Post on 04-Jun-2018
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
1/42
Kualanamu Peradaban Baru
di Tengah Kebun Sawit
Oleh: Mohammad Hilmi Faiq
KERETA api meluncur menembus kabut menuju Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara, beberapa saat lalu. Bunyi klakson anginnya yang membahana
mencuri perhatian calon penumpang dan warga yang antre di pintu masuk bandara, sekitar 50
meter dari Stasiun Bandara.
Selanjutnya, ratusan orang lalu lalang. Sebagian bergegas menuju pintu bandara untukcheck in,
sisanya membeli tiket kereta api menuju Medan. Inilah satu-satunya bandara di Indonesia yang
sudah memiliki jaringan kereta api untuk membantu mobilitas penumpang.
http://lightboxit%28%27/getattachment/567c3493-fb3f-40c9-a6b2-c1c190305942/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph03',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e7edcdd7-716a-43d7-aff3-422b8a0503ec/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph01',%20'Kompas/Mohammad%20Hilmi%20Faiq',%20'Lanskap%20Bandara%20Internasional%20Kualanamu,%20Sumatera%20Utara,%20ketika%20masih%20tahap%20pengerjaan,%20beberapa%20waktu%20lalu.'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/567c3493-fb3f-40c9-a6b2-c1c190305942/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph03',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e7edcdd7-716a-43d7-aff3-422b8a0503ec/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph01',%20'Kompas/Mohammad%20Hilmi%20Faiq',%20'Lanskap%20Bandara%20Internasional%20Kualanamu,%20Sumatera%20Utara,%20ketika%20masih%20tahap%20pengerjaan,%20beberapa%20waktu%20lalu.'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/567c3493-fb3f-40c9-a6b2-c1c190305942/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph03',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e7edcdd7-716a-43d7-aff3-422b8a0503ec/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph01',%20'Kompas/Mohammad%20Hilmi%20Faiq',%20'Lanskap%20Bandara%20Internasional%20Kualanamu,%20Sumatera%20Utara,%20ketika%20masih%20tahap%20pengerjaan,%20beberapa%20waktu%20lalu.'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/00000000-0000-0000-0000-000000000000/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph02',%20'',%20''%20);8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
2/42
Dari udara, Bandara Internasional Kualanamu tampak seperti sebuah kota yang dikelilingi
perkebunan kelapa sawit. Memang, mulanya lahan untuk bandara ini merupakan perkebunan
kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara II di Kualanamu, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang. Di sekitar bandara masih terlihat sisa-sisa kebun kelapa sawit itu.
Ketika masih berupa perkebunan, jalan menuju areal bandara ini hanya jalan desa berupa tanah
dan sempit. Pada malam hari, suasananya sepi. Apalagi ketika musim hujan. Jalan becek, jadi
orang malas keluar rumah, kata Yopi Mulya Atmaja (31), seorang pekerja.
Penjambretan, pencurian, dan perampokan pun kerap terjadi di Jalan Simpang Kayu Besar dan
Jalan Batang Kuis yang merupakan akses menuju perkebunan kelapa sawit ini.
Jalan akses menuju bandara yang dulu becek dan gelap serta disebut sebagai tempat jin buang
anak kini beraspal dan terang benderang. Meskipun masih dalam pengerjaan, jalan sepanjang 16
kilometer itu kini lebarnya 6-10 m.
Rencananya akan dibangun jalan empat jalur total selebar 12 meter. Bahkan, masih
bisa nambah lebarnya, kata Kepala Pelaksana Jalan Nasional I Wijaya Seta.
Baik siang maupun malam, jalanan ini ramai lalu lalang kendaraan yang mengangkut penumpang
dari dan ke bandara. Dalam sehari tak kurang dari 15.000 orang melewati jalur ini. Sisanya, sekitar
5.000 orang, menggunakan kereta api.
Melongok ke dalam bandara seolah sulit membayangkan bahwa di kanan-kiri para penumpang
yang duduk di ruang tunggu dulunya berdiri tegak pohon kelapa sawit. Semua itu kini terganti
dengan lantai berlapis karpet, dinding kaca,
serta puluhan petugas nan rapi dan wangi.
Mengelilingi bandara ini mengingatkan saya pada Bandara Internasional Kuala Lumpur di
Malaysia. Interior dan tata ruangan kedua bandara ini mirip.
Jejak kelapa sawit itu tidak sepenuhnya hilang. Arsitek Wiratman merancang bangunan utama
terminal ini dengan desain mirip pohon kelapa sawit. Dinding bangunan yang didominasi kaca,
memungkinkan cahaya matahari mudah masuk sehingga menghemat energi listrik untuk
penerangan.
Aerotropolis
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
3/42
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
4/42
terminal, persis di depan stasiun kereta api, pekerja menanami rumput hijau. Ini akan dipakai
tempat bermain, kata Ahmad, pekerja. Tempat bermain yang dia maksud adalah Theme Park.
Peradaban baru
Bandara Internasional Kualanamu menjadi pertanda penting bagi peradaban baru di Sumatera
Utara. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memprediksi bahwa dalam dua tahun ke
depan jumlah penumpang yang datang dan pergi via bandara ini akan meningkat secara
signifikan dari 20.000 orang per hari saat ini. Untuk itu, dia meminta pembangunan jalan menuju
bandara segera dirampungkan.
Pesatnya pembangunan bandara berimbas pada harga tanah di sekitar bandara. Enam tahun lalu,
harga tanah di Kualanamu, Kecamatan Beringin, masih sebesar Rp 5.000 per meter. Sekarang ini
harga tanah mencapai Rp 9 juta per meter.
Dampak lainnya, warga yang tinggal di sepanjang jalan akses menuju bandara ramai-ramai
membuka usaha. Di sepanjang Jalan Simpang
Kayu Besar, puluhan toko dan warung berderet. Bagi warga, keberadaan bandara membuka
peluang rezeki baru.
Semoga warga sekitar Kualanamu juga dapat menjadi subyek kemajuan daerahnya, bukan melulu
menjadi penonton....
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
5/42
K O R U P S I H A M B A L A N G
Perjalanan Panjang Anas
HAMBALANG sejatinya adalah nama sebuah desa di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Nama Hambalang tiba-tiba menyeruak ketika pada Juli 2011, mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebutnya dalam pelarian di luar negeri setelah ditetapkan sebagai
tersangka kasus korupsi wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Nazaruddin pun menggebu menuding bekas koleganya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum yang terlibat korupsi proyek Hambalang. Nilai proyek Hambalang memang jauh lebih besar
daripada pembangunan wisma atlet. Proyek Hambalang menelan biaya Rp 2,5 triliun, sementara nilai
proyek wisma atlet hanya Rp 191,67 miliar. Sejak itu, Hambalang mulai dikenal sebagai megaproyek yang
dikorupsi.
Nazaruddin rupanya tak asal menuduh. Anas, kini, menjadi tersangka kasus Hambalang dan sejak Jumat
(10/1) sore resmi ditahan di sel yang berada di basemen Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kerja sama bisnis antara Nazaruddin dan Anas rupanya terjalin sejak keduanya menjadi pimpinan Partai
Demokrat. Nazaruddin dan Anas berkongsi di Grup Permai, sebuah induk perusahaan dengan banyak anak
usaha. Perusahaan di bawah naungan Grup Permai ini belakangan diketahui banyak menggiring proyek-
proyek APBN sejak dibahas di DPR, termasuk di dalamnya wisma atlet dan proyek Hambalang.
Menggiring proyek
Menggiring proyek berarti berusaha dengan segala cara, termasuk menyuap pihak yang berkepentingan,
agar proyek tersebut dikerjakan oleh anak usaha Grup Permai, atau perusahaan lain yang tak berafiliasi
dengan mereka, tetapi telah membayar fee.
Ini, misalnya, terjadi dalam proyek wisma atlet. Pemenang tender adalah PT Duta Graha Indah Tbk, tetapi
setelah itu mereka membayar fee kepada Grup Permai melalui Direktur Marketing PT Anak Negeri (anak
usaha Grup Permai) Mindo Rosalina Manulang dan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid
Muharram.
Itu pula yang dilakukan Nazaruddin dengan Grup Permai dalam proyek Hambalang. Nazaruddin dalam
persidangannya mengungkapkan, dirinya bersama Anas ikut terlibat mengatur proyek Hambalang sejak
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
6/42
awal. Dia menyebut Anas sejak awal ikut mengatur proyeknya. Dimulai dengan mendapatkan sertifikat
lahan proyek yang selama tiga tahun bermasalah.
Nazaruddin mengungkapkan, pada Desember 2009, ia dan Angelina Sondakh dipanggil Anas untuk
bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Pertemuan itu dilakukan untukmembicarakan proyek Hambalang. Dalam pembicaraan tersebut, disepakati Andi dan anggota Fraksi Partai
Demokrat, Angelina Sondakh, bersama anggota Badan Anggaran DPR lainnya akan membuat anggaran
khusus untuk proyek Hambalang.
Hasil pertemuan tersebut dilaporkan Nazaruddin kepada Anas. Nazaruddin juga menyebut Anas kemudian
memerintahkannya memanggil anggota Komisi II DPR dari FPD, Ignatius Mulyono, untuk mengurus
sertifikat tanah proyek Hambalang yang terbelit sengketa dengan meminta bantuan Kepala Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto. Ignatius ditugaskan karena mitra kerja Komisi II salah satunya
ialah BPN.
Belakangan, Ignatius mengakui dalam pertemuan di ruangan kerja Anas selaku Ketua Fraksi Partai
Demokrat di DPR saat itu, atasannya di DPR tersebut memerintahkan agar dia mengurus sertifikat tanah
Hambalang dengan menghubungi Kepala BPN Joyo Winoto. Setelah tiga minggu, sertifikat tanah proyek
Hambalang jadi dan diserahkan Ignatius kepada Anas yang ditemani Nazaruddin.
Terima uang dan mobil
Dalam persidangan Nazaruddin pula, terungkap pertama kali soal pemberian mobil Toyota Harrier kepada
Anas. Nazaruddin membeli Toyota Harrier melalui PT Pacific Putra Metropolitan, anak usaha PT
Anugerah Nusantara yang juga bagian Grup Permai, di sebuah dealer mobil di Pecenongan, Jakarta Pusat,
pada September 2009 seharga Rp 520 juta. Mobil itu kemudian diatasnamakan Anas dengan nomor polisi
B 15 AUD.
Dalam pengembangan penyidikan, KPK menemukan bahwa Anas tak hanya diberi Toyota Harrier. Anas
juga diduga menerima pemberian Toyota Vellfire. Dalam sidang, Nazaruddin pernah menunjukkan
fotokopi buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) Toyota Alphard tahun pembuatan 2007 atas nama
Anas. Fotokopi BPKB tersebut juga mencatat ada perubahan identitas kepemilikan Toyota Alphard dari
sebelumnya dimiliki oleh PT Anugerah Nusantara menjadi milik Anas.
Rupanya, pengembangan penyidikan KPK juga tak hanya menemukan dugaan pemberian mobil. Anas
diduga menerima uang dari PT Adhi Karya. Perusahaan BUMN ini menggelontorkan uang Rp 14,601
miliar untuk memenangkan pekerjaan fisik proyek Hambalang.
Sebagian uang tersebut Rp 6,925 miliar berasal dari PT Wijaya Karya, yang digandeng PT Adhi Karya
dalam kerja sama operasi (KSO) proyek Hambalang. Dari uang Rp 14,601 miliar itu, sebagian diberikan
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
7/42
kepada Anas Rp 2,21 miliar untuk membantu pencalonan sebagai ketua umum dalam Kongres Partai
Demokrat tahun 2010.
KPK menyebut Anas juga menerima sesuatu dari proyek-proyek lain. Pengacara Anas sempat memprotes
penggunaan frasa proyek-proyek lainnya itu. Ini pula yang membuat Anas mangkir saat hendak diperiksasebagai tersangka, Selasa lalu.
Soal proyek-proyek lainnya ini, Anas diduga menerima pemberian sesuatu dari proyek PT Bio Farma. Dia
juga diduga menerima sesuatu dari proyek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jawa Timur.
Bahkan, nilai pemberian dari proyek Hambalang terhitung paling kecil ketimbang pemberian dari proyek-
proyek lain itu.
Selama ini Anas selalu mengelak terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Dia bahkan sempat
menantang dengan mengatakan, Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas.
Bersalah atau tidaknya Anas, tinggal menunggu putusan hakim setelah melihat bukti yang dibeberkan
jaksa KPK maupun sanggahannya oleh tim pengacara. Selama ini, KPK tak pernah gagal membuktikan
kesalahan terdakwa. (KHAERUDIN)
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
8/42
Anas Dijerat Tiga Kasus
Kode Kontradiktif Disampaikan kepadaKPK dan Presiden8 KOMENTARFACEBOOKTWITTER
JAKARTA, KOMPASKomisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (10/1), resmi
menahan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Rumah Tahanan Kelas
1 Jakarta Timur Cabang Gedung KPK. Ada tiga kasus dugaan korupsi yang menggiring Anas
ke sel.
https://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttps://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttps://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttp://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);https://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttps://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
9/42
Selama ini publik hanya mengetahui Anas adalah tersangka terkait pemberian sesuatu dari proyek
Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Ternyata ada dua kasus lain yang mengirimnya ke bui: pemberian sesuatu
dari proyek pengadaan vaksin PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, dan pengadaan laboratorium
kesehatan di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
Seperti halnya proyek Hambalang, kedua kasus tersebut juga melibatkan mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, terbuka kemungkinan Anas juga dijerat dengan pasal-pasal
tindak pidana pencucian uang.
Kode kontradiktif
Kemarin, Anas datang ke KPK pukul 13.35. Raut mukanya tampak tegang. Sekitar empat jam kemudian,
Anas keluar dari lobi Gedung KPK sudah mengenakan rompi warna oranye bertuliskan tahanan KPK.
Sebelum masuk mobil tahanan, Anas sempat mengucapkan terima kasih atas penahanannya kepada Ketua
KPK Abraham Samad, penyidik dan penyelidik KPK, serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di atas segalanya, saya berterima kasih yang besar kepada Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini
punya arti, punya makna, dan jadi hadiah Tahun Baru 2014, kata Anas.
Pakar Semiotika Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung Yasraf Amir Piliang menilai
pernyataan Anas dapat dimaknai sebagai kode kontradiktif atau tanda terbalik.
Artinya, saya (Anas) ditahan. Penahanan ini saya berikan sebagai hadiah buat Anda karena ada
kemungkinan juga Anda atau orang dekat Anda juga bisa ditahan, ujar Yasraf.
Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono membantah anggapan ada faktor Presiden dalam
penetapan Anas sebagai tersangka. Hal itu tidak benar. KPK adalah lembaga hukum independen, kata
Heru.
Istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila, yang ditemui di rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, terlihat
tabah.
Iya Mas, di balik suami yangberhasil pasti ada wanita yang kuat yang mendukungnya. Di balik itu ada
orangtua yang mendoakan, kata Thiya.(BIL/IAM/WHY/ONG)
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
10/42
P E L E D A K A N A T M
Pelaku Teror Sulut Sumbu
Bom dengan Rokok
MALANG, KOMPASUntuk meledakkan bom di mesin anjungan tunai mandiri Bank
Mandiri di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (9/1), pelaku
menggunakan sumbu yang disulut rokok.
Dari rekaman kamera pemantau (CCTV) di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri, seorang priasetinggi 165 sentimeter, yang mengenakan helm, berkaus putih, dan bercelana
jeans, terlihat meletakkan bom di lantai sebelah kiri mesin ATM. Selanjutnya, ia menyulutnya dengan
rokok. Jarak ledakan dengan waktu menyulut bom tercatat lebih kurang 3 menit. Pelaku diduga dua orang,
seorang lagi mengendarai motor.
Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta, Jumat (10/1),
menyatakan, dari rekaman tersebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan pelaku tergolong pemula, yang
mau coba-coba, atau profesional. Namun, Adi menduga penjahat itu tetap profesional karena bisa
membuat bom.
Adi menambahkan, meskipun pelaku peledak bom menggunakan metode sederhana, dia tidak bisa
dianggap amatir. Boleh jadi, terduga pelaku berusaha menutupi jejak asal-usul kelompok mereka,
lanjutnya. Selama ini, peledakan bom dilakukan dengan remote control atau dengan menyulut sumbu.
Menurut Adi, meskipun mulai teridentifikasi, polisi masih menyelidiki keterkaitan pelaku dengan jaringan
teroris lain. Kami belum bisa memastikan keterkaitan tersangka dengan jaringan lain. Semua masih
dikoordinasikan dengan Mabes Polri dan Polda Jatim. Tim Detasemen Khusus 88 juga mendukung
penyelidikan, kata Adi.
Periksa rekaman
Di Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan,
polisi masih mendalami rekaman CCTV, memeriksa saksi, dan sisa bahan ledakan. Peledakan ATM dapat
dikategorikan sebagai perbuatan teror karena ingin menimbulkan keresahan masyarakat, ujarnya.
Hal senada disampaikan pengamat pertahanan sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
Muhadjir Effendy.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
11/42
Metode pemicu ledakan bom tidak bisa jadi tolok ukur untuk menentukan profesionalitas pelaku atau
tidak. Target ledakan mungkin sederhana sehingga mereka pun menggunakan cara-cara yang tradisional,
tuturnya.
Selama ini, menurut Muhadjir, aparat kepolisian bisa mengidentifikasi pelaku melalui bahan bom danpemicu ledakan.(DIA/ILO/ODY/FER)
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
12/42
Hambit Dilantik untuk
DiberhentikanJAKARTA, KOMPASBupati Gunung Mas Hambit Bintih yang kini menjadi terdakwa kasus suap
Ketua Mahkamah Konstitusi bisa segera diberhentikan sementara. Untuk itu, Hambit perlu dilantik terlebih
dahulu.
Pelantikan hanya menjadi pintu masuk untuk pemberhentian sementara. Bagaimana memberhentikan
kalau belum pernah dilantik, tutur Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Jumat (10/1), di Jakarta.
Mendagri pun menyarankan Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang meminjam Hambit selama satu
jam dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Setelah pelantikan, surat pemberhentian sementara langsung
diberikan.
Pelantikan, kata Gamawan, bisa dilakukan di mana saja, baik di Kementerian Dalam Negeri atau aula
rumah tahanan. Sidang Paripurna Istimewa DPRD Gunung Mas juga tak perlu kuorum. Karena itu,
kalaupun hanya lima orang DPRD Gunung Mas yang hadir, sidang paripurna istimewa pelantikan bisa
dilangsungkan.
Pelantikan pun memerlukan kehadiran bupati dan wakil bupati terpilih. Sebab, dalam pelantikan, kepala
daerah dan wakilnya akan mengucapkan sumpah jabatan. Lencana jabatan pun akan disematkan.
Sejauh ini, Mendagri melalui Direktur Otonomi Daerah Kemendagri sudah menyurati Pengadilan Tipikor
untuk menanyakan register perkara. Nomor register perkara ini memastikan status Hambit sebagai
terdakwa sehingga dapat dinonaktifkan.
Hambit ditangkap di kafe Hotel Red Top Jakarta, awal Oktober, dengan tuduhan memberi suap kepada
Ketua MK Akil Mochtar. Suap ini terkait putusan sengketa Pilkada Gunung Mas yang akan dibacakan.
Dalam sidang, Hambit didakwa dengan Pasal 6 Ayat (1) Huruf a atau Pasal 13 UU No 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah UU No 20/2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-
1 KUHP mengenai orang yang memberikan sesuatu kepada hakim untuk memengaruhi putusan perkara
dengan ancaman penjara 3-15 tahun dan denda Rp 150 juta-Rp 750 juta.
Sebelum ini, pelantikan Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo dan Wali Kota Tomohon Jefferson Rumajar
juga dilakukan di kantor Kemendagri. Segera setelah dilantik, keduanya langsung mendapat surat
pemberhentian sementara.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
13/42
Terkait jalannya pemerintahan Banten, Gamawan segera mengevaluasi. Pelimpahan kewenangan dari Ratu
Atut Chosiyah, Gubernur Banten yang kini tersangka dugaan korupsi di tahanan KPK, juga akan
dipantau. (INA)
P E M I L U 2 0 1 4
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
14/42
KPU Tetap Gunakan Kotak
Suara KardusJAKARTA, KOMPASBanyak pihak yang mengkritik keputusan Komisi Pemilihan
Umum menyediakan kotak suara sekali pakai yang terbuat dari bahan kardus. KPU beralasan,
langkah itu ditempuh salah satunya untuk menghindari kesulitan menyimpan kotak suara
karena tidak semua KPU di daerah memiliki gudang penyimpanan.
Hal itu disampaikan Komisioner KPU, Ida Budhiati, di Jakarta, Jumat (10/1). Menurut Ida,
banyak KPU daerah yang melaporkan kesulitan menyimpan dan memelihara kotak suara
aluminium yang diadakan sejak Pemilu 2004 karena terbatasnya ruangan. Sampai sekarang,
belum semua KPU di daerah memiliki gudang sehingga menyulitkan pengelolaannya,
padahal kami punya tanggung jawab memelihara barang milik negara, kata Ida.
Belajar dari pengalaman itu, KPU membuat kebijakan membuat kotak yang masuk kategori
barang yang habis pakai. Dari sisi biaya juga tidak mahal dan tidak memerlukan biaya
pemeliharaan pascapemilu, ujar Ida.
Sebelumnya memang sudah pernah ada kejadian akibat tak memiliki tempat penyimpanan
tetap, sejumlah KPU di daerah kehilangan banyak kotak suara. KPU Kota Jayawijaya
melaporkan kehilangan ribuan kotak suara akibat KPU terlambat membayar sewa gudang ke
pemilik gudang. Ribuan kotak suara itu dijual oleh pemilik gudang.
Menanggapi kekhawatiran bahwa kotak suara kardus akan mudah rusak dan bahkan bisa
merusak surat suara di dalamnya, misalnya terkena air atau kebanjiran, Ida mengatakan,
kardus yang digunakan sudah diperhitungkan untuk hal seperti itu. Bahannya terbuat dari
bahan yang kedap air, jadi tidak akan langsung rusak seketika saat kena air, kata Ida.
Terhadap potensi perusakan, Ida mengatakan, jika orang sudah berniat merusak, maka tak
peduli bahannya apa tetap bisa dirusak. Bahan kardus memang dirancang tidak untuk jangka
lama, agar KPU di daerah tidak memiliki beban pemeliharaan dan penyimpanan.
Pendidikan politik
Sementara itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia mengharapkan partai politik, termasuk
penyelenggara pemilu, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dalam masa
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
15/42
kampanye. Dengan demikian, pelaksanaan kampanye dan tahapan pemilu diharapkan dapat
berlangsung aman dan lancar.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar
di Jakarta, kemarin. Polri akan melakukan upaya preemtif dan mengharapkan unsur parpol
memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar dapat melaksanakan pemilu dengan
aman dan lancar, kata Boy.
Menurut Boy, dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri terkait pengamanan pemilu, TNI dan Polri
telah membuat kesepakatan kerja sama pengamanan. TNI akan memberikan bantuan
personel, katanya. Koordinasidengan TNI dilakukan di tingkat wilayah seperti polda dan
kodam atau polres dan kodim.
Aparat intelijen, baik TNI, Polri, maupun BIN, menurut Boy, melakukan deteksi dini untuk
melihat gejala di masyarakat. Sentra penegakan hukum terpadu untuk penanganan
pelanggaran pemilu, termasuk pidana pemilu, dipusatkan di polres dan polda, bekerja sama
dengan jajaran Bawaslu dan kejaksaan.
Dalam pengamanan TPS, lanjut Boy, Polri akan melakukan patroli di TPS-TPS. Anggota
Polri mengawasi TPS dengan sistem patroli. Misalnya, sekali patroli di tiga TPS, katanya.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman mengungkapkan, setiap tahapan pemilu
punya kerawanan, seperti mobilisasi massa pada masa kampanye atau pada saat ada pihak
yang tak menerima atas hasil pemilu.
Bentuk-bentuk kampanye hitam dan praktik politik uang untuk memengaruhi masyarakat,
lanjut Sutarman, juga dapat menimbulkan kerawanan.(FER)
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
16/42
KOLOM POLITIKGeliat DemokratOleh: Budiarto Shambazy
APA yang terjadi pada Partai Demokrat sepanjang tahun ini menarik diamati. Inilah partai yang
bergantung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemilu 2004, PD belum berkuasa meski SBY
terpilih menjadi presiden.
Pada Pemilu 2009, perolehan suara PD meningkat sekitar tiga kali lipat. Ini rekor yang belum pernah
terjadi dalam sejarah politik dunia di sebuah negara demokratis. Namun, di satu pihak citra PD terpuruk
karena berbagai kasus korupsi elite partai. Di pihak lain popularitas SBY juga terus menurun.
Mana penyebab dan mana akibat keterpurukan, korupsi PD atau kinerja SBY, takkan pernah terjawab.
Sama seperti teka-teki ayam atau telur. Teka-teki itu makin sukar dijawab ketika SBY mengambil alih
jabatan ketua umum, Februari 2013.
Sebagai ketua umum, SBY mematok target meningkatkan citra dan elektabilitas partai. Namun, berhubung
kesibukan sebagai kepala negara, ia kurang memiliki waktu dan perhatian mengurus partai. Terlihat jelas,
SBY berjuang habis-habisan. Namun, mengelola krisis partai berkuasa tak seperti membalikkan tangan.Sebab, tagline PD pada Pemilu 2009 Katakan Tidak pada Korupsi. Kenyataan mengatakan sebaliknya.
Betul, tak hanya PD yang dirundung korupsi, partai-partai lain juga. Namun, itulah kodrat partai yang
berkuasa yang menjadi barometer politik.
Kontradiksi korupsi itu membuat citra PD makin terpuruk. Apalagi narasi korupsi yang melibatkan tokoh,
seperti Muhammad Nazaruddin atau Angelina Sondakh, mengundang cibir. Selain itu, konsentrasi SBY
melulu pada mengangkat citra dan elektabilitas. Seolah gangguan isu-isu korupsi dapat dijinakkan dengan
langkah-langkah mekanikal dan prosedural saja.
Sumber penurunan elektabilitas juga keretakan internal partai. Perlawanan Perhimpunan Pergerakan
Indonesia (PPI) menjadi bukti konkret. Bagi kalangan berpandangan ekstrem, predikat yang tepat bagi
PD the party is over (pesta sudah usai). Bagi yang moderat yang terjadi sejatinya krisis berskala besar.
Dalam posisi limbung, SBY menemukan jalan keluar yang jitu, yakni menyelenggarakan konvensi.
Konvensi diharapkan tak hanya mengangkat citra dan elektabilitas saja, tetapi juga menutup aib korupsi
selama-lamanya.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
17/42
Perhatian memang langsung teralih ke konvensi. Masyarakat dan pers terpukau pada sebelas nama peserta
konvensi/capres. Dan, sebagian dari sebelas nama itu berkualitas presiden. Keragaman latar belakang,
jabatan, dan politik (politisi/akademisi/pejabat) menjadi daya tarik tersendiri.
Konvensi diliput antusias media massa. Data memperlihatkan pada medio 2013 peliputan konvensi
mencapai tiga ribuan news item. Ini angka yang tinggi yang cuma dikalahkan news item peliputan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Namun, jumlah itu secara bertahap menurun drastis bulan per bulan sampai Desember 2013 yang hanya di
bawah 300-an news item. Kesimpulannya, konvensi kurang menarik perhatian. Apa pasal? Salah satunya
karena jumlah peserta terlalu banyak.
Media dan masyarakat tak disuguhkan kompetisi. Sebagian peserta bahkan tak dikenal masyarakat. Dan,
hampir semua peserta ewuh pakewuh mengkritisi SBY. Padahal, kampanye perlu menarik batas politik
dari petahana meski dari partai sama.
Hampir semua peserta enggan bersikap realistis, mengambil posisi melanjutkan kesinambungan rekor
petahana yang seolah bagus semua. Akibat kultur ewuh pakewuhitu tampaklah keseragaman visi, misi, dan
program ke 11 peserta. Namun, mesti diakui, belakangan ini keseragaman itu mulai pudar.
Masalahnya, apakah cukup waktu bagi PD menguber perbaikan citra dan kenaikan elektabilitas? Apalagi,
suka atau tidak, penahanan Anas Urbaningrum bukan an isolated incident yang terpisah dari kiprah PD
dalam beberapa tahun terakhir.
PD partai nasionalis yang andal. Bagi sebuah partai, sepuluh tahun meniti buih kekuasaan sejatinya masih
tergolong masa seumur jagung. Partai yang mengalami krisis sesekali perlu menggeliat, tetapi perlu waktu
lebih panjang untuk bangkit lagi.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
18/42
S U R V E I K O M P A S ( 4 - H A B I S )
Golkar Bersaing dalam Satu
Ceruk
DALAM kurun waktu setahun terakhir, penetrasi politik Partai Golkar pada massa pemilih melambat.Namun, dibandingkan dengan partai lain, hanya Golkar yang menghasilkan paling banyak calon presiden,
yang kini satu sama lain bersaing ketat.
Survei pemilih Kompas menunjukkan kecenderungan stagnasi dukungan kepada Golkar. Jika pada
Desember 2012 Golkar masih menguasai posisi puncak, dengan dukungan 15,4 persen pemilih,
belakangan mulai tersalip Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Saat ini, dukungan terhadap Golkar
diperkirakan 16,5 persen.
http://lightboxit%28%27/getattachment/3b9aa45b-9aa0-40a6-a659-3a1d18b63648/20140110H1-survey,ph02',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f721eb09-ae86-4ccb-9446-012c6bc71045/20140110H1-survey,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/3b9aa45b-9aa0-40a6-a659-3a1d18b63648/20140110H1-survey,ph02',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f721eb09-ae86-4ccb-9446-012c6bc71045/20140110H1-survey,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/3b9aa45b-9aa0-40a6-a659-3a1d18b63648/20140110H1-survey,ph02',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f721eb09-ae86-4ccb-9446-012c6bc71045/20140110H1-survey,ph01',%20'',%20''%20);8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
19/42
Jika kondisi demikian tetap berlangsung, hal itu akan menjadi batu sandungan bagi Golkar dalam Pemilu
2014. Padahal, dari sisi potensi massa pemilih, jika Golkar dapat ditafsirkan sebagai induk genealogi
partai-partai politik nasionalis tengah yang saat ini berkiprah, ceruknya lebar dan dalam.
Apabila proporsi dukungan yang kini dikuasai Golkar dipadukan dengan karakter dukungan yang dimiliki
Partai Nasdem, Hanura, atau Gerindra yang para pemimpinnya pernah memiliki peran di Golkar, tidak
kurang dari 41 persen massa pendukung yang terkuasai. Proporsi sebesar itu jelas menjadi ceruk dukungan
yang sulit ditandingi oleh kekuatan mana pun.
Ceruk tersebut diisi kalangan beragam latar belakang. Hasil survei ini menunjukkan, baik dari sisi jenis
kelamin, jenjang pendidikan, status ekonomi, perimbangan agama, maupun perimbangan geopolitik Jawa-
luar Jawa, semua mencerminkan miniatur populasi masyarakat negeri ini. Agak membedakan dengan
ceruk kekuatan politik lainnya jika dilakukan pemilahan psikografik.
Berdasarkan dikotomi pragmatis-idealis, misalnya, warna pragmatisme mendominasi para pemilih di ceruk
ini. Di sisi lain, kecenderungan para pemilih yang bersifat konservatif agak kuat melekat ketimbang
mereka yang berkarakter progresif. Para pendukungnya tampak lebih banyak yang mengagungkan nilai
kesetaraan dalam struktur sosio-politik masyarakat daripada yang bersifat hierarkis.
Namun, faktanya, ceruk dukungan itu terkoyak. Terpecah, membentuk kelompok-kelompok dukungan
dalam naungan beberapa partai. Pengelompokan dapat diidentikkan dengan sosok yang membangun partai
itu.
Fakta historis menunjukkan, pada saat sosok-sosok dominan merasa tidak sejalan satu sama lain, saat itu
pula partai baru dibentuk. Persoalan semacam ini seolah sudah menjadi rumusan baku dari genealogi partai
politik di negeri ini.
Pendukung rapuh
Ancaman stagnasi dukungan bisa jadi kini tengah dihadapi Golkar. Namun, di sisi lain dalam kontestasi
politik, perebutan kursi kepresidenan masih berkilau. Empat dari enam deretan atas popularitas calon
presiden terkuasai oleh sosok Golkar atau sosok yang pernah bersentuhan dengan partai ini.
Selain Aburizal Bakrie yang dicalonkan Golkar sebagai presiden, sosok mantan Wakil Presiden Jusuf
Kalla masih menjadi rujukan dukungan para pemilih. Adapun mereka yang kini berada di luar Golkar
antara lain Prabowo Subianto, pendiri Gerindra, yang sebelumnya pernah berkontestasi dalam konvensi
calon presiden Golkar pada 2004. Terdapat pula Wiranto, yang pernah menjadi calon presiden dari Golkar
pada 2004, yang kini lekat dengan Partai Hanura. Kedua sosok itu berada di papan atas dengan perolehan
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
20/42
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
21/42
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
22/42
J E J A K P E M I L U
Pemilu 1971, Demokrasi
Semu
EMPAT tahun setelah resmi menggantikan Soekarno sebagai Presiden RI, Soeharto
menggelar pemilu pada 5 Juli 1971. Hajatan politik nasional itu memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat provinsi dan
kabupaten. Ini pemilu pertama pada masa Orde Baru.
Total ada 10 partai politik yang bertarung kali ini dan hanya delapan parpol yang meraih kursi. Muncul
dua partai baru, yaitu Golongan Karya (Golkar) dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Beberapa parpol
pada Pemilu 1955 tak lagi ikut serta karena dibubarkan, seperti Majelis Syuro Muslimin Indonesia
(Masyumi), Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pemilu menggunakan sistem proporsional dengan daftar tertutup dan semua kursi terbagi habis di setiap
daerah pemilihan. Golkar menang dengan mengantongi 62,8 persen suara (236 kursi DPR). Disusul
Nahdlatul Ulama (NU) dengan 18,6 persen suara (58 kursi), Parmusi dengan 5,3 persen suara (24 kursi),
Partai Nasionalis Indonesia (PNI) dengan 6,9 persen suara (20 kursi), dan Partai Syarikat Islam Indonesia
(PSII) dengan 2,3 persen suara (10 kursi).
Menurut sejarawan Anhar Gonggong, Golkar sudah diperkirakan bakal menang secara merata meski baru
kali pertama ikut pemilu. Sekretariat Bersama Golkar dijadikan kendaraan politik Soeharto. Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dengan seluruh jaringannya, pegawai negeri sipil (PNS), Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI), serta birokrasi di semua tingkat menjadi alat untuk memobilisasi rakyat
dari pusat sampai ke desa-desa agar memilih Golkar.
Soeharto dengan berbagai cara, kata Anhar, berusaha melemahkan kekuatan parpol besar lain sambil
membesarkan Golkar. Soal nama, misalnya, tidak digunakan istilah partai, tetapi golongan. Padahal,
dalam praktiknya, Golkar jelas-jelas partai politik. Mulai tumbuh gagasan Dwifungsi ABRI sebagai
kekuatan militer sekaligus politik praktis penyokong Orde Baru.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
23/42
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
24/42
Panacea untuk Partai PolitikOleh: Hajriyanto Y Thohari
BAGAIMANA kita membaca maraknya konvensi calon presiden di luar partai politik?
Juga kian menguatnya kelompok penekan terhadap beberapa partai untuk
mengajukan calon presiden tertentu akhir- akhir ini? Atau uji materi terhadap UU
Pilpres yang menyangkut ambang batas kepresidenan 20 persen serta tekanan untuk
diperbolehkannya calon perseorangan atau independen dan gagasan calon presiden
alternatif?
Pertanyaan itu penting, bahkan sangat penting, dalam era demokrasi langsung dan deliberatif sekarang ini.
Pasalnya, gejala seperti itu baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah pemilu presiden (pilpres) di
Indonesia dan justru berlangsung pada saat konstitusi secara eksplisit menetapkan satu-satunya institusi
politik yang berhak mengajukan pasangan calon presiden (dan calon wakil presiden) dalam pemilu adalah
dan hanyalah partai atau gabungan partai. Fatalnya, partai-partai politik abai terhadap gejala ini.
Apakah gejala ini merefleksikan kegalauan, bahkan skeptisisme, masyarakat berkenaan dengan calon
presiden 2014 yang akan datang sebagaimana yang diangkat ke permukaan oleh sebagian kalangan? Jika
benar demikian yang terjadi, sejatinya partailah satu-satunya yang bertanggung jawab atas situasi ini.
Pasalnya, sekali lagi, sebagai satu-satunya institusi yang berhak mengajukan pasangan calon presiden dan
calon wakil presiden, partai yang memiliki fungsi menangkap dan menyerap aspirasi rakyat bisa jadi telah
salah tangkap dan keliru serap sehingga capres yang dielu-elus tidak paralel dengan aspirasi rakyat.
Tidak ada yang salah
Sungguh tak ada yang salah dengan sistem ini: partai menjadi satu-satunya yang berhak mengajukan calon
presiden. Partai, suka atau tidak, adalah tulang punggung demokrasi. Di negara mana pun yang demokratis,
partailah yang berhak dan bertanggung jawab menyiapkan kepemimpinan nasional: presiden atau perdana
menteri. Semua perdana menteri di negara dengan sistem parlementer pasti dari atau ketua partai. Mustahil
orang menduduki jabatan politik tertinggi ini jika tidak menjabat ketua partai atau dari partai dan menang
dalam pemilu.
Dalam konteks dan perspektif ini, gagasan calon presiden tanpa partai justru merupakan anakronisme
berat. Susah dalam sebuah negara demokrasi membayangkan seorang calon presiden muncul tanpa
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
25/42
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
26/42
Partai sekarang ini sudah ada tanda-tanda menuju ke arah itu. Memang mengkritik partai itu sangatlah
menarik dan tidak berisiko. Benar, kritik kepada penguasa memang juga ada, tetapi tidak seintensif dan
ekstensif kritik kepada partai.
Jika faktanya partai sedang dalam situasi yang begitu mengecewakan, lantas apa yang harus dilakukan
partai-partai politik sekarang ini? Jawaban ekstrem adalah partai-partai politik harus turun mesin! Benahi
secara total dan menyeluruh sistem kaderisasi dan regenerasi, perekrutan kader, dan mekanisme pemilihan
pemimpin!
Tradisi politik uang dan politik transaksional yang sangat destruktif itu mutlak harus dihentikan secara
kategoris. Kedua, partai harus benar-benar membaca UUD 1945 dalam semangat inklusivisme, bukannya
justru eksklusivisme yang monopolistik dan oligarkik dalam penentuan calon presiden. Pasal 6A UUD
1945 sejatinya bersemangat inklusivisme.
Partai harus menjawab kegalauan dan skeptisisme masyarakat dengan langkah-langkah konkret tersebut.
Sebagai pilar demokrasi, partai politik harus memiliki mekanisme untuk memperbaiki diri.
Mustahil orang luar partai mau mencarikan obat mujarab jika partainya sendiri tidak merasa sakit. Partai
harus mencari panacea sendiri untuk dirinya. Jika tidak, janganlah meratap di kemudian hari jika partai
politik ditendang lagi dari kancah politik seperti dulu. Percayalah!
Hajriyanto Y Thohari, Wakil Ketua MPR RI
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
27/42
Akhir Sejarah Ikhwanul
MusliminOleh: Zuhairi Misrawi
AKHIRNYA, Pemerintah Mesir menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi
teroris (25/12/2013). Keputusan tersebut diambil sehari setelah aksi bom bunuh diri di
Provinsi Mansoura, yang menewaskan 16 orang dan melukai 130 orang.
Dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Mesir, setidaknya ada tiga alasan utama di balik
keputusan menggemparkan tersebut. Pertama, IM dianggap telah menempuh cara-cara kekerasan dalam
mencapai ambisi dan tujuan politiknya. Langkah tersebut diambil karena IM menolak pelengseran atas
Presiden Muhammad Mursi, yang terpilih secara demokratis pascarevolusi.
Hampir setiap hari mereka mengerahkan massa dalam jumlah yang relatif besar dengan tujuan
menciptakan instabilitas politik. Setelah pimpinan elite IM ditangkap dan dipenjara, mereka kini
mengerahkan kaum muda untuk menghentikan dan mengacaukan aktivitas perkuliahan di sejumlah
http://lightboxit%28%27/getattachment/e30e8345-21ca-4adc-90c3-6143208c7b31/20140103ZuhairiMisra-AkhirSejarahIkhwanulMuslimin,',%20'didie%20sw',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e30e8345-21ca-4adc-90c3-6143208c7b31/20140103ZuhairiMisra-AkhirSejarahIkhwanulMuslimin,',%20'didie%20sw',%20''%20);8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
28/42
perguruan tinggi, antara lain Universitas Al Azhar, Universitas Kairo, dan Universitas Mansoura.
Akibatnya, jadwal perkuliahan dan ujian semester tertunda. Puncaknya, sejumlah aksi bom bunuh diri di
Sinai, Nasr City, dan Mansouraditengarai sebagai ulah kelompok yang berafiliasi kepada IM.
Kedua, IM dianggap sebagai aktor di balik pembakaran dan perusakan terhadap sejumlah gereja di
seantero Mesir. Lebih kurang 42 gereja dirusak sejak jatuhnya Mursi. Menurut Rifat Saeed, apa yang
dilakukan IM dapat dikonfirmasi karena fatwa keagamaan yang dikeluarkan oleh IM sama sekali tidak
bersahabat pada gereja (www.almasryalyoum.com, 20/12/2013).
Setelah berkuasa pascarevolusi, IM sebenarnya telah memulai langkah besar saat mengeluarkan keputusan
penting untuk menghadiri perayaan Natal di gereja. Bahkan, mereka menampung para aktivis politik dari
kalangan Koptik untuk masuk dalam kepengurusan Partai Kebebasan dan Keadilan. Namun, langkah
tersebut tercemari kembali pasca-jatuhnya Mursi karena mereka menjadikan gereja sebagai sasaran utama
untuk melampiaskan kemarahan.
Ketiga, IM dianggap dengan sengaja mengganggu peta jalan (kharithat al-thariq) yang digariskan oleh
pemerintahan baru yang telah berhasil menyelesaikan penyusunan konstitusi serta akan menyelenggarakan
referendum dan pemilu. IM telah menggunakan segala cara untuk menghentikan peta jalan tersebut.
Langkah tersebut dipandang pemerintah sebagai rintangan dalam upaya membangun negara demokratis,
adil, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Secara de jure, keputusan Pemerintah Mesir dengan menetapkan IM sebagai organisasi teroris mempunyai
dampak serius. Karena secara hukum, IM akan mendapatkan sanksi yang sangat berat sebagaimana tertera
Pasal 88 KUHP Mesir. Mereka yang tercatat, terlibat, dan mendanai organisasi IM akan dipenjara
sedikitnya lima tahun. Polisi dan militer mendapatkan mandat untuk melakukan pengamanan dari sejumlah
aksi aktivis IM. Begitu pula, sejumlah aktivis IM yang eksodus ke beberapa negara Arab dapat diberikan
sanksi berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani para pemimpin Arab pada tahun 1998.
Versus negara
Apa yang menimpa IM saat ini sebenarnya hanya pengulangan dari episode kelam di masa lalu. Sejarah
membuktikan bahwa perlawanan IM terhadap pemerintah selalu berakhir dengan pembubaran. Pada tahun
1940-an, IM melalui sayap khusus (tandzim khas) yang dikenal kerap menggunakan kekerasan telah
melakukan aksi pembunuhan terhadap Perdana Menteri Fahmi Naqrasyi, Hakim Agung Khazandar, dan
merusak sejumlah fasilitas umum milik pemerintah. Hal ini menyebabkan pemerintah melakukan larangan
secara resmi terhadap IM.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
29/42
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
30/42
Terus terang, masa depan IM masih sangat suram karena hingga saat ini belum ada indikasi kuat di dalam
internal IM untuk melakukan reformasi. Mulai muncul gerakan IM tanpa kekerasan yang diprakarsai
kaum reformis dan kaum muda di dalam IM, tetapi suara mereka tidak direspons positif oleh elite IM.
Sebagai sebuah organisasi, IM bisa dibubarkan dan dilarang Pemerintah Mesir, tetapi ideologi IM yang
mapan tentu tidak mudah dilenyapkan. Mereka bisa jadi lebih keras sebagaimana sudah terbukti dalam
bentangan sejarah IM. Jika ini terjadi, yang rugi adalah IM dan negara.
Maka dari itu, Pemerintah Mesir mempunyai tugas yang sangat berat dalam rangka melakukan dialog
intensif dengan aktivis dan kaum muda IM. Al Azhar yang sudah terbukti membangun sikap moderat dan
cinta negara-bangsa perlu dilibatkan untuk melakukan pencerahan dan pembaruan di dalam internal IM.
Tujuan utamanya adalah mengajak kembali IM agar menjadi bagian dari negara yang harus menjaga
harmoni dan melanjutkan transisi demokrasi ke arah yang lebih mencerminkan keadilan dan kemanusiaan.
Zuhairi Misrawi, Analis Pemikiran dan Politik Timur Tengah di The Middle East Institute
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
31/42
BAHASAPenyataanAPA yang dilakukan orang-orang yang bekerja di Pusat Bahasa? Spontan pertanyaan kurang etis itu
tercetus ketika saya tak menemukan nomina turunan dari kata dasarnyata di atas dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).
Dalam beberapa pertemuan di forum diskusi bahasa, para pejabat Pusat Bahasa mengatakan bahwa di
instansi lingkungan kerja mereka ada bidang kerja yang ranah tugasnya memantau denyut dan dinamika
aktivitas berbahasa di ruang publik, di antaranya di media massa, baik cetak maupun dalam jaringan.
Dari pantauan itu, konon, kosa kata yang digunakan masyarakat namun belum tercantum di KBBI akan
dipungut untuk dimasukkan sebagai lema baru dalam penerbitan berikutnya.
Penyataan jelas bukan lema baru dalam lalu lintas komunikasi mutakhir. Akan tetapi, bagi saya nomina
turunan ini menyandang makna yang begitu akurat ketika dipilih untuk menyalin revelation dalam bahasa
Inggris oleh para penerjemah di Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
Makna penyataan tak bisa dipadani oleh saudara seketurunannya, pernyataan, yang selama ini dipakai
untuk mengartikan statement dalam bahasa Inggris. Penyataanadalah diksi yang tepat untuk penanda
penyingkapan rahasia ilahi.
Nomina bentukan yang tersua pada surat kedua Paulus kepada orang-orang di Korintus itu juga lebih
ringkas dibandingkan dengan pembukaan rahasia, arti pertama yang dipilih John M Echols dan Hassan
Shadily untuk lema revelation, dalam Kamus Inggris-Indonesia. Dua pekamus ini dalam karya mereka
yang lain, Kamus Indonesia-Inggris, tak memuat penyataan.
Rupanya Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga susunan WJS Poerwadarminta yang diolah
kembali oleh Pusat Bahasa secara samar-samar mengakui eksistensipenyataan. Secara samar-samar? Ya,
nomina abstrak itu ditulis sebagai sublema dalam bentuk ortografis begini: per(r)nyataan. Jangan salah
sangka. Begitulah Pusat Bahasa mengolah kembali, mengejanya. Ada dua r yang salah satunya diapit tanda
kurung. Tak dibutuhkan kecakapan heuristis untuk menafsir dan memastikan bahwa sang pengeja
sesungguhnya bermaksud menulis pe(r)nyataan.
Dengan penulisan begitu, penyataan dimaknai sama denganpernyataan: (1) hal menyatakan (selamat,
simpati, dan sebagainya); (2) permakluman (perang dan sebagainya);(3) perkataan dan sebagainya
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
32/42
yang melahirkan suatu hal. Pemaknaan demikian jauh dari memadai dibandingkan dengan pemberian arti
spesifik penyataansebagaimana dilakukan penerjemah LAI.
Kata bentukan ini secara jitu membidik ke sasaran saat digunakan khusus dalam kancah perbincangan
mengenai proses atau peristiwa Tuhan menghadirkan kemuliaan-Nya di hadapan manusia. Semua gejala
dalam jagat raya adalah penyataan Allah, bagi yang percaya. Tak hanya peristiwa akbar dramatis seperti
tsunami yang bergulung-gulung. Burung-burung pipit yang berloncatan sambil mematuk-matuk bingkai
jendela kamar penyair yang sedang becumbu pun adalah penyataan Sang Pengasih.
Kepada pegawai Pusat Bahasa, saya beri masukan: memperkaya khazanah kata dalam KBBI bukan cuma
dengan menambah lema baru, tetapi bisa juga dengan memasukkan sublema baru yang diturunkan dari
lema yang sudah ada. Pengayaan cara yang kedua ini tidak kalah pentingsetidaknya sama penting
dibandingkan dengan cara pertama, menambahkan lema baru.
Ambil contoh: pementingan. Nomina yang diturunkan dari adjektiva penting ini, yang bermakna tindakan
mementingkan tak termaktub dalam KBBI. Eka Darmaputera (mendiang) menggunakanmungkin dialah
yang melahirkanderivat itu dalam risalah-risalah spiritualitasnya yang bernas lugas logis.
MULYO SUNYOTO, Magister Pendidikan Bahasa
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
33/42
C A N D I B O R O B U D U R
Jejak Maritim Dinasti
SailendraOleh: Lusiana Indriasari
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
34/42
SEPULUH panel relief kapal yang terpahat di dinding Candi Borobudur memunculkan
spekulasi, Wangsa Sailendra dari Kerajaan Mataram Kuno merupakan pelaut yang
http://lightboxit%28%27/getattachment/b6f3f1d0-fe70-4f6b-a907-ba8154f24354/20140110ind-borobudur,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/b6f3f1d0-fe70-4f6b-a907-ba8154f24354/20140110ind-borobudur,ph01',%20'',%20''%20);8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
35/42
tangguh. Jejak dinasti ini terentang dari Sumatera, Malaysia, hingga Thailand.
Benarkah Mataram Kuno adalah sebuah kerajaan maritim seperti Sriwijaya?
Kapal kayu bertiang dua layar itu berdiri tegak di Museum Samuderaraksa di kawasan Candi Borobudur,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pertengahan Oktober lalu tidak banyak turis yang berkunjung ke
museum itu. Hanya ada beberapa pelajar yang melihat-lihat foto ekspedisi Kapal Borobudur, nama kapal
itu, yang pada tahun 2003 berlayar dengan rute Jakarta-Madagaskar-Cape Town-Ghana. Bagian dek kapal
sama sekali tidak terjamah turis karena untuk naik ke atas kapal, pengunjung dikenai biaya Rp 100.000.
Kapal Borobudur dengan panjang 18,29 meter, lebar 4,50 meter, dan tinggi 2,25 meter buatan Asad
Abdullah, warga Pulau Pagerungan Kecil, Kabupaten Sumenep, Madura, itu dihidupkan dari salah satu
relief kapal yang terpahat di dinding Candi Borobudur, tepatnya relief di sisi utara candi. Di candi
tersimpan 10 relief, berupa 6 kapal besar dan 4 kapal kecil. Kapal besar menggunakan layar (cadik),
sedangkan kapal kecil menggunakan dayung.
Phillip Beale, mantan anggota Angkatan Laut Inggris, menggagas rekonstruksi kapal dari relief candi dari
masa Wangsa Sailendra itu. Ia tiba di Borobudur tahun 1982 setelah lama mencari jejak kapal pada masa
Nusantara masih berbentuk kumpulan kerajaan. Namun, dari banyak candi yang ia datangi, hanya
Borobudur yang menyimpan bukti sebagian bentuk kapal di Nusantara.
Keberadaan relief kapal itu memunculkan dugaan bahwa pada masa Sailendra, dinasti yang membangun
Borobudur, memiliki armada laut yang kuat. Keyakinan itu membuat Nick Burningham, arkeolog maritim
dari Inggris, membantu Beale mewujudkan rekonstruksi kapal berbahan kayu. Ada dugaan Mataram Kuno
adalah kerajaan maritim seperti Sriwijaya.
Anggapan itu ditampik Hasan Djafar, arkeolog, ahli epigrafi (ahli membaca tulisan di prasasti), dan ahli
sejarah kuno. Hasan mengatakan, sejauh ini belum ada bukti otentik tentang Mataram sebagai kerajaan
maritim. Relief kapal itu masih menyimpan misteri, apakah kapal-kapal itu benar milik Kerajaan Mataram
atau hanya kapal kecil milik saudagar Jawa.
Mataram Kuno adalah kerajaan yang berbasis ekonomi agraris. Kondisi alam yang subur membuat
kerajaan itu mengalami surplus pangan. Karena itu, Mataram mengembangkan perdagangan.
Untuk keperluan melayani saudagar dari daerah lain, Mataram membuka pelabuhan, terutama di pesisir
utara Pulau Jawa, mulai dari Cirebon, Indramayu, Tegal, Pekalongan, dan lainnya.
Hasan cenderung menyebut kapal pada masa Mataram sebagai perahu karena ukurannya tak sebesar
armada kapal milik kerajaan. Perahu-perahu yang datang, kata Hasan, berbentuk seperti relief di
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
36/42
Borobudur, yaitu perahu dengan layar dan bercadik. Bentuk perahu seperti itu merupakan tradisi bangsa
Austronesia sejak zaman prasejarah. Tidak heran, di daerah yang ada persebaran bangsa Austronesia
berkembang perahu bercadik, mulai dari Langkawi, India, hingga ke Madagaskar dan Pasifik. Di Jawa
pun berkembang perahu bercadik, kata Hasan.
Perahu di relief Candi Borobudur bisa jadi milik pendatang yang berdagang ke Mataram. Ada pula
kemungkinan perahu semacam itu dimiliki Kerajaan Mataram. Kalaupun Mataram punya kapal, sifatnya
hanya untuk perdagangan jarak dekat, ujar Hasan. Kapal pada masa Mataram untuk keperluan dagang,
bukan untuk ekspansi maritim secara politik.
Bukti Mataram kerajaan agraris ada di beberapa prasasti. Ada ekstensifikasi sawah-sawah. Prasasti itu
makin banyak ditemukan saat Mataram pindah ke Jawa Timur pada masa Empu Sendok dan Airlangga.
Mataram membangun irigasi memanfaatkan Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Mereka juga membuat
waduk penampung air untuk pengairan pada musim kering.
Peran sungai
Peran sungai sangat penting pada masa itu. Selain untuk keperluan irigasi, sungai dimanfaatkan untuk
pelayaran dan perdagangan lokal. Peran itu disebutkan di prasasti Kamalagyan tahun 1037 yang ditemukan
di Dusun Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Prasasti bertuliskan
huruf berbahasa Jawa Kuno. Prasasti menyebutkan kota perdagangan dan pelabuhan terpenting pada waktuitu adalah Hujungaluh (Kediri).
Prasasti itu sebagai pertanda dibangun bendungan di Wringin Sapta oleh Raja Airlangga, raja Mataram
saat ibu kota dipindah ke Kediri. Sebelum ada bendungan, disebut bahwa Sungai Brantas selalu banjir dan
airnya meluap ke beberapa desa dan tanah perdikan.
Penduduk desa yang sawahnya kebanjiran dan hancur amat bersenang hati karena sawah-sawah mereka
dapat dikerjakan lagi berkat bendungan yang dibuat oleh raja, demikian sebagian isi prasasti itu. Karena
itu, warga menyebut bendungan di Wringin Sapta itu sebagai bendungan Sri Maharaja.
Perdagangan di sekitar sungai membuat daerah sepanjang sungai dan muara sungai yang dekat dengan
pantai menjadi maju. Dari tempat berdagang, muncul pedesaan lalu berubah menjadi kota pusat
perdagangan seperti disebutkan dalam prasasti Telang (Wonogiri), prasasti Harinjing, dan juga
Kamalagyan.
Peneliti utama dari Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas) masa klasik Hindu-Buddha, Bambang Budi
Utomo, punya teori lain. Menurut dia, bisa jadi raja-raja dari Wangsa Sailendra sudah berlayar jauh hingga
ke Sumatera, Malaysia, bahkan ke Thailand. Dugaan itu muncul karena ada bukti temuan arkeologis
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
37/42
berupa arca-arca bergaya Sailendra yang berciri mahkota Bodhisatwa terbentuk dari rambut yang dipilin.
Masa Mataram Hindu (kuno) kerajaannya memang bersifat agraris, tetapi segi kemaritiman juga
diperhatikan, kata Bambang.
Jika tidak diperhatikan, kata Bambang, tak akan ada arca-arca berlanggam Sailendra di Sumatera,
Malaysia, hingga Thailand. Kalau sampai sejauh itu, artinya Sailendra punya armada kuat untuk
mengarungi lautan, ujar Bambang.
Bukti kuat raja Wangsa Sailendra sudah berlayar jauh tersurat di Prasasti Ligor bertahun 775 di Thailand
selatan. Prasasti itu menyebutkan pembangunan Trisamaya Caitya (bangunan suci) untuk Padmapani,
Wajrapani, dan Sakyamuni oleh raja Sailendra bernama Rakai Panangkaran yang disebut sebagai
Wairiwirawimardhana (pembunuh musuh-musuh yang gagah berani). Prasasti itu ditemukan di Nakhon
Sritammarat, di wihara bernama Vat Sema Muang.
Keberadaan Wangsa Sailendra di negeri seberang bukan untuk penaklukan, melainkan membangun
koalisi dagang, kata Bambang.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
38/42
Tegur Penjahat, Nurul Tewas
DitembakSEBUTIR peluru telah menewaskan Brigadir Satu Nurul Affandi, seorang anggota polisi di Unit Reserse
Kriminal Kepolisian Sektor Klapanunggal, Polres Bogor. Peluru itu ditembakkan oleh seorang pencuri
sepeda motor.
Penembakan terjadi di depan Rujak Bengkel Teh Titin, Jalan Raya Klapanunggal, Klapanunggal,
Kabupaten Bogor, Jumat (10/1), pukul 13.45. Lokasi itu berjarak 500 meter dari kantor Polsek
Klapanunggal.
Korban adalah polisi muda yang juga bapak seorang anak berusia tiga bulan. Bersama istri dan anak, Nurul
tinggal di rumah kontrakan di Cibinong, Kabupaten Bogor. Di kalangan warga Klapanunggal, Nurul
dikenal sebagai petugas yang baik hati.
Kalau sedang jalan, dia berhenti untuknyebrangin anak sekolah, kata seorang warga bernama Trisna
yang mengontrak rumah di samping warung milik Titin.
Di kalangan kolega, Nurul dikenal sebagai anggota yang baik dan pekerja keras. Saya sedihkehilangan
anak buah yang berdedikasi seperti almarhum, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor
Bogor Ajun Komisaris Didik Purwanto di tempat kejadian perkara.
Nurul adalah polisi pertama yang tewas ditembak pelaku kejahatan pada 2014. Namun, kurun 2013,
Indonesia Police Watch mencatat ada 27 polisi yang tewas akibat ditembak pelaku kejahatan se-Indonesia.
Pimpinan Polri datang
Peristiwa ini kembali memukul korps kepolisian. Sejumlah pejabat Polri berdatangan ke Rumah Sakit
Bhayangkara Raden Said Sukanto (RS Polri), tempat jenazah diotopsi. Di rumah sakit tersebut proyektil
yang menewaskan Nurul diangkat.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigadir Jenderal (Pol) Rycko Amelza Dahniel datang lebih
dulu dan langsung masuk ke Instalasi Forensik yang berada di bagian belakang rumah sakit.
Beberapa saat kemudian, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius datang
dan segera masuk tempat yang sama.
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
39/42
Seusai diotopsi, jenazah korban dishalatkan di ruang transit jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di
Cibinong.
Memergoki
Menurut Rycko, berdasarkan keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara, penembakan terjadi
karena tersangka tepergok korban sedang mengutak-atik sepeda motor.
Korban menegur tersangka. Namun, tersangka menghindar, berjalan memutar masuk ke warung, dan
menembak Nurul.
Berdasarkan hasil olah TKP, ciri-ciri pelaku sudah bisa diidentifikasi, terutama terhadap pengenalan
wajahnya, kata Rycko.
Berdasarkan informasi saksi mengenai ciri-ciri pelaku, petugas akan segera membuat sketsa wajah. Sketsa
itu akan disebar kepada masyarakat untuk membantu mengetahui identitas dan keberadaan pelaku.
Rycko memastikan, proyektil sudah diangkat dan akan dilakuan uji balistik. Hal ini diperlukan untuk
mengungkap jenis senjata yang digunakan pelaku.
Uji balistik ini akan menentukan jenis senjata apa yang digunakan, ujar Rycko.
Masih menurut Rycko, penyidikan akan dikembangkan, tidak hanya pada motif curanmor, tetapi juga
kemungkinan-
kemungkinan lain. (bro/RWN)
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
40/42
Dana Belum Juga Cair
Pilkada Lampung Terancam Batal
BANDAR LAMPUNG, KOMPASPemilu Kepala Daerah Lampung pada 27 Februari
terancam batal digelar. Kurang dari sepekan jadwal tes kesehatan dan penetapan calon
gubernur dan wakil gubernur Lampung, dana pilkada dari APBD Provinsi Lampung 2014
belum juga bisa dicairkan.
Padahal, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Lampung telah menetapkan batas akhir tes kesehatan dan
penetapan pasangan calon dan wakil gubernur pada 13-14 Januari ini. Pengadaan logistik, seperti kotak
dan surat suara, harus diselesaikan selambat-lambatnya 15 Januari.
Wakil Ketua DPRD Lampung Hantoni Hasan di Bandar Lampung, Jumat (10/1), mengaku pesimistis
tahapan Pilkada Lampung berjalan tepat waktu pada 27 Februari ini. Sebelumnya, pilkada ini tertunda dua
kali akibat ketiadaan dana, yakni 2 Oktober 2013 dan 2 Desember 2013.
http://lightboxit%28%27/getattachment/6e3c37ef-55c3-4fa3-bc70-4f73f2fa2e7d/20140110-gab-Pilkada-23,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/6e3c37ef-55c3-4fa3-bc70-4f73f2fa2e7d/20140110-gab-Pilkada-23,ph01',%20'',%20''%20);8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
41/42
Waktu yang sekarang terlalu mepet. Saya tidak yakin dana bisa cair sebelum tes kesehatan 13 Januari.
Prosesnya (pengesahan APBD 2014) memang panjang, paling cepat seminggu, bahkan bisa sebulan, ujar
Hantoni.
Menurut Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Lampung Fitter Sjachboedin, RAPBD Lampung
2014 yang dievaluasi Direktorat Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri masih diproses bersama
DPRD Lampung sebelum ditetapkan sebagai peraturan daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Berlian Tihang tidak yakin pilkada berjalan sesuai jadwal KPU.
Berlian yang juga salah satu calon gubernur mengatakan, semua calon bimbang soal kepastian waktu
pilkada. Saya tak kecewa, hanya galau, ucapnya.
Namun, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono masih berharap, pilkada dapat terlaksana 27 Februari
2014.
Di Maluku Utara, KPU setempat tengah menyiapkan pemungutan suara ulang dalam lanjutan Pilkada
Maluku Utara putaran kedua pada 27 Januari. Pilkada ulang itu hanya berlangsung di 121 tempat
pemungutan suara di Kabupaten Kepulauan Sula. Pilkada ulang sesuai putusan Mahkamah Konstitusi,
termasuk mengganti semua Panitia Pemilihan Kecamatan. Diharapkan, prosesnya nanti akan berjalan
dengan lancar, kata Ketua KPU Maluku Utara Muliadi Tutupoho. Pilkada itu diikuti pasangan Ahmad
Hidayat Mus-Hasan Doa dan pasangan Abdul Gani Kasuba-Natsir Thaib.
Sementara itu, pasangan Heviyana-Rahmat (Hebat) mengirimkan gugatan hasil pilkada Kabupaten
Cirebon, Jawa Barat, ke MK, Rabu (8/1). Kami hormati hasil penghitungan suara KPU. Namun, banyak
juga pelanggaran dalam pilkada putaran kedua sehingga kami harus mengajukan gugatan kepada MK,
kata Rifky Rizania Permana, Ketua Tim Pemenangan Hebat.
(JON/GER/FRN/EGI/REK)
8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014
42/42