5.Reservoir Models

Post on 09-Aug-2015

169 views 1 download

description

model berbagai reservoirokeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

Transcript of 5.Reservoir Models

GEOTHERMAL RESERVOIR

JUNE 2007

SILABUS:

1. SISTIM PANASBUMI

2. SIFAT BATUAN DAN FLUIDA PANASBUMI

3. ESTIMASI SUMBERDAYA, CADANGAN DAN POTENSI

. LISTRIK

4. PENGUJIAN SUMUR PANASBUMI

5. RESERVOIR MODELS

SIMULASI RESERVOIR

Untuk mengetahui:

• Kemampuan reservoir untuk memproduksikan fluida panasbumi selama 20-30 tahun dengan berbagaiskenario produksi dan injeksi.

• Perubahan tekanan, temperatur dansaturasi air selama reservoir diproduksikan.

• Distribusi porositas dan permeabilitasdibawah permukaan

Menetapkan strategi pengembangan

lapangan yang optimal

• Dimana sebaiknya sumur dibor ?

• Kapan sebaiknya reinjeksi dilakukan ?

• Bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja sumur dan reservoir ?

• Apakah mungkin kapasitas PLTP ditingkatkan?

MENETAPKAN STRATEGI PENGEMBANGAN LAPANGAN YANG OPTIMAL

Membuat model komputer yang dapat

menirukan kinerja reservoir sebenarnya

pada keadaan awal (natural state) dan padakeadaan diproduksikan

Model dipakai untuk meramalkan kinerja

reservoir dari beberapa skenario

pengembangan lapangan yang diusulkan.

SIMULASI RESERVOIR

Meramalkan kinerja reservoir apabila diproduksikan s/d 30 tahun:

Alternatifpengembangan-1

Alternatifpengembangan-2

PREDIKSI KINERJA

RESERVOIR

SIMULASI RESERVOIR

Menggunakan "Distributed Parameter Approach"

Sistim yang akan dimodelkandibagi menjadi sejumlah

blok/grid

Keanekaragaman sifat batuandan fluida diperhitungkan

MODEL

1. Pengumpulan dan Pengkajian Data

2. Pembuatan konsep model

3. Membuat model komputer (grid system).

4. Persiapan data masukan (input data)

5. Pemodelan reservoir pada keadaan awal

(natural state).

6. Pemodelan reservoir pada saat

diproduksikan (history matching).

7. Peramalan kinerja reservoir untuk jangka

waktu 25-30 tahun

GARIS BESAR KEGIATAN

PENGUMPULAN DAN

PENGKAJIAN DATA

• Data manifestasi permukaan

• Data geologi, data geofisika

• Data geokimia

• Laporan-laporan hasil interpretasi

• Hasil studi yang telah dilakukan sebelumnya.

Data sumur meliputi data sumur eksplorasi

dan sumur pengembangan:

• Data lokasi, kedalaman dan geometri sumur.

• Data pemboran (kedalaman hilang lumpur, kandungan chlorida dalam lumpur dll.).

• Data hasil pengukuran tekanan dantemperatur.

• Data hasil uji komplesi (uji hilang air danuji permeabilitas).

• Data hasil uji produksi (uji tegak, uji datar, uji dengan separator).

• Data uji transient tekanan (pressure build-up, interference test dll.).

TUJUAN PENGKAJIAN DATAMenentukan:

• Jenis reservoir.

• Tekanan dan temperatur reservoir.

• Kedalaman reservoir dan kedalaman pusat-pusat rekahan (feed zones).

• Batas luar reservoir serta luasnya.

• Ketebalan reservoir.

• Struktur dan jenis batuan serta sifat petrofisik dari masing-masing batuannya.

• Sifat fluida permukaan dan fluida reservoir.

• Potensi masing-masing sumur serta kinerjanya (laju alir masa dan enthalpy fluida pada berbagai tekanan kepala sumur).

• Status dari masing-masing sumur (produksi, ditutup atau ditinggalkan)

• Transmissivity yaitu hasil kali permeabilitas danketebalan batuan

• Panas yang hilang ke permukaan karena adanyamanifestasi permukaan

• Distribusi temperatur dan tekanan di dalam reservoir, baik secara lateral maupun secara vertikal.

• Area zona air, zona uap dan zona dua-phasa (boiling zone).

• Besarnya sumberdaya (heat stored), cadangan (recoverable reserve) dan potensi listrik dari reservoir tersebut, yaitu dari daerah yang diduga mempunyai potensi panasbumi dan daerah yang terbukti mengandung fluida panas bumi dari hasil pemboran sumur.

• Perubahan tekanan dan temperatur dimasing-masing sumur, sejak sumur dibor hingga sekarang.

CONCEPTUAL MODEL

Gambaran mengenai sistim panasbumi

di suatu daerah.• Sumber panas

• Reservoir

• Temperaturnya

• Sumber air

• Manifestasi panasbumi permukaan yang terdapat di daerah tersebut

KAMOJANG

KAMOJANG

GRID BLOK

UNTUK MODEL KOMPUTER

Buat sesederhana mungkin, kemudian

dikembangkan secara bertahap.

1. Kompleksitas dari permasalahan.

2. Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan

studi

3. Ketersediaan dan kualitas data

4. Kemampuan simulator dan komputer

FAKTOR2 YG DIPERTIMBANGKAN

DALAM PEMBUATAN MODEL

Bagian dari reservoir yang akan

dimodelkan ? Berapa luasnya ?

Berapa tebalnya ?

Bagian dari batuan di sekitarnya

yang ikut dimodelkan ?

Seberapa detail model akan dibuat ?

Berapa blok yang akan digunakan ? Bentuk dan ukuran blok yang akan

digunakan ?

MEMBUAT GRID BLOK

UNTUK MODEL KOMPUTER

• Tetapkan bagian dari reservoir dan batuan sekelilingnya

yang akan dimodelkan.

• Pilih konfigurasi model

• Bagi sistim tersebut menjadi sejumlah blok. Tambahkan

blok-blok yang merepresentasikan batuan sekitarnya.

• Usahakan 1 sumur berada dalam satu blok dan Usahakan

sumur berada ditengah.

MEMPERSIAPKAN DATA

MASUKAN UNTUK KOMPUTER

• Ukuran masing-masing blok serta volumenya.

• Data batuan, yang meliputi porositas, densitas, permeabilitas, panas spesifik dankonduktivitas panas.

• Data tekanan, temperatur, saturasi air.

• Korelasi permeabilitas relatif uap dan air serta harga connate water dan residual vapour saturation.

• Jumlah time step dan interval waktu

• Data produksi dari masing-masing sumur

PERSAMAAN DASAR

Persamaan Aliran Masa Fluida

−−=

l

12 PPkQm ν

( )gPk

Q l

l

m ρρρρνννν

−∇−=

Dalam 3-Dimensi;

PERSAMAAN DASARPersamaan Aliran Masa Fluida Dua

Fasa

mvmlm QQQ +=

( )gPkk

Q v

v

rvmv ρρρρ

νννν−∇−=

( )gPkk

W l

l

rlml ρρρρ

νννν−∇−=

KORELASI PERMEABILITAS

RELATIF• Corey’s Curve

• Grant’s Curve

• All Perfectly Mobile

• Function of Fatt and Klikoff (1959)

• Sandia – Function (Hayden et. Al., 1983; van

Genuchten, 1980)

• Function of Verna et al. (1985)

• Linear Function

Kurva permeabilitas relatif

Corey• krl = (Sl*)4

• krv = (1-Sl*)2(1-(Sl*)

2)

• Sl* = (Sl-Slr)/(1-Slr-Svr)

Kurva Permeabilitas Relative

Grant

krv = 1-krl,

Grant - Relative Permeability

krl

krv

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1

Liquid Saturation, fraction

Relative Perm

eability, fraction

4*

lrl )S(k =)SS1(

)SS(S

vrlr

lrl*

l −−−

=

Kurva Permeabilitas Relative

Fatt & Klikoff (1959),• S* = (Sl – Slr)/(1-Slr)

• Krl = [S*]3

• Krg = [ 1- S* ]3

Fatt & Klikoff - Relative Permeability

krv

krl

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1

Liquid Saturation, fraction

Relative Permeability, fraction

PERSAMAAN ALIRAN PANAS

(FLUX ENERGY)

)konduksi(e)konveksi(ee QQQ +=

mvvmll)konveksi(e QhQhQ +=

TKQ )konduksi(e ∇=

TKQhQhQ mvvmlle ∇−+=

ALIRAN

HORIZONTAL DUA

FASAx

PkkkQ

v

rv

l

rlm ∂

+−=

νννννννν

V

Vr

L

Lr

t v

k

v

k

v

1+=

x

Pkh

khkQ

v

rvv

l

rlle ∂

+=

νννννννν

Persamaan aliran energi:

Flowing enthalpy (hflowing)

m

ef

Q

Qh =

+

+

=

v

rv

l

rl

v

rvv

l

rll

fkk

kh

kh

h

νννννννν

νννννννν

ALIRAN VERTIKAL DUA

FASA

+∂∂

−= gz

PkkQ l

l

rlml ρρρρ

νννν

+∂∂

−= gz

PkkQ v

v

rvmv ρρρρ

νννν

Tekanan Hidrostatis:g

z

Plρρρρ−=

∂∂

Tekanan Statis Uap: gz

Pvρρρρ−=

∂∂

Aliran Fluida:

• Baik air atau uap akan

bergerak keatas.g -

z

Plρ<

∂∂

g - z

P vl ρρ <∂∂

< • air akan bergerak

kebawah sedangkan uap

bergerak keatas, sehingga

akan terjadi peristiwa

“counter flow”..

z

P g v ∂∂

≤ρ • air maupun uap akan

bergerak kebawah.

HUKUM KEKEKALAN MASA

• AM ���� Masa yang terdapat dalam block per unit volume

• Fm ����flux masa dari block

• qm ����net masa injeksi/produksi dalam block

0qFt

Amm

m =+∇+∂

Injeksi atau produksi

aliran

masa

& energi

llvvm SSA ρρ +=

llvvm VVF ρ+ρ=

PERSAMAAN

KEKEKALAN ENERGI

0qFt

Aee

e =+∇+∂

( ) ( )lllvvvrre USUSU1A ρ+ρφ+ρφ−=

Energi per unit volume:

Θ∇Κ−ρ+ρ= lllvvl VhVhF

Flux Energi

Velocity( )gP

kkV v

v

rv

v ρ−∇µ

−=

( )gPkk

V l

l

rll ρ

µ−∇−=

( ) ( ) 0qgPkk

gPkk

t

Aml

l

rllv

v

rvv

m =+

ρ−∇

µρ+ρ−∇

µρ∇−

Persamaan Diferensial Dalam Media Berpori

Memodelkan reservoir pada keadaan awal

(natural state).

• Dengan simulator hitung tekanan, temperatur,

kandungan air, kandungan uap di masing-masing blok

serta besarnya laju alir masa dan panas dari blok satu

ke blok lainnya dengan menggunakan simulator.

• Kalibrasi model sehingga hasil perhitungan yang

diperoleh sesuai dengan data hasil perhitungan

tekanan dan temperatur sesuai dengan hasil

pengukuran di lapangan.

• Gambarkan penyebaran permeabilitas batuan

(struktur permeabilitas) didalam reservoir serta

distribusi tekanan dan temperatur baik secara lateral

maupun secara vertikal.

PERHITUNGAN P, T, Sv, Sw di masing-

masing blok dan laju alir masa dari blok

satu ke blok lain dengan menggunakansimulator TOUGH2

P dan T hasil perhitungan sama

dengan hasil pengukuran pada kondisiawal (sebelum diproduksikan) ?

DIPEROLEH KONDISI RESERVOIRPADA KEADAAN AWAL

(NATURAL STATE MODEL)

INPUT DATA

Ubah harga parameter yang

mempunyai ketidak pastian tinggi

Memodelkan kinerja sumur dan reservoir pada saat diproduksikan (history matching).

• Siapkan data produksi

• Dengan simulator hitung tekanan, temperatur,

kandungan air, kandungan uap di masing-masing

blok serta besarnya laju alir masa dan panas dari

blok satu ke blok lainnya dengan menggunakan

simulator.

• Bandingkan hasil simulasi dengan data hasil

pengukuran di lapangan (matching sejarah

produksi).

• Kalibrasi model sehingga hasil perhitungan yang

diperoleh sesuai dengan data hasil perhitungan

tekanan dan temperatur sesuai dengan hasil

pengukuran dilapangan.

6. Meramalkan kinerja sumur dan reservoir untuk beberapa skenario produksi-produksi dengan skenariopengembangan yang akan datang

• Siapkan beberapa skenario produksi-injeksi

SIMULATOR

• MULKOM

• TOUGH2

• TETRAD

Penggunaan MULKOM & TOUGH2

• Cerro Prieto di Mexico

• Krafla di Iceland

• Olkaria di Kenya

• Nesjavellir juga di Iceland

• Tongonan di Phillipines

• Kamojang di Indonesia

• Wairakei

• Broadlands/Ohaaki

• Waiotapu

SIMULATOR• Menghitung untuk

setiap time step (t):

Tekanan

Temperatur

Saturasi Air

Saturasi Uap

Dll

Di Tiap Blok

Laju alir masa uap dan air

Dari satu blok ke blok lain

PERSAMAAN DASAR

SIMULASI

∫ ∫∫Γ

+Γ•=n nn VV

qdVndFMdVdt

d

( ) 1

1

1

11

++

+++ ∆+∆−=− ∑ n

n

min

n

mij

j

ij

n

mi

n

mii tqtFaMMV

( ) 1

1

1

11

++

+++ ∆+∆−=− ∑ n

n

ein

n

eij

j

ij

n

ei

n

eii tqtFaMMV

� Untuk massa :

� Untuk energi :

�� Persamaan keseimbangan massa Persamaan keseimbangan massa

dan energi :dan energi :

� Flux massa total = flux fasa liquid +

flux fasa vapor

� Total heat flux pada komponen

konduksi dan konveksi

( )∑=

−∇−=vl

rm gPk

kF,β

β ρβρβµββ

( )∑=

+∇−=vl

h hTKF,β

ββ ρ

Pengaruh Adanya

Tekanan Kapiler pada

Total Heat Flux

( )∑=

−∇−=vl

rm gPk

kF,β

β ρβρβµβ

β

Pengaruh Adanya

Adsorbsi pada Saturasi

AirSw = ((1-∅)/∅) x (ρr/ρw) X

dimana : Pβ = P + Pc

Penurunan Tekanan

Uap (Vapor Pressure

Lowering) akibat

tekanan kapiler dan

adsorpsi

( )

+=

15.273

)(exp

1

11

TR

SPmf cVPL ρ

Simulasi reservoir menggunakan persamaan matematika untuk menyatakan perubahan kelakuan yang terjadi pada

daerah investigasi

penyelesaian matematika secara analitik sulit dilakukan

Dipakai model numerik untuk menyelesaikan persamaan aliranfluida dalam media berpori, perambatan panas, dan distribusi

tekanan dalam reservoir

SIMULASI RESERVOIR

• Finite Volume

• Finite Difference

PENYELESAIAN PERSAMAAN PENYELESAIAN PERSAMAAN

DASAR SIMULASI RESERVOIR DASAR SIMULASI RESERVOIR

SECARA NUMERIKSECARA NUMERIK

SOLUSI PENDEKATAN :

Mendiskretisasi persamaan diferensial

kontinu aliran dalam reservoir menjadi

beberapa persamaan lainnya ke dalam

bentuk block-block yang telah

didefinisikan dalam keseimbangan energi

dan masa.

�menggunakan deret Taylor untuk

menghasilkan turunan persamaan

yang diperlukan.

SOLUSI FINITE DIFFERENCE

T

x -∆ x x x + ∆ x

Turunan pertama

� nilai T pada jarak (x+∆∆∆∆x) dan

(x-∆∆∆∆x) adalah:

SOLUSI FINITE DIFFERENCE

)('''6

1)(''

2

1')T( 32 xTxxTxxTxxx ∆+∆+∆ + )(Τ = ∆+

)('''6

1)(''

2

1')T( 32 xTxxTxxTxxx ∆−∆−∆ − )(Τ = ∆−

� Turunan pertama, T′′′′(x)

� Forward difference:

� Backward difference :

� Central difference :

SOLUSI FINITE DIFFERENCE

x

)x(T)xx(T

x

T)x('T

∆−∆+

=∂∂

=

x

)xx(T)x(T

x

T)x('T

∆∆−−

=∂∂

=

x2

)xx(T)xx(T

x

T)x('T

∆∆−−∆+

=∂∂

=

�Turunan kedua, T′′′′′′′′(x)

�Pengaplikasian persamaan dalam penyelesaiansistem yang terdiskret seperti pada Gambar.

SOLUSI FINITE DIFFERENCE

22

2 )()(2)()(''

x

xxTxTxxT

x

TxT

∆∆−+−∆+

=∂∂

=

i-1 i i+1 ……

x

� Forward difference:

� Backward difference :

� Central difference :

SOLUSI FINITE DIFFERENCE

x

TT

x

T)x('T i1i

−=

∂∂

= +

x2

TT

x

T)x('T 1i1i

−=

∂∂

= −+

x

TT

x

T)x('T 1ii

−=

∂∂

= −

2

1ii1i

2

2

x

TT2T

x

T)x(''T

+−=

∂= −+

� Metode eksplisit pola 1 dimensi

METODE EKSPLISIT

x xx x xx

O OO OO Oi+1 i+2ii-1

n lama

n+1 baru

Time level

n

j,i2

n

j,1i

n

j,i

n

j,1i

2

n

1j,i

n

j,i

n

1j,i

2

1n

j,i Ty

TT2T

x

TT2T

x

tkT +

+−+

+−

∆= −+−++

� Metode eksplisit pola 2 dimensi

( ) n

i

n

1i

n

i

n

1i2

1n

i TTT2Tx

tkT ++−

∆= −+

+

� Persamaan Finite Difference :

� Disederhanakan lagi menjadi:

� Notasi matrix pada persamaan AP = d adalah:

METODE IMPLISIT

t

TT

x

TTTk

n

i

n

i

n

i

n

i

n

i

∆−

=∆

+− +++

++−

1

2

1

1

11

1 2

i1iiii1ii dTcTbTa =++ +−

n

i

1n

1i2

1n

i2

1n

1i2TT

x

tkT1

x

tk2T

x

tk −=

∆+

+∆

∆−

∆ ++

++−

=

iiiii dP * cba

Penggunaan Solusi Matrix dalam

Simulator

Direct Process

Metode formulasi yang digunakan pada proses ini:

•Matrix inversion

•Cramer’s rule

•Gaussian elimination

•Metode Gauss-Jordan

•Matrix decomposition

Iterative Process.

Metode formulasi yang digunakan pada proses ini:

•Metode Jacobi

•Metode Relaxation

•Metode Gauss-Seidel

KonsepKonsep PenyelesaianPenyelesaian PersamaanPersamaan

Linear Linear SecaraSecara SimultanSimultan

Penggunaan Solusi Matrix dalam

Simulator

Alternating-Direction Implisit Procedure (ADIP)

Persamaan tekanan dalam dua dimensi :

Bentuk implisit finite-difference

MetodeMetode IterasiIterasi dalamdalam SimulasiSimulasi

t

P

y

P

x

P

∂=

∂+

∂α

2

2

2

2

( )t

PP

y

PP2P

x

PP2P n

i

1n

i

2

1n

i

1n

i

1n

i

2

1n

1i

1n

i

1n

1i

−α=

+−+

+− ++η−

++η+

+−

+++

i

1n

ii

1n

1ii

1n

ii

1n

1ii

1n

ii dPfPcPbPaPe =++++ +η+

++

++−

+η−

Penggunaan Solusi Matrix dalam

SimulatorMetodeMetode IterasiIterasi dalamdalam SimulasiSimulasi

[ ] [ ]ii

DP

e

a

b

c

f

=

matrix pentadiagonal :

matrix tridiagonal :

=

i

*

i

i

i

i

DP

a

b

c

=

i

**

i

i

i

i

HP

e

g

f

Penggunaan Solusi

Matrix dalam SimulatorMetodeMetode IterasiIterasi dalamdalam SimulasiSimulasi

Pin

Pin+1/2

Pin+1

solusi arah - y

solusi arah - x

n

n+1/2

n+1

Penggunaan Solusi Matrix dalam

Simulator

Metode yang sering digunakan untuk reordering:

• Regular row ordering:

• Diagonal Oerdering

• Alternating point ordering

MetodeMetode Direct Direct dalamdalam SimulasiSimulasi

Metode alogaritma kemudian disusun untuk

menyelesaikan sistem seefisien mungkin dengan

hanya mengoperasikan elemen non-zero dari matrix

yang telah diatur ulang (reordering).

Penggunaan Solusi Matrix dalam

Simulator

Regular row ordering dan Sistem

Matriks

Penggunaan Solusi Matrix

dalam Simulator

Diagonal Ordering dan Sistem

Matriks

Penggunaan Solusi Matrix

dalam Simulator

Alterating Point Ordering dan

Sistem Matriks

Penggunaan Solusi Matrix

dalam Simulator

Alternating diagonal ordering

scheme

Penggunaan Solusi Matrix

dalam Simulator

Kriteria Kestabilan

stabil sistem 1n

1n

≤ε

ε +

stabil tidak sistem 1n

1n

⟩ε

ε +

PERSAMAAN KEADAAN ATAU EOS

(EQUATION OF STATE)

Sifat-sifat thermofisik campuran fluida dibutuhkan untuk

menyelesaikan dalam persamaan kesetimbangan masa dan

energi yang diberikan oleh modul “Equation-Of-State”(EOS).

Aliran modul TOUGH2 merupakan kode dalam bentuk umum

untuk perhitungan kesetimbangan masa dalam komponen

dengan sebuah nomor perubahan.

TOUGH2 terdiri dari sejumlah modul sifat fluida yang

juga sering disebut sebagai peramaan keadaan atau

modul EOS (Equation Of State) dimana membuat kode

dapat diterapkan pada berbagai sistem aliran bawah

permukaan, yang terdiri dari aquifer air tanah, zone

yang tak tersaturasi fluida, dan reservoir panas bumi

(lihat tabel).

PERSAMAAN KEADAAN ATAU EOS

(EQUATION OF STATE)

Modul Sifat Fluida pada TOUGH2

air, hidrogenEOS5

air, udara, dengan penurunan

tekanan uap

EOS4

air, udaraEOS3

air, CO2EOS2

air, air dengan tracerEOS1

KEMAMPUANMODUL

SIMULATOR TOUGH2

• suatu program simulasi numerik yang dapat digunakan untuk model multi dimensi, aliran fluida multi fasa dan multi komponen dalam media berpori atau fracture serta sistim non-isothermal.

• menyelesaikan persamaan kesetimbangan massa dan energi yang menggambarkan aliran fluida dan panas yang umumnya merupakan sistem multi fasa dan multi komponen

Struktur Input FileBLOK DESKRIPSI

TITLE

ROCKS

PARAM

RPCP

TIME

ELEME*

CONNE*

GENER*

INCON*

START

ENDCY

Satu kartu data yang berisi problem title Perameter material untuk berbagai batuan reservoir

Parameter perhitungan (informasi time step, pilihan

program)

Parameter untuk fungsi permeabilitas relatif dan

tekanan kapiler

Masukan waktu yang kita inginkan

Daftar elemen grid

Daftar interface

Daftar massa atau panas sinks/sources

Daftar kondisi awal

Satu kartu data yang mengikuti inisialisasi

Satu kartu penutup pada input TOUGH

TITLE

• Merupakan identitas atau judul sebuah pelaksanaan program simulasi

ROCKS

• Bagian dari format masukan yang

digunakan untuk memperkenalkan

parameter material dan dapat dipakai

sampai 27 jenis material/jenis batuan

yang berbeda

Card ROCKS.1• MAT

Merupakan nama material /tipe batuan.

• DROK

Merupakan densitas batuan (kg/m3)

• POR

Masukan untuk porositas, jika dikosongkan maka porositasnya akan mengacu pada porositas yang ditulis pada masukan MAT.

• PER(I)

Adalah permeabilitas absolut, merupakan pilihan permeabilitas I (1, 2, atau 3) karena terdapat sampai 3 nilai permeabilitas pada batuan untuk mendekati nilai permeabilitas pada grid-grid tertentu yang perbedaannya cukup signifikan.

• CWET

Konduktivitas panas formasi (W/m0C) pada kondisi tersaturasi liquid

• SPHT

Masukan untuk panas spesifik batuan (J/kg0C)

Card ROCKS. 1.2• IRP

Parameter integer dari tipe fungsi permeabilitas relatif• RP (I)

Parameter untuk fungsi permeabilitas relatif

Card ROCKS. 1.3• ICP (I)

Parameter integer dari tipe fungsi tekanan kapiler

• ICP (I)

Parameter untuk fungsi tekanan kapiler

Card ROCKS. 1.1• COM

Adalah kompresibilitas (m2/N)

• EXPAN

Adalah expansivitas (1/oC)

• CDRY

Konduktivitas panas formasi dibawah kondisi desaturated

(W/m0C)

Card ROCKS.2• Kartu yang kosong untuk menutup blok

data ROCKS

START (pilihan)• Kartu dengan tipe START dalam kolom

1 - 5 agar pengenalan masukan lebih

fleksibel.

PARAMDigunakan untuk mengenalkan parameter

perhitungan

• NOITE

Menentukan jumlah maksimum iterasi setiap selang waktu

• MCYC

Menentukan jumlah maksimum selang waktu (time step) yang akan dihitung

• MSEC

Menentukan jumlah maksimum waktu perhitungan

• MCYPR

Hasil akan ditampilkan pada setiap langkah MCYPR

• MOP(I)

I = 1-24 yang berisi variasi pilihan;

Card PARAM.1

MOP(1) tidak sama dengan 0; hasil iterasi non-convergen yang akan digeneralisir ,

MOP(2)

MOP(3)

MOP(4)

MOP(5)

MOP(6)

MOP(7)

MOP(8)

MOP(9)

MOP(10)

MOP(11)

MOP(12) menentukan prosedur interpolasi

MOP(13)

MOP(14)

MOP(15)

MOP(16) menyediakan secara otomatis pengontrolan selang waktu, dll.

Card PARAM. 2.• TSTART

Waktu mulai simulasi (dalam detik)

• TIMAX

Waktu ketika simulasi akan dihentikan (dalam detik)

• DELTEN

Panjang selang waktu (dalam detik)

• DELTMX

Batas atas ukuran selang waktu (dalam detik)

• GF

Percepatan gravitasi (m/sec2)

Jika sama dengan 0 berarti tidak ada perhitungan

gravitasi

• REDLT

Faktor untuk mengurangi lama selang waktu dalam

kasus ketidak-konvergenan atau masalah-masalah lain.

Card PARAM. 2.1, 2.2, dst.• DLT (I)

Panjang selang waktu (detik)

Card PARAM. 3.• RE1

Kriteria konvergensi untuk kesalahan relatif (ε1,untuk default digunakan Ix E-5)

• RE2

Kriteria konvergensi untuk kesalahan absolut (ε2, untuk default = 1)

Card PARAM. 4.Pada kartu ini mengandung

seperangkat variabel utama yang

digunakan sebagai default kondisi awal

untuk semua elemen yang tidak

dispesifikasi dalam blok INCON jika

pilihan START dipilih.• DEP(1)

Tekanan (Pa)

• DEP(2)

Jika nilainya ≥ 1.5 maka digunakan sebagai

temperatur(0C,untuk satu fasa)

Jika nilainya < 1.5 maka digunakan sebagai saturasi gas

(untuk dua fasa)

• DEP(3)

Jika nilainya ≥1.5 maka digunakan sebagai temperatur

(0C, untuk dua fasa)

Jika nilainya < 1.5 maka digunakan sebagai fraksi

massa gas (untuk satu fasa)

RPCAPMerupakan kolom masukan untuk

informasi fungsi permeabilitas relatif

dan tekanan kapiler

Card RPCAP.1

• IRP

Parameter untuk memilih fungsi permeabilitas relatif

Card RPCAP.2

• ICP

Para meter untuk memilih fungsi tekanan

kapiler

TIMES

Merupakan permintaan pengguna

program untuk tampilan hasil pada

waktu yang ditentukan.

Card TIMES.1

• ITI

Jumlah waktu yang disediakan pada kartu

• ITE

Jumlah total waktu yang diminta

• TINTER

Selang waktu yang diinginkan

ELEMEKolom masukan untuk

memperkenalkan kepada simulator

informasi tentang elemen

reservoir.

Card ELEME.1

• EL, NE

Merupakan kolom yang terdiri dari 5 elemen karakter nama kode dimana 3 karakter awal merupakan tanda layer dan dua nomor terakhir adalah nomor grid

• VOLX

Merupakan masukan untuk volume, m3

CONNEKolom masukan untuk

memperkenalkan kepada simulator

informasi tentang hubungan antar

permukaan setiap gridCard CONNE.1

• EL1, NE1

Nama kode untuk elemen pertama

• D1

Jarak (m) dari tengah elemen pertama dan kedua

• AREAX

Kolom masukan untuk luas hubungan antar muka, m2

INCONKolom masukan untuk harga kondisi awal

• EL, NE

Merupakan kolom yang terdiri dari 5 elemen karakter nama kode dimana 3 karakter awal merupakan tanda layer dan dua nomor terakhir adalah nomor grid

• X1

Kolom untuk menyatakan tekanan pada kondisi awal, Pa

• X2

Jika nilainya ≥ 1.5 maka digunakan sebagai temperatur (0C, untuk satu fasa)

Jika nilainya < 1.5 maka digunakan sebagai saturasi gas (untuk dua fasa)

• X3

Jika nilainya ≥ 1.5 maka digunakan sebagai temperatur (0C, untuk dua fasa)

Jika nilainya < 1.5 maka digunakan sebagai fraksi massa gas (untuk satu fasa)

ENDCY

Digunakan untuk menutup

masukan TOUGH2 dan memulai

simulasi

Struktur Output File TOUGH2

• Tekanan

• Temperatur

• Saturasi air

• Saturasi uap

Di masing-masing

blok pada setiap time

step

Laju alir masa dan laju alir panas yang masuk dan keluar dari masing2 blok

pada setiap time step

PEMODELAN KONDISI ALAMIAH

(NATURAL STATE MODELLING)

INPUT DATA

PERHITUNGAN P,T, Sv, Sw di masing-masing blok dan laju alir masa dari bloksatu ke blok lain dengan menggunakan

simulator TOUGH2

P dan T hasil perhitungansama dengan hasil pengukuran

pada konsisi awal (sebelumdiproduksikan) ?

Ubah harga parameteryang mempunyai ketidak

pastian tinggi