Post on 02-Oct-2015
STABILITAS TIMBUNAN, TIANG PONDASI DAN TALUD DIZONE PERTEMUAN PAKET B DAN C
1
Tahapan pelaksanaan abutment pada pertemuan Paket B dan C :
Tahap 1 : Mengurug lahan reklamasi setinggi 3,71 m dari seabed, kemudian baru dipasang vertical drain.
Tahap 2 : Setelah sekitar 1 mingguan pemasangan vertical drain, dilanjutkan pemancangan pondasi yang pelaksanaannya kurang lebih 2 minggu.
Tahap 3 : ada 2 alternatif : Diasumsikan setelah 1 bulan waktu tunggu akhir PVD,
dilanjutkan mengurug timbunan preload hingga mencapai +9,00 mLWS .
Diasumsikan setelah 3 bulan waktu tunggu akhir PVD, dilanjutkan mengurug timbunan preload hingga mencapai +9,00 mLWS.
2
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Ele
vati
on
(m)
NSPT
SILT and CLAY
B9
B10 Gambar : Nilai NSPT versus Depth (mLWS) di zona pertemuan Paket B dan C, Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, B9 dan B10, (PT. Pelabuhan Indonesia III, 2008). 3
ANALISA DATA TANAH
Thickness gsat g' cu c' f e0 Cv w Cc E
m t/m3 t/m3 t/m2 t/m2 0 cm2/s % t/m2
0.0 s/d -6.0 6.0 4 Silt & Clay 1.60 0.60 1.00 0.67 3.0 1.85 4.00E-04 68.55 0.50 138 0.2
-6.0 s/d -25.0 19.0 12 Silt & Clay 1.73 0.73 2.50 1.67 11.0 1.34 6.57E-04 49.56 0.33 250 0.2
nDepth
NSPT Jenis TanahmLWS
Tabel 2.1 : Parameter lapisan tanah untuk input data perhitungan (Tahap 1)
Tabel 2.2 : Parameter lapisan tanah untuk input data perhitungan (Tahap 2-waktu tunggu 2 minggu)
Thickness gsat g' cu c' f e0 Cv w Cc E
m t/m3 t/m3 t/m2 t/m2 0 cm2/s % t/m2
0.0 s/d -6.0 6.0 7 Clayey silt 1.631E+00 0.63 1.35 0.90 4.0 1.6961 5.017E-04 62.85 0.45 145 0.2
-6.0 s/d -25.0 19.0 13 Clayey silt 1.745E+00 0.74 2.88 1.92 12.0 1.2958 6.781E-04 47.96 0.31 260 0.2
DepthNSPT Jenis Tanah n
mLWS
Tabel 2.3 : Parameter lapisan tanah untuk input data perhitungan (Tahap 3-waktu tunggu 1 bulan)
Thickness gsat g' cu c' f e0 Cv w Cc E
m t/m3 t/m3 t/m2 t/m2 0 cm2/s % t/m2
0.0 s/d -6.0 6.0 8 Clayey silt 1.672E+00 0.67 1.81 1.21 5.0 1.5313 5.717E-04 56.60 0.39 150 0.2
-6.0 s/d -25.0 19.0 14 Clayey silt 1.760E+00 0.76 3.39 2.26 13.0 1.2485 7.017E-04 46.26 0.30 265 0.2
DepthNSPT Jenis Tanah n
mLWS
4
Tabel 2.3 : Parameter lapisan tanah untuk input data perhitungan (Tahap 3-waktu tunggu 3 bulan)
Thickness gsat g' cu c' f e0 Cv w Cc E
m t/m3 t/m3 t/m2 t/m2 0 cm2/s % t/m2
0.0 s/d -6.0 6.0 11 Clayey silt 1.70 0.70 2.16 1.44 10.0 1.4126 6.177E-04 52.54 0.36 245 0.2
-6.0 s/d -25.0 19.0 15 Clayey silt 1.77 0.77 3.76 2.50 14.0 1.2145 7.199E-04 45.04 0.29 270 0.2
DepthNSPT Jenis Tanah n
mLWS
Tabel 2.4a. Perubahan Parameter Tanah Berdasarkan Waktu Tunggu
Thickness
m awal 1 mg 1 bln 3 bln awal 1 mg 1 bln 3 bln awal 1 mg 1 bln 3 bln awal 1 mg 1 bln 3 bln
0.0 s/d -6.0 6.0 4 7 8 11 1.60 1.63 1.67 1.70 1.00 1.35 1.81 2.16 3 4 5 10
-6.0 s/d -25.0 19.0 12 13 14 15 1.73 1.74 1.76 1.77 2.50 2.88 3.39 3.76 11 12 13 14
fDepth
mLWS
NSPT gsat (t/m3) cu (t/m
2)
Tabel 2.4b. Perubahan Parameter Tanah Berdasarkan Waktu Tunggu
Thickness
m awal 1 mg 1 bln 3 bln awal 1 mg 1 bln 3 bln awal 1 mg 1 bln 3 bln awal 1 mg 1 bln 3 bln awal 1 mg 1 bln 3 bln
0.0 s/d -6.0 6.0 1.85 1.70 1.53 1.41 4.00E-04 5.02E-04 5.72E-04 6.18E-04 0.50 0.45 0.39 0.36 138 145 150 245 0.2 0.2 0.2 0.2
-6.0 s/d -25.0 19.0 1.34 1.30 1.25 1.21 6.57E-04 6.78E-04 7.02E-04 7.20E-04 0.33 0.31 0.30 0.29 250 260 265 270 0.2 0.2 0.2 0.2
Depth
mLWS
e0 Cv (cm2/s) Cc E (t/m
2) n
5
Gambar Layout lokasi pertemuan Paket B dan Paket C 6
Gambar Detail pertemuan Paket B dan Paket C 7
HASIL ANALISA STABILITAS ABUTMENT DAN TALUD BATU
Stabilitas Abutment dan Tiang Pancang
Isodensity zone hasil plaxis pada kondisi tinggi timbunan (H) = 3,71 m dari seabed, SF =1,00, tanpa PVD
Tahap 1 : Mengurug lahan reklamasi setinggi 3,71 m dari seabed, diperoleh SF = 1,00 (kritis)
8
Tahap 2 : Setelah seminggu pemasangan vertical drain dilanjutkan pemancangan pondasi yang pelaksanaannya kurang lebih 2 minggu. Seperti yang terlihat pada Gambar bahwa stabilitas timbunan sudah meningkat safety factornya (SF) menjadi 1,306.
Minggu 1 2 3 4 5 6
1 2 3A
akhir pemasangan PVD
pemancangan pondasi lanjut penimbunan preload
Gambar Isodensity zone hasil plaxis pada kondisi tinggi timbunan (H) = 3,71 m dari seabed setelah dipasang PVD 2 minggu. SF = 1,306
9
Tahap 3A : Diasumsikan sudah mencapai 1 bulan baru dilanjutkan mengurug timbunan preload hingga mencapai +9,00 mLWS . Data tiang pancang yang dipakai adalah spun pile dengan diameter 80 cm dengan panjang total 48 m dan jarak antar tiang 2,3 m. Data properties tiang dapat dilihat sebagai berikut :
f = 0,8 m
S = 2,3 m
A tp = 0,502654825 m2
t = 0,218545576 m
I = 0,002000657 m3
fc' tp = 50 Mpa
E tp = 33234,01872 MPa
= 33234018,72 Kpa
Es = 2500 KPa
As = 1,337345175 m2
Er = 9080751,745 KPa
EI = 18167,46996 KN-m
EA = 4564483,675 KN
g tp = 24 KN/m3
W tp = 5,245 KN/m2
d = 0,219 m
Diameter Spun Pile
Spacing PC Spun Pile
10
Isodensity zone hasil plaxis pada kondisi tinggi timbunan preload (H) = 9 m dari seabed, saat = 1 bulan sejak PVD, SF = 1,22.
Waktu tunggu 1 bulan. Momen yang terjadi = 4,54 ton-m < Mcrack =70,6 ton-m, SF > 10 sedangkan horizontal displacement yang terjadi = 42,9 cm.
11
Tahap 3B : Waktu tunggu 3 bulan, preload +9,00 mLWS .
Momen yang terjadi = 3,6 ton-m < Mcrack =70,6 ton-m, SF > 10 sedangkan Horizontal displacement = 40,9 cm. SF terhadap sliding = 1,5 (aman).
12
STABILITAS TALUD BATU Talud batu setinggi 4 meter, di atas matras bambu seperti yang terlihat geometrinya pada Gambar . Analisa untuk stabilitas talud batu menggunakan data tanah pada tahap 1.
Geometri talud batu 13
Setelah dilakukan analisa maka seperti yang terlihat pada Gambar bahwa terjadi keruntuhan pada tanah di bawah talud batu, untuk H = 4 m. Talud dikerjakan dulu, dilanjutkan pekerjaan penimbunan
14
Seperti yang terlihat pada Gambar jika tinggi talud batu adalah 3 m maka diperoleh : total displacement = 21,2 cm, SF = 1,18 (aman).
Gambar Isodensity zone dari hasil running plaxis pada kondisi tinggi talud batu (H) = 3 m, SF = 1,18. Talud dikerjakan dulu, dilanjutkan penimbunan. 15
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan : 1. Tahapan pekerjaan tergolong aman (tidak runtuh) :
Tahap 1 : Mengurug lahan reklamasi dengan tinggi timbunan preload setinggi 3,71 m dari seabed, kemudian baru dipasang vertical drain.
Tahap 2 : Setelah seminggu pemasangan vertical drain dilanjutkan pemancangan pondasi yang pelaksanaannya kurang lebih 2 minggu.
Tahap 3 : ada 2 alternatif
Diasumsikan sudah mencapai 1 bulan sejak akhir pasang PVD, dilanjutkan mengurug timbunan preload hingga mencapai + 9,00 mLWS .
Diasumsikan sudah mencapai 3 bulan waktu tunggu, dilanjutkan mengurug timbunan preload hingga mencapai + 9,00 mLWS. 16
2. Bila pelaksanaan mengurug preload (+ 9,00 mLWS) dilakukan setelah waktu tunggu 1 bulan maka momen yang terjadi pada tiang pancang = 4,54 ton-m < Mcrack =70,6 ton-m, SF > 10 sedangkan horizontal displacement yang terjadi = 42,9 cm. SF terhadap sliding = 1,22 (aman).
3. Bila pelaksanaan mengurug preload (+ 9,00 mLWS) dilakukan setelah waktu tunggu 3 bulan maka momen yang terjadi pada tiang pancang = 3,6 ton-m < Mcrack =70,6 ton-m, SF > 10 sedangkan Horizontal displacement = 40,9 cm. SF terhadap sliding = 1,5 (aman).
4. Talud batu ditepi timbunan reklamasi, hanya aman untuk ketinggian 3 m max dari seabed, dengan kondisi ada matras bambu didasarnya, tanpa ada PVD. Safety factor untuk kondisi ini (SF) = 1,18. Talud dikerjakan dulu baru pekerjaan penimbunan.
17
18
Minggu ke 1 2 3 4 5
akhir pasangPVD Pancang pondasi
H timb max = 3,71 mH timb 3,71 m
SF = 1,306Preload + 9,00 mLWS
SF = 1,22
t = 3 bulanH = + 9,00 mLWSSF = 1,5
Gambar Kesimpulan terkait urutan pekerjaan dan waktu tunggu