Post on 05-Nov-2020
10 Universitas Kristen Petra
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1 Studi Literatur
2.1.1 Patisserie
Patisserie adalah salah satu pengetahuan dalam pengolahan dan
penyajian makanan, mulai dari proses hingga jenis kue. Patisserie
merupakan bagian dari dapur yang bertugas khusus untuk membuat roti,
cake, dan dessert. Patisserie di hotel memiliki dua bagian pokok yaitu panas
yang memproduksi cake dan bagian dingin yang memproduksi dessert
(Bartono, 2005 ; 164).
Produk patisserie juga dibedakan menurut keperluannya, antara lain :
1. Untuk keperluan breakfast berupa aneka roti.
2. Untuk keperluan lunch berupa aneka dessert.
3. Untuk keperluan dinner berupa aneka dessert.
4. Untuk keperluan hot kitchen dan cold kitchen.
Dalam hal ini produk patisserie menyangkut antara lain :
1. Rasa makanan harus enak dan bervariasi.
2. Tingkat kebersihannya.
3. Besar porsi.
4. Kemasan.
5. Kemampuan memproduksi dalam hitungan banyak.
6. Ketahanan makanan.
7. Harga.
8. Jaminan ketepatan waktu hantar.
Patisserie terbagi menjadi dua, yaitu kue-kue oriental dan kontinental.
Perbedaan kue kontinental dengan kue oriental salah satunya terletak pada
lemak yang digunakan. Kue kontinental pada umumnya menggunakan
lemak padat seperti margarine, mentega, dan shortening. Kue oriental pada
11 Universitas Kristen Petra
umumnya menggunakan lemak cair seperti santan dan minyak (Bartono,
2005 ; 169).
Gambar 2.1 Patisserie dan Bistro “Sugabites”
Sumber : www.sugaitespatisserie.com
2.1.2 Brand
Brand adalah elemen yang penting bagi sebuah perusahaan. Bukan
hanya sebuah nama, logo atau symbol namun dapat berperan sebagai payung
representasi produk, barang atau jasa yang ditawarkan dapat berperan sebagai
perusahaan, orang atau bahkan sebagai negara (Kertajaya, 2004 : 60).
Menurut Philip Kotler dan Keller, brand equity merupakan jumlah aset
dan liabilities yang berhubungan dengan merek, nama dan simbol yang
menambah atau mengurangi nilai dari produk atau pelayanan bagi perusahaan
atau pelanggan perusahaan (Kertajaya, 2004 : 61).
Brand equity yang kuat akan memberikan value baik kepada pelanggan
maupun kepada perusahaan.
a. Pelanggan
- Meningkatkan interpretasi atau proses penerimaan informasi
pelanggan
- Meningkatkan keyakinan pelanggan dalam keputusan pembelian
12 Universitas Kristen Petra
- Meningkatkan kepuasan mereka dalam menggunakan produk
atau jasa
b. Perusahaan
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pemasaran
perusahaan
- Meningkatkan kesetiaan kepada merek
- Meningkatkan harga atau margin keuntungan
- Meningkatkan brand extension
- Meningkatkan keunggulan bersaing
2.1.3 Promosi
Philip Kotler dan Gary Armstrong mendefinisikan promosi sebagai
perpaduan dari iklan, promosi penjualan, public relation, personal selling,
dan pemasaran langsung yang digunakan kepada perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai secara persuasif serta membangun hubungan
pelanggan (Kertajaya, 2004 : 88).
Elemen- elemen dalam promosi adalah
a. Advertising
Bentuk presentasi dan promosi ide, barang atau jasa berbayar
Melalui sponsor tertentu.
b. Sales Promotion
Insentif jangka pendek untuk mendorong penjualan suatu
produk dan jasa.
c. Public Relation dan Publicity
Beragam program yang didesain untuk meningkatkan,
menjaga dan melindungi image suatu perusahaan atau
produk.
d. Personal Selling
Pendekatan interaksi empat mata dengan satu atau lebih
prospek dengan tujuan menghasilkan penjualan.
e. Direct Marketing
13 Universitas Kristen Petra
Sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau
lebih media iklan untuk mempengaruhi transaksi yang
terukur dilokasi manapun.
f. Word of Mouth
Pentingnya penyerahan dan komunikasi dari mulut ke mulut
merupakan salah satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis
jasa.
g. Mass Selling
pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu
waktu, ada dua bentuk utama mass selling yaitu periklanan
dan publisitas
Kegiatan promosi tidak dapat berjalan tanpa adanya media promosi, maka
diperlukan media promosi yang tepat, efektif dan mengena kepada
targetnya.
2.1.4 Media Visual
Media Visual (Daryanto, 1993 : 27) artinya semua alat peraga yang
digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera
mata. Media visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Media visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dan harus berinteraksi dengan visual atau image untuk
meyakinkan terjadinya proses informasi, dengan demikian media visual
dapat diartikan sebagai alat embelajaran yang hanya bisa dilihat untuk
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi.
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-
simbol visual. Selain itu fungsi media visual adalah untuk menarik
14 Universitas Kristen Petra
perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta
yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan.
2.1.5 Marketing
Pemasaran berhubungan dengan mengindentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia serta masyarakat. Salah satu definisi pemasaran adalah
memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Menurut Asosiasi Pemasaran
Amerika menawarkan definisi formal, pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan
dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik
sahamnya (Kotler dan Keller, 2007 : 6).
Definisi dari pemasaran adalah pengelolaan hubungan pelanggan
yang menguntungkan dan tujuan dari pemasaran ini adalah menciptakan
nilai bagi pelanggan dan menangkap kembali nilai dari pelanggan (Kotler
dan Armstrong, 2008 : 2).
Di dalam sebuah proses pemasaran, terdapat sebuah komunikasi
pemasaran. Dimana komunikasi pemasaran lebih spesifik kearah sales
promotion, public relation, personal selling, dan direct marketing.
Komunikasi pemasaran biasa disebut dengan promotion mix.
“Konsumen adalah orang yang membeli atau menggunakan produk
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, konsumen mempunyai perilaku
pembelian yang mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir. Semua
konsumen akhir ini membentuk pasar konsumen” (Kotler dan Armstrong,
2008 : 158).
2.1.6 Perilaku konsumen
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi
dan psikologis (Kotler dan Keller, 2007 : 214) :
a. Faktor Budaya
15 Universitas Kristen Petra
Faktor budaya merupakan faktor yang paling mendasar yang dapat
mempengaruhi konsumen. Budaya yang ada di masyarakat seperti
kebiasaan dari masyarakat.
b. Faktor Sosisal
Faktor sosial biasanya dipengaruhi oleh keluarga dan status sosial
seseorang.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi adalah keputusan pembeli yang dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap
dalam siklus hidup seperti pekerjaan, keadaan ekonomi dan konsep
sendiri serta gaya hidup pembeli.
d. Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan pemasaran dan rangsangan lingkungan
yang memasuki kesadaran konsumen dan satu perangkat proses
psikologis berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu
untuk menghasilkan proses keputusan pembelian. Tugasnya untuk
memahami rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian
akhir. (Kotler dan Keller, 2007 : 214).
Menurut Zaithami dan Bitner (2000 : 570) berpendapat bahwa
tahapan yang dilakukan konsumen dalam pengambilan keputusan dan
mengevaluasi jasa yang ditawarkan dapat dibagi menjadi empat, yakni
(Huriyati, 2005:74) :
1. Pencarian sumber-sumber informasi
2. Penilaian berbagai alternatif jasa
3. Pembelian dan penggunaan
4. Evaluasi pasca pembelian
16 Universitas Kristen Petra
2.2 Data Perusahaan
Dalam data perusahaan membahas tentang Nama perusahaan, pengelola
perusahaan, produk-produk yang dipasarkan, potensi perusahaan, lokasi
perusahaan dan data visual dari perusahaan.
Gambar 2.2 Logo Patisserie and Bistro “Sugabites”.
“Sugabites” merupakan nama perusahaan yang diangkat untuk
dijadikan sebagai data perusahaan dalam perancangan promosi ini.Perusahaan
Patisserie and Bistro “Sugabites” ini dikelola oleh Fanda Soesilo dan
Mairawati Soesilo sejak tahun 2011. Pastry dan cake merupakan produk yang
dipasarkan dari awal mula berdirinya perusahaan hingga saat ini dan menjadi
produk andalan atau utama dari perusahaan ini. Perusahaan berpotensi untuk
menjadi market leader dalam patisserie dengan memberikan kebersihan dan
fresh ini dalam penyajiannya dan merupakan salah satu pelopor patisserie
bergaya cafe. Peluang bisnis dari Patisserie and Bistro “Sugabites” ini cukup
bagus dikarenakan tergolong unik dan menjadi suatu ciri khas tersendiri
dengan konsep bakery cafe. Harga yang ditawarkan oleh Patisserie and Bistro
“Sugabites” ini juga terjangkau mulai dari Rp. 10.000 hingga Rp 25.000.
Patisserie and Bistro “Sugabites” ini selalu menggunakan bahan baku yang
fresh dan tanpa bahan pengawet, sehingga kualitas dan rasa produk tidak perlu
diragukan lagi.
Lokasi dari Patisserie and Bistro “Sugabites” ini berada di Jl. Manyar
Kertoarjo VII/2 dan di Loop Surabaya.
17 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.3 Gerai Patisserie and Bistro “Sugabites”.
Gambar 2.4 Gerai Patisserie and Bistro “Sugabites”.
Gambar 2.5 Gerai Patisserie and Bistro “Sugabites”.
2.3 Data Produk
Nama Brand dari produk patisserie ini adalah “Sugabites”. Patisserie
and Bistro “Sugabites” merupakan sebuah bakery cafe yang menyediakan
berbagai macam produk dari bakery, cakes, cookies dan baby bites. Pada
18 Universitas Kristen Petra
pilihan menu bakery terdapat cheese stick, cinnamon rolls, eclairs, grissini,
guava rolls, banana bread dan grandma spikoe. Untuk menu cakes terdapat
banana guava, black chocolate garlic, carlie, darren’s greenies, hazelnut
cheese dream, lemon basil pie, nihon no chizukeki dan red velvet. Pilihan
menu cookies yaitu dark almonds, green tea almonds, healthy seeds, oats
cranberry, orange ginger dan vanilla butter. Menu untuk baby bites yaitu cup-
cake, dan birthday cake. Pembelian cakes ini tidak diharuskan membeli 1
cake atau whole cake secara langsung tetapi juga tersedia dalam beberapa
varian seperti membeli 1 potong atau 1 slice saja atau pun membeli 1 cakes
dengan memilih rasa yang berbeda-beda.
Gambar 2.6 Daftar harga Patisserie and Bistro
“Sugabites”.
Positioning dalam produk ini yaitu menggunakan bahan baku fresh,
alami dan tanpa adanya bahan pengawet, sehingga tidak perlu diragukan lagi
untuk kualitas dan juga rasanya. USP yang diambil adalah menjadikan
Patisserie and Bistro “Sugabites” sebagai bakery cafe yang memiliki aneka
macam cake, kue kering, dan juga kue basah. Sedangkan untuk kompetitor
lainnya hanya mencangkup sejenis macam kue dan hanya seperti toko roti
biasa. Dengan adanya positioning dan USP ini dapat membantu dalam
melakukan promosi dari Patisserie and Bistro “Sugabites”. dengan tujuan
untuk meningkatkan angka produksi dan penjualan.
19 Universitas Kristen Petra
Target audiences dari Patisserie and Bistro “Sugabites” yaitu
1. Demografis :
- Usia : 25 – 45 Tahun
- Jenis Kelamin : Pria dan wanita
- SES : B - A
2. Geografis :
- Bertempat tinggal di daerah kota Surabaya, Indonesia.
3. Behavioral :
- Memiliki banyak relasi, mementingkan kualitas dan mutu dari
makanan / minuman yang dikonsumsi,
4. Psikografis :
- Konsumen yang konsumtif, sosialita, dan hang-out bersama
rekan-rekannya.
Gambar 2.7 Foto produk Patisserie and Bistro “Sugabites”.
20 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.8 Foto produk Patisserie and Bistro “Sugabites”.
Kegiatan promosi yang selama ini telah dilakukan masih sedikit
seperti menyebarkan brosur, door-to-door atau memberikan kabar
melalui mulut ke mulut, menggunakan social media seperti facebook,
blackberry messanger, line, dan juga instagram dan voucher melalui -
raja-voucher. Media promosi yang telah dilakukan selama ini masih
kurang dan masih terbatas.
Gambar 2.9 Kegiatan promosi yang pernah dilakukan oleh
Patisserie and Bistro “Sugabites”.
2.4 Analisis Pemasaran
Market Share atau omset yang didapat oleh Patisserie and Bistro
“Sugabites” setiap bulannya yakni empat juta rupiah sampai tujuh juta rupiah.
21 Universitas Kristen Petra
Pendistribusian Patisserie and Bistro “Sugabites” ini pada awalnya dijual
dengan cara menggunakan social media untuk menarik konsumen, kemudian
menyebarkan media brosur dan door-to-door di area Surabaya.
Konsumen dari Patisserie and Bistro “Sugabites” ini pada awalnya
hanya teman, dan saudara. Setelah berkembang hingga saat ini dipasarkan ke
masyarakat Surabaya Timur, dan Barat dengan tingkat ekonomi menengah
keatas.
Citra perusahaan Patisserie and Bistro “Sugabites” ini adalah sebuah
perusahaan yang menjual produk makanan ringan seperti roti, dan cake tanpa
menggunakan bahan pengawet yang kualitas dan rasanya terjamin,
Konsentrasi pasar Patisserie and Bistro “Sugabites” ini terutama dari by
orders.
2.4.1 Analisis Potensi Pasar
Patisserie and Bistro “Sugabites” ini dipasarkan di wilayah kota
Surabaya Timur, Tengah dan Barat. Pangsa pasar terbesar dari Patisserie
and Bistro “Sugabites” berada di Loop, Surabaya Barat dengan pembeli
terbesar yaitu kelas ekonomi menengah keatas.
Perusahaan Sugabites mempunyai keinginan untuk meningkatkan
jumlah produksi dan penjualan serta memberikan brand image konsep
bakery cafe kepada masyarakat Surabaya.
Target penjualan untuk 1 tahun kedepan adalah meningkatkan dan
memperluas ke seluruh wilayah Surabaya (bagian utara, timur, selatan,
tengah dan barat).
2.4.2 Analisis Produk Kompetitor
Kompetitor 1
Kompetitor dari Patisserie and Bistro “Sugabites” adalah Corica
Pastries di Jl. Biliton No. 40, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Nama
22 Universitas Kristen Petra
produk Corica Pastries yaitu Australian Style Pastry. Jenis yang
dipasarkan adalah apple strudel, whole cakes, pastries, bread, pasta,
dan sandwich. Cake yang ditawarkan oleh Corica Pastries ini
merupakan cake ala Australia dengan sweet based. Konsumen dari
Corica Pastries berasal dari masyarakat Surabaya kalangan menengah
hingga ke menengah atas.
Gambar 2.10 Chocolate Aboslute by Corica
Pastries
Sumber : coricapastries.co.id
Gambar 2.11 Apple Slice by Corica Pastries
Sumber : coricapastries.co.id
23 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.12 Bombolini Ciocolato by Corica
Pastries
Sumber : coricapastries.co.id
Konsentrasi pasar Corica Pastries yaitu penjualan dalam negeri.
Promosi yang dilakukan oleh Corica Pastries antara lain:
• Social Media : Instagram, dan Facebook.
Kompetitor 2
Kompetitor dari Patisserie and Bistro “Sugabites” adalah Komugi
Boulangerie di Jl. Manyar Kertoarjo No. 52, Mojo, Gubeng, Surabaya,
Jawa Timur. Nama produk dari Komugi Boulangerie yaitu mixed
Japanese Style Pastry dan French Pastry. Jenis produk yang dipasarkan
oleh Komugi Boulangerie yaitu french bread, cake, buns, cookies,
croissant, healthy bread, white bread, dan parcel. Komugi Boulangerie
menawarkan perpaduan dari roti ala Jepang dengan roti ala Prancis
menjadi lezat dan tentunya juga sehat untuk dikonsumsi..
Konsumen Komugi Boulangerie ini adalah masyarakat Surabaya
dari kalangan menengah hingga menengah ke atas.
24 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.13 Soft Cheese Cake by Komugi Boulangerie
Sumber : komugi.co
Gambar 2.14 Cheese Croissant by Komugi Boulangerie
Sumber : komugi.co
Gambar 2.15 Cronut by Komugi Boulangerie
Sumber : komugi.co
Konsentrasi pasar Komugi Boulangerie adalah keluarga, kantor,
dan sosialita dari semua kalangan (SES B-A) terutama pada orang tua
dan anak-anak di Surabaya.
25 Universitas Kristen Petra
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Komugi Boulangerie yaitu
melalui sebar brosur, media social dari twitter dan facebook.
2.5 Analisis Data
2.5.1 Analisa SWOT
- Strength
Produk Sugabites Patisserie ini memiliki bahan baku kualitas yang
terjaga tanpa mengunakan bahan pengawet / kimia dan juga memiliki
rasa yang enak, dan juga memiliki konsep sebagai cafe yang cocok
untuk tea-time, meeting, reuni, arisan dan lain-lain.
- Weakness
Masyarakat di Surabaya tidak mengetahui tentang Sugabites
Patisserie dan juga kurangnya media promosi yang efektif dilakukan
oleh Sugabites Patisserie ini.
- Opportunity
Adanya berbagai macam promosi mulai dari diskon harga, bazaar,
sosmed event, dan lain-lain yang diharapkan meningkatkan intensitas
konsumen dalam pembelian. Mampu memecahkan masalah yang
menjadi kebutuhan dari target audience.
- Threat
Adanya kompetitor yang sekelas dengan Sugabites Patisserie yang
mempromosikan dengan harga yang relatif murah mulai dari diskon dan
juga bundle pembelian maupun bazaar. Maka diperlukan perancangan
promosi yang sangat efektif untuk dapat mencapai target dan dapat
bersaing dengan kompetitor lainnya. Masyarakat di Surabaya mengira
bahwa Sugabites Patisserie ini adalah toko roti saja, sehingga kurang
mengetahui tentang cafe yang ada pada Sugabites Patisserie ini.
26 Universitas Kristen Petra
Differensiasi yang didapatkan dari produk Patisserie and Bistro
“Sugabites” dibandingkan dari kompetitor lainnya yaitu produk
Patisserie and Bistro “Sugabites” ini tidak menggunakan bahan
pengawet dan juga dapat menikmati produk ini dengan bersantai di cafe
milik Patisserie and Bistro “Sugabites”.
Personality dari target audience yaitu konsumtif dan juga memiliki
banyak relasi sehingga dating bersamaan dengan rekan dan relasinya di
Patisserie and Bistro “Sugabites”.
Source of Authority dari Patisserie and Bistro “Sugabites” adalah
berawal dari membuat kue pengantin atau wedding cake yang hanya
menerima orderan melalui online atau sms dan telepon hingga sekarang
membuka bakery café.
Fungsional yang didapatkan dari Patisserie and Bistro “Sugabites”
adalah sebuah toko roti sekaligus para pengunjung atau customer yang
datang dapat menikmati produk dari Patisserie and Bistro “Sugabites”
sambal santai di cafe yang disediakan dan juga produk dari Patisserie
and Bistro “Sugabites” ini memiliki rasa yang enak serta tidak
menggunakan bahan pengawet.
Brand Essence yang didapat dari Patisserie and Bistro “Sugabites”
yaitu sebuah bakery cafe.
Customer insightnya yaitu Patisserie and Bistro “Sugabites”sebuah
toko roti yang memiliki konsep kafe, yang cocok untuk bersantai dan
bertemu rekan-rekan.
2.5.2 Kesimpulan
Dalam penelitian ini promosi diartikan sebagai sejenis komunikasi
yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang
dan jasa yang ditawarkan (Enis, 1974 : 378), strategi promosi adalah rencana
untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen promosi : periklanan,
hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan (McDaniel,
27 Universitas Kristen Petra
2001 : 146), sehingga analisa data dan perancangan akan dilakukan
berdasarkan teori-teori tersebut.
Hampir dari semua masyarakat di Surabaya menganggap bahwa
Patisserie dan Bistro “Sugabites” ini hanya sebuah toko roti seperti toko
roti lainnya. Namun Patisserie dan Bistro “Sugabites” memiliki konsep
bakery cafe yang cocok sebagai tempat nyaman untuk bercakap-cakap /
ngobrol dengan keluarga, teman, bertemu relasi bisnis, ataupun para
eksekutif muda yang sekedar ingin mendapatkan inspirasi ataupun tea time
di Patisserie dan Bistro “Sugabites” sehingga masuk dengan life style
masyarakat modern di Surabaya.
Melalui ini dapat disimpulkan bahwa Patisserie dan Bistro “Sugabites”
sangat perlu untuk melakukan kegiatan promosi untuk mempertahankan
konsumennya yang sekarang sekaligus untuk menarik konsumen baru yang
belum atau sudah mengetahui Patisserie dan Bistro “Sugabites” namun
belum pernah membeli dan mencoba produk Patisserie dan Bistro
“Sugabites”.