TAKHRIJ HADITS و ق ا ب - tukarpendapat.files.wordpress.com · Takhrij Hadits 2 TAKHRIJ HADITS...
Embed Size (px)
Transcript of TAKHRIJ HADITS و ق ا ب - tukarpendapat.files.wordpress.com · Takhrij Hadits 2 TAKHRIJ HADITS...
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 1
TAKHRIJ HADITS
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Hadits
Oleh:
Ahmad Muntaha AM (D01211002)
Amalia Devi Fitrianah (D01211005)
Fakta Aulia (D01211011)
I'im Nurrun Nasikhah (D01211013)
Dosen Pembimbing:
Drs. H. M. Nawawi, M.Ag
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2011-2012
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 2
TAKHRIJ HADITS
A. PENDAHULUAN
Terkait hadits
, dalam al-Mu'jam al-al-Mufahras li
Alfazh al-Hadits an-Nabawi A. J. Wensinck dan J. P. Mensing menyebutkan:
'4( !4( ( ; 4 % & 34 2 **(/ . !(( ' & %% !
'/ %)) % %/% %)4 % ; %%! %!=. 1
Data ini dapat dijelaskan dengan uraian di sub B.
B. REDAKSI MATAN DAN SANAD HADITS 1. Riwayat al-Bukhari dalam al-Jami' ash-Shahih
a. Kitab al-Iman bab
B
:2
J
M
J
:
J
:
J
`
:
J
bJ
cJ
:
.
b. Kitab al-Adab bab d
J
:3
J
J
:
B
h
:
:
.
c. Kitab al-Fitan bab Sabda Nabi Saw
J
n
:4
J
J
`
s
J
J
:
:
b J
cw
2. Riwayat Muslim dalam al-Musnad ash-Shahih Kitab al-Iman bab
cb h
J
:5
M
J J
J J J
M J
J
J M } J J
J
J
J
M } M
J J J J J
w
J J
:
:
.
3. Riwayat at-Tirmidzi dalam al-Jami' ash-Shahih a. Al-Birr wa ash-Shilah bab 52:6
M J
J
s
:
:
.
b. Al-Iman bab J
:7
1 A. J. Wensinck dan J. P. Mensing, al-Mu'jam al-al-Mufahras li Alfazh al-Hadits an-Nabawi, (Leiden:
E. J. Briil, 1943), Juz II, h. 388. 2 Muhammad bin Isma`il al-Bukhari, al-Jami' ash-Shahih, (Kairo: al-Maktabah as-Salafiyah, 1400 H),
Juz I, h. 32. 3 Ibid., Juz IV, h. 99. 4 Ibid., Juz IV, h. 316. 5 Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi, al-Musnad ash-Shahih, (Riyadh: Dar Thibah, 1427 H/2006 M),
Juz I, h. 38. 6 Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, al-Musnad ash-Shahih, (Kairo: Mathba'ah Musthafa al-Babi al-
Halabi, 1394 H/1975 M), Juz IV, h. 353.
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 3
J
M
J
s
:
:
.
4. Riwayat an-Nasa`i dalam Kitab as-Sunan al-Kubra Di antara riwayat an-Nasai pada Tahrim ad-Dam sub
adalah:8
:
J J
:
J
s
:
J
s
J
:
.
s
J
s
M
J
s
bJch
:
.
M
J
J
J
:
J
s
:
:
.
B
:
J
J
s
s
:
.
J
s J
h
s
:
.
M
J
J
s
:
B
h
J
J
:
.
5. Riwayat Ibn Majah dalam Sunan Ibn Majah Pada bab
:9
J
J
:
:
.
J
s
M
J
w
s
b J
ch
:
.
Jw
M
J
s
M
J
:
:
.
6. Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad
- %4! J
B
J
s
b J c
J
h
J
10
B - =;
h J J J J
cb h
J J
J
11
- 3!%3
[
s s ]
J J w
w
J
J
12
- /% %
J J JB h J
cb J
h
J
7 Ibid., Juz V, h. 21. 8 Ahmad bin Syu'aib an-Nasa`i, Kitab as-Sunan al-Kubra, (Kairo: Mathba'ah Musthafa al-Babi al-
Halabi, 1394 H/1975 M), Juz III, h. 458-459. 9 Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (ttp.: Dar Ihya` al-Kutub al-Arabiyah, tth.), Juz III, h. 1299-1300. 10 Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, al-Musnad, (Kairo: Dar al-Hadits, 1416 H/1995), Juz III, h. 528. 11 Ibid., Juz IV, h. 78. 12 Ibid., Juz IV, h. 196.
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 4
J
13
C. PERBANDINGAN REDAKSI MATAN Meski ada beberapa matn yang berbeda, seperti runtutan 'athf dan ma'thuf
yang terbalik:
, adanya tambahan:
, dan pengurangan redaksi:
tanpa redaksi
, namun
kesembilan belas matn hadits di sub B tersebut secara prinsip mempunyai subtansi
yang sama, yakni hukum mengumpat seorang muslim tanpa alasan yang dibenarkan adalah haram dan pelakunya termasuk orang yang fasik. 14
Sedangkan dalam memahami kalimat yang kedua:
, maka menurut
kutipan al-Nawawi pembunuhan terhadap orang Islam tanpa alasan yang benar tidak
otomatis menjadikan kafir pelakunya, kecuali jika dia menyakini kehalalan tindakannya. 15
D. SKEMA SANAD PER MUKHARRIJ
1. Sanad al-Bukhari
13 Ibid., Juz IV, h. 224. 14 Al-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj (Beirut: Dar Ihya` at-Turats al-'Arabi,
1392 H), Juz II, h. 53-54.. 15 Ibid., Juz IV, h. 224.
\
,
-
;
,
-
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 5
B -
E
2. Sanad Muslim
,
-
,
-
,
-
- ,
- -
- -
M ,- -
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 6
3. Sanad at-Tirmidzi
,
-
O
AR T
U
,
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 7
4. Sanad an-Nasa`i
,
-
;
B -
,
-
[
-
_
-
-
b
- -
B -
E
c
d
,
-
B
,
iA
-
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 8
-
5. Sanad Ibn Majah
,
-
;
,
-
]
k
,
-
O
A l
U
;
qA
,
-
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 9
6. Sanad Ahmad
,
-
A
q u
A
dc
-
B
Takhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij HaditsTakhrij Hadits 10
O
E. SKEMA SANAD GABUNGAN
,
-
;
,
-
]
\
[
,
-
O
A
-
,
- -
- -
;
qA
,
-
AR T
B -
,
-
b
k
l
;
,
-
B -
E
,
-
_
-
-
- -
B
U
-
,
iA
-
M ,- -
-
,
-
c
d
A
q u
A
B
-
c
d
B
TakhTakhTakhTakhrij Haditsrij Haditsrij Haditsrij Hadits 9
F. ANALISA KUANTITAS SANAD
Dengan melihat perawi thabaqat sahabat dalam skema sanad gabungan di
sub E dapat diketahui, bahwa hadits
termasuk hadits ahad
masyhur. Sebab hadits ini hanya diriwayatkan oleh tiga perawi hahabat, yaitu
Abdullah bin Mas'ud, Sa'd bin Abi Waqash, dan Abu Hurairah, meskipun jumlah
masing-masing perawi dalam tabiin sampai perawi thabaqat mukharrijnya
mencapai lima perawi atau lebih. 16
G. BIOGRAFI PERAWI Jumlah perawi hadits di atas ada 60 orang, namun yang akan diuraikan
lebih lanjut hanya 19 Perawi yang ada pada riwayat an-Nasa`i, Ibn Majah, dan
Ahmad, yaitu tiga hadits berikut ini:
Js
J
s
M
J
s
bJch
:
.
J
s
M
J
w
s
b J
ch
:
.
- 3!%3
[
s ] J
s
J w
w
J
J
Pengkajian biografi perawi ini dibatasi dengan dua referensi yang cukup repersentatif, yaitu: Tahdzib at-Tahdzib karya Ibn Hajar al-'Asqalani dan Tahzhib al-
Kamal fi Asma` ar-Rijal karya Yusuf al-Mizi.
1. Sa'd bin Abi Waqqash17 Sa'd bin Abi Waqqash alias Abu Ishaq Sa'd bin Malik bin Uhaib (versi lain:
Wuhaib) bin Abdi Manaf ibn Zahrah bin Kilab az-Zuhri. Termasuk generasi awal
pemeluk Islam, dan lebih dahulu hijrah daripada Rasulullah Saw. Menurut versi
yang masyhur ia wafat pada tahun 55 H. Meriwayatkan hadits dari Rasulullah
Saw dan Khaulah binti Hakim. Sedangkan yang meriwayatkan hadits darinya
adalah anak-anaknya: Ibrahim, Amir, Umar, Muhammad, Mushab, Aisyah, Aisyah Umm al-Mu`minin, dan selainnya.
2. Muhammad bin Abi Waqqash18 Muhammad bin Sa'd bin Abi Waqqash al-Qurasyi az-Zuhri Abu Qasim al-
Madani. Meriwayatkan hadits dari ayahnya; Sa'd bin Abi Waqqash, Utsman, dan Abu ad-Darda`. Orang yang meriwayatkan hadits darinya antara lain adalah kedua
anaknya: Ismail dan Ibrahim, dan Abu Ishaq as-Sabi'i. Ibn Sa'd, Ibn Hibban, dan al-'Ijli menilainya sebagai tabi'in yang tsiqah.
3. Abu Ishaq19 Nama lengkapnya adalah 'Amr bin Abdullah bin 'Ubaid Abu Ishaq as-Sabi'i
16 Muhammad bin Ismail ash-Shan'ani, Taudhih al-Afkar li Ma'ani Tanqih al-Anzhar (Beirut: Dar al-
Kutub al-'Ilmiyah, 1997 M/1417 H), Juz II, h. 229. 17 Ibn Hajar al-'Asqalani, Tahdzib at-Tahdzib, (ttp.: Muassasah ar-Risalah, tth.), Juz I, h. 698. 18 Ibid, Juz III, h. 571, dan Yusuf al-Mizi, Tahzhib al-Kamal fi Asma` ar-Rijal, (Beirut: Muassasah
ar-Risalah, 1413 H/1992 M), Jilid XXV, h. 257-260. 19 Ibn Hajar al-'Asqalani, op.cit., Juz III, h. 284-286, dan Yusuf al-Mizi, op.cit., Jilid XXII, h. 102-
112.
10
al-Kufi. Ia meriwayatkan hadits dari Ali bin Abi Thalib, al-Mughirah bin Syu'bah, Sulaiman bin Shard, Muhammad bin Sa'd bin Abi Waqqash, dan selainnya.
Sedangkan yang meriwayatkan hadits darinya adalah anaknya; Yunus, cucunya;
Isra`il bin Yunus dan Yusuf bin Ishaq, Qatadah, dan selainnya. An-Nasa`i dan Ibn Ma'in menilainya sebagai perawi yang tsiqah. al-'Ijli berkata: "Orang Kufah,
tabi'in, tsiqah ". Dalam Kitab ats-Tsiqat Ibn Hibban berkata: "Abu Ishaq adalah
perawi mudallis, lahir tahun 29 H ", begitu pula Husain dan al-Karabisi dan Abu
Ja'far ath-Thabari menyebutnya dalam kelompok perawi mudallis. Menurut Sufyan,
ia wafat pada 126 H. Dalam Tahdzib at-Tahdzib terdapat empat ulama yang menilainya
sebagai perawi tsiqah dan lima enam ulama yang menilainya sebagai mudallis.
4. Isra`il20 Isra`il bin Yunus bin Abi Ishaq as-Sabi'i al-Hamdani Abu Yusuf al-Kufi.
Isra`il meriwayatkan hadits dari kakeknya; Abu Ishaq, Ziyad bin 'Ilaqah, Zaid bin
Jubair, dan selainnya. Sementara yang meriwayatkan hadits darinya antara lain Ibn
Mahdi, Abu Ahmad az-Zubairi, Nadhar bin Syumail, dan Abu Hammam Muhammad
bin Muhabbab ad-Dallal. Ahmad bin Hanbal, Abu Hatim dan al-'Ijli menilainya sebagai perawi yang tsiqah. Ia lahir tahun 100 H dan wafat tahun 162 H.
5. Abu Hammam ad-Dallal21 Bernama lengkap Muhammad bin Muhabbab bin Ishaq al-Qurasyi Abu
Hammam ad-Dallal al-Bashri. Meriwayatkan hadits dari Ibrahim bin Thahman, Isra`il, Sa'id bin al-Sa`ib ath-Thufi, dan selainnya. Ia meriwayatkan hadits kepada
Bundar, Abu Musa, 'Amr bin Ali ash-Shairafi, Raja` bin Murajja, 'Amr bin Manshur
an-Nasa`i, dan selainnya. Ibn Hibban, Abu Hatim, al-Hakim, dan pakar hadits yang lain menilainya sebagai perawi yang tsiqah. Menurut Ibn Abi 'Ashim ia wafat
pada tahun 221 M.
6. Ibn Manshur22 Nama lengkapnya adalah 'Amr bin Manshur an-Nasa`i Abu Sa'id al-Hafizh.
Meriwayatkan hadits dari 'Affan, Musa bin Dawud adh-Dhabbi, Abu Hammam
ad-Dallal, dan selainnya. Ia meriwayatkan hadits kepada an-Nasa`i, Abdullah bin Muhammad bin Sayyar al-Qasim bin Zakariya al-Mutharriz. An-Nasa`i berkata:
"Ibn Manshur adalah perawi yang tsiqah, terpercaya, dan kokoh."
7. An-Nasa`i23 Bernama lengkap Ahmad bin Syu'aib bin Ali bin Sinan bin Bahr bin Dinar
Abu Abdurrahman an-Nasa`i al-Qadhi al-Hafizh penulis Kitab as-Sunan. Meriwayatkan
hadits dari sejumlah ulama yang terlalu banyak untuk disebutkan, termasuk dari Ibn Manshur. Ia meriwayatkan hadits kepada anaknya; Abdul Karim, Abu Bakar
Ahmad bin Muhammad bin Ishaq bin as-Sunni, Abu Ali al-Hasan ibn al-Khadhr al-Usyuthi, dan selainnya. Ibn Yunus berkata: " an-Nasa`i adalah seorang imam hadits yang tsiqah, kokoh, dan hafizh." Lahir pada tahun 215an H dan wafat di
Palestina Senin 13 Shafar 303 H.
8. Abu Hurairah24 Abu Hurairah ad-Dausi al-Yamani, seorang hafizh hadits sahabat Rasulullah
20 Ibn Hajar al-'Asqalani, op.cit., Juz I, h. 133-134, dan Yusuf al-Mizi, op.cit., Jilid II, h. 515-518. 21 Ibn Hajar al-'Asqalani, op.cit., Juz III, h. 688. 22 Ibid., Juz III, h. 306. 23 Ibid., Juz I, h. 26. 24 Ibid., Juz IV, h. 601-602.
11
Saw. Namanya dan nama ayahnya diperselisihkan. Menurut Hisyam bin al-Kalbi namanya adalah 'Umair bin Amir bin Dzi asy-Syari bin Tharif bin 'Ayyan, bin
Abi Sha'b bin Hunayyah, bin Sa'd bin Tsa'labah bin Sulaim bin Fahm bin Ghanm, bin Daus. Masuk Islam pada tahun terjadinya perang Khaibar. Sedangkan perang
Khabar terjadi pada Muharram 7 H. Menurut Dhamrah bin Rabi'ah, al-Haitsam bin 'Adi, dan Abu Ma'shar, ia wafat tahun 58 H.
Abu Hurairah merupakan perawi yang paling banyak hafalan haditsnya
daripada sekian perawi yang semasa dengannya. Meriwayatkan hadits dari Nabi
Muhammad Saw, Abu Bakar, Umar, al-Fadhl bin Abbas bin Abdul Muthallib, Ubai bin Ka'ab, Usamah bin Zaid, Aisyah, bashrah bin Abi Bashrah al-Ghifari, dan Ka'b al-Ahbar. Sedangkan di antara perawi yang meriwayatkan hadits darinya
adalah al-Muharrar, Ibn Abbas, Ibn Umar, anas dan Muhammad bin Sirin.
9. Ibn Sirin25 Bernama lengkap Muhammad bin Sirin al-Anshari Abu Bakr bin Abi 'Amrah
al-Bashri, tokoh penting pada masanya. Telah lahir pada dua tahun akhir masa
pemerintahan Utsman bin Affan, dan wafat di usia ke 77 pada tahun 100 H.
Tabiin tsiqah asal kota Bashrah yang berguru hadits kepada Anas bin Malik,
Zaid bin Tsabit, al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah dan selainnya. Sedangkan yang meriwayatkan hadits darinya adalah asy-Sa'bi, Tsabit, Khalid al-
Hadza`, Abu Hilal ar-Rasabi, dan selainnya.
10. Abu Hilal26 Muhammad bin Salim Abu Hilal al-Bashri, mantan budak Bani Usamah
bin Lu`ai. Tinggal di kawasan Bani Rasab dan dinisbatkan kepada mereka. Wafat
pada Dzul Hijjah 167 H.
Kredibilitasnya diperselisihkan. Abu Dawud menilainya sebagai perawi yang
tsiqah, an-Nasa`i mengatakannya sebagai perawi yang tidak kuat, dan Ibn Ma'in
menyatakan bahwa ia adalah perawi yang sangat jujur.
Meriwayatkan hadits dari al-Hasan, Ibn Sirin, Humaid bin Hilal dan selainnya.
Sementara yang meriwayatkan hadits darinya antara lain Ibn al-Mahdi, Waqi', Ibn
al-Mubarak, dan Muhammad bin al-Hasan al-Asdi. Dalam Tahdzib at-Tahdzib terdapat lima jarh dan lima ta'dil baginya. Mengingat alasan jarh yang diajukan
tidak disertai alasan yang jelas, dan ada ulama lain yang menilainya sebagai perawi 'adl, maka Muhammad bin al-Hasan al-Asdi termasuk perawi yang 'adl.
11. Muhammad bin al-Hasan al-Asdi27 Bernama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin al-Hasan bin az-Zubair al-
Asdi. Meriwayatkan hadits dari ayahnya, Fithr bin Khalifah, Sulaiman bin al-Mughirah, Abu Hilal ar-Rasabi, dan selainnya. Sedangkan perawi yang meriwayatkan hadits
darinya adalah kedua anaknya: Ja'far dan Umar, Dawud bin Umar, Abu Bakr bin
Abi Syaibah, Utsman bin Abi Syaibah, dan selainnya. Ia wafat pada tahun 200an H.
Ya'qub bin Sufyan menilainya sebagai perawi dha'if, namun Ibn asy-Syahin,
al-Bazar, dan ad-Daruquthni menilainya sebagai perawi tsiqah. Dalam Tahdzib at-
Tahdzib terdapat tujuh ulama yang menjarhnya dan tujuh ulama lain nya dan tujuh
ulama lain yang menta'dilnya. Mengingat alasan jarh yang diajukan tidak disertai
alasan yang jelas, dan ada ulama lain yang menilainya sebagai perawi 'adl, maka
25 Ibid., Juz III, h. 585, dan Yusuf al-Mizi, op. cit., Jilid XXV, h. 354. 26 Ibn Hajar al-'Asqalani, op. cit., Juz III, h. 577. 27 Ibid., Juz III, h. 541.
12
Muhammad bin al-Hasan al-Asdi termasuk perawi yang 'adl.
12. Abu Bakar bin Abi Syaibah28 Nama lengkapnya adalah Abu Bakar bin Abi Syaibah Abdullah bin Muhammad
bin Ibrahim bin Utsman bin Khawasiti al-'Absi (w. 235 H). Meriwayatkan hadits dari Ahmad bin Ishaq al-Hadrami, Ahmad bin Abdullah bin Yunus, Muhammad
bin al-Hasan bin az-Zubair al-Asdi. Yang meriwayatkan hadits darinya antara lain
al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ibn Majah.
Menurut Ahmad bin Hanbal ia adalah perawi yang sangat jujur, sedangkan
al-'Ijli, Abu Hatim dan Ibn Khirasy menilainya sebagai perawi tsiqah.
13. Ibn Majah29 Muhammad bin Yazid ar-Raba'i Abu Abdillah bin Majah al-Qazwini al-
Hafizh. Penulis Sunan Ibn Majah, belajar hadits di kota Khurasan, Irak, Hijaz, Mesir,
Syam, dan selainnya. Ia belajar kepada sejumlah ulama yang terlalu banyak untuk disebutkan, yang di antaranya adalah Abu Bakar bin Abi Syaibah. Menurut catatan
Ja'far bin Idris, Ibn Majah lahir pada tahun 207 H dan wafat pada tahun 273 H. Al-Hafidz Abu Ya'la al-Khalil berpendapat, bahwa Ibn Majah adalah perawi
tsiqah yang agung, disepakati (kredibilitasnya), dan bisa dijadikan hujjah.
14. Abdullah bin Mas'ud30 Bernama lengkap Abdullah bin Ghafil bin Habib bin Syamkh bin Makhzum,
bin Shahilah bin Kahil bin al-Harits bin Tamim bin Sa'd bin Hudzail bin Mudrikah bin Ilyas, Abu Abdirrahman al-Hudzali. Ibunya Umm 'Abd binti 'Abd Wadd bin
Sawa` yang juga dari kabilah Hudzail dan merupakan sahabat wanita Nabi Saw. Masuk Islam (orang yang ke enam menurut Abu Nu'aim) sejak dahulu di Makkah
sebelum hijrah, pernah hijrah dua kali, mengikuti perang Badr dan selainnya serta mennjadi penjaga alas kaki Nabi Saw.
Meriwayatkan hadits dari Nabi Saw, Sa'd bin Mu'adz, 'Amr, Shafwan bin 'Asal, dan selainnya. Di antara perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah
kedua anaknya: Abdurrahman dan Abu 'Ubaidah, Abu Sa'id al-Khudri, Anas, Jabir,
Abu al-Ahwash 'Auf bin Malik. Menurut Abu Nu'aim dan selainnya Abdullah wafat pada 32 H.
15. Abu al-Ahwash31
Nama lengkapnya adalah 'Auf bin Malik bin Nadhlah al-Jusyami, Abu al-
Ahwash al-Kufi, dari keluarga Bani Jusyam bin Mu'awiyah bin Bakr bin Hawazin.
Meriwayatkan hadits dari Ayahnya yang termasuk golongan sahabat Nabi Saw, Ali, Ibn Mas'ud, Abu Musa al-As'ari, dan selainnya. Perawi yang meriwayatkan hadits darinya antara lain anak saudara laki-lakinya: Abu az-Za'ra`, Abu Ishaq as-
Sabi'i, dan Ibrahim bin Muslim al-Hajari. Menurut Ibn Hibban, Ibn Ma'in, an-Nasa`i dan selainnya, Abu al-Ahwash termasuk perawi tsiqah.
16. Ibrahim al-Hajari32
Ibrahim bin Muslim bin al-'Abdi, Abu Ishaq al-Kufi yang terkenal dengan
nisbat al-Hajari. Meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Abi Aufa, Abu al-Ahwash
28 Yusuf al-Mizi, op. cit., Jilid XVI, h. 34-39. 29 Ibid., Jilid XXVII, h. 40-41, dan Ibn Hajar al-'Asqalani, op.cit., Juz III, h. 737. 30 Ibid., Juz II, h. 431-432. 31 Ibid., Juz III, h. 337-338. 32 Yusuf al-Mizi, op. cit., Jilid II, h. 203, dan Ibn Hajar al-'Asqalani, op. cit, Juz I, h. 86-87.
13
'Auf bin Malik al-Jusyami, dan Abu Iyadh. Ia meriwayatkan hadis kepada Ibrahim
bin Thahman, Asbath bin Muhammad al-Qurasyi, Bakr bin Khunais, Ali bin 'Ashim
al-Wasithi, dan selainnya. Kredibilitasnya diperselisihkan. Ibn 'Uyainah berkata: "Meruntutkan hadits dengan runtutan yang bagus sesuai apa adanya." Abu Zur'ah,
at-Tirmidzi, Abu Hatim, an-Nasa`i dan selainnya mendha'ifkannya. Dari sini Ibn
Hajar al-'Asqalani berkata: "Kisah dari Ibn 'Uyainah tadi menetapkan bahwa hadits Ibn 'Uyainah dari Ibrahim al-Hajari adalah hadits shahih. Sebab, Ibrahim al-Hajari
hanya dinilai cacat dalam hal merafa'kan hadits-hadits mauquf, sementara Ibn 'Uyainah
menyebutkan bahwa Ibrahim al-Hajari telah membedakan hadits Abdullah dari
Hadits Nabi Saw. Meski demikian, mayoritas ulama menjarhnya.
17. Ali bin 'Ashim33
Ali bin 'Ashim bin Shuhaib al-Wasithi Abu al-Hasan at-Taimi (108-201 H).
Meriwayatkan hadits dari Sulaiman at-Taimi, Humaid bin ath-Thawil, Atha` bin Sa`ib, dan sejumlah ulama lainnya, termasuk pula Ibrahim al-Hajari. Perawi yang meriwayatkan hadits darinya antara lain Yazid bin Zurai', 'Affan, dan Ahmad bin
Hanbal. Kredibilitasnya diperselisihkan. Ya'qub bin Syaibah menyatakan, ada ulama yang mengingkarinya karena sering salah, tidak mau memperbaiki kesalahannya,
buruk hafalannya, dan selainnya. Meski begitu ada ulama yang menyikapi dengan cara berbeda. Waki' berkata: "Tinggalkan yang salah dan ambil yang shahih. Sebab aku selalu
melihat kebaikannya." Abdullah bin Ahmad meriwayatkan perkataan ayahnya: "Ia sering salah, keliru, keras kepala, dan (namun) tidak dicurigai berbohong." Adz-Dzuhali berkata: "Saya berkata kepada Ahmad tentang Ali bin 'Ashim dan
menyebutkan kesalahannnya." Lalu Ahmad berkata: "Hammad bin Salamah juga sering salah," sambil memberi isyarat dengan tangannya bahwa kesalahannya banyak,
dan ia tidak berpendapat meriwayatkan hadits darinya merupakan kesalahan (ba`s).
Meski demikian, mayoritas ulama menjarh dan mendha'ifkannya
18. Ahmad34 Bernama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad
asy-Saibani, Abu Abdillah al-Marwazi al-Baghdadi. Meriwayatkan hadits dari Bisyr bin al-Mufadhdhal, Ismail bin 'Ulaiyah, Sufyan bin 'Uyainah, asy-Syafi'i, Abu Dawud ath-Thayalisi, dan ulama selainnya, termasuk pula Ali bin 'Ashim. Ia
meriwayatkan hadits kepada al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, asy-Syafi'i, kedua
putranya: Abdullah dan Shaleh, dan selainnya. Ia lahir pada tahun 164 H dan wafat tahun 241 H. Asy-Syafi'i mengatakan: "Aku keluar dari Baghdad dan tidak meninggalkan seseorang yang lebih alim fiqh, zuhud, wira'i, dan pandai daripada Ahmad bin Hanbal. Al-'Ijli berkata: "Perawi tsiqah, kokoh dalam hadits " Abu
Zur'ah ar-Razi mengatakan: "Ahmad telah hafal sejuta hadits." An-Nasa`i berkata:
"Perawi tsiqah, terpercaya, dan merupakan salah satu Imam." Sementara Abu al-Hasan bin az-Zaghuni: "Kuburan Ahmad dibongkar saat pemakaman asy-Syarif Abu Ja'far bin Abi Musa di sampingnya, maka kafannya masih bagus dan belum
rusak, dan tubuhnya belum berubah. Peristiwa itu terjadi setelah 230 tahun dari kematiannya."
19. Abdullah bin Ahmad35 Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal
bin Hilal bin Asad asy-Saibani Abu Abdirrahman al-Baghdadi. Meriwayatkan hadits
33 Ibid., Juz III, h. 173-174, dan Yusuf al-Mizi, loc. cit. 34 Ibn Hajar al-Asqalani, Juz I, h. 43-44. 35 Yusuf al-Mizi, op. cit., Jilid XIV, h. 285-291.
14
dari Ibrahim bin Ismail bin Yahya bin Salamah bi Kuhail, Ibrahim bin al-Hajjaj asy-Syami, ayahnya: Ahmad bin Muhammad bin Hanbal. Perawi yang meriwayatkan
hadits darinya antara lain an-Nasa`i, Abu Bakar Ahmad bin Hamdan bin Malik al-Qathi'i, Abu al-Husain Ahmad bin Ja'far bin Muhammad bin 'Ubaidillah bin al-
Munadi, dan selainnya. Abu Bakar al-Khatib berkata: "Ia perawi tsiqah, kokoh, dan
kuat pemahamannya." Abdullah bin Ahmad alias Abu Abdirrahman lahir pada
tahun 210 H dan wafat pada 290 H.
H. ANALISA KUALITAS SANAD 1. Sanad Riwayat an-Nasa'i:
Js
J
s
M
J
s
bJch
:
.
Hadits ini ditakhrij oleh:
a. An-Nasa'i (215an -303 H) dari gurunya: b. Ibn Manshur ('Amr bin Manshur an-Nasa`i), dari gurunya: c. Abu Hammam ad-Dallal (221 H), dari gurunya: d. Isra`il bin Yunus (100 H -162 H), dari gurunya: e. Abu Ishaq/'Amr bin Abdullah bin 'Ubaid (29-126 H), dari gurunya: f. Muhammad bin Sa'd bin Abi Waqqash, dari gurunya: g. Sa'd bin Abi Waqqash (w. 55 H), dari gurunya; h. Nabi Muhammad Saw.
Sekilas dari analisa kemuttashilan sanad, hadits ini termasuk hadits muttashil,
karena terbukti semua perawi pernah hidup semasa dengan perawi terdekatnya dengan hubungan guru murid. Namun mengingat ada enam ulama yang menilai
Abu Ishaq sebagai perawi mudallis dan shighat tahammulnya mengkunakan lafal
, maka hadits ini tidak bisa dikategorikan sebagai hadits muttashil.36 Sebab, itu
sanad hadits ini termasuk sanad yang dha'if. 37
2. Sanad Riwayat Ibn Majah:
J s
M
J
w
s
b J
ch
:
.
Hadits ini ditakhrij oleh:
a. Ibn Majah (207-273 H) dari gurunya: b. Ibn Abi Syaibah (w. 235 H), dari gurunya: c. Muhammad bin al-Hasan al-Asdi (w. 200an H), dari gurunya: d. Abu Hilal (w. 167 H), dari gurunya: e. Ibn Sirin (w. 100 H), dari gurunya: f. Abu Hurairah (w. 58 H), dari gurunya; g. Nabi Muhammad Saw.
Hadits ini termasuk hadits muttashil, karena terbukti semua perawi pernah
hidup semasa dengan perawi terdekatnya dan mempunyai hubungan guru murid.
Sedangkan status sanadnya bernilai minimal hasan, sebab semua perawinya
termasuk kategori perawi tsiqah.
36 Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Studi Hadits (Surabaya: IAIN SA Press,
2011), h. 157. 37 Ibid., h. 136.
15
3. Sanad Riwayat Ahmad:
- 3!%3
[
s s ]
J J w
w
J
J
Hadits ini ditakhrij oleh:
a. Abdullah bin Ahmad (210-290 H) dari gurunya: b. Ahmad bin Muhammad bin Hanbal (164-241 H), dari gurunya: c. Ali bin 'Ashim (108-201 H), dari gurunya: d. Ibrahim al-Hajari, dari gurunya: e. Abu al-Ahwash, dari gurunya: f. Abdullah bin Mas'ud (w. 32 H), dari gurunya; g. Nabi Muhammad Saw.
Hadits ini termasuk hadits muttashil, karena terbukti semua perawi pernah
hidup semasa dengan perawi terdekatnya yang terbukti dengan hubungan guru
murid. Sedangkan status sanadnya adalah dha'if, karena terdapat dua perawi yang
dinilai dha'if oleh mayoritas ulama, yaitu Ali bin 'Ashim dan Ibrahim al-Hajari.
Kajian kualitas sanad ini dapat disimpulkan bahwa riwayat Ibn Majah berstatus minimal hasan atau shahih, sedangkan riwayat an-Nasa'i dan Ahmad
yang pada mulanya berstatus dha'if naik derajat menjadi minimal hasan li ghairih.
I. PENUTUP Mengingat berbagai keterbatasan yang ada, kajian takhrij hadits ini masih
jauh dari kesempurnaan. Meski demikian, kajian ini dapat menjadi media awal pengenalan seluk beluk hadits yang ternyata membutuhkan kosentrasi dan perhatian khusus, serta mampu mengintip kehati-hatian, kecermatan, keuletan, dan dedikasi
para ulama hadits yang sangat prestisius.
16
DAFTAR PUSTAKA
Al-'Asqalani, Ibn Hajar. Tth. Tahdzib at-Tahdzib, ttp.: Muassasah ar-Risalah
Al-Bukhari, Muhammad bin Isma`il. 1400 H. Al-Jami' ash-Shahih, Kairo: al-Maktabah
as-Salafiyah
Al-Mizi, Yusuf. 1413 H/1992 M. Tahzhib al-Kamal fi Asma` ar-Rijal, Beirut: Muassasah
ar-Risalah
An-Naisaburi, Muslim bin al-Hajjaj. 1427 H/2006 M. Al-Musnad ash-Shahih, Riyadh:
Dar Thibah
An-Nasa`i, Ahmad bin Syu'aib. 1394 H/1975 M). Kitab as-Sunan al-Kubra, Kairo:
Mathba'ah Musthafa al-Babi al-Halabi
Ash-Shan'ani, Muhammad bin Ismail. 1997 M/1417 H. Taudhih al-Afkar li Ma'ani
Tanqih al-Anzhar, Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah
At-Tirmidzi, Muhammad bin Isa. 1394 H/1975 M. Al-Musnad ash-Shahih, Kairo:
Mathba'ah Musthafa al-Babi al-Halabi Bin Hanbal, Ahmad bin Muhammad. 1416 H/1995 M. Al-Musnad, Kairo: Dar al-Hadits
Ibn Majah, Sunan Ibn Majah. ____. Dar Ihya` al-Kutub al-Arabiyah
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2011. Studi Hadits, Surabaya:
IAIN SA Press Wensinck, A. J. dan Mensing, J. P. 1943. Al-Mu'jam al-al-Mufahras li Alfazh al-Hadits
an-Nabawi, Leiden: E. J. Briil