Post on 20-Mar-2019
23/11/2015
1
1Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.
Daya saing didefinisikan sebagai kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh faktor
suplai yang tepat waktu dan harga yang
kompetitif.
Secara berjenjang, suplai tepat waktu dan harga
yang kompetitif dipengaruhi oleh dua faktor
penting lainnya, yaitu fleksibilitas (kemampuan
untuk melakukan adaptasi terhadap keinginan
konsumen) dan manajemen differensiasi produk. Ref. Arief Rahmana, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2009 (SNATI 2009)
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.2
23/11/2015
2
Jurnal #1 :
Perluasan Pasar
Jurnal #2 :
SCM/Rantai
Pasokan
Jurnal #3 :
Kualitas Layanan
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.3
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.4
23/11/2015
3
Judul :
Kata Kunci : Disisi konsumen : “hybrid consumer”, which is the
convergence [paduan] of the traditional consumer and cyber
consumer
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.5
Kegagalan dotcom membuktikan bahwa traditionalbusiness tidak sepenuhnya tergantikan.
Perlunya dikembangkan daya saing organisasi bisnisdotcom untuk tetap bertahan/survive
Munculnya consumer yg memadukan dua aspekpendekatan dalam memenuhi kebutuhannya.
Tujuan utama dari kerangka kerja ini adalah sbb. :
1. Untuk memahami perilaku konsumen hibrida baikaktual dan niat dalam mengadopsi saluran onlinedan offline dalam proses pembelian;
2. Untuk mengidentifikasi target pasar potensial ygmasih tersembunyi untuk pasar online dan offline;
3. Untuk mengidentifikasi strategi yang dapatdigunakan untuk menghindari konflik dalampenggunaan sarana online dan offline.
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.6
23/11/2015
4
Kisah sukses model hibrida, kasus Tesco. Tesco
menggunakan strategi hibrida untuk bersaing dengan
perintis masa lalu secara online seperti toko
kelontong Webvan & Peapod.
Tesco mengimplementasikan secara online layanan
pada platform bisnis yang ada di toko ritel di Inggris.
Pada pertengahan 2001, Tesco menangani 70.000
pesanan per minggu dan berhasil meningkatkan nilai
penjualan $ 400 juta dibanding tahun sebelumnya
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.7
Judul :
Kata Kunci :
Supply Chain Mangement/Manajemen Rantai Suplai/Rantai Pasokan
adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara
perusahaan yang berpartisipasi.
Ada 3 : Arus material/produk fisik ; Arus informasi ; Arus keuangan[Ref. http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_Chain_Management]
Posisi SCM :
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.8
23/11/2015
5
Peran Intermediaries/perantara yang akan di
transformasikan/dieliminir, supaya organisasi
bisnis bisa lebih berdaya saing.
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.9
Mengusulkan lima model transformasi rantai suplaitradisional sebagai hasil teknologi bisnis elektronik :
1. Model 1: gudang produsen virtual denganpenyimpanan dan distribusi yang disediakan olehgrosir nyata.
2. Model 2: Gudang produsen virtual denganpengiriman langsung dari fasilitas pabrik.
3. Model 3: Model gabungan 1 dan 2 dilengkapidengan switch tergantung pada kondisi/stabilitas.
4. Model 4: outlet ritel Para produsen virtual dangudang yang nyata menyediakan penyimpanankomoditas dan transportasi.
5. Model 5: outlet ritel Para produsen virtual denganstrategi pengiriman langsung kepada pelanggan.
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.10
23/11/2015
6
Peran Virtual Warehouse ditambahkan untukmenggantikan / menyempurnakan peranIntermediaries [dalam format lama]
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.11
Telah berhasil diimplementasikan di Philips Lighting Polandia.
Model [3] diterapkan campuran : Mengandung kedua elemen
ekonomi digital (gudang virtual) dan tradisional ekonomi
(gudang nyata).
Model ini memungkinkan Philips Lighting memperkenalkan
solusi bisnis elektronik dengan cara evolusi tergantung pada
situasi pasar.
Pengalaman : banyak pelanggan yang akan lebih memilih cara
yang non-elektronik [tradisional] dlm melakukan proses bisnis.
Shg, tidak mungkin untuk mengeliminir peran perantara,
walaupun perannya akan menurun seiring waktu.
Proses penyebaran solusi elektronik berakhir 2001 dengan
pengembangan Sistem e-Orde internet e-MAX Manajemen-ML.
Saat ini, sistem ini mencapai 28 negara dari Eropa Timur &
Tengah, Timur Tengah dan Asia Tengah. Hampir 70% dari omset
perusahaan dilayani oleh sistem ini.
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.12
23/11/2015
7
Judul :
Kata Kunci :
Kualitas layanan bisnis (QoS) berbasis Request-Based
Virtual Organisations (RBVO).
Quality of service (QoS) needs to be specified
[didefinisikan], agreed upon [tersepakati], measured
[terukur scr kuantitatif] and monitored [terpantau &
terkendali]. Mis. Di Telekomunikasi Seluler : low
downtime, speed conection, dll.
Virtual Organisations = suatu perusahaan yg terpisah
secara geografis, biasanya bekerja dg email & group-
ware, menyatu dg badan hukum perusahaan terkait.
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.13
Kaitan antara QoS and Business Metrics :
Wolter and van Moorsel (2001) membahas dampakpenurunan QoS thd profitability [daya-laba] dari e-services. Hal yg terkait antara quality-of-service metrics(throughput, delay, availability) and business metrics(revenue, costs).
Permasalahan :
1. Mampukah sistem menangani e-service dalam aspekpengukuran, monitoring & visualisasi Q2B ?
2. Mampukah Manajer Bisnis mendapatkan informasi awaljika QoS mulai diterapkan ?
3. Mampukah proses bisnis diterapkan untukmeningkatkan keuntungan dlm kasus perubahan QoS ?
Solusi :
The LAURA project, aplikasi berbasis web yg menaungikegiatan bisnis beberapa website bisnis online
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.14
23/11/2015
8
Kasus The LAURA Project :
LAURA – ‘Adaptive Zones for Interregional Electronic
Commerce based on the concepts of Request-Based VO [Virt.
Org.] and sector-specific Service Level Agreements’
1. Arsitektur berbasis Layanan [Service Oriented Architecture]
yg digunakan untuk kerangka pengukuran atas Q2B [Kualitas
Bisnis]
2. Didasarkan atas kesamaan konsep untuk RBVOs pada Jaringan
Dinamis pada bisnis [dynamic network of business]
3. Pendekatan yg digunakan untuk pemantauan [monitoring],
penyaringan [filtering], pengumpulan [collecting] dan
pertukaran [exchanging] parameter QoS [kualitas layanan]
4. Informasi Q2B didasarkan atas pertukaran protokol [IP]
berbasis XML. Feature XML a.l. : transformation, data
binding, messaging, etc.), yg tersedia scr komersial maupun
open-source.Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.
15
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.16