Post on 21-Jan-2020
i
]]ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS,
LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP
INVESTMENT OPPORTUNITY SET
(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang
Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2013-2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
Luthfi Oktavia Fitriani
NIM 21314142
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Luthfi Oktavia Fitriani
NIM : 21314142
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi : Perbankan Syariah (S1)
Judul :ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN
SOLVABILITAS TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET.
(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang Terdaftar di
Daftar Efek Syariah Tahun 2013-2017)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 7 November 2018
Pembimbing
Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.
NIP. 19770507 200003 2 001
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JalanTentaraPelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN
SOLVABILITAS TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET
(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang Terdaftar di Daftar
Efek Syariah Tahun 2013-2017)
DISUSUN OLEH
LUTHFI OKTAVIA FITRIANI
NIM. 21314142
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 20 Desember 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si _____________________
Sekretaris Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si _____________________
Penguji I : Dr. Faqih Nabhan, M.M. _____________________
Penguji II : Fetria Eka Yudiana, M.Si _____________________
Salatiga, 7 November 2018
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Luthfi Oktavia Fitriani
NIM : 21314142
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islamv
Prodi : S1 Perbankan Syariah
Judul :ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN
SOLVABILITAS TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET.
(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang Terdaftar di
Daftar Efek Syariah Tahun 2013-2017)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 7 November 2018
Penulis,
Luthfi Oktavia Fitriani
NIM. 21314142
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Kehidupan itu cuma dua hari. Satu hari untukmu dan satu hari
melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan
gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Karena
keduanya adalah ujian bagimu. –Ali bin Abi Thalib”
Man jadda wa jadda
“Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil”
“Tidak ada impian yang terlalu besar jika dibarengi dengan usaha
yang sama besarnya. Dan usaha besar pun dimulai dari langkah
kecil yang dilakukan terus-menerus. –Fiersa Besari”
vi
PERSEMBAHAN
Teruntuk Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Purwo Darminto (Almarhum)
dan Ibu Sri Endang Nurwati, S.Pdi
yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya, memberikan bimbingan
serta do’a yang tak pernah henti-hentinya untuk anaknya,
Adikku, Riski Nuraini,
Dan keluarga besarku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul“ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS,
LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP INVESTMENT
OPPORTUNITY SET (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang
Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2013-2017)” dengan lancar. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW
yang kita harapkan syafa’atnya di Yaumul Qiyamah.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari
bahwa selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan
tenaga, materi, informasi, waktu, maupun dorongan yang tidak terhingga dari
berbagai pihak. Karena itu dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
viii
4. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini hingga
selesai.
5. Bapak Drs.Machfud, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik (PA)
6. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam
menempuh studi selama ini.
7. Kedua orang tua penulis, Almarhum Ayahanda tercinta Purwo Darminto dan
Ibunda tersayang Sri Endang Nurwati, S.Pd yang senantiasa sabar dalam
memberikan doa serta dukungan baik moril maupun materil. Serta anggota
keluarga lainnya yang juga telah memberikan dukungan serta memotivasi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Adikku Riski Nuraini dan anggota keluarga lainnya yang telah memberikan
semangat dalam penyusunan skripsi ini.
9. Keluarga KKN Posko 91 yang selalu memberikan dukungan.
10. Sahabat saya Ambar, Dewi Purnamasari, Fitri, Karisna, Okta, Devi dan Kurnia.
11. Temen-Teman mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
jurusan S1 Perbankan Syariah.
12. Dan semua pihak yang sudah membantu penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
ix
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran penulisan skripsi ini. Dan
akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan
Alhamdulillahirobbil alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Penulis
x
ABSTRAK
Oktavia Fitriani, Luthfi. 2018. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan
Solvabilitas Terhadap Investment Opportunity Set (IOS) (Studi kasus
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah di Indonesia
Tahun 2013-2017). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program
Studi S1 Perbankan Syariah, IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah
Endraswati, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set (IOS)
pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun
2013-2017. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data
laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Indonesia pada tahun 2013-
2017 yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) melalui website resmi masing-
masing perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di DES berjumlah 30 perusahaan manufaktur.
Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.
Penentuan sampel yang lolos kriteria sebanyak 16 perusahaan sehingga jumlah
observasi dalam penelitian ini 80. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik Analisis Regresi Berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas, dan Solvabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IOS),
sedangkan penelitian variabel Likuiditas berpengaruh negative dan signifikan
terhadap Investment Opportunity Set (IOS).
Kata Kunci : Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), dan Solvabilitas (DER),
Investment Opportunity Set (IOS).
xi
DAFTAR ISI
JUDUL SKRIPSI ........................................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. xv
BAB I .............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................................6
D. Kegunaan Penelitian ..........................................................................................................7
E. Sistematika Penulisan ........................................................................................................7
BAB II ...........................................................................................................................................9
LANDASAN TEORI ....................................................................................................................9
A. Telaah Pustaka ...................................................................................................................9
B. Kerangka Teori ................................................................................................................16
1. Teori Keagenan ............................................................................................................16
2. Analisis Teknikal ..........................................................................................................17
xii
3. Investment Opportunity Set (IOS).................................................................................18
4. Profitabilitas .................................................................................................................21
6. Likuiditas ......................................................................................................................25
7. Solvabilitas ....................................................................................................................27
C. Kerangka Penelitian.........................................................................................................28
D. Hipotesis ............................................................................................................................30
BAB III ........................................................................................................................................34
METODE PENELITIAN ..........................................................................................................34
A. Jenis Penelitian .................................................................................................................34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................................................34
C. Populasi dan Sempel ........................................................................................................34
D. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................................35
1. Jenis dan Sumber Data ................................................................................................35
2. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................................36
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................................................36
1. Set kesempatan investasi (IOS) ...................................................................................36
2. Profitabilitas .................................................................................................................37
3. Likuiditas ......................................................................................................................37
4. Solvabilitas ....................................................................................................................38
F. Metode Analisis Data .......................................................................................................38
1. Statistik Deskriptif .......................................................................................................38
2. Analisis Regresi Linear Berganda...............................................................................39
3. Uji Asumsi Klasik .........................................................................................................42
BAB IV ....................................................................................................................................46
xiii
ANALISIS DATA ...................................................................................................................46
A. Deskripsi Objek Penelitian ..........................................................................................46
B. Asumsi Klasik ...............................................................................................................48
C. Uji Regresi ....................................................................................................................48
BAB V .........................................................................................................................................68
PENUTUP ...................................................................................................................................68
A. Kesimpulan .......................................................................................................................68
B. Saran .................................................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................71
LAMPIRAN ..............................................................................................................................74
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Research Gap ................................................................................................. 11
Tabel 2. 2. Kriteria Penilaian Peringkat ROA ................................................................. 24
Tabel 4. 1. Daftar Perusahaan Manufaktur ...................................................................... 46
Tabel 4. 2. Hasil Uji Statistik Descriptif .......................................................................... 47
Tabel 4. 3. Hasil Uji Normalitas ....................................................................................... 49
Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................................. 50
Tabel 4.17. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................... 52
Tabel 4.20. Hasil Uji Heteroskendastisitas ....................................................................... 54
Tabel 4. 3. Hasil Uji Koefisien determinan ..................................................................... 55
Tabel 4. 6. Hasil Uji F ..................................................................................................... 57
Tabel 4. 9. Hasil Uji T..................................................................................................... 59
Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................... 67
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 29
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan
oleh Bapepam-LK atau Pihak yang disetujui Bapepam-LK. DES tersebut
merupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah dalam menempatkan
dana kelolaannya serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai
keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah.
Keberadaan pasar modal merupakan realitas dan menjadi fenomena
terkini di tengah-tengah kehidupan umat Islam di abad modern ini. Bahkan
hampir negara-negara di seluruh penjuru dunia, telah menggunakan pasar modal
sebagai instrumen penting ekonomi. Begitu pula pada tataran mikro (firm-level
performance), pasar modal telah menarik banyak kalangan pengusaha dan
investor untuk terlibat di dalamnya (Susanto, 2008 ; Muhammad, 2015). Dalam
Islam investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena
dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan bermanfaat bagi
orang lain. Al-qur’an dengan tegas melarang aktivitas penimbunan (iktinaz)
terhadap harta yang dimiliki (Muhammad, 2015). Firman Allah dalam Al-Quran
surat At-Taubah (34) yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
Sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib
2
Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang
pedih,”
Setiap perusahaan pasti mengharapkan dan mengupayakan adanya suatu
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan seperti yang telah digariskan
dalam visi dan misi perusahaan. Perusahaan yang sudah go public akan
berusaha untuk memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan
kesejahteraan para pemegang saham. Penilaian suatu perusahaan sekarang ini
beragam, tidak hanya terfokus pada laporan keuangan saja tetapi ada pula yang
memandang nilai suatu perusahaan juga tercermin dari nilai investasi yang akan
dikeluarkan di masa datang (Afriadi, 2016). Komponen dari nilai perusahaan
yang menghasilkan pilihan untuk membuat investasi dimasa yang akan datang
disebut dengan Investment opportunity set (IOS) (Jamiyah, 2010 ; Afriadi,
2016).
Investment opportunity set merupakan keputusan investasi dalam bentuk
kombinasi aktiva yang dimiliki (asset-in place) dan pilihan pertumbuhan
(growth option) pada masa yang akan datang (Kusuma, 2000). Menurut
Kusuma (2000) dalam Subchan (2016) Investment Opportunity Set merupakan
nilai perusahan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang
ditetapkan manajemen dimasa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan
3
pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih
besar.
Investment opportunity set (IOS) merupakan set peluang investasi yang
berfungsi sebagai prediktor pertumbuhan perusahaan. Investment Opportunity
Set (IOS) digunakan sebagai proksi keputusan investasi karena keputusan
investasi tidak dapat diamati secara langsung. Kallapur dan Trombley (2001)
dalam Adinda (2018) membagi investment opportunity set (IOS) menjadi tiga
jenis proksi Investment Opportunity Set (IOS) yang digunakan dalam bidang
akuntansi dan keuangan, yaitu: proksi Investment Opportunity Set (IOS)
berbasis harga (price based proxies), Investment Opportunity Set (IOS) berbasis
investasi (investment based proxies), dan investment opportunity set (IOS)
berbasis varian (variance measurement).
Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba atau keuntungan. Semakin tinggi profitabilitas yang dapat
diperoleh, maka semakin besar dana yang dapat diinvestasikan ke perusahaan,
dan semakin tinggi pula pertumbuhan perusahaan (Hidayatullah, 2011).
Profitabilitas perusahaan yang tinggi memberikan sinyal yang positif bagi
investor dan kreditor sehingga membuat perusahaan dapat lebih mudah
mendapatkan sumber dana eksternal. Profitabilitas menjadi dasar pertimbangan
bagi investor dan kreditor dalam mengambil suatu keputusan untuk
menginvestasikan dananya ke dalam perusahaan (Andita, 2016). Investor dan
kreditor akan melihat kinerja perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya
4
perusahaannya untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi keuntungan yang
dihasilkan perusahaan maka, semakin besar perusahaan akan memperoleh
kepercayaan dari calon investor dan kreditor (Hidayat, 2010 dalam Andita
2016).
Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (Kasmir, 2013:130). Rasio
likuiditas juga menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengubah aset
lancarnya menjadi kas. Rasio likuiditas dapat diukur dengan berbagai rasio,
misalnya current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Perusahaan yang
mempunyai rasio likuiditas yang tinggi dapat memberikan berita baik atau good
news kepada para investor, karena perusahaan tersebut dianggap mampu
memenuhi kewajiban-kewajibannya. Sebaliknya, perusahaan yang mempunyai
rasio likuiditas yang rendah dapat memberikan berita buruk atau bad news
kepada para investor karena perusahaan tersebut dianggap tidak mampu atau
kurang mampu melunasi kewajiban-kewajibannya. Sehingga dapat dikatakan
bahwa rasio likuiditas mempunyai pengaruh terhadap Investment Opportunity
Set (Hidayatullah, 2011).
Solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan sejauh mana
kebutuhan keuangan perusahaan dibiayai atau dibelanjai dengan kewajiban atau
utang (Jumingan, 2006:74). Rasio solvabilitas dapat diukur dengan berbagai
rasio, misalnya Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Long
Term Debt To Equity Ratio (LTDTER), Times Interest Earned Ratio (TIER),
5
dan fixed charge coverage ratio. Jika rasio solvabilitas suatu perusahaan tinggi,
maka hal itu dapat menunjukkan bahwa semakin besar pula ketergantungan
perusahaan terhadap kreditor sehingga semakin tinggi pula risiko gagal bayar
yang akan dialami perusahaan.
Penelitian terdahulu yang berusaha membandingkan pengaruh set
kesempatan investasi (IOS) menunjukan hasil yang beragam. Saputro (2007)
menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh positif
dan secara statistik signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IOS).
Novianti (2016) menyatakan ROA berpengaruh terhadap Investment
Opportunity Set membuktikan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan
terhadap Investment Opportunity Set IOS. Sari (2012) Pada tahap pendirian,
rasio likuiditas dan rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap Investment
Opportunity Set. Chandra (2012) menyatakan Pada tahap pendirian, likuiditas
tidak berpengaruh signifikan terhadap investment opportunity set (IOS).
Yendrawati (2013) menyatakan rasio solvabilitas tidak berpengaruh terhadap set
kesempatan investasi. Penelitian Sari (2012) menyatakan bahwa solvabilitas
tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IOS),
namun dalam penelitian Hamzah (2007) solvabilitas berpengaruh secara positif
signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IOS).
Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya tentang Investmen
Opportunity Set (IOS) adalah terfokus pada proksi berbasis harga dan investasi.
6
Dengan rasio perhitungannya berbasis harga ialah Market to book value of equity
(MBVE) dan Tobin’Q, adapun yang berbasis investasi ialah Rasio frim value to
book value of PPE.
Berdasarkan uraian diatas dan hasil penelitian terdahulu yang berbeda-
beda, maka penulis mengangkat judul “ANALISIS PENGARUH
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP
INVESTMENT OPPORTUNITY SET (Studi Kasus Perusahaan
Manufaktur di Indonesia yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun
2013-2017)
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Investment Opportunity Set
(IOS)?
2. Bagaimana pengaruh Likuiditas terhadap Investment Opportunity Set (IOS)?
3. Bagaimana pengaruh Solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set
(IOS)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Investment
Opportunity Set (IOS).
7
2. Untuk mengetahui apakah Likuiditas berpengaruh terhadap Investment
Opportunity Set (IOS).
3. Untuk mengetahui apakah Solvabilitas berpengaruh dengan Investment
Opportunity Set (IOS).
D. Kegunaan Penelitian
Adapunpenelitian ini berguna untuk:
1. Bagi peneliti: Menambah wawasan serta merupakan syarat kelulusaan.
2. Bagi IAIN Salatiga: Memperkaya literature tentang apa yang diteliti serta
menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya fakultas ekonomi dan bisnis
islam.
3. Objek penelitian: Memberikan pengetahuan mengenai profitabilitas,
likuiditas, dan solvabilitas terhadap investment opportunity set (IOS) yang
diproksikan dengan Market To Book Value Of Equity (MBVE), Tobin Q, dan
Rasio firm value to book value of PPE (VPPE).
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan dalam memahami
peneliti yang diuraikan penulis. Sistematikan penulisan disusun secara runtut
yang berdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi pendahuluan yang mencakup
latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian memberikan gambaran
8
objek yang akan menggunakan hasil penelitian dan sistematika penulisan yang
berisi urutan penulisan penelitian yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisi landasan teori yang
mencakup kerangka teori yang menjelaskan bangunan teori untuk menganalisis
variabel penelitian, tinjauan pustaka sebagai ringkasan penelitian terdahulu dan
posisi penelitian terkini, kerangka penelitian berupa model hipotesis dalam
bentuk gambar dan hipotesis yang menggambarkan posisi variabel yang akan
diteliti dan pengaruh antara variabel.
BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi metode penelitian
yang mencakup jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, populasi dan
sempel, data yang mencakup jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data
dan skala pengukuran serta definisi konsep dan operasional sampai teknik
analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA. Bab ini berisi analisis penelitian yang
mencakup deskripsi objek penelitian dan analisis data yang telah didapat dari
data laporan keuangan.
BAB V PENUTUP. Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan
dan saran berupa tindakan yang seharusnya dilakukan untuk penelitian
selanjutnya.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian mengenai Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas terhadap
Invesment Opportunity Set dilakukan ssebelumnya oleh beberapa peneliti,
berikut adalah ringkasan yang telah ada:
Penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2007) Pengaruh Kebijakan
Pendanaan, kebijakan Deviden dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Set
Kesempatan Investasi (IOS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh positif dan secara
statistik signifikan terhadap set kesempatan investasi (IOS). Hal ini bertolak
belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Novianti (2016) tentang
Kebijakan hutang, Kebijakan deviden, dan Profitabilitas, serta dampaknya
terhadap Investment Opportunity Set (IOS) yang menjukkan hasil ROA
terhadap investment opportunity set membuktikan bahwa ROA berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap IOS.
Penelitian telah dilakukan sebelumnya oleh Yendrawati, Adhianza
(2016) dan Chandra (2012) menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh
secara negatif signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IOS), namun
dalam penelitian Hamzah (2007), likuiditas memiliki pengaruh positif secara
signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IOS) dalam tahap siklus
10
kehidupan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
(BEJ) pada tahun 2001-2005. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Afriadi
(2016) tentang Pengaruh Kebijakan dividen, kebijakan utang, profitabilitas,
dan likuiditas terhadap investment opportunity set (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-
2014), Likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR) berpengaruh
negatif dan tidak siginifikan terhadap investment opportunity set yang
diproksikan dengan market to book value of equity.
Penelitian Sari (2012) menyatakan bahwa solvabilitas tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IOS). Hal
tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian Subchan (2016) tentang
Pengaruh Kebijakan utang, Kebijakan dividen, Risiko investasi dan
profitabilitas perusahan terhadap set kesempatan investasi yang menunjukkan
hasil kebijakan utang yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh negatif terhadap Investment Opportunity Set. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan tumbuh lebih memilih dana
internal dengan menggunakan laba ditahan, untuk membiayai investasinya.
Hasil tersebut diperkuat oleh Hamzah (2007) tentang analisis rasio likuiditas,
profitabilitas, aktivitas, solvabilitas dan investment opportunity set dalam
tahapan siklus kehidupan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
jakarta (bej) tahun 2001 – 2005 yang menunjukkan solvabilitas berpengaruh
11
positif signifikan terhadap variabel dependen berupa investment opportunity
set (IOS).
Tabel 2.1
Research Gap
Isu: Pengaruh Profitabilitas terhadap Investment Opportunity Set (IOS).
Reseach Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh
Profitabilitas terhadap Investment Opportunity Set (IOS).
Pengaruh
Profitabilitas
terhadap Investment
Opportunity Set.
Akhmad AdiSaputro*
&Lela Hindasah (2007).
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
Profitabilitas yang
diukur dengan ROA
berpengaruh positif
dan secara statistik
signifikan terhadap set
kesempatan investasi
(IOS). Hasil ini
mengindikasi bahwa
dengan adanya
peningkatan ROA,
maka meningkat pula
probabilitas IOS
perusahaan. Dengan
Profitabilitas yang
tinggi, perusahaan
mampu menghasilkan
jumlah laba yang
optimal sehingga
12
menambah jumlah laba
yang ditahan maka
akan meningkatkan
kesempatan
perusahaan untuk
melakukan investasi.
Andita
NoviantidanNicodemus
Simu (2016).
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
ROA terhadap
investment opportunity
set membuktikan
bahwa ROA tidak
berpengaruh signifikan
terhadap IOS.
Reni Yendrawati dan
Feby Rezki Adhianza
(2013).
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
Profitabilitas
berpengaruh
signifikan terhadap
Set Kesempatan
Investasi (IOS).
Elvi Chandra (2012). Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
pada tahap pendirian,
rasio profitabilitas
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap IOS.
13
Maria Agnes Indri
Purnama Sari (2012).
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
pada tahap pendirian,
rasio profitabilitas
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Investment
Opportunity Set.
Isu: Pengaruh Likuiditas terhadap Investment Opportunity Set.
Reseach Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh Likuiditas
Terhadap Investment Opportunity Set.
Pengaruh
Likuidutas terhadap
Investment
Opportunity Set.
Reni Yendrawatidan
Feby Rezki Adhianza
(2013).
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
Likuiditas tidak
berpengaruh terhadap
Set Kesempatan
Investasi (IOS)
Elvi Chandra (2012). Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
pada tahap pendirian,
likuiditas berpengaruh
tidak signifikan
terhadap investment
opportunity set (IOS).
Maria Agnes Indri Hasil penelitian ini
14
Purnama Sari (2012). menyatakan bahwa
pada tahap pendirian,
rasio likuiditas dan
rasio aktivitas
berpengaruh
signifikan terhadap
Investment
OpportunitySet.
Afriadi (2016) Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
Likuiditas yang
diproksikan dengan
current ratio
berpengaruh negatif
dan tidak siginifikan
terhadap investment
opportunity set
Ardi Hamzah (2007) Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
Rasio likuiditas
berpengaruh secara
signifikan terhadap
investment opportunity
set (IOS)
Isu: Pengaruh Solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set.
Reseach Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh
Solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set.
15
Pengaruh
solvabilitas
terhadap Investment
Opportunity Set.
Ardi hamzah (2007) Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
Solvabilitas
terhadapvariabel
dependen berupa
investment opportunity
set (IOS) berpengaruh
positif signifikan.
Elvi Chandra (2012). Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
rasio solvabilitas tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
Investment
Opportunity Set.
Reni Yendrawati dan
Feby Rezki Adhianza
(2013).
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
Rasio solvabilitas
tidak berpengaruh
terhadap set
kesempatan investas.
Maria Agnes Indri
Purnama Sari (2012).
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
Solvabilitas tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Investment
Opportunity Set.
16
Afriadi (2016) Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
kebijakan hutang yang
diproksikan dengan
debt to equity ratio
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap investment
opportunity set.
B. Kerangka Teori
1. Teori Keagenan
Agency Theory adalah teori yang menjelaskan hubungan keagenan dan
masalah-masalah yang ditimbulkannya (Jensen dan Meckling, 1986 dalam
Afriadi, 2016). Hubungan keagenan merupakan hubungan antara dua pihak,
dimana pihak pertama bertindak sebagai prinsipal/pemberi amanat dan
pihak kedua disebut agen yang bertindak sebagai perantara yang mewakili
prinsipal dalam melakukan transaksi dengan pihak ketiga. Pada agency
theory yang disebut prinsipal adalah pemegang saham dan yang dimaksud
agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Pihak prinsipal
tersebut memberi kewenangan kepada agen untuk melakukan transaksi atas
Nama prinsipal dan diharapkan dapat membuat keputusan terbaik bagi
prinsipalnya (Afriadi, 2016). Dalam perusahaan yang telah go public,
hubungan keagenan dicerminkan oleh hubungan antara investor dan
17
manajemen perusahaan. Persoalannya adalah diantara kedua pihak tersebut
seringkali terjadi perbedaan kepentingan. Perbedaan tersebut mengakibatkan
keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan kurang
mengakomodasi kepentingan pihak pemegang saham.
2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham
dengan mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu, volume
perdagangan dan indeks harga saham gabungan (Muhammad, 2015).
Analisis teknikal adalah suatu jenis analisis yang selalu berorientasi kepada
harga (pembukaan, penutupan, tertinggi, terendah) dari suatu instrumen
investasi pada time frame tertentu (price oriented). Analisis ini cukup sering
dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang digunakan dalam
analisis ini berupa grafik, atau program komputer. Dari grafik atau program
komputer dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas, atau
future komoditas yang akan dipilih dalam berinvestasi (Padji, 2008).
Menurut Susanto dan Sabardi (2010) seperti dikutip oleh David (2010)
untuk memahami hal-hal mendasar dalam analisis ini. Ada tiga prinsip
penting yaitu:
a. Segalanya di diskontokan dan digambarkan dalam harga- harga
pasar.
18
b. Harga-harga bergerak dalam suatu kecenderungan yang terus
berlangsung.
c. Kejadian pasar selalu berulang kembali.
3. Investment Opportunity Set (IOS)
Investment Opportunity Set (Mayers, 1977) menyatakan bahwa
perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva riil (asset in place) dan opsi
investasi masa depan. Opsi investasi masa depan ini kemudian dikenal
sebagai set kesempatan investasi atau Investment Opprtunity Set (IOS).
Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun
seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan
investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat
menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami suatu
pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kesempatan yang
hilang. Nilai kesempatan investasi merupakan nilai sekarang dari pilihan-
pilihan perusahaan untuk membuat investsi di masa mendatang. Menurut
Kallapur & Trombley (2001) pertumbuhan merupakan kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan size, sementara set kesempatan investasi
merupakan opsi untuk meningkatkan proyek yang memiliki Net Present
Value (NPV) yang positif.
Menurut Smith dan Watts (1992) Investment Opportunity Set
merupakan hasil dari pilihan-pilihan untuk membuat investasi dimasa
19
mendatang. IOS menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh
keuntungan dari prospek pertumbuhan. Prospek pertumbuhan merupakan
suatu harapan yang diinginkan oleh pihak manajer, investor, serta kreditur.
Prospek perusahaan yang tumbuh bagi investor merupakan suatu hal yang
menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan
memberikan return yang tinggi. Perusahaan yang tumbuh akandirespon
pasar dan peluang pertumbuhan terlihat pada peluang investasi yang
diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai IOS. Secara umum
dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan
atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada
pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan
datang. Dengan demikian, IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga
perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain
dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijakan dan
lain-lain.
Menurut Kallapur dan Trombley (1999) Proksi Investment
Opportunity Set dapat diklasifiksikan ke dalam empat tipe, yaitu:
a. Proksi berbasis harga (price based proxies)
Proksi ini berdasarkan pada perbedaan antara asset dan nilai
perusahaan. Oleh karena itu, proksi ini sangat tergantung pada harga
saham. Perusahaan yang tumbuh akan memililki nilai pasar relatif yang
20
lebih tinggi dibandingkan dengan asset yang dimilikinya. Proksi berbasis
pada harga dibentuk sebagai rasio yang berhubungan dengan pengukuran
asset yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan.
b. Proksi berbasis investasi (investment-based proxiesi)
Proksi berbasis investasi menunjukan tingkat aktivitas investasi
yang tinggi secara positif berhubungan dengan IOS perusahaan. Kegiatan
investasi ini diharapkan dapat memberikan peluang investasi berikutnya
yang semakin besar pada perusahaan yang bersangkutan, perusahaan
dengan IOS yang tinggi juga akan mempunyai tingkat investasi yang
sama tinggi, yang dikonversi menjadi aktiva yang dimiliki. Proksi
berbasis investasi ini dibentuk dengan menggunakan rasio dengan
membandingkan ukuran investasi pada ukuran aktiva yang dimiliki atau
dengan operasi yang dihasilkan dengan asset yang dimiliki.
c. Proksi berbasis ukuran-ukuran varian (variance measures)
Proksi ini berdasarkan ide bahwa suatu pilihan akan menjadi lebih
bernilai sebagai variabilitas dari return dengan mendasarkan pada
peningkatan asset.
d. Proksi berbasis ukuran-ukuran gabungan (composite measures)
Proksi ini menyertakan berbagai wakil atau berdasarkan pada bukti
lain mengenai IOS perusahaan.
21
Proxy-proxy yang digunakan untuk mewakili IOS dalam penelitian
ini adalah:
a. Market to book value of equity
MBVE = (Jumlah saham beredar X Harga Penutupan
Saham) / Total Ekuitas.
b. Tobins Q = {(Jumlah saham beredar X harga penutupan) +
Total Utang } / Total Aktiva.
c. Rasio firm value to book value of PPE
VPPE = {Total aktiva – Total ekuitas + (lembar saham
beredar X harga penutupan saham)} / aktiva tetap bersih.
4. Profitabilitas
Menurut Kasmir (2015:196) tujuan akhir yang ingin dicapai
suatuperusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan. Rasio
profitabilitasmerupakan rasio untuk mengukur tingkat kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkandari penjualan dan
pendapatan investasi.Rasio profitabilitas adalah merupakan rasio utama
dalam seluruhlaporan keuangan, karena tujuan utama perusahaan adalah
hasiloperasi/keuntungan. Keuntungan adalah hasil akhir dari kebijakan
dankeputusan yang di ambil manajemen. Rasio keuntungan akan
22
digunakanuntuk mengukur keefektifan operasi perusahaan sehingga
menghasilkankeuntungan pada perusahaan.Rasio profitabilitas sangat
penting bagi semua pengguna laporantahunan, khususnya investor ekuitas
dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya faktor
penentu perubahan nilaiefek/sekuritas. Pengukuran dan peramalan laba
merupakan pekerjaanpaling penting bagi investor ekuitas. Bagi kreditor,
laba dan arus kasoperasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga
dan pokok.
Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan
keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa
besarkemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan denganmenggunakan
rasio atau perbandingan antara berbagai komponen dilaporan keuangan,
terutama laporan neraca dan laporan laba rugi. Adapuntujuan dan manfaat
rasio profitabilitas sebagai berikut (Kasmir, 2015:197):
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh
perusahaandalam satu periode tertentu.
b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahunsekarang.
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan
modalsendiri.
23
e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan
yangdigunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
5. Return On Asset (ROA)
a. Pengertian Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas
dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan
perusahaan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan manajemen
dalam memperoleh laba dengan aktiva yang dimilikinya.
Menurut Endraswati, (2014) ; Endraswati, (2018) return on asset
(ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Menurut Sutrisno (2009: 222) return on asset (ROA)
sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis yang merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva
yang dimiliki perusahaan. Menurut Syamsuddin (2007: 63) Return on
assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan
mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien
dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk
menghasilkan keuntungan.
24
Menurut Hanafi (2011: 42) Rasio return on asset (ROA) adalah
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Menurut Pandia (2012: 71) return on
asset (ROA) rasio yang menunjukan perbandingan antara laba (sebelum
pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi
pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. Rasio
return on asset (ROA) dirumuskan sebagai berikut:
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ROA adalah rasio yang menggambarkan tentang kemampuan
bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan yang kemudian
menghasilkan keuntungan. Dengan demikian jika ROA tinggi maka
pendapatan bank akan meningkat sehingga bagi hasil yang diterima oleh
nasabah akan semakin besar pula. Sistem penilaian tingkat kesehatan
Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah menurut Surat Edaran Bank
Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Peringkat ROA
Peringkat Kriteria Keterangan
Peringkat 1 ROA > 1.5% Sangat Baik
25
Peringkat 2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Baik
Peringkat 3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Baik
Peringkat 4 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang Baik
Peringkat 5 ROA ≤ 0% Lemah
Sumber: SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011
6. Likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses atau
gagalnya suatu perusahaan. Penyediaan kebutuhan uang tunai untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek menentukan sampai sejauh mana
perusahaan itu menanggung risiko atau dengan perkataan lain, kemampuan
suatu perusahaan untuk mendapatkan kas atau kemampuanna
merealisasikan aktiva non kas menjadi kas. Dengan mengukur proyeksi
likuiditas dapatlah diketahui berapa banyak uang tunai yang dimiliki atau
dapat dicapainya uang tunai dengan menjual kekayaannya. Secara umum
proyeksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang meliputi perikiraan
secara terus menerus akan kebutuhan kas langsung yang di perlukan dari
perusahaan, perikiraan atau kebutuhan kas jangka pendek serta perkiraan
kas jangka panjang. Menurut Lukman Syamsudin (2004:41) mengatakan
bahwa likuiditas adalah: “Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai
kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka
pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang
tersedia.” Likuiditas menurut Fred Weston (2012:129), adalah sebagai
26
berikut : “Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban (utang) jangka pendek artinya apabila perusahaan ditagih, maka
akan mampu memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang
sudah jatuh tempo.” Proyeksi likuiditas merupakan suatu indikator
mengenai kemungkinan kemampuan perusahaan untuk membayarsemua
kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Proyeksi likuiditas tidak hanya berkenaan dengan kemampuannya
untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Dengan demikian,
perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban secara tepat waktu artinya
perusahaan dalam keadaan likuid dan perushaan tersebut mempunyai alat
pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya.
Current Ratio (CR) merupakan ukuran berharga untuk mengukur
kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi current obligationnya.”
Dari pengertian di atas bahwa Proyeksi Rasio Lancar (Current Ratio) adalah
perbaningan antara jumah aktiva lancar dengan hutang lancar. (Bambang
Riyanto, 2008:345) Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai
perusahaan ditambah aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu
satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam
jangka waktu dekat, pada tanggal tertentu seperti tercantum pada neraca.
27
7. Solvabilitas
Pengertian solvabilitas menurut Mamduh M. Hanafi (2009:81) adalah:
“Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Adapun yang dikemukakan oleh Irham
Fahmi (2014:59) bahwa rasio solvabilitas yaitu: “Rasio yang menunjukkan
bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola hutangnya dalam rangka
memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali
hutangnya”. Kemudian Moeljadi (2006:52) mengemukakan bahwa rasio
solvabilitas merupakan : “Kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajiban keuangannya jika perusahaan dilikuidiasi”. Investor sebelum
melakukan penanaman modal di suatu perusahaan akan melihat tingkat
keamanan dan risiko modal yang akan mereka tanamkan pada perusahaan.
Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasiseluruh
hutang yang ada dengan menggunakan seluruh asset yang dimilikinya.
Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total aktiva dengan total
utang, ukuran tersebut mensyaratkan agar perusahaan mampu memenuhi
semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban
jangka panjang.
Analisis Solvabilitas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah
kekayaan perusahaan mampu untuk mendukung kegiatan perusahaan
tersebut. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa solvabilitas
28
merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-
utang perusahaan,baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang
Rumusan untuk mencari rasio ini Berdasarkan jenis-jenis rasio
solvabilitas diatas, penulis akan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER)
sebagai alat ukur dari rasio solvabilitas.
Debt Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio keuangan yang
mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk melunasi semua
hutang dengan modalyang dimiliki (Husnan, 2006:70). Debt To Equity
Ratio is cimpare creditor financing with total asset or owner investments
(Peter M. Bevergin, 2002:309). Artinya rasio total hutang terhadap ekuitas
yang membandingkan pembiayaan kreditur dengan total asset investasi
pemilik. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini
berfungsi mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan hutang (Kasmir, 2011:157-158).
C. Kerangka Penelitian
Berdasarka latar belakang masalah dan landasan teori yang telah
disebutkan diatas, maka kerangka penelitian sebagai dasar dalam mengarahkan
pemikiran untuk mengetahui sejumlah pengaruh Profitabilitas yang diprosikan
dengan Return On Assets (ROA), Likuiditas yang di prosikan dengan Current
Ratio (CR), Solvabilitas yang diproksikan dengan Debt On Equity Ratio (DER)
29
sebagai variabel independent (X) terhadap Investment Opportunity Set (IOS)
yang di proksikan dengan Market To Book Value Of Equity (MVBVE), Tobins
Q dan Rasio Firm Value To Book Value OfPPE (VPPE), sebagai variabel
dependen (Y) dan apakah hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen tersebut. Maka gambar kerangka dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
IOS
(investment
opportunity set)
(Y)
Profitabilitas
(X1)
Likuditas
(X2)
Solvabilitas
(X3)
30
D. Hipotesis
1. Pengaruh Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA)
terhadap Investment Opportunity Set (IOS).
Profitabilitas menggambarkan seberapa besar pertumbuhan perusahaan
pada periode tertentu. Profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa
perusahaan memiliki potensi tingkat bertumbuh yang lebih besar di masa
mendatang Puspitasari, (2012) dalam Novianti, (2016). Pertumbuhan
perusahaan akan memberikan sinyal yang positif bagi investor dan kreditor
untuk menanamkan dananya. Semakin besar dana yang dimiliki perusahaan,
maka semakin besar manajer dapat mengambil keputusan untuk
menginvestasikan sumber dana tersebut ke dalam investasi yang
menguntungkan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan. Uji pengaruh
profitabilitas terhadap IOS yang dilakukan oleh Novianti (2016)
Profitabilitas menjadi dasar pertimbangan bagi investor dan kreditor dalam
mengambil suatu keputusan untuk menginvestasikan dananya ke dalam
perusahaan. Investor dan kreditor akan melihat kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya perusahaannya untuk menghasilkan laba.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan hasil profitabilitas yang diproksikan
dengan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap IOS. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian Afriadi (2016) pada 74 perusahaan manufaktur di
Indonesia dan Maria (2012) pada 40 perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI menunjukkan hasil bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan
31
return on asset berpengaruh positif dan siginifikan terhadap investment
opportunity set. Berdasarkan urian tersebut, maka dapat diajukan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H1: Rasio Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Investment
Opportunity Set (IOS).
2. Pengaruh Likuiditas yang diprosikan dengan Current Ratio (CR) terhadap
Investment Opportunity Set (IOS).
Afriadi (2016) Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Pengertian tersebut menunjukkan apakah
dengan kas yang tersedia perusahaan mengalami kesulitan untuk mendanai
investasinya atau tidak. Perusahaan dikatakan tidak mengalami kesulitan
dalam mendanai investasinya apabila perusahaan mampu menghasilkan kas
dalam membiayai investasi. Semakin besar likuiditas perusahaan maka
penggunaan hutang dalam struktur modalnya akan semakin berkurang,
karena dengan likuiditas yang tinggi, perusahaan memiliki dana tersedia
yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan perusahaan
dengan modal sendiri, dalam pengambilan keputusan investasi biaya modal
sendiri justru diperhitungkan daripada menanggung risiko.
Likuiditas perusahaan cenderung rendah karena banyak dilakukannya
investasi berupa aset tetap oleh perusahaan, sehingga IOS juga akan tinggi
32
karena kesempatan bertumbuh perusahaan juga akan meningkat. Penelitian
yang dilakukan oleh Afriadi (2016) menunjukkan hasil Likuiditas yang
diproksikan dengan current ratio berpengaruh negatif dan tidak siginifikan
terhadap investment opportunity set yang diproksikan dengan market to
book value of equity. Hasil yang sama juga dikemukakan dalam penelitian
Maria (2012) dengan hasil likuiditas yang diproksikan dengan CR
berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada 40 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Penelitian tersebut diperkuat penelitian dari Reni
(2013) pada 33 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menunjukkan
hasil likuiditas berpengaruh negatif terhadap investment opportunity set.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diajukan hipotesis penelitian ini
sebagai berikut:
H2: Rasio Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Investment
Opportunity Set (IOS).
3. Pengaruh Solvabilitas yang diprosikan dengan Debt on Equity Ratio (DER)
terhadap Investment Opportunity Set (IOS).
Solvabilitas perusahaan tinggi karena banyaknya pinjaman oleh pihak
luar. Laba yang diperoleh digunakan untuk membayar hutang sehingga IOS
juga akan rendah. Karena semakin tinggi solvabilitas, makan semakin tinggi
tingkat kebangkrutannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maria (2012)
dengan model regresi linier berganda dan pada 40 perusahaan manufaktur di
Indonesia menunjukkan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh positif
33
signifikan terhadap Investment Opportunity Set. Hal tersebut didukung
dengan hasil penelitian Elvi (2012) pada 54 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI dan Andita (2016) pada 19 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI yang menunjukkan hasil bahwa solvabilitas berpengaruh
positif terhadap investment opportunity set.
Menurut Reni (2013) dalam penelitiannya pada 33 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI menunjukkan hasil solvabilitas
berpengaruh positif terhadap investment opportunity set. Berdasarkan urian
tersebut, maka dapat diajukan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H3: Rasio Solvabilitas berpengaruh positif terhadap Investment
Opportunity Set (IOS).
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan
hipotesis. Bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu rasio
profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas terhadap variabel dependen
yaitu IOS menggunakan analisis regresi, sehingga menghasilkan simpulan yang
bersifat umum dan dapat dipahami oleh pemakai.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah. Waktu penelitian dilaksanakan pada Oktober 2018.
C. Populasi dan Sempel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) dengan total 30 perusahaan dari tahun
2013 sampai tahun 2017.
Sempel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
1997). Teknik pengambilan sempel yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling, yaitu dengan kriteria sebagai
berikut:
35
1) Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah pada periode penelitian
dari tahun 2013 hingga tahun 2017.
2) Perusahaan menyertakan informasi rasio profitabilitas, likuiditas, dan
solvabilitas yang dipublikasikanselama periode penelitian dari tahun 2013
hingga tahun 2017.
3) Perusahaan menyajikan laporan keuangan secara lengkap dari tahun 2013
hingga tahun 2017.
Berdasarkan kriteria di atas, maka diperoleh sejumlah 18 sempel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di DES yang dijadikan objek
penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder merupakan
data yang diolah terlebih dahulu dan merupakan data yang telah ditetapkan.
Menurut waktu pengumpulannya data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data panel. Data panel adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan selama
periode tersebut (Afriadi, 2016).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
berasal dari laporan keuangan masing-masing perusahaan manufaktur yang
36
terdaftar di DES setiap akhir tahun selama masa penelitian yaitu tahun 2013
sampai dengan tahun 2017.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan
teknik dokumentasi mengenai laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES. Dengan teknik ini penulis mengumpulkan data
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di DES dari tahun
2013-2017. Data diperoleh melalui situs resmi OJK dan situs - situs lain
yang diperlukan.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Set kesempatan investasi (IOS)
IOS merupakan variabel yang tidak dapat diobservasi, oleh karena itu
diperlukan proksi. Penelitian ini menghitung IOS untuk tahun 2013 sampai
2017 dengan menggunakan proksi berbasis harga dan investasi (Maria dan
Purnama, 2012). Rasio-rasio perhitungannya sebagai berikut:
Proksi berbasis harga
a. Market to book value of equity
MBVE = (Jumlah saham beredar X Harga Penutupan Saham)/Total
Ekuitas (Afriadi, 2016).
b. Tobins Q = {(Jumlah saham beredar X harga penutupan) + Total
Utang }/Total Aktiva (Elvie, 2012).
37
c. Rasio firm value to book value of PPE
VPPE = {Total aktiva – Total ekuitas + (lembar saham beredar X
harga penutupan saham)} / aktiva tetap bersih (Andita, 2016).
Dengan demikian pengukura IOS dalampenelitian ini terdapat 3 (tiga)
pengukuran yaitu MBVE, TobinQ, dan VPPE.
2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan variabel independen yang diproksikan
dengan return on asset (ROA) menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba atas asset yang dimiliki (Ang 1998; Subchan,
2011) :
ROA = EBIT / total assets
Keterangan:
Earning Before Interest and Tax (EBIT) adalah selisih antara total
pendapatan dengan total pengeluaran tanpa dikurangi oleh kewajiban pajak.
Total Asset adalah seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan (aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar), baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud (Munawir,2002; Subchan, 2011).
3. Likuiditas
Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara aset
lancar dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancar (Brigham dan
38
Houston, 2006:95; Agnes maria, 2012). Rasio Likuiditas diukur dengan
rasio lancar (current ratio) yang dirumuskan:
Current Ratio= Current asset / Current Liability.
4. Solvabilitas
Solvabilitas merupakan rasio pengungkit keuangan yaitu
menggunakan kewajiban untuk memperoleh keuntungan (Subramanyam
dan Wild, 2010:44-45; Agnes maria 2012). Solvabilitas diukur dengan debt
to equity ratio yang dirumuskan:
DER = Total utang / Total ekuitas.
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan
dalam bentuk angka. Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan teknik
analisis statistik dengan dibantu software SPSS. Program olah data SPSS ini
sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang
dicapai dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya. Dalam pengujian data
penelitian ini, peneliti menggunakan software IBM SPSS 21.
1. Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu data dalam variabel yang dilihat dari nilai ratarata
(mean) minimum, maksimum dan standar deviasi (Ghozali, 2001 dalam
Subchan, 2011). Dengan statistika deskriptif, kumpulan data akan tersaji
39
dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari
kumpulan data yang ada. Informasi yang diperoleh dari statistika deskriptif
ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta
kecenderungan suatu gugus data (Taufik, 2017).
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
berganda yaitu penelitian yang menggunakan variabel bebas lebih dari satu
dengan menggunakan regresi sebagai alat analisisnya. Disebut berganda
karena pengaruh yang akan diteliti merupakan pengaruh dari beberapa
variabel bebas dan bukan hanya satu saja yang dikenakan kepada variabel
tergantungn (Muhammad 2015). Analisis regresi berganda dalam penelitian
ini dinotasikan kedalam model sebagai berikut:
IOS = a + b1ROA + b2CR + b3DER + e
Keterangan:
IOS = Investment Opportunity Set
a = Konstanta
b1,b2, b3 = Koefisien regresi
CR = Current Ratio
ROA = Return on Asset
DER = Debt to Equity Ratio
e = Variabel Pengganggu
40
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya adalah untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).
Nilai R2 yang kecil (0) berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan
nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghazali 2013:97).
Kelemahan penggunaan R² adalah bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, banyak
peneliti yang menyarankan penggunaan nilai adjusted R² dari pada nilai
R². Nilai adjusted R² dapat naik atau turun ketika suatu variabel
independen ditambahkan dalam model tidak seperti nilai R². Nilai
adjusted R² bahkan dapat bernilai negative akan tetapi ketika nilai
adjusted R² bernilai negatif maka nilai tersebut dapat dianggap nol
(Ghozali: 2013)
b. Uji Ftest (Secara Simultan)
Uji Ftest pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
41
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji statistik F (Ghozali 2013:98)
adalah:
1) Quick look : bila nilai F lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain menerima HA
(hipotesis alternatif), yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serempak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka Ho
ditolak dan menerima HA.
c. Uji Ttest (Secara Individu)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Cara melakukan uji t (Ghozali 2013:990)
adalah sebagai berikut:
1) Quick look : bila jumlah degree of freendom (df) adalah 20 atau lebih,
dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0
dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Dengan kata lain menerima HA (hipotesis alternatif) yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
42
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik uji t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif (HA) yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda, terlebih dahulu
dilakukan beberapa pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan
untuk menguji kelayakan atas model regresi yang dilakukan dalam
penelitian ini, merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses
regresi. Pelanggaran yang terjadi terhadap asumsi klasik menandakan bahwa
model regresi yang diperoleh kurang valid.
Pengujian dilakukan atas model penelitian supaya bias dinyatakan
bebas dari penyimpangan asumsi klasik yaitu normalitas, multikolinearitas,
autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Dari uji asumsi klasik tersebut dapat
dinyatakan bahwa data penelitian ini memenuhi asumsi klasik (Nurvarida,
2017).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali 2013:160). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
43
menguji normalitas data yaitu dengan metode kolmogorov-smirnov
test>0,005.
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji
apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan uji statistic one-sample kolmogorov-
smirnov test untuk memastikan apakah data kita normal atau tidak. Jika
nilai output Asymp. Sig. (2=tailed) lebih besar dari 0.05, maka data
terdistribusi normal (Latan dan Temalagi, (2013) dalam Nurvarida
(2017).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Berikut adalah cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas dalam model regresi (Ghozali 2011:105)
1) Multikolonieritasdapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
serta variance inflation factor (VIF).Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum
44
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi kolerasi, maka dinamakan ada masalah atau problem autokolerasi
(Ghozali, 2006).
Autokolerasi dapat terjadi apabila suatu keadaan dimana variabel
gangguan pada periode tertentu. Berkorelasi dengan variabel
pengganggu pada periode lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Waston (DW test)
dengan kriteria du<dw<4-du (Bawono, 2006).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskendastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya hereroskedastisitas dalam penelitian ini
45
menggunakan metode Uji White, yaitu meregresi residual kuadrat (U²t)
dengan variabel independent, variabel independen kuadrat dan perkalian
(interaksi) variabel independen. Model regresi yang baik adalah yang
tidak mengandung adanya heteroskendastisitas. Pengambilan keputusan
didapatkan dari nilai R² untuk menghitung c², dimana c² = n x R².
Jikanilai c² hitung < c² tabel maka dapat disimpulkan tidak adanya
heteroskendastisitas (Ghozali, 2006).
46
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah mulai tahun 2013 dan masih beroperasi hingga
2017. Objek dalam penelitian ini terdiri dari 16 (enambelas) Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah yang akan digambarkan
dalam tabel 4.1 yaitu :
Tabel 4.1
Daftar Perusahaan Manufaktur
No Nama Emiten Nama Perusahan
1 TCID PT Mandom Indonesia Tbk.
2 MYOR PT Mayor Indonesia Tbk.
3 PYFA PT Pyridam Indonesia Tbk.
4 KLBF PT Kalbe Farma Tbk.
5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
6 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk.
7 DVLA PT Darya-Varia Laboratorium Tbk.
8 MERK PT Merck Tbk.
9 SKBM PT Sekar Bumi Tbk.
10 SKLT PT Sekar Laut Tbk.
11 BTEK PT Bumi Teknokultur Unggul Tbk.
12 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.
13 PYFA PT Prasidha Aaneka Niaga Tbk.
14 JPFA PT Jafpa Comfeed Indonesia Tbk.
47
15 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
16 RANC PT Supra Boga Lestari Tbk.
Sementara itu, untuk periode laporan keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini akan digunakan dalam tabel 4.2 sesuai dengan hasil uji deskriptif:
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Descriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
MBVE 80 .002508 210555728.54
4727
6625768.53331
938
32260306.6
52273625
TOBINQ 80 .419057 4905524607.0
00000
120007302.067
45227
663766444.
932481900
VPPE 80 .511369 367385.40960
0
4688.40918249 41066.2844
70926
ROA 80 .100000 38.570000 7.82637500 6.27490304
4
CR 80 .310000 532.500000 140.05238750 151.194175
335
DER 80 .280000 191.550000 44.69451250 51.4779901
86
Valid N (listwise) 80
Sumber: data yang diolah 2018
Output hasil uji statistic deskriptif tersebut diatas menunjukkan jumlah
data pengamatan ada 80. Dengan penjabaran setiap variabel sebagai berikut:
1. Dari data pengamatan nilai MBVE terkecil (minimum) adalah 0.002508 dan
nilai terbesar (maksimum) adalah 210555728.Rata-rata nilai MBVE dari 80
data pengamatan adalah 2.1055573 dengan standar deviasi sebesar
32260306.
48
2. Dari data pengamatan nilai TobinQ terkecil (minimum) adalah 0.419057
dan nilai terbesar (maksimum) adalah 4905524607. Rata-rata nilai TobinQ
dari 80 data pengamatan adalah 120007302 dengan standar deviasi sebesar
663766444.
3. Dari data pengamatan nilai VPPE terkecil (minimum) adalah 0.511369 dan
nilai terbesar (maksimum) adalah 367385. Rata-rata nilai VPPE dari 80 data
pengamatan adalah 4688 dengan standar deviasi sebesar 41066.
4. Dari data pengamatan nilai ROA terkecil (minimum) adalah 0.10000 dan
nilai terbesar (maksimum) adalah 38.57000. Rata-rata nilai ROA dari 80
data pengamatan adalah 7.826375 dengan standar deviasi sebesar 6.274904.
5. Dari data pengamatan nilai CR terkecil (minimum) adalah 0.310000 dan
nilai terbesar (maksimum) adalah 532.500000. Rata-rata nilai CR dari 80
data pengamatan adalah 140.05238 dengan standar deviasi sebesar
151.19417.
6. Dari data pengamatan nilai DER terkecil (minimum) adalah 0.280000 dan
nilai terbesar (maksimum) adalah 191.55000. Rata-rata nilai DER dari 80
data pengamatan adalah 44.69452 dengan standar deviasi sebesar 51.47799.
B. Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki normal (ghozali, 2006). Salah
satu cara yangdapat dilakukan untuk menguji normalitas data yaitu dengan
49
metode kolomogorov-smirnov test > 0,005. Hasil uji kolomogorov-Smirnov
(K-S) dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
Unstandardize
d Residual
Unstandardize
d Residual
N 80 80 80
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000 .0000000 .0000000
Std. Deviation 2.70507312 2.64620956 .90791324
Most Extreme
Differences
Absolute .157 .133 .140
Positive .123 .133 .140
Negative -.157 -.112 -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.408 1.187 1.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .119 .088
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Berdasarkan hasil tabel 4.3, dapat dilihat nilai probabilitas sebesar
0,058, 0,119, dan 0,088 yang berada diatas 0,005. Hal ini menunjukkan
maka bahwa adanya distribusi data yang normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent)
(Ghozali, 2013). Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
50
50
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.438 .935 2.606 .011
LG10ROA 2.293 .935 .306 2.453 .017 .786 1.273
LG10CR -1.355 .441 -.506 -3.068 .003 .450 2.221
LG10DER 1.360 .547 .434 2.485 .015 .402 2.491
a. Dependent Variable: LG10MBVE
Tabel 4.5
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1 (Constant
)
3.241 .917 3.534 .001
51
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.4, 4.5, 4.6 diatas, dapat diketahui hasil
perhitungan nilai menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai
tolerance kurang dari 0.10 dan hasil perhitungan Variance Inflation Factor
(VIF) juga tidak terdapat nilai yang lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi Multikolonieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan
LG10ROA 1.830 .916 .254 1.997 .050 .786 1.273
LG10CR -.992 .433 -.385 -2.293 .025 .450 2.221
LG10DER .612 .536 .203 1.141 .258 .402 2.491
a. Dependent Variable: LG10TOBINQ
Tabel 4.6
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .558 .329 1.698 .094
LG10ROA .665 .328 .243 2.025 .047 .786 1.273
LG10CR -.598 .155 -.610 -3.854 .000 .450 2.221
LG10DER .358 .192 .312 1.863 .067 .402 2.491
a. Dependent Variable: LG10VPPE
52
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006).
Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan
uji Durbin-watson (DW test) dengan kriteria du<dw<4-du. Model regresi
yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat
dilihat pada tabel berikut:
TTabel 4.8
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .332a .110 .072 2.64903 .894
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10TOBINQ
Tabel 4.9
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Tabel 4.7 Hasil Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .378a .143 .106 2.70197 1.021
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10MBVE
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .460a .211 .177 2.94934 .762
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10VPPE
53
Nilai DW pada tabel 4.7 sebesar 1.021 akan dibandingkan dengan
nilai Dwtabel sebesar dl 1.688 dan nilai du 1.560 (sig 0.05, n=80, k=3).
Setelah nilai DW 1.021 dibandingkan dengan DWtabel maka nilainya
berada pada rentang du<d<4-du, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
model regresi tidak terdapat autokorelasi.
Nilai DW pada tabel 4.8 sebesar 0.894 akan dibandingkan dengan
nilai Dwtabel sebesar dl 1.688 dan nilai du 1.560 (sig 0.05, n=80, k=3).
Setelah nilai DW 0.894 dibandingkan dengan DWtabel maka nilainya
berada pada rentang du<d<4-du, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
model regresi tidak terdapat autokorelasi.
Nilai DW pada tabel 4.9 sebesar 0.762 akan dibandingkan dengan
nilai Dwtabel sebesar dl 1.688 dan nilai du 1.560 (sig 0.05, n=80, k=3).
Setelah nilai DW 0.762 dibandingkan dengan DWtabel maka nilainya
berada pada rentang du<d<4-du, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
model regresi tidak terdapat autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari sesidual sattu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Dalam mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskendistisitas dapat dilakukan uji whitedengan kriteria
c²hitung <c²tabel berarti data terbebas dari heteroskendastisitas. Hasil uji
heteroskendastisitas dengan uji white pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
54
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskendastisitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .349a .122 .043 5.69268
a. Predictors: (Constant), CRDER, ROAKUADRAT, CRKUADRAT, DERKUADRAT,
ROADER, ROACR
b. Dependent Variable: RESKUADRAT
Tabel 4.11
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .220a .048 -.037 7.22098
a. Predictors: (Constant), CRDER, ROAKUADRAT, CRKUADRAT, DERKUADRAT,
ROADER, ROACR
b. Dependent Variable: RES2KUADRAT
Tabel 4.12
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .234a .055 -.030 2.16796
a. Predictors: (Constant), CRDER, ROAKUADRAT, CRKUADRAT, DERKUADRAT,
ROADER, ROACR
b. Dependent Variable: RES3KUADRAT
Sumber : Data Sekunder yang diolah 2018
Dari tabel 4.10 diatas, R²memiliki nilai 0.122 maka dari itu
diperoleh bernilai 9.028 dimana C² = n* R² (n=80) dan nilai C² tabel
96.21. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak dapat
heretoskedastisitas karena C²hitung < C² tabel.
Dari tabel 4.11 diatas, R²memiliki nilai 0.048 maka dari itu
diperoleh C² bernilai 3.552 dimana C²= n*R2 (n=80) dan nilai C² tabel
55
96.21. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak dapat
heretoskedastisitas karena C² hitung <C²tabel.
Dari tabel 4.12 diatas, R²memiliki nilai 0.55 maka dari itu
diperoleh C² bernilai 40.7 dimana C²= n * R² (n=80) dan nilai C²tabel
96.21. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak dapat
heretoskedastisitas karena C²hitung < C²tabel.
C. Uji Regresi
a. Uji Koefisien determinan
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien determinan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .378a .143 .106 2.70197
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10MBVE
Tabel 4.14
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .332a .110 .172 2.64903
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
56
b. Dependent Variable: LG10TOBINQ
Tabel 4.15
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .460a .211 .177 .94934
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10VPPE
Sumber : data yang diolah 2018
Output dalam tabel 4.13 menunjukkan besarnya Adjusted R² adalah
0,106 yang berarti konstribusi variabel independen
menjelaskan/mempengaruhi variabel dependen sebesar 10.6%. Sedangkan
sisanya 90.4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.
Output dalam tabel 4.14 menunjukkan besarnya Adjusted R² adalah
0.172 yang berarti konstribusi variabel independen
menjelaskan/mempengaruhi variabel dependen sebesar 17.2%. Sedangkan
sisanya 82.8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.
Output dalam tabel 4.15 menunjukkan besarnya Adjusted R²adalah
0.177 yang berarti konstribusi variabel independen
menjelaskan/mempengaruhi variabel dependen sebesar 17.2%. Sedangkan
sisanya 82.3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.
57
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Koefisien regresi diuji apakah serentak dengan menggunakan
ANOVA, untuk mengetahui apakah keserempakan tersebut mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap model. Uji ini dilakukan untuk
membandinkan pada nilai signifikan (α= 5%) pada tingkat derajat 5%.
Hasil uji statistic penilaian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 85.105 3 28.368 3.886 .013b
Residual 511.047 70 7.301
Total 596.151 73
a. Dependent Variable: LG_MBVE
b. Predictors: (Constant), LG_DER, LG_ROA, LG_CR
Tabel 4.17
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 60.891 3 20.297 2.892 .041b
Residual 491.216 70 7.017
Total 552.108 73
a. Dependent Variable: LG_TOBINQ
b. Predictors: (Constant), LG_DER, LG_ROA, LG_CR
58
Sumber: Data sekunder yang diolah 2018
Dari output pada tabel 4.16, 4.17 dan 4.18, diperoleh nilai Fhitung
pada tabel 4.16 sebesar 3.886 diketahui Ftabel 2.72 (k=3, n=73, α=0.05),
tabel 4.17 nilai Fhitung sebesar 2.892 diketahui Ftabel 2.72 (k=3, n=73,
α=0.05), dan pada tabel 4.18 nilai Fhitung sebesar 6.250 diketahui Ftabel
2.72 (k=3, n=73, α=0.05). karena nilai Fhitung > Ftabel dan nilai
signifikannya 0.00 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen (ROA, CR, DER) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen (IOS yang diproksikan dengan MBVE, TobinQ, dan
VPPE.
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)
Menurut mudrajad (2003), uji t bertujuan untuk menguji pengaruh
secara persial antara variabel independen terhadap variabel dependen
dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstanta. Hasil pengujian
terhadap t-statistik dengan standar signifikan α= 5% yaitu jika sig <α,
maka hipotesis diterima. Dalam penelitian ini hasil uji t terdapat dalam
tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.18
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 16.898 3 5.633 6.250 .001b
Residual 63.088 70 .901
Total 79.986 73
a. Dependent Variable: LG_VPPE
b. Predictors: (Constant), LG_DER, LG_ROA, LG_CR
59
Tabel 4.19 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.438 .935 2.606 .011
LG10ROA 2.293 .935 .306 2.453 .017
LG10CR -1.355 .441 -.506 -3.068 .003
LG10DER 1.360 .547 .434 2.485 .015
a. Dependent Variable: LG10MBVE
Tabel 4.20
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.241 .917 3.534 .001
LG10ROA 1.830 .916 .254 1.997 .050
LG10CR -.992 .433 -.385 -2.293 .025
LG10DER .612 .536 .203 1.141 .258
a. Dependent Variable: LG10TOBINQ
Tabel 4.21
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .558 .329 1.698 .094
LG_ROA .665 .328 .243 2.025 .047
LG_CR -.598 .155 -.610 -3.854 .000
LG_DER .358 .192 .312 1.863 .067
a. Dependent Variable: LG_VPPE
60
Keterangan tabel 4.19
a) Kostanta 2.348 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel independen
konstan, maka rata-rata tingkat MBVE akan meningkat sebesar 2.348
satuan.
b) Koefisien regresi ROA sebesar 2.293 menyatakan bahwa setiap
kenaikan satu kesatuan rasio ROA akan metingkat MBVE sebesar
2.293 satuan
c) Koefisien regresi CR sebesar -1.355 menyatakan bahwa setiap kenaikan
satu satuan rasio CR akan menurun tingkat MBVE sebesar -1.355
satuan.
d) Koefisien regresi DER 1.360 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu
kesatuan rasio DER akan meningkatkan MBVE sebesar 1.360 satuan.
Keterangan tabel 4.20
a) Kostanta 3.241 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel independen
konstan, maka rata-rata tingkat TobinQ akan meningkat sebesar 3.241
satuan.
b) Koefisien regresi ROA sebesar 1.830 menyatakan bahwa setiap
kenaikan satu kesatuan rasio ROA akan metingkat TobinQ sebesar
1.830 satuan
c) Koefisien regresi CR sebesar -0.992 menyatakan bahwa setiap kenaikan
satu satuan rasio CR akan menurun tingkat TobinQ sebesar -0.992
satuan.
61
d) Koefisien regresi DER 0.612 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu
kesatuan rasio DER akan meningkatkan TobinQ sebesar 0.612 satuan.
Keterangan tabel 4.21
a) Kostanta 0.558 menyatakan bahwa jika rata-rata variabel independen
konstan, maka rata-rata tingkat VPEE akan meningkat sebesar 0.558
satuan.
b) Koefisien regresi ROA sebesar 0.665 menyatakan bahwa setiap
kenaikan satu kesatuan rasio ROA akan metingkat VPPE sebesar 0.665
satuan
c) Koefisien regresi CR sebesar -0.598 menyatakan bahwa setiap kenaikan
satu satuan rasio CR akan menurun tingkat VPPE sebesar -0.598 satuan.
d) Koefisien regresi DER 0.358 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu
kesatuan rasio DER akan meningkatkan VPPE sebesar 0.358 satuan.
Dari tabel 4.19, 4.20 dan 4.21 diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Pengaruh Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA terhadap
Investment Opportunity Set (IOS).
Berdasarkan hasil tabel 4.19 uji T koefisien regresi ROA sebesar
2.293 dan nilai signifikan 0.017. Hal ini berarti kenaikan satu kesatuan
rasio ROA akan meningkatkan IOS yang diprosikan dengan MBVE
sebesar 2.293 satuan.
Pada tabel 4.20 hasil uji T koefisien regresi ROA sebesar 1.830
dan nilai signifikan 0.050. Hal ini berarti kenaikan satu kesatuan rasio
62
ROA akan meningkatkan IOS yang diproksikan dengan TobinQ sebesar
1.830 satuan.
Pada tabel 4.21 hasil uji T koefisien regresi ROA sebesar 0.665
dengan nilai signifikan 0.047. Hal ini berarti kenaikan satu kesatuan
rasio ROA akan meningkatkan IOS yang diproksikan dengan VPPE
sebesar 0.665 satuan. Dengan demikian penelitian ini menerima H1
yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap
IOS yang berarti setiap kenaikan satu kesatuan nilai ROA akan
meningkatkan nilai IOS. Hasil penelitian yang positif ini menunjukkan
bahwa ROA yang tinggi dapat memberikan kesempatan sebuah
perusahaan untuk bertumbuh.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Lestari (2004) dan Chandra (2012) yang menyatakan
bahwa profitabilitas berhubungan positif signifikan terhadap investment
opportunity set. Dengan demikian disimpulkan bahwa profitabilitas
yang tinggi memberikan sinyal mengenai pertumbuhan perusahaan
dimasa yang akan datang. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian
Andita (2016), Reni (2013) dan Subchan & Sudarman (2011) yang
menunjukkan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap
investment opportunity set. Dari hasil ini disimpulkan bahwa
perusahaan-perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi memiliki
kemampuan yang lebih besar dalam menyisihkan laba ditahan, sehingga
63
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melakukan investasi dan
tumbuh dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas yang rendah (Elvi, 2012).
b. Pengaruh Likuiditas yang diproksikan dengan CR terhadap Investment
Opportunity Set (IOS).
Berdasarkan hasil uji T tersebut dinyatakan bahwa CR
berpengaruh negatif signifikan terhadap Investment Opportuniti Set
(IOS). Nilai Koefisien regresi pada tabel 4.19 CR sebesar -1.355 dan
nilai signifikan sebesar 0.003. Hal ini berarti setiap kenaikan satu
kesatuan CR akan menurunkan tingkat IOS yang diproksikan dengan
MBVE sebesar 1.355 satuan.
Nilai Koefisien regresi pada tabel 4.20 CR sebesar -0.992 dan
nilai signifikan sebesar 0.025. Hal ini berarti setiap kenaikan satu
kesatuan CR akan menurunkan tingkat IOS yang diproksikan dengan
TobinQ sebesar 0.992 satuan.
Nilai Koefisien regresi pada tabel 4.21 CR sebesar -0.598 dan
nilai signifikan sebesar 0.000. Hal ini berarti setiap kenaikan satu
kesatuan CR akan menurunkan tingkat IOS yang diproksikan dengan
VPPE sebesar 0.598 satuan. Dengan demikian penelitian ini diterima H2
yang menyatakan bahwa CR berpengaruh negatif terhadap IOS yang
berarti setiap kenaikan nilai CR justru akan menurunkan nilai IOS. Hasil
penelitian yang negatif ini menunjukkan bahwa CR yang besar atau
64
kecil maka nilai current ratio perusahaan tidak mempengaruhi
kesempatan investasi suatu perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Hamzah (2006) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak memiliki
pengaruh terhadap investment opportunity set dikarenakan tingkat
likuiditas yang tinggi pada tahap ini banyak pengeluaran yang dilakukan
bila dibandingkan dengan aliran kas yang masuk pada perusahaan yang
menandakan kesempatan bertumbuh suatu perusahaan cenderung rendah
rendah akibat adanya kemungkinan aktiva tetap banyak dijual atau
mengalami penurunan nilai dikarenakan oleh faktor ekonomi atau
depresiasi. Penelitian tersebut diperkuat oleh penelitian Reni (2013),
Maria (2012) dan Afriadi (2016) yang menunjukkan hasil bahwa
likuiditas berpengaruh negatif terhadap investment opportunity set. Hal
ini disebabkan oleh lebih banyak aktiva lancar yang ada di perusahaan
dibandingkan dengan aktiva tetapnya. Namun, hasil ini tidak sesuai
dengan penelitian Nika dan Mahaputra (2011) yang menyatakan
likuiditas berpengaruh positif terhadap investment opportunity set. Hal
tersebut disebabkan perusahaan memiliki jumlah asset lancar lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah hutang yang dimiliki oleh
perusahaan maka perusahaan akan memiliki kesempatan yang lebih
tinggi untuk melakukan investasi.
65
c. Pengaruh Solvabilitas yang diproksikan dengan DER terhadap Investment
Opportunity Set (IOS).
Berdasarkan hasil uji T tersebut dinyatakan bahwa DER
berpengaruh positif signifikan terhadap Investment Opportuniti Set (IOS).
Nilai koefisien regresi pada tabel 4.19 DER sebesar 1.360 dan nilai
signifikan sebesar 0.015. Hal ini berarti setiap kenaikan satu kesatuan
DER akan meningkatkan tingkat IOS yang diproksikan dengan MBVE
sebesar 1.360 satuan.
Nilai koefisien regresi pada tabel 4.20 DER sebesar 0.612 dan
nilai signifikan sebesar 0.258. Hal ini berarti setiap kenaikan satu
kesatuan DER akan meningkatkan tingkat IOS yang diproksikan dengan
TobinQ sebesar 0.612 satuan.
Nilai koefisien regresi pada tabel 4.21 DER sebesar 0.358 dan
nilai signifikan sebesar 0.067. Hal ini berarti setiap kenaikan satu
kesatuan DER akan meningkatkan tingkat IOS yang diproksikan dengan
VPPE sebesar 0.358 satuan. Dengan demikian penelitian ini menerima
H3 yang menyatakan bahwa DER berpengaruh positif terhadap IOS yang
berarti setiap kenaikan nilai DER akan meningkatkan nilai IOS. Hasil
penelitian yang positif ini menunjukkan bahwa DER yang semakin tinggi
maka tingkat kewajiban perusahaan akan semakin tinggi kemungkinan
perusahaan mengalami kebangkrutan (Gumanti dan Puspitasari, 2008).
66
Hasil penelitian ini diperkuat dengan adanya penelitian
sebelumnya yang dilakukan (Elvi, 2012) yang menunjukkan hasil
Solvabilitas dengan model regresi linier berganda menunjukkan rasio
solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Investment
Opportunity Set. Namun hasil penelitian ini tak sejalan dengan penelitian
Maria (2012) dan Hamzah (2006) yang menyatakan bahwa solvabilitas
yang diproksikan dengan DER berpengaruh negatif terhadap IOS
disebabkan oleh semakin besar rasio solvabilitas yang dipunyai oleh
perusahaan, maka semakin kecil kesempatan bertumbuh perusahaan. Ini
dikarenakan oleh laba yang diperoleh perusahaan digunakan untuk
membayar kewajiban pada pihak ketiga, bukan untuk investasi yang
dilakukan perusahaan.
67
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
H1 Profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Investment Opportunity
set.
Diterima
H2 Likuiditas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Investment Opportunity
Set.
Diterima
H3 Solvabilitas berpengaruh positif terhadap
Investment Opportunity Set.
Diterima
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menguji
pengaruh profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terhadap Investment
Opportunity Set (IOS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar
Efek Syariah (DES), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh positif signifikan
terhadap IOS yang diproksikan dengan MBVE pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES.
2. Likuiditas yang diproksikan dengan CR berpengaruh negative terhadap IOS
yang di proksikan dengan MBVE pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di DES.
3. Solvabilitas yang diproksikan dengan DER berpengaruh positif signifikan
terhadap IOS yang diproksikan dengan MBVE pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES.
4. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh positif signifikan
terhadap IOS yang diproksikan dengan TobinQ pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES.
69
5. Likuiditas yang diproksikan dengan CR berpengaruh negatif signifikan
terhadap IOS yang diproksikan dengan TobinQ pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES.
6. Solvabilitas yang diproksikan dengan DER berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap IOS yang diproksikan dengan TobinQ pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di DES.
7. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh positif signifikan
terhadap IOS yang diproksikan dengan VPPE pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES.
8. Likuiditas yang diproksikan dengan CR berpengaruh negatif signifikan
terhadap IOS yang diproksikan dengan VPPE pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES.
9. Solvabilitas yang diproksikan dengan DER berpengaruh positif signifikan
terhadap IOS yang diproksikan dengan VPPE pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di DES.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel sehingga diharapkan
penelitian selanjutnya akan lebih baik jika menambahkan variabel-variabel
lain.
70
2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel X Profitabilitas, Likuiditas,dan
Solvabilitas dan Y Investment Opportunity Set, sehingga diharapkan
penelitian selanjutnya akan lebih baik jika menambahkan variabel
Moderating atau Intervening.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah objek penelitian jadi
tidak hanya terbatas pada DES saja.
71
DAFTAR PUSTAKA
Afriadi. Pengaruh Kebijakan dividen, kebijakan utang, profitabilitas, dan likuiditas
terhadap investment opportunity set.(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur).
Jurnal Akuntansi Vol. 4, No. 1, Tahun 2016
Anogara, Pandji & Pakarti, Piji. Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Chandra, Elvie. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Investment Opportunity Set
(IOS) Dalam Tahapan Siklus Kehidupan Perusahaan ManufakturYang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2010. Berkala Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 1, Januari 2012
David Sukardi Kodrat, Kurniawan Indonanjaya. 2010. Manajemen Investasi:
Pendekatan teknikal dan Fundamental untuk Analisis saham. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Endraswati, Hikmah, dkk. 2014. Board of Directors and Remuneration in Indonesian
Banking. GSTF Journal on Business Review (GBR). Vol. 3, No.3, Juni 2014
Endraswati, Hikmah. 2018. Gender Diversity in Board of Directors and Firm
Performance: A Study in Indonesian Sharia Banks. Review of Integrative
Business and Economics Research. Vol. 7, Supplementary Issue 1
Ghazali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program SPSS,
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hamzah, Ardi. Analisis rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, solvabilitas dan
investment opportunity set dalam tahapan siklus kehidupan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta (bej) tahun 2001 – 2005.
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.2 No.2, Juli 2007
Hidayatullah, Surya Kholid, 2011. Analisis rasio Likuiditas, Profitabilitas dan
Solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set (IOS) pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2009,
Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang.
72
Kallpur, S., And Trombley, M. K., 2001. The Investment Opportunity Set:
determinants, consequences and meansurement. Managerial Finance. 27 (3):
3-15.
Kallpur, S., and M. A. Trombley. 1999. The association between Investment
Opportunity Set Proxies and realized growth. Journal of Business Finance &
Accounting. Vol.26 No.3:505-519.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mayers, S.C., 1977. Determinants of corporate borrowing. Journal of Finncial
Economics. 5:147-175
Novianti1, Andita dan Nicodemus Simu. Kebijakan hutang, Kebijakan deviden, dan
Profitabilitas, serta dampaknya terhadap investment opportunity set (IOS).
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 9. No. 1, April 2016.
P T D a r y a V a r i a L a b o r a t o r i u m T b k . 2 0 1 5 .
A n n u a l R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . d a r y a v a r i a l a b o r a t u r i u m . c o . i d .
D i a k s e s p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T I n d o f a r m a I n d o n e s i a T b k . 2 0 1 5 .
A n n u a l r e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . i n d o f a r m a i n d o n e s i a . c o . i d
P T I n d o f o o d S u k s e s M a k m u r T b k . 2 0 1 5 .
A n n u a l R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . i n d o f o o d s u k s e s m k a m u r c o . i d .
D i a k s e s p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T K a l b e F a r m a T b k . 2 0 1 5 . A n n u a l
R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . k a l b e f a r m a . c o . i d . D i a k s e s
p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
73
P T L a n g g e n g M a k m u r I n d u s t r i T b k .
2 0 1 5 . A n n u a l R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . l a n g g e n g m a k u r i n d u s t r i . c o . i d .
D i a k s e s p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T M a n d o n I n d o n e s i a T b k . 2 0 1 5 . A n n u a l
R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . m a n d o n i n d o n e s i a . c o . i d .
D i a k s e s p a d a o k t o b e r 2 0 1 8 .
P T M a y o r I n d o n e s i a T b k . 2 0 1 5 . A n n u a l
R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . m a y o r i n d o n e s i a . c o . i d . D i a k s e s
p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T M e r c k T b k . 2 0 1 5 . A n n u a l R e p o r t
2 0 1 3 - 2 0 1 5 . w w w . m a r c k . c o . i d .
D i a k s e s p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T P y r i d m a I n d o n e s i a T b k . 2 0 1 5 . A n n u a l
R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . p y r i d m a i n d o n e s i a . c o . i d .
D i a k s e s p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T S e k a r B u m i T b k . 2 0 1 5 . A n n u a l
R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
w w w . s e k a r b u m i . c o . i d . D i a k s e s p a d a
O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T S e k a r L a u t T b k . 2 0 1 5 . A n n u a l R e p o r t
2 0 1 3 - 2 0 1 5 . w w w . s e k a r l a u t . c o . i d .
D i a k s e s p a d a O k t o b e r 2 0 1 8 .
P T U n i l e v e r I n d o n e s i a T b k . 2 0 1 5 .
A n n u a l R e p o r t 2 0 1 3 - 2 0 1 5 .
74
w w w . u n i l e v e r i n d o n e s i a . c o . i d .
D i a k s e s p a d a o k t o b e r 2 0 1 8 .
Saputro, Akhmad Adi & Lela Hindasah. Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Deviden
dan ProfitabilitasPerusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS).
Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 8 No. 1, hal: 58-71, Januari 2007.
Sari, Maria Agnes Indri Purnama. Pengaruh Rasio Keuangan TerhadapInvestment
Opportunity Set(IOS) Dalam Tahapan Siklus Kehidupan Perusahaan
ManufakturYang Terdaftar Di Bursa Efk Indonesia (BEI) Tahun 2006-2010.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol.1, No. 2, Maret 2012.
Smith, Jr., W. Clifford and R. L. Watts. 1992. The Investment Opportunity Set and
corporate financing, dividend, and compensation policies. Journal of
Finance Economic. Vol.32: 263-292.
Susanto, Djoko dan Agus Sabardi. 2010. Analisis teknikal di Bursa Efek.
Yogyakarta: STIM-YKPN Press.
Yendrawati, Reni, Feby Rezki Adhianza. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
set ksempatan investasi (IOS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek Indonesia. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 1
Januari 2013 Halaman 32-41.
Zakin, Muhammad Lts. Analisis Dividen Payout Ratio (Dpr) Dan Investment
Opportunity Set (Ios) Terhadap Price Earning Ratio (Per) (Study Pada
Perusahaan Sektor Manufaktur Di Jakarta Islamic Index Periode 2011-2014).
Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Bsnis Islam UIN Walisongo.
Lampira
75
Data laporan keuangan perusahaan manufaktur periode 2013-2017 Dalam Desimal
No Nama
Perusahaan
Perio
de
MBVE TobinQ VPPE ROA CR DER
76
1 PT Mandom
Indonesia Tbk.
2013 2064287.848 1632177.329 1.982768219
10,2 357,3 27,2
2 PT Mayor
Indonesia Tbk.
2013 5118565.962 2052018.268 2960.523874
10 240 149
3 PT Pyridam
Indonesia Tbk.
2013 843.3545969
0.45286049 1.748650843
3,54 153,68 56
4 PT Kalbe Farma
Tbk.
2013 6.893416415
5.427298569 2.963809969
16,96 283,93 7,01
5 PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk.
2013 1510.189169
742.582667 70.28584338
8,9 1,68 1,11
6 PT Langgeng
Makmur Industri
Tbk.
2013 0.50777515
0.763183404 1.142479184
-1,5 1,71 1,13
7 PT Darya-Varia
Laboratorium
Tbk.
2013 2693.773491
2.3018710901 4.233950313
9,5 1,51 6,87
8 PT Merck Tbk. 2013 8265214.684
6074502.45 203.0270316 3,98 0,39 25,17
9 PT Sekar Bumi
Tbk.
2013 3423848.831
1383436.4 1.862896325 11,7 1,33 1,58
10 PT Sekar Laut
Tbk.
2013 890.5873926
412.2129139 1.138448548
3,8 122,8 127,5
11 PT Bumi
Teknokultur
Unggul Tbk.
2013 20031222.86
4503447.049 0.82106529
6,62 14,1 3,45
12 PT Ultrajaya
Milk Industry
2013 6.449163708
4.905524607
0.639168486
11,56 247,01 39,52
77
Tbk.
13 PT Prasidha
Aaneka Niaga
Tbk.
2013 517241.3793
316528.4342
0.88337659
3 168 65
14 PT Jafpa
Comfeed
Indonesia Tbk.
2013 0.002508102
1.518487733
1.647402827
4 2,1 0,7
15 PT Nippon
Indosari
Corpindo Tbk.
2013 6557585.179
2832648.376
0.713194045
8,66 1,14 1,35
16 PT Supra Boga
Lestari Tbk.
2013 2600144.92
1450066.727 1.184796737 4,7 159,4 79,8
1 PT Mandom
Indonesia Tbk.
2014 2814067.199
1890718.337
1.892770631
9,4 179,8 48,8
2 PT Mayor
Indonesia Tbk.
2014 3907179784
1556.402333
2.717904128
4 209 153
3 PT Pyridam
Indonesia Tbk.
2014 748.107873
0.419057255
1.826393162
1,54 162,68 53,38
4 PT Kalbe Farma
Tbk.
2014 8.785371024
7.1110633377
2.880485534
16,61 340,36 2,38
5 PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk.
2014 147160465
689.0733318
97.92194892
8,9 1,81 1,14
6 PT Langgeng
Makmur Industri
Tbk.
2014 0.446286402
0.729161619
1.168061562
-0,1 124 104
7 PT Darya-Varia 2014 1959.530408 1525.736177 4.461870357 6,5 5,18 0,28
78
Laboratorium
Tbk.
8 PT Merck Tbk. 2014 6585269.502 5040390.865
195.017249
4,59 0,31 25,62
9 PT Sekar Bumi
Tbk.
2014 4376899.969 21308068.08
1.262893233
13,7 1,48 1,12
10 PT Sekar Laut
Tbk.
2014 15091.76985 6151.08222
1.177707117
5 128,4 145,4
11 PT Bumi
Teknokultur
Unggul Tbk.
2014 17.6421856
3142.164394
0.915635548
6,62 153,57 28,34
12 PT Ultrajaya
Milk Industry
Tbk.
2014 4.743002176
3.906417162
0.511368711
9,71 334,46 28,78
13 PT Prasidha
Aaneka Niaga
Tbk.
2014 519096.2087 309972.3229
0.736173334
4 146 67
14 PT Jafpa
Comfeed
Indonesia Tbk.
2014 1.951522769
642.082556
1.502211815
2,2 1,8 0,7
15 PT Nippon
Indosari
Corpindo Tbk.
2014 7301773.108
3271554.244
0.689567496
8,8 1,37 1,25
16 PT Supra Boga
Lestari Tbk.
2014 1712505.719
890715.2778 1.01266801 1,2 131,3 93,6
1 PT Mandom
Indonesia Tbk.
2015 1934606.163 1593393.763
2.147971926
26,2 499,1 21,4
79
2 PT Mayor
Indonesia Tbk.
2015 4501.105408 2061.848349
2.917284362
11 237 118
3 PT Pyridam
Indonesia Tbk.
2015 0.592054692 0.741839438
1.834188938
1,93 199,12 58,02
4 PT Kalbe Farma
Tbk.
2015 5.656736348 4.718980957
2.768112945
14,63 369,78 2,88
5 PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk.
2015 1053.731077 495.3341707
185.9961418
8,3 1,71 1,13
6 PT Langgeng
Makmur Industri
Tbk.
2015 0.28418143 0.637879795
1.11771585
0,7 126 98
7 PT Darya-Varia
Laboratorium
Tbk.
2015 1490.166471
1054.369394 4.568188937
7,8 3,52 0,41
8 PT Merck Tbk. 2015 827900.8853 611000.8105
367385.4096
3,65 0,35 22,22
9 PT Sekar Bumi
Tbk.
2015 3939422.406 1773127.103
0.994442928
5,28 1,15 1,22
10 PT Sekar Laut
Tbk.
2015 16813.09211 6777.552639
38.05816435
5,3 119,3 148,1
11 PT Bumi
Teknokultur
Unggul Tbk.
2015 24.85347337 62.9395179
1,015712069
38,57 46,32 48,98
12 PT Ultrajaya
Milk Industry
Tbk.
2015 4.072611793
3.428152623
0.51689938
14,78 374,55 26,54
13 PT Prasidha 2015 541688.8927 283173.0807 0.891951184 7 121 91
80
Aaneka Niaga
Tbk.
14 PT Jafpa
Comfeed
Indonesia Tbk.
2015 1.105849526
394.3965266
1.463925514
2,7 1,8 0,6
15 PT Nippon
Indosari
Corpindo Tbk.
2015 5387453.462
2366005.888
0.804322585
10 2,05 1,28
16 PT Supra Boga
Lestari Tbk.
2015 1372708.07 738028.7222 1.027246543 -2,8 133,5 86
1 PT Mandom
Indonesia Tbk.
2016 1719569.972 1403261.027
2.162339234
7,4 532,5 22,5
2 PT Mayor
Indonesia Tbk.
2016 201273608 189426.4921
3.104566143
11 225 106
3 PT Pyridam
Indonesia Tbk.
2016 1.014283142 1.009020549
0.733167379
3,08 219 58,34
4 PT Kalbe Farma
Tbk.
2016 5.6977292 4.845510534
2.693210326
15,1 413,11 1,84
5 PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk.
2016 1583.578812 847.2567901
140.8618244
9,5 1,51 6,87
6 PT Langgeng
Makmur Industri
Tbk.
2016 0.333719608
0.664401844
1.536311683
0,9 151 99
7 PT Darya-Varia
Laboratorium
Tbk.
2016 1814.084742 1279.185546
3.390390254
9,9 2,86 0,42
81
8 PT Merck Tbk. 2016 7073607.323 5540269.192
1904.475871
20,68 4,22 0,28
9 PT Sekar Bumi
Tbk.
2016 2491986.971 91653.28881
1.312808461
2,11 1,111 1,72
10 PT Sekar Laut
Tbk.
2016 7182.160702 3744.505632
20.77256944
3,6 2,5 91,9
11 PT Bumi
Teknokultur
Unggul Tbk.
2016 0.957412358 0.987633071 0.798657894
-13,62 60 2,44
12 PT Ultrajaya
Milk Industry
Tbk.
2016 3.782537944
3.290273165
0.549676319
16,74 484,36 21,49
13 PT Prasidha
Aaneka Niaga
Tbk.
2016 626790.5882 268707.8300
1.232011137
6 106 133
14 PT Jafpa
Comfeed
Indonesia Tbk.
2016 1.768111987
861.3748896
1.164078068
11,3 2,1 1,1
15 PT Nippon
Indosari
Corpindo Tbk.
2016 5613494.211
2773930.588
0.752172845
9,58 2,96 1,02
16 PT Supra Boga
Lestari Tbk.
2016 1923321.167 1149660.258 0.923799876 5,5 159,4 67,3
1 PT Mandom
Indonesia Tbk.
2017 1936739.485 1523872.968
2.176305317
7,6 491,3 27,1
2 PT Mayor
Indonesia Tbk.
2017 210555728.5 204787.4836
3.516701184
11 239 103
82
3 PT Pyridam
Indonesia Tbk.
2017 0.899533696 0.931460981
0.746024949
4,47 352,28 46,58
4 PT Kalbe Farma
Tbk.
2017 5.70163866 4.931378154
3.110103661
14,47 450,94 1,9
5 PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk.
2017 1431.892114 761.7934239
191.5333457
10,3 1,5 0,88
6 PT Langgeng
Makmur Industri
Tbk.
2017 0.447841363 0.751059256
1.750998826 -3,7 159 122
7 PT Darya-Varia
Laboratorium
Tbk.
2017 1959.34198 1333.266283
3.526233159 9,9 2,66 0,47
8 PT Merck Tbk. 2017 6187473.291 4495836.194
1617.481313
17,08 3,08 0,38
9 PT Sekar Bumi
Tbk.
2017 100233.7428 63192.77819
0.762733476
1,59 1,64 0,59
10 PT Sekar Laut
Tbk.
2017 6915.981795
3343.838912
19.59832069
3,6 2,5 106,9
11 PT Bumi
Teknokultur
Unggul Tbk.
2017 0.817957818
0.931807988
0.790202482
-5,83 101 1,67
12 PT Ultrajaya
Milk Industry
Tbk.
2017 0.888614329 0.909620123
0.561591917
13,72 419,19 23,14
13 PT Prasidha
Aaneka Niaga
Tbk.
2017 1230913.067 533503.707
1.292811353
5 116 131
83
Lampiran Hasil Uji Data
1. Uji Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
MBVE 80 .002508 210555728.54
4727
6625768.53331
938
32260306.6
52273625
TOBINQ 80 .419057 4905524607.0
00000
120007302.067
45227
663766444.
932481900
VPPE 80 .511369 367385.40960
0
4688.40918249 41066.2844
70926
ROA 80 .100000 38.570000 7.82637500 6.27490304
4
CR 80 .310000 532.500000 140.05238750 151.194175
335
DER 80 .280000 191.550000 44.69451250 51.4779901
86
Valid N (listwise) 80
2. Uji Regresi
a. Koefisien Determinan
Model Summaryb
14 PT Jafpa
Comfeed
Indonesia Tbk.
2017 1.511061874
701.8735499
1.141934099
5,3 2,3 1,2
15 PT Nippon
Indosari
Corpindo Tbk.
2017 2288493.766
1415438.534
0.778934427
2,97 2,26 0,62
16 PT Supra Boga
Lestari Tbk.
2017 1120880.4 64124.8457 1.076056103 4,7 160 74,6
84
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .378a .143 .106 2.70197
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10MBVE
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .332a .110 .072 2.64903
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR b. Dependent Variable: LG10TOBINQ
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .460a .211 .177 .94934
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10VPPE
Sumber : Data Sekunder yang diolah 2018
b. U
j
i
F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 85.105 3 28.368 3.886 .013b
Residual 511.047 70 7.301
Total 596.151 73
a. Dependent Variable: LG_MBVE
b. Predictors: (Constant), LG_DER, LG_ROA, LG_CR
ANOVAa
85
c. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.438 .935 2.606 .011
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 60.891 3 20.297 2.892 .041b
Residual 491.216 70 7.017
Total 552.108 73
a. Dependent Variable: LG_TOBINQ
b. Predictors: (Constant), LG_DER, LG_ROA, LG_CR
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 16.898 3 5.633 6.250 .001b
Residual 63.088 70 .901
Total 79.986 73
a. Dependent Variable: LG_VPPE
b. Predictors: (Constant), LG_DER, LG_ROA, LG_CR
86
LG10ROA 2.293 .935 .306 2.453 .017
LG10CR -1.355 .441 -.506 -3.068 .003
LG10DER 1.360 .547 .434 2.485 .015
a. Dependent Variable: LG10MBVE
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.241 .917 3.534 .001
LG10ROA 1.830 .916 .254 1.997 .050
LG10CR -.992 .433 -.385 -2.293 .025
LG10DER .612 .536 .203 1.141 .258
a. Dependent Variable: LG10TOBINQ
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .558 .329 1.698 .094
LG_ROA .665 .328 .243 2.025 .047
LG_CR -.598 .155 -.610 -3.854 .000
LG_DER .358 .192 .312 1.863 .067
a. Dependent Variable: LG_VPPE
87
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
Unstandardize
d Residual
Unstandardize
d Residual
N 80 80 80
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000 .0000000 .0000000
Std. Deviation 2.70507312 2.64620956 .90791324
Most Extreme
Differences
Absolute .157 .133 .140
Positive .123 .133 .140
Negative -.157 -.112 -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.408 1.187 1.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .119 .088
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Multi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.438 .935 2.606 .011
LG10ROA 2.293 .935 .306 2.453 .017 .786 1.273
LG10CR -1.355 .441 -.506 -3.068 .003 .450 2.221
LG10DER 1.360 .547 .434 2.485 .015 .402 2.491
a. Dependent Variable: LG10MBVE
88
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant
)
3.241 .917 3.534 .001
LG10RO
A
1.830 .916 .254 1.997 .050 .786 1.273
LG10CR -.992 .433 -.385 -2.293 .025 .450 2.221
LG10DER .612 .536 .203 1.141 .258 .402 2.491
a. Dependent Variable: LG10TOBINQ
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant
)
.558 .329 1.698 .094
LG10ROA .665 .328 .243 2.025 .047 .786 1.273
LG10CR -.598 .155 -.610 -3.854 .000 .450 2.221
LG10DER .358 .192 .312 1.863 .067 .402 2.491
a. Dependent Variable: LG10VPPE
89
c. Uji Auto
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .332a .110 .072 2.64903 .894
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10TOBINQ
d. Uji Hetero
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .349a .122 .043 5.69268
a. Predictors: (Constant), CRDER, ROAKUADRAT, CRKUADRAT, DERKUADRAT,
ROADER, ROACR
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .378a .143 .106 2.70197 1.021
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10MBVE
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .460a .211 .177 2.94934 .762
a. Predictors: (Constant), LG10DER, LG10ROA, LG10CR
b. Dependent Variable: LG10VPPE
90
b. Dependent Variable: RESKUADRAT
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .220a .048 -.037 7.22098
a. Predictors: (Constant), CRDER, ROAKUADRAT, CRKUADRAT,
DERKUADRAT, ROADER, ROACR
b. Dependent Variable: RES2KUADRAT
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .234a .055 -.030 2.16796
a. Predictors: (Constant), CRDER, ROAKUADRAT, CRKUADRAT, DERKUADRAT,
ROADER, ROACR
b. Dependent Variable: RES3KUADRAT
Sumber : Data Sekunder yang diolah 2018
91
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Luthfi Oktavia Fitriani
Nim : 213-14-142
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program studi : Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi ini yang saya tulis benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplak dan karya orang lain. Pendapat temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah. Skripsi ini di perkenankan untuk dipublikasikan pada e-
repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 07 Desember 2018
Penulis
Luthfi Oktavia Fitriani
NIM.213-14-142
92
DECLARATION
In the name Allah the most gracious and merciful
Here by writer fully declares that the graduating paper is made by the writer
herself, and it is not contained the materials writen or has been published by other
people and other people ideas except the information from reference.
The writer is capable to account fot this graduating paper if in the future it can be
proved of containing other ideas of fact the writer imitates the others graduating
paper.
Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration
can be understood
Salatiga, 07 Desember 2018
Penulis
Luthfi Oktavia Fitriani
NIM.213-14-142
93
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Luthfi Oktavia Fitriani
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 26 Oktober 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dsn. Kintelan RT 01/RW 01, Ds. Kaponan, Kec.
Pakis, Kab. Magelang
E-mail : luthfioktavia@yahoo.com
No. Telpon/Hp : 08551244662
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 1 Kaponan 2002-2009
2. SMPN 1 Pakis 2009-2011
3. SMAN Banguntapan 2011-2014
4. IAIN Salatiga 2014-2018
Demikian riwayat hidup penilis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 07 Desember 2018
Penulis
Luthfi Oktavia Fitriani
NIM.213-14-142
94