Post on 28-Dec-2015
STUDI KELAYAKANPROYEK PERUMAHAN
“ MEDINA RESIDENCE ”BINTARO
Disusun oleh :
Aloysius Dewastiko.W. N / 13562
Oktavianus Andreas Dao / 13575
Bondan Bayu Asmoro / 13573
Hery Chandra / 13616
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PROYEK DAN PEMRAKARSA
a. Sejarah Proper
Proyek perumahan “Medina Residence” ini diinisiasi oleh PT. Bangun
Sukses Abadi dan PT. Sentra Inovasitama untuk mengembangkan Lokasi Tanah
Kosong yang berlokasi di daerah yang cukup strategis di Bintaro, Tangerang.
Proper yang merupakan proyek bersama antara dua perusahaan ini,
dimaksudkan untuk mengoptimalkan resources yang dimilki terutama pada
aspek utilitas “Land Development” dan penciptaan Added Value bagi
Stakeholders.
b. Konsep Proper
Kebijakan Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah yang
mendorong peran swasta dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat.
Konsep Pembangunan Proper ini mengacu kepada : Pengembangan
Lokasi menjadi Cluster Perumahan yang memenuhi kriteria perumahan untuk
masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dengan nuansa Asri, ramah
lingkungan dan Minimalis. Permbangunan akan dilaksanakan secara bertahap
dengan sistem indent dgn target penyelesaian 42 unit rumah dalam waktu 6
bulan. Mengutamakan efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan serta
melibatkan masyarakat setempat sebagai stakehalders dalam pekerjaan phisik
konstruksi rumah.
1.2 TUJUAN DIADAKANNYA STUDI KELAYAKAN
Adapun tujuan dari diadakannya studi kelayakan Proyek Perumahan Medina
Residence - Bintaro adalah :
• Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan proyek dan dampaknya
• Untuk mengetahui apakah proyek ini pantas dibangun atau tidak
• Secara ekonomi, apakah proyek ini akan mendatangkan keuntungan bagi investor,
yang dapat dikaji menurut analisis secara ekonomi
• Secara lingkungan apakah proyek ini bila dibangun tidak akan memberikan
dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan sekitar
• Menjadi bahan masukan bagi orang / masyarakat yang ingin bergerak di bidang
properti
• Untuk dijadikan pertimbangan pengaplikasian proyek Perumahan Medina
Residence ini menjadi layak dilaksanakan atau tidak
1.3 METODE PEMBAHASAN
Pembahasan pada studi kelayakan ini akan menggunakan metode pembahasan
dengan kajian mengenai aspek-aspek penting baik secara kuantitatif maupun kualitatif
yang berkaitan dengan keberadaan dan keberlangsungan proyek.
1.4 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan studi kelayakan pada proyek ini sebagai berikut :
• Mencari informasi berupa studi literatur, dll
• Mengumpulkan informasi seputar data perumahan di sekitar Bintaro - Tangerang
• Mengadakan studi mengenai perancangan teknis, perkiraan biaya, dan semua
aspek yang berkaitan dengan Proyek Perumahan Medina Residence - Bintaro
1.5 LINGKUP PEMBAHASAN
Proyek Perumahan Medina Residence dalam hal ini penting untuk
membahas mengenai kajian-kajian yang terdiri dari aspek-aspek yang berkaitan dengan
eksistensi proyek. Dalam studi kelayakan ini aspek yang akan dibahas adalah mengenai:
• Aspek Pilihan lokasi dan Environment
• Aspek Pasar dan Pemasaran
• Aspek Teknis dan Teknologis
• Aspek Finansial dan Ekonomi
• Aspek Manajemen
• Aspek Hukum dan AMDAL
Aspek-aspek yang dibahas berdasarkan pada kondisi yang nyata melalui proses
pengumpulan informasi.
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 EXECUTIVE SUMMARY
Lokasi Proper : Perumahan Medina Residence – Bintaro , Desa
Jombang, Kec. Ciputat, Kab. Tangerang, Jawa
Barat.
Peruntukan : Pembangunan 42 unit Rumah Tinggal
Type.36/60 m2
Luas Lokasi : 4.593 m2
Luas Kavling : 2.700 m2 (40%)
Jumlah Unit : 42 unit rumah tinggal T.36/60m2
Periode Project : 10 Bulan
Developer : PT. BANGUN SUKSES ABADI (joint
Operation to PT. Sentra Inovasitama)
2.2 KAITAN TERHADAP FISIK BANGUNAN
Spesifikasi khusus tentang daya jual agar menarik minat pembeli serta berkaitan
dengan desain bangunan yang berpengaruh terhadap penampilan fisik bangunan (
minimalis dan sederhana )
2.3 INFORMASI PERUSAHAN
Berdasarkan Akta pendirian, maksud dan tujuan pendirian PT. BANGUN
SUKSES ABADI (PT BSA) adalah untuk melaksanakan jenis usaha di bidang
Pembangunan (real estate/developer), Jasa, Perdagangan, Transportasi, Industri
ATK, Perbengkelan, Design dan cetak grafis, Pertambangan, dan di bidang
pertanian.
Nama Perusahaan : PT. BANGUN SUKSES ABADI
Alamat Perusahaan : Villa Mula Sakti Blok 0.1 No.31 Bekasi Utara
No. Telp. / Fax. : (021) 8897228 / 88972288
Email Address : bsa.abadi@gmail.com
Akta Pendirian : No. 10, Tanggal 19 Agustus 2005, Pengesahan
akta pendirian PT oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia RI
TDP : No. C-29940 HT.01.01.TH.2005
NPWP : 02.479.820.9-407.000.
Surat Ket. Domisili : No. 536/71-KL.KT/III/2008, berlaku tanggal 24
Maret 2009 s/d 24 Maret 2009
SIUP : No.510/146-PERINDAG/PB/XI/2005
BAB III
ASPEK PILIHAN LOKASI dan ENVIRONMENT
3.1 LOKASI PROPERTI
Terletak di Jl. Kalimantan I No. 10 Rt. 001/12 Desa Jombang, Kec.
Ciputat, Kab. Tangerang, Sesuai SHM No. 144/Jombang seluas 2.515 m2, an.
Bambang Sulistio (dibeli oleh Subiyanto, beralamat di Jl. Kalimangso No 45
Rt.01/02, Jurangmangu Timur, Pondok Aren Kab. Tangerang Rp. 427.500.000,-
pada tanggal 29 November 2007 di KPKNL Serpong.
Jl. Kalimantan I No. 11 Rt. 001/12 Desa Jombang, Kec. Ciputat, Kab.
Tangerang, Sesuai SHM No. 311, 339 dan 595 /Jombang seluas 1.675 m2, 280
m2, 295 m2, an. Joko Satoso (dibeli oleh Subiyanto, beralamat di Jl. Kalimangso
No 45 Rt.01/02, Jurangmangu Tmur, Pondok Aren Kab. Tangerang Rp.
391.500.000,- pada tanggal 29 November 2007 di KPKNL Serpong.
Proper terletak di daerah pemukiman yang telah padat, daerah bebas banjir
dan hanya sekitar 800 m sebelah Tenggara dari lokasi perumahan mewah Vila
Bintaro Indah dan beberapa real estate lainnya.
3.2 DEMOGRAFI
Demografi Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten, dan berada tepat
di sebelah barat kota Jakarta. Dengan luas wilayah 164,54 km2, Tangerang
merupakan kota terbesar dan terpenting di Provinsi Banten serte kedua terbesar di
kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta.
3.3 KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk kota Tangerang mengalami peningkatan setiap tahunnya
dimana hal ini dapat dilihat pada tabel berikut yang menunjukkan jumlah
penduduk sejak tahun 2000 – 2007 serta tingkat pertumbuhan penduduk per
tahunnya untuk periode 2000 – 2007.
Tabel 1 : Grafik Perkembangan jumlah penduduk Kota Tangerang 2000 – 2007
Sumber : http://www.tangerangkota.go.id
Tabel 2 : Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang 2000 - 2007
Sumber : http://www.tangerangkota.go.id
Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 2,67 dalam kurun waktu 8 tahun, maka
kebutuhan akan perumahan, sarana dan fasilitas pun akan turut meningkat.
3.4 FASILITAS UMUM
Lokasi proyek ini cukup strategis untuk kelas masyarakat berpenghasilan
menengah ke atas. Lokasi Proper dekat dengan sejumlah fasilitas publik antara
lain : Pasar Tradisional, Bank, Restorant, Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana
Pendidikan dan terakses oleh Angkutan Umum. Access jalan masuk ke proyek
cukup padat, namun masih dalam tahap pelebaran sehingga dapat memadai
sebagai sarana lalu lintas jalan utama perumahan.
Beberapa institusi pendidikan di sekitar lokasi proper antara lain : Sekolah
Jepang Jakarta, Sekolah Tunas Permata Indonesia, Global Jaya Scholl, SMU
Pembangunan Jaya, SMAN 6 Jombang, SMP N 3 Ciutat, Pesantren Baiturrahman.
Access Stasiun Kereta Sudimara dan Stasiun Pondok Ranji juga tidak jauh
dari lokasi proper. Fasilitas publik lainnya adalah RS Internasional Bintaro,
Gedung Bank Permata dan Kantor Bank Niaga.
Fasilitas Umum:
Masjid : 300 m
Kantor Kecamatan : 500 m
Puskesmas : 600 m
Sarana Pendidikan SD,SMP,SMU : 500 m
Pasar Tradisional : 700 m
Bank Permata, Bank Niaga,
Mandiri, BNI, BRI : 800 m
Jaringna Listrik : ada
PDAM : ada
Telepon : ada
Berdekatan dgn lokasi proper :Bintaro Jaya, Taman Senayan, Menteng
Residence, Emerald Residence, Permata
Bintaro dll.
BAB IV
ASPEK PASAR dan PEMASARAN
4.1 POTENSI dan SEGMENTASI PASAR
Kebutuhan akan perumahan yang representatif menjadi hal yang sangat
urgent bagi setiap masyarakat/keluarga. Dan Lokasi proper Medina diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan masyakat kelas menengah tersebut. Hal ini
disebabkan karena Lokasi Proper berada di posisi yang cukup strategis salah
satunya disebabkan oleh banyak real estate yang berada di sekitar lokasi proper.
Kawasan real estate di sekitar lokasi proper tersebut dihuni oleh
masyarakat/populasi kelas menengah ke atas dengan pendapatan perkapita yang
terus meningkat setiap tahun.
Dengan kondisi seperti tersebut di atas, dapat diperkirakan bahwa
pemilihan segmen pasar menengah ke atas cukup memadai untuk diperhitungkan.
4.2 STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran yang akan digunakan adalah dengan mengaplikasikan
strategi marketing mix yakni dengan memanfaatkan media promosi secara
intensif. Media promosi antara lain dengan menggunakan Attractive Leaflet,
Brosur, Balon Promosi, Pemasangan spanduk serta umbul-umbul, dan door to
door ke Institusi yang dianggap potensi untuk kelas proper “Medina Residence”.
Hal yang dapat dilakukan untuk dapat mempercepat penjualan Proper
“Medina Residence” ini adalah menemukan target market yang memiliki
pendapatan tetap dan tidak terganggu akan situasi dan kondisi perekonomian
Indonesia.
Jaringan luas adalah salah satu asset penting dari PT BSA. Melalui
jaringan ini, PT BSA telah memiliki potensial buyer yang berasal dari salah satu
institusi pemerintah.
4.3 PROYEK UTILITAS
Berdasarkan stretegi pemasaran dan data yang diperoleh, maka
pemanfaatan lahan untuk pengembangan pembangunan rumah dapat lebih
optimal dalam periode waktu satu tahun. Utilitas/jaringan yang ada disekitar
lokasi antara lain jaringan Listrik PLN, Telkom, PDAM dan jaringan pendukung
lainnya.
BAB V
ASPEK TEKNIS dan TEKNOLOGIS
5.1 Tahap Persiapan
Perencanaan
Merencanakan dan melakukan studi kelayakan pada proyek yang akan
dikerjakan.
Perijinan
Setelah melakukan studi kelayakan proyek dan hasilnya layak dan sekiranya
menguntungkan. Maka selanjutnya melakukan tahap perijinan kepada
pemerintah daerah untuk mendapat surat ijin membangun.
Persiapan Awal / Land Clearing
Setelah mendapat perijinan dari pemerintah setempat, maka barulah
mempersiapkan site proyek yang ada. Persiapan konstruksi, alat” berat, dan
pekerja.
Secara umum timetable pelaksanaan proyek sesuai dengan tabel berikut :
I I I I I I IV V V I V I I V I I I IX X
i P E R I J IN A N
ii P E N G U A S A A N LA H A N
iii P E K E R J A A N P E R S IA P A N LO K A S I
iv P E K E R J A A N P R A S A R A N A
v P E K E R J A A N B A N G . R M H & S A R A N AP E K E R J A A N P E R S IA P A NP E K E R J A A N T A N A HP E K E R J A A N P O N D A S IP E K E R J A A N S T R U K T U RP E K E R J A A N D IN D IN GP E K E R J A A N K U S E N , P IN T U & J E N D E L AP E K E R J A A N LA N T A IP E K E R J A A N A T A PP E K E R J A A N P LA F O N DP E K E R J A A N K U N C I & P E N G G A N T U N GP E K E R J A A N S A N IT A IRP E K E R J A A N L IS T R IKP E K E R J A A N F IN IS H IN G
vi M A R K E T IN GB O O K IN G / D O W N P A Y M E N TP E N J U A L A N
vii A K A D P E M B IA Y A A NP E N G E M B A L IA N P IN J A M A N
V I I I O P E R A S IO N A L
T O T A L P R O G R E S SA K U M U L A S I P R O G R E S S
B U LA N
T IM E T A B LE P R O G R E S S P E LA K S A N A A N P R O P E R "M E D IN A R E S ID E N C E " B IN T A R O
U R A IA N P E K E R J A A NN O
5.2 Tahap Konstruksi
Pembangunan rumah beserta saran dan prasaran akan membutuhkan waktu
selama 6 bulan. Material yang digunakan adalah sesuai dengan tabel di bawah.
Spesifikasi Teknis
Jenis Pekerjaan Spesifikasi
RumahPondasi Batu kali Dinding Batu Bata diplester dan di aciLantai Keramik Rangka Atap Baja RinganPenutup Atap Setara genteng betonPlafond TriplekListrik 1300 WPintu Double triplekKusen Setara kayu borneoBak mandi FiberglassAir Sumur BorJendela Setara Kayu Borne + kaca
Daftar Nominatif Konsumen sesuai tabel beikut :
No No.
Kavling/Blo
k
Type
(m2)
Nominatif (Konsumen) Harga Jual
1 - 36/60 - 250.000.000
1 unit rumah 36/60 seharga 250.000.000
Pengadaan sejumlah 42, maka 250.000.000 x 42 = 10.500.000.00
BAB VI
ASPEK FINANSIAL dan EKONOMI
6.1 PROYEKSI BIAYA PROPERTI
6.2SUMBER DANA
Pembiayaan awal (Initial Investment) yang digunakan untuk perijinan dan
modal kerja sarana, prasarana, kontruks serta biaya overhead diperoleh dengan
komposisi modal sendiri dan modal investor. Untuk kebutuhan financing proyek,
Manajemen perusahaan berencana memenuhi sumber dana dengan komposisi
sebagai berikut :
50% bersumber dari Investor/Bank
50% bersumber dari Dana Sendiri
6.3 PROYEKSI PENJUALAN
Berdasarkan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, dapat
diinformasikan sumber pengembalian sbb. :
Penerimaan Penjualan : Rp 10.500.000.000,- (kelebihan tanah excluded)
HPP : Rp 8.976.300.000,-
Margin Kotor : Rp. 1.523.700.000,- (14,51%)
N o
I
I I1 D A N A B A N K4 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 - - - - 2 M O D A L P E R U S A H A A N4 . 4 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0 4 . 4 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0 3 D O W N P A Y M E N T
T 3 6 / 6 04 2 2 . 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 2 6 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 - 4 S A L E S
T 3 6 / 6 04 2 8 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 - - - - 5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 2 2 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 H J 2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0
1 9 . 4 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0 6 . 9 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0 1 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0
I I I1 T A N A H 2 . 7 3 3 . 0 0 0 . 0 0 0 2 . 7 3 3 . 0 0 0 . 0 0 0 2 K O N S T R U K S I
T 3 6 / 6 04 2 5 . 1 9 3 . 3 0 0 . 0 0 0 2 . 8 1 9 . 6 5 0 . 0 0 0 1 . 1 2 3 . 6 5 0 . 0 0 0 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 - - - - 3 O V E R H E A D
T 3 6 / 6 04 2 1 . 0 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 - - - -
8 . 9 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0 5 . 9 0 2 . 6 5 0 . 0 0 0 1 . 3 2 3 . 6 5 0 . 0 0 0 4 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 6 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 - - - -
I V 1 0 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 0 7 3 . 6 5 0 . 0 0 0 1 7 6 . 3 5 0 . 0 0 0 5 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 9 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 9 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 2 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0
4 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 - - - - 5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6 5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6 5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6 5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6 1 . 0 7 1 . 4 2 8 . 5 7 1 1 . 2 8 5 . 7 1 4 . 2 8 6
S U R P L U S ( D E F I S I T )
H U T A N G B A N K
B U L A N
1 0
S A L D O A W A L
C A S H I N
T O T A L C A S H I N
C A S H O U T
T O T A L C A S H O U T
4 5 6 7 8 9
K E T E R A N G A NT o t a l
1 2 3
6.4 RENCANA CASH FLOW dengan asumsi harga jual Rp. 200 juta/unit
BAB VII
ASPEK MANAGEMEN
7.1 MANAGEMEN
Berhasil tidaknya suatu pengadaan suatu proyek juga bergantung dari
sistem manajemen operasional yang baik. Manajemen operasional yang meliputi
planning, organizing, actuating dan controlling adalah aspek yang penting dalam
suatu organisasi manajemen proyek.
7.2 STRUKTUR ORGANISASI
BAB VIII
ASPEK HUKUM DAN AMDAL
Dalam aspek hukum dan amdal kami menekan kan beberapa aspek penting yaitu
Aspek :
1 .aspek hukum
2.aspek amdal
1. Aspek hukum
Dalam aspek hukum beberapa perijinan sudah dan sedang di laksanakan oleh
developer seperti :
a. Perijinan Project
Ijin IPPT : Proses
S.I.U.P : 08061 / 1.824.271
Site Plan : 10.10.72.03.00687
S.K.D.P : 58 / 1.824
Kep. Hum dan HAM : AHU – 90996.AH.01.01. Tahun 2008
T.D.P : 09.03.1.51.59339
N.P.W.P : 02.837.624.2-017.000
Bukti Penguasaan Lahan : SHM sesuai point IV. A.
IMB Induk : Proses
Rekomendasi PLN : Proses
Rekomendasi PDAM : Proses
Keterangan Bebas Banjir : Proses
b. Rekomendasi dari Pihak Terkait
Surat keterangan dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) PEMKAP
Tangerang, tanggal 30 April 2009 menerangkan bahwa Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR),
Site Plan, IMB, Ijin Lokasi, Peil Banjir dan UPL/UKL telah diterima dan sedang dalam
proses penyelesaian.
a.Tanda Terima Pendaftaran Perijinan & Non Perijinan tertanggal 8 May 2009 dari
PemKab Tangerang Badan Pelayanan & Perijinan Terpadu juga telah terlampir.
b.Surat dari wakil warga yakni Ketua RT 01/Rw 012, RT 06/RW 012 Jombang Ciputat,
dan RT 03/RW 05, RT 04/RW 05 Parigi Pondok Aren, perihal Persetujuan Pemakaian
jalan H Sawil menuju Proper Medina Residence Bntaro tertanggal 8 Mei 2009 telah
terlampir.
Dari data di atas bisa di lihat bahwa PT bangun suskses abadi sudah memenuhi beberapa
perijinan yang di butuhkan untuk membanguan sebuah properti . menurut surat keputusan
bupati tangerang adapun persyaratan yang harus dilengkapi oleh pemohon adalah sebagai
berikut
(i) rekaman Advice Planning atau Fatwa Rencana Pengarahan Lokasi atau Ijin
Pemanfaatan Ruang dan Site Plan
(ii) (ii) rekaman Surat Ijin Lokasi atau Aspek Tata Guna Tanah,
(iii) (iii) rekaman sertifikat hak atas tanah atau bukti perolehan tanah, atau bukti lain
atas penguasaan tanah,
(iv) (iv) Ijin Lingkungan atau Ijin Tetangga, ( dibuktikan drengan surat rekomendasi
dari pihak terkait dalam hal ini warga sekitar perumahan )
(v) (v) rekaman kerangka acuan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ,Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan ,Upaya Pemantauan Lingkungan khusus bagi badan
usaha yang telah berbadan hukum.
2. Aspek amdal
Untuk aspek amdal sendiri sebuah properti harus memenuhi semua ketentuan dan syarat
yang ada pada bangian ke tujuh perda kabupaten tangerang no. 9 tahun 2006 tentang
Ruang Terbuka dan Lahan Hijau yang tercantum pada pasal 15 Perda kabupaten
tangerang no .9 tahun 2006. ( lebih lengkap lihat lampiran )
Dalam perda no.9 tahun 2006 di jelaskan bahwa :
Ruang Terbuka untuk kawasan hijau pekarangan diatur sebagai berikut :
a. Rumah Tinggal : sebesar 40% - 75% dari luas areal ruang terbuka harus
dihijaukan dan sekurang-kurangnya terdapat 1 (satu) pohon/tegakan
penghijauan serta perkerasan halaman menggunakan material dapat meresap
air.
b.Perencanaan dan pembangunan ruang terbuka pekarangan merupakan tanggung jawab
pemilik atau penghuni bangunan.
c.Perencanaan dan pembangunan ruang terbuka kawasan merupakan tanggung
jawab pihak pengembang.
d. Pemerintah Daerah melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk
terwujudnya ruang terbuka hijau wilayah dan ruang terbuka hijau pekarangan.
Tetapi dari analisi yang kami lakuakan dengan melihat site properti tersebut masih belum
memenuhi yaitu pada perda no.9 poin A. Dalam hal ini developer yaitu PT. Bangun sukses
abadi menang sudah menyiapkan lahan untuk ruang terbuka hijau tetapi lahan ini belum di
bangun menjadi sebuah lahan yang mengalami perkerasan halaman dan menggunakan
material dapat meresap air. Tetapi Lahan ini masih berupa lahan yang masih di tumbuhi
oleh tanaman- tanaman liar .
Lahan persiapan RTH ( masih berupa tanaman liar )
BAB IX
KESIMPULAN
Konsep Pembangunan Proper ini mengacu kepada : Pengembangan Lokasi menjadi Cluster
Perumahan yang memenuhi kriteria perumahan untuk masyarakat berpenghasilan
menengah ke atas dengan nuansa Asri, ramah lingkungan dan Minimalis
Aspek Pemasaran: karena letak lokasi diperkirakan dihuni oleh masyarakat/populasi kelas
menengah ke atas dengan pendapatan perkapita yang terus meningkat setiap tahun. maka
pemilihan segmen pasar menengah ke atas cukup memadai untuk diperhitungkan.
Strategi pemasaran yang akan digunakan adalah dengan mengaplikasikan strategi marketing mix
yakni dengan memanfaatkan media promosi secara intensif.
Aspek Teknis: Tahap Persiapan
Perencanaan
Perijinan
Persiapan Awal / Land Clearing
Berdasarkan table yang ada dapat dilihat bahwa dalam proses pembangunan tergolong
lancar dan tepat waktu.
Dalam aspek finansial dan keuangan dapat dilihat bahwa pengeluaran lebih kecil dari
pada pemasukan (14.5%) dimana pemasukan berasal dari
50% bersumber dari Investor/Bank
50% bersumber dari Dana Sendiri
Dan pengeluaran berasal dari proses pembangunan dan biaya tanah ,atang dan pembersihan
tanah.
Dalam aspek manajement terliahat bahwa struktur organisasi yang digunakan adalah
struktur organisasi fungsional dimnana struktur organisasi ini cukup baik digunakan bila
menanganni sebuah proyek..
Dalam aspek hukum terlihat telah memenuhi syarat-syarat hukum dan telah layak dalam
proses pembangunan sedangkan dalam
Aspek amdal dapat terlihat masih belum memadai karena kurang penggunaan lokasi
secara efektif dimana masih terdapatnya lokasi-lokasi yang belum mendapat perhatian
khusus dari pemerintah setempat.
Sehingga kesimpulan yang didapat dari proyek “Medina Residence” ini LAYAK untuk di
bangun.
.