Post on 02-Jan-2016
description
RUTH FEBRINA (G1F011006)
Setiap bentuk aktifitas manusia memerlukan energi disebut sebagai kerja. Aktifitas kerja
membutuhkan energi agar otot dapat berkontraksi. Pada dasarnya ada dua macam sistem
metabolisme energi yang diperlukan dalam setiap aktifitas gerak manusia yaitu, metabolisme (1).
Sistem energi anaerob, dan (2). Sistem energi aerobik. Sistem anaerob selama proses pemenuhan
energinya tidak memerlukan bantuan oksigen (O2), namun menggunakan energi yang telah
tersimpan di dalam otot, yaitu ATP dan PC. Adapun letak perbedaan pada kedua sistem tersebut
adalah ada tidaknya bantuan oksigen (O2) selama proses pemenuhuan kebutuhan energi
berlangsung. Pada sistem energi anaerob dibagi menjadi 2 yaitu
a) Anaerobic alaktik : system ATP – PC menyediakan energi siap pakai yang diperlukan
untuk permulaan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi.
b) Anaerobic laktik : sistem glikolisis (Asam laktat). Untuk aktivitas terus berlangsung,
sedangkan persediaan energi dari system anaerobic alaktik sudah habis tidak mencukupi
lagi, maka energi akan disediakan dengan cara mengurangi glikogen otot dan glukosa
darah melalui jalur glikolisis anaerob (tanpa bantuan oksigen).
Ciri Anaerobik Laktik:
1. Intensitas kerja maksimal (95-100%)
2. Lama kerja antara > 10 –120 detik
3. Irama kerja eksplosif (cepat mendadak)
4. Menghasilkan asam laktat + energy
Sistem Asam Laktat
Sistem asam laktat ini disebut juga dengan istilah glikolisis anaerobik (anaerobic glycolysis)
yang berarti penguraian glikogen tanpa oksigen. Dalam beberapa referensi dijelaskan bahwa
glikolisis anaerobik berarti metabolisme karbohidrat yang tidak sempurna. Secara sederhana dan
secara berurutan mekanisme sistem ini terjadi dalam sel otot. Seperti (Gambar 6), penguraian
glikogen menghasilkan energi untuk resintensis ATP. Oleh karena produk sampingan pada
sistem ini adalah asam laktat (lactic acid) maka disebut juga sistem asam laktat.
Asam laktat yang terakumulasi sangat tinggi dalam darah dan otot dapat menyebabkan kelelahan
otot. Hal ini terjadi karena oksigen tidak mencukupi lagi (insufficient) dalam memenuhi
kebutuhan oksigen dalam sirkulasi. Walaupun demikian asam laktat masih dapat dikonversi
menjadi glukosa. Proses perubahan ini berlangsung di dalam hati yang dikenal dengan istilah
Daur Cori.
Melalui sistem ini 180 gram glikogen menghasilkan 3 mol ATP. Rangkaian reaksi ganda
pada sistem ini dapat dilukiskan sebagai berikut:
1. (C6H12O6)n 2C3H6O3 + Energi
(glycogen) (lactic acid)
2. Energi + 3 Pi + 3ADP 3 ATP
Seperti halnya sistem fosfagen, glikolisis anaerobik merupakan faktor sangat penting
dalam aktivitas olahraga terutama dalam fungsinya memberikan energi (ATP) secara cepat.
Sebagai contoh; aktivitas olahraga atau latihan dengan pemakaian waktu 1 sampai 3 menit,
suplai energinya terutama berasal sistem glikolisis anaerobik. Aktivitas olahraga seperti lari 400
m, 800 m energi yang digunakan tergantung pada sistem ini. Demikian juga saat menjelang akhir
pada lomba lari 1500 m, sistem ini berperan untuk kinerja maksimal sampai melewati garis
finish.
Asam laktat yang menumpuk di dalam sel otot akan cepat berdifusi ke dalam darah dan
dapat menyebabkan kelelahan. Keadaan ini dapat terjadi karena kecepatan suplai oksigen lebih
rendah dibanding regulasi keperluan energi pada saat latihan yang berat. Hal ini berarti pula
kecepatan resintesis ATP tidak dapat mengimbangi kecepatan penggunaannya. Begitu juga
hidrogen dan NAD+(nikotinamida adenindinukleotida) tidak dapat diproses melalui rantai
pernafasan, sedangkan untuk oksidasi didalam glikolisis sangat tergantung pada adanya NAD+
ini.
Kelelahan yang diderita akibat penumpukan asam laktat bukan merupakan petaka bagi
atlet, sebab asam laktat merupakan sumber energi kimia yang sangatbermanfaat. Jika oksigen
sudah cukup kembali (melalui pertukaran gas) seperti pada saat pulih asal (recovery), atau pada
saat intensitas latihan diturunkan atau dikurangi, maka hidrogen akan terikat ke asam laktat dan
diangkut oleh NAD+ selanjutnya terjadilah oksidasi. Akibat dari mekanisme oksidasi ini maka
asam laktat akan dikonversi menjadi asam piruvat dan dipergunakan sebagai sumber energi.
Contoh olahraga dengan system energi anaerob laktik : hokey , tenis meja, lari cepat, lari
200m. Pada cabang Tenis Meja predominan sistem energinya cenderung ke sistem metabolisme
anaerob laktik. Karena dalam tenis meja dalam suatu game terjadi 1-5 menit dan jika terjadi
really rata-rata terjadi 15-60 detik. Jadi dalam prosesnya tenis meja sering menggunakan sistem
glikoilisis (asam laktat) karena dalam suatu game terjadi 1-5 menit dan really terjadi rata-rata 15-
60 detik saja.