Post on 12-Oct-2015
description
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
1/97
Pujiyanto
TEKNIK GR FISKOMUNIK SIJILID 1
SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
2/97
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undang
TEKNIK GR FISKOMUNIK SIJILID 1
Untuk SMK
Penulis : Pujiyanto
Editor : Arief Purwanto
Ukuran Buku : 17,6x 25 cm
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
PUJ PUJIYANTOt Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1 untuk SMK /oleh Pujiyanto
---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
lxi. 74 hlmDaftar Pustaka : lviiGlosarium : xxxiv - liiiISBN : 978-979-060-072-0
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
3/97
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasardan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakankegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatanpembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telahdinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaseluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanyakepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luasoleh para pendidik dan peserta didik SMK.
Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannyaharus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Denganditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagimasyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruhIndonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untukmengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepadapara peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku inimasih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritiksangat kami harapkan.
Jakarta, 17 Agustus 2008Direktur Pembinaan SMK
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
4/97
Desain Grafis Komunikasi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
5/97
Desain Grafis Komunikasi iii
Alhamdulillah, saya bisa me-nyelesaikan buku peganganpelajaran (Handbook) berjudul
Teknologi Grafis Komunikasiyang diperuntukkan kepadaSekolah Menengah Kejuruan(SMK) maupun bagi masya-rakat yang berkecimpung padaGrafis Komunikasi. Buku inidisusun berdasarkan Ku-rikulum Tingkat Satuan Pen-didikan Sekolah MenengahKejuruan dengan ada penam-bahan - penambahan tertentuuntuk memperdalam materi isi
buku. Buku ini disusun dengangaya komunikasi akademikdengan menampilkan teori danpraktek serta contoh-contohkarya rancangan atau karyayang telah ada di publikasikan.
Penulis sudah mencoba se-maksimal mungkin untukmenghadirkan tulisan maupungambar yang mudah dipahamioleh siswa Sekolah MenengahKejuruan, mudah-mudahan in-
formasi yang penulis sam-paikan sampai kepada sa-saran pembaca. Buku ini tidakakan ada bila tidak adadukungan dari berbagai pihak.Maka pada kesempatan inisaya sampaikan ucapan teri-makasih kepada:
1. Direktur Pembinaan Seko-lah Menengah Kejuruanyang telah memberikan
kesempatan kepada sayauntuk menulis buku ini.
2. Teman sejawat yang telahmembantu pengadaan ma-teri demi terdukungnya ter-
selesainya buku ini3. Mahasiswa Desain Komu-
nikasi Visual Jurusan Senidan Desain Fakultas Sas-tra Universitas Negeri Ma-lang yang telah merelakankaryanya untuk dibuatcontoh dalam buku ini
4. Mas Roy Genggam yangkarya baiknya dibuat con-toh demi meningkatnyakualitas berkarya anak
bangsa5. Masmedia Surya, Cakram,
Marketing, Consept, dansebagainya karena gam-bargambarnya kami pinjamuntuk ditampilkan dalambuku ini
6. Teman di SMK se MalangRaya yang telah memberisemangat dalam penyele-saian buku ini.
Semoga buku ini bisa menjadi
acuan dan memberikan kasa-nah tentang bagaimana ber-karya grafis yang berakar ataubernuansa local genius Indo-nesia. Kami menyadari, bahwatulisan buku ini sangat kurangdari harapan pembaca, untukitu saya mohon saran danktitikan yang bersifat memba-ngun guna kualitasnya bukuini.
Malang, Akhir Tahun 2007
Pujiyanto
PENGANTAR PENULIS
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
6/97
Desain Grafis Komunikasi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
7/97
C. Gagasan dalam Rekayasa
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Sinopsis
Deskripsi KonsepPenulisan
Peta Kompetensi
I. Pendahuluan / 1A. Batasan Desain Grafis
Komunikasi / 2B. Muatan Lokal Dalam
Desain Grafis Komunikasi/4
C. Pendalaman / 5
II. Desain,Teknologi,Grafis,dan Komunikasi / 6
A. Pengertian Desain / 6B. Pengertian dan
Perkembangan Teknologi /7
C. Pengertian danPerkembangan Grafis / 11
D. Pengertian dan Proses Ko-munikasi / 13E. Pendalaman / 17
III. Estetika Desain GrafisKomunikasi/ 18
A. Pengertian Estetika / 18B. Estetika dalam Industri
Grafis Komunikasi / 19
C. Gagasan dalam RekayasaEstetika Grafis Komunikasi
Grafis Komunikasi / 21D. Penekanan Penguasaan
Dalam Grafis Komunikasi /27
E. Nirmana dalm GrafisKomu-nikasi / 28
F. Pendalaman / 29
IV. Etika Rancangan DesainGrafis Komunikasi/30
A. Pedoman Periklanan ObatBebas / 32
B. Pedoman Periklanan ObatTradisional / 40
C. Pedoman Periklanan AlatKesehatan, Kosmetika,Perbekalan KesehatanRumah Tangga / 46
D. Pedoman Periklanan Ma-kanan - Minuman / 51
E. Pendalaman / 55
V. Unsur-unsur DesainGrafisKomunikasi / 56
A. Titik / 56B. Garis / 56
C. Bidang / 60D. Ruang / 60E. Bentuk / 61F. Tekstur / 62G. Warna / 63H. Pendalaman / 66
VI. Prinsip-prinsip GrafisKomunikasi / 67
A. Keselarasan (Harmoni) /67
\
Desain Grafis Komunikasi iv
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
8/97
B. Kesebandingan (Proporsi)/ 69
C. Irama (Ritme) / 69D. Keseimbangan (Balance) /
70
E. Penekanan (Emphasis) /73
F. Pendalaman / 75
VII.Elemen DesainGrafis Komunikasi / 75
A. Menyiapkan Bahandan Alat / 75
B. Tipografi (Huruf) / 751. Pengertian Huruf / 752. Perkembangan Huruf / 763. Daya Tarik Huruf / 80
4. Teknik Pembuatan Hurufdengan Cara Manual / 82
5. Gaya Tipografi (Huruf) / 836. Variasi Huruf / 897. Penataan Huruf / 938. Penegasan Tipografi (Hu-
ruf) / 989. Elemen Teks / 104C. Ilustrasi (Gambar) / 1151. Teknik Menggambar / 1152. Obyek Ilustrasi / 1283. Ilustrasi sebagai Komu-
nikasi / 1364. Ilustrasi Teknik Fotografi /
155
D. Warna / 2011. KomposisiWarna / 2012. Penerapan Warna / 204E. Corporate Identity/ 2071. Logo / 2082. Lambang / 2093. Brand / 2094. Pictograf / 210F. Layout/ 211
1. LayoutMiniatur / 2122. LayoutKasar / 2123. LayoutKomprehenshif /
213
4. ProsesLayout/ 213
5. Gambar Kerja (Atwork) /215
G. Pendalaman / 217
VIII. Gambar Teknik Grafis
Komunikasi / 218A. Sejarah gambar teknik /
218B. Bahan dan peralatan / 219C. Dasar-dasar Menggambar
Proyeksi / 2261. Menggambar Proyeksi
Orthogonal/ 2262. Menggambar Proyeksi
Irisan / 2283. Menggambar Proyeksi
Putaran / 228
4. Menggambar ProyeksiBukaan / 229
5. Menggambar ProyeksiIsometri/ 230
D. Dasar-dasar MenggambarPerspektif / 231
1. Menggambar PerspektifSatu Titik Mata / 233
2. Menggambar PerspektifDua Titik Mata / 235
3. Menggambar PerspektifTiga Titik Mata / 236
4. Obyek dalam TampilanPerspektif / 237
E. Pendalaman / 241
IX. Teknologi Cetak Printing(Sablon) / 242
A. Sekilas Tentang Sablon /242
B. Alat dan Bahan1. Alat / 2432. Bahan / 247C. Proses Persiapan Cetak /
2491. Pembuatan Desain dan
Klise / 249
Desain Grafis Komunikasi v
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
9/97
2. Proses Mengafdruk / 250D. Proses Mencetak / 256E. Hal yang Perlu
Diperhatikan dalamMencetak / 258
1. Perhatian Terhadap Alatdan Bahan / 259
2. Perhatian TerhadapProses Cetak / 260
3. Perhatian Setelah ProsesCetak / 261
F. Membersihkan Screen /262
G. Pendalaman / 263
X. Komputer GrafisKomunikasi / 264
A. Media KerjaPhotoshop/264
B. Merubah Gambar / 289C. Teknik photoshop / 309
XI. Jenis Media GrafisKomunikasi / 320
A. Kemasan Produk / 3201. Maksud dan Tujuan
Desain Kemasan / 3202. Fungsi Desain Kemasan /
321
3. Bahan Desain Kemasan /322
4. Faktor Ekonomi DalamDesain Kemasan / 326
5. Strategi Promosi MelaluiDe-sain Kemasan / 327
6. Kualitas Desain Kemasan /329
B. Media Lini Atas / 330C. Media Lini Bawah / 330D. Pendalaman / 333
XII.Penekanan PenyampaianDesain Media GrafisKomunikasi/ 334
A. Penekanan pada Produkyang Disampaikan / 334
B. Penekanan pada Sisi Visu-alnya /338
C. Penekanan pada Teknik
Penyampaian / 342D. Pendalaman / 349
XIII. Kreatifitas dalamMerancang DesainGrafis Komunikasi/ 350
A. Terobosan Desaineruntuk Berkreatifitas / 350
B. Kreatifitas Perancangandan Hambatannya / 353
C. Sikap Mental dalam Usaha
Dunia Grafis Komunikasi /354
D. Pendalaman / 357
XIV. Produk GrafisKomunikasi yangMengarah TuntutanPasar/ 358
A. Pasar sebagai SasaranProduk / 358
1. Faktor Geografis / 3582. Faktor Demografis / 359
3. Faktor Psikologis / 3604. Faktor Behavioristik / 361B. Pasar sebagai Tuntutan
Kebutuhan Konsumen /363
1. Produk yang DibutuhkanKonsumen / 364
2. Produk yang Mengacupada Siklus HidupProduksi / 365
C. Pendalaman / 366
XV.Free Design/ 367A. Kita Kaya Berbagai Bentuk
Seni / 367
Desain Grafis Komunikasi vi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
10/97
1. Pola Penguatan EksistensiBentuk Seni / 369
2. Pola Penumbuhan BentukSeni / 369
3. Pola Progresifitas Estetik
atau Bentuk Spiritual / 370B. Lokal Jenius Sebagai
Pijakan Karya Grafis / 3711. Pelestarian / 3712. Penggalian / 3733. Pengembangan / 3734. Penciptaan / 375C. Pendalaman / 375
XVI. D e s ig n : Aplikasinya /376
A. Mempersiapkan Tempat,
Bahan dan Peralatan KerjaDesain / 377
B. PembuatanCorporateIden-tity/378
C. Penerapan / 3851. Kemasan Produk / 3852. Media Masa / 3963. Merancang Media Lini Atas
(Above The Line)/ 4094. Merancang Media Lini
Bawah (Bellaw The Line) /415
D. Final Design / 439E. Menyelesaikan Pekerjaan,
Merawat Bahan danPeralatan Desain / 442
F. Pendalaman / 442
XVII. P o s t D e s ig n / 443A. Mempersiapkan Tempat,
Bahan dan PeralatanDesain / 443
B. Penerbitan RancanganGrafis ke Masmedia / 444
C. Pemasangan RancanganGrafis Media Luar / 445
D. Menyelesaikan Desain,Merawat Bahan danPeralatan / 448
E. Pembahasan / 448
XVIII.B u g e tin g /449A. Pra Desain/Produksi (Free
Design) / 449B. Desain/Produksi (Design) /
449C. Paska Desain/Produksi
(Post Design) / 450D. Strategi Pembiayaan 450E. Pendalaman / 451
XIX. Penutup / 452
Desain Grafis Komunikasi ii
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
11/97
Desain Grafis Komunikasi liv
Teknologi Gafis Komunikasimerupakan kebutuhan yangtidak dapat dipisahkan darikehidupan masyarakat, teru-tama bagi mereka yang ber-gerak dibidang industri danteknologi. Seperti yang tam-pak sekarang ini dimana per-kembangan industri danteknologi sangat pesat kema-juannnya sehingga mengha-rapkan hadirnya media saranakomunikasi yang mampumeningkatkan usahanya. Me-lalui media sarana komunikasiyang handal diharapkan dapatmempengaruhi khalayak sa-saran sebagai konsumen yangdapat diujudkan berupa mediacetak maupun menggunakansarana elektronik.
Dampak dari perkembangankomunikasi secara global yangantara lain adalah perkem-bangan dunia pertelevisian,internet, cetak surat kabar
jarak jauh, pasopati dansebagainya. Seperti halnyadengan perkembangan komu-nikasi di Indonesia, mediasarana komunkasi sangat pe-sat terutama bidang suratkabar dan televisi yang tidakjauh berbeda bila dibanding-kan dengan negara-negaramaju.
Dalam bidang media saranasurat kabar telah terjadikemajuan suatu proses visua-lisasi, misalnya; bidang tata-letak (lay-out), pemilihan huruf,dan isi berita, maka secaravisual penampilan warna dise-suaikan dengan obyek penya-jian. Peran media grafiskomunikasi bukan sebagaipenawaran produk/ jasa sajamelainkan suatu hiburan yangselalu ditunggu pembaca/pemirsa.
Sejalan dengan kemajuan dibidang komunikasi secara glo-bal, yaitu dalam menghadapipasar bebas untuk memacusumber daya manusia gunamengantisipasi perkembanganteknologi dan industri. Sumberdaya manusia yang handalmempunyai keahlian di bidanggrafis komunikasi baik secaramanual maupun elektroniksangat dibutuhkan. Salah satu
upaya tersebut adalah mem-beri pembinaan dan pembim-bingan melalui program pen-didikan teknologi grafis komu-nikasi.
SINOPSIS
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
12/97
Desain Grafis Komunikasi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
13/97
Desain Grafis Komunikasi lv
Teknologi grafis komunikasimerupakan pengetahuan danketerampilan dalam meran-cang media komunikasi cetak.Media grafis yang dirancangmengacu pada kualitas pene-rapan estetik melalui unsur-unsur grafis dan prinsip-prinsipgrafis. Secara visual danverbal, teknologi grafis komu-nikasi sangat memperhatikaneleven-elemen yang ada,antara lain tipografi, ilustrasi,warna, corporate Identity, danlay-out.
Dalam penciptaan karya grafis,baik media lini atas maupunmedia lini bawah tetap melaluistatu proses yang dikelom-pokkan menjadi tiga, yaitu freedesign/Para desain, design/produk, dan post design/paskadesain (produk). Tapa-tahapaninilah yang harus dilakukanbagi calon desainer/praktisigra-fis dalam mewujudkankarya-nya. Semua karya grafiskomunikasi tetap mengacupada pasar, agar pesan yangsampaikan diterima olehmasyarakat.
DISKRIPSI KONSEP PENULISAN
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
14/97
Desain Grafis Komunikasi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
15/97
Desain Grafis Komunikasi lvi
Unsur-unsurGrafis
TEKNOLOGIGRAFIS
KOMUNIKASI
Prinsip-prinsipGrafis
Tipografi
Ilustrasi
Warna
Corporate Identity
Layout
Media LiniAtas
Media LiniBawah
Free Design
Design/Prouk
Post Design
PETA KONPETENSI
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
16/97
Desain Grafis Komunikasi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
17/97
Desain Grafis Komunikasi 1
Tuntutan perkembangan ja-man harus ditangkap secarakritis, dalam waktu singkatdapat ditindaklanjuti denganprogram yang tersistem danterintegrasi. Dunia grafis sela-yaknya harus mampu tampil didepan dalam merespon tun-tutan jaman sehingga dapatmempercepat penyiapan kua-litas Sumberdaya Manusia.
Sumber Daya Manusia yangtidak siap pada saat sistemkehidupan berkembang sesuai
dengan tuntutan jaman, meng-akibatkan terhambatnya sebu-ah proses kemajuan suatubangsa. Pada masa lalu per-soalan ini tidak terasa sebagaipersoalan yang cukup seriuskarena parameter dan eva-luasi tidak secara cepat dapatdilakukan. Bahkan terhambat-nya sebuah proses kemajuanbangsapun tidak terasa dalamjangka waktu yang lama.
Pada era globalisasi ini per-kembangan Ilmu PengetahuanTeknologi dan Seni (IPTEKS)dalam bidang Teknologi Infor-masi dan Komunikasi menun-jukkan perkembangan yangsangat pesat. PerkembanganTeknologi tersebut telah meru-bah peradaban dunia darimasyarakat industri ke masya-rakat informasi. Perkembang-an teknologi informasi dan
komunikasi telah dimanfaatkan
oleh perusahaan-perusahaanyang bergerak di berbagaibidang termasuk di dalamnyabidang Teknologi Grafis Ko-munikasi.
Sampai saat ini tenaga-tenagaprofesional di Indonesia yangmempunyai kemampuan dibidang Desain Grafis Komuni-kasi masih sangat kurang. Halini jelas mempengaruhi struk-tur dan kesempatan tenagakerja baik secara nasionalmaupun regional. Untuk mak-
sud tersebut diperlukan tenagaprofesional dalam bidang De-sain Grafis Komunikasi yangdapat memberikan kepuasanlagi para pengguna tenagakerja dalam bidang DesainGafis Komunikasi tersebut.
Desain Gafis Komunikasi me-rupakan kebutuhan yang tidakdapat dipisahkan dari kehi-dupan masyarakat, terutamabagi mereka yang bergerak
dibidang industri dan tekno-logi. Seperti yang tampaksekarang ini dimana perkem-bangan industri dan teknologisangat pesat kemajuannnyasehingga mengharapkan ha-dirnya suatu media sebagaisarana komunikasi yang mam-pu meningkatkan usahanya.Sebuah media sebagai saranakomunikasi yang handal diha-rapkan dapat mempengaruhi
khalayak sasaran sebagai
I. PENDAHULUAN
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
18/97
Desain Grafis Komunikasi 2
konsumen yang dapat diwu-judkan berupa media cetakmaupun menggunakan saranaelektronik.
Perkembangan komunikasi se-cara global antara lain adalahperkembangan dunia perte-levisian, internet, cetak suratkabar jarak jauh, pasopati dansebagainya. Seperti halnyadengan perkembangan DesainGafis Komunikasi di Indonesia,media sarana komunikasi sa-ngat pesat terutama bidangmedia cetak yang tidak jauhberbeda bila dibandingkan
dengan negara-negara maju.Dalam bidang media cetak,telah berkembang denganpesat seperti proses visu-alisasi, misalnya; bidang tataletak (lay-out), pemilihan huruf,ilustrasi, warna, dan isi berita,maka secara visual penam-pilan warna disesuaikan de-ngan obyek penyajian. Peraniklan atau media periklananbukan sebagai penawaran
produk/jasa saja melainkansuatu hiburan yang selaluditunggu pembaca.
A. Batasan Desain Grafis
Komunikasi
Tugas yang diberikan dalammenyusun buku ini adalahDesain Grafis Komunikasi,istilah ini dijabarkan menjadi
Desain, Grafis, dan Komu-nikasi. Istilah desain berasaldari bahasa Perancis desiner
yang berarti menggambar,kadang-kadang diartikan da-lam pengertian merancang,menciptakan bentuk, susunan,garis, bentuk (bidang, earna
(nada), dan tekstur biasadiartikan juga merancang, poladua maupun tiga dimensi, me-milih dan menyusun, meme-cahkan masalah bertujuanmenciptakan susunan, orga-nisasi.
Kata Grafis mengandung duapengertian, yaitu Graphein(Latin: garis) kemudian menja-di Graphic Arts atau Komu-
nikasi Grafis dan GraphisheVakken (Belanda: pekerjaancetak) kemudian menjadiGrafika yang diartikan sebagaipercetakan.
Adapun Komunikasi (Latin:Communis) yang artinya mem-beritahukan yang mengan-dung maksud memberikan danmenyebarkan informasi, berita,pesan, ide-ide, agar hal-halyang memberitahukan itu men-
jadi milik bersama.
Ketiga pengertian keilmuan diatas dalam Desain GrafisKomunikasi adalah keteram-pilan dalam menciptakan me-dia informasi berupa cetakandua dimensi yang bersifatstatis.
Ada tiga keilmuan yang men-dasar dalam bidang DesainGrafis Komunikasi, yaitu De-
sain, Komunikasi, dan Desain(Seni). Dalam Terapan, duakeilmuan yang hampir sama
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
19/97
Desain Grafis Komunikasi 3
Gambar 1.1:Lingkup DesainGrafis Komunikasi
dalam pendalaman keilmuan,yaitu Komunikasi Visual de-ngan Komunikasi Grafis.
Komunikasi Visual dalam pe-
ngertian yang luas adalahberbagai kegiatan komunikasiyang menggunakan media duadimensi maupun tiga dimensi,baik statis maupun dinamis,seperti produk percetakan,televisi, film, animasi, danenternet. Adapun komunikasi
Grafis merupakan bagian darikomunikasi visual yang meng-arah ke media dua dimensibersifat statis, seperti produk-produk percetakan.
Bidang Desain Grafis Komu-nikasi mencangkup berbagaibidang, yaitu menyangkut tek-
nik perencanaan gambar,bentuk, simbol, huruf, foto-grafi, warna, tata letak, danproses percetakan yang diser-tai pula pengertian tentang
bahan dan biaya. Tujuanutama teknologi grafis komu-nikasi, tidak saja menciptakanatau perencanaan fungsionalestetik, tetapi juga informatifdan komunikatif dengan ma-syarakat. Bila dilengkapi de-ngan unsur psikologi massa
dan teori pemasaran, makakarya teknologi grafis komu-nikasi merupakan media pro-mosi yang sangat potensial.
Dalam perkembangannya, du-
nia Desain Grafis Komunikasimeliputi dunia kegiatan yangsangat luas, mencakup semua
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
20/97
Desain Grafis Komunikasi 4
aspek komunikasi melalui ben-tuk media komunikasi mulaidari penciptaan logo, perenca-naan dan pembuatan buku,koran, majalah, tabloid serta
perwajahannya, ilustrasi (foto-grafi) dan tipografinya, peren-canaan wajah kalender mejadan dinding, pembuatan sta-sionery; meliputi kartu nama,amplop, kop surat, map, for-mulir, dan memo. Ada jugagrafis dalam bentuk kemasan,sticker, leaflet, kartu pos, ka-lender poster, folder, brosur,manual book, katalog, agen-da, iklan layanan masyarakat,
dan sebaginya
Tegasnya semua kebutuhaninformasi visual cetak yangperlu dikomunikasikan dariseseorang atau kelompok ke-pada orang lain atau masya-rakat menjadi bidang kegiatanteknologi grafis komunikasi.Hal ini sesuai dengan tuntutanhidup efektif yang selalu mem-butuhkan informasi yang cu-
kup dan baik.Bidang profesi Desain GrafisKomunikasi dapat terserap ditempat perusahaan penerbitankuku, perusahaan penerbitansurat kabar, perusahaan pe-nerbitan majalah, perusahaanperiklanan, perusahaan desainkemasan, periklanan (Adve-rtysing), ilustrator, fotografer,dan sebagainya. Selain ituDesain Grafis Komunikasi juga
menjadi penunjang pada non-komunikasi, seperti lembagaswasta/pemerintah, pariwisata,
hotel, pabrik/manufacture, danusaha dagang.
B. Muatan Lokal Dalam
Desain Grafis Komu-
nikasi
Sejalan dengan kemajuan dibidang Desain Grafis Komu-nikasi secara global, makauntuk mengantisipasi perkem-bangan teknologi dan industritersebut diperlukan upaya pe-ningkatan sumberdaya ma-nusia guna menghadapi pasarbebas.
Sumberdaya manusia yanghandal dan mempunyai keah-lian di bidang komunikasi yangbaik secara manual maupunelektronik sangat dibutuhkan.Salah satu upaya lagi pening-katan kemampuan sumber-daya manusia tersebut adalahdengan memberikan pembina-an dan pendampingan melaluiprogram pendidikan DesainGrafis Komunikasi.
Desain Grafis Komunikasimerupakan salah satu pro-gram pendidikan unggulanera teknologi informasi dankomunikasi ini.
Lulusan program studi ini jugadiharapkan mampu menjawabtantangan dan kebutuhan da-lam peningkatan sumber dayamanusia di bidang DesainGrafis Komunikasi yang ber-muatan Local-Genius Ke-
Timuran berkharakter budayaIndonesia.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
21/97
Desain Grafis Komunikasi 5
Gambar 1.3:Sumber ide Punakawan yang diaplikasikanke media grafis komunikasi
Gambar 1.2: Tampilan Punakawan yangdigayakan sesuai kebutuhan grafis
Penguatan muatan lokal inidimaksudkan agar sumber da-ya manusia yang dihasilkanmempunyai sense of belong-
ing dan menghargai budayayang kita miliki sebagai dasarpenciptaan karya Desain GafisKomunikasi yang mempunyaiciri khas Indonesia.
C. Pendalaman
Carilah Karya Desain GrafisKomunikasi yang mempunyaiciri local genius yang telahberedar / terbit. Cobalah sau-dara mengevaluasi, apa kele-
bihan dan kekurangan desaintersebut
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
22/97
Desain Grafis Komunikasi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
23/97
Desain Grafis Komunikasi 6
A. Pengertian Desain
Istilah desain berasal dari
bahasa Perancis desineryang berarti menggambar,kadang-kadang diartikan da-lam pengertian merancang,menciptakan bentuk, susunan,garis, bentuk (bidang, earna(nada), dan tekstur biasadiartikan juga merancang, poladua maupun tiga dimensi,memilih dan menyusun, me-mecahkan masalah yang ber-tujuan menciptakan susunan,
organisasi.
Desain merupakan bidangketrampilan, pengetahuan danpengalaman manusia yangmencerminkan keterkaitannyadengan apresiasi dan adaptasilingkungannya ditinjau darikebutuhan-kebutuhan keroha-nian dan keberadaanya. Se-cara khusus, desain dikaitkandengan konfigurasi, komposisi,arti, nilai dan tujuan darifenomena buatan manusia.
Aspek desain menghendakipertimbangan; bahan, fungsi,keefektifan, lingkungan dima-na produk tersebut akan di-operasikan serta skibat produktersebut terhadap manusia.
Pada pokoknya desain selalumengiringi manusia selamamanusia itu bergaul denganalat atau perkakas. Desain takpernah menjadi tujuan akhir,dia tak pernah pula terpisah
dari hasil akhirnya, desainadalah suatu kegiatan yangbertujuan.
Secara khusus maupun umumdapat disimpulkan bahwa de-sain adalah menciptakan se-suatu yang bertujuan untukmemenuhi kebutuhan materialdan spiritual dengan hasilsemaksimal mungkin yang di-mulai dari menggambar hing-ga menjadi hasil akhir.
Desain adalah suatu proseskreatif (seni), yaitu pemecahan
sementara dari masalah-ma-salah dalam proses desainyang ada bias dibuat atauditiru. Pada umumnya tidakada satupun prosedur logisyang dapat menuntun perma-salahan menuju suatu peme-cahan masalah. Suatu solusidiketemukan dengan bantuan;keterampilan, kecerdasan, ke-cekatan, ingatan yang baik,kecakapan menyusun pola,
pencarian dan penemuan se-cara acak dalam batas-bataslingkup pemecahan, pikiran-pikiran ikutan, dan sebagai-nya. Desain sangat tergantungpada konsep yang tidak pasti(terukur) seperti bakat de-sainer, kepekaan akan me-nangkap obyek yang akandigarap. Hanya dalam bebe-rapa kasus dalam pemecahandesain dapat berhasil melalui
pengaturan ukuran elemendalam suatu bidang.
II. DESAIN TEKNOLOGI GRAFIS DAN KOMUNIKASI
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
24/97
Desain Grafis Komunikasi 7
B. Pengertian dan Perkembangan Teknologi
Teknologi secara harafiahadalah ilmu mengenai teknik.
Teknik ialah metode, cara,keterampilan untuk membuatsesuatu atau mencapai se-suatu. Dalam arti yang sempit,teknologi diartikan denganistilah pemberian dan praktekilmu terapan pada industriyang mempunyai nilai praktis.Pengertian agak luas, tekno-logi adalah semua prosesyang berhubungan dengan ba-han, teknologi bukanlah bakat
atau kodrat melainkan keilmu-an yang harus dipelajari baikilmu terapan maupun sebagaiketerampilan tangan. Tekno-logi dalam makna sangat luas,berarti cara-cara membuatatau mengerjakan suatu pro-duk.
Sementara itu, aspek tekno-logi juga tampak perkem-bangannya melalui peralatanitu sendiri, baik tipologi pera-
latan yang bersifat manualmaupun masinal. Demikian ju-ga teknologi bahan, yang tidakhanya berkisar pada pengo-lahan bahan itu sendiri, akantetapi juga bertalian dengankemungkinan bahan lain yangdapat dipergunakan maupunaplikasi bahan satu denganlainnya dalam suatu produk.
Adanya teknologi semua kegi-
atan menjadi serba mudahcepat dan rasional, tentuselain segi positip yang dapat
meningkatkan harkat hidupmasyarakat banyak, teknologipada hakekatnya juga mengu-bah pelbagai dimensi kehi-dupan, baik yang berakibat
alami, hubungan kemasyara-katan, maupun nilai-nilai bu-daya. Apabila teknologi secarasederhana diartikan sebagaiilmu yang mengaji masalahteknik atau cara, maka formatawal yang dapat dilacak atauditelusur melalui berbagaiperalatan yang telah diha-silkan nenek moyang kita padamasa-masa prasejarah. Pe-nyempurnaan teknik asah dari
monofasial ke arah bifasial,dari kapak genggam ke arahkapak sepatu, dari bahan batuke arah bahan logam danseterusnya adalah indikasievolusi perkembangan tekno-logi.Teknologi sederhana sudahmuncul semenjak pada pe-riode primitif (prasejarah) yangberhubungan dengan kebu-tuhan manusia baik lahiriyah
maupun spiritual, yaitu ba-gaimana menciptakan bentukgambar sederhana, sepertiyang ditemukan pada dindinggua di Lascaux dan Altamira.Pada awal ini teknologi dalammembuat media grafis komu-nikasi sangatlah sederhanadengan menggunakan alatruncing dengan cara goresantangan untuk menghasilkankarya bersimbol untuk ber-
komunikasi antar manusia danatau dengan Yang MahaKuasa.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
25/97
Desain Grafis Komunikasi 8
Gambar 2.1: Goresan tangan sebuah tanda digoa menunjukkan sederhananya teknologi
yang digunakan saat itu
Gambar 2.2:
Lukisan yang mengarahke serat-serat kayu
Teknologi sederhana pem-buatan ilustrasi (klise) pertamakali dibuat dengan cukil tanganpada tahun 1423. Teknik yangdigunakan adalah dengan ba-han kayu ke arah serat mem-bujur yang dicukil dengansebilah pisau. Pada tahun inijuga Laurens Janszoon Kostermenemukan sistem cetak de-ngan menggunakan metodehuruf-huruf lepas, kemudiandisempurnakan oleh PeterSchoffer pada tahun 1458.
Pada tahun 1798 Alays Sene-felder memperkenalkan tek-nikcetak datar atau litho-graphysebagai cikal bakal metodecetak offset, yang dimung-kinkan lebih berkembang me-dia komunikasi, seperti masmedia, buku, poster, iklan dansebagainya.
Sekitar akhir abad 18 ditemu-kannya teknik membuat ilus-
trasi secara sederhana seba-gai pengembangan tekniktahun 1423, yaitu posisi seratkayu yang melintang agarhasilnya lebih halus berkua-
litas. Teknologi secara masinalditandai di Inggris, yaituRevolusi Industri yang ditandaidengan penggunaan mesinuap. Dari perkembangan inihingga menyebar ke BenuaEropa dan Amerika, meskipunberbagai gagasan sudahdilontarkan sebelum abad 18.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
26/97
Desain Grafis Komunikasi 9
Gambar 2.3 (kiri): Alois Senefelderpenemu lithographypada tahun 1797
Gambar 2.4: Sebuah mesin cetak woodcutproduksi tahun 1870-an
Perkembangan Teknologi Gra-fis mulai pada tahun 1808terciptalah mesin penyusunhuruf (typesetting machines)pertama yang dite-mukan di
Inggris oleh William Church.Jenis mesin ini menggunakanhuruf-huruf yang sudah di-tuang (dari logam). Padatahun 1855 Tacheotype Den-mark menemukan mesin per-tama otomatis dengan sistemurai.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
27/97
Desain Grafis Komunikasi 10
Gambar 2.5: LinotypetemuanOttmar Mergenthaler tahun 1885
Gambar 2.6: Mesin offsetdari Heidelberg tahun 2004
Mesin cetak woodcut yangdiproduksi tahun 1870-an,iklannya dibuat di ScientificAmerican 1875. Charles Kas-tenbein Jerman tahun 1869
merupakan penemu mesinpertama yang dapat dipa-sarkan dalam jumlah lebihbanyak. Secara teknis untukmengoperasikan mesin inihanya diperlukan tenaga 4orang.
Tahun 1885 Ottmar Mergen-thaler menemukan mesin Li-notype, yaitu penggabunganjenis mesin tuang denganmesin penyusun dalam satu
mesin. Jenis mesin ini meru-pakan jenis mesin paling baikdekade ini, dan dalam perkem-bngannya jenis ini masihmenjadi acuan sebagai dasarpembuatan mesin baru.
Tahun 1916 Ludlow mene-mukan pelengkap mesin cetakuntuk menghindari kekurang-an spasi dan huruf agar lebihkonsisten dan teratur, khusus-
nya penggunaan huruf-hurufbesar, garis vertikal maupunhorisontal, dan ornamen padasebuah poster. Dekade tahun2000-an muncul teknologikomputer dan mesin cetakglosy maupun vinyl yang me-mudahkan pencetakan tanpamenggunakan klise. Teknik inimenangkap masyarakat yangmembutuhkan produk publi-kasi/komunikasi secara cepat
dan tepat.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
28/97
Desain Grafis Komunikasi 11
Gambar 2.7: Iklan parfum tahun 1878
C. Pengertian dan Perkembangan Grafis
Grafis diambil dari kata YunaniGraphikos, merupakan me-
dia kreatif yang awalnyaterbatas pada menulis, meng-gores, memahat yang bertu-juan untuk membuat tulisan.Perkembangan selanjutnyagrafis adalah gambar atautulisan yang dihasilkan mema-lui metode cetak. Grafisumumnya diarahkan ke karyadua dimensional, antara lain;menggambar, menulis, me-warna, menata yang berhu-
bungan dengan karya mediacetak. Media grafis cetakmerupakan karya yang dapatmenimbulkan akibat sertapengaruh terhadap masya-rakat, bisa bersifat pene-rangan, pengumuman, mem-pengaruhi baik yang bersifatkomersial maupun non komer-sial.
Sejarah grafis komunikasi sa-ngat terlihat di kota Romawi
pada pemerintahan JuliusCaesar (100-44 SM), yaitumedia komunikasi berupa pa-pan pengumuman dari gibputih. Media grafis yangdikeluarkan oleh Dewan Per-wakilan Politik memuat beritatentang budak-budak tersebutdikenal dengan nama ActaDiurna yang artinya peristiwaseharihari, seperti berita da-lam pertandingan Gladiator.
Revolusi Industri di Inggrissangat mempengaruhi penge-tahuan bidang grafis komu-
nikasi seperti adanya suratkabar sekaligus media komu-nikasi/iklan sering bermun-culan dalam surat kabar waktuitu. Perkembangan ini mempe-
ngaruhi media grafis komu-nikasi di negara Amerika danEropa hingga akhirnya memi-cu pertumbuhan perusahaanperiklanan.
Di Indonesia media garfisdiperkenalkan di Hindia Belan-da pada tahun 1602 denganteknologi percetakan oleh parapedagang besar VOC. Padatahun 1615 dalam surat kabar
Bataviaasche Nouvelles mun-cul tulisan tangan indah(silografi) yang mempercantikbentuk visual poster. 17 Agus-tus 1744 surat kabar inimenerbitkan iklan pertamadengan bahasa Belanda. Padatahun 1809 namanya bergantimenjadi Bataviasche Kolono-ale Courant menggunakanmanagemen baru denganmemperhitungkan ketentuan
dari tarif iklan.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
29/97
Desain Grafis Komunikasi 12
Gambar 2.8 (kiri):Iklan tahun 1914
Gambar 2.9: Iklan cetak tahun 1957
Tahun 1825 di Minahasa terbitTjahaja Sijang yang perta-makali memuat iklan produkobat tradisonal. Tahun 1865terbit Bientang Timoor yang
memuat iklan tentang suratkabarnya. Perkembangan me-dia grafis komunikasi padatahun 1870 mulai adanyablosur sebagai media promosidan informasi.
Tahun 1914 Penonjolan keku-atan kreatif naskah grafiskomunikasi yang provokatifdan persuasif dalam bentukquestion headline. Visualisasi
dialog antara pria dan wanitadengan teknik yang seder-hana namun cukup artistik.
Periode 1930-1942 perekono-mian Hindia Belanda mulaimembaik, hal ini membang-kitkan gairah kembali biro iklanyang mempromosikan produkatau merek. Datangnya Je-pang mengakibatkan berhenti-nya industri periklanan yang
sebelumnya dikelola secaraprofesional berubah untuk ke-pentingan perang untuk men-dukung kepentingan militerpihak Jepang.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
30/97
Desain Grafis Komunikasi 13
Gambar 2.10:Iklan media cetak terbaik Citra Pariwara 1998
Pada tahun 1954 dibentuklahPerserikatan Biro ReklameIndonesia (PBRI), yang kemu-dian diganti namanya menjadiPersatuan Biro Reklame Indo-
nesia dalam Kongres ReklameSeluruh Indonesia pertama.Organisasi ini selaku wadahdalam membuat media grafiskomunikasi (iklan) surat kabar,meskipun terbatas pada iklan-iklan komersial dan produk-produk ringan. Sejak tahun1968 biro iklan tidak lagimenggunakan tenaga kol-portir, karena pemasang iklansudah datang sendiri.
Perekonomian Indonesia mu-lai tumbuh pesat pada awal1970-an diwarnai oleh ber-munculnya beberapa peru-sahaan multinasional. Perusa-haan ini membawa anginsegar bagi biro iklan diIndonesia untuk mempromo-sikan produknya melalui mediagrafis komunikasi. Desember1980 di Jakarta dilangsungkan
konvensi masyarakat per-iklanan Indonesia mengesah-kannya Kode Etik PeriklananIndonesia, merupakan tatananbagaimana biro iklan dankaryanya mempunyai tatananyang berkualitas dan benar.Memasuki abad ke 20 meru-pakan melesatnya teknologiyang begitu cepat, seperticetak jarak jauh, cetak cepat,cetak dalam skala kecil,
kesemuanya ini tenaga pro-fesionalesme grafis komuni-
kasi dituntut untuk mengi-kutinya.
D. Pengertian dan ProsesKomunikasi
Istilah komunikasi berasal daribahasa Latin Communisyang artinya memberitahukan,berpartisipasi, menjadikan mi-
lik bersama. Jadi komunikasimengandung maksud membe-rikan dan menyebarkan infor-masi, berita, pesan, ide-ide,nilai menggugah partisipasiagar hal-hal yang membe-ritahukan itu menjadi milikbersama. Komunikasi meru-pakan salah satu cara yangdapat dipergunakan oleh se-tiap orang untuk mencapaisuatu konsesus, sehingga
memperoleh apa yang di-inginkan.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
31/97
Desain Grafis Komunikasi 14
Gambar 2.11: Komunikasi tidak dibatasiusia, jenis kelamin, tempat dan sebagainya
Komunikasi terdapat duapengertian, yaitu:
1. Komunikasi secara umum,adalah sebagai konsekuensihubungan sosial (social rela-tion). Masyarakat paling sedikitterdiri dari dua orang yangsaling berhubungan satu samalain, dikarenakan berhubunganmenimbulkan interaksi sosial(social interaction).
2. Komunikasi paradigmatis,adalah proses penyampaiansuatu pesan oleh seseorangkepada orang lain untuk mem-beritahu atau untuk mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku,baik langsung secara lisanmaupun tak langsung melaluimedia.
Komunikasi ialah menyam-paikan pesan dari pihak yangsatu kepada pihak lain yangdiungkapkan melalui bahasalisan dan tulisan, gambar,isyarat, bunyi-bunyian danbentuk kode yang mengan-dung arti dan dimengerti oleh
orang lain.
Berkomunikasi melibatkan duapihak, yakni pihak sumberyang mengirimkan pesan, danpihak penerima yang mene-rima pesan. Bila orang berca-
kap-cakap atau memberikaninformasi, kedua orang terse-but bergantian menjadi sum-ber dan penerima. Ketikaorang pertama berbicara ataumemberikan informasi, iabertindak sebagai sumberyang menyampaikan pesan,dan pihak kedua bertindaksebagai penerima pesan. Se-bagai tanggapan atas pesantersebut, giliran orang kedua
berbicara atau menyampaikaninformasi sebagai sumber, danorang pertama beralih darisumber menjadi penerimapesan yang disampaikan olehorang ke dua.
Komunikasi dikelompokkanmenjadi dua macam, yaitu:
1. Komunikasi Langsung, ya-itu komunikasi yang tidakmenggunakan alat (media)
yang disebut pula denganproses primer. Komunikasi iniberbentuk bahasa, gerakan-gerakan, aba-aba dan seba-gainya yang mempunyai artikhusus.
2. Komunikasi Tak Langsung,yaitu komunikasi yang meng-gunakan alat, benda (media)yang disebut proses sekunder.Dalam kegiatan proses sekun-der ini orang menggunakanmekanisme melipatgandakanjumlah penerima pesan.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
32/97
Desain Grafis Komunikasi 15
Gambar 2.12: Proses Komunikasi
Pengertian tersebut di atas,komunikasi merupakan pe-nyampaian pesan mengan-dung makna yang dilakukanoleh dua orang atau lebih
untuk memberi tahu ataumengubah sikap (attitude),pendapat (opinion), atau peri-laku (behavior). Agar komu-nikasi berjalan dengan baikdan efektif, maka diperlukan:
1. Penciptaan suasana ko-munikasi yang mengun-tungkan
2. Penggunaan bahasa yangmudah ditangkap dan di-
mengerti3. Pesan yang menguntung-kan dan dapat menggugahkomunikan.
4. Pesan dapat menumbuh-kan suatu penghargaankomunikan.
5. Keterampilan dalam me-mecahkan masalah.
6. Keterampilanpengembangan ide yangsistematis
Kata proses pada komunikasimerupakan pernyataan komu-nikasi yang berlangsung seca-ra kontinu.
Proses komunikasi merupa-kan percakapan antar pribadidua orang atau lebih, yaitusumber (seseorang) mengirimpesan melalui saluran kepadapenerima (orang lain), yangkemudian ditanggapi oleh pe-nerima dalam bentuk balikan.Jika semua proses komu-nikasi tersebut berjalan de-ngan baik komunikasi akanberjalan dengan lancar, maka
terjadilah peragihan informasiantara seseorang denganorang lain.
1. SumberSumber adalah orang, kelom-pok, badan, atau lembagayang mengirim pesan. Segalamacam pengalaman, perasa-an, gagasan, suasana hatinyamempengaruhi pesan yangdisampaikan.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
33/97
Desain Grafis Komunikasi 16
2. PesanPesan ialah pikiran dan pe-rasaan sumber yang dituang-kan ke dalam bentuk yangdapat diserap oleh indera. Jika
kita berbicara, bicara itupesan. Jika kita menulis, tulis-an itu pesan. Dalam pesanada tiga yang harus diperhati-kan yaitu; sandi pesan,kandungan pesan, dan peng-garapan pesan.
a) Sandi pesan, ialah seke-lompok lambang yang dapatdisusun sehingga mengan-dung makna bagi sejumlah
orang. Sesuatu disebut sandijika memiliki sekelompok unsurdan aturan penyusunan (tata,susun, sintaksis). Seperti Ba-hasa Indonesia yang me-milikiunsur bunyi, huruf, kata, dansebagainya yang disusunsehingga memberi makna.Jika hendak menyandi sebuahpesan terlebih dahulu menge-tahui macam sandi yangdigunakan sehingga dapat me-
mutuskan seperti sandi yangmana, unsur sandi yang mana,dan kalimat atau racana unsursandi yang mana kita pilih.
b) Kandungan pesan merupa-kan bahan, isi, atau informasidi dalam pesan sebagai pilihansumber dalam usaha meng-ungkapkan maksudnya. Kan-dungan pesan memiliki unsursusunan kalimat (racana) ter-tentu, seperti dalam menyam-
paikan tiga buah informasi,maka dalam penyampaiannyadiurutkan sesuai dengan
urutan racana yaitu satudisampaikan lebih dulu, kemu-dian yang kedua, dan yangterakhir.
c) Penggarapan pesan ilahkeputusan pada sumber untukmemutuskan unsur sandi yangakan digunakan, dan bagai-mana racananya untukmenyusun informasi yangakandisampaikan.Penggarapan pe-san adalah sebagai pengam-bilan keputusan oleh sumberkomunikasi dalam memilih danmenyusun sandi dan kandung-
an pesan.3. SaluranSaluran ialah komunikasi se-bagai penghantar sandi. Kataditeruskan kepada orang lainmelalui gelombang udara,ungkapan wajah, isyarat, dangerak-gerik diteruskan olehgelombang cahaya. Makin ba-nyak saluran yang dimanfa-atkan untuk mengirim pesanmakin besar peluangnya ko-
munikasi berhasil mencapaisasarannya.
4. PenerimaPenerima ialah orang, kelom-pok orang, badan, atau lem-baga yang menerima pesan.Pesan diteruskan kepadapenerima melalui gelombangudara dan/atau gelombang ca-haya. Pesan merupakan infor-masi yang dituangkan dalamsandi, sehingga penerimaharus mengubah sandi ke da-lam bentuk lain yang dapat
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
34/97
Desain Grafis Komunikasi 17
Gambar 2.13:Komunikasi janganmleset sasaran
digunakan oleh penerima.Penerima dapat dipengaruhidunia pengalaman sehinggaantara informasi yang dibe-rikan sumber kepada penerima
belum tentu sama.
5. GangguanGannguan merupakan sesuatuyang mempengaruhi pesanyang diterima penerima darihasil kiriman sumber. Pene-rima dalam menangkap pesankadang tidak sesuai denganharapan pengirim pesan (sum-ber), hal ini disebabkan olehgangguan yang mempenga-
ruhi penerima, seperti bising,latar belakang pendidikan,pengetahuan, dan lain-lain.
6. BalikanBalikan ialah tanggapan jas-mani dan rokhani pada pene-rima atas pesan yang disam-paikan kepadanya. Berdasartanggapan tersebut, sumberdapat mengetahui apakahditerima atau tidak pesan yangdisampaikan. Jika balikan me-
nunjukkan kurang memuaskankarena pesan tidak dapatditerima, diterima dengansusah, penafsiran yang salah,sumber akan pe-ngirim pesanlagi dengan maksud agardapat difahami oleh penerima.
Tujuan komunikasi yang pen-ting adalah supaya pesanyang disampaikan komuni-kator sampai di komunikandan dapat menimbulkan reaksiatau dampak pada komuni-kan.
Proses komunikasi merupa-kan cara penyampaian suatupesan yang dilakukan seorangatau lebih dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) secara langsungatau tidak langsung, sehinggamembuahkan pemikiran guna
menggugah hatinya untuk be-reaksi atau bertindak. Pesanyang disampaikan komunika-tor adalah pernyataan sebagaipaduan pikiran dan perasaandapat berupa ide, informasi,keluhan, keyakinan, himbau-an, anjuran, dan sebagainya.Pesan yang disampaikan ko-munikator kepada komunikanbelum tentu berhasil denganapa yang diharapkan (sama
seperti yang disampaikan ko-munikan), hal ini diakibatkankurang pemahaman ataupenerimaan informasi yangdisebabkan keterbatasan latarbelakang komunikan.
E. Pendalaman
Berlatihlah berkomunikasi se-cara langsung maupun taklangsung dengan sesamateman, di lingkunngan kelu-arga, tetangga, dan sekolah.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
35/97
Desain Grafis Komunikasi 18
A. Pengertian EstetikaKata estetika berasal dari kataYunani aesthesis yang berartiperasaan, selera perasaanatau taste. Dalam prosesnyaMunro mengatakan bahwaestetika adalah cara meres-pon terhadap stimuli, terutamalewat persepsi indera, tetapijuga dikaitkan dengan proseskejiwaan, seperti asosiasi,pemahaman, imajinasi, danemosi. Ilmu estetika adalahsuatu ilmu yang mempelajarisegala sesuatu yang berkaitandengan keindahan, mempe-lajari semua aspek dari apayang kita sebut keindahan.
Teorikus Seni dan Desain de-wasa ini cenderung untukmenggunakan istilah estetikasebagai suatu kegiatan pe-ngamatan yang tidak terpisahdari pengalaman Seni danDesain. Kemudian estilah es-tetika berkembang menjadi
keindahan, yaitu usaha untukmendapatkan suatu penger-tian yang umum tentang karyayang indah, penilaian kitaterhadapnya dan motif yangmebdasari tindakan yang men-ciptakannya.
Estetika adalah hal yang mem-pelajari kualitas keindahan dariobyek, maupun daya impulsdan pengalaman estetik pen-cipta dan pengamatannya.
Estetika dalam kontek pen-ciptaan menurut John Hosper
merupakan bagian dari filsafatyang berkaitan dengan prosespenciptaan karya yang indah.Dari pengertian ini, bila dipa-hami bahwa estetika adalahilmu yang mempelajari kualitasestetik suatu benda atau karyadan daya impuls serta penga-laman estetik pencipta mau-pun penghayat terhadap ben-da atau karya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwaestetika adalah hal-hal yang
mempelajari keindahan yangberasal dari obyek maupunkeindahan yang berasal darisubyek (pengamatan / pencip-ta). Keindahan yang berasaldari subyek penciptanya ber-kaitan dengan proses kreatifdan fisolofisnya.
Pengertian estetika terusberkembang sesuai denganperadaban, konsepsi hidupmanusia, keadaan dan jaman-
nya, seperti pandangan estetikdari sudut ekomoni yangberkonsepsi kecil itu indah,efisien itu indah, murah ituindah, dan sebagainya.
Apa alasan orang ingin me-ngenal estetika?.
Pertama, karena karya-karyaseni dan desain yang alamimaupun yang buatan begituberharga sehingga dipelajari
ciri-ciri khasnya demi karyaseni dan desain itu sendiri.
III. ESTETIKA DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
36/97
Desain Grafis Komunikasi 19
Kedua, ia mesti berpendapatbahwa pengalaman estetika(pengalaman mengenai karyaseni dan desain) itu begituberharga baik untuk kelom-
poknya maupun masing-ma-sing anggotanya sehinggakarya seni dan desain itu mestidipelajari. Cara mempelajari-nya: dari sudut pandang apa-kah kualitas-kualitas karya inimencapai tujuan.
Ketiga, mungkin dikira bahwapengalaman ini begitu bernilaipada dirinya sendiri sehinggamembutuhkan pengujian dan
penelitian mengenai kualitas-kualitas karya seni dan desainitu.
Estetika merupakan penge-tahuan yang mempelajari danmemahami melalui penga-matan hal ikhwal keindahanbaik pada obyek maupunsubyek atau pencipta dan pe-ngamatan melalui proseskreatis dan fisolofis. Keindah-an bisa didapatkan dima-na
saja, misalnya alam, bendaseni dan desain. Dalam ber-karya, desainer dalam mencip-takan karya desain selalumemuaskan secara estetik(psikologi) dirinya dan oranglain (konsumen). Jadi karyayang diciptakan oleh desaineradalah karya yang memenuhikebutuhan hidup manusiasecara fisik dan psikologis(estetik).
B. Estetika dalam IndustriGrafis Komunikasi
Kesederhanaan belum tentujelek, tetapi sebaliknya bisa
jadi menarik. Karya yang me-narik tidak harus rumit ataumewah. Karya yang rumitbiasanya datang dari kese-derhanaan, tetapi bagaimanadesainer bisa menampilkansuatu karya yang membuatorang terheran-heran (punyagreget). Orang kadang tidakmenyangka kalau pengam-bilan ide yang sederhana yangdatang dari kehidupan sehari-
hari bisa lahir hebat suatukarya yang luar biasa. Karyayang hebat akan membuatreaksi di penghayat (yangmelihat), padahal ide yangdihadirkan tersebut pernahdijumpai/dilihat dalam kehi-dupan sekeliling kita.
Adanya keserhanaan dan ke-jelian dalam menangkap suatuobyek menjadi karya danmengkomunikasikan / mengin-
formasikan kembali melaluimedia lain yang dapat dite-rima, dipahami oleh masya-rakat.
Budaya dan seni di Indonesiasangat indah bila divisuali-sasikan ke dalam karya grafiskomunikasi. Adanya budayadan seni, kita bisa berkaryapenuh fariasi bernafaskanIndonesia ke dalam suatu
media. Kita tentu mengetahuitentang wayang purwa, sebutsaja tokoh punakawan; Semar,
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
37/97
Desain Grafis Komunikasi 20
Gambar 3.1:Tampilan Punakawan pada karya grafis
pada mainan anak-anak
Bagong, Petruk, dan Gareng).Kalau tokoh ini dikemasmenjadi media dengan tampil-an kesederhanaan denganfungsi yang beda maka akan
kelihatan lain.
Ide kadang munculnya daripengalaman atau kejadiankehidupan sehari-hari. Daripermasalahan itulah, desainermencoba mengangkat danmengerjakan semaksimalmungkin menjadi karya besaryang menarik. Sebaik apapunkarya grafis komunikasi bilatidak bisa dipahami atau tidak
sampai ke sasaran, makamedia tersebut dikatakan tidakbnerhasil. Maka media grafiskomunikasi tujuan utama ada-lah mengkomunikasikan infor-masi ke pada masyarakat(audien) dengan cara pen-dekatan visualisasi budaya.
Penggabungan estetika de-ngan teknologi dalam industrigrafis komunikasi merupakansuatu yang kompleks danmengarah pada perkemban-
gan penggayaan tertentu ber-dasarkan kebutuhan praktis.Maka dari itu kualitas estetikyang ditampilkan merupakankerja sama berbagai pihakuntuk menentukan sesuatuyang dianggap sesuai, me-ngundang minat beli, mengan-dung roh budaya serta dinamismenghadapi berbagai kondisiperkembangan lingukungan.
Bagi seorang desainer grafisbekerja di industri merupakanorganisasi yang komplek, yaitusatu unit dengan unit yanglainnya saling mengisi dansaling berperan, untuk ikutcampur menentukan estetikdesain. Seorang desainer gra-fis harus bekerja sama denganbagian pemasaran, keuangan,produksi, teknisi, dan bagianlain. Tugas masing-masing
bagian tersebut menurut Kotleradalah sebagai berikut:
1. Bagian pemasaran bertu-gas merencanakan dan me-masarkan produk-produk yangakanh dipasarkan, karenabagian pemasaran merupakanunit kerja industri yang palingbanyak tahu tentang desainyang diminati konsumen. Ka-rena itulah bagian pemasaranadalah mengumpulkan data
tentang selera pasar yanglayak jual.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
38/97
Desain Grafis Komunikasi 21
2. Bagian keuangan bertugasmenentukan anggaran pro-duksi, yang fleksibel sesuaikebutuhan dan penetapanharga produk desain berda-
sarkan pasar yang dibantudengan bagian pemasaran.
3. Bagian produksi bertugasmerencanakan efektifitas danefisiensi produk.
4. Bagian teknisi bertugasmemacu produksi dan mere-kayasa teknologi agar dapatmemproduksi lebih cepatdengan biaya lebih ringan.
Seorang desainer memangbukan pelaku utama dalammelaksanakan tugas produksi,karena dalam produksi diper-lukan peran banyak orang(unit kerja) untuk mengka-silkan karya yang baik.Desainer adalah seorang pe-rencana produk desain, na-mun ia bekerjasama denganpelaksana unit kerja jika iatidak dapat bekerjasama ia
tidak akan mendapatkan hasilyang dikehendaki. Desainertidak dapat bekerja sendiri biladesain yang ciptaannya inginditerima masyarakat. Desainerjuga harus mengetahui pro-ses, karena setiap prosesmerupakan bagian yang vitaldari desain serta secaralangsung merefleksikan suk-ses atau kegagalan langkahproduksi berikutnya. Oleh ka-rena itu setiap proses produksiadalah berupa pembagiankerja, sehingga tanggung-
jawab sepenuhnya terle-takpada para pekerja di setiapunit kerja.
Desainer di lingkungan indus-
tri selalu diburu waktu dalammembuat grafis komunikasi,karena tuntutan pemasaran/pesanan. Dalam industri wak-tu sangat menentukan upayapelemparan produk/jasa kemasyarakat. Hal ini terus dila-kukan untuk berlomba mena-rik minat pembeli / pemesan,sehingga industri atau peru-sahaan akan selalu cepatbertindak dan melempar/
mengkomunikasikan produk/jasa bila tidak ingin ditinggalpelanggan. Produksi grafiskomunikasi memerlukan wak-tu lama dan panjang, seolah-olah bertentangan dengankondisi yang ada di peru-sahaan (industri) yang haruscepat membuat dan melem-par/mengkomunikasikan kar-ya-karya baru.
C. Gagasan dalam Reka-yasa Estetik Grafis Ko-munikasi
Rekayasa estetik dalam grafiskomunikasi adalah teknik pe-ngungkapan estetika terapanmelalui proses belajar danproses kreatif. Dalam pelak-sanaannya rekayasa estetikmelalui proses panjang mulaidari tahap desain pada prosespengerjaannya sampai produk
jadi.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
39/97
Desain Grafis Komunikasi 22
Gambar 3.2: Grafis Komunikasiyang didekatkan pada segi rasional
John Wistrand berpendapatbahwa desain harus meru-pakan desain keseluruhanyang melihat pada proyek atauproduk dan mencoba me-
nganalisanya sepenuhnya.Desainer merancang grafiskomunikasi yang menjadisebuah alat komunikasi yangberguna dan tidak hanyamenentukan penampilan saja.Kesan pertama adalah kepen-tingan yang harus dipertim-bangkan berbagai bidangsehingga menjadi lebih baikdan benar-benar berguna.
Sebelum berpikir masalah ma-teri atau unsur desain, se-orang desainer perlu me-nentukan tema grafis komuni-kasi yang akan dikerjakanyang sesuai dengan maksuddan tujuan pada konsepnya.Ada beberapa tema yangdisesuaikan dengan fungsidesain, antara lain:
1. Rasional
Media yang mengarah kerasional yang berfokus padapraktek, fungsi, atau kebu-tuhan masyarakat, akan mem-berikan tekanan atau manfaatbaginya untuk menerima beritayang diinformasikan / dikomu-nikasikan.
Pendekatan rasional sangatefektif bagi masyarakat yangmembutuhkan penjelasan ten-tang produk/jasa yang dibu-tuhkan. Tanggapan positifterhadap informasi/komunikasi
yang disampaikan bisa me-nyakinkan dan memuaskanmasyarakat sebagai sasaran.
2. Humor atau jenaka
Penampilan humor atau jena-ka merupakan strategi menca-pai sasaran komunikasi grafis
komunikasi untuk memicuperhatian terhadap yang diko-munikasikan. Dari survei yangdilakukan oleh eksekutif iklanmenunjukkan bahwa penggu-naan humor akan efektif untukmenarik perhatian dan men-ciptakan kesadaran orangyang melihatnya. Dalam visu-alisasinya tidak harus seorangpelawak sebagai bintang yangdiekspus, namun bagaimana
mengemas media informasi/komunikasi yang bersifat hu-mor.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
40/97
Desain Grafis Komunikasi 23
Gambar 3.3:Rasa humor dalam Grafis Komunikasi,tanpa terasa audien akan mengikutinya
Gambar 3.4: Menakut-nakuti dalamGrafis Komunikasi merupakan cara
mempertegas pesan
Gambar 3.5: Patriotik pada Grafis
Komunikasi merupakan caramembidikaudienceyang senangakan kepahlawanan
3. Rasa takutRasa takut lebih efektif digu-nakan untuk memperbaikimotivasi. Ada dua hal yangdituju:
Pertama, mengindentifikasikonsekuensi negatif jikamenggunakan produk.
Kedua, mengidentifikasi kon-sekuensi negatif terhadapperilaku yang tidak aman,misalnya minum-minumankeras, merokok, menilponsambil nyetir mobil, merusaklingkungan, dan sebagainya.
4. PatriotikTampilan visual patriotik (hero)kadang dihadirkan untuk me-nambah rasa kepercayaan
masyarakat terhadap beritayang diinformasikan / diko-munikasikan. Pahlawan yang
berotot besar yang secarasigap, cepat, tanpa pamrih da-pat memberantas keonaran,kejahatan, dan suka menolongsesama. Adegan ini dapat
membius kepercayaan masya-rakat, sehingga mereka mene-rima terhadap segala yangdiinformasikan / dikomunikasi-kan pada media grafis.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
41/97
Desain Grafis Komunikasi 24
Gambar 3.6: Faktor kesalahan pada GrafisKomunikasi merupakan penyampaianpesan untuk menyudutkan produk lain
Gambar 3.7: Faktor kaidah pada GrafisKomunikasi dimaksudkan untuk
penegasan informasi yang disampaikan
5. KesalahanSeseorang suatu saat kadangmelakukan kesalahan dalamhidupnya, seperti menyimpangdari nilai aturan yang ada.
Tujuan media yang bersifatkesalahan ini agar audience(masyarakat) yang melihatnya/membacanya bisa memper-baiki adegan/ berita kesalahanyang diinformasikan/dikomuni-kasikan. Misalkan seorang ibume-nggoreng (menuangkan)krupuk sebelum minyak go-rengnya mendidih.
Hal ini tentu kesalahan besar
yang mengakibatkan krupuktidak bisa berkembang denganbaik. Di sinilah peran audien(masyarakat) untuk memper-baikinya, yaitu sebelum krupukdimasukkan ke wajan harusmenunggu mendidihnya mi-nyak goreng agar krupuk yangdigoreng bisa mengembangdengan sempurna. Contohlain, orang salah kalau meng-gunakan battery B karena
mainannya tidak bisa jalan,mengapa tidak pakai batteryA?.
6. KaidahKaidah biasanya hubungannyadengan aturan-aturan yangtidak menyinggung suku, adat-istiadat, ras, dan agama
(SARA). Unsur ini sangatriskhan dan harus berhati-hati,agar media grafis yang di-ciptakannya tidak terjadi ke-salah pahaman di dalammasyarakat. Tampilnya figuranak-anak yang tidak sopanterhadap orang tua atau me-langgar asusila tentu akanmenjadi gunjingan di masya-rakat yang mengakibatkanmedia grafis yang telah susah
payah dibuatnya tidak bolehberedar.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
42/97
Desain Grafis Komunikasi 25
Gambar 3.8 (kiri):
Simbol kadang dimunculkan pada GrafisKomunikasi merupakan cara membidikperwakilan audien
Seorang desainer grafis harusmengetahui aturan yang adaagar dalam pengerjaan desainberjalan dengan lancar, sepertimenampilkan unsur halal
dalam produk makanan/ mi-numan, atau sunkem anakkepada orang tua di hari Rayayang sudah mendapat keeper-cayaan dan tradisi yang bagikaum muslim secara luas.
7. SimbolSimbol adalah tanda yangmempunyai hubungan denganobyek yang mempunyai pera-turan yang sifatnya umum.
Simbol merupakan jembatanmenginterpetasikan (mengar-tikan) suatu obyek kepadaorang lain sesuai denganpengalamannya.
Informasi yang disampaikansumber menggunakan simbolkadangkala tidak sampai atausalah persepsi terhadap yangmenerimanya, seperti lambai-
an tangan bisa menyimbulkan(mengisyaratkan) selamat da-tang, selamat berpisah, sela-mat tinggal, tidak mau, atautidak setuju.
Tampilnya burung merpatiterbang dan grafis komunikasimenyimbulkan adanya kebe-basan hidup, begitu sebaliknyagambar merpati yang terku-rung dalam sangkar menyim-
bulkan hidup terkekang.8. PengandaianPengandaian merupakan ha-rapan atau angan-angan kedepan sebuah tujuan. Pengan-daian merupakan sebuahimpian yang seakanakan men-jadi kenyataan. Tampilnyamedia informasi / komunikasidengan tema pengandaianmembidik sebagian masyara-kat yang mempunyai harapan
besar setelah mengikuti danmenanggapi terhadap pesanyang disampaikan.
Sebagai contoh tampilnyagambar anak dibawah limatahun yang asyik mengo-perasikan komputer ataubertambahnya tinggi badansetelah minum salah satuproduk vitamin tertentu.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
43/97
Desain Grafis Komunikasi 26
Gambar 3.9: Pengandaian pada GrafisKomunikasi membidik audien yang sukaberharap sesuatu yang belum terpenuhi
Gambar 3.10: Aneh dan idenya luar biasayang mengajak audienceterpesona
9. Emosional
Emosional sangat berhubung-an dengan faktor psikologisyang dapat mempengaruhipenghayat (masyarakat). Se-bagian masyarakat tertarikpada berita yang diinformasi-kan/dikomunikasikan melauipendekatan emosional denganperasaan si penghayat yangmengesampingkan akribut darilembaga yang menginforma-sikan.
Para desainer pesan percayabahwa pengiriman pesan
melalui teknik emosional lebihmengena dan membuat pena-saran, khususnya masyarakatyang merasa lebih maju.
Tugas seorang desainer grafistidak hanya menciptakan pro-yek atau produk untuk yangberguna, tetapi juga men-ciptakan desain yang bagus,mencerminkan sesuatu yangbaru dan berkepribadian. Seo-rang desainer grafis dikatakan
berhasil bila mempunyai bebe-rapa karakter tertentu yaitu;
Mempunyai kecakapan tek-nis.
Mengerti akan sifat bahan
Mengerti akan kebutuhanorang banyak
Selalu ingin tahu
Ketajaman melihat
Inisiatif
Senang dan cakap
Kepercayaan Kejujuran
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
44/97
Desain Grafis Komunikasi 27
Gambar 3.11: Bobot estetika padacovermajalah ini bisa dinilai dari
berbagai sudut pandang
Memperhatikan resiko danmempertanggungjawabkankaryanya
Mengumpulkan data
Tekun dan mengerti mak-sud tujuannya.
Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam perenca-naan desain, antara lain:
Syarat-syarat yang ditentu-kan dalam penyatuan (de-sainer, pemasaran, danproduksi)
Kecocokan adanya prinsipilmu pengetahuan denganteknik komputer dan mesinproduksi
Sesuai dengan lingkungan(masyarakat setempat)
Kecocokan sifat desain darisatu bagian dengan bagianlain
Kemungkinan desain dancara pemecahannya.
D. Penekanan Penguasa-an dalam Grafis Komu-nikasi
Dalam proses grafis komu-
nikasi lebih menekankan pe-nguasaan pengetahuan khu-sus, seperti estetika konsep,estetika pelaksanaan, danestetika teknologi, yang kese-muanya merupakan prosesberlanjut dari awal hinggaterciptanya produk desain.
1. Estetika KonsepEstetika konsep adalah kua-litas estetik yang lahir karenaadanya penggabungan antaraberbagai batasan atau alter-native dan criteria perenca-naan. Estetika ini dapat dicu-rahkan di atas kertas gambar,model, mock-up, maket, pro-totype atau deskripsi proyekdesain.
2. Estetika PelaksanaanEstetika Pelaksanaan adalahkualitas estetik yang beradapada pada pelaksanaan este-tika konsep. Dalam pelaksa-naan belum tentu seratuspersen sama dengan konsepyang telah ditentukan, makadalam hal ini perlu perubahan-perubahan dengan pertim-bangan khusus yang tidak bisaterikat dalam konsep, sepertiskala, cara pelaksanaan, ma-terial, dan sebagainya.
3. Estetika Teknologi
Estetika Teknologi adalah ku-alitas estetik yang diciptakan
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
45/97
Desain Grafis Komunikasi 28
melalui proses teknologi yangmenekankan pada pelaksana-an jalannya teknologi (mesin).Jadu merupakan prosedurpelaksanaan desain dari kon-
sep yang telah ada diprosesmelalui mekanik/mesin. Disini-lah peran teknologi dapatmenentukan bisa atau tidak-nya suatu estetika konsepdiproses. Maka dari itulahseorang desainer industri seti-dak-tidaknya mengetahui danmemahami prosedur teknologi(mesin).
E. Nirmana dalam GrafisKomunikasiNirmana dalam desain me-rupakan strategi atau langkah-langkah yang harus dilakukandalam penciptaan desan grafisagar menghasilkan karya yangmempunyai rasa estetik tinggi.
Nirmana merupakan ilmu da-sar kedesainan yang mem-pelajari dasar-dasar desainmengenai warna, bidang, ben-
tuk, ruang, dengan berbagaipendekatan kreatif eksperi-mentatif meliputi komposisi,irama, harmoni dan seba-gainya.
Karya grafis komunikasi harusmemiliki nilai estetika, yaitusesuatu yang menyebabkansuatu bentuk dapat dikenalisebagai karya desain yangbernilai. Untuk mencapai hal
tersebut perlu adanya kesa-tuan, keteraturan, variasitatanan, dan komunikatif.
1. KesatuanKesatuan merupakan suatucara untuk menggabungkandan menyatukan unsur-unsurvisual yang ditata sesuai de-
ngan konsep ide penciptadalam desain menjadi bentukmedia grafis. Antara unsur-unsur tersendiri yang kese-muanya akan membentukwujud sarana informasi visualyang menjadi kesan satukesatuan.
2. KeteraturanKeteraturan unsur-unsur visualyang ditata sehingga menjadi
tertata dalam satu bentuk me-dia grafis. Teraturnya tatananunsur visual akan membuah-kan kesan pandangan yangbulat dan optimal.
3. KeragamanUnsur-unsur yang ditata agartampak lebih bermakna, tidakhambar, dan tidak membo-sankan. Secara keseluruhan,obyek yang ditampilkan salingdukung dan saling ngait yang
menguntungkan.
4. KomunikatifSegi komunikatif pada grafiskomunikasi harus sangat di-perhatikan. Bila karya kurangkomunikatif, berarti karyatersebut tidak berhasil, atausesuatu yang diinformasikankepada kalayak / masyarakat(audience) tidak akan sampai.Agar grafis komunikasi bisasampai ke kalayak, makaharus memperhatikan segmenyang dibidik sebagai sasaran.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
46/97
Desain Grafis Komunikasi 29
Gambar 3.12:Adanya kesatuan, keteraturan, keaneragaman/variasi tatanan, dan
komunikatif terwujud dalam satu karya fotografer grafis Roy Genggam
Gambar 3.13:Gambar bisa berbicara bilamanamemperhatikan kesatuan, keteraturan,keaneragaman/variasi tatanan,seperti karya fotograferRoy Genggam
F. Pendalaman
Baca ulang materi di atas, lalucari contoh lain tentang karyayang mempunyai nilai estetikrasional, humor, rasa takut,
patriotik, kesalahan, kaidah,simbol, pengandaian, danemosional.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
47/97
Desain Grafis Komunikasi 30
Proses komunikasi mediagrafis komunikasi tidak dapatdilepaskan dari etika Komu-nikator (Sumber), Komunikasi(Pesan melalui media), Kon-teks (siapa sasaran komuni-kasi dengan akibat apa) selaluberkaitan dengan etika. Komu-nikator/sumber misalnya, di-tuntut untuk memiliki motivasikomunikasi yang jujur. Hal inimenjadi jelas bila kita gabung-kan diagram landasan kepu-tusan etis dengan diagramproses komunikasi mediagrafis komunikasi. Proses ko-munikasi media grafis komu-nikasi dapat dilihat sebagaisuatu kegiatan manusia yangmelibatkan keputusan etis didalamnya.
Menurut Marshall Mc Luhan,cara menyampaikan informasisama pentingnya dengan isiinformasi yang disampaikan.Namun, tidak berhenti di situ,
media penyampai pesan terse-but juga harus kita perhatikan.Apakah cara yang dipakaibenar, artinya tidak melanggartata krama atau etika?
a. Produsen/biro iklan (mediagrafis komunikasi) sebagaikomunikator dituntut untuk me-miliki motivasi dan tujuan yangbenar dalam bermedia grafiskomunikasi.
b. Pesan dan media grafiskomunikasi berhubungan erat.
Bukan hanya niat yang jujur,tetapi juga cara mengolahpesan dan penggunaan mediakomunikasi penting untuk di-perhatikan.
c. Sasaran media grafis ko-munikasi berkaitan denganlandasan keputusan etis situ-asi dan akibat. Untuk menjalinkomunikasi yang baik kitaharus memperhitungkan akibatnegatif yang akan terjadi darioesan media grafis komunikasiyang kita lontarkan. Pesan
yang sama akan berbedaakibatnya bila diterima olahanak atau orang dewasa.
Ketiga faktor tersebut di atasharus ada dalam proseskomunikasi media grafis danselalu menjadi bahan pertim-bangan. Ketiganya tidak dapatdipisahkan, karena suatu pro-ses grafis komunikasi selalumempertimbangkan maksudatau niat komunikator, cara
komunikator disampaikan (de-ngan alat apa), dan siapasasarannya.
Jadi ketika seorang desainermedia grafis komunikasi me-rancang pesan yang berupamembujuk calon konsumenbarang atau jasa, ia selaluakan berhadapan dengan ma-salah etis (etika). Motivasi dantujuan, ia menyampaikan me-
dia grafis komunikasi untukdiuji. Apakah ia jujur? Ketika iamengolah suatu pesan, ketika
IV. ETIKA RANCANGAN DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
48/97
Desain Grafis Komunikasi 31
ia memanfaatkan suatu jenismedia media grafis komuni-kasi ia harus bertanya: Etiskahcara yang ia pakai? Selan-jutnya sasaran komunikasi ju-
ga menimbulkan masalah etis.Bagaimana cara membujukanak tanpa merusak jiwanya?Apakah akibatnya bagi konsu-men dengan perkataan lain,kontek dan akibat komunikasiperlu dipertimbangkan ma-tang-matang. Selama ini kepu-tusan etis suatu rancanganmedia grafis komunikasi me-ngacu pada kode Etik Peri-klanan Indonesia, Tata Krama
dan Tata Cara PeriklananIndonesia yang Disempurna-kan, maupun peraturan yanglain.
Tatakrama Periklanan Indone-sia atau Tata Cara PeriklananIndonesia yang Disempurna-kan yang menulis mukadimahantara lain menyatakan bahwaisi Kode Etik berdasarkanpada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. KodeEtik Periklanan Indonesiaterdiri atas tiga bagian, yaitubagian asas-asas umum, pe-nerapan umum, dan pene-rapan khusus.
Dalam asas-asas umum dise-butkan, antara lain:
Iklan (media grafis komu-nikasi) harus jujur dantanggung jawab.
Iklan (media grafis komu-nikasi) tidak boleh me-nyinggung perasaan atau
merendahkan martabatagama, tata susila, adat,budaya, suku, dan go-longan (SARA)
Iklan (media grafis komu-nikasi) harus dijiwai olehrasa persaingan sehat.
Dalam penerapan umum dise-butkan antara:
Apa yang dimaksud de-ngan istilah jujur, ber-tanggung jawab dan tidakberlawanan dengan hukum.
Isi iklan (media grafis ko-munikasi) berupa pernya-
taan dan janji mengenaiproduk harus dapat diper-tanggung jawabkan kebe-narannya.
Iklan (media grafis komuni-kasi) tidak boleh membe-narkan tindakan kekerasan.
Iklan (media grafis komuni-kasi) untuk anak-anak tidakboleh ditampilkan dalambentuk yang dianggap da-
pat mengganggu atau me-rusak jasmani dan rohanimereka, serta mengambilmanfaat atas kemudahankepercayaan, kekuranganpengalaman, atau kepolos-an hati mereka.
Pada bagian penerapan khu-sus disebutkan:
Iklan (media grafis komuni-kasi) tidak boleh mempe-
ngaruhi atau merangsangorang untuk memulai mi-num minuman keras.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
49/97
Desain Grafis Komunikasi 32
Iklan (media grafis komuni-kasi) tidak boleh mempe-ngaruhi atau merangsangorang mulai merokok.
Iklan (media grafis komuni-kasi) obat harus sesuaidengan indikasi jenis pro-duk yang disetujui Depar-temen Kesehatan RepublikIndonesia.
Ada kalanya iklan (mediagrafis komunikasi) lupa atautidak menghiraukan peraturanyang telah ditentukan, se-hingga tanpa disadari iklan(media grafis komunikasi)
yang ditampilkan akan men-dapat reaksi keras atau kritikjuga perasaan kurang enakpada konsumen yang merasadirugikan. Memanipulasi danmempermainkan Kode Etikyang telah ditentukan secaratidak langsung meninggalanperaturan yang telah ada,sehingga menjadikan kurangwibawanya Kode Etik ter-sebut.
Keputusan Menteri Kese-hatan Republik Indonesia
Nomor:368/Men.Kes/SK/IV/1994
Tentang Pedoman Peri-klanan: Obat Bebas, ObatTradisonal, Alat Kesehatan,Kosmetika, Perbekalan Ke-sehatan Rumah Tangga, danMakanan-Minuman
A. Pedoman PeriklananObat Bebas
Latar Belakang
1. Obat mempunyai kedu-dukan yang khusus dalammasyarakat karena merupakanproduk yang diperlukan untukmemelihara dan meningkatkankesehatan masyarakat. Na-mun demikian, penggunaanyang salah, tidak tepat dantidak rasional dapat mem-bahayakan masyarakat.
2. Untuk melindungi masya-rakat dari kemungkinan peng-
gunaan obat yang salah, tidaktepat dan tidak rasional akibatpengaruh promosi melaluiiklan, pemerintah melaksana-kan pengendalian dan penga-wasan terhadap penyebaranobat, termasuk periklananobat. Dalam periklanan obat,masalah yang dihadapi relatifkompleks karena aspek yangdipertimbangkan tidak hanyamenyangkut kriteria etis pe-
riklanan, tetapi juga menyang-kut manfaatresikonya terhadapkesehatan dan keselamatanmasyarakat luas. Oleh karenaitu isi, struktur maupun formatpesan iklan obat perlu diran-cang dengan tepat agar tidakmenimbulkan persepsi daninterprestasi yang salah olehmasyarakat luas.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
50/97
Desain Grafis Komunikasi 33
Petunjuk Teknis
Secara umum iklan obat harusmengacu pada Tata Kramadan Tata Cara Periklanan
Indonesia, tetapi khusus un-tuk hal-hal yang bersifat teknismedis, maka penerapannyaharus didasarkan pada pe-doman ini.
Umum
1. Obat yang dapat diiklankankepada masyarakat adalahobat yang sesuai peraturanperundang-undangan yangberlaku tergolong dalam obat
bebas atau obat terbatas,kecuali dinyatakan lain.
2. Obat dimaksud dalam butir(1) dapat diiklankan apabilatelah mendapat nomor perse-tujuan pendaftaran dari Depar-temen Kesehatan RI.
3. Iklan obat dapat dimuat dimedia periklanan setelah ran-cangan iklan tersebut disetujuioleh Departemen Kesehatan
RI.
4. Nama obat yang dapatdiiklankan adalah nama yangdisetujui dalam pendaftaran.
5. Iklan obat hendaknya da-pat bermanfaat bagi masya-rakat untuk pemilihan penggu-naan obat bebas secararasional.
6. Iklan obat tidak bolehmendorong penggunaan berle-bihan dan penggunaan terus-menerus
7. Informasi mengenai pro-duk obat dalam iklan harussesuai dengan kriteria yangditetapkan dalam pasal 41ayat (2) Undang-undang No.
23 tahun 1992 tentang Ke-sehatan sebagai berikut:
Obyektif: harus memberikaninformasi sesuai dengan ke-nyataan yang ada tidak bolehmenyimpang dari sifat keman-faatan dan keamanan obatyang telah disetujui.
Lengkap: harus mencantum-kan tidak hanya informasitentang khasiat obat, tetapi
juga memberikan informasitentang hal-hal yang harusdiperhatikan, misalnya adanyakontra indikasi dan efeksamping.
Tidak menyesatkan: infor-masi obat harus jujur, akurat,bertanggung jawab serta tidakboleh memanfaatkan kekua-tiran masyarakat akan suatumasalah kesehatan. Di sam-
ping itu, cara penyajian infor-masi harus berselera baik danpantas serta tidak bolehmenimbulkan persepsi khususdi masyarakat yang menga-kibatkan penggunaan obatberlebihan atau tidak berda-sarkan pada kebutuhan.
8. Iklan obat tidak bolehditujukan untuk khalayak anak-anak atau menampilkan anak-anak tanpa adanya supervisi
orang dewasa atau memakainarasi suara anak-anak yangmenganjurkan penggunaan
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
51/97
Desain Grafis Komunikasi 34
obat. Iklan obat tidak bolehmenggambarkan bahwa kepu-tusan obat diambil oleh anak-anak.
9. Iklan obat tidak bolehdiperankan oleh tenaga profesikesehatan atau aktor yangberperan sebagai profesi ke-sehatan dan atau menggu-nakan seting yang beratributprofesi kesehatan dan labo-ratorium.
10. Iklan obat tidak bolehmemberikan pernyataan supe-rlatif, komparatif tentang indi-kasi, kegunaan/ manfaat obat.
11. Iklan obat tidak boleh:
11.1. Memberikan anjuran de-ngan mengacu pada pernya-taan profesi kesehatan me-ngenai khasiat, keamanan danmutu obat.
Misalnya, Dokter saya mere-komendasikan ...
11.2. Memberikan anjuran me-ngenai khasiat, keamanan dan
mutu obat yang dilakukandengan berlebihan.
12. Iklan obat harus memuatanjuran untuk mencari infor-masi yang tepat kepadaprofesi kesehatan mengenaikondisi kesehatan tertentu.
13. Iklan obat tidak bolehmenunjukkan efek/kerja obatsegera sesudah penggunaanobat.
14. Iklan obat tidak mena-warkan hadiah ataupun
memberi pernyataan garansitentang indikasi, kegunaan/manfaat obat.
15. Iklan obat harus mencan-
tumkan spot peringatan per-hatian sebagai berikut:
BACA ATURAN PAKAI
JIKA SAKIT BERLANJUT,HUBUNGI DOKTER
16. Ketentuan minimal yangharus dipenuhi oleh spotperingatan perhatian dalambutir (15) adalah sebagaiberikut:
16.1. Untuk Media Teklevisi:Spot iklan harus dicantumkandengan tulisan yang jelasterbaca pada suatu screen/gambar terakhir dengan ukur-an minimal 30% dari screendan ditanyangkan minimalselam 3 detik.
16.2. Untuk Media Radio:Spot iklan harus dibacakanpada akhir iklan dengan jelasdan dengan nada suara tegas.
16.3. Untuk Media Cetak:Spot dicantumkan denganketentuan sebagai berikut:
Obat
BACA ATURAN PAKAI
JIKA SAKIT BERLANJUT,
HUBUNGI DOKTER
BACA ATURAN PAKAI
JIKA SAKIT BERLANJUT,
HUBUNGI DOKTER
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
52/97
Desain Grafis Komunikasi 35
Jenis huruf (font): helvetica,medium.Ukuran huruf: 18 pts.Jarak baris (leading): 18(100%), proporsional. Jarakkata (letter spacing): normal
(100%). Jarak huruf (wordspacing): normal (0%).
Vitamin
Jenis huruf (font): helvetica,medium. Ikuran huruf: 18 pts.Jarak baris (leading): 18
(100%), proporsional. Jarakkata (letter spacing): normal(100%). Jarak huruf (wordspacing): normal (0%)
Ukuran kotak spot tersebutharus dibuat proporsional (an-tara spot dan halaman iklan)sehingga spot tersebut terlihatmencolok.
17. Iklan obat harus mencan-tumkan informasi mengenai:
17.1. Komposisi zat aktif obatdengan nama INN (khususuntuk media cetak); untuk me-dia lain, apabila ingin menye-butkan komposisi zat aktif,harus dengan nama INN.
17.2. Indikasi utama obat daninformasi mengenai keamanaobat.
17.3. Nama dagang obat.
17.4. Nama indistri farmasi.
17.5. Nomor pendaftaran (khu-sus untuk media cetak).
Khusus1. Vitamin
Iklan vitamin harus dalamkonteks sebagai suplemenmakanan pada keadaan tubuhtertentu, misalnya keadaansesudah sakit / operasi, masakehamilan dan menyusui sertalanjut usia.
Iklan vitamin tidak bolehterkesan memberikan anjuran
bahwa vitamin dapat meng-gantikan makanan (substitusi),atau vitamin mutlak dibutuhkansehari-hari pada keadaan di-mana gizi makanan sudahcukup.
Iklan vitamin tidak bolehmemberi kesan bahwa peme-liharaan kesehatan (umur pan-jang, awet muda, kecantikan)dapat tercapai hanya dengan
penggunaan vitamin.Iklan vitamin tidak bolehmemberi informasi secaralangsung atau tidak langsungbahwa penggunaan vitamindapat menimbulkan energi,kebugaran, peningkatan nafsumakan, pertumbuhan dan ke-cerdasan, mengatasi stres,ataupun peningkatan kemam-puan seks.
BACA ATURAN PAKAI
BACA ATURAN PAKAI
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
53/97
Desain Grafis Komunikasi 36
Gambar 4.1:Spot meredakan pada salah satu obatflu anak-anak
1.1. Vitamin C
1.1.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk:
Mengatasi kekurangan vita-
min C seperti pada sariawandan perdarahan gusi.
Untuk keadaan dimana ke-butuhan akan vitamin C me-ningkat seperti pada keadaansesudah operasi, sakit, hamildan menyusui, anak dalammasa pertumbuhan dan lansia.
1.1.2. Mencantumkan spotperingatan perhatian sepertipada ketentuan umum.
1.2. Multivitamin dan Mineral
1.2.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk pencegahandan mengatasi kekuranganvitamin dan mineral, misalnyasesudah operasi, sakit, wanitahamil dan menyusui, anakdalam masa partumbuhan danlansia.
1.2.2. Mencantumkan spot
peringatan perhatian sepertipada ketentuan umum.
2. Obat Pereda Sakit danPenurus Panas
2.1. Iklan hanya boleh diindi-kasikan untuk meringankanrasa sakit misalnya: sakitkepala, sakit gigi, nyeri otot,dan atau menurunkan panas.
2.2. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
3. Obat Flu
3.1. Iklan hanya boleh diindi-kasikan untuk meredakan ge-jala flu seperti demam, sakit
kepala, hidung tersumbat danpilek.
3.2. Mencantumkan informasibahwa penggunaan obat fluyang mengandung antihis-tamin dapat menyebabkanngantuk.
3.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
54/97
Desain Grafis Komunikasi 37
Gambar 4.2:Spot meredakan pada salah satu obat lambung
4. Obat Asma
4.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk meringankangejala sesak napas karena
asma.4.2. Mencantumkan informasibahwa sesak napas telah pastikarena asma, dan penggu-naan obat tidak boleh lebihdari dosis yang dianjurkan.
4.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
5. Obat Batuk
5.1. Antitusif
5.1.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk meredakanbatuk yang tidak berdahak.
5.1.2. Mencantumkan spotperingatan perhatian sepertipada ketentuan umum.
5.2. Ekspetoran
5.2.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk meredakan
batuk yang berdahak.5.2.2. Mencantumkan spotperingatan perhatian sepertipada ketentuan umum.
5.3. Antitusif + Ekspetoran +Antihistamin
5.3.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk meredakanbatuk berdahak yang disertaipilek.
5.3.2. Mencantumkaninformasi bahwa penggunaanobat yang mengandung anti-
histamin dapat menyebabkanngantuk.
5.3.3. Mencantumkan spotperingatan perhatian seperti
pada ketentuan umum.
6. Antasida
6.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk mengatasigejala sakit maag seperti:perih, kembung, mual.
6.2. Mencantumkan bahwamakan teratur dapat mengu-rangi gejala sakit maag.
6.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti pada
ketentuan umum.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
55/97
Desain Grafis Komunikasi 38
7. Obat Cacing
7.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk pengobataninfeksi kecacingan sesuai
dengan tujuan penggunaanyang disetujui oleh Depar-temen Kesehatan.
7.2. Mencantukan informasiagar menjaga kesehatan ba-dan, makanan dan lingkungan.
7.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
8. Obat Jerawat
8.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk membantumenghilangkanjerawat.
8.2. Mencantumkan informasibahwa menjaga kebersihanmuka secara teratur mem-bantu menghidarkan timbulnyajerawat.
8.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
9. Obat Gosok
9.1. Obat gosok dengan tuju-an untuk dihirup uapnya
9.1.1. Iklan hanya bolehdiindikasikan untuk penggu-naan lokal pada kulit danuntuk dihirup uapnya sertauntuk meredakan gejala pilekpada orang dewasa dan anak-anak.
9.1.2. Mencantumkan infor-masi agar menghentikan
penggunaan obat bila terjadialergi kulit.
9.1.3. Mencantumkan spotperingatan perhatian seperti
pada ketentuan umum.
9.2. Obat gosok dengantujuan untuk analgesialokal
9.2.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan sebagai obat gosokuntuk meringankan gejalage-jala otot kaku dan nyeri, gatal-gatal serta gigitan serangga.
9.2.2. Mencantumkan infor-masi agar menghentikan
penggunaan obat bila terjadialergi kulit.
9.2.3. Mencantumkan spotperingatan perhatian sepertipada ketentuan umum.
10. Obat Kulit (Topikal)
10.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk mengatasiinfeksi karena jamur sesuaidengan tujuan penggunaanyang disetujui DepartemenKesehatan.
10.2. Mencantumkan informasiagar menjaga kebersihan tu-buh untuk menghindari penya-kit kulit.
10.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
11. ObatAntihistamin(Tropi-kal)
11.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk mengurangi
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
56/97
Desain Grafis Komunikasi 39
gejala alergi kulit seperti: ka-ligata, gigitan serangga danmeringankan kulit terbakarkarena sinar matahari sertabiang keringat.
11.2. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
12. Obat Tetes Mata
12.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk meredakaniritasi mata yang ringan.
12.2. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti pada
ketentuan umum.
13. Obat Tetes Hidung
13.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk meringankanhidung tersumbat karena pilek.
13.2. Mencantumkan spot pe-ringatan perhatian seperti pa-da ketentuan umum.
14. Obat Kumur
14.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk melegakansakit tenggorokan dan mem-bantu menjaga higiene mulut.
14.2. Mencantumkan informasiuntuk menjaga kesehatan mu-lut, perlu menggosok gigi de-ngan teratur.
14.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
15. Obat Luka
15.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk pengobatanpertama dan mencegah
timbulnya infeksi pada luka-luka ringan seperti: lecet,terkelupas, tergores, luka khi-tan, perawatan tali pusat bayi.
15.2. Mencantumkan spotperingatan perhatian sepertipada ketentuan umum.
16. Obat Laksans/Pencahar
16.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk mengatasi
sembelit (susah buang airbesar).
16.2. Mencantumkan informasibahwa obat pencahar hanyadigunakan bila benar-benardiperlukan, dan hanya untukpenggunaan jangka pendek.
16.3. Mencantumkan spot per-ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
17. Obat Perjalanan
17.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk mencegahmabok perjalanan.
17.2. Mencantumkan informasibahwa tidak dianjurkan diper-gunakan oleh orang yangsedang menjalankan motordan mesin karena dapat me-nyebabkan ngantuk.
17.3. Mencantumkan spot per-
ingatan perhatian seperti padaketentuan umum.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
57/97
Desain Grafis Komunikasi 40
18. Obat Wasir
18.1. Iklan hanya boleh diin-dikasikan untuk pengobatansimtomatik yang berhubungan
dengan hemeriod atau mem-bantu meringankan rasa sakityang berhubungan dengankondisi anorektal.
18.2. Mencantumkan spot pe-ringatan perhatian sepertipada ketentuan umum.
19. Iklan obat dari golonganterapetik lain yang belumdisebutkan di atas, materinyaharus memenuhi ketentuan
sesuai dengan klim yangdisetujui pada waktu pen-daftaran obat tersebut.
B. Pedoman PeriklananObat Tradisional
Latar Belakang
1. Obat tradisional mempu-nyai kedudukan yang khususdalam masyarakat, karena
merupakan warisan budayabangsa di bidang kesehatan.Obat tradisional diperlukanma-syarakat, terutama untukmemeliharan dan meningkat-kan kesehatan, memeliharakeelokan tubuh serta kebu-garan. Disamping itu ada be-berapa yang dapat digunakanuntuk mengobati penyakit.
2. Dengan kemajuan tekno-logi dan meningkatnya ke-
inginan masyarakat untukmenggunakan obat tradisional,maka obat tradisional tidak lagi
menjadi ramuan yang dibuatuntuk keperluan keluarga, te-tapi sudah menjadi barangdagangan. Obat tradisionalseperti obat, merupakan ba-
rang yang mempunyai sifatkhusus, karena itu penangan-annya termasuk periklanannyaperlu penanganan khusus.
3. Untuk melindungi masya-rakat terhadap obat tradisionalyang tidak tepat dan ataumerugikan kesehatan, makapenandaan dan informasi ter-masuk iklan obat tradisional,harus memenuhi persyaratan
obyektifitas dan kelengkapanserta tidak menyesatkan.
4. Oleh karena itu Depe-temen Kesehatan melakukanpengendalian dan pengawas-an terhadap penyebaran infor-masi obat tradisional termasukperiklanan obat tradisional.
Petunjuk Teknis
Iklan obat tradisional secaraumum harus mengacu padaTata Krama dan Tata CaraPeriklanan Indonesia dankhusus untuk hal-hal yangbersifat teknis, maka pene-rapannya harus didasarkanpada pedoman ini:
Umum
1. Obat tradisional dapat di-iklankan apabila telah men-dapat nomor persetujuan
pendaftaran dari DepertemenKesehatan RI.
5/21/2018 96 Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1
58/97
Desain Grafis Komunikasi 41
2. Iklan obat tradisional dapatdimuat pada media periklanansetelah rancangan iklan terse-but mendapat persetujuan dariDepertemen K