Post on 16-Jul-2015
5/13/2018 analisis kasus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-kasus-55a75417c8d7d 1/3
Selama ini kita sudah memahami, bahwa setiap anak mempunyai pola tumbuh kembangtersendiri, artinya tumbuh kembang anak-anak adalah unik dan beragam. Sekalipun demikian
kita juga mempunyai pegangan tentang pola normal bagaimana seorang anak bertumbuh dan berkembang. Keterlambatan bicara adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang
paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari tampak semakin meningkat
pesat. Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat luas dan banyak, terdapat beberapa resikoyang harus diwaspadai untuk lebih mudah terjadi gangguan ini. Semakin dini kita mendeteksikelainan atau gangguan tersebut maka semakin baik pemulihan gangguan tersebut Semakin cepat
diketahui penyebab gangguan bicara dan bahasa pada maka semakin cepat stimulasi danintervensi dapat dilakukan pada anak tersebut. Deteksi dini gangguan bicara dan bahasa ini harus
dilakukan oleh semua individu yang terlibat dalam penanganan anak ini, mulai dari orang tua,keluarga, dokter kandungan yang merawat sejak kehamilan dan dokter anak yang merawat anak
tersebut. Pada anak normal tanpa gangguan bicara dan bahasa juga perlu dilakukan stimulasikemampuan bicara dan bahasa sejak lahir bahkan bisa juga dilakukan stimulasi sejak dalam
kandungan.Keterlambatan bicara sebetulnya bukan suatu diagnosa, keterlambatan bicara adalah
gejala dari suatu keadaan, seperti gangguan pendengaran, retardasi mental, autisme, sertagangguan otot-otot mulut dan pernafasan. Atau dapat disebabkan juga karena stimulasi bahasa
yang sangat kurang memadai sehingga menyebabkan prestasi bicara dan bahasanya mengalamihambatan perkembangan. Orang tua merupakan orang yang sangat bertanggung jawab atas
perkembangan bahasa anak. Karena perkembangan bahasa sangat menentukan proses belajar anak. Orang tua sangat menentukan kesuksesan belajar anak dan sebagai orang tua seharusnya
selalu berusaha meningkatkan potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal. Jika orangtua tidak menjalankan perannya secara maksimal otomais konsekuensinya perkembangan bahasa
anak akan terhambat (mengalami keterlambatan). Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerus impuls ke otak, otak,
otot atau organ pembuat suara. Penyebab keterlambatan bahasa ini disebabkan oleh factor
internal dan factor eksternal.Factor internal diantaranya adalah persepsi, kognisi,prematuritas juga dianggap sebagaifactor penyebab keterlambatan bahasa. Untuk factor eksternalnya diantaranya riwayat
keluarga,pola asuh, lingkungan verbal, pendidikan. Untuk anak yang lahir dari keluarga denganriwayat keterlambatan bahasa maka memiliki resiko tinggi mengalami keterlambatan bahasa
juga.Kemudian pola asuh juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
berbahasa. Jika pola asuh kurang memberikan stimulasi kepada anak , maka anak nanti juga akanmemiliki kemampuan yang kurang dalam berbahasa. Seperti yang ditemukan pada kasus tes
anak di bangsal tumbuh kembang anak RSUP mataram kemarin, didapatkan anak mengalamiketerlambatan bahasa, setlah kita anamnesis dari orang tua, kita dapatkan bahwa keterlambatan
ini terutama disebabkan oleh kurangnya stimulasi yang diberikan kepada anak sehingga anak juga mengalami sulit mengeluarkan kata-kata. Selain itu juga dikatakan bahwa anak ini jarang di
ajak keluar rumah dan bergaul dengan orang lain terutama anak seusianya. Jadi kurangnyainteraksi anak dengan orang lain juga akan menimbulkan keterlambatan bahasa anak tersebut.
Masalah komunikasi dan interaksi dengan orang tua tanpa disadari memiliki peran yang penting dalam membuat anak mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa yang tinggi.
Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara mereka berkomunikasi dengan si anak lahyang juga membuat anak tidak punya banyak perbendaharaan kata-kata, kurang dipacu untuk
5/13/2018 analisis kasus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-kasus-55a75417c8d7d 2/3
berpikir logis, analisa atau membuat kesimpulan dari kalimat-kalimat yang sangat sederhanasekali pun. Sering orang tua malas mengajak anaknya bicara panjang lebar dan hanya bicara satu
dua patah kata saja yang isinya instruksi atau jawaban sangat singkat. Selain itu, anak yang tidak pernah diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri sejak dini (lebih banyak menjadi
pendengar pasif) karena orang tua terlalu memaksakan dan ³memasukkan´ segala instruksi,
pandangan mereka sendiri atau keinginan mereka sendiri tanpa memberi kesempatan padaanaknya untuk memberi umpan balik, juga menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara, menggunakan kalimat dan berbahasa. Berkaitan dengan anak sebagai pendengar pasif ini
juga dapat terjadi jika anak terpapar untuk menonton televise berlebihan, anak balita terutamayang sering menonton televise akan membuat anak menjadi pendengar pasif. Pada saat nonton
televisi, anak akan lebih sebagai pihak yang menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi
yang masuk. Apalagi adegan yang tidak dimengerti oleh anak, adegan perkelahian misalnya justru akan
membuat trauma pada anak. Jadi saat anak banyak mendapat stimulasi dari televise yang tidak
memerlukan respon balik , maka otak juga akan tidak