Post on 04-Jul-2015
Sistem Instrumentasi Elektronika.Pengontrol Sistem Elektronika
Blok diagram
Input→
Sistem Pengontrol Elka :- Open Loop Sistem
Supaya out selalu sesuai dengan yang diinginkan, maka diperlukan kalibrasi secara kontinyu.Contoh :
tank – temperature open loop control
- Close Loop System
Transduser
Power Interface Unit
Controller
Rangk.Supervisi
Output
Setting point
outin+-
Procces
Set point
Steam in
Valve
Liquid in
Liquid out
Process+ -
Set point
in out
Contoh :
Transduser : Alat/device yang berfungsi merubah satu bentuk energi ke bentuk enrgi lain, dengan melibatkan energi listrik.
Type/class : - Transduser input : mengubah energi non listrik →listrik- Transduser output :Mengubah energi listrik →non listrik
Sensor : Peralatan yang dipakai untuk mendeteksi dan mengukur suatu besaran(magnitude) energi dan mengubahnya ke dalam besaran energi listrik(arus,tegangan)
Proximity sensor : Mendeteksi keberadaan suatu benda objek (target) tanpa harus kontak fisik.
- Merupakan komponen solid-state (IC) terbungkus kuat untuk mengidari getaran, gangguan kimia, cairan, korosif.
Type : * Induktive Proximity sensor
* Capasitive Proximity SensorPrinsip sama dengan yang inductive, tetapi probenya merupakan elektroda keping kapasitor sehingga mampu menangkap objek baik logam maupun non logam.
Tergantung target
Sensor Cahaya- Photo voltaic cell/solar cell
- Photo Conductive Cell
- Photo Electric
Sensor Hall-Efek (Sensor Maknetik) Mendeteksi keberadaan objek magnet
P N
Lapisan P
Jika lapisan P menerima cahaya, ada perpindahan elektron dan hole → muncul tegangan DC kecil
Jika menerima cahaya, resistansi mengecil, contoh aplikasinya adalah pengontrolan lampu jalanan, pengontrolan selaput pelangi pada kamera dan yang lainnya adalah fotosel sebagai saklar untuk mengontrol on-off.
Jika tidak ada target, output tegangannya = 0 volt. Keberadaan target magnet menyebabkan perubahan posisi mayoritas electron → output tegangan ≠ 0.
Sensor Posisi- LVDT (linear Variabel diferential transformer)
- Ukuran : 0,05 in s/d 10 inchi.- Temperatur kerja -550 s/d 1500c- Akurasi linieritasnya bias sampai 0,25% sebagian untuk ukuran 0.05 in dapat
mengukur sampai ketelitian 0.000125 in.- Amplitudo input : 3 s/d 15 Vrms input.- Frequensi 60 s/d 2.5 khz
- Potensiometer
Parameter-parameter yang harus diperhatiakn pada sensor potensiometer1. Resolusi = Perbandingan daerah pengukuran maksimal dengan jumlah lilitan
=
2. Daya dissipasi Daya yang diserap oleh potensiometer.3. Pengaruh pembebanan yang mempegaruhi linieritas sensor.
Contoh: Suatu poros roda yang bergerak (menggelinding) diharapkan memiliki resolusi gerakan setiap 0 sudut rotasi sebesar 0.1 cm. Sebuah tegangan akan
Sekunder 1 identik dengan sekunder 2 sehingga pada posisi center tegangan output masing-masing sekunder saling menghilangkan Vout = 0 volt karena induksi pada posisi sekunder adalah sama sehingga saling berlawanan satu dan lainnya.Perubahan posisi inti menghasilkan perubahan induktansi mutual untuk masing-masing sekunder → tegangan outputnya adalah selisih antara sekunder 1 dan sekunder 2 dengan fasa yang sama, keduanya tidak saling menghilangkan karena induksi sekunder 1 akan lebih besar dari sekunder 2 atau sebaliknya jika inti digerakkan.
Daerah ukur maxJumlah lilitan
Syarat : resolusi poros P > resolusi sensor
dibangkitkan oleh perputaran kumparan di dalam medan maknitnya dimana keluarannya akan sebanding dengan kecepatan kumparan berputar.Jika poros roda ytersebut bergerak dengan sudut rotasi 2500 yang setara dengan 0.8 dan dihubungkan dengan potensiometer yang dapat berputar max 3000, lilitan 1000 apakah cocok…?
Suatu sensor potensio memiliki data-data nominal sbb:R = 150 ΩPrated = 1W (kemampuan) ini akan turun 100 mw/ C untuk suhu > 600C)Thermal power Ө =300 C/W → tegantung bahan (terdapat di data sheet) dapatkah potensio meter dipakai pada suhu 800C, tegangan 10v.Jawab:
Pdissipasi = = = 667 mW → daya yang diserap
Temperatur potensiometer = 800 + Pdissipasi X Ө= 800C + (0,667 x 30)0C= 1000C ….> 600C
Daya yang diijinkan :P = Prated – (1000-600)(10 mW/ 0C)
= 1W – 400mW= 600mW
Karena Pdissipasi > Ppermitted → tidak boleh
Sensor Ultrasonik
Prinsip : Mengirimkan sinyal suara dan menerimanya lagi kemudian diukur waktunya.Kecepatan suara konstan sehingga diketahui jarak suatu target terhadap sensor.
- Target dapat berupa : bahan padat, cair, tekstil, benda-benda kecil- Suara dapat memantul baik untuk semua target/object diatas
Jawab : Resolusi sensor = = 0,30/lilitan
Resolusi poros =
Maka poros dan potensio cocok → dapat di pakai
3000
1000 lilitan
tan/3125,01,080
250 00
lilicmxcm
Sensor GayaStrain Gauge : Memanfaatkan elastisitas dan resistansi bahan (logam / konduktor). Contohnya adalah Gage Rosette sering digunakan dalam transduser gaya dimana Rosette dirangkaikan pada sebuah rangkaian jembatan wheatstone guna mendapatkan output yang besar.
Rumus dasar :
Resistansi : ohm = hambat jenis [ohm/m]
Konstruksi Strain Gauge
Arah gaya F harus searah dengan kawat-kawat strain gauge
A1
A2
F
A1 < A2
E = modulus elastisitas / modulus Young
Pengaruh Peletakan Strain Gauge terhadap perubahan R
Metode-metode untuk meningkatkan efek strain gauge :
-
-
Anggap ΔR << R
Untuk menghilangkan pengaruh temperatur terhadap ketelitian sensor strain gauge :
Pertanyaan :a). Hitung Vo karena pengaruh F sajab). Hitung Vo karena pengaruh ΔT saja c). Hitung Vo karena pengaruh F & ΔT
Jawab : Untuk rangkaian diatas berlaku Vo = ΔR
a)
b)
E = 10 VoltRo = 240 ΩPengaruh F menyebabkan ΔR1 = 0,013ΩPengaruh ΔT menyebabkan ΔR1 = ΔR2 = 9,4Ω
V0 = VA - VB
= 0,13 mV
V0 = VA - VB
= 0 mV
c)
Kesimpulan, perubahan suhu tidak berpengaruh terhadap rangkaian strain gauge ini.
Sensor TemperaturType :
- Thermocouple
Kelebihan : - Tanpa catu - Sederhana, kokoh, murah, jenisnya banyak dengan variasi range
suhu Kekurangan : - Non linier
- Tegangan out rendah, butuh referensi suhu, tidak stabil dan tidak sensitive
→ Merupakan sepasang konduktor yang berbeda, membentuk ‘junction’ pengukur dan ‘junction’ suhu referensi.
Perbedaan suhu antara junction pengukur dengan junction suhu referensi menghasilkan perbedaan tegangan pada A & B, karena jenis logamnya berbeda.Junction suhu referensi harus dijaga konstan → direndam air es 00 C / 320 F / 2730 K, atau dihubungkan dengan IC AD594/595 (IC thermocouple pair).
V0 = 5 – 4,9987 = 0,13 mV
- RTD (Resistance Temperature Detector)
Kelebihan : - Paling stabil - Paling akurat- Lebih linier daripada thermocouple
Kekurangan : - Mahal - Butuh catudaya- Perubahan resistansi ((ΔR) kecil)- Mudah panas
- Thermistor
Kelebihan : - High out → mudah dibaca- Tanggapan cepat
Kekurangan : - Tidak linier - Range temperature terbatas - Butuh catudaya- Mudah panas
Cara pemanasan : Langsung dan tidak langsung
RTD dan Thermistor biasanya dirangkai sebagai rangkaian jembatan.
Jenis :NTC Tup, Rdown
PTC Tup, Rup
Sensor IC
Kelebihan : - Paling linier- Out paling besar- Murah
Kekurangan : - T < 2000 C- Butuh catudaya- Respon lambat- Mudah panas- Konfigurasi terbatas
Sensor Putaran
TachometerPrinsip : Merupakan motor dc magnet tetapyang rotornya (magnet tetap) terkopel
dengan motor mesin yang diukur putarannya, sehingga perubahan putaran akan menimbulkan perubahan tegangan output tachometer.
Sensor Enkoder
Decimal0123456789101112131415
Abu-abu0000000100110010011001110101010011001101111111101010101110011000
Rangkaian SuperVisi
Input→
Rangkaian supervisi berfungsi untuk menyesuaikan signal sehingga cocok dengan range controller.Alasan penggunaan :
- Output transduser/sensor terlalu kecil - Terkadang harus menempuh jarak yang cukup jauh- Harus diubah ke format lain → merupakan konverter- Sesuai standar internasional (0-5 Volt, 0-10 Volt, 4-20 mA, etc)
OP-AMP- Merupakan general purpose device (amplifier, comparator, diff amplifier, dll) yang
open loop.
Power Interface Unit
Controller
Output
Setting point
Transduser Rangk.Supervisi
Instrumentation Amplifier- Sudah dalam bentuk IC (AD 524) yang closed loop.
- Untuk menghilangkan tegangan offset, kaki no.6 (ref) dihubungkan dengan sumber tegangan.
gR
RV
21120
Stage 1
Stage 2
Gain = 1Untuk normal operation, sense terhubung dengan out dan ref digroundkan
- Juga untuk menggeser sinyal sensor ke Zero point yang berbeda untuk beban yang jauh berlaku
- Untuk beban yang membutuhkan arus besar
Rangkaian Zero dan Span Dengan Inverting Amplifier
Sehingga G2 > 1
Kompensasi drop tegangan di wire
G2 = gain stage 2
Contoh : Dalam sistem pengturan suhu, sensor menghasilkan tegangan out 2.48 V untuk temperatur minimal dan 3.9 V untuk temperatur maksimal. A/D Converter memiliki range input 0-5 Volt, rencanakan rangkaian Zero & Span nya !
Span :
Zero :
Pilih
i
f
in
out
R
Rm
VR
Rb
os
f
= Slope, gain, span
= Y intercept, offset, zero
(orde kilo)
Tentukan tegangan referensi V= -12 Volt
Rcomp = Ros // Ri // Rf = 62,9 KΩPilih R = 2,2 KΩ (orde kilo) R/2 = 1,1 KΩ
V/I Converter untuk beban ditanahkan
Beban maksimal diperoleh dengan syarat :
Jika range ℓin = 0 s/d 1Volt, Iout = 4 mA s/d 20 mA, rencanakan V/I converter grounded loadJawab : Untuk ℓin = 0V ; IL = 4 mA → 4 mA . Rs = 0 - ℓref
ℓin = 1V ; IL = 20 mA → 20 mA . Rs = 1- ℓref - 16 mA Rs = -1
Rs = = 62,5 Ωℓref = - 4 mA x 62,5 = - 0,25 VoltPilih Ra = 3,3 kΩ dan ~ = -15 volt
Maka ℓref
→ Rb = 55,9 Ω pakai pot 100Ω
Beban max yan diijinkan Vsat > IL RL + ℓ2-1 + 0,6
Ros = 454 KΩ
* Untuk IC V/I : XTR 110
VSat = Vout + 0,6 karateristik IC-opamp
Vsat >ILRL + Vout + 0,6
Vsat = (ℓin - ℓref) + 0,6
1V16 mA
Anggap Vsat = 13 volt
RL <
RL <
RL < 568 Ω
I /V converter untuk beban ditanahkan
ℓi min = 4 mA x RL ℓi max = 20 mA x RL
Vout min dan Vout max tergantung kemampuan controller
V/ I Converter untuk beban mengapung (floating load)Dilengkapi dengan offset (span 8 zero)
Contoh : Untuk ℓin = 0 s/d 5 Volt Iout = 4 mA s/d 20 mA Rencanakan V/I converter beban mengapung
R = Ω
ℓref = 2 x 156,25 x 20 mA – 5 Volt = 1,25 Volt
)()(2
)()(
AIBI
ABR
(Span)I(A) = arus min = 4mAI(B) = arus max = 20mA
Tegangan referensi ℓref = 2RI(B) - ℓ(B)
(Span)
I /V Converter untuk beban mengapung
Contoh : Untuk I = 4 mA s/d 20 mA dan Vout =0s/d 10 Volt rencanakan I/V floating load
Pilih Ri = 2,2 KΩAmbil Rf = 10 x Ri → Rf = 22 KΩ
R span = Ω
Vz = 0V -