Post on 10-Jan-2017
Pada Berbagai Sektor
ANALISIS RISIKO
Y. Rahmat Akbar, SE, M.Si
http://yrasemsi.blogspot.co.id/
TAHAP-TAHAP MANAJEMEN RISIKO
Risk
Identification
Risk
Assessment
Risk
Insight
Risk
Improvement
2 PENDEKATAN KUALITATIF
DALAM ANALISIS RISIKO
TEKNIK KUALITATIF
METODE KUALITATIF MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO YANG MENGGAMBARKAN TINGKAT KEMUNGKINAN ATAU KEPARAHAN SUATU
KEJADIAN YANG DINYATAKAN DALAM BENTUK RENTANG DARI RISIKO PALING RENDAH SAMPAI
RISIKO PALING TINGGI
PETA RISIKO
• Reference
Seorang pebisnis memiliki konsep secara
teoritis dan pemahaman yang baik yang
terangkum dalam bentuk masterplan
perusahaan.
• Experience
Kepemilikan yang diperoleh oleh seoerang
pebisnis hasil dari tempaan dirinya yang
diperoleh secara jangka panjang sehingga ia
mampu menentukan dan memutuskan
keputusan yang layak dalam usahanya.
Ukuran kualitatif prioritas risiko berdasarkan Australia 10014b
LEVEL DESCRIPTION URAIAN
A Generally Acceptable Secara umum dapat diterima
B Tolerable Dapat ditolerir
C Generally
Unacceptable
Tidak dapat diterima
LEVEL NILAI SKOR INTERPRETASI
A 1 – 4 Risiko Rendah
B 5 – 11 Risiko Sedang
C 12 – 16 Risiko Tinggi
ALTMAN Z SCORE
MODEL ALTMAN Z SCORE
MERUPAKAN SALAH SATU MODEL ANALISIS MULTIVARIATE YANG BERFUNGSI UNTUK MEMPREDIKSI
KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN TINGKAT KETEPATAN DAN KEAKURATAN YANG RELATIF DAPAT DIPERCAYA. MODEL INI MEMILIKI AKURASI MENCAPAI 95% JIKA MENGGUNAKAN DATA 1 TAHUN SEBELUM
KONDISI KEBANGKRUTAN.
Analisis Z - Score dikenal juga sebagai analisis
kebangkrutan, karena dari skor yang dihasilkan
dapat dilihat apakah suatu perusahaan mempunyai
kondisi keuangan yang sehat, menunjukkan tanda-
tanda kebangkrutan atau perusahaan malah berada
pada kondisi terparah yaitu kebangkrutan. Hasil
dari analisis ini dapat digunakan oleh manajemen
perusahaan untuk menjaga atau memperbaiki
kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
Model Altman berdasarkan rasio lima variabel :
1. Net Working Capital to Total Asset (Modal kerja
bersih dibagi total aktiva)
2. Retained Earnings to Total Assets (Laba ditahan
dibagi total aktiva)
3. Earning Before Interest and Tax to Total Asset
(Laba sebelum pajak dan bunga dibagi total
aktiva)
4. Market Value of Equity to Book Value of Debt
(Nilai pasar modal dibagi dengan nilai buku
hutang)
5. Sales to Total Asset (Penjualan dibagi total
aktiva)
Rumus Z-Score :
Z-Score = 1,2 (X1) +1,4 (X2) + 3,3 (X3)
+ 0,6 (X4) + 0,999 (X5)
Dimana:
Z : Overall Indeks (indeks keseluruhan)
X1 : Working Capital to Total Asset
X2 : Retained Earnings to Total Assets
X3 : Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets
X4 : Market Value of Equity to Book Value of debt
X5 : Sales to Total Assets
Nilai Z Score Interpretasi
Z > 2,99
Perusahaan dianggap aman dan tidak
mengalami masalah dengan kondisi
keuangan
2,7 < Z < 2,99 Perusahaan memiliki sedikit masalah
keuangan (meskipun tidak serius)
1,88 < Z < 2,69
Perusahaan akan mengalami
permasalahan keuangan jika tidak
melakukan perbaikan yang berarti dalam
manajemen maupun struktur keuangan
Z < 1,88
Perusahaan mengalami masalah keuangan
yang serius dan berpotensi kuat akan
mengalami kebangkrutan
WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS (X1)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusaahaan untuk
menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan aktiva
yang dimilikinya
X1 = Modal Kerja Bersih
Total Aktiva
Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Utang Lancar
Modal kerja bersih yang negatif kemungkinan besar
perusahaan akan menghadapi masalah dalam menutupi
kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya perusahaan dengan
modal kerja bersih yang bernilai positif jarang menghadapi
kesulitan dalam melunasi kewajibannya.
RETAINED EARNING TO TOTAL ASSETS (X2)
Parameter ini berguna untuk mengukur apakah laba secara
kumulatif mampu untuk mengimbangi jumlah aset.
X2 = Laba ditahan
Total Aktiva
Laba ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan
perusahaan yang tidak dibayarkan dalam bentuk deviden
kepada para pemegang saham. Laba ditahan terjadi karena
pemegang saham biasa mengizinkan perusahaan untuk
menginvestasikan kembali laba yang tidak didistribusikan
sebagai deviden.
EARNING BEFORE INTEREST AND TAXES TO TOTAL ASSETS (X3)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusaahaan untuk
menghasilkan laba dari aktiva yang dimilikinya sebelum
pembayaran bunga dan pajak.
X3 = Laba sebelum bunga dan Pajak (EBIT)
Total Aktiva
Parameter ini berguna untuk mengukur profitabilitas suatu
bisnis tanpa memandang seberapa besar utang dari
perusahaan.
MARKET VALUE EQUITY TO BOOK VALUE OF TOTAL DEBT (X4) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusaahaan untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban dari nilai pasar modal
sendiri (saham biasa).
X4 = Nilai Pasar Modal Sendiri (NPMS)
Nilai Buku Utang (NBU)
NPMS = Jumlah saham yang beredar x harga saham per lembar
(atau disebut juga modal saham)
NBU = Utang lancar + Utang jangka panjang
Utang yang terlampau besar akan berbahaya bagi
kelangsungan perusahaan, terutama apabila dibelakangnya
terdapat bunga yang harus dibayar.
SALES TO TOTAL ASSETS (X5)
Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan
volume bisnis yang cukup dibandingkan investasi dalam total
aktivanya.
X5 = Penjualan Bersih
Total Aktiva
Rasio ini mencerminkan efisiensi manajemen dalam
menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba.
#
P.T. Abadi Sentosa memiliki neraca dan laporan laba rugi sbb: Neraca
31 Dec 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
Aktiva Pasiva
Kas Rp. 461.538 Utang Lancar Rp. 1.500.000
Piutang Dagang Rp. 1.900.000 Utang Jangka Panjang Rp. 6.298.796
Persediaan Rp. 2.361.538 Total Utang Rp. 7.798.769
Total Aktiva Lancar Rp. 4.723.076
Modal Saham Rp. 6.785.769
Aktiva Tetap Rp. 10.463.462 Laba ditahan Rp. 602.000
Total Aktiva Rp. 15.186.538 Total Pasiva Rp. 15.186.538
Lap. Rugi Laba Bulan Des 2014 (Dalam Ribuan Rupiah)
Penjualan Rp. 6.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 4.140.000
Laba Kotor Rp. 1.860.000
Biaya Adm. Dan Umum (Operasional) Rp. 625.000
Laba Sebelum Bunga & Pajak (EBIT) Rp. 1.235.000
Bunga Rp. 375.000
Pajak (30%) Rp. 258.000
Laba (Rugi) Rp. 602.000
Perhitungan Z-Score
Item Value
Working Capital (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
Total Assets (Aktiva)
Retained earning (Laba ditahan)
EBIT (Laba sebelum bunga dan pajak)
Market Value of equity (Modal Saham)
Total Liabilities (Utang Lancar + Utang Jk.Panjang)
Sales (Penjualan)
Parameter Value Coefficient Z-Score
X1 1,2
X2 1,4
X3 3,3
X4 0,6
X5 0,999
Z-Score
Perhitungan Z-Score
Item Value
Working Capital (Aktiva Lancar – Utang Lancar) 3.223.076
Total Assets (Aktiva) 15.186.538
Retained earning (Laba ditahan) 602.000
EBIT (Laba sebelum bunga dan pajak) 1.235.000
Market Value of equity (Modal Saham) 6.785.769
Total Liabilities (Utang Lancar + Utang Jk.Panjang) 7.798.769
Sales (Penjualan) 6.000.000
Parameter Value Coefficient Z-Score
X1 0,21 1,2 0,25
X2 0,04 1,4 0,06
X3 0,08 3,3 0,26
X4 0,87 0,6 0,52
X5 0,40 0,999 0,40
Z-Score 1,49
Formula Z-Score untuk perusahaan MANUFAKTUR dan
NON MANUFAKTUR dibedakan sbb :
1. Formula Z-Score untuk perusahaan MANUFAKTUR :
Z-Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 +
0,420X4 + 0,998X5
2. Formula Z-Score untuk perusahaan NON
MANUFAKTUR :
Z-Score = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
MENGELOLA RISIKO 1. Memperkecil Risiko
– Membatasi atau meminimalisir agar risiko tidak
bertambah besar (outoff control)
2. Mengalihkan Risiko
– Risiko yang akan diterima tersebut dialihkan
ketempat lain sebagian
3. Mengontrol Risiko
– Mengantisipasi terhadap timbulnya risiko
sebelum risiko itu terjadi.
4. Pendanaan Risiko
– Menyediakan sejumlah dana sebagai cadangan
(reserve) guna mengantisipasi timbulnya risiko
dikemudian hari.
TERIMA KASIH