Post on 06-Dec-2020
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO
SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
NIM : 142114028
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO
SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
NIM : 142114028
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“... Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan
penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”
(Matius 21:22)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Bapak dan Ibu Tercinta, Yulius Sapto Priyatno dan Adri Kumara Trisnardi,
Kakak saya, Hillarius Herdasa Aji Sadewo,
Nenek saya, Theresia Sri Sudjarwati,
Ibu saya Bernadeta Dwi Yuli Widiastuti, serta
Uti saya, Uti Surodjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO
SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Yogyakarta)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 April 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Yang membuat pernyataan,
Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
Nomor Mahasiswa : 142114028
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO
SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus Di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Yogyakarta)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Mei 2018
Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat, rahmat serta kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengendalian Internal dan Manajemen
Risiko Sistem Penggajian. (Studi Kasus di Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak Yogyakarta)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana apabila tidak ada
bantuan, kerjasama, serta dukungan pihak-pihak yang berbaik hati mengorbankan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu penulis. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar serta
mengembangkan kepribadian diri
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis
untuk belajar dan mengembangkan diri di Fakultas Ekonomi
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
bagi penulis untuk belajar dan mengembangkan kemampuan diri di Program
Studi Akuntansi yang menjadi cita-cita penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak., CA selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan dukungan serta bimbingan kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma
5. Ilsa Haruti Suryandari, S.E, S.I.P, M.Sc, Ak, C.A selaku dosen pembimbing
MPAT dan skripsi yang telah bersedia membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
6. Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian serta telah
memberikan kerjasama serta dukungan yang sangat berarti bagi penulis
7. Kedua orangtua saya, Bapak Yulius Sapto Priyatno dan Ibu Adri Kumara
yang telah memberikan seluruh perhatian, kasih sayang, dukungan,
penghidupan yang layak bagi saya serta sebagai motivasi utama saya dalam
menyusun skripsi ini
8. Kakak saya, Hillarius Herdasa Aji Sadewo yang senantiasa memberikan kasih
sayang, dukungan, nasihat, serta semangat bagi saya untuk menyelesaikan
skripsi ini
9. Nenek saya, Theresia Sri Sudjarwati atas doa dan dukungan yang tak pernah
putus untuk saya
10. Ibu Bernadeta Dwi Yuli Widiastuti dan Uti Surodjo yang selalu memberikan
semangat ketika saya merasa lelah, memberikan dukungan serta penghiburan
bagi saya
11. Mbak Pipin yang selalu memberi dukungan dan semangat bagi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Sahabat saya, Ana, Yossita, Intan, Agnes, Bayu, Yeni, Naomi yang selalu
memberikan semangat serta nasihat selama penyelesaian skripsi ini
13. Teman-teman MPAT kelas F yang senantiasa memberikan semangat, saran
serta kritik yang sangat bermanfaat bagi saya
14. Teman-teman Akuntansi angkatan 2014 yang telah memberikan dukungan
dan semangat bagi saya
15. Seluruh pihak yang sangat berjasa dalam proses penulisan skripsi yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis sangat terbuka akan adanya saran dan kritik yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Penulis,
Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xvi
ABSTRAK ....................................................................................................... xvii
ABSTRACT ..................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Batasan Masalah..................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
F. Sistematika Penelitian ............................................................ 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Halaman
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. Sistem Informasi Akuntansi ................................................... 8
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ........................... 8
2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi .......................... 8
B. Bagan Alir (Flowchart) .......................................................... 9
1. Pengertian Bagan Alir (Flowchart) .................................. 9
2. Jenis-Jenis Bagan Alir ...................................................... 9
3. Simbol Bagan Alir Secara Umum .................................... 10
C. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian ................................ 13
1. Pengertian Gaji ................................................................. 13
2. Sistem Penggajian ............................................................ 14
3. Aktivitas Sistem Penggajian ............................................ 14
4. Fungsi yang Terkait.......................................................... 14
5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem .................... 15
D. Sistem Pengendalian Internal ................................................. 16
1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ......................... 16
2. Tujuan Pengendalian Internal .......................................... 17
3. Komponen Pengendalian Internal .................................... 18
4. Keterbatasan Didalam Pengendalian Internal .................. 22
E. Manajemen Risiko Perusahaan
(Enterprise Risk Management) .............................................. 22
1. Pengertian Risiko ............................................................. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Halaman
2. Jenis-Jenis Risiko ............................................................. 23
3. COSO Integrated ERM Framework ................................ 25
F. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT ......................... 32
1. Pengertian dan Tujuan Lembaga Swadaya
Masyarakat ....................................................................... 32
2. Ciri-Ciri Lembaga Swadaya Masyarakat ......................... 32
G. Penelitian Terdahulu .............................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 36
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 36
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 37
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 37
E. Teknik Analisis Data .............................................................. 39
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ........................................ 53
A. Profil Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak (LSPPA) .............................................. 53
B. Tujuan .................................................................................... 55
C. Visi dan Misi .......................................................................... 55
D. Budaya Organisasi ................................................................. 56
E. Nilai-Nilai Dasar .................................................................... 57
F. Program dan Pelayanan .......................................................... 58
G. Advokasi ................................................................................ 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Halaman
H. Struktur Manajemen ............................................................... 61
I. Tugas dan Tanggung Jawab ................................................... 62
BAB V Analisis dan Pembahasan .............................................................. 66
A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penggajian Di Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta ......... 66
1. Bagan Alir Sistem Penggajian Di Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta ... 67
2. Pembahasan ...................................................................... 68
B. Analisis Pengendalian Internal Sistem Penggajian Di
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Yogyakarta ............................................................................. 70
1. Perbandingan Kesesuaian Penerapan Pengendalian
Internal yang Telah Dilakukan Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak Dengan
Prinsip COSO Internal Control 2013 .............................. 71
2. Pembahasan ...................................................................... 78
C. Analisis COSO Integrated ERM Pada Sistem Penggajian
Di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta ............................................................. 95
1. Perbandingan Kesesuaian Penerapan Prinsip
COSO Integrated ERM Secara Teori Dengan Praktik
Di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Halaman
Anak ................................................................................. 96
2. Pembahasan ...................................................................... 104
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 117
A. Kesimpulan ............................................................................ 117
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 118
C. Saran ....................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 120
LAMPIRAN ..................................................................................................... 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Simbol Bagan Alir ........................................................................... 10
Tabel 2. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 .............................. 40
Tabel 3. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2013 .................................. 47
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 .............................. 71
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2013 .................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I: Bagan Alir Sistem Penggajian Di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak ......................................... 67
Gambar II: Rincian Gaji Karyawan ............................................................... 126
Gambar III: Slip Gaji Karyawan ..................................................................... 126
Gambar IV: Kuitansi Pengeluaran Kas ........................................................... 127
Gambar V: Voucher ....................................................................................... 127
Gambar VI: Surat Bukti Penelitian ................................................................. 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO
SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Yogyakarta)
Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
NIM : 142114028
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran pengendalian internal
dan manajemen risiko sistem penggajian yang telah diterapkan oleh Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta. Penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian internal dan manajemen risiko
di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak telah berjalan sesuai
dengan COSO Integrated ERM. Penelitian ini penting untuk dilakukan agar
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak memiliki pemahaman,
referensi dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan pengembangan
sistem pengendalian internal dan manajemen risiko pada sistem penggajian.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analitis dengan membandingkan antara prinsip COSO Integrated ERM
dengan praktik yang ada pada Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa penerapan pengendalian
internal dan manajemen risiko pada sistem penggajian di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak telah sesuai dengan prinsip COSO
Integrated ERM. Dengan catatan masih terdapat hal yang perlu dibenahi. Hal
yang perlu dibenahi adalah pembagian tugas dan wewenang karyawan yang
belum di jelaskan secara eksplisit.
Kata Kunci: Sistem Penggajian, Organisasi Nirlaba, NGO, Sistem Pengendalian
Internal, Manajemen Risiko, dan COSO Integrated ERM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL AND RISK MANAGEMENT
OF PAYROLL SYSTEM
(A Case Studi in The Institute for Women and Child Development Yogyakarta)
Yosephien Rosiana Ayu Laksmita
Student Number : 142114028
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
This research aims to understand internal control and risk management of
payroll system that have been implemented in The Institute for Woman and Child
Development Yogyakarta. It is also aims to discover whether the internal control
and risk management of payroll system in The Institute for Woman and Child
Development Yogyakarta are in accordance with COSO Integrated ERM. This
research is important for The Institute for Woman and Child Development
Yogyakarta in order to have an understanding, a reference, and as a consideration
for managing and developing internal control and risk management of payroll
system.
The type of the research conducted was a case study research. This research
used descriptive analytical method by comparing the COSO Integrated ERM
principle to the real practice in The Institute for Woman and Child Development
Yogyakarta. The data collecting techniques in this research were interviews,
observation, and documentation.
The result showed that the implementation of internal control and risk
management of payroll system in The Institute for Woman and Child
Development Yogyakarta has been appropriate with the COSO Integrated ERM
principle. With a note there are thing that should be fixed. The thing that should
be fixed are separation of duty and authority which have not described explicitly.
Keyword: Payroll System, Non Profit Organization, NGO, Internal Control
System, Risk Management, and COSO Integrated ERM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga Swadaya Masyarakat atau NGO (Non Goverment Organization)
merupakan organisasi swasta yang kegiatannya bertujuan untuk membebaskan
penderitaan, memajukan kepentingan kaum miskin, melindungi lingkungan,
menyediakan pelayanan dasar masyarakat, atau menangani pengembangan
masyarakat (Bastian, 2007). Guna mencapai tujuan tersebut diperlukan sumber
daya manusia sebagai pihak yang menjalankan misi organisasi agar tujuan dapat
tercapai. Semakin besar organisasi tentu semakin banyak sumber daya manusia
yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan atau program yang telah disusun.
Sumber daya manusia tersebut oleh organisasi diberikan suatu penghargaan atas
kerja dan dedikasi mereka terhadap organisasi yang disebut dengan gaji.
Pelaksanaan penggajian perlu dilakukan secara profesional sehingga
tercipta hubungan timbal balik yang positif antara organisasi dengan karyawan.
Hal ini dimaksudkan agar pemenuhan hak dan kewajiban dapat berjalan selaras
dan seimbang. Penggajian merupakan aspek penting bagi sumber daya manusia
maupun organisasi. Apabila sistem penggajian tidak berjalan dengan baik maka
dapat mempengaruhi kegiatan operasional di dalam organisasi. Oleh karena itu,
penting kiranya bagi sebuah organisasi untuk menerapkan pengendalian internal
serta melakukan manajemen risiko pada sistem penggajian. Sistem penggajian
yang didukung dengan pengendalian internal yang baik dapat menjadi salah satu
komponen dalam menilai kualitas pencapaian tujuan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Commitee of Sponsoring Organization of Threadway
Commission (COSO) (2013) pengertian pengendalian internal adalah suatu proses
yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya, yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan
yang berkaitan dengan operasi (operations), pelaporan (reporting), dan kepatuhan
(compliance). Sedangkan pengertian manajemen risiko menurut COSO (2004)
adalah proses yang digunakan oleh dewan direksi dan manajemen untuk mengatur
strategi, mengidentifikasi kejadian yang mungkin mempengaruhi entitas, menilai
dan mengelola risiko, serta menyediakan jaminan memadai bahwa organisasi
mencapai tujuan dan sasarannya.
Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa pengendalian internal dan
manajemen risiko merupakan suatu bentuk jaminan atas kualitas pencapaian
tujuan organisasi. Kualitas pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh
seberapa besar penerapan prinsip pengendalian internal dan manajemen risiko
yang dilakukan didalam proses operasional organisasi. Hal ini akan mendukung
pencapaian di dalam aktifitas keuangan dan kegiatan operasional organisasi yang
efektif dan efisien. Selain kualitas pencapaian tujuan organisasi, kualitas dari
pelaporan organisasi juga perlu diperhatikan. Pelaporan yang kredibel serta sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pembuat kebijakan atau standar nantinya
akan menjadi landasan bagi manajemen tingkat atas untuk mengambil keputusan
organisasi. Selain proses operasional dan pelaporan oleh organisasi, komponen
yang mempengaruhi kualitas pencapaian tujuan organisasi adalah keputusan
organisasi yang patuh terhadap aturan dan hukum yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak (LSPPA) adalah
organisasi nirlaba non pemerintah yang bergerak pada bidang pemberdayaan
perempuan dan anak berbasis gender melalui pendampingan, advokasi dan
pelatihan. Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak merupakan
salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di Indonesia dan memiliki
berbagai macam program sosial. Dengan banyaknya kegiatan dan program yang
diselenggarakan, maka sudah semestinya organisasi menerapkan pengendalian
internal dan manajemen risiko yang baik sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai. Selain itu, penerapan pengendalian internal dan manajemen risiko juga
merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban organisasi kepada publik atas
kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Salah satu sistem yang dikelola oleh Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak adalah sistem penggajian. Di
dalam Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak, penggajian
terdiri dari berbagai komponen yang menghasilkan jumlah keseluruhan gaji yang
diterima oleh karyawan. Oleh karena itu, penggajian di dalam Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak perlu dilakukan secara profesional dan perlu
diperhatikan karena terdapat banyak risiko yang dapat terjadi seperti kesalahan
penghitungan gaji, uang hilang atau dicuri, hingga tindak korupsi oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan penerapan
pengendalian internal dan manajemen risiko untuk sistem penggajian di Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak yang baik.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak yaitu mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
gambaran bentuk pengendalian internal dan manajemen risiko yang baik sehingga
dapat membantu dalam pengelolaan dan perbaikan sistem penggajian yang efisien
dan efektif. Selain itu diharapkan penelitian ini memberikan dampak positif bagi
para pengguna informasi mengenai sistem pengendalian internal organisasi
nirlaba.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul “Analisis
Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko Sistem Penggajian (Studi
Kasus di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Yogyakarta)”
B. Rumusan Masalah
Apakah pengendalian internal serta manajemen risiko sistem penggajian yang
diterapkan oleh Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak telah
sesuai dengan COSO Integrated ERM?
C. Batasan Masalah
Di dalam Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta
terdapat dua jenis karyawan yaitu karyawan operasional dan karyawan program.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah peneliti hanya akan meneliti sistem
penggajian untuk karyawan operasional yang terdapat pada Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengendalian
internal dan manajemen risiko sistem penggajian yang telah diterapkan oleh
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta serta untuk
mengetahui apakah pengendalian internal dan manajemen risiko telah berjalan
sesuai dengan COSO Integrated ERM, sehingga peneliti dapat memberikan saran
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan, perbaikan
dan pengembangan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko organisasi
terkait sistem penggajian.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Tempat Penelitian
Memberikan gambaran, referensi dan bahan pertimbangan bagi
organisasi dalam pengembangan dan pengelolaan sistem pengendalian
internal dan manajemen risiko pada sistem penggajian Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak.
2. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai sistem
pengendalian internal dan manajemen risiko pada Lembaga Swadaya
Masyarakat dan organisasi nirlaba.
b. Sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Pengguna Informasi
Sebagai pengetahuan mengenai sistem pengendalian internal dan
manajemen risiko organisasi nirlaba dan dapat dijadikan sebagai
referensi bagi pengguna informasi yang membutuhkan.
F. Sistematika Penelitian
Penulisan skripsi ini terdiri dari enam bab, dengan pembahasan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan mengenai teori yang digunakan
sebagai dasar untuk mengolah data yang diperoleh yang
terdiri dari sistem informasi akuntansi, sistem akuntansi
penggajian, sistem pengendalian internal, manajemen risiko
serta teori mengenai lembaga swadaya masyarakat.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab IV Gambaran Umum Organisasi
Bab ini menjelaskan secara ringkas tentang sejarah
organisasi, tujuan organisasi, program organisasi, serta
struktur manajemen organisasi pada saat penelitian
dilakukan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini akan menguraikan mengenai sistem informasi
akuntansi, sistem akuntansi penggajian, sistem
pengendalian internal, proses manajemen risiko serta
analisis data yang diperoleh menggunakan teknik yang telah
ditentukan.
Bab VI Penutup
Bab ini akan menjelaskan kesimpulan berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan serta memberikan saran yang
berguna bagi organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart
(2015) adalah
“Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini
meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak,
infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan
ukuran keamanan”.
2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2015) Sistem Informasi Akuntansi
terdiri dari enam komponen, yaitu:
a. Orang yang menggunakan sistem
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya
d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data
e. Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, perangkat
periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam
SIA
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan
data SIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Bagan Alir (flowchart)
1. Pengertian Bagan Alir (flowchart)
Menurut Romney dan Steinbart (2015), “Bagan alir (flowchart) adalah
teknik analitis yang menggunakan simbol yang telah ditentukan untuk
menjelaskan dalam bentuk gambar beberapa aspek dari sistem informasi
secara jelas, ringkas, dan logis”.
2. Jenis-Jenis Bagan Alir
Menurut Romney dan Steinbart (2015) bagan alir dibagi menjadi empat
jenis yaitu:
a. Bagan alir dokumen (document flowchart) yaitu bagan yang
mengilustrasikan arus data dan dokumen diantara area-area
pertanggungjawaban dalam organisasi.
b. Bagan alir pengendalian internal (internal control flowchart)
merupakan jenis khusus bagan alir. Bagan alir pengendalian internal
digunakan untuk menjelaskan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengendalian internal, termasuk mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, dan ketidakefisienan sistem.
c. Bagan alir sistem (system flowchart) yaitu bagan yang
menggambarkan hubungan antar-input, pemrosesan, penyimpanan
dan output sistem.
d. Bagan alir program (program flowchart) yaitu bagan yang
mengilustrasikan urutan operasi logis yang dilakukan oleh komputer
dalam mengeksekusi program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Simbol Bagan Alir Secara Umum
Menurut Romney dan Steinbart (2015) simbol-simbol flowchart dapat
dibagi ke dalam empat kategori yaitu:
a. Simbol input/output: menunjukkan input ke atau output dari sistem
b. Simbol pemrosesan: menunjukkan pengolahan data, baik secara
elektronik atau dengan tangan
c. Simbol penyimpanan: menunjukkan tempat data disimpan
d. Simbol arus dan lain-lain: menunjukkan arus data, dimana bagan alir
dimulai dan berakhir, keputusan dibuat, dan cara menambah catatan
penjelas untuk bagan alir.
Pedoman umum untuk mempersiapkan bagan alir ditunjukkan pada yang
Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Simbol Bagan Alir
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/Output
Dokumen
Dokumen atau laporan
elektronik atau kertas.
Berbagai
salinan
dokumen
kertas
Diilustrasikan dengan melebihi
simbol dokumen dan mencetak
nomor dokumen pada muka
dokumen di sudut kanan atas.
Output
elektronik
Informasi ditampilkan oleh alat
output elektronik seperti
terminal, monitor, atau layar.
Entri data
elek-tronik
Alat entri data elektronik seperti
komputer, terminal, tablet, atau
telepon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tabel 1. Simbol Bagan Alir (Lanjutan)
Alat input
dan output
elektronik
Entri data elektronik dan simbol
output digunakan bersama
untuk menunjukkan alat yang
digunakan untuk keduanya.
Simbol Pemrosesan
Pemrosesan
komputer
Fungsi pemrosesan yang
dilakukan oleh komputer;
biasanya menghasilkan
perubahan dalam data atau
informasi.
Operasi
manual
Operasi pemrosesan yang
dilakukan secara manual.
Simbol Penyimpanan
Database
Data yang tersimpan secara
elektronik dalam database.
Pita magnetis Data yang tersimpan dalam
pita magnetis; pita yang
merupakan media
penyimpanan backup yang
populer.
File dokumen
kertas.
File dokumen kertas; huruf
mengindikasikan file urutan
pemesanan, N= secara
numerik, A= secara alfabet,
D= berdasar-kan tanggal.
Jurnal/buku
besar
Jurnal atau buku besar
akuntansi berbasis kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 1. Simbol Bagan Alir (Lanjutan)
Simbol Arus dan Lain-lain
Arus dokumen
atau
pemrosesan
Mengarahkan arus
pemrosesan atau dokumen;
arus normal ke bawah dan ke
kanan.
Hubungan
komunikasi
Transmisi data dari satu lokasi
geografis ke lokasi lainnya
via garis komunikasi.
Konektor
dalam-
halaman
Menghubungkan arus
pemrosesan pada halaman
yang sama; penggunaanya
menghindari garis yang
melintasi halaman.
Konektor luar-
halaman
Entri dari, atau keluar ke,
halaman lain.
Terminal Awal, akhir, atau titik
interupsi dalam proses; juga
digunakan untuk
mengindikasikan pihak luar.
Keputusan Langkah pembuatan
keputusan.
Anotasi
(catatan
tambahan)
Penambahan komentar
deskriptif atau catatan
penjelasan sebagai klarifikasi.
(Sumber: Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
1. Pengertian Gaji
Menurut Riani (2013), “Gaji adalah imbalan kerja yang tetap untuk setiap
periode tanpa menghiraukan jumlah jam kerja.” Dari definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan kompensasi dari organisasi
kepada karyawan yang dilakukan secara rutin.
Menurut Hasibuan (2007), kompensasi dibagi menjadi dua yaitu
kompensasi langsung (direct compensation) yang berupa gaji, upah, dan
upah insentif dan kompensasi tidak langsung (indirect compensation atau
employee walfare atau kesejahteraan karyawan). Sedangkan menurut
Mathis (2006) kompensasi dibagi menjadi dua yaitu:
a. Kompensasi langsung, yaitu :
1) Gaji pokok yang meliputi upah dan gaji
2) Penghasilan tidak tetap yang meliputi bonus, insentif, dan opsi
saham
b. Kompensasi tidak langsung, yaitu tunjangan karyawan yang
meliputi:
1) Asuransi kesehatan/jiwa
2) Cuti melahirkan
3) Dana pensiun
4) Kompensasi pekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Sistem Penggajian
Menurut Krismiaji (2010), “Sistem penggajian adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang terkait yang
berhubungan dengan pengelolaan karyawan perusahaan secara efektif,
termasuk didalamnya penentuan gaji, upah, dan insentif lainnya”.
3. Aktivitas Sistem Penggajian
Menurut Romney dan Steinbart (2015), aktivitas sistem penggajian
meliputi:
a. Memperbaharui database penggajian
b. Memvalidasi data waktu dan kehadiran
c. Menyiapkan penggajian
d. Mengeluarkan penggajian
e. Menghitung dan mengeluarkan pajak penghasilan yang dibayar
pegawai serta potongan pegawai secara sukarela
4. Fungsi yang terkait
Menurut Mulyadi (2016) fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem
penggajian yaitu :
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan
baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan,
kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi dan pemberhentian
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi ini bertugas untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir
bagi semua karyawan perusahaan.
c. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah
Fungsi ini bertugas untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi
penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang
menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran
gaji dan upah.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah
karyawan.
e. Fungsi keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna
pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank.
Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan
upah setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan
yang berhak.
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Menurut Mulyadi (2016), sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur
berikut ini :
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Prosedur distribusi biaya gaji
d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
e. Prosedur pembayaran gaji
D. Sistem Pengendalian Internal
1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Menurut Romney dan Steinbart (2015) pengendalian internal adalah
proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa
tujuan-tujuan pengendalian berikut telah tercapai :
a. Mengamankan aset
b. Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset
perusahaan secara akurat dan wajar
c. Menyiapkan laporan keuangan sesuai kriteria yang ditetapkan
d. Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional
e. Mendorong ketaatan terhadap kebijakan material yang telah
ditentukan
f. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
Commitee of Sponsoring Organization of Threadway Commission
(COSO) (2013) mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut:
“Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian
tujuan yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi
(operations), reliabilitas dari pelaporan (reporting), dan kepatuhan
(compliance) terhadap hukum dan peraturan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari beberapa pengertian pengendalian internal diatas, dapat disimpulkan
bahwa pengendalian internal merupakan suatu sistem yang
dikoordinasikan untuk membentuk sebuah jaminan atas kualitas
pencapaian tujuan organisasi dengan mematuhi ketentuan dan hukum
yang berlaku.
2. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut COSO Internal Control (2013) terdapat tiga kategori tujuan
pengendalian internal yaitu :
a. Tujuan Operasi (Operations Objectives)
Tujuan operasi berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi dari
kegiatan operasi suatu entitas termasuk tujuan kinerja keuangan dan
operasi serta mengamankan aset dari risiko kerugian. Kerangka kerja
tujuan operasi terbatas pada efektifitas dan efisiensi penggunaan
sumber daya entitas.
b. Tujuan Pelaporan (Reporting Objectives)
Tujuan pelaporan terkait dengan pelaporan keuangan internal
maupun eksternal serta pelaporan non-keuangan kepada pemegang
saham (stakeholders) yang harus mencakup realibilitas, ketepatan
waktu, transparansi, dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh
pemerintah, pembuat standar atau kebijakan entitas.
c. Tujuan Kepatuhan (Compliance Objectives)
Tujuan kepatuhan berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang harus diikuti oleh entitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Komponen Pengendalian Internal
Menurut COSO Internal Control (2013) terdapat lima komponen
pengendalian internal yaitu :
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah serangkaian standar, proses, dan
struktur yang memberikan dasar untuk melakukan pengendalian
internal di seluruh organisasi. Terdapat lima prinsip didalam
lingkungan pengendalian yaitu :
1) Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai
etika
2) Dewan direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan
melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja
pengendalian internal
3) Manajemen dengan badan pengawas menetapkan struktur, garis
pelaporan, dan otoritas serta tanggung jawab yang tepat dalam
mencapai tujuan
4) Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan memelihara individu yang berkompeten
sejalan dengan tujuan
5) Organisasi memiliki individu yang betanggung jawab untuk
tanggung jawab pengendalian internal dalam rangka mencapai
tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Penilaian Risiko
Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang-ulang
untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko untuk mencapai
tujuan organisasi, sehingga membentuk sebuah dasar untuk
menentukan bagaimana risiko dikelola. Menurut Moeller (2016)
“risiko didefinisikan sebagai kemungkinan suatu peristiwa terjadi
yang akan memiliki efek buruk terhadap pencapaian tujuan
organisasi”. Menurut COSO Internal Control (2013) terdapat empat
prinsip terkait dengan penilaian risiko yaitu :
1) Organisasi harus menetapkan tujuan dengan jelas untuk
memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko terkait tujuan
tersebut
2) Organisasi harus mengidentifikasi risiko untuk mencapai tujuan
organisasi secara keseluruhan dan menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola
3) Organisasi harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
kecurangan (fraud) dalam menilai risiko untuk mencapai tujuan
4) Organisasi harus mengidentifikasi dan menilai perubahan yang
dapat berpengaruh secara signifikan pada sistem pengendalian
internal
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah tindakan yang ditetapkan melalui
kebijakan atau prosedur yang membantu memastikan arahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
manajemen untuk mengurangi risiko dalam mencapai tujuan telah
dilakukan. Aktivitas pengendalian dilakukan di seluruh tingkatan
organisasi, berbagai tahap proses bisnis, dan diseluruh lingkungan
teknologi. Terdapat tiga prinsip yang terkait dengan aktivitas
pengendalian yaitu :
1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang membantu mengurangi risiko pencapaian tujuan ke tingkat
yang dapat diterima
2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
secara umum melalui teknologi untuk mendukung pencapaian
tujuan
3) Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui
kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan pada
prosedur yang memasukkan kebijakan kedalam tindakan
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi dibutuhkan oleh organisasi untuk membawa tanggung
jawab pengendalian internal dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan organisasi. Komunikasi terjadi secara internal dan eksternal
dan memberikan informasi mengenai pengendalian internal sehari-
hari yang dibutuhkan yang dibutuhkan oleh organisasi. Komunikasi
membuat perorangan mengerti tanggung jawab pengendalian
internal dan betapa pentingnya peran mereka dalam pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tujuan. Terdapat tiga prinsip yang terkait dengan informasi dan
komunikasi yaitu:
1) Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan
informasi yang relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi
pengendalian internal
2) Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi
termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian
internal yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi pengendalian
internal
3) Organisasi berkomunikasi dengan pihak eksternal mengenai
masalah yang mempengaruhi fungsi pengendalian internal
e. Aktivitas Pemantauan
Aktivitas pemantauan adalah evaluasi yang terus menerus, evaluasi
terpisah atau gabungan dari keduanya yang digunakan untuk
memastikan apakah lima komponen pengendalian internal termasuk
pengendalian terhadap pengaruh prinsip dalam masing-masing
komponen berjalan dan berfungsi sebagai mana mestinya. Menurut
COSO Internal Control (2013) terdapat dua prinsip terkait dengan
aktivitas pemantauan yaitu :
1) Organisasi memilih, mengembangkan, dan menjalankan
evaluasi yang terus menerus atau terpisah untuk menentukan
apakah komponen pengendalian internal berjalan dan berfungsi
sebagai mana mestinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2) Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
atau kelemahan pengendalian internal diwaktu yang tepat
kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab mengambil
tindakan koreksi termasuk manajemen senior, dewan direksi
yang tepat.
4. Keterbatasan didalam pengendalian internal
Menurut COSO Internal Control (2013), selain menyediakan jaminan
kualitas atas pencapaian tujuan organisasi, pengendalian internal juga
memiliki keterbatasan yang mungkin disebabkan oleh:
a. Kecocokan tujuan yang ditetapkan sebagai dasar untuk menyiapkan
pengendalian internal
b. Kenyataan bahwa pendapat seseorang pada pengambilan keputusan
dapat juga salah
c. Gangguan yang disebabkan karena kesalahan manusia seperti error
d. Kemampuan manajemen untuk mengesampingkan pengendalian
internal
e. Kemampuan manajemen, personil lain, dan/atau pihak ketiga dalam
menghindari kontrol melalui kolusi
E. Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management)
1. Pengertian Risiko
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016) (dalam Rustam, 2017), “risiko
adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa”. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Moeller (2016), “risiko didefinisikan sebagai kemungkinan suatu
peristiwa terjadi yang akan memiliki efek buruk terhadap pencapaian
tujuan organisasi”. Sedangkan menurut Holton (2004) (dalam Rustam,
2017), “agar terjadi risiko dibutuhkan dua hal, yaitu adanya
ketidakpastian tentang hasil dari suatu eksperimen dan the outcome have
to matters in terms of providing utility (hasilnya bisa menimbulkan
keuntungan atau kerugian)”.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa risiko adalah
potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Risiko dapat
menimbulkan dampak yang buruk bagi organisasi apabila tidak
dilakukan antisipasi dan tidak dikelola dengan baik.
2. Jenis-jenis Risiko
a. Risiko Murni (Pure Risk)
Suatu risiko disebut sebagai pure risk atau risiko murni jika suatu
ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut pasti menimbulkan
kerugian (Siahaan, 2009). Menurut Fahmi (2010), Risiko murni
dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu:
1) Risiko Aset Fisik. Risiko aset fisik merupakan risiko yang
berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu perusahaan
atau organisasi. Contohnya kebakaran, bencana alam, dan
sebagainya.
2) Risiko Karyawan. Risiko karyawan merupakan risiko karena
apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
atau organisasi tersebut. Contohnya kecelakaan kerja sehingga
aktivitas perusahaan terganggu.
3) Risiko Legal. Risiko legal merupakan risiko dalam bidang
kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai
dengan rencana. Contohnya perselisihan dengan perusahaan lain
sehingga adanya persoalan seperti ganti kerugian.
b. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
Risiko spekulatif adalah ketidakpastian apakah akan terjadi untung
atau kerugian (Siahaan, 2009). Menurut Fahmi (2010), risiko
spekulatif dibagi menjadi empat tipe yaitu:
1) Risiko pasar. Risiko pasar merupakan risiko yang terjadi dari
pergerakan harga pasar. Contohnya harga saham mengalami
penurunan sehingga menimbulkan kerugian.
2) Risiko Kredit. Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi
karena counterparty (mitra pengimbang) yang gagal memenuhi
kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya timbulnya kredit
macet, persentase piutang meningkat.
3) Risiko Likuiditas. Risiko likuiditas merupakan risiko karena
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contohnya
kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar
hutang secara tepat menyebabkan perusahaan harus menjual
naset yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4) Risiko Operasional. Risiko operasional merupakan risiko yang
disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan
dengan lancar. Contohnya terjadi kerusakan pada komputer
karena berbagai hal termasuk terkena virus.
3. COSO Integrated ERM Framework
a. Pengertian COSO Integrated ERM Framework
Menurut Moeller (2016), COSO Enterprise Risk Management is a
framework to help enterprises have a consistent definition of their
risks (Manajemen risiko perusahaan adalah sebuah kerangka kerja
untuk membantu perusahaan memiliki pemahaman yang konsisten
mengenai risiko mereka).
Menurut COSO Integrated ERM Framework (2004) (dalam Moeller,
2016) Manajemen risiko perusahaan (Enterprise Risk Management)
didefinisikan sebagai berikut:
“Proses yang digunakan oleh dewan direksi, manajemen dan
personil lainnya, digunakan untuk mengatur strategi di seluruh
lingkup perusahaan, mengidentifikasi kejadian yang mungkin
mempengaruhi entitas, menilai dan mengelola risiko, serta
menyediakan jaminan memadai bahwa perusahaan mencapai
tujuan dan sasarannya”.
Menurut COSO Integrated ERM Framework (2004) (dalam Moeller,
2016), konsep dan poin utama didalam COSO Integrated ERM
Framework yaitu :
1) ERM adalah sebuah proses
2) Proses ERM diimplementasikan oleh orang didalam organisasi
3) ERM diterapkan melalui strategi di seluruh lingkup perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4) Penerimaan risiko suatu organisasi harus dipertimbangkan
5) ERM hanya menyediakan jaminan yang masuk akal terhadap
pencapaian tujuan bukan jaminan yang pasti terhadap
pencapaian tujuan
6) Sebuah ERM dirancang untuk membantu mencapai tujuan
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa COSO Integrated
ERM Framework merupakan sebuah proses yang diimplementasikan
oleh orang-orang di perusahaan, diterapkan pada strategi di
keseluruhan perusahaan guna mencapai sasaran perusahaan.
b. Sasaran COSO integrated ERM Framework
Sasaran manajemen risiko menurut COSO Integrated ERM (2004)
(dalam Moeller, 2016) adalah :
1) Strategik (Strategic)
2) Operasi (Operations)
3) Pelaporan (Reporting)
4) Kepatuhan (Compliance)
c. Komponen COSO integrated ERM Framework
Terdapat delapan komponen manajemen risiko menurut COSO
Integrated ERM (2004) (dalam Moeller, 2016) yaitu :
1) Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan landasan dasar untuk seluruh
komponen didalam model ERM perusahaan, mempengaruhi
bagaimana strategi dan sasaran harus dibuat, bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
hubungan risiko terkait dengan bisnis disusun, dan bagaimana
risiko diidentifikasi dan direspon. Lingkungan internal COSO
Integrated ERM mencakup elemen-elemen berikut ini:
a) Filosofi Manajemen Risiko
Filosofi manajemen risiko adalah seperangkat keyakinan dan
perilaku yang dirasakan bersama, yang mencirikan bagaimana
organisasi mempertimbangkan risiko dalam segala aspek di
organisasi.
b) Penerimaan Risiko (risk appetite)
Penerimaan risiko dapat diartikan secara kualitatif ataupun
kuantitatif tetapi seluruh level manajemen harus memiliki
pemahaman yang sama mengenai penerimaan risiko
keseluruhan.
c) Sikap Dewan Direksi
Badan independen, diluar direktur harus melihat secara
seksama tindakan manajemen, menanyakan pertanyaan
yang tepat, dan menyajikannya sebagai kontrol
keseimbangan untuk organisasi.
d) Nilai Integritas dan Etika
Sebuah lingkungan internal organisasi juga membutuhkan
standar kode etik dan integritas yang baik. Semakin kuat
nilai etika akan membantu organisasi untuk mendiskusikan
suatu hal yang berpotensi menjadi risiko terlebih dahulu
untuk menghindari risiko yang merugikan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e) Komitmen Untuk Kompetensi
Kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas.
Manajemen akan memutuskan bagaimana tugas-tugas
tersebut dapat diselesaikan bersamaan dengan
mengembangkan strategi dan memperkerjakan orang yang
tepat untuk melakukan tugas tersebut.
f) Struktur Organisasi
Suatu organisasi harus mengembangkan struktur organisasi
dengan garis wewenang yang jelas, tanggung jawab, dan
pelaporan yang tepat.
g) Penugasan Wewenang dan Tanggung Jawab
Tingkatan dimana setiap individu dan tim diberikan
wewenang dan didorong untuk menggunakan inisiatif untuk
mengarahkan berbagai isu dan memecahkan berbagai
masalah, sebatas apa yang menjadi tanggung jawab dan
wewenangnya.
h) Standar Sumber Daya Manusia
Praktik-praktik berkaitan dengan rekruitmen, pelatihan,
kompensasi, promosi, pendisiplinan dan tindakan-tindakan
lain yang mengandung informasi mengenai apa yang
diperbolehkan, ditoleransi maupun dilarang. Standar yang
kuat diperlukan untuk memastikan bahwa aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sumberdaya manusia dikomunikasikan dengan seluruh
stakeholder dan dijalankan.
2) Penetapan Tujuan
Selain membuat lingkungan internal yang efektif, perusahaan
juga harus membuat serangkaian tujuan strategis, yang sesuai
dengan misi perusahaan dan mencakup kegiatan operasi,
pelaporan, dan kepatuhan. Perusahaan harus mendefinisikan
risiko terkait dengan sasaran dan strategis perusahaan sehingga
perusahaan dapat memutuskan tingkat penerimaan dan toleransi
untuk risiko tersebut.
3) Identifikasi Kejadian
Kejadian adalah insiden atau peristiwa yang terjadi didalam
organisasi yang memiliki dampak pada implementasi strategi
ERM dan pencapaian tujuan organisasi. Banyak organisasi
sekarang ini melakukan pemantauan baik pemantauan dari sisi
biaya, kualitas, asuransi, kepatuhan, dan sebagainya. Proses
pemantauan tersebut harus mencakup: a) Faktor eksternal
ekonomi; b) Faktor alami lingkungan; c) Faktor politik; d)
Faktor sosial; e) Faktor infrastruktur internal; f) Faktor terkait
dengan proses internal; g) Faktor internal dan eksternal
teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4) Penilaian Risiko
Selama proses penetapan tujuan, manajemen harus merinci
tujuan-tujuan mereka dengan cukup jelas agar risiko dapat
diidentifikasi dan dinilai. Risiko dinilai berdasarkan sifat risiko,
apakah risiko tersebut merupakan risiko bawaan atau risiko
residual. Risiko bawaan (Inherent Risk) adalah kemungkinan
potensial adanya kerugian, kelemahan, penggunaan yang sia-sia
pada kegiatan itu sendiri. Sedangkan risiko residual (Residual
Risk) adalah risiko yang tersisa setelah manajemen
mengimplementasikan pengendalian internal atau beberapa
respon lainnya terhadap risiko.
5) Respon Risiko
Setelah dinilai dan diidentifikasi, COSO Integrated ERM
memberikan respon dengan melakukan tinjauan secara hati-hati
untuk mengestimasi kemungkinan dan dampak potensial dengan
mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang akan diberikan
ke perusahaan, mengembangkan stategi respon risiko yang tepat
terdapat empat strategi yang dapat dilakukan :
a) Menghindari Risiko
Menghindari risiko dengan tidak melakukan kegiatan-
kegiatan yang menciptakan risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Mengurangi Risiko
Mengurangi kemungkinan dampak risiko dengan
menerapkan pengendalian internal yang efektif.
c) Membagikan Risiko
Perusahaan membagikan risiko dengan membeli asuransi,
atau melakukan teknik pembagian risiko lain.
d) Menerima Risiko
Perusahaan menerima risiko tanpa adanya tindakan.
6) Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
dibutuhkan untuk memastikan respon risiko yang diidentifikasi.
Aktivitas pengendalian meliputi:
a) Pemisahan tugas
Pemisahan tugas antara orang yang membuat transaksi
dengan orang yang mengotorisasi transaksi tersebut.
b) Jejak audit
Setiap proses harus dikelola sehingga hasil akhir dapat
dengan mudah ditelusuri kembali ke transaksi yang
menghasilkan hasil akhir tersebut.
c) Keamanan dan integritas
Proses pengendalian harus memiliki prosedur pengendalian
yang tepat yang hanya diotorisasi oleh satu orang yang
dapat mereview atau memodifikasi prosedur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d) Dokumentasi
Setiap proses harus didokumentasikan dengan tepat.
7) Informasi dan Komunikasi
Komponen informasi dan komunikasi didalam COSO Integrated
ERM merupakan komponen terpisah dari proses ERM lainnya.
Komponen Informasi dan komunikasi memudahkan perusahaan
untuk mendekripsikan atau mengetahui kinerja komponen
lainnya.
8) Pemantauan
Pemantauan ERM sangat diperlukan untuk memastikan bahwa
komponen ERM yang diterapkan bekerja secara efektif.
F. Lembaga Swadaya Masyarakat
1. Pengertian dan Tujuan Lembaga Swadaya Masyarakat
“Bank Dunia (dalam Bastian, 2007) mendefinisikan NGO atau LSM
sebagai organisasi swasta yang kegiatannya ditujukan untuk
membebaskan penderitaan, memajukan kepentingan kaum miskin,
melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar masyarakat,
atau menangani pengembangan masyarakat (Operational Directive)”.
2. Ciri-ciri Lembaga Swadaya Masyarakat
Menurut Salamon dan Anheier (dalam Bastian, 2007) ciri-ciri dari
Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu :
a. Formal, yaitu secara organisasi bersifat permanen serta mempunyai
kantor dengan seperangkat aturan dan prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Swasta, yaitu kelembagaan yang berada di luar atau terpisah dari
pemerintah.
c. Tidak mencari keuntungan, yaitu tidak memberikan keuntungan
(profit) kepada direktur atau pengurusnya.
d. Menjalankan organisasinya sendiri (self-governing), yaitu tidak
dikontrol oleh pihak luar.
e. Sukarela (voluntary), yaitu menjalankan derajat kesukarelaan
tertentu.
f. Non-religius, yaitu tidak mempromosikan ajaran agama.
g. Non-politik, yaitu tidak ikut dalam pencalonan pemilu.
G. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian mengenai pengendalian internal sistem
penggajian yang pernah dilakukan. Y. Koido Dharma Satria pada tahun 2016
dengan judul “Analisis Sistem Akuntansi Penggajian (Studi Kasus di
Lembaga Permasyarakatan Kabupaten Klaten)”. Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis sistem penggajian yang terdapat pada Lembaga
Permasyarakatan Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa sistem akuntansi penggajian yang diterapkan di Lembaga
Permasyarakatan Kabupaten Klaten sudah cukup baik. Berdasarkan hasil
temuan di lapangan didapati bahwa fungsi telah berjalan dengan baik
mengingat fungsi yang saling terkait saling mendukung untuk menyelesaikan
pekerjaan satu sama lain. Dari seluruh dokumen yang ada, tidak seluruhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
digunakan karena memiliki kesamaan fungsi. Catatan akuntansi telah
dijalankan meskipun hanya berupa buku kas umum tetapi hal ini tidak
dijadikan hambatan bagi Lembaga Permasyarakatan Kabupaten Klaten dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Kemudian pada tahun 2017, Fajar Jalu
Lintang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian
Intern Penerimaan Kas Pada Organisasi Keagamaan (Studi Kasus Gereja
Kristen Jawa Wiladeg)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di
organisasi keagamaan Gereja Kristen Jawa Wiladeg sudah sesuai dengan
komponen pengendalian internal menurut Commite of Sponsoring
Organizations of Treadway Commission (COSO). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pengendalian intern yang ada di Gereja Kristen Jawa
Wiladeg belum sepenuhnya sesuai dengan lima komponen pengendalian
menurut COSO. Komponen yang belum sesuai adalah komponen Lingkungan
Pengendalian, komponen Penilaian Risiko dan komponen Aktivitas
Pengendalian.
Berdasarkan penelitian diatas, dapat diketahui bahwa sistem
pengendalian internal pada sistem-sistem di dalam suatu organisasi diterapkan
untuk mendukung kegiatan operasional. Namun perlu diketahui bahwa selain
pengendalian internal, organisasi juga perlu untuk melakukan manajemen
risiko untuk mendukung kegiatan operasional dan mencapai tujuan. Hal ini
mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pengendalian
internal dan manajemen risiko sistem penggajian di organisasi nirlaba. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengendalian internal dan
manajemen risiko di lembaga studi karena pada penelitian yang disebutkan
belum ada penelitian pengendalian internal dan manajemen risiko sistem
penggajian di lembaga studi, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian dimana
peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan
kegiatan (program, even, proses, institusi, atau kelompok sosial), serta
mengumpulkan informasi yang rinci menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan data selama suatu periode tertentu (Hermawan, 2009). Penulis
akan menggunakan metode deskriptif analitis yang membandingkan antara
prinsip COSO Integrated ERM dengan praktik yang ada pada Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak untuk menjawab rumusan masalah
didalam penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak yang beralamatkan di Pakuncen Gang Tegalsari
WB I/274, Wirobrajan, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian terhadap pengendalian internal dan manajemen risiko sistem
penggajian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2017 - Februari
2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah
a. Pimpinan lembaga
b. Manajer bagian keuangan
c. Karyawan bagian keuangan
2. Objek Penelitian
a. Struktur organisasi yang terkait dengan sistem penggajian
b. Job description yang berkaitan dengan sistem penggajian
c. Dokumen yang berkaitan dengan pengendalian internal dan
manajemen risiko sistem penggajian
d. Proses sistem penggajian
e. Dokumen pendukung terkait sistem penggajian
D. Teknik Pengumpulan Data
Data akan dikumpulkan dengan tiga teknik yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara
langsung kepada narasumber. Narasumber yang dimaksud adalah orang
yang terlibat pada aktivitas terkait sistem penggajian seperti bagian
keuangan yang meliputi bagian bendahara, bagian akuntansi, serta bagian
kepegawaian. Selain itu peneliti akan melakukan wawancara dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pihak yang mengambil keputusan di organisasi. Untuk mengidentifikasi
komponen pengendalian internal dan manajemen risiko, peneliti akan
melakukan wawancara dengan dewan yang melakukan kegiatan
pemantauan. Peneliti akan mencari informasi mengenai proses
pengendalian internal yang dilakukan organisasi dan kebijakan-kebijakan
manajemen dalam kaitannya dengan manajemen risiko.
2. Observasi
Selain wawancara, peneliti akan melakukan observasi. Peneliti akan
mengamati sistem pengendalian internal dalam organisasi. Observasi
akan dilakukan di bagian keuangan yang meliputi bagian akuntansi dan
bagian manajemen sumber daya selaku pihak yang terkait dengan
penggajian organisasi. Peneliti juga akan mengamati proses-proses yang
berkaitan manajemen risiko yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data yang terakhir adalah dengan menggunakan teknik
dokumentasi. Dokumentasi yang diperlukan antara lain profil organisasi,
struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan di
bagian keuangan, rincian kebijakan manajemen terkait manajemen risiko,
serta dokumen terkait dengan sistem pengendalian internal dan
manajemen risiko sistem penggajian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dipaparkan pada rumusan masalah. Untuk menjawab pertanyaan yang
telah dipaparkan pada rumusan masalah, peneliti akan menggunakan langkah-
langkah berikut:
1. Peneliti akan mengidentifikasi sistem akuntansi penggajian pada
Lembaga Studi Pengembangan Perempuan dan Anak untuk mengetahui
proses akuntansi yang dijalankan organisasi. Pengidentifikasian sistem
akuntansi penggajian dilakukan dengan melihat urutan dalam proses
penggajian karyawan dari awal penyusunan daftar gaji hingga pembagian
gaji ke karyawan. Kemudian peneliti akan menggambarkan secara
sederhana menggunakan bagan alir. Data yang digunakan adalah data
yang didapat dari wawancara, observasi serta dokumentasi.
2. Peneliti akan mengidentifikasi pengendalian internal pada sistem
penggajian yang ada di organisasi. Pengendalian internal diidentifikasi
baik dalam praktik akuntansi terkait sistem penggajian maupun
pengendalian internal yang mengarah pada kebijakan pengendalian
internal dan manajemen risiko yang dibuat organisasi. Peneliti akan
mengkomparasikan prinsip COSO Internal Control dengan praktik yang
ada dilapangan menggunakan tabel yang telah dibuat pada Tabel 2 untuk
mengidentifikasi pengendalian internal yang ada pada organisasi
berdasarkan hasil observasi dan wawancara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 2. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan oleh
Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan
Anak Yogyakarta
a. Lingkungan Pengendalian
Serangkaian standar, proses, dan struktur
yang memberikan dasar untuk melakukan
pengendalian internal di seluruh
organisasi.
1) Organisasi menunjukkan
komitmen terhadap integritas
dan nilai etika.
2) Dewan direksi menunjukkan
independensi dari manajemen
dan melakukan pengawasan
terhadap pengembangan dan
kinerja pengendalian internal.
3) Manajemen dengan badan
pengawas menetapkan
struktur, garis pelaporan, dan
otoritas serta tanggung jawab
yang tepat dalam mencapai
tujuan.
4) Organisasi menunjukkan
komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan
memelihara individu yang
berkompeten sejalan dengan
tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 2. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan oleh
Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan
Anak Yogyakarta
5) Organisasi memiliki individu
yang betanggung jawab untuk
tanggung jawab pengendalian
internal dalam rangka
mencapai tujuan.
b. Penilaian Risiko
Melibatkan proses yang dinamis dan
berulang-ulang untuk mengidentifikasi
dan menganalisis risiko untuk mencapai
tujuan organisasi, sehingga membentuk
sebuah dasar untuk menentukan
bagaimana risiko dikelola.
1) Organisasi harus menetapkan
tujuan dengan jelas untuk
memungkinkan identifikasi
dan penilaian risiko terkait
tujuan tersebut.
2) Organisasi harus
mengidentifikasi risiko untuk
mencapai tujuan organisasi
secara keseluruhan dan
menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan
bagaimana risiko harus
dikelola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 2. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan oleh
Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan
Anak Yogyakarta
3) Organisasi harus
mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya
kecurangan (fraud) dalam
menilai risiko untuk mencapai
tujuan.
4) Organisasi harus
mengidentifikasi dan menilai
perubahan yang dapat
berpengaruh secara signifikan
pada sistem pengendalian
internal.
c. Aktivitas Pengendalian
Tindakan yang ditetapkan melalui
kebijakan atau prosedur yang membantu
memastikan arahan manajemen untuk
mengurangi risiko dalam mencapai tujuan
telah dilakukan. Aktivitas pengendalian
dilakukan di seluruh tingkatan organisasi,
berbagai tahap proses bisnis, dan di
seluruh lingkungan teknologi.
1) Organisasi memilih dan
mengembangkan aktivitas
pengendalian yang membantu
mengurangi risiko pencapaian
tujuan ke tingkat yang dapat
diterima.
2) Organisasi memilih dan
mengembangkan aktivitas
pengendalian secara umum
melalui teknologi untuk
mendukung pencapaian tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 2. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan oleh
Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan
Anak Yogyakarta
3) Organisasi menyebarkan
aktivitas pengendalian melalui
kebijakan yang menetapkan
apa yang diharapkan dan pada
prosedur yang memasukkan
kebijakan kedalam tindakan.
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi dibutuhkan oleh organisasi
untuk membawa tanggung jawab
pengendalian internal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Komunikasi terjadi secara internal dan
eksternal dan memberikan informasi
mengenai pengendalian internal sehari-
hari yang dibutuhkan yang dibutuhkan
oleh organisasi. Komunikasi membuat
perorangan mengerti tanggung jawab
pengendalian internal dan betapa
pentingnya peran mereka dalam
pencapaian tujuan.
1) Organisasi memperoleh atau
menghasilkan dan
menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas untuk
mendukung fungsi
pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 2. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
2) Organisasi secara internal
mengkomunikasikan informasi
termasuk tujuan dan tanggung
jawab untuk pengendalian
internal yang dibutuhkan untuk
mendukung fungsi
pengendalian internal.
3) Organisasi berkomunikasi
dengan pihak eksternal
mengenai masalah yang
mempengaruhi fungsi
pengendalian internal.
e. Aktivitas Pemantauan
Evaluasi yang terus menerus, evaluasi
terpisah atau gabungan dari keduanya
digunakan untuk memastikan apakah lima
komponen pengendalian internal termasuk
pengendalian terhadap pengaruh prinsip
dalam masing-masing komponen berjalan
dan berfungsi sebagai mana mestinya.
1) Organisasi memilih,
mengembangkan, dan
menjalankan evaluasi yang
terus menerus atau terpisah
untuk menentukan apakah
komponen pengendalian
internal berjalan dan berfungsi
sebagai mana mestinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 2. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
2) Organisasi mengevaluasi dan
mengkomunikasikan
kekurangan atau kelemahan
pengendalian internal diwaktu
yang tepat kepada pihak-pihak
yang bertanggung jawab
mengambil tindakan koreksi
termasuk manajemen senior,
dewan direksi yang tepat.
(Sumber: COSO Internal Control, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Langkah terakhir, peneliti akan mengidentifikasi delapan komponen
manajemen risiko menurut COSO Integrated ERM (meliputi lingkungan
internal, penentuan tujuan, penilaian risiko, respon risiko, aktivitas
pengendalian, identifikasi kejadian, informasi dan komunikasi serta
kegiatan pemantauan) yang terdapat di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta dengan melakukan
wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian peneliti akan
melakukan komparasi antara data hasil identifikasi dengan prinsip
pengendalian internal dan manajemen risiko dalam COSO Integrated
ERM melalui Tabel 3 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan landasan
dasar untuk seluruh komponen didalam
model ERM perusahaan, mempengaruhi
bagaimana strategi dan sasaran harus
dibuat, bagaimana hubungan risiko
terkait dengan bisnis disusun, dan
bagaimana risiko diidentifikasi dan
direspon.
Filosofi Manajemen Risiko
Seperangkat keyakinan dan perilaku yang
dirasakan bersama, yang mencirikan
bagaimana organisasi mempertimbangkan
risiko dalam segala aspek di organisasi.
Penerimaan Risiko (Risk Appetite)
Penerimaan risiko dapat diartikan secara
kualitatif ataupun kuantitatif tetapi seluruh
level manajemen harus memiliki
pemahaman yang sama mengenai
penerimaan risiko keseluruhan.
Sikap Dewan Direksi
Badan independen, diluar direktur harus
melihat secara seksama tindakan
manajemen, menanyakan pertanyaan yang
tepat, dan menyajikannya sebagai kontrol
keseimbangan untuk organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
Nilai Integritas dan Etika
Sebuah lingkungan internal organisasi juga
membutuhkan standar kode etik dan
integritas yang baik. Semakin kuat nilai
etika akan membantu organisasi untuk
mendiskusikan terlebih dahulu untuk
menghindari risiko yang merugikan
organisasi.
Komitmen Untuk Kompetensi
Kompetensi dapat diartikan sebagai
pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan suatu tugas.
Manajemen memutuskan bagaimana tugas-
tugas tersebut dapat diselesaikan
bersamaan dengan mengembangkan
strategi dan memperkerjakan orang yang
tepat untuk melakukan tugas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
Struktur Organisasi
Suatu organisasi harus mengembangkan
struktur organisasi dengan garis wewenang
yang jelas, tanggung jawab, dan pelaporan
yang tepat.
Penugasan Wewenang dan Tanggung
Jawab
Tingkatan dimana setiap individu dan tim
diberikan wewenang dan didorong untuk
menggunakan inisiatif untuk mengarahkan
berbagai isu dan memecahkan berbagai
masalah, sebatas apa yang menjadi
tanggung jawab dan wewenangnya.
Standar Sumber Daya Manusia
Praktik berkaitan dengan rekruitmen,
pelatihan, kompensasi, promosi,
pendisiplinan dan tindakan lain yang
mengandung informasi mengenai apa yang
diperbolehkan, ditoleransi maupun
dilarang. Standar yang kuat diperlukan
untuk memastikan bahwa aturan
sumberdaya manusia dikomunikasikan
dengan seluruh Stakeholder dan dijalankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
Penetapan Tujuan
Selain membuat lingkungan internal yang efektif, organisasi juga harus membuat
serangkaian tujuan strategis, yang sesuai dengan misi perusahaan dan mencakup
kegiatan operasi, pelaporan, dan kepatuhan. Organisasi harus mendefinisikan risiko
terkait dengan sasaran dan strategis organisasi sehingga organisasi dapat memutuskan
tingkat penerimaan dan toleransi untuk risiko tersebut.
Identifikasi Kejadian
Kejadian adalah insiden atau peristiwa yang terjadi didalam organisasi yang memiliki
dampak pada implementasi strategi ERM dan pencapaian tujuan organisasi. Banyak
organisasi sekarang ini melakukan pemantauan baik pemantauan dari sisi biaya,
kualitas, asuransi, kepatuhan, dan sebagainya.
Penilaian Risiko
Selama proses penetapan tujuan, manajemen harus merinci tujuan-tujuan mereka
dengan cukup jelas agar risiko dapat diidentifikasi dan dinilai. Risiko dinilai
berdasarkan sifat risiko, apakah risiko tersebut merupakan risiko bawaan atau risiko
residual. Risiko bawaan (Inherent Risk) adalah kemungkinan potensial adanya
kerugian, kelemahan, penggunaan yang sia-sia pada kegiatan itu sendiri. Sedangkan
risiko residual (Residual Risk) adalah risiko yang tersisa setelah manajemen
mengimplementasikan pengendalian internal atau beberapa respon lainnya terhadap
risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
Respon Risiko
Setelah diidentifikasi dan dinilai, COSO IntegratedERM memberikan respon dengan
melakukan tinjauan secara hati-hati untuk mengestimasi kemungkinan dan dampak
potensial dengan mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang akan diberikan ke
organisasi, serta mengembangkan strategi respon risiko yang tepat. Terdapat empat
strategi yang dapat dilakukan yaitu:
a) Menghindari Risiko
b) Mengurangi Risiko
c) Membagikan Risiko
d) Menerima Risiko
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibutuhkan untuk
memastikan bahwa respon terhadap risiko yang diidentifikasi telah dilaksanakan.
Informasi dan komunikasi
Komponen informasi dan komunikasi didalam COSO Integrated ERM merupakan
komponen terpisah dari proses ERM lainnya. Komponen Informasi dan komunikasi
memudahkan organisasi untuk mendekripsikan atau mengetahui kinerja komponen
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta
Pemantauan
Pemantauan ERM sangat diperlukan untuk memastikan bahwa komponen ERM yang
diterapkan bekerja secara efektif.
(Sumber: COSO Integrated ERM, 2004)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
(LSPPA)
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak (LSPPA)
merupakan organisasi non pemerintah / LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) yang peduli pada permasalahan perempuan & anak. LSPPA
memiliki cita-cita untuk mendorong terciptanya masyarakat yang demokratis
dan bebas dari segala bentuk diskriminasi, terutama diskriminasi jenis
kelamin.
Berdiri pada tahun 1991, LSPPA adalah bagian dari Yayasan Prakarsa
yang mengerjakan program penguatan perempuan dan anak. Kegiatan-
kegiatan yang banyak dilakukan antara tahun 1991 – 1996 adalah
mendistribusikan wacana permasalahan sosial akibat ketidak adilan
gendermelalui diskusi, seminar, penerbitan buku, dan kegiatan ekonomi
kelompok perempuan miskin di pedesaan untuk peningkatan penghasilan
perempuan dan keluarga.
Selama berinteraksi dengan sasaran di perkotaan, yang sebagian besar
adalah kaum mahasiswa dan terpelajar kota lainnya, wacana yang dibangun
LSPPA mengenai keadilan gender dalam kehidupan menuai pro dan kontra.
Sikap kontra dari masyarakat pada kualitas tertentu sempat menimbulkan
ancaman fisik dan emosional bagi staf dan relawan LSPPA. Hal ini membuat
LSPPA mencari alternatif strategi dan pendekatan yang lebih sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kapasitas internal LSPPA. Di samping itu, di perkotaan terutama Yogyakarta,
peran LSPPA dalam menyebarluaskan wacana keadilan gender mulai
dilakukan juga oleh LSM-LSM yang lahir kemudian.
Sementara itu sasaran di pedesaan tenggelam dalam kesibukan
kegiatan yang bersifat praktis ekonomis, yang sesungguhnya bagi LSPPA
kegiatan tersebut hanyalah sebuah bungkus saja. Pesan esensial tentang
pentingnya perempuan berdaya dalam ekonomi tidak terlalu dipedulikan oleh
kelompok sasaran. Bagi mereka, kegiatan simpan-pinjam dapat membantu
pemenuhan kebutuhan konsumsi rumah tangga secara jangka pendek.
Meskipun respon masyarakat sangat positif terhadap program yang
dijalankan, kurang pedulinya masyarakat akan pentingnya perempuan
memiliki kekuatan dalam ekonomi menggelisahkan LSPPA, karena LSPPA
tidak mempunyai banyak waktu dan tenaga untuk menunggu mereka dapat
memahami pesan esensial tersebut.
Sejak awal berdirinya LSPPA, LSPPA tertarik pada isu anak
khususnya anak perempuan, selama ini isu anak perempuan belum banyak
diperhatikan oleh orang lain. Pada tahun 1997 LSPPA kemudian mengadakan
Strategic Planning untuk mengeksplorasi permasalahan anak perempuan.
Hasil dari Strategic Planning tersebut adalah mengubah fokus LSPPA kepada
permasalahan “Sosialiasi Nilai Adil Gender (SNAG) sejak dini”. Fokus ini
mempunyai tujuan akhir yaitu terwujudnya generasi baru, laki-laki dan
perempuan, yang meyakini nilai keadilan gender sebagai dasar kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mereka, sehingga kekerasan terutama terhadap perempuan benar-benar dapat
dihilangkan.
Di Indonesia, dan di Yogyakarta pada khususnya, SNAG sejak dini
telah mulai disadari sebagai sebuah mata rantai penting dalam gerakan
perempuan, namun belum banyak dilakukan oleh para aktivis, SNAG sejak
dini sendiri adalah sebuah “belantara” baru yang memerlukan eksplorasi dan
pengembangan. Kenyataan ini justru memberikan dorongan yang kuat pada
LSPPA untuk mengambil posisi sebagai perintis jalan menuju pengertian dan
penciptaan model pelaksanaan SNAG sejak dini.
B. Tujuan
Terwujudnya masyarakat baru melalui penciptaan lingkungan belajar yang
adil dan sensitif terhadap kebutuhan anak perempuan dan laki-laki.
C. Visi dan Misi
Visi :
Terciptanya masyarakat yang demokratis dan berkeadilan gender.
Misi :
1. Mengembangkan wacana dan model pendidikan adil gender serta
penghargaan terhadap keberagaman melalui kajian, penelitian, dan
penyebaran informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Mengembangkan pendidikan adil gender dan keberagaman sejak dini
melalui pendidikan kritis dan praktek-praktek di keluarga, sekolah dan
masyarakat.
3. Mempengaruhi kebijakan dengan persepektif hak perempuan dan hak
anak sebagai hak asasi manusia.
D. Budaya Organisasi
Dalam menjalankan kegiatannya, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak Yogyakarta senantiasa berpedoman pada tujuan serta
nilai-nilai dasar organisasi. Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta juga mengikutsertakan masyarakat untuk dapat
berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan sehingga kesadaran akan
pentingnya keadilan perempuan dan anak semakin tinggi dimata masyarakat.
Dalam membuat program kerja, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak Yogyakarta mengembangkan kajian-kajian berupa
penelitian lapangan maupun workshop yang melibatkan banyak pihak. Dari
kajian-kajian tersebut, kemudian dikembangkan model-model berupa
learning-teaching materials dan aktivitas. Model material ini berupa
kurikulum, modul-modul, film-film, dan brosur-brosur panduan. Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta melakukan
kampanye tentang program yang telah disusun dengan melakukan workshop,
pelatihan serta membuat film untuk menarik minat masyarakat mengenai
pentingnya perhatian kepada perempuan dan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
E. Nilai-Nilai Dasar
Sebagai lembaga swadaya masyarakat, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak memiliki nilai-nilai dasar yaitu:
1. Kemandirian. Dalam melaksanakan kegiatannya, LSPPA tidak terikat
pada organisasi apapun, demikian juga dalam pengambilan keputusan
yang menyangkut prinsip-prinsip dasar lembaga, LSPPA tidak didekte
oleh siapapun dan organisasi manapun juga dalam menjalankan
kegiatannya LSPPA sangat menjunjung tinggi semangat kemandirian
bagi setiap sasarannya.
2. Anti Kekerasan. LSPPA dalam menjalankan aktivitasnya
mengedepankan sikap cinta damai dan dalam hal ini LSPPA juga peduli
pada upaya-upaya mewujudkan kedamaian serta menolak dan menentang
dengan tegas sikap-sikap dan perilaku kekerasan.
3. Egaliter. LSPPA memandang semua manusia adalah manusia utuh,
mereka adalah subjek bagi diri sendiri. Hal ini berarti persamaan tanpa
diskriminasi atas nama apapun menjadi cita-cita yang menyemangati
perjalanan LSPPA.
4. Adil Gender. LSPPA dalam menjalankan aktivitasnya merusaha
mengedepankan keadilan tanpa membedakan gender.
5. Anti Diskriminasi. LSPPA dalam menjalankan aktivitasnya selalu
mengedepankan persamaan hak, persamaan kesempatan, dan persamaan
kedudukan tanpa ada pembedaan jenis kelamin, agama, suku, dan ras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
6. Bebaskan Tumbuh. LSPPA dalam menjalankan aktivitasnya
mengedepankan pemberian kesempatan yang sama antara anak laki-laki
dan perempuan sebagai generasi yang diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal yang mempunyai kepribadian adil gender.
7. Partisipasi Masyarakat. Dalam aktivitasnya, LSPPA selalu berproses
bersama-sama dengan masyarakat.
F. Program dan Pelayanan
1. Pengembangan Model
LSPPA telah dan sedang mengembangkan kajian-kajian tentang
permasalahan perempuan anak. Kajian-kajian ini berupa penelitian
lapangan maupun workshop yang melibatkan banyak pihak. Sebagai
tindak lanjut dari kajian-kajian tersebut, LSPPA kemudian
mengembangkan model-model berupa learning-teaching materials dan
aktivitas. Model material ini berupa kurikulum, modul-modul, film-film,
dan brosur-brosur panduan. Model aktivitas yang telah dikembangkan
antara lain:
a. Untuk anak
1) Workshop Kreativitas Anak (WKA)
2) Pemutaran Film Anak (PFA)
3) Workshop Asertivitas Anak (WAA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Untuk Guru/orangtua
1) Workshop Implementasi Perspektif Gender dalam Pendidikan
Anak Usia Dini (WIPGPAUD)
2) Program Menjadi Orangtua Menyenangkan (PAMONG).
3) Program Pelatihan dan Praktik Pendidikan Multikultur di Taman
Kanak-kanak (P4MTK)
4) Pelatihan calon pengasuh bayi (baby sitter)
5) PKBG (Pendidikan keluarga berwawasan gender)
c. Untuk perempuan dewasa
1) Program Pendidikan Adil Gender (PAG).
2. Pengembangan Pelayanan
LSPPA mengembangkan pelayanan dalam dua pendekatan:
a. Berbasis tempat terpusat (centre based)
b. Berbasis komunitas (community based)
3. Pengembangan Media Kampanye
Media yang digunakan oleh LSPPA dalam mengkampanyekan program-
program yang telah disusun yaitu diantaranya dengan menggunakan film,
booklet/brosur, stiker, kalender, kaos dan pin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
G. Advokasi
1. Pencapaian-pencapaian LSPPA :
a. (2002-sekarang) LSPPA adalah anggota Tim Koordinasi
Pembangunan Berspektif Gender di tingkat propinsi dan Kota
Yogyakarta.
b. (2003) LSPPA terlibat dalam perancangan pasal khusus tentang
Anak Usia Dini dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
yang disahkan pada tanggal 23 Juli 2003.
c. (2004) terlibat dalam forum penanganan kekerasan perempuan dan
anak.
d. (2009-sekarang) sebagai anggota dalam Gender Working Group
(GWG).
e. (2010-sekarang) sebagai anggota gugus tugas kota layak anak
Yogyakarta.
f. (2010-sekarang) sebagai anggota perumus Perwal PRT di Kota
Yogyakarta.
2. Pengalaman kerjasama dengan donor :
a. Tahun 1991-1997 :
FES, Germany; CIDA, Germany; Marie Schleei Verein (MSV),
Germany
b. Tahun 1998-2014 :
Bernard Van Leer Foundation; The Ford Foundation; The Global
Fund for Women; Asian Development Bank; AusAid, Australia;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Plan International Indonesia; The Asia Foundation; Save The
Children; UNICEF; LAPIS; SCN-DFID; Directorate General of Out
of School and Youth, National Education Department (Goverment of
Indonesia); SEACA; Child Care Exchange, USA; Lead
International; National Women’s Education Center, Japan; Kinerja-
USAID; Marie Schleei Verein (MSV), Germany.
c. Tahun 2014-2016
Marie Schleei Verein (MSV), Germany; Kinerja-USAID
d. Tahun 2016-2018
Marie Schleei Verein (MSV), Germany
H. Struktur Manajemen
LSPPA berada di bawahan yayasan LSPPA, dengan struktur kepengurusan :
Pengurus :
Ketua : Dra. Lusi Margiyani, MA Link.
Sekretaris : Sr Wiyanti Eddyono, SH MML
Bendahara : Dr Margaret
Pelaksana :
Direktur Eksekutif : Ifa Aryani, S.Psi. (Periode 2012-2017)
Sutrisnowati SH, MH, M.Psi (Periode 2018-2020)
Sekretaris Umum : Anita Ayuntari
Manajer Keuangan : Slamet Nur Shanti
Manajer Pendampingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Komunitas : Dwi Djawanti
Manajer Penelitian
dan Pengembangan : Agus Ruyanto, S.Sos
Manajer Kampanye
dan Advokasi : Dyah Ayu Roessusita
Bookkeeper : Anny S, Amd
Konsultan : Dr. Rita Eka Izzaty, M.Psi.,Psi.
I. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur Eksekutif
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dilakukan organisasi
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja staf, kegiatan
dan program yang dilaksanakan organisasi
2. Sekretaris Umum
a. Bertanggung jawab atas surat masuk dan surat keluar (membuat dan
filling)
b. Mengecek email dan membalas email serta mengkomunikasikan
kepada yang berkepentingan
c. Mengkomunikasikan semua informasi penting terkait dengan
kelembagaan kepada staf LSPPA
d. Bertanggung jawab terhadap peralatan kantor
e. Bersama OB bertanggung jawab terhadap kemanan dan kebersihan
kantor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
f. Melakukan supervisi terhadap OB
g. Membantu kegiatan LSPPA diluar jobdesknya (disepakati di
lembaga)
h. Melakukan pembelian (ATK, peralatan) dan pembayaran semua
bentruk administrasi lembaga (telepon, motor, listrik, pajak,
jamsostek)
i. Bersedia mengikuti kegiatan yang ditunjuk atau yang
diselenggarakan oleh LSPPA
j. Membuat laporan bulanan
k. Mencari informasi funding yang sesuai dengan visi misi lembaga,
dan membantu membuat proposal
l. Membantu kegiatan pencarian dana lembaga
m. Melakukan stock opname barang dan peralatan lembaga bersama OB
3. Manajer Keuangan
a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan lembaga
b. Bertanggung jawab terhadap laporan keuangan lembaga sesuai
dengan periode
c. Menyusun budget dan membuat laporan ke pihak lain
d. Menyiapkan dan membayar gaji staff LSPPA dan staff proyek serta
pembayaran lainnya
e. Berkoordinasi dengan bookkeeper
f. Menyiapkan bahan untuk audit keuangan lembaga internal maupun
pihak eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
g. Membuat laporan bulanan, semesteran dan tahunan
h. Membantu kegiatan LSPPA diluar jobdesknya
4. Manajer Pendampingan Komunitas
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Rencana Strategis
(Renstra) LSPPA di bidang Pendampingan Komunitas
b. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelatihan, workshop
bekerjasama dengan manajer kampanye dan advokasi
c. Melakukan pendampingan kepada anak, orang tua dan komunitas
tentang keadilan gender dan keberagaman
5. Manajer Penelitian dan Pengembangan
a. Melaksanakan penelitan dan pengembangan kapasitas untuk anak,
orangtua, guru, kader, mahasiswa serta komunitas terkait dengan adil
gender dan keberagaman
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Rencana Strategis
(Renstra) LSPPA di bidang penelitian dan pengembangan
c. Melaksanakan riset atau studi tentang adil gender dan keberagaman
didalam masyarakat, sekolah, dan keluarga
6. Manajer Kampanye dan Advokasi
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Rencana Strategis
(Renstra) LSPPA di bidang Kampanye dan Advokasi
b. Menyusun modul, panduan praktis, workshop, serta pelatihan kepada
masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Melakukan publikasi pembelajaran melalui media sosial dan website
resmi LSPPA
d. Bertanggung jawab terhadap terjalinnya kerjasama dengan pihak
eksternal
7. Bookkeeper
a. Memeriksa bukti-bukti transaksi keuangan dan menulis voucher dan
mengarsip bukti transaksi
b. Memberikan laporan keuangan yang sudah disusun kepada divisi
yang bersangkutan untuk ditandatangani :
1) Manajer Program : Diketahui
2) Manajer Keuangan : Disetujui
3) Direktur Eksekutif : Disahkan
c. Menyusun laporan keuangan bulanan
d. Membantu manajer keuangan membuat laporan ke pihak lain
e. Membuat laporan bulanan
f. Membantu kegiatan LSPPA diluar jobdesknya
8. Konsultan
Tidak memiliki jobdesk secara spesifik akan tetapi bertanggungjawab
untuk membantu organisasi dalam menjalankan kegiatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penggajian di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta
Untuk mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta, peneliti menggambarkan
bagan alir secara sederhana seperti berikut:
1. Bagan Alir Sistem Penggajian di Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak
Sistem akuntansi penggajian di Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak Yogyakarta akan dijelaskan melalui bagan alir
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Meninjau ulang
perhitungan gaji&mengesahkan
rincian gaji
Mulai
Perekrutan
Karyawan
SPK
Database
Karyawan
Menghitung
Masing-Masing
Komponen Gaji
Menghitung
Jumlah Gaji Yg
Dibayarkan
Memperbaharui
Database
Tampilan
Daftar
Karyawan
D
Merekap Daftar
Hadir
Karyawan
Rekap Daftar
Hadir Karyawan
Rincian Gaji
Karyawan
Pembuatan slip gaji
untuk masing” kary.
D
Tampilan
Presensi
Karyawan
di Group
Rincian Gaji
Kary. yg telah
disahkan
memeriksa&menanda-
tangani slip gaji
Slip gaji yg telah
ditandatangani
Selesai
D
2
Uang
D
menerima
slip gaji
bersama
dgn uang
Gambar I:
Bagan Alir Sistem Penggajian di
Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak Yogyakarta
1
2
Membuat
SPK
Keterangan:
SPK : Surat Perjanjian Kerja
D : Disimpan sesuai urutan tanggal
Manajer Keuangan Manajer Personalia Karyawan
Bersama
Direktur
Input SPK Input data
rincian gaji kary.
Untuk
menghitung
uang
transport
Tampilan
hasil rekap
daftar hadir
kary.
Slip Gaji Database
Penggajian
1
1
1
Slip gaji yg telah
ditandatangani
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Pembahasan
Sistem penggajian di Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak dimulai dari perekrutan karyawan baru yang
kemudian dari perekrutan tersebut diterbitkan Surat Perjanjian Kerja.
Surat perjanjian kerja tersebut kemudian digunakan manajer personalia
untuk memperbaharui database karyawan sehingga diperoleh daftar
karyawan yang aktif di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak Yogyakarta. Setelah digunakan untuk memperbaharui
database, surat perjanjian kerja tersebut kemudian diarsipkan secara
permanen berdasarkan urutan tanggal oleh manajer personalia.
Proses selanjutnya adalah perekapan daftar hadir karyawan yang
dilakukan oleh manajer keuangan menggunakan data presensi diperoleh
dari group Whatsapp. Hasil rekapan tersebut kemudian dicetak dan
diarsipkan secara permanen berdasarkan urutan tanggal. Hasil rekapan
yang ada pada komputer kemudian digunakan untuk menghitung
besarnya uang transport yang diterima oleh karyawan. Kemudian
manajer keuangan menghitung jumlah dari masing-masing komponen
gaji termasuk dengan gaji pokok, tunjangan dan potongan.
Selanjutnya, setelah jumlah besarnya gaji dihitung, manajer
keuangan kemudian memperbaharui database penggajian dan mencetak
rincian gaji seluruh karyawan. Rincian gaji karyawan tersebut kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ditinjau ulang oleh manajer keuangan dan ditandatangani oleh manajer
keuangan dan direktur utama.
Proses selanjutnya adalah pembuatan slip gaji untuk masing-
masing karyawan yang dibuat rangkap dua. Slip gaji tersebut kemudian
diserahkan kepada karyawan untuk diperiksa kecocokan jumlah gaji yang
dibayarkan dengan jumlah uang yang diterima dan ditandatangani oleh
karyawan sebagai bukti bahwa karyawan yang bersangkutan telah setuju
dengan jumlah yang tertera pada slip gaji dan menunjukkan bahwa
jumlah uang yang diterima cocok dengan jumlah gaji yang seharusnya
diterima. Slip gaji yang telah diperiksa dan ditandatangani oleh karyawan
tersebut kemudian diberikan kepada karyawan dengan ketentuan sebagai
berikut: Rangkap pertama diberikan kepada karyawan yang bersangkutan
bersama dengan uang sejumlah yang tertera di slip gaji, rangkap kedua
diarsipkan oleh Manajer Keuangan sebagai dokumentasi sesuai urutan
tanggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Analisis Pengendalian Internal Sistem Penggajian di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta
Untuk mengetahui Pengendalian Internal Sistem Penggajian di Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak, peneliti melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Perbandingan kesesuaian penerapan pengendalian internal yang telah
dilakukan Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
dengan prinsip COSO Internal Control
Pada penelitian ini, peneliti membandingkan kesesuaian antara
pengendalian internal yang telah dilakukan oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak dengan prinsip COSO Internal
Control di dalam Tabel 4 yang telah dibuat berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013
Komponen Pengendalian
Internal Prinsip
Sesuai /
Tidak
Sesuai
Praktik yang Dilaksanakan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
a. Lingkungan Pengendalian
Serangkaian standar, proses,
dan struktur yang
memberikan dasar untuk
melakukan pengendalian
internal di seluruh organisasi.
1) Organisasi menunjukkan
komitmen terhadap integritas
dan nilai etika Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak memiliki komitmen terhadap integritas
dan nilai etika yang ditunjukkan dengan
disusunnya nilai-nilai dasar dan kode etik yang
harus selalu diterapkan oleh setiap personil di
dalam menjalankan proyek yang disusun maupun
kegiatan sehari-hari di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak.
2) Dewan direksi menunjukkan
independensi dari manajemen
dan melakukan pengawasan
terhadap pengembangan dan
kinerja pengendalian internal
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak melakukan pengawasan terhadap kinerja
karyawan secara independen. Pengawasan
terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian
internal dilakukan oleh direktur utama yang
memiliki pengetahuan pada tiap divisi di dalam
organisasi.
3) Manajemen dengan badan
pengawas menetapkan struktur,
garis pelaporan, dan otoritas
serta tanggung jawab yang tepat
dalam mencapai tujuan
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak memiliki struktur organisasi yang jelas.
Seluruh karyawan melaporkan hasil kinerja
mereka kepada direktur utama. Untuk pemisahan
tugas, organisasi telah melakukan pemisahan
tugas dan otoritas bagi karyawannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian
Internal Prinsip
Sesuai /
Tidak
Sesuai
Praktik yang Dilaksanakan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
4) Organisasi menunjukkan
komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan
memelihara individu yang
berkompeten sejalan dengan
tujuan
Sesuai
Dalam rangka mencapai tujuan, Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
memerlukan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak melakukan perekrutan karyawan,
pelatihan, pendampingan serta pengembangan diri
bagi karyawan. Selain itu, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak menerapkan
evaluasi rutin dan pemberian penghargaan untuk
menjaga individu-individu yang memiliki
kompetensi dan sejalan dengan tujuan dari
organisasi itu sendiri.
5) Organisasi memiliki individu
yang bertanggung jawab untuk
tanggung jawab pengendalian
internal dalam rangka mencapai
tujuan
Sesuai
Dalam praktiknya, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak memiliki
individu-individu yang bertanggung jawab dalam
pengendalian internal di organisasi. individu-
individu tersebut adalah karyawan yang ada di
dalam organisasi. Karyawan bertanggung jawab
untuk saling mengingatkan apabila terdapat
karyawan yang terindikasi melanggar aturan di
organisasi. Selain itu, bentuk tanggung jawab
pengendalian internal dapat dilihat dari
pencapaian workplan tiap tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian
Internal Prinsip
Sesuai /
Tidak
Sesuai
Praktik yang Dilaksanakan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
b. Penilaian Risiko
Melibatkan proses yang
dinamis dan berulang-ulang
untuk mengidentifikasi dan
menganalisis risiko untuk
mencapai tujuan organisasi,
sehingga membentuk sebuah
dasar untuk menentukan
bagaimana risiko dikelola
1) Organisasi harus menetapkan
tujuan dengan jelas untuk
memungkinkan identifikasi dan
penilaian risiko terkait tujuan
tersebut
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak menentukan tujuan organisasi secara
jelas dan tertulis. Selain itu, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak menyusun
rencana strategis setiap tiga tahun dan rancangan
kegiatan setiap awal kegiatan dan melaporkan
keuangan lembaga sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
2) Organisasi harus
mengidentifikasi risiko untuk
mencapai tujuan organisasi
secara keseluruhan dan
menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan
bagaimana risiko harus dikelola
Sesuai
Dalam upaya untuk mengidentifikasi adanya
risiko, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak melakukan dokumentasi
dokumen dan kegiatan yang dilakukan serta
melakukan evaluasi secara rutin untuk
mengkomunikasikan segala perubahan yang dapat
menjadi risiko bagi organisasi.
3) Organisasi harus
mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya
kecurangan (fraud) dalam
menilai risiko untuk mencapai
tujuan
Sesuai
Untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam
menilai risiko, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak menanamkan nilai-nilai
dasar dan kode etik yang harus diterapkan oleh
seluruh karyawan di organisasi. Selain itu, seluruh
karyawan saling melakukan pengawasan dan
saling mengingatkan akan tujuan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian
Internal Prinsip
Sesuai /
Tidak
Sesuai
Praktik yang Dilaksanakan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
4) Organisasi harus
mengidentifikasi dan menilai
perubahan yang dapat
berpengaruh secara signifikan
pada sistem pengendalian
internal
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak mengkomunikasikan setiap perubahan
yang terjadi di organisasi kepada seluruh
karyawan sehingga apabila terdapat perubahan
yang dapat mempengaruhi pengendalian internal
secara signifikan, sistem pengendalian internal
yang telah ada tetap dapat berjalan dengan efektif
dan efisien.
c. Aktivitas Pengendalian
Tindakan yang ditetapkan
melalui kebijakan atau prosedur
yang membantu memastikan
arahan manajemen untuk
mengurangi risiko dalam
mencapai tujuan telah
dilakukan. Aktivitas
pengendalian dilakukan di
seluruh tingkatan organisasi,
berbagai tahap proses bisnis, dan
diseluruh lingkungan teknologi
1) Organisasi memilih dan
mengembangkan aktivitas
pengendalian yang membantu
mengurangi risiko pencapaian
tujuan ke tingkat yang dapat
diterima
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak menyusun dokumen secara rapi,
melakukan evaluasi secara rutin, serta melakukan
double checking pada dokumen-dokumen
khususnya dokumen yang berkaitan dengan
keuangan seperti dokumen rincian gaji untuk
mengurangi risiko yang dapat timbul.
2) Organisasi memilih dan
mengembangkan aktivitas
pengendalian secara umum
melalui teknologi untuk
mendukung pencapaian tujuan
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak menggunakan teknologi komputer
untuk menyimpan dokumen-dokumen dan data-
data penting milik organisasi, serta melakukan
penghitungan untuk gaji. Selain itu, organisasi
menggunakan password untuk tiap komputer
sehingga tidak dapat diakses oleh pihak yang
tidak memiliki wewenang atas penggunaan
komputer tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai /
Tidak
Sesuai
Praktik yang Dilaksanakan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
3) Organisasi menyebarkan
aktivitas pengendalian
melalui kebijakan yang
menetapkan apa yang
diharapkan dan pada
prosedur yang memasukkan
kebijakan kedalam tindakan
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak memiliki kebijakan bahwa setiap
transaksi harus ditandatangani oleh pihak yang
berwenang dan bersangkutan. Selain itu Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
juga menetapkan jadwal rutin untuk pemberian
gaji karyawan.
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi dibutuhkan oleh
organisasi untuk membawa
tanggung jawab pengendalian
internal dalam rangka mendukung
pencapaian tujuan organisasi.
Komunikasi terjadi secara internal
dan eksternal dan memberikan
informasi mengenai pengendalian
internal sehari-hari yang dibutuhkan
oleh organisasi. Komunikasi
membuat perorangan mengerti
tanggung jawab pengendalian
internal dan betapa pentingnya peran
mereka dalam pencapaian tujuan.
1) Organisasi memperoleh
atau menghasilkan dan
menggunakan informasi
yang relevan dan
berkualitas untuk
mendukung fungsi
pengendalian internal
Sesuai
Dalam penghitungan gaji, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
menggunakan bantuan Microsoft Excel untuk
menghasilkan perhitungan yang akurat. Selain itu,
organisasi merinci komponen gaji yang diterima
karyawan agar karyawan mengetahui dari mana
jumlah gaji yang mereka terima tersebut berasal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai /
Tidak
Sesuai
Praktik yang Dilaksanakan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
2) Organisasi secara internal
mengkomunikasikan
informasi termasuk tujuan
dan tanggung jawab untuk
pengendalian internal yang
dibutuhkan untuk
mendukung fungsi
pengendalian internal
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak mengkomunikasikan setiap informasi
terkait dengan kebijakan dan tanggung jawab
karyawan pada saat rapat dan memiliki kebebasan
untuk melaporkan setiap kecurangan yang terjadi.
3) Organisasi berkomunikasi
dengan pihak eksternal
mengenai masalah yang
mempengaruhi fungsi
pengendalian internal
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak senantiasa mengkomunikasikan segala
informasi termasuk progress dari proyek yang
sedang dikerjakan serta menginformasikan
masalah-masalah yang muncul pada saat proyek
tersebut berjalan. Komunikasi ini bertujuan untuk
mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi
fungsi pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4. Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
Komponen Pengendalian Internal Prinsip
Sesuai /
Tidak
Sesuai
Praktik yang Dilaksanakan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
e. Aktivitas Pemantauan
Evaluasi yang terus menerus,
evaluasi terpisah atau gabungan
dari keduanya yang digunakan
untuk memastikan apakah lima
komponen pengendalian internal
termasuk pengendalian terhadap
pengaruh prinsip dalam masing-
masing komponen berjalan dan
berfungsi sebagai mana mestinya.
1) Organisasi memilih,
mengembangkan, dan
menjalankan evaluasi yang
terus menerus atau terpisah
untuk menentukan apakah
komponen pengendalian
internal berjalan dan
berfungsi sebagai mana
mestinya
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak melakukan evaluasi secara rutin setiap
bulan dan setiap semester. Evaluasi dipimpin oleh
direktur utama dan diikuti oleh seluruh karyawan.
Hasil dari evaluasi tersebut akan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk melakukan kegiatan
dan menyusun kebijakan berikutnya.
2) Organisasi mengevaluasi
dan mengkomunikasikan
kekurangan atau kelemahan
pengendalian internal
diwaktu yang tepat kepada
pihak-pihak yang
bertanggung jawab
mengambil tindakan koreksi
termasuk manajemen senior,
dewan direksi yang tepat
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak melakukan evaluasi dan
mengkomunikasikan kekurangan atau kelemahan
pengendalian internal pada saat dilakukan evaluasi
atau pada saat rapat kepada pihak yang
bertanggung jawab mengambil tindakan koreksi
yang tepat. Direktur dan karyawan lain akan
melakukan pemantauan selama tindakan koreksi
diambil untuk menghindari terjadinya kelemahan
atau kekurangan yang sama pada pengendalian
internal.
(Sumber: COSO Internal Control, 2013, Data diolah tahun 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Pembahasan
Berdasarkan perbandingan terhadap prinsip COSO Internal Control
dengan praktik penerapan prinsip COSO Internal Control di Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak, berikut pembahasan
mengenai masing-masing komponen pengendalian internal yang terdapat
pada Tabel 4 diatas:
a. Lingkungan pengendalian
1) Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai
etika
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial yang
diharuskan untuk memiliki komitmen terhadap integritas dan
etika. Seluruh karyawan baik karyawan operasional, karyawan
program maupun relawan harus berpegang pada nilai dasar dan
kode etik yang telah disusun oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak dalam menjalankan
kegiatannya. Seluruh karyawan memiliki hak dan tanggung
jawab yang sama untuk saling menilai dan mengingatkan.
Apabila terdapat karyawan yang melanggar nilai-nilai dasar,
maka karyawan tersebut akan diberikan sanksi oleh lembaga
dalam bentuk lisan maupun tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2) Dewan direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan
melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja
pengendalian internal
Dalam melakukan pengawasan terhadap pengembangan
dan kinerja pengendalian internal, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak tidak memiliki badan
pengawasan secara khusus. Pengawasan dilakukan oleh direktur
utama. Dalam hal penilaian kinerja direktur sendiri, penilaian
dilakukan oleh seluruh karyawan. Hasil pengawasan tersebut
kemudian oleh direktur di kompilasi dan di analisis. Dalam
melakukan pengawasan dan analisis, direktur utama menerapkan
nilai-nilai dasar milik organisasi sehingga analisis yang
dihasilkan benar-benar sesuai dengan kenyataan tanpa ada
pengaruh dari hubungan dekat atau hubungan khusus dengan
karyawan. Dengan kata lain, direktur utama melakukan
pengawasan secara independen tanpa pengaruh dari manajemen.
Hasil pengawasan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai
bahan evaluasi mengenai kinerja pengendalian internal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dewan direksi menunjukkan
independensi dari manajemen dan melakukan pengawasan
terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3) Manajemen dengan badan pengawas menetapkan struktur, garis
pelaporan, dan otoritas serta tanggung jawab yang tepat dalam
mencapai tujuan
Struktur organisasi Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak tertulis secara jelas hanya saja tidak
digambarkan dengan bentuk bagan struktur organisasi. Jabatan
tertinggi ditempati oleh direktur yang membawahi manajer-
manajer serta staf-staf yang bertugas membantu kinerja manajer.
Para manajer bertanggung jawab untuk melaporkan kegiatannya
kepada direktur dan karyawan lain. Pelaporan oleh manajer
keuangan dilakukan ketika diadakan rapat bulanan atau rapat
divisi. Dalam hal pemisahan tugas, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak telah melakukan
pemisahan tugas akan tetapi belum ada perincian tugas untuk
masing-masing bagian. Hanya manajer keuangan, sekretaris, dan
bookkeeper yang telah memiliki dokumentasi resmi mengenai
rincian tugas. Karyawan lain seperti manajer advokasi, manajer
pelatihan dan pengembangan, manajer pendampingan
komunitas, direktur dan konsultan tidak memiliki rincian khusus
terkait tugasnya. Selain itu, di dalam Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak, sistem otorisasi telah
berjalan dengan baik. Hanya karyawan yang memiliki
wewenang dan tanggung jawab yang dapat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
otorisasi terkait dengan tugasnya. Setiap dokumen atau kegiatan
wajib memiliki otorisasi oleh pihak yang memiliki wewenang di
bidangnya.
4) Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan memelihara individu yang berkompeten
sejalan dengan tujuan
Tujuan Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak yaitu terwujudnya masyarakat baru melalui
penciptaan lingkungan belajar yang adil dan sensitif terhadap
kebutuhan anak perempuan dan laki-laki. Dalam mencapai
tujuan tersebut, diperlukan orang-orang yang memiliki
kompetensi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak melakukan
perekrutan karyawan dengan proses seleksi yang ketat agar
dapat menjaring karyawan yang benar-benar memiliki
kompetensi dibidangnya.
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
juga mengadakan pelatihan dan pendampingan kerja,
pengembangan diri bagi karyawan, evaluasi secara rutin,
pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi dan teguran
karyawan yang menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan.
Hal ini tercantum dalam Panduan Aturan dan Mekanisme Kerja
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak.
Tabel 4 Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Selain itu, karyawan yang baru bergabung dengan
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
diberikan Capacity Building yang tergabung dalam program
OJT (On Job Training). Hal ini dibuktikan dengan pernyataan
Bu Ifa berikut:
“... Jadi semua staf terutama yang baru itu dia wajib untuk
kita beri pelatihan yang memang itu menjadi konsen isu
kita. Jadi untuk paham gender itu sudah wajib hukumnya,
terus dia juga wajib untuk memahami tentang hak-hak
perempuan, hak-hak anak. Kita beri Capacity Building di
awal tiga bulan, di masa OJT itu mereka ada Capacity
Building yang berhubungan dengan isu...”
Dengan demikian Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak menunjukkan komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan memelihara individu yang berkompeten
sejalan dengan tujuan organisasi.
5) Organisasi memiliki individu yang bertanggung jawab untuk
tanggung jawab pengendalian internal dalam rangka mencapai
tujuan
Di dalam mencapai tujuan Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak, diperlukan tanggung
jawab dari seluruh karyawan di organisasi. Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak memiliki individu-
individu yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
pengendalian internal dalam rangka mencapai tujuan. Individu-
individu tersebut ialah karyawan yang ada di dalam organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Karyawan memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan
apabila terdapat karyawan yang terindikasi melakukan
kecurangan. Selain itu, bentuk tanggung jawab pengendalian
internal dapat dilihat dari pencapaian workplan tiap tahun.
Pencapaian workplan tersebut kemudian digunakan untuk
melakukan penilaian kinerja oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak. Penilaian kinerja
dilakukan pada saat evaluasi tahunan oleh direktur utama.
Sedangkan untuk karyawan program, tanggung jawab dinilai
dari penyampaian laporan kegiatan yang tepat waktu,
pengelolaan dokumen lembaga yang baik, serta capaian
workplan yang disampaikan dalam laporan kegiatan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil wawancara peneliti dengan Bu Wati
berikut ini:
“...Berdasarkan hasil capaian workplan tiap tahun mbak.
Nanti dikomunikasikan dalam sebuah rapat evaluasi
tahunan...”
Dari hasil analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
memiliki individu-individu yang bertanggung jawab dalam
pengendalian internal dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b. Penilaian Risiko
1) Organisasi harus menetapkan tujuan dengan jelas untuk
memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko terkait tujuan
tersebut
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh lembaga. Penentuan
tujuan terjebut dilakukan pada awal lembaga berdiri. Setelah
menetapkan tujuan, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak menentukan langkah yang akan dipakai
untuk mencapai tujuan. Langkah tersebut tertuang didalam misi
lembaga yang kemudian dijabarkan menjadi Rencana Strategis
lima tahunan.
2) Organisasi harus mengidentifikasi risiko untuk mencapai tujuan
organisasi secara keseluruhan dan menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola
Dalam upaya mengidentifikasi risiko, seluruh catatan
mengenai transaksi keuangan dicatat dan didokumentasikan.
Selain itu setiap kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak juga wajib
didokumentasikan. Seluruh dokumen berbentuk hardcopy harus
diotorisasi oleh pihak yang berwenang memberikan otorisasi
dan disimpan dengan rapi. Data berbentuk softcopy disimpan
didalam komputer, dan hanya orang yang memiliki wewenang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
yang dapat mengakses data tersebut. Sedangkan dokumen yang
berbentuk hardcopy disimpan secara rapi dan tidak boleh
dipindah atau diganti tempat penyimpanannya tanpa seizin
orang yang bertanggung jawab atas dokumen tersebut.
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
juga melakukan rapat rutin agar setiap perubahan yang terjadi
dan risiko yang mungkin timbul dapat disikapi dengan baik
sehingga tidak mengganggu aktivitas organisasi dalam rangka
mencapai tujuan.
3) Organisasi harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
kecurangan (fraud) dalam menilai risiko untuk mencapai tujuan
Untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam menilai
risiko untuk mencapai tujuan, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak menanamkan nilai-nilai
dasar dan kode etik yang harus diterapkan oleh seluruh
karyawan di organisasi. Nilai dasar dan kode etik tersebut dapat
dijadikan sebagai “benteng pertahanan” agar tidak melakukan
tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai dasar dan
kode etik Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak.
Selain itu, hubungan antar karyawan di Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak sangat dekat dan
sudah seperti keluarga sendiri. Oleh karena itu, setiap karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
saling mengingatkan akan tujuan organisasi apabila ada
karyawan yang bertindak diluar aturan dan nilai-nilai yang
dianut oleh Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak.
4) Organisasi harus mengidentifikasi dan menilai perubahan yang
dapat berpengaruh secara signifikan pada sistem pengendalian
internal
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
mengkomunikasikan setiap perubahan yang terjadi di organisasi
kepada seluruh karyawan sehingga apabila terdapat perubahan
yang dapat mempengaruhi pengendalian internal secara
signifikan, sistem pengendalian internal yang telah ada tetap
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Misalnya ada saat-saat dimana dana yang masuk ke
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak tidak
mencukupi untuk menggaji karyawan tepat waktu. Kejadian
seperti ini oleh direktur dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan operasional sehingga karyawan operasional dapat
mencari solusi lain agar kebutuhannya tetap terpenuhi dengan
terlambatnya pembayaran gaji.
Dengan adanya kondisi dimana organisasi kesulitan
ekonomi, Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak kemudian memberlakukan sistem kerja part-time untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
menekan biaya gaji sehingga walaupun dana yang masuk tidak
banyak, karyawan operasional tetap dapat menerima gaji tepat
waktu. Dengan adanya perubahan sistem kerja dari full-time
menjadi part-time tidak merubah status karyawan berubah
karena pada dasarnya penentuan status karyawan didasarkan
pada posisi dan perannya di dalam organisasi, bukan dari jam
kerja karyawan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan penyataan
Bu Ifa berikut ini:
“...Pada saat kita kesulitan funding ya memang untuk
penggajian bisa saja ditunda nunggu dana masuk.
Kemudian juga selama ini kan kita memberlakukan sistem
full-time lima hari kerja, jadi karena kita sedang kesulitan
ekonomi, jadi kita sekarang memberlakukan sistem part-
time jadi hanya tiga hari kerja. Itu juga salah satu cara untuk
mengurangi beban penggajian. Beban kerja tetap
dibayarkan tapi nanti yang berkurang kan uang transport
dan konsumsinya...”
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak telah mengidentifikasi
dan menilai perubahan yang dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap sistem pengendalian internal.
c. Aktivitas Pengendalian
1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang membantu mengurangi risiko pencapaian tujuan ke tingkat
yang dapat diterima
Di dalam Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak, dokumen-dokumen disusun dengan rapi. Seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dokumen diberi nomor urut untuk memudahkan dalam
mengaturnya. Selain itu, untuk menghindari risiko uang hilang
atau dicuri, uang gaji yang disimpan di bank diambil ketika
mendekati tanggal penggajian dan hanya manajer keuangan
yang dapat mengambil uang tersebut.
Direktur utama secara rutin memeriksa perhitungan
penggajian dan melakukan evaluasi secara rutin terhadap divisi
keuangan dan divisi lain yang ada di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi risiko yang mungkin timbul di dalam organisasi.
Dalam hal pemisahan tugas, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak belum sepenuhnya
melaksanakan pemisahan tugas untuk fungsi keuangan, fungsi
akuntansi, fungsi pencatat waktu hadir, fungsi pembuat daftar
gaji dipegang oleh satu orang yaitu manajer keuangan. Adapun
manajer keuangan dibantu oleh bookkeeper dalam hal
merapikan nota-nota, dan menginput hasil perhitungan gaji ke
database penggajian. Perangkapan fungsi ini tidak menjadi
kendala bagi organisasi karena jumlah karyawan yang sedikit,
adanya dokumentasi atas segala hal yang dilakukan, dan adanya
pemantauan serta evaluasi secara rutin oleh direktur sehingga
apabila terjadi tindak kecurangan oleh pihak-pihak tertentu
dapat segera diketahui dan direktur dapat segera mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
tindakan berupa sanksi tegas kepada pihak yang tidak
bertanggungjawab.
2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
secara umum melalui teknologi untuk mendukung pencapaian
tujuan
Pada Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak, penyimpanan dokumen tidak hanya dalam bentuk
hardcopy, melainkan dalam bentuk softcopy yang disimpan
didalam komputer. Komputer juga digunakan sebagai tempat
penyimpan database karyawan dan database penggajian.
Seluruh komputer di Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak diberi password yang hanya diketahui
oleh karyawan yang memiliki wewenang atas komputer
tersebut. Apabila karyawan lain ingin mengakses komputer yang
bukan miliknya, maka karyawan tersebut harus mendapatkan
izin dari karyawan yang berwenang atas komputer tersebut dan
karyawan yang memiliki wewenang harus ada pada saat
komputernya digunakan oleh karyawan lain. Hal ini telah diatur
dalam Pedoman Aturan dan Mekanisme Kerja Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak.
Dalam hal penghitungan gaji, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak menggunakan bantuan
Microsoft Excel untuk keakurasian penghitungan jumlah rupiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
yang diterima karyawan serta untuk pencatatan yang lebih rapi
dan mudah.
3) Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui
kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan pada
prosedur yang memasukkan kebijakan kedalam tindakan
Di dalam sistem penggajian Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak, setiap karyawan yang
menerima gaji diharuskan untuk menandatangani slip gaji yang
dicetak dua rangkap sebagai bukti bahwa gaji telah diterima.
Salah satu slip gaji kemudian diarsipkan oleh lembaga dan slip
gaji yang lain dibawa oleh karyawan. Tanda tangan dan
penggunaan dokumen rangkap merupakan salah satu
pengendalian internal yang telah diterapkan oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak.
Selain tanda tangan dan penggunaan dokumen rangkap,
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak juga
menetapkan tanggal untuk penggajian yaitu tanggal 24 setiap
bulannya. Penentuan tanggal penggajian ini dimaksudkan agar
direktur mudah untuk melakukan pengawasan. Dan juga tanggal
tersebut menjadi batas pengumpulan laporan kegiatan oleh
karyawan program, sehingga direktur utama dapat mengontrol
setiap kegiatan dengan lebih mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
d. Informasi dan Komunikasi
1) Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan
informasi yang relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi
pengendalian internal
Di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak, seluruh transaksi mengenai penggajian dicatat dan
didokumentasikan oleh manajer keuangan. Pada saat
penghitungan gaji, manajer keuangan menggunakan perangkat
lunak Microsoft Excel. Selain itu manajer keuangan merinci
seluruh komponen gaji yang diterima kepada karyawan sehingga
karyawan mendapatkan informasi yang relevan. Rincian
komponen gaji yang terdapat pada slip gaji dapat dilihat pada
gambar III pada lampiran.
2) Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi
termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian
internal yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi pengendalian
internal
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
membentuk struktur organisasi yang menggambarkan tanggung
jawab masing-masing karyawan. Setiap informasi yang
berkaitan dengan kebijakan lembaga maupun tanggung jawab
karyawan dikomunikasikan melalui rapat divisi atau rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
lembaga yang dapat dilakukan secara bulanan ataupun
mingguan.
Disamping itu, karyawan juga dapat melaporkan apabila
terjadi kecurangan-kecurangan kepada direktur melalui rapat,
evaluasi, maupun secara langsung.
3) Organisasi berkomunikasi dengan pihak eksternal mengenai
masalah yang mempengaruhi fungsi pengendalian internal
Ketika sedang melakukan kerjasama dengan pihak
eksternal, Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak akan memberikan laporan mengenai progress dari proyek
yang sedang dikerjakan dengan pihak tersebut dan
mengkomunikasikan masalah yang mempengaruhi fungsi
pengendalian internal yang berpengaruh pada keberlangsungan
proyek yang sedang dikerjakan. Namun apabila Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak sedang tidak memiliki
kerjasama dengan pihak eksternal, masalah yang mempengaruhi
pengendalian internal akan dikomunikasikan hanya sebatas pada
lingkungan internal organisasi.
e. Aktivitas Pemantauan
1) Organisasi memilih, mengembangkan, dan menjalankan
evaluasi yang terus menerus atau terpisah untuk menentukan
apakah komponen pengendalian internal berjalan dan berfungsi
sebagai mana mestinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
melakukan rapat rutin setiap satu bulan sekali. Didalam rapat
tersebut juga diadakan evaluasi bulanan untuk mengevaluasi
kinerja karyawan. Selain itu Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak juga mengadakan evaluasi secara rutin
setiap semester atau setiap enam bulan sekali. Evaluasi dipimpin
oleh direktur utama dan diikuti oleh seluruh karyawan. Hasil
dari evaluasi tersebut akan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan kegiatan dan menyusun
kebijakan berikutnya.
2) Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
atau kelemahan pengendalian internal diwaktu yang tepat
kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab mengambil
tindakan koreksi termasuk manajemen senior, dewan direksi
yang tepat
Pada saat evaluasi dan rapat, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan anak menilai kinerja
pengendalian internal yang telah dilakukan dan
mengkomunikasikan kelemahan dan kekurangan pengendalian
internal yang telah dilakukan. Apabila terdapat kekurangan atau
kelemahan pada pengendalian internal yang telah dilakukan,
maka direktur akan mengambil tindakan korektif dan bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dengan karyawan melakukan pemantauan agar tujuan Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
C. Analisis COSO Integrated ERM Pada Sistem Penggajian di Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta
Untuk menganalisis kesesuaian penerapan COSO Integrated ERM di
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak, peneliti akan
melakukan langkah sebagai berikut:
1. Tabel perbandingan terhadap kesesuaian penerapan prinsip COSO
Integrated ERM secara teori dengan praktik di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan komparasi terhadap
kesesuaian penerapan Prinsip COSO Integrated ERM secara teori dengan
praktik di Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
(LSPPA) Yogyakarta yang akan ditunjukkan dalam Tabel 5 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan
landasan dasar untuk seluruh
komponen didalam model ERM
organisasi, mempengaruhi
bagaimana strategi dan sasaran
harus dibuat, bagaimana
hubungan risiko terkait dengan
bisnis disusun, dan bagaimana
risiko diidentifikasi dan
direspon.
Filosofi Manajemen Risiko Seperangkat keyakinan dan
perilaku yang dirasakan bersama,
yang mencirikan bagaimana
organisasi mempertimbangkan
risiko dalam segala aspek di
organisasi.
Sesuai
Sebagai organisasi nirlaba, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak membangun
pengertian bahwa dana yang diperoleh dari
donatur digunakan untuk menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
bukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu, sikap
para karyawan didasarkan pada kode etik serta
nilai-nilai dasar yang telah disusun dan dimiliki
organisasi.
Penerimaan Risiko (Risk
Appetite)
Penerimaan risiko dapat
diartikan secara kualitatif
ataupun kuantitatif tetapi
seluruh level manajemen harus
memiliki pemahaman yang
sama mengenai penerimaan
risiko keseluruhan.
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak telah menentukan risiko apa saja yang
dapat diterima serta risiko apa saja yang tidak
dapat diterima. Contoh dari risiko yang dapat
diterima adalah pembayaran gaji yang terlambat
karena adanya kesulitan ekonomi yang dialami
oleh organisasi dan contoh dari risiko yang tidak
diterima adalah tindakan korupsi oleh karyawan
yang tidak bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Sikap Dewan Direksi
Badan independen, diluar
direktur harus melihat secara
seksama tindakan manajemen,
menanyakan pertanyaan yang
tepat, dan menyajikannya
sebagai kontrol keseimbangan
untuk organisasi.
Sesuai
Di dalam Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak, dewan direksi melakukan
pengawasan secara rutin terhadap divisi-divisi di
dalam organisasi. Pengawasan pada sistem
penggajian dilakukan dengan mengecek rincian
gaji yang telah dibuat oleh manajer keuangan dan
dewan direksi akan melakukan feedback atas
kegiatan pengawasan tersebut.
Nilai Integritas dan Etika
Sebuah lingkungan internal
organisasi juga membutuhkan
standar kode etik dan integritas
yang baik. Semakin kuat nilai
etika akan membantu organisasi
untuk mendiskusikan terlebih
dahulu untuk menghindari
risiko yang merugikan
organisasi.
Sesuai
Sebagai organisasi sosial, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak sangat
menjunjung tinggi nilai integritas dan etika.
Integritas dan etika merupakan hal dasar yang
harus dimiliki dan dijalankan oleh setiap
karyawan. Apabila terdapat karyawan yang
melanggar, maka akan diberikan peringatan secara
lisan dan tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Komitmen Untuk Kompetensi
Kompetensi dapat diartikan
sebagai pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan
untuk melakukan suatu tugas.
Manajemen memutuskan
bagaimana tugas-tugas tersebut
dapat diselesaikan bersamaan
dengan mengembangkan
strategi dan memperkerjakan
orang yang tepat untuk
melakukan tugas tersebut.
Sesuai
Dalam rangka meningkatkan kompetensi
karyawan, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak mengadakan evaluasi secara
rutin, pemberian penghargaan bagi karyawan yang
berprestasi, pemberian pelatihan-pelatihan terkait
isu yang sedang berkembang, pemberian pelatihan
bagi karyawan baru serta memberikan sanksi bagi
karyawan yang melanggar aturan. Peningkatan
kompetensi tersebut telah diatur dalam Pedoman
Aturan dan Mekanisme Kerja Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak.
Struktur Organisasi
Suatu organisasi harus
mengembangkan struktur
organisasi dengan garis
wewenang yang jelas, tanggung
jawab, dan pelaporan yang
tepat.
Sesuai
Struktur organisasi Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak tertulis
secara jelas. Jabatan tertinggi ditempati oleh
direktur yang membawahi manajer-manajer serta
staf-staf yang bertugas membantu kinerja manajer.
Para manajer bertanggung jawab untuk
melaporkan kegiatannya kepada direktur dan
karyawan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Penugasan Wewenang dan
Tanggung Jawab
Tingkatan dimana setiap
individu dan tim diberikan
wewenang dan didorong untuk
menggunakan inisiatif untuk
mengarahkan berbagai isu dan
memecahkan berbagai masalah,
sebatas apa yang menjadi
tanggung jawab dan
wewenangnya.
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak telah melakukan pembagian tugas dan
wewenang sesuai dengan bidang dan kemampuan
masing-masing individu. Selain itu, organisasi
juga telah menetapkan alur koordinasi dan
pelaporan yang jelas sehingga karyawan tidak
kesulitan dalam melakukan kegiatannya.
Meskipun masih terjadi perangkapan fungsi pada
divisi keuangan, tetapi tidak mempengaruhi
kualitas kinerja manajer keuangan. Tidak seluruh
jobdesk karyawan di dalam organisasi di tulis
dengan rinci, melainkan hanya dijabarkan secara
garis besar. Perincian jobdesk karyawan
dibutuhkan untuk membantu karyawan agar tidak
salah dalam mengintepretasi tugas dan tanggung
jawabnya. Selain itu, perincian jobdesk masing-
masing karyawan dapat membantu direktur dalam
melakukan evaluasi kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen Elemen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Standar Sumber Daya
Manusia
Praktik-praktik berkaitan
dengan rekruitmen, pelatihan,
kompensasi, promosi,
pendisiplinan dan tindakan lain
yang mengandung informasi
mengenai apa yang
diperbolehkan, ditoleransi
maupun dilarang. Standar yang
kuat diperlukan untuk
memastikan bahwa aturan
sumber daya manusia
dikomunikasikan dengan
seluruh Stakeholder dan
dijalankan.
Sesuai
Dalam memilih sumber daya manusia, Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
memiliki standarnya tersendiri. Sumber daya
manusia di dalam Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak haruslah
orang yang memiliki kompetensi dibidangnya,
sesuai dengan tujuan organisasi dan wajib
mengikuti kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan oleh organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Penetapan Tujuan
Selain membuat lingkungan internal yang efektif, organisasi juga
harus membuat serangkaian tujuan strategis yang sesuai dengan
misi organisasi dan mencakup kegiatan operasi, pelaporan, dan
kepatuhan. Organisasi harus mendefinisikan risiko terkait dengan
sasaran dan strategis perusahaan sehingga perusahaan dapat
memutuskan tingkat penerimaan dan toleransi untuk risiko tersebut.
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak telah menetapkan tujuan yang akan
dicapai. Setelah tujuan ditetapkan, kemudian
organisasi menentukan langkah yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Identifikasi Kejadian
Kejadian adalah insiden atau peristiwa yang terjadi didalam
organisasi yang memiliki dampak pada implementasi strategi ERM
dan pencapaian tujuan organisasi. Banyak organisasi sekarang ini
melakukan pemantauan baik pemantauan dari sisi biaya, kualitas,
asuransi, kepatuhan, dan sebagainya.
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak melakukan dokumentasi segala kegiatan
yang dilakukan untuk mengidentifikasi peristiwa
yang terjadi didalam organisasi. Selain itu,
organisasi menerapkan kebijakan untuk
memberikan otorisasi terhadap dokumen-
dokumen, melakukan pembatasan akses data dan
akses dokumen serta menyimpan dokumen dengan
rapi sehingga organisasi dapat mengidentifikasi
risiko yang dapat timbul serta dapat menyusun
strategi untuk mengatasi risiko yang mungkin
timbul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
Penilaian Risiko
Selama proses penetapan tujuan, manajemen harus merinci tujuan-
tujuan mereka dengan cukup jelas agar risiko dapat diidentifikasi
dan dinilai. Risiko dinilai berdasarkan sifat risiko, apakah risiko
tersebut merupakan risiko bawaan atau risiko residual. Risiko
bawaan (Inherent Risk) adalah kemungkinan potensial adanya
kerugian, kelemahan, penggunaan yang sia-sia pada kegiatan itu
sendiri. Sedangkan risiko residual (Residual Risk) adalah risiko
yang tersisa setelah manajemen mengimplementasikan
pengendalian internal atau beberapa respon lainnya terhadap risiko.
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak menilai risiko yang telah diidentifikasi
dengan mengelompokkan risiko-risiko tersebut
kedalam dua kelompok, yaitu risiko yang dapat
diterima dan risiko yang tidak dapat diterima.
Respon Risiko
Setelah diidentifikasi dan dinilai, COSO Integrated ERM
memberikan respon dengan melakukan tinjauan secara hati-hati
untuk mengestimasi kemungkinan dan dampak potensial dengan
mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang akan diberikan ke
organisasi, serta mengembangkan strategi respon risiko yang tepat.
Terdapat empat strategi yang dapat dilakukan yaitu:
a) Menghindari Risiko
b) Mengurangi Risiko
c) Membagikan Risiko
d) Menerima Risiko
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak merespon risiko dengan cara
mengurangi risiko. Cara mengurangi risiko yang
dilakukan adalah memberlakukan sistem kerja
part-time. Selain itu, organisasi juga melakukan
tindakan preventif seperti memiliki cadangan kas
untuk mengatasi apabila organisasi kesulitan
dalam mendapatkan dana sehingga kegiatan
operasional tetap berjalan normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 5. Komponen Manajemen Risiko, COSO 2004 (Lanjutan)
Komponen
Sesuai
/
Tidak
Sesuai
Praktik Yang Dilakukan Oleh Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang
dibutuhkan untuk memastikan bahwa respon terhadap risiko
yang diidentifikasi telah dilaksanakan.
Sesuai
Dalam rangka memastikan respon risiko telah
dijalankan dengan baik, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak
melakukan kegiatan pengendalian internal
berupa penetapan alur otorisasi yang jelas,
evaluasi secara rutin, pembatasan akses data
dan dokumen serta pengambilan uang gaji
yang dilakukan mendekati tanggal penggajian
untuk menghindari risiko uang hilang atau
dicuri.
Informasi dan komunikasi Komponen Informasi dan komunikasi memudahkan organisasi
untuk mendekripsikan atau mengetahui kinerja komponen
lainnya.
Sesuai
Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak senantiasa
menginformasikan dan mengkomunikasikan
setiap perubahan yang terjadi.
Pemantauan
Pemantauan ERM sangat diperlukan untuk memastikan bahwa
komponen ERM yang diterapkan bekerja secara efektif.
Sesuai
Direktur Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak melakukan evaluasi
secara rutin untuk memastikan bahwa
komponen ERM yang diterapkan bekerja
secara efektif.
(Sumber: COSO Integrated ERM Framework, 2004, Data diolah tahun 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Pembahasan
Berdasarkan perbandingan terhadap prinsip COSO Integrated ERM
dengan praktik penerapan prinsip COSO Integrated ERM di Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak, berikut pembahasan
mengenai masing-masing komponen pengendalian internal yang terdapat
pada Tabel 5 diatas:
a. Lingkungan internal
1) Filosofi manajemen
Dengan usia organisasi yang lebih dari 26 tahun, dan
sebagian besar dewan direksi sudah bergabung di organisasi
untuk waktu yang lama, menunjukkan bahwa dewan direksi di
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
memiliki banyak pengalaman terutama ketika menghadapi risiko
dikarenakan telah hidup dan berkembang bersama.
Sebagai sebuah organisasi nirlaba yang sebagian besar
dana didapatkan dari donatur, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak membangun pengertian bahwa dana yang
didapat dari donatur tersebut digunakan untuk kegiatan-kegiatan
yang ada di organisasi dalam rangka mencapai tujuan termasuk
kegiatan penggajian, sehingga dana tersebut tidak diperuntukkan
bagi kepentingan karyawan pribadi dan harus dapat
dipertanggung jawabkan penggunaanya. Selain itu, Lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak memiliki kode
etik dan nilai dasar yang digunakan sebagai dasar untuk
menentukan sikap manajemen dalam menanggulangi risiko yang
terjadi.
2) Risk Appetite atau penerimaan risiko
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
menentukan sejauh mana suatu risiko dapat diterima. Risiko yang
dapat diterima adalah risiko yang tidak menimbulkan kerugian
secara material kepada lembaga. Risiko yang dapat diterima salah
satunya adalah pembayaran gaji yang terlambat dikarenakan
kesulitan keuangan yang dialami oleh organisasi. Hal ini
disampaikan oleh Bu Santi dalam pernyataan berikut ini:
“Risiko yang sejauh ini masih bisa diterima itu risiko yang
tidak menimbulkan kerugian terlalu besar bagi lembaga.
Karena kita disini cuman sedikit ya mbak, jadi sudah saling
kenal dan memaklumi dengan keadaan LSPPA. Jadi kalau
pas kita sulit keuangan, dan ada pengunduran pembayaran
gaji, mereka masih bisa menerima. Tapi alhamdullilah
jarang sih ada telat bayar gaji itu mbak sekarang.”
Sedangkan risiko yang tidak dapat diterima oleh
organisasi adalah risiko yang menimbulkan kerugian secara
material bagi organisasi dan melanggar aturan yang ditetapkan
oleh lembaga. Contoh dari risiko yang tidak dapat diterima
diantaranya adalah korupsi yang menyebabkan kerugian secara
material bagi organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3) Sikap dewan direksi
Di dalam Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak, dewan direksi melakukan pengawasan secara rutin
terhadap divisi-divisi yang ada di dalam organisasi termasuk
divisi keuangan. Dalam melakukan pengawasan, Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak tidak memiliki badan
pengawasan secara khusus. Pengawasan dilakukan oleh direktur
utama. Hasil pengawasan tersebut nantinya akan dijadikan
sebagai bahan evaluasi mengenai kinerja pengendalian internal
dan identifikasi kejadian yang berpotensi menimbulkan risiko.
Pada sistem penggajian, direktur utama melakukan
pengawasan terhadap perhitungan gaji yang diterima oleh
karyawan dengan mengecek rincian gaji yang telah dibuat oleh
manajer keuangan. Apabila ada jumlah yang dirasa ganjil, maka
dewan direksi akan mengkomunikasikan dengan manajer
keuangan. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan Bu santi berikut
ini:
“...Sebelum dikasih ke karyawan, penghitungan kita cek
lagi mbak, gak hanya dicek oleh manajer keuangan tapi
sama direktur juga. Jadi sebelum kita bikin slip gaji,
manajer keuangan bikin daftar rincian gaji seluruh
karyawan, nanti diserahkan ke direktur untuk ditinjau ulang
dan disahkan. Setelah direktur menyetujui, nanti baru
manajer keuangan membuat slip gaji...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4) Nilai integritas dan etika
Lembaga swadaya masyarakat merupakan organisasi
swasta yang memiliki tujuan untuk membebaskan penderitaan,
memajukan kaum miskin, melindungi lingkungan, menyediakan
pelayanan dasar masyarakat, atau menangani pengembangan
masyarakat. Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang
memiliki konsen terhadap isu mengenai perempuan dan anak.
Sebagai sebuah organisasi yang bergerak dibidang sosial,
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak dituntut
untuk memiliki komitmen terhadap integritas dan nilai etika. Oleh
karena itu, dalam menjalankan kegiatannya Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak berpegang pada nilai dasar
dan kode etik yang telah disusun dan tercantum pada Pedoman
Aturan dan Mekanisme Kerja. Terdapat tujuh nilai dasar yang
harus senantiasa dilakukan oleh seluruh karyawan operasional,
karyawan program maupun relawan di dalam organisasi.
Dalam hal penilaian dan evaluasi mengenai penerapan
nilai dasar dan kode etik, seluruh karyawan memiliki hak yang
sama untuk menilai dan mengingatkan satu sama lain. Apabila
ditemukan ada karyawan yang melanggar, maka lembaga akan
memberikan peringatan secara lisan atau tertulis. Dengan
demikian, Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Anak telah menunjukkan komitmen mengenai integritas dan nilai
etika didalam setiap kegiatan atau proyek yang ada.
5) Komitmen untuk kompetensi
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
memiliki komitmen untuk senantiasa meningkatkan kompetensi
karyawan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Peningkatan
kompetensi tersebut telah diatur dalam Pedoman Aturan dan
Mekanisme Kerja Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak. Cara organisasi untuk meningkatkan kompetensi
karyawan yaitu dengan mengadakan evaluasi secara rutin,
pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi,
pemberian pelatihan-pelatihan terkait isu yang sedang
berkembang, serta pemberian sanksi bagi karyawan yang
melanggar aturan.
Bagi karyawan baru, Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak memberikan Capacity Building pada saat
dilaksanakannya OJT (On Job Training). Hal ini disampaikan
oleh Bu Ifa berikut ini:
“...Jadi semua staf terutama yang baru itu dia wajib untuk
kita beri pelatihan yang memang itu menjadi konsen isu
kita. Jadi untuk paham gender itu sudah wajib hukumnya,
terus dia juga wajib untuk memahami tentang hak-hak
perempuan, hak-hak anak. Kita beri capacity building di
awal tiga bulan, di masa OJT itu mereka ada capacity
building yang berhubungan dengan isu...”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
6) Struktur organisasi
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
memiliki struktur organisasi yang jelas akan tetapi tidak
digambarkan dalam bentuk bagan, melainkan hanya dalam bentuk
tertulis. Struktur organisasi tersebut tercantum pada Profil
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak di
website dan di kantor. Jabatan tertinggi di dalam organisasi
dipegang oleh direktur yang membawahi manajer-manajer dan
staf-staf yang memiliki tugas untuk membantu kinerja manajer.
Dalam hal pelaporan, seluruh karyawan melaporkan hasil
kinerja mereka kepada direktur utama pada saat dilakukan rapat.
Mekanisme pelaporan keuangan telah disusun tersendiri oleh
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
sehingga karyawan mengetahui bagaimana alur pelaporan yang
benar dan harus dilakukan.
7) Penugasan tanggung jawab dan wewenang
Di dalam Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak, telah terdapat pembagian tugas dan wewenang sesuai
bidang dan kemampuan dari masing-masing individu. Selain itu,
organisasi juga telah menetapkan alur koordinasi dan pelaporan
yang jelas sehingga karyawan tidak kesulitan dalam melakukan
kegiatannya. Meskipun masih terjadi perangkapan fungsi pada
divisi keuangan, yaitu manajer yang merangkap keempat fungsi
Tabel 4 Komponen Pengendalian Internal, COSO 2013 (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
yang terdapat dalam sistem penggajian yaitu fungsi keuangan,
fungsi akuntansi, fungsi pencatat waktu hadir, dan fungsi pembuat
daftar gaji, tetapi tidak mempengaruhi kualitas kinerja manajer
keuangan karena jumlah karyawan operasional yang belum
banyak. Apabila terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab, maka akan mudah dilacak karena
jumlah karyawan yang tidak banyak dan setiap kegiatan
didokumentasikan. Selain itu, organisasi akan memberikan sanksi
tegas bagi karyawan yang tidak bertanggungjawab tersebut.
Untuk pemisahan tugas, Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak telah melakukan pemisahan
tugas dan otoritas bagi karyawannya. Bagi manajer keuangan dan
bookkeeper, jobdesk sudah tertulis dengan jelas akan tetapi untuk
karyawan lain seperti direktur utama, manajer advokasi, manajer
penelitian dan pengembangan, manajer pendampingan lapangan,
dan konsultan lembaga, jobdesk tidak dirinci dengan jelas dan
tertulis. Jobdesk dari karyawan-karyawan tersebut tergantung
pada rencana strategis organisasi. Perincian jobdesk karyawan
dibutuhkan untuk membantu karyawan agar tidak salah dalam
mengintepretasi tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu,
perincian jobdesk masing-masing karyawan dapat membantu
direktur dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
8) Standar sumber daya manusia
Dalam hal standar sumber daya manusia, Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak memiliki syarat
karyawan yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan atau
organisasi lain seperti kemampuan bahasa inggris yang menjadi
prioritas bagi karyawan yang akan melamar. Adapun syarat
khusus yang diberlakukan oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak yaitu untuk jabatan tertinggi
yaitu direktur harus diisi oleh perempuan. Hal ini untuk
menunjukkan dukungan untuk perempuan bahwa perempuan juga
dapat menjadi pemimpin. Sedangkan untuk jabatan dibawah
direktur, baik perempuan maupun laki-laki dapat mengajukan
lamaran. Setelah perekrutan selesai, karyawan baru diwajibkan
untuk mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan yang termasuk
didalam OJT (On Job Training) selama 3 bulan. Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak secara rutin melaporkan
kegiatan yang terkait dengan sumber daya manusia kepada
yayasan sebagai bentuk pertanggung jawaban.
b. Penetapan tujuan
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
menentukan tujuan organisasi secara jelas dan tertulis. Selain itu,
organisasi juga menyusun rencana strategis setiap tiga tahun.
Rencana strategis disusun secara rinci dan dijadikan dasar bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
karyawan untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Selain itu, baik karyawan operasional maupun karyawan
program diwajibkan untuk membuat rencana kerja setiap awal
periode kerja dan rencana kerja tersebut digunakan untuk menilai
kinerja karyawan yang bersangkutan.
c. Identifikasi kejadian
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
melakukan identifikasi terhadap setiap peristiwa atau kejadian yang
terjadi sehingga organisasi dapat mengidentifikasi risiko yang dapat
timbul serta dapat menyusun strategi untuk mengatasi risiko yang
mungkin timbul.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak wajib didokumentasikan.
Selain sebagai komponen untuk menyusun laporan
pertanggungjawaban, pendokumetasian ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi risiko yang dapat timbul serta dapat menyusun
langkah untuk menanggulangi risiko yang mungkin terjadi.
Seluruh dokumen berbentuk hardcopy harus diotorisasi oleh
pihak yang berwenang memberikan otorisasi dan disimpan dengan
rapi. Data berbentuk softcopy disimpan didalam komputer, dan
hanya orang yang memiliki wewenang yang dapat mengakses data
tersebut. Sedangkan dokumen yang berbentuk hardcopy disimpan
secara rapi dan tidak boleh dipindah atau diganti tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
penyimpanannya tanpa izin orang yang bertanggung jawab atas
dokumen tersebut.
d. Penilaian risiko
Setelah mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang berpotensi
menimbulkan risiko, Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan
dan Anak mengelompokkan risiko-risiko tersebut kedalam dua
kelompok, yaitu risiko yang dapat diterima dan risiko yang tidak
dapat diterima. Pengelompokan risiko didasarkan pada seberapa
besar risiko tersebut mempengaruhi kegiatan operasional lembaga.
e. Respon risiko
Dalam merespon risiko yang telah diketahui dan dinilai,
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak melakukan
beberapa strategi untuk mengatasi risiko-risiko, terutama risiko
dalam sistem penggajian. Untuk mengatasi risiko yang dapat
diterima, Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
memberlakukan sistem kerja part-time sehingga biaya gaji dapat
ditekan dan ketika organisasi kesulitan keuangan, karyawan tetap
dapat digaji dengan tepat waktu.
Selain memberlakukan sistem kerja part-time, Lembaga Studi
dan Pengembangan Perempuan dan Anak juga melakukan tindakan
preventive untuk menghindari kesulitan keuangan yang dikarenakan
sedikitnya dana yang masuk ke kas organisasi dengan memiliki
cadangan kas yang dikumpulkan melalui sisa dana proyek, fee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
lembaga, maupun sebagian penghasilan karyawan yang diberikan ke
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak. Hal ini
dibuktikan dengan pernyataan Bu Ifa berikut ini:
“...Salah satu risikonya kan tadi, kita tidak dapat funding.
Kalau tidak dapat funding kita udah atur, kita akan masuk
secara part-time, jam kerjanya kita atur kemudian kita
biasanya juga menggalang dana dan biasanya kita juga ada
sistem 40% tadi sebagai salah satu cara kita supaya tetap
berjalan...”
Dalam upaya mengatasi risiko yang tidak dapat diterima,
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak melakukan
penilaian kinerja karyawan serta pengecekan dokumen-dokumen
yang digunakan. Selain itu, organisasi juga memberlakukan sanksi
bagi pihak yang tidak bertanggung jawab. Sanksi dimulai dari
pemberian teguran secara tertulis hingga pemutusan hubungan kerja.
f. Aktivitas pengendalian
Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
melakukan pengendalian untuk memastikan bahwa respon terhadap
risiko yang diidentifikasi telah dijalankan. Pengendalian tersebut
berupa alur otorisasi yang jelas, pemantauan kinerja karyawan,
evaluasi karyawan, serta pengecekan dokumen-dokumen terkait
secara rutin.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh karyawan selalu
didokumentasikan dan disimpan secara rapi. Pendokumentasian
dapat berbentuk hardcopy dan softcopy. Seluruh dokumen diberi
nomor urut untuk memudahkan dalam mengaturnya. Seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
dokumen baik hardcopy maupun softcopy tidak dapat diakses oleh
siapapun kecuali oleh orang yang memiliki wewenang atau atas izin
dari orang yang memiliki wewenang. Hal ini telah diatur didalam
Panduan Aturan dan Mekanisme Kerja Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak.
Guna menghindari risiko uang hilang atau dicuri, uang gaji
yang disimpan di bank diambil ketika mendekati tanggal penggajian
dan hanya manajer keuangan yang dapat mengambil uang tersebut.
g. Informasi dan komunikasi
Direktur Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak selalu mengkomunikasikan setiap risiko yang timbul kepada
seluruh manajer dan staf. Selain itu direktur juga selalu
mengkomunikasikan setiap perubahan yang terjadi di organisasi
sehingga karyawan dapat ikut serta melakukan pengendalian di
lembaga.
Selain oleh direktur ke karyawan, proses informasi dan
komunikasi juga dilakukan oleh karyawan ke direktur, dan karyawan
ke karyawan sehingga apabila terjadi masalah, direktur dapat cepat
mengambil keputusan.
h. Monitoring (Pemantauan)
Direktur Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak melakukan pemantauan dan pengawasan secara rutin untuk
memastikan bahwa komponen ERM yang diterapkan bekerja secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
efektif. Direktur secara rutin melakukan evaluasi untuk memantau
kinerja karyawan serta kinerja pengendalian internal yang telah
dilakukan untuk melihat apakah masih terdapat kekurangan atau
kelemahan di dalam pengendalian internal dan manajemen risiko
sehingga direktur dapat segera mengambil tindakan koreksi dan
seluruh karyawan dapat bersama-sama memantau tindakan
perbaikan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai sistem
pengendalian internal dan manajemen risiko sistem penggajian di Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta, dapat
disimpulkan bahwa pengendalian internal dan manajemen risiko sistem
penggajian yang diterapkan oleh Lembaga Studi dan Pengembangan
Perempuan dan Anak Yogyakarta telah sesuai dengan COSO Integrated
ERM, dengan catatan masih terdapat hal yang perlu diperbaiki oleh Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta. Hal yang perlu
diperbaiki terdapat pada komponen lingkungan internal. Implementasi yang
kurang sesuai ialah Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
telah menerapkan pembagian jobdesk terhadap karyawan-karyawannya akan
tetapi tidak semua pembagian tugas disebutkan secara eksplisit. Untuk
mengetahui rincian jobdesk masing-masing karyawan, dalam penelitian ini
peneliti mengintepretasikan sendiri kemudian hasil intepretasi tersebut
dikomunikasikan dengan karyawan yang bersangkutan. Hal ini dapat menjadi
suatu risiko apabila terdapat karyawan yang salah mengintepretasikan
tanggungjawabnya dan tidak mengerti akan apa yang harus dilakukan
sehingga dapat menghambat kegiatan yang ada di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam penelitian ini. Peneliti telah melakukan penelitian dengan sebaik
mungkin, akan tetapi terdapat keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan
yaitu:
1. Pada saat sedang melakukan penelitian di Lembaga Studi dan
Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta, terdapat pergantian
direktur utama dan manajer keuangan. Pergantian direktur utama dan
manajer keuangan tersebut membuat peneliti sedikit kesulitan untuk
melakukan wawancara dikarenakan direktur utama dan manajer
keuangan merupakan subyek penelitian didalam penelitian ini. Selain itu,
adanya perbedaan pengetahuan mengenai kondisi terkini di Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak Yogyakarta yang
dimiliki oleh direktur yang lama dengan direktur yang baru membuat
peneliti sedikit kesulitan untuk melakukan wawancara.
2. Tidak ada dokumentasi resmi untuk jobdesk karyawan. Job deskripsi
yang dipaparkan pada penelitian ini diperoleh dari intepretasi peneliti
terhadap hasil observasi yang dikonfirmasikan kepada karyawan yang
bersangkutan. Akan tetapi, tidak seluruh hasil intepretasi jobdesk dapat
dikonfirmasi karena keterbatasan waktu dan kesibukan karyawan yang
bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
C. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak berkaitan
dengan ketidaksesuaian antara implementasi pengendalian internal dan
manajemen risiko sistem penggajian yang dilakukan oleh organisasi
dengan COSO Integrated ERM. Sebaiknya pembagian jobdesk seluruh
karyawan ditulis secara rinci dan ekplisit sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam intepretasi tugas dan wewenang oleh karyawan. Selain itu
penulisan jobdesk secara eksplisit dan rinci dapat memperlancar kegiatan
yang dilakukan oleh Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak karena setiap karyawan mengerti tentang apa yang menjadi tugas
dan wewenangnya.
2. Bagi peneliti selanjutnya. Sebaiknya dalam mencari tempat penelitian,
peneliti memastikan tidak ada pergantian pengurus atau karyawan yang
menjadi subyek penelitian selama periode penelitian agar tidak kesulitan
dalam mendapatkan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Untuk LSM dan Partai Politik. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Commitee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions (COSO).
2013. Internal Control-Integrated Framework (executive summary).
Durham.
Commitee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions (COSO).
2004. Integrated ERM Framework (executive summary). Durham.
Dharma, Y. Koido. 2016. “Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Studi Kasus
Pada Lembaga Permasyarakatan Kabupaten Klaten”. Univeritas Sanata
Dharma.
Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Risiko. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Firdaus, Faizal. 2012. “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat”. Institut Pertanian Bogor.
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi
Aksara, Jakarta.
Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. PT Grasindo,
Jakarta.
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.
Lintang, Fajar Jalu. 2017. “Analisis Pengendalian Intern Sistem Penerimaan Dan
Pengeluaran Kas Pada Organisasi Nirlaba Keagamaan”. Universitas
Sanata Dharma.
Mathis, Robert L. 2006. Human Resources Management. Edisi 10. Salemba
Empat, Jakarta.
Moeller, R. Robbert. 2016. Brink’s Modern Internal Auditing : a common body of
knowledge. Eighth edition. John Wiley & Sons, Inc, New Jersey.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Riani, Asri Laksmi. 2013. Manajemen Sumber Daya Masa Kini. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information
Systems. 13th Edition (Global Edition). Pearson Education, England.
Rustam, Bambang Rianto. 2017. Manajemen Risiko. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Siahaan, Hinsa. 2009. Manajemen Risiko Pada Perusahaan dan Birokrasi.
Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 1
Draft Surat Perjanjian Kerja Karyawan Operasional
SURAT PERJANJIAN KERJA
No .../HRD-LSPPA/.../...
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. (Nama Direktur Utama) dalam hal ini bertindak sebagai Direktur Lembaga
Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak, dan dengan demikian untuk
dan atas nama Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
yang berkedudukan di Yogyakarta dan selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut PIHAK PERTAMA
2. (Nama Karyawan) bertempat tinggal di ..., dan selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA
Telah sama-sama sepakat dan sama-sama menyatakan persetujuan untuk
mengadakan suatu perjanjian kerja sebagai berikut :
PASAL 1
Pihak kedua bekerja di Lembaga Studi Pengembangan Perempuan dan Anak
sebagai Sekretaris Umum untuk jangka waktu ... sampai dengan tanggal ...
PASAL 2
Pihak Kedua akan bekerja pada Pihak Pertama dengan baik mentaati peraturan-
peraturan serta ketentuan-ketentuan lembaga dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Standart Operasional Lembaga yang berlaku.
PASAL 3
Selama kedua belah pihak terikat dalam surat perjanjian kerja maka baik pihak
pertama maupun pihak kedua mempunyai hak dan kewajiban masing-masing .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Kewajiban Pihak Pertama sebagai berikut :
1. Memberikan hak Pihak Kedua seperti yang tercantum dalam surat perjanjian
kerja
2. Melakukan monitoring dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua
Kewajiban Pihak Kedua sebagai berikut :
1. Menjaga visi dan misi Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan
Anak
2. Menjaga nama baik Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak
3. Mematuhi Standart Operasional lembaga
4. Melakukan tugas pokok kerjanya
Pihak Pertama mempunyai hak :
1. Mengingatkan Pihak Kedua apabila Pihak Kedua lalai melakukan tugas
pokok (sesuai dengan Jobdes).
2. Memberikan feedback kinerja Pihak kedua
3. Semua hasil karya yang dihasilkan Pihak Kedua selama bekerja di Pihak
Pertama merupakan hak milik Pihak pertama
Pihak Kedua mempunyai hak :
1. Gaji Pokok Rp ....
2. Beban Kerja Rp ....
3. Transport Rp .... /hari
(sesuai dengan sistem part time dalam bulan yang
bersangkutan)
4. Tunjangan Pengabdian Rp .... /bulan
(kelipatan akan dihitung sesuai dengan ketetentuan )
selama OJT 3 bulan akan menerima gaji 80%.
5. Tunjangan Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lembaga
6. Tunjangan Hari Lebaran, sejumlah 1x gaji yang diterima pada bulan
bersangkutan dengan masa kerja min 1 tahun, apabila kurang dari 1 tahun
akan disesuaikan dengan kebijakan lembaga. Jika LSPPA dalam kondisi tidak
memiliki dana maka tunjangan Hari Lebaran akan diberikan sesuai dengan
kemampuan lembaga.
7. Tunjangan menikah Rp ....
8. Cuti Lebaran 10 hari kerja (untuk non Muslim bisa diambil di hari besar
Agama yang dianut Pihak Kedua)
9. Mendapat Cuti Tahunan 12 hari Kerja setelah bekerja selama 1 (satu) tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PASAL 4
Jika Pihak Kedua diberhentikan dari pekerjaan sebelum berakhirnya Surat
Perjanjian Kerja ini maka dalam hal ini,
1. Pemberhentian yang disebabkan sesuatu kesalahan yang merupakan
pelanggaran terhadap peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan lembaga
dan syarat yang ditetapkan dalam Standart Opersional Lembaga yang berlaku
bagi Karyawan Pihak Pertama, maka Pihak Kedua tidak dapat penggantian
apapun, dan Pihak Pertama dapat menuntut Pihak Kedua atas kerugian yang
diakibatkan oleh perbuatan Pihak Kedua.
2. Pemberhentian yang disebabkan karena kehendak Pihak pertama maka Pihak
Pertama diwajibkan memberi penggantian kerugian atau pesangon sebesar 1
(satu) bulan gaji.
Jika Pihak Kedua mengundurkan diri sebelum masa berakhirnya Surat Perjanjian
Kerja ini maka dalam hal ini:
1. Surat Pengunduran diri diajukan minimal 1 bulan sebelum pengunduran diri,
dan harus mentransfer pekerjaan kepada staff pengganti tanpa di biayai oleh
lembaga.
2. Pihak Kedua akan memberikan semua data dan melaporkan tugas pokoknya
kepada Direktur Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak.
3. Pihak Kedua akan dikenakan sanksi administratif yaitu mengembalikan 3
(tiga) kali gaji yang pernah diterima selama ini.
PASAL 5
Surat Perjanjian Kerja ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu atas
persetujuan kedua belah pihak dengan ketentuan bahwa rencana perpanjangan
atau tidak dari Surat Perjanjian ini harus diberitahukan oleh Pihak pertama kepada
Pihak Kedua paling lambat 1 (satu) bulan sebelum Berakhirnya Surat Perjanjian
ini.
PASAL 6
Apabila terjadi perubahan dalam surat perjanjian kerja ini yang sehubungan
dengan hak dan kewajiban dari Pihak pertama ataupun Pihak Kedua akan diatur
tersendiri dalam bentuk Adendum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PASAL 7
Dalam hal timbulnya persengketaan akibat perjanjian ini, maka akan diselesaikan
secara musyawarah. Apabila setelah diadakan musyawarah tidak terdapat
penyelesaian, maka persoalannya diajukan ke Pengadilan Negeri Yogyakarta.
PASAL 8
Surat Perjanjian Kerja ini dibuat di Yogyakarta, pada tanggal ... dalam rangkap 2
(dua) dan masing-masing pihak satu eksemplar untuk dipergunakan seperlunya.
Ditetapkan di Yogyakarta
Tanggal ....
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
(Nama Direktur Utama) (Nama Karyawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 2
Gambar II. Rincian Gaji Karyawan
Lampiran 3
Gambar III. Slip Gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 4
Gambar IV. Kuitansi Pengeluaran Kas
Lampiran 5
Gambar V. Voucher
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 6
Gambar VI. Surat Bukti Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI