ةلمجلا يف هتا قيبطت و...

Post on 16-Mar-2019

252 views 1 download

Transcript of ةلمجلا يف هتا قيبطت و...

العدد و تطبيق اته في الجملةPenyusun

Dr. Cahya Buana, MA.

Wichda Rachma Azkia

Arin Nafisah

Zakariyal Mihrob

Febrian Rizki Romadhon

Maulida Dzulfikri

Muhammad Saiful Anam

Desain Layout

Abdullah Maulani

Cetakan I:

Mei 2015

Penerbit

Adabia Press

Gedung 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jl. Ir H. Juanda No. 95 Tangerang Selatan Indonesia

e-mail: bsa.fah@uinjkt.ac.id

i

PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan kasihNya

kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada yang mulia

Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Jurusan Bahasa dan Sastra Arab patut bersyukur karena memiliki Sumber Daya

manusia yang unggul, baik dari segi dosen maupun mahasiswa. Buku ini adalah hasil karya

pertama mahasiswa kelas khusus jurusan Bahasa dan Sastra Arab yang mulai dibentuk

pada tahun 2014. Dengan dibentuknya kelas khusus yang merupakan hasil seleksi

(placement test) dari seluruh mahasiswa baru, diharapkan dari kelas ini lahir generasi

unggul di bidang akademik. Kelas ini dirancang untuk mampu mengeluarkan sebuah hasil

karya yang bersifat akademik minimal setiap semester dan maksimal satu tahun sekali.

Pada tahun 2014-2015, di bawah arahan jurusan, akhirnya kelas khusus mampu

menyusun sebuah buku yang diberi judul ". Buku ini membahas

secara khusus bilangan dan macam-macam dalam bahasa Arab serta aplikasinya dalam

kalimat, juga dilengkapi dengan cara mengi’rab ‘adad dalam kalimat.

Tema tentang ‘adad atau bilangan dalam bahasa Arab dipilih oleh jurusan, karena

memiliki keunikan tersendiri dalam penggunaannya. Keunikan ini terkadang menimbulkan

kesulitan bagi pelajar bahasa arab. Buku ini diharapkan dapat membantu mahasiswa BSA

khususnya dan pelajar bahasa Arab umumnya untuk mengenal kaidah dan tata cara

penggunaan ‘adad dalam kalimat.

Buku ini masih banyak kekurangan, untuk itu, kritik dan saran pembaca sangatlah

kami harapkan.

ii

1

2

Qoidah :

1-2

- Jika adad mudzakkar maka ma’dud )المعدود( juga mudzakkar

- Jika adad muannats maka ma’dud juga muannats 3- 10

- Hukum adad ma’dud harus berlawanan dalam hal muannats dan

mudzkkar

- Bila ma’dud bentuk mufrodnya berupa muannats maka adad harus berupa

mudzakkar

- Bila ma’dud bentuk mufrodnya berupa mudzakkar maka adad harus

berupa muannats

- Hukum ma’dud dibaca jar karena kedudukannya sebagai mudhof ilaih

- Ma’dud harus dirubah menjadi bentuk jamak

3

4

5

6

7

Qoidah :

11-12

Jika ma’dud mudzakkar maka adad juga mudzakkar

Jika ma’dud muannats maka adad juga muannats

Shadrul murakkab dihukumi mabni fathah baik dalam kedudukan rafa’ nashab, maupun jar. Kecuali pada bilangan 12

Sedangkan untuk bilangan 12, shadrul murakkabnya dii’robi seperti i’robnya isim tatsniyah, yaitu alif ketika rofa’ dan ya’ ketika nasab dan jar

13 -19

Adad dan ma’dud harus berlawanan dalam hal muannats dan mudzakkarnya

1. Jika ma’dudnya mudzakkar maka shadrul murakkabnya

muannats Contoh:

2. Jika ma’dudnya muannats maka shadrul murakkabnya mudzakkar Contoh:

Ma’dud harus berupa isim mufrod dan dibaca nasab karena kedudukannya sebagai tamyiz.

8

9

Qoidah :

Adad puluhan ketika rofa’ menggunakan wawu , dan ketika

nashob dan jar menggunakan ya’

Ma’dudnya harus berupa isim mufrad yang dibaca nashob dan menjadi tamyiz.

10

11

12

Qoidah :

Jika ma’dud mudzakkar maka adad satuannya muannats

Jika ma’dud muannats maka adad satuannya mudzakkar

Dua qoidah di atas berlaku seperti adad mufrod 3-9

Ma’dud harus brupa isim mufrod yang dibaca nashab dan menjadi tamyiz

13

14

15

Qoidah:

Untuk “adad tartib ke-1 mudzakar memakai lafadz muannats

‘Adad tartibi harus sesuai dengan ma’dudnya.

- Jika ma’dudnya mudzakar maka ‘adadnya mudzakar.

- Jika ma’dudnya muannats maka ‘adadnya muannats.

16

17

Qoidah:

Untuk ‘adad tartibi murokkab (11), shodrul murokkab memakai lafadz ( )

jika mudzakar, sedangkan muannatsnya ( ) ,untuk (12-19) shodrul

murokkabnya berlaku seperti ‘adad tartibi muftod.

Shodrul murokkab dan ajzul murokkab keduanya mabni fathah dalam

keadaan rofa’, nashob, jar, kecuali yang diakhiri dengan ya ( dan )

Untuk shodrul murrokkab dan ketika rofa’ barisnya mabni sukun.

18

19

Qoidah:

Untuk ‘adad tartibi murokkab (11), shodrul murokkab memakai lafadz

jika mudzakar, sedangkan muannatsnya untuk (12-19) shodrul

murokkabnya berlaku seperti ‘adad tartibi muftod.

Shodrul murokkab dan ajzul murokkab keduanya mabni fathah dalam

keadaan rofa’, nashob, jar, kecuali yang diakhiri dengan ya dan

Untuk shodrul murrokkab dan ketika rofa’ barisnya mabni sukun.

Untuk ‘adad tartibi ‘uqud sama seperti “adad asli ‘uqud , ketika rofa’ dengan

wau dan ketika nashob dan jar dengan ya

Untuk ‘adad tartibi ma’tuf (21) ;

- Satuannya memakai lafadz jika ma’dudnya mudzakar, dan

jika ma’dudnya muannats.

Dua puluh dua sampai dua puluh Sembilan (22-29).

- Satuannya berlaku seperti ‘adad tartibi mufrod.

20

21

-

-

-

22

23

-

-

-

24

25

Qoidah:

Untuk ‘adad ratusan dan kelipatannya maka ma’dudnya berupa isim mufrod majrur menjadi mudhof ilaih.

26

27

Qo’idah:

Untuk ‘adad ratusan yang di ikuti oleh ‘adad satuan (101-110) maka berlaku

hukum ‘adad satuan dan di sambung dengan huruf ‘athof (و( .

28

29

Qo’idah:

Untuk ‘adad ratusan yang di ikuti ‘adad murokkab (111-119) maka berlaku

hukum ‘adad murokkab dan di antara ratusan dan satuannya di sambung

huruf ‘athof.

30

(121-131)

31

Qoidah :

Dan jika ‘adad ratusan di ikuti dengan ‘adad ma’thuf (121- 999) maka berlaku

pula hukum ‘adad di antara keduanya di sambung dengan huruf ‘athof.

32

33

34

Qoidah:

35

Untuk ‘adad ratusan dan kelipatannya maka ma’dudnya berupa isim mufrod majrur menjadi mudhof ilaih.

36

Qo’idah:

Untuk ‘adad ratusan yang di ikuti oleh ‘adad satuan (1001-1010) maka

berlaku hukum ‘adad satuan dan di sambung dengan huruf ‘athof ( و( .

37

38

Qo’idah:

Untuk ‘adad ratusan yang di ikuti ‘adad murokkab (1111-1119) maka berlaku

hukum ‘adad murokkab dan di antara ratusan dan satuannya di sambung

huruf ‘athof.

39

40

Qoidah :

Dan jika ‘adad ratusan di ikuti dengan ‘adad ma’thuf (1121- 9999) maka

berlaku pula hukum ‘adad di antara keduanya di sambung dengan huruf

‘athof.

41

42

43

44

الحمد هلل رب العالمين