Post on 27-Dec-2015
description
KOLESISTITIS
PENDAHULUAN
Kolesistitis biasanya terjadi akibat sumbatan duktus sistikus yang disebabkan oleh batu1
Amerika10 – 20% menderita kolelitiasissepertiganya menderita kolesistitis1
IndonesiaInsidensi relatif lebih rendah dibanding negara barat3
Pasien kolesistitis umumnya perempuan, gemuk, dan berusia di atas 40 tahun3
Kolesistitis adalah reaksi inflamasi (radang) pada kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam3
Anatomi dan FisiologiSiklus Enterohepatik
Rangsangan hormon CCk
Kontraksi kandung empedu
Empedu disimpan dalam kandung
empedu
Dipecah dan dibuang bersama
tinjaEmpedu mengalir ke
duodenum
Diserap oleh usus halus
makan
Diolah kembali oleh hepar
sebagian
Fungsi empedu1. Membantu pencernaan dan penyerapan
lemak2. Berperan dalam pembuangan limbah
tertentu dalam tubuh seperti hemoglobin dan kelebihan kolesterol
3. Meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak, dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
4. Merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
Kolesistitis
Kolesistitis adalah reaksi inflamasi (radang) pada kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam3
Sebanyak 90% kasus kolesistitis terjadi akibat obstruksi batu kandung empedu yang dinamakan kalkulus kolesistitis
10% lainnya berupa akalkulus kolesistitis dimana tidak teridentifikasi adanya batu kandung empedu
Distensi kandung empedu
Gangguan aliran darah dan limfe bilier
Stasis cairan empedu
Reaksi inflamasi disertai invasi bakteri dan pengeluaran endotoxin
Iskemia dan nekrosis dinding empedu
Manifestasi KlinisNyeri perutLokasi : kanan atas atau epigastriumSifat : kolikPenjalaran : punggung,pundak dan skapulaDurasi : berlangsung lama (hingga 60 menit tanpa reda)Lain-lain : sering timbul sehabis makan
DemamIkterus dijumpai pada 20% kasus
Murphy SignPalpasi kuadran kanan atas saat inspirasi dalam atau batuk menimbulkan nyeri dan terhentinya inspirasi
Nyeri atau menegangnya perut pada kuadran kanan atasTeraba massa kandung empedu pada kuadran kanan atas
LaboratoriumLeukositosis (10.000 - 15.000)Bilirubin serum meningkat hingga 4 mg/dl pada 45% pasienPada 25% kasus, peningkatan alkali fosfatase
Diagnosis
Derajat kolesistitis
Penatalaksanaan
Berdasarkan rekomendasi Sanfordampisilin/sulbactam dengan dosis 3 gram / 6 jam, IVcefalosporin generasi ketiga ataumetronidazole dengan dosis awal 1 gram, lalu diberikan 500 mg / 6 jam, IV
Pada kasus – kasus yang sudah lanjut dapat diberikan imipenem 500 mg / 6 jam, IVBila terdapat mual dan muntah dapat diberikan anti – emetik atau dipasang nasogastrik tube.
Terapi Konservative
Terapi Pembedahan
Kolesistektomi
Algoritma penatalaksanaan kalkulus kolesistitis akut
Komplikasi
1. Empiema dan hidrops2. Gangren dan perforasi3. Pembentukan fistula dan ileus batu empedu4. Empedu limau dan kandung empedu porselen
Prognosis
Pada kasus kolesistitis akut tanpa komplikasi, perbaikan gejala dapat terlihat dalam 1 – 4 hari bila dalam penanganan yang tepat. Penyembuhan spontan didapatkan pada 85% kasus, sekalipun kadang kandung empedu menjadi tebal, fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi lagi. Tidak jarang pula, menjadi kolesistitis rekuren. Kadang – kadang kolesistitis akut berkembang secara cepat menjadi gangren, empiema dan perforasi kandung empedu, fistel, abses hati atau peritonitis umum pada 10 – 15% kasus. Bila hal ini terjadi, angka kematian dapat mencapai 50 – 60%. Hal ini dapat dicegah dengan pemberian antibiotik yang adekuat pada awal serangan. Pasien dengan kolesistitis akut akalkulus memiliki angka mortalitas sebesar 10 – 50%. Tindakan bedah pada pasien tua (>75 tahun) mempunyai prognosis yang jelek di samping kemungkinan banyak timbul komplikasi pasca bedah
Terima Kasih