LOG BOOKSistem Saluran dan Pembuangan
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mata KuliahPraktek Sistem Saluran dan Pembuangan
Pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik NegeriSriwijaya
Oleh :
NAMA: Anggie ElichaNIM : 0612 3010 0002KELAS : 4 SC
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYAPALEMBANG
2014Lembar Pengesahan
Sistem Saluran dan Pembuangan
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mata KuliahPraktek Sistem Saluran dan Pembuangan
Pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik NegeriSriwijaya
Palembang, 2 Juni
2014
Dosen pembimbing
Akhmad Mirza, S.T.
NIP.197008151996031002
iKATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan
(kerja pipa) ini. Adapun tujuan penulisan laporan ini
adalah sebagai persyaratan dalam mengikuti kuliah
Praktek Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan pada
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang.
Laporan ini ditulis berdasarkan hasil Praktek
Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan yang dilakukan di
bengkel tertutup dengan bimbingan dari dosen pembimbing
dan bapak instruktur.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Akhmad Mirza, S.T. sebagai Instruktur.
2. Seluruh staf yang ada di gedung Workshop
Departemen Sipil .
3. Rekan – rekan mahasiswa yang telah membantu
selama praktek dan memberikan semangat, argumen serta
motivasi dalam menyelesaikan laporan Kerja Sistem
Saluran dan Pembuangan.
Dengan laporan ini, penulis mengharapkan agar
laporan ini dapat bermanfaat dalam menunjang proses
perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Sriwijaya, khususnya tentang Praktek Kerja Sistem
Saluran dan Pembuangan.
Palembang,02 Juni
2014
Penulis
Anggie Elicha
NIM 0612 3010
0002
IiDAFTAR ISI
COVER .................................................
.......................................................
..........i
LEMBAR
PENGESAHAN ............................................
......................................ii
KATA
PENGANTAR .............................................
.............................................iii
DAFTAR
ISI ...................................................
......................................................i
v
BAB I PENDAHULUAN
I.1
umum...................................................
.......................................................
.......1
I.2 Pengenalan
bahan .................................................
.............................................1
I.3 Alat
sambung ...............................................
......................................................5
I.4 Menyambung ukiran dengan alat penyambung
(fitting) ...................................7
I.5 Pemotongan
pipa ..................................................
.............................................9
I.6 Kerusakan dan perbaikan
instalasi .............................................
......................10
I.7 Memotong pipa
.......................................................
.........................................11
I.8 Pekerjaan yang Berhubungan dengan Saluran dan
Pembuangan.....................11
I.9 Memasang Alat
Saniter............................................
.........................................12
I.10 Kemiringan
Pipa ..............................................
..............................................14
I.11 Jaringan
Pipa ..............................................
...................................................
.14
I.12 Macam-macam
air ...............................................
..........................................15
I.13 Pemanasan
air ...............................................
.................................................15
BAB II PENGENALAN ALAT
II.1 Alat pemberi
tanda .................................................
........................................17
II.2 Alat
ukur ..................................................
.......................................................
17
II.3 Alat
pemotong ..............................................
..................................................17
II.4 Alat
ulir ..................................................
.......................................................
..18
II.5 Alat
penjepit ..............................................
.....................................................18
II.6 Alat
penunjang .............................................
...................................................19
BAB III URAIAN KERJA PRAKTEk
Job 1 : Latihan memotong dan mengulir pipa
galvanis ........................................20
Job 2 : Membuat atau memasang instalasi pipa
pendek .......................................23
Job 3 : Instalasi rumah
tangga ................................................
...............................26
Job 4 : Memasang alat sanitasi
.......................................................
......................29
Job 5 : Membuat kemiringan dasar
saluran ...............................................
...........34
BAB IV PENUTUP
IV.1
Kesimpulan ............................................
......................................................3
7
IV.2
Saran .................................................
.......................................................
....37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Sistem saluran dan pembuangan adalah suatu
konstruksi yang mengatur pemasukan atau penyuplaian air
bersih guna kebutuhan manusia dan pengeluaran /
pembuangan air bekas / limbahnya ketempat tertentu.
Serta pembuangan atau pengaliran air hujan, air rawa
dan sebagainya, hal ini penting guna menjamin kesehatan
manusia.
Pengetahuan mengenai bahan – bahan yang
dipergunakan pada pekerjaan system saluran dan
pembuangan meliputi : jenis dan fungsi pipa, alat
penyambung peralatan saniter dan bahan – bahan untuk
pembuatan saluran.
1.2. Pengenalan Bahan – bahan
Pipa ada beberapa macam, yaitu :
1. Pipa penghantar, adalah pipa yang
mengantarkan air dari sumber air di gunung,
sungai atau sumber air lainnya ke
reservoir/bak/kolam penampung.
2. Pipa induk, adalah pipa yang
mengalirkan air dari reservoir pada jaringan
pipa di dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.
3. Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa
yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau
konsumen.
Berdasarkan jenis dan fungsinya pipa yang umum
digunakan pada pekerjaan pipa, baik di dalam bangunan
maupun diluar bangunan adalah :
Pipa besi tuang
Digunakan untuk instalasi air bersih dan air
kotor, diproduksi dengan ukuran ø 2” – 5” dengan
panjang 3 – 6 m.
Pipa galvanis
Pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah ,
diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan
dindingnya disesuaikan dengan kegunaannya ukuran
standar adalah 6 m.
Pipa tembaga
Dipakai untuk instalasi air bersih, terutama untuk
instalasi air panas, karena tembaga merupakan
bahan penghantar panas yang baik, ringan, mudah
disambung, tahan terhadap karat.
Pipa Baja
Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk
mengalirkan zat pelumas seperti minyak. Pipa jenis
ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada
jenis pipa tuang.
Pipa beton
Digunakan untuk instalasi air bersih dan instalasi
air buangan. Dibuat dengan ukuran ø 30 – 100 cm
dengan panjang 50 – 100 cm, disambung dengan beton
dan mortar.
Pipa PVC ( Poly vinyl Chlorida )
Dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air
kotor, dibagi dalam 4 kelas yaitu :
1. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja
10 kg/cm2
Digunakan untuk instalasi air bersih, saluran
pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi
gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler.
2. Kelas A2 digunakan dengan tekanan
kerja 5 kg/cm2
Digunakan untuk pembuangan, irigasi pembuangan
pada jalan raya, pembuangan pada bangunan.
3. Kelas D (VU) dengan tekanan kerja
5 kg/cm2
Digunakan untuk pembuangan, irigasi pembuangan
pada jalan raya, pembuangan pada bangunan.
4. Kelas C untuk saluran kabel
listrik
Digunakan untuk instalasi listrik dan
penerangan.
Pipa asbes
Digunakan untuk instalasi air buangan. Diproduksi
dengan ukuran ø 25 – 80 cm dengan panjang 6 m,
disambung dengan lem dan mortar khusus.
Dari beberapa jenis pipa di atas, untuk jaringan
pipa pembagi/distribusi yang paling banyak digunakan
adalah pipa PVC dan galvanis.
A. Sifat-sifat pipa galvanis :
1. permukaan licin
2. kuat
3. mudah dibentuk
4. tahan karat jika tidak terkelupas
Keuntungan pipa galvanis :
1. tahan pecah
2. tahan lama
3. sambungannya menggunakan ulir
4. permukaannya kuat
B. Pipa PVC mempunyai banyak
kelebihan daripada pipa galvanis, adapun keuntungan
pipa PVC dibandingkan dengan pipa galvanis adalah :
1. Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya
licin
2. Elastisitasnya tinggi
3. Tidak mudah terbakar
4. Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis
5. Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik
6. Kekuatannya cukup besar
7. Tahan terhadap zat kimia
8. Mudah dibentuk
Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan
dengan pipa galvanis, tetapi pipa PVC juga mempunyai
kekurangan, yaitu :
1. Tidak tahan panas.
2. Mudah pecah karena dibuat dari plastik
3. Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada
lintasan instalasi pipa adalah:
1. Diameter Pipa
Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar
diameter pipa maka semakin banyak air yang dapat
dialirkan.
2. Panjang pipa
Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan
air maka semakin besar gesekan yang terjadi di
permukaan dalam pipa oleh air.
3. Keadaan Pipa
Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang
banyak mengandung garam akan mempercepat
terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal
ini dapat menghambat aliran air.
4. Perubahan Arah Aliran
Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran
air, oleh karena itu dalam merencanakan jaringan
pipa diusahakan seminimal mungkin merubah arah
aliran.
5. Mutu sambungan
Bram / serpih di ujung pipa, mutu uliran dan
lilitan threat type akan mempengaruhi aliran air.
6. Pemasangan Valves
Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan
valves (kran) untuk menghentikan sementara aliran
air apabila terjadi perbaikann pipa.
7. Pembesaran Ukuran
Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan
ukuran (pemakaian Reducing Socket) dibuat secara
bertahap / tidak terlalu drastis.
Ukuran Nominal Pipa
(mm) (inch) (mm) (inch)6 ⅛ 100 48 ¼ 125 510 ⅜ 150 615 ½ 175 7
20 ¾ 200 825 1 225 932 1¼ 250 1040 1½ 300 1250 2 350 1465 2½ 400 1690 3⅓ 500 20
1.3. Alat Sambung
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita
membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang,
dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi
dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita
tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa.
Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Socket
Digunakan untuk memperpanjang pipa
(menyambung pipa lurus)
Diameter pipa yang disambung sama dengan
penyambungan
Memakai ulir dalam
2. Elbow
Digunakan untuk membelokkan aliran
Menggunakan ulir dalam
3. Bend
Digunakan untuk membelokkan
arah aliran beradius besar
Menggunakan ulir dalam F dan
M
4. Tee Stuck
Digunakan untuk membagi
aliran menjadi dua arah
5. Reducer Elbow
Digunakan untuk memperkecil
aliran yang dibelokkan
6. Reducer Socket
Digunakan untuk memperkecil
aliran
7. Cross
Digunakan untuk membagi
aliran menjadi 3 arah
8. Barrel Union
Digunakan untuk menyambung
pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3
bagian
9. Dop ( F )
Digunakan untuk menutup
aliran pada ujung pipa
10. Plug
Digunakan untuk menutup pipa
pada sambungan
11. Stop Kran ( Gate Valve )
Digunakan untuk mengatur aliran
Dipasang sebelum meteran
Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat
perbaikan
12. Kran
Digunakan untuk penutupan
atau pengeluaran air
13. Bushis
Digunakan untuk menyambung 2
buah pipa yang berlainan ukuran diameternya
Mempunyai ulir luar pada
sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam
14. Hexakonal Nipple
Digunakan untuk
mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan
ini segi enam, ditengah alat ini digunakan
untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan
kunci pipa.
Macam-macam Penyambungan Pipa :
1. Dengan uliran
2. Dengan lem / perekat khusus
3. Dengan pengelasan
4. Dengan system flens
1.Dengan beel dan spigot ( ring karet )
Panjang Uliran Pipa Galvanis
Pipa( inchi )
Jumlahulir
Panjang ulir(mm)
½ 14 19¾ 14 191 11 ½ 22
1 ¼ 11 ½ 251 ½ 11 ½ 252 11 ½ 253 8 384 8 41
1.4 Menyambung Uliran dengan Alat Penyambung ( Fitting
)
Pipa-pipa yang telah diulir, disambungkan satu sama
lain menurut gambar rencana / bentuk jaringan pipa yang
diperlukan dengan bantuan alat-alat penyambung
( fitting ). Dalam penyambungan pipa harus teliti dan
hati-hati sekali supaya tidak terjadi kebocoran
nantinya apabila jaringan pipa telah dipergunakan.
Dalam penyambungan pipa kita membutuhkan bahan dan
alat bantu dalam penyambungan tersebut. Adapun bahan
dan alat bantu tersebut adalah sbb :
1. penjepit pipa
2. dua atau lebih kunci pipa
3. menie besi
4. sealtape, tali rami, plastik, dll
Langkah kerja penyambungan pipa adalah sebagai
berikut :
1.Jepit pipa
2.Bagian pipa yang berulir diberi menie besi
3.Bagian pipa yang akan disambung diberi atau
dililit dengan sealtape searah jarum jam,
kemudian dilaburi lagi dengan menie besi
4.Masukkan atau pasangkan alat sambung yang
diperlukan , mula-mula putar dengan tangan
kemudian kencangkan dengan kunci pipa sampai
semua ulir masuk pada alat sambung.
Langkah kerja penguliran adalah
sebagai berikut :
1. Tentukan panjang ulir
2. Tiruskan ujung pipa
3. Stel T dies / mata ulir / snef
yang cocok
4. Jepit pipa dengan kuat atau kaku
5.Lakukan penguliran secara bertahap sambil diberi
atau ditetesi oli sampai batas uliran.
Langkah kerja penyambungan pada pipa PVC adalah
sebagai berikut :
1.Bersihkan kedua ujung pipa yang akan disambung.
2.Labur dengan lem pipa PVC sepanjang sambungan
pada bagian pipa yang akan bersinggungan pada
kedua ujung pipa.
3.Lakukan penyambungan sambil mengatur letak atau
posisi sambungan.
4.Hindari pipa dari gangguan sampai lemnya mengeras
agar posisi sambungan tidak berubah.
Dalam melakukan penguliran pipa, lapisan
galvanisnya akan terbuang dan dalam penyambungan dengan
alat sambungnya sering sebagian ulir ( yang bagian
pangkalnya ) tidak tertutup, sehingga sangat rentan
terhadap serangan karat. Oleh sebab itu diperlukan
bahan yang dapat memperkuat sambungan sekaligus untuk
mempermudah dalam pemasangan dan pembongkaran serta
mencegah terjadinya korosi.
Adapun macam-macam penguat sambungan adalah :
1. sealtape ( plester dari campuran plastik karet
yang berwarna putih )
2. tali plastik
3. tali goni atu tali rami
4. tali ravis
Pada setiap penyambungan, pipa selalu diberi seal
tape pada ulirannya kemudian dilabur atau dilapisi
dengan menie besi, hal ini dimaksudkan untuk :
1. Mencegah kebocoran
2. Mencegah karat
3. Memudahkan pembongkaran,
Cara pemasangan seal tape atau penguat sambungan yaitu
dengan cara seal tape dipasang atau dililitkan searah
jarum jam pada uliran sebanyak 2 – 4 lapis sampai semua
uliran tertutup. Hal ini dimaksudkan agar waktu
penyambungan pipa tidak lepas.
Dalamnya Pemasangan Pipa
Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam
dalam tanah dengan kedalaman yang harus sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang,
misalnya PAM. Kalau ketentuan yang mengatur tersebut
belum ada, dapat diikuti pedoman sebagai berikut :
a. 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu
lintas kendaraan.
b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu
lintas kendaraan ringan.
c. 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan
lalu lintas kendaraan umum atau kendaraan berat.
d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.
1.5 Membengkok Pipa Galvanis
Dalam pekerjaan pemasangan jaringan pipa, kadang-
kadang pipa itu harus dibengkokkan, keadaan seperti ini
terjadi apabila fitting ( alat sambung ) tidak ada
dijual di pasaran. Pembengkokkan pipa sedapat mungkin
hendaklah dihindari, karena pembengkokkan pipa itu akan
menimbulkan beberapa kerugian pada pipa itu, antara
lain :
a. Memperbesar gesekan air ( friction )
b. Kemungkinan bagian luar bengkokkan akan retak-
retak dan lapisan galvanis akan terkelupas
hingga pipa mudah berkarat.
Ada dua cara untuk membengkokkan pipa galvanis, yaitu :
1. Dengan jalan dipanaskan
2. Dengan cara mekanis
Alat dan bahan bantu yang diperlukan dalam
pembengkokkan pipa adalah sebagai berikut :
a. Alat pemanas, tungku, lampu semprot
( blowing )
b. Kawat atau seng untuk mal
c. Pasir atau per spiral
d. Landasan atau besi bulat
1.6 Kerusakan dan Perbaikan Instalasi
A. Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh :
1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya
2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya
3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu
tipis
4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang
terlalu jauh )
5. Pengkaratan
6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu
besar
B. Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu :
1. Perbaikan Sementara
Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan
baut serta dilapis karet penahan, hal ini bisa
dilakukan untuk semua jenis pipa
2. Perbaikan Tetap / Permanent
a. Untuk pipa besi,
Langkah kerjanya :
Setelah ditemukan lokasi
yang rusak, matikan aliran airnya.
Gali tanah disekitar lokasi
pipa yang bocor
Ukur pipa yang akan dibuang
Buang / potong pipa yang
rusak dan bersihkan bramnya
Ulir kedua ujung pipa
Sambung pipa dengan
menggunakan barrel union atau yang lain.
b. Untuk pipa PVC,
Langkah kerjanya :
Setelah ditemukan tempat yang
bocor, matikan aliran air dan gali tanah
disekitar lokasi
Ukur, lalu potong / buang pipa yang
rusak
Bersihkan bekas potongan
Olesi kedua permukaan pipa yang
akan disambung dengan lem khusus
Sambung pipa dengan alat sambung
yang sesuai.
Didalam penggambaran rencana dikenal symbol-simbol
dalam instalasi, adapun simbol-simbol itu adalah
sebagai berikut :
a. Instalasi Air Kotor :
( warna hitam )
b. Instalasi Air Bersih :
( warna biru )
c. Instalasi Air Panas :
( warna merah )
1.7 Memotong Pipa
Memotong pipa ada 3 cara :
1. Dengan menggunakan gergaji besi
Keuntungan penggunaannya :
Bisa dibawa kemana-mana
Dapat digunakan pada tempat yang sempit
Kerugian penggunaannya :
Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup
lama
Hasilnya tidak begitu baik
2. Dengan menggunakan Pipa Cutter
Keuntungan penggunaannya :
Pekerjaan lebih cepat selesai
Hasilnya baik dan rata
Kerugian penggunaannya :
Memerlukan tempat yang cukup luas
Bila terlalu dalam menekan cutternya,
diameter pipa akan mengecil.
3. Gabungan keduanya.
1.8 Pekerjaan yang Berhubungan dengan Saluran dan
Pembungan
Ilmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan
dan mendukung saluran dan pembuangan antara lain :
1. Kerja Plat
Kerja plat biasanya dibutuhkan untuk pembuatan
klem pipa yang dan perbuatan klem penggantung pipa
serta pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan
plat.
2. Kerja las
Pekerjaan ini berhubungan dengan penyambungan pada
pipa besi dan untuk penyambungan pipa dengan
system flens.
3. Kerja intalasi pipa
Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan proses pemasangan pipa atau
pekerjaan perangkaian pipa.
4. Kerja Drainase
Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa
yaitu pada waktu pemasangan pipa yang diletakan
didalam tanah agar terhindar dari keadaan luar
yang akan mengganggu kekuatan pipa itu sendiri.
5. Kerja Sanitasi
Kerja sanitasi merupakan pekerjaan pemasangan
alat-alat sanitasi seperti bak air, Wastafel, Meja
cuci, Bak mandi serta alat penerima lainnya yang
digunakan untuk menerima air bersih atau air kotor
yang selanjutnya dibuang ketempat pembuangan.
Alat-alat tersebut dari bahan keramik yang
bahannya mudah didapat.
1.9 Memasang Alat Saniter
Alat saniter adalah suatu alat untuk keperluan
manusia yang ada hubungannya dengan kebutuhan air dan
pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin
kesehatannya.
Adapun yang disebut peralatan plumbing / saniter,
yaitu :
1. Tempat cuci tangan ( lavatory )
2. Tempat cuci piring ( sink )
3. Bak mandi
4. Tempat buang air kecil ( urinoir )
5. Tempat buang air besar ( wc )
Adapun bahan yang digunakan untuk peralatan saniter
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak menyerap air
2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus
3. Relatif mudah dibuat
4. Mudah dipasang
Kelompok Alat Saniter
Karena Alat-alat saniter banyak macamnya dan tidak
sama kegunaannya, serta mengingat air kotor yang
didapatkan dari alat saniter itu tidak sama, Maka dapat
dikelompokan menjadi :
1. Alat saniter badan (ablutionary fixtures )
Contohnya :
- Bak mandi rendam
- Bak mandi siram
- Bak cuci tangan
- Shower
2. Alat sanier cucian (waste water fixtures )
Contohnya :
- Bak cuci pakaian
- Mesin cuci pakaian
- Bak tempat minum
3. Alat saniter lemak (Greasy water fixtures)
Contohnya :
- Tempat cuci piring
- Mesin cuci piring
4. Alat saniter Kotoran (soil fixtures)
Contohnya :
- Kloset
- Bidet
- Peturasan (urinoir )
- Alat pembersih kotoran dirumah sakit.
1.10 Kemiringan Pipa
Salah satu yang mendukung atau mempengaruhi
pekerjaan plumbing adalah kemiringan pipa. Kemiringan
pipa adalah penting agar air yang mengalir lancar tanpa
ada gangguan pada aliran maupun pada pipa itu sendiri.
Artinya kalau kemiringannya terlalu sedikit bisa
mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya
kalau kemiringan terlalu besar dapat mengakibatkan
desakan air yang besar pula sehingga perlu diperhatikan
batas kemampuan pipa dalam hubungannya dengan tekanan
air, Yaitu ;
- Kemiringan pipa tanah 1 : 4
- Kemiringan pipa PVC 1 : 60
- Kemiringan pipa besi lebih curam
Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan
seluruhnya, Karena air yang dialirkan bukan hanya
sumber satu group sanitasi, Juga mengingat situasi pada
lapangan dimana pipa akan dipasang, Namun demikian
usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah
perubahan aliran. Semakin banyak perubahan aliran
berakibat akan memperlambat kecepatan aliran dan juga
semakin banyak Alat-alat penyambung yang dibutuhkan.
Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga
jangan sampai terjadi pengurangan kecepatan yang besar.
Dapat disimpulkan banyaknya satu perubahan aliran akan
membutuhkan perawatan yang besar pula yaitu biaya
pembersihan kalau ada terjadi penyumbatan dan juga
menambah biaya pembuatan.
1. 11 Jaringan Pipa
Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3
macam, Yaitu :
1. Jaringan pipa induk,
Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan
air langsung dari sumber air.
2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,
Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari
pipa induk ke pipa Plumbing.
3. Jaringan pipa plumbing,
Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan
aliran air dari pipa cabang ke rumah-rumah atau
bangunan.
ELEKTROLISASI adalah suatu proses gesekan tak
langsung antara bahan
mentah dengan arus listrik, Pada pipa air minum proses
ini akan merusak pipa.
Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus
dengan bahan fiber glass atau aspal.
Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan
pipa GALVANIS, Yaitu :
a. Ringan : Untuk instalasi listrik
b. Berat : Untuk instalasi air yang
mempunyai tekanan besar baik
tekanan air atau tekanan gas dan
minyak bumi.
c. Sedang : Untuk instalasi air yang
tidak mempunyai tekanan yang
besar.
1.12 Macam – macam Air
A. Air lunak
Air lunak adalah air hujan yang mengandung garam.
Air ini tidak boleh dilirkan melalui pipa yang
tertutup dari timah hitam, sebab akan bereaksi dan
menimbulkan zat-zat beracun.
B. Air sadah
Air sadah adalah air yang banyak mengandung garam.
Contohnya : air laut.
1.13 Pemanasan Air Listrik ( Elektro Water Heater )
Pemanas air terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Pemanas air gas otomatis
Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan
gas LPG atau gas lainnya sebagai bahan bakunya.
Jenis pemanasan air gas otomatis ada 2 macam :
i. Pemanas air gas otomatis tunggal
( instantaneous automatic gas water heater )
ii. Pemanas air gas ganda (multi outlet
instantaneous automatic gas water heater )
2. Pemanas air listrik
Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan
energi listrik sebagai sumber panasnya.
Jenis pemanas air listrik ini dibagi 2 macam :
a. Pemanas air listrik sesaat
Pada pemanas air jenis ini daya listrik hanya
akan mengalir kedalam elemen pemanas listrik
apabila kran air panas dibuka. Biasanya
dilengkapi pula dengan alt yang akan
mengurangi arus listrik untuk mengatur suhu
air bila laju aliran listrik pada waktu
suhunya telah mencapai batas tertinggi yang
diizinkan.
b. Pemanas Air Listrik bertangki
Pada pemanas air jenis ini mempunyai elemen
listrik sebagai pemanas yang dibenamkam dalam
air didalam tangkinya. Kapasitas pemanasnya
mulai 1 kw dan ada yang sampai sekitar 50 kw.
BAB II
PENGENALAN ALAT
Beberapa alat yang biasa digunakan dalam praktek
saluran dan pembuangan, antara lain :
A. ALAT PEMBERI TANDA
1. Penggores baja
Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang
lancip, Berguna untuk menggores sebagai penandaan
pengukuran pada pipa.
2. Pensil
3. Crayon
4. Kapur tulis
5. Spidol
6. Penitik
B. ALAT UKUR
1. Mistar Baja
Terbuat dari lempengan baja atau stainless yang
diberi dimensi ukuran, Yang berguna untuk mengukur
panjang pipa yang dibutuhkan.
2. Siku-siku Baja
Terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran
dan berguna untuk memeriksa kesikuan dari alat
kerja atau benda-benda kerja.
3. Roll meter
4. Jangka sorong
C. ALAT PEMOTONG
1. Gergaji Besi mata gergaji terbuat dari baja
keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang
mempunyai dua sisi.
2. Pipa cutter ( pipa galvanis )
3. Pipa cutter ( pipa PVC )
Untuk memotong pipa PVC, Dimana mata cutternya
bulat dan bergerigi.
4. Boring Reamer
Berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk
membersihkan bran pada bagian dalam pipa dengan
cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian
diputar.
5. Kikir
Kikir terbagi tiga bentuk :
a. Kikir besar, Berfungsi untuk meratakan
batas-batas potomgan pada bagian ujung pipa
galvanis
b. Kikir halus, Terbuat dari baja yang
berbentuk sedemikian rupa sehingga untuk
menghaluskan permukaan logam
c. Kikir bulat, Berfungsi untuk menghaluskan
bagian ujung pipa galvanis akibat pemotongan
atau untuk membersihkan bram
D. ALAT ULIR
Snay ( alat untuk mengulir )
Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk
sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk membuat
ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir. Alat
ulir ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Alat ulir manual
b. Mesin ulir
E. ALAT PENJEPIT
1. Three Stand
Atas alat ini terbuat dari besi campur baja yang
dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum agar dapat
menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung,
Kakinya terbuat dari pipa besi yang kuat untuk
menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang,
Maka alat ini disertai alat untuk penyanggaan yang
dapat dinaikkan dan diturunkan.
2. Ragum
Alat ini berguna untuk menjepit benda kerja,
Terbuat dari baja, Selain itu berguna menjepit
benda kerja, Terbuat juga dari alat lainnya yang
perlu diketahui yaitu kunci pipa.
Adapun kunci tersebut :
a. Adjustable Pipe Wrench
b. Straight Pipe Wrench
c. Suay Pipe Wrench
d. Stilson
e. Chain Pipe Wrench
f. Monkey Wrench
F. ALAT PENUNJANG
Sikat kawat
Tangkai terbuat dari kayu dengan pembersih yang
terbuat dari kawat, Berguna untuk membersihkan bram
setelah diulir dan membersihkam benda kerja.
BAB III
URAIAN KERJA PRAKTEK
JOB : 1
JUDUL : Latihan Memotong dan Mengulir Pipa Galvanis
A. TUJUAN :
1. Mahasiswa akan dapat memotong pipa galvanis
dengan menggunakan alat potong pipa (cutter
pipe) dan gergaji besi, serta dapat
membersihkan bekas potongan dengan menggunakan
borring reamer dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan
menggunakan bermacam-macam alat ulir, sehingga
dapat disambung dengan menggunakan fitting
(alat sambung) sesuai standar yang ada dengan
baik dan benar.
B. INSTRUKSI UMUM :
1. Pelajari lembaran ini dengan cermat dan teliti
2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini
3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan
4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat
penting dalam lembaran ini
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan
bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal
yang mengganggu pekerjaan.
2. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk instruktur.
3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) dan
penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji
pada percikan oli di lantai tempat anda
bekerja.
4. Pakailah alat keselamatan kerja bila
diperlukan.
D. PERALATAN :
1. Ragum pipa
2. Mistar Baja
3. Penggores
4. Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa
galvanis
5. Borring Reamer
6. Kikir
7. Alat ulir yang dapat distel (snay )
8. Snay tetap
9. Threading Machine ( mesin pengulir ).
10. Gergaji besi
E. BAHAN :
1. Pipa galvanis ukuran ½ “ dengan ukuran panjang
20 cm
2. Pipa galvanis ukuran ¾ “ dengan ukuran panjang
20 cm
3. Pipa galvanis ukuran 1 “ dengan ukuran panjang
20 cm
F. LANGKAH KERJA :
1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.
3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.
4. Potonglah salah satu sisi pipa dengan
menggunakan gergaji besi sampai batas yang
telah ditentukan dan sisi yang lain menggunakan
cutter pipe.
5. Pasang cutter pipe pada tanda yang akan
dipotang.
6. Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.
7. Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata
cutter menjada lebih dalam, Pada waktu memutar
tangkai cutter harus sedikit demi sedikit (maks
15 derajat ) sampai pipa tersebut terpotong.
8. Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan
borring reamer.
9. Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan
dibuat untuk masing-masing pipa sesuai dengan
panjang ulir untuk masing-masing diameter pipa
seperti pada gambar kerja.
a. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran
½” dengan ukuran panjang uliran 19 mm.
b. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ¾
dengan ukuran panjang uliran 19 mm.
c. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1
“ dengan ukuran panjang uliran adalah 22 mm.
10. Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran
yang telah kita tentukan, Untuk pipa galvanis
ukuran ½ “, pipa galvanis ukuran ¾ “, pipa
galvanis ukuran 1 “, menggunakan alat ulir
manual.
11.Periksa pipa yang sudah diulir dengan
menggunakan socket penyambung yang sesuai.
Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah
diulir dapat masuk kedalam socket penyambung
atau alat sambung lainnya.
JOB : 2
JUDUL : Membuat atau Memasang Instalasi Pipa
A. TUJUAN :
1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat
instalasi pipa air bersih yang pendek dan
sederhana dengan menggunakan alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi
dengan baik dan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan
ukuran bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan
instalasi pipa dengan baik dan benar.
B. INSTRUKSI UMUM :
1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan
teliti
2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini
3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan
4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat
penting dalam lembaran ini.
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan
bersihkan lingkungan dari hal-hal yang
mengganggu pekerjaan.
2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.
3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram )
pemotong dan penguliran pipa dan taburkanlah
serbuk gergaji pada percikan oli di lantai
tempat anda bekerja.
4. Pakailah alat keselamatan kerja bila
diperlukan.
D. PERALATAN :
1. Ragum pipa
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Cutter Pipe
5. Boring Reamer
6. Kikir
7. Snay
8. Kunci pipa
E. BAHAN :
1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “ dan ¾ “
2. Elbow
3. Reducing
4. Tee stuck
5. Barrel union
6. Kran
7. Sealtape
F. LANGKAH KERJA :
1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar
kebutuhan bahan :
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN
No.
JenisFitting
( Diameter
Jumlah
)1. Pipa
galvanis¾ 4
2. Pipagalvanis
½ 2
3. Bushes ¾” – ½” 24. Elbow ½” 185. Elbow ¾” 16. Socket ¾ ” 17. Kran ½” 68. Socket ½” 89. Tee ¾ “- ½” 610.
Tee ¾” 1
11.
Reducing ¾” – ½ “ 2
3. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan
kebutuhan.
4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari
ujung pipa dengan borring reamer / kikir
bundar.
5. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir
halus.
6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter
pipa dan alat sambung yang akan digunakan.
7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan.
8. Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas
penguliran.
9. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan
dipasang alat sambung.
10. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat
sambung sesuai dengan bentuk, fungsi dan
penempatannya masing-masing sesuai dengan
gambar kerja yang ada.
11. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan
benar agar tidak terjadi kebocoran.
12. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada
instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan
menggunakan test pump.
13. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada
instruktur.
JOB : 3
JUDUL : Instalasi Rumah Tinggal
A. TUJUAN :
1. Agar mahasiswa dapat merencanakan
dan membuat instalasi pipa air bersih yang
pendek dan sederhana dengan menggunakan alat
dan bahan yang dibutuhkan untuk keperluan
instalasi dengan baik dan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan
ukuran bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan
instalasi pipa dengan baik dan benar.
B. INSTRUKSI UMUM :
1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan
teliti
2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini
3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan
4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat
penting dalam lembaran ini.
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan
lingkungan dari hal-hal yang mengganggu
pekerjaan.
2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.
3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram )
pemotong dan penguliran pipa dan taburkanlah
serbuk gergaji pada percikan oli di lantai
tempat anda bekerja.
4. Pakailah alat keselamatan kerja yang
diperlukan.
D. PERALATAN :
1. Ragum segitiga
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Pipe cutter
5. Boring Reamer
6. Senay
7. Kunci pipa
E. BAHAN :
1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “ dan ¾ “ dan
1”
2. Elbow
3. Reducing
4. Tee stuck
5. Barrel union
6. Kran
7. Sealtape
F. LANGKAH KERJA :
1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar
kebutuhan bahan
3. Ukur dan potonglah pipa sesuai
dengan kebutuhan.
4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam
dari ujung pipa dengan borring
reamer / kikir bundar.
5. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir
halus.
6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter
pipa dan alat sambung yang akan digunakan.
7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan. Bersihkan ulir tersebut dari
serpihan bekas penguliran.
8. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan
dipasang alat sambung.
9. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat
sambung sesuai dengan bentuk, fungsi dan
penempatannya masing-masing sesuai dengan
gambar kerja yang ada.
10. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan
benar agar tidak terjadi kebocoran.
11. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada
instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan
menggunakan test pump. Bersihkan hasil
pekerjaan dan serahkan pada instruktur.
JOB : 4
JUDUL : Memasang Alat – alat Saniter
A. TUJUAN
1. Menjelaskan cara memasang bak cuci tangan dan
kloset duduk dengan baik dan benar.
2. Memasang bak cuci tangan yang dipasang pada
dinding tembok dengan sempurna.
3. Dapat memasang kloset duduk dan kloset
jongkok dengan baik dan benar.
4. Dapat memasang tempat cuci piring dan tempat
cuci tangan dengan baik dan benar.
5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang
timbul dalam pemasangan bak cuci tangan, bak
cuci piring, kloset jongkok, dan kloset duduk.
B. KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati waktu mengangkat dan memasang alat
saniter.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan
lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan.
4. Sebelum bekerja periksalah semua peralatan dan
pastikan kondisinya dalam keadaan baik dan
aman.
5. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.
6. Pakailah alat keselamatan kerja bila
diperlukan.
A. PERALATAN :
1. Rol meter
2. Gergaji besi
3. Pensil
4. Boring reamer
5. Pemotong pipa
6. Penggores
7. Waterpass
8. Pengulir pipa
9. Palu besi
10. Kunci pipa
11. Ragum pipa
12. Obeng strip
13. Bor beton
14. Pahat besi
15. Spesi
16. Cangkul
17. Hand bor
18. Ruskam
B. BAHAN :
1. Macam-macam alat sambung sesuai kebutuhan
2. Fisher
3. Pipa Galvanis dan PVC, sesuai kebutuhan
4. Seal tape
5. Wastafel
6. Sink
7. Kloset jongkok
8. Kloset duduk
9. Pasir
10. Semen
11. Air
12. Batu bata
MEMASANG BAK CUCI TANGAN ( LAVATORY )
LANGKAH KERJA :
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang
diperlukan untuk pekerjaan ini.
2. Pelajari gambar kerja dengan teliti.
3. Ikuti langkah kerja berikut ini.
4. Angkat dan rapatkan bak cuci tangan pada
dinding tembok ( makan ), dan bak cuci tangan
tersebut akan dipasang dan aturlah tingginya
sesuai dengan ukuran yang terdapat pada
lembaran kerja.
5. Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik
tinggi maupun as dari bak cuci tangan tersebut.
6. Ukur dan beri tanda dengan penitik, tempat
kedudukan besi penggantung atau lobang fisher
pada dinding tembok.
7. Pasang fisher pada dinding tembok yang telah
diberi tanda tadi dengan memakai bor tembok.
8. Gantungkan bak cuci tangan pada dinding tembok
dengan menggunakan baut skrup dan pasang ring
penahan.
9. Periksa kedudukan bak cuci tangan dengan
menggunakan waterpass, aturlah sehingga datar
dan rapat pada dinding tembok.
10. Pasang socket pada bagian bawah kran air yang
dipasang pada bak cuci tangan.
11. Ukurlah jarak dari socket sampai pada elbow
yang akan dipasang pada pipa pemasukkan.
12. Potong pipa galvanis diameter ½” sepanjang
jarak dari socket sampai elbow, dikurangi
panjang barrel union.
13. Potong pipa tersebut menjadi dua sama
panjang, kemudian ulirlah masing-masing kedua
ujung pipa tersebut.
14. Sambungkan kedua pipa tersebut, masing-masing
pada socket dan elbow, dan bagian ujung yang
lainnya pada barrel union.
15. Kencangkan barrel union dengan kunci pipa,
sehingga kedua pipa tersebut tersambung dengan
baik.
16. Sambungkan trap botol / pipa anti bau dari
bak cuci tangan ke pipa pembuang ( pipa
outlet ).
17. Cobalah periksa kerapatan sambungannya dengan
mengalirkan air.
18. Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan
telah selesai.
3. Agar mahasiswa dapat memahami
membuat kemiringan dasar saluran dan pemasangan
pipa saluran tersebut.
4. Agar mahasiswa dapat membuat
kemiringan dasar saluran dan pemasangan pipa
saluran dengan tahapan / urutan langkah kerja
yang baik dan benar.
5. Agar mahasiswa dapat menghitung
dan menginventaris kebutuhan bahan dan
peralatan yang akan digunakan.
B. KESELAMATAN KERJA :
1. Selama kegiatan praktek berlangsung, harus
berpakaian kerja yang lengkap dan benar.
2. Periksalah alat sebelum bekerja, jangan
memakai alat yang tidak baik / tidak aman.
3. Gunakanlah alat sesuai fungsi dan
kapasitasnya.
4. Pusatkanlah perhatian kepada pekerjaan
(konsentrasi / serius) dan hindari lokasi kerja
dari gangguan.
5. Ikutilah tahapan / langkah kerja dengan baik
dan benar.
C. PERALATAN :
5. Meteran 7. Palu cakar 13.
Unting-unting
2. Pensil 8. Waterpass 14.
Ember
3. Siku – siku 9. Slang plastik
4. Gergaji Potong 10. Sekop
5. Kapak 11. Cangkul
6. Martil 2 ½ kg 12. Blincong
D. BAHAN :
1. Dolken 5. Benang
2. Papan 2 x 20 x 400 cm 6. Pasir
3. Paku ø 1 ½ “ 7. Pipa PVC ø 4”
6. Paku ø 2” 8. Air
E. LANGKAH KERJA :
1. Tentukan Lokasi dimana galian akan dibuat dan
tandai dengan bubuk kayu / benang.
2. Pasang tiang dolken 1 meter dari ujung galian A
dan ujung B.
3. Tandai salah satu tiang dengan pensil pada
ketinggian 80 cm dari tanah, lalu tanda itu
dipindahkan pada keempat tiang dengan datar
menggunakan selang plastik.
4. Pada salah satu ujung A, dipasang papan stake
out tepat pada tanda pensil tadi.
5. Lalu stake out itu diberi skor di belakangnya
biar kokoh berdirinya.
6. Tentukan penurunan galian sesuai dengan
kemiringan yang sudah ditentukan sebelumnya.
7. Lalu kita pasang stake out pada tanda ini
dengan datar, maka kita sudah membuat dua buah
stake out dengan kesatuan miring yang
diinginkan.
8. Tandai pertengahan panjang papan stake out
sebagai sumbu (as) saluran, lalu tandai 25 cm
kiri kanan as tadi, ini dilakukan pada kedua
papan stake out tadi yaitu di titik A dan B.
Pada garis – garis tanda ini kita pasang 2 buah
paku sebagai pencantol benang nantinya.
9. Lalu tarik benang dari stake out A ke stake out
B, yaitu benang pinggir keduanya, kemudian
benang kita kita pindahkan ke tanah dibawahnya
dengan bubuk kapur, maka garis kapur inilah
sebagai garis pinggir galian.
10. Lalu buka benang – benang itu, dan sekarang
penggalian tanah kita mulai dengan menggunakan
cangkul dan sekop, tanah bekas galian kita
tempatkan pada salah satu sisi galian dengan
jarak min. 30 cm dari pinggir galian.
11. Lakukan penggalian selapis demi selapis
sampai kedalaman 30 cm, kemudian kemiringan
dasar dicek menggunnakan boring rod, dengan
mendirikannya di dasar galian dan bidik pada
kedataran kedua stake out tadi.
12. Bersihkan dasar galian dari sampah – sampah
dan bungkahan tanah yang berjatuhan ke dalam
galian.
13. Periksa kemiringan dasar galian, apakah
sesuai dengan kemiringan pipa saluran yang akan
dipasang.
14. Urug dasar galian dengan selapis pasir,
sebagai lantai kerja pipa.
15. Pasang sebuah patok pada tiap – tiap ujung
ujung galian, ketinggian patok sama dengan
ketinggian socket pipa.
16. Kemudian lakukan penggalian dengan cara yang
sama sampai titik – titik yang telah ditentukan
dengan kemirigan yang telah direncanakan
sebelumnya.
17. Setelah penggalian selesai rencankan
penempatan lubang inspeksi (bak kontrol).
Setelah itu tentukan posisinya, lalu gali
sedalam perencanan (jika saluran terbuka) /
gali sesuai ukuran tinggi bak kontrol yang
telah dibuat.
18. Kemudian mulailah menyetel bak kontrol pada
galian yang telah dibuat tadi. Setelah itu
memasang pipa pertama pada titik terendah
galian yang berhubungan dengan baka kontrol.
Jika pipa tersebut panjangnya melebihi ukuran
standar maka pipa tersebut disambung dengan
socket. Setelah pipa pertama telah dipasang
kemudian lakukan langkah selanjutnya (untuk
pipa yang panjangnya lebih dari ukuran standar)
yaitu :
Jepit badan pipa itu dengan 2 buah bongkah
tanah kiri kanannya, agar pipa itu tidak
bergerak lagi sewaktu pemasangan sambungan.
Isi dasar galian di bawah socket dengan
sedikit adukan, juga isi bagian dasar dalam
socket dengan sedikit adukan.
Segera ambil sebuah pipa lagi, lalu ujungnya
dimasukkan ke dalam socket pipa pertama tadi,
dan tekan dengan hati – hati, sehingga masuk
ke dalam kira –kira 1 -2 cm, hati – hati
jangan adukan juga ikut terdorong.
Letakkan pipa kedua itu di atas tanah dengan
lurus, dan jepit dengan tanah kiri kanannya.
Ambil adukan dengan tangan, lalu isikan ke
dalam celah – celah sambungan itu sampai
padat dan sampai penuh.
19. Setelah seluruh pekerjaan selesai.
Periksakanlah kepada instruktur apakah
pekerjaan yang telah dilakukan benar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang
digunakan dalam pekerjaan plumbing serta mampu
membuat instalasi pipa aliran air dengan baik
dengan menggunakan alat-alat sesuai dengan
fungsinya.
2. Mengetahui bagaimana dan sampai dimana
kemampuan kita dalam merancang suatu denah
rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya dan
juga hal-hal yang mempengaruhi kita dalam
mengerjakan instalasi tersebut.
3. Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat
saniter berupa wastafel, kloset duduk, urinoir
dengan teknik pemasangan yang benar, tepat dan
rapi serta memberikan kenyaman bagi pemakai.
SARAN
1. Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah
dalam keadaan yang baik dan utuh serta sesuai
fungsinya.
2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa
membuang waktu dan selalu tepat waktu.
Top Related