Post on 06-Jul-2015
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 1/15
Biografi 7 pahlawan revolusi lengkap dengan fotonya
Nama: Letnan Jenderal Anumerta S. ParmanLahir: Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918
Agama: Islam
Pendidikan Umum Terakhir: Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat)Pendidikan Lain: Kenpei Kasya Butai
Pendidikan Tentara: Military Police School, Amerika Serikat.
Pengalaman Pekerjaan: Jawatan Kenpeitai
Karier Militer:- Tahun 1964, Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)
- Tahun 1959, Atase Militer RI di London
- Staf di Kementerian Pertahanan- Maret tahun 1950, Kepala Staf G
- Desember tahun 1949 Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.
- Tahun 1945, Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta- Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 2/15
Nama : Kapten Peiere Andreas Tendean
Lahir : Jakarta, 21 Februari 1939Agama : protestan
Pendidikan Umum :
- SD di Magelang- SMP B
- SMA B
pendidikan Militer : ATEKAD
Karier Militer :- ikut dalam operasi Sapta Marga di Sumatera Utara. Beliau dilantik sebagai Letda Czi tahun
1962
- Danton Yon Zipur 2/Dam II Bukit Barisan- Pendidikan Intelijen tahun 1963
- pernah menyusup ke Malaysia masa Dwikora sewaktu bertugas di DIPIAD
- 965 diangkat sebagai Ajudan Menko Hankam/Kasab Jenderal TNI A.H. Nasution ketika pangkatnya masih Letda, kemudian naik menjadi Lettu.
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 3/15
Nama : Letnan Jenderal Anumerta SupraptoLahir : Purwokerto, 20 Juni 1920
Agama : Islam.
Pendidikan Umum :- MULO (setingkat SLTP)
- AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta, tamat tahun 1941
- Kursus Pusat Latihan Pemuda- Latihan Keibodan, Seinendan, dan Syuisyintai
Pendidikan Tentara : Koninklijke Militaire Akademie di Bandung, tapi tidak sampai tamat.
Pengalaman Pekerjaan : Kantor Pendidikan Masyarakat
Karier Militer :
- Deputy II Menteri/ Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), Jakarta- Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk Wilayah Sumatera, Medan
- Staf Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta
- Staf Angkatan Darat, Jakarta- Kepala Staf Tentara & Teritorium (T&T) IV/Diponegoro, Semarang
- Ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman
- Anggota Tentara Keamanan Rakyat di PurwokertoTanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Meningga l: Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 4/15
Nama : Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani
Lahir : Jenar, Purworejo, 19 Juni 1922Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata
Agama : IslamAyah : Sarjo bin Suharyo
Ibu : Murtini
Pendidikan Formal:
- HIS (setingkat S D) Bogor, tamat tahun 1935- MULO (setingkat S M P) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
- AMS (setingkat S M U) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan Militer:- Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
- Pendidikan Heiho di Magelang
- Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
- Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, tahun 1955- Spesial Warfare Course di Inggris, tahun 1956
Jabatan terakhir : Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) sejak tahun 1962
Bintang Kehormatan:- Bintang RI Kelas II- Bintang Sakti
- Bintang Gerilya
- Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II- Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
- Satyalancana G:O.M. I dan VI
- Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 5/15
- Satyalancana Irian Barat (Trikora)
- Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Nama : Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono
Lahir : Srabaya, 20 Januari 1924
Agama : Islam
Pendidikan Umum:- ELS (setingkat Sekolah Dasar)
- HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum)
- Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang)
Karier Militer:
- Deputy III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)
- Direktur Intendans Angkatan Darat
- Atase Militer RI di Negara Belanda (tahun 1950)- Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada Konferensi Meja Bundar (KMB)
- Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda
- Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata- Sekretaris Dewan Pertahanan Negara
- Bekerja di Kantor Penghubung
- Masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Tanda Penghormatan : Pahlawan RevolusiMeninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 6/15
Nama : Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
Lahir : Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata
Agama : KristenPendidikan Formal:
- Sekolah Dasar
- Sekolah Menengah Pertama
- Sekolah Menengah Atas
Pendidkan Militer : Latihan GyugunPendidikan Lain:
- Kursus Militer Atase (Milat), tahun 1956- Associated Command and General Staff College, di Amerika Serikat
Karier Militer:
- Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), tahun 1962
- Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat- Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) II/Sriwijaya di Palembang
- Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan
- Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
- Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera- Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi, tahun 1948
- Komandan Batalyon Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
- Anggota Gyugun Pekanbaru, Riau
Prestasi :
- Salah seorang pembentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 7/15
- Membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI
Tanda Kehormatan : Pahlawan Revolusi
Nama : Mayjen TNI Anumerta Sutoyo SiswomiharjoLahir : Kebumen, 23 Agustus 1922
Gugur : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Agama : Islam
Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi
Pendidikan:
- HIS di Semarang
- AMS tahun 1942 di Semarang- Balai Pendidikan Pegawai Negeri di Jakarta.
Karir:
- Pegawai Menengah/III di Kabupaten Purworejo
- Kepala Organisasi Resimen II PT (Polisi Tentara) Purworejo dengan pangkat Kapten (1946)- Kepala Staf CPMD Yogyakarta (1948-1949)
- Komandan Batalyon I CPM (1950)- Danyon V CPM (1951)
- Kepala Staf MBPM (1954)- Pamen diperbantukan SUAD I dengan pangkat Letkol (1955-1956)
- Asisten ATMIL di London (1956)
- Pendidikan Kursus “C” Seskoad (1960)- 1961 naik pangkat menjadi Kolonel dan menjabat sebagai IRKEHAD dan tahun 1964 naik
pangkat menjadi Brigjen
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 8/15
Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman (lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4
Agustus 1918 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 47 tahun) atau
lebih dikenal dengan nama S. Parman adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokohmiliter Indonesia. Ia meninggal dibunuh pada persitiwa G30S PKI dan mendapatkan gelar
Letnan Jenderal Anumerta. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah ini merupakan perwira intelijen, sehingga banyak tahu
tentang kegiatan rahasia PKI karena itulah dirinya termasuk salah satu di antara para perwirayang menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani.
Penolakan yang membuatnya dimusuhi dan menjadi korban pembunuhan PKI.
Pendidikan umum yang pernah diikutinya adalah sekolah tingkat dasar, sekolah menengah, dan
Sekolah Tinggi Kedokteran. Namun sebelum menyelesaikan dokternya, tentara Jepang telahmenduduki Republik sehingga gelar dokter pun tidak sampai berhasil diraihnya.
Setelah tidak bisa meneruskan sekolah kedokteran, ia sempat bekerja pada Jawatan Kempeitai.
Di sana ia dicurigai Jepang sehingga ditangkap, namun tidak lama kemudian dibebaskankembali. Sesudah itu, ia malah dikirim ke Jepang untuk mengikuti pendidikan pada Kenpei
Kasya Butai. Sekembalinya ke tanah air ia kembali lagi bekerja pada Jawatan Kempeitai.
Awal kariernya di militer dimulai dengan mengikuti Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yaitu
Tentara RI yang dibentuk setelah proklamasi kemerdekaan. Pada akhir bulan Desember 1945, iadiangkat menjadi Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta.
Selama Agresi Militer II Belanda, ia turut berjuang dengan melakukan perang gerilya. Pada
bulan Desember 1949, ia ditugaskan sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya. Salah
satu keberhasilannya saat itu adalah membongkar rahasia gerakan Angkatan Perang Ratu Adil
(APRA) yang akan melakukan operasinya di Jakarta di bawah pimpinan Westerling.Selanjutnya, pada Maret 1950, ia diangkat menjadi kepala Staf G. Dan setahun kemudian dikirim
ke Amerika Serikat untuk mengikuti pendidikan pada Military Police School .
Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia ditugaskan di Kementerian Pertahanan untuk beberapalama kemudian diangkat menjadi Atase Militer RI di London, Inggris pada tahun 1959. Lima
tahun berikutnya yakni pada tahun 1964, ia diserahi tugas sebagai Asisten I Menteri/Panglima
Angkatan Darat (Men/Pangad) dengan pangkat Mayor Jenderal.
Ketika menjabat Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) ini, pengaruh PKI juga sedang marak di Indonesia. Partai Komunis ini merasa dekat dengan Presiden Soekarno dan
sebagian rakyat pun sudah terpengaruh. Namun sebagai perwira intelijen, S. Parman sebelumnyasudah banyak mengetahui kegiatan rahasia PKI. Maka ketika PKI mengusulkan agar kaum buruhdan tani dipersenjatai atau yang disebut dengan Angkatan Kelima. Ia bersama sebagian besar
Perwira Angkatan Darat lainnya menolak usul yang mengandung maksud tersembunyi itu.
Dengan dasar itulah kemudian dirinya dimusuhi oleh PKI.Dan akhirnya pada saat terjadinya peristiwa G30S ,beliau menjadi korban karena termasuk musuh PKI.S.Parman diculik dari
rumahnya,dibunuh di Lubang Buaya,dan disembunyikan di sumur Lubang Buaya.
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 9/15
Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean (lahir di Jakarta, 21 Februari 1939 – meninggal di
Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang korban pada peristiwa
Gerakan 30 September dan merupakan pahlawan nasional Indonesia.
Beliau adalah ajudan dari Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution (Menko Hankam/Kepala
Staf ABRI
) pada era Soekarno. Abdul Harris Nasution lolos dari peristiwa penculikan tetapianaknya, Ade Irma Suryani Nasution tewas tertembus peluru. Pierre Tendean sendiri ditangkap
oleh segerombolan penculik dan dibunuh di Lubang Buaya. Ia diculik karena dikira adalahJenderal Besar DR. A.H. Nasution.
Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Saat ini sedang direncanakan tentang pembuatan film mengenai Pierre Tendean dengan judulPierre.
► e-ti Nama:
Letnan JenderalAnumerta
SupraptoLahir:
Purwokerto, 20
Juni 1920Agama:
Islam.
PendidikanUmum:
- MULO
(setingkatSLTP)
- AMS
(setingkat
SMU) BagianB di
Yogyakarta,
tamat tahun
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 10/15
1941
- Kursus Pusat
LatihanPemuda
- Latihan
Keibodan,Seinendan, dan
Syuisyintai
PendidikanTentara:
Koninklijke
Militaire
Akademie diBandung, tapi
tidak sampai
tamat.
PengalamanPekerjaan:
Kantor Pendidikan
Masyarakat
Karier Militer:
- Deputy IIMenteri/
Panglima
Angkatan Darat(Men/Pangad),
Jakarta- DeputyKepala Staf
Angkatan Darat
untuk WilayahSumatera,
Medan
- Staf Kantor
KementerianPertahanan,
Jakarta
- Staf AngkatanDarat, Jakarta
- Kepala Staf
Tentara &Teritorium
(T&T)
IV/Diponegoro,
Semarang
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 11/15
- Ajudan
Panglima Besar
JenderalSudirman
- Anggota
TentaraKeamanan
Rakyat di
PurwokertoTanda
Penghormatan:
Pahlawan
RevolusiMeninggal:
Jakarta, 1
Oktober 1965
Dimakamkan:Taman Makam
PahlawanKalibata,
Jakarta
Letnan Jenderal Anumerta Suprapto (1920-1965)
Menentang Komunis
Letnan Jenderal Anumerta Suprapto terkenal sebagai seorang tentara yang taat menjalankan
ibadah agama dan tidak pernah setuju dengan ajaran komunis. Sehingga ketika menjabat DeputyII Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), dialah salah satu perwira yang menolak
usulan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari
buruh dan tani.
Karena penolakan itu, pria kelahiran Purwokerto yang masuk tentara jamannya Tentara
Keamanan Rakyat dan yang pernah menjadi ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman, iniselalu dimusuhi dan selalu mendapat rongrongan dari pihak PKI. Bahkan akhirnya dalam pemberontakan Gerakan Tiga Puluh September tahun 1965, ia salah satu perwira tinggi yang
menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh PKI.
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 12/15
Suprapto yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920, ini boleh dikata hampir seusia dengan
Panglima Besar Sudirman. Usianya hanya terpaut empat tahun lebih muda dari sang Panglima
Besar. Pendidikan formalnya setelah tamat MULO (setingkat SLTP) adalah AMS (setingkatSMU) Bagian B di Yogyakarta yang diselesaikannya pada tahun 1941.
Sekitar tahun itu pemerintah Hindia Belanda mengumumkan milisi sehubungan dengan
pecahnya Perang Dunia Kedua. Ketika itulah ia memasuki pendidikan militer pada KoninklijkeMilitaire Akademie di Bandung. Pendidikan ini tidak bisa diselesaikannya sampai tamat karena
pasukan Jepang sudah keburu mendarat di Indonesia. Oleh Jepang, ia ditawan dan dipenjarakan,
tapi kemudian ia berhasil melarikan diri.
Selepas pelariannya dari penjara, ia mengisi waktunya dengan mengikuti kursus Pusat Latihan
Pemuda, latihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai. Dan setelah itu, ia bekerja di Kantor Pendidikan Masyarakat.
Di awal kemerdekaan, ia merupakan salah seorang yang turut serta berjuang dan berhasilmerebut senjata pasukan Jepang di Cilacap. Selepas itu, ia kemudian masuk menjadi anggota
Tentara Keamanan Rakyat di Purwokerto. Itulah awal dirinya secara resmi masuk sebagai
tentara, sebab sebelumnya walaupun ia ikut dalam perjuangan melawan tentara Jepang seperti diCilacap, namun perjuangan itu hanyalah sebagai perjuangan rakyat yang dilakukan oleh rakyat
Indonesia pada umumnya.
Selama di Tentara Keamanan Rakyat, ia mencatatkan sejarah dengan ikut menjadi salah satu
yang turut dalam pertempuran di Ambarawa melawan tentara Inggris. Ketika itu, pasukannyadipimpin langsung oleh Panglima Besar Sudirman. Ia juga salah satu yang pernah menjadi
ajudan dari Panglima Besar tersebut.
Setelah Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan, ia sering berpindah tugas. Pertama-tama ia
ditugaskan sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro di Semarang. DariSemarang ia kemudian ditarik ke Jakarta menjadi Staf Angkatan Darat, kemudian ke
Kementerian Pertahanan. Dan setelah pemberontakan PRRI/Permesta padam, ia diangkat
menjadi Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera yang bermarkas di Medan.Selama di Medan tugasnya sangat berat sebab harus menjaga agar pemberontakan seperti
sebelumnya tidak terulang lagi.
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 13/15
Selanjutnya dari Medan ia dipindahkan lagi ke Jakarta untuk menjabat Deputy II
Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) dengan pangkat Mayor Jenderal. Kala
memangku jabatan ini, pengaruh PKI sedang marak di Indonesia. Partai Komunis yang merasadekat dengan Presiden Soekarno dan sudah berpengaruh pada sebagian rakyat paling bawah,
kemudian mengusulkan agar kaum buruh dan tani dipersenjatai atau yang disebut dengan
Angkatan Kelima. Usul yang mengandung maksud tersembunyi itu oleh sebagian besar PerwiraAngkatan Darat ditolak termasuk oleh Suprapto sendiri.
Penolakan itulah kemudian yang membuat PKI merasa sakit hati dan menaruh dendam kepada
sejumlah perwira AD tersebut. Dengan berbagai cara, PKI selalu merongrong Deputy II
Men/Pangad serta pribadi Suprapto sendiri dengan berbagai fitnah yang keji.
Terakhir, dengan membuat fitnah adanya sejumlah Jenderal TNI AD bekerjasama dengan satunegara luar hendak menggulingkan Presiden Soekarno, PKI pun melakukan aksinya pada malam
30 September 1965 atau subuh tanggal 1 Oktober 1965. Rencananya PKI hendak menculik danmembunuh tujuh Perwira Tinggi AD. Rencana jahat itu berjalan hampir sempurna. Hanya satu di
antara perwira dimaksud yang berhasil lolos dari penculikan yakni Jenderal A.H. Nasution,
walaupun untuk itu, Pierre Tendean ajudan Nasution sendiri harus menjadi tumbalnya.
Keenam Perwira Tinggi AD itu yakni: Jend. TNI Anumerta Achmad Yani; Letjen. TNI
Anumerta Suprapto; Letjen. TNI Anumerta S.Parman; Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono;
Mayjen. TNI Anumerta D.I. Panjaitan; Mayjen. TNI Anumerta Sutoyo S; dan satu PerwiraPertama yaitu Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean.
Ketujuh perwira yang berhasil diculik dan dibunuh itu besok harinya oleh tim yang dipimpin
Soeharto (mantan Presiden RI) ditemukan terkubur di sumur tua di daerah Lubang Buaya.
Jenazah ketujuh korban ditemukan penuh lumpur dan darah, dari bekas luka di tubuh parakorban disimpulkan bahwa sebagian korban langsung mati tertembak sementara sebagian lagi
lebih dulu disiksa kemudian baru ditembak.
Suprapto yang karena kesetiaanya pada Pancasila gugur sebagai Pahlawan Revolusi. Bersama
enam perwira lainnya ia dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Pangkatnya yangsebelumnya masih Mayor Jenderal kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Letnan Jenderal
sebagai penghargaan atas jasa-jasanya.
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 14/15
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (juga dieja Achmad Yani; lahir di Purworejo, Jawa
Tengah, 19 Juni 1922 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43
tahun) adalah seorang pahlawan revolusi dan nasional Indonesia.
Beliau dikenal sebagai seorang tentara yang selalu berseberangan dengan PKI (Partai Komunis
Indonesia). Ketika menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat sejak tahun 1962, iamenolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani.
Karena itulah beliau menjadi salah satu target PKI yang akan diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI AD melalui G30S (Gerakan Tiga Puluh September). Ia ditembak di ruang makan di
rumahnya,Jalan Lembang D58,Menteng pada jam 04.35 tanggal 1 Oktober 1965. Mayatnya
kemudian ditemukan di Lubang Buaya.[1]
Jabatan terakhir sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat(Men/Pangad) sejak tahun 1962.
Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono (lahir di Surabaya, Jawa Timur ,24 Januari 1924 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 41 tahun)
adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang terbunuh pada persitiwa G30S PKI. Iadimakamkan di TMP Kalibata - Jakarta.
Letjen Anumerta M.T. Haryono kelahiran Surabaya, 20 Januari 1924, ini sebelumnya
memperoleh pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar) kemudian diteruskan ke HBS
(setingkat Sekolah Menengah Umum). Setamat dari HBS, ia sempat masuk Ika Dai Gakko(Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang) di Jakarta, namun tidak sampai tamat.
Ketika kemerdekaan RI diproklamirkan, ia yang sedang berada di Jakarta segera bergabung
dengan pemuda lain untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan itu sekaligusdilanjutkannya dengan masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Awal pengangkatannya, iamemperoleh pangkat Mayor.
Selama terjadinya perang mempertahankan kemerdekaan yakni antara tahun 1945 sampai tahun
1950, ia sering dipindahtugaskan. Pertama-tama ia ditempatkan di Kantor Penghubung,
kemudian sebagai Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda. Suatukali ia juga pernah ditempatkan sebagai Sekretaris Dewan Pertahanan Negara dan di lain waktu
sebagai Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata. Dan ketika
diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB), ia merupakan Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.
Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan (lahir di Balige, Sumatera Utara, 19
Juni 1925 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 40 tahun) adalah
salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta
Panjaitan lahir di Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925. Pendidikan formal diawali dari Sekolah Dasar,
kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama, dan terakhir di Sekolah Menengah Atas. Ketika ia
tamat Sekolah Menengah Atas, Indonesia sedang dalam pendudukan Jepang. Sehingga ketika
5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 15/15
masuk menjadi anggota militer ia harus mengikuti latihan Gyugun. Selesai latihan, ia ditugaskan
sebagai anggota Gyugun di Pekanbaru, Riau hingga Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya.
Ketika Indonesia sudah meraih kemerdekaan, ia bersama para pemuda lainnya membentuk
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi TNI. Di TKR, ia pertama kaliditugaskan menjadi komandan batalyon, kemudian menjadi Komandan Pendidikan Divisi
IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948. Seterusnya menjadi Kepala Staf Umum IV(Supplay) Komandemen Tentara Sumatera. Dan ketika Pasukan Belanda melakukan Agresi
Militernya yang Ke II, ia diangkat menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat
Republik Indonesia (PDRI).
Seiring dengan berakhirnya Agresi Militer Belanda ke II, Indonesia pun memperoleh pengakuankedaulatan. Panjaitan sendiri kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan
Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan. Selanjutnya dipindahkan lagi ke Palembang
menjadi Kepala Staf T & T II/Sriwijaya.
Setelah mengikuti kursus Militer Atase (Milat) tahun 1956, ia ditugaskan sebagai Atase Militer
RI di Bonn, Jerman Barat. Ketika masa tugasnya telah berakhir sebagai Atase Militer, ia pun
pulang ke Indonesia. Namun tidak lama setelah itu yakni pada tahun 1962, perwira yang pernah
menimba ilmu pada Associated Command and General Staff College, Amerika Serikat ini,ditunjuk menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad). Jabatan inilah
terakhir yang diembannya saat peristiwa G 30/S PKI terjadi.
Ketika menjabat Asisten IV Men/Pangad, ia mencatat prestasi tersendiri atas keberhasilannya
membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI. Dari situdiketahui bahwa senjata-senjata tersebut dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang
akan dipakai dalam pembangunan gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).Senjata-senjata itu diperlukan PKI yang sedang giatnya mengadakan persiapan melancarkan pemberontakan.
Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 23
Agustus 1922 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun)
adalah seorang Mayor Jenderal TNI yang menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30September di Indonesia.
Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.