Post on 04-Jul-2015
Perusahaan
Jasa
Tidak berwujud
Tidak dapat
dippisahkan
Berubah-ubah
Tidak dapat
disimpan
memiliki karakteristik
proses pencatatan transaksi
menggunakanAkun
Numerial
Desimal
Mnemonik
Campuran
huruf dan
angka
memiliki model
digolongkan
menjadi
Judul
Ruang untuk
mencatat
peningkatan
jumlah pos atau
item bersangkutan
melakukan
Transaksi
terdiri dari
Transaksi
pengeluaran kasterdiri dari
Transaksi
pembelian
Transaksi
pelunasan hutang
Transaksi
penerimaan kas terdiri dari
Transaksi
pembayaran tunai
Transaksi
pelunasan piutang
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
Terdapat empat karakteristik yang membedakan antara jasa(service) dan barang (goods), antara lain:
1. Tidak Berwujud (Intangible). Sifat jasa tidak memilikiwujud fisik yang dapat dilihat dan diraba.
2. Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability). Tidak adapemisahan antara produksi dan penjualan jasa.
3. Berubah-ubah (Variability). Jasa memiliki sifat tidak dapatdistandarisasi karena sangat bergantung kepada selera,waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.
4. Tidak Dapat Disimpan (Perishability). Jasa memiliki sifattidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktuyang berbeda. Inilah mengapa perusahaan jasa tidakmemiliki persediaan jasa.
Terdapat dua transaksi utama pada perusahaan pada perusahaan jasamenurut sudut pandang akuntansi, antara lain transaksi administratif dantransaksi penjualan jasa.
KLASIFIKASI DAN HUBUNGAN ANTARTRANSAKSI PADA PERUSAHAAN JASA
Transaksi Perusahaan Jasa
Transaksi Admisnistrasi(menerima/membayar/mencatat)
Transaksi Penjualan Jasa
terdiri atas
menunjang
Terdapat lima kategori produk yang ditawarkanperusahaan terkait dengan produk jasa ataubarang.
1. 100% Barang. Misalnya Perusahaan Dagang secara umum
2. Barang dengan Tambahan Berupa Jasa.Misalnya Barang Elektronik plus Jasa Perbaikan apabila ada kerusakan
3. Hybrid. Menjual Barang dan Jasa sekaligus
4. Jasa dengan Tambahan Barang. Misalnya Jasa Service
5. 100% Jasa. Misalnya Pendidikan, Jasa Perbankan, kursus,dll
SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA
Proses kegiatan pencatatan akuntansi sebagai suatu siklus akuntansi terdiridari kegiatan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan dan mengumpulkan bukti transaksi.
2. Mencatat transaksi dalam buku harian/jurnal.
3. Memindahkan transaksi dari jurnal ke akun buku besar (posting).
4. Membuat neraca saldo.
5. Mempersiapkan data penyesuaian.
6. Membuat kertas kerja (worksheet).
7. Menyusun laporan keuangan (neraca, laporan laba-rugi, laporanperubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan).
8. Membuat ayat penutup dan menutup akun buku besar.
9. Membuat neraca saldo setelah tutup buku.
10.Membuat ayat jurnal pembalik.
URUTAN PENCATATAN PERUSAHAAN JASA
Dokumen
Dasar
Buku
Jurnal
Buku
Besar
Laporan
Keuangan
PEMBUATAN KODE AKUN
• Akun dikelompokkan sesuai dengan jenis akun, misalnyakelompok aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan beban.
• Tujuan pembuatan kode akun adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan dalam mengelompokkan akun.
2. Membantu proses pencatatan akuntansi, karena dengan kodeakan lebih cepat menemukan akun yang dicari.
3. Memudahkan dalam mengingat dan mempercepatpencatatan, karena kode akun telah mewakili nama-namaakun yang bersangkutan.
MODEL KODE AKUN
Numerial. Numerial adalah kode dengan menggunakan nomor (angka).Model nomor dapat dibuat dengan tiga cara sebagai berikut.
1. Kelompok. Kode (angka) angka dibuat berdasarkan kelompok akun.Contoh:
a. Kelompok aktiva dengan nomor 1.
b. Kelompok hutang dengan nomor 2.
c. Kelompok modal dengan nomor 3.
d. Kelompok pendapatan dengan nomor 4.
e. Kelompok beban dengan nomor 5.
1 1 1 1
Jenis Akun : Kas
Sub golongan akun : Aktiva lancar
non persediaan
Golongan akun : Aktiva Lancar
Kelompok akun : Aktiva
2. Blok. Kode akun dengan angka dibuat menjadi blok berdasarkan
kelompok akun, antara lain aktiva, hutang, modal, beban, danpendapatan. Contoh:
1. Kelompok Aktiva nomor 100-199
2. Kelompok Hutang nomor 200-299
3. Kelompok Modal nomor 300-399
4. Kelompok Pendapatan nomor 400-499
5. Kelompok Beban nomor 500-599
3. Kode Nomor Berurutan. Dengan kode nomor berurutan, akun
diberikan nomor secara berurutan. Nomor yang digunakan dapatdimulai dari 1, 100, atau sesuai dengan yang diinginkan.
MODEL NUMERIAL MENGGUNAKAN NOMOR BERURUTAN
Nomor Kode Nama Akun
100 Kas
101 Bank
102 Piutang Usaha
103 Wesel Tagih
104 Perlengkapan
121 Tanah
201 Hutang Usaha
202 Wesel Bayar
Catatan:1. Nomor kode dapat dibuat tiga digit.2. Nomor kode numerial lazim digunakan dalam teori akuntansi,
sedangkan nomor kode lain jarang digunakan.
Desimal. Pemberian kode menurut metode ini adalah berdasarkankelompok dan sub kelompok atau jenis akun, sementara antara kelompokdan sub kelompok dipisahkan dengan titik
MODEL KODE AKUN DESIMAL
Nama Akun Kelompok Sub Kelompok Urutan No Kode
KasPerlengkapanGedungHutang dagangHutang hipotikBeban gajiBeban bunga
Aktiva (1)Aktiva (1)Aktiva (1)Hutang (2)Hutang (2)Beban (5)Beban (5)
Aktiva lancar (1)Aktiva lancar (1)Aktiva tetap (3)Hutang lancar (1)Hutang jangka panjang (2)Beban usaha (1)Beban lain (3)
1441111
1.1.11.1.41.3.42.1.12.2.15.1.15.3.1
Mnemonik. Mnemonik adalah kode akun dengan menggunakan huruf.Teknik mnemonik sama dengan numerial.
MODEL KODE AKUN MNEMONIK
Kelompok Kode Jenis Akun Urutan Kode Akun
Aktiva A KasPiutang usahaPerlengkapanGedung
ABCF
AaAbAcAf
Hutang B Hutang usahaHutang iklan
AC
BaBc
Modal C Modal AryaPrive Arya
AB
CaCb
Pendapatan D Pendapatan usahaPendapatan sewa
AB
DaDb
Beban E Beban gajiBeban iklanBeban bunga
ABH
EaEbEh
Campuran Huruf dengan Angka. Kode akun menggunakan dan angka.
MODEL KODE AKUN CAMPURAN HURUF DENGAN ANGKA
Kelompok Kode Jenis Akun Urutan Kode Akun
Aktiva A KasPiutang usahaPerlengkapanGedung
1234
A.1A.2A.3A.4
Hutang B Hutang usahaHutang iklanHutang hipotik
125
B.1B.2B.5
Modal C Modal AryaPrive Arya
12
C.1C.2
Pendapatan D Pendapatan usahaPendapatan sewa
12
D.1D.2
Beban E Beban gajiBeban iklanBeban bunga
124
E.1E.2E.4
Tiap akun harus diberi nama dan nomor supaya jelas, sehingga mudahdiketahui hal apa saja yang dicatat dalam masing-masing akun.
(Klik di sini) untuk melihat pengelompokkan masing-masing akun.
PENGGOLONGAN AKUN
PENGELOMPOKKAN AKUN RILL DAN NOMINAL
Pengelompokkan akun-akun
Akun-akun riil Akun-akun nominal
Kelompokakun harta
Kelompok akunkewajiban
Kelompokakun modal
Kelompok akunpendapatan
Kelompok akunbeban
Akun Nominal.
Akun nominal merupakan akun-akun yang terdapat di laporan labarugi. Tiap akhir periode, akun ini harus ditutup oleh jurnal penutup.Semua akun ini akan ditutup pada akun ikhtisar laba rugi. Pad awalperiode, saldo dari akun ini akan berniali nol. Berikut adalahmekanisme penutupan akun nominal:
Pendapatan-pendapatan Rp. XXX
Ikhtisar laba rugi Rp. XXX
Ikhtisar laba rugi Rp. XXX
Beban-beban Rp. XXX
Akun Riil.
• Akun riil merupakan akun-akun yang terdapat di neraca saldo, antaralain terdiri dari akun-akun aktiva, hutang, dan ekuitas.
• Tiap akhir periode, akun-akun ini tidak ditutp, sehingga pada awalperiode, akun-akun riil akan memiliki saldo dari periode-periode yanglalu.
KARAKTERISTIK SUATU AKUN
• Tiap akun paling tidak memiliki tiga bagian. Pertama, memiliki judul.Ke dua, memiliki ruang untuk mencatat peningkatan jumlah pos atauitem bersangkutan. Ke tiga, memiliki ruang utnuk mencatatpeningkatan jumlah pos bersangkutan.
• Bentuk akun sebagaimana terlihat di bawah ini dinamakan akun T (Taccount)
Judul
Sisi kiri Sisi kanan
Debit Kredit
BUKTI-BUKTI TRANSAKSI
Transaksi dalam perusahaan jasa terbagi menjadi dua: (1) transaksi yangmengakibatkan kas keluar (transaksi pengeluaran kas) dan (2) transaksi yangmengakibatkan kas masuk (transaksi penerimaan kas).
Transaksi Perusahaan Jasa
Transaskipengeluaran kas
Pelunasan hutang
pembelian
Cek
Bukti kas keluar
Nota kontan
Faktur pembelian
Jenis Transaksi
Bukti Transaksi
Transaksi Pengeluaran Kas
Transaksi Pembelian.
Pengeluaran kas untuk pembelian antara lain dilakukan utnuk membeli keperluan kantorseperti perlengkapan kantor dan aset tetap.
1. Nota Kontan. Nota kontan adalah buktitranskasi yang kita terima atas pembelianbarang secara tunai dari penjual.
2. Faktur Pembelian. Faktur pembelianadalah bukti transaksi yang kita terima ataspembelian barang secara kredit.
BENTUK NOTA KONTAN
BENTUK NOTA PEMBELIAN
Transaski Pelunasan Hutang.
1. Cek. Cek adalah bukti transaksi yang harus kita buat saatterjadi pembayaran kepada pihak lain (pelanggan, penjual,dan karyawan) melalui akun bank perusahan. Pihak laintersebut akan mendapatkan dana ketika merekamenukarkan cek yang telah kita berikan sejumlah yangtertera.
2. Bukti Kas Keluar. Dokumen ini berfungsi sebagai perintahpengeluaran kas kepada bagian kas sebesar yangtercantum dalam dokumen tersebut. Kas tersebutdikeluarkan untuk melakukan pembayaran hutang kepadapihak lain.
BENTUK CEK
BENTUK BUKTI KAS KELUAR
TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Transaksi Penerimaan Kas
Transaksi penerimaan kas yang dilakukan oleh perusahaan seringkali terjadiakibat pembayaran secara tunai dari pelanggan atas penyelesaian jasa ataupelunasan piutang dari pelanggan.
Peraga 9.11 Transaksi Peneriman Kas
Transaksipenerimaan kas
Pelunasan piutang
Pembayaran tunai
Bukti kas masuk
Kuitansi
Transaksi Pembayaran Tunai.
Transaksi pembayaran tunai terjadi saat pelanggan membayar
secara tunai atas penuerahan jasa perusahaan yang telah dilakukan.Transaksi ini mengharuskan perusahaan membuat bukti penerimaanberupa kuitansi. Sejumlah kuitansi menggunakan sus dan sebagianlagi tidak memakai sus. Sus kuitansi adalah bagian kuitansi yangtetinggal pada buku kuitansi sebagai bukti penerimaan uang.Kuitansi yang tidak memakai sus biasanya dibuat rangkap dua,tembusannya sebagai pengganti sus.
Transaksi Pelunasan Piutang.
Tidak semua pembayaran atas jasa perusahaan terjadi secara tunai.Pelanggan dapat melakukan pembayaran secara kredit, sehinggapenerimaan pendapatan perusahaan terjadi secara kredit.Penerimaan secara kredit ini harus menyertakan bukti berupa buktikas masuk.
BENTUK CEK
Ada pula transaksi yang tidak membawa dampak pada kasperusahaan. Pada transaksi tersebut dibuatkan bukti memorial.Beberapa transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pencatatan penyusunan aktiva tetap.
2. Pemakaian beban.
3. Koreksi kesalahan.
BUKTI KAS MASUK
BUKTI MEMORIAL
ANALISIS BUKTI PENCATATAN
Sebelum bukti pencatatan dicatat ke buku jurnal, terlebih dahulu buktitersebut dianalisis pengaruhnya terhadap harta, utang dan modal.
Pada perusahaan besar, pencatatan transaksi dengan menggunakanpersamaan akuntansi kurang efektif dan dapat menimbulkankesulitan apabila perusahaan itu semakin berkembang. Untukmengatasi hal tersebut, perlulah dibuat suatu sistem pencatatandengan menggunakan mekanisme debet dan kredit.
Sistem pencatatan tersebut menggunakan akun (account) yang dapatdikelompokkan atas beberapa kelompok akun, yang terdiri dariharta, utang, modal, pendapatan dan beban.
Dengan adanya aturan mendebet dan mengkredit ini, penambahan danpengurangan yang terjadi dalam akun yang bersangkutan dapatdinyatakan dengan mendebet atau mengkredit akun-akun tersebut.
ANALISIS BUKTI PENCATATAN
Nama Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal
HartaUtangModalPendapatanBebanPrive
DebetKreditKreditKreditDebetDebet
KreditDebetDebetDebetKreditKredit
DebetKreditKreditKreditDebetDebet
ANALISIS BUKTI PENCATATAN
Supaya Anda lebih memahami baiklah akan saya berikan gambaran yang jelas bagaimana menganalisa dari transaksi-transaksi tersebut, yang akan diuraikan di bawah ini.
Contoh: Perusahaan Jasa “Tati Harapan” didirikan pada tanggal 1 Januari 1999 oleh Tuan Rifqy dengan transaksi sebagai berikut:
1. 1 Jan 1999 Tuan Rifqy memulai usaha dengan menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan sebesar Rp.50.000.000,00.
2. 3 Jan 1999 Dibeli sebuah kendaraan seharga Rp.40.000.000,00 dibayar secara tunai Rp.20.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian.
3. 4 Jan 1999 Dibayar sewa kantor untuk bulan Januari Rp.100.000,00.
4. 5 Jan 1999 Dibayar pemasangan biaya iklan untuk 3 bulan Rp.150.000,00.
5. 6 Jan 1999 Dibeli peralatan kantor secara kredit dari PD. Senang Hati sebesar Rp.400.000,00.
6. 7 Jan 1999 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp.250.000,00.
7. 8 Jan 1999 Diterima pendapatan sebagai hasil operasi Taxi sebesar Rp.400.000,00.
8. 9 Jan 1999 Dibayar bensin dan oli untuk keperluan Taxi Rp.100.000,00.
9. 10 Jan 1999 Disewakan Taxi selama 4 hari kepada Toko Kenanga, akan dibayar satu minggu kemudian sebesar Rp.200.000,00.
10. 11 Jan 1999 Dibayar cicilan kepada PD. Senang sebesar Rp.100.000,00.
11. 12 Jan 1999 Diambil dari uang kas untuk keperluan pribadi Rp.150.000,00.
12. 13 Jan 1999 Dibayar biaya supir sebesar Rp.250.000,00.
Untuk lebih jelas, coba Anda perhatikan analisa bukti transaksi sebagai berikut.