Post on 02-Mar-2018
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
1/17
1. Definisi Persalinan NormalPersalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak
mengakibatkan perubahan serviks (AP , !""#).Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin $ uri), yang dapat
hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat%alat serta tidak melukai ibu dan
bayi yang umumnya berlangsung kurang dari !& jam ('ustam ochtar, **#).
2. Penyebab Timbulnya Persalinan ('ustam ochtar, **#)+al yang menyebabkan timbulnya persalinan belum diketahui benar, yang ada
hanyalah merupakan teori%teori yang kompleks antara lain dikemukakan aktor% aktor
humoral, struktur rahim, pengaruh tekanan pada sara dan nutrisi. -eberapa teori mengenai
timbulnya persalinan yaitu a. /eori penurunan hormone
/erjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron pada %! minggu sebelum
partus dimulai. Progesteron bekerja sebagai penenang otot%otot polos rahim dan akanmenyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron
turun. b. /eori plasenta menjadi tua
+al tersebut akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang
menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.c. /eori distensi rahim
'ahi yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot%otot rahim, sehingga
mengganggu sirkulasi utero%plasenter.
d. /eori iritasi mekanik 0i belakang serviks terletak ganglion servikale ( leksus 1rankerhauser). -ila ganglion ini
digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul konterkasi uterus.e. Induksi partus (Induction o labour)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan ) 2agang laminaria beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis srvikalis dengan
tujuan merangsang leksus 1rankerhauser !) Amniotomi pemecahan ketuban3) ksitosin drip pemberian oksitosin menurut tetesan per in us.
3. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan ('ustam ochtar, **#)
4ebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya 5anitamemasuki 6bulannya atau 6minggunya atau 6harinya yang disebut kala pendahuluan
( preparatory stage of labor ). Ini memberikan tenda%tanda sebagai berikut a. 8ightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara. b. Perut kelihatan lebih melebar, undus uteri turun.
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
2/17
c. Perasaan sering%sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terba5ah janin.d. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi%kontraksi lemah dari uterus,
kadang%kadang disebut 6 false labor pains .
e. 4erviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercamput darah(bloody show ).
4. Tanda-tanda Inpartua. Penipisan dan pembukaan serviks
b. 9ontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks ( rekuensi minimal ! kali dalam
" menit)c. :airan lendir bercampur darah ( show ) melalui vagina (AP , !""#)
5. Faktor-faktor yan berperan dalam persalinan ('ustam ochtar, **#)
a. 9ekuatan mendorong janin keluar ( power ) ) +is (kontraksi uterus)!) 9ontraksi otot%otot dinding perut3) 9ontraksi dia ragma&) 0an ligamentous action terutam ligamen rotundum
b. 1aktor janinc. 1aktor jalan lahir
!. "ala Persalinan (AP , !""#)) 1ase kala I persalinan (1ase Pembukaan)
9ala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat ( rekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap ( " cm).
9ala I persalinan terdiri atas dua ase, yaitu ase laten dan ase akti a. 1ase laten pada kala I persalinan
0imulai sejak a5al berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap.-erlangsung hingga serviks membuka kurang dari & cm.Pada umumnya, ase laten berlangsung hampir atau hingga # jam.
b. 1ase akti pada kala I persalinan 1rekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap
(kontraksi dianggap adekuat;memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam5aktu " menit dan berlangsung selama &" detik atau lebih)0ari pembukaan & cm hingga pencapaian pembukaan lengkap atau " cm,
akan terjadi dengan kecepatan rata%rata cm per jam (nulipara atau
primigravida) atau lebih dari cm hingga ! cm (multipara)/erjadi penurunan bagian terba5ah janin
!) 1ase 9ala II persalinan (9ala Pengeluaran
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
3/17
eningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah/anda pasti kala II ditentukan melalui periksa dalam yang hasilnya adalah
Pembukaan serviks telah lengkap/erlihatnya kepala bayi melalui introitus vagina
3) 1ase 9ala III Persalinan (9ala Pengeluaran >ri)Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban.Pada kala III persalinan, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti
penyusutan vulume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini
menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. 9arena tempat
perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka
plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. 4etelah
lepas, plasenta akan turun ke bagian ba5ah uterus atau ke dalam vagina./anda%tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal diba5ah ini Perubahan bentuk dan tinggi undus
4etelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk
bulat penuh dan tinggi undus biasanya diba5ah pusat. 4etelah uterus
berkontraksi dan plasenta terdorong ke ba5ah, uterus berbentuk segitiga atau
seperti buah pear atau alpukat dan undus berada diatas pusat (seringkali
mengarah ke sisi kanan) /ali pusat memanjang
/ali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (/anda Ah eld) 4emburan darah mendadk dan singkat
0arah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta
keluar dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah dalam ruang diantara
dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya
maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.
&) 1ase 9ala I= PersalinanPersalinan kala I= dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir ! jam setelah
itu. +al yang harus dilakukan setelah plasenta lahir yaitu 8akukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus berkontraksi
baik dan kuat?valuasi tinggi undus dengan meletakkan jari tangan secara melintang dengan
pusat sebagai patokan. >mumnya, undus uteri setinggi atau beberapa jari
diba5ah pusatPerkirakan kehilangan darah secara keseluruhanPeriksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laseras atau episiotomi) perineum?valuasi keadaan umum ibu0okumentasikan semua asuhan dan temuan selama persalinan kala empat di
bagian belakang partogra , segera setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian
dilakukan.
. #ekanisme Persalinan Normal (4ar5ono, !""@)
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
4/17
+ampir * B janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada
presentasi kepala ini ditemukan C @# B ubun%ubun kecil terletak kiri depan, C !3B di
kanan depan, C B di kanan belakang, dan C # B di kiri belakang. 9eadaan ini
mungkin disebabkan terisinya ruangan di sebelah kiri belakang oleh kolon sigmoid dan
rektum.+is adalah salah satu kekuatan pad ibu yang menyebabkan serviks membuka dan
medorng janin ke ba5ah. Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala
akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.asuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan sinklitismus,
ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul. 0apat
pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu kepala janin miring
dengan bidang pintu atas panggul. Asinlitismus anterior menurut aegele ialah apabila
arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul.0engan leksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling
kecil, yakni dengan diameter suboksipitobregmatikus (*,@ cm) dan dengan
sirkum erensia suboksipitobregmatikus (3! cm). 4ampai di dasar panggul kepala janin
berada dalam di dalam keadaan leksi maksimal. 9epala yang sedang turun menemui
dia ragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke ba5ah depan. Akibat kombinasi
elastisitas dia ragma pelvis dan tekanan intrauterin disebabkan oleh his yang berulang%
ulang, kepala mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi dalam. 0i dalam halmengadakan rotasi ubun%ubun kecil akan berputar ke arah depan, sehingga di dasar
panggul ubun%ubun kecil berada di ba5ah sim isis. 4esudah kepala janin sampai di
dasar panggul dan ubun%ubun kecil di ba5ah sim isis, maka dengan subosiput sebagai
hipomoklion, kepala mengadakan gerakan de leksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap
his, vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak. Perineum menjadi makin
lebar dan tipis, anus membuka dinding rektu. 0engan kekuatan his bersama dengan
kekuatan mengedan, berturut%turut tampak bregma, dahi, muka, akhirnya dagu. 4esudah
kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi yang disebut putaran paksi luar.-ahu melintasi pintu atas panggul delam keadaan miring. 0i dalam rongga
panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga
di dasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan, bahu akan berada dalam posisi depan
belakang. 4elanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu baru kemudian bahu
belakang. 0emikian pula dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian
trokanter belakang, kemudian bayi lahir seluruhnya.
$. "%N&'P D$&$( $&)*$N "'P'($+$T$N1. Pen ka,ian (AP , !""#)
/ujuan pengkajian adalah mengumpulkan in ormasi tentang ri5ayat kesehatan,
kehamilan dan persalinan. In ormasi ini digunakan dalam proses membuat keputusan klinik
untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan rencana asuhan kepera5atan yang sesuai.
/anyakan pada ibu
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
5/17
ama, umur, alamat 2ravida dan para +ari pertama haid terakhir 9apan bayi akan lahir (menurut ta siran ibu) 'i5ayat alergi obat%obatan tertentu 'i5ayat kehamilan sekarang 'i5ayat kehamilan sebelumnya 'i5ayat medis lainnya (masalah pernapasan, hipertensi, gangguan jantung,
berkemih, dll) asalah medis saat ini (sakit kepala, gangguan pengelihatan, pusing atau nyeri
epigastrium bagian atas)
Pemeriksaan fisik (AP , !""#)Pemeriksaan isik bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan ibi dan bayinya serta
tingkat kenyamanan isik ibu bersalin. +asil pemeriksaan isik dan anamnesis
digunakan untuk menegakkan diagnosisi dan mengembangkan rencana asuhan
kepera5atan yang paling sesuai dengan kondisi ibu. Pemeriksaan harus yang dilakukan
yaitu Pemeriksaan umum yang meliputi tekanan darah, nadi, pernapasan, re leks, jangtung
paru%paru, berat badan, tinggi badan, dll. Pemeriksaan abdomen
4ebelum melakukan pemeriksaan abdomen, pastikan dulu bah5a ibu sudah
mengosongkan kandung kemihnya, kemudian minta ibu untuk berbaring. /empatkan
bantal di ba5ah kepala dan bahunya dan minta untuk menekukkan lututnya.
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk a) enentukan tinggi undus uteri
Pastikan pengukuran dilakukan pada saat uterus tidak sedang berkontraksi
menggunakan pita pengukur. Ibu dengan posisi setengah duduk dan tempelkan
ujung pita (posisi melebar) mulai dari tepi atas sim isis pubis, kemudian
rentangkan pita mengikuti aksis;linea mediana dinding depan abdomen hingga ke
puncak undus.
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
6/17
berakhir. 8akukan penilaian 0
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
7/17
/ampak rileks;tenang diantara kontraksi'encana 9epera5atan 9aji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat verbal maupun nonverbal.
(';/indakan dan reaksi nyeri adalah individual dan berdasarkan pengalaman masa lalu) -antu dalam penggunaan teknik pernapasan;relaksasi yang tepa pada masase abdomen
(';0apat memblok impuls nyeri dalam korteks serebral melalui respons kondisi danstimulasi kutan, memudahkan kemajuan persalinan normal)
-antu tindakan kenyamanan ( isalnya gosokan punggung;kaki, tekanan sakral,
perubahan posisi)('; eningkatkan relaksasi, posisi miringmenurunkan tekanan uterus pada vena kava,
tetapi pengubahan posisi secara periodik mencegah iskemia jaringan;kekakuan otot dan
meningkatkan kenyamanan) Anjurkan klien untuk berkemih setiap %! jam
('; empertahankan kandung kemih bebas distensi, yang dapat meningkatkan
ketidaknyamanan) +itung 5aktu dan catat rekuensi, intensitas, dan durasi pola kontraksi uterus setiap 3"
menit('; emantau kemajuan persalinan dan memberikan in ormasi untuk klien)
-eritahu klien untuk tidak mengejan dulu sebelum pembukaan lengkap('; encegah terjadinya kelelahan)
!. 'isiko tinggi terhadap in eksi maternal berhubungan dengan prosedur invasi ,
pemeriksaan vagina berulang, kontaminasi ekal, membran amniotik ruptur./ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E# jam, diharapkan tidak
terjadi in eksi dengan kriteria enggunakan teknik untuk meminimalkan risiko in eksi
-ebas dari tanda%tanda in eksi tidak terjadi demam, cairan amniotik jernih,
tidak ber5arna dan tidak berbau)
'encana 9epera5atan 8akukan pemeriksaan vagina a5al F ulangi bila pola kontraksi atau perilaku klien
menandakan kemajuan persalinan bermakna(';Pengulangan pemeriksaan vagina berperan dalam insiden in eksi saluran asenden)
/ekankan pentingnya mencuci tangan yang baik dan tepat('; enurunkan risiko yang memerlukan;menyebarkan agen)
2unakan teknik aseptik selama pemeriksaan vagina('; embantu mencegah pertumbuhan bakteri F membatasi kontaminan dari pencapaian
ke vagina) -erikan;anjurkan pera5atan perineal setelah eliminasi F setiap & jam dan sesuai
indikasi, ganti pembalut;linen bila basah('; enurunkan insiden in eksi saluran asenden)
Pantau dan gambarkan karakter cairan amniotik (';Pada in eksi, cairan amniotik menjadi lebih kental dan kuning pekat dan bau kuat
dapat dideteksi) Pantau suhu, nadi, pernapasan sesuai indikasi
(';0alam & jam setelah membran ruptur, insiden korioamnionitis meningkat secara
progresi sesuai 5aktu ditunjukkan dengan peningkatan tanda%tanda vital)
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
8/17
-erikan cairan oral dan parenteral sesuai indikasi('; empertahankan hidrasi dan rasa umum terhadap kesejahteraan)
9olaborasi pemberian antibiotik pro ilaktik I= jika diindikasikan('; Antibiotik dapat melindungi perkembangan korioamnionitis pada klien berisiko)
3. 'isiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan hipoksia jaringan;hiperkapneuatau in eksi./ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E# jam, diharapkan tidak
terjadi cedera pada janin dengan kriteria evaluasi enunjukkan 0
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
9/17
(';4tres mengakti kan sistem adrenokortikal hipo isis%hipotalamik, yang meningkatkan
retensi dan resorpsi natrium dan air dan meningkatkan eksresi kalium. 'esorpsi natrium
dan air dapat memperberat perkembangan toksemia intapartal;hipertensi, kehilangan
kalium dapat memperberat penurunan aktivitas miometrik) Pantau pola kontraksi uterus, laporkan dis ungsi persalinan
(';Pola kontraksi hipertonik atau hipotonik dapat terjadi bila stres menetap dan
memperpanjang pelepasan katekolamin) Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan, masalah dan rasa takut
(';4tres, rasa takut dan ansietas mempunyai e ek yang dalam pada proses persalinan,
sering memperlama ase pertama karena penggunaan cadangan glukosa F menyebabkan
kelebihan epine rin yang dilepaskan dari stimulasi adrenal, yang menghambat aktivitas
miometrial F dan meningkatkan kadar norepine rin yang cendrung meningkatkan
aktivitas uterus) 0emonstrasikan metode persalinan dan relaksasi, berikan tindakan kenyamanan
('; enurunkan stresor yang dapat memperberat ansietasF memberikan strategi koping)
b. (en/ana "epera0atan Persalinan "ala II Pen eluaran. yeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi,
dilatasi;peregangan jaringan, kompresi sara , pola kontraksi semakin intensi /ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E! jam, diharapkan nyeri
berkurang dengan kriteria evaluasi engungkapkan penurunan nyeri
enggunakan teknik yang tepat untuk mempertahankan kontrol, istirahat
di antara kontraksi.'encana 9epera5atan Identi ikasi derajat ketidaknyamanan dan sumbernya
('; engklari ikasi kebutuhan F memungkinkan intevensi yang tepat) Pantau dan catat aktivitas uterus pada setiap kontraksi
('; emberikan in ormasi;dokumentasi legal tentang kemajuan kontinu F membantu
mengidenti ikasi pola kontraksi abnormal, memungkinkan pengkajian dan intervensi
segera) -erikan dukungan dan in ormasi yang berhubungan dengan kemajuan persalinan
(';Pertahankan supaya pasangan tetap mendapatkan in ormasi tentang perkiraan
kelahiran F menguatkan bah5a upaya%upaya yang dilakukan itu berarti) Anjurkan klien atau pasangan untuk mengatur upaya mengejan dengan spontan,
daripada dilakukan terus%menerus, mendorong selama kontraksi(';>paya mengejan spontan yang bukan terus menerus menghindari e ek negati dai
valsava manuver berkenaan denan penurunan kadar oksigen ibu dan janin) Pantau penonjolan perineal dan rektal, pembukaan muara vagina dan tempat janin
(';Pemutaran anal ke arah luar dan penonjolan perineal terjadi saat verteks janin turun,
menandakan kebutuhan untuk persiapan kelahiran) -antu klien memilih posisi optimal untuk mengejan ( is jongkok, rekumben lateral,
posisi semi o5ler atau penggunaan kursi melahirkan. 9aji kee ekti an upaya untuk
mengejan F bantu klien untuk merelakskan semua otot dan beristirahat diantara
kontraksi
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
10/17
(';Posisi yang tepat dengan relaksasi jaringan perineal mengoptimalkan upaya
mengejan, memudahkan kemajuan persalinan, menurunkan ketidaknyamanan dan
menurunkan kebutuhan terhadap penggunaan orsep)
!. 9elelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, peningkatankebutuhan energi, adanya nyeri/ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E! jam, diharapkan kelelahan
berkurang dengan kriteria evaluasi -erpartisipasi secara akti dalam aktivitas mengejan9lien tampak rileks;tenang diantara upaya mengejan
'encana 9epera5atan 9aji tingkat keletihan dan perhatikan aktivitas;istirahat segera sebelum a5itan
persalinan(';
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
11/17
(';=alsava manuver yang lama dan berulang, terjadi bila klien menahan napas saat
mendorong terhadap glotis yang tertutup, akhirnya mengganggu aliran bali vena dan
menurunkan curah jantung, /0 dan tekanan nadi) Pantau 0
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
12/17
Anjurkan klien;pasangan untuk inhalasi dan ekhalasi setiap "%!" detik selama upaya
mengejan, pantau respon untuk upaya mendorong('; embantu mempertahankan kadar oksigen adekuat)
9aji 0
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
13/17
('; enggantikan kehilangan cairan)
7. 'isiko tinggi terhadap in eksi maternal berhubungan dengan prosedur invasi berulang,
trauma jaringan, persalinan lama atau pecah ketuban./ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E! jam, diharapkan tidak
terjadi in eksi dengan kriteria enggunakan teknik untuk meminimalkan risiko in eksi
-ebas dari tanda%tanda in eksi tidak terjadi demam, cairan amniotik jernih,
tidak ber5arna dan tidak berbau)'encana 9epera5atan 8akukan pera5atan perineal setiap & jam (lebih sering bila ketuban telah pecah untuk
5aktu yang lama dengan menggunakan asepsis medis)('; embantu meningkatkan kebersihan F mencegah terjadinya in eksi uterus asenden
dan kemungkinan sepsis) 8akukan pemeriksaan vagina hanya bila sangat perlu dengan menggunkan teknik
aseptik (';Pemeriksaan vagina berulang meningkakan risiko in eksi endometrial)
Pantau suhu, nadi, pernapasan sesuai indikasi(';Peningkatan suhu atau nadi lebih besar dari "" dpm dapat menandakan in eksi)
9olaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi(';0igunakan sebagai pro ilaktik pertumbuhan organisme yang dapat menimbulkan
in eksi)
/. (en/ana "epera0atan Persalinan "ala III Pen eluaran Plasenta. yeri akut berhubungan dengan trauma jaringan, respons isiologis setelah melahirkan
/ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E " menit, diharapkan nyeri
berkurang dengan kriteria engungkapkan penatalaksanaan;reduksi nyeri
'encana 9epera5atan -antu dengan penggunaan teknik pernapasan yang tepat
(';Pernapasan membantu mengalihkan perhatian langsung dari ketidaknyamanan,
meningkatkan relaksasi) 2anti pakaian dan linen basah
('; eningkatkan kenyamanan, hangat dan kebersihan) -erikan selimut penghangat
(';/remor;menggigil pada pasca melahirkan mungkin karena hilangnya tekanan secara
tiba%tiba pada sara pelvis atau kemungkinan dihubungkan dengan trans usi jenin ke ibu
yang terjadi pada pelepasan plasenta) -antu dalam perbaikan episiotomi bila perlu
(';Penyambungan tepi%tepi memudahkan penyembuhan)
!. 'isiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurang;pembatasan masukan oral,
muntah, dia oresis, peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari, atonia uterus,laserasi jalan lahir./ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E " menit, diharapkan tidak
terjadi kekurangan cairan dengan kriteria enunjukkan /0 dan nadi dalam batas normal, nadi dapat diraba
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
14/17
9ontraksi adekuat dari uterus dengan kehilangan darah dalam batas
normal'encana 9epera5atan Instruksikan klien untuk mendorong pada kontraksi F bantu mengarahkan perhatiannya
untuk mengejan(';Perhatian klien secara alami pada bayi baru lahir F selain itu, keletihan dapat
mempengaruhi upaya%upaya individu dan ia memerlukan bantuan dalam mengarahkan
ke arah membantu pelepasan plasenta) 9aji tanda vital sebelum dan setelah pemberian oksitosin
(';? ek samping oksitosin yang sering terjadi adalah hipertensi) Palpasi uterus, perhatikan 6ballooning
('; enunjukkan relaksasi uterus dengan perdarahan ke dalam rongga uterus) Pantau tanda dan gejala kehilangan cairan berlebihan atau syok
(';+emoragi dihubungkan dengan kehilangan cairan lebih besar dari @"" ml dapat
dimani estasikan oleh peningkatan nadi, penurunan /0, sianosis, disorientasi, peka
rangsang dan penurunan kesadaran) /empatkan bayi di payudara klien bila ia merencanakan untuk memberi A4I
(';Penghisapan merangsang pelepasan oksitosin dari hipo isis posterior, meningkatkan
kontraksi miometrik dan menurunkan kehilangan darah) asase uterus perlahan setelah pengeluaran plasenta
('; iometrium berkontraksi sebagai respons terhadap rangsang taktil lembut,
karenanya menurunkan aliran lochea dan menunjukkan bekuan darah)
:atat 5aktu dan mekanisme pelepasan plasenta(';Pelepasan harus terjadi dalam @ menit setelah kelahiran. 9egagalan untuk lepas
memerlukan pelepasan manual. 8ebih banyak 5aktu diperlukan bagi plasenta untuk
lepas, dan lebih banyak 5aktu dimana miometrium tetap rileks, lebih banyak darah
hilang) +indari menarik tali pusat secara berlebihan
(';9ekuatan dapat menimbulkan putusny tali pusat dan retensi ragmen plasenta,
meningkatkan kehilangan darah) 9olaborasi pemberian cairan melalui rute parenteral
(';-ila kehilangan cairan berlebihan, penggantian secara parenteral membantumemperbaiki volume sirkulasi dan oksigenasi dari organ vital)
9olaborasi pemberian oksitosin melalui rute I atau I= drip diencerkan dalam larutan
elektrolit sesuai indikasi('; eningkatkan e ek vasokontriksi dalam uterus untuk mengontrol perdarahan pasca
partum setelah pengeluaran plasenta)
3. 'isiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan posisi selama melahirkan,
kesulitan pelepasan plasenta
/ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E " menit, diharapkan tidak terjadi cedera terhadap ibu dengan kriteria
-ebas dari cedera maternal'encana 9epera5atan Palpasi undus dan masase dengan perlahan
('; emudahkan pelepasan plasenta) asase undus secara perlahan setelah pengeluaran plasenta
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
15/17
('; enghindari rangsangan;trauma berlebihan pada undus) -ersihkan vulva dan perineum dengan air dan larutan antiseptik steril, berikan
pembalut.('; enghilangkan kemungkinan kontaminan yang dapat mengakibatkan in eksi
saluran asenden selama periode pascapartum) 'endahkan kaki klien secara simultan dari pijakan kaki
('; embantu menghindari regangan otot) 9olaborasi pemberian oksitosin I=, posisikan kembali uterus di ba5ah pengaruh
anastesi, dan berikan ergonovin maleat I setelah penempatan uterus kembali('; eningkatkan kontraktilitas miometrium uterus)
9olaborasi pemberian antibiotik pro ilaktik ('; embatasi potensial in eksi endometrial)
d. (en/ana "epera0atan Persalinan "ala I
. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi;peningkatan perkembangananggota keluarga/ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E! jam, diharapkan tidak
terjadi perubahan dalam proses keluarga dengan kriteria enggendong bayi saat ibu dan neonatus memungkinkanendemonstrasikan perilaku kedekatan dan ikatan yang tepat
'encana 9epera5atan Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh dan memeriksa bayi, lebih disukai
bersentuhan kulit dengan kulit(';
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
16/17
Anjurkan dan bantu pemberian A4I, tergantung pada pilihan klien dan keyakinan(';9ontak a5al mempunyai e ek positi pada durasi pemberian A4I F kontak kulit
dengan kulit dan mulainya tugas ibu meningkatkan ikatan)
7/26/2019 168482389 LP Persalinan Normal
17/17
('; eningkatkan volume darah dan menyediakan vena terbuka untuk pemberian obat%
obatan darurat bila diperlukan) 9olaborasi pemberian oksitosin, tingkatkan kecepatan in us oksitosin I= per protokol
bila perdarahan uterus menetap
('; erangsang kontraktilitas miometrium, menutup pembuluh darah yang terpajan pada sisi bekas plasenta dan menurunkan kehilangan darah)
3. yeri akut berhubungan dengan trauma mekanis;edema jaringan, kelelahan isik dan
psikologis, ansietas/ujuan 4etelah diberikan asuhan kepera5atan selama E! jam, diharapkan nyeri
berkurang dengan kriteria enunjukkan postur dan ekspresi 5ajah rileks
'encana 9epera5atan 9aji si at dan derajat ketidanyamanan, jenis melahirkan, si at kejadian intrapartal, lama
persalinan dan pemberian analgesia('; embantu mengidenti ikasi aktor% aktor yang memperberat ketidaknyamanan
;nyeri) -eri ucapan selamat klien;pasangan pada kelahiran bayi baru lahir
('; eningkatkan rasa puas, harga diri positi dan kesejahteraan emosional) -erikan in ormasi rutin yang tepat tentang pera5atan rutin selama periode pascapartum
(';In ormasi dapat mengurangi ansietas berkenaan dengan rasa takut tentang
ketidaktahuan, yang dapat memperberat persepsi nyeri) 9aji adanya tremor pada kaki atau tubuh atau gemetar tidak terkontrol
(';/remor pasca kelahiran mungkin disebabkan karena bebas dari tekanan pada nervus
pelvis secara tiba%tiba atau mungkin berhubungan dengan tran usi janin ke ibu yang
terjadi dengan pemisahan plasenta) Anjurkan penggunaan teknik pernapasan relaksasi
('; eningkatkan rasa kontrol dan dapat menurunkan beratnya ketidaknyamanan
berkenaan dengan a terpain (kontraksi) dan masase undus) -erikan lingkungan yang tenang
(';Persalinan dan kelahiran adalah proses yang melelahkan, ketenangan dan istirahat
dapat mencegah kelelahan yang tidak perlu) 9olaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi(';Analgesik bekerja pada pusat otak lebih tinggi untuk menurunkan persepsi nyeri)