Post on 20-Jul-2015
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 1/80
1
F A R M A K O L O G I
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 2/80
Nasib obat dalam tubuh
Bentuk obat (tablet) Ketersediaanfarmasi
Dengan zat aktif obat untuk diabsorpsi
fase biofarmasetika
ketersediaan hayati
obat utk memberi efekFase farmakokinetik fase farmakodinamika
Tablet pecah (liberasi)Menjadi granul, zat aktif
Terlepas dan larut
Zat aktif mengalami:AbsorpsiDistribusiMetabolisme
Ekskresi
Terjadi:Interaksi
Obat dengan reseptorDi tempat kerja
efek
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 3/80
Tiga fase yang dilalui obat:
1. farmasetika2. farmakokinetika3. farmakodinamika
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 4/80
FARMASETIKA
• DisintergrasiPemecahan tablet/pil menjadipartikel-partkel yang lebih kecil
• Disolusi
Melarutnya partikel-partikel yang lebihkecil dalam cairan gastrointestinal
• Rate limiting
waktu yang diperlukan oleh suatu obatuntuk berdisintegrasi & sampai menjadisiap diabsorpsi oleh tubuh.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 5/80
FARMAKOKINETIKA
: Proses pergerakan obat utk mencapaikerja obat (pengaruh tubuh terhadap
obat)
• Absorpsi
• Distribusi
• Metabolisme• Ekskresi
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 6/80
A b s o r p siPergerakan partikel-partikel obat dari salurangastrointestinal ke dalam cairan tubuh.
Kecepatan absorpsi obat dapat dipengaruhi oleh: Kekosongan lambung
Adanya makanan dalam lambung dapatmemperlambat absorpsi obat; obat biasanyadianjurkan untuk diminum pada saat lambung dalamkeadaan kosong.
Obat yang diberikan secara sublingual atau
rektal tidak dipengaruhi proses pencernaan.Obat yang diberikan per oral mempunyai aksiyang lebih lambat bila dibandingkan denganpemberian secara intravena.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 7/80
lanjutan
Bentuk sediaan, konsentrasi dan dosisobat.
Untuk dapat diabsorpsi, obat harus
dalam bentuk larutan.Obat dengan konsentrasi & dosis
yang tinggi akan lebih cepat diabsorpsidaripada obat dengan konsentrasi &dosis rendah.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 8/80
Lanjutan
Aliran darah, rasa nyeri stres,kelaparan, makanan & pH.
Sirkulasi yang buruk akibat syok, obat-obatanvasokonstriksi, atau penyakit yang merintangi
absorpsi.Rasa nyeri, stres, dan makanan yang padat,
pedas, dan berlemak dapat memperlambat masapengosongan lambung, sehingga obat lebih lamaberada di dalam lambung.
Latihan dapat mengurangi aliran darah denganmengalirkan darah lebih banyak mengalir ke otot,sehingga menurunkan sirkulasi di salurangastrointestinal.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 9/80
Lanjutan
Beberapa obat tidak langsungmasuk ke dalam sirkulasi sistemiksetelah absorpsi, tetapi masuk ke hatimelalui vena porta.
Efek first-pass (first-pass hepatik):
Proses dimana obat melewati hati terlebih
dahulu.Contoh : morphin, Lidocain,
nitrogliserin.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 10/80
D i s t r i b u s i
Proses dimana obat berada dalam cairantubuh dan jaringan tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi: Aliran darah
Afinitas (kekuatan penggabungan) terhadap jaringan
Pengikatan dengan protein
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 11/80
Lanjutan
DISTRIBUSI
Pengikatan dgn Protein yang terdapat(Albumin) dalam jaringan
Efek Farmakologis
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 12/80
Lanjutan
Dengan menurunnya kadar obat bebas dalam jaringan, maka lebih banyak obat yang berada dalamikatan dibebaskan dari ikatannya dengan proteinuntuk menjaga keseimbangan dari obat yang dalambentuk bebas.
Jika ada dua obat tinggi dengan protein diberikanbersama-sama maka terjadi persaingan untukmendapatkan tempat pengikatan dengan protein,sehingga lebih banyak obat bebas yang dilepaskanke dalam sirkulasi.
Kadar protein yang rendah menurunkan jumlahtempat pengikatan dengan protein, sehinggameningkatkan jumlah obat bebas dalam plasma
kelebihan dosis.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 13/80
Lanjutan
Penting bagi seorang perawat:Harus memeriksa kadar protein plasmadan albumin plasma.
protein (albumin)
T4 pengikatan dengan protein
Lebih banyak obat bebas toksisitas obat
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 14/80
Metaboslisme
Metabolit Aktif metabolit non-aktif
Aksi farmakologis non-aksi farmakologis
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 15/80
Lanjutan
Metabolisme dapat mengalami gangguanyaitu metabolisme yang lambat.
penyakit liver, jantung/ginjal usia lanjut
Bayi
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 16/80
Lanjutan
Waktu paruh Obat (T ½):waktu yang diperlukan oleh konsentrasiobat dalam plasma untuk berkurangmenjadi 50 % dari konsentrasi awal .
Contoh:obat 5000 unit; waktu paruh 6 jam
Konsentrasi awal= 100%=5000 unitSetelah 6 jam = 50%= 2500 unit
Setelah 12 jam = 25%= 1250 unitSetelah 18 jam = 12,5%= 625 unitSetelah 24 jam = 6,25%= 312,5 unit
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 17/80
E k s k r e s i
Proses fisiologis dimana obat danmetabolit dikeluarkan dari tubuh.
Sebagian besar ekskresi berlangsungmelalui ginjal dalam bentuk urin.
Obat juga dikeluarkan melalui paru-paru
(anestesi), feses, keringat, air mata, ASIdan saliva.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 18/80
Lanjutan
Obat bebas yang tidak berikatan, yanglarut dalam air, dan obat-obatan yangtidak diubah, difiltrasi oleh ginjal.
Sekali obat dilepaskan ikatannya denganprotein, maka obat menjadi bebas dan
akhirnya akan diekskresikan melaluiurin.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 19/80
FARMAKODINAMIKA
Pengaruh obat terhadap tubuhMekanisme KERJA obat
Faktor-faktor yang mempengaruhi:ada-tidaknya gangguan interaksiobat terhadap tempat reseptor.
Reseptor: komponen dari sel/organismeyang mengikat obat secara kimiawi.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 20/80
Lanjutan
Tujuan mekanisme kerja obat:Teliti efek utama obat
Tahu interaksi obat dengan sel
Tahu spektrum efek dan respons yangterjadi
Interaksi obat-reseptor EFEK
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 21/80
Lanjutan
EFEK
Primer Sekunder
Diinginkan
Tidak diinginkan
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 22/80
Lanjutan
Parameter mekanisme kerja obat:
Puncak Kerja MDR
MEC
T0 T
1 T
2 T
3
K on s e n t r a s i o b a t
Kunci :
T0 – T1 = MulaT0 – T2 = Puncak
T1 – T3 = Lama
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 23/80
INTERAKSI : OBAT – OBAT DANOBAT – MAKANAN
Obat-obat baru yang efektif secaraterapeutik berkembang pesat sekalidalam beberapa dekade terakhir ini.
Tetapi keuntungan dari segi terapi inimembawa problem tersendiri denganmeningkatnya pula problem baru yangmenyangkut obat: a.l. interaksi obat – obat dan interaksi obat – makanan.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 24/80
Sebagian dari problem obat terjadi tanpadiperkirakan semula, sebagian lagi dapat diprediksi
karena efek farmakologisnya diketahui. Akan tetapiterapi dengan obat menjadi bertambah kompleks,karena penderita jarang diberikan hanya satu jenisobat melainkan lebih sering diberikan beberapa jenis
obat sekaligus. Kadang-kadang sulit memprediksiakibat dari campuran sekian obat yang diberikanbersamaan. Dengan demikian, maka seharusnyacatatan pengobatan (medication record) menjadisangat penting, serta penderita sebaiknya dipantaulebih teliti, sehingga kelainan efek obat dapatdiketahui secara dini, sebelum penderita mendapat
akibat yang serius dari obat-obat yang diberikanadan a.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 25/80
Terapi dengan beberapa obat sekaligushendaknya jangan mengakibatkan interaksiobat. Sungguhpun demikian ada pulainteraksi obat yang menguntungkan
penderita, karena obat yang satumeningkatkan efek obat yang lain, sehinggaterjadi potensiasi/sinergis. Dalam hal yangterakhir ini, kedua obat dapat dikurangi
dosisnya, sehingga efek samping dari obat-obat itu berkurang sedangkan efek yangdicari dapat optimal.
D l h l t j di i t k i b t k
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 26/80
Dalam hal terjadi interaksi obat makahasil farmakologisnya dapat sbb:
1. Obat yang satu memperkuat efek obat yang lain,sehingga efek total obat melebihi dari jumlahaljabarnya. Ini terjadi bila dua obat yangmemberikan depresi pada Sistem Saraf Pusat(SSP) diberikan bersamaan, misalnya sedatif-hipnotik sesamanya, atau dengan tranquilizeratau juga dengan alkohol, maka efek total daridepresi SSP dapat membahayakan penderita.Tetapi sungguh pun demikian potensiasi ini dapat
dijadikan menguntungkan penderita, misalnyadalam hal memberikan dua bakterisida secarabersamaan.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 27/80
2. Obat yang satu menghambat kerja obat yanglain, sehingga efek berkurang. Tetracyclin
diberikan bersamaan dengan antasida(terutama yang mengandung unsur Calciumdan Aluminium) akan mengurangi kerjaTetracyclin, karena terjadi ikatan kompleks
dengan Tetracyclin yang tidak dapat melarutdalam cairan gastrointestinal. Contoh lain,Luminal / Phenobarbital karena bekerja sebagaienzim-inducer akan mengurangi efek
phenytoin, Rifampicin, Corticosteroid, Pil KBoral.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 28/80
3. Inaktivasi obat yang satu oleh obatyang lain menyebabkan obat pertama
tidak/kurang memberi efek yangdikehendaki. Contoh: Gentamycindiberikan bersamaan dengan Penicilin
menyebabkan inaktivasi dariGentamycin.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 29/80
Kemungkinan terjadi interaksi obat.Berapa besar kemungkinan terjadinya interaksi kalaubeberapa obat diberikan bersamaan? Bila dua obatdicampur, kemungkinan interaksi hanya satu. Bila
jumlah n obat diberikan bersamaan makakemungkinan interaksi yang terjadi ½ n (n – 1). Inibaru kalau ditinjau dari segi obatnya. Kalaudiperhitungkan juga faktor-faktor penderita (yang bisa
sangat kompleks) maka rumus menjadi ½ n (n –
1 )(x ). Dengan demikian kepada para dokterdianjurkan, kalau satu jenis obat sudah memadai,berikanlah satu jenis saja. Tetapi bila kombinasibeberapa obat dianggap perlu, maka yakinilahterlebih dahulu, bahwa tidak ada interaksi antaraobat-obat itu dengan sesamanya, hal ini dapatmerugikan sekali bagi penderita; rugi secaralangsung karena khasiat obat tidak seperti yangdiperkirakan/diharapkan, atau pun rugi secara tidaklangsung karena terapi yang rasional tertunda.
aga mana meng n ar ntera s
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 30/80
aga mana meng n ar ntera sobat ini dalam praktek sehari-hari?
1. Sebaiknya penderita tidak perlu pergiberobat pada lebih dari satu dokter,
karena tiap dokter dapat memberikanterapi sesuai dengan keyakinannyamasing-masing. Berobat lebih dari satudokter dapat disebut “polymedicine ” .
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 31/80
2. Hindarkan memberikan banyak obatsekaligus, apakah obat itu dalam satu
campuran/bentuk sediaan, atau dalamsatu helai resep ada obat tablet, plusobat kapsul; kadang-kadang beberapa jenis sekaligus. Hal ini disebut
“polypharmacy ”. Juga harus diingatbahwa “polymedicine ” juga melahirkan“polypharmacy ’.
3. Jangan menganjurkan “pengobatan-diri-sendiri” oleh penderita. Inipun juga dapatmengakibatkan “polypharmacy ”.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 32/80
FAKTOR-FAKTOR PENDERITA YANGBERPENGARUH TERHADAP INTERAKSI OBAT
1. Umur Penderita – Bayi dan balita: proses metabolik belumsempurna, efek obat dapat lain.
- Orang lanjut usia: relatif lebih sering
berobat daripada orang muda; lebih seringmendertia penyakit kronis seperti: hipertensi,kardiovaskuler, diabetes, arthritis; seringkalifungsi ginjal menurun, sehingga ekskresi
obat terganggu; juga kemungkinan fungsihepar terganggu; diet orang lanjut usiaseringkali tidak memadai
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 33/80
2. Faktor-faktor farmakogenetik penderita.Perbedaan suku bangsa dapat memberikanperbedaan metabolisme obat.
– “Fast acetylator” dan “slow acetylator”. Kebanyakan orang
Timur tergolong “fast acetylator” sedangkan kebanyakanorang Barat tergolong “slow acetylator”. – Ada perbedaan respons obat yang berbeda terhadap
beberapa obat, a.l. Procainamid, Phenylbutazone,Nortriptyline.
3. Penyakit yang sedang diderita penderita.
Pemberian obat yang merupakan kontra-indikasiuntuk penyakit tertentu, misalnya Obat flu yangmengandung Coffein untuk penderita jantung.
4. Fungsi hati penderitaFungsi hati yang terganggu akan menyebabkanmetabolisme obat terganggu karenabiotransformasi obat sebagian besar obat terjadi dihati.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 34/80
5. Fungsi ginjal penderita
Fungsi ginjal terganggu akan mengakibatkanekskresi obat terganggu. Ini akan mempengaruhikadar obat dalam peredaran darah, juga dapatmemperpanjang waktu paruh (t ½ ) obat. Dalam halini ada tiga hal yang dapat dilakukan, yaitu:
- Dosis obat dikurangi, atau
- Interval waktu antara pemberian obat
diperpanjang, atau- Kombinasi dari kedua hal di atas.
6. Kadar protein dalam darah/serum penderita
Bila kadar protein dalam darah penderita di bawah
normal, maka akan berbahaya terhadap pemberianobat yang ikatan pada proteinnya tinggi. MisalnyaPhenytoin; kadar obat bebas akan lebih tinggisehingga efek obat juga akan lebih intens.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 35/80
7. pH urine penderita
pH urine dapat mempengaruhi ekskresi obat daritubuh, a.l. preparat Sulfa.
8. Diet penderita (interaksi dengan makanan/minuman)Diet dapat mempengaruhi absorpsi dan efek obat,a.l.:
* Tetracyclin diminum dengan susu: sebagian dariTetracyclin tidak dapat diabsorpsi karena terikat
pada unsur Calcium dalam susu (chelate),akibatnya adalah penurunan konsentrasiTetracyclin dalam plasma.
* Valium/Diazepam atau Phenobarbital atau obat-
obat lainnya yang memberikan depresi pada SSP,kalau diminum bersamaan minuman yangmengandung alkohol akan terjadi potensiasi efekdepresi SSP, dapat sampai menyebabkan koma.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 36/80
* Penicilin diminum bersamaan dengan jeruk/fruit-juice yang asam lainnya, akanmenyebabkan dekomposisi dari Penicilin.
* Erytromycin diminum bersamaan dengan air jeruk/fruit-juice yang asam lainnya akan
menyebabkan dekomposisi dari Erytromycin.
* MAO-inhibitors (Mono amin oksidase) jangandiberikan bersamaan dengan minuman yang
mengandung alkohol, makanan coklat, keju,hati, ragi, yogurt, karena dapat menyebabkankrisis hipertensi.
DOSIS OBAT
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 37/80
DOSIS OBAT
Dalam pemberian terapi yang rasional,dosis obat merupakan factor penting,karena baik kelebihan atau kekurangandosis akan menghasilkan efek yangtidak diinginkan, bahkan seringmembahayakan. Untuk dapatmenetapkan dosis yang tepat, perlu
memahami macam-macam dosis dancara penerapannya.
PENGERTIAN UMUM MENGENAI
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 38/80
PENGERTIAN UMUM MENGENAIDOSIS
Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada
penderita dalam satuan berat (gram, milligram, microgram)atau satuan isi (milliliter, liter) atau Unit-unit lainnya (UnitInternasional). Kecuali bila dinyatakan lain maka yangdimaksud dengan dosis ialah sejumlah obat yangmemberikan efek teraupetik pada penderita dewasa; atau
dosis suatu obat adalah pemakaian sekali, per oral untukorang dewasa, kalau yang dimaksud bukan dosis tersebut diatas harus dengan keterangan jelas. Misalnya pemakaiansehari, dosis untuk anak, dosis per injeksi dan seterusnya.Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis teraupetikterutama obat yang tergolong racun ada kemungkinan terjadi
keracunan, dinyatakan sebagai dosis toxica . Dosis toxica inidapat sampai mengakibatkan kematian, disebut sebagaidosis letalis .
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 39/80
Obat-obat tertentu memerlukan dosispermulaan (initial dose) atau dosis awal (loading
dose) yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan(maintenance dose). Dengan memberikan dosispermulaan yang lebih tinggi dari dosis-pemeliharaan (misalnya dua kali), kadar obat
yang dikehendaki dalam darah dapat dicapailebih awal. Hal ini dapat dilakukan antara lainpada pemberian oral preparat Sulfa(Sulfasoxazole, Trisulfa-pyrimidines); diberikan
dosis permulaan 2 gram dan diikuti dengan dosispemeliharaan 1 gram tiap 6 jam
MACAM MACAM DOSIS
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 40/80
MACAM-MACAM DOSIS
– Dosis Terapi (DT) atau dosis yang ditulisdalam resep adalah dosis yang menyembuhkanuntuk penderita tersebut (individu)
– Dosis Lazim (DL) atau dosis yang tercatumdalam literatur adalah dosis yang lazimnya
dapat menyembuhkan. Dalam menulis resepdigunakan untuk pedoman dalam menentukanDT. Kecuali dosis lazim dan dosis terapi dalammenulis resep harus mengetahui dosis
maksimum, dosis anak, dosis geriatric dan dosisrangkap.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 41/80
- Dosis Maksimum (DM) adalah dosis/takaranmaksimum/terbanyak yang dapat diberikan (berefekterapi) tanpa menimbulkan bahaya atau batas dosisyang relatif masih aman diberikan kepada penderta.Dosis Lazim dan dosis maksimum terdapat dalambuku Farmakope Indonesia, juga Farmakope lainnya.Tetapi DM anak tidak terdapat dalam Literatur, makaDM untuk anak dapat dihitung dengan
membandingkan kebutuhan anak terhadap dosismaksimum dewasa. Yang dibandingkan adalah (palingtepat) luas permukaan tubuh, kemudian berat badandan umur. Obat beracun yang mempunyai D.M. , biladiberikan kepada anak, harus diperhitungkan sendiri;
untuk itu dapat dipergunakan rumus:
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 42/80
rumus Young :
D.M. Obat untuk anak =n
x D.M.dewasa
n + 12
• Angka yang menunjukkan D.M. untuk suatu
obat ialah dosis tertinggi yang masih dapatdiberikan kepada penderita dewasa.
FAKTOR FAKTOR YANG
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 43/80
FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI DOSIS
Dosis obat yang diberikan kepadapenderita dipengaruhi oleh beberapafaktor : faktor obat, cara pemberian obattersebut dan penderita. Terutama faktor-faktor penderita sering kali komplekssekali, karena perbedaan individualterhadap respons obat tidak selalu dapat
diperkirakan. Ada kemungkinan ketigafaktor tersebut didapati sekaligus.
F k Ob
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 44/80
1. Faktor Obat
– Sifat fisika : daya larut obat dalam air/lemak,kristal/amorf, dsb.
– Sifat kimiawi : asam, basa, garam, ester, garamkompleks, pH, pKa.
– Toksisitas : dosis obat berbanding terbalik dengantoksisitas.
2. Cara pemberian Obat kepada Penderta » Oral : dimakan atau dminum
» Parenteral : subkutan, intramuskuler intravena,dsb.
» Rektal, vaginal, uretra
» Lokal, topical
» Lain-lain: implantasi, sublingual, intrabukal,dsb.
3 F kt P d it
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 45/80
3. Faktor Penderita
– Umur : neonatus, bayi, anak, dewasa, geriatric.
– Berat badan : biarpun sama-sama dewasa beratbadan dapat berbeda besar.
– Jenis kelamin : terutama untuk obat golongan hormon.
– Ras : “slow & fast acetylators”.
– Toleransi
– Obesitas : untuk obat-obat tertentu factor ini harus
diperhitungkan. – Sensivitas individual.
– Keadaan pato-fisiologi : kelainan pada saluran cernamempengaruhi absorpsi obat; penyakit hatimempengaruhi metabolisme obat; kelainan pada
ginjal mempengaruhi ekskresi obat.
DOSIS OBAT UNTUK ANAK
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 46/80
DOSIS OBAT UNTUK ANAKDi bidang Pediatri dalam menentukan dosis obat untuk
terapi sering ditemukan kesulitan-kesulitan, terutama bila ini
menyangkut pengobatan anak premature, anak baru lahir,dan juga yang masih bayi. Alasannya ialah karena organ-organ pada penderita ini masih belum berfungsi secarasempurna, antara lain hepar, ginjal dan susunan sarafpusat. Tambahan lagi, distribusi cairan tubuh berbeda padaanak kecil daripada orang dewasa.
Oleh karena fungsi hepar anak yang baru lahir belumsebagaimana mestinya, maka konjugasi dengan asam
glukuronat hampir tidak terjadi. Cadangan glycine untukkonjugasi sangat terbatas, tetapi kemampuan konjugasidengan asetilasi dan sulfatasi sudah ada.
Fungsi ginjal anak yang baru lahir juga belum
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 47/80
Fungsi ginjal anak yang baru lahir juga belumsempurna. Ini disebabkan jaringan ginjal masihmengalami diferensiasi yang mengakibatkanberkurangnya filtrasi glomerulus. Baru pada umur satutahun si anak menghasilkan urine dengan konsentrasiseperti orang dewasa; sampai umur satu tahun ini si anakmembutuhkan empat sampai lima kali air dibandingdengan orang dewasa bila diperhitungkan persatuanberat badan.
Susunan Saraf Pusat (SSP) pun belum berkembang
sempurna pada anak baru lahir. Biarpun besarnya otakseorang anak umur satu tahun telah mencapai 2/3 daribesar otak orang dewasa, tetapi koordinasi SSP dengansusunan saraf autonomic masih belum sempurna.
Mengenai cairan tubuh total, anak yang baru lahir
mempunyai 29.7 % lebih cairan tubuh dari orang dewasa,bila dihitung persatuan berat badan. Pada umur 6 bulanseluruh cairan tubuh masih 20.7 % lebih tinggi, dan anaksampai umur 7 tahun pun masih mempunyai 5.5 % lebihcairan tubuh.
Faktor faktor di atas (di samping factor faktor endogen
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 48/80
Faktor-faktor di atas (di samping factor-faktor endogendan eksogen lainnya) menyebabkan respons terhadap obatberbeda pada anak dengan orang dewasa. Parameter-parameter perbedaan anak dengan orang dewasa adalah
ssb :1. Pola ADME :
– Perbedaan absorpsi (penyerapan) oleh karena perbedaan relatif dari“kepadatan” sel
– Perbedaan distribusi oleh karena persentase cairan ekstraseluler dancairan tubuh total relatif lebih tinggi.
– Perbedaan metabolisme oleh karena proses enzimatik yang belumsempurna.
– Perbedaan ekskresi oleh karena glomerulus dan atau tubuli belumberkembang secara lengkap.
2. Sensitivitas intrisik yang berlainan terhadap bahan obat.3. Redistribusi dari zat-zat endogen.
PENGHITUNGAN DOSIS
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 49/80
PENGHITUNGAN DOSISA. Sistem Pengukuran dengan Konversi
Tiga system pengukuran yang dipakai dalampengukuran obat-obatan dan larutan yaitu: system Metrik,Farmasi, dan Rumah Tangga.
Konversi menjadi satu unit pengukuran adalah penting
dalam pemberian obat. Sewaktu memberikan penyuluhankepada pasien pada saat pulang dimana pasienmemerlukan obat cair di rumah, seorang perawat mungkinperlu untuk mengkonversi pengukuran metrik menjadipengukuran rumah tangga. Tabel di bawah ini
memberikan ekuivalensi metrik dan farmasi utuk berat,dan ekuivalen metrik, farmasi, dan rumah tangga untukvolume.
B M t d P ghit g
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 50/80
B. Metode Penghitungan
Dua metode umum untuk penghitungan dosis obatadalah rumus dasar dan rasio dan proporsi. Metode-metode
ini akan dipakai dalam penghitungan dosis-dosis obat oraldan yang disuntikan. Seorang perawat harus memilih salahsatu metode untuk menghitung dosis obat dan memakainyasecara konsisten.
Untuk obat-obat yang membutuhkan penghitungandosis individual, mungkin diperlukan penghitunganberdasarkan berat badan (BB) dan luas permukaan tubuh(LPT). Pada waktu lampau, kedua metode ini dipakai dalampenghitungan dosis untuk anak-anak dan untuk obat-obatdalam pengobatan kanker (obat antineoplastik). Kini kitamenghitung berdasarkan berat badan dan luas permukaantubuh terutama untuk mereka yang berat badannya renda,yang mengalami obesitas atau para lanjut usia.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 51/80
Sebelum menghitung dosis obat,semua unit pengukuran harus dikonversi
ke system tunggal. Sangat menolong jikadikonversi ke dalam system yang terteradalam label obat. Jika obat yang dimintadalam grain (gr) dan pada label tertera
dalam miligram (mg), konversi grainmenjadi milligram, pengukuran padalabel obat, dan teruskan denganpenghitungan obat. Konversi metrik danfarmasi yang paling sering dipakai dalampengukuran obat kering dan cair.
LANDASAN PEMILIHAN BENTUK
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 52/80
SEDIAAN OBAT Setiap melakukan terapi yang menggunakan
obat, maka perlu dipilih/ditetapkan Bentuk sediaanObat (BSO) dari masing-masing jenisnya secaratepat. Untuk hal tersebut, kita perlu memperhatikanfactor-faktor yang terkait dalam proses pengobatan,seperti factor penderita, factor penyakit, sifat obat,dan bioavailabilitas. Hal ini perlu dipahami agarpemilihan bentuk sediaan obatnya betul-betul tepatsesuai dengan penyakit, obat, dan penderitanya.
Apabila seorang dokter telah menentukan obatpilihannya (obat tepat) kemudian memilih bentuksediaannya yang tepat yaitu yang efeknya
semaksimal mungkin, efek samping seminimalmungkin dan enak, mudah serta praktis bagipenderita. Untuk itu, perlu memperhatikan factor-faktor yang terkait dalam proses pengobatan.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 53/80
Faktor Penyakit
– Memperhatikan berat - ringannya penyakit.
Bila keadaan penyakit yang berat/akut, perlupengobatan/efek obat yang cepat, maka BSOpilihannya adalah injeksi. Bila keadaan penyakit
ringan/kronis bisa memilih BSO peroral, misalnyatablet, kapsul, sirup, dll.
– Memperhatikan lokasi penyakit.
Untuk pengobatan local, BSO yang dipilih
tergantung lokasi penyakitnya. Misalnya lokasipenyakitnya di kulit, BSO dipilih salep. Bila lokasipenyakitnya di anus, BSO pilihan suppositria.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 54/80
Faktor Penderita
– Memperhatikan umur penderita.
Untuk bayi, dipilih bentuk: tetesUntuk anak-anak: pulveres, sirupUntuk dewasa relatif semua BSO bisa dipilih.
– Memperhatikan keadaan penderita.
Penderita tidak sadar, muntah, habis operasi ataupenderita tidak bisa minum obat, maka dipilih BSO:supp, atau injeksi (BSO yang bukan per oral)
– Memperhatikan keadaan sosial ekonomi penderita.
Penderita yang kurang mampu sebaiknya bentukpuyer, jangan sirup yang harganya relatif lebihmahal.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 55/80
Faktor Obat
– Obat yang rasanya tidak enak (pahit),dipilih BSO kapsul atau emulsi
– Obat-obat yang sangat merangsanglambung/rusak oleh asam lambung atauenzim pencernaan, dipilih BSO yang
bukan per oral ialah suppositoria/injeksi,dan lainnya.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 56/80
Berdasarkan konsistensinya, BSOdibedakan menjadi: BSO padat,setengah padat, dan cair. Masing-masing (konsistensi) terdiri dari
bermacam-macam BSO yangmempunyai maksud/tujuan yangberbeda.
BSO Konsistensi Padat
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 57/80
BSO Konsistensi Padat
Pulvis/Pulveres/Serbuk
Pulvis : campuran kering bahan obat atau zat kimia yangdihaluskan ditujukan untuk pemakaian luar.
Keuntungan BSO Pulvis:Dapat menentukan macam-macam obat dengan leluasa dan
dengan dosis yang tepat untuk penderita.Dalam bentuk serbuk dapat diharapkan lebh stabildibandingkan dengan bentuk cair.Jumlah volume obat yang tidak praktis atau sukar diberikandalam bentuk lain, dapat diberikan dalam bentuk pulvis(serbuk) ini.
Obat lebih mudah terbagi dalam lambung dibandingkandengan bentuk sediaan padat lain. Selain itu juga lebih cepatdan sempurna kerja, serta kurang mengiritasi lambung.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 58/80
Pulvis dibedakan 2 macam :
1). Pulvis : serbuk tidak dibagi. Dapatdiberikan sebagai obat luar (contoh:Talcum venetum) dan obat dalam
(contoh: Pulvis stomachicus PEL)2). Pulveres: serbuk bagi-bagi dalambobot yang diperkirakan sama,
dibungkus menggunakan bahanpengemas yang cocok untuk sekaliminum. Lebih dikenal sebagai puyer.
T bl t
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 59/80
Tablet
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan pengisi.Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsisebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat,zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok.
Keuntungan :Untuk pengusaha:
– Sederhana dan memenuhi syarat-syarat ekonomi dalampembuatannya.
– Stabil dan mudah dalam pengepakan, pengiriman dan
penyaluran.Untuk penderita/konsumen:
– Mudah dibawa, dosis tepat, rasanya menarik (biladiminum tidak meninggalkan bekas rasanya).
K l
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 60/80
Kapsul
Kapsul (capsulae) adalah sediaan padat yang terdiri dari obat
dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Obat diberikan dalam bentuk kapsul dengan maksud: – Untuk menutupi rasa dan bau obat yang tidak enak
Untuk memberikan obat dengan dosis yang tepat atauteliti
Obat yang dikehendaki bekerja di usus, tetapidalam hal ini kapsul harus dibuat dengan salutenteric. Selain itu enteric kapsul dapat pula untukobat-obat yang terurai oleh asam lambung. Bila
obat dikehendaki bekerja di usus, maka kapsulnyadibuat keras dengan larutan formalin 10 %. Bilakapsulnya supaya tidak tembus getah lambungmaka kapsulnya dilapisi dengan keratin.
Ke nt ngan
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 61/80
Keuntungan:
Kapsul tidak berasa, mudah pemberiannya,
mudah dibuat, baik untuk peracikan resepmaupun dalam perdagangan.
Dalam penyusunan resep, dokter dapatmenulis obat dengan leluasa dan dengandosis yang tepat untuk masing-masingpenderita. Hal ini yang membuat kapsul lebihmenguntungkan dibandingkan tablet.
Selain itu, ada penderita yang merasalebih mudah minum obat dalam bentukkapsul daripada tablet.
Suppositoria
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 62/80
Suppositoria
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal, vaginal atau urethal.Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
Obat diberikan dalam bentuk suppositoria:
Bila diberikan per oral tidak memungkinkan atauobat akan menyebabkan muntah/mual-mual.Habis operasi dan dikehendaki lambung dan ususharus istirahat.Bila obat dikehendaki terhindar dari fermen
pencernaan dalam lambung dan usus atau untukmenghindari biotransformasi di hati.Bila obatnya dikehendaki bekerja lama.Untuk efek local.
BSO Konsistensi Setengah Padat
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 63/80
BSO Konsistensi Setengah Padat
Fungsi :
• Sebagai pembawa substansi obatuntuk pengobatan kulit
• Sebagai bahan pelumas kulit
• Sebagai pelindung kulit, yaitumencegah kontak permukaan denganlarutan berair dan rangsangkulit.
Bentuk sediaan setengah padat
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 64/80
g pdibagi menjadi :
1. Unguenta (salep): sediaan setengah padat yang
mudah dioleskan dan digunakan sebagai obatluar. Bahan obanya larut dan terdispersihomogen dalam dasar salep yang cocok.
Contoh: Kemicetin salep kulit 2%
2. Cremores (krim): sediaan setengah padat berupaemulsi mengandung air tidak kurang dari 60 %dan dimaksudkan sebagai obat luar. Digunakanpada daerah yang peka, mudah dicuci.
Contoh: Caladryl cream, Daktarin cream
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 65/80
3. Pasta (pasta): sediaan berupa masa lembek yang
dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya dibuatdengan campuran bahan obat yang berbentuk serbukdalam jumlah yang besar (≥ 50 %) dengan vaselin atauparaffin cair atau dengan bahan dasar yang tidakberlemak (gliserin, mucilage, atau sabun). Digunakanpada luka yang mengeluarkan cairan (eksudat), gatal,terbuka. Dengan demikian akan mengurangi rasa gatal,
melindungi luka, menyerap cairan di atasnya dankontanya dengan jaringan lama.
Contoh: Pasta Lassari, Pasta Zinci Oleosa
4. Gel / Jelly: sediaan setengah padat, merupakan suspensi
dari bahan organic, mengandung air. Digunakan pada kulityang peka atau yang berlendir.
Contoh: Bioplacenton jelly, Thrombophop gel,Daktarin oral gel.
BSO Konsistensi Cair
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 66/80
BSO Konsistensi Cair
1. Solutiones (Larutan)
Solutiones atau larutan adalah sediaancair yang mengandung bahan kimiaterlarut. Kecuali dinyatakan lain,
sebagai pelarut digunakan air suling.Bentuk larutan dimaksudkan untukmembuat sediaan yang mengandung
bahan obat yang larut di dalampembawa.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 67/80
Keuntungan:
• Konsentrasi obat dalam takaran tertentudapat tepat karena larutan homogen
• Setelah diminum obat tidak memerlukanwaktu untuk melarut, sehingga dapatbekerja dengan segera.
•Kejernihan larutan dapat memberikankesan yang menyenangkan.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 68/80
Kerugian:
• Rasa obat dalam larutan lebih jelas.
• Tidak praktis bila dibandingkan denganbentuk sediaan lain, misalnya:
pulveres, tablet, dan kapsul.• Kemungkinan terjadinya reaksi kimia
dalam bentuk larutan di mana air
sebagai katalisator.Contoh: Garam inggris ( MgSO4 ), Borax
pelarutnya glycerin.
Sirupi (Sirop)
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 69/80
Sirupi (Sirop)
Sirupi atau sirop adalah sediaan cair berupalartan yang mengandung saccharosa.Kadar saccharosa tidak kurang dari 64 %dan tidak lebih dari 66 %.
Sirop dengan kadar sacharosa ± 65 % disebutSirup simplex, digunakan sebagai cirrigenssaporis serta BJ = 1,3 (lebih besar dari BJ
air).Contoh : Sirop Simplex, Sirop Thymi
Elixira (Eliksir)
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 70/80
Elixira (Eliksir)
Elixira atau eliksi adalah sediaan berupa larutan yang
mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandungselain obat juga zat tambahan seperti gula dan atauzat pemanis lainnya, zat warna, zat pewangi dan zatpengawet serta digunakan sebagai obat dalam.Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang
dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat.
Sediaan ini dimaksudkan untuk memberikan obat denganrasa dan bau yang enak, tetapi harus diingat sediaan
tersebut mengandung alcohol.Contoh: Bisolvon, mucohexin, mucopect.
Guttae (Obat Tetes)
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 71/80
Guttae (Obat Tetes)
Guttae atau Obat tetes adalah sediaan cair berupalarutan, emulsi atau suspensi dimaksudkan untukobat dalam atau obat luar, digunakan dengan carameneteskan dan menggunakan penetes. Jikadisebutkan guttae tanpa ada ketentuan lain, yangdimaksudkan adalah guttae untuk obat dalam(paediatric drops).Penetes baku adalah penetes yang pada suhu 20derajat Celcius memberikan tetesan air suling yangbobotnya antara 47,5 dan 52,5 mg.Guttae untuk Obat Dalam dimaksudkan untukmemberikan obat dengan dosis tertentu dalamvolume yang kecil. Misalnya obat paten Tempra yangberisi Paracetamol.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 72/80
Ternyata tetesan pada sediaan obatbentuk guttae mengandung obat yangberbeda konsentrasinya dan hal initergantung pada masing-masing pabrik.
Gutae untuk Obat Luar:• Guttae Ophthalmicae ( Tetes Mata)
• Guttae Auricularis (Tetes Telinga)
• Guttae Nasales (Tetes Hidung)• Guttae Oris (Tetes Mulut)
Injectiones (Injeksi)
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 73/80
Injectiones (Injeksi)
Injeksi adalah sediaan steril berupalarutan, emulsi atau suspensi atauserbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu sebelumdigunakan, disuntikkan dengn caramerobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaput lendir.
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 74/80
Maksud penggunaan injeksi yaitu jika :
• Dikehendaki kerja obat dengan segera
• Penderita tidak dapat diberi obat melaluimulut, misalnya muntah-muntah, tidak
sadar• Obat akan rusak atau tidak diserap jika
diberikan melalui mulut, misalnya insulin
dan epinephrine dirusak asam lambung,streptomycin tidak diserap (oral)
• Dikehendaki kerja obat secara local.
Enema
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 75/80
Enema
Enema adalah suatu larutan dimasukkan ke dalam rectumdan colon, untuk merangsang pengeluaran kotoran(feces), memberikan efek terapi local atau sistematik.Pada umumnya enema diberikan untuk melegakankonstipasi atau membersihkan isi perut (kotoran)
sebelum dilakukan pembedahan.
Pada umumnya enema diberikan dalam volume 500 – 1000 tergantung pada umur dan keadaan penderita.
Dapat juga diberikan dalam konsentrasi yang pekatdengan volume yang lebih kecil 100 – 200 ml atauhanya beberapa ml.
Gargarisma
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 76/80
Gargarisma
Gargarisma adalah suatu sediaan berupa larutan yangpada umumnya dalam keadaan pekat dan harusdiencerkan dahulu sebelum digunakan (dikumur).
Tujuan penggunaannya adalah untuk pencegahan danpengobatan infeksi tenggorok. Dengan caradikumurkan maka larutan obat yang terkandungdidalamnya dapat langsung mengenai selaput lendirsepanjang tenggorok tetapi bukan sebagai pelindung
selaput lendir.Collutoria digunakan di dalam rongga mulut sedangkan
gargarisma digunakan sampai ke dalam tenggorok.
Suspensiones (Suspensi)
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 77/80
Suspensiones (Suspensi)
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahanobat padat dalam keadaan halus dan tidak larutterdispersi dalam cairan pembawa.
Keuntungan :• Bahan obat yang tidak larut dapat bekerja sebagai depo, yang
dapat memperlambat terlepasnya obat. Misalnya pada bentuksuspensi untuk injeksi intramuskuler.
• Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuklarutan. Misalnya penicillin dalam larutan akan cepat menurunefek kerjanya.
• Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak dibandingkandalam larutan, karena rasa obat tergantung kelarutannya.Misalnya Quinine dalam suspensi rasanya tidak sepahit Quininedengan konsentrasi yang sama dalam larutan.
Emulsa (Emulsi)
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 78/80
Emulsa (Emulsi)
Emulsi adalah sediaan yang mengandungbahan obat cair atau larutan obat,terdispersi dalam cairan pembawa dan
distabilkan dengan emulgator.Maksud penggunaan emulsi adalah untuk
mengurangi rasa dan bau yang tidakenak dari obat (minyak) nya sendiri
yang seringkali dihindari olehpenderita.
Infusa
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 79/80
Infusa
Infusa ialah sediaan cair yang dibuatdengan menyari simplisia nabatidengan air pada suhu 90 derajat C
selama 15 menit.
Aerosolum / Inhalationes
5/17/2018 3. BAHAN KULIAH - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/3-bahan-kuliah 80/80
e oso u a at o es
Aerosolu (aerosol) yaitu sediaan yang mengandung satuatau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberitekanan, dapat digunakan untuk obat dalam maupunluar.
Jika digunakan sebagai obat dalam atau inhalasi, aerosoldiperlengkapi dengan pengatur dosis. Misalnya:Kenacort AQ spray.
Inhalationes (inhalasi) yaitu sediaan yang dimaksudkanuntuk disedot melalui hidung atau mulut, ataudisemprotkan dalam bentuk kabut ke dalam saluranpernafasan dengan menggunakan alat semprotmekanik.
Maksud penggunaan inhalations ialah untuk melegahkanbronchi dan penyumbatan pada hidung.