERABUT SARAF LOKAL
HIPERTERMINYERI
INTAKE NUTRISI TIDAK ADEKUAT, ANOREKSIA,
MALAISE
parotidectomy
KECEMASAN
VIDEO
L/O/G/OL/O/G/O
Thank You!www.themegallery.com