Post on 01-May-2019
90
BAB 3
METODE PENELITIAN
31 Metode penelitan yang digunakan
Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh fakta atau kaidah dari suatu ilmu pengetahuan
dengan proses mengumpulkan mencatat dan menganalisa data yang diperoleh
berdasarkan metode ilmiah (logical thinking) Metode yang dipakai dalam meneliti
UMKM fesyen muslim ini adalah explanatory survey Soehartono (2000)
menjelaskan metode penelitian eksplanatori bertujuan untuk menguji hipotesis dan
membuktikan hubungan causalitas antara dua variabel atau lebih dengan bias yang
kecil sehingga menambah kepercayaan atau keakuratan terhadap hasil pengukuran
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti
dengan mengungkapkan hubungan antar variabelnya sehingga kategori penelitian
disertasi ini bersifat verifikatif yang diperkuat oleh analisa deskriptif yang
bersumber dari hasil wawancara lebih mendalam dengan praktisi dan pelaku
industri
Penelitian ini mengenai strategi bersaing dan kinerja bisnis industri kreatif
fesyen khususnya fesyen muslim online yang dilakukan oleh UMKM di Jawa
Barat terutama yang mempengaruhi variabel kreasi nilai inovasi pemasaran dan
keunikan sumber daya Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi yang
diakulturasikan dengan ilmu manajemen stratejik dan menggunakan pendekatan
kuantitatif
BAB III
91
Pendekatan kuantitatif memberikan penekanan pada analisis numerik atas
fenomena yang diteliti Sehingga menjadi lebih terencana terstruktur dan
sistematis terlihat jelas dari awal hingga akhir penelitian Pendekatan kuantitatif
ini digunakan untuk mengidentifikasi seluruh konsep yang menjadi tujuan
penelitian (Maltora 2010) Dalam penelitian kuantitatif peneliti berusaha menguji
teori yang digunakan dengan merinci hipotesis yang spesifik lalu dilanjutkan
dengan mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah teori tersebut Data
dikumpulkan melalui bantuan penyusunan instrumen khusus yang dirancang untuk
menilai perilaku dan informasi tersebut dianalisis dengan menggunakan prosedur
statistik dan pengujian hipotesis
Penelitian eksplanatori (Explanatory research) menurut pendapat
Singarimbun dan Effendi (1995) adalah penelitian yang menerangkan hubungan
kausal antara variable penelitian dengan pengujian hipotesis Pendekatan atau
metode yang dipakai dalam jenis penelitian explanatory adalah metode survey
yaitu salah satu metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan
fenomena-fenomena yang ada sebagai objek penelitian berupa mencari keterangan
berupa perolehan fakta-fakta di lapangan dari data yang ada secara aktual dan
sistematis
Berdasarkan masalah dan tujuan dalam penelitian disertasi ini maka pilihan
metode penelitian kuantitatif yang akan dipakai adalah penelitian deskriptif dan
verifikatif yang bertujuan untuk melihat kausalitas Malhotra (2010) berpendapat
bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang memiliki
tujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik dari suatu variabel Dalam
merancang penelitian deskriptif ini membutuhkan spesifikasi yang jelas atau
92
disebut 6 Wrsquos yang artinya siapa (Who) apa (What) kapan (When) dimana
(Where) mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian Jenis penelitian
deskriptif yang dilakukan adalah metode survey Pada umumnya kegiatan survey
dilakukan dengan cara mengeneralisasi pengamatan yang tidak mendalam
Kegiatan survey memiliki dua cara yaitu survey sensus dan survey sampel Untuk
survey sensus data diperoleh dari setiap individu dalam suatu populasi yang
biasanya dilakukan apabila populasinya relatif sedikit atau kecil dan memiliki
kemudahan untuk dijangkau Sedangkan survey sample data diperoleh dari
sebagian kecil suatu populasi Penelitian ini mengunakan metode survey sample
dengan populasi sebanyak 295 responden
Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif termasuk kedalam
penelitian di ranah filsafat positifisme dan dipakai untuk melakukan penelitian
terhadap populasi atau sampel tertentu Sampel penelitian biasanya diambil secara
acak (random) data dikumpulkan dengan menggunakan serangkaian instrumen
penelitian bersifat kuantitatif analisis datanya atau statistik yang bertujuan agar
dapat menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan teknik Purposive
Random Sampling dimana Sampling purposive adalah teknik yang menentukan
sampel dengan mempertimbangkan hal tertentu Pemilihan dan penentuan
kelompok subjek dalam purposive sampling berdasarkan keunikan tertentu dengan
pertimbangan dan pandangan memiliki kaitan yang erat dengan keunikan populasi
yang sudah diketahui atau ditentukan sebelumnya Sehingga jumlah sampel yang
dipilih akan disesuaikan dengan standar-standar tertentu yang ditentukan
berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian
93
Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan
menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari
suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas
digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut
Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data
dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah
populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat
pengumpulan data yang utama
Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross
section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil
penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun
2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan
untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi
Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan
selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam
penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat
dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat
Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis
Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan
menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta
berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam
sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya
94
tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun
indikator-indikatornya
PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator
terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor
konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk
menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen
dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu
PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat
variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya
Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar
variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan
diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-
masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten
32 Operasionalisasi Variabel
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable
intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel
bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat
yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan
operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut
95
Tabel 31 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kreasi
Nilai (ξ1)
Manfaat yang
superior bagi
pelanggan (X1)
Pengembangan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
produk baru
melalui inovasi
Ordinal
Kesesuaian
manfaat produk
dengan harapan
konsumen
Tingkat
kesesuaian
variasi manfaat
produk dengan
harapan
konsumen
Ordinal
Pemahaman
terhadap
keinginan
pengembangan
produk
tingkat
penyesuaian
dengan standar
mutu keinginan
pelanggan
Ordinal
Kemudahan
akses informasi
tentang produk
Tingkat
kemudahan bagi
pelanggan
dalam
mengakses
informasi
tentang produk
yang dihasilkan
melalui berbagai
media
Ordinal
Menciptakan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Tingkat
kecepatan
melakukan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Ordinal
Domain bisnis
(X2)
Kemampuan
membuat produk
yang berbeda
dengan pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
penciptaan
Ordinal
96
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
karakteristikke
khas-an produk
yang berbeda
dibandingkan
dengan produk
pesaing
Peningkatan
ketepatan waktu
pengiriman
Tingkat
kecepatan
manajemen
dalam
melakukan
pemenuhan
order yang tepat
waktu
Ordinal
Peningkatan
pemahaman
manajemen atas
trend produk di
masa depan
Tingkat
pemahaman
manajemen atas
perkiraan trend
produk dimasa
yang akan
datang
Ordinal
Kemampuan
dalam men-drive
market melalui
strategi
pemasaran yang
tepat
Tingkat
kapabilitas
manajemen
dalam hal
peningkatan
kemampuan
perusahaan
dalam
mendorong
penggunaan
strategi
pemasaran yang
tepat
Ordinal
Kemitraan
bisnis (X3)
Program
kerelasian untuk
meningkatkan
terhadap
loyalitas
pelanggan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
kerelasian
dengan
pelanggan
sehingga dapat
meningkatkan
Ordinal
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
91
Pendekatan kuantitatif memberikan penekanan pada analisis numerik atas
fenomena yang diteliti Sehingga menjadi lebih terencana terstruktur dan
sistematis terlihat jelas dari awal hingga akhir penelitian Pendekatan kuantitatif
ini digunakan untuk mengidentifikasi seluruh konsep yang menjadi tujuan
penelitian (Maltora 2010) Dalam penelitian kuantitatif peneliti berusaha menguji
teori yang digunakan dengan merinci hipotesis yang spesifik lalu dilanjutkan
dengan mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah teori tersebut Data
dikumpulkan melalui bantuan penyusunan instrumen khusus yang dirancang untuk
menilai perilaku dan informasi tersebut dianalisis dengan menggunakan prosedur
statistik dan pengujian hipotesis
Penelitian eksplanatori (Explanatory research) menurut pendapat
Singarimbun dan Effendi (1995) adalah penelitian yang menerangkan hubungan
kausal antara variable penelitian dengan pengujian hipotesis Pendekatan atau
metode yang dipakai dalam jenis penelitian explanatory adalah metode survey
yaitu salah satu metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan
fenomena-fenomena yang ada sebagai objek penelitian berupa mencari keterangan
berupa perolehan fakta-fakta di lapangan dari data yang ada secara aktual dan
sistematis
Berdasarkan masalah dan tujuan dalam penelitian disertasi ini maka pilihan
metode penelitian kuantitatif yang akan dipakai adalah penelitian deskriptif dan
verifikatif yang bertujuan untuk melihat kausalitas Malhotra (2010) berpendapat
bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang memiliki
tujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik dari suatu variabel Dalam
merancang penelitian deskriptif ini membutuhkan spesifikasi yang jelas atau
92
disebut 6 Wrsquos yang artinya siapa (Who) apa (What) kapan (When) dimana
(Where) mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian Jenis penelitian
deskriptif yang dilakukan adalah metode survey Pada umumnya kegiatan survey
dilakukan dengan cara mengeneralisasi pengamatan yang tidak mendalam
Kegiatan survey memiliki dua cara yaitu survey sensus dan survey sampel Untuk
survey sensus data diperoleh dari setiap individu dalam suatu populasi yang
biasanya dilakukan apabila populasinya relatif sedikit atau kecil dan memiliki
kemudahan untuk dijangkau Sedangkan survey sample data diperoleh dari
sebagian kecil suatu populasi Penelitian ini mengunakan metode survey sample
dengan populasi sebanyak 295 responden
Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif termasuk kedalam
penelitian di ranah filsafat positifisme dan dipakai untuk melakukan penelitian
terhadap populasi atau sampel tertentu Sampel penelitian biasanya diambil secara
acak (random) data dikumpulkan dengan menggunakan serangkaian instrumen
penelitian bersifat kuantitatif analisis datanya atau statistik yang bertujuan agar
dapat menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan teknik Purposive
Random Sampling dimana Sampling purposive adalah teknik yang menentukan
sampel dengan mempertimbangkan hal tertentu Pemilihan dan penentuan
kelompok subjek dalam purposive sampling berdasarkan keunikan tertentu dengan
pertimbangan dan pandangan memiliki kaitan yang erat dengan keunikan populasi
yang sudah diketahui atau ditentukan sebelumnya Sehingga jumlah sampel yang
dipilih akan disesuaikan dengan standar-standar tertentu yang ditentukan
berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian
93
Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan
menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari
suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas
digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut
Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data
dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah
populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat
pengumpulan data yang utama
Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross
section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil
penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun
2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan
untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi
Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan
selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam
penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat
dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat
Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis
Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan
menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta
berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam
sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya
94
tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun
indikator-indikatornya
PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator
terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor
konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk
menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen
dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu
PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat
variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya
Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar
variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan
diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-
masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten
32 Operasionalisasi Variabel
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable
intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel
bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat
yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan
operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut
95
Tabel 31 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kreasi
Nilai (ξ1)
Manfaat yang
superior bagi
pelanggan (X1)
Pengembangan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
produk baru
melalui inovasi
Ordinal
Kesesuaian
manfaat produk
dengan harapan
konsumen
Tingkat
kesesuaian
variasi manfaat
produk dengan
harapan
konsumen
Ordinal
Pemahaman
terhadap
keinginan
pengembangan
produk
tingkat
penyesuaian
dengan standar
mutu keinginan
pelanggan
Ordinal
Kemudahan
akses informasi
tentang produk
Tingkat
kemudahan bagi
pelanggan
dalam
mengakses
informasi
tentang produk
yang dihasilkan
melalui berbagai
media
Ordinal
Menciptakan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Tingkat
kecepatan
melakukan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Ordinal
Domain bisnis
(X2)
Kemampuan
membuat produk
yang berbeda
dengan pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
penciptaan
Ordinal
96
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
karakteristikke
khas-an produk
yang berbeda
dibandingkan
dengan produk
pesaing
Peningkatan
ketepatan waktu
pengiriman
Tingkat
kecepatan
manajemen
dalam
melakukan
pemenuhan
order yang tepat
waktu
Ordinal
Peningkatan
pemahaman
manajemen atas
trend produk di
masa depan
Tingkat
pemahaman
manajemen atas
perkiraan trend
produk dimasa
yang akan
datang
Ordinal
Kemampuan
dalam men-drive
market melalui
strategi
pemasaran yang
tepat
Tingkat
kapabilitas
manajemen
dalam hal
peningkatan
kemampuan
perusahaan
dalam
mendorong
penggunaan
strategi
pemasaran yang
tepat
Ordinal
Kemitraan
bisnis (X3)
Program
kerelasian untuk
meningkatkan
terhadap
loyalitas
pelanggan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
kerelasian
dengan
pelanggan
sehingga dapat
meningkatkan
Ordinal
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
92
disebut 6 Wrsquos yang artinya siapa (Who) apa (What) kapan (When) dimana
(Where) mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian Jenis penelitian
deskriptif yang dilakukan adalah metode survey Pada umumnya kegiatan survey
dilakukan dengan cara mengeneralisasi pengamatan yang tidak mendalam
Kegiatan survey memiliki dua cara yaitu survey sensus dan survey sampel Untuk
survey sensus data diperoleh dari setiap individu dalam suatu populasi yang
biasanya dilakukan apabila populasinya relatif sedikit atau kecil dan memiliki
kemudahan untuk dijangkau Sedangkan survey sample data diperoleh dari
sebagian kecil suatu populasi Penelitian ini mengunakan metode survey sample
dengan populasi sebanyak 295 responden
Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif termasuk kedalam
penelitian di ranah filsafat positifisme dan dipakai untuk melakukan penelitian
terhadap populasi atau sampel tertentu Sampel penelitian biasanya diambil secara
acak (random) data dikumpulkan dengan menggunakan serangkaian instrumen
penelitian bersifat kuantitatif analisis datanya atau statistik yang bertujuan agar
dapat menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan teknik Purposive
Random Sampling dimana Sampling purposive adalah teknik yang menentukan
sampel dengan mempertimbangkan hal tertentu Pemilihan dan penentuan
kelompok subjek dalam purposive sampling berdasarkan keunikan tertentu dengan
pertimbangan dan pandangan memiliki kaitan yang erat dengan keunikan populasi
yang sudah diketahui atau ditentukan sebelumnya Sehingga jumlah sampel yang
dipilih akan disesuaikan dengan standar-standar tertentu yang ditentukan
berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian
93
Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan
menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari
suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas
digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut
Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data
dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah
populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat
pengumpulan data yang utama
Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross
section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil
penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun
2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan
untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi
Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan
selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam
penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat
dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat
Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis
Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan
menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta
berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam
sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya
94
tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun
indikator-indikatornya
PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator
terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor
konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk
menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen
dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu
PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat
variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya
Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar
variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan
diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-
masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten
32 Operasionalisasi Variabel
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable
intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel
bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat
yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan
operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut
95
Tabel 31 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kreasi
Nilai (ξ1)
Manfaat yang
superior bagi
pelanggan (X1)
Pengembangan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
produk baru
melalui inovasi
Ordinal
Kesesuaian
manfaat produk
dengan harapan
konsumen
Tingkat
kesesuaian
variasi manfaat
produk dengan
harapan
konsumen
Ordinal
Pemahaman
terhadap
keinginan
pengembangan
produk
tingkat
penyesuaian
dengan standar
mutu keinginan
pelanggan
Ordinal
Kemudahan
akses informasi
tentang produk
Tingkat
kemudahan bagi
pelanggan
dalam
mengakses
informasi
tentang produk
yang dihasilkan
melalui berbagai
media
Ordinal
Menciptakan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Tingkat
kecepatan
melakukan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Ordinal
Domain bisnis
(X2)
Kemampuan
membuat produk
yang berbeda
dengan pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
penciptaan
Ordinal
96
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
karakteristikke
khas-an produk
yang berbeda
dibandingkan
dengan produk
pesaing
Peningkatan
ketepatan waktu
pengiriman
Tingkat
kecepatan
manajemen
dalam
melakukan
pemenuhan
order yang tepat
waktu
Ordinal
Peningkatan
pemahaman
manajemen atas
trend produk di
masa depan
Tingkat
pemahaman
manajemen atas
perkiraan trend
produk dimasa
yang akan
datang
Ordinal
Kemampuan
dalam men-drive
market melalui
strategi
pemasaran yang
tepat
Tingkat
kapabilitas
manajemen
dalam hal
peningkatan
kemampuan
perusahaan
dalam
mendorong
penggunaan
strategi
pemasaran yang
tepat
Ordinal
Kemitraan
bisnis (X3)
Program
kerelasian untuk
meningkatkan
terhadap
loyalitas
pelanggan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
kerelasian
dengan
pelanggan
sehingga dapat
meningkatkan
Ordinal
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
93
Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan
menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari
suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas
digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut
Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data
dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah
populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat
pengumpulan data yang utama
Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross
section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil
penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun
2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan
untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi
Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan
selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam
penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat
dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat
Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis
Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan
menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta
berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam
sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya
94
tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun
indikator-indikatornya
PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator
terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor
konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk
menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen
dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu
PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat
variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya
Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar
variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan
diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-
masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten
32 Operasionalisasi Variabel
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable
intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel
bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat
yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan
operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut
95
Tabel 31 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kreasi
Nilai (ξ1)
Manfaat yang
superior bagi
pelanggan (X1)
Pengembangan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
produk baru
melalui inovasi
Ordinal
Kesesuaian
manfaat produk
dengan harapan
konsumen
Tingkat
kesesuaian
variasi manfaat
produk dengan
harapan
konsumen
Ordinal
Pemahaman
terhadap
keinginan
pengembangan
produk
tingkat
penyesuaian
dengan standar
mutu keinginan
pelanggan
Ordinal
Kemudahan
akses informasi
tentang produk
Tingkat
kemudahan bagi
pelanggan
dalam
mengakses
informasi
tentang produk
yang dihasilkan
melalui berbagai
media
Ordinal
Menciptakan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Tingkat
kecepatan
melakukan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Ordinal
Domain bisnis
(X2)
Kemampuan
membuat produk
yang berbeda
dengan pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
penciptaan
Ordinal
96
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
karakteristikke
khas-an produk
yang berbeda
dibandingkan
dengan produk
pesaing
Peningkatan
ketepatan waktu
pengiriman
Tingkat
kecepatan
manajemen
dalam
melakukan
pemenuhan
order yang tepat
waktu
Ordinal
Peningkatan
pemahaman
manajemen atas
trend produk di
masa depan
Tingkat
pemahaman
manajemen atas
perkiraan trend
produk dimasa
yang akan
datang
Ordinal
Kemampuan
dalam men-drive
market melalui
strategi
pemasaran yang
tepat
Tingkat
kapabilitas
manajemen
dalam hal
peningkatan
kemampuan
perusahaan
dalam
mendorong
penggunaan
strategi
pemasaran yang
tepat
Ordinal
Kemitraan
bisnis (X3)
Program
kerelasian untuk
meningkatkan
terhadap
loyalitas
pelanggan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
kerelasian
dengan
pelanggan
sehingga dapat
meningkatkan
Ordinal
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
94
tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun
indikator-indikatornya
PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator
terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor
konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk
menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen
dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu
PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat
variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya
Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar
variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan
diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-
masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten
32 Operasionalisasi Variabel
Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable
intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel
bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat
yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan
operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut
95
Tabel 31 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kreasi
Nilai (ξ1)
Manfaat yang
superior bagi
pelanggan (X1)
Pengembangan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
produk baru
melalui inovasi
Ordinal
Kesesuaian
manfaat produk
dengan harapan
konsumen
Tingkat
kesesuaian
variasi manfaat
produk dengan
harapan
konsumen
Ordinal
Pemahaman
terhadap
keinginan
pengembangan
produk
tingkat
penyesuaian
dengan standar
mutu keinginan
pelanggan
Ordinal
Kemudahan
akses informasi
tentang produk
Tingkat
kemudahan bagi
pelanggan
dalam
mengakses
informasi
tentang produk
yang dihasilkan
melalui berbagai
media
Ordinal
Menciptakan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Tingkat
kecepatan
melakukan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Ordinal
Domain bisnis
(X2)
Kemampuan
membuat produk
yang berbeda
dengan pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
penciptaan
Ordinal
96
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
karakteristikke
khas-an produk
yang berbeda
dibandingkan
dengan produk
pesaing
Peningkatan
ketepatan waktu
pengiriman
Tingkat
kecepatan
manajemen
dalam
melakukan
pemenuhan
order yang tepat
waktu
Ordinal
Peningkatan
pemahaman
manajemen atas
trend produk di
masa depan
Tingkat
pemahaman
manajemen atas
perkiraan trend
produk dimasa
yang akan
datang
Ordinal
Kemampuan
dalam men-drive
market melalui
strategi
pemasaran yang
tepat
Tingkat
kapabilitas
manajemen
dalam hal
peningkatan
kemampuan
perusahaan
dalam
mendorong
penggunaan
strategi
pemasaran yang
tepat
Ordinal
Kemitraan
bisnis (X3)
Program
kerelasian untuk
meningkatkan
terhadap
loyalitas
pelanggan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
kerelasian
dengan
pelanggan
sehingga dapat
meningkatkan
Ordinal
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
95
Tabel 31 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kreasi
Nilai (ξ1)
Manfaat yang
superior bagi
pelanggan (X1)
Pengembangan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
produk baru
melalui inovasi
Ordinal
Kesesuaian
manfaat produk
dengan harapan
konsumen
Tingkat
kesesuaian
variasi manfaat
produk dengan
harapan
konsumen
Ordinal
Pemahaman
terhadap
keinginan
pengembangan
produk
tingkat
penyesuaian
dengan standar
mutu keinginan
pelanggan
Ordinal
Kemudahan
akses informasi
tentang produk
Tingkat
kemudahan bagi
pelanggan
dalam
mengakses
informasi
tentang produk
yang dihasilkan
melalui berbagai
media
Ordinal
Menciptakan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Tingkat
kecepatan
melakukan
updating dan
kelengkapan
informasi
tentang
keunggulan
produk yang
ditawarkan
Ordinal
Domain bisnis
(X2)
Kemampuan
membuat produk
yang berbeda
dengan pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
penciptaan
Ordinal
96
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
karakteristikke
khas-an produk
yang berbeda
dibandingkan
dengan produk
pesaing
Peningkatan
ketepatan waktu
pengiriman
Tingkat
kecepatan
manajemen
dalam
melakukan
pemenuhan
order yang tepat
waktu
Ordinal
Peningkatan
pemahaman
manajemen atas
trend produk di
masa depan
Tingkat
pemahaman
manajemen atas
perkiraan trend
produk dimasa
yang akan
datang
Ordinal
Kemampuan
dalam men-drive
market melalui
strategi
pemasaran yang
tepat
Tingkat
kapabilitas
manajemen
dalam hal
peningkatan
kemampuan
perusahaan
dalam
mendorong
penggunaan
strategi
pemasaran yang
tepat
Ordinal
Kemitraan
bisnis (X3)
Program
kerelasian untuk
meningkatkan
terhadap
loyalitas
pelanggan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
kerelasian
dengan
pelanggan
sehingga dapat
meningkatkan
Ordinal
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
96
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
karakteristikke
khas-an produk
yang berbeda
dibandingkan
dengan produk
pesaing
Peningkatan
ketepatan waktu
pengiriman
Tingkat
kecepatan
manajemen
dalam
melakukan
pemenuhan
order yang tepat
waktu
Ordinal
Peningkatan
pemahaman
manajemen atas
trend produk di
masa depan
Tingkat
pemahaman
manajemen atas
perkiraan trend
produk dimasa
yang akan
datang
Ordinal
Kemampuan
dalam men-drive
market melalui
strategi
pemasaran yang
tepat
Tingkat
kapabilitas
manajemen
dalam hal
peningkatan
kemampuan
perusahaan
dalam
mendorong
penggunaan
strategi
pemasaran yang
tepat
Ordinal
Kemitraan
bisnis (X3)
Program
kerelasian untuk
meningkatkan
terhadap
loyalitas
pelanggan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
pengembangan
kerelasian
dengan
pelanggan
sehingga dapat
meningkatkan
Ordinal
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
97
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
loyalitas
pelanggan
Kehandalan
dalam
pengembangan
membuka
jaringan bisnis
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
Tingkat
kehandalan
menjalin
hubungan
manajemen
dengan pihak
yang
berkompeten
manajemen
dalam hal
pengembangan
jaringan bisnis
Ordinal
Kehandalan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Tingkat
penguasaan
manajemen
dalam
melakukan
kerjasama dalam
proses transaksi
bisnis
Ordinal
Membangun
relasi dengan
rekanan bisnis
dalam
memasarkan
produk baru
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara
hubungan baik
dengan rekanan
Ordinal
Inovasi
pemasaran
(ξ2)
Product (X4) Membuat produk
yang unik dan
punya kelebihan
Tingkat
keunikan produk
dibandingkan
dengan produk
yang lain
Ordinal
Mengutamakan
kualitas produk
Tingkat kualitas
produk
Ordinal
Melakukan
promosi
penjualan
ditempat
potensial
Tingkat
jangkauan
pengenalan
produk ke
konsumen
Ordinal
Melakukan
pemasaran
Tingkat
efektivitas
Ordinal
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
98
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
secara online dan
offline
saluran
distribusi
pemasaran
Memanfaatkan
riset pasar dalam
menciptakan
produk baru
Tingkat
kedalaman
peningkatan
kualitas produk
Ordinal
Konsep
Pemasaran (X5)
Menyusun pesan
pemasaran yang
tepat dalam
mempromosikan
produk
Tingkat
efektifitas
penyampaian
materi promosi
Ordinal
Mengenali daya
tarik konsumen
dalam pembelian
Tingkat
pengenalan
profil konsumen
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam promosi
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui media
sosial
Ordinal
Menggunakan
sosial media
dalam
pemasaran
Tingkat
jangkauan
konsumen
melalui media
sosial
Ordinal
Memanfaatkan
selebgram dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui
selebgram
Ordinal
Memanfaatkan
brand
ambassador
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
penyebaran
informasi
melalui brand
ambassador
Ordinal
Teknologi
Pemasaran (X6)
Memanfaatkan
e-commerce
dalam
Tingkat
efektifitas
penggunaan alat
Ordinal
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
99
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
memasarkan
produk
transaksi
elektronik
Mendapatkan
informasi
tentang
konsumen
melalui media
digital
Tingkat
pengenalan
konsumen
secara detail
mengenai media
digital
Ordinal
Efektif
menggunakan
media elektronik
dalam
memasarkan
produk
Tingkat
kemudahan
melakukan
distribusi
produk untuk
sampai ke
konsumen
Ordinal
Lingkungan
digitalmedia
social
berpengaruh
terhadap
aktivitas
penjualan
Tingkat
efektifitas
penggunaan
social
mediadigital
media terhadap
aktivitas
penjualan
Ordinal
Penggunaan
smartphone
berpengaruh
terhadap tingkat
pembelian dalam
pemasaran
Tingkat
efektifitas
pengunaan
smartphone
dalam
pembelian
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
konsumen lebih
efektif
Tingkat
efektifitas
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
Produk yang
ditawarkan
secara online
kepada
Tingkat efisiensi
pengenalan
produk pada
konsumen
Ordinal
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
100
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen lebih
efisien
Risiko sosial
akibat dampak
dari review
penilaian produk
yang negatif oleh
konsumen
Tingkat mitigasi
risiko dampak
dari penilaian
produk yang
negatif
Ordinal
Penggunaan
sosial media
mendekatkan
penjual dengan
konsumen secara
psikologis
melalui interaksi
online
Tingkat
kedekatan
secara
psikologis
produk dengan
konsumen
Ordinal
Penggunaan
sosial media
berpengaruh
terhadap
peningkatan
penjualan dalam
pemasaran
Tingkat
kenaikan
penjualan
melalui
penggunaan
sosial media
Ordinal
Mampu
bekerjasama
dalam
memasarkan
produk dengan
memanfaatkan
social
influencerorang
yang
berpengaruh
terhadap
masyarakat luas
Tingkat
efektifitas
pemasaran
produk melalui
social influencer
Ordinal
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
101
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Keunikan
Sumber
Daya (ξ3)
Aset berwujud
(X7)
Melakukan
pengembangan
fasilitas alat
produksi
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
fasilitas alat
produksi
Ordinal
Melakukan
peningkatkan
kualitas bahan
baku
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memenuhi
kualitas sebuah
produk
Ordinal
Melakukan
pengembangan
sarana dan
prasarana yang
memadai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melengkapi
sarana dan
prasarana yang
memadai
Ordinal
Melakukan
perluasan
jaringan melalui
penambahan
outlet atau
showroom
Tingkat
keluasan
distribusi
pemasaran
melalui
outletshowroom
Ordinal
Melakukan
perluasan
pemasaran
melalui
pengembangan
teknologi
Tingkat
pemanfaatan
teknologi dalam
hal perluasan
pemasaran
Ordinal
Aset tidak
berwujud (X8)
Citra perusahaan Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara citra
perusahaan
Ordinal
Mengembangkan
pusat informasi
Tingkat
pemanfaatan
Ordinal
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
102
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
untuk profil
bisnis
pusat informasi
untuk profil
bisnis
Meningkatkan
Pegawai yang
berkualitas
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
memelihara dan
meningkatkan
kualitas
pegawai
Ordinal
Meningkatkan
kualitas pada
merek produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
dan memelihara
kualitas merek
produk
Ordinal
Meningkatkan
bisnis proses
Tingkat
perkembangan
bisnis proses di
perusahaan
Ordinal
Pengembangan
bisnis proses
Tingkat
perluasan bisnis
proses di
perusahaan
Ordinal
Kapabilitas
organisasi (X9)
Pengembangan
jenjang jenang
karir pegawai
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
pengembangan
karir pegawai
Ordinal
Peningkatan dan
pengembangan
budaya kerja
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
melakukan
peningkatan dan
pengembangan
lingkungan kerja
yang kondusif
Ordinal
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
103
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Program
Pendidikan atau
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Program
pelatihan
karyawan
Tingkat
efektifitas
perencanaan
yang dibuat oleh
manajemen
dalam hal
meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
Ordinal
Strategi
Bersaing
(ξ4)
Kepemimpinan
biaya (Y1)
Penentuan biaya
operasional yang
efisien
Tingkat efisiensi
pengunaan biaya
operasional
keseharian
Ordinal
Penentuan harga
yang lebih
kompetitif dari
pesaing
Tingkat efisiensi
manajemen
dalam hal
penentuan
harga
Ordinal
Penyebaran
informasi biaya
terkait
pelanggan
produk saluran
distribusi dan
sejenisnya yang
tepat waktu
dapat dipahami
kredibel
Tingkat
transparansi
manajemen
terkait dengan
keterbukaan
dengan
konsumen
Ordinal
Memperkecil
biaya untuk
promosi dengan
memgunakan
media digital
(online)
Tingkat efisiensi
biaya promosi
melalui media
digital (online)
Ordinal
Mengefektifkan
saluran distribusi
Tingkat
efektifitas
Ordinal
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
104
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
penjualan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media digital
(online)
pengunaan
saluran
distribusi
melalui media
digital (online)
Diferensiasi
(Y2)
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
desain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk baru
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
melakukan
inovasi dalam
kualitas produk
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam menjaga
keberlangsungan
kualitas produk
Ordinal
Kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan
keunggulan
produk yang
tidak dimiliki
perusahaan lain
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk yang
unik dan
berbeda dengan
kompetitor
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
pengembangan
variasi produk
yang lebih
dibandingkan
pesaing
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam
menemukan
produk beserta
turunannya
Ordinal
Kemampuan
perusahaan
dalam
menciptakan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
mendapatkan
pelayanan
Tingkat
kemampuan
manajemen
dalam hal
peningkatan
pelayanan
kepada
pelanggan
Ordinal
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
105
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fokus
(Y3)
Kemampuan
perusahaan
dalam
implementasi
teknologi terkini
Tingkat adaptasi
perusahaan
dalam
menerapkan
teknologi
terbaru dalam
mengantisipasi
perubahan yang
dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
antisipasi
tuntutan pasar
Tingkat adaptasi
pihak
manajemen
dalam
mengantisipasi
perubahan
tuntutan pasar
yang dinamis
Ordinal
Kecepatan dalam
mengadaptasi
teknologi terbaru
Tingkat
kecepatan
penyesuaian
manajemen
dalam
menghadapi
perubahan
teknologi
Ordinal
Kecepatan dalam
memenuhi
permintaan
(order)
Tingkat
kecepatan
merepson
perubahan
peningkatan
permintaan
komsumen
terhadap produk
Ordinal
Kinerja
Bisnis (ξ5)
Volume
Penjualan (Z1)
Pencapaian
target volume
penjualan tahun
tertentu
Tingkat
pencapaian total
penjualan dalam
jangka waktu
tertentu
Ordinal
Pertumbuhan
penjualan sesuai
target tahun
tertentu
Tingkat
kenaikan
penjualan
Ordinal
Tingkat
Profitabilitas
(Z2)
Profitabilitas Tingkat
pencapaian
target dari laba
Ordinal
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
106
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Peningkatan
pertumbuhan
laba
Tingkat
pencapaian
target
pertumbuhan
laba
Ordinal
Pangsa pasar
(Z3)
Persentase
pangsa pasar di
Jawa Barat
Tingkat
penguasaan
pasar di Jawa
Barat
Ordinal
Persentase
pangsa pasar di
Indonesia
Tingkat
penguasaan
pasar di
Indonesia
Ordinal
33 Sumber dan Cara Penentuan Data
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah
menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
107
331 Sumber Data
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat
Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian
Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini
Tabel 32 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam
angka tahun 2015
Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di
Indonesia
Bekraf dan BPS
Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa
Barat
Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi
Jawa Barat
Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen
muslim online di Jawa Barat
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Jabar
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
108
Jenis Data U r a i a n Sumber Data
Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal
kreasi nilai inovasi pemasaran
keunikan sumber daya strategi bersaing
dan kinerja bisnis yang telah atau
sedang dilakukan
Pelaku UMKM
fesyen muslim
online di Jawa Barat
Sumber Diolah dari berbagai sumber
332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam
melakukan pemasaran produknya
Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan
semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
industri kreatif UMKM fesyen muslim
Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim
sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan
sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
109
digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya
Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan
model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998
Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi
perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga
peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan
struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini
Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel
Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
110
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim
lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat
penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut
a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen
muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah
penelitian yaitu Jawa Barat
b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim
yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat
c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan
pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara
acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok
kepemilikan tersebut
34 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
111
Data Primer
a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar
pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam
penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan
b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen
Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas
Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait
c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum
diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen
muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan
menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan
kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai
laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis
dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
112
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk
research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro
Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian
341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum
kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu
wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian
validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden
3411 Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data
yang akurat tepat dan dipercaya
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
113
dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang
didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai
berikut
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
ii
n
i
n
i
n
i
iiii
yx
yynxxn
yxyxn
ri
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
Keterangan
ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan
yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = jumlah responden dalam uji coba instrumen
Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran
statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas yang baik
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
114
3412 Uji Reabilitas
Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan
kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam
waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan
batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
alat ukur yang digunakan konsisten
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka
instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel
35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least
Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999
(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang
mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)
351 Teknik Analisis
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data
dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan
menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel
penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta
mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah
dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1
sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi
nilai kategori rata-rata sebagai berikut
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
116
Nilai Kategori
101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai
201 - 3 Tidak Sesuai
301 - 4 Cukup Sesuai
401 - 5 Sesuai
501 - 6 Sangat Sesuai
601 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang
digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis
verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu
salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan
antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
struktural dan persamaan pengukuran
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-
indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
Square (PLS) atau SEM PLS
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel
menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan
metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung
Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan
dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat
memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan
Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
118
(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat
dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing
dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat
loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga
Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai
composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing
indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07
Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
119
Dimana adalah component loading ke indikator
dan
Average Variance Extracted (AVE)
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)
Formula AVE
Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan
Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008)
1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural
Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan
beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat
dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
120
Keterangan
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus
menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke
Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
121
variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang
menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan
penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan
untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten
3) Evaluasi Model
Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut
1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara
0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut
GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))
2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)
mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
122
3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
120588119888 =(sum 120582119896119895)
2
(sum 120582119896119895)2
+sum(1minus1205821198961198952 )
Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan
reliabilitas gabungan yang baik
4 Average Variance Extracted
Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel
laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran
119860119881119864 =sum 120582119896119895
2
119899
Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini
mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik
4) Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian
Pengujian Parsial
Hipotesis 1
Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
123
Hipotesis 2
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 3
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi
bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 4
Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada
UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 5
Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui
strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 6
Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
124
Hipotesis 7
Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja
bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis
melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat
Hipotesis 8
Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM
berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang
efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak
langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct
effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat
signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)
Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening
yaitu
1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator
2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi
secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator
36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian
Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat
menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
125
muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan
observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan
menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja
bisnis bagi UMKM fesyen muslim online
Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut
361 Perumusan Tujuan
Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan
penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak
ekonomi kreatif di Jawa Barat
362 Pemetaan strategi
Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
126
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan
kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan
dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
indikator atau saran yang kongkrit
363 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap
saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat
364 Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada
seperti pada tabel berikut ini
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat
127
Tabel 34 Rencana Tindakan
Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian
Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian
kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang
diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat