Dokumen Penawaran Dan RKS Timbunan Nias - Sibolga
-
Upload
rosie-salazar -
Category
Documents
-
view
894 -
download
57
description
Transcript of Dokumen Penawaran Dan RKS Timbunan Nias - Sibolga
P
KA
RSYA
PROYEKKOM
ABUPAT
RENCARAT
(
PK PEMEMPLEK TEN NIA
CANAT – SRKS
P E K ERATAAPERUMAS SEL
A KESYARS TEK
E R JAN DAN
MAHAN LATAN D
2012
ERJARAT KNIS
J A A NN PEMADI KECDAN SIP
2
A DATEK
S )
N : ATANGAC. FANAPANGE
AN KNIS
AN LAHAAYAMA
- SIBO
AN
LGA
PT. Tor Ganda
1
I . PETUNJUK TENDER
I.1. PERSYARATAN PESERTA TENDER
Pemborong yang ikut serta dalam tender ini harus memenuhi persyaratan‐persyaratan berikut : 1. Peserta tender memiliki kemampuan dan ahli dibidangnya 2. Peserta tender memiliki alat kerja (milik sendiri/sewa) dan tidak men‐sub kan
pekerjaan kepada pihak lain. 3. Peserta tender yang mengajukan penawaran dianggap telah mempelajari semua
dokumen tender serta telah mengunjungi Lokasi tempat pekerjaan akan dilaksanakan.
4. Peserta yang tidak mengikuti salah satu acara tender, tidak diperkenankan mengajukan penawaran.
. I.2. DATA ADMINISTRASI
Pemborong/rekanan yang ikut serta dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus menyertakan pada surat penawarannya data‐data administrasi sbb.: • Fotocopy Sertifikasi Bidang Usaha (SBU) Pemborongan. • Daftar susunan pengurus/personalia perusahaan. • Daftar peralatan yang diperlukan. • Foto copy Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). • Foto copy Surat Keterangan Izin Tempat Usaha (SKITU). • Referensi Kerja Perusahaan (Foto copy) • Akte Pendirian Perusahaan beserta Akte Perubahannya (Foto copy).
II. INFORMASI PETUNJUK PENAWARAN
II.I. SURAT PENAWARAN HARGA
1. Surat Penawaran Harga ( SPH ) diajukan secara tertulis di atas Kop Perusahaan dibuat dalam rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy serta dibubuhi stempel perusahaan dan ditandatangani oleh Direktur Perusahaan di atas materai Rp 6.000,.
2. Jumlah Harga Penawaran yang tertera pada Surat Penawaran Harga yang diajukan oleh kontraktor sudah meliputi seluruh biaya pelaksanaan pekerjaan, asuransi tenaga kerja dan biaya biaya lain yang timbul.
3. Surat penawaran yang asli harus bermaterai Rp 6.000 dan bertanggal sesuai dengan tanggal Surat Penawaran serta ditandatangani dan diberi cap perusahaan.
4. Surat penawaran ditujukan kepada PT TOR GANDA, Jln. Abdulah Lubis no 26, Medan. 5. Di dalam surat penawaran harus jelas dicantumkan pernyataan bahwa penawar
sanggup memenuhi dan tunduk kepada ketentuan yang disebut dalam dokumen tender.
6. Pembuatan dan pengetikan angka harus memenuhi syarat‐syarat sebagai berikut : a. Kurang dari Rp 1.000 angka terakhir dari penawaran dihapus (dibulatkan ke
bawah menjadi ribuan, misalnya Rp 1.525 menjadi Rp 1.000).
PT. Tor Ganda
2
7. Lampiran Surat Penawaran Harga adalah ; • Perincian Anggaran Biaya • Analisa Harga Satuan Pekerjaan, • Daftar Harga Bahan, Daftar Upah, • Metodologi/Prosedure Pelaksanaan Pekerjaan. • Rencana Penggunaan Waktu ( Time Schedule ) • Katalog / Brosur alat‐alat berat atau bahan pabrik lainnya yang akan dipakai.
8. Semua Lampiran Surat Penawaran Harga pada point 7 harus ditanda tangani oleh Penanggung Jawab Teknik yang tertera pada SBU perusahaan.
II.2. AMPLOP PENAWARAN DAN PERSYARATAN
Surat penawaran yang dilengkapi persyaratan Administrasi Teknis dan perhitungan harga yang ditandatangani oleh calon rekanan sebagaimana disyaratkan dalam Dokumen Tender dimasukkan ke dalam sistem 2 (dua) sampul.
Sampul I : Berisi kelengkapan data Administrasi yang disyaratkan dan pada
Sampul I tertulis DATA ADMINISTRASI. Dilem dengan baik.
Sampul II : Berisi Surat Penawaran dan seluruh lampirannya. Pada sampul II tertulis SURAT PENAWARAN HARGA. Dilem dengan baik.
Sampul I dan Sampul 2 dimasukkan ke sampul 3.
Sampul Luar (Sampul 3): Berisi Sampul I dan Sampul II. Diberi lak pada tempat penyambungan.
Pada sampul luar tertulis : KEPADA :
PT TOR GANDA JALAN ABDULAH LUBIS NO. 26 MEDAN
Waktu Pelaksanaan Penyampaian Persyaratan Administrasi dan Teknis Tanggal : 5‐6 Desember 2012 Waktu : 09.00 WIB s/d 14.00 WIB Tempat : Kantor Direksi PT.Tor Ganda, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Devisi Teknik, Jl.Abdullah Lubis No.26, Medan, Sumatera Utara. Waktu Pelaksanaan Penyampaian Dokumen Penawaran Harga : Tanggal : 7 Desember 2012 Waktu : : 09.00 WIB s/d 12.00 WIB Tempat : Kantor Direksi PT.Tor Ganda, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Devisi Teknik, Jl.Abdullah Lubis No.26, Medan, Sumatera Utara. Pada Jam : 12.00 WIB kotak penawaran ditutup.
PT. Tor Ganda
3
Amplop penawaran dimasukkan pada tempat yang sudah disediakan pada tanggal yang sudah ditentukan.
1) CONTOH AMPLOP SURAT PENAWARAN PEKERJAAN PEMBORONGAN
CONTOH SAMPUL III BAGIAN DEPAN
BAGIAN BELAKANG
= lak pada tempat penyambungan II.3. PENILAIAN PENAWARAN
Penilaian penawaran dilaksanakan dengan metode evaluasi point nilai yang dianut
oleh direksi adalah sbb : Administrasi Nilai 20 % Teknik ( Semua Lampiran SPH) Nilai 30 % Penawaran Harga Nilai 50 %
DATA ADMINISTASI
PENAWARAN HARGA
CONTOH SAMPUL I BAGIAN DEPAN
CONTOH SAMPUL II BAGIAN DEPAN
KEPADA YTH. PT TOR GANDA JLN ABDULAH LUBIS No.26 DI – MEDAN
PT. Tor Ganda
4
II.3.1. Evaluasi Dokumen Administrasi dan Teknis 1. Evaluasi Dokumen Administrasi a. Surat Penawaran
Penawaran dinyatakan gugur apabila salah satu persyaratan administrasi yang diminta dalam dokumen pelelangan tidak dipenuhi atau tidak memenuhi syarat yaitu:
1. Tidak ditanda tangani oleh Pemimpin/Direktur Utama atau penerima kuasa tercantum dalam akte pendirian/perubahan, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama ( association agreement ) adalah yang berhak mewakili kemitraan ( pejabat dari perusahaan kontraktor utama/lead firm)
2. Tidak mencantumkan jangka waktu berlakunya penawaran, atau kurang dari waktu yang ditetapkan dalam dokumen pelelangan.
3. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen pelelangan.
4. Surat penawaran asli tidak diberi materai cukup, materai tidak dibubuhi tanda tangan, pada materai tidak tercantum tanggal, bulan dan tahun serta tidak dibubuhi cap perusahaan.
b. Surat Jaminan Purna Jual Surat jaminan purna jual dari agen resmi seluruh peralatan dari pabrikan (propetary equipment) dan accessories mencakup.
1. Daftar nama dan alamat lengkap beserta nomor telepon dari bengkel perawatan dan perbaikan yang ditetapkan.
2. Lamanya masa garansi 3. Ketersediaan bagian, komponen dan assesories yang sesuai dengan spesifikasi. 4. Jaminan melakukan pelatihan untuk tenaga teknik guna menjamin bahwa tenaga
teknik mempunyai pengetahuan dan keahlian/keterampilan terhadap barang yang mempunyai pelayan purna jual.
2. Evaluasi Dokumen Teknis • Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan
teknis, meliputi : a. Pendahuluan b. Ringkasan Profil Perusahaan c. Metode Pelaksanaan Pekerjaan d. Spesifikasi Teknis e. Jenis, Kapasitas dan Jumlah Peralatan f. Personil Inti / Kualifikasi Tenaga Ahli g. Jadwal Waktu Pelaksanaan h. Cash Flow dan Bukti Modal untuk Pembiayaan Proyek. i. Syarat teknis lainnya yang ditentukan dalam dokumen lelang Uraian dari masing – masing persyaratan teknis di atas adalah sebagai berikut :
PT. Tor Ganda
5
a. Pendahuluan Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran pekerjaan.
b. Ringkasan Profil Perusahaan
Sekurang – kurangnya terdiri dari profil ringkas perusahaan, struktur organisasi, tenaga kerja, dan peralatan yang dimiliki, pengalaman yang relevan.
c. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan apabila : 1. Memenuhi persyaratan substansi yang ditetapkan dalam dokumen lelang
dan diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk menyelesaikan pekerjaan
2. Metode kerja untuk jenis – jenis pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang atau pekerjaan sementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan pekerjaan.
3. Yang diteliti dalam evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
d. Spesifikasi Teknis
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila menjamin pemenuhan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam dokumen lelang ( Lampirkan Brosur Asli atau Copy yang telah dilegalisir oleh agen tunggal/distributor/wholesaler/authorized ) sesuai dengan barang yang ditawarkan beserta penjelasannya.
e. Jenis, Kapasitas dan Jumlah Peralatan
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila jenis, kapasitas dan jumlah peralatan minimal yang disediakan oleh penawar sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
f. Jenis, Kapasitas dan Jumlah Personil
• Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila jenis, kapasitas dan jumlah personil minimal yang disediakan oleh penawar sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
• Daftar tenaga ahli dilengkapi dengan nama, posisi jabatan yang diusulkan, lama waktu penugasan dan jadual penugasan.
• Penjelasan tugas dan kontribusi masing – mmasing tenaga ahli • Kualifikasi tenaga ahli yang diusulkan disampaikan bentuk daftar
riwayat hidup dan dilengkapi dengan ijasah, ska, npwp
g. Jadwal Waktu Pelaksanaan Jadwal waktu pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan apabila tidak lebih lama dari jangka waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang dan urutan jenis pekerjaan secara teknis dapat dilaksanakan.
PT. Tor Ganda
6
h. Cash Flow Pembiayaan Proyek Cash flow pembiayaan proyek yang menggambarkan cash out dan cash in sehingga dapat mencerminkan tercapainya waktu pelaksanaan.
i. Analisa Harga Satuan Upah dan Bahan
Daftar kuantitas dan harga setiap jenis/item pekerjaan harus diisi dengan lengkap sehingga mencerminkan kewajaran harga upah dan bahan.
j. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila persyaratan
teknis lainnya sesuai dengan yang ditentukan dalam dokumen lelang. k. Evaluasi terhadap dokumen penawaran yang menggambarkan bahwa
penawar memahami seluruh lingkup pekerjaan lengkap dengan spesifikasi.
l. Hasil evaluasi adalah memenuhi persyaratan teknis atau tidak memenuhi persyaratan teknis. Yang tidak memenuhi persyaratan teknis tidak dilanjutkan pada evaluasi penawaran harga.
m. Bagi peserta lelang tidak lolos evaluasi administrasi dan teknis, maka
dokumen penawaran harga beserta asli jaminan penawaran di kembalikan kepada peserta lelang dan dinyatakan GUGUR.
II.3.2. Evaluasi Dokumen Penawaran Harga
Evaluasi dokumen penawaran harga dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan teknis yaitu :
1. Evaluasi dokumen penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila harga penawaran setelah dilakukan koreksi aritmatik tidak melebihi pagu anggaran.
2. Kelengkapan item pekerjaan yang ditawarkan oleh peserta lelang sesuai dengan Quantity, Spesifikasi dan gambar.
3. Dari evaluasi penawaran harga tersebut panitia pelelangan membuat daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah/tidak melebihi pagu anggaran.
II.4. PENETAPAN PEMENANG TENDER
1. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang lelang mengajukan harga
penawaran yang sama, maka panitia lelang mengadakan penelitian kembali data kualifikasi peserta yang bersangkutan, dan memilih peserta yang menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar, dan hal ini dicatat dalam berita acara.
2. Keputusan mengenai hasil pelelangan akan disampaikan secara tertulis maupun
melalui fax. kepada masing – masing peserta lelang.
PT. Tor Ganda
7
3. Setelah disampaikan secara tertulis maupun melalui fax hasil keputusan pemenang, dalam waktu 5 (lima) hari kalender kepada peserta lelang diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan kepada Panitia Lelang/Pemberi Kerja.
4. Penetapan pemenang tender akan disampaikan oleh PT TOR GANDA kepada
para peserta tender, paling lama seminggu setelah dilakukan pembukaan SPH.
III. SYARAT‐SYARAT UMUM PELAKSANAAN
III.1. MULAI PELAKSANAAN
Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen (Kontrak Surat Perjanjian Pemborongan) dan pekerjaan dapat dimulai secara nyata selambat‐lambatnya 7 (tujuh) hari dari terhitung sejak Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan. Hari yang dimaksudkan dalam Dokumen Kontrak Pemborong adalah hari kalender.
III.2. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan adalah : 1. Proyek Pemerataan dan Pematangan Lahan Di Nias Selatan maksimum 90
(Sembilan puluh ) hari kalender 2. Proyek Pemerataan dan Pematangan Lahan Di Sipange Sibolga maksimum 60
(Enam puluh ) hari kalender III.3. TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
1. Direksi menjalankan tugas pengawasan dan pengendalian selama pelaksanaan pekerjaan keseluruhan, dan berfungsi sebagai penasehat pemberi tugas.
2. Direksi mengawasi pelaksanaan pembangunan yang menyangkut aspek kuantitas dan kualitas (quantity and quality control) tapak dan bangunan dan penyesuaian dengan jadwal pelaksanaan (time schedule) sesuai dengan Dokumen Kontrak.
3. Direksi memegang teguh peraturan yang berlaku pada pelaksanaan pekerjaan. 4. Direksi memberi petunjuk agar pelaksanaan pekerjaan mengikuti dan sesuai dengan
Dokumen Kontrak. 5. Direksi menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak dan berhak
memerintahkan pemeriksaan khusus terhadap bagian pekerjaan tertentu yang meragukan atas biaya kontraktor.
6. Direksi menilai pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan pengawasan anggaran biaya (Cost Control).
7. Direksi berhak menolak material‐material yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
8. Direksi menanda tangani Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan atas selesainya pekerjaan dan penyerahan pekerjaan.
PT. Tor Ganda
8
9. Direksi menilai kontraktor dan pegawai – pegawainya atau orang – orang lain dalam melaksanakan pekerjaan dan berhak menolak seseorang dari kontraktor bila dinilai menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
10. Direksi membuat teguran atau memperingatkan kontraktor secara tertulis atas kelalaian kontraktor dalam memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak.
11. Direksi berwewenang untuk menghentikan sementara pekerjaan pada keadaan tertentu bila terdapat penyimpangan – penyimpangan dari peraturan yang berlaku dan atau Dokumen Kontrak.
12. Direksi menilai kemajuan pekerjaan kontraktor dan keterlambatan batas waktu pelaksanaan.
13. Mensahkan laporan mingguan dan bulanan yang dibuat oleh kontraktor. III.4. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
1. Kontraktor harus menunjuk Manager Proyek sebagai wakil penuh dari
perusahaannya untuk menyelesaikan masalah – masalah yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam hal Managemen Proyek.
2. Kontraktor harus menempatkan Site Engineer yang bertanggung jawab dan mempunyai kekuasaan penuh atas pelaksanaan pekerjaan.
3. Kontraktor wajib menyediakan 1 (satu) set Dokumen Kontrak di lapangan (lokasi proyek) untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan tanpa kelengkapan Dokumen Kontrak.
4. Kontraktor harus menjamin pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan peraturan dalam Dokumen Kontrak.
5. Kontraktor wajib mempelajari ulang Dokumen Kontrak. Jika terdapat kelainan atau perbedaan ‐ perbedaan perbedaan informasi antara RKS dan Gambar Desain yang membawa akibat terhadap pelaksanaan, kontraktor harus segera memberitahukan kepada Direksi yang akan menetapkan kebijaksanaan yang harus diambil. Bila dalam waktu 20 (dua puluh hari) sesudah hari mulainya masa pelaksanaan tidak ada pernyataan tentang hal tsb. Maka dianggap semua hal sudah tidak ada masalah.
6. Kontraktor harus tetap mengajukan rencana kerja mingguan yang berupa turunan dari time schedule yang telah disusun dan disetujui bersama antara Direksi dan kontraktor.
7. Kontraktor wajib mengindahkan petunjuk, teguran dan perintah tertulis Direksi. 8. Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan dan penjagaan
keamanan fisik dan teknis selama dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyerahan kedua kalinya.
9. Kontraktor harus melakukan tindakan penjagaan keamanan dan pengadaan pencegahan secara wajar : • Semua orang, pengunjung yang berkepentingan. • Kerusakan, kebakaran dan atau hilangnya semua milik dalam lokasi proyek,
termasuk pohon – pohon tanaman, jalan, sarana yang dibongkar atau dipindahkan. Semua kerusakan atau kerugian akibat tidak dipenuhinya ketentuan tersebut diatas harus diganti oleh kontraktor, kecuali bila kerugian itu bukan karena kesalahan kontraktor. Untuk setiap kali terjadinya kerusakan / kerugian
PT. Tor Ganda
9
yang tidak disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian kontraktor, kontraktor wajib membuat berita acara dengan pengesahan dari pemberi tugas dan Direksi.
10. Kontraktor wajib menyediakan fasilitas dan kesejahteraan pekerja dan karyawannya dan menyediakan perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) serta menyediakan dan memerintahkan semua pekerja dan karyawan untuk selalu bekerja dengan topi pengaman, sabuk pengaman pada waktu memanjat dan kaca mata las waktu mengelas, sesuai dengan peraturan perburuhan dan atau Dinas peralatan / keselamatan kerja yang berlaku.
11. Kontraktor diwajibkan hadir dalam setiap rapat pertemuan, rapat koordinasi proyek dan atau rapat – rapat lain yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
12. Kontraktor harus memelihara kebersihan dalam tapak selama pelaksanaan pekerjaan dan menyerahkan pekerjaan dalam keadaan bersih.
13. Kontraktor harus menyediakan saluran air kotor dan buangan sementara dan hal – hal lain yang sejenis yang dianggap perlu.
14. Jika dalam Dokumen Kontrak atau peraturan mensyaratkan suatu pekerjaan untuk diperiksa dan diuji untuk disetujui, maka kontraktor harus memberitahukan waktunya pada Direksi sehingga Direksi dapat melakukan pemeriksaan atau pengujian tersebut dengan baik. Kontraktor bertanggung jawab atas semua biaya pemeriksaan dan atau pengujian yang disebutkan dalam Dokumen Kontrak, kecuali bila ditentukan lain.
15. Kontraktor harus melakukan perbaikan – perbaikan atas kerusakan atau kurang sempurnanya pekerjaan akibat kelalaian selama pelaksanaan. Semua biaya perbaikan pekerjaan tersebut diatas harus ditanggung oleh kontraktor.
16. Kontraktor harus melaksanakan setiap bagian pekerjaan, apabila diperlukan kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar shop drawing sebelum pekerjaan dimulai.
17. Kontraktor pada saat melaksanakan serah terima pertama harus menyerahkan juga gambar pekerjaan sebagaimana terbangun (as built drawing), Juga berisi informasi gambar tentang adanya perubahan antara gambar desain dengan pelaksanaan.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
1
SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 01 : URAIAN UMUM
1.1. Nama Pekerjaan ini adalah : PROYEK PEMERATAAN DAN PEMATANGAN LAHAN
KOMPLEK PERUMAHAN DI KEC. FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN DAN SIPANGE - SIBOLGA
1.2. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut Gambar-Gambar Bestek, RKS dan juga Semua Syarat-Syarat, Ketentuan-Ketentuan dan Cara-Cara yang disebutkan dalam Rencana Pekerjaan ini dan Penjelasan-penjelasan tambahan, yang dicatat atau dimuat dalam Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan serta Segala Petunjuk, Saran dan Perintah Lisan dan Tertulis dari Pemimpin Proyek maupun Pengawas Lapangan selama pekerjaan berlangsung.
1.3. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah semua pekerjaan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya yang dibuat berdasarkan BQ (Bill of Quantity) yang dibuat oleh Perencana.
1.4. Pekerjaan meliputi mendatangkan alat – alat berat untuk pekerjaan timbunan dan galian, alat - alat / perkakas, bahan bangunan dan pengerahan tenaga kerja. Disamping itu Pemborong juga harus melaksanakan pekerjaan persiapan serta keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan bisa diselenggarakan dengan cepat, tepat waktu, tepat mutu, baik dan sempurna sesuai dengan RKS yang ada.
1.5. Pemborong berkewajiban untuk meneliti Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknik yang ada, Gambar-gambar Rencana lengkap dengan Gambar-gambar Penjelasan dan Dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dan kondisi pekerjaan, meninjau tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan pelaksanaan kegiatan.
PASAL 02 : PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
2.1. Pemborong wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2.2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka dokumen yang mengikat / berlaku adalah RKS. Bila gambar tidak cocok dengan gambar lain, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku. Begitu pula apabila dalam RKS tidak tercantumkan, sedang gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.
2.3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan dalam pelaksanaan yang menimbulkan kesalahan, Pemborong wajib menanyakan kepada Pengawas lapangan dan Pemborong wajib mengikuti keputusan yang diberikan oleh pengawas lapangan.
2.4. Dalam pekerjaan tersebut dilakukan juga perhitungan terhadap volume pekerjaan.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
2
PASAL 03 : PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Sebelum kegiatan fisik dimulai Pemborong harus :
a. Melaksanakan uitzet dan pengukuran dengan pesawat ukur.
b. Memasang patok-patok tetap, patok-patok bantu, bouwplank profil yang peil-peilnya diambil dari titik acuan (bench mark) yang ditetapkan oleh Direksi.
3.2. Patok titik sebagai titikacuan harus ditempatkan di lokasi yang aman dari gangguan sehingga tidak berubah posisinya.
3.3. Patok titik yang dipasang harus kokoh tidak goyah/ berubah.
3.4. Ketepatan dan ketelitian uitzet yang dikerjakan oleh Pemborong harus mendapat pengesahan dari Direksi. Untuk itu sesudah pekerjaan uitzet selesai, Pemborong harus meminta Direksi untuk melakukan pengecekan dan mengesahkannya.
PASAL 04 : DAERAH KERJA, DIREKSI KEET/ BARAK KERJA,GUDANG
4.1. Pemborong wajib mempersiapkan tempat kerja dan daerah kerja agar lahan kerja siap digunakan.
4.2. Pemborong sebelum mulai kegiatan fisik harus membuat atau menyewa tempat untuk barak dan Direksi Keet dengan ukuran sesuai dengan BQ dengan ketentuan :
a. Ruang kerja berukuran 3 x 4 m dengan kondisi sebagaimana Direksi Keet.
b. Gudang berukuran secukupnya dengan ketentuan :
- Konstruksi dan dinding kayu yang baik
- Lantai beton tak bertulang / Mutu Bo tebal 5 cm
- Memenuhi syarat untuk menyimpan PC dan bahan-bahan pabrikan lainnya.
c. Barak berukuran secukupnya untuk dapat menampung tenaga kerja yang diperlukan dan cukup sehat untuk dihuni.
4.3. Pemborong harus menjamin Direksi Keet dan Kelengkapannya dipersiapkan dan diadakan sedemikian rupa dapat berfungsi dengan baik
PASAL 05 : JALAN KERJA
5.1. Jalan untuk kelokasi penimbunan di rencana Komplek perumahan Nias sudah tersedia dengan panjang 320 m dari jalan umum dengan lebar jalan 5 m, sedangkan jalan untuk rencana proyek perumahan sipang Sibolga berada disisi jalan umum, Selebihnya jalan yang dipergunakan untuk kegiatan pelaksanaan galian dan timbunan harus disiapkan oleh Pemborong sendiri, dengan lebar dan kondisi jalan kerja harus memenuhi syarat untuk lalu lintas kerja dengan aman.
5.2. Pihak Pemborong wajib memelihara dan memperbaiki jalan masuk atau jalan desa, gorong-gorong jembatan desa yang rusak akibat lalu lintas kegiatan pekerjaan.
PASAL 06 : PAPAN NAMA PEKERJAAN
6.1. Pemborong harus membuat papan nama pekerjaan ukuran 0.90 m x 1.80 m, sebanyak 1 (satu) buah, dengan bentuk standar yang dipasang di tepi jalan masuk pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
6.2. Papan nama pekerjaan harus sudah dipasang sebelum fisik pekerjaan dimulai.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
3
PASAL 07 : KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
7.1. Pemborong wajib menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja dan
lingkungan sekitarnya dengan melakukan langkah-langkah antisipatif.
7.2. Di Direksi Keet Pemborong harus menyediakan obat-obatan untuk memberi pertolongan pertama/darurat bila ada pekerja yang sakit.
7.3. Penginapan untuk pekerja harus layak dan memenuhi syarat kesehatan.
PASAL 08 : MENINGGALKAN TEMPAT / DAERAH KERJA
8.1. Direksi keet selama masa pemeliharaan menjadi tanggungan Pemborong untuk menjaganya.
8.2. Sebelum meninggalkan lokasi dimaksud, Pemborong harus mengembalikan kondisi lahan seperti semula yaitu jalan kerja harus sudah dibenahi, bekas-bekas bongkaran diangkut keluar lokasi kegiatan dan lain sebagainya.
PASAL 9 : GAMBAR RENCANA PELAKSANAAN DAN GAMBAR DETAIL
9.1. Pelaksanaan pematangan lahan galian dan timbunan harus dikerjakan sesuai dengan gambar perencanaan (gambar bestek) dan gambar detail serta gambar-gambar perubahan yang telah disetujui Pemimpin Proyek.
9.2. Untuk pekerjaan yang memerlukan gambar detail, bagian gambar yang belum tersedia gambar detailnya harus dibuat Pemborong sendiri dan dimintakan persetujuannya kepada pengawas Direksi lapangan.
9.3. Apabila terhadap ketidaksesuaian antara gambar pelaksanaan (gambar bestek) dengan gambar detail maka gambar detail yang lebih mengikat.
9.4. Apabila terdapat ketidaksamaan antara gambar dengan keadaan di lapangan, Pemborong harus memberitahukannya kepada Direksi untuk penentuan lebih lanjut.
9.5. Disamping gambar konstruksi yang telah ada gambar revisi / perubahan / penyempurnaan selama pelaksanaan yang mungkin ada, apabila sudah disetujui oleh Pemimpin Proyek, mengikat untuk penyelesaian pekerjaan.
9.6. Pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan gambar yang telah disetujui oleh Pemimpin Proyek, menjadi tanggungan Pemborong sendiri. Terhadap hal ini Direksi berhak agar pekerjaan tersebut dibongkar dan Pemborong wajib melaksanakannya.
9.7. Dalam hal Pemborong melaksanakan pekerjaan diluar ketentuan tanpa persetujuan Pemimpin Proyek maka hasil fisik pekerjaan tidak dapat diperhitungkan dalam prestasi pekerjaan. Hal ini menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.
9.8. Gambar terbangun/as built drawing :
a. Setiap selesainya pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan pengajuan permintaan pembayaran/termijn atas hasil fisik pekerjaan, Pemborong wajib membuat gambar terbangun (as built drawing) yang mendapat persetujuan oleh Direksi/Pemimpin Proyek.
b. Gambar tersebut butir a berkelanjutan sampai pekerjaan selesai 100 %
c. Sebagai kelengkapannya dibuat Berita Acara atas gambar terbangun tersebut.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
4
PASAL 10 : PEIL/DUGA KETINGGIAN
10.1. Peil/duga ketinggian pokok menggunakan elevasi lokasi setempat dimana tinggi timbunan akan ditimbun dan disetujui oleh Direksi.
10.2. Atas dasar duga ketinggian pokok tersebut Pemborong harus mengadakan pengukuran dan uitzet untuk penentuan tinggi timbunan yang akan dikerjakan.
10.3. Untuk memperlancar pelaksanaan, Pemborong dapat membuat patok bantu dari Kayu / beton dengan duga ketinggian “diambil” dari peil pokok/titik ikat yang ditetapkan.
10.4. Patok Kayu / beton diatas dibuat secukupnya dan ditempatkan sedemikian agar aman selama berlangsungnya pekerjaan dan sampai selesainya pekerjaan.
PASAL 11 : UKURAN
11.1. Ukuran-ukuran pokok pembuatan pagar pembatas yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar-gambar pelaksanaan. Ukuran-ukuran yang belum tercantum atau kurang jelas dapat ditanyakan pada Direksi.
11.2. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) dengan gambar rencana, maka RKS yang lebih mengikat.
11.3. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara skala gambar dengan angka ukuran yang tercantum maka ukuran yang mengikat dengan aturan :
a. Ukuran tertulis.
b. Ukuran skala gambar.
11.4. Apabila ukuran dalam gambar pelaksanaan tidak sesuai dengan keadaan di lapangan, Pemborong harus memberitahukan kepada Direksi untuk penentuan ukuran selanjutnya.
PASAL 12 : IJIN KERJA
12.1. Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan, Pemborong memperoleh Surat Ijin memulai pekerjaan fisik/Surat Penunjukan (Gunning) dari Pemimpin Proyek.
12.2. Pemborong wajib memberitahukan/laporan kepada Pemerintah/penguasa setempat tentang rencana kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 13 : RENCANA KERJA
13.1. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender terhitung dari tanggal penunjukan/penetapan pemenang pelelangan, Pemborong harus sudah menyerahkan program/rencana kerja terperinci untuk pelaksanaan pekerjaan.
13.2. Rencana Kerja berupa Time Schedule detail yang dilengkapi dengan
- Rencana mobilisasi alat-alat berat, pengerahan dan penggunaan tenaga
- Volume kegiatan bagian-bagian pekerjaan
- Rencana penggunaan bahan bangunan
- Gambar tahapan kegiatan pekerjaan dan lain-lain
13.3. Rencana kerja diatas dibuat oleh Pemborong dan dimintakan persetujuan Pemimpin Proyek.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
5
13.4. Apabila diperlukan, Pemborong wajib mengadakan penyempurnaan atas rencana kerja tersebut atau sehubungan dengan adanya keterlambatan, perubahan-perubahan pelaksanaan, dengan persetujuan Direksi, Pemborong dapat menyusun kembali rencana kerjanya.
PASAL 14 : GAMBAR DAN GRAFIK KEMAJUAN PELAKSANAAN
14.1. Pemborong harus membuat :
- Gambar-gambar detail yang menunjukkan bagian-bagian kegiatan yang sedang dilaksanakan/ telah diselesaikan.
- Grafik-grafik kemajuan pekerjaan.
- Grafik-grafik tenaga kerja, pemakaian bahan bangunan.
- Data lapangan misalnya : curah hujan, angin, pasang surut dan lain-lain.
14.2. Gambar kegiatan dan grafik-grafik diatas harus diplot setiap hari.
14.3. Semua data dan gambar di atas harus sudah ditempel di Direksi Keet selambat-lambatnya 14 hari kalender terhitung dari penunjukkan pekerjaan.
PASAL 15 : PERSONALIA DAN TENAGA KERJA
15.1. Pemborong selaku pelaksana pekerjaan ini wajib menugaskan personalia yang cakap dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya untuk menyelesaikan tugas-tugas di lapangan.
15.2. Tenaga kerja dari proyek yang diperbantukan pada pelaksanaan pekerjaan ini, misalnya Operator, Mekanik, Driver (Pengemudi) menjadi tanggungan Pemborong.
15.3. Tenaga kerja yang dikerahkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini diusahakan menggunakan tenaga kerja setempat. Dalam hal tenaga kerja setempat kurang/tidak mencukupi tenaga, dapat mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah.
15.4. Apabila Pemborong mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, maka pada pekerjaan selesai, Pemborong diwajibkan mengembalikan tenaga kerja tersebut ke tempat asalnya (demobilisasi).
PASAL 16 : JAM KERJA
16.1. Pemborong menentukan sendiri jam kerja bagi petugas dan pekerja yang dikerahkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, dengan tetap memperhitungkan waktu penyelesaian pekerjaan dan dengan mengingat peraturan perburuhan yang berlaku di tiap daerah yang bersangkutan.
16.2. Dalam hal ini Pemborong perlu mengetahui/mempelajari data pasang surut air laut dikaitkan dengan program kerjanya.
16.3. Dalam rangka mempercepat penyelesaian pekerjaan agar dapat mencapai target pelaksanaan fisik/tepat pada waktunya ataupun karena sifat/syarat pelaksanaan pekerjaan tidak boleh terputus maka Pemborong dapat melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja/lembur bila perlu sampai malam hari.
16.4. Dalam hal Pemborong akan bekerja diluar jam kerja/lembur maka Pemborong harus memberitahukan kepada Pengawas/Direksi pekerjaan secara tertulis sekurang-kurangnya 24 jam sebelumnya.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
6
PASAL 17 : BAHAN / MATERIAL BANGUNAN UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN 17.1. Pekerjaan mendatangkan bahan-bahan ke lokasi pekerjaan :
a. Pemborong berkewajiban mengadakan/mendatangkan bahan-bahan guna pelaksanaan pekerjaan dan menyerahkan contoh bahan timbunan tanah maupun bahan keperluan konstruksi kepada Direksi untuk diperiksa. Segala biaya dan tanggung jawab pengadaan bahan-bahan ini menjadi beban Pemborong sepenuhnya.
b. Bahan-bahan yang datang dan setelah diperiksa Direksi dapat diterima/disetujui, maka bahan tersebut masuk di gudang/Job Site dibawah pengawasan Direksi pekerjaan. Bahan-bahan tersebut tidak boleh ditarik keluar guna pekerjaan Pemborong di tempat pekerjaan yang lain.
c. Untuk menjamin kelancaran pekerjaan, khususnya untuk Portland Cement (PC) Pemborong supaya memberikan jaminan secara tertulis bahwa telah siap/mempunyai order pembelian PC yang cukup untuk menunjang kelancaran pekerjaan.
d. Bahan-bahan yang didatangkan di lokasi pekerjaan tetapi tidak memenuhi persyaratan dan ditolak oleh Direksi, harus dibawa keluar lokasi pekerjaan dengan batas waktu paling lama 48 (empat puluh delapan ) jam atau dua hari terhitung dari keputusan penolakan oleh Direksi. Biaya pengeluaran bahan tersebut menjadi beban Pemborong.
e. Bila Pemborong dengan sengaja memberikan bahan-bahan yang ditolak / afkir tersebut di lokasi pekerjaan maka Pemborong akan dikenakan denda kelalaian.
f. Perubahan segala jenis bahan timbunan keperluan tanah maupun bangunan baik jenis bahan, ukuran maupun kualitas harus mendapat persetujuan Pengawas/Direksi.
17.2. Pemeriksaan bahan timbunan tanah dan bahan bangunan dan kualitas pekerjaan :
a. Pemeriksaan bahan oleh Direksi didasarkan syarat-syarat bahan seperti tersebut dalam pasal 24 Bab II RKS ini.
b. Apabila dipandang perlu, Direksi / Pemimpin Proyek berhak meminta kepada Pemborong untuk memeriksakan kualitas bahan timbunan tanah maupun bahan bangunan yang akan digunakan ke laboratorium yang ditunjuk dengan biaya ditanggung oleh Pemborong.
c. Direksi/Petugas Proyek berhak mengadakan pemeriksaan ulang terhadap bahan-bahan yang sudah diterima. Dan bila dari hasil pemeriksaan ulang ternyata memang tidak memenuhi syarat, maka barang tersebut dinyatakan afkir dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
17.3. Penggunaan bahan - bahan yang belum diperiksa :
a. Apabila Pemborong menggunakan/memasang bahan-bahan yang belum diperiksa oleh Direksi, maka apabila Direksi meragukan kualitas bahan tersebut, Direksi berhak memerintahkan untuk melaksanakan pemeriksaan laboratorium mengenai kualitas pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut. Biaya pemeriksaan ini menjadi tanggungan Pemborong.
b. Apabila dari hasil pemeriksaan diketahui kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah ditetapkan, Pemborong harus membongkar pekerjaan tersebut dan mengganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
7
spesifikasi. Biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
PASAL 18 : PEMERIKSAAN PEKERJAAN
18.1. Pemborong wajib minta kepada Direksi/Petugas Proyek untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai dikerjakan sebelum melaksanakan pelaksanaan selanjutnya.
18.2. Bila Direksi pekerjaan/Petugas Proyek menganggap perlu untuk memeriksa pekerjaan, atau bila Pemborong memintanya secara tertulis untuk penyerahan seluruh pekerjaan, sebagian pekerjaan atau guna permintaan pembayaran, maka Pemborong, Wakil Pemborong atau Pelaksana harus hadir di tempat pekerjaan selama waktu pemeriksaan.
18.3. Hasil pemeriksaan ditulis pada laporan hasil pekerjaan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yang memeriksa.
PASAL 19 : LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
19.1. Pemborong wajib menyediakan 2 (dua) buah buku besar yang digunakan untuk :
a. Mencatat semua instruksi / catatan Direksi yang diberikan oleh Direksi/Pengawas kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya disebut “Buku Direksi”.
b. Buku untuk mencatat tamu/ Owner /wakil owner yang datang ke lokasi pekerjaan selama masa pelaksanaan yang selanjutnya disebut “Buku Tamu”.
c. Kedua buku tersebut harus ditandatangani bersama-sama oleh Pemborong dan Pengawas Lapangan. Pada serah terima pekerjaan selesai/penyerahan pertama kalinya. Buku-buku tersebut harus diserahkan kepada Direksi.
19.2. Pemborong harus membuat Laporan Harian. Laporan Harian dibuat/diisi setiap hari untuk mencatat hal-hal sebagai berikut :
a. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja bekerja pada hari itu serta tenaga personalia dari Pemborong sendiri.
b. Catatan bahan meliputi : bahan yang datang, bahan yang ditolak dan bahan yang digunakan untuk pelaksanaan perkerjaan, baik jenis maupun jumlahnya.
c. Jenis kegiatan bagian konstruksi yang dilaksanakan pada hari tersebut dan besarnya kuantitas pekerjaan yang diselesaikannya.
d. Hasil fisik pekerjaan yang dicapai.
e. Jumlah alat baik yang dioperasikan dan lamanya operasi alat yang bersangkutan.
f. Keadaan cuaca (hujan, banjir, ramalan pasang surut dan lain-lain).
g. Hambatan/kendala yang ada
19.3. Pencatatan Buku Harian dilakukan oleh Pemborong dan diperiksa/diketahui kebenarannya oleh Pengawas Pekerjaan/Direksi.
19.4. Disamping membuat Laporan Harian, Pemborong wajib membuat laporan mingguan dan laporan bulanan dalam rangkap 4 (empat) yaitu untuk :
- 1 (satu) berkas untuk Pemimpin Proyek
- 1 (satu) berkas untuk Pimpinan Sub. Proyek yang bersangkutan.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
8
- 1 (satu) berkas untuk arsip Pemborong.
- 1 (satu) berkas untuk Pengawas Lapangan.
Laporan dimaksud didasarkan pada Buku Harian Pelaksana. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan harus ditandatangani oleh Pemborong dan Direksi. Laporan Bulanan yang dilampiri Laporan Mingguan diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal 5 bulan berikutnya.
19.5. Kemajuan dan kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus didokumentasikan dengan foto, slide dan video kaset sekurang-kurangnya :
- Kemajuan fisik 0%.
- Kemajuan fisik 25%
- Kemajuan fisik 50%.
- Kemajuan fisik 75%
- Kemajuan fisik 100%.
- Setelah masa pemeliharaan berakhir/penyerahan kedua.
Setiap pengambilan foto dibidik dari 3 arah dengan titik pengambilan yang tetap. Foto tersebut dicetak dengan ukuran 3R dalam rangkap 5 dan ditata dalam satu album.
19.6. Disamping foto-foto kemajuan pekerjaan, Pemborong wajib mengambil foto pada keadaan tertentu misalnya gelombang besar, cuaca buruk, peralatan / Kondisi Alat-alat berat rusak dan lain sebagainya yang mengakibatkan keterlambtan maupun kerusakan bangunan, perubahan galian yang sudah peil, dan lain sebagainya.
19.7. Setiap pengambilan foto dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, harus dipasang papan nama pekerjaan dengan format yang telah ditetapkan, data lapangan, tanggal dan prestasi fisik yang saat itu telah dicapai.
19.8. Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Pemborong diwajibkan menyetor foto ukuran 20R sebanyak 2 (dua) buah lengkap dengan bingkainya.
PASAL 20 : PEKERJAAN YANG TIDAK LANCAR
20.1. Apabila pekerjaan yang tidak lancar yaitu tidak sesuai dengan rencana kerja, terlalu lambat atau terhenti sama sekali, maka Direksi Pekerjaan akan memberikan peringatan-peringatan/teguran-teguran secara tertulis kepada Pemborong.
20.2. Apabila Pemborong ternyata dengan sengaja tidak mengindahkan peringatan-peringatan 21.1. di atas dan telah cukup diberi peringatan dan teguran-teguran tertulis 3 kali berturut-turut, maka Pemimpin Proyek berhak melakukan pemutusan kontrak secara sepihak.
PASAL 21 : PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
21.1. Pekerjaan tambah dan kurang hanya boleh dilakukan oleh Pemborong atas perintah tertulis Pemimpin proyek.
21.2. Pekerjaan tambah yang dilakukan oleh Pemborong diluar ketentuan ayat 22.1. ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
21.3. Volume perkerjaan akan diperhitungkan sebagai pengurangan dalam hal terdiri atas :
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
9
a. Atas instruksi tertulis dari Pemimpin Proyek, mengingat pertimbangan teknis/konstruksi, bagian pekerjaan/jenis pekerjaan tidak perlu dikerjakan.
b. Dijumpai kondisi lapangan yang menyebabkan/diperlukan penyesuaian/ perubahan konstruksi sehingga menimbulkan pengurangan volume pelaksanaan pekerjaan sebagaimana persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek.
21.4. Volume pekerjaan akan diperhitungkan sebagai penambahan dalam hal :
a. Atas instruksi pemimpin proyek secara tertulis, mengingat pertimbangan teknis/kontruksi dipandang perlu dilaksanakan suatu tambahan pekerjaan.
b. Dijumpai kondisi lapangan yang memerlukan penyesuaian/perubahan konstruksi dan jika dilaksanakan akan menimbulkan penambahan biaya.
21.5. Terhadap hal tersebut diatas akan diperhitungkan sebagai biaya kurang/tambah setelah ada persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek dan perhitungan biayanya didasarkan pada harga satuan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya Negosiasi yang ada.
21.6. Dalam hal di dalam Rencana Anggaran Biaya tidak tercantum harga satuannya, akan dihitung berdasarkan harga bahan dan upah yang terlampir pada surat penawaran dan dihitung dengan analisa pekerjaan sesuai yang berlaku.
PASAL 22 : ALAT DAN PERALATAN KERJA PEMBORONG
22.1. Pemborong wajib menyediakan sendiri semua jenis alat peralatan maupun perlengkapan kerja yang diperlukan untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
22.2. Alat peralatan dimaksud harus dalam keadaan siap pakai, kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan agar segera diperbaiki atau dicarikan gantinya.
22.3. Untuk pekerjaan ini Pemborong wajib menyediakan peralatan antara lain :
Untuk Pemerataan Dan Pematangan Lahan Di Nias Selatan :
- 2 Excavator (max 5 Thn), 2 Bulldozer (max 5 Thn), 1 Vibro (max 5 Thn)
- Alat angkat dan alat angkut secukupnya (Dum Truck)
- Peralatan langsir bahan.
- Beton Mixer (Beton Molen).
- Genset untuk lampu penerangan.
Untuk Pemerataan Dan Pematangan Lahan Di Sipange Sibolga :
- 1 Excavator (max 5 Thn), 1 Bulldozer (max 5 Thn), 1 Vibro (max 5 Thn)
- Alat angkat dan alat angkut secukupnya (Dum Truck)
- Peralatan langsir bahan.
- Beton Mixer (Beton Molen).
Biaya mobilisasi dan demobilisasi, pengadaan maupun biaya operasional semua peralatan menjadi tanggungan Pemborong.
22.4. Pemborong wajib menyediakan tambahan peralatan jika peralatan yang ada dinilai tidak mencukupi.
22.5. Keamanan alat selama pelaksanaan menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
10
PASAL 23 : SYARAT-SYARAT BAHAN
Bahan-bahan yang dibutuhkan harus memenuhi spesifikasi sebagaimana point-point tersebut di bawah ini :
23.1. TANAH TIMBUN PILIHAN
a. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 % setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
b. Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.
c. Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.
23.2. BATU CADAS
a. Batu cadas/batu pecah yang dipakai pada pekerjaan adalah seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti pasangan batu cadas.
b. Batu cadas yang digunakan haruslah batu alam hasil pecahan dengan muka minimal 3 sisi dan bukan batu glondong, harus bersih dan keras, tahan lama menurut persetujuan Direksi, serta bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya.
c. Ukuran batu yang akan digunakan untuk pasangan batu cadas adalah 15-20 cm, sedangkan batu dengan ukuran lebih kecil dapat digunakan sebagai pengisi.
23.3. SEMEN PORTLAND
a. Semen yang digunakan dalam pekerjaan harus semen portland sesuai dengan merk yang disetujui dan memenuhi standar nasional Indonesia, NI-8. Jenis semen lainnya dapat dipergunakan atas persetujuan Direksi. Semen yang digunakan harus merupakan produk dari satu pabrik yang telah mendapat persetujuan terlebih dahulu.
b. Tiap semen yang menurut pendapat Direksi sudah mengeras atau sebagian mati harus ditolak dan segera dikeluarkan dari lokasi.
c. Pengawas berhak untuk memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan dan dapat menyatakan untuk menerima atau tidak semen-semen tersebut.
d. Pemborong harus menyediakan tempat / gudang penyimpanan semen pada tempat-tempat yang baik sehingga semen-semen tersebut senantiasa terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang dapat merusak semen termasuk kemungkinan kena ombak pasang, terutama sekali pada lantai tempat penyimpanan tadi harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
e. Semen dalam kantung-kantung semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari dua meter. Tiap-tiap penerimaan semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat dibedakan dengan penerimaan-penerimaan sebelumnya. Pemakaian semen harus
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
11
diatur secara kronologi sesuai dengan penerimaan. Kantung-kantung semen yang kosong harus segera dikeluarkan dari lapangan.
23.4. PASIR
a. Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, kandungan lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar 5%.
b. Pasir harus memenuhi persyaratan PUBBI 1970 atau NI-3.
c. Pasir harus diletakkan di lokasi dimana tidak terjangkau pengaruh ombak air pasang surut. Pasir harus dihindari dari hujan asam dengan cara ditutup dengan terpal/plastik kuat yang bersih.
d. Pasir yang digunakan untuk cor beton, pasangan batu cadas, pasangan batu bata dan plesteran digunakan pasir yang berasal dari sungai atau gunung, pasir laut tidak dapat digunakan kecuali untuk pasir urug.
e. Pasir yang ditolak oleh Pengawas harus segera disingkirkan dari lapangan kerja. Dalam membuat adukan baik untuk digunakan plesteran maupun pembetonan, pasir tidak dapat digunakan sebelum persetujuan Pengawas mengenai mutu dan jumlahnya.
23.5. BATU PECAH
a. Batu Pecah yang dipergunakan harus memenuhi syarat PUBBI-1970 dan PBI-1971 dapat digunakan batu pecah mesin atau pecah tangan.
b. Batu Pecah harus cukup keras, serta susunan butir gradasinya menurut kebutuhan.
c. Batu pecah harus disimpan jauh dari pengaruh ombak air pasang dan ditutupi dengan terpal/plastic tenda untuk menghindari dari pengaruh hujan asam.
d. Batu Pecah harus mempunyai ukuran yang hampir sama antara 10 sampai 20 mm. Kadar lumpur maksimum 1 %, jika lebih maka batu pecah tersebut harus dicuci.
e. Agregat kasar untuk beton adalah batu pecah dan mempunyai kadar air yang merata dan stabil. Sebagaimana juga pada pasir, harus cukup keras, padat, tidak porous dan tidak terselaput material lainnya. Dalam penggunaannya batu pecah harus dicuci terlebih dahulu.
f. Batu pecah yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan sebelum mendapat persetujuan dari pengawas baik mengenai mutu ataupun jumlahnya.
23.6. AIR
a. Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan pasangan, bahan pencuci agregat dan untuk curing beton, harus air tawar yang bersih dari bahan-bahan yang berbahaya dari penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat, bahan organik, garam, silt (lanau).
b. Kadar silt (lanau) yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari 2 % dalam perbandingan beratnya. Kadar sulfat maksimum yang diperkenankan adalah 0,5 % atau 5 gr/lt, sedangkan kadar chloor maksimum 1,5% atau 15 gr/lt. Jika terdapat keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimkan contoh air tersebut ke Laboratorium pemeriksaan yang diakui.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
12
c. Pemborong tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air yang berlumpur dan air sungai.
d. Air yang digunakan harus bersih dari kotoran yang bisa menurunkan kualitas adukan dan jika memungkinkan dipakai air yang memenuhi syarat untuk air minum.
23.7. ADUKAN
a. Adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat dari semen portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 : 4 atau seperti ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan.
b. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan disetujui Direksi.
c. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Melunakkan kembali dari adukan tersebut tidak diperkenankan.
23.8. TULANGAN
a. Tulangan baja untuk beton harus sesuai dengan gambar rencana dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia NI-2.
b. Baja tulangan harus memenuhi ketentuan dalam SKSNI T 15-1991-03 dengan mutu U24 untuk tulangan polos dan U 32 untuk tulangan ulir.
c. Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak, kasar dan tidak bercacat seperti retak dan lain-lain.
d. Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah dan diganjal untuk mencegah perubahan bentuknya.
e. Tulangan harus dipasang pada tempatnya sesuai dengan gambar bestek.
f. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan bahan dalam keadaan dingin dan dengan cara yang tidak merusak bahan tersebut.
g. Tulangan dipasang sedemikian rupa sehingga, sebelum, selama dan sesudah pengecoran tidak bergeser tempatnya.
23.9. CAMPURAN BETON
a. Beton konstruksi Kolom dan Sloof menggunakan mutu beton K-175 atau setara campuran 1Pc : 2 Ps : 3 Kr. Mutu dari semen, pasir, kerikil dan air yang digunakan sesuai dengan yang disebutkan pada pasal sebelumnya.
b. Kawat pengikat harus berukuran minimal berdiameter 1 mm. Seperti yang disyaratkan dalam NI-2-1971 Bab 3.7.
c. Pemborong harus bertanggung jawab atas mutu adukan beton yang dibuatnya.
d. Pemborong harus menyediakan, memelihara dan menggunakan alat pengaduk mekanis (beton mollen) yang harus selalu berada dalam kondisi baik, sehingga dapat dihasilkan mutu adukan yang homogen.
e. Jumlah tiap bagian dari komposisi adukan beton harus diukur dengan teliti sebelum dimasukkan ke dalam alat pengaduk dan diukur dapat berdasarkan berat dan volume.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
13
23.10. BATAKO / BATU BATA MERAH
f. Batako / batu bata merah harus disimpan dan terlindung dari pengaruh pasang surut atau ombak pasang atau hujan asam.
g. Batako / Batu bata merah tidak gampang rapuh.
23.11. BEKISTING
a. Bahan yang digunakan untuk cetakan beton non cor di tempat harus dari kayu jenis yang sesuai dengan NI-3-1970 dan NI-5-1961 atau yang setaraf dan disetujui oleh Pengawas.
b. Acuan harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton. Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran-ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar.
c. Agar didapatkan hasil pengecoran yang rata, maka sebaiknya pengecoran menggunakan bahan kayu / tripleks.
d. Permukaan untuk acuan beton sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh Direksi acuan untuk permukaan beton yang tetap tampak harus sedemikian rupa, sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis-garis atau patahan-patahan yang kelihatan.
e. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai, apabila Direksi sudah memeriksa dan memberi persetujuan terhadap acuan yang telah dibuat.
f. Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah mendapat ijin harus dilaksanakan di bawah pengawasan seorang mandor yang berwenang.
g. Bilamana Direksi berpendapat bahwa usul Pemborong untuk membuka acuan belum pada waktunya, baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya, maka ia boleh memerintahkan Pemborong untuk menunda pembukaan acuan dan Pemborong tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut.
23.12. BAHAN-BAHAN LAIN
Penggunaan bahan-bahan lain yang belum tercantum dalam spesifikasi teknis ini dilakukan sesuai dengan petunjuk Direksi.
PASAL 24 : BAGIAN-BAGIAN PEKERJAAN
24.1 Pekerjaan yang harus dilakukan pada kegiatan ini meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan : 1.1. Biaya Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan dan Tenaga Kerja 1.2. Biaya Pengukuran dan Pematokan (Uitzet) 1.3. Pembuatan Papan Pengenal Proyek 1.4. Barak Kerja dan Gudang Material 1.5. Pembersihan Lahan (Land Clearing) 1.6. Galian Tanah Untuk Saluran air Sementara
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
14
2. Pekerjaan Tanah : 2.1. Galian Tanah 2.2. Timbunan Tanah Setempat (Timbunan Bekas Galian) 2.3. Timbunan Tanah didatangkan
3. Pekerjaan Pagar Pembatas Tanah Sep.597 M', T=1.2 M :
3.1. Galian tanah 3.2. Pasangan pondasi batu cadas 1 : 4 3.2. Balok Sloof (4 Ф 10) & Kolom (4 Ф 10), T=1.2 M, K-175 3.3. Plesteran permukaan yang Nampak
4. Pekerjaan Penunjang :
Mencakup seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menunjang terlaksananya kelancaran kegiatan fisik antara lain :
a. Administratif b. Dokumentasi c. Listrik dan Air Kerja d. Penjagaan / OKP e. Mobilisasi dan demobilisasi f. dan lain-lain.
PASAL 25 : PEKERJAAN GALIAN TANAH dan URUGAN KEMBALI
25.1. Sebelum pekerjaan galian dan timbunan tanah dimulai, Pemborong harus
mengadakan cek bersama pengawas pekerjaan atas duga tinggi/peil awal permukaan tanah, sehingga apabila terdapat perbedaan antara lapangan dengan gambar rencana dapat segera diketahui secara dini, dan melaporkannya kepada Direksi. Pengajuan atas perbedaan/kelainan setelah Pemborong melakukan pekerjaan galian dan timbunan, tidak dapat diterima.
25.2. Penggalian harus dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan, kecuali ditetapkan lain oleh Direksi berhubung dengan pertimbangan keadaan setempat.
25.3. Kemiringan talud galian dibuat maksimum (paling landai) 1:1
25.4. Dalam hal timbunan dan galian tanah mengharuskan pemborong menimbun dan menggali kembali akibat adanya sebab seperti :
- Longsoran akibat timbunan / galian dan sejenisnya
- Adanya rembesan
- dll.
Hal tersebut di atas tidak dapat diperhitungkan sebagai tambahan pekerjaan/volume pekerjaan.
25.5. Teknis pelaksanaan galian dan timbunan yang dilakukan dengan untuk memperbesar volume pekerjaan tanah, tidak dapat dibenarkan, tambahan volume pekerjaan tanah tersebut di atas, tidak dapat diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan.
25.6. Galian yang telah sampai pada peil yang ditentukan harus segera dilaporkan kepada Direksi untuk diadakan pemeriksaan. Sebelum ada persetujuan Direksi atas kebenaran kedalaman galian dan ketinggian timbunan tersebut. Dalam hal rawan air pasang, pengecekan dapat dilakukan sekurang-kurangnya satu hari sekali.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
15
25.7. Pekerjaan pengurugan kembali pada lahan yang telah disiapkan dan dibersihkan dapat menggunakan tanah eks galian maupun material yang didatangkan. Pekerjaan ini dihampar lapis demi lapis maksimum setebal 20 cm setiap lapis dan dipadatkan dengan alat pemadat Vibro sesuai dengan material timbunan sehingga mencapai kepadatan minimum standart proctor 90 %.
PASAL 26 : PEKERJAAN URUGAN TANAH
26.1. Material yang dipakai adalah tanah timbunan berbatu atau kerikil lempungan
bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah, tidak diperkenankan mengambil dari pasir dari laut atau pantai.
26.2. Pekerjaan timbunan yang berfungsi konstruktif, sebelum memulai pekerjaan timbunan, maka dasar/alas dimana tanah/pasir yang akan ditimbun harus dibersihkan terlebih dahulu dari tanaman, sampah dan bahan lainnya yang dapat membusuk yang nantinya dapat menyebabkan labilnya timbunan berupa longsoran, penurunan atau hal-hal lainnya.
26.3. Dan apabila tanah dasar/alasnya tidak baik, yang diperkirakan dapat merugikan konstruksi, maka dasar/alas tersebut harus digali dulu sampai pada lapisan dasar tanah yang baik.
26.4. Timbunan tanah dihampar lapis demi lapis maksimum setebal 20 cm setiap lapis dan dipadatkan dengan alat pemadat vibro sesuai dengan material timbunan sehingga mencapai kepadatan minimum standart proctor 90 %.
PASAL 27 : PEKERJAAN BETON
27.1. Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana ditentukan dan tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain tanpa persetujuan Direksi, tetapi Kontraktor boleh memakai Zat pelambat untuk mempermudah persiapan pembuatan dan cara pemakaiannya harus mendapat persetujuan Direksi.
27.2. Bahan harus dicampur sesuai dengan perbandingan campuran yang ditetapkan dan ditakar dengan ukuran takaran yang sama sehingga menghasilkan mutu beton yang disyaratkan yaitu Mutu K175. Banyaknya semen untuk tiap-tiap kubik beton tidak kurang dari 325 kg.
27.3. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus dipakai dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan. Pencampuran bahan harus dilakukan sampai campuran beton tersebut benar-benar homogen dengan menggunakan molen.
27.4. Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak boleh melampaui 0,55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan melampaui 0,60 (dari beratnya) untuk kelas lainnya.
27.5. Kekentalan adukan harus memenuhi nilai slump test sebesar 10-12,5 cm, atau sesuai dengan peraturan sehingga menghasilkan mutu beton yang disyaratkan.
27.6. Pemadatan beton harus menggunakan alat rojok atau vibrator (penggetar adukan), jika ada dan dilaksanakan sesuai dengan standart pengerjaan beton bertulang yang berlaku.
27.7. Beton yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan, demikian pula pada saat pengecoran.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
16
27.8. Dalam hal untuk mencapai mutu yang disyaratkan, pada saat selesai dicor untuk mengurangi kehilangan air secara cepat, beton perlu dirawat dengan penyiraman air secara berkala sampai mencapai umur kekuatan 100 %. Perawatan beton dilakukan dengan penyiraman air.
27.9. Beton tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa-pipa berlubang-lubang, penyiram mekanis, atau cara-cara yang disetujui yang akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi maksud-maksud spesifikasi-spesifikasi air untuk campuran beton
27.10. Perbaikan Permukaan Beton
a. Bila sesudah pembukaan cetakan ada beton yang tidak menurut gambar atau ternyata ada permukaan yang rusak atau keluar dari garis sesuai dengan spesifikasi ini, harus dibuang dan diganti oleh kontraktor atas bebannya sendiri kecuali bila Direksi memberikan izinnya untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil, kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos, ketidak rataan oleh pengaruh sambungan-sambungan cetakan dan bergeraknya cetakan.
c. Ketidak rataan dan bengkok harus dibuang dengan pemahatan atau dengan alat lain dan seterusnya digosok dengan batu gurinda.
27.11. Pelaksanaan pengecoran beton harus seijin Direksi dan diawasi Pengawas Pekerjaan.
PASAL 28 : PEKERJAAN PONDASI PASANGAN BATU CADAS
28.1. Semua pekerjaan pasangan untuk pondasi boleh dikerjakan atau dimulai apabila galiannya telah diperiksa dan disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-asnya oleh Direksi. Galian pondasi minimal dkerjakan sesuai gambar, bila bagian yang digali ternyata tanahnya lunak, maka diteruskan hingga mencapai tanah keras sesuai petunjuk Direksi.
28.2. Galian Pondasi harus cukup lebar untuk bekerja dan sisi-sisinya dijaga dari longsor.
28.3. Pekerjaan pasangan digunakan campuran 1 Pc : 4 Ps
28.4. Jika pemasangan pondasi batu cadas terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi harus bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.
28.5. Pasangan batu harus terdiri batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran minimun 10-20 cm, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
28.6. Pemasangan batu cadas tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi harus diatur dengan baik agar tidak berongga.
28.7. Untuk pekerjaan pondasi pasangan batu cadas ini Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis :
Untuk pekerjaan pondasi pasangan batu cadas di Nias Selatan :
a. Sesuai dengan detail gambar rencana yang terlampir.
Rencana Kerja & Syarat-Syarat
17
Untuk pekerjaan pondasi pasangan batu cadas di Sipange Sibolga :
a. Sesuai dengan detail gambar rencana terlampir,
b. Dalam pemasangan pondasi pasangan batu cadas dibuat cerocok dari bahan kayu dengan diameter 3.5 – 4 inci yang dipasang setiap panjang satu meter, dengan kedalaman 2-3 m
PASAL 29 : PEKERJAAN BANGUNAN PAGAR
29.1. Pekerjaan Pasangan Batu Bata / Batako untuk Dinding Pagar Pembatas
a. Semua pekerjaan pasangan tembok menggunakan adukan dengan campuran spesi 1 Pc : 4 Ps
b. Pada dinding setengah bata, tempat-tempat tertentu sesuai dengan gambar kerja dan perhitungan beton, diberi kolom pengaku/kolom praktis dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran pasti (jadi) 20 x 20 cm.
c. Tinggi Kolom direncanakan setinggi 1.2 m dari Permukaan atas pondasi pasangan batu cadas, dan pengikat antara kolom dengan kolom yang lainnya dihubungkan dengan balok sloof dibagian bawahnya, Kolom direncanakan setinggi 1,2 m untuk keperluan pemasangan kawat duri dibagian atasnya ataupun meneruskan kembali pemasangan tembok diatasnya dikemudian hari, maka tulangan dari kolom dibuat sisa sebagai stek besi sepanjang 30 cm dibagian atasnya.
29.2. Pekerjaan Pasangan Plesteran Batu Bata / Batako
a. Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm, atau lebih dari 2 cm kecuali ditetapkan lain, dengan acian dari Pc.
b. Pekerjaan plesteran akhir harus betul-betul lurus, rata, datar ataupun tegak lurus dan pada bagian-bagian sudut harus betul-betul siku dan tegak lurus ke atas.
c. Pada plesteran beton adukan yang digunakan adalah 1Pc : 3 Ps dan permukaan beton-beton yang diplester harus dibuat kasar terlebih dahulu, disiram dengan air semen baru kemudian diplester.
PASAL 30 : PEKERJAAN KURANG SEMPURNA
Pekerjaan yang kurang sempurna berdasarkan pemeriksaan Direksi/Petugas Proyek, Pemborong harus memperbaiki ataupun mengulangi perkerjaan tersebut hingga memenuhi syarat. Biaya perbaikan pengulangan pekerjaan ini menjadi tanggungan Pemborong.
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA FANAYAMA TORGANDA LOKASI : Jl.LAGUNDRI KM 6 KECAMATAN FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN SUMBER DANA : SWASTA
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN( KURVA "S" )
RENCANA WAKTU PELAKSANAANNO. BOBOT PERSENTASE KETERANGAN
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (%)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
URAIAN PEKERJAANMinggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
RENCANA WAKTU PELAKSANAANBULAN - I BULAN - II BULAN - III
100
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN PAGAR PEMBATAS TANAH Sep.597 M', T=1.2 M
IV PEKERJAAN LAIN - LAIN
TOTAL KEMAJUAN PEKERJAAN
0
50
TOTAL KEMAJUAN PEKERJAAN
JUMLAH KEMAJUAN PEKERJAAN MINGGUAN
JUMLAH KUMULATIF KEMAJUAN PEKERJAAN 0
Medan, Desember 2012Diajukan Oleh : Dibuat Oleh :
PT / CV. PERUSAHAAN
--------------------------------------- ---------------------------------------------
Direktur Utama Cost & Quantity Engineer
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA FANAYAMA TORGANDA
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
LOKASI : Jl.LAGUNDRI KM 6 KECAMATAN FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN SUMBER DANA : SWASTA
Harga Jumlah
No. Kode Satuan Volume Satuan Harga( Rp. ) ( Rp. )
Uraian Pekerjaan
I PEKERJAAN PERSIAPAN1.1. Biaya Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan dan Tenaga Kerja - Ls 5.00
1.2. Biaya Pengukuran dan Pematokan (Uitzet) Anl. Dihitung 1 Ha 7.7099
1.3. Pembuatan Papan Pengenal Proyek - Unit 1.00
1.4. Barak Kerja dan Gudang Material Lamp-sum M2 60.00
1.5. Pembersihan Lahan (Land Clearing) Analisa M2 77,099.00
1.6. Galian Tanah Untuk Saluran air Sementara Analisa M3 825.00
Jumlah Harga Pekerjaan divisi I (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
II PEKERJAAN TANAH2.1. Galian Tanah Analisa m3 56,498.19
2.2. Timbunan Tanah Setempat (Timbunan Bekas Galian), dipadatkan Analisa m3 56,498.19
2.3. Timbunan Tanah didatangkan, dihampar, dipadatkan Analisa m3 11,205.47
Jumlah Harga Pekerjaan divisi II (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
III PEKERJAAN PAGAR PEMBATAS TANAH Sep.597 M', T=1.2 M3.1. Galian tanah Analisa m3 250.00
3.2. Pasangan pondasi batu cadas 1 : 4 Analisa m3 215.00
3.3. Balok Sloof (4 Ф 10) & Kolom (4 Ф 10), T=1.2 M, K-175 Analisa m3 30.80
3.4. Tembok dari pasangan setengah bata / Batako Analisa m2 567.00
3.5. Plesteran permukaan yang nampak Analisa m2 716.00
Jumlah Harga Pekerjaan divisi III (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
IV PEKERJAAN LAIN - LAIN 4.1. Perlengkapan Foto Dokumentasi - Ls 1.00
4.2. Biaya Laporan - Laporan - Ls 1.00
Jumlah Harga Pekerjaan divisi IV (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
Medan, Desember 2012Diajukan Oleh : Dibuat Oleh :
PT / CV. PERUSAHAAN
--------------------------------------- ---------------------------------------------
Direktur Utama Cost & Quantity Engineer
REKAPITULASIPERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA FANAYAMA TORGANDA
LOKASI : Jl.LAGUNDRI KM 6 KECAMATAN FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN SUMBER DANA : SWASTA
NO. JUMLAH HARGA(Rp.)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
URAIAN PEKERJAAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN PAGAR PEMBATAS TANAH Sep.597 M', T=1.2 M
IV PEKERJAAN LAIN - LAIN
JUMLAH HARGA PEKERJAANJUMLAH HARGA PEKERJAAN -PROFIT 10% -TOTAL -PEMBULATAN -
Terbilang :
Medan, Desember 2012Diajukan Oleh : Dibuat Oleh :
PT / CV. PERUSAHAAN
--------------------------------------- ---------------------------------------------Direktur Utama Cost & Quantity Engineer
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA FANAYAMA TORGANDA LOKASI : Jl.LAGUNDRI KM 6 KECAMATAN FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN SUMBER DANA SWASTA
DAFTAR HARGA UPAH
SUMBER DANA : SWASTA
UPAH + UANG MAKAN/HARI(RP)
1 3 4
1 Pekerja OH
NO URAIAN SATUAN KETERANGAN
2 5
2 Mandor OH3 Tukang (Kayu, Batu, Semen) OH4 Kepala Tukang (Kayu, Batu, Semen) OH5 Jaga Malam OH6 Operator /Mekanik OH7 Pembantu Operator OH8 Supir OH9 Kernek Supir OH9 Kernek Supir OH
DAFTAR HARGA BAHAN
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA FANAYAMA TORGANDA LOKASI : Jl.LAGUNDRI KM 6 KECAMATAN FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN SUMBER DANA : SWASTA
Satuan Harga Satuan Volume (Rp)
No Uraian Keterangan
1 Pasir Pasangan M32 Pasir Urug M33 Tanah Timbunan Setempat M34 Semen Portland @ 50 Kg Zak5 Broti / Papan kale-kale, Sihori, Ri, I, Kuruil, Barozo, Bayur M36 Batu Cadas Muda Uk. 15 - 20 cm M37 Batu Gunung Belah Uk. 10 -15 cm M3
S / S8 Sirtu / Kerikil Sungai Tidak Disaring M39 Sirtu / Kerikil Sungai Disaring Uk. 0.5-2cm M3
10 Batu Bata Bh11 Batako Bh12 Bahan Bakar Minyak Ltr13 Minyak Pelumas Ltr
DAFTAR HARGA PERALATAN
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA FANAYAMA TORGANDA LOKASI : Jl.LAGUNDRI KM 6 KECAMATAN FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN SUMBER DANA : SWASTA
Harga Satuan (Rp)
No Uraian Satuan Keterangan
1 Jam2 Jam3 Jam4 Jam5 Jam6 Water Tank Jam7 Jam8 Buldozer Jam
Excavator
Mesin Gilas / VibroStamper 4 HpPengaduk Beton 250 Ltr / 10 HPTruck 3 TonMesin Gilas Roda Karet 8-10 T
9 Alat Bantu Ls10 Dum Truck 5 Ton Jam
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN SIPANGE - SIBOLGA TORGANDA LOKASI : Jl.DIPONEGORO, SIPANGE PANDAN -SIBOLGA SUMBER DANA : SWASTA
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN( KURVA "S" )
RENCANA WAKTU PELAKSANAANNO. BOBOT PERSENTASE KETERANGAN
% 1 2 3 4 5 6 7 8 (%)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
URAIAN PEKERJAANMinggu Ke Minggu Ke
RENCANA WAKTU PELAKSANAANBULAN - I BULAN - II
100
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN PAGAR PEMBATAS TANAH Sep.440 M', T=2.4 M
IV PEKERJAAN LAIN - LAIN
TOTAL KEMAJUAN PEKERJAAN
0
50
TOTAL KEMAJUAN PEKERJAAN
JUMLAH KEMAJUAN PEKERJAAN MINGGUAN
JUMLAH KUMULATIF KEMAJUAN PEKERJAAN 0
Medan, Desember 2012Diajukan Oleh : Dibuat Oleh :
PT / CV. PERUSAHAAN
--------------------------------------- ---------------------------------------------
Direktur Utama Cost & Quantity Engineer
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN SIPANGE - SIBOLGA TORGANDA
LOKASI : Jl.DIPONEGORO, SIPANGE PANDAN -SIBOLGA SUMBER DANA : SWASTA
Harga Jumlah
No. Kode Satuan Volume Satuan Harga( Rp. ) ( Rp. )
I PEKERJAAN PERSIAPAN1.1. Biaya Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan dan Tenaga Kerja - Ls 3.00
1.2. Biaya Pengukuran dan Pematokan (Uitzet) Anl. Dihitung 1 Ha 0.9511
1.3. Pembuatan Papan Pengenal Proyek - Unit 1.00
1.4. Barak Kerja dan Gudang Material Lamp-sum M2 40.00
1.5. Pembersihan Lahan (Land Clearing) Analisa M2 9,511.00
Jumlah Harga Pekerjaan divisi I (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
II PEKERJAAN TANAH2.1. Galian Tanah dari sumber Analisa m3 14,232.00
2.2. Timbunan Tanah yang didatangkan, dihampar dan dipadatkan Analisa m3 14,232.00
Jumlah Harga Pekerjaan divisi II (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
III PEKERJAAN PAGAR PEMBATAS TANAH Sep.440 M', T=2.4 M3.1. Pasangan pondasi batu cadas 1 : 4 + cerocok kayu Analisa m3 158.40
3.2. Balok Sloof (4 Ф 10) & Kolom (4 Ф 10), T=2.4 M, K-175 Analisa m3 45.00
3.3. Tembok dari pasangan Batako Analisa m2 836.00
Jumlah Harga Pekerjaan divisi III (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
IV PEKERJAAN LAIN - LAIN 4.1. Perlengkapan Foto Dokumentasi - Ls 1.00
4.2. Biaya Laporan - Laporan - Ls 1.00
Jumlah Harga Pekerjaan divisi IV (masuk pada rekapitulasi perkiraan harga pekerjaan)
Medan, Desember 2012Diajukan Oleh : Dibuat Oleh :
PT / CV. PERUSAHAAN
--------------------------------------- ---------------------------------------------
Direktur Utama Cost & Quantity Engineer
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Uraian Pekerjaan
REKAPITULASIPERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN SIPANGE - SIBOLGA TORGANDA
LOKASI : Jl.DIPONEGORO, SIPANGE PANDAN -SIBOLGA SUMBER DANA : SWASTA
NO. JUMLAH HARGA(Rp.)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
URAIAN PEKERJAAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN PAGAR PEMBATAS TANAH Sep.440 M', T=2.4 M
IV PEKERJAAN LAIN - LAIN
JUMLAH HARGA PEKERJAANJUMLAH HARGA PEKERJAAN -PROFIT 10% -TOTAL -PEMBULATAN -
Terbilang :
Medan, Desember 2012Diajukan Oleh : Dibuat Oleh :
PT / CV. PERUSAHAAN
--------------------------------------- ---------------------------------------------Direktur Utama Cost & Quantity Engineer
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN SIPANGE - SIBOLGA TORGANDA LOKASI : Jl.DIPONEGORO, SIPANGE PANDAN -SIBOLGA SUMBER DANA SWASTA
DAFTAR HARGA UPAH
SUMBER DANA : SWASTA
UPAH + UANG MAKAN/HARI(RP)
1 3 4
1 Pekerja OH
NO URAIAN SATUAN KETERANGAN
2 5
2 Mandor OH3 Tukang (Kayu, Batu, Semen) OH4 Kepala Tukang (Kayu, Batu, Semen) OH5 Jaga Malam OH6 Operator /Mekanik OH7 Pembantu Operator OH8 Supir OH9 Kernek Supir OH9 Kernek Supir OH
DAFTAR HARGA BAHAN
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN SIPANGE - SIBOLGA TORGANDA LOKASI : Jl.DIPONEGORO, SIPANGE PANDAN -SIBOLGA SUMBER DANA : SWASTA
Satuan Harga Satuan Volume (Rp)
No Uraian Keterangan
1 Pasir Pasangan M32 Pasir Urug M33 Tanah Timbunan Setempat M34 Semen Portland @ 50 Kg Zak5 Broti / Papan kale-kale, Sihori, Ri, I, Kuruil, Barozo, Bayur M36 Batu Cadas Muda Uk. 15 - 20 cm M37 Batu Gunung Belah Uk. 10 -15 cm M3
S / S8 Sirtu / Kerikil Sungai Tidak Disaring M39 Sirtu / Kerikil Sungai Disaring Uk. 0.5-2cm M3
10 Batu Bata Bh11 Batako Bh12 Bahan Bakar Minyak Ltr13 Minyak Pelumas Ltr
DAFTAR HARGA PERALATAN
PEKERJAAN : PEMERATAAN PEMATANGAN LAHAN RENCANA KOMPLEK PERUMAHAN SIPANGE - SIBOLGA TORGANDA LOKASI : Jl.DIPONEGORO, SIPANGE PANDAN -SIBOLGA SUMBER DANA : SWASTA
Harga Satuan (Rp)
No Uraian Satuan Keterangan
1 Jam2 Jam3 Jam4 Jam5 Jam6 Water Tank Jam7 Jam8 Buldozer Jam
Excavator
Mesin Gilas / VibroStamper 4 HpPengaduk Beton 250 Ltr / 10 HPTruck 3 TonMesin Gilas Roda Karet 8-10 T
9 Alat Bantu Ls10 Dum Truck 5 Ton Jam