Post on 07-Feb-2016
description
Anatomi dan Fisiologi Jantung Manusia
Anatomi Jantung Manusia
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai
substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung,
dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang
mengalirkan darah menuju jantung. 1
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung
merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung
manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada
sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung
bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang
melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. 1
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia
merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung
itu sendiri dan bukan dari syaraf. Terdapat beberapa bagian jantung (secara anatomis) akan kita
bahas dalam makalah ini, diantaranya yaitu :
.
1
Komponen Sistem Induksi Jantung
1). Sinoatrial
2). Atrioventrikular
3). RA, LA, RV, LV
Fisiologi Jantung Manusia
Kontraksi jantung
Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar
melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial
aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan otoritmisitas. Terdapat dua jenis
khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung kontraktil yang melakukan kerja mekanis,
yaitu memompa. Sel – sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri
potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel otoritmik, tidak berkontraksi
tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang
bertanggungjawab untuk kontraksi sel – sel pekerja.2
2
Siklus Jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari
ventrikel, dimana terjadi pengisian darah. Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi
isovolumetrik danventricular filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai
relaksaasi, katup semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak
berubah. Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di
ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan
akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol
disebut End Diastolic Volume .
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel. Pada
kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap tertutup. Tekanan
juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi ventrikel,
tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan pulmoner
sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh
tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut
End Systolic Volume. 2
Denyut Jantung dan Tekanan Darah
Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Nodus SA
dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan depolarisasi paling
tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara denyutan secara umum
dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+. Jantung dipersarafi oleh kedua
divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulai saraf. Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf
3
vagus terutama mempersarafi atrium, terutama nodus SA dan AV, sedangkan persarafan ke
ventrikel tidak signifikan.
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada pembuluh
darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan diatas tentang sistol
dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi perifer.Curah jantung
adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap ventrikel per menit. Dua faktor penentu
curah jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Volume sekuncup adalah
volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume diastolik akhir akan menyebabkan
peningkatan volume sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar pengisian saat diastol,
semakin besar volume diastolik akhir dan jantung akan semakin teregang.Semakin teregang
jantung, semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum kontraksi.Peningkatan panjang
menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung berikutnya dan dengan demikian
dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan intrinsik antara volume diastolik akhir
dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank – Starling pada jantung. 3
ANATOMI PEMBULUH DARAH VENA
Vena
Vena merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari sistemik kembali ke jantung
(atrium dextra), kecuali v.pulmonalis yang berasal dari paru menuju atrium sinistra. Semua vena-
vena sistemik akan bermuara pada vena cava superior dan vena cava inferior.
Pendarahan vena kepala
Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria dan v.fasialis sebagian akan bermuara pada
v.jugularis interna, sebagian lagi pada v.jugularis eksterna. Nantinya v.jugularis eksterna akan
bermuara pada v.subclavia, di mana v.subclavia akan beranastomosis dengan v.jugularis interna
membentuk v.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masing-masing dextra dan
sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava superior.
4
Pendarahan vena ekstremitas atas
Vena-vena yang ada di tangan, seperti v.intercapitular, v.digiti palmaris dan v.metacarpal
dorsalis akan bermuara pada v.cephalica dan v.basilica di lengan bawah. Dari distal ke
proksimal, kedua vena ini akan mengalami percabangan dan penyatuan membentuk v.mediana
cephalica, v.mediana basilica, v.mediana cubiti, v.mediana profunda dan v. mediana
antebrachii sebelum mencapai regio cubiti. Setelah regio cubiti, vena-vena tersebut kembali
membentuk v.cephalica dan v.basilica. V.basilica akan bersatu dengan v.brachialis (yang
merupakan pertemuan v.radialis dan v.ulnaris) membentuk v.aksilaris di mana nantinya
v.cephalica juga akan menyatu dengannya (v.aksilaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju
jantung sebagai v.subclavia lalu beranastomosis dengan v.jugularis interna dan eksterna (dari
kepala) membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra sebagai vena
cava superior. 4
Pendarahan vena ekstremitas atas
Pendarahan vena ekstremitas bawah
5
Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melalui v.saphena
magna di bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena magna tersebut akan bermuara di
v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan
bermuara pada v.poplitea dan berakhir di v.femoralis. V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior
juga bermuara pada v.poplitea.
Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menuju v.iliaca communis dan
selanjutnya v.cava inferior.
Selain itu terdapat juga v.glutea superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di
daerah gluteus, yang bermuara ke v.iliaca interna.5
Sistem vena pada ekstremitas bawah terbagi menjadi 3 subsistensi : (1) subsistem vena
superficial, (2) subsistem vena profunda dan (3) subsistem penghubung ( saling
berhubungan). Vena superficial terletak di jaringan subkutan anggota gerak dan menerima
aliran vena dari pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil di dalam kulit, jaringan subkutan
dan kaki. Sistem superficial terdiri dari vena safena magna dan vena safena parva. Vena
safena magna adalah vena terpanjang di tubuh; berjalan dari maleolus di mata kaki, naik ke
bagian medial betis dan paha, bermuara ke vena femoralis tepat dibawah selangkangan. Titik
6
persambungan antara kedua vena tersebut, persambungan safena, merupakan patokan anatomi
yang penting. Vena safena magna mengalirkan darah dari bagian antero-medial betis dan paha.
Vena safena parva berjalan di sepanjang sisi lateral dari mata kaki melalui betis menuju ke lutut,
mendapatkan darah dari bagian postero-lateral betis dan mengalirkan darah ke vena poplitea.
Titik pertemuan antara vena safena dan poplitea disebut sebagai persambungan safeno-poplitea.
Diantara vena safena magna dan parva ini terdapat banyak anastomosis : anastomosis ini
merupakan rute aliran kolateral yang memiliki potensi penting, bila terjadi obstruksi vena.
Sistem vena profunda membawa sebagian besar darah vena dari ektremitas bawah dan
terletak didalam kompartemen otot. Vena-vena profunda menerima aliran dari venula-venula
kecil dan pembuluh darah intramuskular. Sistem vena profunda cenderung berjalan paralel
dengan pembuluh arteri anggota gerak bawah, dan diberi nama yang sama dengan arteri tersebut.
Sebagai akibtanya, yang termasuk dalam sistem vena ini adalah vena tibialis anterior dan
posterior, vena peroneus, vena poplitea, vena femoralis, vena femoralis profunda, dan
pembuluh –pembuluh darah betis yang tidak diberi nama. Vena iliaka juga termasuk dalam
sistem vena profunda ekstremitas bawah karena aliran vena dari anggota gerak ke vena kava
bergantung pada patensi dan integritas pembuluh-pembuluh ini. Vena iliaka komunis kiri
melewati bawah arteria iliaka komunis pada jalurnya menuju vena kava,sehingga vena tersebut
berpotensi tertekan arteri. Jumlah persilangan ini memiliki perbandingan 2:1 dalam
menyebabkan trombosis vena profunda kiri daripada yang kanan. 5
Subsistem vena-vena profunda dan superfisialis dihubungkan oleh saluran-saluran
pembuluh darah yang disebut vena penghubung. Vena-vena penghubung menyusun subsistem
penghubung ektremitas bawah. Aliran biasanya di pirau dari vena superfisialis ke vena profunda
dan selanjutnya ke vana kava inferior.
Katup-katup semilunaris satu arah menyebar ke seluruh sistem vena ektremitas
bawah .Katup-katup vena ini adalah lipatan tunika intima yang terdiri dari endotel dan kolagen.
Katup-katup vena ini mencegah terjadinya aliran balik dan mengarahkan aliran ke proksimal
mulai dari ekstremitas bawah ke vana kava, dan dari sistem superfisial ke sistem profunda
melalui penghubung. Kemampuan katup-katup ini untuk menjalankan fungsinya sangat penting
sebab aliran darah dari ektremitas ke jantung berjalan melawan grafitasi. 4,5
7
Daftar Pustaka
1. Majid, Abdul.Anatomi Jantung dan pembuluh darah, Sistem Kardiovaskuler secara
Umum, Denyut Jantung dan Aktifitas Listrik Jantung, dan Jantung sebagai Pompa.
Fisiologi Kardiovaskular. Medan; Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran USU.2005; 7 -
16.
2. Dorland,W.A.Newman.Cardia.Lia Astika Sari,A.Md dan Sonta F.Manalu,A.Md.Kamus
Kedokteran Dorland edisi 29.Jakarta:EGC.353.
3. Snell RS. Anatomi Klinik ;editor: Sugiharto L. ed 6. 2006. EGC: Jakarta
4. Jusi, Djang. Dasar-dasar ilmu bedah vaskuler.Edisi kelima. Balai penerbit : FKUI. 2010.
Hal : 85,204-255
5. Lorraine M. Wilson, A. Price Sylvia. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit.
Edisi keenam.Volume pertama. Balai penerbit : EGC. 2006. Hal : 674-683
8