Post on 12-May-2019
Aset PoP ICON+
KIAN AmANMeeting Nirkertasdengan i-Meeting
Srikandi ICON+ Unjuk Gigi
Kursus Bahasa Asing via Smartphone
SmART KEY ACCESS
EDISI APRIL 2017
Perbandingan JumlahPoint of Presence*
5+3 Benefit Smart Key
Terhitung Januari 2017 lalu, ICON+ mengimplementasikan sistem Smart Key.
Ini merupakan sistem keamanan terpadu yang dapat melindungi aset-aset penting ICON+ dari pihak-pihak tidak berwenang, seperti akses tanpa otorisasi, penjahat computer (cracker), social engineering crime, dan gangguan network security. Smart Key diimplementasikan di pintu-pintu PoP Shelter, Mini Shelter, dan ODC. Hingga April 2017, ICON+ memiliki total 836 PoP.
Benefit Smart Key untuk ICON+
Benefit Smart Key untuk Pelanggan ICON+
5
3
Kontrol penuh terhadap akses PoP
Sistem keamanan terkontrol
1
1
2
2
3
3
4
5
Mudahnya memonitor aktivitas dan menerbitkan laporan
Kualitas layanan terjamin
Mencegah duplikasi
Conformance to the requirements terpenuhi
Memiliki nomor serial (ID) yang unik
Fleksibel dalam pemrograman
Penanggung Jawab Heni Utari (Sekretaris Perusahaan) • Pemimpin Redaksi Budi Rusdiana • Koordinator Liputan Erna Pardede • Kontributor Agustina Masito, Lita Kusumaning Ayu, Afifah Aini • Sirkulasi Khasbullah, Arief Santoso • Alamat Redaksi Bidang Hubungan Kelembagaan ICON+ Kawasan PLN Cawang, Jl. Mayjend Sutoyo No. 1, Cililitan, Jakarta Timur, 13640, Telp. 021-525 3019, Fax. 021-525 3659, Email: humas@iconpln.co.id • Konsultan Media MEDIAVISTA Publishing Services, PT Tanair Media Seruni, Telp: 021 – 22806080, www.mediavista.id
Redaksi ICON+ menerima kontribusi tulisan dan foto dari pembaca. Redaksi berhak menyunting kontribusi yang masuk.
EDItorIal
Bulan April selalu menjadi bulan yang penting bagi perempuan Indonesia. Pada bulan ini, kenang-
kenangan sosok Kartini hadir kembali. Pahlawan emansipasi perempuan yang lahir 21 April 138 tahun lalu itu menjadi sosok inspirasi bagi para perempuan sesudahnya. Bahwa di banyak lapangan, kiprah perempuan tak perlu diragukan lagi.
Demikian pula halnya di ICON+. Di tengah dominasi kaum Adam di industri Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK), ICON+ menjadi tempat bersemai para perempuan tangguh. Mereka berhasil membuktikan kompetensi dirinya untuk—dengan penuh kesetaraan—bersaing dengan pria.
Pada edisi ini kami melaporkan kepada Anda mengenai iklim pengembangan karier di ICON+ yang sepenuhnya berbasiskan kompetensi. Hard skill dan soft skill menjadi faktor penting bagi siapa saja para ICONers dalam membuktikan dirinya. Sekelumit pengalaman para perempuan ICON+ juga kami sajikan untuk Anda.
Selain itu, pada rubrik Fokus, kami menuliskan perkembangan terbaru ICON+. Terhitung Januari 2017 lalu, ICON+ telah mengimplementasikan sistem Smart Key di seluruh PoP ICON+. Langkah strategis ini dilakukan dalam rangka memastikan pelayanan maksimal kepada seluruh pelanggan ICON+. Tentu saja, dengan diterapkannya sistem keamanan terhadap seluruh aset penting ICON+, kualitas layanan ICON+ akan jauh lebih terjamin.
Selamat membaca.
3
6
8
10
Undio
con
rerrupt
atempo-
ritiis
ma
quassequae
molest,
nonestrum
dolut
id
modi
dolore
porem
re,
inihilitendi
omnienim
restis
vel
imil
inveles
moluptibus
eium
incto
volorer
spedita
de
placerciis
debit
labo.
Ut
et
fugitas
a
volorum
int
ea
illut
harchil
magnatios
imet,
quis
sequia
quis
ende
sam
ernatur,
ut
es
ea
voluptio.
Nem
eum
voluptibeat
veni
ut
maximus
estio.
SMART KEY ONLY
14
12
16
17
20
Keberadaan PoP sangat penting bagi bisnis ICON+. Untuk mengoptimalkan keamanannya, sistem smart key pun mulai diterapkan pada semester pertama tahun ini.
FOKUS Aset PoP Jadi Kian Aman
SDM Unjuk Kompetensi di Posisi Startegis
PRODUK & LAYANAN Saat Meeting Tak Perlu Kertas Lagi
AGENDA Galeri Kegiatan ICON+
ICONERS Ketika Srikandi Unjuk Eksistensi
TEROPONG Tambah Casciscus Berkat Ujung Jari
KOMIK Cerita Nico: Smart Key
JELAJAH Dua Jam Mengadu Adrenalin
INSPIRASI Kunci Menjaga Kelanggengan Bisnis
seta
pakk
ecil.
com
Undio
con
rerrupt
atempo-
ritiis
ma
quassequae
molest,
nonestrum
dolut
id
modi
dolore
porem
re,
inihilitendi
omnienim
restis
vel
imil
inveles
moluptibus
eium
incto
volorer
spedita
de
placerciis
debit
labo.
Ut
et
fugitas
a
volorum
int
ea
illut
harchil
magnatios
imet,
quis
sequia
quis
ende
sam
ernatur,
ut
es
ea
voluptio.
Nem
eum
voluptibeat
veni
ut
maximus
estio.
Keberadaan PoP sangat penting bagi bisnis ICON+. Untuk mengoptimalkan keamanannya, sistem smart key pun mulai diterapkan pada semester pertama tahun ini.
Aset PoP Jadi KianAman
juga dipegang oleh SERPO untuk keperluan akses cepat 24/7 dalam kegiatan recovery.
“Sistem keamanan demikian dinilai sudah tidak memadai untuk menjaga kualitas pelayanan PoP sebagai titik backbone dan distribusi layanan,” terang Wawan.
Minimalkan Risiko Potential Loss
Selama ini, tantangan yang harus dihadapi ICON+ terkait keamanan aset PoP adalah memastikan seluruh aset terlindungi dari pihak-pihak tidak berwenang, seperti akses tanpa otorisasi, penjahat komputer
Sistem Smart Key PoP
SMART KEY ONLY
Bagi ICON+, Point of Presence (PoP) merupakan entitas lokasi yang
sangat vital sebagai titik backbone dan distribusi dalam men-delivery layanan kepada pelanggan. Di setiap lokasi PoP, terdapat aset investasi dan strategis yang bernilai, mulai dari perangkat backbone TDM/IP, perangkat distribusi, hingga sarana penunjang telekomunikasi seperti battery, rectifier, inverter, external alarm, sensor, air conditioner, dan lain-lain.
Engineer Pemanfaatan Aset ICON+ Wawan Setiawan menuturkan sebelum implementasi sistem smart key, ICON+ menggunakan kunci (lock) mekanik dan anak kunci (key) yang dapat diduplikasi sesuai kebutuhan pengguna. Pengguna key tersebut meliputi tim regional, serta pihak rekanan pekerjaan project dan aktivasi. Di sisi lain, key
3A p r i l 2 0 1 7
FOKUS
3
836Jumlah PoP
ICON+ di seluruh Indonesia
Puspa Indah Pasaribu, Manajer Asset Management
(cracker), social engineering crime, dan gangguan network security.
Implementasi sistem kunci pintar (smart key) tak lain merupakan bentuk security management untuk menjamin keamanan aset ICON+ yang sebagian besar ter-install di PoP. Selain mempermudah pemantauan histori aktivitas, smart key turut membatasi hak akses, sehingga lebih optimal melindungi aset dari risiko terjadinya potential loss.
Penerapan sistem smart key di pintu-pintu PoP Shelter, Mini Shelter, dan ODC dilakukan bertahap pada semester pertama tahun ini. Hingga akhir Maret 2017, progresnya mencapai 60 persen dari total 836 PoP yang dimiliki ICON+ di seluruh Indonesia.
Secara garis besar, proyek smart key ini mencakup pengadaan material, setting material, training, pengiriman
material ke SBU, instalasi tahap awal, assesment, instalasi tahap selanjutnya, hingga assesment kembali. Keseluruhan proses ini melibatkan Tim Pemeliharaan dan Aset SBU, serta Tim IT Internal sebagai penyedia infrastruktur server.
Menurut Manajer Asset Management ICON+ Puspa Indah Pasaribu, realisasi proyek ini diawali dengan instalasi server smart key yang berlokasi di Gandul, pada 25 Januari 2017.
“Setelah itu, kami mengadakan training pada 7-8 Februari 2017 di ICON+ Cawang. Para peserta merupakan ICONers yang mewakili Tim Aset dan Tim Pemeliharaan setiap kantor SBU,” kata Puspa.
Training tersebut menghadirkan Jeremy Djajadi, instruktur dari PT Intisar Soluzindo – Videx yang berbasis di Amerika Serikat. Pada hari pertama, peserta diberikan materi mengenai tahapan instalasi dan penggunaan smart key, sekaligus
membagikan ilmunya kepada ICONers lain, serta selanjutnya menerapkan sistem smart key di SBU masing-masing.
“Yang terpenting saat instalasi dan implementasi smart key, ICONers tidak boleh alpa untuk memerhatikan standar K3, melaksanakan tescomm atau uji sistem sebelum meninggalkan lokasi, serta menggunakan standar ID dan label aset,” ujar Wawan.
Benefit Ganda
Beragam manfaat dapat dinikmati oleh ICON+ dengan mengimplementasikan sistem smart key. Kombinasi teknologi keamanan mekanik dan enkripsi elektronik mampu meminimalkan terjadinya peretasan, sekaligus memberikan kontrol penuh terhadap risiko.
Bahkan, ICON+ juga dapat menelusuri pihak yang harus bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang merugikan perusahaan, seperti pencurian aset PoP, akses
masuk tidak sesuai SOP, ataupun instalasi tidak sesuai SOP.
Di sisi lain, kehadiran sistem smart key PoP bisa dirasakan pula oleh pelanggan. “Smart key menjadi bagian dari jaminan kualitas layanan ICON+, sehingga conformance to the requirements (kesesuaian terhadap kebutuhan atau persyaratan yang diajukan pelanggan) pun terpenuhi,” ujar Puspa.
Puspa menambahkan setiap aset harus dikelola secara efektif dan
“Tim Aset dan Pemeliharaan adalah garda
terdepan dalam pencatatan aset (asset tracking)
perusahaan.”
“Kombinasi teknologi
keamanan mekanik dan enkripsi
elektronik mampu meminimalkan
terjadinya peretasan, sekaligus memberikan kontrol
penuh terhadap risiko.”
efisien, sehingga aset tersebut dapat memberikan manfaat tertinggi bagi perusahaan.
“Tim Aset dan Pemeliharaan adalah garda terdepan dalam pencatatan aset (asset tracking). Karena itu, harus tetap semangat dalam melakukan pencatatan agar target 100% no gap tercapai dan seluruh aset yang terpasang di ICON+ dapat dioptimalkan sebaik-baiknya,” pungkas Puspa.
dibekali cara melakukan registering smart key. Sementara pada hari kedua, peserta diajak untuk meninjau proses instalasi smart key di PoP Cawang.
Diharapkan seusai mengikuti training, para peserta dapat
Wawan Setiawan, Engineer Pemanfaatan Aset
4 5I CON + N E W S A p r i l 2 0 1 7
FOKUS FOKUS
ICON+ sebagai perusahaan telekomunikasi yang dinamis selalu
membuka peluang yang setara bagi siapa pun, termasuk perempuan untuk unjuk kemampuan dan memberi kontribusi terbaik. Terbukti dengan meningkatnya perempuan yang menduduki posisi-posisi strategis di ICON+.
Detty Elviany, GM SBU Regional Bandung mengaku cukup bangga dengan ICON+ karena memberi kesempatan yang luas kepada seluruh karyawan untuk berkembang. “Selama saya menduduki jabatan manajemen, tidak pernah ada pembahasan isu gender. Kita lebih memprioritaskan kapabilitas dan kompetensi baik itu hard skill maupun soft skill,” ungkap Detty.
Dalam posisi saat ini, Detty bertanggung jawab terhadap seluruh operasional SBU Regional, mulai dari pembangunan, aktivasi layanan sampai pada pemeliharaan layanan untuk mencapai SLA layanan.
Ia juga bertanggung jawab terhadap peningkatan revenue SBU dengan memperluas market SBU untuk meningkatkan growth perusahaan.
“Tantangannya adalah saya harus belajar cepat mengenai operasional di mana ini merupakan bidang baru yang harus cepat saya kuasai,” kata Detty.
Kompetensi Semakin Merata
Tetty Indrawati, GM SBS Corporate mengungkapkan hal senada. Hal yang membedakan posisi seseorang dalam perusahaan hanyalah kompetensi.
Ia mengawali karier pada posisi yang sesuai latar belakang pendidikannya, yaitu teknik informatika. Beragam posisi pernah ia tekuni, mulai dari bagian operasional sebagai developer dan implementer, hingga bagian niaga.
“Dulu perempuan memang lebih banyak bekerja di bagian administrasi, tetapi sekarang kompetensi hampir merata di setiap unit kerja. Misalnya kita lihat teman-teman di jaringan atau di aktivasi, kini sudah mulai banyak perempuan,” tutur Tetty yang memulai karier di ICON+ pada 2002.
Lama terbiasa melayani pelanggan eksternal, pada posisi barunya kini Tetty harus mampu melayani
pelanggan internal. Tantangannya, bidang yang berada di bawah kewenangan Tetty cukup beragam, mulai dari pelayanan SDM, keuangan, pengadaan dan penyediaan fasilitas.
“Di sini saya harus banyak belajar hal baru, banyak bertanya, harus mengetahui proses bisnis dan mempelajari sejarah sebelumnya, serta bagaimana melakukan improvement ke depannya,” jelas Tetty.
Namun menurut Tetty, project paling menantang selama ia berkarier dan menjadi ajang pembuktian diri adalah ketika menjadi bagian dari tim yang membangun Contact Center PLN 123. “Kita harus membangun contact center dari awal dan tanpa konsultan. Kita rancang sendiri dan harus merekrut 1.700 orang dari sembilan provinsi,” katanya.
Membidik Rising Star
Mereka berdua sepakat, banyak ICONers yang sebetulnya memiliki kompetensi potensial, termasuk perempuan. Peran para leader dalam hal ini dibutuhkan untuk
Unjuk Kompetensi di Posisi Strategis
Perempuan ICON+
Industri IT memang masih didominasi oleh kaum pria, namun dalam perkembangan bisnis IT sesungguhnya sangat terbuka terhadap kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki individu.
membina dan memberikan coaching sehingga bermunculan talent of rising star.
Menurut Tetty, leader juga harus mampu menjadi contoh dengan bekerja profesional dan mengedepankan integritas. “Selain itu, kita juga harus bersedia bekerja extraordinary dan berupaya meninggalkan legacy, sehingga ada sesuatu yang baik yang bisa diwariskan bagi generasi berikutnya,” kata Tetty.
Sementara itu menurut Detty, hal yang perlu diasah dari para talent of rising star adalah kepercayaan diri serta kemampuan beradaptasi dan menerima perubahan, karena hal itu merupakan faktor penting dalam pengembangan karier.
“ICON+ sudah memberikan kesempatan berkarier yang luas dan setara, tinggal bagaimana ICONers mengambil kesempatan itu untuk bersaing secara sehat dengan mengandalkan kompetensi dan kepribadiaan mereka. Saya yakin dengan potensi rising star, ICONers wanita juga akan mampu menduduki karier yang baik,” tutur Detty.
“ICON+ sudah memberikan
kesempatan berkarier yang luas dan setara,
tinggal bagaimana ICONers mengambil
kesempatan itu untuk bersaing
secara sehat dengan mengandalkan
kompetensi.”
Detty Elviany, GM SBU Reg. Bandung
Tetty Indrawati, GM SBS Korporat
6 I CON + N E W S
sdmsdm
7A p r i l 2 0 1 7
Kunci Menjaga Kelanggengan Bisnis
Budaya Inovatif
Tanpa budaya inovatif, perusahaan akan kesulitan mempertahankan roda bisnis di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
sesi sharing dan brainstorming secara berkala, serta memperluas akses bagi karyawan untuk menyumbangkan ide.
Tidak Ada Ide yang Salah
Perasaan takut gagal justru merusak budaya inovatif.
Dalam hal ini, manajemen perlu menghargai setiap ide secara positif dan menciptakan iklim ‘tidak ada ide yang salah’. Pembiasaan seperti ini akan mendorong semangat karyawan untuk menyumbangkan gagasan, sekaligus berkontribusi dalam continuous improvement.
Hargai Inovasi
“Inovator Bulan Ini” ataupun kontes “Innovation
Award” merupakan contoh agenda spesial untuk mengapresiasi karyawan inovatif. Menyediakan
Belakangan ini, peta persaingan bisnis berubah semakin cepat
karena pesatnya perkembangan teknologi digital. Beragam inovasi yang bersifat disruptif pun bermunculan. Menurut Clayton M. Christensen, profesor dari Harvard Business School yang telah menganalisis fenomena ini sejak tahun 1995, inovasi disruptif merupakan sebuah pembaruan
nilai yang mampu mendobrak kemapanan pasar.
Salah satu contohnya ialah keberadaan angkutan online berbasis aplikasi yang menjamur di kota besar. Dalam waktu singkat, angkutan online mampu merebut pelanggan angkutan konvensional dengan menghadirkan layanan yang lebih mudah, cepat, lengkap, sekaligus menawarkan tarif terjangkau.
Peralihan demikian berdampak negatif bagi bisnis perusahaan konvensional yang umumnya kurang siap mengantisipasi perkembangan teknologi. Pendapatan menurun, market share berkurang, dan daya saing tergerus. Bila tak segera beradaptasi dengan melahirkan inovasi, tidak menutup kemungkinan roda bisnis akan terhenti.
Berdasarkan studi Accenture tahun 2013 terhadap eksekutif di 519 perusahaan di Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, lebih dari 90 persen responden meyakini bahwa inovasi merupakan kunci utama untuk meraih keberhasilan strategi jangka panjang. Itu sebabnya banyak perusahaan kini menjadikan inovasi sebagai bagian dari budaya organisasi.
Namun, menciptakan budaya inovatif tak semudah membalikkan telapak tangan. Selain
insentif khusus bagi ide yang dapat dieksekusi juga bisa mendorong karyawan agar berpikir out of the box.
Tetapkan Tujuan, Pantau Progres
Salah satu elemen penting dalam manajemen inovasi adalah menetapkan tujuan dan framework yang terstruktur. Tanpa hal ini, brainstorming bisa kehilangan arah dan eksperimen pun hanya akan menguras tenaga. Keberadaan framework tak hanya membuat progres terpantau lebih jelas, tetapi juga memperkecil kemungkinan inovasi untuk menyimpang dari market requirements.
membutuhkan komitmen yang kuat dari top management, perlu ada pula upaya berkesinambungan agar semangat inovasi tetap bergelora dalam diri karyawan.
Praktisi dari Qmarkets: Innovative & Idea Management, Michael J. Stilger mengemukakan setidaknya ada empat kunci untuk membangun budaya inovatif, yakni:
Komunikasi Terbuka
Inovasi biasanya lahir dari kolaborasi,
dan komunikasi menjadi kunci terciptanya kolaborasi. Karena itu, komunikasi terbuka antara manajemen dan seluruh karyawan memegang peran yang signifikan dalam proses berinovasi. Sejumlah cara bisa dilakukan untuk menjalin komunikasi terbuka, seperti mengoptimalkan saluran corporate communication, mengadakan
1
2
3
4
“Lebih dari 90 persen eksekutif meyakini bahwa
inovasi merupakan kunci meraih
keberhasilan strategi jangka panjang.”
8 I CON + N E W S
InspIrasIInspIrasI
9A p r i l 2 0 1 7
Secara khusus, ICON+ merancang aplikasi i-Meeting untuk
memenuhi permintaan induk perusahaan yang ingin menerapkan konsep paperless selama berlangsungnya rapat kerja tahunan atau dikenal dengan Forum Bisnis (Forbis) PLN.
Menurut Junior Engineer Pemeliharaan Non-Pelayanan Pelanggan 1 ICON+ Dimas Damaruri, proses pengerjaan terbilang cukup singkat, yakni hanya dalam waktu tiga hari. Namun, hal tersebut sama sekali tak menjadi kendala berkat kerja sama yang solid antara Tim SBU, Tim SBS, serta Tim Data Center.
“Aplikasi ini memang di-drive berdasarkan permintaan PLN yang ingin agar seluruh dokumen meeting dan daftar presensi bersifat paperless,” ujar Dimas.
Akses dengan QR Code
Engineer QA & Implementation Project ICON+ Putra Pratama menuturkan i-Meeting cukup user-friendly, sehingga pengguna bisa cepat beradaptasi dan mengaksesnya secara mudah.
“Selama acara Forbis PLN 2017 berlangsung pada 13-14 Februari lalu, kami menyediakan standing banner sebagai sarana sosialisasi
aplikasi i-Meeting, yaitu Rakor PLN WRKR, Raker KIT SBS, dan Raker PLN Suluttenggo. Di Rakor PLN WRKR, ada dua fitur yang ditambahkan sesuai permintaan user, yaitu Registrasi Rakor Online serta Pendataan Online untuk penjemputan di bandara dan pencatatan ukuran pakaian rakor.
Selain dapat diakses oleh 500 user secara bersamaan, i-Meeting juga mampu menampung lebih dari 3.000 user yang terkoneksi dengan aplikasi. Ke depan, i-Meeting akan terus dikembangkan dengan fitur-fitur baru, misalnya MoM Online dan fitur lainnya yang dapat memperlancar exclusive meeting, seperti Forbis PLN.
“Meski demikian, kami tidak menutup kemungkinan bila aplikasi i-Meeting ini hendak dimanfaatkan untuk acara meeting perusahaan di luar PLN Group,” pungkas Dimas.
Saat MeetingTak Perlu
Kertas LagiAplikasi i-Meeting membuat penyelenggaraan rapat tak lagi
identik dengan tumpukan kertas, melainkan sepenuhnya mengandalkan gadget.
Aplikasi i-Meeting
untuk penggunaan i-Meeting,” tambah Putra.
Aplikasi i-Meeting dapat diakses melalui local network (WAN PLN) ataupun internet (tergantung permintaan). Peserta hanya perlu memindai QR Code yang tertera pada banner melalui smartphone, untuk kemudian diarahkan ke situs i-Meeting di alamat http://meeting.iconpln.co.id. User cukup memasukkan email korporat PLN untuk mengisi daftar hadir meeting dan menikmati seluruh fitur yang tersedia.
“Bila user kesulitan mengakses aplikasi karena jarang menggunakan email korporatnya, panitia bisa menambahkan user tersebut melalui web admin. Namun, log in ke aplikasi i-Meeting akan gagal bila user tidak terdaftar dalam acara meeting,” kata Putra.
Awalnya, i-Meeting menyediakan sejumlah fitur antara lain Registasi Peserta oleh admin acara, Presensi Mandiri, Pembagian FGD, Pengunduhan Modul, Pengunggahan Modul oleh admin acara, Pembagian Role Peserta, Input Agenda Acara, dan Input Profil Pembicara.
Setelah Forbis PLN berlangsung, ada tiga rapat kerja PLN lainnya yang turut menggunakan
“Selain dapat diakses oleh
500 user secara bersamaan,
i-Meeting juga mampu menampung
lebih dari 3.000 user yang terkoneksi
dengan aplikasi.”
Dimas Damaruri (kanan), Junior Engineer Pemeliharaan Non-Pelayanan Pelanggan 1.
Putra Pratama (kiri), Engineer QA & Implementation Project.
Cara Registrasi i-Meeting
Sambungkan perangkat Anda ke WiFi ICON+ Beyond Connectivity
1
Scan QR Code atau akses http://meeting.iconpln.co.id
2
Masukkan alamat e-mail PLN Anda, lalu tekan “LOGIN”
3
Mendorong Efektivitas dan Efisiensi
Adanya aplikasi i-Meeting dari ICON+ dilandasi permintaan top management PLN terkait penerapan paperless dalam setiap meeting. Tujuannya agar rapat lebih efisien tanpa perlu membawa banyak dokumen kertas, sekaligus lebih efektif karena registrasi meeting dapat dilakukan melalui gadget milik peserta.
Forbis PLN 2017 menjadi momen implementasi i-Meeting yang pertama kali di lingkup PLN Group. Sebelum acara dimulai, kami mengirimkan panduan rapat kepada seluruh peserta, termasuk cara mengunduh bahan rapat, melakukan presensi, dan menggunakan Wi-Fi.
Most of all, i-Meeting telah mendorong efektivitas dan efisiensi berjalannya Forbis.
Ryan Ahmed Maulana, Assistant Officer Bidang Internal Direksi PLN
10 11I CON + N E W S A p r i l 2 0 1 7
produk & layananproduk & layanan
JELAJAHJELAJAH
Jika umumnya kegiatan arung jeram menggunakan perahu
karet, hal ini tidak berlaku di Loksado, sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Di wilayah bermukimnya suku Dayak Meratus ini, arung jeram dengan rakit bambu alias bamboo rafting menjadi magnet wisata yang potensial. Padahal, sebelumnya rakit bambu hanya berfungsi untuk mengangkut hasil kebun warga.
Seiring penetapan Loksado sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, pemerintah setempat kini rutin menggelar “Loksado Bamboo Rafting Festival” setiap tahun. Event yang berlangsung selama dua hari ini mampu mendatangkan ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Dua Jam Mengadu Adrenalin
Loksado Bamboo Rafting Festival
Mengarungi jeram sepanjang Sungai Amandit di atas rakit bambu tak pelak membuat jantung berdebar. Namun, hutan Pegunungan Meratus mengimbangi ketegangan tersebut dengan kesunyian yang menenangkan.
Antusiasme wisatawan tak hanya terlihat saat mengikuti bamboo rafting atau yang dalam bahasa Banjar disebut balanting paring, tetapi juga ketika disuguhkan budaya khas daerah melalui berbagai performance, seperti tari Bekanjar dan ritual adat Dayak Meratus. Khusus bagi pencinta trekking, tersedia pula agenda blusukan ke hutan (jungle crossing) di Pegunungan Meratus.
Keseruan Sepanjang 8 Kilometer
Untuk mencapai titik keberangkatan bamboo rafting di Sungai Amandit, setidaknya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam dari Banjarmasin melalui jalur darat. Di luar waktu pelaksanaan event “Loksado Bamboo Rafting Festival”, kegiatan bamboo rafting juga
dapat diikuti melalui open trip yang ditawarkan sejumlah pihak trip organizer.
Setiap rakit membutuhkan sebanyak 16-20 batang bambu sepanjang lebih dari 6 meter, yang diikat berderet menggunakan tali. Kapasitas satu rakit sanggup menampung maksimum lima penumpang dalam posisi duduk berbaris ke belakang, sedangkan di bagian depan, seorang joki berdiri untuk mengendalikan arah laju rakit sambil memegang galah berukuran tiga meter. Ketangkasan joki sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan rakit dan keselamatan penumpang selama perjalanan.
Jarak persis yang dilalui rakit bambu terbilang sulit untuk diketahui. Namun, dari pengukuran melalui
jalur darat, rute bamboo rafting diperkirakan sejauh 8 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu dua jam.
Selama menyusuri Sungai Amandit sedalam 3-4 meter, arus menantang yang memacu adrenalin datang silih berganti dengan arus tenang. Kesunyian hutan yang berada di sisi kiri dan kanan sungai mampu menurunkan tensi ketegangan, sekaligus menyajikan pemandangan serba hijau yang menyegarkan mata.
Anda tertarik untuk menikmati pengalaman rafting yang berbeda? Jangan lupa singgah ke Loksado pada Mei mendatang untuk menyaksikan “Loksado Bamboo Rafting Festival”.
“Rute bamboo rafting diperkirakan sejauh 8 kilometer dan dapat
ditempuh dalam waktu dua jam.”
seta
pakk
ecil.
com
12 I CON + N E W S 13A p r i l 2 0 1 7
Teknologi informasi dan telekomunikasi membuka peluang tak terbatas bagi siapa pun untuk berkreasi dan berinovasi. Meski secara kuantitas masih didominasi kaum lelaki, tak sedikit perempuan dengan kemampuan cemerlang turut berkontribusi dan eksis di berbagai posisi strategis di industri IT. Sebagai perusahaan telekomunikasi yang dinamis dan terus berkembang, ICON+ berupaya menjadi tempat yang tepat bagi mereka untuk mengembangkan kompetensi. Simak penuturan tiga ICONers perempuan mengenai hal tersebut.
Mengejar KesetaraanKnowledge
Tantangan Mempertahankan Pelanggan
Nila Candrarini, Manager Pendapatan SBU Reg. Semarang
Wicoro Anggraeni, Manager Bidang Kinerja Penjualan Ketenagalistrikan
ICT merupakan bidang dengan peluang sangat
terbuka di masa depan. Begitu pula di ICON+ yang sangat menghargai kompetensi tanpa membedakan gender. Siapa pun, termasuk bagi perempuan memiliki kesempatan yang sama. Hal tersebut bisa kita lihat dari beberapa perempuan yang berada di posisi VP maupun GM.
Kita harus terus meningkatkan kompetensi baik soft skill dan hard skill agar mampu menghadapi persaingan di industri telekomunikasi dan mampu menjadikan ICON+ sebagai perusahaan total solusi.
Sebagai Manager Sales KPK, saya bertanggung jawab sebagai revenue
Tingkatkan Kompetensi, Hadirkan Solusi
Hilda Zuraidah, Manager Customer Loyalty
Jumlah perempuan di bidang IT diakui masih terbatas,
terutama sebagai kreator atau inovator produk-produk IT. Bagi saya yang menempuh pendidikan Elektro Telekomunikasi dan Sistem Informasi, ICON+ menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan diri.
Saya optimistis terhadap prospek karier di ICON+. Kesempatan dan peluang karier cukup terbuka selama kita berusaha menyesuaikan diri, meningkatkan hard skill dan soft skill serta mengikuti perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi.
Kita sering mendengar, mempertahankan pelanggan lebih sulit dibanding mendapatkan pelanggan. Persaingan antarperusahaan ICT semakin tinggi dan pelanggan pun semakin cerdas. Sebagai Manager CL, tatangan itulah yang menjadi motivasi saya bekerja maksimal mempertahankan pelanggan existing agar loyal terhadap ICON+.
Bagi sebagian perempuan,
perkembangan teknologi menjadi jembatan memperoleh kesetaraan dan
menunjukkan eksistensi. Saya sangat bersyukur
berkarier di ICON+, sebuah perusahaan yang
sangat dinamis dan membuka kesempatan luas bagi siapa pun.
Selama ini saya mendapat kesempatan belajar di bidang teknologi informasi, baik mengenai jaringan maupun perangkat IT,
meskipun basic pendidikan saya ekonomi. Lompatan jabatan ke posisi saat ini semakin memacu semangat saya mengejar kesetaraan knowledge dengan teman-teman.
Area kerja SBU Semarang yang cukup luas meliputi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta segmen pelanggan yang beragam mengharuskan saya bisa mengatur strategi. Bagaimana agar tidak terjadi penumpukan di satu area potensial, tetapi merata ke wilayah lain yang belum banyak memakai jaringan ICON+ seperti Cepu, Blora dan Cilacap.
Suara ICONers
Ketika Srikandi Unjuk Eksistensi
generator dari pelanggan di segmen PLN Group. Tantangannya cukup berat, yaitu bagaimana menjadikan ICON+ sebagai total solusi bagi holding dan PLN Group, serta mencapai target bersama yang telah ditetapkan perusahaan tahun ini.
14 15I CON + N E W S A p r i l 2 0 1 7
ICONersICONers
16 I CON + N E W S
Teropong
pengguna dari wilayah Asia. Aplikasi ini menerapkan metode simulasi percakapan bahasa Inggris, sekaligus penjabaran singkat mengenai tata bahasa. Aplikasi ini gratis. Setiap permainan membaca, berbicara, hingga menulis, dipantau terus perkembangan skornya.
Kemudahan dalam mempelajari bahasa asing semakin
terbuka lebar dengan banyaknya pilihan aplikasi smartphone yang menawarkan program pembelajaran menarik. Mulai dari yang dikemas melalui permainan, hingga yang menawarkan native speaker sebagai partner berlatih.
Duolingo: Tak Cuma Bahasa Inggris
Duolingo menempati aplikasi pembelajaran bahasa asing paling populer dengan jumlah download mencapai lebih dari 50 juta smartphone. Tak cuma bahasa Inggris yang ditawarkan untuk dipelajari, tetapi juga bahasa-bahasa asing lainnya seperti Spanyol, Perancis, Belanda, Italia, atau Portugis. Aplikasi gratis ini menggabungkan visual dan audio yang mengajak penggunanya belajar sambil bermain. Sistem level dan reward juga memberikan motivasi yang baik untuk belajar.
Busuu: 10 Menit per Hari
Busuu menawarkan metode belajar yang cukup menyenangkan lewat permainan yang sederhana. Busuu mengklaim para penggunanya
play
.goo
gle.
com
cukup hanya menggunakan aplikasi ini selama 10 menit setiap harinya. Mereka juga membandingkan, 22 jam penggunaan Busuu setara dengan belajar bahasa selama satu semester.
Hello English: Simulasi Percakapan
Aplikasi Hello English termasuk yang paling digemari oleh para
Menguasai bahasa asing menjadi kunci penting untuk tetap survive di iklim kompetitif. Bisa mudah, asal telaten.
Tambah Casciscus Berkat Ujung Jari
Aplikasi Edukasi
1
2
3
agenda
17A p r i l 2 0 1 7
Mendukung upaya pemerintah meningkatkan sinergi antar-BUMN, Selasa (4/4) lalu ICON+ menerima
kunjungan Kementerian BUMN dan 3 BUMN ke Data Center ICON+. Ketiga BUMN yang hadir ialah PT Pos Indonesia (Persero), Pos Logistik, dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Rombongan disambut PLT Direktur Niaga ICON+ Ardian Cholid.
Ditjenpas Kunjungi Data Center ICON+
Kamis (23/2) Direktur Teknologi Informasi Dirjen Permasyarakatan (Ditjenpas) Aman Riyadi
mengunjungi Data Center ICON+ Gandul. Aman Riyadi mengaku sangat puas pada kondisi Data Center ICON+. Aman katakan, ICON+ tampil lebih profesional dibanding penyedia data center lainnya.
Ses Balitbang Kementerian Pertahanan Laksma TNI A. Budi Hardja Raden mengutarakan kepercayaannya
kepada ICON+ untuk proyek pengembangan IPTEK di Balitbang Kemhan. Ia berharap MoU kerja sama kedua belah pihak dapat segera ditandatangani. Hal tersebut diucapkan Budi Hardja saat ICON+ berkesempatan mempresentasikan produk dan layanan ICON+ di Gedung Balitbang, Kemhan RI, Kamis (23/3).
Lesehan Bareng Direksi dan Tim SBU Palembang
Jumat (3/3) menjadi giliran SBU Palembang yang menjadi tuan rumah Lesehan Bareng Direksi. Dalam
acara kali ini jajaran Direksi diwakili oleh PLT Direktur Niaga Ardian Cholid. Acara diisi dengan senam bersama, dialog, dan pemberian pengarahan.
Kerja Sama ICON+ dan Kemhan Terus Berlanjut
Kementerian BUMN dan 3 BUMN Kunjungi Data Center ICON+
Sistem Smart Key PoP ICON+ Mulai Diberlakukan
Sebagai tahap awal pengimplementasian sistem
Smart Key, pada 7-8 Februari 2017 lalu Divisi Asset Management ICON+ menggelar training seputar Smart Key Cyberlock. Penerapan Smart Key akan semakin menjamin tingkat keamanan aset PoP ICON+ sehingga pelayanan kepada pelanggan semakin terjamin pula.
ICON+ Gelar Sharing Session Penanganan Gangguan
Untuk semakin mengoptimalkan layanan pelanggan, terutama
terkait dengan proses penanganan gangguan, pada Sabtu-Minggu (25-26/2) lalu digelar Sharing Session Best Practice Penanganan Gangguan. Acara berlangsung di Aula ICON+ Mampang dan dihadiri tim services point.
Penandatanganan 3 Kontrak Kerja Sama SBU Surabaya
Kantor Regional SBU Surabaya menandatangani kesepakatan
kerja sama dengan Diskominfo Kabupaten Blitar, Diskominfo Kota Blitar, dan Diskominfo Kabupaten Trenggalek pada Senin-Selasa (27-28/2) lalu. Penandatanganan kerja sama di bidang penyediaan jaringan fiber optic dan internet dedicated ini diharapkan semakin meningkatkan kualitas layanan publik pemerintahan setempat.
18 I CON + N E W S
agenda
agenda
19A p r i l 2 0 1 7
Sosialisasi Struktur Organisasi Tahun 2017
Bertempat di Aula ICON+ Mampang, Senin (6/3) lalu
dihelat sosialisasi struktur organisasi tahun 2017. Acara dihadiri hampir 100 ICONers yang telah menjabat sebagai supervisor maupun mendapat promosi menjadi supervisor.
Senam Bersama ICON+ Cawang
Jumat (10/3) lalu, Kantor Pusat ICON+ menggelar senam
bersama yang diikuti ICONers dan jajaran manajemen. Dari jajaran manajemen tampak hadir PLT Direktur Perencanaan dan Operasi Rully Fasri serta PLT Direktur Keuangan dan SDMU Kuswowo.
Siswa SMK Informatika Pesat Kunjungi ICON+
Sekitar 40 siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK
Informatika Pesat Bogor melakukan kunjungan ke ICON+ Gandul pada Selasa (21/3). Kedatangan mereka disambut oleh GM SBS Infrastruktur Sri Hadi Agustama. Dalam kunjungan tersebut para siswa mendapat pemaparan mengenai proses kerja, produk serta layanan ICON+.
agenda