Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme

Post on 05-Dec-2014

1.668 views 20 download

description

Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme. Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan. Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.

Transcript of Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme

1

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

1. Ade Eka Afriska2. Cut Endang Kurniasih3. Cut Erlidar4. Cut Nanda Keusuma5. Okta Rabiana Risma

2

ALIRAN FISIOKRAT

Aliran Physiocrats membangun teori mereka berdasarkan konsep hukum alam sehingga mereka menamakan dirinya Physiocratism yang berasal dari kata physic, yangartinya alam, cratain atau cratos yang artinya kekuasaan. Dengan kata lain, penganut aliran ini percaya bahwa sumber daya alam adalah sumber dari kekayaan.

Kaum physiocrats percaya bahwa alam diciptakan Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Kaum physiocrats percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh harmonis tersebut. Dengan demikian setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing.

3

TOKOH-TOKOH EKONOMI FISIOKRAT

Francois Quesney Tokoh utama aliran physiocrats adalah Francois Quesney. Buku

Quesney yang berjudul “Tableau Economique” adalah usaha pertama pembuatan model matematika terhadap seluruh aspek ekonomi dan menunjukkan bagaimana sesungguhnya hubungan antar bagian ekonomi tersebut.

4

Plato Plato menganggap manusia sebagai makhluk sosial,

sebagai makhluk individu manusia bukan dan memang tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Begitu tidak percayanya Plato pada orang-perorangan, sehingga ia juga menganjurkan agar hak pemilikan privat dihapus.

5

Sir William Petty (1623-1687) Petty memberikan sumbangsih terhadap perkembangan teori

ekonomi, Petty adalah ekonom pertama kali yang mendefinisikan gagasan surflus dan ahli ekonomi pertama yang menjelaskan tanah berdasarkan gagasan surflus. Dia juga memikirkan secara mendalam tentang keuangan publik.

6

John Locke (1632-1704) Locke memberikan lima kontribusi terhadap perkembangan

ilmu ekonomi, tiga buah bersifat filosofis dan dua bersifat ekonomi. Ia memberikan justifikasi filosofis untuk kepemilikan pribadi dan Negara.

Ia mengembangkan metodologi yang membantu ekonomi menjadi “ilmiah”. Sumbangan Locke untuk perkembangan ilmu ekonomi lainnya adalah teori yang berkaitan dengan uang dan bunga. Ia menentang peraturan pemerintah tentang tingkat suku bunga dan menentang pemerintah mendevaluasi mata uang Inggris, karena akan berakibat buruk terhadap perekonomian.

7

Jackues Turgot Ahli filsafat dan ekonomi yang menjabat Menteri Keuangan

Prancis dalam pemerintahan Raja Louis XVI. Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot memberikan dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan.

8

KESIMPULAN PAHAM FISIOKRAT

Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan. Sehingga untuk kemakmuran tidak perlu adanya campur tangan pemerintah. Paham Fisiokrat juga berpendapat bahwa sumber dari kekayaan adalah alam, alamlah yang menentukan kehidupan manusia, alam identik dengan tanah, semua kekayaan berasal dari tanah , maka semua yang berasal dari tanah haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Secara umum kaum Fisiokrat memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut: Sumber kemakmuran adalah alam Kelas yang paling produktif adalah para petani Slogannya adalah laissez faire lasses passer, le monde va de luimeme.

Yang jika diterjemahkan dengan bebas artinya “jangan campur tangan, alam semesta dapat mengatur dirinya sendiri”.

9

MERKANTILISME

Konsep umum Merkantilisme Merkantilisme muncul pertama kali pada abad 17 dan pertengahan

pertama abad 18 saat terbit bukunya Adam Smith pada tahun 1776 yaitu ‘Wealth of Nations’.

Munculnya paham merkantilisme oleh para kaum aliran merkantilis pada dasarnya menitikberatkan kepada bidang ekonomi seperti masalah-masalah keduniawian. Oleh karena pemahaman merkantilisme yang terbatas pada masalah keduniawian, sehingga banyak bermunculan pendapat-pendapat yang muncul hanya saja memikirkan aspek ekonomis, bukan pada etika dan moral semata. Dengan kata lain merkantilis merupakan perintis kearah pemikiran ekonomi yang hanya memandang berdasarkan masalah-masalah ekonomi yang bersifat keduniawian.

10

TOKOH-TOKOH ALIRAN MERKANTILISME

Jean Bodin (1530-1596) Jean Bodin adalah seorang ilmuwan berbangsa Perancis, yang

dapat dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga. Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja.

11

Thomas Mun (1571-1641) Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari

Inggris. Dia banyak menulis tentang perdagangan luar negeri. Buku berjudul England’s Treasure by Foreign Trade.

Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang diperjual-belikan itu.

12

Jean Baptis Colbert (1619-1683) J. B. Colber adalah seorang pejabat Negara Perancis. Tujuan

yang dibuat kebijakan olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan kejayaan Negara daripada untuk meningkatkan kekayaan orang-perorang.

Ia mendorong usaha dalam sector kerajinan dan perdagangan dengan menekankan pengenaan bea impor, dengan tujuan memberikan subsidi ke setiap sektor ekonomi.

13

Sir William Petty (1623-1687) Sebagai ahli akademisi yang mengajar di Oxford Universty,

Sir William dengan karyanya yang berjudul A treatise of Taxes and Contributions (1662), yang berisi tentang teori upah yang menyatakan bahwa bukanlah jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja. Dengan kata lain, upah ditentukan oleh kebutuhannya untuk bisa tetap bekerja.

14

Sir Dudley North (1641-1691) North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya

perdagangan bebas Tanpa adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah

melalui perundang-undangan dan segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya emas keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.

15

David Hume (1711-1776) Dalam teorinya, Hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan

beranggapan bahwa ketidakadilan akan memperlemah suatu Negara. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin.

Kritik David Hume terhadap Merkantilisme dikenal dengan Price Specie Flow Mechanism. Ia mengkritik bahwa dengan naiknya surplus dari logam mulia menyebabkan Money supply meningkat. Jika Money supply meningkat menyebabkan inflasi dalam negeri. Dan inflasi yang tinggi menyebabkan Px naik sehingga Qxturun. Akibatnya X<M dan logam mulia akan turun kembali turun. Jika logam mulia berkurang maka Negara/Raja akan miskin.

Jadi, ukuran kemakmuran suatu negara bukan dari logam mulia. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh GDP dan sumbangan perdagangan Luar negeri terhadap pembentukan GDP. Agar kemakmuran negara kembali meningkat.

16

KESIMPULAN PAHAM MERKANTILISME

Paham merkantilisme berpendapat bahwa jika suatu Negara mau maju/makmur maka Negara itu harus melakukan perdagangan dengan Negara lain. Jika Negara makmur/kaya maka Negara itu dapat menjajah Negara lain karena pada zaman itu para penguasa sudah kekurangan kekuasaan. Dan pada saat itu, emas diukur sebagai kekayaan dari suatu Negara. Siapa yang punya banyak emas dan perak maka Negara itu kaya raya.

Paham ini melihat bahwa di dalam perdagangan internasional mengupayakan ekspor lebih besar daripada impor (balance of trade surplus). Kalau ekspor lebih besar dari impor berarti devisa juga akan besar dan Negara itu akan kaya. Karena hal ini bisa membuat pendapatan Negara akan menjadi bertambah.

17