ABORSI

PANDANGAN BIOETIKAOLEH

RUDY HARTANTO

DEFINISI ABORSI PENGELUARAN JANIN DARI

KANDUNGAN SEBELUM MENCAPAI TAHAP VIABILITAS

USIA JANIN 20 – 24 MINGGU

PENGELUARAN JANIN SETELAH VIABILITAS

PENGELUARAN JANIN SETELAH UMUR 24 MINGGU : INFANTICIDE (PEMBUNUHAN JANIN)

ABORTUS PROVOCATUS TANPA INDIKASI MEDIS DISENGAJA OLEH ORANG KRIMINAL

ABORSI TERAPEUTIK ATAS INDIKASI MEDIS UNTUK MENYELAMATKAN JIWA IBU THE RULE OF DOUBLE EFFECT

(RDE)

ABORSI SPONTAN TERJADI SECARA SPONTAN AKIBAT

BERBAGAI SEBAB ALAMIAH 30 % – 50 % PEMBUAHAN

PERKEMBANGAN EMBRIODiawali dengan konsepsi24 jam proses konsepsi

selesaiTerbentuk zygot yang

terus membelah diri jadi 2, 4, 8, 16 dst

menjadi morula, blastocyst, berjalan

menuju uterus menjalani proses nidasi

HARI KETIGA SETELAH PEMBUAHAN

ZYGOT MEMBELAH JADI DELAPAN SEL

BERSIFAT TOTIPOTEN BILA DIPISAHKAN AKAN MENJADI

DELAPAN PERSONA

HARI KE-15 SETELAH PEMBUAHAN

MULAI PROSES SPESIALISASI SEL TERTENTU AKAN MEMBENTUK

ORGAN TERTENTU MULAI TERBENTUK PRIMITIVE

STREAK SUDAH TIDAK BISA JADI KEMBAR TIDAK LAGI BERSIFAT TOTIPOTEN

STEM SEL SEL YANG BELUM TERSPESIALISASI BERSIFAT PLURIPOTEN DAPAT DITEMUKAN PADA

BLASTOCYST (JANIN), TALI PUSAR, DARAH, SUMSUM TL BELAKANG, OTAK, KORNEA MATA, DLL.

PERKEMBANGAN JANIN KONTINU DIKOORDINASIKAN OLEH GENOM

INTERNAL YANG SUDAH TERTULIS SEJAK FUSI SEL TELUR DENGAN SEL SPERMA (KODE GENETIK)

BERKEMBANG SECARA GRADUAL DARI SATU SEL MENJADI MILYARAN SEL

YANG BERKEMBANG ADALAH SUBYEK YANG SAMA (JANIN YANG SAMA)

Prof. Lee M. SilverWalaupun dalam ilmu biologi perkembangan embrio dibagi dalam

beberapa tahap, tetapi sebenarnya tak ada waktu terisolasi yang membuat

kita bisa mengatakan bahwa secara substansial tahap ini berbeda dengan

tahap sebelumnya

Komisi Warnock (Inggris)Apabila proses

perkembangan itu sudah dimulai, tidak ada fase khusus di mana bisa

dikatakan bahwa yang satu lebih penting dari

yang lainnya. Semuanya adalah bagian dari suatu

proses yang terus menerus, dan jika masing-

masing bagian ini

tidak berkembang dalam waktu dan urutan yang

tepat, maka perkembangan berikutnya akan terhenti. Oleh karena

itu dari sudut pandang biologi, tak bisa dikatakan bahwa ada sebuah tahap

dalam perkembangan embrio itu yang tidak

harus dijaga agar tetap hidup.

PERSATUAN KROMOSOM AYAH DAN IBU

MEMBUAT PROGRAM GENETIS TERSENDIRI

UNIK SANGAT SPESIFIK TIDAK MUNGKIN DIULANG MASING-MASING SUBYEK ITU UNIK

DARI AWALNYA

DEBAT TENTANG ABORSI DIMENSI LEGAL MASALAH PERSONA KESUCIAN HIDUP

TIGA PANDANGAN ABORSI PANDANGAN KONSERVATIF PANDANGAN LIBERAL PANDANGAN MODERAT

PANDANGAN TENTANG ALAM DAN SEKSUALITAS

SEKSUALITAS DAN REPRODUKSI ADALAH BAGIAN DARI ALAM YANG TERTATA DALAM TATANAN BIOLOGIS

SEKSUALITAS DAN REPRODUKSI LEBIH DARI SEKEDAR TATANAN BIOLOGIS, MERUPAKAN SUATU BENTUK TANGGANG JAWAB

PRO – KONTRA ABORSISLIPPERY SLOPE

KONTRASEPSI DAN ABORSI LEGALISASI ABORSI DAN ABORSI

ILEGAL ABORSI DAN KESEHATAN IBU LEGALISASI ABORSI DAN

TATAHIDUP MORAL KITA LEGALISASI ABORSI DAN

PRENATAL DIAGNOSTIK

PRINSIP-PRINSIP BIOETIKA MENGHORMATI OTONOMI PASIEN BERBUAT BAIK TIDAK MERUGIKAN PRINSIP KEADILAN

PRINSIPALISME BENTURAN ANTAR PRINSIP KEPENTINGAN TERBAIK PASIEN

MENJADI ACUAN UTAMA

ABORSI NON-TERAPEUTIK OTONOMI PASIEN DIHORMATI BERBUAT BAIK TERHADAP PASIEN : YA .

BAGAIMANA TERHADAP JANINNYA ? PRINSIP TIDAK MERUGIKAN: APAKAH

TINDAKAN ABORSI TIDAK MERUGIKAN PASIEN MAUPUN JANINNYA ?

APAKAH TIDAK MELANGGAR PRINSIP KEADILAN BAGI PASIEN DAN JANINNYA ?

ABORSI TERAPEUTIK APAKAH OTONOMI PASIEN DIHORMATI ?

BAGAIMANA DENGAN OTONOMI JANINNYA? BERBUAT BAIK TERHADAP PASIEN : YA

BAGAIMANA TERHADAP JANINNYA? APAKAH MELANGGAR PRINSIP TIDAK

MERUGIKAN BAIK BAGI PASIEN MAUPUN JANINNYA.

APAKAH ADIL BAGI PASIEN DAN JANINNYA.

TOLAK ABORSI OTONOMI PASIEN DILANGGAR.

BAGAIMANA DENGAN OTONOMI JANINNYA?

APAKAH BERBUAT BAIK BAGI PASIEN MAUPUN JANINNYA?

APAKAH TIDAK MERUGIKAN BAGI PASIEN MAUPUN JANINNYA?

APAKAH ADIL BAGI PASIEN MAUPUN JANINNYA?

REFERENSI BACAAN CB. KUSMARYANTO, SCJ.

KONTROVERSI ABORSI, GRASENDO THOMAS A. SHANNON.

(Diterjemahkan oleh K. Bertens). Pengantar Bioetika. Gramedia.

Tom. L. Beauchamp, James F. Childress. Principles of Biomedical Ethics. Oxford University Press.