Post on 16-Oct-2021
i
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA DEALER YAMAHA MATRAMAS MOTOR DI MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh FURKAN
NIM 105721111216
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
ii
HALAMAN JUDUL
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA DEALER YAMAHA MATRAMAS
MOTOR DI MAKASSAR
Oleh FURKAN
NIM 105721111216
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi
pada Program Strata Satu (S1) Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
iii
PERSEMBAHAN
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah Yang Maha Agung dan
Maha tinggi atas segala rahmat dan hidayah serta karuniamu sehingga tercipta
karya ilmiah sederhana ini. Karya ilmia ini saya persembahkan kepada kedua
orang tua saya, keluarga saya, serta teman-teman yang selalu memberikan
dukungan, nasehat dan kasih sayang serta senantiasa mendoakan keberhasilan
saya. Semoga tuhan senantiasa membalas setiap kebaikan kalian.
Saya menyadari bahwa hasil karya ilmia ini masih jauh dari kata sempurna,
tetapi saya harap isinya tetap memberikan manfaat, sebagai ilmu dan
pengetahuan bagi para pembacanya.
MOTTO HIDUP
“Waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik, ia
akan memanfaatkanmu (HR Muslim)”
vii
ABSTRAK
Furkan. Tahun 2020 Analisis Strategi Pemasaran Pada Dealer Yamaha Matramas Yamaha motor Makassar (dibimbing oleh Syafiuddin, dan Sitti Marhumi.
Penulis melakukan penelitian ini pada Dealer Yamaha Matramas motor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui alternative strategi yang dapat dipakai oleh perusahaan, dalam hal ini adalah Dealer Yamaha Matramas Motor. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Adapun yang dimaksud dengan analisis ini adalah untuk mengidentifikasi lingkungan intern dan ekstern perusahaan dalam iklim persaingan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama.
Analisis SWOT mencakup lingkungan ekstern dan lingkungan intern.
Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Didalam analisis SWOT ini akan digunakan pendekatan secara kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu analisis yang digunakan tanpa mempergunakan perhitungan angka-angka, melainkan berdasarkan penilaian atau pendapat serta dasar-dasar yang dapat menunjang dalam pengambilan keputusan yang bersifat subyektif.
Berdasarkan semua analisis tersebut diatas, alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah dengan menggunakan matrik SWOT.
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapatdisesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki perusahaan tersebut. Matrik dapat menghasilhan empat set kemungkinan alternatif strategi. Dengan menggunakan analisa SWOT dapat diperoleh hasil bahwa perusahaan dapat mengambil alternatif stategi ST, WT, SO dan WO. Kata kunci : Analisis Strategi Pemasaran
viii
ABSTRACT
Furkan. Tahun 2020 Analysis of Marketing Strategy at Matramas Yamaha Motor Makassar Dealers (supervised by Syafiuddin and Sitti Marhumi).
The author conducted this research on Yamaha Matramas Motor Dealers. The purpose of this research is to find out the strengths, weaknesses, opportunities and threats of the company and also to find out alternative strategies that can be used by the company, in this case Yamaha Matramas Motor Dealers. The data analysis technique used is SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). The meaning of this analysis is to identify the company's internal and external environment in a competitive climate with companies engaged in the same business field.
SWOT analysis includes the external environment and the internal
environment. Environmental analysis is a process used to determine strengths, weaknesses, opportunities and threats. In this SWOT analysis, a qualitative approach will be used. The qualitative approach is an analysis that is used without using numerical calculations, but is based on judgments or opinions as well as basics that can support subjective decision making.
Based on all the analyzes mentioned above, the tool used to compile the
company's strategic factors is to use the SWOT matrix. This matrix can clearly describe how the external opportunities and threats
faced by the company can be adjusted to the internal strengths and weaknesses of the company. The matrix can generate four sets of possible alternative strategies. By using a SWOT analysis, it can be concluded that the company can take an alternative strategy of ST, WT, SO and WO.
Key words : Analysis Strategy Marketing
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba nya. Sholawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran
pada Dealer Yamaha Matramas Motor di Makassar”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih
sayang dan doa tulus tak pamrih. Saudara - saudari tercinta yang senantiasa
mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Seluruh keluarga
besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan
demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia
dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada:
x
1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse., M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si. Selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Sitti Marhumi SE,.MM. Selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan - rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuliskan satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungan nya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
xi
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikan nya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 4 Mei 2021
Furkan
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ....................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. v
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
A. Pengertian Pemasaran ..................................................................... 5
B. Tujuan Pemasaran ........................................................................... 7
C. Pengertian Strategi Pemasaran ........................................................ 8
D. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran ..................................................... 12
E. Analisis SWOT ............................................................................... 14
F. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 25
G. Kerangka Pikir ................................................................................ 29
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 31
B. Fokus Penelitian ............................................................................ 31
C. Lokasi dan Waktu Peneltiian .......................................................... 32
D. Sumber Data .................................................................................. 32
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 33
F. Instrumen Penelitian ....................................................................... 34
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 39
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 39
B. Marketing Mix P7............................................................................ 46
C. Analisis SWOT Dealer Yamaha Mstramas Motor ........................... 53
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 65
A. Kesimpulan .................................................................................... 65
B. Saran ............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 IFAS ................................................................................................... 19
Tabel 2.2 EFAS ................................................................................................. 21
Tabel 2.3 Faktor Internal dan Eksternal ............................................................ 21
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 25
Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitian.................................................................. 33
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Penelitian ............................................................. 35
Tabel 4.1 Informan ............................................................................................. 47
Tabel 4.2 Daftar Penjualan Motor Yamaha Mastramas 2016-2020 .................... 48
Tabel 4.3 Daftar Tingkat Pendidikan Karyawan ................................................. 51
Tabel 4.4 Analisis SWOT pada Dealer Yamaha Mastramas Motor Sultan Alauddin Makassar ............................................................................. 55
Tabel 4.5 IFAS ................................................................................................... 56
Tabel 4.6 EFAS ................................................................................................. 57
Tabel 4.7 Matrik SWOT Dealer Yamaha Mastramas Motor Sultan Alauddin Makassar ............................................................................................ 60
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Perencanaa Dengan Analisis SWOT …………………. ...... 16
Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT ................................................................. 22
Gambar 2.3 Kerangka Pikir ................................................................................ 30
Gambar 3.1. Diagram Analisis SWOT ................................................................ 37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dealer Yamaha Matramas Motor .................. 42
Gambar 4.2 Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Yamaha Matramas....................................................................................... 59
xvi
xvi
LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah usaha, perusahaan selalu di hadapkan pada kondisi
persaingan yang semakin luas atau situasi yang mengglobal. Persaingan
didunia bisnis tampak kian gencar seiring dengan tumbuhnya perekonomian.
Kondisi ini menuntut perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif dengan
menawarkan barang atau jasa yang lebih baik kualitasnya, harga dan
pelayanannya, dibandingkan yang dilakukan pesaing lainnya. Inilah yang
dituntut oleh pasar yang menjadi fokus atau sasaran yang bersaing. Pada
umumnya perusahaan berupaya untuk memenuhi harapan konsumen,
dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan jangka panjang
antara perusahaan dan pelanggannya. Hubungan ini harus dapat ditingkatkan
dari waktu kewaktu diantaranya pelayanan dan kualitas barang.
Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produk atau jasa,
mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut dapat
dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan,
jika perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk
atau jasa yang mereka produksi. Jika tujuan perusahaan itu tercapai maka
kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang tetap mampu
dipertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Dalam perkembangan dunia bisnis otomotif yang semakin pesat seperti
sekarang ini menimbulkan persaingan yang ketat diantara para produsen
motor di Indonesia. Menurut Wahyuni H (2019) Munculnya motor – motor
2
import turut meramaikan penjualan motor Indonesia sehingga perusahaan
dituntut untuk melakukan persaingan guna merebut dan menguasai pasar
dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Dalam
menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan memerlukan strategi yang
tepat, terarah, dan terencana yang dapat mempertahankan posisi
perusahaan.
Perusahaan perlu mengenali kekutan dan kelemahan perusahaan dalam
persaingan, hal ini sangat membantu dalam mengenal diri, serta
memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan
dimana strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang
menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental persaingan
langsung pemasaran suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus
menerapkan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan yang lama yang sudah tidak berlaku serta terus
menerus melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman dimana
produsen memaksakan kehendak terhadap kehendak konsumen, melainkan
sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen.
Dealer Yamaha Matramas Motor di Makassar merupakan Dealer
dimana menjual berbagai macam ragam tipe produk Motor, selain itu juga
menerima perawatan, perbaikan dan juga menyediakan suku cadang Motor
Yamaha.
Sehubung dengan uraian pada latar belakang diatas, menjadi dasar
pertimbangan penulis untuk mengambil judul skripsi sebagai berikut:
“Analisis Strategi Pemasaran Pada Dealer Yamaha Matramas Motor
Alauddin Makassar”.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas maka yang
menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi unggulan internal dan eksplor eksternal Dealer
Yamaha Matramas Motor.?
2. Bagaimana Strategi yang tepat untuk meningkatkan volume penjualan
pada Dealer Yamaha Matramas Motor.?
C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui strategi unggulan internal dan eksplor eksternal Dealer
Yamaha Matramas Motor.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang paling tepat dalam
meningkatkan volumen penjualan pada Dealer Yamaha Matramas Motor.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penenelitian ini adalah:
1. Secara Akademis
a. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
secara teoritas dalam mengetahui strategi pemasaran pada Dealer
Yamaha Matramas Motor
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi
penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan
menambah wawasan bagi pembaca baik dari kalangan akademis
4
maupun masyarakat umum tentang strategi pemasaran.
b. Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi kepada pihak-pihak
terkait yang membutuhkan, sekaligus untuk mengetahui strategi
pemasaran.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Saat ini pemasaran sudah berkembang begitu cepat dan sudah menjadi
ujung tombak bagi detiap perusahan yang ada dalam rangka untuk mencapai
tujuan suatu perusahan. Hal demikian karna pemasaran berhungan secara
langsung dalam kegiatan mulai dari persiapan, penyediaan, bahan baku,
proses produksi, sampai pada saat akhir, yaitu produk yang siap di konsumsi
oleh konsumen. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pemasaran
melibatkan dua pihak yaitu pihak produsen dan pihak konsumen sebagai
tujuan pusatnya dan juga pemasaran merupakan faktor penting karena
menyangkut perencanaan secara langsung dan menentukan segala kegiatan
produksi ataupun jasa, menentukan harga produk dan sampai pada akhirnya
konsumen siap untuk mengkonsumsinya yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen.
Dengan hal demikian disesuaikan pada pengertian bahwa suatu
penjualan tidak tergantung kepada kemajuan tenaga penjualan, tetapi lebih
mengarah pada keputusan konsumen untuk membeli suatu produk yang
mereka inginkan dan membutuhkan.
Pemasaran memiliki arti yang beragam. “dari sudut manajerial,
pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk
menciptaka pertukaran yang memuasakan tujuan individu dan organisasi”
(Kotler dan Keller, 2007:38) dalam Syamsudin Noor (2014)
6
Menurut Freddy Rangkuti, 2001:48) dalam syamsudin Noor (2014)
Pemasaran adalah suatu keadaan kegiatan yang dipengaruhi bebagai macam
faktor, seperti faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Dari
semua pengaruh faktor dan keadaan tersebut adalah masing-masing indivudu
ataupn kelompok untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan
menproduksi, menawarkan produk, dan menukarkan produk yang sudah
memiliki nilai komoditas.
Beberapa ahli juga mengemukakan pendapat mengenai devinisi
pemasaran. Netisemito dalam Ramba Lupiyoadi (2001:31), mengemukan
pemasaran adalah “semua kegiatan yang bertujuan untuk melancar arus
barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan
maksud untuk menciptakan permintaan efektif”. Konsep inti pemasaran
menurut pendapat diatas menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus
dipenuhi dalam terjadinya proses pemasaran. Dalam pemasaran terdapat
kebutuhan dan keinginan orang lain yang memiliki nilai sehingga diminta dan
terjadinya proses permintaaan karena adanya proses pemasaran.
7
B. Tujuan pemasaran
suatu perusahaan yang didirikan senantiasa mempunyai tujuan yang
amat baik, yaitu mendapatkan tingkat keuntungan tertentu, pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan peningkatan pangsa pasar. Di dalam pandangan
rancangan pemasaran, tujuan perusahaan itu dapat dicapai melalui keputusan
kebutuhan dan keinginan pasar. Keputusan pasar didapatkan setelah
kebutuhan dan keinginan pasar itu dipenuhi dengan cara melakukan kegiatan
pemasaran yang sama dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Buchari Alma (2004:5) mengemukakan tujuan pemasaran:
1. Untuk mengetahui keadaan dan keseimbangan pasar, atara buyer`s
market dan seller`s market, menyalurkan barang dan jasa dari daerah
surplus ke daerah minus dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang
dan jasa ke calon konsumen.
2. Tujuan pemasaran yang paling pnting ialah memberikan kepuasan penuh
kepada konsumen. Tujuan pemaaran bukan untuk mencari keuntungan
sendiri. tujuan paling penting adalah memberikan kepuasaan kepada
konsumen. Dengan cara memberikan kepuasaan ini, maka kegiatan
pemasaran mencakup berbagai badan produsen. Istilah marketing
mencakup marketing yayasan, marketing pendidikan, marketing pribadi,
marketing masjid, marketing non profil organization. Tujuan pemasaran
lembaga-lembaga non profil ini ialah membuat satisfaction kepada
konsumen, nasbah, murid, rakyat, yang akan menikmati produk yang
dihasilkannya. Jikalau konsumen merasakan kepuasaan, maka masalah
keuntungan akan datang dengan sendirinya. Produsen akan mengambil
8
keuntungan secara terus menerus, sebagai hasil pemberian dari
kepuasaan kepada konsumennya.
C. Pengertian strategi pemasaran.
Philip Kotler menjelaskan bahwa strategi adalah wujud rencana yang
terarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pass dan Lowes,
menjelaskan Strategi adalah rencana-rencana dan tindakan terpadu untuk
mengubah posisi pasarnya dengan meninggalkan segmen pasar (Market
Segmen) tertentu untuk berkonsentrasi ke segmen pasar lain yang
memungkinkan perusahaan itu memiliki posisi kompetitif yang lebih kuat.
Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.
Strategi perusahaan adalah pola keputusan dalam perusahaan yang
menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang
menghasilkan kebijakan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan
serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui
proses pertukaran.
Menurut Basu Swastha DH, pemasaran adalah sistem seluruhan dari
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang jasa, ide kepada pasar
sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Secara umum teori strategi adalah untuk mencari suatu maksud. Jadi
strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan untuk mencapai
sesuatu maksud dalam pencapaian tujuan organisasi.
9
Dari pengertian di atas pemasaran bermula dari perencanaan startegis,
yang lebih dahulu menetapkan visi, misi, tujuan lembaga. Strategi
pemasaran adalah proses perencanaan dan implementasi kebijakan
perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan yang sesuai
dengan visi dan misi perusahaan.
Agus Hermawan menyatakan Strategi pemasaran sangat diperlukan
untuk mencegah penurunan jumlah komsumen serta jatuhnya daya saing
produk bisnis di pasar. Strategi merupakan daya cipta (inovasi) serta
merupakan cara pencapaian tujuan yang sudah ditentukan oleh pemimpin
puncak perusahaan sedangkan fokus pada pemasaran dilakukan oleh
manajer pemasaran. Melalui strategi ini sebuah proses pemasaran yang baik
dapat dipertahankan, memberikan cara-cara yang baru yang membuat para
pelanggan senantiasa menemukan keunikan dalam produk, hal ini
merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan dalam pemasaran.
Menurut Agus Suryana strategi pemasaran meliputi beberapa elemen di
antaranya:
a) Segmentasi yaitu upaya pembagian pasar, saluran, atau pelanggan
ke dalam berbagai kelompok dengan kebutuhan yang berbeda.
b) Riset pasar (penelitian konsumen) yaitu suatu format penelitian bisnis
yang merupakan suatu format dari sosiologi terapan berkonsentrasi
pada pemahaman perilaku, tingkah dan pilihan, dari pelanggan di
dalam ekonomi berdasarkan pasar. Riset ini dilakukan sebagai cara
memperoleh informasi berharga yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi peluang kesuksesan perusahaan.
10
c) Branding (merek) yaitu nama perusahaan, bagaimana nama itu
secara visual diekspresikan melalui logo dan bagaimana nama dan
logo itu diperluas sepanjang suatu komunikasi organisasi.
d) Strategi produk baru yaitu suatu pengembangan produk dalam
rangka bereaksi terhadap kompetisi global di dalam pasar seperti
halnya bersaing secara efektif atas dasar global.
e) Penetapan harga (Penetapan harga ) yaitu proses manual atau
otomatis dari penerapan harga untuk perintah membeli dan menjua.
Menurut Henry Mintzberg, suatu strategi dapat membentuk dan
dibentuk. Suatu strategi yang terealisasi dapat muncul dalam tanggapan
terhadap suatu situasi yang sedang berkembang, atau strategi itu dapat
diciptakan secara sengaja, melalui sebuah proses perumusan (formulation)
yang diikuti oleh pelaksanaan (implementation). Tetapi ketika keinginan
(intention) yang terencana ini tidak menghasilkan tindakan yang diinginkan,
organisasi ditinggalkan dengan strategi yang tidak terealisasi. Sehingga pola
akhir yang diinginkan akan terbentuk.
Menurut Philip Kotler menjelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu
yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta,
dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan dan
kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik, jasa, orang, tempat. Organisasi
dan gagasan (ide). Sedangkan jenis produk (product item) adalah unit produk
yang bisa dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau beberapa
atribut lain.
Sedangkan Danang Sunyoto menggolongkan atau mengklasifikasikan
mengenai produk sesuai daya tahannya, yaitu sebagai berikut:
11
a. Barang yang tahan lama (durable goods), merupakan barang nyata yang
biasanya melayani banyak kegunaan, misalnya pakaian, peralatan
otomotif, komputer, lemari dan sebagainya.
b. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods), merupakan barang
nyata yang biasanya dikonsumsi untuk satu atau beberapa kegunaan,
misalnya pasta gigi, kuliner, minuman, dan lainnya.
c. Jasa, merupakan kegiatan, manfaat atau kegunaan yang ditawarkan
untuk dijual, misalnya bengkel sepeda motor, reparasi komputer, laundry,
jasa angkutan barang, jasa olah data, rental mobil, kursus bahasa dan
lainnya.
Sehingga strategi pemasaran produk adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu dalam menghadapi lingkungan
dan keadaan persaingan yang selalu berubah guna dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen secara maksimal dalam penciptaan
produk.
Perusahaan perlu melakukan pengelompokan masyarakat menurut
karakteristik masyarakat tertentu untuk tujuan program pemasaran yang
disebut sebagai Segmentation, Targeting, dan Positioning.
a. Segmentasi (Segmentation)
Segmentasi pasar adalah segmentasi pasar sebagai suatu proses
membagi keseluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang
relatif serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan
dengan baik.
12
b. Target (targeting)
Target (Targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam
dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan
konsep prioritas, variabilitas, dan fleksibelitas.
c. Posisi (Positioning)
Langkah terakhir yang dilakukan dalam proses pemasaran adalah
penetapan posisi pasar. Positioning adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat
menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya
sesuai dengan yang diharapkan.
D. Jenis-jenis strategi pemasaran
Di dalam suatu hubungan strategi pemasaran, menurut Sofyan Assauri
(2008:179) bahwa strategi pemasaran secara keseluruhan ini, dapat
dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang bisa dilakukan oleh suatu
perusahaan yaitu:
a) Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (undifferentiade
marketing).
b) Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (differentiated
marketing).
c) Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (concetratedmarketing).
Untuk lebih jelasnya dari tiga jenis strstegi pemasaran diatas maka
perlu diuraikan sebagai berikut:
a) Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiate
marketing).
13
Dalam strategi ini, perusahaan menganggap bahwa pasarlah sebagai
pusat keseluruhan dalam strategi pemasaran yang dimana perusahaan
hanya memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen secara umum.
Dengan demikian perusahaan hanya memusatkan dan memasarkan hanya
satu prodak saja dan berusaha menarik konsumen. Startegi ini hanya
bertujuan untuk melakukan penjualan secara masal, sehingga dengan hal
demikian maka bisa menurunkan biaya perusahaan,
b) Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated
marketing).
Dalam strategi ini, perusahaan hanya memusatkan dan fokus dalam
melayani kebutuhan dan keinginan beberapa kelompok konsumen pasar
dan juga beberapa jenis produk tertentu pula, jadi perusahaan atau
produsen hanya memasarkan produk disetiap segmen pasar yang
berbeda–beda dan menawarkan berbagai macam produk kepada calon
pembeli.
c) Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (concentrated marketing)
Dalam strategi ini, perusahaan hanya memfokuskan penyaluran produknya
ke beberapa segmen pasar tertentu, sebab dalam strategi pemasaran ini
perusahaan mengalami kekurangan ataupun keterbatasan sumber daya
perusahaan. Dengan demikian perusahaan produsen memilih segmen
pasar tertentu untuk memsarkan produknya yang sesuai kebutuhan dan
keinginan kelompok konsumen yang tentunya lebih spesifik.
Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat hetrogen dan dapat di
segmentasikan menjadi homogen, pengusaha dapat memilih dari salah satu
14
dari tiga strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari 2 tipe
pengusaha yaitu:
a) Pengusaha yang mensegmentasikan pasar
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut segmenter.
Pengusaha bisa mengelompokan konsunsumen berbeda-beda serta
melayani maupun menerapkan strategi pemasaran yg berbeda-beda yang
sesuai karakteristik masing-masing disetiap segmen pasar. Cara inilah yg
disebut sebagai “pemasaran serba ada” atau “differentiated marketing”.
b) Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar
Pungusaha ini menyamaratakan seluruh segmen pasar yang
dihadapinya, pengusaha ini disebut, Combiner pengusaha yang tidak
mengelompokan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok segmen
tertentu tetapi dia bergerak dipasar umum (masyarakat) yang sangat
hetrogen maka hal ini berarti dia memperlakukan konsumen yang berbeda-
beda itu dengan cara atau strategi penyampaian, penyajian dan pelayanan
atau marketing mix yang sama. jadi dalam hal ini perusahaan
berpandangan bahwa semua orang (konsumen) adalah sama, jadi
perlakuan tehadapnya juga sama tindakan semacam ini disebut
“undifferentiated marketing” atau “pemasaran serba sama”.
E. Analisi Swot
Dalam suatu penyusunan perencanaan tentu kita harus
mempertimbangkan dan menijau kembali masalah internal maupun masalah
ekternal. Analisi masalah-masalah internal ini harus menghasilkan adanya
suatu kekuatan (traength) didalam internal perusahaan, serta menguraikan
atas apa yang menjadi kelemahan (weaknesses) dalam internal perusahaan.
15
Analisi masalah-masalah eksternal, dalam menganalisa masalah eksternal
kita harus mampu mengetahui kesempatan yang terbuka bagi perusahaan
serta harus mampu kita mengetahui juga ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan yang bersangkutan.
Swot Analisis untuk mengetahui streght, weaknesses, opportunity, dan
treath (Drs. H. Indrito Gitosundarmo, 2000:36).
Setelah kita mengetahui faktor internal dan faktor eksternal suatu
perusahaan yang, maka kita bisa membuat suatu rencana penyusunan yang
mencakup tujuan yang telah dirancang oleh perusahaan
penyusunan strategi yang diuraikan kemudian haruslah kita sesuaikan
kedalam rencana-rencana kegiatan operasinal perusahaan, kemudian kita
terjemahkan kedalam satu uang yang menjadi anggaran operasional
perusahaan.
16
Gambar 2.1
Proses Perencanaa Dengan Analisis SWOT
Sumber: Drs. H. Indrito Gitosusudarmo M.com (2000:37)
(J Salusu, 2000: 35) tentang matriks swot menggunakan beberapa
strategi, yaitu:
1. Strategi S.O, yaitu memanfaatkan semua peluang yang ada serta
memanfaatkan keunggulan yang ada dalam sebuah perusahaan.
2. Strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa keunggulan untuk mencapai
sasaran
3. Strategi W.O, yaitu memilih faktor mana yang dipacu dan faktor mana
yang ditunda.
Swot: Strght
Weaknesess Opportunity
Trath
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Sasaran /Rencana
Anggaran Operasional
Target
17
4. Strategi W.T, yaitu kehati-hatian atau kewaspadaan dalam mencapai
tujuan sasaran
Tujuan pemilikan strategi adalah untuk menjamin ketepatan pencapaian
sasaran. Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk menutupi kesenjangan
dalam mencapai sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga sangat
situasional. Kalau kesenjangan akibat prestasi dimasa lampau yang sangat
buruk penciutan lebih mungkin dilakukan dan bila kesenjangan itu luas
sebagai akibat dari peluang lingkungan yang diharapkan, maka akan lebih
tepat jika dilakukan ekspansi (kurniawan dan Hamdani 2008:70).
Berkenaan dengan pilihan strategis sebagaimana terungkap di atas, kita
akan mengkaji penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, dan treath matrix).
Melalui alat bantu ini suatu perusahaan dapat juga memandang kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman sebagai suatu kesatuan yang integral
dalam perumusan strategi.
1. Matriks faktor strategi internal
Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu
tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strenght and
Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala
mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak
18
penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)
sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat
baik) dengan membandingkan rata industri atau dengan
pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif
kebalikanya. Contohnya jika kelemahan besar sekali
dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah
1, sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri,
nilainya adalah 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,
untuk memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan untutk masing-masing
faktor yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding)
sampai 0,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembobotan dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang
19
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkn bagaimana
perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor
strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industri yang sama
Tabel 2.1
IFAS
Faktor-faktor Strategi Internal
Bobot Rating Bobot X Rating
Komentar
Kekuatan :
1) Budaya kualitasMaytag
2) Pengalaman Top Manager
3) Integrasi vertikal 4) Hubungan yang baik
dengan SDM 5) Memiliki orintasi
internasional
Kelemahan :
1) Proses produksi (R &D) 2) Saluran distribusi 3) Dukungan kondisi
keuangan kurang begitu baik
4) Posisi global sangat kurang
5) Fasilitas manufaktur
Total
Sumber: Fredy Rangkuti, (2009:25)
20
2. Matriks Faktor strategi Eksternal
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-
cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS):
1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan
ancaman).
2) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari
1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat membemberikan
dampak pada faktor strategis.
3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
denagan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)
sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai
ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya,
jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,
untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).
21
5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau
catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor
strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untu
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 2.2 EFAS
Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Bobot
Rating Bobot X
Rating
Komentar
Peluang : • Integrasi ekonomi
Eropa • Perubahan struktur
demografi • Pembangunan
ekonomi di Asia • Terbukanya Eropa
Timur • Kecenderungan
superstores
Ancaman : • Meningkatnya peraturan
pemerintah • Meningkatnya
persaingan • Whirlpool dan Electrolux
menjadi global • Munculnya teknologi baru • Perusahaan Jepang
Total Sumber: Fredy Rangkuti, (200 : 24)
22
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan da pat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal
Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan
Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan
Kelemahan (weaknesses).
Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT
3. mendukung 1 . mendukung strategi
strategi Turnaund Growth
4. mendukung strategi 2. mendukung
Defensif Devirivikasi
Sumber : Fredy Rangkuti, (2009 :19)
Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga
Kekuatan
Peluang
Kelemahan
Ancaman
23
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi
yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka pangjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/jasa).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini
mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih.
Misalnya, Apple menggunakan stratregi peninjauan kembali
teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-
produk baru dalam industri microcomputer.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
24
Tabel 2.3 Faktor Internal dan Eksternal
Sumber : Fredy Rangkuti ( 2009 : 31 )
Ket :
1. EFAS = Analisis faktor-faktor ekstrernal
2. IFAS = Analisis faktor-faktor internal
3. Strategi SO
Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mrebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
4. Strategi ST
Menggunakan kekuatan yang dimililiki perusahaan untuk mengatasi
ancaman
5. Strategi WO
IFAS
EFAS
Strengths (S) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Kekuatan Internal
Weaknesses (W) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor
Kelemahan Internal
Opportunities (O) Tentukan 5-10 Faktor- Faktor Peluang Eksternal
Strategi SO Ciptakan strategi
yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan
Peluang
Strategi WO Ciptakan strategi
yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Treaths (T) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Ancaman Eksternal
Strategi ST Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WT Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari
ancaman
25
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
6. Strategi WT
Strstegi ini didasarkan pada keigiatan yang bersifat defensive dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
F. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki kaitan dengan masalah
dalam penelitian ini akan dipaparkan berikut ini. Penelitian – penelitian
tersebut juga akan digunakan sebagai referensi untuk memahami variabel
dalam penelitian ini
Penelitian Terdahulu Tabel 2.4
No Nama Penelitian
Judul Jenis penelitian
Hasil penelitian
1 Aprianti
2017
Analis swot
dalam
menentuka
n strategi
pemasaran
sepeda
motor
Honda
(study pada
PT.pasific
motor
Kaulitatif 5. Cikarang yaitu
segmentasi,targeting,
dan positioning
perusahaan jelas,
kekuatan, kekuatan
tersbuut dapat
membagi segmen yang
sesuai dengan tipe
sepeda motor Honda,
dan produk yang
berkualitas dan
26
cikarang) berstandar
internasiona
6. Fakto–faktor internal
yang menjadi
kelemahan perusahaan
yaitu meningkatnya
harga bbm dan
meningkatnya pula
suku bunga bank yang
telah ditetapkan oleh
pemerintah.
7. Faktor-fakto
ekksternal yang
menjadi peluang bagi
PT. Pacifis motor
cikarang yaitu
segmentasi pasar yang
besar, lokasi yang
strategis, dan teknologi
yang berkembang,
faktor-faktor eksternal
yang menjadi ancaman
bagi perusahaan yaitu
meningkatnya BBM,
meningkatnya suku
27
bunga bank, dan
pesaing yang terus
berkembang.
2 Muhammad
furqon
UMK, 2019
strategi
pemasaran
dalam
meningkatk
an volume
penjualan
sistem multi
level
marketing
(MLM) pada
PT.
Oriflame
Cabang
Medan.
Deskrptif
kualitatif
Dari hasil dan ETOP
dapat diketahui hasil
SAP dan ETOP dapat
diketahui strategis
perusahaan tersebut.
Analisis SAP dari sepeda
motor N-MAX pada
Dealer Yamaha Motar
Sakti Kudus mempunyai
sebesar nilai 3,60 artinya
menunjukan posisi aman
dan anailsis ETOP nya
mempunyai nilai sebesar
3,58 yang artinya
menunjukan posisi
spekulatif. Dari analisis
swot dapat diketahui
bahwa strategi
pemasaran speda motor
N-MAX pada Dealer
Yamaha Mataram Sakti
Kudus adalah strategis
28
agrsif konstrasi
mengarahkan sumber
daya dan dana yang
dimiliki digunakan untuk
meningkatkan jumlah
produksi agar dapat
melayani pasar lebih
luas atau lebih banyak
lagi
3 Marceline
Livia
Hedynata,
Wirawan
E.D.Radiant
o
Strategi
Promosi
dalam
Meningkatk
an
Penjualan
Luscious
Chocolate
Potato
Snack
Kualitatif 1. Even and experiences :
melalui bazaar dan
retailer besar.
2. Derect Marketing :
melalui tester/sampel
produk, brosur, katalog
produk, kartu nama,
dan penawaran ke
komunitas – komunitas
3. Sales promotion:
promo buy 1 get 1 free,
free tester, promo saat
event/hari besar, free
ongkir, promo saat
bazaar, dan promo –
promo online marketing
29
: rutin update di
Instagram, BBM, dan
Line
4. marketing : rutin
update di Instagram,
BBM, dan Line
4 Remita
2019
Analisis
kompratatif
untuk
mengetahui
bauran
promosi
terhadap
volumen
penjualan
Kuantitatif Adidas dan nike
menunjukan di
kabupaten karawang
menunjukan pengaruh
positif terhadap vollumen
penjualan sepatu adidas
dan nike dikabupaten
karawang.
30
G. Kerangka Pikir
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa. Faktor pentng dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung anatara kegiatan produksi dan kosumsi.
Dalam hal tersebut pemasaran menunjang perusahaan didasarkan pada
konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang
mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenaranya. Pentingnya strategi
pemasaran bagi suatu perusahan dari luar, ketidak mampuan perusahan
dalam mengontrol semua faktor yang membatasi diluar lingkungan
perusahaan-perusahaan yang terjadi pada faktor-faktor tidak dapat di ketahui
sebelumnya secara pasti.
Gambar 2.3
Kerangka Pikir
Dealer Yamaha Mastramas Motor
Analisi Faktor Internal/Ekternal
Strategi Pemasaran
Hasil penelitian
Strategi Pemasaran Pada Matramas Yamaha
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitan
1. jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah melalui penelitian deskriptif
kualitatif, alasan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti
langsung bertatap muka dengan informan penelitian untuk mengetahui
secara langsung deskriptif kualitatif itu sendiri adalah penelitian yang dapat
menghasilkan data deskriptif seperti ucapan, tulisan atau data angka-angka
yang harus diamati.
2. Tipe penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus dalam
penelitian ini ialah mengenai manusia (dapat suatu kelompok, organisasi,
maupun individu). Artinya suatu kesatuan dalam mekanisme penelitian yang
dilakukan dengan menganalisis secara cermat suatu program, peristiwa,
aktivitas dan proses yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
strategi pemasaran Dealer Yamaha Mastramas Motor.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini bertujuan untuk membatasi masalah yang akan di
teliti. Fokus penelitian untuk memudahkan peneliti agar dapat memperoleh
data secara akurat dan objek yang di teliti tidak meluas ke lainnya.
Pembahasan ini disesuaikan dengan kepentingan, keterbatasan dana,
waktu dan tenaga yang dibutuhkan. Fokus penelitian ini adalah untuk
mengetahui secara mendalam tentang faktor internal dan faktor eksternal
Strategi pemasaran Dealer Yamaha Mastramas Motor.
32
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Dalam menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada
Matramas Yamaha. Alasan penulis memilih objek tersebut adalah dengan
mempertimbangkan bahwa penulisan tinggal pada kota Makassar, dengan
waktu yang diberikan kurang lebih dua bulan
D. Sumber Data
1. data primer
Data primer merupakan data yang di dapatkan langsung dari lapangan
atau tempat penelitian. Data primer ini merupakan sumber data yang utama
dalam penelitian kualitatif yang berupa kata-kata dan perilaku para informan
pada saat di wawancarai peneliti mengenai strategi pemasaran Dealer
Yamaha Mastramas Motor
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang di dapatkan tidak langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya, seperti dokumen, buku-buku laporan, peraturan-
peraturan pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang
digunakan dalam penelitian. Data sekunder tersebut adalah hal-hal yang
berkaitan dengan strategi pemasaran .
3. informan penelitian
Informan merupakan orang yang digunakan untuk memberi informasi
tentang suatu kondisi dan keadaan latar penelitian sebelum peneliti
melakukan pemilihan informan, maka terlebih dahulu ditetapkan situasi
sosial penelitian, yang merupakan tempat dimana permasalahan yang
terjadi betul-betul ada. Untuk menghasilkan informasi yang benar, peneliti
33
memilih informan secara purposive sampling, dimana peneliti melakukan
pemilihan informan dengan tidak acak atau secara sengaja mengambil
informan tersebut. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
informan yang telah terpilih adalah orang-orang yang benar-benar
mengetahui atau terlibat langsung dalam fokus penelitian. Informan dalam
penelitan ini berjumlah 3 dengan menggunakan teknik secara purposive
sampling, dimana sebelumnya telah ditetapkan informan yang akan
diwawancarai. Adapn informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Daftar informan penelitian
No. Informan Jumlah
1. Manejer Matramas Yamaha 1 Orang
2. 1 Orang
3. Jumlah 2 Orang
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data melalui obsevasi, wawancara, dokumentasi
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan, menjadi kegiatan pusat perhatian
pada suatu hal yang berkaitan dengan permasalahan menggunakan
seluruh panca indra. Observasi yang dimaksud adalah peneliti terlebih
dahulu melihat kondisi dilapangan baik dalam lingkungan penelitian
maupun lingkungan narasumber yang akan diwawancarai secara lebih
lanjut dan sistematis.
34
2. Wawancara
Wawancara ialah penelitin dengan bertemu langsung dengan
pimpinann perusahaan yang berhubungan dengan untuk mengumpulkan
informasih yang berkaitan dengan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman Dealer Yamaha Mastramas Motor.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data
dengan mencari dokumen yang bersifat pribadi dan resmi sebagai
sumber data yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan
dalam penelitian. Penulis menggunakan metode dokumentasi dengan
menggunakan beberapa alat dokumentasi sebagai media untuk
membuktikan secara nyata bahwa penelitian ini benar – benar dilakukan.
F. Instrumen Penelitian
Penelitian kualitatif yang menjadi instrument atau alat peneliti adalah
peneliti memodifikasi instrument dari Dealer Yamaha Mastramas Motor
mengenai analisis Swot . Dalam penelitian kualitatif segala bentuk data
yang di cari masih belum tuntas kebenarannya untuk itu di sini peneliti
melakukan tindakan yang lebih mendalam lagi dalam pengumpulan data
dengan cara observasi ke lapangan dengan menggunakan alat seperti
kamera, alat perekam, alat tulis,dll.
35
Tabel 3.2 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
“ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA DEALERS YAMAHA MATRAMAS SULTAN ALAUDDIN MAKASSAR”
NO FAKTOR INTERNAL PERTANYAAN
1
1. Apa saja jenis produk dan jasa Dealer Yamaha Mastramas Motor?
2. Bagaimana Dealer Yamaha Mastramas Motor memasarkan barangnya?
3. Bagaimaana tahap promosi barang dan apa saja jenis-jenis promosi yang lakukan oleh Dealer Yamaha Mastramas Motor?
4. Bagaimana harga tarif dan jasa yang di tawarkan Matramas kepada para konsumen?
5. Bagaima tentang SDM Dealer Yamaha Mastramas Motor?
6. Bagaimana proses pemasaran terhadap pelanggan?
7. Bagaimana tempat Dealer Yamaha Mastramas Motor?
8. Bagaimana lingkungan sekitar Dealer Yamaha Mastramas Motor?
FAKTOR EKSTERNAL
1. Bagaimana persaingan pasarnya Dealer Yamaha Mastramas Motor?
2. Bagamaimana sistem pemerintah dimakassar?
3. Bagaimana masyarakat dan pemuda dimakassar?
36
G. Tehnik Analisis Data
1. Menggunakan semua alat pemasaran dalam perusahaan di kenal
dengan konsep marketing Mix 7P, yaitu:
a. Produk (Produk).
b. Harga (Price).
c. Promosi (Promotion).
d. Tempat (Place).
e. Sumber daya manusia (poepel).
f. Lingkungan fisik (Physical Evidence).
g. Proses (process).
2. Tahap pengumpulan data (evaluasi faktor eksternal dan internal)
3. Tahap pengambilan keputusan
Tahap pengumpulan data ialah tahap tidak hanya sekedar
mengumpulkan data namun juga merupakan kegiatan pengklarifikasi
kombinasi factor intenal dan eksternal. Kedua factor tersebut harus di
pertimbangkan dalam analisis SWOT.
37
Gambar 3.1
DIAGRAM ANALISIS SWOT
3. I.
4. 2.
Rekomendasi:
Kuadrat 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini dalah
mendukunng kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
oriented strategi).
Kuadrat 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perushaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah menggunakan kekuatann untuk
memanfaatkan peluang jangka panjangg dengan cara
strategi diverifikasi (produk/pasar).
Kuadrat 3: Perushaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa
kendala/kelemhan internal. Fokus strategi perusahanan ini
adalah meminimalkan masalah-masalah internal
Peluang
Kekuatan
Ancaman
Kelemahan
38
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang
lebih baik (Defensif Strategy)
Kuadrat 4 : ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal. Harus segera mencari strategi
bertahan (Defensi Strategy).
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Dealer Yamaha Matramas Motor
Dealer Yamaha Matramas Motor adalah salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang perdagangan otomotif yaitu memasarkan dan
mendistribusikan sepeda Motor Yamaha ke berbagai wilayah dikota
Makassar. Dealer Yamaha Matramas Motor yang dipimpin oleh Bpk. Tan
Min Weng sejak tahun 2008 hingga saat ini, Dealer tersebut sangat ramai
dikunjungi oleh peminat Motor, karena selain sebagai tempat distribusi
Motor Yamaha. Dealer Yamaha Mastramas Motor juga menjual berbagai
suku cadang berbagai Motor Yamaha yang lengkap, spare parts dan juga
layanan service atau bengkel. Sebagai Dealer Motor dan spare parts
Yamaha, perusahaan ini sangat berkembang pesat. Yamaha berdiri di
Indonesia sejak 1974, memberikan kontribusi yang besar dalam
menyediakan alat transportasi kendaraan roda dua, dengan standar
kualitas yang disertai dengan pelayanan jual yang tersebar di seluruh
Indonesia dengan total jaringan lebih dari 3000 Dealer dan bengkel.
Dealer Yamaha mastramas Motor yang berlokasi di Jln. Sultan
Alauddin no. 232 Kota Makassar merupakan lokasi yang sangat strategis.
Dealer tersebut menjual berbagai jenis kendaraan Yamaha roda dua
diantaranya: jenis Motor metik, Motor sport, moped, dan CPU. Dari semua
jenis Motor tersebut memiliki kelebihan masing-masing, fungsi dan
kegunaan yang berbeda pula, sehingga dapat disesuaikan dengan
40
kebutuhan konsumen. Seiring dengan berjalannya waktu dialer ini terus
eksit dan tetap Berbenah dalam persaingan di bidang otomotif, diantaranya
dengan mengikut sertakan seluruh individu yang berada pada didalam
dialer tersebut, baik tingkat manajer, sales servis dan lain-lain dalam
seminar - seminar yang diadakan baik dari konsultan maupun staf sendiri.
Dealer Yamaha Matramas Motor selalu berupaya untuk tetap mendekatkan
diri dengan konsumen melalui kegiatan promosi guna untuk meningkatkan
penjualan dari waktu ke waktu.
2. Strategi Perusahaan.
Perusahaan perlu untuk memiliki strategi agar dapat mencapai visi
dan misi yang telah dirancang oleh perusahaan. Strategi dirasa penting
karena dalam strategi ini lah maka perusahaan dapat memutuskan dan
mengambil keputusan yang paling tepat serta strategi penting untuk
menghadapi persaingan yang ada di dalam pasar. Strategi juga akan
menjadi senjata penting perusahaan untuk mendapatkan pencapaian
tujuan utama dari visi dan misi perusahaan.
Berikut adalah strategi yang diterapkan oleh Dealer Yamaha
Matramas motor sultan alauddin:
1) Melakukan promosi serta mengembangkan usaha secara
berkesinambungan agar mampu bertahan dan semakin berkembang
di masa yang akan datang.
2) Perbaikan layanan guna peningkatan kedekatan dengan pelanggan
dan peningkatan lotalitas pelanggan.
3) Perbaikan kinerja guna meningkatkan keunggulan operasional,
penguasaan teknologi, dan kemitraan
41
3. Visi dan Misi
a. Visi
1) Menjadi Dealer yang unggul yang terus tumbuh berkelanjutan melalui
inovasi berdasarkan pengalaman yang menyenangkan untuk
menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan masyarakat.
2) Menjadi produsen sepeda Motor terdepan di Indonesia
3) Menjadi perusahaan yang terpercaya, meliputi sumber daya manusia
yang handal, sistem pengelolaan keuangan yang solid, dan,
infrastruktur yang tepat dan berguna.
b. Misi
1) Melakukan terobosan dan analisa untuk mengembangkan bisnis
dengan membentuk jaringan-jaringan penjualan, perawatan, dan
suku cadang baru diseluruh Indonesi.
2) Memastikan terjadinya pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar
disetiap wilayah operasional.
3) Melakukan strategi bisnis perusahaan yang didukung oleh strategi
kebijakan yang optimal.
4) Mengembangkan dan menempatkan karyawan sesuai dengan
tuntutan kompetisi jabatan sehingga karyawan memiliki kepastian
serta dapat menjalankan tugas - tugas dan tanggungjawabnya
dengan baik.
5) Menerapkan standar operasional yang tepat guna, sebagai landasan
kerja untuk melanjutkan kinerja yang optimal.
42
6) Mengembangkan sistem infrastruktur, informasi teknologi serta
sumber daya yang tepat guna dan berintegrasi dengan departemen
terkait sesuai dengan standar yang berlaku.
7) Melakukan audit internal kontrol secara periodik dan objektif.
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dealer Yamaha Matramas Motor
Sumber: dokumen dari Dealer Yamaha Matramas Motor
Kepala mekanik
Sales Kasir/staff keuangan
Kepala toko
Service counte
Spare parts
Sales counte
Office boy
PDI driver admin
43
Uraian tugas:
a. Kepala Toko
1) Mengawasi dan mengevaluasi aktivitas yang dilaksanakan oleh
setiap departemen dalam perusahaan.
2) Memberikan kontribusi pada teknis kerja, baik didalam maupun di
luar.
b. Kepala Mekanik
1) Merawat dan membersihkan kendaraan beserta perlengkapannya.
2) Menemui pelanggan dengan ramah, sopan dan kekeluargaan.
3) Melakukan diagnosa pada kendaraan pelanggan.
4) Mendengarkan keluhan pelanggan dengan melakukan pertanyaan
5W2H.
5) Melakukan pengerjaan sesuai dengan persetujuan pelanggan.
6) Menjaga kualitas pekerjaan dan pelayanan.
7) Menjaga kebersihan dan keamanan pelanggan.
8) Mencatat semua pengeluaran spare part dan bahan yang telah
digunakan dan dikeluarkan dari gudang.
9) Melakukan final check pada kendaraan yang telah selesai
dikerjakan.
c. Service counter
1) melayani costumer yang ingin melakukan service.
2) Mengimput history service ke dalam program SAP.
3) Dan bekerja sama dengan teknisi dalam membuat jadwal service
berskala.
44
d. Spare part
1) Menjamin ketersediaan spare part dan melayani konsumen yang
membeli spare parts.
2) Memelihara dan menjaga kondisi fisik stock parts dan menjaga
kebersihan lokasi dan ruangan yang ada di gudang
3) Memberikan informasi yang diperlukan oleh bidang costumer dalam
bidang parts, seperti informasi harga, stock, kondisi order dan
kedatangan parts pesanan.
e. Coordinator sales
1) Memantau dan meningkatkan penjualan produk Motor.
2) Memeriksa laporan penjualan.
3) Melaporkan hasil laporan penjualan produk kepada kepala toko
setiap bulannya.
f. PDI (Pre Delivery Inpection)
1) Melaksanakan tugas PDI untuk produk sebelum diserahkan
kepada delivery.
2) Mengisi dan menandatangani checklish PDI.
3) Menangani sampai tuntas dengan kewenangannya, apabila
konsumen yang membeli produk baru belum puas dengan kondisi
produk tersebut.
4) Merawat peralatan PDI.
5) Membuat laporan harian PDI.
45
g. Kasir/staff keuangan
1) Menerima, menghitung dan memastikan kesesuaian dan keaslian
uang tunai yang dibayarkan oleh konsumen sehubungan dengan
transaksi penjualan.
2) Mengeluarkan uang tunai untuk keperluan operasional atas
persetujuan koodinasi administrasi dan keuangan diketahui oleh
kepala toko.
3) Memeriksa kelengkapan dokumen sebelum menerbitkan kuitansi
atau bukti pembayaran.
4) Memastikan pembayaran konsumen melalui cek atau giro yang
telah dicairkan, sebelum sepeda Motor dikirim kepada konsumen.
5) Membuat laporan kas harian.
h. Sales counter
1) Menawarkan dan memberikan informasi produk Motor Yamaha
secara jelas.
2) Memastikan pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan
perusahaan.
3) Mencari dan menyiapkan prospek costumer baru.
4) Melaporkan aktivitas penjualan perusahaan/prospek customer
kepala kepala toko.
i. Admin
Bertugas memberikan pelayanan yang prima, membina hubungan baik
dengan nasabah, klien atau pelanggan dan harus bertanggungjawab
dari awal sampai akhir dari pelayanan tersebut.
46
j. Driver
Bertugas mengantar sepeda Motor ke alamat konsumen.
k. Office boy
1) Menjaga kebersihan Dealer.
2) Membantu menyiapkan keperluan Dealer.
3) Memastikan seluruh fasilitas Dealer tertata rapi.
4) Membantu bagian operasional Dealer dalam penyediaan ATK atau
alat operasional lainnya.
B. Marketing Mix P7
Telah dilakukan observasi di Matramas Yamaha januari–februari 2021.
Dan wawancara dengan 2 orang narasumber, dengan rincian 1 orang
Manajer, 1 orang Bagian kepala Mekanik. Dalam hal ini penelitian
menggunakan metode depth interview untuk memperoleh data. Dimana
responden yang diwawancarai sebanyak 2 orang, dengan aturan dasar
dimana hasil dari wawancara apabila data telah jenuh maka wawancara
di hentikan. Dapat diartikan jawaban yang di peroleh dari responden
sebelumnya tergolong sama dan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Laporan akan diawali dengan menyajikan data karakteristik
responden. Laporan ini akan dilanjutkan dengan pembahasan data-data
yang berkaitan dengan analisis Swot dalam suatu perusahaan tersebut.
47
Tabel 4.1 Informan
Nama Jabatan/Pekerjaan Kategori Informasi
1 Josef wijaya Manajer Informan Kunci
2 Sri Wahyuni Kepala mekanik Informan Kunci
Sumber: Wawancara, 2021
Untuk menganalisa strategi pemasaran Dealer Yamaha Matramas
Motor, konsep yang di anggap paling efektif adalah dengan
menggunakan konsep Mareketing Mix P7, sebagai berikut:
1. Analisisa produk
Produk yang ada baik berupa barang dan jasa sampai saat ini adalah
pada Dealer Yamaha Mastramas Motor yaitu:
1) Speda Motor merk Yamaha
2) Begkel resmi sepeda motor merk Yamaha
3) Suku cadang (spare part) speda motor merk Yamaha
Adapun gambaran umum produk barang dan jasa Dealer Yamaha
Matramas Motor adalah sebagai berikut:
1) Sepeda motor merk Yamaha dijual dengan Cash maupun
Kredit.
Ada beberapa macam tipe merk motor yamaha yang di
perdagangkan seperti , motor Mio s, Mio m3 cw, Mio m3 aks sss,
All new xride, Fino sporty, Fino premium, Fino grande dll.
2) Pelayanan Jasa Bengkel Sepeda Motor Yamaha pada Dealer
Yamaha Matramas Motor terbilang baik dan memadai,
perlengkapan untuk service motor dan kinerja pegawai juga
sangat memuaskan bagi konsumen. Selain pelayanan barang
48
tentu saja pelayanan jasa juga sangat penting, keramahan dan
kemampuan pegawai dalam melayani konsumen serta dalam
pengerjaan kendaraan konsumen akan membuat kepuasaan
pelanggan meningkat dan akan memunculkan loyalitas dari
konsumen.
3) Suku cadang (Spare Part) asli motor Yamaha adalah salah satu
produk unggulan Yamaha. Dengan hanya menjual spare part asli
motor merk Yamaha maka para konsumen sudah tidak lagi
bingung mencari tempat atau bengkel resmi asli motor merk
Yamaha yang menjual spare part asli motor Yamaha. Dilengkapi
dengan beberapa sertifikat yang menunjukkan keaslian spare part
juga sangat penting dan Matramas Yamaha telah mengantongi
sertifikat tersebut.
Tabel 4.2 Daftar Penjualan Motor Yamaha Matramas 2016-2020
Tahun Volumenn Penjualan
Persentase ( % )
2016 630 19.45
2017 600 18.52
2018 750 23.16
2019 671 20.72
2020 687 21.21
Jumlah 3238 100.00
Sumber: Dealer Yamaha Matramas Motor Aalauddin 2021
Tabel di atas menunjukan bahwa volumen penjualan motor baru
dalam lima tahun terakhir di peroleh penjualan 687 pada tahun 2016
49
dengan tingkat presentasi tertinggi yang dicapai lima tahun yaitu terjadi
pada tahun 2018 sebesar 23.16% unit
2. Analisis promosi (Promotion)
Bentuk-bentuk promosi pemasaran yang dilakukan oleh Dealer
Yamaha Mastramas Motor dalam meningkatkan jumlah penjualnya, yaitu:
1. Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langaung yang didasari
pada informasi tentang keunggulan Matramas Yamaha yang
disusun rangkaian kata-kata sedemikian rupa demgan merubah
pikiran seseorang untuk datang ke Matramas Yamaha untuk
membeli motor Yamaha, sparepart asli motor Yamaha maupun
perbaikan dibengkel Matramas Yamaha.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Dealer Yamaha
Mastramas Motor dengan berbagai macam cara diantaranya
melalui media cetak seperti surat kabar, maupun media luar
ruangan seperti baliho dan spanduk.
2. Sponsorship
Kegoatan sponsorship oleh Dealer Yamaha Mastramas Motor
bertujuan untuk lebih mensosialisasikan produk kepada masyarakat
luas melalui berbagai kegiatan seprti, sponsor kegiatan amal,
festival musik dan lain sebagainya dengan demikian masyarakat
luas akan lebih banyak mengenal dan mengetahui Dealer Yamaha
Mastramas Motor.
3. Personal selling
50
Aktivitas promosi personal selling yang dilakukan oleh Matramas
Yamaha dengan memberikan pelayanan terbaik dan keramahan
kepada pelanggan yang datang ke Dealer Yamaha Mastramas
Motor.
4. Pameran
Dealer Yamaha Mastramas Motor sering ikut serta dalam tiap
kegiatan pameran di Mall dan Pusat keramaian, selain itu juga
dalam setiap festival- festival yang menyediakan stand untuk
produk perusahaan yang memberikan dana sebagai sponsorship,
dengan ini akan lebih dekat dengan masyarakat secara langsung,
karena itu dirasa sangat penting untuk mengadakan pameran ini.
Promosi pemasaran akan sukses dan berjalan dengan baik apabila
ditunjang dengan biaya memadai dan teknologi.
3. Analisa Harga (Price)
Harga tarif produk dan jasa yang di berikan sebagai sosialisasi
sangat menentukan keberhasilan pemasaran, jika harga tarif rendah
dibarengi dengan tingginya kualitas pelayanan barang dan jasa, maka
konsumen akan lebih tertarik menggunakan jasa dan membeli motor
yamaha di Dealer Yamaha Mastramas Motor.
4. Analisa SDM (people)
51
Tabel. 4.3 Daftar Tingkat Pendidikan Karyawan Dealer Matramas Yamaha
Motor Tingkat Pendidikan Karyawan Pada Dealer Matramas Yamaha
Motor
Perguruan Tinggi
( Sarjana dan Diploma )
70.3 %
SMA atau SMK 60,4 %
Tingkat Bawah
(SLTP, SD dan tidak tamat
SD)
32,3 %
Sumber Data : Dealer Matramas Yamaha Motor
Pelayanan konsumen yang menjadi pelanggan Dealer Yamaha
Matramas Motor saat ini dilakukan oleh karyawan sejumlah 13 orang.
Umumnya karyawan berumur 40-60 sedangkan berumur 19-40 tahun.
Tingkat pendidikan karyawan Matramas Yamaha 50% dari perguruan
tinggi (sarjana dan diplomat), 30% pendidikan SLTA atau SMK dan 20%
tingkat bawah (SLTP, SD dan tidak tamat SD).
Tingkat pendidikan tersebut mengakibatkan dua dampak yaitu
dampak positif adalah pelayanan yang diberikan berkualitas karena
dilayani oleh karyawan yang berpengalaman sehingga Matramas
Yamaha lebih sukai oleh konsumen, dampak negatifnya adalah sedikit
pengetahuan tentang pendidikan oleh sebab itu harus mengikuti
pelatihan khusus. Karyawan Dealer Yamaha Matramas Motor juga
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Matramas Yamaha
secara langsung dalam skala domustik.
5. Analisa Proses (Process)
Berkaitan dengan jasa pemrosesan, maka di Dealer Yamaha
52
Matramas Motor cenderung disertai lebih banyak jasa pelengkap, dimana
jasa kontak tinggi akan memiliki jasa pelengkap lebih banyak daripada
jasa kontak rendah. Jasa pelengkap tersebut adalah keramahan,
pengamanan penerimaan pesanan dan semuanya ini dilaksanakan oleh
Dealer Yamaha Matramas Motor dalam hal penerimaan pesanan, maka
proses pemasaran motor bisa langsung datang ke dealer Matramas
Yamaha ataupun untuk menghemat waktu dan ingin lebih banyak tahu
tentang cara pemesanan maka biasanya terdapat line telepon yang bisa
dihubungi dan langsung berhubungan dengan resepsionis Matramas
Yamaha
6. Analisa Tempat (Place)
Dealer Yamaha Mastramas Motor terletak dijalan Sultan Alauddin,
terletak di pinggiran kota, lokasi tempat ini dapat diketahui bahwa letak
dialer Yamaha Matramas cukup strategi dalam persaingan dealer di Kota
Makassar.
7. Analisa Lingkungan Fisik (Physical Evidence)
Dealer Yamaha Mastramas Motor berada tepat di Jl. Sultan Alauddin
makassar, jalan ini berada diperbatasan kota makassar dan Kabupaten
Gowa yang termasuk sebagai kota metropolitan. Sekitarnya terdapat
banyak ruko-ruko usaha dagang lainnya.
Disekitar ruko Matramas Yamaha terdapat kompleks pemukiman
penduduk. Dijalan poros Sultan Alauddin makassar sendiri terdapat juga
pedagang-pedagang pinggir jalan seperti warung makan sari laut,
penjual gorengan dan sebagainya.
Sepanjang hari jalan ini banyak dilalui kendaraan yang lalu lalang,
53
karena Jl. Sultan Alauddin termasuk juga jalan utama yang dilalui oleh
banyak kendaraan pada saat hari-hari sibuk ( hari normal bekerja).
C. Analisis SWOT Dealer Yamaha Mastramas Motor
Analisis adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi pemasaran Matramas Yamaha Motor.
a) Faktor Internal, yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan
yang berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan.
1. Kekuatan, terdiri dari:
1) Sparepart asli dan bermutu.
2) Luas bengkel bisa mengerjakan sampai 7 motor sekaligus
dalm 17 jam oprasi.
3) Tarif bengkel maupun pembelian motor secara kredit
bersaing (lebih terjangkau dengan bunga rendah).
4) Garansi yang lebih lama dan perawatan service gratis
secara berkala.
5) Raputasi yang cukup baik dalam pelayanan, bengkel
maupun kecepatan mengirim pesanan motor.
2. Kelemahan, terdiri dari:
1) Fasilitas untuk konsumen menunggu tidak ada (AC,
majalah, makanan ringan).
2) Sarana/prasarana kebersihan dan sarana pengolahan
limbah tidak memadai.
3) SDM yang berpendidikan tehnisi kurang.
4) Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak
adanya bidang khusus untuk inovasi.
54
b). Factor Eksternal, yang berasal dari luar perusahaan berupa peluang
dan ancaman.
1. Peluang, terdiri dari:
1) Program pemerintah untuk Sulawesi Selatan sebagai kota
wisata di Asia
2) Makassar sebagai kota metropolitan.
3) Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat Negara-negara
Asia dan Malasyia, Singapur, Jepang, Cina.
4) Kecendrungan masyarakat Makassar untuk memodif dan
meningkatkan performan kendaraan bermotornya.
2. Ancaman, terdiri dari:
1) Berdirinya dealer resmi pesaing, antara lain Astra Motor,
dan dealer motor lain yang menjamur di makassar ini.
2) Persaingan tarif bengkel (service rate).
3) Munculnya isu spare part palsu dan spare part rekondisi
dengan kwalitas sangat rendah.
4) Pendidikan karyawan yang minim.
5) Daerah makassar yang telah terlalu banyak berdiri bengkel-
bengkel pinggir jalan.
55
Tabel 4.4 Analisis swot Pada Dealer Yamaha Mastramas Motor Sultan Alauddin
Makassar F A K T O R I N T E R N A L
Kekuatan 1. Sparepart asli dan bermutu. 2. Luas bengkel bisa mengerjakan sampai 7
motor sekaligus dalm 17 jam oprasi. 3. Tarif bengkel maupun pembelian motor
secara kredit bersaing (lebih terjangkau dengan bunga rendah).
4. Garansi yang lebih lama dan perawatan service gratis secara berkala.
5. Reputasi yang baik dalam pelayanan, bengkl maupun kecepatan mengirim pesanan motor.
Kelemahan
1. Pendidikan karyawan yang minim.
2. Fasilitas untuk konsumen menunggu tidak ada (AC, majalah, makanan ringan).
3. Sarana/prasarana kebersihan dan sarana pengolahan limbah tidak memadai.
4. SDM yang berpendidikan tehnisi kurang.
5. Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak adanya bidang khusus untuk inovasi.
F A K T O R E K S T E R N A L
Peluang 1. Program pemerintah untuk Sulawesi
Selatan sebagai kota wisata di Asia 2. Makassar sebagai kota metropolitan. 3. Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat
Negara-negara Asia dan Malasyia, Singapur, Jepang, Cina.
4. Pemuda Makassar yang cinta akan kendaeaan bermotor
5. Kecendrungan masyarakat Makassar untuk memodif dan meningkatkan performan kendaraan bermotornya
Ancaman
1. Berdirinya dealer resmi pesaing, antara lain Astra Motor, dan dealer motor lain yang menjamur di makassar ini.
2. Persaingan tarif bengkel (service rate).
3. Munculnya isu spare part palsu dan spare part rekondisi dengan kwalitas sangat rendah.
4. Daerah makassar yang telah terlalu banyak berdiri bengkel- bengkel pinggir jalan.
56
Tabel 4.5 IFAS
Faktor-Faktor Strategi Internal
Bobot Ranting Ranting dan bobot
komentar
KEKUATAN
1. Sparepart asli dan bermutu
2. Luas bengkel bisa mengerjakan sampai 7 motor sekaligus dalam waktu 17 jam operasi
0,10
0,10
3
2
0,30
0,20
Dilengkapi dengan sertifikat
Dalam sehari waktu normal dapat mengerjakan sampai 13 motor
3. Tarif bengkel maupun pembelian motor secara kredit bersaing (lebih terjangkau dengan bunga rendah)
0,10
2
0,20
Memberikan bunga rendah dapat
menjadi penarik pelanggan lain (promosi)
4. Garansi yang lebih lama dan perawatan service gratis secara berkala
0,15
3
0,45
Garansi motor 3 tahun dan service gratis selama cicilan berjalan untuk jenis tertentu
5. Reputasi yang cukup baik dalam pelayanan baik bengel maupun kecepatan mengirim pesanan motor
0,15
2
0,30
Pelayanan jasa kontak tinggi dari mulut ke mulut
SUBTOTAL 0,50 1,45
KELEMAHAN
1. Kurangnya jaringan pemasaran yang langsung ke konsumen
2. Fasilitas untuk konsumen menunggu tidak ada (AC, majalah, makanan ringan)
3. Sarana/prasarana kebersihan dan sarana pengolahan limbah tidak
0,10
0,15
3
2
0,30
0,30
Pembagian brosu kurang efektif Bangunan dealer yang standar
Kebersihan tempat membuat konsumen betah dan kembali
Perlu job training bidang
57
Sumber :Pengolahan Data Internal Dealer Yamaha matrama
Dari hasil analisis pada tabel 4.5 IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor
1.45 sedang Weakness mempunyai total nilai skor 1.35. Seperti halnya pada
IFAS, maka pada faktor-faktor strategis eksternal EFAS juga dilakukan
identifikasi yang hasilnya ada pada Tabel
Tabel 4.6 EFAS
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating Bobot dan
Rating
Komentar
PELUANG
1. Program pemerintah untuk Sulawesi Selatan Kota wisata di Asi
2. Makassar sebagai kota metropolitan
3. Pertumbuhan Ekonomi yang cepat negara- negara Asia dan Malaysia, Singapura, Jepang, Cina
4. Pemuda makassar yang cinta akan kendaraan bermotor untuk gaya
0,05
0,10
0,06
0,20
1
4
3
2
0,05
0,40
0,18
0,80
Kemungkinan usaha penyewaan kendaraan roda dua
Kekayaan budaya akan sulawesi selatan Pertumbuhan ekonomi Asia
Pemakain dan penggantian body serta sparepart racing meningkat
Pendapatan per kapita
memadai 4. SDM yang berpendidikan
tehnisi kurang 5. Struktur organisasi tidak
sesuai dengan kebutuhan dan tidak adanya bidang khusus untuk inovasi
0,05
0,05
0,15
3
3
3
0,15
0,15
0,45
kendaraan bermotor
Dibentuk struktur organisasi yang
punya bidang research and develompment
SUBTOTAL 0,50 1,35
total 1,00 2,80
58
hidup 5. Kecenderungan
masyarakat makassar untuk memodif dan meningkatkan performa kendaraan bermotornya
0,20
2
0,40
masyarakat di makassar yang rata-rata menengah keatas 50,2%
SUBTOTAL 0.61 1.83
ANCAMAN
1. Berdirinya dealer resmi pesaing, antara lain suraco jaya motor, dan dealer motor lain yang menjamur di makassar ini.
2. Persaingan tarif bengkel (service rate)
0,20
0,08
2
4
0,40
0,32
Kemudahan dalam usaha dealer motor
Saling merugikan sesama dealer
3. Munculnya isu spare part palsu dan spare part rekondisi dengan kwalitas sangatrendah.
0,03 3 0,09 Informasi merugikan Indonesia sehingga wisatawan mancanegara membatalkan kunjungannya
4. pendidikan karyawan yang minim
0,05 2 0,10 Memberikan pelatihan khusus
Daerah makassar yang telah terlalu banyak berdiri bengkel-bengkel pinggir jalan
0,03 2 0,06 Perlu strategi tepat
SUBTOTAL 0.39 0.97
Total 1,00 2,80
Sumber : Pengolahan Data Eksternal Dealer Yamaha Matramas
Analisis Tabel 4.6 menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor Opportunity
nilai skornya 1.83 dan faktor Threat 0.97. Selanjutnya nilai total skor dari
masing-masing faktor dapat dirinci, Strength: 1.45, Weakness: 1.35,
59
Opportunity: 1.83 dan Threat: 0.97. Maka diketahui nilai Strength diatas nilai
Weakness selisih (+) 0.10 dan nilai Opportunity diatas nilai Threat selisih (+)
0.86. Dari hasil identifikasi faktor–faktor tersebut maka dapat digambarkan
dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Yamaha Matramas
Sumber :Diagram Cartesisus Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Dealer Yamaha Matramas
Dari gambar diagram cartesius diatas, sangat jelas menunjukkan bahwa
Dealer Yamaha Matramas Motor telah berada pada jalur yang tepat dengan
terus melakukan strategi pengembangan (growth) yang dapat meningkatkan
penjualan.
0,86 III. Turnaround
I. Growth
0 0.10
IV. Defence II. Diversifikasi
Peluang (1,83)
Kekuatan (1,45)
Kelemaha (1,35)
Ancaman (0,97)
60
Tabel 4.7 Matriks SWOT Dealer Yamaha Mastramas Motor Sultan Alauddin Makassar.
Internal strategi analisis Faktor
Eksternal Analis faktor
Kekuatan (S) 1. Sparepart asli dan
bermutu (0,60). 2. Luas bengkel bisa
mengerjakan sampai 7 motor sekaligus dalm 17 jam oprasi (0,40).
3. Tarif bengkel maupun pembelian motor secara kredit bersaing (lebih terjangkau dengan bunga rendah) (0,40).
4. Garansi yang lebih lama dan perawatan service gratis secara berkala (0,20)
5. Reputasi yang baik dalam pelayanan, bengkl maupun kecepatan mengirim pesanan motor (0,10)
Kelemahan (W) Kelemahan Internal
1. Kurangnya jaringan yang langsung ke konsumen (0,15)
2. Fasilitas untuk konsumen menunggu tidak ada (AC, majalah, makanan ringan) (0,15)
3. Sarana/prasarana kebersihan dan sarana pengolahan limbah tidak memadai(0,30)
4. SDM yang berpendidikan tehnisi kurang
5. Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak adanya bidang khusus untuk inovasi.
Peluang (O) 1. Program pemerintah
untuk Sulawesi Selatan sebagai kota wisata di Asia (0,40)
2. Makassar sebagai kota metropolitan (0,40)
3. Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat Negara-negara Asia dan Malasyia, Singapur, Jepang, Cina(0,18)
STRATEGI SO 1. Meningkatkan
kualitas dan mutu produk.
2. Straretegi memanfaatkan seluruh kekuatan Dealer Matramas Yamaha yaitu mempertahankan spare part asli, luasnya bengkel, tarif service motor, garansi dan service gratis berkala.
STRATEGI WO
1. Meningkatkan SDM berpendidikan Pada Dealer
2. Menambah dan memperbarui sarana dan prasarana kebersihan dan pengolahan limbah.
3. Membuat jaringan pemasaran dalam negeri utamanya di Sulawesi selatan
4. Lebih melebarkan promosi iklan keseluruh Sulawesi Selatan sebgai
61
4. Masyarakat Makassar yang cinta akan kendaeaan bermotor(0,05)
5. Kecendrungangmasyarakat Makassar untuk memodif dan meningkatkan performan kendaraan bermotornya.
3. Memperkuat image di Masyarakat.
usaha mencapai misi. 5. Struktur organisasi
disesuaikan kebutuhan dan membentuk lembaga yang harus mengurus inovasi
Ancaman (T) 1. Kurangnya jaringan
peamasaran yang langsung ke konsumen(0,40)
2. Fasilitas untuk konsumen menunggu tidak ada (AC, majalah, makanan ringan)(0,32)
3. Sarana/prasarana kebersihan dan saranapengolahan limbah tidak memadai(0,10)
4. SDM yang kurang berpendidikan tehnisi kurang(0,04)
STRATEGI ST Strategi menggunakan kekuatan dealer, yaitu mengencarkan pemasaran dan promosi melalui sponsorship dan pameran pelayanan yang memuaskan dan keramahan pada konsumen peogram pelatihan dari Yamaha di manfaatkan dengan baik, membangun komunikasi antara devisi
STRATEGI WT Meminimalkan kelemahan yang ada sesuai dengan ancamanya yang atau akan terjadi antara lain :
1. Menghindari pindahnya tenaga berpendidikan berpengalaman ke hotel yang baru berdiri
2. Memperdayakan struktur organisasi yang dibentuk khusus lembaga yang mengurus inovasi dan pengamanan
Berdasarkan analisis tersebut di atas menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.
Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis
SWOT sebagai berikut :
1. Strategi SO ( Mendukung Strategi Grwoth)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh Dealer
62
Matramas Yamaha yaitu :
a. Strategi memanfaatkan seluruh kekuatan yang Dealer Yamaha
Mastramas Motor yaitu, mempertahankan spare part asli, luasnya
bengkel, tarif service motor, garansi dan service gratis berkala dan
lebih meningkatkan kualitas dan mutu produk.
2. Strategi ST ( Mendukung Strategi Diversifikasi )
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan intuk
mengatasi ancaman. Strategi ST ditempu oleh Dealer Yamaha
Mastramas Motor yaitu:
a. Strategi menggunakan kekuatan dealer, yaitu mengencarkan
pemasaran dan promosi melalui sponsorship dan pameran,
pelayanan yang memuaskan dan keramahan pada konsumen
program pelatihan dari Yamaha dimanfaatkan dengan baik,
membangun kimunikasi antara devisi.
3. Strategi WO ( Mendukung Sreategi Turn-Around )
strategi ini diterapkan berdasrkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminImalkan kelemahan yang ada. Strategi WO yang
ditempuh oleh Dealer Yamaha Mastramas Motor antara lain:
a) Meningkatkan SDM berpendidikan pada dealer.
b) Menambah memperbaharui saranan prasaranan kebersihan dan
pengelolaan limbah
c) Membuat jaringan pemasaran dalam negeri terutama di Sulawesi
selatan.
d) Lebih menebarkan promosi iklan ke seluruh Sulawesi selatan
sebagai usaha mencapai misi.
63
e) Struktur organisasi disesuaikan kebutuhan dan membentuk
lembaga yang harus mengurus inovasi.
4. Strategi WT ( Mendukung Strategi Defensif )
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha mwminimalkan kelemahan yang ada serta menghingari
ancaman. Strategi WT ditempuh oleh Dealer Yamaha Mastramas
Motor antara lain:
a) Menghindari pindahnya tenaga berpendidikan, berpengalaman
kehotel yang baru berdiri.
b) Memberdayakan struktur organisasi yang dibentuk khusus lembaga
yang mengurus inovasi dan pengamanan.
Dari empat kemungkinan alternatif strategi yang diperoleh diatas,
strategi yang paling tepat digunakan oleh Dealer Yamaha Mastramas
Motor guna tetap meningkatkan penjualan yaitu perumusan strategi
yang efektif akhirnya diperoleh adalah strategi SO yaitu strategi dengan
menggunakan Strength untuk memanfaatkan Opportunies yang dimiliki
perusahaan yaitu:
a) Meningkatkan kualitas dan mutu produk.
b) Mempertagankan spart asli, luasnya bengkel, tariff service
motor, garansi service gratis berkala
c) Memperkuat image di masyarakat
Berdasarakan hasil analisis SWOT Dealer Yamaha Mastramas
Motor memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada stretegi tertentu serta
memanfaatkan peluang yang tepat serta secara bersamaan
meminimalkan atau menghindari kelemahan dan ancaman yang ada.
64
Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki
kondisi diatas rata-rata kemampuan sehinggah Dealer Yamaha
Mastramas Motor dapat mengendalikan para pesaing yang ada
maupun pesaing yang terbilang kuat. Didalam pandangan konsep
pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi
merupakan filosofi yang menarik. Tujuan perusahaan ini di capai
melaui keputusan konsumen yang di peroleh setelah kebutuhan dan
keinginan konsumen di penuhi melalui produk yang di hasilkan oleh
perusahaaan.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis uraian yang dikemukan pada bab-bab
sebelunya, maka pada bab ini beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Bedasarkan analisi internal dan eksternal perusahaan dapat diperoleh
bahwa yang menjadi strategi utama Dealer Yamaha Mastramas Motor
adalah strategi Growth (perkembangan) dimana Dealer Yamaha
Mastramas Motor dapat mengembangkan daler dan bengkelnya dengan
cara mengembangkan kemampuan tenaga kerja serta memanfaatkan
promosi yang lebih baik.
2. Berdasarkan analisis SWOT maka dapat disimpulkan beberapa strategi
pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal
perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan Dealer Yamaha
Mastramas Motor.
B. Saran-saran
1. Untuk meningkatkan pengembangan Dealer Yamaha Mastramas Motor
maka dapat dilakukan adalah sparepart asli dan bermutu, luas bengkel
bisa mengerjakan sampai 7 motor sekaligus 17 jam, tarif bengkel
maupun pembeli motor secara kredit bersaing (lebih terjangkau bunga
rendah) garansi yang lebih lama dan perawatan service gratis secara
bersekala, reputasi yang cukup baik dalam pelayanan baik bengkel
maupun kecepatan pengiriman motor,
66
DAFTAR PUSTAKA
Bestari. 2003.Dasar-Dasar pemasaran jurnal Dimas Hendika Wibowon. strategi pemasaran. Yogyakarta:Graha ilmu
Drs. H. Indrito Gitosundarmo, M. Com 2000. Pengertian Analisis SWOT. Yokyakarta :BPFE.
Fera Agustina. 2018. Dengan judul “Strategi pemasaran produk mudrabah di BMT Bina Ihsanul fikri Yogyakarta”
Kurniawan. Hamdani.2008. Tujuan Srategi. Surabaya. Mizan
Suhartini. 2012. Analisis SWOT Dalam Menetutkan Strategi Pemasaran Pada Perusahaan. Jurnal Matriks. Vol.XII. NO. 2. ISSN: 1693-5128 Gresik: Jurusan Teknik industry. Universits Muhamadiyyah Gresik.
Nor Samsyudin. Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014.
Osni Linda Yusnawaty. 2018. Dengan judul Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Sistem Multi Level Marketing (MLM) pada PT. Oriflame Cabang Medan.
Salusu, J, Pengambilan Keputusan Stratejik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2016
Sofyan Assauri .2009. Rencana Strategis Pemasaran. Jakarta.Labuan Wacana.
Supriyani, 2004 dalam Fandi Ahmad Munandi 2008.
Wibowo. 2015. “Strategi Pemasaran Jakarta. Pustaka Akar.
Rhamdani, Anna Ukhti. 2015. Strategi Promosi pada PT. Astra International Tbk. Honda Cabang Yogyakarta. Universitas Negri Yogyakarta.
Sofyan Assauri .2009. Rencana Strategis Pemasaran. Jakarta.Labuan Wacana. IKAP LESTARI - 2017 - digilib.unila.ac.id
Kotler, Keller, Manajemen pemasaran, Edisi 13 Jilid 1,( Jakarta: Erlanggan 2013)
Usmara, A. Strategi Baru Manajemen Pemasaran. (Yogyakarta: Amara Books, 2003)
Agus Suryana, Strategi Pemasaran untuk Pemula.( Jakarta: Edsa Mahkota, 2007)
67
LAMPIRAN
68
69
70
71
72
FURKAN, Dilahirkan di Desa Mpuri Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada
tanggal 3 Mei 1997, anak ke tuju dari lapan bersaudara dari
pasangan bpk H. Baco dan ibu Jubaidah. Peneliti
menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar di SDK Mpuri di
Kecamatan Mada Pangga Kabupaten Bima pada tahun 2009.
Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di SMP Swasta Ponpes AL-
anwari Mpuri dan tamat pada tahun 2012 kemudian melanjutkan sekolah
menengah atas di MA Ponpes AL-anwari Mpuri pada tahun 2012 dan selesai
pada tahun 2015. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi swasta tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH
MAKASSAR) Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Program Studi Manajemen.