Post on 06-Feb-2018
ANALISIS WACANA KELUARGA SAKINAH
PADA MATERI SIARAN PROGRAM KAJIAN PAGI
DI RADIO FAJRI 99.3 FM BOGOR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Saddam Zaenuddin
NIM: 109051000169
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/ 2013 M
i
ABSTRAK
Nama : Saddam Zaenuddin
Judul : Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program
Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor
Keluarga sakinah adalah keluarga yang bahagia. Keluarga sakinah satu
ungkapan untuk menyebut sebuah keluarga yang fungsional dalam mengantar
pasangan pada cita-cita dan tujuan membangun keluarga. Tidak ada rumah tangga
yang tanpa konflik dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang
tanpa problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan
suami-istri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang
menerjang keluarganya.
Melihat pentingnya keluarga sakinah, banyak sekali media yang tersedia
dari media cetak maupun elektronik. Salah satu yang menyediakan edukasi
mengenai kajian keluarga sakinah adalah radio. Radio merupakan media
elektronik untuk penghubung massa serta menyatukan komunikasi antar keluarga.
Salah satu radio yang berkembang adalah radio Fajri 99.3 FM Bogor. Radio Fajri
itu sendiri, memiliki program kajian keluarga sakinah yang bertujuan untuk
membina keluarga sakinah serta memberikan edukasi mengenai problematika
keluarga bagaimana cara mengatasinya. Berdasarkan latar belakang di atas,
muncul pertanyaan : Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam
program Kajian Pagi menurut teks, kognisi sosial dan konteks sosial? Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui dan mencari jawaban tentang bagaimana wacana
keluarga sakinah dalam program Kajian Pagi di radio Fajri 99.3 FM Bogor.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif, yaitu
memaparkan dan menggambarkan masalah kemudian menganalisisnya dengan
konsep dan teori yang berkaitan. Penelitian ini difokuskan pada wacana Keluarga
Sakinah edisi 10 dan 17 Mei 2013 pada program Kajian Pagi. Melalui kerangka
konseptual (landasan teoritis), penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang
terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.
Analisis Van Dijk terbagi tiga bagian teks, kognisi sosial, konteks sosial dalam
hal ini adalah struktur wacana yang disampaikan narasumber Ustadz Arifin dalam
membahas kajian keluarga sakinah, struktur wacana dalam penelitian ini adalah teks,
struktur makro berisikan permulaan yang salah, tidak memahami hak dan kewajiban
suami istri, su’udzon (buruk sangka), masalah finansial (keuangan) keluarga,
masalah seksualitas dan keturunan. Superstruktur, mempunyai skema atau alur
pembahasan fenomena sehari-hari yang dikaitkan dengan values atau nilai yang
ada. Struktur mikro mengedepankan kisah yang digambarkan dalam Al-Qur’an
dan hadits, kaitannya dengan keluarga sakinah.
Kognisi sosial, dalam hal ini mengenai fenomena yang digambarkan oleh
narasumber, berkaitan langsung dengan implementasi keluarga sakinah dalam
kehidupan masyarakat, konteks sosial yakni substansi keluarga sebagai institusi
terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan
limpahan Rahmat dan Kasih-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Puji serta syukur
peneliti panjatkan untuk petunjuk serta Ridha-Nya, akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada
Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 FM Bogor” sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir
peneliti sebagai persyaratan dalam menyelesaikan program studi di jenjang Strata
Satu (S1) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari benar bahwa begitu
banyak dukungan dan perhatian yang peneliti dapatkan dari berbagai pihak
sehingga segala kesulitan dan hambatan dalam menyusun skipsi ini akhirnya
dapat dilalui. Ucapan terima kasih saja belum dirasakan cukup untuk membalas
dukungan-dukungan tersebut. Namun bagaimana pun, peneliti mengiringkan
terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungan baik moril maupun materil selama
proses menyeselesaikan studi kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pudek I Bidang Akademik,
Drs. H. Mahmud Jalal, M.A, selaku Pudek II Bidang Administrasi Umum
iii
dan Keuangan, serta Drs. Studi Rizal LK, M.A selaku Pudek III Bidang
Kemahasiswaan.
2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Ibu Umi Musyarofah, M.A sebagai Sekretaris Jurusan KPI, dan Pak Fatoni
yang telah membantu dalam memberikan informasi akademik dan
penyusunan transkip nilai penulis. Ibu Siti Napsyiah, M.SW, sebagai Dosen
Penasihat Akademik KPI E angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan
dalam penyusunan proposal skripsi ini.
3. Zakaria, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan,
bimbingan, dan nasehat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen, serta para staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Pihak Fajri 99.3 FM yang turut berperan dalam selesainya penelitian
peneliti, khususnya kepada Sekretaris Redaksi Ade Eris, Departemen
Penyiaran dan Periklanan Yusuf Supriadi dan Narasumber Ustadz Arifin.
Terimakasih telah memberikan waktu berharganya.
6. Secara khusus dan terutama adalah yang peneliti selalu cintai, kedua orang
tua, Ujang Sadi dan Yuyun Yulifah yang telah begitu banyak dan tanpa henti
memberikan doa, dukungan dan pengorbanan kepada peneliti.
7. Kakak dan Adik peneliti, Evi Rahmawati dan Yeni Rahmania yang selalu
menjadi inspirasi.
8. Dulur-dulur salembur barudak Mahasiswa Bogor (HIMABO), M. Saddam H
(Nyamuk), Jajat Hidayat, Faisal Wibowo, Ilham Mabruri, Ozi, Arif Hidayat,
Gunawan, Indra, Nur Aripin, dan dulur-dulur lainnya terima kasih atas
iv
kepercayaan dan kekeluargaan yang selama ini kita bangun dan kerja keras
untuk membangun organisasi ini.
9. Teman-teman seperjuangan KPI E angkatan 2009, yang telah melalui
sebuah masa penuh kenangan dengan peneliti selama menuntut pendidikan
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya, Rulli Chandra, Kharisma
Utama, Nurul Rizki Salam, Adharu Dhahiru, Saiful Mukminin, Firman dan
yang lainnya.
10. Teman-teman anggota KKN REAKSI dan seluruh warga Cipelang, terima
kasih atas kerja sama dan pengalamannya sebulan penuh disana.
11. Teman-teman redaksi TERAS KPI yang selalu memberikan informasi dan
diskusi seputar kampus, Rulli Chandra, Bowo, Hernisya dan yang lainnya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, peneliti akan menerima segala kritik dan saran sehingga dapat menjadi
acuan pembelajaran peneliti. Akhirnya, peneliti berharap agar skripsi ini dapat
memberikan manfaat dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya
dan pembaca pada umumnya.
Ciputat, 16 September 2013
Saddam Zaenuddin
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................... 6
D. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7
E. Metodologi Penelitian ............................................................... 8
F. Kerangka Konsep ...................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ................................................................ 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis Wacana dan Teori Teun A.Van Dijk .......................... 17
1. Pengertian Analisis Wacana .......................................... 17
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk .............................. 21
B. Keluarga Sakinah ..................................................................... 26
1. Pengertian Keluarga ...................................................... 26
2. Pengertian Sakinah ........................................................ 28
3. Konsep Keluarga Sakinah ............................................. 29
C. Program Radio .......................................................................... 32
1. Pengertian Program Radio ............................................ 32
2. Jenis-jenis Program Radio ............................................. 35
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO FAJRI 99.3 FM
BOGOR
vi
A. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri 99.3 FM ..................... 39
B. Visi dan Misi Radio Fajri 99.3 FM ........................................... 41
C. Struktur dan Narasumber Radio Fajri 99.3 FM ........................ 41
D. Program-program Radio Fajri FM Bogor ................................. 43
E. Sejarah Singkat Program Kajian Pagi ....................................... 47
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Teks Pesan Keluarga sakinah Program Kajian
Pagi………………………… .................................................... 48
1. Struktur Makro .............................................................. 48
2. Superstruktur ................................................................. 51
3. Struktur Mikro ............................................................... 59
B. Kognisi Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian
Pagi……………… .................................................................... 74
C. Konteks Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian
Pagi……………... ..................................................................... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 84
1. Struktur Teks ................................................................. 84
2. Kognisi Sosial ............................................................... 88
3. Konteks Sosial ............................................................... 89
B. Saran .......................................................................................... 90
1. Radio Fajri 99.3 Fm ...................................................... 90
2. Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ........................ 90
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 91
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Subjek Penelitian ......................................................................... 10
Tabel 1.2 Unit Analisis ................................................................................ 13
Tabel 1.3 Struktur Wacana Van Dijk ........................................................... 13
Tabel 2.1 Elemen Wacana Van Dijk ............................................................ 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam membangun fondasi rumah tangga yang sakinah, mengikatnya
dengan asas yang kuat dan sangat kokoh sehingga menggapai awan dan dan
bintang-bintang. Jika bintang-bintang adalah perhiasan langit, maka rumah tangga
adalah perhiasan sebuah masyarakat. Karena pada rumah tangga ada suatu
keindahan, kebanggaan, pertumbuhan yang menyenangkan, kebersamaan, dan
orang-orang tercinta sehingga Allah SWT mewariskan bumi beserta isinya. Dari
keluargalah kenikmatan abadi yang bisa diperoleh manusia atau sebaliknya, dari
keluarga juga penderitaan berkepanjangan yang tiada bertepi yang diujikan Allah
kepadanya. Islam telah menentukan bangunan bagi sebuah rumah tangga ideal
dengan dasar-dasar yang istimewa dan permanen sehingga tidak ada seorang ahli
bangunan pun yang mampu menyamainya. Untuk itu, marilah kita lihat
keistimewaan ketentuan hukum Islam bagi suami-istri demi terciptanya sebuah
bangunan yang kokoh sehingga tidak terguncang oleh kerasnya kehidupan.
Dengan berbekal dasar-dasar ini akan mudah bagi seorang Muslim untuk
menghadapi kejadian apapun, bahkan kesulitan dan kesedihan yang melampaui
batas.1
Untuk mengetahui keagungan syariat Islam tentang keluarga sakinah yang
terbina atas pilar-pilar yang kokoh dan kuat, selayaknya kita melihat sistem
1 Abdul Hamid Kisyik, Keluarga Sakinah, (Bandung:Mizan Media Utama, 2000), h. 20.
2
munakahat yang dibelakukan pada zaman jahiliyah yang sudah diberantas oleh
Islam sampai ke akar-akarnya. Karena sistem yang mereka pergunakan dahulu
cenderung membatasi keturunan agar berjumlah sedikit dan menjadikan wanita
hanya sebagai tempat bersenang-senang dan pemuas nafsu belaka.
Dengan berumah tangga akan terwujudlah kerjasama yang
bertanggungjawab serta dilandasi dengan kasih sayang dan juga untuk menutup
sebagian dosa perbuatan maksiat. Disamping itu rumah tangga juga merupakan
unit atau kelompok terkecil dari masyarakat, dari sinilah berawalnya
perkembangan Bangsa dan Negara selanjutnya. karenanya masalah perkawinan
haruslah mendapat perhatian dan pembinaan yang utama, supaya kelak akan dapat
melahirkan anak-anak atau generasi yang baik sebagai penerus perjuangan Bangsa
dan Negara di masa mendatang yaitu : Membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Apabila setiap rumah tangga mampu membina anggota keluarganya dengan baik,
maka terwujudlah masyarakat yang baik dan begitu pulalah sebaliknya.2
Dalam pandangan Islam, selain memiliki fungsi sosial, keluarga juga
memiliki fungsi politis dan strategis. Secara sosial, keluarga adalah ikatan terkuat
yang berfungsi sebagai pranata awal pendidikan primer, dengan ayah dan ibu
sebagai sumber pengajaran pertamanya, sekaligus tempat membangun dan
mengembangkan interaksi harmonis untuk meraih ketenangan dan ketentraman
hidup satu sama lain. Secara politis dan strategis, keluarga berfungsi sebagai
tempat yang paling ideal untuk mencetak generasi unggulan, yakni generasi
bertakwa, cerdas dan siap memimpin umat membangun peradaban ideal di masa
2Sidi Nazar Bakri. Kunci Keutuhan Rumah Tangga, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993)
h.2.
3
depan, sebagaimana telah terbukti berhasil membangun peradaban ideal umat
Islam dimasa lalu hingga umat islam muncul sebagai khoyru ummah.3
Sesungguhnya penghayatan yang benar terhadap hikmah pernikahan ini
mendorong kita untuk berpikir lebih jauh, untuk memperoleh kesucian jiwa,
ketentraman batin, dan keteguhan iman, serta mengantar kita kepada kebahagiaan
dan kedamaian yang dapat menambah rasa syukur kita. Apalagi jika kekuatan kita
bertambah berkat kelahiran putra-putri kita, dan juga bertambahnya kekayaan
yang kita miliki.4
Siaran radio memiliki kelebihan dibanding dengan media massa lain,
seperti media cetak dan televisi. Menurut Onong Uchjana Effendy, kelebihan
siaran radio ialah sifatnya yang langsung, menembus jarak dan rintangan serta
mengandung daya tarik. Dengan sifatnya yang langsung, maka setiap gagasan
atau sesuatu yang akan disiarkan bisa segera dan langsung dilakukan. Hal ini
berbeda dengan misalnya media cetak yang harus lebih dahulu menulis berita
dengan baik, lalu mencetaknya dan kemudian menyebarkannya. Ini berbeda pula
dengan stasiun televisi yang harus dahulu mengambil gambar sesuatu yang akan
ditayangkan dan menulis naskah beritanya.5
Radio merupakan media produksi yang semata-mata hanya suara,
demikian juga dengan radio Fajri Fm Bogor. Acara Kajian Pagi disampaikan
dengan bahasa Indonesia yang komunikatif, topik bahasan yang ringan dan
praktis, terutama mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Wilayah pedesaaan
3Hizbut Tahrir Indonesia, Peran Strategis Keluarga, Ancaman dan Tantangan Masa
Depan, (Jakarta:Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, 2012) h.46. 4Mahmud Al Shabbagh, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung:
Rosdakarya, 1991) h.8. 5 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat : Kalam Indonesia, 2005), h. 84.
4
dan perkotaan ini sangat berpengaruh pada eksistensi Radio Fajri dalam
melakukan sistem pelayanan terhadap pendengar. Radio Fajri Fm memiliki
berbagai macam acara siaran, salah satunya adalah Kajian Pagi yang disiarkan
setiap hari senin sampai minggu dengan segmen-segmen tertentu. Penulis hanya
memfokuskan Kajian Pagi dengan tema Keluarga Sakinah. Acara tersebut
menyajikan pembahasan dengan tema Keluarga Sakinah secara komprehensif
dengan kemasan dialog interaktif, dan menghadirkan para Ustadz (Narasumber)
yang berkompeten di bidangnya.
Argumentasi peneliti mengenai radio Fajri 99.3 FM adalah radio yang
menyiarkan materi dakwah (full dakwah) setiap harinya dengan menyajikan
kajian-kajian yang dapat memberikan informasi mengenai dakwah Islam, salah
satu kajian keluarga sakinah yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai
konsep keluarga yang ideal, mengetahui penyebab-penyebab konlik rumah tangga
dan bagaimana cara mengatasi problematika tersebut. Radio merupakan media
informasi yang masih banyak digunakan untuk mencari informasi, meskipun
banyak berkembang media-media lainnya seperti media cetak dan internet, karena
sifat radio langsung sehingga gagasan dapat langsung disiarkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih dalam mengenai Program Kajian Pagi yang mengemas tentang
Keluarga Sakinah, yang mudah dipahami dan diambil hikmahnya melalui kajian
wacana yang ditampilkan dalam program tersebut. Dengan demikian untuk
membahas permasalahan di atas maka penulis tuangkan dalam judul “Analisis
5
Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri
99.3 Fm Bogor “ .
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis mengkonsentrasikan
penelitiannya tentang analisis wacana yang disampaikan pada materi Kajian Pagi
mengenai konsep keluarga sakinah, dengan alasan bahwa pesan yang disampaikan
sangat penting untuk sarana edukasi yang dapat membangun keluarga islami
dalam masyarakat saat ini, yaitu tentang pentingnya membangun keluarga sakinah
edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang disiarkan langsung setiap hari Jum‟at pukul
05.30 - 06.30 WIB yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga yang
merujuk pada teori Van Dijk. Setelah mengacu pada pembatasan masalah diatas,
maka penelitian ini merumuskan pertanyaan :
1. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi
menurut teks ?
2. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi
menurut kognisi sosial ?
3. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi
menurut konteks sosial ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan
6
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan oleh penulis
diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana wacana konsep Keluarga Sakinah yang
terdapat pada Program Kajian Pagi.
2. Untuk mengetahui Konstruksi Sosial mengenai konsep Keluarga Sakinah
yang terdapat pada Program Kajian Pagi.
b. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian tentang program ini dapat memperdalam studi tentang analisis
wacana. Khususnya tentang kajian analisis wacana pada sebuah program.
Disamping itu, penelitian analisis pada program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ini
juga dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang analisis wacana dan
dapat diaplikasikan dalam analisis lainnya. Sementara itu kajian program ini juga
sebagai penyampaian pesan yang diharapkan akan memberikan kontribusi yang
bagus dan positif pada khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan dan moral
melalui program media radio.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini daharapkan akan menjadi bahan masukkan bagi pihak
pengelola Radio Fajri 99.3 FM Bogor untuk lebih meningkatkan kualitas dan
kuantitas radio dalam menyiarkan program dakwah. Sebagai tambahan wawasan
bagi para praktisi maupun aktivis dakwah pada umumnya dalam mengemas nilai-
nilai islam menjadi informasi yang menarik, serta memanfaatkan media radio
7
sebagai media dakwah yang efektif dan efisien dalam menyiarkan pengetahuan
tentang islam.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi, penulis telah melakukan kajian pustaka
di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Perpustakaan
Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil tinjauan
yang dilakukan, penulis menemukan beberapa penelitian yang membahas metode
analisis yang sama, yaitu analisis wacana, tapi dengan objek yang berbeda :
Skripsi Karya Mella Mawaddah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana Character Building Pada
Program ESQ For Succes di Metro TV” skripsi ini membahas tentang wacana
Character Building dan yang diteliti adalah skrip pada program ESQ For Succes
di Metro TV. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah media yang digunakan
sebagai objek penelitian yaitu Program Televisi, skripsi ini menemukan
bagaimana wacana yang dibangun program ESQ dalam pembangunan karakter.
Skripsi Karya Neneng Hasanah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dengan judul “Analisis Wacana “Human Interest” Pada Acara Kick Andy
di Metro TV (Episode Aa Gym Menjawab). Skripsi ini membahas wacana yang
ada dalam program televisi. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah media
yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu Program Televisi, skripsi ini
menemukan bagaimana wacana yang dibangun program Kick Andy dalam
fenomena yang sedang terjadi pada Aa Gym mengenai poligami. Skripsi Karya
Lovana Andayani, Mahasiswi Jurusan Kajian Manajemen Komunikasi
8
Universitas Islam Bandung dengan judul “Studi Analisis Wacana Gaya Hidup
“Highclass” dalam Naskah Program Acara Party To Go SE Radio 88.1 Fm
Bandung dengan Pendekatan Van Dijk. Skripsi ini membahas wacana yang ada
dalam program radio, skripsi ini menemukan bagaimana wacana yang dibangun
program Party To Go SE Radio dalam Gaya Hidup “Highclass”. Perbedaan
dengan skripsi peneliti adalah adalah subjek dan objek penelitiannya.
Penulis menggunakan beberapa rujukan skripsi terdahulu hanya untuk
mendapatkan informasi tentang hal yang berkaitan dengan skripsi yang sedang
diteliti, hal tersebut bertujuan agar tidak adanya kesalahan dalam mengolah data
dan menganalisisnya. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa
penelitian terdahulu berbeda. Skripsi lain yang membahas tentang wacana
memiliki objek penelitian yang berbeda. Mereka menggunakan media novel, lagu
dan program televisi, adapun penelitian pada program radio dan radio yang
berbeda, sedangkan yang membahas tentang “Analisis Wacana Keluarga Sakinah
Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi Di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor” di
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, penulis belum menemukan ada
yang meneliti. Oleh karena itu penulis memberanikan diri untuk mengambil judul
tersebut.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada wacana “Keluarga Sakinah” edisi bulan
Mei 2013 pada Program Kajian Pagi. Dan jenis penelitian ini berdasarkan
tujuannya menggunakan jenis penelitian deskriptif secara sistematis, faktual,
9
akurat tentang fakta-fakta dan objek tertentu. Prof. Dr. S. Nasution, MA
mengungkapkan deskriptif, yaitu penggambaran lebih jelas tentang objek yang
menjadi kajian.6 Melalui kerangka konseptual (landasan teoritis) peneliti
melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta
indikatornya. Penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa
menjelaskan hubungan antar variabel. Dan data deskriptif dapat memberikan
gambaran yang menyeluruh dan komprehensif, serta melakukan eksplorasi lebih
jauh lagi tentang apa isi makna yang terkandung dalam program Kajian Pagi
”Keluarga Sakinah” di Radio Fajri 99.3 FM .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan data-data
yang dihasilkan dari sumber-sumber tertulis mengenai pokok-pokok permasalahan
yang akan dikaji. Menurut Bogdan dan Taylor, seperti dikutip Prof. Dr. Syamsir
Salam dalam bukunya Metode Penelitian Sosial, menyatakan bahwa penelitian
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati sesuai
dengan obyek penelitiannya.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Tim Produksi
Program Kajian Pagi Radio Fajri 99.3 FM, sedangkan objeknya adalah materi
program Kajian Pagi Keluarga Sakinah berupa rekaman dan transkip edisi bulan
Mei 2013 pada kajian “Keluarga Sakinah”.
6 S. Nasution, Metode Research, (Bandung: Jemmars, 1987), h. 4.
10
No Tanggal TOPIK
1. 10 Mei 2013 Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga
2. 17 Mei 2013 Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga bagian kedua
Tabel 1.1 Subjek Penelitian
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 01 Mei – 31 Juni 2013 di Radio
Fajri 99.3 FM yang beralamat di Jalan Raya Cimanglid, No 61, Desa Sukamantri,
Kec. Tamansari, Kab. Bogor
4. Tahapan Penelitian
A. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Peneliti melakukan teknik wawancara bebas terpimpin. Yaitu peneliti
mempersiapkan beberapa pertanyaan yang kemudian dijawab dengan bebas dan
terbuka baik melalui telepon atau tatap muka langsung (face to face) dengan
Bapak Yusuf S.Pd.I (Departemen Penyiaran dan Periklanan) dan kepada Ustadz
Arifin S.H.I (narasumber) pada program Kajian Pagi. Wawancara ini dilakukan
dengan kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai program Kajian Pagi
“Keluarga Sakinah”, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat terkait
dengan penelitian ini.
b. Observasi
11
Definisi observasi sebagai “pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan
pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organism in
situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris”.7 Peneliti melakukan observasi
langsung yakni mendengarkan program Kajian Pagi “Keluarga sakinah” setiap
hari Jum‟at dengan menggunakan tape radio atau fasilitas radio di handphone dan
melalui streaming dengan mengakses internet www.fajrifm.com, yang kemudian
dijadikan ke dalam bentuk transkip data siaran yang digunakan sebagai alat bantu
dalam menganilisisnya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel.8 Dengan
melakukan teknik pengumpulan data dan menginvestasi dokumen-dokumen yang
relevan serta memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh
Peneliti. Dalam hal ini, peneliti mendatangi langsung Radio Fajri 99.3 FM untuk
memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan Radio Fajri 99.3 FM hingga
data-data program siaran Kajian Pagi “Keluarga Sakinah” berupa rekaman siaran
Kajian Pagi edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang berjudul Penyebab-penyebab
konflik rumah tangga, sebagai alat bantu peneliti yang diperoleh dari pihak
produser materi Radio Fajri 99.3 FM Bogor.
B. Teknik Pengolahan Data
Dari data-data yang dikumpulkan, peneliti memilih data-data yang sesuai
dengan rumusan masalah penelitian, kemudian dianalisis dengan Analisis Wacana
7 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2007), h.
83. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 206.
12
model Van Dijk. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu
dengan pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan
mengklasifikasi serta menginterpretasikan data sesuai dengan model Van Dijk,
sehingga diperoleh gambaran tentang Struktur Makro, Struktur Mikro, Konteks
Sosial kemudian disimpulkan.
Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran
program Kajian Pagi yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga
edisi 01 Mei – 31 Mei 2013. Dan setelah data terkumpul, peneliti akan
melaporkan, menggambarkan, mengklasifikasikan serta menginterpretasikan
secara apa adanya sesuai dengan catatan lapangan penelitian dan kemudian
disimpulkan menjadi data yang valid realibel.
C. Analisis Data
Unit analisis dalam penelitian ini adalah teks dari topik pembahasan dalam
program Kajian Pagi Keluarga Sakinah di Fajri 99.3 FM. Analisis hanya
dilakukan pada level teks saja. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk
memarginalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu. Jika
digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :
Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang diamati dari topik atau tema yang diangkat
dari suatu teks
13
Super Struktur
Kerangka dari suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan
kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya
yang dipakai oleh suatu teks.
Tabel 1.2
Selanjutnya teknik penulisan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman
penelitian skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.9
F. Kerangka Konsep
Struktur Wacana Van Dijk10
No Struktur
Wacana
Hal Yang Diamati Elemen
1 Struktur Makro Tematik (apa yang dikatakan) Topik
2 Super Struktur Skematik (bagaimana pendapat disusun
dan dirangkai)
Skema
3 Struktur Mikro Semantik (makna yang ingin ditekankan
dalam teks berita)
Latar, detail,
maksud,
praanggapan,
9 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: CEQDA, 2007),h. 34.
10 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta:LkiS,2006),
h.228-229
14
nominalisasi
4 Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana pendapat
disampaikan)
Bentuk kalimat,
koherensi, kata
ganti
5 Struktur Mikro Stilistik (pilihan kata apa yang ingin
dipakai)
Leksikon
6 Struktur Mikro Retoris (bagaimana dan dengan cara apa
penekanan yang dilakukan)
Grafis, metafora,
ekspresi
Tabel 1.3
1. Tematik
Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu
yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti
„menempatkan‟ atau „meletakkan‟. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah
selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.
2. Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan
sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian
dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.
3. Semantik
Makna dalam analisis wacana adalah hal yang terpenting yang ditunjukkan
oleh struktur teks. Dalam analisis wacana, makna kata adalah praktik yang ingin
dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Semantik dalam pengertian umum adalah
15
disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal
maupun gramatikal.
4. Sintaksis
Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun =
dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan bersama-
sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis
teks media alex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
5. Stilistik
Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya
bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk
menggunakan bahasa sebagai sarana.
6. Retoris
Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau
menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris
mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu
ingin disampaikan kepada khalayak.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan skripsi ini, maka
penulis membuat sistematika penulisan skripsi sebagai berikut.
16
Penulis memulai dengan BAB I, yaitu pendahuluan, yang menguraikan
latar belakang masalah. Agar tetap fokus, dengan memberikan batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian,
kerangka konsep, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan yang merupakan
gambaran umum dalam penulisan skripsi.
Selanjutnya, landasan teoritis penulis tempatkan pada BAB II, yaitu
menjelaskan teori-teori yang relevan digunakan dalam penulisan skripsi untuk
menganalisa dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber seperti
buku referensi maupun internet yang menjadi landasan penulisan skripsi ini
diantaranya teori tentang Analisis Wacana Teun Van Dijk, Keluarga Sakinah, dan
Program Radio.
Lebih jauh, gambaran umum Profil Radio Fajri 99.3 FM yaitu membahas
tentang sejarah singkat program kajian pagi, perkembangan Radio Fajri 99.3 FM,
visi dan misi, struktur kepengurusan, program-program radio Fajri. Penulis
tempatkan pada BAB III.
Adapun temuan dan Analisis Data, dari keseluruhan skripsi ini ada pada
BAB IV yang membahas hasil dari temuan data dan analisis data yakni teks
analisis wacana Van Dijk (struktur makro, superstruktur, struktur mikro) konsepsi
konteks sosial, kognisi sosial dan terhadap teks program Kajian Pagi.
Akhirnya BAB V Penutup, yaitu berisi kesimpulan dari penulisan skripsi
dan saran yang diharapkan dapat berguna bagi penulis.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis wacana dan Teori Teun A. Van Dijk
1. Pengertian Analisis Wacana
Analisis Wacana berasal dari dua kata yakni analisis wacana. Kata analisis
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dalam beberapa pengertian yakni :
a. Kata analisis sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaaan yang sebenarnya
(sebab musabab, duduk perkaranya, dsb)
b. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian
itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
c. Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya.1
Sedangkan istilah wacana secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta
wac/wak/vak, artinya „berkata atau berucap‟. Kata tersebut mengalami
perkembangan menjadi wacana . jadi kata wacana dapat diartikan sebagai
perkataan atau tuturan. Istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para
1 DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005). Edisi ke-3,
h.43
18
linguis di Indonesia sebagai terjemahan istilah dalam bahasa Inggris discourse.
Kata ini diturunkan dari dis (dan/dalam arah yang berbeda) dan currere (lari).2
Makna istilah di atas berkembang sehingga kemudian memiliki arti
sebagai pertemuan antar bagian yang membentuk satu kepaduan. Analisis wacana
menekankan bahwa wacana adalah juga bentuk interaksi. Analisis wacana adalah
ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun belakangan ini, aliran-aliran
linguistik selama ini membatasi penganalisisannya hanya pada soal kalimat, dan
barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatian kepada
penganalisisan wacana.3
Dalam buku Alex Sobur dituliskan pengertian wacana menurut Ismail
Muharimin, yakni sebagai kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut
urut-urutan yang teratur dan semestinya, komunikasi buah pikiran, baik lisan
maupun tulisan, yang resmi dan teratur.4
Dari definisi ini, wacana harus mempunyai dua unsur penting, yaitu
kesatuan (unity) dan kepaduan (coherence). Alex Sobur berupaya merangkum
pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai
rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal
(subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang
koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental bahasa.5
2 Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, dalam PELLBA,
(Yogyakarta:Kanisius,1993) h.3 3 Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993), h.121
4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h.10 5 Ibid., h.11
19
Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat
(rule of use-menurut Winowson).
b. Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam
konteks, teks dan situasi (firth).
c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui
interpretasi semantik (beller).
d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak
berbahasa (what is said from wahat is done-menurut Labov).
e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara
fungsional (functional use language-menurut Coulyhard).6
Ada tiga pandangan mengenai analisis wacana dalam bahasa. Pandangan
pertama diwakili kaum positivism-empiris, menurutnya analisis wacana
menggambarkan tata tuturan kalimat, bahasa, dan pengertian. Pandangan kedua
disebut sebagai konstruktivisme, yang menempatkan analisis wacana sebagai suatu
analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu.
Pandangan ketiga, disebut sebagai pandangan kritis yang menekankan pada
kontelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna,
dimana bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk
subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya.
6 Ibid., h.72
20
Awal perkembangan analisis wacana kritis dikemukakan oleh Van Dijk
(1985), yaitu tahun 1970-an dengan menunjukkan dua kecenderungan.
Kecenderungan pertama, analisis struktural teks atau analisis percakapan menjadi
kajian abstrak dan terlepas dari penggunaan bahasa yang aktual (formal).
Kecenderungan kedua, kajian bahasa dalam konteks sosial mengambil perhatian
pada contoh-contoh penggunaan bahasa dalam komunikasi. Analisis wacana ini
mendapat pengaruh dari teori linguistik kritis, teori kritis Frankfurt, dan teori
pascastrukturalisme yang berkembang di Perancis.7 Dalam hal ini, ada berbagai
varian teori analisis wacana kritis yang dilahirkan oleh para ahli dunia,
diantaranya analisis wacana Michael Foucault, Roger Fowler, dkk., Theo Van
Leeuwen, Sara Mills yang mengedepankan feminisme, dan lainnya.
Riyono Pratiko sebagaimana dikutip Alex Sobur dalam bukunya Analisis
Teks Media menjelaskan bahwa wacana adalah sebuah proses berpikir seseorang
yang mempunyai ikatan dengan ada tidaknya sebuah kesatuan dan koherensi
dalam tulisan yang disajikannya. Menurutnya, makin baik cara atau pola pikir
seseorang, maka akan terlihat jelas adanya kesatuan dan koherensi itu.8 Alex
Sobur dalam bukunya tersebut menggambarkan wacana dalam berbagai aspek
makna kebahasaan, diantaranya :
a. Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan-
gagasan konversasi atau percakapan
7 Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, (Bandung: Yrama Widya, 2009), cet. Ke-1
h.68-69 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h.10
21
b. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu objek studi atau
pokok telaah
c. Risalat tulis, disertasi formal, kuliah, ceramah, khotbah.9
Dari berbagai pengertian analisis dan wacana di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa analisis wacana merupakan suatu kegiatan mengkaji dan
menelaah suatu produk komunikasi dari perspektif kebahasaan dengan melihat
teks kemudian dikaitkan dengna ideologi di balik terbentuknya teks tersebut
dengan melihat kognisi dan konteks sosial.
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan
dikembangkan oleh para ahli, model yang paling banyak digunakan adalah model
Teun A. Van Dijk. Inti analisis Van Dijk menghubungkan tiga dimensi wacana ke
dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial,
(analisis) konteks.10
Menurut Van Dijk, sebagaimana dikutip Eriyanto penelitian atas wacana
tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks atas teks semata, karena teks
hanya hasil dari suatu proses praktik produksi yang juga harus diamati, dan harus
dilihat juga bagaimana suatu teks bisa semacam itu.11
Berikut ini kerangka
analisis wacana sesuai dengan model Van Dijk :
a. Teks
9 Ibid., h.10
10Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta:LkiS,2006) h.224
11Ibid., h.221
22
Teun A. Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai
struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk
membaginya dalam tiga tingkatan:
1) Struktur Makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang
dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam
suatu berita.
2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana bagian-bagian teks
tersusun ke dalam berita secara utuh.
3) Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil
dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase
dan gambar.12
Struktur/ elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel . Elemen Wacana Van Dijk13
No. Struktur
Wacana
Hal Yang Diamati Elemen
1 Struktur
Makro
Tematik (apa yang dikatakan) Topik (Tema
dalam Program
Kajian Pagi)
2 Super Skematik (bagaimana pendapat Skema
12
Ibid., h.226 13
Ibid., h.228-229
23
Struktur disusun dan dirangkai)
3 Struktur
Mikro
Semantik (makna yang ingin
ditekankan dalam teks berita)
Latar, detail,
maksud,
praanggapan,
nominalisasi
4 Struktur
Mikro
Sintaksis (bagaimana pendapat
disampaikan)
Bentuk kalimat,
koherensi, kata
ganti
5 Struktur
Mikro
Stilistik (pilihan kata apa yang ingin
dipakai)
Leksiko
6 Struktur
Mikro
Retoris (bagaimana dan dengan cara
apa penekanan yang dilakukan)
Grafis, metafora,
ekspresi
Tabel 2.1
b. Kognisi Sosial
Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks,
tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam pandangan Van Dijk perlu ada
penelitian mengenai kognisi sosial yang meneliti kesadaran mental wartawan,
dalam hal karya sastra maka bisa dikatakan kesadaran mental pengarangnya
dalam membentuk teks dalam karyanya.
Analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur
wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan
24
ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, maka
dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial.
Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai
makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial itu penting
dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media.14
c. Konteks Sosial
Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang berada
di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari analisis
wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara besama-sama dalam
suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk menentukan makna dari
suatu tujuan.
Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan
menggunakan elemen tersebut. Dan untuk memperoleh gambaran ihwal elemen-
elemen struktur wacana (teks) tersebut, berikut adalah penjelasan singkat:
1) Tematik
Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu
yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti
„menempatkan‟ atau „meletakkan‟. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah
selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.
14
Ibid., h.221
25
2) Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan
sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian
dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.15
3) Semantik
Makna dalam analisis wacana adalah hal yang terpenting yang ditunjukkan
oleh struktur teks. Dalam analisis wacana, makna kata adalah praktik yang ingin
dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Semantik dalam pengertian umum adalah
disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal
maupun gramatikal.
4) Sintaksis
Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun =
dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan bersama-
sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis
teks media alex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.16
5) Stilistik
15
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h. 76
16 Ibid., h. 80
26
Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya
bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk
menggunakan bahasa sebagai sarana.17
6) Retoris
Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau
menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris
mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu
ingin disampaikan kepada khalayak.
B. Keluarga Sakinah
1. Pengertian Keluarga
Dalam bahasa Indonesia, keluarga diartikan dengan bapak, ibu dan anak-
anaknya.18
Pengertian yang lebih lengkap yaitu keseluruhan penghuni rumah
tangga yang diakibatkan karena hubungan pernikahan yang dilakukan antara
seorang laki-laki dan seorang perempuan atas peasaan yang sama. Pengertian
tersebut berarti mencakup nenek, kakek, mertua adik, kakak dan sebagainya
selama masih memiliki keturunan darah dari orangtuanya terdahulu.
Beberapa keluarga juga mendefinisikan kata keluarga tidak harus hanya
pada hubungan darah saja. Akan tetapi keluarga juga bisa dilahirkan dari sebuah
hubungan yang baik bagi sesamanya. Sebagai contoh keluarga yang menganggap
seorang pembantu dirumahnya juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
17
Ibid., h. 82 18
Nafis, Fikih Keluarga, Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009
27
keluarganya, atau seorang pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai
seorang keluarganya. Hal tersebut biasanya sangat ditentukan oleh sikap dan
tingkah laku yang ditunjukan oleh individu-individu itu sendiri.
Membentuk sebuah keluarga sangatlah penting, karena dari sana manusia
akan melanjutkan kehidupannya tidak dengan kesendiriannya/sikap individunya
melainkan sebagai makhluk yang memiliki tanggung jawab lebih terhadap orang
lain yang disebut sebagai keluarga.
Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan bahwa membangun keluarga
itu mudah, namun memelihara dan membina keluarga hingga mencapai taraf
kebahagiaan dan kesejahteraan yang selalu di dambakan oleh setiap pasangan
suami istri alangkah sukarnya. Keluarga sakinah yang berintikan ketentraman,
kedamaian dan ketenangan hidup merupakan harapan dan tujuan hidup dari
sebuah perkawinan. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa keluarga sakinah
merupakan prototipe ideal dari bangunan sebuah rumah tangga. Untuk
mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah tentu saja memerlukan usaha yang
keras, konsisten dan berkesinambungan.19
Keluarga sendiri merupakan sebuah unit terkecil dalam lapisan masyarakat
yang memiliki legalitas, terutama dimata hukum yang ada di Indonesia karena
sudah diatur dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang Kependudukan
dan Keluarga Sejahtera yang berbunyi keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami istri dan anak-anaknya atau
19
Hasan Basri, Keluarga Sakinah; Tinjauan Psikologi dan Agama (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 3.
28
ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya yang berada di dalam sebuah
rumah tangga.
2. Pengertian Sakinah
Secara bahasa sakinah berarti ketenangan, kedamaian, dari akar kata sakan
yang berarti menjadi tenang, mereda, hening, tinggal. Ketenangan dan kedamaian
yang terkandung di dalamnya merupakan ketenangan secara khusus, yakni
ketenangan dan kedamaian dari Allah SWT yang berada dalam kalbu.20
Kata sakinah ditemukan dalam al quran sebanyak 6 kali. Kata ini
merupakan antonim dari idtirob (kegoncangan). Kata ini tidak digunakan kecuali
untuk menggambarkan ketenangan dan ketenteraman setelah sebelumnya terjadi
gejolak, apapun latar belakangnya. (Q.S. Al-A‟raf 7 : 189). Ayat ini
menginformasikan bahwa keberadaaan seseorang sebagai pasangannya bertujuan
untuk memperoleh ketenangan. Oleh karena itu, ketenangan sebagai tujuan dari
keberadaaan orang lain sebagai pasangannya adalah bersifat rohaniah atau biasa
disebut dengan ketenangan jiwa. Artinya, secara fitrah laki-laki akan merasa
tenang jiwanya dengan kehadiran seorang pendamping di sisinya. Begitupun
dengan perempuan, ia akan merasa tenang jiwanya dengan kehadiran laki-laki
sebagai pendamping atau suaminya.
Sakinah sendiri banyak faktor yang bisa menjadi alat ukurnya. Harta
kekayaan, kedudukan pasangan yang ideal bisa dijadikan alat ukur tersebut.
Namun secara umum, sakinah dalam sebuah keluarga ditentukan dari terciptanya
20
Huston Smith, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996) cet. Ke-3, h. 351
29
rasa bahagia apabila berada dalam rumah. Hal tesebut biasanya tercipta apabila
terjalin komunikasi yang sehat diantara anggota keluarga.21
3. Konsep Keluarga Sakinah
Keluarga sakinah merupakan dambaan bagi seluruh individu yang ingin
membina sebuah keluarga. Karena keluarga yang sakinah akan membawa para
penghuninya kepada sebuah hal yang diidam-idamkan oleh seluruh umat muslim,
yaitu Ridha Allah SWT yang berarti memasuki Surga-Nya dan jauh ari neraka-
Nya.22
Konsep keluarga sakinah sebenarnya tidak mutlak pada sebuah teori
tertentu saja. Terdapat beberapa hal yang bisa melatarbelakangi timbulnya
keluarga sakinah dalam sebuah rumah tangga. Hal itu disebabkan oleh berbagai
kondisi yang terjadi dalam rumah tangga tersebut, sehingga aturan yang akan
dimainkan di dalamnya juga harus disesuaikan dengan keadaan yang terjadi.
Dengan kata lain fleksibelitas dalam mencari sebuah solusi harus dimiliki oleh
pelaku dalam rumah tangga tersebut.
Kondisi diatas memang akan terjadi. Namun semua itu bila didasari oleh
pemahaman yang baik tentang Keluarga Sakinah itu sendiri akan mudah dijalani.
Karena dengan pemahaman atau ilmu tentangnya semua jawaban akan
permasalahan yang ada akan terselesaikan sesuai dengan keinginan dan mengarah
kepada tujuan dari terbentuknya keluarga tersebut.
21
Muhammad Arifin Ilham, Rimant Islam, (Jakarta: Haqiena Media,2010) 22
Muhammad Maftuh Basyuni, Manajemen Pembangunan Umat, (Jakarta: FDK Press, 2008)
30
Hal lain yang perlu diketahui adalah konsep tentang keluarga sakinah yang
akan mereka bentuk. Secara umum keluarga sakinah akan terbentuk apabila :
1. Semua anggota keluarga mengetahui dan menjalankan prinsip-
prinsip atau tugas merekadalam rumah tangga tersebut.23
Menjadi hal yang sangat pokok hal yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam menciptakan keluarga sakinah. Suami, istri dan anak harus mengetahui
tugas dan wewenang mereka dalam keluarga. Betapapun tingginya jabatan yang
dimiliki oleh seorang istri dan anak, namun ketika sudah kembali ke dalam rumah
seorang suami atau ayahlah yang menjadi pemimpin mereka. Begitupun dengan
suami, ia harus bertanggung jawab penuh akan keberlangsungan hidup yang ada
dalam keluarga mereka. Pendidikan, sandang, pangan keluarga harus dipenuhi
oleh seorang ayah dengan mencari nafkah bagi keluarganya.
2. Terdapat rasa saling pengertian, sabar dan menerima pasangan
hidupnya, baik atau buruknya
Rasa saling pengertian kesabaran merupakan hal yang harus ada dalam
salah satu sifat yang harus dimiliki oleh setiap anggota rumah tangga yang
menginginkan terciptanya keluarga sakinah dalam rumah tangga mereka. Dengan
rasa pengertian dan kesabaran yang dimiliki, setiap keadaan yang terjadi pada
salah satu anggota keluarga akan disikapi dengan hal positif sehingga menutup
celah untuk timbulnya permasalahan yang biasa menjadi duri dalam rumah
tangga.
23
Mahdiah, Wanita dan Keluarga Sakinah,(Jakarta: Studi Al-HIlah,1993) h.10
31
Jiwa yang penyabar juga membuat para anggota keluarga akan memiliki
kekuatan ganda dalam menghadapi setiap permasalahan. Ia juga akan terlihat
menjadi orang yang sangat kuat di mata orang lain karena ketegarannya dalam
menghadapi sebuah masalah. Seseorang dengan jiwa tersebut akan mudah
memperoleh tujuan hidupnya, salah satunya adalah mendapatkan Keluarga
Sakinah.
3. Butuh komunikasi yang baik
Beberapa keluarga yang mengalami kegagalan salah satunya disebabkan
oleh kurang baiknya komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga mereka.
Komunikasi yang kurang baik akan mengakibatkan kesalahpahaman dalam
aktifitas yang dijalani oleh siapapun yang ada di dalam rumah tangga. Hal ini
akan diperparah jika aktifitas yang dilakukan terdapat perbedaan jarak yang
sangat jauh.
Solusi terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mengintensifkan
komunikasi antar anggota keluarga. Suami ke istri, suami ke anak dan anak
kepada ibunya harus harus senantiasa dijalin agar tidak terbangun prasangka
negatif diantara anggota keluarga. Bahkan sebaliknya, ia akan menjadi penguat
rasa kasih dan sayang diantara semuanya. Jika semua sudah dilandasi oleh rasa
kasih sayang, maka aktifitas apapun yang dilakukan tidak akan menimbulkan
masalah, justru akan menjadi sebuah kegiatan yang penuh berkah.
32
4. Selalu dihiasi dengan prilaku yang merupakan perwujudan dari
pengamalan agama.24
Rumah tangga yang di dalamnya terdapat kebahagiaan, salah satu syarat
utamanya adalah para penghuninya selalu menghiasi dirinya dengan prilaku yang
sesuai dengan norma agama dan tidak melakukan penyimpangan terhadapnya. Ini
merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seluruh manusia yang
menginginkan kebahagiaan tersebut.
Prilaku yang sesuai dengan ajaran agama akan senantiasa membawa para
pelakunya kepada sebuah keadaan yang baik. Itulah yang menjadi alasan mengapa
mengaplikasikan norma-norma agama menjadi hal yang mutlak dilakukan. Karena
norma agama, khususnya dalam Islam dibuat secara khusus oleh Allah SWT dan
dilengkapi oleh Rasulullah yang bertujuan untuk dijadikan sebagai aturan hidup
atau pedoman yang dapat mengantarkan manusia untuk meraih kebahagiaan yang
dicarinya, baik di dunia maupun di akhirat.
C. Program Radio
1. Pengertian Program Radio
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia program adalah rancangan
mengenai asas serta usaha yang dijalankan.25
Sedangkan secara etimologis kata
program berasal dari bahasa bahasa Inggris, programme atau program yang
24
Basyuni, Manajemen Pembangunan Umat, h.136 25
TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 897.
33
artinya acara atau rencana.26
Kemudian istilah program di radio dapat
dianalogikan sebagai barang atau pelayanan yang dijual dalam bisnis. Dan
menurut John R. Bittner yang dikutip Masduki, program atau dikenal sebagai
acara ini merupakan barang yang dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia
untuk mendengarkannya.27
Adapun dengan istilah program di dunia radio berarti acara, sementara
yang dimaksud dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari.28
Program radio merupakan rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari melalui
pesawat radio bisa berupa berita, informasi, sandiwara/drama, kesenian, musik,
dan sebagainya, yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan aturannya.29
Dalam Program atau acara, tentunya ada pesan-pesan yang disampaikan
kepada pendengarnya. Penyampaian isi program tersebut di Indonesia dikenal
dengan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala sesuatu
hal yang ditampilkan stasiun penyiaran (radio) untuk memenuhi kebutuhan
pendengarnya.30
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1 menyebutkan
bahwa siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau
suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter lainnya yang dapat
diterima melalui saluran penerima siaran, baik yang bersifat interaktif maupun
tidak. Kemudian mata acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan
26
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Tangerang:Ramdina Prakasa, 2005), cet.ke-1, h.97.
27Masduki. Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: Lkis, 2004) h.35.
28RM Soenarto, Program Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran
(Jakarta:EFTV-IKJ Press,2007), h.1. 29
Omar Abidin, Format Siaran Radio (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.54. 30
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.97.
34
yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak atau
pendengar.31
Selanjutnya secara umum program mata acara radio dapat diperoleh dari :
a. Sistem jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya.
b. Hasil rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi. Rumah produksi
dalam Undang-undang Penyiaran Nomor 24 Tahun 1997 pasal 1 perlu
dikutip bahwa : “Rumah produksi adalah perusahaan pembuat rekaman
video dan atau perusahaan pembuatan rekaman acara siaran, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk lembaga penyiaran.”32
c. Memproduksi Sendiri
d. Sindikasi pogram atau pertukaran program dengan pihak radio lain yang
menjadi kongsinya atau rekan bisnisnya dalam media.33
Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, itu
karena program berupa acuan dalam proses penyiaran berlangsung. Suatu
program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana cara
pengemasan suatu acara dengan sedemikian rupa, sehingga ketika menyajikan
sebuah program acara target maksimal dapat diperoleh.
Dalam kegiatan penyiaran sebuah program radio harus dapat menarik
minat khalayak atau para pendengarnya. Supaya siaran ini menarik khalayak,
diperlukan kreatifitas dari pembuat program. Misalnya siaran tidak hanya
31
Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional (Ciputat:Pustaka Irvan, 2007), h.73. 32
Ibid., h.75. 33
Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting (Yogyakarta: Media Pressindo,2006), h. 15.
35
menggunakan kata-kata atau dialog, tetapi ditambah dengan unsur seninya seperti
musik pengiring. Dengan penggabungan tersebut khalayak akan tertarik dan
mempunyai tanggapan yang bagus serta imajinasi yang tepat terhadap apa yang
dikomunikasikan penyiar dan mampu membangkitkan emosi pendengarnya.
2. Jenis-jenis Program Radio
Pada dasarnya program radio tidak mempunyai banyak jenisnya, secara
umum jenis program radio ada dua, yaitu musik dan informasi. Namun dari dua
jenis program tersebut mempunyai turunan, dan pada intinya dapat memenuhi
kebutuhan pendengar dalam hal musik dan informasi.
a. Berita radio
Siaran berita radio merupakan sajian peristiwa dalam bentuk fakta yang
dikemas secara menarik oleh penyiar atau reporter sesuai dengan aturan
jurnalistik. Berbeda dengan siaran informasi tidak selalu menyajikan fakta tetapi
tetap memakai kaidah jurnalistik. Ada dua bentuk penyajian berita radio, antara
lain :
1. Siaran langsung (live report), yaitu laporan langsung reporter dari lokasi,
tentang peristiwa yang sedang terjadi.
2. Siaran tunda, apabila reporter mendapatkan fakta di lapangan, kemudian
kembali ke studio dan diolah sebelum melakukan siaran. Dalam hal ini
berita dapat disajikan dalam bentuk narasi yang disampaikan penyiaran
dari studio, atau berupa rekaman wawancara dengan narasumber.
36
Kemudian dalam hal laporan jurnalistik radio ada tiga elemen suara yang
harus terdengar oleh pendengar, berupa narasi yang dituturkan reporter atau
penyiar, rekaman wawancara yang didapatkan dengan narasumber dan rekaman
atmosfer atau rekaman suara-suara asli dari suatu peristiwa.34
b. Talk show
Talk Show atau perbincangan radio merupakan kombinasi dua
keterampilan yaitu seni berbicara dan seni wawancara. Setiap penyiar pasti pandai
berbicara, namun belum tentu pandai dalam wawancara. Seorang penyiar harus
mempunyai brain, nalar yang bagus, tidak cukup hanya terampil mengelola tinggi
rendah suara (pitch), kecepatan ucapan (speed) dan kuat lemahnya vocal (power).
Dalam talk show memberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan
penyiar dalam memadukan ketiga hal tersebut (pitch, speed, power) dengan daya
pikir yang bagus.35
Program talk show biasanya diarahkan oleh seorang penyiar/host dengan
mengundang satu atau beberapa narasumber. Kemudian membahas topik yang
telah ditentukan, atau topik hangat yang sedang diperbincangkan di masyarakat.
Ada tiga bentuk talk show yang sering digunakan stasuin radio, yaitu :
1. One-one-one-show, yaitu dialog yang ketika penyiar dan narasumber
berdiskusi, sedangkan posisi mikrofon terpisah di ruang studio yang sama.
34
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.225-226. 35
Masduki. Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: Lkis, 2004) h.79.
37
2. Panel discussion, penyiar/host sebagai moderator hadir di tengah
narasumber.
3. Icall in show, program talk show yang hanya melibatkan telepon dari
pendengar topik ditentukan terlebih dahulu kemudian pendengar duindang
untuk memberikan respon melalui telepon. Tidak semua respon pendengar
layak disiarkan, untuk itu memerlukan operator sebagai penyeleksi
sebelum di on air-kan.36
Adapun dalam pelaksanaannya program talk show biasanya mengikuti
beberapa urutan, yaitu pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan
narasumber, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga penutup
berupa kesimpulan dan ucapan terima kasih
c. Infotainment Radio
Infotainment radio merupakan gabungan antara informasi dan hiburan.
Infotainment dalam kemasan di radio biasa disebut sebagai majalah udara (air
magazine) yaitu acara memadukan antara musik, informasi, berita iklan bahkan
drama. Program ini mempunyai segmentasi sifatnya heterogen dan umumnya
disampaikan secara easy listening. Durasinya berkisar antara 5 sampai 60 menit,
dengan pembahasan berupa kupasan mengenai album baru, wawancara penyanyi
atau artis, interaktif dengan pendengar, dan dilakukan pemutaran beberapa lagu
yang berkaitan.37
36
Ibid., h.227 37
Ibid., h.84
38
Program infotaiment yang popular di Indonesia ada tiga jenis, yaitu :
1. Info-entertainment, penyajian informasi dari dunia hiburan dengan
selingan lagu. Antara pemutaran lagu dan penyajian informasi proporsi
sajian sama meskipun liriknya tidak selalu berkaitan.
2. Infotainment, dengan proporsi yang seimbang antara informasi, promosi
dan sebagainya dari dunia hiburan dan diselingi pemutaran lagu yang
senada atau berkaitan dengan tema yang dibahas.
3. Information dan entertainment, sajian informasi dengan berita-berita
aktual dan tidak selalu harus berhubungan dengan dunia hiburan, diselingi
dengan lagu, iklan dan sebagainya. Untuk program infotainment biasanya
disiarkan mingguan karena produksinya relatif kompleks walaupun begitu
tetapi ada juga yang harian.38
38
Ibid., h.85
39
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO FAJRI 99.3 FM
BOGOR
A. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri 99.3 FM
Radio Fajri FM telah berdiri sejak tahun 2000 di bawah naungan Yayasan
Islam al-Huda Bogor Indonesia dengan nama radio Al-Iman di frekuensi AM
dengan program siaran yang masih sederhana dan peralatan siaran yang juga
sangat sederhana. Namun tantangan dakwah semakin kompleks, sehingga pihak
Yayasan menginginkan adanya peningkatan kualitas siaran. Sehingga di tahun
2004 radio ini berganti nama menjadi RIAS AM, tentu bukan sekedar berganti
nama, namun radio ini pun mengalami banyak perubahan, baik dari sisi acara
yang sudah semakin menarik dan peralatan yang semakin baik. Semakin lama
ternyata banyak masyarakat yang menyukai radio ini, sehingga pihak management
terpanggil untuk meningkatkan kualitas siaran, agar pendengar semakin nyaman
dalam mendengarkan, maka pada tahun 2006 radio ini mengalami perubahan
frekuensi dari AM ke FM.
Alhamdulillah, setelah beralih menjadi RIAS FM, pendengar semakin
banyak dan radio ini pun terus berkembang. Di tahun 2007 radio RIAS FM
kembali mengalami perubahan nama menjadi Fajri FM 91.4. Seiring dengan
padatanya kanal frekuensi dan sulitnya menjangkau wilayah yang lebih jauh,
maka di tahun 2011 hingga saat ini ditetapkanlah frekuensi radio Fajri FM adalah
40
99.3 Mhz berdasarkan IPP (Izin Penyelenggaraan Penyiaran) Tetap, No.
236/KEP/M.KOMINFO/04/2012.
Dan saat ini radio Fajri FM sudah memiliki cabang resmi di Bandung,
yakni di frekuensi 1458 AM. Rencananya radio Fajri FM akan mendirikan
cabang-cabang radio lain hingga seluruh Indonesia.
PT. Radio Fajar Imani adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
penyiaran lembaga penyiaran radio swasta yang beralamat di Jl. Raya Cimanglid,
No. 61 Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Atau lebih
dikenal dengan sebutan nama di udara FAJRI FM dalam rangka menjawab
kebutuhan masyarakat tentang pentingnya dakwah dan informasi Islam yang
menyeluruh sesuai dengan pemahaman Nabi Muhammad dan para Sahabatnya .
Dan diharapkan dengan adanya radio FAJRI FM ini dakwah Islam akan mudah
tersebar di wilayah Bogor dan sekitarnya. Radio FAJRI FM dengan mottonya
"Suara Kebangkitan Islam" senantiasa mencoba menyajikan informasi dan
kajian-kajian keagamaan yang bersumber pada dalil-dalil yang benar dan shohih,
mencerdaskan dan memahamkan ummat sehingga kehidupan yang mereka jalani
berada pada jalan yang lurus, moral dan spiritual yang baik. Serta memberikan
informasi-informasi edukatif kepada masyarakat luas.
Dengan eksistensi radio dakwah Islam FAJRI FM yang mempunyai warna
dan ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh radio-radio lain yaitu siarannya
full time dakwah Islam, Insya Allah FAJRI FM dapat menjadi salah satu pilar
kebangkitan ummat menjadi masyarakat agamis yang dewasa ini semakin terjadi
kemerosotan moral dan spiritual.
41
B. Visi dan Misi Radio Fajri FM
VISI
Menjadi Pemimpin Radio dakwah dan Informasi Islam di Indonesia
MISI
1. Menyajikan pembahasan lengkap seputar Islam
2. Menghadirkan pemateri yang kapabel, profesional dan ilmiah Akademisi
3. Menyajikan informasi Islam secara cepat, akurat dan terpercaya
4. Menyediakan sumber-sumber informasi yang amanah
C. Struktur dan Narasumber Radio Fajri 99.3 FM
STUKTUR KEPENGURUSAN FAJRI FM
Ketua Herman Saptaji
Akunting Asep
Bendahara Fauzan
Sekretaris Ade Eris
Manajer Umum Ridwan Farid
Dept. Ilmiah Ust. Ibrohim
Dept. Administrasi & Produksi Ridwan Farid
Dept. Penyiaran & Periklanan Yusuf Supriadi
Dept. Marketing Indra Jatnika
42
NARASUMBER TETAP RADIO FAJRI
DR. Muhammad Sarbini, M.H.I.
Mengisi Kajian Fiqih, Setiap Malam Jum'at, Pukul 19.30 -21.30 WIB. Disiarkan
Langsung dari Masjid Raya HASMI.
Abu 'Aisyah Rahendra Maya, S.Th.I., M.Pd.I.
Mengisi Kajian Wawasan Islam (Tsaqofah Islamiyah), Setiap Selasa Malam,
Pukul 20.00 -21.30 WIB.
'Ali Maulida, S.Sos.I., M.Pd.I.
Mengisi Kajian Rubrik Akhlaq, Setiap Rabu Pagi, 06.30-07.30 WIB
Hudan Dimyati Ahmad, S.Sos.I., M.Pd.I.
Mengisi Kajian al-Gozwul Fikri (Perang Pemikiran), Setiap Rabu Malam, Pukul
20.00-21.30 WIB
Muhammad Hidayat Ginanjar, M.Pd.I.
Mengisi Kajian Tarbiyatul Aulad (Pendidikan Anak) Setiap Minggu Pagi, Pukul
05.30-06.30 WIB. Di samping itu, beliau adalah Ketua STAI al-Hidayah- Bogor.
Fachri Fachrudin, S.H.I., M.E.I.
Mengisi Kajian Menata Hati, Setiap Selasa Sore, Pukul 16.00-17.00 WIB.
Ir. Nur Sukma
Beliau adalah Presiden Direktur PT. Gaswara Group. Mengisi Rubrik Usaha
Islami, Hari Ahad Sore, 16.00 - 17.00 WIB.
Abu Jundi Saifudin, S.Pd.I.
Mengisi Kajian di Rubrik Dakwah, Setiap Malam Minggu, Pukul 20.00-21.30
WIB.
43
Abu Hanzolah 'Arifin, S.H.I.
Mengisi Kajian Keluarga Sakinah, Setiap Jum'at Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB.
Ade 'Abdul Qohar, S.Pd.I.
Mengisi Kajian Motivasi Islami, Setiap Sabtu Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB.
NARASUMBER EKSTERNAL YANG PERNAH MENGISI ACARA
DIALOG TOKOH
1. K.H. Ahmad Kholil Ridwan, Lc. (Ketua MUI Pusat)
2. K.H. Ahmad Afif (Pembina FPI Bogor)
3. K.H. Abbas Aula, Lc., M.H.I. (Komisi Fatwa MUI Bogor)
4. DR. Adian Husaini, M.A. (Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama MUI
Pusat)
5. Wilyudin Dhani, S.Pd.I. (FUI Bogor)
6. Ir. Nurwahid, M.Si. (LPPOM MUI)
7. Hendri Tanjung, S.S., M.Ag., M.Phil., M.M., Ph.D (Pakar Ekonomi Islam)
D. Program-program Radio Fajri 99.3 FM
Berikut Jadwal Kajian Siaran Langsung Di Radio Fajri 99.3 Fm :
a. Kajian Pagi ( Setiap hari, mulai pukul 05.30 sampai 06.30 WIB )
1. Ahad, Tarbiyatul Aulad ( Pendidikan anak ), Pemateri: Ust. M.Priatna,
Tarbiayatul Aulad Syaikh Al-Ulwan
2. Senin, Akhlaq Pemateri: Fatih Haidar, S.Pd.I
44
3. Selasa,Tafsir ayat hukum, Pemateri: Ust. Hawari Lc,
4. Rabu, Materi tematik , Pemateri: Ust Ibrohim Bafadhol M.Pd.I ,
5. Kamis, Hadits Pemateri: Ust. Muslim S.Pd.I , Riyadhus sholihin Imam
Nawawi
6. Jumat, Keluarga Sakinah, Pemateri:Ust Arifin, S.H.I,
7. Sabtu, Prinsip-prinsip Islam, Pemateri: Ust Ade Abdul Qohhar S.Pd.I
b. Kajian Dhuha ( Setiap hari, mulai pukul 09.00 sampai 10.00 WIB )
1. Ahad, Kajian siaran ulang ( recording ), Pemateri: Narasumber fajri
2. Senin, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga
dan produsen Produk Islami
3. Selasa, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga
dan produsen Produk Islami
4. Rabu, Materi tematik , Pemateri: Ust Ibrohim Bafadhol M.Pd.I
5. Kamis, Pustaka Islam ( Bedah buku ), Pemateri : Berbagai Narasumber,
Buku islam terbaru dari penerbit
6. Jumat, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga
dan produsen Produk Islami
7. Sabtu, Menjawab SMS pertanyaan, Pemateri : Ust Ibrohim M.Pd.I, sumber
: SMS yang tak terjawab
c. Kajian Sore ( Setiap hari, mulai pukul 04.00 sampai 05.00 Sore WIB )
1. Ahad, Talk Show kesehatan dan dekat dengan Fajri ( Setiap 2 pekan ),
45
Pemateri: Dokter & manajemen Fajri,
2. Senin, Fiqh Sholat, Pemateri: Ust. Ibrohim Bafadhol M.Pd.I
3. Selasa, Tafsir Tematik, Pemateri: Ust. Habibulloh LcRabu,
Tazkiyatunnufus ( penyucian jiwa ) , Pemateri: Ust.Umar Muhsin Lc
4. Kamis, Pemuda Islam, Pemateri: Ust. Azzam Rumba Triana M.Pd.I
5. Jumat, Aqidah Dasar, Pemateri: Ust. Ali Maulida M.Pd.I
6. Sabtu, Faidah Hadis, Pemateri: Ust Fachri F M.E.I , Riyadhussholihin
Imam Nawawi.
d. Kajian Malam (Setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 09.30 Malam
WIB)
1. Ahad, Kisah dalam Al-Qur’an, Pemateri: Ust.Herman Saptaji, Al-mustafad
min qoshosil Qur’an
2. Senin, Da’wah , Pemateri: Ust. M.Priatna
3. Selasa, Tsaqofah Islamiyah, Pemateri: Ust Rahendra Maya, M.Pd.I
4. Rabu, Fiqhul Islamy, Pemateri: Ust. Dr.M.Sarbini
5. Kamis, Ghozwul Fikry, Pemateri: Ust. Hudan Dimyati Ahmad
6. Jumat, Keluarga Islamy, Pemateri: Ust. Solahuddin Lc
7. Sabtu, Tafsir, Pemateri: Ust Abdul Wahid Lc, Tafsir Ibnu Katsir
ON AIR
Kajian Islam Live (Pagi : 05.30 - 06.30 Sore : 16.00 - 17.00 Malam : 20.00 -
21.30)
46
Menyajikan pembahasan tema-tema keislaman secara komprehensif
dengan kemasan dialog interaktif, dan menghadirkan para Ustadz (Narasumber)
yang berkompeten di bidangnya
Islam al-Yaum Pagi : 06.45 - 07.00 Sore : 17.15 - 17.30
Sajian Informasi Dunia Islam Terkini, Baik Dalam Negeri Maupun
Mancanegara Dari Sumber-sumber yang Insya Allah Amanah Dan Terpercaya.
Tilawah al-Qur’an
Pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an secara tartil dan tajwid disertai
dengan terjemah dan kandungan maknanya.
Kisah-Kisah Islami
Pembacaan kisah-kisah nyata yang inspiratif dan menggugah, baik dari
kisah Rosululloh , para Sahabat Rosul , maupun kisah pertaubatan ahli maksiat
dan kisah para muallaf (orang yang baru masuk Islam).
Renungan Malam
Renungan instrospeksi diri atas berbagai hal yang telah diperbuat untuk
menggapai perbaikan diri dan menapaki jalan hidayah.1
OFF AIR
Seminar Keislaman Bersama Tokoh Nasional
1 www.fajrifm.com
47
Bazzar Aneka Produk Islami
Pelatihan Thibbun Nabawi (Pengobatan Cara Nabi )
Temu Pendengar FAJRI
Acara Ifthor Jama'i (Buka Puasa Bersama Pendengar) di Bulan Romadhon.
Pelatihan Jurnalist Broadcasting
Pembentukan Forum Pendengar FAJRI
E. Sejarah Singkat Program Kajian Pagi
Program Kajian Pagi pertama mengudara pada tahun 2006 bulan Januari
yang bernama kuliah shubuh, banyak sekali jadwal kajiannnya dari hari ahad
sampai senin, senin tentang fiqih, selasa tentang pendidikan, rabu yang lain-lain.
Kajiannya pun setiap harinya berbeda-beda, program kajian pagi disiarkan pada
pagi hari karena, pertama, karena kajian islam itu dibutuhkan bagi masyarakat,
dan kenapa di waktu pagi karena di waktu pagi ini merupakan waktu yang penuh
barokah sebagaimana Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits, “Beliau
mendoakan keberkahan kepada umatnya di waktu pagi”, jadi waktu pagi itu waktu
yang penuh barokah, disaat kita ingin mencari rezeki, memulai usaha dimulai
waktu pagi, sama juga kalau kita mau menuntut ilmu diwaktu pagi, ini memang
waktu yang penuh barokah sehingga kita mengadakan program kajian pagi
tepatnya pukul 5.30 - 6.30 WIB.2
2Hasil Wawancara pribadi dengan Departemen Penyiaran : Yusuf Supriadi
48
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA
Berdasarkan data yang telah didapat dari rekaman program Kajian Pagi
pada kajian Keluarga Sakinah, maka selanjutnya peneliti melakukan analisis data
berdasarkan model Teun Van Dijk yang memuat tiga kerangka analisis yaitu
analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Berdasarkan kerangka tersebut,
maka penelitian ini berdasarkan teori Van Dijk, sebagai berikut.
A. Teks Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi
Menurut Van Dijk, segi teks dibagi menjadi tiga yaitu struktur makro
(tematik), superstruktur (skematik) dan struktur mikro (semantik, sintaksis,
stilistik dan retoris) yang kesemuanya itu saling berhubungan dan saling
melengkapi satu dan lainnya. Berikut adalah hasil temuan data sesuai teori Van
Dijk.
1. Struktur Makro
Berdasarkan struktur makro yaitu gambaran umum atau gagasan inti atau
yang biasa disebut tema / topik atau isu utama yang menunjukkan informasi
penting atau inti pesan yang ingin disampaikan dalam program Kajian Pagi.
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013
Elemen pertama yang diteliti dalam sebuah teks adalah elemen tematik.
Bisa juga disebut sebagai elemen gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari
49
suatu teks. Tema dari rekaman pertama siaran Keluarga Sakinah ini adalah
mengenai penyebab-penyebab-konflik rumah tangga. Topik dan judulnya sangat
menjelaskan bahwa siaran kajian islam ini sedang membahas mengenai penyebab-
penyebab konflik rumah tangga, tema tersebut terlihat jelas dalam kalimat berikut:
“Pendengar radio Fajri yang budiman dimanapun anda berada,
narasumber kita nanti insya Allah akan menyampaikan satu judul materi
tentang “Penyebab-penyebab konflik rumah tangga” kalau saja kita
mengetahui penyebab-penyebab ini adalah dalam rangka kita menghindari
penyebab-penyebab tersebut supaya kita tidak melakukan penyebab-
penyebab timbulnya konflik rumah tangga”
Kalimat tersebut menjelaskan bahwa kajian pada pertemuan ini akan
membahas mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga, agar pendengar
dapat mengetahui dan menghindari penyebab-penyebab tersebut yang dapat
menimbulkan masalah yang lebih besar dalam berumah tangga.
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013
Tema yang dikedepankan dalam wacana kedua ini adalah mengenai
penyebab-penyebab konflik rumah tangga bagian kedua, melanjutkan pembahasan
sebelumnya karena narasumber ingin menyampaikan penyebab-penyebab konflik
yang lain, dan dari judul mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga
bagian kedua ini diawali dengan lead berikut ini :
“dan pendengar yang budiman tidak sampai disitu penyebab
konflik rumah tangga masih ada yang lainnya oleh karena itu
dikesempatan kali ini pembahasan kita masih membahas tentang penyebab
konflik rumah tangga, adapun kali ini adalah bagian yang kedua, ya itulah
tema kita pada kesempatan kali ini penyebab konflik rumah tangga bagian
kedua.”
50
Kajian pada pertemuan mengenai penyebab-penyebab konflik rumah
tangga bagian kedua ini yaitu su‟udzon (buruk sangka), pasangan suami istri tidak
langsung menuduh kabar negatif dari orang lain tanpa adanya bukti, meneliti
(tabayyun) akan kebenarannya. Istri tidak boleh cemburu kepada suaminya, agar
kehidupan keluarganya dapat tentram, maka suami lebih wajib untuk tidak merasa
cemburu kepada istrinya, karena ia lebih dapat menguasai emosinyadan lebih
mampu mengendalikan ucapan-ucapannya.1
Masalah finansial (keuangan) keluarga, suami berpenghasilan pas-pasan,
gaji istri lebih besar daripada suami. Masalah seksualitas dan keturunan, suami
atau istri yang impoten mandul, suami ejakulasi dini dan istri hyper sex, tidak
memperhatikan adab-adab dalam berhubungan suami istri. Dengan mengetahui
faktor-faktor penyebab konflik diatas sebenarnya dapat dengan mudah melakukan
usaha-usaha untuk membantu para keluarga agar mereka mampu menghadapi
berbagai faktor yang mungkin saja terjadi pada mereka. Konflik antara suami dan
istri adalah faktor yang paling sering dianggap sebagai peretak yang membuat
sirna harapan mereka untuk mencapai keadaan yang ideal.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Tematik “Pendengar radio Fajri yang budiman dimanapun anda
berada, narasumber kita nanti insya Allah akan
menyampaikan satu judul materi tentang “Penyebab-
penyebab konflik rumah tangga” kalau saja kita
mengetahui penyebab-penyebab ini adalah dalam
rangka kita menghindari penyebab-penyebab tersebut
supaya kita tidak melakukan penyebab-penyebab
timbulnya konflik rumah tangga”
1 Mahmud Al Shabbagh, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung :
Rosdakarya,1991), h.174.
51
17 Mei 2013 Tematik “dan pendengar yang budiman tidak sampai disitu
penyebab konflik rumah tangga masih ada yang lainnya
oleh karena itu dikesempatan kali ini pembahasan kita
masih membahas tentang penyebab konflik rumah
tangga, adapun kali ini adalah bagian yang kedua, ya
itulah tema kita pada kesempatan kali ini penyebab
konflik rumah tangga bagian kedua.”
2. Superstruktur
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan
sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian mana yang
didahulukan dan bagian mana yang diakhirkan sehingga membentuk kesatuan
arti.
Skema program ini adalah membahas mengenai alur program.
Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara jingle kemudian
Pembawa acara (host) membuka acara dengan mengucapkan salam, menyapa para
pendengar yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan juga menyampaikan
kepada para pendengar topik apa yang akan dibahas pada pertemuan ini.
Pembawa acara juga mengajak kepada para pendengar fajri fm untuk bisa
berdiskusi dan mencatat apa saja yang akan nanti ingin ditanyakan kepada
narasumber melalui saluran telepon dan SMS (Short Messages service) sebelum
mempersilahkan kepada narasumber untuk menyampaikan materinya.
“Pendengar radio Fajri yang budiman dimanapun anda berada,
narasumber kita nanti insya Allah akan menyampaikan satu judul materi
tentang “Penyebab-penyebab konflik rumah tangga” kalau saja kita
52
mengetahui penyebab-penyebab ini adalah dalam rangka kita menghindari
penyebab-penyebab tersebut supaya kita tidak melakukan penyebab-
penyebab timbulnya konflik rumah tangga, nah silahkan nanti kepada para
pendengar radio yang ingin bertanya kepada narasumber kami persilahkan
untuk menghubungi nomer telepon 02518485444 dan SMS silahkan bisa
anda kirim ke 081399559988.”
Pembahasan : Ustadz Arifin menguraikan penyebab-penyebab konflik rumah
tangga diantaranya :
a) Permulaan yang salah,
Ustadz Arifin menjelaskan bahwa permulaan yang baik adalah modal
utama bagi seseorang meraih kesuksesan dalam setiap amal yang ia kerjakan,
banyak orang tidak mengetahui bahwa menikah bagian dari peribadatan. Sehingga
ketika menjalankan pernikahan maka ia tidak tanggung jawab karena tidak tahu
tentang esensi pernikahan, ini permulaan yang salah tentunya. Dengan demikian
ketika berjalan akhirnya terjadi problematika rumah tangga, termasuk permulaan
salah pula ketika mencari calon, mencari pasangan hidup sehingga ada yang
menetapkan pasangan hidupnya memiliki penampilan yang menarik, memiliki
penampilan yang mewah, ada juga yang menetapkan memiliki pasangan hidup
karena finansialnya. Ada juga yang menetapkan calon pasangan memiliki
standarisasinya adalah keturunan, dan keturunan pejabat atau rakyat biasa. Ini
permulaan yang salah Rasulullah SAW telah menggambarkan tentang bagaimana
suami atau istri yang harus kita nikahi, “wanita itu dinikahi karena 4 hal, yang
pertama karena hartanya, yang kedua karena nasabnya, yang ketiga karena
kecantikannya dan yang keempat karena agamanya. Maka bila alasan
53
menikahinya karena agamanya, kalau tidak maka rugilah engkau.” HR. Bukhari
dan Muslim.
“Termasuk permulaan yang salah adalah pacaran, salah satu
pandangan yang keliru dalam masyarakat kita, terutama pemuda
sesungguhnya dalam pernikahan itu harus diawali dengan pacaran bahkan
mereka menganggap pacaran seolah sebagai syarat wajib sebelum
pernikahan dengan dalih mengenal lebih dekat pasangan kita supaya lebih
tahu, pandangan ini jelas-jelas salah karena pacaran menutup pintu
obyektivitas, menutup pintu kejujuran para pelakunya, selalu tidak jujur
karena disebabkan ingin menampilkan hal-hal yang terbaik dihadapan
pacarnya, sehingga menyembunyikan kekurangannya. Rumah tangga tidak
seindah yang kita bayangkan ketika sedang pacaran, bayangan kita dahulu
ketika pacaran nanti kita akan membina rumah tangga yang harmonis,
membina rumah tangga yang penuh dengan kebahagiaan ternyata tidak,
inilah permulaan yang salah. Pacaran, dan juga kita tahu tidak dibenarkan
di dalam hukum islam, diharamkan dalam hukum islam.”
b) Tidak memahami hak dan kewajiban suami istri
“Salah satu penyebab konflik dalam rumah tangga adalah tidak
pahamnya pasutri (pasangan suami istri) akan hak dan kewajibannya
dalam rumah tangga. Banyak sekali kewajiban dalam rumah tangga yang
harus dikerjakan oleh suami, akan tetapi suami mengabaikannya dengan
demikian munculah konflik rumah tangga, suami tidak memperhatikan
nafaqoh istri, suami tidak memperhatikan pakaian istri, akhlak suami
keras, kasar, senantiasa memukul istrinya, senantiasa memuruk-murukan
istrinya, suami mengatakan kepada istrinya “engkau istri yang tidak becus,
engkau istri yang kurang pendidikan, engkau hanya tamatan SD, tidak
sebagaimana tuh fulanna lulusan sarjana,” suami tidak memperhatikan
hal-hal seperti ini, sehingga apa ? munculah konflik rumah tangga,
harusnya suami memberikan nafaqoh, suami harusnya memberikan
sandang, suami harusnya berperilaku yang baik, tidak kasar, suami
harusnya tidak memburukkan istri tapi pada kenyataannya lain dari sebuah
hadits yang diriwayatkan Hakim Bin Muawiyah Al Husairi dari ayahnya
menyatakan bahwa ia bertanya “Wahai Rasulullah, apa hak istri kita atas
kita ?” maka beliau Rasulullah SAW manjawab “Engkau harus
memberinya makan jika engkau makan, engkau harus memberikan
pakaian jika engkau memakai pakaian, jangan memukul wajah, jangan
menjelek-jelekannya dan jangan menjauhinya kecuali dalam rumah”, HR.
Abu Daud dan hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani.
Diantara kewajiban istri tidak mengingkari kebaikan suami, ketika
sang istri mengingkari kebaikan sang suami maka jadi masalah muncul
problematika rumah tangga, sang istri mengingkari kebaikan sang suami
54
inilah yang menyebabkan titik panas, inilah yang menyebabkan konflik
rumah tangga, maka hendaknya sebagai seorang istri qonaah menerima
dan sabar Rasulullah SAW bersabda Waroaitunnar falan aronmanzoron
kalyaumi akmo aqot waroaitu akturu ahliha annisa qolu bima ya
rasulullah qola biqufrihin ila yaqfurna billah qola yaqfurna asyiro
wayaqfurna ihsan ahlau ahsanta ila hudna ihdahunnadaro summa roat
minka syaian qolat ma roaitu minka qoiron khot Beliau Rasulullah SAW
bersabda “ Dan Aku melihat neraka, lalu aku tidak pernah melihat
pemandangan yang lebih mengerikan dari pemandangan hari itu dan aku
melihat mayoritas penghuninya adalah wanita mereka bertanya kenapa
ya Rasulullah ? beliau menjawab karena kekufuran mereka beliau ditanya
apakah mereka kufur kepada Allah ? beliau menjawab mereka kufur,
mereka ingkar terhadap suami, dan ingkar terhadap kebaikan, andai kata
kamu berbuat baik kepada salah satu dari mereka sepanjang masa,
kemudian ia melihat suatu yang tidak ia sukai pada dirimu ia akan
berkata aku sama sekali tidak pernah melihat kebaikan darimu” HR.
Bukhari.”
Closing :Akhir / puncak dari pesan ini adalah seyogyanya seorang istri
tidak mengingkari kebaikan suami jangan sampai-sampai ia berkata, ”pak
selama saya rumah tangga dengan bapak 20 tahun kayanya bapak tidak pernah
berbuat baik kepada saya, bapak nyakitin terus, gak pernah berbuat baik” jangan
sampai mengatakan seperti itu, coba kalau kita perhatikan ketika sang istri
dinikahi oleh sang suami, kemudian dinafkahi tiap hari kemudian anak-anaknya
disekolahkan, ini merupakan suatu kebaikan suami sehingga sang istri mampu
menjaga dirinya, sang istri mampu menjaga kehormatannya tinggal di rumah,
tidak kemana-mana, coba kita bayangkan wanita-wanita yang tidak bersuami
pergi kesana kemari tidak ada yang memberikan arahan, tidak ada yang
memberikan bimbingan, tidak ada yang memberikan petunjuk apalagi wanita
tersebut jauh dari agama kehormatannya kurang terjaga menggunakan pakaian-
pakaian yang super ketat menggunakan pakaian-pakaian yang transparan
naudzubillahiminzalik kita berlindung kepada Allah SWT agar istri kita dijauhkan
55
dari hal-hal itu agar para muslimah dijauhkan dari hal itu dan semoga orang-orang
yang menggunakan pakaian tersebut mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013
Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara jingle kemudian
Pembawa acara (host) membuka acara dengan mengucapkan salam, menyapa para
pendengar yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan juga menyampaikan
kepada para pendengar topik apa yang akan dibahas pada pertemuan kali ini.
Pembawa acara juga mengajak kepada para pendengar fajri fm untuk bisa
berdiskusi dan mencatat apa saja yang akan nanti ingin ditanyakan kepada
narasumber melalui saluran telepon dan SMS (Short Messages service) sebelum
mempersilahkan kepada narasumber untuk menyampaikan materinya.
“Alhamdulillah narasumber kita ustadz Arifin sudah hadir di studio
fajri dan saya akan sapa beliau terlebih dahulu. Assalamu‟alaikum Wr wb
ustadz ? walaikumsalam wr wb, kabar baik ya ustadz ? Alhamdulillah akhi
yusuf, Alhamdulillahirobbil‟alamin sehat wal afiat, baiklah para pendengar
fajri yang budiman itulah narasumber kita dan kalau ada yang mau
bertanya bisa anda hubungi telepon 02518485444 dan SMS silahkan bisa
anda kirim ke 081399559988. langsung saja kepada pak ustadz saya
persilahkan untuk menyampaikan materinya dan kepada para pendengar
selamat menikmati.”
Pembahasan : Pada pertemuan selanjutnya, Ustadz Arifin melanjutkan
menguraikan penyebab-penyebab konflik rumah tangga.
a) Su‟udzon (Buruk Sangka)
Membangun rumah tangga harus didasari dengan berprasangka baik
kepada pasangan, sikap buruk sangka kepada pasangan adalah sumber kehancuran
rumah tangga sumber kerusakan rumah tangga, pasangan suami istri seharusnya
56
mengedapankan sikap berprasangka baik ketika menempatkan hal yang janggal di
dalam rumah tangga tidak langsung menuduh yang tidak-tidak tanpa bukti, yang
dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan kebenarannya karena boleh jadi
kabar yang didapat adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang iri kepada
rumah tangga kita sehingga ingin menghancurkan kelanggengan, keharmonisan
rumah tangga kita, Allah SWT berfirman :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu
berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
(QS. Al-Hujurat : 6)
“Kalau ada informasi dari seseorang, memberikan berita kepada
kita misalkan “Bu, suami anda itu kelakuannya kurang beres, senengnya
nongkrong-nongkrong dijalan kemudian menggoda gadis-gadis belia”,
ada informasi begini nih pada suami kita, informasi buruk ya, jadi
bagaimana sikap kita sebagai seorang istri tabayyanu check and recheck
jangan lantas kita terprovokasi, datanglah suami kepada kita lantas kita
katakan,” oh Anda suami yang tidak benar, suami yang tidak becus
ternyata diluar sering menggoda gadis-gadis belia”, jangan begitu sikap
yang terbaik adalah fatabayyanu teliti dulu check and recheck dulu mana
sih buktinya, suami saya kok seperti ini, suami saya kok sepeti itu, begitu
pula sikap seorang suami kepada istrinya misalkan sang suami
memberikan kepada istrinya uang belanjaan sehari 50 ribu, anak satu
sehari 50 ribu kemudian ternyata habis, dikasih habis, dikasih habis,
dikasih habis, sebagai seorang suami harus mengedepankan khusnudzon
berprasangka baik kepada istri kita ya berprasangka baik mungkin boleh
57
jadi ketika saya kasih uang sehari 50 ribu boleh jadi untuk membeli baju
anak, boleh jadi untuk membeli peralatan rumah tangga, boleh jadi untuk
membeli hal yang lebih penting, boleh jadi dikumpulkan sama istri
ditabung sama istri, jadi tidak boleh menuduh ini, menuduh itu tanpa bukti.
Para pendengar yang budiman, begitu pula sebaliknya ketika
seorang suami mendapatkan informasi dari orang lain bahwa istrinya
selingkuh, istrinya bermain diluar maka hendaknya sebagai suami yang
bijak, sebagai suami yang baik cari bukti kongkret tidak langsung
terpengaruh tidak langsung terprovokasi.”
b) Masalah Finansial (keuangan) Keluarga
“Masalah keuangan rumah tangga salah satu titik panas dalam
konflik rumah tangga adalah kondisi finansial keluarga, kondisi keuangan
keluarga bentuknya sangat beragam seperti yang pertama gaji suami yang
pas-pasan, dan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sang
suami misalkan gajinya mingguan, 2 hari sudah gajian aja sudah habis ya,
sehingga sang istri bingung mau kasbon kemana atau gajinnya bulanan
ketika menerima gaji bulanan pertengahan bulan sudah habis atau tanggal
20 sudah habis, nah hal seperti ini memicu konflik rumah tangga ketika
keluarga tersebut tidak didasari dengan keimanan tidak dibentengi dengan
keimanan berbeda kalau keluarga itu didasari keimanan sebagai seorang
suami kepala rumah tangga akan paham sekali akan hadits-hadits
Rasulullah SAW yang menyatakan agar keluarga sabar begitu pula sebagai
seorang istri ia akan mengetahui hadits Rasulullah SAW idza nadroukum
ila manfudz ila alaihi fil mal wal holaq Jika salah seorang kalian melihat
diantara kalian diberi kelebihan dalam harta dan fisik maka lihatlah orang
yang berada dibawahnya. (HR. Al Bukhari dan Muslim).”
c) Masalah Seksualitas dan Keturunan
“Masalah ini sering menjadi prahara besar dalam kehidupan rumah
tangga konflik ini tidak hanya menimpa kalangan orang kaya saja, bahkan
orang miskin pun sering sekali cekcok karena pemasalahan ini. Banyak
orang yang menyepelekan masalah seksualitas dalam rumah tangga,
sehingga dalam masalah ini tidak diselesaikan kemudian munculah
problematika rumah tangga yang dahsyat, munculah problematika rumah
tangga yang menggoncangkan berubahnya konflik yang muncul akibat
masalah ini, mohon maaf seperti suami yang impoten, suami atau istri
yang ditakdirkan bertahun-tahun mandul sudah berumah tangga sekian
tahun lamanya, 10 tahun lamanya ternyata kehadiran buah hati yang
ditunggu-tunggu tidak datang juga, ini kan bermasalah suami dan istri
tidak sabar sehingga setiap hari yang diperbincangkan masalah itu konflik
pun dahsyat padahal dari sisi ekonomi tercukupi, kebutuhan rumah tangga
tercukupi namun karena ketidakadaan buah hati menyebabkan rumah
58
terasa sepi, rumah terasa hampa ini merupakan bagian dari ujian dan setiap
ujian yang Allah berikan kepada manusia berbeda-beda, ada yang diuji
masalah ekonomi, ada yang diuji masalah keturunan, ada yang diuji sakit-
sakitan terus dan yang lain-lain.”
Closing : Pesan yang disampaikan narasumber pada akhir pertemuan ini adalah
ketika terjadi permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga, maka cara yang
terbaik adalah kembalikan kepada Allah SWT banyak berdoa kepada-Nya,
kemudian mendekatlah kepada agama islam sehingga ketika mendekat kepada
agama islam nanti kita akan tahu hikmah dibalik permasalahan yang terjadi
kemudian carilah cara yang terbaik untuk menyelesaikannya, semua yang
ditakdirkan oleh-Nya mengandung hikmah yang besar dan mengandung pelajaran
yang besar.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Skematik Skema alur program :
Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara
jingle kemudian Pembawa acara (host) membuka acara
dengan mengucapkan salam, menyapa para pendengar
yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan
juga menyampaikan kepada para pendengar topik apa
yang akan dibahas pada pertemuan kali ini.
Pembahasan : Ustadz Arifin menjelaskan
Permulaan yang salah
Tidak Memahami hak dan kewajiban suami
istri
Closing : Akhir / puncak dari pesan ini adalah
seyogyanya seorang istri tidak mengingkari kebaikan
suami
17 Mei 2013 Skematik Skema alur program :
Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara
jingle kemudian Pembawa acara (host) membuka acara
dengan mengucapkan salam, menyapa para pendengar
yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan
59
juga menyampaikan kepada para pendengar topik apa
yang akan dibahas pada pertemuan kali ini
Pembahasan : Ustadz Arifin Menjelaskan
Su‟udzon (buruk sangka)
Masalah Finansial (keuangan) keluarga
Masalah seksualitas dan keturunan
Closing : Pesan yang disampaikan narasumber pada
akhir pertemuan ini adalah ketika terjadi
permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga,
maka cara yang terbaik adalah kembalikan kepada
Allah SWT banyak berdoa kepada-Nya
3. Struktur Mikro
a. Semantik
Makna yang ingin ditekankan dalam skema Van Dijk disebut hubungan
antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam
struktur wacana, tetapi juga menggiring kearah sisi tertentu dari sebuah peristiwa.
1) Latar
Latar merupakan peristiwa yang dipakai dalam menyajikan teks atau
cerita. Latar membantu bagaimana seseorang memberikan pemaknaan atas suatu
peristiwa. Kisah ini dapat kita lihat pada kajian keluarga sakinah.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Latar ”Para pendengar yang budiman, jalan pernikahan
bukanlah jalan yang selalu harum aromanya, bukan
jalan yang selalu mesra, dan bukan jalan yang bertabur
bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan
ujian dan rintangan. Berbekal cinta saja tidak cukup
karena sekali lagi menikah bukan seperti pacaran yang
penuh basa-basi dan penuh permainan. Dalam
perjalanannya, pernikahan membutuhkan banyak bekal
60
seperti keikhlasan, keterbukaan, kejujuran, kesetiaan,
dan bertanggung jawab dalam perkara dunia serta
perkara akhirat.”
17 Mei 2013 Latar “Para pendengar yang budiman, sesungguhnya
keluarga merupakan jantung masyarakat, pusat
kehidupan masyarakat dan kunci kelestarian
masyarakat di dalam tubuh manusia jantung
merupakan pusat kehidupan dan kunci kelestarian serta
kelangsungannya begitupula keluarga yang merupakan
jantung masyarakat, bila kondisi keluarga baik maka
niscaya kondisi masyarakat pun akan baik dan bila
kondisi keluarga rusak niscaya kondisi masyarakat pun
akan rusak, kerusakan di keluarga diantaranya
disebabkan terjadinya konflik rumah tangga.”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013
Dalam peristiwa yang disampaikan, ustadz Arifin ingin menjelaskan
bagaimana perjalanan rumah tangga tidak selalu indah dan menawan yang terjadi
pada minggu-minggu awal bulan madu, pasti akan ada problematika rumah tangga
yang harus dihadapi dan diselesaikan dengan baik, tidak ada rumah tangga yang
tanpa masalah dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang tanpa
problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan suami-
istri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang menerjang
keluarganya.
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013
Dalam peristiwa ini ustadz Arifin ingin menjelaskan bahwa kunci yang
paling penting dalam menjaga kerukunan dalam bermasyarakat adalah dengan
cara memperhatikan keadaan keluarga, apabila keadaan keluarga baik maka
61
keadaan hubungan bermasyarakat juga akan baik, begitupun sebaliknya apabila
keadaan keluarga kurang baik maka hubungan dalam bermasyarakat akan kurang
baik juga. Disini posisi keadaan keluarga yang baik sangat penting dalam
mengatur tatanan bermasyarakat agar tercipta masyarakat rukun yang dimulai
terlebih dahulu dari keluarga yang baik pula.
2) Detail
Detail merupakan strategi penulis dalam mengekspresikan sikapnya
dengan cara implisit atau tersamar. Elemen ini menjawab pertanyaan pihak mana
yang diuraikan dengan detail panjang lebar, apakah detail yang duiraikan tersebut
positif atau negatif terhadap pihak yang digambarkan.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Detail Ini terlihat seperti yang dijelaskan Ustadz Arifin.
“…salah satu penyebab konflik dalam rumah tangga
adalah tidak pahamnya pasutri (pasangan suami istri)
akan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga.
Banyak sekali kewajiban dalam rumah tangga yang
harus dikerjakan oleh suami, akan tetapi suami
mengabaikannya dengan demikian munculah konflik
rumah tangga suami tidak memperhatikan nafaqoh
istri, suami tidak memperhatikan pakaian istri, akhlak
suami keras, kasar, senantiasa memukul istrinya,
senantiasa memuruk-murukan istrinya, suami
mengatakan kepada istrinya engkau istri yang tidak
becus, engkau istri yang kurang pendidikan, engkau
hanya tamatan SD, tidak sebagaimana tuh fulanna
lulusan sarjana, suami tidak memperhatikan hal-hal
seperti ini, sehingga apa ? munculah konflik rumah
tangga, harusnya suami memberikan nafaqoh, suami
harusnya memberikan sandang, suami harusnya
berperilaku yang baik, tidak kasar, suami harusnya
tidak memburukkan istri”
62
17 Mei 2013 Detail Ini terlihat seperti yang dijelaskan Ustadz Arifin.
“Para pendengar yang budiman, gaji istri yang terlalu
tinggi terkadang menyebabkan kesombongan sang istri
sehingga sang istri memaki-maki suami, sang istri
menghina suami tidak ada ketaatan sedikitpun kepada
suami, padahal banyak sekali dari hadits-hadits
Rasulullah SAW memerintahkan kepada sang istri
untuk taat kepada suami hak suami untuk ditaati,
kedudukan suami begitu besar, kedudukan suami
begitu mulia sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda
: La amuru ahadan anyahsuda lihadin waro amartu
ahadan yazkuru lihadin la amartu liata antasjuda
lizaujiha Aku tidaklah memerintahkan untuk sujud
kepada orang lain seandainya aku perintahkan
seseorang untuk sujud kepada orang lain akan aku
perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada
suaminya. HR. AT Tabrani”
3) Maksud
Elemen wacana maksud yakni melihat informasi yang menguntungkan
komunikator yang diuraikan secara ekplisit dan jelas. Dan dan elemen maksud ini
hampir selaras dengan elemen detail. Informasi yang disajikan akan diuraikan
secara jelas dengan menggunakan kata-kata yang tegas dan langsung menuju
kepada fakta yang ingin disampaikan.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Maksud “Para pendengar yang budiman, kalau kita mau
mengkaji, kalau kita mau menelusuri, kalau kita mau
menganalisa, ternyata banyak sekali penyebab-
penyebab konflik dalam rumah tangga adapun
penyebab yang utama dalam konflik rumah tangga
adalah sebagai berikut yang pertama permulaan yang
salah, perlu kita camkan bahwa permulaan yang baik
adalah modal utama bagi seseorang meraih kesuksesan
dalam setiap amal yang ia kerjakan, banyak orang
tidak mengetahui bahwa menikah bagian dari
peribadatan, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah
SAW dalam hadits nya wafi budihaadikum shodaqoh
pada persembahan perestuan salah satu diantara kalian
63
adalah sedekah. Sehingga ketika menjalankan
pernikahan maka ia tidak tanggung jawab karena tidak
tahu tentang esensi pernikahan ini permulaan yang
salah tentunya, dengan demikian ketika berjalan,
berjalan, berjalan, akhirnya terjadi problematika rumah
tangga termasuk permulaan salah pula ketika mencari
calon, mencari pasangan hidup sehingga ada yang
menetapkan pasangan hidupnya memiliki penampilan
yang oke, memiliki penampilan yang wow, ada juga
yang menetapkan memiliki pasangan hidup yang
finansialnya banyak sekali, segudang finansial
sehingga ketika ada laki-laki yang datang kepada orang
tuanya maka berhenti dulu, kerjaannya apa ? gajinya
berapa ? 10 jt kah, 20 jt kah. Ada juga yang
menetapkan calon memiliki standarisasinya adalah
keturunan, dan keturunan pejabat atau rakyat.”
17 Mei 2013 Maksud “Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan
mencoba meneruskan penjelasan penyebab konflik
rumah tangga yang ketiga su‟udzon buruk sangka,
membangun rumah tangga harus didasari dengan
berprasangka baik kepada pasangan, sikap buruk
sangka kepada pasangan adalah sumber kehancuran
rumah tangga sumber kerusakan rumah tangga,
pasangan suami istri seharusnya mengedapankan sikap
berprasangka baik ketika menempatkan hal yang
janggal di dalam rumah tangga tidak langsung
menuduh yang tidak-tidak tanpa bukti, yang
dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan
kebenarannya karena boleh jadi kabar yang didapat
adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang iri
kepada rumah tangga kita sehingga ingin
menghancurkan kelanggengan, keharmonisan rumah
tangga kita,”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013
Dalam cerita yang disampaikan oleh ustadz Arifin mengenai permulaan
yang salah, sebelum melakukan pernikahan yaitu kurang pengetahuan akan esensi
pernikahan itu sendiri, bahwa pernikahan merupakan bagian dari peribadahan dan
64
ketika sudah membangun sebuah keluarga kalau tidak didasari pengetahuan akan
esensi pernikahan tersebut, maka pasangan suami istri tidak akan mengetahui hak
dan kewajibannya sebagai suami dan istri. Permulaan yang salah juga ketika
memilih pasangan yang menggunakan standarisasi yaitu memiliki penampilan
yang baik dari keturunan tertentu, padahal anjuran agama islam wanita dinikahi
karena ada 4 hal , yang pertama karena hartanya, yang kedua karena nasabnya,
yang ketiga karena kecantikannya dan yang keempat karena agamanya. Maka bila
alasan menikahinya karena agamanya, kalau tidak maka rugilah engkau. HR.
Bukhari dan Muslim.
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013
Dalam cerita yang dideskripsikan oleh ustadz Arifin yaitu menjalin rumah
tangga tidak diperbolehkan untuk berburuk sangka kepada suami/istri, harus
mengedapankan rasa saling percaya satu sama lain, kalau ada hal yang janggal
pun harus diteliti terlebih dahulu sebelum masalahnnya semakin besar demi
kelanggengan dan keharmonisan rumah tangga.
b. Sintaksis
Adalah bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih. Adapun elemen
yang diamati adalah :
1) Koherensi
Adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks. Dua buah
kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga
65
tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi
berhubungan. (dua kejadian yang saling berhubungan dalam program kajian pagi)
ini dapat digambarkan dengan dua peristiwa yang berlainan, dan jika dianalisis
dengan elemen koherensi maka pertanyaan yang muncul adalah bagaimana dua
peristiwa itu dipandang oleh narasumber/ pembicara ? Apakah yang satu
menyebabkan yang lain, atau yang satu diakibatkan oleh yang lain ?
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Koherensi “Rumah tangga tidak seindah yang kita bayangkan
ketika sedang pacaran, bayangan kita dahulu ketika
pacaran nanti kita akan membina rumah tangga yang
harmonis, membina rumah tangga yang penuh dengan
kebahagiaan ternyata tidak, inilah permulaan yang
salah. Pacaran, dan juga kita tahu tidak dibenarkan di
dalam hukum islam, diharamkan dalam hukum islam.”
17 Mei 2013 Koherensi “Para pendengar yang budiman, gaji istri yang terlalu
tinggi terkadang menyebabkan kesombongan sang
istri sehingga sang istri memaki-maki suami, sang istri
menghina suami tidak ada ketaatan sedikitpun kepada
suami, padahal banyak sekali dari hadits-hadits
Rasulullah SAW memerintahkan kepada sang istri
untuk taat kepada suami hak suami untuk ditaati,
kedudukan suami begitu besar, kedudukan suami
begitu mulia sampai-sampai Rasulullah SAW
bersabda : La amuru ahadan anyahsuda lihadin waro
amartu ahadan yazkuru lihadin la amartu liata
antasjuda lizaujiha “Aku tidaklah memerintahkan
untuk sujud kepada orang lain seandainya aku
perintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain
akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud
kepada suaminya”. HR. AT Tabrani”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013
66
Dari program keluarga sakinah ini peristiwa yang dibahas adalah salah
satunya mengenai pandangan yang keliru ketika kita akan menjalin rumah tangga
harus diawali dengan pacaran, terutama pemuda sesungguhnya dalam pernikahan
itu harus diawali dengan pacaran bahkan mereka menganggap pacaran sebagai
syarat wajib sebelum pernikahan dengan dalih mengenal lebih dekat pasangan kita
supaya lebih tahu, pandangan ini jelas-jelas salah karena pacaran menutup pintu
obyektivitas, menutup pintu kejujuran para pelakunya, selalu tidak jujur karena
disebabkan ingin menampilkan hal-hal yang terbaik dihadapan pacarnya, sehingga
menyembunyikan kekurangannya.
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013
Dari peristiwa yang digambarkan oleh ustadz Arifin mengenai gaji istri
yang lebih tinggi dibandingkan dengan suaminya, menimbulkan ketidaktaatan dan
kesombongan istri terhadap suaminya, ini merupakan sikap yang salah dalam
keluarga karena bagaimana pun juga kedudukan suami dalam keluarga adalah
pemimpin bagi keluarganya.
2) Kata Ganti
Edisi Elemen Keterangan
10 dan 17
Mei 2013
Kata
Ganti
Contoh kutipan ustadz Arifin dalam menjelaskna
elemen sintaksis atau struktur aktif :
“Para pendengar yang budiman, kalau kita mau
mengkaji, kalau kita mau menelusuri, kalau kita mau
menganalisa, ternyata banyak sekali penyebab-
penyebab konflik dalam rumah tangga adapun
penyebab yang utama dalam konflik rumah tangga
adalah sebagai berikut yang pertama permulaan yang
salah, perlu kita camkan bahwa permulaan yang baik
67
adalah modal utama bagi seseorang meraih kesuksesan
dalam setiap amal yang ia kerjakan, banyak orang
tidak mengetahui bahwa menikah bagian dari
peribadatan, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah
SAW dalam hadits nya wafi budihaadikum shodaqoh
pada persembahan perestuan salah satu diantara kalian
adalah sedekah. Sehingga ketika menjalankan
pernikahan maka ia tidak tanggung jawab karena tidak
tahu tentang esensi pernikahan ini permulaan yang
salah tentunya, dengan demikian ketika berjalan,
berjalan, berjalan, akhirnya terjadi problematika rumah
tangga.”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 dan 17 Mei
2013
Kata ganti yang dipakai oleh narasumber untuk menunjukkan dimana
seseorang ditempatkan dalam wacana. Dalam program kajian Keluarga Sakinah
ini, kata ganti yang paling banyak digunakan yaitu kata “kita” yang digunakan
untuk pendengar, atau kata “suami” dan kata “istri” yang digunakan sebagai
pelaku, kata “kita” mengartikan keterlibatan narasumber dengan pendengar, dan
tujuan lain narasumber mengkondisikan dengan kondisi yang terjadi di
masyarakat pada umumnya. Kata ganti pada kajian keluarga sakinah yang
menjelaskan saya, suami dan istri, itu disebut dengan elemen sintaksis dimana
susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat yang diterangkan bentuk
kalimat ukuran hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa tapi menentukan
makna yang dibentuk, susunan kalimat ini dalam elemen sintaksis disebut struktur
aktif. Ketika ustadz Arifin mengatakan saya, kita, suami, dan istri merupakan
sebuah legitimasi melibatkan kita semua.
68
3) Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara
berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas dimana ia menanyakan apakah A
menjelaskan B atau B menjelaskan A. Dalam bahasa Indonesia menjadi susunan
subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Dalam program
kajian pagi ini, bentuk kalimat dapat kita lihat.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Bentuk
Kalimat
“Rasulullah SAW mengedepankan hartanya, nasabnya,
kecantikannya, sedangkan beliau Rasulullah SAW
mengakhirkan agamanya, kenapa demikian, karena
biasanya pada ghalibnya ketika seorang laki-laki ingin
menikahi karena hartanya, atau nasabnya atau
kecantikannya sementara kesholihannya dipinggirkan,
ditinggalkan tidak diperhatikan maka Rasulullah SAW
memberikan perhatian besar pilih agamanya kalau
engkau tidak memilih agama pasti engkau akan rugi.”
Bentuk kalimat aktif (awalan me-) ini untuk
menunjukkan subjek secara eksplisit. Pembentukan
kalimat ini memberikan kesan tersendiri terhadap hal
yang ditonjolkan dan difokuskan.
17 Mei 2013 Bentuk
Kalimat
“…yang dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan
kebenarannya karena boleh jadi kabar yang didapat
adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang iri
kepada rumah tangga kita sehingga ingin
menghancurkan kelanggengan,”
Bentuk kalimat pasif (awalan di-) ini
menunjukkan subjek secara implisit. Pokok kalimat
yang dihadirkan di awal kalimat memberikan tempat
tersembunyi bagi subjek.
69
c. Stilistik
Dalam stilistik, yang menjadi pusat perhatian adalah gaya bahasa penulis,
seperti yang dikutip oleh Alex Sobur stilistik adalah cara penggunaan bahasa oleh
penulis dalam suatu teks tertentu.
Dalam program kajian pagi ini, gaya bahasa yang digunakan adalah gaya
dengan khas pembicara sebagai ustadz
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Stilistik “Para pendengar yang budiman, jalan pernikahan
bukanlah jalan yang selalu harum aromanya, bukan
jalan yang selalu mesra, dan bukan jalan yang bertabur
bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan
ujian dan rintangan.”
17 Mei 2013 Stilistik “Para pendengar yang budiman, sesungguhnya
keluarga merupakan jantung masyarakat, pusat
kehidupan masyarakat dan kunci kelestarian
masyarakat di dalam tubuh manusia jantung
merupakan pusat kehidupan dan kunci kelestarian serta
kelangsungannya begitupula keluarga yang merupakan
jantung masyarakat,”
Jadi, „Para pendengar yang budiman‟ yang dimaksud adalah panggilan
yang ditujukan pada para pendengar Fajri 99.3 FM. Kata tersebut disesuaikan
dengan target pendengarnya yaitu kalangan masyarakat islami sebagai media
komunikasi dan media untuk berkonsultasi dalam berbagai kehidupan keluarga
dan bermasyarakat, dan juga media untuk menuntut ilmu.
70
d. Retoris
Retoris merupakan gaya seseorang dalam berbica atau menulis yang
mempunyai fungsi persuasif (mempengaruhi). Dalam elemen ini Van Dijk
membaginya dalam tiga elemen :
1) Grafis
Elemen ini ditampilkan dengan pengambilan detail berbagai hal yang ingin
ditonjolkan atau apa yang dianggap penting oleh wartawan, dapat diamati dari
konteks contohnya pemakaian huruf tebal, garis bawah, huruf miring, huruf besar,
pemakaian gambar dan tabel. Yang menunjukkan pendengar tentanf pentingnya
bagian tersebut.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Grafis “Banyak sekali kewajiban dalam rumah tangga yang
harus dikerjakan oleh suami, akan tetapi suami
mengabaikannya dengan demikian munculah konflik
rumah tangga suami tidak memperhatikan nafaqoh
istri,”
17 Mei 2013 Grafis “jadi bagaimana sikap kita sebagai seorang istri
tabayyanu check and recheck jangan lantas kita
terprovokasi, datanglah suami kepada kita lantas kita
katakan,” oh Anda suami yang tidak benar, suami yang
tidak becus ternyata diluar sering menggoda gadis-
gadis belia”
2) Metafora
Metafora adalah kata-kata kiasan. Yakni dalam wacana pesan tidak hanya
disampaikan lewat teks atau bahasa formal, tetapi juga kiasan. Ungkapan dan
71
metafora yang dimaksudkan sebagai orammen atau bumbu yang dapat dipakai
untuk memperkuat pesan utama.
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Metafora “Para pendengar yang budiman, jalan pernikahan
bukanlah jalan yang selalu harum aromanya, bukan
jalan yang selalu mesra, dan bukan jalan yang bertabur
bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan
ujian dan rintangan.”
17 Mei 2013 Metafora “kemudian yang keempat masalah finansial keluarga
masalah keuangan rumah tangga salah satu titik panas
dalam konflik rumah tangga adalah kondisi finansial
keluarga,”
3) Ekspresi
Elemen ekspresi merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan
atau ditonjolkan oleh seseorang yang diamati dari teks. Misalnya ekspresi senang,
sedih, tersenyum, marah, takut, sinis, dan tertawa. Berikut ini elemen ekspresi
yang terdapat pada program Kajian Pagi .
Edisi Elemen Keterangan
10 Mei 2013 Ekspresi “Kewajiban istri mentaati suami, kewajiban istri
melayani suami, akan tetapi istri mengabaikannya
mentang-mentang gajinya istri 10 juta, ” istri berkata,
saya kan gajinya 10 juta, kamu gajinya berapa ! kamu
cuma 2 juta buat bayar kontrakan 500, bayar
pembantu 500 bayar untuk listrik 200 ya uang kamu
sisa 800, 800 itu cukup buat bayar sekolah uang
makan dari mana coba ! kan dari saya.”
17 Mei 2013 Ekspresi “Bapak yang bener saja pak ! , masa bapak ngasih
uang saya segini !, ya ini paling buat bayar kontrakan
sama bayar anak sekolah sudah habis !”
72
Berdasarkan hasil analisa data pada struktur teks pada materi siaran
Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah edisi 10 dan 17 Mei 2013 adalah :
No. Elemen Penjelasan
1. Struktur
Makro Tematik
10 Mei 2013, tema atau topik yang
disampaikan adalah penyebab-penyebab
konflik rumah tangga.
17 Mei 2013, tema atau topik yang
disampaikan adalah penyebab-penyebab
konflik rumah tangga bagian kedua.
2. Super
Struktur Skematik
10 Mei 2013, Skema alur program:
Opening : Host membuka acara program kajian
pagi.
Pembahasan : Ustadz Arifin menjelaskan
1) Permulaan yang salah
2) Tidak memahami hak dan
kewajiban suami istri.
Closing : Akhir dari pertemuan itu narasumber
memberikan pesan seyogyanya seorang istri tidak
mengingkari kebaikan suami.
17 Mei 2013, Skema alur program :
Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan
suara jingle kemudian Pembawa acara (host)
membuka acara dengan mengucapkan salam,
menyapa para pendengar yang baru saja telah
melakukan shalat shubuh dan juga menyampaikan
kepada para pendengar topik apa yang akan
dibahas pada pertemuan kali ini
Pembahasan : Ustadz Arifin Menjelaskan
3) Su‟udzon (buruk sangka)
4) Masalah Finansial (keuangan)
keluarga
5) Masalah seksualitas dan keturunan
Closing : Pesan yang disampaikan narasumber
pada akhir pertemuan ini adalah ketika terjadi
permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga,
73
maka cara yang terbaik adalah kembalikan kepada
Allah SWT banyak berdoa kepada-Nya
3. Struktur
Mikro Latar
10 Mei 2013, yang menjelaskan peristiwa
pernikahan yang tidak selalu indah diawal,
pasti akan ada ujian dan rintangan dalam
berumah tangga.
17 Mei 2013, yang menjelaskan bahwa
keluarga merupakan jantung masyarakat,
Detail
10 Mei 2013, strategi yang digunakan
untuk mengekspresikan penulis adalah
perilaku suami yang tidak memberikan
nafaqoh, tidak memperhatikan pakaian
istri, kasar terhadap istrinya.
17 Mei 2013, strategi yang digunakan
untuk mengekspresikan penulis adalah
sikap istri yang sombong karena memiliki
penghasilan yang lebih besar
dibandingkan dengan suaminya.
Maksud
10 Mei 2013, Informasi yang disajikan
adalah permulaan yang salah merupakan
awal terjadinya konfli rumah tangga.
17 Mei 2013, Informasi yang disajikan
adalah bersikap buruk sangka (su‟udzon)
kepada pasangannya, padahal seharusnya
pasangan suami istri harus selalu
berprasangka baik.
Koherensi
10 Mei 2013, membangun rumah tangga
tidak seindah seperti yang dibayangkan
ketika sedang pacaran, pacaran dilarang
dalam hukum Islam.
17 Mei 2013, penghasilan istri lebih besar
dibandingkan dengan suaminya, istri
seharusnya tidak sombong kepada
suaminya dan harus tetap tunduk kepada
suaminya.
Kata Ganti
10 dan 17 Mei 2013, kata „kita‟ digunakan
untuk pendengar, menjelaskan keterlibatan
narasumber dengan pendengar.
Kata „suami‟ atau „istri‟ digunakan
sebagai pelaku.
Bentuk
Kalimat
10 Mei 2013, Bentuk kalimat aktif
mengedepankan (awalan me-) ini untuk
menunjukkan subjek secara eksplisit.
Pembentukan kalimat ini memberikan
74
kesan tersendiri terhadap hal yang
ditonjolkan dan difokuskan.
17 Mei 2013, Bentuk kalimat pasif
dikedepankan (awalan di-) ini
menunjukkan subjek secara implisit.
Pokok kalimat yang dihadirkan di awal
kalimat memberikan tempat tersembunyi
bagi subjek.
Stilistik
10 dan 17 Mei 2013, kata „Para pendengar
yang budiman‟ adalah disesuaikan dengan
target pendengarnya yaitu kalangan
masyarakat Islami.
Grafis
10 Mei 2013, kata „nafaqoh‟ narasumber
menjelaskan hal yang paling penting
kewajiban suami.
17 Mei 2013, Kata „tabayyunu check and
recheck‟ narasumber menjelaskan bahwa
harus meneliti dan mengecek kebenaran
suatu masalah dalam keluarga.
Metafora
10 Mei 2013, kata kiasan „jalan
pernikahan bukanlah jalan yang selalu
harum aromanya‟ bahwa narasumber
menjelaskan pernikahan tidak selalu baik,
pasti akan ada suatu masalah yang harus
dihadapi dan diselesaikan.
17 Mei 2013, kata kiasan „titik panas‟
bahwa narasumber menjelaskan masalah
keuangan keluarga merupakan masalah
yang besar, apabila keluarga tersebut tidak
qona‟ah.
Ekspresi
10 Mei 2013, ” istri berkata, saya kan
gajinya 10 juta, kamu gajinya berapa !
Kalimat tersebut menjelaskan bahwa istri
mengekspresikan kemarahannya kepada
suaminya.
17 Mei 2013, “Bapak yang bener saja pak
! , masa bapak ngasih uang saya segini !
Kalimat tersebut menjelaskan bahwa istri
mengekspresikan kemarahannya kepada
suaminya.
75
B. Kognisi Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi
Dalam aspek kognisi sosial dijelaskan bahwa, setiap teks pada dasarnya
dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu
atas suatu peristiwa. Maka dalam kerangka analisis wacana Van Dijk, ditawarkan
penelitian mengenai kognisi sosial. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti
melakukan wawancara mendalam kepada Ustadz Arifin (narasumber) dan Yusuf
Supriadi (Departemen Penyiaran dan Periklanan).
Acara Kajian Keluarga Sakinah merupakan kerja tim yang melibatkan
banyak pihak di dalamnya, dan terdiri dari beberapa bagian pelaksana.
Berdasarkan kerja tim tersebutlah semua informasi dan data yang berkaitan
dengan sumber bahan kajian dikumpulkan dalam rapat kerja. Untuk menentukan
narasumber yang menyampaikan kajian produser program bekerja sama dengan
manajer program melakukan seleksi terlebih dahulu, dengan melihat kompetensi
bagaimana pemahamannya mengenai Islam, penguasaan materi dan dari sisi
penyampaiannya yang dianggap layak untuk mengisi kajian-kajian tertentu.
Dikutip dalam wawancara ketika ditanya mengenai bagaimana pemilihan
tema yang akan diangkat ? “kajian keluarga sakinah ini adalah masalah yang
khusus kita fokuskan tentang masalah pernikahan dari bagaimana dia memulai
pernikahan, bagaimana dia mencari jodohnya, sampai dia menjumpai
76
problematika rumah tangga kemudian juga bagaimana solusi dalam perceraian
dan bagaimana kalau suami meninggal, dll sampai seterusnya.”2
Dari jawaban tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap tema yang akan
diangkat pada kajian keluarga sakinah ada tim riset yang mengadakan riset
terlebih dahulu dari berbagai sumber yang terpercaya. Tidak ada faktor individu
atau latar belakang narasumber yang terkait dalam siaran pada edisi kajian ini,
karena adanya rapat evaluasi semua program yang disiarkan oleh tim redaksi Fajri
99.3 FM.
Ustadz Arifin sendiri dalam wawancara pribadi, mengatakan tentang
urgensi kajian keluarga sakinah itu sangat penting sekali yaitu karena pengaruh
atau invasi dari barat ingin menghancurkan rumah tangga islam itu banyak sekali
caranya, diantaranya adalah mereka mencoba untuk menghancurkan tatanan
keluarga yang bersifat konstruksi destruktif dengan cara membangun pola
pemikiran keluarga ke barat-baratan yang bebas, untuk itu kita menyajikan konsep
membangun keluarga harmonis pada kajian keluarga sakinah. Kalau persepsi di
masyarakat keluarga sakinah itu keluarga yang memiliki harta, uang, perhiasan
banyak, mobil, rumah, persepsi yang benar keluarga sakinah adalah keluarga yang
menerapkan aturan-aturan islam, maka munculah nanti kebahagian dunia maupun
akhirat, jadi rel nya jelas dengan mengikuti ajaran islam, diamalkan sehari-hari
maka akan timbul ketenangan jiwa dan kebahagiaan, contohnya ketika suami
mengalami krisis ekonomi kerjanya berpenghasilan pas-pas an, islam
2 Yusuf Supriadi, Departemen Penyiaran dan Periklanan, Wawancara Pribadi, Senin, 20
Mei 2013.
77
mengajarkan bagaimana pola yang bagus agar keluarga ini tetap menjadi sakinah,
maka disana ada konsep ridho dan qonaah mau menerima ujian dari Allah SWT.
Seorang istri hendaknya berqana‟ah dan atau menerima dari suaminya, berupa
barang-barang yang dirizkikan Allah kepadanya.3
Menurut penulis Ustadz Arifin mencoba untuk menginfluence atau
memengaruhi pendengar dalam memandang fenomena yang terjadi pada
problematika keluarga saat ini. Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan
bahwa membangun keluarga itu mudah, namun memelihara dan membina
keluarga hingga mencapai taraf kebahagiaan dan kesejahteraan yang selalu di
dambakan oleh setiap pasangan suami istri alangkah sukarnya. Keluarga sakinah
yang berintikan ketentraman, kedamaian dan ketenangan hidup merupakan
harapan dan tujuan hidup dari sebuah perkawinan. Tidak berlebihan bila dikatakan
bahwa keluarga sakinah merupakan prototipe ideal dari bangunan sebuah rumah
tangga. Untuk mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah tentu saja memerlukan
usaha yang keras, konsisten dan berkesinambungan. Oleh karena itu dalam
mencapai sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, perlu memahami
terlebih dahulu apa hakekat dan tujuan dari sebuah keluarga, baru kemudian
dilanjutkan dengan bagaimana cara membangun sebuah keluarga yang sakinah.
Dalam program kajian Keluarga Sakinah, apa yang ingin disampaikan
Ustadz Arifin adalah agar mereka menjadi keluarga yang islami, sehingga mereka
mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Sekarang banyak sekali keluarga-
keluarga yang tidak tahu tujuan asasi, hura-hura, senang, seperti tujuannya pendek
3 Imam Al Ghazali, Etika Perkawinan Membentuk Keluarga Sakinah, (Jakarta : Pustaka
Panjimas, 1993), h. 118.
78
sekali padahal nanti ada kehidupan lama di akhirat, yang kedua kalau keluarga
baik, maka masyarakat baik, kalau masyarakat baik bangsa Indonesia juga akan
baik, keluarga adalah bagian terkecil dari bangsa. Ketika kita memperbaiki
keluarga, berarti kita ambil andil juga memperbaiki bangsa kita akhlak dan
keyakinannya, banyak keluarga yang stress akibat tanpa adanya sentuhan
rohaninya dari islam.
Berdasarkan wawancara dari narasumber, referensi yang digunakan
sebelum on air adalah dengan membaca buku yang berjudul solusi problematika
rumah tangga modern karangan Sobri Mersi Al- Faqi, Al-Qur‟an dan Hadits, dan
internet. Tanda-tanda verbal pada kajian keluarga sakinah bahwa narasumber
memberikan pemahaman bahwa dalam membangun rumah tangga tidak boleh
mengawalinya dengan pacaran, karena pacaran menutup pintu obyektivitas
pasangan dan juga pacaran dilarang dalam hukum Islam. Banyak para pemuda
dan pemudi memandang seolah-olah sebelum menikah harus diawali dengan
pacaran, jelas pandangan tersebut adalah salah besar yang ada hanyalah berbuat
dosa. Tanda non verbal di Radio Fajri adalah crew atau karyawan yang bekerja
adalah laki-laki, dengan menggunakan pakaian khusus karyawan Fajri fm, adapun
ketika ada acara temu pendengar antara laki-laki dan perempuan dipisah atau
diberikan pembatas agar terhindar saling bercampur. Berdasarkan observasi
peneliti pihak Fajri Fm sangat membatasi pertemuan antara laki-laki dan
perempuan, bagi pihak perempuan menggunakan pakaian bercadar menutupi
seluruh tubuhnya, sedangkan pihak laki-laki menggunakan pakaian panjang ke
bawah sampai diatas mata kaki, dengan wajah berjanggut.
79
C. Konteks Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Islam Pagi
Agama memiliki peran penting dalam membina keluarga sejahtera. Agama
yang merupakan jawaban dan penyelesaian terhadap fungsi kehidupan manusia
adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Oleh karena itu,
sebuah keluarga haruslah memiliki dan berpegang pada suatu agama yang
diyakininya agar pembinaan keluarga sejahtera dapat terwujud sejalan dengan apa
yang diajarkan oleh agama.
Unsur pertama yang harus dijunjung dalam masyarakat adalah tanggung
jawab bersama. Hal ini harus dimulai dari lingkungan keluarga, kemudian meluas
kepada tetangga, penduduk kampung atau lingkungan sekitarnya, lalu sesama
anggota masyarakat di dalam suatu negara, dan akhirnya seluruh masyarakat
Islam di dunia.4
Terkait dengan analisis konteks dalam hal ini konteks sosial, maka
berdasarkan teks dalam Kajian Pagi Keluarga Sakinah dapat diketahui bagaimana
wacana yang dibangun dan berkembang dalam masyarakat melalui proses
produksi dan reproduksi pesan yang dibangun, peristiwa yang digambarkan,
melalui studi pustaka. Hal tersebut dirasa menjadi suatu realita dalam proses
berpikir. Rangkaian teks dalam hal konteks sosial, menjadi suatu kontruksi
berpikir terkait dengan keluarga sakinah. Dengan demikian, rangkaian teks yang
4 Ahmad Shalaby, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, (Jakarta : Amzah, 2001), h.
326
80
mendeskripsikan segala hal yang ada melalui alur cerita mengalir, menjadi hal
tersebut sebagai suatu rangkaian teks yang mudah dipahami pembaca/pendengar.
Dalam peneltian ini, konteks sosial dilihat melalui studi pustaka. Hal yang
terlihat adalah masyarakat cenderung terbawa arus globalisasi yang
mengakibatkan keluarga menjadi hal yang dikesampingkan, hak dan kewajiban
suami istri tidak dilakukan sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kajian Pagi
Keluarga Sakinah menyajikan wacana yang sangat positif bagi para
pendengarnya, pendengar dapat terlibat dan berkonsultasi langsung mengenai
masalah-masalah keluarga dengan narasumber. Makna yang didapat secara
konteks sosial menunjukkan bahwa keluarga merupakan hal yang sangat penting
dalam masyarakat, kehidupan berumah tangga akan selalu diguncang dengan
permasalahan yang harus dihadapi dan harus bisa mengatasinya, tidak ada rumah
tangga yang tanpa masalah.
Berdasarkan beberapa golongan mengenai peran suami istri dalam rumah
tangga :
Golongan Penjelasan Peran Suami Peran Istri
Liberal Menyatakan posisi
suami sebagai kepala
keluarga berarti
pengingkaran atas
realitas masyarakat,
karena pasal ini, hanya
mengakomodir satu
pola bentuk keluarga
yang terdiri dari ayah
Tidak ada
perbedaan antara
suami dan istri
dalam hal saling
membantu
mencari nafkah,
pekerjaan yang
dinilai layak bagi
suami juga layak
Istri memiliki
peranan penting
dalam kehidupan
bermasyarakat.
Ini juga terjadi
ketika Istri
memerankan
dirinya dalam
upaya memenuhi
81
(suami), ibu (istri) dan
anak-anak.5
untuk istri. kebutuhan
keluarga. Istri
dapat menjadi
pemimpin dalam
keluarga
Hizbut Tahrir Bahwa bagian dari
tanggung jawab ayah
terhadap keluarga
adalah mengambil
tanggung jawab dalam
keluarga, mulai dari
pekerjaan rumah
tangga sampai
perawatan kehamilan.6
Suami sebagai
pemimpin
bertugas
mengendalikan
arah rumah
tangga serta
penjamin
kebutuhan hidup
sehari-hari—
seperti makanan,
minuman dan
pakaian—serta
bertanggung
jawab penuh atas
berjalannya
seluruh fungsi-
fungsi keluarga
Tugas utama
serang istri secara
umum ada dua:
(1) sebagai Ibu,
yang berkaitan
langsung dengan
pemenuhan
fungsi reproduksi
serta fungsi
edukasi; (2)
sebagai pengatur
rumah tangga,
yang berkaitan
dengan
pemenuhan
fungsi-fungsi
keluarga yang
lainnya.
LDII Selain suami, peran
seorang istri
berpengaruh cukup
besar untuk mampu
menciptakan sebuah
keluarga sakinah. Hal
ini karena tanggung
jawab utama seorang
istri (bersama suami)
adalah menciptakan
keutuhan dalam rumah
tangga.
Tugas utama
seorang suami
adalah mencari
nafkah untuk
keluarganya.
Suami akan
berusaha
semaksimal
mungkin
menafkahi
keluarganya,
dengan cara yang
halal.
Memberikan
sambutan yang
menyenangkan,
memperindah dan
memperlembut
suara, berhias,
melayani
kebutuhan
biologis (jima‟),
ikhlas menerima
keadaan, menjaga
kesetiaan,
meredakan
amarah suami,
menjaga
kehormatan,
memuliakan
keluarga dan
tamu suami,
5 Sulistyowati Irianto, Perempuan dan Hukum, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006)
h.168 6 http://hizbut-tahrir.or.id/2013/07/24/agenda-gender-di-balik-men-care-campaign/
82
sabar, merapikan
rumah.
Syi‟ah Memperbolehkan
nikah mut‟ah dan halal
untuk dilakukan adalah
perkawinan bagi masa
yang telah ditetapkan,
dan selepas itu, ikatan
perkawinan tersebut
terlerai.
“Laki-laki yang
nikah mut‟ah
dengan seorang
wanita tidak
wajib untuk
menafkahi istri
mut‟ahnya
walaupun sedang
hamil dari
bibitnya. Suami
tidak wajib
menginap di
tempat istrinya
kecuali telah
disepakati pada
akad mut‟ah atau
akad lain yang
mengikat.”7
Wanita dilarang
menikah kecuali
dengan laki-laki
syiah.
NU Perkawinan adalah
sebuah ibadah yang
mulia.
Suamilah yang
memiliki
kewajiban
mencari rezeki
(bekerja) untuk
menafkahi istri
dan anak-
anaknya.
Tugas seorang
ibu adalah
menjaga dan
mengurusi anak-
anak dan
melayani suami
ketika di rumah.
Muhammadiyah Adanya kesetaraan hak
dan kewajiban antara
suami dan istri serta
orang tua dan anak-
anak sehingga seluruh
anggota keluarga dapat
menjalankan peran
sesuai dengan
fungsinya masing-
masing juga
melaksanakan fungsi
kaderisasi sehingga
anak-anak tumbuh
menjadi generasi
muslim
Muhammadiyah yang
Laki-laki atau
suami adalah
pemimpin bagi
keluarganya.
wajib mencukupi
kebutuhan
nafkah istri dan
anak-anaknya
dengan berbagai
usaha yang halal.
Peran dan tugas
Wanita dalam
keluarga, secara
garis besar dibagi
menjadi tiga:
peran wanita
sebagai ibu, istri,
dan anggota
masyarakat.
Wanita (seorang
ibu) adalah
mengurus di
dalam rumah
suaminya dan
mendidik putra-
7http://www.islampos.com/ini-dia-fiqih-nikah-mutah-menurut-syiah-2-habis-51629/
83
dapat menjadi
pelangsung dan
penyempurna gerakan
da'wah di kemudian
hari.
putrinya.
Pernikahan beda agama pun tak terhindarkan. Globalisasi meniscayakan
perjumpaan tak hanya terjadi antar orang-orang yang satu agama, melainkan juga
yang beda agama. Tunas cinta bisa bersemi di kantor-kantor modern yang dihuni
para karyawan beragam agama. Ruang-ruang publik seperti mall, kafe, dan lain-
lain membuat perjumpaan kian tak tersekat agama. Sekat primordial agama terus
lumer dan luluh diterjang media sosial seperti facebook dan twitter. Orang tua tak
mungkin membatasi agar anaknya hanya bergaul dengan yang segama.
Mengahadapi kenyataan itu, para agamawan memiliki pandangan berbeda.
Ada yang bersikukuh bahwa pernikahan beda agama tak direstusi Tuhan. Sebab,
agama dirinya adalah terang, sementara agama orang lain adalah gelap. Terang
dan gelap tak mungkin dipersatukan dalam satu ikatan perkawinan. Para
agamawan yang galau ini coba menepiskan fakta, dan terus merujuk Sabda bahwa
nikah beda agama adalah haram. Menurut mereka, bukan hukum Tuhan yang
harus disesuaikan dengan kenyataan, tapi kenyataan lah yang harus ditundukkan
pada kehendak harafiah teks Qur‟an. Analogi yang sering disampaikan, bukan
kepala yang harus dicocokkan dengan ukuran kopiah, tapi peci lah yang mesti
mengikuti besar-kecilnya kepala.8
8 http://islamlib.com/?site=1&aid=1743&cat=content&title=kolom diakses 25
September 2013
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis terhadap teks, kognisi
sosial, dan konteks sosial yang ada dalam program ini, maka hasil penelitian yang
dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Struktur Teks
a. Struktur Makro
Tema yang terdapat dalam program Kajian Pagi terdapat 5 tema, namun
yang diteliti dalam penelitian ini hanyalah tema yang menjelaskan mengenai
penyebab-penyebab konflik rumah tangga, sedangkan pesan yang terkandung dan
juga berhubungan dengan Keluarga Sakinah yaitu penyebab-penyebab konflik
rumah tangga yang terdapat didalam program ini meliputi : Permulaan yang salah,
tidak memahami hak dan kewajiban suami istri, su’udzon (buruk sangka), masalah
finansial (keuangan) keluarga, masalah seksualitas dan keturunan.
b. Superstruktur
Skema dari program ini adalah membahas mengenai alur program.
Diawali pada pertemuan pertama dengan membahas mengenai penyebab-
penyebab konflik rumah tangga dan pada pertemuan kedua membahas mengenai
penyebab-penyebab konflik rumah tangga bagian kedua, pada pertemuan pertama
85
mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga Ustadz Arifin menjelaskan
bahwa permulaan yang baik adalah modal utama bagi seseorang meraih
kesuksesan dalam setiap amal yang ia kerjakan, banyak orang tidak mengetahui
bahwa menikah bagian dari peribadatan. Sehingga ketika menjalankan pernikahan
maka ia tidak tanggung jawab karena tidak tahu tentang esensi pernikahan.
a) Termasuk permulaan salah pula ketika mencari pasangan hidup sehingga
menetapkan pasangan hidupnya memiliki penampilan mewah dan kaya.
Pacaran, salah satu pandangan yang keliru dalam masyarakat kita,
terutama pemuda sesungguhnya dalam pernikahan itu harus diawali
dengan pacaran bahkan mereka menganggap pacaran seolah-olah sebagai
syarat wajib sebelum pernikahan dengan dalih mengenal lebih dekat
pasangan kita supaya lebih tahu, pandangan ini jelas-jelas salah karena
pacaran menutup pintu obyektivitas, kejujuran para pelakunya, selalu tidak
jujur karena disebabkan ingin menampilkan hal-hal yang terbaik
dihadapan pacarnya, sehingga menyembunyikan kekurangannya dan juga
kita tahu bahwa pacaran tidak dibenarkan di dalam hukum islam,
diharamkan dalam hukum islam.
b) Tidak memahami hak dan kewajiban suami istri, salah satu penyebab
konflik dalam rumah tangga adalah tidak pahamnya pasutri (pasangan
suami istri) akan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga. Banyak
sekali kewajiban dalam rumah tangga yang harus dikerjakan oleh suami,
akan tetapi suami mengabaikannya dengan demikian munculah konflik
rumah tangga, suami tidak memperhatikan nafaqoh istri, pakaian istri,
86
akhlak suami keras, kasar, senantiasa memukul istrinya, munculah konflik
rumah tangga, harusnya suami memberikan nafaqoh, suami harusnya
memberikan sandang, suami harusnya berperilaku yang baik, tidak kasar,
suami seharusnya bersikap lembut kepada istrinya tapi pada kenyataannya
lain.
c) Su’udzon (buruk sangka), membangun rumah tangga harus didasari
dengan berprasangka baik kepada pasangan, sikap buruk sangka kepada
pasangan adalah sumber kehancuran rumah tangga sumber kerusakan
rumah tangga, pasangan suami istri seharusnya mengedapankan sikap
berprasangka baik ketika menempatkan hal yang janggal di dalam rumah
tangga tidak langsung menuduh yang tidak-tidak tanpa bukti, yang
dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan kebenarannya karena boleh
jadi kabar yang didapat adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang
iri kepada rumah tangga kita sehingga ingin menghancurkan
kelanggengan, keharmonisan rumah tangga kita.
d) Masalah finansial (keuangan) keluarga, Masalah keuangan rumah tangga
salah satu titik panas dalam konflik rumah tangga adalah kondisi finansial
keluarga, kondisi keuangan keluarga bentuknya sangat beragam seperti
yang pertama gaji suami yang pas-pasan, dan tak cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari hal seperti ini dapat memicu konflik rumah tangga,
ketika keluarga tersebut tidak didasari dan dibentengi dengan keimanan,
berbeda jika keluarga itu didasari keimanan sebagai seorang suami kepala
87
rumah tangga akan paham sekali jika diberi kelebihan dalam harta,dia
akan melihat keadaan orang yang kekurangan.
e) Masalah seksualitas dan keturunan, banyak orang yang menyepelekan
masalah seksualitas dalam rumah tangga, sehingga dalam masalah ini
tidak diselesaikan kemudian munculah problematika rumah tangga yang
luar biasa, seperti suami yang impoten, suami atau istri yang ditakdirkan
bertahun-tahun mandul sudah berumah tangga bertahun-tahun, kebutuhan
rumah tangga tercukupi namun karena ketidakadaan buah hati
menyebabkan rumah terasa hampa ini merupakan bagian ujian dari Allah.
c. Struktur Mikro
Semantik adalah menampilkan latar dengan : tidak ada rumah tangga yang
tanpa masalah dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang tanpa
problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan suami-
istri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang menerjang
keluarganya. Makna dibalik penyebab-penyebab konflik rumah tangga adalah
kesempatan bagi pasangan suami istri untuk dapat mengetahui dan menghindari
penyebab-penyebab konflik rumah tangga serta dapat mengatasi konflik yang
terjadi dalam rumah tangga untuk mewujudkan keluarga yang sakinah,
mawaddah, warohmah.
Dalam mengatasi konflik dalam rumah tangga, pasangan suami istri harus
saling menerima qona’ah, dalam gambaran kajian ini jalan pernikahan bukanlah
jalan yang selalu harum aromanya, bukan jalan yang selalu mesra, dan bukan
jalan yang bertabur bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan ujian dan
88
rintangan. Banyak orang mengira bahwa hari-hari yang akan dilaluinya setelah
akad pernikahan akan selalu indah, menawan, mempesona seperti saat bulan madu
di minggu perdana, padahal tentunya tidak disana akan di uji dengan berbagai
konflik rumah tangga, sesungguhnya keluarga merupakan jantung masyarakat,
pusat kehidupan masyarakat dan kunci kelestarian masyarakat di dalam tubuh
manusia jantung merupakan pusat kehidupan dan kunci kelestarian serta
kelangsungannya begitupula keluarga yang merupakan jantung masyarakat, bila
kondisi keluarga baik maka niscaya kondisi masyarakat pun akan baik dan bila
kondisi keluarga rusak niscaya kondisi masyarakat pun akan rusak, kerusakan di
keluarga diantaranya disebabkan terjadinya konflik rumah tangga.
Pilihan kata yang dipakai dalam program ini menggunakan kisah dan juga
kejadian-kejadian problematika keluarga yang banyak terjadi saat ini, dari
program Kajian Pagi Keluarga Sakinah, dan juga ayat-ayat suci Al-Qur’an dan
Hadits yang dapat kita lihat pada beberapa penjelasan Ustadz Arifin dalam
Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah, dalam ekspresinya dapat kita lihat
ekspresi Ustadz Arifin begitu semangat dalam menjelaskan Kajian Keluarga
Sakinah.
2. Kognisi Sosial
Dalam program kajian Keluarga Sakinah, materi yang disampaikan adalah
agar mereka menjadi keluarga yang islami, sehingga mereka mendapatkan
kebahagian dunia dan akhirat. Jika keluarga baik, maka masyarakat akan baik,
jika masyarakat baik bangsa Indonesia juga akan baik, keluarga adalah bagian
89
terkecil dari bangsa. Ketika kita memperbaiki keluarga, berarti kita ambil andil
juga memperbaiki bangsa kita akhlak dan keyakinannya, banyak keluarga yang
stress akibat tanpa adanya sentuhan rohaninya dari islam.
Dilihat dari kognisi sosial, penulis atau narasumber menempatkan posisi
dirinya untuk mengajak pendengarnya membangun keluarga Islami, berdasarkan
aturan Al-Qur’an dan Hadits serta memberikan contoh fenomena yang terjadi
pada keluarga masa kini yang cenderung belum mengetahui esensi membangun
rumah tangga. Hal itu terlihat dari gaya penulisan dan penekanan-penekanan yang
disampaikan dalam kajian keluarga sakinah.
3. Konteks Sosial
Kajian mengenai keluarga sakinah sangatlah penting dalam membangun
keluarga yang tentram dan nyaman, wacana yang berkembang di masyarakat
Indonesia mengenai keluarga sakinah sangatlah beragam, harta dan kekayaan
bukanlah ukuran dalam keluarga menjadi keluarga sakinah, keluarga yang sakinah
adalah keluarga yang mampu mengatasi problematika rumah tangga dengan saling
bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya. Bila pondasi ini kuat, lurus agama
dan akhlak keluarga maka akan kuat pula masyarakat dan akan terwujud
ketentraman yang didambakan. Sebaliknya bila tercerai berai ikatan keluarga dan
kerusakan meracuni anggota-anggota maka dampak terlihat pada masyarakat
bagaimana kegoncangan melanda dan rapuh kekuatan sehingga tidak diperoleh
rasa nyaman.
90
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada
pihak-pihak terkait sebagai berikut :
1. Radio Fajri 99.3 Fm
Melihat dari perkembangan media yang semakin berkembang, media
elektronik semakin banyak berkembang. Dari mulai media cetak sampai dengan
media internet. Dalam media massa, salah satunya adalah radio, cukup berperan
dalam memberikan informasi. Jika dilihat dari Visi Misi Radio Fajri
dikembangkan secara luas, maka semakin banyak para pendengar yang akan
mengikuti program-program lainnya.
2. Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah
Melihat fenomena permasalahan yang banyak terjadi disekitar, sepertinya
misi untuk membentuk Keluarga Sakinah harus lebih ditingkatkan secara
mendalam. Karena banyak keluarga tidak harmonis yang terjadi dikalangan
masyarakat, terutama anak yang menjadi korban dalam problematika rumah
tangga. Dalam program Keluarga Sakinah yang disiarkan Radio Fajri yaitu
memberikan hal yang positif untuk masyarakat, terutama bagi para calon keluarga
maupun yang sudah berkeluarga. Oleh Karena itu, dalam Kajian Keluarga
Sakinah tidak hanya untuk para wanita atau laki-laki yang sudah menikah,
ditujukan juga untuk para wanita atau laki-laki yang ingin melakukan pernikahan
sebagai pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Abidin, Omar. Format Siaran Radio. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Al Shabbagh, Mahmud. Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam.
Bandung: Rosdakarya, 1991.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rhineka Cipta, 1998.
Bakri, Sidi Nazar. Kunci Keutuhan Rumah Tangga. Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 1993.
Basri, Hasan. Keluarga Sakinah; Tinjauan Psikologi dan Agama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Basyuni,Muhammad Maftuh. Manajemen Pembangunan Umat. Jakarta:
FDK Press, 2008.
Darma, Yoce Aliah. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya, 2009.
DEPDIKNAS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
2005.
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta :
LkiS, 2006.
Ilham, Muhammad Arifin. Rimant Islam. Jakarta: Haqiena Media, 2010.
Indonesia, Hizbut Tahrir. Peran Strategis Keluarga, Ancaman dan
Tantangan Masa Depan. Jakarta : Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia,
2012.
Irianto, Sulistyowati. Perempuan dan Hukum. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2006.
Kisyik, Abdul Hamid. Keluarga Sakinah. Bandung:Mizan Media Utama,
2000.
Lubis, Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa,
1993.
Mahdiah. Wanita dan Keluarga Sakinah. Jakarta: Studi Al-HIlah,1993.
Masduki. Menjadi Broadcaster Professional. Yogyakarta: Lkis, 2004
Morissan. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Tangerang : Ramdina Prakasa, 2005.
Nafis. Fikih Keluarga. Jakarta : Mitra Abadi Press, 2009.
Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: CEQDA, 2007.
Nasution, S. Metode Research. Bandung: Jemmars, 1987.
Oetomo, Dede. Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana.
Yogyakarta : Kanisius,1993.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya,
2007.
Shalaby, Ahmad. Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam. Jakarta :
Amzah, 2001.
Smith, Huston. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996.
Sobur, Alex, cet. keempat. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk
Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2006
Soenarto,RM. Program Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran.
Jakarta : EFTV-IKJ Press, 2007
Suprapto,Tommy. Berkarier di Bidang Broadcasting. Yogyakarta: Media
Pressindo,2006.
Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada
Media, 2006.
Tebba, Sudirman. Hukum Media Massa Nasional. Ciputat:Pustaka Irvan,
2007.
Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat : Kalam Indonesia, 2005.
TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Yusuf Supriadi, Departemen Penyiaran dan Periklanan, Wawancara
Pribadi, Senin, 20 Mei 2013.
B. Sumber Internet :
“Gender”, diakses 27 September 2013 http://hizbut-tahrir.or.id/2013/07/24/agenda-gender-di-balik-men-care-campaign/
“Hukum Pacaran Sebelum Menikah”, diakses 12 September 2013
http://www.darussalaf.or.id/fatwa-ulama/hukum-pacaran-sebelum-
nikah-dan-hukum-menolak-khitbahpinangan-tanpa-alasan.
“Hukum Nikah Beda Agama”, diakses 25 September 2013
http://islamlib.com/?site=1&aid=1743&cat=content&title=kolom