Aborsi & Euthanasia

18
Assalamualaik um..,,

description

Use If You want.,.,

Transcript of Aborsi & Euthanasia

Page 1: Aborsi & Euthanasia

Assalamualaikum..,,

Page 2: Aborsi & Euthanasia

Aborsi & EuthanasiaAgama Islam

Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Pontianak Jurusan kebidanan

2009

Kelompok 6:Dian Oktavia

NoviariniNurul Fadilla

RafikaReztiana AR

Sherly Sasmeylany

Page 3: Aborsi & Euthanasia

Pokok bahasan:

A. Pengertian Aborsi

B. Pengertian Euthanasia

C. Aborsi dalam pandangan Islam

D. Euthanasia dalam pandangan Islam

Page 4: Aborsi & Euthanasia

A. Pengertian Aborsi

Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

Page 5: Aborsi & Euthanasia

A. Pengertian Aborsi

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:• 1. Aborsi Spontan / Alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. 

Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.

• 2. Aborsi Buatan / Sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).

• 3. Aborsi Terapeutik / Medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.  Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

Page 6: Aborsi & Euthanasia

B. Pengertian Euthanasia

Euthanasia berasal dari kata eu berarti baik, dan thanatos artinya mati. Maksudnya adalah mengakhiri hidup dengan cara yang mudah tanpa rasa sakit. Oleh karena itu, euthanasia sering disebut juga dengan mercy killing (mati dengan tenang).

Dilihat dari segi orang yang berkehendak, euthanasia bisa muncul dari keinginan pasien sendiri, permintaan dari keluarga dengan persetujuan pasien (bila pasien masih sadar), atau tanpa persetujuan pasien (bila pasien sudah tidak sadar).

Page 7: Aborsi & Euthanasia

B. Pengertian Euthanasia

Dilihat dari kondisi pasien, tindakan euthanasia bisa dikategorikan menjadi dua macam, yaitu aktif dan pasif .

1. Euthanasia aktif adalah suatu tindakan mempercepat proses kematian, baik dengan memberikan suntikan ataupun melepaskan alat-alat pembantu medika. Yang termasuk tindakan mempercepat proses kematian di sini adalah jika kondisi pasien, berdasarkan ukuran dan pengalaman medis masih menunjukan adanya harapan hidup. Dengan kata lain, tanda-tanda kehidupan masih terdapat pada penderita ketika tindakan itu dilakukan. Apalagi jika penderita ketika itu masih sadar.

Page 8: Aborsi & Euthanasia

B. Pengertian Euthanasia

2. Sedangkan yang dimaksud dengan euthanasia pasif adalah suatu tindakan membiarkan pasien atau penderita yang dalam keadaan tidak sadar (comma), berdasarkan pengalaman maupun ukuran medis sudah tidak ada harapan hidup, atau tanda-tanda kehidupan tidak terdapat lagi padanya, mungkin karena salah satu organ pentingnya sudah rusak atau lemah, seperti bocornya pembuluh darah yang menghubungkan ke otak (stroke) akibat tekanan darah yang terlalu tinggi, tidak berfungsinya jantung dan sebagainya. Kondisi seperti sering disebut dengan “fase antara“,yang dikalangan masyarakat umum diistilahkan dengan “antara hidup dan mati“.

Page 9: Aborsi & Euthanasia

C. Aborsi dalam pandangan Islam

Hukum aborsi dalam pandangan Islam menegaskan keharaman aborsi jika umur kehamilannya sudah 4 (empat) bulan, yakni sudah ditiupkan ruh pada janin. Untuk janin yang berumur di bawah 4 bulan, para ulama telah berbeda pendapat. Jadi ini memang masalah khilafiyah. Pendapat yang rajih (kuat) adalah jika aborsi dilakukan setelah 40 (empat puluh) hari, atau 42 (empat puluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan pembentukan janin, maka hukumnya haram. Sedangkan pengguguran kandungan yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh (ja’iz) dan tidak apa-apa.

Page 10: Aborsi & Euthanasia

C. Aborsi dalam pandangan Islam

• “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan. Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.” (Qs. al-An’aam [6]: 151).

• “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.” (Qs. al-Isra` [17]: 31).

• “Dan apabila bayi-bayi yang dikubur hidup-hidup itu ditanya karena dosa apakah ia dibunuh.” (Qs. at-Takwiir [81]: 8-9)

• “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut syara’).” (Qs. al-Isra` [17]: 33).

Page 11: Aborsi & Euthanasia

C. Aborsi dalam pandangan Islam

Aborsi bukan sekedar masalah medis atau kesehatan masyarakat, namun juga problem sosial yang muncul karena manusia mengekor pada peradaban Barat. Maka pemecahannya haruslah dilakukan secara komprehensif-fundamental-radikal, yang intinya adalah dengan mencabut sikap taqlid kepada peradaban Barat dengan menghancurkan segala nilai dan institusi peradaban Barat yang bertentangan dengan Islam, untuk kemudian digantikan dengan peradaban Islam yang manusiawi dan adil.

Page 12: Aborsi & Euthanasia

D. Euthanasia dalam pandangan Islam

Euthanasia aktif haram hukumnya dalam syariat islam, karena termasuk dalam kategori melakukan pembunuhan dengan sengaja (al-qatl al-‘amâd), walaupun niatnya baik, yaitu untuk meringankan penderitaan pasien dan walaupun atas permintaan pasien sendiri atau keluarganya.Dalil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan pembunuhan, baik pembunuhan terhadap jiwa orang lain maupun diri sendiri, misalnya firman Allah Swt.:

Page 13: Aborsi & Euthanasia

D. Euthanasia dalam pandangan Islam

] �َح ِّق� �اْل ِب � �َّال ِإ اْللُه� َم َح َّر� �ي �ِت اْل �ْف�َس اْلَّن �وا �ل ْق�ِت َت ]َو َّالJanganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. (QS al-An‘am [6]: 151).

] َح�يًم'ا َر �ْم� �ُك ِب اَن َك اْللُه �َن� ِإ �ْم� ُك �ْف�َس ْن َأ �وا �ل ْق�ِت َت ]َو َّال

Janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada kalian. (QS an-Nisa' [4]: 29).

Page 14: Aborsi & Euthanasia

D. Euthanasia dalam pandangan Islam

Di antara hadis-hadis tersebut adalah yang dituturkan oleh Usama bin Syarik, bahwa beberapa orang Arab pernah bertanya, “Ya Rasulullah, haruskah kami berobat?” Rasulullah saw. Kemudian bersabda, “Benar wahai hamba-hamba Allah, berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah tidak membuat suatu penyakit kecuali Dia membuat pula obatnya” (HR at-Tirmidzi).

Page 15: Aborsi & Euthanasia

D. Euthanasia dalam pandangan Islam

Di antaranya hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra., bahwa seorang perempuan yang berkulit hitam pernah datang kepada Nabi saw. Ia lalu berkata, ”Sesungguhnya aku terkena penyakit ayan (epilepsi) dan sering tersingkap auratku -saat kambuh-. Berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku!” Nabi saw. lalu berkata, “Jika kamu mau, kamu bersabar dan akan mendapat surga. Jika tidak mau, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu” Perempuan itu berkata, “Baiklah aku akan bersabar.” Lalu dia berkata lagi, “Sesungguhnya auratku sering tersingkap [saat ayanku kambuh]. Karena itu, berdoalah kepada Allah agar auratku tidak tersingkap” Nabi saw. kemudian berdoa untuknya. (HR Bukhari).

Page 16: Aborsi & Euthanasia

D. Euthanasia dalam pandangan Islam

Hukum euthanasia pasif, dalam arti menghentikan pengobatan dengan mencabut alat-alat bantu pada pasien (setelah matinya atau rusaknya organ otak) hukumnya boleh (jâ’iz) bagi dokter. Jadi, ketika dokter mencabut alat-alat tersebut dari tubuh pasien, ia tidak dapat dikatakan melakukan pembunuhan terhadap pasien.

Page 17: Aborsi & Euthanasia

Wasalamualaikum

Page 18: Aborsi & Euthanasia

Please don’t Sleeping…;p

Creat by:Dian_okt