APLIKASI FILSAFAT PADA ABORSI - Website Staff...

Post on 05-Feb-2018

218 views 2 download

Transcript of APLIKASI FILSAFAT PADA ABORSI - Website Staff...

APLIKASI FILSAFAT PADA ABORSI

(Kelompok I)

Budi Iman Santoso, dkk

Kelompok I

١. Adi T ( 1 )٢. Budi IS ( 6 )٣. Ganesha ( 11)٤. Joedo ( 16 )٥. Nina K ( 21 )٦. Rosalin ( 26)٧. Zakiudin ( 31 )٨. Pudji A ( 36 )٩. Leonard N ( 41)١٠. Suzy Y 76Sp2

١. Ali ( 2 )٢. Chandramin ( 7 )٣. Herqutanto ( 12)٤. Kie Chen (17 )٥. Nury ( 22 )٦. Sahala ( 27)٧. Anggraini (32 )٨. Ratna ( 37 )٩. Astuti 40 Sp2١٠. Elly 36 Sp2

PENDAHULUAN Filsafat secara harfiah berarti upaya nalar

untuk memahami suatu fenomena

Secara bahasa, philosophy berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani yakni, Philo dan Sophia. Jika digabungkan, kedua kata tersebut akan memiliki arti “cinta akan kebijaksanaan”.

Diambil dari Situs Wikipedia, The Free Encyclopedia: Filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang terdiri dari beberapa cabang antara lain; estetika (aesthetics), epistemologi, etika (ethics), logika (logics), dan metafisika (metaphysics)

PERMASALAHAN

Praktek aborsi terus berkembang subur dan sudah tidak malu-malu lagi. Selain karena lemahnya penerapan hukum, juga dianggap bisa membantu program KB

TUJUAN

Mengkaji Penerapan Filsafat pada Aborsi

INDONESIA REPRODUCTIVE HEALTH STATISTICSTotal Population (2003) 210.4 millions1

Total Fertility Rate (2003) 2.6 per woman2

Total Women of Reproductive Age (WRA/15-49 yrs) 56.3 millions3

Crude Birth Rate (2002-2003) 21.9 per 1,000 pop3

Crude Death Rate (2002-2003) 10 per 1,000 pop 3

Maternal Mortality Rate (1998-2002) 307 per 100,000 live birth* 4

Infant Mortality Rate (IMR) 35 per 1,000 live birth 5

Life Expectancy at birth 5 Males Females

65 year69 year

Contraceptive Prevalence Rate (currently married women 15 – 44 years)3

Modern MethodsTraditional Methods

56.7%3.6%

HIV Prevalence Rate (Adults) 0.1% 6

PLWHA (estimated absolute number) 6

Adults (15-49 years) Children (2003)

120,0001,300

Ratio of General Practitioners to total population 11 per 1000.000 pop7

Total of Village Midwives (Bidan di Desa)8

20002003

62.90639.906 (63% of yr 2000

Ratio of Midwives to Total Population 19 per 100.000 popRatio of Midwives to Total WRA (15 – 49 years) 71 per 100.000 WRATotal of obstetricians & Gynecologists (year 2000) 762 9

SEBAB LANGSUNG KEMATIAN IBU

Perdarahan, 30%

Eklamsia, 25%Infeksi, 12%

Abortus, 5%

P. Lama/Macet, 5%

Emboli Obst, 3%

Kompl masapuepureu

m, 8%

Lain-lain, 12%

KEHAMILAN TIDAK KEHAMILAN TIDAK DIINGINKANDIINGINKAN

Pada saat ini, karena pegaruh beragam faktor, jumlah anggota masyarakat dengan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) tampak semakin meningkat

Untuk mengatasinya, tersedia beberapa solusi. Salah satu diantaranya pengguguran kandungan (aborsi)

ABORSIABORSI Aborsi adalah keluarnya hasil

konsepsi sebelum usia kehamilan berumur 20 minggu

Jika ditinjau dari peristiwa terjadinya, dapat dibedakan atas dua macam : Aborsi Spontan Aborsi buatan

Aborsi BuatanAborsi Buatan Alasan Medis :Alasan Medis :

Dilakukan untuk keselamatan jiwa ibu: hamil Dilakukan untuk keselamatan jiwa ibu: hamil di luar kandungan, kelainan jantung berat, di luar kandungan, kelainan jantung berat, kelainan jiwa beratkelainan jiwa berat

Alasan non Medis :Alasan non Medis :Dilakukan bukan untuk keselamatan jiwa ibu: Dilakukan bukan untuk keselamatan jiwa ibu: kegagalan kontrasepsi, korban perkosaan, kegagalan kontrasepsi, korban perkosaan, pergaulan bebaspergaulan bebas

Aspek HukumAspek Hukum NasionalNasional

KUHP Pidana: Aborsi ilegal, baik untuk KUHP Pidana: Aborsi ilegal, baik untuk alasan medis maupun alasan non alasan medis maupun alasan non medis:pasal 347 ayat 1&2, pasal 348 ayat 1&2, medis:pasal 347 ayat 1&2, pasal 348 ayat 1&2, pasal 349pasal 349

UU No 23/1992: Aborsi legal, hanya untuk UU No 23/1992: Aborsi legal, hanya untuk alasan medis (pasal 15). Tetapi masih alasan medis (pasal 15). Tetapi masih ditemukan kerancuan pada pengertian ditemukan kerancuan pada pengertian tindakan medis tertentu untuk tindakan medis tertentu untuk menyelamatkan jiwa janin (penjelasan pasal menyelamatkan jiwa janin (penjelasan pasal 15)15)

Aborsi di Indonesia Masalah serius: 2, 3 juta/tahun Alasan utama

Kehamilan tidak diinginkan Kegagalan kontrasepsi Hamil diluar rencana Korban perkosaan Pergaulan bebas

Aborsi di Indonesia Status perkawinan

Menikah (89%)Belum menikah (11%)

Umur< 20 th (15%)20-29 th (51%)30 th (34%)

Aborsi di Indonesia Pelaksanaan

Kota: dokter (24-57%), bidan/perawat (16-28%), dukun (19-25%), sendiri (18-24%)

Desa: dokter (13 -26%), bidan/perawat (18-26%), dukun (31-47%), sendiri (17-22%)

DAMPAK ABORSIDAMPAK ABORSI Dampak aborsi yang bersifat ilegalDampak aborsi yang bersifat ilegal

Pengawasan dan pemantauan sulitPengawasan dan pemantauan sulit mempengaruhi mempengaruhi standardisasi dan mutustandardisasi dan mutu

Objek pemerasanObjek pemerasan mempengaruhi biaya mempengaruhi biaya Biaya tinggiBiaya tinggi memberatkan pasien memberatkan pasien mempengaruhi mempengaruhi

waktu memperoleh pertolonganwaktu memperoleh pertolongan Mendorong penggunaan tenaga tradisional/non Mendorong penggunaan tenaga tradisional/non

profesionalprofesional

Dampak aborsi yang dilakukan oleh tenaga non Dampak aborsi yang dilakukan oleh tenaga non profesionalprofesional Pengawasan dan pemantauan sulitPengawasan dan pemantauan sulit Tidak sesuai dengan kaedah kedokteranTidak sesuai dengan kaedah kedokteran komplikasi komplikasi

dan kematian tinggidan kematian tinggi

Seorang peneliti dari sebuah universitas di Jakarta menyebutkan bahwa angka aborsi di Indonesia 2,2 juta setahun. Maknanya setiap 15 detik seorang calon bayi di suatu tempat di negeri kita meninggal akibat dari salah satu atau gabungan faktor-faktor di atas. Inilah produk akhirnya.

Luar biasa destruksi sosial yang dilakukan Gerakan Syahwat Merdeka ini, yang ciri kolektifnya adalah budaya malu yang telah kikis nyaris habis dalam diri mereka.

Taufiq Ismail Penyair, budayawan

ETISKAH TINDAKAN ABORSI ? Gerakan kontrol populasi, dan promosi

terorganisasi dari aborsi, tumbuh dari gerakan eugenika pada akhir abad ke 19 dan awal 20.

Eugenika berasal dari kata Yunani berarti kelahiran yang baik

Prinsip Eugenika menegaskan bahwa tidak semua manusia memiliki nilai yang sama. Mentalitas eugenika menghakimi orang tertentu sebagai inferior karena ras, fisik, mental atau kondisi sosial mereka.

Eugenika mengambil teori dari Charles Darwin (1809 - 1882) mengenai evolusi dan "survival of the fittest", dan mengaplikasikannya pada manusia. lni dikenal sebagai Darwinisme sosial. Francis Galton (1822-1911), saudara sepupu Darwin dan pendiri dari komunitas eugenika pada 1907

Dr. Emst Haeckel (1834-1919), seorang profesor perbandingan anatomi, meringkas mentalitas eugenika sebagai: "Apa gunanya untuk kemanusiaan bila orang-orang yang keterbelakangan mental, tuli, bisu, dan idiot dibiarkan hidup?

Pro Aborsi Marie Stopes (1880-1958) dan Margaret

Sanger (1879-1966) adalah pahlawan dari gerakan pro-aborsi modern. Keduanya juga adalah penganjur eugenika militan, fakta yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara eugenika dan aborsi sebagai bagian dari budaya kematian.

Dalam literatur Barat, adalah Friedrich Nietzche (1844-1900), filosof-sastrawan Jerman, yang paling vokal memperkenalkan konsep manusia unggul

Para intelektual pro-eugenika melakukan kerancuan berpikir yang sangat serius. Mereka hanya mempertimbangkan filsafat Friedrich Nietzche dan biologi Haeckel saja

Mengenai masalah aborsi. Dari sudut pandang teologi moral, aborsi adalah suatu tindakan kejahatan. Sebab, janin atau embrio, dibunuh

Pada tindakan aborsi, ada pihak yang dikorbankan atau dibunuh yakni janin atau embrio. Jadi secara per se (an sich), tindakan aborsi mengandung tindakan kejahatan

Aborsi yang seperti apa yang tidak termasuk tindakan kekerasan atau kejahatan ?

Ketika wanita sedang hamil berarti dalam dirinya ada dua subjek : wanita itu sendiri dan janin. Jadi jika wanita itu berkata : “ ini urusan gue (privasi), kalau gue menggugurkan janin gue itu toh urusan gue”, tidak dapat dibenarkan secara moral karena janin atau embrio itu juga punya hak untuk hidup yang notabene merupakan hak manusia yang paling dasar.

Jika seorang wanita sedang hamil, tetapi ternyata ia mengidap kanker rahim. Dan jika janinnya itu dibiarkan akan menyebabkan wanita itu berikut janinnya meninggal (menurut tim medis), maka salah satu pertimbangan yang harus disadari jika kita mau melakukan tindakan medis adalah dengan memakai prinsip double effect : "According to this principle, a certain evil that may be necessary if a essential good has to be attained is justified or at least tolerated under the following four conditions:

.١ The action that results in a bad consequence must be good or indifferent in itself, it should not be morally bad.

.٢ The intention underlying this action must be good; a bad consequence should not be intended.

.٣ The bad consequence must result as directly as the good effect; otherwise it would be a means of achieving the good effect and in this way intended.

.٤ There must also be a correspondingly serious reason for taking the bad consequence into the bargain. "(Franz Böckle, Fundamental Moral Theology, United States of America: Gill and Macmillan Ltd., . 1980, p. 240).

Jadi, melakukan "tindakan medis" bukan demi menghindari efek buruk demi efek baik.

Maksud agen moral adalah mencapai efek baik, sedang efek buruk "ditolerir": Dalam ide Franz Böckle ini, aborsi ditolerir demi mempertahankan kehidupan yang lebih tinggi, yakni kehidupan ibu, dan bukan demi kesehatan!

KESIMPULAN Aborsi yang dilakukan dengan alasan menyelamatkan

nyawa ibu hamil dan aborsi karena kehamilan diluar nikah atau kehamilan yang tidak dikehendaki dari sisi kesehatan, hukum maupun moral mempunyai perbedaan yang mendasar

Sebagai “makhluk Allah” yang berakal dan berbudi serta memiliki akhlak mulia diharapkan dapat menjawab permasalahan aborsi.

RUJUKAN١. Moeloek FA dkk Ed. Kesehatan dan hak asasi manusia. Prosiding

Seminar dan Lokakarya IDI Jakarta, 19 – 20 Maret 2003٢. http://situs.kesrepro.info/gendervaw/jul/2002/utama02.htm٣. http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi-s/2007/08/page/3/٤. http://www.mail-archive.com/filsafat@yahoogroups.com/msg01144.html٥. http://www.e-samarinda.com/forum/index.php?showtopic=2895٦. http://www.netsains.com/index.php/page-info/pid-310٧. http://situs.kesrepro.info/gendervaw/ago/2005/gendervaw02.htm٨. http://islamlib.com/id/index.php?id=734&page=article٩. http://mandrehe.wordpress.com/2008/01/08/aborsi-bukan-tindakan-kejahatan/١٠. http://wijayalabs.blogspot.com/2007/11/pentingnya-landasan-filsafat-ilmu.h

...