3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf ·...

38
90 METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitan yang digunakan Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh fakta atau kaidah dari suatu ilmu pengetahuan dengan proses mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang diperoleh berdasarkan metode ilmiah (logical thinking). Metode yang dipakai dalam meneliti UMKM fesyen muslim ini adalah explanatory survey. Soehartono (2000) menjelaskan, metode penelitian eksplanatori bertujuan untuk menguji hipotesis dan membuktikan hubungan causalitas antara dua variabel atau lebih dengan bias yang kecil sehingga menambah kepercayaan atau keakuratan terhadap hasil pengukuran. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti dengan mengungkapkan hubungan antar variabelnya, sehingga kategori penelitian disertasi ini bersifat verifikatif yang diperkuat oleh analisa deskriptif yang bersumber dari hasil wawancara lebih mendalam dengan praktisi dan pelaku industri. Penelitian ini mengenai strategi bersaing dan kinerja bisnis industri kreatif fesyen, khususnya fesyen muslim online yang dilakukan oleh UMKM di Jawa Barat, terutama yang mempengaruhi variabel kreasi nilai, inovasi pemasaran, dan keunikan sumber daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi yang diakulturasikan dengan ilmu manajemen stratejik dan menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III

Transcript of 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf ·...

Page 1: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

90

BAB 3

METODE PENELITIAN

31 Metode penelitan yang digunakan

Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

secara sistematis untuk memperoleh fakta atau kaidah dari suatu ilmu pengetahuan

dengan proses mengumpulkan mencatat dan menganalisa data yang diperoleh

berdasarkan metode ilmiah (logical thinking) Metode yang dipakai dalam meneliti

UMKM fesyen muslim ini adalah explanatory survey Soehartono (2000)

menjelaskan metode penelitian eksplanatori bertujuan untuk menguji hipotesis dan

membuktikan hubungan causalitas antara dua variabel atau lebih dengan bias yang

kecil sehingga menambah kepercayaan atau keakuratan terhadap hasil pengukuran

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti

dengan mengungkapkan hubungan antar variabelnya sehingga kategori penelitian

disertasi ini bersifat verifikatif yang diperkuat oleh analisa deskriptif yang

bersumber dari hasil wawancara lebih mendalam dengan praktisi dan pelaku

industri

Penelitian ini mengenai strategi bersaing dan kinerja bisnis industri kreatif

fesyen khususnya fesyen muslim online yang dilakukan oleh UMKM di Jawa

Barat terutama yang mempengaruhi variabel kreasi nilai inovasi pemasaran dan

keunikan sumber daya Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi yang

diakulturasikan dengan ilmu manajemen stratejik dan menggunakan pendekatan

kuantitatif

BAB III

91

Pendekatan kuantitatif memberikan penekanan pada analisis numerik atas

fenomena yang diteliti Sehingga menjadi lebih terencana terstruktur dan

sistematis terlihat jelas dari awal hingga akhir penelitian Pendekatan kuantitatif

ini digunakan untuk mengidentifikasi seluruh konsep yang menjadi tujuan

penelitian (Maltora 2010) Dalam penelitian kuantitatif peneliti berusaha menguji

teori yang digunakan dengan merinci hipotesis yang spesifik lalu dilanjutkan

dengan mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah teori tersebut Data

dikumpulkan melalui bantuan penyusunan instrumen khusus yang dirancang untuk

menilai perilaku dan informasi tersebut dianalisis dengan menggunakan prosedur

statistik dan pengujian hipotesis

Penelitian eksplanatori (Explanatory research) menurut pendapat

Singarimbun dan Effendi (1995) adalah penelitian yang menerangkan hubungan

kausal antara variable penelitian dengan pengujian hipotesis Pendekatan atau

metode yang dipakai dalam jenis penelitian explanatory adalah metode survey

yaitu salah satu metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan

fenomena-fenomena yang ada sebagai objek penelitian berupa mencari keterangan

berupa perolehan fakta-fakta di lapangan dari data yang ada secara aktual dan

sistematis

Berdasarkan masalah dan tujuan dalam penelitian disertasi ini maka pilihan

metode penelitian kuantitatif yang akan dipakai adalah penelitian deskriptif dan

verifikatif yang bertujuan untuk melihat kausalitas Malhotra (2010) berpendapat

bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang memiliki

tujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik dari suatu variabel Dalam

merancang penelitian deskriptif ini membutuhkan spesifikasi yang jelas atau

92

disebut 6 Wrsquos yang artinya siapa (Who) apa (What) kapan (When) dimana

(Where) mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian Jenis penelitian

deskriptif yang dilakukan adalah metode survey Pada umumnya kegiatan survey

dilakukan dengan cara mengeneralisasi pengamatan yang tidak mendalam

Kegiatan survey memiliki dua cara yaitu survey sensus dan survey sampel Untuk

survey sensus data diperoleh dari setiap individu dalam suatu populasi yang

biasanya dilakukan apabila populasinya relatif sedikit atau kecil dan memiliki

kemudahan untuk dijangkau Sedangkan survey sample data diperoleh dari

sebagian kecil suatu populasi Penelitian ini mengunakan metode survey sample

dengan populasi sebanyak 295 responden

Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif termasuk kedalam

penelitian di ranah filsafat positifisme dan dipakai untuk melakukan penelitian

terhadap populasi atau sampel tertentu Sampel penelitian biasanya diambil secara

acak (random) data dikumpulkan dengan menggunakan serangkaian instrumen

penelitian bersifat kuantitatif analisis datanya atau statistik yang bertujuan agar

dapat menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan teknik Purposive

Random Sampling dimana Sampling purposive adalah teknik yang menentukan

sampel dengan mempertimbangkan hal tertentu Pemilihan dan penentuan

kelompok subjek dalam purposive sampling berdasarkan keunikan tertentu dengan

pertimbangan dan pandangan memiliki kaitan yang erat dengan keunikan populasi

yang sudah diketahui atau ditentukan sebelumnya Sehingga jumlah sampel yang

dipilih akan disesuaikan dengan standar-standar tertentu yang ditentukan

berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian

93

Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan

menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari

suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas

digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut

Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data

dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah

populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat

pengumpulan data yang utama

Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross

section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil

penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun

2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan

untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi

Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan

selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam

penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat

dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat

Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis

Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan

menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta

berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam

sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya

94

tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun

indikator-indikatornya

PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator

terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor

konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk

menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen

dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu

PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat

variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya

Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar

variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan

diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-

masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten

32 Operasionalisasi Variabel

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable

intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel

bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat

mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat

yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan

operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut

95

Tabel 31 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kreasi

Nilai (ξ1)

Manfaat yang

superior bagi

pelanggan (X1)

Pengembangan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

produk baru

melalui inovasi

Ordinal

Kesesuaian

manfaat produk

dengan harapan

konsumen

Tingkat

kesesuaian

variasi manfaat

produk dengan

harapan

konsumen

Ordinal

Pemahaman

terhadap

keinginan

pengembangan

produk

tingkat

penyesuaian

dengan standar

mutu keinginan

pelanggan

Ordinal

Kemudahan

akses informasi

tentang produk

Tingkat

kemudahan bagi

pelanggan

dalam

mengakses

informasi

tentang produk

yang dihasilkan

melalui berbagai

media

Ordinal

Menciptakan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Tingkat

kecepatan

melakukan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Ordinal

Domain bisnis

(X2)

Kemampuan

membuat produk

yang berbeda

dengan pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

penciptaan

Ordinal

96

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

karakteristikke

khas-an produk

yang berbeda

dibandingkan

dengan produk

pesaing

Peningkatan

ketepatan waktu

pengiriman

Tingkat

kecepatan

manajemen

dalam

melakukan

pemenuhan

order yang tepat

waktu

Ordinal

Peningkatan

pemahaman

manajemen atas

trend produk di

masa depan

Tingkat

pemahaman

manajemen atas

perkiraan trend

produk dimasa

yang akan

datang

Ordinal

Kemampuan

dalam men-drive

market melalui

strategi

pemasaran yang

tepat

Tingkat

kapabilitas

manajemen

dalam hal

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

mendorong

penggunaan

strategi

pemasaran yang

tepat

Ordinal

Kemitraan

bisnis (X3)

Program

kerelasian untuk

meningkatkan

terhadap

loyalitas

pelanggan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

kerelasian

dengan

pelanggan

sehingga dapat

meningkatkan

Ordinal

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 2: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

91

Pendekatan kuantitatif memberikan penekanan pada analisis numerik atas

fenomena yang diteliti Sehingga menjadi lebih terencana terstruktur dan

sistematis terlihat jelas dari awal hingga akhir penelitian Pendekatan kuantitatif

ini digunakan untuk mengidentifikasi seluruh konsep yang menjadi tujuan

penelitian (Maltora 2010) Dalam penelitian kuantitatif peneliti berusaha menguji

teori yang digunakan dengan merinci hipotesis yang spesifik lalu dilanjutkan

dengan mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah teori tersebut Data

dikumpulkan melalui bantuan penyusunan instrumen khusus yang dirancang untuk

menilai perilaku dan informasi tersebut dianalisis dengan menggunakan prosedur

statistik dan pengujian hipotesis

Penelitian eksplanatori (Explanatory research) menurut pendapat

Singarimbun dan Effendi (1995) adalah penelitian yang menerangkan hubungan

kausal antara variable penelitian dengan pengujian hipotesis Pendekatan atau

metode yang dipakai dalam jenis penelitian explanatory adalah metode survey

yaitu salah satu metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan

fenomena-fenomena yang ada sebagai objek penelitian berupa mencari keterangan

berupa perolehan fakta-fakta di lapangan dari data yang ada secara aktual dan

sistematis

Berdasarkan masalah dan tujuan dalam penelitian disertasi ini maka pilihan

metode penelitian kuantitatif yang akan dipakai adalah penelitian deskriptif dan

verifikatif yang bertujuan untuk melihat kausalitas Malhotra (2010) berpendapat

bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang memiliki

tujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik dari suatu variabel Dalam

merancang penelitian deskriptif ini membutuhkan spesifikasi yang jelas atau

92

disebut 6 Wrsquos yang artinya siapa (Who) apa (What) kapan (When) dimana

(Where) mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian Jenis penelitian

deskriptif yang dilakukan adalah metode survey Pada umumnya kegiatan survey

dilakukan dengan cara mengeneralisasi pengamatan yang tidak mendalam

Kegiatan survey memiliki dua cara yaitu survey sensus dan survey sampel Untuk

survey sensus data diperoleh dari setiap individu dalam suatu populasi yang

biasanya dilakukan apabila populasinya relatif sedikit atau kecil dan memiliki

kemudahan untuk dijangkau Sedangkan survey sample data diperoleh dari

sebagian kecil suatu populasi Penelitian ini mengunakan metode survey sample

dengan populasi sebanyak 295 responden

Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif termasuk kedalam

penelitian di ranah filsafat positifisme dan dipakai untuk melakukan penelitian

terhadap populasi atau sampel tertentu Sampel penelitian biasanya diambil secara

acak (random) data dikumpulkan dengan menggunakan serangkaian instrumen

penelitian bersifat kuantitatif analisis datanya atau statistik yang bertujuan agar

dapat menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan teknik Purposive

Random Sampling dimana Sampling purposive adalah teknik yang menentukan

sampel dengan mempertimbangkan hal tertentu Pemilihan dan penentuan

kelompok subjek dalam purposive sampling berdasarkan keunikan tertentu dengan

pertimbangan dan pandangan memiliki kaitan yang erat dengan keunikan populasi

yang sudah diketahui atau ditentukan sebelumnya Sehingga jumlah sampel yang

dipilih akan disesuaikan dengan standar-standar tertentu yang ditentukan

berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian

93

Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan

menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari

suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas

digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut

Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data

dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah

populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat

pengumpulan data yang utama

Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross

section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil

penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun

2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan

untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi

Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan

selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam

penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat

dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat

Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis

Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan

menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta

berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam

sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya

94

tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun

indikator-indikatornya

PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator

terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor

konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk

menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen

dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu

PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat

variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya

Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar

variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan

diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-

masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten

32 Operasionalisasi Variabel

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable

intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel

bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat

mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat

yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan

operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut

95

Tabel 31 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kreasi

Nilai (ξ1)

Manfaat yang

superior bagi

pelanggan (X1)

Pengembangan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

produk baru

melalui inovasi

Ordinal

Kesesuaian

manfaat produk

dengan harapan

konsumen

Tingkat

kesesuaian

variasi manfaat

produk dengan

harapan

konsumen

Ordinal

Pemahaman

terhadap

keinginan

pengembangan

produk

tingkat

penyesuaian

dengan standar

mutu keinginan

pelanggan

Ordinal

Kemudahan

akses informasi

tentang produk

Tingkat

kemudahan bagi

pelanggan

dalam

mengakses

informasi

tentang produk

yang dihasilkan

melalui berbagai

media

Ordinal

Menciptakan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Tingkat

kecepatan

melakukan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Ordinal

Domain bisnis

(X2)

Kemampuan

membuat produk

yang berbeda

dengan pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

penciptaan

Ordinal

96

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

karakteristikke

khas-an produk

yang berbeda

dibandingkan

dengan produk

pesaing

Peningkatan

ketepatan waktu

pengiriman

Tingkat

kecepatan

manajemen

dalam

melakukan

pemenuhan

order yang tepat

waktu

Ordinal

Peningkatan

pemahaman

manajemen atas

trend produk di

masa depan

Tingkat

pemahaman

manajemen atas

perkiraan trend

produk dimasa

yang akan

datang

Ordinal

Kemampuan

dalam men-drive

market melalui

strategi

pemasaran yang

tepat

Tingkat

kapabilitas

manajemen

dalam hal

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

mendorong

penggunaan

strategi

pemasaran yang

tepat

Ordinal

Kemitraan

bisnis (X3)

Program

kerelasian untuk

meningkatkan

terhadap

loyalitas

pelanggan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

kerelasian

dengan

pelanggan

sehingga dapat

meningkatkan

Ordinal

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 3: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

92

disebut 6 Wrsquos yang artinya siapa (Who) apa (What) kapan (When) dimana

(Where) mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian Jenis penelitian

deskriptif yang dilakukan adalah metode survey Pada umumnya kegiatan survey

dilakukan dengan cara mengeneralisasi pengamatan yang tidak mendalam

Kegiatan survey memiliki dua cara yaitu survey sensus dan survey sampel Untuk

survey sensus data diperoleh dari setiap individu dalam suatu populasi yang

biasanya dilakukan apabila populasinya relatif sedikit atau kecil dan memiliki

kemudahan untuk dijangkau Sedangkan survey sample data diperoleh dari

sebagian kecil suatu populasi Penelitian ini mengunakan metode survey sample

dengan populasi sebanyak 295 responden

Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif termasuk kedalam

penelitian di ranah filsafat positifisme dan dipakai untuk melakukan penelitian

terhadap populasi atau sampel tertentu Sampel penelitian biasanya diambil secara

acak (random) data dikumpulkan dengan menggunakan serangkaian instrumen

penelitian bersifat kuantitatif analisis datanya atau statistik yang bertujuan agar

dapat menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan teknik Purposive

Random Sampling dimana Sampling purposive adalah teknik yang menentukan

sampel dengan mempertimbangkan hal tertentu Pemilihan dan penentuan

kelompok subjek dalam purposive sampling berdasarkan keunikan tertentu dengan

pertimbangan dan pandangan memiliki kaitan yang erat dengan keunikan populasi

yang sudah diketahui atau ditentukan sebelumnya Sehingga jumlah sampel yang

dipilih akan disesuaikan dengan standar-standar tertentu yang ditentukan

berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian

93

Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan

menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari

suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas

digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut

Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data

dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah

populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat

pengumpulan data yang utama

Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross

section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil

penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun

2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan

untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi

Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan

selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam

penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat

dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat

Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis

Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan

menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta

berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam

sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya

94

tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun

indikator-indikatornya

PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator

terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor

konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk

menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen

dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu

PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat

variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya

Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar

variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan

diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-

masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten

32 Operasionalisasi Variabel

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable

intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel

bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat

mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat

yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan

operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut

95

Tabel 31 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kreasi

Nilai (ξ1)

Manfaat yang

superior bagi

pelanggan (X1)

Pengembangan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

produk baru

melalui inovasi

Ordinal

Kesesuaian

manfaat produk

dengan harapan

konsumen

Tingkat

kesesuaian

variasi manfaat

produk dengan

harapan

konsumen

Ordinal

Pemahaman

terhadap

keinginan

pengembangan

produk

tingkat

penyesuaian

dengan standar

mutu keinginan

pelanggan

Ordinal

Kemudahan

akses informasi

tentang produk

Tingkat

kemudahan bagi

pelanggan

dalam

mengakses

informasi

tentang produk

yang dihasilkan

melalui berbagai

media

Ordinal

Menciptakan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Tingkat

kecepatan

melakukan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Ordinal

Domain bisnis

(X2)

Kemampuan

membuat produk

yang berbeda

dengan pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

penciptaan

Ordinal

96

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

karakteristikke

khas-an produk

yang berbeda

dibandingkan

dengan produk

pesaing

Peningkatan

ketepatan waktu

pengiriman

Tingkat

kecepatan

manajemen

dalam

melakukan

pemenuhan

order yang tepat

waktu

Ordinal

Peningkatan

pemahaman

manajemen atas

trend produk di

masa depan

Tingkat

pemahaman

manajemen atas

perkiraan trend

produk dimasa

yang akan

datang

Ordinal

Kemampuan

dalam men-drive

market melalui

strategi

pemasaran yang

tepat

Tingkat

kapabilitas

manajemen

dalam hal

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

mendorong

penggunaan

strategi

pemasaran yang

tepat

Ordinal

Kemitraan

bisnis (X3)

Program

kerelasian untuk

meningkatkan

terhadap

loyalitas

pelanggan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

kerelasian

dengan

pelanggan

sehingga dapat

meningkatkan

Ordinal

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 4: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

93

Setelah penelitian deskriptif dilanjutkan dengan penelitian verifikatif dengan

menganalisis tingkat kausalitas melalui pengujian atas kebenaranfaktaprinsip dari

suatu pengetahuan yang sudah ada Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas

digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal) Menurut

Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data

dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah

populasi dengan memanfaatkan kuesioner yang berfungsi sebagai alat

pengumpulan data yang utama

Teknik pengamatan memakai cakupan waktu (time horizon) sifatnya cross

section one shot yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil

penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan yakni tahun

2018 Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan

untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi

Unit analisis merujuk pada tingkat agregasi selanjutnya data dikumpulkan

selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010) Unit analisis dalam

penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat

dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik owner dari UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat

Analisa kuantitatif penelitian disertasi ini memakai pendekatan analisis

Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS) yang berkemampuan

menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta

berkemampuan melakukan analisis faktor analisis regresi dan analisis jalur dalam

sekali pengujian Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya

94

tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun

indikator-indikatornya

PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator

terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor

konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk

menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen

dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu

PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat

variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya

Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar

variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan

diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-

masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten

32 Operasionalisasi Variabel

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable

intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel

bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat

mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat

yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan

operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut

95

Tabel 31 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kreasi

Nilai (ξ1)

Manfaat yang

superior bagi

pelanggan (X1)

Pengembangan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

produk baru

melalui inovasi

Ordinal

Kesesuaian

manfaat produk

dengan harapan

konsumen

Tingkat

kesesuaian

variasi manfaat

produk dengan

harapan

konsumen

Ordinal

Pemahaman

terhadap

keinginan

pengembangan

produk

tingkat

penyesuaian

dengan standar

mutu keinginan

pelanggan

Ordinal

Kemudahan

akses informasi

tentang produk

Tingkat

kemudahan bagi

pelanggan

dalam

mengakses

informasi

tentang produk

yang dihasilkan

melalui berbagai

media

Ordinal

Menciptakan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Tingkat

kecepatan

melakukan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Ordinal

Domain bisnis

(X2)

Kemampuan

membuat produk

yang berbeda

dengan pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

penciptaan

Ordinal

96

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

karakteristikke

khas-an produk

yang berbeda

dibandingkan

dengan produk

pesaing

Peningkatan

ketepatan waktu

pengiriman

Tingkat

kecepatan

manajemen

dalam

melakukan

pemenuhan

order yang tepat

waktu

Ordinal

Peningkatan

pemahaman

manajemen atas

trend produk di

masa depan

Tingkat

pemahaman

manajemen atas

perkiraan trend

produk dimasa

yang akan

datang

Ordinal

Kemampuan

dalam men-drive

market melalui

strategi

pemasaran yang

tepat

Tingkat

kapabilitas

manajemen

dalam hal

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

mendorong

penggunaan

strategi

pemasaran yang

tepat

Ordinal

Kemitraan

bisnis (X3)

Program

kerelasian untuk

meningkatkan

terhadap

loyalitas

pelanggan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

kerelasian

dengan

pelanggan

sehingga dapat

meningkatkan

Ordinal

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 5: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

94

tidak dapat diukur langsung tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun

indikator-indikatornya

PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator

terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor

konfirmatori Sama halnya dengan analisis regresi PLS juga bisa digunakan untuk

menguji relasi kausalitas antara variabel independen terhadap variabel dependen

dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten Selain itu

PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat

variabel dependen dapat menjadi variabel independen dalam relasi selanjutnya

Dengan kata lain dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar

variabel laten Selanjutnya PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan

diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-

masing indikator pengukurnya serta sekaligus relasi antara variabel laten

32 Operasionalisasi Variabel

Penelitian UMKM fesyen muslim online ini menggunakan input variable

intermediate variable dan resultant variable Input variable merupakan variabel

bebas atau independen sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat

mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dan resultant variable adalah variabel terikat

yang dipengaruhi oleh variabel lain Tabel berikut adalah menunjukan

operasionalisasi dari variabel yang dipakai sebagai berikut

95

Tabel 31 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kreasi

Nilai (ξ1)

Manfaat yang

superior bagi

pelanggan (X1)

Pengembangan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

produk baru

melalui inovasi

Ordinal

Kesesuaian

manfaat produk

dengan harapan

konsumen

Tingkat

kesesuaian

variasi manfaat

produk dengan

harapan

konsumen

Ordinal

Pemahaman

terhadap

keinginan

pengembangan

produk

tingkat

penyesuaian

dengan standar

mutu keinginan

pelanggan

Ordinal

Kemudahan

akses informasi

tentang produk

Tingkat

kemudahan bagi

pelanggan

dalam

mengakses

informasi

tentang produk

yang dihasilkan

melalui berbagai

media

Ordinal

Menciptakan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Tingkat

kecepatan

melakukan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Ordinal

Domain bisnis

(X2)

Kemampuan

membuat produk

yang berbeda

dengan pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

penciptaan

Ordinal

96

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

karakteristikke

khas-an produk

yang berbeda

dibandingkan

dengan produk

pesaing

Peningkatan

ketepatan waktu

pengiriman

Tingkat

kecepatan

manajemen

dalam

melakukan

pemenuhan

order yang tepat

waktu

Ordinal

Peningkatan

pemahaman

manajemen atas

trend produk di

masa depan

Tingkat

pemahaman

manajemen atas

perkiraan trend

produk dimasa

yang akan

datang

Ordinal

Kemampuan

dalam men-drive

market melalui

strategi

pemasaran yang

tepat

Tingkat

kapabilitas

manajemen

dalam hal

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

mendorong

penggunaan

strategi

pemasaran yang

tepat

Ordinal

Kemitraan

bisnis (X3)

Program

kerelasian untuk

meningkatkan

terhadap

loyalitas

pelanggan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

kerelasian

dengan

pelanggan

sehingga dapat

meningkatkan

Ordinal

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 6: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

95

Tabel 31 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kreasi

Nilai (ξ1)

Manfaat yang

superior bagi

pelanggan (X1)

Pengembangan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

produk baru

melalui inovasi

Ordinal

Kesesuaian

manfaat produk

dengan harapan

konsumen

Tingkat

kesesuaian

variasi manfaat

produk dengan

harapan

konsumen

Ordinal

Pemahaman

terhadap

keinginan

pengembangan

produk

tingkat

penyesuaian

dengan standar

mutu keinginan

pelanggan

Ordinal

Kemudahan

akses informasi

tentang produk

Tingkat

kemudahan bagi

pelanggan

dalam

mengakses

informasi

tentang produk

yang dihasilkan

melalui berbagai

media

Ordinal

Menciptakan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Tingkat

kecepatan

melakukan

updating dan

kelengkapan

informasi

tentang

keunggulan

produk yang

ditawarkan

Ordinal

Domain bisnis

(X2)

Kemampuan

membuat produk

yang berbeda

dengan pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

penciptaan

Ordinal

96

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

karakteristikke

khas-an produk

yang berbeda

dibandingkan

dengan produk

pesaing

Peningkatan

ketepatan waktu

pengiriman

Tingkat

kecepatan

manajemen

dalam

melakukan

pemenuhan

order yang tepat

waktu

Ordinal

Peningkatan

pemahaman

manajemen atas

trend produk di

masa depan

Tingkat

pemahaman

manajemen atas

perkiraan trend

produk dimasa

yang akan

datang

Ordinal

Kemampuan

dalam men-drive

market melalui

strategi

pemasaran yang

tepat

Tingkat

kapabilitas

manajemen

dalam hal

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

mendorong

penggunaan

strategi

pemasaran yang

tepat

Ordinal

Kemitraan

bisnis (X3)

Program

kerelasian untuk

meningkatkan

terhadap

loyalitas

pelanggan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

kerelasian

dengan

pelanggan

sehingga dapat

meningkatkan

Ordinal

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 7: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

96

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

karakteristikke

khas-an produk

yang berbeda

dibandingkan

dengan produk

pesaing

Peningkatan

ketepatan waktu

pengiriman

Tingkat

kecepatan

manajemen

dalam

melakukan

pemenuhan

order yang tepat

waktu

Ordinal

Peningkatan

pemahaman

manajemen atas

trend produk di

masa depan

Tingkat

pemahaman

manajemen atas

perkiraan trend

produk dimasa

yang akan

datang

Ordinal

Kemampuan

dalam men-drive

market melalui

strategi

pemasaran yang

tepat

Tingkat

kapabilitas

manajemen

dalam hal

peningkatan

kemampuan

perusahaan

dalam

mendorong

penggunaan

strategi

pemasaran yang

tepat

Ordinal

Kemitraan

bisnis (X3)

Program

kerelasian untuk

meningkatkan

terhadap

loyalitas

pelanggan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

pengembangan

kerelasian

dengan

pelanggan

sehingga dapat

meningkatkan

Ordinal

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 8: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

97

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

loyalitas

pelanggan

Kehandalan

dalam

pengembangan

membuka

jaringan bisnis

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

Tingkat

kehandalan

menjalin

hubungan

manajemen

dengan pihak

yang

berkompeten

manajemen

dalam hal

pengembangan

jaringan bisnis

Ordinal

Kehandalan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Tingkat

penguasaan

manajemen

dalam

melakukan

kerjasama dalam

proses transaksi

bisnis

Ordinal

Membangun

relasi dengan

rekanan bisnis

dalam

memasarkan

produk baru

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara

hubungan baik

dengan rekanan

Ordinal

Inovasi

pemasaran

(ξ2)

Product (X4) Membuat produk

yang unik dan

punya kelebihan

Tingkat

keunikan produk

dibandingkan

dengan produk

yang lain

Ordinal

Mengutamakan

kualitas produk

Tingkat kualitas

produk

Ordinal

Melakukan

promosi

penjualan

ditempat

potensial

Tingkat

jangkauan

pengenalan

produk ke

konsumen

Ordinal

Melakukan

pemasaran

Tingkat

efektivitas

Ordinal

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 9: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

98

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

secara online dan

offline

saluran

distribusi

pemasaran

Memanfaatkan

riset pasar dalam

menciptakan

produk baru

Tingkat

kedalaman

peningkatan

kualitas produk

Ordinal

Konsep

Pemasaran (X5)

Menyusun pesan

pemasaran yang

tepat dalam

mempromosikan

produk

Tingkat

efektifitas

penyampaian

materi promosi

Ordinal

Mengenali daya

tarik konsumen

dalam pembelian

Tingkat

pengenalan

profil konsumen

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam promosi

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui media

sosial

Ordinal

Menggunakan

sosial media

dalam

pemasaran

Tingkat

jangkauan

konsumen

melalui media

sosial

Ordinal

Memanfaatkan

selebgram dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui

selebgram

Ordinal

Memanfaatkan

brand

ambassador

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

penyebaran

informasi

melalui brand

ambassador

Ordinal

Teknologi

Pemasaran (X6)

Memanfaatkan

e-commerce

dalam

Tingkat

efektifitas

penggunaan alat

Ordinal

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 10: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

99

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

memasarkan

produk

transaksi

elektronik

Mendapatkan

informasi

tentang

konsumen

melalui media

digital

Tingkat

pengenalan

konsumen

secara detail

mengenai media

digital

Ordinal

Efektif

menggunakan

media elektronik

dalam

memasarkan

produk

Tingkat

kemudahan

melakukan

distribusi

produk untuk

sampai ke

konsumen

Ordinal

Lingkungan

digitalmedia

social

berpengaruh

terhadap

aktivitas

penjualan

Tingkat

efektifitas

penggunaan

social

mediadigital

media terhadap

aktivitas

penjualan

Ordinal

Penggunaan

smartphone

berpengaruh

terhadap tingkat

pembelian dalam

pemasaran

Tingkat

efektifitas

pengunaan

smartphone

dalam

pembelian

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

konsumen lebih

efektif

Tingkat

efektifitas

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

Produk yang

ditawarkan

secara online

kepada

Tingkat efisiensi

pengenalan

produk pada

konsumen

Ordinal

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 11: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

100

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

konsumen lebih

efisien

Risiko sosial

akibat dampak

dari review

penilaian produk

yang negatif oleh

konsumen

Tingkat mitigasi

risiko dampak

dari penilaian

produk yang

negatif

Ordinal

Penggunaan

sosial media

mendekatkan

penjual dengan

konsumen secara

psikologis

melalui interaksi

online

Tingkat

kedekatan

secara

psikologis

produk dengan

konsumen

Ordinal

Penggunaan

sosial media

berpengaruh

terhadap

peningkatan

penjualan dalam

pemasaran

Tingkat

kenaikan

penjualan

melalui

penggunaan

sosial media

Ordinal

Mampu

bekerjasama

dalam

memasarkan

produk dengan

memanfaatkan

social

influencerorang

yang

berpengaruh

terhadap

masyarakat luas

Tingkat

efektifitas

pemasaran

produk melalui

social influencer

Ordinal

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 12: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

101

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Keunikan

Sumber

Daya (ξ3)

Aset berwujud

(X7)

Melakukan

pengembangan

fasilitas alat

produksi

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

fasilitas alat

produksi

Ordinal

Melakukan

peningkatkan

kualitas bahan

baku

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memenuhi

kualitas sebuah

produk

Ordinal

Melakukan

pengembangan

sarana dan

prasarana yang

memadai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melengkapi

sarana dan

prasarana yang

memadai

Ordinal

Melakukan

perluasan

jaringan melalui

penambahan

outlet atau

showroom

Tingkat

keluasan

distribusi

pemasaran

melalui

outletshowroom

Ordinal

Melakukan

perluasan

pemasaran

melalui

pengembangan

teknologi

Tingkat

pemanfaatan

teknologi dalam

hal perluasan

pemasaran

Ordinal

Aset tidak

berwujud (X8)

Citra perusahaan Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara citra

perusahaan

Ordinal

Mengembangkan

pusat informasi

Tingkat

pemanfaatan

Ordinal

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 13: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

102

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

untuk profil

bisnis

pusat informasi

untuk profil

bisnis

Meningkatkan

Pegawai yang

berkualitas

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

memelihara dan

meningkatkan

kualitas

pegawai

Ordinal

Meningkatkan

kualitas pada

merek produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

dan memelihara

kualitas merek

produk

Ordinal

Meningkatkan

bisnis proses

Tingkat

perkembangan

bisnis proses di

perusahaan

Ordinal

Pengembangan

bisnis proses

Tingkat

perluasan bisnis

proses di

perusahaan

Ordinal

Kapabilitas

organisasi (X9)

Pengembangan

jenjang jenang

karir pegawai

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

pengembangan

karir pegawai

Ordinal

Peningkatan dan

pengembangan

budaya kerja

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

melakukan

peningkatan dan

pengembangan

lingkungan kerja

yang kondusif

Ordinal

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 14: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

103

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Program

Pendidikan atau

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Program

pelatihan

karyawan

Tingkat

efektifitas

perencanaan

yang dibuat oleh

manajemen

dalam hal

meningkatkan

kualitas sumber

daya manusia

Ordinal

Strategi

Bersaing

(ξ4)

Kepemimpinan

biaya (Y1)

Penentuan biaya

operasional yang

efisien

Tingkat efisiensi

pengunaan biaya

operasional

keseharian

Ordinal

Penentuan harga

yang lebih

kompetitif dari

pesaing

Tingkat efisiensi

manajemen

dalam hal

penentuan

harga

Ordinal

Penyebaran

informasi biaya

terkait

pelanggan

produk saluran

distribusi dan

sejenisnya yang

tepat waktu

dapat dipahami

kredibel

Tingkat

transparansi

manajemen

terkait dengan

keterbukaan

dengan

konsumen

Ordinal

Memperkecil

biaya untuk

promosi dengan

memgunakan

media digital

(online)

Tingkat efisiensi

biaya promosi

melalui media

digital (online)

Ordinal

Mengefektifkan

saluran distribusi

Tingkat

efektifitas

Ordinal

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 15: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

104

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

penjualan

dengan

memanfaatkan

penggunaan

media digital

(online)

pengunaan

saluran

distribusi

melalui media

digital (online)

Diferensiasi

(Y2)

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

desain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk baru

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

melakukan

inovasi dalam

kualitas produk

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam menjaga

keberlangsungan

kualitas produk

Ordinal

Kemampuan

manajemen

dalam

menciptakan

keunggulan

produk yang

tidak dimiliki

perusahaan lain

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk yang

unik dan

berbeda dengan

kompetitor

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

pengembangan

variasi produk

yang lebih

dibandingkan

pesaing

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam

menemukan

produk beserta

turunannya

Ordinal

Kemampuan

perusahaan

dalam

menciptakan

kemudahan bagi

pelanggan dalam

mendapatkan

pelayanan

Tingkat

kemampuan

manajemen

dalam hal

peningkatan

pelayanan

kepada

pelanggan

Ordinal

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 16: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

105

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fokus

(Y3)

Kemampuan

perusahaan

dalam

implementasi

teknologi terkini

Tingkat adaptasi

perusahaan

dalam

menerapkan

teknologi

terbaru dalam

mengantisipasi

perubahan yang

dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

antisipasi

tuntutan pasar

Tingkat adaptasi

pihak

manajemen

dalam

mengantisipasi

perubahan

tuntutan pasar

yang dinamis

Ordinal

Kecepatan dalam

mengadaptasi

teknologi terbaru

Tingkat

kecepatan

penyesuaian

manajemen

dalam

menghadapi

perubahan

teknologi

Ordinal

Kecepatan dalam

memenuhi

permintaan

(order)

Tingkat

kecepatan

merepson

perubahan

peningkatan

permintaan

komsumen

terhadap produk

Ordinal

Kinerja

Bisnis (ξ5)

Volume

Penjualan (Z1)

Pencapaian

target volume

penjualan tahun

tertentu

Tingkat

pencapaian total

penjualan dalam

jangka waktu

tertentu

Ordinal

Pertumbuhan

penjualan sesuai

target tahun

tertentu

Tingkat

kenaikan

penjualan

Ordinal

Tingkat

Profitabilitas

(Z2)

Profitabilitas Tingkat

pencapaian

target dari laba

Ordinal

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 17: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

106

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Peningkatan

pertumbuhan

laba

Tingkat

pencapaian

target

pertumbuhan

laba

Ordinal

Pangsa pasar

(Z3)

Persentase

pangsa pasar di

Jawa Barat

Tingkat

penguasaan

pasar di Jawa

Barat

Ordinal

Persentase

pangsa pasar di

Indonesia

Tingkat

penguasaan

pasar di

Indonesia

Ordinal

33 Sumber dan Cara Penentuan Data

Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen

muslim yang ada di Jawa Barat terutama para pelaku bisnis yang sudah

menggunakan teknologi digital (online) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya

Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah

lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum

dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing

variabel yang berasal dari para pelaku bisnis fesyen tersebut

Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat untuk selanjutnya memfokuskan

pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam

penelitian tersebut Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah

ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 18: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

107

331 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM

fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil

penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang

telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder Data utama atau primer dalam

penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat sedangkan data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang

database dari industri kreatif fesyen muslim yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya adalah profil perusahaan serta kebijakan pemerintah yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang menjadi topik penelitian

Tabel 32 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam

penelitian ini

Tabel 32 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Sekunder Profil industri kreatif fesyen di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Jumlah UMKM di Jawa Barat Jawa Barat dalam

angka tahun 2015

Data Sekunder Data industri kreatif fesyen unggulan di

Indonesia

Bekraf dan BPS

Data Sekunder Data UMKM fesyen muslim di Jawa

Barat

Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi

Jawa Barat

Data Sekunder Data pelaku UMKM industri fesyen

muslim online di Jawa Barat

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Provinsi Jabar

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 19: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

108

Jenis Data U r a i a n Sumber Data

Data Primer Tanggapan pihak UMKM dalam hal

kreasi nilai inovasi pemasaran

keunikan sumber daya strategi bersaing

dan kinerja bisnis yang telah atau

sedang dilakukan

Pelaku UMKM

fesyen muslim

online di Jawa Barat

Sumber Diolah dari berbagai sumber

332 Populasi Penelitian Sampel dan Teknik Sampling

Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis

digital (online) di Jawa Barat berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku

UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim

konvensional maupun yang sudah memanfaatkan teknologi digital dalam

melakukan pemasaran produknya

Malhotra (2010) berpendapat bahwa suatu populasi merupakan gabungan

semua elemen yang memiliki serangkaian karakteristik sejenis Sedangkan definisi

mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk

berpartisipasi di penelitian ini Atas dasar definisi tersebut maka ditentukan

populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang

berada di wilayah Indonesia namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah

industri kreatif UMKM fesyen muslim

Jumlah populasi UMKM Industri kreatif fesyen muslim di Jawa Barat

menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat

adalah sebanyak 1200 UMKM Sebanyak 305 (367 UMKM) fesyen muslim

sudah memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya sedangkan

sebanyak 295 (354 UMKM) fesyen muslim sudah menggunakan teknologi

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 20: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

109

digital namun belum fokus untuk memasarkan produknya sisanya sebanyak 40

(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali

Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat

beradaptasi dengan teknologi yang ada Sehingga dalam penelitian ini

diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah

menggunakan teknologi digital dalam pemasaran produknya

Pengambilan sampel dilakukan melalui media digital (kuesioner digital)

sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan

langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang

berada di Jawa Barat Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan

teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis dengan menggunakan

model Partial Least Square (PLS) Ukuran sampel untuk model Partial Least

Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway 1998

Marsh etal) Menurut (Hair 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS tetapi

perlu diperhatikan mengenai rasio sampel terhadap parameter (indikator) Sehingga

peneliti mengambil ukuran jumlah sampel minimum untuk model persamaan

struktural seperti pada Tabel 33 berikut ini

Tabel 33 Ukuran Sampel Minimal dengan Banyaknya Variabel

Banyaknya variabel Ukuran Sampel Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395

Sumber Achmad Bachrudin dan Harapan L Tobing (2003)

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 21: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

110

Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200 mengingat populasi Industri

kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai

dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling) Sampel

juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen

muslim yang terdiri dari jenis pakaian mukena kopiah serta aksesoris muslim

lainnya Secara umum dapat diklasifikasikan sampel dengan syarat-syarat

penarikan sampel dengan ketentuan sebagai berikut

a Populasi dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan UMKM fesyen

muslim yang berada di Indonesia khususnya yang berada diwilayah

penelitian yaitu Jawa Barat

b Mengidentifikasikan jenis dan jumlah UMKM industri fesyen muslim

yang sudah memanfaatkan pemasaran secara online di Jawa Barat

c Dari setiap kelompok UMKM fesyen muslim yang sudah memanfaatkan

pemasaran secara online di wilayah Jawa Barat diambil sampel secara

acak dan proposional terhadap populasi masing-masing kelompok

kepemilikan tersebut

34 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer

dan data sekunder Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 22: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

111

Data Primer

a Kuesioner adalah pengumpulan data dan informasi melalui daftar

pertanyaan yang langsung dari objek yang diteliti Kuesioner dalam

penelitian ini berjumlah 68 pertanyaan

b Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan teknik komunikasi

tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari

narasumber untuk survei pendahulu pada pelaku UMKM Industri Fesyen

Muslim Dinas UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas

Perindustrian Provinsi Jawa Barat serta beberapa instansi yang terkait

c Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung

untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat

sasaran serta kemungkinan akan memperoleh informasi lain yang belum

diperkirakan sebelumnya Seperti mengunjungi workshop fesyen

muslim mendatangi pameran-pameran menelaah literatur dan

menganalisis dokumen-dokumen lain dari berbagai sumber yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dibuktikan

kebenarannya Hasil dari observasi ini selanjutnya akan dicatat sebagai

laporan lapangan dan didokumentasikan untuk tambahan hasil analisis

dapat berupa video atau foto sebagai data visual pendukung

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 23: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

112

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan desk

research dan melalukan kerjasama dengan lembaga terkait misalnya Biro

Pusat Statistik Bekraf Dinas UMKM Dinas Perindustrian

341 Pengujian validitas dan Reabilitas Instrumen

Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim sebelum

kuesioner didistribusikan terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu

wawancara dan survey Pendahuluan (pra-survey) yang dilanjutkan pengujian

validitas dan reliabilitas Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari

hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa orang responden Pengujian

instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa

orang responden

3411 Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan agar mengetahui dan menguji kesesuaian

instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur

sehingga melalui tahap ini kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan

fungsi ukurannya Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi

dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil sehingga mendapat perolehan data

yang akurat tepat dan dipercaya

Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan

adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk

mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al 1995) Perhitungan Validitas

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 24: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

113

dilakukan dengan menghubungkan skor yang didapat setiap masing-masing

pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir 1988) Poin total ini adalah nilai yang

didapatkan dari hasil menjumlahkan semua poin masing-masing korelasi antara

poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik

sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas

Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online

ini adalah rumus untuk korelasi Product ndash Moment Pearson (Lewis 1997) sebagai

berikut

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

n

i

iiii

yx

yynxxn

yxyxn

ri

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 1

Keterangan

ryxi = koefisien korelasi Pearson antara masing-masing instrumen yang akan

digunakan dengan variabel yang bersangkutan

xi = skor masing-masing instrumen yang akan digunakan

yi = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = jumlah responden dalam uji coba instrumen

Korelasi antara masing-masing item total harus signifikan secara ukuran

statistik Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan poin totalnya dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut mempunyai validitas yang baik

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 25: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

114

3412 Uji Reabilitas

Pemakaian uji reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana

instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan

kestabilan keakuratan atau konsistensi meskipun pengukuran dilakukan dalam

waktu yang tidak sama Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half)

Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha dari uji reliabilitas nilai

alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 07 yang merupakan

batas minimal reliabilitas hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau

alat ukur yang digunakan konsisten

Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur

yang digunakan Pengujian dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak maka

instrumen penelitian tersebut harus memenuhi sifat valid dan reliabel

35 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian UMKM fesyen muslim online menggunakan metode Partial Least

Square (PLS) hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun

jumlahnya lebih dari 200 responden Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah

memprediksi konstruk yang dibangun dari beberapa variable (Cassel 1999

(Monecke amp Leisch 2012) selain itu model PLS ini merupakan model yang

mampu menjelaskan model struktur yang kompleks Dalam mengantisipasi data

yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 26: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

115

data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden

biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan

kemencengan (Henseler et al 2016) Model PLS saat ini sudah mulai banyak

digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen

strategi serta kompetisi bisnis (Hair JF et al 2012)

351 Teknik Analisis

Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data

adalah analisis statistik deskriptif dan analisis verifikatif dengan menggunakan

Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square

(PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014) menulis bahwa statistik dipakai untuk mengkaji data

dengan menjelaskan data yang telah dikumpulkan seadanya tanpa bertujuan

menghasilkan kesimpulan yang berlaku untuk umum Tujuan analisis statistik

deskriptif adalah untuk memberikan gambaran masing-masing variabel-variabel

penelitian berdasarkan pemahaman unit observasi dan pengamatan serta

mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan diagram batang dan ukuran statistik rata-rata sehingga mudah

dianalisa Klasifikasi ditentukan berdasarkan kepada skala Likert (skala ordinal 1

sampai dengan 7) yang digunakan pada questioner sehingga diperoleh klasifikasi

nilai kategori rata-rata sebagai berikut

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 27: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

116

Nilai Kategori

101 ndash 2 Sangat Tidak Sesuai

201 - 3 Tidak Sesuai

301 - 4 Cukup Sesuai

401 - 5 Sesuai

501 - 6 Sangat Sesuai

601 - 7 Sangat Sesuai Sekali

Analisis Verifikatif

Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku

bisnis fesyen muslim pada umumnya serta pelaku bisnis fesyen muslim online di

Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki

kinerja bisnis yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat Rancangan penelitian yang

digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan data adalah analisis

verifikatif digunakan untuk mengukur data kuantitatif dan pengujian hipotesis

yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS) yaitu

salah satu teknik multivariat yang menganalisis rangkaian relasi ketergantungan

antar variabel laten Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan

struktural dan persamaan pengukuran

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat

diukur secara langsung kecuali melalui dimensi-dimensi dan atau indikator-

indikator Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah

Structural Equation Model (SEM) yang mampu melakukan analisa secara

menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal SEM ada dua pendekatan yaitu SEM

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 28: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

117

berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least

Square (PLS) atau SEM PLS

PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara

mencari seberapa jauh penyebaran data dari masing ndash masing variabel

menggunakan teknik boostrap sehingga tidak diperlukan adanya distribusi normal

Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden cocok menggunakan

metode ini Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model

struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model

pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan

sekelompok variabel manifest yang dapat diukur secara langsung

Variabel manifest diasumsikan mempunyai satu variabel laten dan

dikelompokan ke dalam masing-masing tempat yang terpisah setiap tempat

memiliki satu variabel laten Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari

variabel manifest ditujukan pada variabel-variabel laten

Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa PLS sebagai teknik analisis mempunyai karakteristik dengan

sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan PLS lebih

banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak

dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak Namun

demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk

menerangkan

Partial Least Square-Path Modeling adalah model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 29: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

118

(inner model) Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2

tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model Dalam penggunaan

PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai

suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan

analisa inferensi untuk menguji kelayakan model Sebagai alternatif dapat

dilakukan uji nonparametric menggunakan metode re-sampling seperti Jackknifing

dan Bootstrapping untuk mengetahui perkiraan suatu model yang dihasilkan

Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan

konstruknya maka pengujian dilaksanakan sesuai dengan bentuk indikatornya

yaitu indikator formatif dan indikator reflektif Model indikator reflektif terdapat

loading factor dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan

konstruknya Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa

indikator tersebut tidak bekerja sesuai dengan model pengukurannya Dalam

penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah gt 07 Kemudian ada Closs

Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan Nilai yang

diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang

diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain Selain itu ada juga

Composite Realibility nilai ini menunjukan internal consistency yaitu nilai

composite reliability yang tinggi menunjukan nilai konsistensi dari masing-masing

indikator dalam mengukur konstruknya Nilai CR diharapkan gt 07

Goodness of Fit Outer Model Formula Composite Reliability

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 30: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

119

Dimana adalah component loading ke indikator

dan

Average Variance Extracted (AVE)

Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat

ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat

kesalahan pengukuran Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (gt 05)

Formula AVE

Dimana adalah indikator loading faktor ke indikator dan

Berikut Tahapan perhitungan dengan Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008)

1) Melakukan Spesifikasi Model Struktural

Didalam kerangka pemikiran pada penelitian ini didapatkan model dengan

beberapa variabel laten Selanjutnya berdasarkan model teoritis tersebut dapat

dikembangkan menjadi sebuah diagram jalur seperti pada gambar berikut

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 31: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

120

Keterangan

(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan

(X2) = Domain bisnis

(X3) = Kemitraan bisnis

(X4) = Produk

(X5) = Konsep pemasaran

(X6) = Teknologi pemasaran

(X7) = Asset berwujud

(X8) = Asset tidak berwujud

(X9) = Kapabilitas organisasi

(Y1) = Kepemimpinan biaya

(Y2) = Diferensiasi strategi

(Y3) = Fokus

(Z1) = Volume penjualan

(Z2) = Tingkat Profitabilitas

(Z3) = Pangsa pasar

Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah Panah yang lurus

menggambarkan hubungan kausal yang langsung dari satu variabel laten ke

Gambar 31 kerangka alur hubungan antar variabel

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 32: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

121

variabel laten yang lain Persamaan model struktural (inner model) yang

menghubungkan variabel ndashvariabel laten adalah sebagai berikut

1 = γ111+ γ122 +ζ 1

2 = γ211+ γ222 +β211 +ζ2

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

Metode PLS digunakan dengan cara menguraikan faktor-faktor dari

variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara

faktor-faktor yang diuraikan tersebut menjadi maksimum Inti dari aturan

penaksiran parameter dalam PLS adalah menentukan faktor-faktor yang digunakan

untuk menaksir nilai faktor dari variabel laten

3) Evaluasi Model

Evaluasi taksiran model PLS dapat dilakukan sebagai berikut

1 Mengukur kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk menilai model PLS

Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas

(outer model) dan rata-rata R square 1198772(inner model) GoF ini nilainya antara

0 sampai 1 dan formulasi sebagai berikut

GoF = radiccommunality R2 (Tenenhaus dkk (2004))

2 Taksiran loading factor (λ) Loading factor adalah ukuran yang dapat kita

gunakan untuk menilai reliabilitas setiap variabel manifes Chin (2000)

mengatakan nilai loading factor λ ge 07 mengindikasikan reliabilitas yang baik

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 33: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

122

3 Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

120588119888 =(sum 120582119896119895)

2

(sum 120582119896119895)2

+sum(1minus1205821198961198952 )

Dimana 120582119896119895 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Chin (2000) menyarankan nilai diatas 08 hal ini mengindikasikan

reliabilitas gabungan yang baik

4 Average Variance Extracted

Ini adalah alat ukur yang digunakan untuk menghitung variasi variabel

laten yang dapat dijelaskan oleh variasi model pengukuran

119860119881119864 =sum 120582119896119895

2

119899

Tennenhaus dkk (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 05 hal ini

mengindikasikan pengukuran keragaman yang baik

4) Pengujian Hipotesis

Berikut adalah hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan

penelitian

Pengujian Parsial

Hipotesis 1

Ho i 0 Kreasi nilai tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai berpengaruh terhadap strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 34: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

123

Hipotesis 2

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap strategi bersaing

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 3

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap strategi

bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 4

Ho i 0 Strategi bersaing UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Strategi bersaing UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada

UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 5

Ho i 0 Kreasi nilai UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui

strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 6

Ho i 0 Inovasi pemasaran UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Inovasi pemasaran UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 35: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

124

Hipotesis 7

Ho i 0 Keunikan sumber daya UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja

bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

H1 i 0 Keunikan sumber daya UMKM berpengaruh terhadap kinerja bisnis

melalui strategi bersaing pada UMKM fesyen muslim online di Jawa Barat

Hipotesis 8

Ho i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM tidak

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

H1 i 0 Kreasi nilai inovasi pemasaran keunikan sumber daya UMKM

berpengaruh terhadap kinerja bisnis melalui strategi bersaing pada UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

Secara keseluruhan sebuah variabel merupakan mediator (intervening) yang

efektif ketika dalam peranan total (full mediation) porsi jalur peranan tidak

langsung (indirect effect) lebih besar dibanding dengan peranan langsung (direct

effect) Selain itu mengenai peranan tidak langsung tersebut diharapkan dapat

signifikan secara statistik (dengan melihat nilai t hitung)

Menurut (Baron amp Kenny 1986) terdapat dua jenis variabel intervening

yaitu

1 Full Mediation adalah variabel indipenden yang tidak dapat mempengaruhi

secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator

2 Part Mediation adalah variabel independen yang mampu mempengaruhi

secara langsung variabel dependen walaupun tidak melalui variabel mediator

36 Rancangan Penerapan dan Temuan Penelitian

Rancangan masalah disusun formula pemecahan masalahnya yang dapat

menggambarkan bagaimana analisis mengenai strategi bersaing UMKM fesyen

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 36: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

125

muslim online merupakan design problem solving Penelitian yang dilakukan ini

atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel independen

(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga

dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat

sasaran dalam merencanakan operasionalisasi strategi Dari hasil wawancara dan

observasi juga penyebaran kuesioner serta pengujian hipotesis statistik dengan

menggunakan PLS diharapkan akan menghasilkan model peningkatkan kinerja

bisnis bagi UMKM fesyen muslim online

Rancangan pemecahan masalah secara lengkap melalui tahapan sebagai berikut

361 Perumusan Tujuan

Berdasarkan hasil analisis pada identifikasi masalah dan tujuan

penelitian maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan

memberikan rekomendasi strategi bersaing dalam rangka meningkatkan kinerja

bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat sebagai potensi penggerak

ekonomi kreatif di Jawa Barat

362 Pemetaan strategi

Setelah menyelesaikan tahap analisis baik secara verifikatif dan deskriptif

maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim

online di Jawa Barat Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping

strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan

empiris dan kajian verifikatif penelitian UMKM fesyen muslim Sebelumnya

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 37: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

126

juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen

yang signifikan berdasarkan hasil analisis Dengan memperhatikan

kemungkinan hasil analisis yang diperoleh dalam model penelitian akan

didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian Dari

setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk

mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah Peta strategi mulai dilakukan

dari penentuan variabel solusi kemudian disusun operasionalisasi variabel

solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan

indikator atau saran yang kongkrit

363 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap

saran yang diajukan dengan melibatkan pihak manajemenpengelola UMKM

fesyen muslim online di Jawa Barat

364 Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini disusun rencana tindakan untuk menjalankan strategi-

strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi

untuk merumuskan mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

untuk mencapai tujuan perusahaan melalui langkah-langkah yang dilakukan pada

seperti pada tabel berikut ini

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat

Page 38: 3.1 Metode penelitan yang digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2015/120430150526_3_2673.pdf · 2019-02-20 · Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan

127

Tabel 34 Rencana Tindakan

Saran yang Diajukan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

365 Rencana Evaluasi dan Pengendalian

Tindakan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk pengendalian

kegiatan bisnis Apabila dalam model penelitian terdapat penyimpangan yang

diakibatkan kesalahan penetapan strategi bersaing hasil evaluasi tersebut sebagai

bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa

Barat