68513145-ABSES-SUBMANDIBULA

Post on 15-Feb-2015

86 views 2 download

description

pelajari

Transcript of 68513145-ABSES-SUBMANDIBULA

PendahuluanMasalah kesehatan gigi di Indonesia merupakan masalah

kesehatan masyarakat yang penting.Tahun 2009, Di poliklinik gigi RSBY, dari 11.683 kasus

prevalensi kejadian :

- Iritasi pulpa dan hiperemik pulpa 37,2 %

- Pulpitis 25,4 %

- Abses 3,5 %

- Abses submandibula 0,15 %

Tinjauan Pustaka

http://www.sman2-tsm.sch.id/wp content/uploads/2010/01/anatomi_gigi23.jpg

Tinjauan PustakaFascial spaces adalah ruangan potensial yang dibatasi atau

ditutupi atau dilapisi oleh lapisan jaringan ikat.Fasial spaces dibagi menjadi :

•Fascial spaces primer : 1. Maksila - Canine spaces

- Buccal spaces - Infratemporal spaces

Tinjauan Pustaka2. Mandibula

- Submental spaces- Buccal spaces- Sublingual spaces- Submandibular spaces

Tinjauan PustakaFascial spaces sekunder adalah fascial space

yang dibatasi oleh jaringan ikat dengan pasokan darah yang kurang.

Ruangan ini berhubungan secara anatomis dengan daerah dan struktur vital.

Yang termasuk fascial spaces sekunder yaitu : masticatory space, cervical space, retropharyngeal space, lateral pharyngeal space, prevertebral space, dan body of mandible space.

Tinjauan Pustaka

http//www.imaios.comvarezwebin_sitestorageimagesmediaimagese-anatomyhead-neck-mrienface-neck-space-region4784-1-eng-GBface-neck-space-region_imagelarge.jpg

Tinjauan Pustaka

Http//piris3.med.tufts.eduheadnecksmall%20sizemasticator.spaces.4.flattened.jpg

Tinjauan PustakaAbses adalah suatu penyakit infeksi yang ditandai oleh adanya

lobang yang berisi nanah (pus) dalam jaringan yang sakit. Abses submandibula adalah abses yang berlokasi pada

submandibular space. Submandibular space memiliki batas inferior fascia profunda

dari hyoid sampai mandibula, batas lateral corpus mandibula, dan batas superior mukosa dasar mulut.

Etiologi1. Infeksi bakteri yang menyebar ke rongga

mulut atau ke dalam gigi.

2. lanjutan dari abses

Patofisiologi1. Iritasi Pulpa2. Hiperemic

Pulpa3. Pulpitis4. Ganggren

pulpa5. Abses

::

http://www.moondragon.org/health/graphics/toothdecayprogression.jpg

Patofisiologi

.

ilustrasi abses yang menembus ke daerah mukosa - Abses submukosaSumber dari :

http://diagnosa.blogspot.com/2009/07/infeksi-rongga-mulut- part-2.html

Gejala dan TandaGejala utama abses adalah :

Nyeri pada gigi yang terinfeksi

Keadaan umum:

- Lemah, lesu, malaise

- Demam

- Sukar tidur dan tidak mampu membersihkan mulut

Gejala dan TandaPemeriksaan Ekstra oral :

- Asimetri wajah

- Tanda radang jelas

- Fluktuasi +

- Tepi rahang tidak teraba

- Kelenjar getah bening leher membesar

- Trismus

Gejala dan TandaPemeriksaan intra oral:

- Periodontitis akut

- Muccobuccal fold

- Nafas berbau busuk

- Fluktuasi (-)

Dasar DiagnosaAnamnesaPemeriksaan FisikPemeriksaan penunjang

- Pemeriksaan Laboratorium

- Pemeriksaan Darah

Penatalaksanaan1. Non Medikamentosa

2. Medikamentosa

- Dental procedures

- Penanganan Berdasarkan penyebab

- Operasi

- Obat-obatan : Analgetik

Antibiotik

KomplikasiInfeksi kejaringan lunak (selulitis fasial, angina Ludwig). Infeksi kejaringan tulang (osteomielitis mandibula atau

maksila). Infeksi ke bagian tubuh lain menyebabkan abses serebral ,

endokarditis, pneumonia, dll.Dapat terjadi sepsis

Pencegahan1. Primer

2. Sekunder

3. Tersier

PrognosisBaik

Ilustrasi kasus1. Identitas

An. Resha Fitrianida, Perempuan, 13 tahun, Pelajar

2. Anamnesa

Keluhan Utama : Bengkak pada rahang bawah kanan sejak 1 hari yang

lalu.

Keluhan Tambahan : Nyeri ,susah makan, bau mulut dan tidak bisa tidur

Ilustrasi Kasus3. Riwayat Penyakit Sekarang :

1 hari SMRS pasien bengkak pada rahang bawah kanan, gigi sakit, susah makan, demam, bau mulut dan tidak bisa tidur

pasien telah minum obat panadol

Ilustrasi Kasus4. Riwayat Penyakit DahuluTahun 2003, gigi geraham atas kanan pasien mengalami sakit

yang disebabkan karena adanya benjolan dan nanah pada gusinya. Saat itu pasien menolak untuk dilakukan foto dental dan membuka mulut. pasien diobati dengan Clindamisin syrup dan sanmol syrup

Ilustrasi KasusTahun 2004, gigi geraham kiri bawah pasien mengalami sakit

yang disebabkan adanya nanah. Saat itu pasien menolak untuk dilakukan foto dan tindakan medis apapun. Pasien diberi obat clavamox syrup dan ponstan syrup

Tahun2005, gigi geraham kiri bawah pasien mengalami sakit yang disebabkan adanya nanah. Saat itu pasien menolak untuk dilakukan foto dan diberi obat clavamox syrup dan ponstan syrup

Ilustrasi Kasus5. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan UmumKeadaan Umum : Tampak sakit sedang.Kesadaran : Compos mentisTekanan Darah : 120/80 mmHgNadi : 104x/menitPernapasan : 28 x/menitSuhu : 37,7 ˚CStatus Generalis : Dalam batas Normal

Ilustrasi KasusPemeriksaan lokal

Ekstra Oral :Simetris Muka : Asimetris

Sendi Rahang : Angulus mandibula kanan tidak dapat teraba.

Kelenjar : kelenjar getah bening regional teraba sedikit membesaran

Fluktuasi : +

Tanda radang : ++ pada rahang bawah kanan

Ilustrasi KasusIntra Oral :

Kebersihan Mulut : BurukPlak : ++Karang Gigi : +++Gingivitis : ++Karies : +periodontal pocket : ++Nafas berbau : +Stain : +

Ilustasi Kasus6. Status Gigi

GP GP GP

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

 

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 GP GR GP GP

 

Ilustrasi Kasus7. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Dental kanan bawah

 

8. DIAGNOSIS :

Abses Submandibula Dextra ec ganggren pulpa gigi geraham 6 kanan bawah

Ilustrasi Kasus9. Penatalaksanaan:

Terapi non farmakologi:

- Dental health Education

- Pro Scaling Rahang atas dan bawah.

- Gigi 6 Pro insisi abses dan drainase. Kontrol 3 hari lagi

- Gigi 5 4 6 pro orthodontic teratment

4 5

- Gigi 5 pro eksraksi

Ilustrasi KasusTerapi farmakologi:

- Lincomysin syrup 500 mg 3x1

- Metronidazole syrup 250 mg 3x1

- Ponstan 500mg 3x1 P.O

Ilustrasi Kasus10. PROGNOSIS :

Fungsionam : Dubia ad bonam.Sanasionam : Dubia ad bonam.Vitam : Bonam

Analisa KasusPada pasien ini didiagnosa sebagai abses submandibula Dextra

berdasarkan:Anamnesa : bengkak kanan bawah, nyeri, susah makan, bau

mulut, tidak bisa tidur dan demam.Pemeriksaan fisik (ekstra oral) : didapatkan asimetris muka,

angulus mandibula kanan yang tidak dapat teraba, kelenjar getah bening regional yang teraba sedikit membesar, fluktuasi (+), tanda radang (++).

Analisa KasusSedangkan yang intra oral didapatkan kebersihan mulut yang

buruk, plak (++), karang gigi (+++), gingivitis (++), karies (+), periodontal pocket (++), nafas berbau dan stain (+).

Ganggren pulpa merupakan penyebab utama abses ini karena lewat jalur itulah kuman dapat masuk. Selain itu pasien banyak terdapat karies dentis.

Pada rencana diagnosa dilakukan:pemeriksaan penunjang foto x-ray pada gigi 6 kanan bawah

untuk memastikan letak penyebab dari abses submandibula tersebut.

Pada rencana terapi :

Dental health education menjadi penting karena mencegah menjadi lebih penting dari pada mengobati. Dengan dental health education diharapkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat tercapai.

Dilakukan scaling karena patofisiologi terjadinya abses ini berawal dari terbentuknya plak dan karang gigi. Sehingga dengan scalling ini dapat mencegah terjadinya abses kembali. Seperti kita ketahui pada pasien terdapat banyak karang gigi.

Dilakukan insisi abses dan drainase dimaksudkan untuk mengeluarkan nanah sehingga mengurangi rasa sakit dan memperbaiki perfusi jaringan

Diberikan antibiotik lincomycin dan mentronidazole. Karena penyebab dari abses ini adalah kuman aerob (gram + dan -) dan kuman anaerob. Disamping itu lincomycin dikenal mempunyai efek penerasi yang baik ketulang.

Diberikan ponstan karena efektif untuk karena pada anamnesa os mengatakan ada nyeri. Selain itu sudah terbukti bahwa obat ini efektif untuk pasien karena pada anamnesa os sudah meminum obat ini sebelumnya dan merasakan ada manfaatnya.