Post on 14-Jun-2015
BESARAN DAN SATUAN
Abdul Qodir, S.T.
Pendahuluan Standar Kompetensi
Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Kompetensi Dasar Mengukur besaran fisika (massa,
panjang, dan waktu) Materi Pokok
Besaran dan Pengukuran
Pengertian
Mengukur: membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan
Satuan: nilai standar bagi pembanding alat ukur
Besaran: segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
Contoh
Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam
Contoh
Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam
Besaran = JarakNilai Besaran= 90Satuan = km
Contoh
Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam
Besaran = waktu Nilai Besaran= 2,5 Satuan = jam
Contoh
Jarak Kota Malang – Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam
Besaran = kecepatan rata-rata Nilai Besaran= 36 Satuan = km/ jam
Besaran
Pokok
Turunan
Besaran yang satuannya telah ditetapkan (distandarkan)
Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
Besaran Pokok
Besaran Satuan
Panjang Meter (m)
Massa Kilogram (kg)
Waktu Sekon (s)
Arus listrik Ampere (A)
Suhu Kelvin (K)
Jumlah zat Mol
Intensitas cahaya Kandela (cd)
Besaran Pokok (Tambahan)
Besaran Satuan
Sudut datar Radian (rad)
Sudut ruang Steradian (sr)
Besaran Turunan
Besaran Satuan
Luas m2
Volume m3
Massa Jenis kg.m-3
Kecepatan m.s-1
Percepatan m.s-2
Gaya kg.m.s-2
Usaha kg.m2.s-2
Tekanan kg.m-1.s-3
Besaran Setara
Dua besaran setara jika dapat dinyatakan dengan satuan yang sama Panjang, lebar, dan tinggi adalah tiga
besaran yang setara karena dapat dinyatakan dengan m
Usaha setara dengan energi dengan satuan J
Berat setara dengan gaya dengan satuan N
Sistem Satuan Sistem lokal
Panjang: depa, jengkal, hasta, marhalah
Luas: tumbak Volume: kullah, kati, mud
Sistem Britania ( British System ) Panjang: foot (ft) Massa: pound (lb) Gaya: pound force (lbf)
Sistem Satuan Sistem Internasional (SI)
Panjang: Meter (m) Massa: Kilogram (kg) Waktu: Sekon (s) Arus listrik: Ampere (A) Suhu: Kelvin (K) Jumlah zat: Mol Intensitas cahaya: Kandela (cd)
Satuan SI pengganti satuan Standar
Besaran Satuan Satuan Pengganti
Gaya kg.m.s-2 Newton (N)
Usaha kg.m2.s-2 Joule (J)
Tekanan kg.m-1.s-2 Pascal (Pa)
Daya kg.m2.s-3 Watt (W)
Frekuensi s-1 Hertz (Hz)
Muatan listrik
A.s Coulomb (C)
Satuan Standar
Satu meter standar adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon
Satu kilogram standar adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Sevres, Prancis
Satuan Standar Satu sekon standar adalah waktu yang
dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali
Satu ampere standar didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10–7 Nm–1
Satuan Standar Satuan standar suhu adalah kelvin (K),
yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 dari suhu titik tripel air
Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 × 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu
Satuan Standar
Satu mol standar setara dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10-2 kg karbon-12
Awalan dalam SI
Awalan
Simbol
Faktor
Kilo K 103
Mega M 106
Giga G 109
Tera T 1012
Peta P 1015
Exa E 1018
Awalan
Simbol
Faktor
mili m 10-3
mikro µ 10-6
nano n 10-9
piko p 10-12
femco
f 10-15
ato a 10-18
Contoh
1 km = 1 x 103 m = 1000 m 2 nm = 2 x 10-9 m 3 MW = 3 x 106 W 40 µC = 40 x 10-6 C
Konversi Satuan
Konversi satuan adalah mengubah nilai besaran yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu menjadi nilai besaran yang sama yang dinyatakan dalam satuan yang berbeda
Konversi satuan dilakukan dengan mengalikan atau membagi nilai besaran dengan faktor konversi
Contoh
1 kg= 2,2046 lb (faktor konversi)
2,2046 lb3 kg = 3 kg x 6,6138 lb
1 kg
1 kg3 lb = 3 lb x ... kg
2,2046 lb
Contoh
3 mg = … kg ?
3310 g
3 mg = 3 mg x 3x10 g1 mg
3 3 63
1 kg3x10 g = 3x10 g x 3x10 kg
10 g
Kuis (10 menit)
1. Diketahui faktor konversi 1 in. = 2,54 cm
maka, a. 3 in. = … cmb. 3 cm = … in.
2. Konversikan sesuai satuan yang diminta:
a. 3 nm = … mmb. 3 GV = … mV
Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok
Dimensi Besaran Pokok
Besaran Satuan Dimensi
Panjang m L
Massa Kg M
Waktu s T
Arus listrik A I
Suhu K θ
Jumlah zat Mol N
Intensitas cahaya
cd J
Dimensi Besaran Turunan
Besaran Satuan Dimensi
Gaya N (kg.m.s-2) M.L.T-2
Usaha J (kg.m2.s-2) M.L2.T-2
Tekanan Pa (kg.m-1.s-
2)M.L-1.T-2
Daya W (kg.m2.s-3) M.L2.T-3
Frekuensi Hz (s-1) T-1
Muatan listrik
C (A.s) I.T
Dimensi Besaran Turunan
Kalor jenis Satuan: J.kg-1.K-1
Dimensi: M.L2.T-2.M-1.θ-1 = L2.T-2.θ-1
Dimensi Besaran Turunan
Persamaan gaya gravitasi Newton
F = Gaya gravitasi, N G = Tetapan gravitasi universal m1, m2 = massa benda 1 dan 2, kg r = jarak antara dua benda, m
Tentukan dimensi G
221
r
mmGF
Dimensi Besaran Turunan
221
r
mmGF
21
2
mm
FrG
2
2
][kg
NmG
2
22..][
M
LTLMG
231 ..][ TLMG
Tugas (1)
Latihan 1.1 No.1
Tugas (2) Persamaan gas ideal dirumuskan
sebagai berikut:pV = nRT
dengan, p = tekanan, PaV = volume, m3
n = jumlah zat, molR = tetapan gas idealT = suhu, K
Tentukan dimensi R
Pengukuran Besaran
Pengukuran panjang Pengukuran massa Pengukuran waktu
Alat Ukur Panjang
Mistar
Jangka sorong
Mikrometer Sekrup
Mistar
Hasil pengukuran besaran dinyatakan dengan beberapa angka pasti dan satu angka taksiran yang terletak di belakang
Pengukuran dengan mistar memiliki ketelitian 1 mm
Mistar
Hasil pengukuran X0 = 3,24 (benar) X0 = 3,23 (benar) X0 = 3,16 (salah) X0 = 3,2 (salah)
2 3 4
Jangka Sorong
Pengukuran dengan jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 mm
Jangka Sorong – Cara Kerja
Mengukur diameter luar benda Mengukur diameter dalam benda Mengukur kedalaman benda
Jangka Sorong – Cara Pembacaan Skala Skala utama, satuan cm Skala nonius, satuan mm Cara pembacaan
Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama
Perhatikan skala utama sebelum nol pada skala nonius
Hasil pembacaan = Skala Utama + Skala Nonius
Mikrometer Sekrup
Pengukuran dengan mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm
Mikrometer Sekrup – Komponen
Poros tetap Poros geser / putar Skala utama Skala nonius Pemutar Pengunci
Mikrometer Sekrup – Cara Kerja Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka Buka rahang dengan cara memutar ke kiri
pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang.
Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.
Alat Ukur Massa
Neraca Lengan
Neraca Kimia
Neraca Digital
Alat Ukur Waktu
Jam matahari
Jam Pasir
Arloji
Stop Watch
Tugas (3)
Latihan 1.2 No.1,2
Bilangan Penting
Bilangan Penting adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran dengan alat ukur
Bilangan Penting terdiri atas beberapa angka pasti dan satu angka taksiran Contoh: 3,24 cm (3,2 = angka pasti, 4
= angka taksiran)
Bilangan Eksak
Bilangan Eksak adalah bilangan pasti yang diperoleh dari kegiatan membilang Contoh: 3 butir telur
4 lembar kertas6 ekor kambing
Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting
Semua angka bukan nol adalah angka penting 258,14 m (5 angka penting)
Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting; 70,02 cm (4 ap)
Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting
Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah, angka penting berakhir pada garis bawah 700 (3 ap), 84,0 (3 ap) 320 (2 ap)
Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting
angka nol di sebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting 0,025 (2 ap) 0,00470 (3 ap)
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan
bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran
Contoh:252,8 kg (8 = angka taksiran) 2,37 kg + (7 = angka taksiran)255,17 kg (1 & 7 = angka taksiran) ditulis 255,2 kg
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan
bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran
Contoh:570 cm (7 = angka taksiran) 364 cm -(4 = angka taksiran) 206 cm (0 & 6 = angka taksiran) ditulis 210 cm
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian
atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor
Contoh:25.3 m x 14 m = 354.2 m2
(3 ap) (2 ap)Ditulis: 350 m2
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian
atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit dari salah satu faktor
Contoh:394.5 m : 15 s = 26,3 m/s (4 ap) (2 ap)Ditulis: 26 m/s
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil perkalian atau pembagian
antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya
Contoh:8.57 cm x 12 = 102.84 cm (3 ap) (bil. eksak)Ditulis: 103 cm
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil perkalian atau pembagian
antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya
Contoh:8.57 cm : 3 = 2.856667 cm (3 ap) (bil. eksak)Ditulis: 2,86 cm
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil
pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya
Contoh:(4,32 m)3 = 80,621568 m3 (3 ap)Ditulis: 80,6 m3
Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil
pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya
Contoh:√25 cm2 = 5 cm (2 ap)Ditulis: 5,0 cm
Aturan Pembulatan angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah
6,423 angka 3 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas
6,426 angka 6 dibulatkan ke atas jadi 6,43 angka 5 dibulatkan menjadi genap
6,425 angka 5 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,435 angka 5 dibulatkan ke atas jadi 6,44
Tugas (4)
Latihan 1.3 No.1,2,3
Notasi Ilmiah
a bilangan penting1 ≤ a < 10
n bilangan bulat 10n menyatakan orde
x 10na
Aturan menulis hasil pengukuran dengan notasi ilmiah
Pindahkan koma desimal sampai tersisa satu angka
jika koma desimal pindah ke kiri, n adalah bulat positif, jika ke kanan n adalah bulat negatif
n adalah banyaknya angka yang dilewati sewaktu memindahkan koma desimal 75400 W = 7,54 x 104 W 0,000570 N = 5,70 x 10-4 N
Tugas (5)
Latihan 1.1 No.2 dan 3