Post on 24-Oct-2015
description
Agung zaim
agungzaim@gmail.com
Thank’s to analitical chemistry dept IPB
KROMATOGRAFI
Kromatografi Metode fisik untuk pemisahan dengan senyawa yang akan dipisahkah terdistribusi
diantara dua fase yaitu fase diam dan fase
gerak dengan arah yang pasti (Definisi IUPAC
1993)
REVIEW KROMATOGRAFI
Kromatografi
Adalah teknik pemisahan fisik suatu
campuran zat-zat kimia yang berdasar pada
perbedaan migrasi dari masing-masing
komponen campuran yang terpisah pada
fase diam di bawah pengaruh pergerakan
fase gerak
Sejarah kromatografi
• Pertama kali diperkenalkan oleh
W. Ramsey pada tahun 1905
• Istilah kromatografi (artinya
penulisan warna) pertama kali
diberikan oleh Mikhail
Semenovic Tswett pada tahun
1908
• KLT diperkenalkan oleh
Izamailov dan Shraiber pada
tahun 1938
REVIEW KROMATOGRAFI
Tujuan kromatografi
Analitik : menentukan komposisi senyawa kimia dalam sampel
Preparatif : memurnikan dan mengumpulkan satu atau lebih
komponen dalam suatu sampel
Klasifikasi kromatografi
Kromatografi Adsorpsi interaksi yang terjadi via ikatan
hidrogen atau interaksi dipol-
dipol komponen polar non ionik
contohnya: silika gel, alumina
teraktivasi Solut teradsorpsi
pada permukaan
fase diam
Fase
diam
REVIEW KROMATOGRAFI
Kromatografi partisi molekul akan tertahan oleh fase
diam cair yang melapisi atau
terikat pada kolom
Seluruh tipe interaksi antara solut
dan pelarut dimungkinkan
tipe fase normal: analit molekul
organik non polar, fase diam lebih
polar dibandingkan fase gerak
tipe fase terbalik: analit molekul
organik polar, fase diam lebih non
polar dibandingkan fase gerak
contohnya: kolom C18
Kromatografi pertukaran ion fase diamnya berupa ion yang
berasosiasi dengan ion (analit)
lawannya yang dapat ditukar
sangat penting dalam purifikasi air
dan pemisahan preparatif
REVIEW KROMATOGRAFI
REVIEW KROMATOGRAFI
Kromatografi eksklusi fase diam mempunyai pori
ukuran dimensi molekular
penyaring
makromolekul
Asas dan Dasar-dasar
Kromatografi 1. Kromatografi dengan asas adsorpsi, memakai fase
diam padat dan fase gerak cair atau gas
2. Kromatografi dengan asas partisi, memakai fase
diam cair dan fase gerak cair
3. Kromatografi dengan asas fitrasi, memakai fase
diam padat yang mempunyai sifat fitrasi dan fase
gerak cairan
4. Kromatografi dengan asas suhu kritik, memakai
CO2 dalam keadaan superkritik
REVIEW KROMATOGRAFI Klasifikasi kromatografi
Kromatografi Kertas
• Prinsip sama dengan KLT
• Fase diam adalah air yang didukung oleh pelat serat
selulosa, fase mobil air dicampur pelarut organik
• Lebih banyak digunakan untuk pemisahan senyawa
non polar, karena selulosa (kertas) bersifat polar
• Banyak digunakan untuk pemisahan senyawa
bahan alam
• Kekurangan : lebih lama karena panjang kertas bisa
sampai 50 cm.
http://www.catatankimia.com
Kromatografi Lapis Tipis
Keuntungan :
• Digunakan untuk tujuan analitik
• Identifikasi komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi atau pemadaman fluoresensi, radiasi UV
• Dapat dilakukan elusi dengan mekanik (ascending) atau menurun (descending) atau dengan cara elusi 2 dimensi
• Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang ditentukan merupakan noda yang tidak bergerak
http://www.catatankimia.com
Kromatografi Lapis Tipis
• Identitas komponen dijabarkan dalam
harga Rf (retardation factor) yang dalam
penentuan kualitatif dibandingkan dengan
standar
• Untuk tujuan kuantitatif digunakan KLT
preparatif (dikerok lalu senyawa diisolasi
dalam pelarutnya)
http://www.catatankimia.com
Fase diam KLT
Proses KLT
Kromatografi 2 dimensi
Instrumentasi KLT
Hasil analsis KLT
Kromatografi Kolom
• Digunakan untuk isolasi senyawa dari
sample
• Merupakan kelanjutan dari KLT
• Prinsip pemisahan, fase diam dan fase
gerak sama dengan KLT
http://www.catatankimia.com
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
Eluen fase gerak, larutan yang berfungsi mengelusi sampel
Eluat spesi yang terelusi
masuknya eluen dan sampel kolom keluarnya eluat
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
Ikhtisar proses kromatografi
(kolom kemas):
- injeksi saat t0
- pemisahan antara t1
sampai t3
- Deteksi saat t4
Kromatogram Plot sinyal
dari detektor sebagai
fungsi waktu elusi/volume
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
Profil konsentrasi dari pita solut A dan B pada dua waktu yang berbedadalam migrasinya melewati kolom
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
Migrasi solut
Kromatogram dari dua komponen yang dipisahkan yang mengilustrasikan dua metode dalam meningkatkan pemisahan: Kromatogram asli dengan pita yang tumpang tindih (a) Perbaikan dengan meningkatkan keterpisahan spektra (b) Perbaikan dengan menurunkan lebar pita (c)
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
Kromatografi didasarkan pada partisi komponen-komponen yang
merupakan suatu tipe kesetimbangan dimana komponen-komponen
akan terbagi diantara fase diam dan fase gerak
K = koefisien partisi/distribusi
CS = konsentrasi analit dalam fase diam
CM = konsentrasi analit pada fase gerak
K diinginkan konstan pada berbagai konsentrasi, jika tidak konstan kita
dapat bekerja pada kisaran yang lebih sempit saat K konstan
kromatografi linier
Pada kromatografi linier laju alir yang tetap dari fase gerak bergerak
sepanjang kolom K cenderung konstan
Elusi: proses dimana analit akan melewati kolom dibawa oleh fase
gerak (dapat cair atau gas)
M
S
C
CK
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
waktu retensi/retention time (tR):
waktu yang dibutuhkan molekul yang
tertahan pada fase diam untuk
mencapai detektor
waktu mati/dead time (tM): waktu yang
dibutuhkan molekul yang tak tertahan
pada fase diam untuk mencapai detektor
volume retensi: volume fase gerak
yang dibutuhkan untuk menggerakkan
molekul dari saat injeksi hingga
mencapai detektor
Baseline width (w): lebar pita senyawa
yang terukur pada garis dasar
Terminologi pada Kromatogram
Aplikasi Kromatografi
Analisis kualitatif
waktu retensi
Analisis kuantitatif
Sinyal yang diukur tinggi pita atau lebar pita
Macamnya:
Kalibrasi eksternal satu standar atau multistandar
Metode adisi standar
Metode standar internal
Tipe Kromatografi
Kromatografi Gas
• Fase gerak = gas (umumnya He)
• Fase diam = kolom yang dilapisi atau dikemas oleh
suatu bahan (umumnya partisi)
Kromatografi Cair (KC atau KCKT)
• Fase gerak = pelarut (air atau pelarut organik)
• Fase diam = kolom lapis kemas (partisi, prtukaran
ion, dan size exclusion)
Kromatografi Cair Superkritis
• Fase gerak = cairan superkritis (CO2)
• Fase diam = kolom lapis kemas
Kromatografi Gas
Macamnya :
• Kromatografi gas padat : fase diam adalah
butiran-butiran adsorben dan fase gerak
adalah gas
• Kromatografi gas cair : fase diam adalah
cairan yang disalutkan pada permukaan
tipis butiran padat dan fase gerak adalah
gas
http://www.catatankimia.com
Kromatografi gas
• Sampel berupa gas. Untuk senyawa yang bukan gas dibuat turunan esternya.
• Gas pembawa : He, Ar, N2 atau campuran He dan CH4
• Detektor terdiri dari berbagai macam tergantung keperluan diantaranya : TCD, FID,ECD, NPD, FPD, IRD, TID, dll.
• Analisis kualitatif dibandingkan terhadap BANK DATA
http://www.catatankimia.com
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
• Dimaksudkan untuk mendapatkan
pemisahan dan hasil analisa kuantitatif
yang baik dengan waktu singkat
• Pelarut pengembang harus dipilih dengan
seksama
• Kolom harus sesuai
• Detektor harus memadai
• Sample berupa larutan
http://www.catatankimia.com
KROMATOGRAFI GAS
Thank’s to analitical chemistry dept IPB
Kromatografi Gas
Suatu teknik kromatografi dengan sampel dapat diuapkan (umumnya
komponen volatil) saat diinjeksikan dalam suatu sistem pemanas dan
terelusi pada kolom kemas atau kapiler oleh fase gerak lembam
Terdapat dua tipe KG yaitu:
1. Kromatografi Gas-Padat
2. Kromatografi Gas-Cair
Skema kromatografi gas
(Diambil dari Buku Principles
of Instrumental Analysis,
Skoog et al. 1998)
Kromatografi Gas
Keuntungan KG:
1. Analisisnya cepat (umumnya dapat dilakukan dalam beberapa menit
saja)
2. Resolusinya tinggi
3. Detektornya sensitif
4. Akurasi dalam analisis kuantitatif tinggi (% SBR 1-5%)
5. Sistemnya otomatis
6. Non-destruktif/non destruktif
7. Sampel yang diperlukan kecil (l)
8. Hasil analisis terpercaya dan relatif sederhana
Kromatografi Gas
Kromatografi Gas
Kelemahan KG:
1. Hanya untuk komponen volatil atau yang dapat diuapkan
2. Tidak baik untuk komponen yang labil akibat suhu yang tinggi
3. Beberapa komponen dalam sampel mungkin membutuhkan preparasi
yang rumit seperti analisis asam lemak
Fase Gerak
- Tidak berinteraksi dengan sampel
- Pemilhannya bergantung pada detektor yang digunakan
konduktivitas thermal He
ionisasi nyala He atau N2
Penangkapan elektron tidak terdapat udara, O2, N2 bebas atau Ar +
5 % CH4
- Harus murni
Kromatografi Gas Pengontrol Laju Gas Pembawa (Fase Gerak)
Kontrol laju 10 to 50 psi dengan regulator
Regulator bervariasi dalam kualitas, material dan proses kontrolnya.
Umumnya digunakan 2 regulator dengan material dari stainless steel
Laju alir dicek oleh soap bubble meter agar dihasilkan laju yang akurat
Laju gas pembawa 25-150 ml/menit untuk kolom terkemas
1-25 ml/menit untuk kolom open tubular
Kromatografi Gas Injektor bagian alat KG yang berfungsi sebagai tempat untuk
memasukkan sampel
menguapkan sampel agar dapat dibawa oleh gas
pembawa ke dalam kolom pemisahan
Tinjektor > 500C diatas Tkolom
Septum haruslah:
- stabil pada suhu injektor
- diganti secara reguler
Liner
Sebagai tempat untuk
menguapkan sampel,
umumnya dibuat dari gelas
Kromatografi Gas
Metode injeksi
Split injection teknik injeksi sampel ke dalam kolom dimana hanya
sedikit (0,1-1%) sampel yang masuk ke dalam kolom
Splitless injection teknik injeksi sampel ke dalam kolom dengan jumlah
sampel yang masuk ke kelom lebih banyak
On-column injection injeksi dilakukan langsung ke dalam kolom, umumnya
digunakan untuk senyawa yang tak stabil secara
thermal
Kromatografi Gas
Syringe digunakan untuk memasukkan sampel cair atau gas
dengan volume diketahui
adapter dapat digunakan untuk mengontrol volume yang
dinjeksikan
Tersedia dalam beberapa tipe:
- jarum yang tetap (fixed needle)
- jarum yang dapat digerakkan (removable needle)
- Panjang dan sudut jarumnya
Kromatografi Gas
Teknik injeksi yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakakuratan hasil
analisis
Langkah pertama yaitu syringe terisi hanya oleh sampel (tanpa gelembung
udara) dan diinjeksikan secara cepat dan konsisten agar menghasilkan
ketelitian yang baik
Kromatografi Gas
Metode pemasukan sampel pada syringe
Ukuran sampel
Cair umumnya antara 0,1-10 l
Gas umumnya 0,5-5 ml
Presisi injeksi dengan menggunakan syringe 1%
Kromatografi Gas Kolom
Kolom pada kromatografi gas di tempatkan pada oven agar suhu selama proses pemisahan tetap konstan
Kromatografi Gas
Tipe kolom:
Kemas tabung dari baja, kaca, silika, atau teflon yang didalamnya diisi
dengan fase diam (umumnya tanah diatomae)
Open tubular fase diam melapisi dinding kolom saja
Kapiler fase diam melapisi dinding kolom dan panjang kolom
antara 2-50 m, yang umum dipakai panjangnya 30 m
kolom kemas
Kromatografi Gas
Selektivitas pada KG bergantung kepada jenis fase diam yang digunakan
Elusi dalam KG terutama ditentukan lewat titik didih senyawa yang akan
dipisahkan sehingga senyawa dalam sampel dengan perbedaan titik didih
yang besar akan mudah untuk dipisahkan. Akan tetapi jika pebedaannya
kecil maka perlu juga memilih fase diam yang selektif untuk salah satu
senyawa dalam memisahkannya selain sistem elusinya
Secara umum senyawa nonpolar akan mudah dipisahkan dengan fase diam
nonpolar demikian pula untuk yang polar
Kriteria utama dalam pemilihan fase diam yaitu secara kimia inert, stabil
terhadap perbedaan suhu, volatilitas rendah, dan polaritas yang sesuai
dengan senyawa yang akan dipisahkan,
Kromatografi Gas
Kromatografi Gas
Suhu terprogram
Kontrol dalam suhu kolom sangat penting untuk diperhatikan untuk
memperoleh pemisahan yang baik pada KG sehingga untuk alasan ini kolom
ditempatkan pada oven termostat
Jika suhu oven dibuat konstan selama analisis maka sering disebut sebagai
pemisahan isothermal. Secara normal, suhu diset sedikit dibawah titik didih
senyawa yang mempunyai titik didih terendah untuk meningkatkan interaksinya
dengan fase diam
Salah satu kesulitan dalam pemisahan menggunakan suhu oven yang konstan
adalah pemisahan untuk komponen yang mempunyai titik didih tinggi dapat
menyebabkan waktu retensi menjadi lebih lama
Suhu terprogram dapat mengatasi masalah ini. Suhu awal diset dibawah titik
didih senyawa yang memiliki titik didih terendah dan setelah itu suhu dinaikkan
secara perlahan dengan kenaikan yang seragam atau dibuat berseri beberapa
tahap.
Kromatografi Gas
Kromatografi Gas
Detektor
Detektor yang ideal mempunyai karakteristik:
- Limit deteksi yang rendah
- Reprodusibel (akurasinya baik)
- Memberikan respon yang linear dengan kisaran yang lebar dalam
penentuan konsentrasi analit
- responsif terhadap semua senyawa kimia atau sebagian (kelas senyawa)
- insensitif pada perubahan laju alir, tekanan, dan temperatur
- Nondestruktif
- Stabil terhadap pengaruh derau dan drift
Macamnya: - Detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector)
- Detektor konduktivitas termal (Thermal conductivity
detector)
- Detektor elektrotermal (Electrothermal Detector)
- detektor fotometrik nyala (Flame photometric detector)
- detektor nitrogen fosfor (Nitrogen phosphorus detector)
- FTIR dan MS (hyphenated technique/teknik gabungan)
Sensitivitas detektor
Detektor Ionisasi Nyala (FID)
Detektor yang paling umum digunakan pada KG
Mempunyai sensitivitas yang baik untuk hampir semua senyawa organik
Spesifik untuk sampel (komponen) yang mudah terbakar
Destruktif
Limit deteksi 5 pg/detik dan kisaran linear 107
Cara deteksi: Produksi ion pada nyala akan menghasilkan arus yang
kemudian diukur
Komponen yang memberikan respon atau tidak sama sekali pada FID yaitu:
gas mulia, NH3, CS2, NOx, CO, O2, H2O, CO2, N2, komponen perhalogenasi,
asam format, dan formaldehida
Cara kerja:
- efluen kolom akan bercampur dengan
udara dan terbakar pada nyala hidrogen
dan akan memproduksi ion dan elektron
yang akan menghasilkan arus listrik
- potensial beberapa ratus volt diberikan
diantara burner tip dan collector electrode
yang terletak di atas nyala yang akan
menghasilkan arus (10 - 12 Å). - arus yang dihasilkan kemudian diperkuat
dan diukur
- sinyal yang terbaca kira-kira proporsional
terhadap jumlah atom karbon yang
tereduksi pada nyala
- karena FID hanya berespon terhadap
jumlah atom karbon yang masuk ke dalam
detektor per unit waktu maka detektor ini
lebih sensitif terhadap massa dibandingkan
konsentrasi
Respon didasarkan kepada jumlah atom karbon dan jika
dalam senyawa yang dipisahkan terdapat halogen atau
oksigen maka akan mereduksi pembakaran
Industri Makanan dan Minuman
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
Thank’s to analitical chemistry dept IPB
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Cakupan KCKT – teknik separasi analitis yang paling banyak
digunakan analisis kualitatif maupun kuantitatif
Sensitivitas baik, dapat digunakan untuk analat yang nonvolatil
hingga yang mudah terdekomposisi
Contoh analat: asam amino, protein, asam nukleat, hidrokarbon,
karbohidrat, obat,pestisida, antibiotik, metabolit sekunder
(alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid dsb), spesi organologam,
senyawaan anorganik.
PENDAHULUAN
TIPE PEMISAHAN
KK vs KCKT
Kromatografi cair konvensional (KK)
• Menggunakan material pendukung
nonrigid dan lebih besar
• Ukuran partikel dp: > 150 μm, ukuran
kolom dc: 10 ~ 50 mm, panjang kolom
L: 50 ~ 500 cm, laju alir F: < 1mL/min
• Gravitasi, H , N
• Efisiensi sistem yang kurang baik
KCKT
• Menggunakan material pendukung
yang kecil, uniform, dan rigid
• Ukuran partikel dp < 40 μm, umumnya
3-10 μm dalam praktiknya
• Good system efficiencies and small
plate heights, narrow peaks, shorter
separation times
Berikut diagram skematik sistem KCKT
Mobile phase
Reservoir Pump Injector Pre-Column Column Detector
Data
INSTRUMENTASI
Skema instrumen KCKT
INSTRUMENTASI
Reservoir fase gerak
● Umumnya dilengkapi oleh instrumen untuk menghilangkan gas yang terlarut dalam fase gerak (sistem pompa vakum,
penyaringan vakum, distilasi, pemanasan, pengadukan,
sonikasi atau pemercikan/sparging (gas menjalar jauh dengan
adanya gas lembam dan solubilitasnya rendah seperti He)
● Penghilangan debu: mengganggu deteksi, penyumbatan
kolom, merusak sistem pompa
- penyaringan Millipore dengan vakum
● Gas perlu dihilangkan karena dapat membentuk gelembung pada kolom, menyebabkan pelebaran pita, dan mengganggu kinerja detektor.
INSTRUMENTASI
Sistem elusi Elusi gradien Eluen campuran dengan rasio komposisi berubah untuk mendapatkan gradien kepolaran Elusi isokratik Eluen tunggal atau campuran dengan komposisi konstan
INSTRUMENTASI
Sistem pompa
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sistem pompa KCKT: Tekanan yang dihasilkan tinggi Keluaran tekanan bebas dari pulsa/ pulse-free output Laju alir berada pada kisaran 0,1-10 mL/menit Kontrol laju alir dan keterulangan laju alir baik Komponen instrumen yang tahan korosi
INSTRUMENTASI
Terdapat 3 jenis sistem pompa: Pompa piston timbal-balik eluen dipompa dengan gerakan timbal-balik (mundur- maju) oleh piston
Gambar Pompa piston timbal-balik
INSTRUMENTASI
Displacement pump/pompa pergeseran pompa menyerupai semprit (syringe) besar yang terdiri atas bejana dan alat penyedot, menghasilkan aliran yang bebas dari viskositas eluen
Keuntungan pompa piston timbal-balik: tekanan yang
dihasilkan tinggi, dapat digunakan pada elusi gradien, laju alir yang dihasilkan konstan serta independen dari viskositas eluen dan tekanan balik kolom
Kerugian pompa piston timbal-balik : menghasilkan aliran
yang memiliki pulsa
INSTRUMENTASI
Pneumatic pump/pompa pneumatik eluen dalam kontainer didorong oleh tekanan gas/udara Pompa jenis ini bebas dari pengaruh viskositas eluen dan tekanan balik kolom, namun tidak dapat digunakan untuk elusi gradien dan tekanan yang dihasilkan kurang dari 2000 psi.
Saat ini ketiga sistem pompa tersebut dikontrol dengan komputer dalam pengoperasiannya
INSTRUMENTASI
Sistem Injeksi sampel
Pada awalnya injeksi dilakukan dengan sistem sederhana berupa semprit (syringe) yang menginjeksikan sampel ke dalam kolom melalui septum elastomerik, namun keterulangannya sangat buruk Saat ini yang banyak digunakan ialah sistem injeksi dengan menggunakan simpal pencuplikan (sampling loop). Sistem ini terintegrasi dalam instrumen KCKT
INSTRUMENTASI
Sistem injeksi simpal
INSTRUMENTASI
Kolom
kolom KCKT dapat dikemas dalam bentuk koil ataupun tidak. Beberapa buah kolom dapat digabung (coupling column)
Secara mendasar, jenis kolom untuk KCKT dikategorikan sebagai: Kolom kemas, (packed column) Kolom kapiler (open tubular/capillary column) Kolom preparatif
Ingat kembali teori PELAT !!! N = L/H
Thermostat kolom, menjaga suhu operasi kolom. Keberadaannya
tidak mutlak, tapi sangat berguna untuk analisis senyawa yang memerlukan suhu tertentu yang konstan saat dipisahkan.
Kolom penjaga (Guard column), berfungsi menyingkirkan kontaminan dalam eluen dan matriks sampel yang terikat tidak reversibel pada kolom. Bertujuan memperpanjang umur kolom
INSTRUMENTASI
Kolom a. Kolom umum terbuat dari tabung baja b. Panjang antara 10 - 30 cm c. Diameter dalam umumnya 4 - 40 mm; untuk
generasi terbaru kolom KCKT saat ini antara 1 – 4,6 mm
d. Ukuran partikel partikulat (fase diam) umumnya adalah 5 - 10 mikrometer
INSTRUMENTASI
Detektor
Sifat limbak (bulk property): membandingkan perubahan
keseluruhan perubahan fisis fase gerak dengan dan tanpa zat
yang dielusi
- relatif insensitif
- perlu kontrol suhu yang baik
- contoh: detektor indeks refraksi (refractive index detector, RID)
Sifat solut (solute property): respon terhadap sifat fisis solut yang
tidak ditunjukkan oleh fase gerak 1000 kali lebih sensitif dari bulk
property, bisa mendeteksi dalam jumlah ng
INSTRUMENTASI
INSTRUMENTASI
Detektor
Detektor fluoresens: radiasi datang-fluoresens lurus/900
senyawa: aromatik polinuklir, steroid, pigmen tumbuhan, vitamin,
alkaloid dsb
Detektor elektrokimia: karakteristik voltametri molekul dalam fase
gerak polar aq atau alkohol aq pada permukaan elektrode
senyawa: amina aromatik, asam askorbat, asam urat, sistein dsb
Detektor fotometri
absorpsi UV-Vis; UV 254/280 nm; sensitivitas tinggi (ng), tidak
sensitif terhadap perubahan suhu, laju alir, komposisi fase gerak
senyawa kimia/biologis: aromatik, senyawa yang mengandung
karbonil, tiokarbonil, nitroso, azo
INSTRUMENTASI
Detektor UV
- Paling umum digunakan
- Sistem sederhana: emisi 254 nm yang kuat dari lampu merkuri
- Detektor kualitas tinggi kisaran skala penuh absorbansnya 0.0005-3 unit absorbans dengan tingkat derau dekat 1% dari skala penuh
- Baik untuk elusi gradien dengan pelarut non-penyerap
INSTRUMENTASI
Memilih Mode Pemisahan
Solut apakah larut dalam pelarut organik atau air?
INSTRUMENTASI
KCKT Partisi
Fase diam : cair (disangga dengan pengisi kolom)
Fase gerak : air
Sistem :
Fase normal fase diam polar (mis: trietilena glikol, air); fase gerak nonpolar (mis: heksana, propileter) kepolaran komponen tR kepolaran fase gerak waktu elusi
Fase terbalik fase diam polar (mis: hidrokarbon); fase gerak polar (mis: air, metanol, asetonitril) kepolaran komponen tR kepolaran fase gerak waktu elusi
JENIS KCKT
Contoh Aplikasi
APLIKASI KCKT
Aplikasi dari kromatografi bonded-phase
(a) Aditif minuman ringan (b) insektisida organofosfat
APLIKASI KCKT
APLIKASI KCKT
Soal latihan
1. Suatu minuman Whiskey mengandung beberapa komponen alkohol sebagai berikut
SOAL LATIHAN
Senyawa alkohol Konsentrasi
(ppm)
Luas area
Standar
Luas area sampel
Methanol 1.25 1.54 x 104 5.69 x 106
Ethanol 0.97 1.90 x 104 8.98 x 106
1-propanol 0,76 0.75 x 104 1.87 x 106
1-butanol 0.32 0.24 x 104 0.56 x 106
Hitung konsentrasi alkohol dalam minuman whiskey dalam
SOAL LATIHAN